11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcZu8Si6bV
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBSB2KDNc2t
Sudah 2 hari lamanya Cita dan Andi diam-diaman. Sebenarnya Andi sudah berusaha mengajak bicara Cita, tapi Cita terlihat masih marah pada Andi. Pembicaraan merekapun hanya sekedarnya saja, seperti mengingatkan untuk mandi, mengajak makan atau pamit waktu mau berangkat kerja. Selama 2 hari ini juga Cita masih pulang pergi kantor sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Biasanya Andi mengantarnya, sedangkan pulangnya Cita akan nebeng temannya yang kebetulan searah. Tapi karena masih kesal pada Andi, Cita masih saja berangkat sendirian kekantor. Sebenarnya Andi mengikutinya dari belakang, hanya untuk memastikan istrinya sampai kantor dengan selamat.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJzHC574vo
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrsZFQjUsw
Perang dingin mereka bisa dirahasiakan rapat-rapat dari orang lain, termasuk ibu Andi. Meskipun sempat curiga kalau anak dan menantunya ini sedang ada masalah, namun setiap didepan ibu Andi mereka berdua tampak biasa saja. Melihat itu, ibunyapun tidak jadi bertanya. Dia menganggap kalau Andi maupun Cita sudah cukup dewasa untuk bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Ibu Andi yakin kalaupun mereka ada masalah, pasti bukanlah masalah yang berat. Dan dia juga berharap kalau masalah keduanya bisa cepat selesai.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Dgf8i1xap
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuZvSYHnlH
Andi memang jarang bisa terbuka pada ibunya. Dulu waktu ayahnya masih ada, dia biasa curhat kepada ayahnya. Masalah apapun dia curhatkan pada ayahnya. Mungkin karena sama-sama laki-laki jadi dia merasa lebih nyaman saja kalau curhat dengan ayahnya. Setiap masukan dari ayahnya sepertinya cocok sekali dengan apa yang Andi harapkan. Nasehat dari ayahnya juga rasanya gampang sekali masuk ke kepalanya.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQYPOoGhcj
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLQdv8XTLH
Beda cerita kalau dengan ibunya. Setelah ayahnya meninggal, Andi memang beberapa kali mencoba untuk curhat dengan ibunya. Tapi dia tetap merasa kurang nyaman. Sehingga lebih sering menyimpan sendiri apa yang dia rasakan. Hanya beberapa saja dia ceritakan pada ibunya, itupun hal-hal yang dirasa tidak terlalu penting. Ya pokoknya yang penting ibunya cukup tahu saja, begitulah kira-kira.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCu4XwGAI4
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAznfXMpl3G
Satu-satunya orang tempatnya berbagi setelah ayahnya tidak ada hanyalah dengan Cita. Dengan Cita dia jadi terbiasa terbuka, terbiasa untuk menceritakan apapun tanpa ada yang ditutup-tutupi. Karena dia sudah merasa nyaman dengan Cita, begitupula Cita kepadanya. Cita juga selalu bercerita apapun kepadanya. Bahkan termasuk dm-dm yang masuk dibeberapa sosmednya, Cita selalu memperlihatkan kepada Andi. Kadang Andipun memerikas hp Cita, dan memang tak ada apapun yang mencurigakan disana.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26fJYcRPcO
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZGK8FfCPf
Tapi sayangnya sekarang malah mereka sedang marahan. Dan itu semua bermula dari kebodohan Andi sendiri. Dia terlalu baper dengan apa yang didengar dari pak Bowo. Memang kata-kata pak Bowo itu sudah keterlaluan sehingga wajar membuatnya emosi. Tapi pak Bowo tidak pernah benar-benar langsung mengatakan itu didepannya. Dia hanya tak sengaja mendengar saja waktu bosnya itu bergumam sambil melihat foto-foto Cita. Tapi hanya dengan begitu saja bayangannya sudah kemana-mana.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNKG4LLAnT
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQrn3n403w
Akibatnya, dia tak mampu mengendalikan emosi saat sedang bersama Cita. Dia terlalu takut apa yang dia bayangkan itu benar-benar terjadi. Sehingga tanpa sadar emosi membuatnya memperlakukan Cita dengan kasar, bukan selayaknya perlakuan suami kepada istrinya.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxlsJSz3OC
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1gWoNGQtc
Hal itu tentu saja membuat Cita kaget dan marah. Sejak kenal dan akhirnya menjalani kehidupan rumah tangga selama 3 tahun, tak pernah Andi sekasar itu pada Cita. Apalagi setelah pertama kali Andi melakukan itu dia sudah sempat menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi nyatanya, bukan hanya mengulangi, tapi Andi justru lebih kasar dari sebelumnya. Cita sudah berusaha mengingatkan tapi Andi sama sekali tak mendengarnya. Hingga membuat Cita benar-benar sakit, baik itu fisik maupun hatinya.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJ7VYXm2rS
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUihUubwmPo
Cita marah dengan semua itu. Dia tak tahu apa yang membuat suaminya bisa seperti itu, sekasar dan seberingas itu dalam memperlakukannya. Tapi dia tak bisa menerima apapun alasan dari Andi karena Andi sudah berjanji kepadanya. Dan sampai saat ini dia belum bisa memaafkan apa yang diperbuat oleh Andi itu. Malam itu dia merasa kalau Andi tidak menganggap dirinya sebagai istri, tapi sebagai pemuas nafsunya saja. Istri mana yang mau diperlakukan seperti itu?11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTtpW0URKvp
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzM3ekMaSN3
Namun setiap ada ibu mertuanya, Cita berusaha bersikap biasa saja. Kadang saat seperti itu dimanfaatkan oleh Andi untuk bicara dengannya. Tapi karena masih kesal dengan perbuatan Andi dia hanya menjawab seperlunya saja. Cita tahu, ibu mertuanya pasti menyadari ada yang tidak beres antara dirinya dengan Andi. Tapi Cita tidak bisa menceritakan hal itu pada ibu mertuanya. Dia tidak ingin ibu mertuanya justru jadi kepikiran masalah mereka berdua.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmygz6Q5lk
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNNRpbB3Cd
Selama ini, dia memang sudah cukup dekat dengan ibu mertuanya. Bahkan bisa dibilang, Cita bisa lebih dekat pada ibu mertuanya itu daripada Andi. Apalagi sejak kelahiran anaknya, dimana ibu mertuanya yang lebih sering mengurus anaknya karena dia masih bekerja. Tapi untuk hal yang satu ini, Cita merasa belum perlu untuk cerita pada ibu mertuanya. Dia juga berharap kalau masalah ini bisa cepat selesai. Tapi untuk saat ini, dia masih belum bisa memaafkan Andi.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12Hlei8b9c
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGBlja3zrh
Selama beberapa hari, kondisi mereka masih belum membaik. Cita masih menolak untuk diantar kerja oleh Andi. Dia masih selalu naik motor maticnya sendiri. Setiap malampun, meskipun masih tidur seranjang, dia hampir tidak bicara dengan Andi. Permintaan maaf Andi masih dia diamkan saja. Kata-kata Andi juga hanya dijawab seperlunya. Sebenarnya dia ingin Andi berterus terang tentang penyebab yang membuat dirinya berubah menjadi begitu kasar. Tapi sepertinya Andi belum menyadari hal itu. Hanya kata maaf saja yang terus terucap, yang lama-lama membuat jengkel Cita juga.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNavOjXpHa9
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4hwVTQVOR
Sampai akhirnya pada hari sabtu, hari dimana biasanya dia melakukan foto-foto untuk barang endorsenya dengan Andi. Hari ini Cita punya rencana lain. Karena masih perang dingin dengan Andi, dia berencana untuk minta difoto oleh orang lain saja. Dan dia juga sudah janjian dengan orang itu.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LxZa2ks5y
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDFLnRqm2Z8
Pagi-pagi dia sudah bersiap. Andi masih belum bangun. Memang sudah menjadi kebiasaan Andi kalau setiap weekend dia selalu bangun siang, kecuali mau ada acara pagi-pagi. Cita sengaja tidak membangunkan Andi karena masih malas bicara dengan suaminya itu. Diapun menyiapkan semua yang dia perlukan dan bersiap berangkat.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtSt7O6YwT
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8dkridleo
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdevSBK9tu
“Lho Cita, kamu mau kemana pagi-pagi gini udah rapi?” tanya ibu mertuanya.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO35FbTW1RR
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsaBS2X4R3t
“Saya mau ketempatnya mbak Nada dulu ya bu, mau foto-foto ini” jawab Cita.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22HVB6br2G
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7qXDlsgFQ
“Nggak sama suamimu?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrkYR76pT2
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGaa7vowMl9
“Nggak bu, mas Andi masih tidur. Saya udah janjian juga sama mbak Nada soalnya”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8pzhrVYjL
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2urMIn8ey
“Ooh gitu. Hmm, kalian masih marahan ya?” tanya ibu mertuanya.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4n5RS8TV3
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLIMmGAqo7
“Eh.. hmm, ya begitulah bu” jawab Cita.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qu4MGk7dY
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhdh0O6eiW
“Ibu sih tidak tau apa masalah kalian, dan ibu juga nggak maksa kalian buat cerita ke ibu. Tapi kalau bisa, ibu minta apapun masalah kalian, secepatnya kalian selesaikan. Kasihan anakmu lho kalau kalian masih marahan gitu”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxFZyXqwCO
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79Gy8Wp5cq
“Iya bu, saya juga pengennya gitu. Tapi ya gitulah bu, mungkin nggak lama lagi kami bakal baikan kok”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBp1qCuznv
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7iDNabEBK
“Yasudah kalau begitu”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVm8ns7gFa
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyX83vC0A3
“Iya bu. Kalau gitu Cita pamit dulu bu”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAwqxTw5wP
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHMNDEme1k
“Iya hati-hati nak”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9VEdYrQbdv
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCC56vmmEk
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ25K0RV93lf
Setelah pamit Citapun berangkat. Tak sampai setengah jam dia sudah sampai dirumah Nada. Ternyata Nada sedang sendirian dirumah karena suaminya sedang keluar kota. Tak ada siapapun dirumah selain dia, karena Nada memang belum punya anak sampai sekarang, padahal dia juga sudah lama menikah, hampir sama seperti Cita dan Andi.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKGB7KVZN9
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWAHiHQgQJ8
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtJPD7g83d
“Pagi mbak” ucap Cita.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeANMr3eJQg
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe91n33a87I
“Pagi Cit. ya ampun udah nyampe aja, kirain entar agak siangan, aku belum mandi lho ini, hehe”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJPNyQyhon
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYobnNFUwid
“Hehe iya mbak, nggak papa juga kan kita emang nggak kemana-mana mbak”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQZt2W2845
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSf6LvSnGzO
“Iya Cit. jadi kamu mau langsung foto-foto sekarang?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGdZXn7CxC
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1EjHNeODe
“Entar aja deh mbak, atau terserah mbak Nada aja gimana enaknya”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXd3h1BbP2g
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIiURVnMUY9
“Yaudah entar dulu aja ya. Sarapan dulu aja Cit, kamu udah sarapan belum?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTPx0Ri1Zi
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGoogI2Q9k
“Belum mbak, hehe”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwLqpX5pbhn
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6lOsj8pun
“Yaudah yuk bareng”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIOtgbt6z0
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM898ApRz72
“Iya mbak”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMNUpJOldH
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3MLNgC7Jx
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodopUFO6mQ
Kedua wanita itu kemudian sarapan bersama diselingi dengan obrolan ringan. Nada sebenarnya sudah menduga kalau Cita sedang ada masalah dengan suaminya. Karena selama ini yang Nada tahu, Cita tiap foto untuk barang endorse selalu dengan Andi. Kali ini dia minta dirinya yang memfotokan. Apalagi sekarang dia juga datang sendiri, dan belum sarapan lagi. Tapi Nada masih menahan diri untuk bertanya lebih banyak, takut merusak suasana.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNLMd2kRTR
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6taRoBng9t
Setelah makan, mereka lanjut ngobrol diruang keluarga. Masih juga yang diobrolkan adalah hal-hal ringan saja. Setelah itu tak lama Nada pamit untuk mandi. Setelah itu barulah mereka foto-foto. Bukan hanya Cita saja yang difoto oleh Nada, tapi Nada juga difoto oleh Cita. Memang hasilnya tidak sebagus kalau difoto oleh fotografer beneran, tapi untuk posting barang endorse saja itupun sudah cukup.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyszvLq6HJQ
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SuzXvTfbp
Sampai siang hari Cita berada dirumah Nada. Mereka sudah selesai foto-foto, dan sepertinya Cita masih malas untuk pulang. Lagian dia merasa nggak enak dengan Nada. Dia ingin menemani Nada lebih lama daripada mantan kakak kelasnya itu sendirian dirumah.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnOgLSYloK
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl8Yhl4p8mi
*11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegWRxyaLC5
*11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHUqmkXxRqP
*11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8ybdjB63s
*11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4P3wEJ9v9
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuNLIb5zcxP
“Lho, Cita kemana bu?” tanya Andi pada ibunya. Dia baru saja bangun tidur dan tak mendapati Cita ada dirumahnya. Apalagi motor matic Cita juga tidak ada.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoacDehiWWj
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvG3wFg4yk
“Kerumahnya Nada katanya Di” jawab ibunya.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6Ey9c6zZr
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQiAMedTVr
“Kerumah Nada? Ngapain bu?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxiRWEkZ5WE
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwrOGg3EQg
“Lha ya nggak tau ibu, emang dia nggak ngomong sama kamu?” tanya ibunya. Sebenarnya ibunya tahu kalau Cita memang tidak pamit pada Andi. Dia juga tahu kalau Cita kerumah Nada untuk foto-foto. Dia hanya ingin tahu saja, seberapa parah keributan antara Andi dengan Cita.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSSlxiZaVJ
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfUUsC4D8l
“Dia nggak bilang apa-apa sama aku tuh bu. Ngapain ya dia kesana?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgw2m0Zk6vv
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4KtKY0kCL
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkkaSyFIUn
Ibunya tak menjawab, membuat Andi tambah bingung. Tapi Andi sudah menebak kalau mungkin Cita ketempat Nada untuk foto-foto, atau untuk curhat. Hanya ada 2 kemungkinan itu yang ada dikepala Andi.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVYu8rWbix
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcye7UyEdY3
Eh, tunggu dulu. Kalau foto-foto, siapa yang motoin ya? Masa Nada sendiri? Atau suaminya Nada? Atau jangan-jangan, si Salim itu yang diminta buat motoin? Batin Andi dengan bermacam pertanyaan.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfRsS1JN6v
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dDPHhqQX6
Kalau Salim ada disana, apa iya mereka cuma foto-foto doang? Apa mungkin tidak melakukan hal yang lain? Kalau beneran Nada udah jadi gundiknya Salim, kan bisa aja Cita dijebak, disuruh dateng kesana sendirian, terus digarap sama Salim. Batin Andi.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1cc9jxZZF
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZehjtfh3bS
Andi mulai gelisah memikirkan segala kemungkinan itu. Pikirannya saat ini sedang dipenuhi bayang-bayang apa yang terjadi pada istrinya. Entah Salim, atau siapapun yang diminta untuk memfoto Cita, dia membayangkan lelaki itu sekarang sedang tertawa-tawa penuh kepuasan karena sudah berhasil menikmati tubuh istrinya.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDaxzESR9I
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzf0pAlJH3Q
Seketika itu juga emosinya memuncak. Bayangan yang silih berganti muncul dikepalanya itu membuat amarahnya naik tak tertahan. Dia melihat jam, sudah jam 11 lewat. Dia tak tahu sejak kapan Cita berangkat, tapi dia tahu istirnya sudah ada dirumah Nada cukup lama. Cukup untuk membuat lelaki yang dia curigai untuk bisa memperdaya Cita.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBRSO81guP
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHIKlZ8NEeX
Dengan buru-buru sekali Andi mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuju rumah Nada. Dia ingin secepatnya sampai disana, berharap dia belum terlambat. Berharap dia bisa menghentikan aksi bejat lelaki yang ingin menikmati tubuh istrinya. Sampai ditengah jalan dia baru sadar, dimana rumah Nada? Dia kemudian pinggirkan mobilnya, berpikir bagaimana caranya mencari rumah Nada. Menghubungi Cita atau Nada pasti akan percuma. Bisa jadi mereka sekarang sedang ‘sibuk’ dan tak akan membalas ataupun mengangkat telponnya. Andi kebingungan bagaimana bisa mencari rumah Nada. Ditambah dirinya yang sedang emosi, membuat otaknya makin tumpul.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvRalAIDP4
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGe8nmlaSa
Ada sekitar 5 menit Andi berhenti disitu, berusaha menenangkan dirinya. Barulah setelah tenang dia ingat ada beberapa orang yang bisa dia hubungi, yang siapa tahu saja salah satu diantara mereka tahu rumah Nada. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya ada yang benar-benar tahu rumah Nada dan Andi mendapatkan alamat lengkapnya. Sialnya, ternyata alamat rumah itu harus berputar cukup jauh dari tempatnya berhenti sekarang.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBu2CabN4A
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCKZFixHtxO
Dengan sangat tergesa-gesa Andi memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak peduli dengan orang lain yang hampir dibuatnya celaka. Tak peduli dengan makian orang-orang yang dia lewati. Dia hanya ingin secepat mungkin sampai dirumah Nada untuk menyelamatkan Cita. Selama dijalan Andi hanya bisa mengumpat. Karena dia membawa mobil, jadi tidak bisa selincah motor untuk menembus kemacetan, meskipun sebenarnya tidak terlalu parah macetnya, masalahnya dia sedang sangat terburu-buru.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEmmUgQ3nc
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMvFUvIF18
Akhirnya setelah hampir sejam berkutat dengan jalanan, Andi sampai ke komplek perumahan Nada. Tak lama kemudian dia menemukan rumah yang dia cari. Apalagi didepan rumah itu terparkir motor yang dia kenal, motor Cita. Buru-buru dia parkirkan mobilnya, lalu turun dan segera masuk ke rumah Nada. Terlihat Cita dan Nada sedang duduk-duduk sambil ngobrol santai diruang keluarga.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU5dbpF9CCd
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfduMtQSSSa
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdwr4saoEu
“Mas Andi?” ucap Nada terkejut mengetahui kedatangan Andi. Apalagi saat itu kondisi Andi masih kucel karena baru bangun tidur dan belum mandi, ditambah rambutnya yang acak-acakan karena pusingnya memikirkan apa yang terjadi pada Cita.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkZa68oLRl
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJtcr6WS1K
“Ma, kamu ngapain disini?” tanya Andi tanpa mempedulikan Nada.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOQiAbJVL9
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8UusYfUxW9
“Kamu sendiri ngapain disini?” balas Cita dengan dingin dan datar.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxWKTMDQ0nv
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVeDcYygiV
“Kalau ditanya itu jawab ma. Kamu ngapain aja disini? Sama siapa aja kalian disini?” tanya Andi, dengan agak membentak yang membuat Nada terkejut. Dia juga menengok kekanan kiri mencari siapa tahu ada orang lain dirumah itu, orang yang dia curigai dalam bayangannya tadi.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfcsgi4vHHT
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4iEwwyqTX
“Apa pentingnya buat kamu tahu?” balas Cita yang juga mulai meninggi nadanya, terpancing emosinya.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAspmCndbv9
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYeuD3bbXhB
“Aku ini suami kamu. Kamu kalau pergi-pergi harus dengan seijinku!” bentak Andi.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOWYzoZlDW
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMdKOmByRz
“Jadi kamu masih nganggep aku ini istri kamu?” balas Cita.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5clvTCo8Y
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhx72rDtH0
“Apa maksudmu?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHL3GjSaFiJ
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnDVd1Q1Z1H
“Kamu nggak ngerti apa maksudku? Kamu inget yang kamu lakuin malem itu hah?” balas Cita juga dengan membentak.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNf4bDwMOE
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUAGuBcvsi
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBCrpkc08V
Andi sontak terkejut, tak pernah dia mendengar Cita bicara dengan nada seperti itu. Bahkan dirinya tak sadar kalau dia juga sebelumnya membentak Cita, yang membuat Cita bereaksi seperti itu.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCP5BHIyo9v
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hjNhg24Vx
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG0aSeAEbrz
“Apa yang kamu lakuin waktu itu, apa itu perlakuan dari seorang suami kepada istrinya? Dan sekarang seenaknya kamu bilang seperti tadi itu hah?” ucap Cita yang masih dengan nada tinggi, tapi kali ini agak bergetar karena dia menahan tangis.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXNhBk5QB9
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWfRLwmoUH
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLT61d7K63Q
Andi kembali terdiam. Dia tak punya jawaban untuk pertanyaan Cita itu. Ada sebenarnya, tapi tak mungkin Andi mengatakannya. Terbayang betapa konyolnya jawaban itu kalau sampai terucap. Dan entah apa reaksi Cita kalau mendengar jawaban darinya itu.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgOaESuwVM
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1ueq9fEfP
Air mata Cita sudah turun mengalir tapi dibiarkan saja tanpa diseka. Tatapanya terlihat sangat marah sekali kepada Andi. Andi yang tadinya begitu emosi, juga dengan amarah waktu memasuki rumah Nada, sekarang jadi berubah dengan melihat Cita menangis. Hatinya jadi bimbang. Apakah yang aku pikirkan tadi itu berlebihan? Apakah sebenarnya memang tidak terjadi apapun kepada Cita? Batin Andi.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4qhcwu9up
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3c0GAenRuU
Nada sejak tadi hanya terdiam saja. Dia jadi semakin yakin kalau dugaannya tadi memang benar. Cita dan Andi memang sedang ada masalah. Meskipun terjadi dirumahnya, dia tidak ingin terlalu ikut campur masalah rumah tangga temannya itu. Dia hanya berharap suara ribut Andi dan Cita tadi tak sampai kedengaran oleh orang lain.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5mQoQI9xn
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUeKd3AraxL
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi3cyodkETH
“Aku disini buat foto-foto, dan disini cuma ada aku sama mbak Nada. Kamu masuk kerumah orang nggak pake salam, nggak ada sopan-sopannya. Jadi lebih baik kamu pulang aja sekarang. Aku baik-baik aja disini” ucap Cita. Kali ini nadanya tidak setinggi tadi, tapi suaranya makin bergetar diiringi oleh isak tangisnya.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeL2mGAEX43
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9Bir8TYnU
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJN6qPhOedl
Dan dengan bodohnya, Andi menurut begitu saja ucapan Cita. Sesuatu yang sangat tidak diharapkan oleh Cita. Dia berharap, paling tidak Andi meminta maaf kepada Nada sebagai pemilik rumah, karena dengan tidak sopannya langsung masuk dan membuat keributan. Tadi yang dilakukan Andi malah berbalik, dengan gontai melangkah keluar, lalu masuk ke mobil dan pergi begitu saja.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2bfYn1puG
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4kxRoTWaZ
Seketika itu Cita jatuh terduduk sambil masih terus menangis. Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Nada yang melihat itupun langsung menghampiri Cita, membantu Cita untuk berdiri dan memapahnya agar duduk disofa. Cita masih terus menangis, Nada hanya memeluknya dan mengelus punggungnya, berusaha menenangkannya.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLS2HdqfoOT
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSpZb4KdR6
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡik2GCXLNwp
“Huks, mbak Nada, maafin mas Andi tadi ya, huks. Maaf udah bikin keributan disini” ucap Cita sambil sesenggukan.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvc5rarhfzf
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGHoIDwOAk
“Iya iya udah nggak papa. Udah kamu tenangin diri dulu” ucap Nada.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGE6fXslZD
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkqYKbrVpN
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWP2Qx2Zxh
Setelah cukup lama akhirnya Cita sudah mulai tenang. Dia masih berada dipelukan Nada yang dengan sabar menenangkannya. Karena tak tahu apa masalahnya, Nada hanya sekedar menyuruh Cita untuk sabar. Setelah tahu Cita sudah mulai bisa menguasai dirinya, barulah Nada bertanya pelan-pelan.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dKUJm1XTJ
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTTbuvtQ4N6
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0vVCrdJD4
“Cit, sebenarnya aku dari tadi udah nebak, kalau kamu lagi ada masalah sama mas Andi. Cuma aku nggak tau apa masalah kalian” ucap Nada.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLOTi5ThxxA
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwjR7nAJSIA
“Iya mbak, kami emang sedang ada masalah. Sebenarnya aku udah mulai berpikir buat maafin dia, tapi nggak tau kenapa dia malah kesini tadi, nggak ada sopan-sopannya, malah ngajakin ribut juga. Maaf banget ya mbak”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBaVJOyEGL8
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZii60sGNNp
“Iya udah nggak papa. Tapi, kalau boleh tau nih, emang kalian sedang ada masalah apa sih?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHd3HqviAe
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEi98wWXyB8
“Hmm maaf banget mbak Nada, untuk sekarang aku belum bisa cerita. Tapi aku nanti pasti cerita kok sama mbak, karena sekarang mbak satu-satunya orang yang aku percaya. Tapi jangan sekarang ya mbak?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSmZGVfJVLb
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWsV90tmIF
“Oh gitu. Yaudah nggak papa, yang penting kamunya sekarang tenang aja ya. Semua masalah pasti ada solusinya kok Cit. semoga masalah kalian bisa cepat selesai”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwacPWlYa8f
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH90Srgd6MG
“Iya mbak makasih”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTJcrU2UDf
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBq7jyCXT4D
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumE0TjncRl
Cita mulai melepas pelukan Nada. Dia menyandarkan tubuhnya disofa. Nada bangkit untuk mengambilkan Cita minuman.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqRv5vUtMS1
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCz4hBDCgtw
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH7Jcw6z9r1
“Mbak”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZOfscpFAWT
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJfoBIZ4y3
“Iya kenapa Cit?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBvQGYuGz7
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm4gpJMcuxP
“Hmm, aku malem ini nginep sini ya? Boleh nggak?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5utoYrVR8
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqKsnif4kpG
“Lho nginep sini?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYWhq3elR9
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uhmjgLw8b
“Iya mbak. Aku males pulang. Lagian mbak Nada kan sendirian, jadi sekalian aku temenin aja ya mbak?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gSMlmSKbn
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTU9hiOtRl
“Hmm gimana ya Cit”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyB9wWoWERi
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJa5Uly4PGR
“Mbak Nada keberatan ya?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnn2wHSHvQn
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0tLHy1NSk
“Aku sih bukannya keberatan. Aku sih seneng-seneng aja ada temennya. Yaudah, boleh aja, tapi kamu ijin sama mas Andi dulu ya”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41MX3IWJ3J
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTHxowtmSq
“Nggak mau mbak. Aku males ngomong sama dia”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhmjl7IRrp
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tkdeZNtPZ
“Lho ya jangan gitu. Mau gimanapun keadaan kalian saat ini, kamu itu tetap istrinya lho. Jadi kamu harus tetep ijin sama dia”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8BhVuqIhez
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY07EXrz3SU
“Pokoknya nggak mau mbak, aku beneran males sama dia mbak” Cita tetap bersikukuh tidak mau mengikuti kata-kata Nada.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhqvnPfQeBT
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTyZ8x5Is4
“Hmm, yaudah deh. Tapi kalau ada apa-apa, aku nggak mau sampai kebawa-bawa lho ya?”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvzvrcd8j1
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9fepB1uBf4
“Iya mbak, mbak Nada tenang aja. Ini masalah antara aku sama mas Andi, nggak akan bawa-bawa mbak Nada. Aku cuma butuh tempat buat istirahat aja malem ini mbak, dan nggak mungkin aku pulang dengan kondisi kami yang kayak gini”11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCksnBqNTr
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0r92RsOgle
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAkOa5iwqi
Nadapun mengangguk. Sebenarnya dia tidak keberatan kalau Cita menginap disini, tapi yang membuatnya merasa tak enak adalah Cita menginap tanpa ada ijin dari Andi. Tapi sepertinya memang Cita sedang sangat marah kepada Andi. Mungkin ada baiknya Cita menginap disini dulu, untuk sekedar menenangkan hatinya sebelum nantinya pulang kerumahnya.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjL94xRqHWP
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5FEumXOCL
Karena memang Cita harus menginap disini, diapun harus membatalkan acaranya malam ini. Dia melihat Cita lebih membutuhkannya saat ini. Apalagi yang dia tahu Cita tidak terlalu banyak punya teman dekat, jadi dialah satu-satunya yang bisa memberikan tempat istirahat untuk Cita malam ini. Nadapun kemudian mengambil hpnya, lalu tanpa sepengetahuan Cita dia menghubungi Andi untuk memintakan ijin agar Cita menginap dirumahnya malam ini. Andi hanya mengiyakan saja tanpa banyak bicara lagi. Dan Nada juga menghubungi seseorang untuk membatalkan acara mereka nanti malam dengan memberi sedikit alasan.11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTz9fI2w96K
11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4CJZ7yRVPV
*11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8RqCHUVWR
*11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xTx2zGaBB
*11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpjwLQJu0Z
*11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZ8EIRFABc
*11022Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MSlOODbJj
Penana
search
登入arrow_drop_down
註冊arrow_drop_down
