8351Please respect copyright.PENANA8yEUlKD64O
8351Please respect copyright.PENANAzJMRB41XqS
8351Please respect copyright.PENANAd7nkhzCWG9
Pak Bowo sudah terjaga sejak beberapa menit yang lalu, tapi dia belum beranjak dari tempatnya. Dia masih memandangi wajah Cita yang masih nampak damai tidur disampingnya. Mereka masih seperti semalam, tidak memakai apapun, hanya selimut saja yang digunakan untuk melindungi tubuh telanjang mereka dari hawa dingin daerah ini. Semalam, setelah melakukan hubungan terlarang untuk pertama kalinya itu, mereka langsung tertidur. Mereka memang merasa capek karena sejak berangkat sampai selesai berhubungan badan semalam mereka belum istirahat sama sekali.8351Please respect copyright.PENANAQxBvVYH5ss
8351Please respect copyright.PENANAjxiOZKUxJq
Suara berisik dari arah luar kamar membuat pak Bowo tersadar dari lamunannya saat memandangi wajah Cita. Dia bergerak perlahan bangkit dari tempat tidur agar tak sampai membangunkan Cita. Perlahan dia berjalan keluar dari kamar setelah hanya memakai celana pendeknya saja. Sumber suara itu dari arah dapur. Dia sebenarnya sudah bisa menebak siapa yang ada disana, tapi dia memang ingin menemui orang itu.8351Please respect copyright.PENANAFNalUWcOSP
8351Please respect copyright.PENANA8LwsUbNpDu
8351Please respect copyright.PENANAFdAH7UWlA6
“Oh kamu tho Mur?” ucap pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAf5viO2xfUN
8351Please respect copyright.PENANAbRoGAES3VJ
“Eh pak Bowo, baru bangun pak? Maaf kalau Murti jadi bangunin bapak” jawab wanita berusia 30an awal bernama Murti itu.8351Please respect copyright.PENANAKQ8I6HWcDQ
8351Please respect copyright.PENANApCcjO1eSdO
8351Please respect copyright.PENANAPfQuyN0LlW
Murti adalah istri dari penjaga villa ini, yang memang tugasnya menyiapkan makanan untuk pak Bowo atau penghuni lain ini jika ada yang datang menginap kesini. Murti terlihat agak kikuk karena melihat pak Bowo hanya memakai celana pendek saja. Dia kikuk bukan karena tak pernah melihat pak Bowo seperti itu, tapi justru karena sudah lama tak melihat pak Bowo seperti itu. Dulunya, bukan hanya melihat, tapi hampir setiap kali pak Bowo kesini pasti Murti mendapat jatah secelup dua celup. Dan kali inipun, dia sebenarnya juga sudah bersiap kalau majikannya itu meminta.8351Please respect copyright.PENANAJvWsy2qvMp
8351Please respect copyright.PENANAQYfFDVPQt3
8351Please respect copyright.PENANAWMIBhMmlCH
“Udah dari tadi kok bangunnya. Kamu mau masak?” tanya pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAPc3XOUyb2l
8351Please respect copyright.PENANAq9SRX7dU8p
“Iya pak. Dari semalem mas Niam udah telpon bapak, tapi pagi juga telpon lagi tapi hp pak Bowo nggak aktif. Terus Murti disuruh langsung kesini aja pak buat masak, takutnya pak Bowo entar bangun nggak ada makanan” jawab Murti.8351Please respect copyright.PENANAiSNuRrFnIk
8351Please respect copyright.PENANADl0jFM3WeY
“Oh iya, aku lupa Mur, hpku rusak, semalam nyemplung air. Yaudah kalau gitu kamu lanjutin aja, entar kalau udah beres kamu bisa langsung pulang” ucap pak Bowo yang langsung berbalik menuju kekamarnya.8351Please respect copyright.PENANA1a5z3iD5IY
8351Please respect copyright.PENANA3OkR0BhbQ3
“Iya pak” jawab Murti, terlihat gurat kekecewaan diwajahnya.8351Please respect copyright.PENANAWD7ddaPvqa
8351Please respect copyright.PENANAvRNZofE8ZM
8351Please respect copyright.PENANA6xvyiA4pzm
Biasanya meskipun membawa cewek ke villa ini, minimal pak Bowo masih akan menjamah tubuhnya, karena itulah Murti sampai saat ini tetap berusaha merawat tubuhnya. Suaminya bukannya tak tahu, malah sudah hapal betul kebiasaan majikannya. Tapi mereka cuma menurut apa mau pak Bowo, karena merasa punya hutang budi yang besar kepada pak Bowo, sehingga suami Murti mengijinkan istrinya dijamah oleh majikannya. Bahkan dari semalam Murti sudah tak dijamah suaminya untuk persiapan siapa tahu pak Bowo hari ini meminta jatah kepadanya.8351Please respect copyright.PENANAT9Cif1e3BO
8351Please respect copyright.PENANANSgTuyO6gq
Tapi kenyataannya, pak Bowo kelihatannya sama sekali sedang tidak tertarik pada Murti. Setelah selesai ngobrol tadi, dia langsung balik ke kamar. Jangankan menyentuh Murti, dari tatapan pak Bowo saja terlihat sangat berbeda, tidak ada lagi tatapan mata nakal seperti biasanya. Hal itu tentu saja membuat Murti bingung. Padahal tidak ada yang salah dengan penampilannya.8351Please respect copyright.PENANAuKZI3b2xDl
8351Please respect copyright.PENANAxS4hc2XZVb
Kok tumben pak Bowo nggak ngapa-ngapain aku ya? Apa dia kesini sama istrinya? Ah tapi nggak mungkin. Kalau sama bu Bowo, pasti suamiku udah dikasih tahu duluan, soalnya bu Bowo kalau kesini kan pasti mintanya aneh-aneh. Batin Murti.8351Please respect copyright.PENANAOl04LIBTtN
8351Please respect copyright.PENANAoZhRwDrqi6
Istri pak Bowo memang pernah kemari, tapi itu sudah lama sekali. Dan setiap pak Bowo bersama istrinya, dia pasti mengabari Niam dan Murti, sekaligus menyampaikan pesanan istrinya yang biasanya ingin dimasakan makanan yang macam-macam. Tapi kemarin pak Bowo tak mengatakan akan bersama siapa kesininya, jadi jelas bukan bersama istrinya. Murti hanya menghela nafas saja, dan kemudian dia melanjutkan acara memasaknya.8351Please respect copyright.PENANAoRYRZuvFhV
8351Please respect copyright.PENANApzfg7fNF3Z
*8351Please respect copyright.PENANAJ0yWz8RTVK
*8351Please respect copyright.PENANAGkEyqDusOt
*8351Please respect copyright.PENANA2O2f3vvhc9
*8351Please respect copyright.PENANAIhttRr9hYo
8351Please respect copyright.PENANA9XvncPXy8o
Setelah ngobrol sebentar dengan Murti, pak Bowo kembali ke kamar. Terlihat Cita masih juga terlelap. Pak Bowo mendekat dan perlahan duduk lagi ditempat tidur. Dia masih memandangi wajah Cita. Sesekali dia tersenyum mengingat apa yang sudah terjadi. Bukan hanya yang semalam saja, tapi juga sebelum-sebelumnya. Dia kembali mengingat kedekatannya dengan Cita.8351Please respect copyright.PENANAGwRI1bs8Ue
8351Please respect copyright.PENANA6n57dUMUuZ
Pak Bowo sendiri heran dengan perasaannya saat ini. Dia sudah berhasil mendapatkan apa yang diinginkan, yaitu meniduri Cita. Dia sudah berhasil mendapatkan tubuh Cita, dan sangat yakin bahwa dirinya telah memberikan kepuasan yang luar biasa kepada Cita, yang tak pernah Cita dapatkan dari Andi, terlihat jelas dari bagaimana ekspresi Cita semalam ketika mereka sama-sama orgasme. Harusnya dia senang dengan hal itu. Dan memang dia senang, tapi dia juga merasa resah sekarang. Perasaan yang tidak pernah terjadi saat dia meniduri korban-korbannya sebelum ini.8351Please respect copyright.PENANALv838J2L8R
8351Please respect copyright.PENANAkYyeb3IEHK
Dia merasa ada yang salah, ada yang mengganjal dihatinya. Dia kembali memandangi wajah Cita, seolah sedang mencari jawaban, apa yang sebenarnya mengganjal itu. Pikirannya terus berputar-putar, apa yang membuat Cita berbeda dengan yang lainnya? Apa yang membuat istri Andi itu terasa lebih spesial baginya?8351Please respect copyright.PENANA9FwiSJ9Hgf
8351Please respect copyright.PENANAcbpqWA6q91
Jika mau membandingkan dengan wanita lain yang pernah dia tiduri, tentu saja masih banyak yang lebih unggul daripada Cita. Secara wajah, Nada lebih cantik dari Cita. Bentuk tubuh? Cita kalah jauh dari Gina yang lebih semok. Keliaran dalam bersetubuh? Pak Bowo belum yakin, tapi jelas untuk saat ini Isna jauh lebih binal, Cita masih terlalu polos untuk hal ini. Lalu apa yang membuat Cita begitu spesial baginya?8351Please respect copyright.PENANAGDQNDOAGCD
8351Please respect copyright.PENANAB7vDSt3VhE
Dia kembali teringat, bahwa dari awal mendekati Cita, dia tak pernah terlalu vulgar. Diawal, memang semua yang dilakukan adalah untuk membuat Cita takluk, tak hanya tubuhnya tapi juga perasaannya, dan pak Bowo merasa itu sudah sangat berhasil. Semalam, Cita telah membuka dirinya, telah bersedia menyerahkan dirinya, tanpa bantuan obat perangsang atau apapun, seperti yang selalu dilakukan pak Bowo kepada korban-korbannya yang lain.8351Please respect copyright.PENANAUEbtNPHPbW
8351Please respect copyright.PENANAJPMV4krXVE
Tapi persetubuhan semalam memang sangat berbeda. Persetubuhan semalam berlangsung sangat lembut, penuh dengan kasih sayang, tidak seperti sebelumnya dimana pak Bowo hanya ingin meraih kepuasan birahi dari para korbannya. Semalam juga hanya terjadi sekali saja, berbeda dengan saat melakukan dengan orang lain, yang bisa berkali-kali pak Bowo menggenjot tubuh wanitanya.8351Please respect copyright.PENANA0KqlWzfLut
8351Please respect copyright.PENANAPPBVxNjmpb
Semalam juga bisa dibilang sangat monoton, karena hanya satu posisi yang mereka lakukan, tidak berganti-ganti seperti biasa dia lakukan. Terlebih lagi, tidak ada kata-kata kotor dan vulgar yang terucap dari mulutnya. Semua dilakukan dengan lembut, penuh kasih sayang.8351Please respect copyright.PENANACRCzYvXZIn
8351Please respect copyright.PENANAoyyhYfyksY
Apakah aku benar-benar jatuh cinta sama dia? Batin pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAwUi6rBDrBe
8351Please respect copyright.PENANARotj4xOkgI
Belum sempat pak Bowo mendapat jawaban dari pertanyaannya itu, terlihat tubuh Cita mulai menggeliat. Perlahan wanita itu membuka matanya. Sempat agak terkejut karena menyadari dirinya tertidur tanpa sehelai benangpun, hanya tertutup selimut. Hawanya yang dingin, dan suasana berbeda jelas ini bukan kamarnya. Terlebih saat melihat pak Bowo yang telanjang dada sedang menatapnya. Sempat kaget, tapi kemudian dia tersenyum melihat pak Bowo tersenyum.8351Please respect copyright.PENANASvavgf6GL4
8351Please respect copyright.PENANA4UGd6Orgco
8351Please respect copyright.PENANA0QrqkWATlB
“Pagi Cit, enak tidurnya?” tanya pak Bowo, sambil mendekatkan tubuhnya.8351Please respect copyright.PENANAct2DEpKqRx
8351Please respect copyright.PENANAc5UYiVSzGv
Citapun mengangguk. “Pagi, mas…”8351Please respect copyright.PENANAj8m3NZrPku
8351Please respect copyright.PENANACBaTPtUdZH
8351Please respect copyright.PENANAQr3cJkBEQ0
Niatan pak Bowo untuk mengecup kening Cita tertahan, saat mendengar wanita itu memanggilnya mas. Hatinya berdesir, antara kaget dan senang. Lalu, dia tersenyum dan meneruskan kecupannya dikening Cita, yang disambut oleh Cita dengan memejamkan matanya. Hanya sekejap saja pak Bowo mencium kening Cita.8351Please respect copyright.PENANA7ypbc5oA6W
8351Please respect copyright.PENANAseNPPWOqpC
Mereka tak banyak bicara, karena kemudian Cita bangkit untuk menuju kekamar mandi. Dia menutupi tubuhnya dengan kain yang ada disitu. Meskipun semalam dia sudah bertelanjang ria dengan pak Bowo, bahkan sampai beradu birahi, tapi biar bagaimanapun Cita tetaplah seorang wanita yang pemalu.8351Please respect copyright.PENANAC2LCoF9T3p
8351Please respect copyright.PENANAWsI9MN71yL
Selesai dari kamar mandi, Cita kembali ketempat tidur. Tubuhnya sudah terlihat lebih segar. Sisa sperma pak Bowo yang menempel diperut dan dadanya sudah dibersihkan. Dia kemudian duduk dipinggiran ranjang lalu memakai kaos dan celana panjangnya, tanpa pakaian dalam.8351Please respect copyright.PENANAlMZK4orSY9
8351Please respect copyright.PENANAyBtz4rh4rf
8351Please respect copyright.PENANAOa4Jfc8310
“Itu ada yang lagi masak ya mas?” tanya Cita.8351Please respect copyright.PENANAGeZIerBitn
8351Please respect copyright.PENANAuo8SuSblWr
8351Please respect copyright.PENANAVQPNNhzNia
Pak Bowo tak menjawab, malah bengong. Dia seperti kehilangan kesadaran hanya gara-gara Cita memanggilnya mas.8351Please respect copyright.PENANAFToiILNJGV
8351Please respect copyright.PENANADl2xeYEp7Y
Mas. Sebuah panggilan yang saat ini sudah sangat jarang dia dapatkan. Hampir tidak pernah malah. Istrinya memanggilnya papa. Saudaranya? Dia anak tunggal. Saudara jauhpun kebanyakan lebih tua darinya. Sedangkan relasi dan rekan-rekannya, tidak ada yang memanggilnya mas, semua memanggilnya pak.8351Please respect copyright.PENANA3eejZJQuot
8351Please respect copyright.PENANAcGsrw5bSBq
Tiba-tiba ingatan pak Bowo melayang pada masa lalu, dimana dia masih sering mendapat panggilan seperti itu. Tapi, hanya 1 orang yang dia ingat saat ini. Orang yang pernah spesial baginya dimasa lalunya dulu.8351Please respect copyright.PENANAAa1CAuj5Sa
8351Please respect copyright.PENANAnKtCQQbyaX
Seorang gadis manis, yang membuatnya luluh dan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Gadis yang untuk pertama kalinya membuat hatinya berbunga-bunga, penuh kebahagiaan. Namun, gadis itu pula yang membuat hatinya hancur berkeping-keping. Bukan secara langsung karena dia tahu persis gadis itu tak pernah berniat meninggalkannya, ataupun mencampakannya. Tapi karena sebuah keterpaksaan gadis itu harus pergi meninggalkannya.8351Please respect copyright.PENANAlLuHlNwMPI
8351Please respect copyright.PENANA4IBQFm9Mgs
8351Please respect copyright.PENANAcW4tj3Y4Uq
“Mas… mas Bowo?” panggil Cita.8351Please respect copyright.PENANAF37xx6Q1F8
8351Please respect copyright.PENANAbqHuC8LpW5
“Eh iya, kenapa Cit?”8351Please respect copyright.PENANAYJJXJK7OzM
8351Please respect copyright.PENANAPqxk1MWQxf
“Kok malah bengong sih? Ada apa?” tanya Cita bingung dengan sikap pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANA4feBekTOnW
8351Please respect copyright.PENANA6gU5m7gA6G
“Eh, oh nggak kok nggak papa. Kamu cantik, hehehe” jawab pak Bowo mengalihkan pembicaraan, sekaligus berusaha menutupi sikapnya tadi.8351Please respect copyright.PENANAH4pie4NGq0
8351Please respect copyright.PENANAmVkeTnLH9v
“Apaan sih, hehehe” sahut Cita, namun dia tersenyum mendengar pujian pak Bowo. “Mas, itu ada yang lagi masak ya?” tanya Cita lagi.8351Please respect copyright.PENANAdApA3TELjm
8351Please respect copyright.PENANAtnkz3Kd665
“Oh iya Cit, itu istrinya yang jaga villa. Dia lagi masakin buat kita”8351Please respect copyright.PENANAjJfW93zPLA
8351Please respect copyright.PENANANRcrKFtSG1
8351Please respect copyright.PENANAIzg5D3ANwA
Selanjutnya mereka hanya ngobrol ringan untuk mengisi waktu. Sebenarnya Cita dan pak Bowo sudah cukup lapar, tapi mereka masih belum beranjak dari kamar karena tahu Murti belum selesai memasak. Sekitar setengah jam kemudian barulah pintu kamar itu diketuk. Saat dibuka, ternyata Murti mau minta ijin untuk pulang, dia sempat melirik kedalam melihat Cita ada disana.8351Please respect copyright.PENANAEs7RPcXauC
8351Please respect copyright.PENANALT3gajwxfL
8351Please respect copyright.PENANAHpSHNPPppB
“Pak bu, itu saya sudah selesai masaknya kalau bapak dan ibu mau makan” ucap Murti sambil masih melirik Cita, karena ternyata dia penasaran dengan wanita yang dibawa oleh pak Bowo, yang lagi-lagi berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya.8351Please respect copyright.PENANAYCDTrNwxtH
8351Please respect copyright.PENANABxDvpRYiAv
“Oh iya Mur makasih” jawab pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAhEuVNN79DU
8351Please respect copyright.PENANAdBj1NQyuto
“Ada lagi yang bisa saya bantu pak?” tanya Murti.8351Please respect copyright.PENANAf684p8o8EW
8351Please respect copyright.PENANA3bOrO9QZ3p
“Nggak, udah cukup. Kamu bisa pulang sekarang” jawab pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANASdbceTaGL9
8351Please respect copyright.PENANAJic1TlSnHe
8351Please respect copyright.PENANAohKhSpuIUs
Sebenarnya pak Bowo agak kesal juga pada Murti, padahal tadi sudah diberitahu kalau selesai masak bisa langsung pulang, tapi ini malah datang kekamar. Dia tahu Murti hanya sekedar penasaran dengan wanita yang dia bawa, tapi entah kenapa dia jadi khawatir kalau Murti bicara yang lain-lain.8351Please respect copyright.PENANA5NvY59b7gW
8351Please respect copyright.PENANAGV9ilxRpQ0
Padahal biasanya kalau kesini dengan wanita lain, seperti Isna maupun Gina, pak Bowo santai saja. Waktu Murti terang-terangan bertanyapun, dengan santai pak Bowo menjawab, karena memang Murti sudah tahu bagaimana sifat pak Bowo. Tapi kali ini, dia tidak ingin citra baiknya yang sudah dibangun kepada Cita jadi rusak karena Murti keceplosan. Pak Bowopun memberi kode kepada Murti agar wanita itu cepat-cepat pergi. Untungnya, Murti mengerti dan segera pergi meninggalkan villa.8351Please respect copyright.PENANA6kcIK1UlN6
8351Please respect copyright.PENANA58sytHDlk4
*8351Please respect copyright.PENANABfwgD61iFB
*8351Please respect copyright.PENANAyzaZSwJKr3
*8351Please respect copyright.PENANAOs7cxv4NKc
*8351Please respect copyright.PENANAFVAkFUrUgQ
8351Please respect copyright.PENANAttmVb82nt3
Setelah selesai makan, pak Bowo dan Cita duduk bersantai di beranda samping villa. Mereka tidak banyak ngobrol, lebih memilih untuk menikmati kesejukan daerah ini dan juga keindahan pemadangan sekitar. Meskipun mereka tidak tinggal dikota besar yang panas dan banyak polusi, tapi tetap saja suasana seperti ini jarang mereka dapati dikota.8351Please respect copyright.PENANAOOCmSv8XLN
8351Please respect copyright.PENANArPaPzmDxEg
8351Please respect copyright.PENANAV4xnItZqD1
“Cit, nanti mau pulang jam berapa?” tanya pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAjcDIJ9YONA
8351Please respect copyright.PENANAq41FLwfCHQ
“Hmm, terserah mas aja sih, tapi kalau bisa jangan kesorean ya, kasihan Putra nanti” jawab Cita.8351Please respect copyright.PENANA88BxJdpT9i
8351Please respect copyright.PENANA2B9HKOg4u9
“Iya. Oh iya, kamu udah ngabarin ibu belum?”8351Please respect copyright.PENANAXL9sPYPYQ1
8351Please respect copyright.PENANAdoYwSB364o
“Udah kok mas, ini juga lagi chatingan sama ibu” jawab Cita. “Oh iya, hp kamu gimana mas?”8351Please respect copyright.PENANAST3fealXhj
8351Please respect copyright.PENANAbVDhEecynf
“Gimana apanya? Kan udah mati dari kemarin, hehehe”8351Please respect copyright.PENANAAXbWsLSXXQ
8351Please respect copyright.PENANADb9vfojUqM
“Oh, hehe. Ya siapa tahu kan sekarang bisa nyala lagi”8351Please respect copyright.PENANAKSjpJ3chRF
8351Please respect copyright.PENANAswl93F1f30
“Ah palingan juga udah rusak. Entar deh, sekalian jalan pulang kalau ada conter hp kita mampir ya?”8351Please respect copyright.PENANAhN0J0Z1zvy
8351Please respect copyright.PENANAzaKxI4IlRJ
“Iya mas”8351Please respect copyright.PENANA04luICTFnM
8351Please respect copyright.PENANAKjRHaZw4Sf
8351Please respect copyright.PENANAkj54G2hOE6
Meskipun obrolan mereka terlihat seperti mengalir, tapi sebenarnya dalam hati mereka merasa adanya kecanggungan. Penyebabnya ya apalagi kalau bukan apa yang terjadi semalam. Meskipun pada akhirnya Cita memang melakukannya karena keinginannya, tapi dia juga sempat merasa bersalah setelah mereka selesai. Saat akan tertidur semalam, tiba-tiba banyangan Andi, Putra dan ibu mertuanya mendadak muncul. Namun tak lama karena akhirnya dia tertidur karena kecapekan.8351Please respect copyright.PENANAlPcupQVvs6
8351Please respect copyright.PENANAJjp482lLmi
Dan tadi waktu dikamar mandi, dia juga kembali teringat akan mereka bertiga. Kembali rasa bersalah muncul didalam hatinya. Namun rasa bersalah itu dibarengi dengan munculnya ingatan akan persetubuhan dirinya dengan pak Bowo semalam. Jika dibandingkan dengan apa yang pernah dia lakukan bersama Andi selama ini, rasanya sangat berbeda. Dengan pak Bowo, Cita menemukan sensasi baru yang begitu nikmat, yang tak pernah dia rasakan selama bersama Andi.8351Please respect copyright.PENANAp8XDhcK3D1
8351Please respect copyright.PENANAZARqtAShih
Soal kelembutan, dia juga pernah merasakannya sejak awal menikah dengan Andi sampai beberapa bulan yang lalu, sebelum Andi jadi berubah kasar kepadanya. Sehingga, dengan kelembutan yang diberikan oleh pak Bowo semalam, dia seperti baru saja menemukan oase dipadang pasir, yang membuatnya hanyut. Dia merindukan kelembutan dan kasih sayang seperti dulu, yang akhirnya semalam dia dapatkan dari pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAj95rbqyI0f
8351Please respect copyright.PENANA0ZNSVBuLhZ
Soal persetubuhan, Cita merasakan kenikmatan yang lain. Sejak pak Bowo melakukan penetrasi kedalam tubuhnya, meskipun sempat terasa sakit, ngilu, tapi pada akhirnya dia menikmatinya. Batang kemaluan pak Bowo yang lebih besar daripada milik Andi terasa sangat nikmat baginya. Dia bisa merasakan sampai 3 kali orgasme. 4 kali kalau ditambah dengan sebelum pak Bowo penetrasi.8351Please respect copyright.PENANAhn6KnsZPKq
8351Please respect copyright.PENANAVMVPFClUq3
Dengan Andi, dia biasa hanya mendapatkan sekali atau 2 kali saja, sedangkan pak Bowo memberinya lebih. Dan itu mengusik birahi Cita, untuk meminta lagi. Namun tentu saja, Cita tak mau terang-terangan memintanya.8351Please respect copyright.PENANACCYv5Tg0mD
8351Please respect copyright.PENANABqGfA8ovl2
Sedangkan pak Bowo, pikirannya juga berkecamuk. Pertanyaan yang tadi sempat muncul dikepalanya, yang sempat hilang saat mereka makan tadi, kini muncul lagi. Pertanyaan tentang perasaannya kepada Cita. Benarkah dia jatuh cinta kepada Cita?8351Please respect copyright.PENANAenfT1CooYD
8351Please respect copyright.PENANA4kUbNdFkRw
Ditambah lagi ingatan masa lalunya yang pahit yang tiba-tiba mendatanginya. Tentang gadis yang menjadi cinta pertamanya, yang harus meninggalkannya karena ulah orang lain. Pak Bowo kembali mengingat peristiwa itu, dan tiba-tiba hatinya kembali terasa sakit.8351Please respect copyright.PENANAhaFlrKNfpN
8351Please respect copyright.PENANAnz4jQYUaXJ
Dia tidak menyalahkan gadis itu sama sekali, karena dia tahu persis bagaimana perasaan gadis itu kepadanya. Meskipun saat itu mereka masih sama-sama sekolah, masih sma, tapi kedua orang tua mereka sudah mengetahui soal hubungan mereka dan merestuinya. Dan saat itu, pak Bowo juga selalu menjaga kehormatan gadis yang dia cintai itu. Tak pernah sekalipun pak Bowo bertindak diluar batas. Mencium kening gadis itu, adalah hal paling jauh yang pernah mereka lakukan, tidak ada yang lebih.8351Please respect copyright.PENANAXlXpjh5hkV
8351Please respect copyright.PENANAmbGLxu6aBW
Namun kemudian datang seorang lelaki, yang usianya jauh diatas mereka, yang tergila-gila pada gadis itu. Tentu saja gadis itu menolaknya, karena sudah mencintai pak Bowo. Pak Bowopun bahkan sempat melabrak lelaki itu karena merasa tak terima kekasihnya didekati. Namun ternyata, apa yang dilakukan pak Bowo justru berakibat fatal, bukan kepada dirinya melainkan kepada gadis itu.8351Please respect copyright.PENANAPckq8CcgBw
8351Please respect copyright.PENANAcNpWosBAWy
Rasa dendam karena ditolak dan karena labrakan dari pak Bowo, membuat lelaki itu kemudian menjebak kekasih pak Bowo, hingga berhasil memperkosa bahkan menghamilinya. Peristiwa itu jelas mematik amarah keluarga kekasih pak Bowo, tapi sayang, mereka tak mampu berbuat banyak karena lelaki itu berasal dari keluarga yang memiliki kuasa besar dikotanya. Pada akhirnya, lelaki yang memang sudah sangat tergila-gila pada gadis itu, menawarkan sebuah pernikahan untuk menyelamatkan harga diri sang gadis dan keluarganya.8351Please respect copyright.PENANADqVVG2AGCl
8351Please respect copyright.PENANARRlx57BXan
Meskipun dengan berat hati, akhirnya gadis itu dan keluarganya tak punya pilihan lain sehingga menerima tawaran itu. Pak Bowo merasa hancur saat itu, namun tak bisa berbuat apa-apa. Dengan hati yang hancur diapun memutuskan untuk pindah. Pindah sekolah, pindah tempat tinggal. Dia tidak menyimpan amarah dan dendam kepada gadis yang dia cintai itu, tapi amarah kepada dirinya sendiri, dan dendam pada keadaan.8351Please respect copyright.PENANAzV2D0vtDek
8351Please respect copyright.PENANAkrixYNbIwe
Pada akhirnya, Bowo muda melampiaskan kemarahan dan rasa dendamnya itu kejalan yang salah. Dia merasa telah dipermainkan oleh keadaan, sehingga memutuskan untuk mempermainkan keadaan. Dia memulai petualangannya. Dia mulai mendekati gadis-gadis yang dia incar, yang kebanyakan dari gadis itu adalah yang sudah punya pasangan. Berbekal dengan paras yang lumayan dan badan yang tegap, tak terlalu sulit baginya mendekati gadis yang dia incar.8351Please respect copyright.PENANAFEEBcdOK3f
8351Please respect copyright.PENANAe6QteqSMXK
Satu persatu gadis mulai jatuh kepelukannya. Namun Bowo muda memang tidak mencari cinta, hanya pelampiasan hawa nafsunya saja, sekaligus sebagai cara untuk ‘balas dendam’ pada keadaan.8351Please respect copyright.PENANAKflrFA6Rzk
8351Please respect copyright.PENANAsr1ZmYwqvC
Lama-lama dia ketagihan. Entah sudah berapa banyak gadis yang dia tiduri. Entah sudah berapa pasangan yang dia rusak hubungannya. Tapi dia tak pernah peduli. Baginya yang terpenting adalah setiap wanita yang dia incar harus berhasil dia setubuhi, paling tidak untuk sekali saja.8351Please respect copyright.PENANADp50okzbhM
8351Please respect copyright.PENANA8vLvc8mNvN
Sifat buruk pak Bowo itu sempat ‘sembuh’ ketika dia mengenal istrinya, kemudian menikah dan punya anak. Tapi setelah anaknya masuk usia sekolah, terlebih lagi jabatannya dikantor semakin tinggi, kebiasaan lamanya kambuh lagi. Apalagi suasana dikantornya memang sangat mendukung ‘hobinya’ itu. Banyak karyawati berparas cantik, masih muda, dan tentu saja berbadan aduhai. Apalagi tidak sedikit dari karyawati cantik itu yang sering cari muka kepadanya. Yang mereka tawarkan? Jelas aset berharga mereka, tubuhnya.8351Please respect copyright.PENANAjB284fqxHN
8351Please respect copyright.PENANAdqqEJ9LxVS
Setelah penyakit lamanya itu kambuh dan berkali-kali mendapat servis dari anak buahnya yang kegatelan, pak Bowo bosan. Dia ingin mencari tantangan lain. Dia tidak mau cuma dengan mereka yang agresif saja, karena menurutnya terlalu gampang dan jadi membosankan. Apalagi dia sadar, mereka yang agresif itu, pasti tidak hanya melakukan dengan dirinya, mungkin dengan banyak pria lain. Karena itulah, pak Bowo kemudian mencari korban dari wanita baik-baik.8351Please respect copyright.PENANA8Kziw2b4O9
8351Please respect copyright.PENANAReMq96Ms9j
Pada awalnya pak Bowo sudah agak sulit untuk bisa mendekati calon korbannya, berkali-kali dia coba tapi gagal terus. Namun karena sudah terlalu ngebet, kemudian dia mencari jalan lain, yaitu dengan memakai obat perangsang. Menjebak korbannya, lalu mengancamnya. Setelah itu, mengajak korbannya untuk menjebak korban yang lain lagi. Begitu terus yang terjadi. Meskipun pada akhirnya pak Bowo berpindah-pindah tempat tugas, kebiasaan itu tetap dia jalankan, dan tidak pernah gagal dia mendapatkan apa yang dia inginkan.8351Please respect copyright.PENANAgWMBqQwx74
8351Please respect copyright.PENANArwcqnN1lkL
Semua berjalan terus, hingga pada akhirnya saat ini dia sedang bersama Cita. Citapun, pada awalnya memang masuk dalam daftar incarannya. Dan malam tadi, dia sudah berhasil mendapatkannya. Namun, sekali lagi, kali ini berbeda.8351Please respect copyright.PENANAomd9aaB7y0
8351Please respect copyright.PENANAd7YE66HRqM
Pak Bowo seperti merasakan kembali, apa yang dulu pernah dia rasakan. Jatuh hati, jatuh cinta, kepada seorang perempuan. Perasaan yang sudah lama dia lupakan. Bahkan dengan istrinyapun, tidak pernah melibatkan perasaan sedalam ini. Dari awal dia hanya mengagumi sang istri dari parasnya saja, lalu cepat-cepat mendekati, memacari dan menikahinya, sebelum keduluan orang lain. Beruntungnya dia, saat itu istrinya masih perawan. Tapi soal perasaan, tidak pernah dia merasakan seperti cintanya dulu pada cinta pertamanya. Tapi kini, dia merasakan lagi, namun kepada Cita.8351Please respect copyright.PENANAxdTiU16sjW
8351Please respect copyright.PENANAbZd0SFJTXg
Rasanya senang, bahagia, nyaman, pokoknya segalanya. Namun disaat yang bersamaan, dia juga sadar, kalau posisi mereka sudah sama-sama berkeluarga. Dia sudah punya anak istri, Citapun sudah punya suami dan anak. Diapun tahu, Cita sudah merasa nyaman dengan dirinya, dan mungkin juga, mulai tumbuh rasa sayang. Buktinya? Apa yang mereka lakukan semalam, sudah tak terbantahkan lagi.8351Please respect copyright.PENANAWENnKQYfOp
8351Please respect copyright.PENANAqvC9xCanVX
Tapi gimana nantinya? Apa cuma akan seperti ini aja? Gimana kalau aku semakin cinta padanya? Atau sebaliknya, dia juga jatuh cinta padaku? Gimana dengan keluarga kami? Gimana dengan kelanjutan hubungan kami? Batin pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAxMc4AoOXTd
8351Please respect copyright.PENANAypMcdSgDHP
8351Please respect copyright.PENANASyDUSzW4wm
“Mas… mas Bowo…”8351Please respect copyright.PENANADoUFPwUAB0
8351Please respect copyright.PENANAQNJ274GVSZ
“Eh iya, kenapa Cit?”8351Please respect copyright.PENANAz2fFgmtV18
8351Please respect copyright.PENANA05aen93Hti
“Kamu kenapa sih mas? Kok dari tadi bengong terus?” tanya Cita.8351Please respect copyright.PENANAd1xzyg6BRv
8351Please respect copyright.PENANAVGSsL3UTXU
Pak Bowo tersenyum. “Aku lagi mikirin sesuatu aja”8351Please respect copyright.PENANAJsxpwScIf7
8351Please respect copyright.PENANAKlg50M1Pe5
“Apaan emangnya? Sampai bikin bengong gitu? Masalah kerjaan?”8351Please respect copyright.PENANAyuQ61HWIsy
8351Please respect copyright.PENANA1ReimVYUNX
“Bukan. Nantilah aku kasih tahu, hehe”8351Please respect copyright.PENANAPwBU14hFcW
8351Please respect copyright.PENANA3y5R49zMxE
“Hmm” gumam Cita. Dia sendiri bingung, harus menanggapi seperti apa. Karena selain memang tak tahu yang dipikirkan pak Bowo, dia sendiri sebenarnya juga ada yang dipikirkan. Tapi dia merasa kurang nyaman karena mereka dari tadi hanya diam saja.8351Please respect copyright.PENANAJr4Td0kJCK
8351Please respect copyright.PENANAl5j9CRqDcQ
“Oh iya, sebelum pulang, mumpung masih disini, mau jalan-jalan nggak?” tanya pak Bowo, mencoba mencairkan suasana, karena menangkap ketidaknyamanan Cita.8351Please respect copyright.PENANA2sEMN5uuen
8351Please respect copyright.PENANAq1pZvOHVbI
“Hmm, emang mau jalan-jalan kemana mas?”8351Please respect copyright.PENANAqzGWThywth
8351Please respect copyright.PENANA5WgxChuLbc
“Yaa kemana gitu… aku juga nggak tahu sih, hehe”8351Please respect copyright.PENANAHku8KHdxQz
8351Please respect copyright.PENANAqw1huokDhI
“Haha gimana sih, nawarin kok nggak tahu mau kemana? Emang kamu jarang kesini ya mas?” tanya Cita.8351Please respect copyright.PENANAQ6oefSlsU5
8351Please respect copyright.PENANAqjjTabi9cW
“Ya jarang, kan ini emang bukan punyaku, punya temenku. Makanya aku juga nggak tahu kalau mau jalan-jalan kemana” jawab pak Bowo berbohong.8351Please respect copyright.PENANAiZCOIEksAP
8351Please respect copyright.PENANAVV9Isxkq2W
8351Please respect copyright.PENANAGAVuDC78EW
Dia belum ingin memberitahu Cita kalau villa ini adalah miliknya. Tapi dia memang tak begitu mengetahui kondisi disekitar sini, dan kalau mau jalan-jalan kemana tujuannya. Karena biasanya dia kalau kesini memang tidak pernah keluar-keluar. Hanya menikmati waktu didalam villa saja, bersama dengan wanita yang dia bawa.8351Please respect copyright.PENANA4YjwDo0Gv0
8351Please respect copyright.PENANAHUKFWFQegQ
8351Please respect copyright.PENANAwJXwqP2MFS
“Yaudah kalau gitu disini aja deh mas, aku juga agak males mau jalan-jalan” ucap Cita.8351Please respect copyright.PENANAz74Had7D1b
8351Please respect copyright.PENANAW7DlKilcgd
“Beneran nggak papa disini aja?”8351Please respect copyright.PENANAAxb0rMVrNP
8351Please respect copyright.PENANAsjE25HFspk
“Iya”8351Please respect copyright.PENANAqIY1ycTDW3
8351Please respect copyright.PENANAHKe4tUHc9f
“Hmm, kamu lagi males, apa masih capek?” tanya pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAt12QDUy7Y8
8351Please respect copyright.PENANA1k1ZEWLEja
“Yaa males, ya capek juga sih” jawab Cita apa adanya, cuek.8351Please respect copyright.PENANADTCcpdA3Pp
8351Please respect copyright.PENANAZgw2HRecEi
“Capeknya kenapa Cit? Gara-gara semalem ya? Hehehe” ucap pak Bowo menggoda Cita.8351Please respect copyright.PENANAgiqcJ3E6jQ
8351Please respect copyright.PENANARSHWujKKli
8351Please respect copyright.PENANActNNmRgzZj
Dan sukses. Cita sempat kaget dan menatap pak Bowo, tapi wajahnya langsung merona merah, menahan malu. Diapun memalingkan wajahnya, namun pak Bowo tahu kalau dia sempat tersenyum tadi.8351Please respect copyright.PENANA4QebR7Tz7l
8351Please respect copyright.PENANAWLADcx1Jgv
Suasana akhirnya jadi lebih cair sekarang. Baik itu Cita ataupun pak Bowo memutuskan untuk sementara tidak memikirkan hal yang lainnya dulu, mereka lebih memilih untuk menikmati kebersamaan mereka saat ini. Karena bagaimanapun juga, hal seperti ini pastinya akan lebih sulit untuk diulangi lagi. Pak Bowo sih mudah saja, karena dia hanya tinggal sendirian dikota ini. Tapi beda dengan Cita yang tinggal bersama ibu mertua dan anaknya. Mau melakukan dirumah Cita juga tidak mungkin, karena selain ibu mertuanya, tentu saja mereka harus menjaga diri dari omongan tetangga.8351Please respect copyright.PENANAghcfzVe9a0
8351Please respect copyright.PENANAJIVHii4PL6
Pak Bowo melirik kearah jam tangannya, baru jam 10. Meskipun merasa senang ngobrol dengan Cita, tapi terasa agak membosankan juga karena mereka hanya berada disini tanpa jalan-jalan kemanapun. Mau foto-foto lagi rasanya sudah cukup banyak foto mereka. Mereka sudah mengambil hampir semua sudut divilla ini untuk foto, lagipula mereka juga sudah bosan.8351Please respect copyright.PENANAtPnINZuP6a
8351Please respect copyright.PENANAG0OsI6sN1u
Cita sendiri sebenarnya juga merasakan hal yang sama. Dia merasa agak bosan. Tapi dia memilih untuk menunggu saja. Menunggu apakah pak Bowo akan mengajaknya pulang secepatnya, atau mengajaknya jalan-jalan, atau mungkin, mengajaknya mengulangi perbuatan mereka semalam.8351Please respect copyright.PENANAlmQXrJlgLN
8351Please respect copyright.PENANAXlCh2DFCX3
Tiba-tiba Cita jadi kepikiran lagi apa yang terjadi semalam. Dadanya berdesir mengingatnya. Mengingat bagaimana hangatnya dia berciuman dengan pak Bowo, mengingat pada akhirnya dia membiarkan tubuhnya telanjang ditindih oleh tubuh pak Bowo yang juga telanjang, juga membiarkan alat kelaminnya dimasuki oleh benda asing, batang kejantanan milik pria lain selain suaminya.8351Please respect copyright.PENANADSggT0Byms
8351Please respect copyright.PENANAJuYXR1Iksb
Dia juga mengingat betapa rasanya semalam itu campur aduk. Sempat merasakan sakit, ngilu, tapi selebihnya sangat nikmat. Dia merasa vaginanya tak pernah sepenuh semalam, tak pernah dipenetrasi sedalam semalam. Hanya dengan mengingat-ingat itu, dia mulai terangsang lagi. Terbayang lagi penis pak Bowo yang lebih besar dan panjang daripada milik suaminya. Hitam dan sedikit berurat. Tanpa sadar, kedua kakinya sedikit bergerak, terlihat seperti menggesekan kedua pahanya.8351Please respect copyright.PENANAmtH4migKHA
8351Please respect copyright.PENANAAqA6KxBTMG
Pemandangan itu tak luput dari mata pak Bowo yang memang sejak tadi memperhatikan Cita. Pak Bowo sempat mengernyit melihat Cita melakukannya, tapi dia segera paham kalau Cita sedang memikirkan sesuatu yang membuat salah satu bagian ditubuhnya terasa gatal.8351Please respect copyright.PENANAorl7ETNwgg
8351Please respect copyright.PENANAwCr9a553l1
Apa dia teringat yang semalam? Apa dia merasakan kenikmatan dari yang kami lakukan semalam? Apa dia ingin mengulanginya lagi? Batin pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAJAnnk9PzKn
8351Please respect copyright.PENANAxvlxlEYMs5
Melihat hal itu, sebenarnya pak Bowo ingin langsung mendekati Cita, merengkuhnya, membelainya, sampai dengan mengulangi yang mereka lakukan semalam. Tapi entah kenapa dia jadi sedikit ragu. Apakah Cita memang benar-benar menginginkannya lagi? Apakah kalau dia mengajaknya lagi Cita akan menerima atau menolaknya?8351Please respect copyright.PENANA9seLErnZd4
8351Please respect copyright.PENANAImMOOq5J7n
Pak Bowo seolah jadi sosok yang sangat berbeda saat ini. Sebelumnya, dia begitu percaya diri kalau berhadapan dengan seorang wanita. Melihat gelagat wanita didepannya seperti yang ditunjukan oleh Cita saat ini, biasanya dia akan menerkam wanita itu. Tapi dengan Cita saat ini, dia ragu untuk melakukannya, meskipun dia juga menginginkannya.8351Please respect copyright.PENANAwuWAQVbEey
8351Please respect copyright.PENANAO6j4HIcZv4
Ingin sekali dia bertanya, Cit, apakah kamu ingin mengulangi yang semalam? Atau, Cit, apakah kamu ingin melakukannya lagi? Tapi bibir pak Bowo terdiam. Sejak kenal dengan Cita, dia makin tahu Cita itu seperti apa orangnya, dan dia mengambil kesimpulan, bahwa Cita tidak akan seperti wanita lain yang akan terbuka membicarakan hal seperti itu. Tapi, akhirnya dia mengambil keputusan untuk bertindak.8351Please respect copyright.PENANA9u4DUcj0P3
8351Please respect copyright.PENANAIwpAxT5KAS
Dia bangkit dari kursinya, berjalan menghampiri Cita. Cita yang melihatnya juga hanya diam saja, berdebar dadanya menanti apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo. Pak Bowo kemudian berdiri tepat didepan Cita. Tangannya terjulur, mengundang tangan Cita untuk meraihnya. Dan Citapun memenuhi undangan itu, tangannya menggapai tangan pak Bowo. Dengan sedikit tarikan, pak Bowo mengajak Cita untuk bangkit dari kursinya dan berjalan masuk kedalam villa.8351Please respect copyright.PENANAwTjLeMdhHa
8351Please respect copyright.PENANAt2LGJ45Ggg
Dalam diam mereka terus berjalan didalam villa, menuju kekamar tempat mereka melakukan persetubuhan semalam. Makin dekat menuju kamar, makin kencang dada Cita berdebar. Sebenarnya, bukan hanya Cita, tapi pak Bowopun juga merasakan hal yang sama. Dia merasa deg-degan juga. Sebuah hal yang aneh sebenarnya bagi seorang Bowo yang sudah banyak pengalaman untuk hal seperti ini. Tapi itulah faktanya sekarang.8351Please respect copyright.PENANAWUtW6Dw496
8351Please respect copyright.PENANASPLQAZtxFi
Mereka akhirnya sampai didalam kamar, tanpa menutup pintu kamar itu, karena pak Bowo juga yakin kalau tidak akan ada yang datang kemari. Dia melepaskan tangannya dari tangan Cita, lalu berdiri berhadap-hadapan dengan Cita. Mereka saling tatap, kemudian sama-sama tersenyum. Pak Bowo mengambil inisiatif, membelai kepala kemudian pipi Cita. Cita sedikit memejamkan matanya saat pipinya dibelai. Sifat manjanya otomatis keluar, meskipun hanya sedikit.8351Please respect copyright.PENANA8l6WORjM2O
8351Please respect copyright.PENANA90B2xuPy24
8351Please respect copyright.PENANAIW7gcJKFMi
“Cit…” panggil pak Bowo saat tangannya berada didagu Cita, sedikit mengangkat wajah Cita sehingga mereka kembali saling bertatapan.8351Please respect copyright.PENANAcqjcCmfNgp
8351Please respect copyright.PENANAumGhwvLLWa
8351Please respect copyright.PENANA5yl0dENQld
Cita tak menjawab, hanya diam. Tapi dari tatapannya, pak Bowo tahu Cita ingin menanyakan ada apa. Wajah pak Bowo mendekat, gesturnya menunjukan dia ingin mencium bibir Cita.8351Please respect copyright.PENANATvKLcWMoKy
8351Please respect copyright.PENANAONicbj1BIy
8351Please respect copyright.PENANAtoZZeGn0Vn
“Aku… aku benar-benar sayang sama kamu… aku cinta sama kamu…” ucap pak Bowo, lirih sekali.8351Please respect copyright.PENANADxNVQjcgES
8351Please respect copyright.PENANAeF2WPhsn4x
8351Please respect copyright.PENANAJPqy4Czgc9
Cita menatap mata pak Bowo, teduh dan dalam, dia yakin apa yang dikatakan pak Bowo itu benar-benar tulus, menyampaikan perasaannya yang sesungguhnya. Hal itu membuat Cita terbuai, dia tersentuh hatinya. Lelaki yang berdiri didepannya dan hampir menciumnya ini benar-benar telah membuka hatinya, masuk dan merebut satu tempat dihatinya. Dan Cita teringat, dari kemarin, pak Bowo sudah mengatakan hal itu, sedangkan dia, belum menjawabnya sama sekali dengan kata-kata.8351Please respect copyright.PENANA1ZnrToZ46T
8351Please respect copyright.PENANAYikIsLOb6G
8351Please respect copyright.PENANANVjqtl3kLH
“Aku… juga sayang sama kamu mas…” jawab Cita pada akhirnya, dengan suara yang juga pelan nyaris tak terdengar.8351Please respect copyright.PENANACmRdARU1VQ
8351Please respect copyright.PENANApFFETfP90I
8351Please respect copyright.PENANA6KHwwzj2V4
Cup8351Please respect copyright.PENANAm9onPvfbcv
8351Please respect copyright.PENANAzckus19lXW
8351Please respect copyright.PENANAuzWoyNKfMm
Akhirnya bibir mereka saling bersentuhan. Hanya sebuah sentuhan ringan, lalu pak Bowo menarik bibirnya lagi. Mereka saling tatap lagi. Lalu pak Bowo memeluk tubuh Cita. Cita membalasnya, dan kemudian membenamkan kepalanya didada pak Bowo. Mereka kemudian bertatapan lagi, dan bibir mereka kembali bersentuhan. Bukan hanya sentuhan sekejap, tapi mulai saling memagut.8351Please respect copyright.PENANAIzRASNnpci
8351Please respect copyright.PENANALAJoWj4m2I
Cita mulai membiasakan diri dengan permainan lidah pak Bowo. Diapun makin lancar membalasnya, pak Bowo bisa merasakan hal itu. Saat dia diam, perlahan Cita yang mengambil inisiatif untuk melumatnya. Lidah Cita juga makin lincah mengejar lidah pak Bowo. Ciuman mereka perlahan makin memanas, diiringi dengan pelukan mereka yang makin erat. Pak Bowo merasa begitu senang dan bahagia. Bukan karena Cita mulai bisa mengimbangi ciumannya, melainkan karena rasa sayangnya benar-benar berbalas, Cita juga menyayanginya, dan dia juga tahu, kalau ucapan itu tadi tulus keluar dari mulut Cita.8351Please respect copyright.PENANAl0y97gPtbb
8351Please respect copyright.PENANAx1xOk4qdLw
8351Please respect copyright.PENANADHsO8at1g8
“Eehhhmpphh…”8351Please respect copyright.PENANAHAxJD6HtDC
8351Please respect copyright.PENANANr1seeVvFF
8351Please respect copyright.PENANAVlD6ItuSll
Cita mengerang dalam ciumannya dengan pak Bowo saat dirasakan tangan pak Bowo tiba-tiba meremas kedua bongkah pantatnya, membuatnya agak sedikit berjinjit dan memajukan pantatnya. Tapi tangan pak Bowo mengejar dan kembali meremasnya.8351Please respect copyright.PENANAjCNgn8TMZB
8351Please respect copyright.PENANARnzYhP2nTB
Apa yang dilakukan pak Bowo itu ternyata sukses memancing birahi Cita. Terlihat jelas dari ciuman Cita yang makin ganas dibibir pak Bowo. Melihat reaksi Cita itu membuat pak Bowo meneruskan remasannya dipantat Cita. Kadang meremas dengan lembut, kadang dengan lebih kuat. Dan ketika diremas dengan kuat, berimbas pada ciuman Cita yang makin ganas. Dari situ, pak Bowo tahu kalau Cita menyukai apa yang dia lakukan.8351Please respect copyright.PENANA36sodCN6g2
8351Please respect copyright.PENANA8O2r74J5kZ
Salah satu tangan pak Bowo kemudian meninggalkan pantat Cita untuk menuju kedadanya. Perlahan dia remas buah dada Cita yang mungil namun kencang. Hembusan nafas Cita makin tak beraturan. Apalagi ketika tangan pak Bowo mulai bertindak makin jauh. Tangannya yang berada dipantat Cita, menelusup kebalik celana dan celana dalam Cita, langsung menyentuh bongkahan pantatnya lalu meremasnya. Begitu pula dengan tangan yang berada didada, berusaha untuk masuk menyelinap dibalik kaos dan bh Cita, lalu meremasnya dengan lembut.8351Please respect copyright.PENANAuS75z4dN8q
8351Please respect copyright.PENANAOBb6tt6yqs
Dampaknya, ciuman Cita makin tak terkendali, tapi masih bisa diladeni dengan baik oleh pak Bowo. Tangan Cita bahkan mulai bergerak tak beraturan dipunggung pak Bowo, hingga akhirnya mendarat dipantat pak Bowo. Reflek kedua tangan Cita ikut meremas pantat pak Bowo. Mendapatkan balasan seperti itu dari Cita membuat pak Bowo geli juga, dan tak ayal penisnya mulai mengeras.8351Please respect copyright.PENANA07YB4SCIkO
8351Please respect copyright.PENANAmQRwq2E8Ol
Dia memajukan pinggulnya hingga menyentuh perut Cita. Cita bisa merasakan benda yang semalam memasuki vaginanya itu sudah mengeras. Cita langsung terbayang bagaimana bentuk benda itu saat semalam dia melihatnya. Dan hal itu sukses membuat nafsu Cita makin tak terkendali.8351Please respect copyright.PENANAJfagOxT9rt
8351Please respect copyright.PENANA9SNWKmJD9w
Mereka masih terus bercumbu sambil berdiri. Tangan pak Bowo perlahan mulai melepaskan pakaian Cita satu persatu, kali ini tanpa meminta ijin kepada Cita seperti semalam. Citapun demikian, meskipun dia hanya membantu melepaskan kaos pak Bowo saja. Sisanya, pak Bowo sendiri yang melepaskan pakaiannya. Akhirnya, kini mereka berdua berdiri berhadap-hadapan telanjang bulat.8351Please respect copyright.PENANAayrXFBDKWo
8351Please respect copyright.PENANADjXT2xgxhv
Mereka menghentikan dulu cumbuan mereka, saling menatap tubuh lawan mainnya. Pak Bowo nampak sekali mengagumi tubuh Cita. Kali ini lebih jelas, beda dengan yang semalam. Semalam, pak Bowo tak terlalu leluasa menatap tubuh Cita, karena perhatiannya lebih tertuju pada wajah Cita. Bahkan dia belum melihat dengan jelas bentuk vagina milik Cita yang semalam dia masuki. Saat ini, memang belum juga, tapi dia melihat pangkal selangkangan Cita yang bersih dari bulu, membuat penisnya makin tegak mengacung.8351Please respect copyright.PENANAhMcOgQDbTa
8351Please respect copyright.PENANANUVrBc4IMy
Beda dengan pak Bowo yang menikmati pemandangan tubuh Cita dari atas kebawah, tatapan Cita terpaku pada penis pak Bowo. Semalam dia sudah melihatnya, tapi hanya sebentar saja. Sedangkan saat ini, dia bisa melihatnya lebih jelas, lebih lama. Perasaannya campur aduk. Antara jeri, takut, dan juga kagum. Dia seolah tak percaya, beda besar itu yang semalam telah memasuki dirinya. Tapi yang jelas semua perasaannya itu hanya memberikan 1 reaksi saja, makin deg-degan.8351Please respect copyright.PENANAguemtcHVCm
8351Please respect copyright.PENANAiZisod8PMf
Pak Bowo tersenyum melihat reaksi Cita melihat penisnya. Dia makin senang, makin bangga karena Cita mengagumi penisnya. Terlihat sekali dari wajah Cita. Perlahan, dia raih tangan Cita, lalu dibimbing untuk menyentuh penisnya. Cita tersentak kaget saat tangannya menyentuh penis pak Bowo, tapi dia tak menolaknya. Dia menatap pak Bowo, yang mendapatkan balasan berupa senyum dan anggukan dari kepala pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAfXHPSoJaRl
8351Please respect copyright.PENANAjuOlwYwRgi
Cita kembali menatap penis pak Bowo, kemudian perlahan dia menggenggamnya. Pak Bowo melepaskan tangan Cita, membiarkan wanita itu memegang penisnya sepuasnya. Dia sendiri kemudian meraih kepada Cita, mendekatkan wajah mereka lalu berciuman lagi. Cita langsung membalas ciuman itu, namun tak bereaksi apapun selain itu. Tangannya juga hanya diam mengggenggam penis pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANATxBfEhbmPP
8351Please respect copyright.PENANAKJT6RENOFF
Tapi pak Bowo tak mempermasalahkan hal itu. Dia kembali menjamah tubuh Cita. Dada dan pantat Cita kembali jadi sasaran remasannya yang belum berubah, masih tetap dengan lembut. Nafas Cita yang tadi berangsur mulai normal, kini kembali memburu. Tangannya mulai bereaksi, terutama saat pak Bowo memilin puting susunya, tangannya mulai makin erat menggenggam penis pak Bowo, dan sedikit bergerak naik turun.8351Please respect copyright.PENANAuh1zd8ftbQ
8351Please respect copyright.PENANAdC6kjfw5ex
Pak Bowo makin senang dengan reaksi Cita itu, sehingga dia mulai menambahkan intensitas sentuhannya ditubuh Cita. Tangannya yang masih meremas pantat Cita, sesekali dia arahkan ke belahan pantat Cita, sedikit menyentuh lubang anusnya. Hal itu membuat tubuh Cita bergetar menahan geli, yang dia lampiaskan pada ciuman dan genggamannya dipenis pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAG4vKl03az6
8351Please respect copyright.PENANAmsuVIBSqb9
8351Please respect copyright.PENANADFDPNgbouG
“Aaahhh maassshhh…”8351Please respect copyright.PENANACdIj1oUcAS
8351Please respect copyright.PENANArgTZSBmjjJ
8351Please respect copyright.PENANA0zlMBpeQtP
Cita mulai mendesah saat pak Bowo melepaskan ciuman dibibir Cita. Dia mulai mencium daerah lain. Telinga dan leher Cita jadi sasarannya kini. Tak hanya itu, dia juga menyasar sepasang payudara Cita. Diciumi dan dihisapnya kedua payudara itu. Kali ini pak Bowo lebih berani dengan meninggalkan beberapa cupangan dileher dan dada Cita.8351Please respect copyright.PENANAEyZfR1Phdq
8351Please respect copyright.PENANAfwNjvZycsq
8351Please respect copyright.PENANAGP88Hu6LMW
“Ssshh aahhh maashhh…”8351Please respect copyright.PENANAOKgu1BQkC0
8351Please respect copyright.PENANAdMR3KWZlTt
8351Please respect copyright.PENANAb7EsUMStlG
Desahan Cita makin sering terdengar seiring makin ganasnya cumbuan pak Bowo ditubuhnya. Namun seganas-ganasnya pak Bowo, bagi Cita masih saja terasa lembut, tidak ada kesan kasar yang ditunjukan oleh pak Bowo, sehingga membuat apapun yang sedang dilakukan oleh pak Bowo kini membuat Cita makin tak terkendali nafsunya. Tangannyapun makin lancar naik turun mengocok penis pak Bowo, meskipun jelas masih terasa kikuk.8351Please respect copyright.PENANAlsobEjPYsg
8351Please respect copyright.PENANARb1p5otZav
Masih sambil mencumbui Cita, pak Bowo perlahan mendorong tubuh Cita hingga sampai ditempat tidur. Dia kemudian menghentikan cumbuannya. Citapun melepaskan penis pak Bowo dari genggamannya, meskipun matanya masih melirik penis yang makin keras mengacung itu. Cita kemudian didorong pak Bowo hingga dia terduduk ditempat tidur, sementara pak Bowo berada didepan Cita, dengan bertumpu pada kedua lututnya.8351Please respect copyright.PENANApQSNvn1EfZ
8351Please respect copyright.PENANAjAHwjdAPI7
Dengan mesra dia peluk tubuh Cita, lalu diajak kembali Cita berciuman. Tapi hanya sebentar, karena ciumannya beranjak turun keleher kemudian dadanya. Sesekali pak Bowo mencoba untuk mencium ketiak Cita, tapi karena merasa sangat geli Cita menolak dan mendorong kepala pak Bowo untuk kembali ke dadanya. Pak Bowo tak melawan, karena tak mau memaksa jika Cita merasa tak nyaman.8351Please respect copyright.PENANA4sf9hcpfd4
8351Please respect copyright.PENANAYxhAaiD68i
Perlahan ciuman pak Bowo turun keperut dan berhenti dipusar Cita. Lidahnya menggelitik pusar Cita, membuat wanita itu menggelinjang menahan geli. Beberapa kali dia mendorong kepala pak Bowo namun pak Bowo tak bergeming. Barulah beberapa saat kemudian pak Bowo menghentikan aksinya lalu menatap Cita yang wajahya sudah merona merah.8351Please respect copyright.PENANA0EdjRuPaQr
8351Please respect copyright.PENANAOAMgjbrZ6Q
8351Please respect copyright.PENANAWY5uXjsjSq
“Mas Bowo iseng banget sih, geli tahu…” protes Cita sambil memukul ringan dada pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAAvQRWJNRSj
8351Please respect copyright.PENANAsZjORtcPbE
“Hehehe tapi enak kan?” goda pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANAOWN86JzYYb
8351Please respect copyright.PENANAOAZXVNWfom
Cita menggeleng. “Enggak, yang disitu geli mas” jawabnya malu-malu.8351Please respect copyright.PENANAUdYiww2PTU
8351Please respect copyright.PENANAIlSD2caNfH
8351Please respect copyright.PENANANJtokRYaMu
Pak Bowo hanya tersenyum, tak ingin menggoda Cita lebih jauh yang nantinya malah akan membuat Cita merasa tak nyaman. Kedua tangan pak Bowo yang berada dipinggang Cita, perlahan-lahan bergerak turun membelai paha Cita. Cita merasa agak kegelian hingga tubuhnya terasa sedikit menggelinjang. Tapi dia hanya tersipu menatap pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANADsN4WciCZ8
8351Please respect copyright.PENANAgV0f7r2Lly
Perlahan-lahan, kedua tangan pak Bowo yang sudah berada dilutut Cita, bergerak untuk membuat kedua kaki Cita terbuka. Cita menatap pak Bowo penuh tanya, tapi hanya dijawab dengan anggukan oleh pak Bowo. Cita agak ragu, tapi tatapan dari pak Bowo membuatnya akhirnya menuruti apa yang diinginkan lelaki itu, hingga akhirnya kedua kakinya terbuka cukup lebar sekarang.8351Please respect copyright.PENANAFjcoZZNNMr
8351Please respect copyright.PENANAZsz4yRCKE7
Dada Cita benar-benar tak karuan, debarannya makin kencang, menyadari dirinya tengah duduk mengangkang didepan seorang pria. Meskipun pria itu telah menyetubuhinya semalam, telah memasuki liang vaginanya dengan penisnya yang besar dan panjang itu, tapi dia tetap saja merasa malu karena bagian paling intim dari tubuhnya terbuka dengan sangat jelas didepan pak Bowo.8351Please respect copyright.PENANA8ePpXomNrI
8351Please respect copyright.PENANArZrlIC5rW3
Mata pak Bowo nanar menatap bibir vagina Cita yang terlihat indah itu. Agak tembem, warnanya senada dengan warna kulit Cita. Bersih tanpa bulu, dengan tubuh Cita yang tergolong mungil membuat pemandangan itu jadi makin menggairahkan bagi pak Bowo. Hingga tiba-tiba saja Cita menutupi bibir vaginanya menggunakan kedua tangannya.8351Please respect copyright.PENANA6gMA8xtqHu
8351Please respect copyright.PENANAjHR3KVJ9B9
8351Please respect copyright.PENANA7NyeDGMabS
“Jangan dilihatin terus mas, aku malu” ucap Cita sambil menunduk. Suaranya juga sangat pelan.8351Please respect copyright.PENANAiz9aukONMp
8351Please respect copyright.PENANAWVzMhVrjf6
Pak Bowo tersenyum. “Jangan malu sayang. Punyamu sungguh indah, ijinkanlah aku untuk memandangnya lebih lama” ucap pak Bowo sambil memegang tangan Cita berusaha untuk menyingkirkannya.8351Please respect copyright.PENANAyiZWp2mXzN
8351Please respect copyright.PENANAeJYR31pV9J
8351Please respect copyright.PENANAEpeh21tfBZ
Tapi Cita menahan tangannya. Dia benar-benar merasa malu, tak pernah vaginanya dilihat seperti itu oleh seorang pria, termasuk Andi sekalipun. Tapi saat kemudian dia menatap pak Bowo, tatapan mata pak Bowo yang teduh dan membuatnya merasa begitu nyaman dan tenang, yang akhirnya, lagi-lagi membuatnya luluh. Tangannya mengikuti tangan pak Bowo yang menjauhkannya dari vaginanya, hingga vagina itu kembali terbuka bebas.8351Please respect copyright.PENANAqQPP1BPTmR
8351Please respect copyright.PENANAren06EvOCL
Pak Bowo kemudian merendahkan lagi posisi duduknya, hingga wajahnya sejajar dengan vagina Cita. Kedua tangannya berada dipaha Cita, bukan untuk menahannya karena Cita tidak berusaha menutup lagi kakinya.8351Please respect copyright.PENANAwEsnSNYtBh
8351Please respect copyright.PENANAy1U3xNG69L
Cita hanya diam saja melihat apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia benar-benar malu. Tapi kemudian begitu dia menyadari tatapan pak Bowo, rasa senang mulai muncul dihatinya. Tatapan pak Bowo baginya terlihat jelas sebagai tatapan tanda kagum, mengagumi bentuk vaginanya. Tanpa sadar seutas senyum terbit dibibir Cita.8351Please respect copyright.PENANAXd2ZoBOMJX
8351Please respect copyright.PENANArFDRi7UUwA
Perlahan, pak Bowo mulai mendekatkan wajahnya keselangkangan Cita. Makin dekat, dada Cita makin kencang debarannya. Hingga akhirnya dia bisa merasakan hangatnya nafas pak Bowo menerpa selangkangannya, bibir vaginanya. Cita berdebar menantikan apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya, tapi kemudian tangannya reflek menyentuh pundak pak Bowo saat lelaki itu sudah mau mendekatkan lagi wajahnya ke vagina Cita, yang membuat pak Bowo menoleh kearah Cita.8351Please respect copyright.PENANADvGyk6K7nI
8351Please respect copyright.PENANANG2JHPkZbP
8351Please respect copyright.PENANA3q0FHPPVf9
“Mas mau ngapain?”8351Please respect copyright.PENANAF95r27L4Fl
8351Please respect copyright.PENANAckCCvDOv52
*8351Please respect copyright.PENANA302BIKrEfM
*8351Please respect copyright.PENANANjtbdfopOu
*8351Please respect copyright.PENANABCQWMOLcI3
*8351Please respect copyright.PENANAWxs6HSxh2z
*8351Please respect copyright.PENANA31h1RTg3TR