7081Please respect copyright.PENANAkiNKoE7r5q
7081Please respect copyright.PENANA14XBoyU4zo
“Mau kemana lagi pa?”7081Please respect copyright.PENANAUzzIQgAcnG
7081Please respect copyright.PENANAEouNcbl53l
“Ada urusan sama temen kantor”7081Please respect copyright.PENANAdHyesp5VsS
7081Please respect copyright.PENANA57Rk6qdfJK
“Lagi?”7081Please respect copyright.PENANAAdxdEKRznv
7081Please respect copyright.PENANAFgAHWkItUE
“Iya. Udah deh ah nggak usah banyak nanya, bawel amat. Ini urusan kantor”7081Please respect copyright.PENANAhQ8VTVbKAQ
7081Please respect copyright.PENANAXUiK0TNpnd
7081Please respect copyright.PENANAqj1LBsnhr4
Dengan wajah kesal Andi pergi meninggalkan Cita. Sama seperti minggu lalu, hari sabtu ini lagi-lagi Andi pergi dengan alasan untuk menemui teman kantornya. Bedanya kalau minggu lalu dia perginya siang hari, saat ini pagi-pagi dia sudah rapi dan bersiap pergi. Cita yang mencoba menanyakannya baik-baik sempat merasa tersinggung juga dengan jawaban menyebalkan dari Andi, tapi dia tahan emosinya itu.7081Please respect copyright.PENANAATu4wEQ5NQ
7081Please respect copyright.PENANAwlsAA91tmh
Setelah Andi pergi, Cita masih sempat bermain dengan anaknya, ditemani oleh ibu mertuanya. Mereka sambil ngobrol juga, tapi tidak membahas sedikitpun soal Andi. Cita tahu sebenarnya ibu mertuanya ingin sekali membantunya, membantu agar masalah rumah tangga antara dirinya dengan Andi bisa cepat selesai dan kembali harmonis seperti dulu lagi. Tapi Cita menghargai keputusan ibu mertuanya yang memilih untuk diam dan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyelesaikan sendiri masalahnya.7081Please respect copyright.PENANALwr3f45sKc
7081Please respect copyright.PENANA8iy7LLm85W
Siang hari, Citapun bersiap-siap untuk pergi keluar. Dia menggunakan pakaian sesopan mungkin, tapi tidak terlihat berlebihan. Dia memakai kaos lengan pendek namun ditutup oleh sweater tebal lengan panjang yang longgar, celana panjang yang juga tidak terlalu ketat, lalu dibalut dengan jilbab simpel. Model jilbab berwarna merah itu dia ikatkan dileher sehingga tidak sampai menutup bagian dadanya. Tapi itu tidak terlalu dia permasalahkan, karena dia merasa buah dadanya yang tidak terlalu besar sudah tersamarkan berkat sweater tebal dan longgar yang dia pakai.7081Please respect copyright.PENANAKHLreXSQJ1
7081Please respect copyright.PENANA76oHQTmAju
7081Please respect copyright.PENANALPgcfP8Kaf
“Kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya saat Cita keluar dari kamarnya dan melihat penampilan Cita yang sudah rapi itu.7081Please respect copyright.PENANA2BdXxbq2CV
7081Please respect copyright.PENANAzWdpDUSrf3
“Cita mau keluar bentar bu ketemu sama temen” jawab Cita.7081Please respect copyright.PENANAKOvjuEAwrI
7081Please respect copyright.PENANANQdIZAAN8k
“Siapa? Nada?”7081Please respect copyright.PENANA6FD0Tgw5tI
7081Please respect copyright.PENANA7Ly3v1q5Ju
“Bukan kok bu, kan temen Cita bukan cuma mbak Nada. Cita cuma bentar kok bu”7081Please respect copyright.PENANASnaD87IVDS
7081Please respect copyright.PENANAg9ChPIyFMp
“Yaudah hati-hati ya kalau begitu”7081Please respect copyright.PENANARWOsoaQub7
7081Please respect copyright.PENANAsSvDcvhWH3
“Iya bu, pamit dulu”7081Please respect copyright.PENANA77NUlwn4d7
7081Please respect copyright.PENANAu8acdv07aO
7081Please respect copyright.PENANA2JZ6vlUVU6
Cita mencium tangan ibu mertuanya lalu menyiapkan motor maticnya. Setelah memanasinya sebentar Citapun meninggalkan rumahnya. Cita menuju ke sebuah kafe yang berada didalam satu-satunya pusat perbelanjaan dikota ini. Setelah memarkirkan motornya, dia menuju ke kafe itu. Dia sempat melihat ke sekeliling, tapi orang yang janjian dengannya belum datang. Akhirnya dia memilih salah satu tempat duduk yang dekat dengan jendela agar bisa bebas melihat keluar dan kemudian memesan minuman.7081Please respect copyright.PENANATmfGAHudH9
7081Please respect copyright.PENANAl3bLrScl6l
Sambil menunggu pesanannya datang Cita hanya terdiam melamun. Dia sebenarnya masih belum terlalu yakin bertemu dengan orang yang minggu lalu menelponnya, yang tak lain adalah pak Bowo. Tapi rasa penasaran yang sangat besar terhadap apa yang ingin dikatakan pak Bowo, juga demi menjawab pertanyaan dalam kepalanya tentang Andi membuatnya akhirnya berada disini sekarang.7081Please respect copyright.PENANAYzp0HRP7sn
7081Please respect copyright.PENANAEhaH6Qh4V0
7081Please respect copyright.PENANAz69KM0QU0Z
“Mbak Cita?” lamunan Cita dikagetkan oleh suara seseorang. Cita melihat kearahnya, ternyata pak Bowo baru saja sampai.7081Please respect copyright.PENANAeOirMtcCuW
7081Please respect copyright.PENANApqIQjDe9Py
“Eh iya pak Bowo, silahkan duduk” jawab Cita.7081Please respect copyright.PENANAbFHOEphag4
7081Please respect copyright.PENANAIvwQEzqOBI
“Makasih mbak. Lama ya nunggunya? Maaf tadi saya ada perlu sebentar sebelum kesini” ucap pak Bowo sambil duduk.7081Please respect copyright.PENANAdO8hYyMzid
7081Please respect copyright.PENANAVDf8Mi0pyV
“Oh nggak kok pak, saya juga baru bentar”7081Please respect copyright.PENANAMCQteSuHRg
7081Please respect copyright.PENANA5Wq4zxX5pb
7081Please respect copyright.PENANALwYlGcf0ra
Obrolan mereka terpotong oleh seorang pelayan yang datang membawa pesanan Cita, sekaligus mencatat pesanan pak Bowo yang baru saja datang. Mereka masih nampak diam, Cita nampak bingung harus ngomong apa, karena memang dia berharap pak Bowo yang memulai pembicaraan dengan menceritakan tentang masalah Andi dikantor. Namun pak Bowo juga terlihat masih diam. Sampai akhirnya pelayan datang membawakan pesanan pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANANRbsStVb1Z
7081Please respect copyright.PENANA9QiE09NoOV
7081Please respect copyright.PENANASfk0jG0w77
“Hmm, maaf mbak, saya orangnya kurang bisa basa-basi, jadi langsung ke intinya saja ya?” tanya pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANAEy7kooX3Gh
7081Please respect copyright.PENANA4PdStiXC5U
“Iya pak, silakan” jawab Cita, yang memang mengharapkan seperti itu. Dia juga bingung kalau harus berbasa-basi dengan pak Bowo, karena ini baru pertama kalinya mereka ngobrol berdua seperti ini.7081Please respect copyright.PENANAGYxLdUMZKA
7081Please respect copyright.PENANAqkZY2GCTtg
“Ini soal Andi, suami mbak Cita. Terus terang, sudah agak lama saya perhatiin dia karena menurut saya kinerjanya jadi agak berubah” ucap pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANAuyEjVueMEG
7081Please respect copyright.PENANAqk4E1EmlWZ
“Maksudnya berubah seperti apa pak?” tanya Cita.7081Please respect copyright.PENANA69BrA0WvTp
7081Please respect copyright.PENANAWxgp9AWly6
“Hmm, dia jadi sering nggak fokus mbak. Akibatnya kerjaannya sering nggak bener. Terlalu aneh karena Andi termasuk sudah sangat menguasai pekerjaannya itu. Saya pernah panggil dia untuk meminta penjelasan soal itu, dia bilang dia sedang ada masalah rumah tangga” ucap pak Bowo terhenti karena dia mulai menyeruput kopinya. Sedangkan Cita masih diam mendengarkan cerita pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANAyePn7bcDAl
7081Please respect copyright.PENANAK06nMYjIXO
“Saya sebenarnya paling anti mencampuri urusan orang, apalagi urusan rumah tangganya. Karena itu waktu itu saya kasih Andi waktu untuk menyelesaikan masalahnya. Dan saya minta dia buat bersikap seprofesional mungkin, dengan tidak mencampur adukan masalah pribadi sama kerjaan” lanjut pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANAt3TstOjghK
7081Please respect copyright.PENANAsi0M7CXzVl
7081Please respect copyright.PENANAi4YrCA4KPU
Cita jadi teringat saat pertama kali rumah tangganya mulai bermasalah. Itu adalah ketika pertama kalinya Andi tiba-tiba menyetubuhinya dengan kasar.7081Please respect copyright.PENANA6k61qnKliw
7081Please respect copyright.PENANABbV3DJq36r
7081Please respect copyright.PENANAfXZkoTuzXA
“Setelah itu Andi memang kembali seperti biasa, kerjaannya udah bener lagi seperti sebelum-sebelumnya. Waktu itu saya anggap masalah beres dan saya jadi kurang merhatiin dia lagi. Tapi nggak sampai 2 minggu setelah itu, dia mulai bermasalah lagi, dan itu lebih parah dari sebelumnya mbak, kerjaannya makin awut-awutan” ucap pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANA8AT9fHVhkX
7081Please respect copyright.PENANAFgyw0upnia
7081Please respect copyright.PENANA3SQAmjbAPw
Cita masih diam. Dia kemudian menyangkutkan hal itu dengan masalah mereka, yang tak lain adalah setelah Andi sempat meminta maaf, tapi tiba-tiba Andi kembali menyetubuhinya dengan kasar lagi.7081Please respect copyright.PENANA3M1YdmUtg8
7081Please respect copyright.PENANAiMabdtaraI
7081Please respect copyright.PENANA79NbiBcxbA
“Waktu saya panggil lagi, Andi bilang hal yang sama, ada masalah sama rumah tangganya. Dan sayapun juga masih tetap kasih nasehat yang sama, karena saya nggak mau terlalu ikut campur urusan rumah tangga orang. Dan memang, dia sempat bagus lagi kerjaannya. Tapi…” pak Bowo memotong omongannya sendiri, sambil menyeruput kopinya lagi.7081Please respect copyright.PENANAIs7ww8R18I
7081Please respect copyright.PENANAVFnzXb5C4r
“Tapi apa pak?” tanya Cita dengan tak sabar.7081Please respect copyright.PENANAIqY0ABH7Zw
7081Please respect copyright.PENANAxeHFhN9AF5
“Ya, dia jadi kayak gitu lagi. Disitu saya jadi mulai penasaran mbak. Saya mulai terusik buat nyari tahu, apa sebenarnya yang terjadi sama Andi. Bukannya saya mau ikut campur masalah kalian, tapi saya nggak bisa diam kalau pekerjaan anak buah saya berantakan, karena itu imbasnya ke semua orang, nggak cuma saya, tapi ke karyawan lain. Mbak Cita pasti paham maksud saya kan?”7081Please respect copyright.PENANAgRvYxYG41Y
7081Please respect copyright.PENANAUsTEldxlXi
“Hmm, iya pak saya paham. Karena kalau kerjaan ada yang nggak beres, orang di pusat tahunya itu yang nggak beres kantornya, dan kepalanya pasti yang jadi sasaran pertama buat diperiksa” jawab Cita.7081Please respect copyright.PENANA6VgWpm9k0T
7081Please respect copyright.PENANA0JVBew6yXY
“Betul mbak, itu maksud saya”7081Please respect copyright.PENANAYUj5Zx0DGG
7081Please respect copyright.PENANApzE7dbEPtF
“Jadi, hmm, pak Bowo mulai nyari tahu soal mas Andi?”7081Please respect copyright.PENANAgtY6jld0VM
7081Please respect copyright.PENANALyzWcHRAMn
“Iya mbak, tapi itu saya lakukan sebisa mungkin hanya untuk sekedar tahu, bukan untuk ikut campur” jawab pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANA6eoCxMDhKU
7081Please respect copyright.PENANAco6ziTpAkL
“Lalu, hmm, apa yang pak Bowo dapat?” tanya Cita penasaran.7081Please respect copyright.PENANALaVsngreSL
7081Please respect copyright.PENANAlKyxiA5Hw8
“Di awalnya saya cuma nanya-nanya ke anak buah saya yang lain, temen-temen kantor Andi, karena siapa tahu saja ada yang pernah diajak curhat oleh Andi. Tapi ternyata mereka juga tidak tahu apa-apa, karena memang Andi ini orangnya tertutup banget kalau dikantor, terutama soal kehidupan pribadinya. Waktu saya mau mulai buat nyari tahu tentang keluarga Andi, saya batalkan karena kerjaan Andi sempat bener lagi. Jadi saya rasa nggak perlu sampai nyari tahu kearah situ”7081Please respect copyright.PENANAlWALvbMTl8
7081Please respect copyright.PENANALKffTBKbXX
“Tapi yang bikin saya agak pusing, sikap Andi jadi terlalu sering berubah. Kadang dia bisa sangat fokus sama kerjaan, kadang nggak ada fokusnya sama sekali. Saya jadi nggak bisa cuma diam aja mbak, kalau seperti itu terus takutnya malah mempengaruhi kerjaan teman-temannya juga, karena pernah waktu mau tutup buku teman-temannya harus bantuin dia ngejar progres pekerjaan yang tertinggal cukup banyak”7081Please respect copyright.PENANASjafLbGBue
7081Please respect copyright.PENANAuVKGyFj9eH
7081Please respect copyright.PENANAha4mdV650d
Cita masih diam mendengarkan. Sebenarnya dia sudah tak sabar dan ingin agar pak Bowo secepatnya mengatakan apa yang sudah dia tahu. Tapi Cita tak mau terkesan memaksa pak Bowo, takutnya pak Bowo malah tersinggung dan malah tidak jadi menceritakan hal itu kepadanya.7081Please respect copyright.PENANAJVVdoB9e0h
7081Please respect copyright.PENANAPCdrUT76US
7081Please respect copyright.PENANARjrwFNLmvG
“Akhirnya saya benar-benar mulai mencari tahu tentang Andi. Yaa, bisa dibilang menyelidiki lah. Dan saya sudah punya niatan untuk, maaf, sedikit campur tangan urusan pribadi Andi, termasuk urusan rumah tangganya”7081Please respect copyright.PENANA9h6KGqYtEj
7081Please respect copyright.PENANAN23So6zbtj
“Tapi sebelumnya, maaf kalau saya lancang, tapi saya cuma ingin memastikan, apakah rumah tangga mbak Cita dengan Andi baik-baik saja?” tanya pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANAaYgv5NUKpb
7081Please respect copyright.PENANA71A0lURgUG
7081Please respect copyright.PENANAe3NHU98YXn
Cita agak terkejut dengan pertanyaan itu. Meskipun sebelumnya waktu menelponnya minggu lalu pak Bowo sudah bilang ada yang mau ditanyakan, Cita tak menyangka pak Bowo langsung bertanya seperti itu. Dan sekarang, Cita bingung. Dia ragu apakah harus berterus terang pada pak Bowo kalau rumah tangganya sedang bermasalah, atau menutupinya.7081Please respect copyright.PENANAaAyUo5VDDS
7081Please respect copyright.PENANAbIEY3nAi0s
Cita masih berpikir, kalau masalah rumah tangganya adalah aib yang sebisa mungkin tidak diketahui oleh banyak orang. Tapi dia juga berpikir, mungkin saja pak Bowo sudah tahu setelah menyelidiki Andi, meskipun pastinya tidak tahu persis apa masalah yang dihadapi Cita dan Andi.7081Please respect copyright.PENANAhRrhCPVF0T
7081Please respect copyright.PENANAcJpCimF6lw
7081Please respect copyright.PENANAncpt8Tac9v
“Mbak Cita, kalau memang ada permasalahan, mbak Cita nggak perlu cerita dengan detail apa masalahnya, saya rasa itu rahasia keluarga mbak Cita dan saya nggak berhak tahu. Saya cuma ingin tahu saja, apakah rumah tangga mbak Cita baik-baik saja” ucap pak Bowo melihat Cita yang ragu-ragu.7081Please respect copyright.PENANAnGR624Mxx6
7081Please respect copyright.PENANAnAr4Au8Let
“Hmm, sebenarnya, memang iya pak, kami sedang bermasalah. Dan maaf pak, seperti apa masalahnya saya rasa saya nggak bisa ngasih tahu pak Bowo” jawab Cita.7081Please respect copyright.PENANAFkvn9Wx30l
7081Please respect copyright.PENANABhXxByJK7g
“Iya mbak, nggak papa, saya ngerti kok. Saya sendiri juga akan keberatan cerita soal rumah tangga saya kepada orang lain, kecuali sama orang yang bener-bener bisa saya percayai” ucap pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANArIJ2JQ14Yl
7081Please respect copyright.PENANAd4EmoLC4w8
“Makasih pengertiannya pak. Lalu, hmm, lanjutanya gimana pak?”7081Please respect copyright.PENANAmU0MLl1pwQ
7081Please respect copyright.PENANA1oBTj9CWmo
“Hmm, begini. Mohon maaf sebelumnya, saya harap mbak Cita nggak buru-buru mengambil kesimpulan, karena apa yang saya katakan ini saya juga belum yakin. Maksudnya, ini masih dugaan saya saja, saya belum bisa benar-benar membuktikannya” ucap pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANA7Ykj4krN5o
7081Please respect copyright.PENANA1oF7Lx3vLR
7081Please respect copyright.PENANA4LnNDxE24n
Mendengar itu saja dada Cita sudah berdebar keras. Dia berandai-andai, apa yang mau dikatakan selanjutnya oleh pak Bowo. Dan salah satu yang dia pikirkan adalah, mungkinkah Andi sedang berselingkuh dengan wanita lain? Lalu Cita mengaitkannya dengan sikap Andi yang justru menuduhnya berselingkuh. Apakah tuduhan itu hanya akal-akalan Andi saja untuk menutupi apa yang sudah dia lakukan, bahwa sebenarnya justru dialah yang sudah selingkuh?7081Please respect copyright.PENANAXbTv9ASnfH
7081Please respect copyright.PENANAdijrwUPDND
7081Please respect copyright.PENANARafI5UaULc
“Saya curiga, Andi dekat sama orang lain mbak” ucap pak Bowo, yang bagi Cita bagaikan petir disiang bolong.7081Please respect copyright.PENANAvNJRKirhGY
7081Please respect copyright.PENANARZh60MQcS8
7081Please respect copyright.PENANA0blHcgJcJK
Cita jelas tak bisa menyembunyikan kekagetannya didepan pak Bowo. Tapi setelah beberapa saat, Cita akhirnya bisa menguasai dirinya dan berusaha sabar, berusaha tidak langsung emosi.7081Please respect copyright.PENANANS7zSUO4BF
7081Please respect copyright.PENANAexz9Qdqpbz
7081Please respect copyright.PENANAadBo34lGIt
“Apa yang membuat pak Bowo curiga seperti itu?”7081Please respect copyright.PENANA5RiSgGgJA9
7081Please respect copyright.PENANA4d7pD1PDZe
“Beberapa minggu terakhir saya perhatikan, Andi dekat banget sama salah satu anak buah saya dikantor. Kenapa saya curiga, karena seperti yang saya bilang sebelumnya, Andi orangnya tertutup banget dikantor. Bahkan dia jarang bergaul dekat dengan teman-temannya. Makanya melihat kedekatan Andi dengan wanita itu, saya langsung menaruh curiga”7081Please respect copyright.PENANASUVGN1ZKt5
7081Please respect copyright.PENANAUJtomdcRQH
“Kedekatan seperti apa yang pak Bowo lihat dari mereka?”7081Please respect copyright.PENANAAuGlgOx7Jh
7081Please respect copyright.PENANA84bY62n7A9
“Hmm, setahu saya, mereka kerap makan siang bareng diluar, hanya berdua. Dan beberapa kali, mereka agak telat baliknya lagi kekantor”7081Please respect copyright.PENANAarPmTE4J9U
7081Please respect copyright.PENANAHBS9c8lY8k
“Hmm, bisa aja mereka cuma makan siang kan pak? Dan mungkin, sambil cerita-cerita aja?”7081Please respect copyright.PENANA17dhERyWCX
7081Please respect copyright.PENANATWoocsF97q
“Iya mbak, bisa saja seperti itu. Semua kemungkinan bisa aja terjadi, makanya saya bilang kan tadi, saya sendiri juga belum yakin soal gudaan saya ini, belum benar-benar bisa membuktikannya”7081Please respect copyright.PENANAfnwY175dct
7081Please respect copyright.PENANAYysCK3uKum
7081Please respect copyright.PENANASbWXy6DF6I
Cita terdiam dan menunduk memikirkan kata-kata pak Bowo tadi. Diapun berpikir dan makin yakin jika Andi memang ada apa-apanya dibelakangnya. Kemungkinan besarnya, memang Andi selingkuh, lalu justru menuduh Citalah yang selingkuh untuk menutupi perbuatannya itu.7081Please respect copyright.PENANAWyVYwEFU2J
7081Please respect copyright.PENANADNbJGQ9qQa
Pak Bowo sendiri juga masih terdiam, memberikan waktu kepada Cita untuk berpikir. Dia tidak ingin buru-buru melanjutkan ceritanya. Dia ingin mengetahui dulu bagaimana reaksi Cita. Dan saat ini dia cukup puas, karena hasilnya sudah seperti yang dia harapkan. Dia memang merencanakan, untuk pelan-pelan saja memberi tahu Cita, pelan-pelan menggiring Cita sampai pada saatnya nanti Cita tahu kalau ternyata Andi memang benar-benar selingkuh dengan Isna.7081Please respect copyright.PENANA4tl7q6BCf7
7081Please respect copyright.PENANAuZUMSFZwCp
Cia masih terdiam, sekarang wajahnya mengarah keluar. Melihat lalu lalang orang yang lewat didepan kafe ini. Tapi pikirannya masih tentang Andi. Dia yang dari kemarin-kemarin mencoba untuk berpikir positif dan selalu berhasil mengusir prasangka buruk kepada Andi, kini jadi tidak bisa. Dia jadi mulai menduga-duga, seperti dugaan dari pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANAexcqn5TsqB
7081Please respect copyright.PENANAeabmYRkVFk
Sesaat kemudian, mata Cita tiba-tiba terfokus pada satu titik. Dia terbelalak, kaget. Dia yang dari tadi mencoba tenang setelah mendengar cerita dari pak Bowo, tiba-tiba kehilangan ketenangannya itu. Terlihat dari nafasnya yang mulai memburu.7081Please respect copyright.PENANA88RbRNsQqV
7081Please respect copyright.PENANAMoD2zPWV6G
7081Please respect copyright.PENANAvAgSm7HTKz
“Itu kan…” ucap Cita perlahan, tapi cukup untuk didengar oleh pak Bowo. Apalagi tangan Cita bergerak menunjuk kearah luar, dan diikuti oleh tatapan pak Bowo. Pak Bowo juga agak kaget dengan apa yang dia lihat.7081Please respect copyright.PENANAW4q1aiHmgF
7081Please respect copyright.PENANAPWN9y9hdTV
7081Please respect copyright.PENANAnT8Y5mHtX0
Dari arah yang ditunjuk oleh Cita, terlihat Andi, suaminya, sedang berjalan begitu mesra dengan seorang wanita berjilbab. Tangan Andi bahkan terlihat memeluk pinggang wanita itu, dan wanita itu nampaknya tak canggung untuk bersikap manja kepada Andi. Mereka terlihat berjalan kearah pintu keluar, dengan kondisi baik wanita itu maupun Andi sama-sama menenteng plastik belanjaan.7081Please respect copyright.PENANA6AHcgsNU1L
7081Please respect copyright.PENANABzdrhkpwiy
7081Please respect copyright.PENANAkk8JQgejrX
“Itu Isna, wanita yang saya ceritakan tadi mbak” ucap pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANAvNPJ87EUI8
7081Please respect copyright.PENANAl1N3onIISu
7081Please respect copyright.PENANAsJTmcFlrqY
Tiba-tiba saja Cita langsung berdiri dan hendak pergi dari tempat itu. Tapi dia ditahan oleh pak Bowo, tangannya dipegang pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANA0iN5NwgOHN
7081Please respect copyright.PENANA872UN1hFYv
7081Please respect copyright.PENANAY6rGZGRoaa
“Mbak Cita mau kemana? Sabar dulu mbak” ucap pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANA4VCNHNndhW
7081Please respect copyright.PENANA2fX6nJ6cU7
“Saya mau ngikutin mereka pak. Saya mau cari tahu sendiri kebenarannya” ucap Cita berusaha menarik tangannya, tapi masih ditahan oleh pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANAyk3kOZSRbK
7081Please respect copyright.PENANASw400jsoZj
“Baik kalau gitu, saya antar” ucap pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANAZz04wmU5WB
7081Please respect copyright.PENANAp0jMzbCHrH
“Nggak usah pak, saya sendiri aja, saya bawa motor”7081Please respect copyright.PENANA2EuMPEElvJ
7081Please respect copyright.PENANACuDz0HIeej
“Tapi mbak…”7081Please respect copyright.PENANAkfGlWbKzTn
7081Please respect copyright.PENANAHfxynTosFa
“Biar saya sendiri aja pak, maaf tapi tolong lepaskan tangan saya” ucap Cita sambil mengibaskan tangannya, dan akhirnya berhasil lepas dari pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANAFdavbeY4W7
7081Please respect copyright.PENANAPN6VIleEFD
7081Please respect copyright.PENANAoy2maFSAZr
Tanpa menunggu lagi Cita langsung pergi dari situ, sementara pak Bowo kembali duduk dikursinya. Dia memang tidak ada niat untuk mengantarkan Cita.7081Please respect copyright.PENANAr4BYIX0TaS
7081Please respect copyright.PENANA59DMX6tyTC
Setelah Cita pergi, pak Bowo senyum-senyum sendiri. Situasinya ternyata berjalan lebih cepat daripada apa yang dia rencanakan. Sejak awal dia memang sudah mengatur rencana. Dia akan menemui Cita, lalu memberi tahu Cita tentang Andi, seperti yang tadi dia ceritakan. Kemudian selanjutnya dia akan meminta agar Isna mengajak pergi Andi, bersamaan dengan pak Bowo mengajak ketemuan Cita untuk kedua kalinya dengan dalih sudah memiliki bukti yang lebih kuat.7081Please respect copyright.PENANAPPHndhFS05
7081Please respect copyright.PENANAPAa4OHnuJU
Tapi ternyata, justru hari ini mereka melihat langsung Andi jalan dengan Isna dan terlihat sangat mesra. Pak Bowo sempat terkejut karena sebenarnya dia belum sempat bilang apa-apa ke Isna. Selain karena seharusnya memang belum waktunya, dia juga sedang sibuk menikmati mangsa barunya, Nada. Tapi apa yang terjadi sekarang ini justru menguntungkan untuknya.7081Please respect copyright.PENANAoo3PuE05Me
7081Please respect copyright.PENANAFj0QckqJH9
Haha, bagus Is, belum sempat aku suruh kamu malah udah jalan sama Andi. Kalau gitu aku udah nggak perlu lagi foto-foto ini. Batin pak Bowo sambil membuka galeri foto di hpnya, dan mulai menghapusnya satu persatu.7081Please respect copyright.PENANAODBDLDEEtz
7081Please respect copyright.PENANATKhGJaNBAu
Foto-foto itu adalah foto ketika Cita ditolong dan dibonceng Agus saat dia berangkat kerja sendiri dan motornya mogok ditengah jalan. Waktu itu pak Bowo kebetulan lewat disitu, dan melihat hal itu sebagai sebuah peluang. Rencananya dia akan memberikan foto-foto itu kepada Isna untuk diperlihatkan kepada Andi. Dengan begitu Andi akan semakin curiga kalau Isna benar-benar selingkuh, meskipun bukan dengan orang-orang yang awalnya sudah dia curigai. Dia berharap hal itu akan semakin membuat Andi marah dan menambah keretakan rumah tangga mereka.7081Please respect copyright.PENANAicIvnDxIfT
7081Please respect copyright.PENANAaoGT4coiVV
Tapi sepertinya hal itu sudah tidak perlu lagi, karena dengan Cita melihat bagaimana mesranya Andi dan Isna tadi, sudah pasti suasana rumah tangga Cita dan Andi akan makin memanas. Pak Bowo sudah memperkirakan setelah ini mereka berdua akan bertengkar hebat. Dan hanya tinggal menunggu waktu saja untuk pak Bowo mendekati Cita, mencari kesempatan dalam kesempitan, untuk mendapatkan yang sempit-sempit. Setelah beberapa saat dan menghabiskan minumannya, pak Bowo membayar minuman dia dan Cita lalu pergi meninggalkan kafe ini dengan senyum lebar diwajahnya.7081Please respect copyright.PENANAyg5w0DJFZi
7081Please respect copyright.PENANAelpGzWptEx
Sementara itu, tak jauh dari tempat duduk Cita dan pak Bowo tadi, sebenarnya ada seseorang yang mengamati bahkan mendengarkan pembicaraan mereka sejak awal. Orang itu tak lain adalah Nada. Nada juga bahkan melihat Andi yang tadi berjalan mesra dengan Isna.7081Please respect copyright.PENANANBLKml7wXl
7081Please respect copyright.PENANAokFTDpru8Q
Sejak awal, Nada memang sudah curiga sejak minggu lalu waktu pak Bowo menelpon Cita. Meskipun pak Bowo tidak cerita apa-apa, tapi Nada mendengar pembicaraan pak Bowo waktu itu. Dan dia jadi sangat yakin, bahwa pak Bowo mengincar Cita. Karena itulah sejak saat itu, hampir tiap hari Nada mengawasi Cita dari jauh.7081Please respect copyright.PENANAxzWj1pno52
7081Please respect copyright.PENANAoW3Y6j3Pwx
Termasuk hari ini, dia sudah cukup lama menunggu disekitar rumah Cita. Dan begitu Cita keluar dari rumah, dia langsung mengikutinya. Cita yang sudah sampai di kafe ini dan sempat melamun, memudahkan Nada untuk masuk kesini dan mencari tempat duduk didekat Cita tanpa diketahui oleh Cita. Dan akhirnya dia bisa mendengar semuanya.7081Please respect copyright.PENANAkooo1cUfmL
7081Please respect copyright.PENANAGW0WysWzRb
Pak Bowo ngajak Cita kesini untuk memberi tahu soal mas Andi yang deket sama perempuan lain. Dan tadi, kami semua lihat mas Andi jalan sama perempuan yang bernama Isna itu. Apa ini cuma kebetulan, atau sudah diatur oleh pak Bowo? Batin Nada.7081Please respect copyright.PENANAWrBm6HEiC5
7081Please respect copyright.PENANAJCe5bbOedt
Dia mencoba untuk memikirkan kemungkinannya, dan dia yakin kalau semua ini sudah diatur oleh pak Bowo, mengingat sekarang dia sudah tahu kalau pak Bowo itu orangnya cukup licik.7081Please respect copyright.PENANAdJvBfm5POu
7081Please respect copyright.PENANAmrgKNGDwMk
Jadi, Isna itu anak buahnya pak Bowo, sekantor sama mas Andi. Tapi apa bener ya? Atau jangan-jangan itu karangan pak Bowo aja, seperti waktu dia bilang ke aku kalau Gina itu dari luar kota, nyatanya Gina itu orang sini juga. Hmm, kayaknya aku harus cari tahu soal si Isna ini deh. Tapi gimana caranya ya? Batin Nada.7081Please respect copyright.PENANA53iPLBvMcE
7081Please respect copyright.PENANApfuYxQLXf1
Oh iya, kalau dia bener-bener anak buah pak Bowo, mending aku nanya ke Gina aja, dia kan juga anak buah pak Bowo dulunya, siapa tahu dia kenal sama Isna. Baiklah, aku harus nemuin Gina sekarang. Batin Nada lagi.7081Please respect copyright.PENANA2joZwHejLN
7081Please respect copyright.PENANAT3JlJeSATT
Akhirnya Nadapun pergi meninggalkan kafe itu. Sebenarnya dia sangat ingin mengikuti Cita lagi, penasaran juga dia kepada Andi, apakah Andi benar-benar selingkuh, meskipun dia juga sudah lihat sendiri tadi. Sekaligus, dia ingin tahu bagaimana reaksi Cita, karena takutnya Cita akan lepas kendali begitu memastikan Andi selingkuh. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, Nada pikir Cita tidak akan seperti itu, sehingga dia berniat untuk mencari tahu tentang Isna saja, dengan cara bertanya pak Gina.7081Please respect copyright.PENANAyOuD7C5ZQq
7081Please respect copyright.PENANAJ5sC6pHBon
Tapi bukan hal yang mudah mencari Gina. Nada tidak tahu dimana persisnya Gina tinggal. Dia juga tidak punya nomer telpon Gina. Dia hanya berbekal ingatannya saat pak Bowo mengatakan daerah tempat tinggal Gina, dan diapun mengarahkan mobilnya kedaerah itu. Sampai disanapun dia bertanya pada beberapa orang yang ditemui, dan dia beruntung karena tak lama kemudian dia berhasil menemukan rumah Gina. Lebih beruntung lagi, karena Gina ada dirumahnya.7081Please respect copyright.PENANAaP2PwzDRGA
7081Please respect copyright.PENANA1dBSBtp4r8
7081Please respect copyright.PENANADTIWljngHL
“Loh, Nada?” ucap Gina terkejut saat membuka pintu rumah dan melihat Nada berdiri disitu.7081Please respect copyright.PENANA8s6lm6bTMt
7081Please respect copyright.PENANAPi4gAAbBCf
“Hai Gin” sapa Nada.7081Please respect copyright.PENANAFyiiDTTt64
7081Please respect copyright.PENANAoTSVwitzhA
7081Please respect copyright.PENANAtmg7FvWzw8
Gina terdiam, selain kaget dia juga terlihat takut, merasa bersalah. Bagaimanapun, waktu itu Gina juga ikut andil dalam menjebak Nada sehingga sekarang menjadi budak nafsu pak Bowo. Gina berpikir kalau Nada sengaja mencarinya sampai kesini karena marah dan tak terima. Dia takut Nada akan membalas dendam padanya. Dan jika terjadi keributan disini, otomatis para tetangga akan datang kesini, dan pada akhirnya akan tahu tentang aib dirinya, yang selama ini selalu ditutupinya.7081Please respect copyright.PENANA1IuFQ4W92g
7081Please respect copyright.PENANA6YlWkuqeZw
7081Please respect copyright.PENANAIxFUiJKENW
“Ka.. kamu mau apa kesini Nad? Kalau soal yang kemarin, itu.. itu aku disuruh sama pak Bowo, aku nggak pu…”7081Please respect copyright.PENANAxqH5v0ATKg
7081Please respect copyright.PENANArgtiIO9csY
“Bukan itu Gin, aku kesini bukan untuk bicarain masalah itu” potong Nada.7081Please respect copyright.PENANAdvlWg9tRKL
7081Please respect copyright.PENANALIXfG48XTs
“Hmm, terus?”7081Please respect copyright.PENANAjtERcBfXmG
7081Please respect copyright.PENANAasfu0pGUzf
“Boleh aku masuk dulu?”7081Please respect copyright.PENANAi5lP2kJtXt
7081Please respect copyright.PENANAsV2SjUV5Nl
“Oh iya maaf maaf. Silakan masuk”7081Please respect copyright.PENANA0ijMp40usz
7081Please respect copyright.PENANAVwiNFWIIKM
7081Please respect copyright.PENANAkkTKLUSawc
Gina mempersilahkan Nada masuk kedalam rumah. Meskipun belum mengetahui tujuan Nada datang kesini, tapi dia lega karena ternyata Nada kesini bukan untuk membicarakan soal peristiwa itu. Tapi dia tetap yakin kalau Nada kesini tetap ada hubungannya dengan pak Bowo, karena tidak ada hal lain lagi yang akan membuat mereka berdua berurusan selain urusan dengan pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANA4yiZjwariN
7081Please respect copyright.PENANA06Qh7V1eIg
7081Please respect copyright.PENANAZbxAMc2kpL
“Kamu sendirian dirumah?” tanya Nada ketika Gina membawakan minum untuknya.7081Please respect copyright.PENANAivjKHYyUdn
7081Please respect copyright.PENANAAFB652geDf
“Iya, suamiku lagi ditoko. Anakku juga tadi dibawa jalan-jalan sama kakeknya” jawab Gina.7081Please respect copyright.PENANAvLpIn1mn0A
7081Please respect copyright.PENANAD4NjccdeSt
“Toko?”7081Please respect copyright.PENANAITxx3CdukI
7081Please respect copyright.PENANA75vEzz9ghE
“Iya. Hmm, kamu punya toko handphone, kecil-kecilan sih, tapi ya lumayan lah” jawab Gina.7081Please respect copyright.PENANAOvyZIRjWMt
7081Please respect copyright.PENANAxn6Nbnnbk1
“Ooh baguslah kalau gitu, jadi kita bisa lebih bebas ngobrolnya” ucap Nada.7081Please respect copyright.PENANA8kn9jOup8Q
7081Please respect copyright.PENANASVd7sDFzCk
“Jadi ada perlu apa kamu sampai kesini Nad? Dan, darimana kamu tahu rumahku?” tanya Gina.7081Please respect copyright.PENANAnabYnQZNT3
7081Please respect copyright.PENANAjDhADOO4Fo
“Aku tahu dari pak Bowo. Dia cuma bilang aja kamu tinggal didaerah sini, tadi aku juga nanya-nanya kok sampai ketemu rumahmu ini”7081Please respect copyright.PENANAC01YXKGvOe
7081Please respect copyright.PENANATZMSIhAH6R
“Ooh gitu”7081Please respect copyright.PENANA8Xi2GldsBK
7081Please respect copyright.PENANA7xmfeBwsks
“Iya. Dan aku kesini, memang ada hubungannya sama pak Bowo”7081Please respect copyright.PENANAicD6mXTpzd
7081Please respect copyright.PENANAbZtdUG96r3
“Ya, aku udah bisa nebak sih. Tapi kamu bilang, kamu kesini bukan untuk ngomongin yang kemarin, kalau begitu soal apa?”7081Please respect copyright.PENANA1ILrmT6VIv
7081Please respect copyright.PENANAIKHNwFMLc9
“Hmm, kamu kenal sama yang namanya Isna?”7081Please respect copyright.PENANAtg0qCyXTUX
7081Please respect copyright.PENANAc0k5KjzhHo
“Isna?”7081Please respect copyright.PENANAJhl2TuUtlM
7081Please respect copyright.PENANAhkOKtPz1iq
“Iya, Isna, yang katanya sekantor sama pak Bowo. Kamu kenal?”7081Please respect copyright.PENANAWq7DCB9vJD
7081Please respect copyright.PENANAqiZRh10ADL
“Darimana kamu tahu Isna? Dan ada apa kamu nanya soal Isna?” tanya Gina.7081Please respect copyright.PENANAimScvbU0pM
7081Please respect copyright.PENANA5WAtSAyRMX
“Nanti aku ceritain. Tapi kamu kenal sama dia?”7081Please respect copyright.PENANAhqdrMdybTz
7081Please respect copyright.PENANAt7F8a4hSu8
“Iya, aku kenal sama pelacur itu” jawab Gina agak sewot.7081Please respect copyright.PENANAjJnW42h5PQ
7081Please respect copyright.PENANASefBwvCPhp
“Pelacur? Lho dia bukannya anak buah pak Bowo?”7081Please respect copyright.PENANAhZsj25ccg1
7081Please respect copyright.PENANA5czdkxQgsk
“Memang, dia memang anak buah pak Bowo. Kenapa aku sebut pelacur, ya karena dia itu, hmm, ya sama kayak kita lah, budaknya si brengsek Bowo. Tapi, dia lebih parah”7081Please respect copyright.PENANAVu90FqMibb
7081Please respect copyright.PENANAgPwiakA5D8
“Lebih parah gimana?”7081Please respect copyright.PENANArullZZ9anO
7081Please respect copyright.PENANAK6sIFC29WA
7081Please respect copyright.PENANAD2unDUuCZ6
Gina menarik nafas agak panjang, sebelum akhirnya mulai bercerita.7081Please respect copyright.PENANAkTXHBzpe1x
7081Please respect copyright.PENANA1o5L0asmM6
7081Please respect copyright.PENANAWmRhKEz7Uj
“Isna itu, adalah orang yang dulu ngejebak aku Nad. Waktu itu aku baru masuk kerja dibank itu sebagai teller. Semua berjalan baik-baik aja, sampai suatu hari Isna ngajak aku buat kerumah pak Bowo. Dia bilang sih, ada urusan kerjaan sehingga harus nemuin pak Bowo, dan aku diminta menemaninya. Karena posisinya aku masih junior, masih baru, ya aku nurut aja. Dan aku pikir waktu itu, biar bisa lebih dekat sama atasan, ya kamu tahu lah apa maksudku”7081Please respect copyright.PENANACJlKXHtivR
7081Please respect copyright.PENANAsdu0ngXfYf
7081Please respect copyright.PENANAn9aEuynY1U
Nada mengangguk. Seorang karyawan baru, ketika bisa dekat dengan atasannya, paling tidak dia akan sedikit merasa ‘aman’. Kalaupun dia melakukan kesalahan dalam pekerjaannya, mungkin dia bisa mendapat sedikit kelonggaran dari atasannya.7081Please respect copyright.PENANALymN5Jstnk
7081Please respect copyright.PENANAmpZwQzPlBX
7081Please respect copyright.PENANAUJ8MqqEeah
“Tapi ternyata, itu semua cuma akal-akalan aja Nad. Aku dikasih obat perangsang, sama kayak kamu kemarin itu, sampai akhirnya hari itu aku diperawanin sama pak Bowo. Aku marah banget, tapi aku nggak bisa apa-apa. Aku nggak bisa laporin dia ke polisi dengan tuduhan pemerkosaan, karena dia ada bukti rekaman video. Dan di video itu, memang tidak terlihat seperti pemerkosaan, wajar karena aku dalam pengaruh obat perangsang dosis tinggi” ucap Gina.7081Please respect copyright.PENANACANpjxovxd
7081Please respect copyright.PENANAZQ6cncwstl
“Dan sejak itu, dengan ancaman video itu akhirnya aku jadi budaknya pak Bowo. Hampir setiap kesempatan aku harus melayani pak Bowo. Nggak jarang aku melakukan itu bareng sama Isna juga. Dan aku, bukan satu-satunya cewek yang dijebak pak Bowo dengan bantuan Isna, aku hanya salah satunya saja”7081Please respect copyright.PENANAj33OSJERJV
7081Please respect copyright.PENANAGzbAZYCQ0S
7081Please respect copyright.PENANApdvAtXRjQp
Nada kembali mengangguk. Dan dia semakin yakin, bahwa kedekatan Andi dengan Isna yang dia lihat tadi bukan kedekatan biasa. Semua itu sudah direncanakan oleh pak Bowo untuk bisa mendapatkan Cita.7081Please respect copyright.PENANA2reekJ286A
7081Please respect copyright.PENANAhExuKvvI65
Nada juga merasa prihatin dengan nasib Gina yang ternyata lebih parah darinya. Kalau dia dijebak pak Bowo dalam posisi dia sudah menikah, kalau Gina ternyata kehilangan keperawanannya oleh pak Bowo.7081Please respect copyright.PENANAuBEfQTWxzr
7081Please respect copyright.PENANAgNYwSnvvPy
7081Please respect copyright.PENANA8QUE4PmGNk
“Terus terang aja Nad, sejak aku menikah aku udah jarang banget dipanggil untuk melayani pak Bowo. Aku pikir, dia sudah mendapatkan korban baru, sehingga nggak butuh aku lagi. Dan aku juga nggak peduli sama hal itu, karena aku bisa sedikit terbebas dari pak Bowo, sampai kemarin itu aku dihubungi pak Bowo buat bantuin dia buat jebak kamu. Dan, maaf soal itu Nad, aku nggak punya pilihan buat nolak, kamu tahu itu kan?”7081Please respect copyright.PENANA6tLUGOfU25
7081Please respect copyright.PENANAvlWxyJ5wqW
“Iya, aku ngerti kok”7081Please respect copyright.PENANALzduTgG29X
7081Please respect copyright.PENANAGSsG2nIlog
“Terus, untuk apa kamu nanyain soal Isna? Dan gimana kamu bisa tahu Isna?”7081Please respect copyright.PENANA4s3XzuOWgy
7081Please respect copyright.PENANALby6xOx1ne
“Kamu kenal sama Cita?” tanya Nada.7081Please respect copyright.PENANAf1eMo055eb
7081Please respect copyright.PENANAxpambLjtyz
“Cita? Cita siapa?”7081Please respect copyright.PENANAmBQhO2jpvc
7081Please respect copyright.PENANAlHifNEZlBQ
“Cita, selebgram yang kemarin terkenal karena fotonya nyebar waktu banjir beberapa bulan yang lalu”7081Please respect copyright.PENANAyVLr7ZdTbG
7081Please respect copyright.PENANAyrRe1TinuC
“Hmm, oh iya iya, aku tahu. Kenapa dengan Cita?”7081Please respect copyright.PENANAfxP17jYx2A
7081Please respect copyright.PENANAFjCf014wRq
“Cita itu istrinya Andi, kamu tahu Andi juga kan?”7081Please respect copyright.PENANA9lkswdzXJA
7081Please respect copyright.PENANAOwk3ps3hsa
“Mas Andi yang kerja se bank sama pak Bowo?”7081Please respect copyright.PENANAZN6Cm8QEY4
7081Please respect copyright.PENANAX9kfIK04QK
“Iya”7081Please respect copyright.PENANAahTIhEf5UM
7081Please respect copyright.PENANAi1iXp3AjtV
“Hmm, jangan bilang kalau Cita itu istrinya mas Andi, dan pak Bowo berniat mendapatkan si Cita itu?”7081Please respect copyright.PENANAIo5WwDBBtQ
7081Please respect copyright.PENANAdV9helE97Q
7081Please respect copyright.PENANApBTpiJkEg4
Nada mengangguk. Dia kemudian menceritakan apa yang dia tahu. Tentang Cita yang merupakan istri dari Andi. Kemudian waktu pak Bowo menelpon Cita, pertemuan mereka hari ini, sampai pada saat mereka sama-sama melihat Andi jalan sama Isna. Juga termasuk kemungkinan yang dipikirkan Nada menebak rencana busuk pak Bowo kepada Cita.7081Please respect copyright.PENANAT8BYRlQl4n
7081Please respect copyright.PENANA3qabHt9oVD
7081Please respect copyright.PENANARvciL1Cz1b
“Apa yang kami lihat tadi, menurutku itu bukan kebetulan Gin, itu pasti udah direncanain sama pak Bowo”7081Please respect copyright.PENANATHPHAE5jrV
7081Please respect copyright.PENANAUawntJsqAG
“Iya, aku sependapat sama kamu Nad. Pak Bowo itu orangnya licik banget. Nggak mungkin itu semua cuma kebetulan. Isna juga pasti mau bantuin pak Bowo, dan kemungkinan bukan karena diancam, pasti Isna sendiri yang doyan”7081Please respect copyright.PENANAmH4qjXvk2J
7081Please respect copyright.PENANAcPR8yMM7ay
“Kok gitu?”7081Please respect copyright.PENANAvEStjrTgPs
7081Please respect copyright.PENANApEJ0ZxVzHe
“Hmm, seingatku, mas Andi itu orangnya lumayan lah, meskipun pendiam gitu. Isna itu jablay Nad, suaminya nggak ada disini. Meskipun pasti udah sering ngentot sama pak Bowo, tapi aku yakin Isna juga mau-mau aja ngentot sama mas Andi. Dan pak Bowo tahu sifat Isna itu, makanya itu pasti dimanfaatin pak Bowo buat bisa dapetin istrinya mas Andi”7081Please respect copyright.PENANAC22fRmrIG5
7081Please respect copyright.PENANAFRWcNQlupz
“Hmm, kalau gitu berarti emang Cita dalam bahaya”7081Please respect copyright.PENANA720s6x7Jr2
7081Please respect copyright.PENANAHbXQgHb0sw
“Iya Nad. Dan yang aku tahu, pak Bowo nggak pernah gagal dapetin buruannya. Kamu harus peringatin temenmu itu Nad”7081Please respect copyright.PENANAMiNXChE3mJ
7081Please respect copyright.PENANA5e42X7fy5t
“Itu yang aku pikirin Gin, tapi gimana caranya? Aku yakin, sebenarnya pak Bowo tahu kalau aku dan Cita itu temenan. Dan bisa jadi, pak Bowo ngejebak aku itu karena tujuan dia yang sebenarnya adalah Cita. Nantinya, dia akan manfaatin aku untuk memuluskan rencananya itu. Dan kamu tahu kan, kemungkinannya aku juga nggak akan bisa nolak keinginan pak Bowo?”7081Please respect copyright.PENANA1LaTd3rYwO
7081Please respect copyright.PENANA1DrJ6rKmTn
“Waah, kalau gitu ceritanya sih ya susah. Tapi, apa pak Bowo udah pernah ngomongin ini sama kamu?”7081Please respect copyright.PENANAryI2gkqDGw
7081Please respect copyright.PENANA3WAvPiIrgJ
“Belum Gin. Aku tahu sih, sempet curi dengar waktu pak Bowo nelpon Cita. Tapi aku yakin suatu saat nanti aku akan diminta buat bantuin dia”7081Please respect copyright.PENANAoIdgILBj0q
7081Please respect copyright.PENANA0y0U0BL9D8
7081Please respect copyright.PENANAhEcdqS7UVZ
Gina terdiam sebentar, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Dan tiba-tiba saja raut mukanya berubah, menjadi terlihat bersedih. Nada melihat perubahan itu jadi terheran-heran.7081Please respect copyright.PENANAMzxz9TFF07
7081Please respect copyright.PENANAhGp8qbIImu
7081Please respect copyright.PENANAOuPjSkHEve
“Gin, kamu kenapa?” tanya Nada. Gina menatapnya tajam.7081Please respect copyright.PENANAXsBTLTipSF
7081Please respect copyright.PENANASpBO6uDWWD
“Nad, kamu harus membuat pilihan yang benar”7081Please respect copyright.PENANAIkIXfwuuxn
7081Please respect copyright.PENANAX9zaSvgyzR
“Maksud kamu?”7081Please respect copyright.PENANAp4ZhVH8oaU
7081Please respect copyright.PENANAaVDLmvgzQA
Gina menghela nafas panjang sebelum berbicara. “Dulu, aku pernah berada diposisi seperti kamu sekarang ini”7081Please respect copyright.PENANAKb72MrVbTD
7081Please respect copyright.PENANAKgYSGbJgw8
“Diposisiku? Maksudnya?”7081Please respect copyright.PENANAsJDX1CnzHC
7081Please respect copyright.PENANAjrylxKpGTm
“Dulu, aku pernah diminta pak Bowo buat bantuin dia ngejebak seseorang. Dan orang itu adalah sahabatku dari kecil Nad. Waktu itu aku dilema, antara bantuin pak Bowo atau nggak. Masalahnya, aku diancam pak Bowo pakai video persetubuhan kami, dan yang lebih parah, waktu itu aku udah mau nikah sama suamiku” ucap Gina, yang perlahan terlihat matanya mulai berkaca-kaca.7081Please respect copyright.PENANArPX9F9xGX2
7081Please respect copyright.PENANAoTTg2ddGSz
“Akhirnya, aku lebih memilih untuk menyelamatkan harga diriku. Aku nggak mau pernikahanku gagal, dan aku terpaksa bantuin pak Bowo. Dan kamu tahu, akhirnya sahabatku itu diperawani oleh pak Bowo. Sayangnya, sahabatku nggak terima dengan apa yang aku lakuin. Dia bener-bener benci sama aku, dia nggak mau ngerti posisiku yang ngelakuin itu dengan terpaksa. Akhirnya nggak lama setelah itu dia pindah entah kemana, dan sampai sekarang aku lost kontak sama dia” ucap Gina yang mulai menangis.7081Please respect copyright.PENANAtofTVnRtfv
7081Please respect copyright.PENANAjbWdmFQEiU
“Kamu harus berpikir matang-matang Nad, mana yang mau kamu pilih? Menyelamatkan kehormatanmu sebagai istri, atau kehilangan sahabatmu”7081Please respect copyright.PENANAS9kfICsFG2
7081Please respect copyright.PENANAkoawosdiRM
7081Please respect copyright.PENANAyWNJN1xmXG
Nada sampai tercenung. Dia tak bisa berkata apa-apa. Hanya bisa membayangkan saja bagaimana rasanya Gina waktu itu, yang mungkin akan terjadi padanya sebentar lagi. Tidak jauh didepannya, dia akan segera dihadapkan pada sebuah persimpangan, dimana kedua jalan itu bisa mengantarnya pada masalah besar. Mau mundur ataupun balik arah, sudah tidak bisa lagi.7081Please respect copyright.PENANADUcHAbCX3C
7081Please respect copyright.PENANA4Gi8PuSqZU
Nada harus membuat keputusan yang paling tepat, karena kedua pilihan tidak ada yang menguntungkan. Mau memperingatkan Cita dengan taruhan pak Bowo menyebarkan videonya yang membuatnya malu, atau mempertahankan kehormatannya tapi menjerumuskan Cita? Saat ini, dia bagai makan buah simalakama. Dimakan mati keracunan, tak dimakan mati kelaparan. Sama-sama bikin mati, hanya cara mana yang akan dia pilih?7081Please respect copyright.PENANAnMiYH5QSQi
7081Please respect copyright.PENANArjrea5h9nx
*7081Please respect copyright.PENANAEo3kvsSk3C
*7081Please respect copyright.PENANAD7nRgdm5Ko
*7081Please respect copyright.PENANAhm5lKUCzKs
*7081Please respect copyright.PENANA2ojwuYp9zH
*7081Please respect copyright.PENANAcbkY8p8hCk