Setelah itu ia menaruh ponsel dan foto tersebut dalam sakunya, ditukar dengan catatan hitam kecil yang baru saja dikeluarkannya.
“Hey, pak tua? Ada masalah?”
“Hey, pak tua ini juga punya nama.”
Wajah sebal wanita supir itu terlihat olehnya pada spion tengah.
“Hey, Tuan Mo—nkey?”
“Pengucapannya salah. Harus dengan aksen jerman. Terutama pada huruf O. Tirukan saya.”
Wajah wanita itu tambah sebal, namun ia bersikap biasa saja seolah – olah tak terpancing.
“Tuan…” Ucap Monkey duluan.
“Tuan…”
“Moon…”
“Moon…” Wanita itu masih menirukan.
“Keey…”
“Keey…”
“Yang tampan.”
“Yang tampan—” tambahnya sambil menggeleng jengkel. “Tidak, tidak saya yakin tidak seperti itu. Lagipula tidak ada aksen jerman sama sekali.”
Monkey yang sama sekali tidak peduli padanya.
“Memang tidak, saya hanya menganjurkan.”
“Sudahlah, jawab saja!” Tambahnya agak berteriak.
Ia menutup bukunya setelah menulis sedikit, lalu kembali lagi pada sakunya.
“Begitulah, korban bertambah. Nona Desdemona… well,” tambahnya melirik jendela sebelah kiri, lalu menghela nafas. “Dia keracunan.”
“Oh tuhan!” Kata Nona Egremont yang suaranya pelan namun menaruh prihatin.
Di luar pemandangan memang cerah, namin entah mengapa dalam mobil tampak berbeda seratus delapan puluh derajat. Monkey menjelaskan pada wanita itu kalau kondisi Nona Desdemona tidak separah itu. Tambahnya ia akan pulih besok atau dua hari berikutnya. Namun Nona Egremont setelah ini, ia berniat menjenguknya. Monkey yang masih memijat – mijat kepalanya, ia ingin meminta izin untuk tidur sebentar. Sementara bila sudah dekat, ia ingin wanita itu segera membangunkannya.
Dari Oxford menuju Peterborough memang tidak begitu jauh bila dibandingkan dengan yang kemarin mereka menuju Cumbria. Sedangkan Wisbech berada di ujung daerah Cambridge yang cukup dekat dengan Peterborough. Hari ini cukup beruntung, jalan – jalan yang tidak terlalu ramai mengizinkan Nona Egremont menyetir dengan santai dan tak perlu buru – buru, membiarkan seseorang beristirahat sehingga boleh jadi simbiosis mutualisme. Sesaat ia menengok spion tengah memperhatikan sesuatu pada pria yang tertidur itu. Terutama bagian lipatan – lipatan bawah matanya yang agak menghitam. Ia sedikit menaruh simpati.
Setelah dua jam perjalanan, mobilnya telah memasuki Wisbech. Nona Egremont sebenarnya sedikit tak tega membangun pria tua itu. Ia berencana keliling – keliling sebentar, mobilnya diatur melaju pelan. Karena Monkey yang terlatih cukup lama tidur di sofa, kursi mobil pun tidak ada keluhan. Tidak juga, yang lebih parah adalah kursi kantor yang kadang bangun dalam keadaan terjatuh.
Namun justru karena itu ia terbangun tanpa merepotkan orang lain. Bahkan ia sendiri mengakui kalau alarm sudah menyatu dalam pikirannya. Setiap ia ingin istirahat, otaknya diputar sesuai insting tajamnya, hasilnya ia bisa bangun di waktu yang diinginkan. Meskipun kadang itu tidak mengobat rasa pusingnya paska bangun. Boleh jadi tambah parah.
Matanya pun mulai terbuka, kesadarannya menyuruh indra penglihatannya. itu segera menangkap cahaya.
“Sudah sampai mana?” Katanya lirih sambil memijat dahinya.
“Wisbech.”
“Oh ya?” Tambahnya setelah menguap lalu mengucek matanya.
Monkey masih agak lemas, ia memandang kaca samping.
Wanita itu meliriknya melalui spion tengah.
“Kalau anda mau, saya bisa berputar sedikit lagi atau anda bisa tidur sekitar tiga puluh menit, mungkin?”
“Bukannya lebih baik kepala anda saya putar agar tidak mengantuk? Saya tak punya waktu.”
Wanita itu menatap sebal.
“Saya hanya memberi saran!” protesnya. “Lagipula kita akan kemana?”
“Kita menuju yayasan panti asuhan Wisbech Asylum.”
Mobil mereka berada pada Harecroft Road. Kemudian lurus melewari lapangan hockey.
“Huh? Mencari anak adopsi?” Ejeknya.
Monkey menghela nafas.
“Hampir mirip.”
“Eh? Benarkah?”
“Saya bilang hampir mirip.”
Wanita memutar stir berbelok kiri, mengikuti Chapel Road.
“Saya tidak suka berpikir rumit. Ayolah?”
“Mencarikan anda tempat tinggal.” Kata Monkey yang sama sekali tidak memandangnya.
“Saya tidak keberatan kalau rumah itu kecil.”
“Benar, panti asuhan.”
Wanita itu tambah sebal.
Mobil kini telah berbelok kanan dari pertigaan, lalu belok ke kanan lagi untuk masuk ke jalur North Brick.
ns52.15.220.116da2