6993Please respect copyright.PENANAPg6hJoBfmi
6993Please respect copyright.PENANAxYdcKHvk1J
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.6993Please respect copyright.PENANACZBGq37HPo
6993Please respect copyright.PENANA7AV5YyogPP
6993Please respect copyright.PENANAlR8F19YKde
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.6993Please respect copyright.PENANACNmJso9gHG
6993Please respect copyright.PENANAEncqBXHuM2
6993Please respect copyright.PENANAmH0slbKSIX
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.6993Please respect copyright.PENANAJsca0iUeJ2
6993Please respect copyright.PENANALF4FQOlYTE
6993Please respect copyright.PENANAX7qij7Rldn
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.6993Please respect copyright.PENANARVvrAW1ah3
6993Please respect copyright.PENANAS0iwLfOqfd
6993Please respect copyright.PENANAy72Wd8LAWO
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.6993Please respect copyright.PENANApk26XHiXH7
6993Please respect copyright.PENANAqRPMExOsII
6993Please respect copyright.PENANAwXvlWrj8IU
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.6993Please respect copyright.PENANAsNqCl1CJRK
6993Please respect copyright.PENANA1qJMpKwSyb
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.6993Please respect copyright.PENANABfX0nsjvB4
6993Please respect copyright.PENANAu4cgsw5DNN
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”6993Please respect copyright.PENANA4kYQGrubMX
6993Please respect copyright.PENANAj3bZDqlV09
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”6993Please respect copyright.PENANAQheqjZiric
6993Please respect copyright.PENANAybAJ4A5ZKa
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”6993Please respect copyright.PENANAnz9CeiAXFW
6993Please respect copyright.PENANAjYM6A1UtPP
“Andi kenapa nak?”6993Please respect copyright.PENANAV6onFG5Wc7
6993Please respect copyright.PENANAX44VXGqwSA
“Mas Andi selingkuh bu…”6993Please respect copyright.PENANAWKmQOMgKkT
6993Please respect copyright.PENANACfObBaKU0P
“Astaga…”6993Please respect copyright.PENANAu9J5Lm9cym
6993Please respect copyright.PENANAWsEliOuaEa
6993Please respect copyright.PENANAbbDZIPOcpX
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.6993Please respect copyright.PENANAWPsGyVoT0E
6993Please respect copyright.PENANAy9jrSzWPCD
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.6993Please respect copyright.PENANA13t2trIR7x
6993Please respect copyright.PENANAQd3ueTye7F
6993Please respect copyright.PENANAs6exlpoxlb
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.6993Please respect copyright.PENANA9WZunJXif8
6993Please respect copyright.PENANABzLGdpaRxn
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.6993Please respect copyright.PENANAQKsl61ePeW
6993Please respect copyright.PENANA14rs3YrpWa
6993Please respect copyright.PENANA0MVPKPdJMa
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.6993Please respect copyright.PENANAEclPHiadj2
6993Please respect copyright.PENANAye5x73iQSW
6993Please respect copyright.PENANAu4rudWTpKd
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.6993Please respect copyright.PENANADw7iPFnNDK
6993Please respect copyright.PENANAqRzJSVaCqJ
6993Please respect copyright.PENANAKS3GlKkrOM
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.6993Please respect copyright.PENANAjfvmxnml7S
6993Please respect copyright.PENANAo5Hd4jXgzD
6993Please respect copyright.PENANAIwjhPY8kJ3
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.6993Please respect copyright.PENANAiyUUQpYpMH
6993Please respect copyright.PENANA3Li5YvizY3
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.6993Please respect copyright.PENANAfIBSHWKRiK
6993Please respect copyright.PENANAA1D6g7Lhlw
6993Please respect copyright.PENANAqRQseRNU7j
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.6993Please respect copyright.PENANATDsa1W9gHk
6993Please respect copyright.PENANAOV11Kuf7kl
6993Please respect copyright.PENANAwvR8ny8e9c
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.6993Please respect copyright.PENANATaD3q4Fm4Q
6993Please respect copyright.PENANAMzvOrZm9wu
6993Please respect copyright.PENANAyPuB31L01e
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.6993Please respect copyright.PENANAvIwSXg3NAS
6993Please respect copyright.PENANAn4rr0vCOoL
6993Please respect copyright.PENANAbMiq2G8VIG
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”6993Please respect copyright.PENANAX7PYYG3PCT
6993Please respect copyright.PENANAbZ4hFoEeDF
“Tapi nak…”6993Please respect copyright.PENANAErmWauDdED
6993Please respect copyright.PENANALcqB645Urw
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”6993Please respect copyright.PENANAEKdN7XCPVd
6993Please respect copyright.PENANA34lGnIt3xL
“Bener kamu ketempat Nada?”6993Please respect copyright.PENANABfgbnPki6Z
6993Please respect copyright.PENANAfcWlOqHpUP
“Iya bu”6993Please respect copyright.PENANApaSbHgYgeL
6993Please respect copyright.PENANAoROhUvxypo
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”6993Please respect copyright.PENANATkPZ6AIT74
6993Please respect copyright.PENANAmkRwPNxWvQ
“Tapi bu…”6993Please respect copyright.PENANAl8YdrMj54e
6993Please respect copyright.PENANAaffkkO6m7R
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”6993Please respect copyright.PENANAZMIPmrscPw
6993Please respect copyright.PENANAjyR4QUexZF
6993Please respect copyright.PENANA5hVGYwusZv
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.6993Please respect copyright.PENANAo9TBNOtCP4
6993Please respect copyright.PENANAbBNcF1ZKwM
6993Please respect copyright.PENANAf1EcWCMsB4
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”6993Please respect copyright.PENANAwgmaGkKMHX
6993Please respect copyright.PENANARln9FPL1dz
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”6993Please respect copyright.PENANAuhz3tsXu1c
6993Please respect copyright.PENANAoZ3LeW90Xk
6993Please respect copyright.PENANASlVNwIzSlM
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.6993Please respect copyright.PENANANKGKEcAYcR
6993Please respect copyright.PENANAf6TnhV8MdU
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.6993Please respect copyright.PENANAe2Nkq2jg1e
6993Please respect copyright.PENANAmjXkPskWfn
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.6993Please respect copyright.PENANANzhxvI9I1O
6993Please respect copyright.PENANA0KAifPMLvk
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.6993Please respect copyright.PENANA1d6iDIBoCq
6993Please respect copyright.PENANAbaqJCoxpKU
6993Please respect copyright.PENANAqD3i8shyLs
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.6993Please respect copyright.PENANABK9SHQU9Wd
6993Please respect copyright.PENANA4eiEz9HhfJ
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.6993Please respect copyright.PENANAhIEOVh5KtS
6993Please respect copyright.PENANAqRamVKZl4L
6993Please respect copyright.PENANAJ5czkdX6V3
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.6993Please respect copyright.PENANA8FGPweJJnK
6993Please respect copyright.PENANA7EwP82bKSY
6993Please respect copyright.PENANA8aKgZqxnEN
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.6993Please respect copyright.PENANA32HAiSaG5D
6993Please respect copyright.PENANAx1vCz3llcV
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.6993Please respect copyright.PENANAgWU8qBrUiI
6993Please respect copyright.PENANAEWdtM8ZoaF
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.6993Please respect copyright.PENANA2peWrxU9qW
6993Please respect copyright.PENANAgEeVQecDrf
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.6993Please respect copyright.PENANApVEKrLKnbD
6993Please respect copyright.PENANA9ucvjdsPmZ
*6993Please respect copyright.PENANAXeq51X3Kye
*6993Please respect copyright.PENANATxQdID87cA
*6993Please respect copyright.PENANAVlaSGGtBUh
*6993Please respect copyright.PENANAMUthHGwOCJ
6993Please respect copyright.PENANAZCa9UkGpms
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.6993Please respect copyright.PENANA8D2UsYfhUy
6993Please respect copyright.PENANAYclxplbxod
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.6993Please respect copyright.PENANAZd1Gzmy0ex
6993Please respect copyright.PENANAIXRuU5IZPa
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.6993Please respect copyright.PENANAT93ghcm0TP
6993Please respect copyright.PENANAoLzLglDdnh
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.6993Please respect copyright.PENANADNxG0waUxK
6993Please respect copyright.PENANAAoRPv95Uxm
6993Please respect copyright.PENANAxbhE1yKDDq
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.6993Please respect copyright.PENANA3JjF5ymJJG
6993Please respect copyright.PENANAAVphIitFzw
“Kenapa Di?”6993Please respect copyright.PENANADXQQ81TM1n
6993Please respect copyright.PENANALSh1nWEJSO
“Cita mana bu?”6993Please respect copyright.PENANAIvxw4NSClB
6993Please respect copyright.PENANAiAtqHP8yez
“Cita kerumah Nada”6993Please respect copyright.PENANAthhoul4XFu
6993Please respect copyright.PENANADLjGGmIrUG
6993Please respect copyright.PENANAbGZbHUUy88
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.6993Please respect copyright.PENANAEjxKU6PYf6
6993Please respect copyright.PENANAqYMgvVYCZ9
6993Please respect copyright.PENANAFDB3iePgwo
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.6993Please respect copyright.PENANAoL53vbi36H
6993Please respect copyright.PENANAlxys7sg64X
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”6993Please respect copyright.PENANAlzn9WSvk5a
6993Please respect copyright.PENANAJiIZS3VRBc
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.6993Please respect copyright.PENANARS8M4iKSsa
6993Please respect copyright.PENANAxjmPnRWoEN
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”6993Please respect copyright.PENANAwJ2X2zVBXl
6993Please respect copyright.PENANA8RF77pTwJz
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”6993Please respect copyright.PENANASFFgNHzXnN
6993Please respect copyright.PENANAUv21bGH2dp
“Andi, tunggu…”6993Please respect copyright.PENANAxddGJ4lP17
6993Please respect copyright.PENANAmqP6B6501c
6993Please respect copyright.PENANA2DNIVB4AhS
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.6993Please respect copyright.PENANAdiOQRc2BOd
6993Please respect copyright.PENANAT2h1LK4hUq
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.6993Please respect copyright.PENANAFydaYDbKJk
6993Please respect copyright.PENANATRedbViAmB
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.6993Please respect copyright.PENANAOVSQaxVcoB
6993Please respect copyright.PENANA1DsO9yZ54n
6993Please respect copyright.PENANAaCZbiDZk7U
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.6993Please respect copyright.PENANAAQL1bujSuX
6993Please respect copyright.PENANAvVFonu9Upz
6993Please respect copyright.PENANAYb4J19U2iX
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.6993Please respect copyright.PENANAduZeJgPa35
6993Please respect copyright.PENANAaXEAN9ekdh
6993Please respect copyright.PENANAqiTAQyG7q7
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.6993Please respect copyright.PENANAPTcj9QFPlx
6993Please respect copyright.PENANAdkpJOHSUyO
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”6993Please respect copyright.PENANAzBcQ59Y8LO
6993Please respect copyright.PENANA2dl8B9xbDM
“Jaga bicaramu!”6993Please respect copyright.PENANA5BgQzvnlV2
6993Please respect copyright.PENANAQItWK9fwFr
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”6993Please respect copyright.PENANAUnDAJOnYyd
6993Please respect copyright.PENANA1oUAiJ1tqO
6993Please respect copyright.PENANAKIAeMdN71H
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.6993Please respect copyright.PENANArcWRLaDjD9
6993Please respect copyright.PENANAYMhrxlA7XE
6993Please respect copyright.PENANAx873tsHNfm
“Bangsat!!!” buuughhh.6993Please respect copyright.PENANAaRRJY8vsSR
6993Please respect copyright.PENANASBVwIVzxPH
6993Please respect copyright.PENANAiTBBIyMuX6
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.6993Please respect copyright.PENANAr3cDn21INB
6993Please respect copyright.PENANAW3k6yO5odP
6993Please respect copyright.PENANAyMPLj9Lcxa
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.6993Please respect copyright.PENANAUuzD0DXGeT
6993Please respect copyright.PENANAT9yGLafR03
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.6993Please respect copyright.PENANATG9LErRjcR
6993Please respect copyright.PENANAHvsH1ki6Un
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.6993Please respect copyright.PENANAeZmfmdlHwh
6993Please respect copyright.PENANAd0thzOYjn3
6993Please respect copyright.PENANAIZhexlAEQO
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.6993Please respect copyright.PENANAHX36stEXep
6993Please respect copyright.PENANA68R5c4xwGc
6993Please respect copyright.PENANAjBnGTGDk7q
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”6993Please respect copyright.PENANAguJFchKKCO
6993Please respect copyright.PENANAyHnWkO70EP
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.6993Please respect copyright.PENANAsEDIcML29T
6993Please respect copyright.PENANA0mxLE4oNOb
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”6993Please respect copyright.PENANAljnWHRWAOe
6993Please respect copyright.PENANA0YnsewDnRx
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”6993Please respect copyright.PENANABReSJbyTD6
6993Please respect copyright.PENANABGlKO8mEjr
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”6993Please respect copyright.PENANAlNEvEfBvPi
6993Please respect copyright.PENANA8gVZTxijew
6993Please respect copyright.PENANAOHrY8gftEX
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.6993Please respect copyright.PENANAJp14ayzVPl
6993Please respect copyright.PENANAQdpikxyniJ
6993Please respect copyright.PENANAVBUtyz2w0H
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”6993Please respect copyright.PENANAPe50TC90q0
6993Please respect copyright.PENANAVqJqalGfzz
6993Please respect copyright.PENANAUHMbgcfxcN
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.6993Please respect copyright.PENANARZ2i0FxwYd
6993Please respect copyright.PENANAxhLdJdan73
6993Please respect copyright.PENANApGMln8xaBi
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.6993Please respect copyright.PENANAYHSpSBx7Im
6993Please respect copyright.PENANAKc1nETrwM3
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.6993Please respect copyright.PENANAigVznyHToI
6993Please respect copyright.PENANAUdIhRILku4
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.6993Please respect copyright.PENANAzA5m5cEHDu
6993Please respect copyright.PENANAE5cr5NMolv
6993Please respect copyright.PENANAY05IvSP6JA
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.6993Please respect copyright.PENANACiO84HRagk
6993Please respect copyright.PENANAgCJMK3SDkx
6993Please respect copyright.PENANAvq6pkB1tkP
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.6993Please respect copyright.PENANA98FViXXaoi
6993Please respect copyright.PENANAL9qwypPBNk
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”6993Please respect copyright.PENANAVXpoNdy4a5
6993Please respect copyright.PENANAAlPT4N1kEW
6993Please respect copyright.PENANAgQTnbPcdU1
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.6993Please respect copyright.PENANABwzjTU1EgQ
6993Please respect copyright.PENANA5WfnSp4KAe
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.6993Please respect copyright.PENANAqbT0tHjQQd
6993Please respect copyright.PENANA8D6cUTiVyp
6993Please respect copyright.PENANAoQNYWxD43p
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”6993Please respect copyright.PENANAZcwr2o3kiq
6993Please respect copyright.PENANAVn1o1dos34
6993Please respect copyright.PENANAFTwAuxBQMA
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.6993Please respect copyright.PENANAzBCual8iCz
6993Please respect copyright.PENANAmcSQuyiVSb
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.6993Please respect copyright.PENANATg8IURcxmJ
6993Please respect copyright.PENANAJ6ebzSc0i4
6993Please respect copyright.PENANA2zDW9PfIi8
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”6993Please respect copyright.PENANAVb3v5mk0EO
6993Please respect copyright.PENANAXjsK60tSrg
6993Please respect copyright.PENANA3r2Kj9CCsM
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.6993Please respect copyright.PENANAywQzcCFlmh
6993Please respect copyright.PENANA1czQMoO3wY
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.6993Please respect copyright.PENANAF2XYN0o6Zy
6993Please respect copyright.PENANAz4DUZG2IfM
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.6993Please respect copyright.PENANA54p5NY6Fd3
6993Please respect copyright.PENANAkM6GDL58rI
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.6993Please respect copyright.PENANAodes9rlA3V
6993Please respect copyright.PENANAOJ9ymZ1WYf
6993Please respect copyright.PENANAA7rpiqomqp
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”6993Please respect copyright.PENANAJBcoHEk9bG
6993Please respect copyright.PENANAhcGGuLNPLV
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.6993Please respect copyright.PENANAArulhd4OpA
6993Please respect copyright.PENANACJJiekvk9N
*6993Please respect copyright.PENANAicbpjv9rId
*6993Please respect copyright.PENANAlcxBx5IxAG
*6993Please respect copyright.PENANAVkBI7iOvj3
*6993Please respect copyright.PENANAf55H7fwiLl
6993Please respect copyright.PENANA2x8wuYkLnf
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.6993Please respect copyright.PENANAXRWQQ8P6mj
6993Please respect copyright.PENANAWc5xPvANBf
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.6993Please respect copyright.PENANASH3kmOcyU8
6993Please respect copyright.PENANAINUamXw6ON
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.6993Please respect copyright.PENANA2BhF75VQ5W
6993Please respect copyright.PENANA6OyJF879ON
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.6993Please respect copyright.PENANAGE24byQ4vt
6993Please respect copyright.PENANAKJxi9bBiNt
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.6993Please respect copyright.PENANAcKtEREqDcr
6993Please respect copyright.PENANApNUm6pjuVU
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.6993Please respect copyright.PENANAj0a3jdKaR7
6993Please respect copyright.PENANAVaqmqZHZsK
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.6993Please respect copyright.PENANAeaGPInEjdA
6993Please respect copyright.PENANABL0MrxkWjD
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.6993Please respect copyright.PENANAibCqjdqZWa
6993Please respect copyright.PENANAW3ctKCi4wN
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.6993Please respect copyright.PENANAD7ZQWPG3RF
6993Please respect copyright.PENANACW5N0wPZ1Q
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.6993Please respect copyright.PENANAWNrRqlM3d5
6993Please respect copyright.PENANAEfKGwJgVDE
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.6993Please respect copyright.PENANAWIuDKby2Zw
6993Please respect copyright.PENANAWwAQVjyQpY
6993Please respect copyright.PENANAlzVCV74VDN
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.6993Please respect copyright.PENANAoidxMdZ1Oh
6993Please respect copyright.PENANABFj2nUjDPW
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.6993Please respect copyright.PENANAnWTUJMvOzN
6993Please respect copyright.PENANArjqaALDoU1
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.6993Please respect copyright.PENANAH9LyDyyMTl
6993Please respect copyright.PENANA2sTVb0uDXv
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”6993Please respect copyright.PENANARpkDdDb85b
6993Please respect copyright.PENANARKCvVlMDVy
“Loh, kok gara-gara aku?”6993Please respect copyright.PENANAdy7NslH2Il
6993Please respect copyright.PENANA3y1Wf4rxbT
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”6993Please respect copyright.PENANAt0UnH7vSW1
6993Please respect copyright.PENANAqObX5Skopo
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”6993Please respect copyright.PENANAjXwdAkLkvP
6993Please respect copyright.PENANAZXTPFvNArC
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.6993Please respect copyright.PENANAn1CeptJzDY
6993Please respect copyright.PENANAvOUlY1DnDS
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”6993Please respect copyright.PENANA61xYCqzHdH
6993Please respect copyright.PENANAAPcVLt7lqs
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”6993Please respect copyright.PENANAet3Hhe03aR
6993Please respect copyright.PENANACQqkZNM0SJ
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”6993Please respect copyright.PENANA4h2KxxBMgC
6993Please respect copyright.PENANA1InnaY08DY
“Apa kamu bilang?!”6993Please respect copyright.PENANARZkHfyyeQZ
6993Please respect copyright.PENANAO8y4IyA4Ke
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”6993Please respect copyright.PENANAl0Yr8aRara
6993Please respect copyright.PENANAvHvbajZOAs
“Bangsat kamu Is!”6993Please respect copyright.PENANArogV12ouUV
6993Please respect copyright.PENANAdLTkBUQVLd
6993Please respect copyright.PENANA6XxInNuIKd
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.6993Please respect copyright.PENANADDu8F1hH91
6993Please respect copyright.PENANAYWyS24IxPb
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.6993Please respect copyright.PENANABblJ98rBzp
6993Please respect copyright.PENANAGqxCkaqtB8
6993Please respect copyright.PENANAKPdwwiL6Mu
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”6993Please respect copyright.PENANAH7ubHTx4UO
6993Please respect copyright.PENANAztiZ89mBPn
“Aku bukan pecundang!”6993Please respect copyright.PENANAlledwxpRdn
6993Please respect copyright.PENANA1VZ5bkdRzK
6993Please respect copyright.PENANAQxOorkllSW
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.6993Please respect copyright.PENANAIM65W5sFep
6993Please respect copyright.PENANA2ngUojy88q
6993Please respect copyright.PENANAfJEUmKT4th
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.6993Please respect copyright.PENANAz6AE2PIGC3
6993Please respect copyright.PENANARwUW8jDFCA
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”6993Please respect copyright.PENANA9wlrkKcsK8
6993Please respect copyright.PENANAXytV41mw7Z
6993Please respect copyright.PENANA4s7j2SI66x
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.6993Please respect copyright.PENANAFKh6P3lHP1
6993Please respect copyright.PENANANoYr1iTBUv
6993Please respect copyright.PENANAmhq8M1zdDZ
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”6993Please respect copyright.PENANAIGqOQZYoV2
6993Please respect copyright.PENANAVzKJvHtAPf
6993Please respect copyright.PENANAapDH6juaS7
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.6993Please respect copyright.PENANACAZc2o6pdG
6993Please respect copyright.PENANAI00XImprON
6993Please respect copyright.PENANAfGTCoMlL3p
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”6993Please respect copyright.PENANA6BJBikLWQH
6993Please respect copyright.PENANAWPDFD2y0Xu
6993Please respect copyright.PENANA1CEfrcdtF3
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.6993Please respect copyright.PENANA9jauxmVHiU
6993Please respect copyright.PENANAcMYWd14BhO
6993Please respect copyright.PENANAjNOeMaz7Pi
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”6993Please respect copyright.PENANA3Hz3SsEjIl
6993Please respect copyright.PENANAX10oVybrS6
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”6993Please respect copyright.PENANAlZI1411FjN
6993Please respect copyright.PENANA09eTBpEGaC
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”6993Please respect copyright.PENANACQ45mel2Gc
6993Please respect copyright.PENANAojydqGETsd
6993Please respect copyright.PENANArDkJ3W6dsM
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.6993Please respect copyright.PENANAcJ6CbZeun5
6993Please respect copyright.PENANA5L3fgDZNKj
*6993Please respect copyright.PENANAoUJPPkDTrz
*6993Please respect copyright.PENANA2W7QybQc6X
*6993Please respect copyright.PENANA9Ylk9Fgcmg
*6993Please respect copyright.PENANAXodpdhJusn
6993Please respect copyright.PENANAeXMooA2jOa
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.6993Please respect copyright.PENANAAKouuzqN1Q
6993Please respect copyright.PENANADJg0i51tFk
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.6993Please respect copyright.PENANAPFweZjbrvW
6993Please respect copyright.PENANAjudMfNl7Uw
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.6993Please respect copyright.PENANAqlQT6riaVd
6993Please respect copyright.PENANAnPnpTiBpvd
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.6993Please respect copyright.PENANAfpoVV3w8cg
6993Please respect copyright.PENANAVvdI59gXIA
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.6993Please respect copyright.PENANAD4jRJrGQv6
6993Please respect copyright.PENANAnSARGNBGah
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.6993Please respect copyright.PENANA7w4a7U0GtL
6993Please respect copyright.PENANAE24OUh9R6N
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.6993Please respect copyright.PENANAKS1ReBvyrT
6993Please respect copyright.PENANAhzfMICTgAs
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.6993Please respect copyright.PENANAB3BR27vQgQ
6993Please respect copyright.PENANAfkSbjhzCWL
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.6993Please respect copyright.PENANAFqfOLjgVdx
6993Please respect copyright.PENANAmK1j71qIy6
*6993Please respect copyright.PENANAShqsI0g8eD
*6993Please respect copyright.PENANAiQSMBmZVHF
*6993Please respect copyright.PENANAzRfkmd75Oa
*6993Please respect copyright.PENANA3G1Nnk1ZIV
6993Please respect copyright.PENANAMnXHTYVpOq
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.6993Please respect copyright.PENANA66rjuz9foe
6993Please respect copyright.PENANARwkdmrZLRi
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.6993Please respect copyright.PENANAqgX1UiJcrO
6993Please respect copyright.PENANAPtC2FJfl8A
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.6993Please respect copyright.PENANAs5Ozw1jerX
6993Please respect copyright.PENANAiQO0G473e7
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.6993Please respect copyright.PENANAXFPvyl3TJh
6993Please respect copyright.PENANA0meeC4CWE9
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.6993Please respect copyright.PENANAo6jk7XJaGg
6993Please respect copyright.PENANARv3fTxeznC
6993Please respect copyright.PENANAw5ZxT7AdPD
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.6993Please respect copyright.PENANAgLQVyoAl22
6993Please respect copyright.PENANA2xK8Oc15Iq
6993Please respect copyright.PENANAvRkM7whrh4
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.6993Please respect copyright.PENANA0wnUe2Fzt5
6993Please respect copyright.PENANA2N5i9alkTf
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.6993Please respect copyright.PENANA2WuN7BKj8f
6993Please respect copyright.PENANA63nUYVNoaX
6993Please respect copyright.PENANA4ZadDwjcGH
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.6993Please respect copyright.PENANAJuzE93PPKT
6993Please respect copyright.PENANAAEyjN3cL9P
6993Please respect copyright.PENANA3r74EwUnkJ
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.6993Please respect copyright.PENANA7GeTgnVw1q
6993Please respect copyright.PENANABb8IMiIvBy
6993Please respect copyright.PENANAadyL9oaC2q
“Halo pak”6993Please respect copyright.PENANAHUZuYpEvgo
6993Please respect copyright.PENANA1Py17JGazX
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”6993Please respect copyright.PENANAljcHd5RUbx
6993Please respect copyright.PENANAi0K697K1Z8
“Hmm, iya pak”6993Please respect copyright.PENANAU1VIzsDKi1
6993Please respect copyright.PENANApX1AVzcp0B
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”6993Please respect copyright.PENANAKWMKNE97Wc
6993Please respect copyright.PENANArHqj3R6RZr
“Aduh pak, jangan malam ini deh”6993Please respect copyright.PENANA59slzp27Rf
6993Please respect copyright.PENANAHAsnrbEEvn
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”6993Please respect copyright.PENANAqTFRhEOsQW
6993Please respect copyright.PENANAygOfIMxtbw
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”6993Please respect copyright.PENANABuzQuFEm3L
6993Please respect copyright.PENANA57l8m167HE
“Saudara?”6993Please respect copyright.PENANA93rFsehcAB
6993Please respect copyright.PENANAl9utJltc8F
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”6993Please respect copyright.PENANANWPUxh41iV
6993Please respect copyright.PENANAx2JF5TQRAb
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”6993Please respect copyright.PENANAY49giexMVB
6993Please respect copyright.PENANAaaukB7gcnU
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”6993Please respect copyright.PENANAakXrolLHOe
6993Please respect copyright.PENANAK7t9B9Q5rG
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”6993Please respect copyright.PENANAmZlLqRqNQq
6993Please respect copyright.PENANAckkJaxBNMH
“Pak, pliss jangan malem ini”6993Please respect copyright.PENANAhpa6HTi17Y
6993Please respect copyright.PENANAoSmWuAJI8G
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”6993Please respect copyright.PENANAUGlUjWCQcf
6993Please respect copyright.PENANAfHDP0ppirf
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”6993Please respect copyright.PENANAcdsHUvSstg
6993Please respect copyright.PENANA7au17exu7Q
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”6993Please respect copyright.PENANA0GYlFw7PUG
6993Please respect copyright.PENANAXsOJTU20yU
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”6993Please respect copyright.PENANAGMduIviwEd
6993Please respect copyright.PENANAXfqtbjYNuu
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”6993Please respect copyright.PENANAgeCeF4HKtM
6993Please respect copyright.PENANAADdqZciCGl
“Emang kenapa pak?”6993Please respect copyright.PENANAuEyiOxymUe
6993Please respect copyright.PENANAHPQMXnJRwW
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”6993Please respect copyright.PENANA4c1WF6ruJm
6993Please respect copyright.PENANAqc7Rl9Dzco
“Maksudnya?”6993Please respect copyright.PENANABaHR03OuLa
6993Please respect copyright.PENANA4kJsJ0IWTv
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”6993Please respect copyright.PENANAr3QDAyDKQc
6993Please respect copyright.PENANAvgnpvE5ECv
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”6993Please respect copyright.PENANAhJQbBeyrhB
6993Please respect copyright.PENANAbcY3FMoaJ8
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”6993Please respect copyright.PENANA75zJa1xzTO
6993Please respect copyright.PENANAysC2s2VHiB
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”6993Please respect copyright.PENANA1JKfeWKkxj
6993Please respect copyright.PENANAZa1mwRqF6d
6993Please respect copyright.PENANAgmFj0eIvZc
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”6993Please respect copyright.PENANATmIYBAYVrC
6993Please respect copyright.PENANAdXJgrYlMDS
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”6993Please respect copyright.PENANAx3ezi9U2hX
6993Please respect copyright.PENANAkenrCORWZ3
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”6993Please respect copyright.PENANA6JLZQXFwPl
6993Please respect copyright.PENANAbL181klPPd
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”6993Please respect copyright.PENANAGB3tEinY5a
6993Please respect copyright.PENANAWr70SPTPaD
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”6993Please respect copyright.PENANAyUdFC3FdGT
6993Please respect copyright.PENANAwDcVNgOvp6
“Ii.. iya pak”6993Please respect copyright.PENANAOtmkvgmw4O
6993Please respect copyright.PENANAwRB9f2CmYL
6993Please respect copyright.PENANAb6vrt0Y7j8
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.6993Please respect copyright.PENANAYMrOT3dwfZ
6993Please respect copyright.PENANANpJGXHEo1i
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.6993Please respect copyright.PENANAHoTK8dZVSR
6993Please respect copyright.PENANACHcYiM73re
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.6993Please respect copyright.PENANALLa5k29ysp
6993Please respect copyright.PENANAJLOgicKCWU
*6993Please respect copyright.PENANAB42PsJcl0o
*6993Please respect copyright.PENANAYE2q0jW8D1
*6993Please respect copyright.PENANAPcMLyXaMz0
*6993Please respect copyright.PENANADDnhURWOjT
*6993Please respect copyright.PENANAL9z3uvETMD