“Lumpur?” tanya Desdemona dengan wajah agak ngeri.
“Ah, saya berusaha memperhalus bahasanya. Tapi begitulah.”
“Lalu apa yang dilakukan tempat terang di sana?”
Tunjuk Sersan Wintergard pada beberapa tempat yang pencahayaannya lebih terang. Beberapa susu dan telur diangkut menuju tempat tersebut. Pria itu mengajak mereka berdua menuju tempat itu.
“Di sini tempat untuk mengolah barang jadi. Seiring berkembangnya perusahaan akhirnya kami bisa punya produk jadi, meskipun tidak dijual untuk umum. Di sini adalah produk keju dibuat. Tidak semua mesin kami beli karena memakan cukup tempat, jadi hanya beberapa komponen terpentingnya.”
Kemudian berjalan lagi ke ruang selanjutnya mereka berdua layaknya sedang tour ke sebuah perusahaan.
“Di sini seperti yang anda kira mengingat bahan bakunya daripada susu, mereka menggunakan telur.”
“Mayonnaise?”
“Benar.”
Hingga mereka sampai tempat paling akhir yang baunya lebih asam dari ruangan lainnya.
“Ruangan ini cukup kuat.” Kata Desdemona sambil menutup hidungnya, begitu pula si pria botak itu.
Kini mereka berdua kembali pada lantai sebelumnya. Bukan hanya resepsionis, lantai ini ternyata mempunyai peran yang cukup penting. Selain menyambungkan kebun belakang yang sejak dari tadi disebutkan menyimpan stok rumput yang cukup banyak. Mereka berkeliling dan ditunjukkan beberapa ruang menyimpan makanan seperti ikan, daging, sayuran, buah – buahan dan beberapa bahan jadi. Kotak penyimpanan tersebut seperti lemari es raksasa, dibuat berpetak – petak. Beberapa makanan tidak bisa disatukan tempatnya. Kata pria yang dipanggil Chandler lantai ini lebih berfokus untuk menyimpan stok beberapa produk hasil proses maupun dari rekan mereka. Setidaknya pria itu menceritakan beberapa tugas seperti yang dibicarakan Chester.
Mereka berhenti sejenak pada tempat yang menyimpan buah – buahan dan sayuran.
“Jadi, kami pernah dengar bahwa Tuan Chester menumpuk stok? Benarkah begitu?” tanya Desdemona.
Pria itu diam sejenak.
“Benar, hampir saja kami kena imbasnya. Tapi keadaan berbalik menjadi sangat menguntungkan. Sebenarnya gudang penyimpanan ada di berbagai tempat di inggris. Sehingga kami seperti pemasok nasional, padahal swasta. Tapi tidak jarang beberapa milik kami dibeli oleh negara.”
“Ah, saya akhirnya mengerti betapa besarnya Antoinette Corporation.” Kata Sersan Wintergard.
“Tapi idenya bukan dari Tuan Chester, melainkan Tuan Steve.”
Desdemona terlihat bingung.
“Tuan Steve? Si Novelis?”
Angguknya.
Mereka masuk pintu lift, Chandler memencet angka lima.
“Mari saya tunjukkan tempat yang paling direkomendasikan.
Sebuah rumah kaca pada lantai paling atas. Bisa dibilang suasana di sini adalah salah satu favorit wanita yang memakai peran detektif itu. Wajahnya kembali berseri – seri walaupun tidak jauh meningkat pesat setelah terakhir berada di ruang penyimpanan sayur dan buah – buahan, mengingat ruangan itu lebih segar dan dingin dari lantai dasar yang cenderung panas dan berbau. Kesan natural yang dimodernisasi sangat cocok untuk mengungkap kata – kata yang tepat untuk mengapresiasi tempat yang dipijaknya saat ini. Tipikalnya lebih menenangkan, terutama bagi orang yang tak suka di desa, tempat ini alternatifnya.
“Sebenarnya beberapa anggota keluarga Antoinette cukup banyak membantu, bisa dibilang tonggak emas ide – ide brilian. Lantai lima adalah rumah kaca, menyimpan banyak sekali buah – buahan, dan memang didekasikan sepenuhnya untuk rumah kaca.”
Sersan Wintergard memandang pada tanaman rambat, sedangkan Desdemona lebih tertuju pada sekitar.
“Seperti lemon yang anda pegang, Nona Desdemona. Beberapa dari pegawai sengaja membiarkan sesaat untuk dinikmati sejenak.” Pria itu memandang sekitar juga berseri – seri.
Dipetik olehnya salah satu lemon tersebut.
“Saya pikir mereka punya kegunannya masing – masing?”
“Sesuai kebutuhan yang membantu proses produksi. Tapi ada juga beberapa yang didistribusikan begitu saja.”
Kemudian mereka berkeliling di sekitar. Terlihat anggur yang memang pada bagian pinggir - pinggir dibiarkan merambat, kentang hingga beraneka macam sayuran yang biasanya untuk salad. Chandler menjelaskan pada mereka bahwa bok choy, kentang, dan lain – lain didistribusikan tanpa diolah, Khususnya tomat dan cabai merah yang cukup berpotensi, namun menurut pria itu pengeluarannya belum cukup untuk menginvestasikan produk seperti sambal dan saus. Tambahnya mereka harus menghitung peluang, setidaknya tanpa mengabaikan kerugian secara tiba – tiba karena boleh jadi rekan kliennya memiliki produk yang lebih terkenal. Jalur amannya adalah distribusi.
Hingga mereka sampai ujung, tempat yang dipenuhi apel.
“Dan yang satu ini, adalah apel yang telah dimodifikasi agar batangnya tidak menjulang terlalu tinggi,” tambahnya sambil memegangi ranting. “Begitu pula rantingnya yang tidak terlalu memakan banyak tempat.”
“Menarik, Tuan Chandler,” kata Sersan Wintergard sambil mengangguk – angguk. “Tapi tidakkah berbahaya saat hujan?”
Pria itu memandang ke atas dan menunjuk langit – langit.
“Atap kaca yang dibuat meruncing bentuk limas, tepat di tengah runcingnya terpasang penangkal petir setebal tiga sentimeter.”
Desdemona menyela.
“Maaf, tapi saya rasa ini bukan pekerjaan yang mudah,” katanya sambil memegang ranting pohon apel. “Dibutuhkan riset dan uji coba bertahun – tahun.”
“Ah itu masuk akal, walaupun saya tidak mengerti rincinya. Tapi kami punya laboratorium di lantai tiga. Biasanya mereka meracik jenis pupuk yang efisien atau bahkan campuran pakan ternak yang bagus.”
“Oh, berarti takaran bahan jadi kalian juga diatur oleh laboratorium? Mengesankan.” Kata Sersan Wintergards yang tangannya sambil memegang – megang apel yang belum matang.
“Persis.”
Desdemona berjalan kecil ke arah sebaliknya.
“Katakanlah, Tuan Chandler, siapa yang terlibat pada penemuan ini? Saya kira orang di rumah tidak ada—memang setidaknya ada yang mendekati, tapi tak cukup.”
ns3.12.165.112da2