“Lanjutkan cerita anda, Nona.”
Wanita itu diam sejenak. Dari roman mukanya ia berusaha mengingat – ingat.
“Sa—saya tidak ingat sepenuhnya, tapi seperti saya pernah bertemu sebelumnya. Saya merasa familiar, tapi saya tak ingat. Bahkan mungkin hampir semua dari kami juga merasakan hal yang sama. Tapi entahlah, saya masih tidak yakin.”
“Itu mungkin saja. Lalu bagaimana menurut anda tentang Chester?”
“Orang yang kasar dan agak berandalan, mungkin? Ia jarang sekali menutup pintu rumah dengan lembut, selalu saja dibanting! Selalu mabuk – mabukan dan saat ini terpikat dengan seorang wanita.”
Desdemona mengangguk yakin.
“Ya saya mengerti dengan sifat mesumnya.”
Wanita itu menggelengkan kepalanya seraya menolak.
“Tidak, tidak bukan itu. Ia benar – benar sedang tergila – gila dengan seorang wanita! Padahal saya sudah bilang padanya ‘wanita itu hanya mengincar kekayaan keluarga kita’ tapi dia tetap bersikeras. Saya tahu meskipun dari penampilannya mengecewakan, tapi Chester orang yang sangat bekerja keras. Lagipula mengapa harus wanita itu?”
“Wanita itu?”
“Wanita itu agak kampungan dan senewen,” Roman wajah Henrietta berubah drastis sesaat, tangannya mengangkat cangkir. “Budaya konservatif terkadang diperlukan, Nona Desdemona. Dengan begitu Keluarga Antoinette bisa cerah dalam beberapa generasi.”
Inspektur Duncan dan Monkey saling menatap satu sama lain. Pikirannya hampir sama dalam menafsirkan suatu peribahasa liar, sebuah gambar bernilai lebih dari seribu kata. Sebuah ekspresi yang lebih dari cukup untuk menuangkan tinta dan akan memenuhi kertas putih dalam mendeskripsikan budi pekerti.
“Uhuk! Anda tidak menyukainya, benar?”
Wajah wanita itu kembali melembut.
“Tidak juga. Saya selalu melakukan hal yang terbaik dengan cara saya sendiri,” Ditaruhnya cangkir yang kosong itu. “Bahkan tidak sedikit orang memusuhi saya di rumah ini. Terserah apa yang orang bilang, saya mencoba tidak terlalu memikirkannya.”
“Misalnya saja tentang data yang anda sembunyikan saat Tuan Chester akan berdiskusi dengan klien terpentingnya?”
Ia menghela nafas.
“Benar. Saya baru saja menyelamatkannya dari sebuah kegagalan total.”
Inspektur Duncan menyinggung dengan suara rendah.
“Dengan kegagalan.”
“Persis, dengan kegagalan. Orang terkena bakteri pun dibunuhnya bakteri yang sama. Yang terpenting adalah konservatif. Saya tidak menghendaki kegagalan, meskipun saya tidak ikut andil proses produksi, lagipula saya punya bisnis sendiri. Posisi saya cukup sampai sebagai penasehat.” Balasnya masih dengan sikap sempurna dengan senyuman hangat yang lama kelamaan terlihat aneh.
“Lalu hal apa saja yang sudah anda lakukan pada orang yang akhirnya membenci anda?”
“Mari kita lihat,” ia mengambil sebuah buku kecil biru pada lemari motif kepala monyet yang lucu. “Chester seperti yang anda bilang tadi, Lalu saya juga hampir membatalkan festival Glamour Beauty di London Business Design Centre. Lagipula saat itu agak sedikit mengecewakan, MrsSunday tidak berkomitmen satu arah. Saya sudah siap menjual produk baru, sedangkan Kakak Lilia sampai pada prototype. Karena cara promosi kami nantinya dengan tema frères et sœurs, saya mengancamnya akan membatalkan keikutsertaan pada acara itu. Dengan sedikit kerja keras, akhirnya ia juga siap menjual produknya itu. Toh acara itu masih seminggu, tidak harus datang di awal.”
“Apakah itu menjual banyak?”
“Tentu saja! Kami pulang dengan setidaknya lima ribu pounds! Maksud saya ini kesempatan emas untuk mengenalkan produk di acara besar – besaran. Apa untungnya gerai yang hanya menampilkan sesuatu sementara dengan menjualnya beberapa bisa lebih menguntungkan beriringan dengan membuka peluang?”
Desdemona mengangguk setuju.
“Lalu bagaimana reaksinya saudara anda saat itu?”
Wanita itu wajahnya berseri – seri.
“Bagaimana menurut anda, Inspektur Duncan?”
Pria itu mengangkat bahunya.
“Kamar saya terbuka keras, ia menyeleweng dan tangannya meraih leher ini,” Ditunjuknya bagian leher. “Kalau saya tidak menjelaskannya dengan tepat, saya mungkin tidak berada di sini.”
Monkey angkat bicara.
“Tapi saya kira ada beberapa cara lain. Misalnya saja memberi kesempatan pengunjung untuk mencoba produk tersebut?”
Mendengar pendapatnya, wanita itu memasang muka masam.
“Saya tidak suka setengah – setengah! Kami bukan lembaga sosial? Nomor satu adalah profit. Lagipula…”
“Anda tidak menghendaki perubahan?”
“Konservatif.”
ns3.147.80.203da2