Andi masih menatap wajah Cita yang sesekali tersenyum melihat hpnya. Andi tahu apa yang dilihat oleh Cita. Sebuah gambar meme lucu yang biasa dishare oleh akun guyonan. Andi sempat melirik gambar itu juga. Lucu sih, tapi Andi tidak tertawa. Pikirannya sedang penuh oleh pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal tentang Cita. Dia kembali melihat wajah istrinya yang masih senyum-senyum itu. Kembali, dia merasa ketidakrelaan jika sampai hal yang terpikirkan olehnya itu terjadi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvK3DEjVkpt
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOsoRKjlwH0
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhzDmllCCE0
“Oh iya pa, tadi itu pas disalon ada yang lucu loh” ucap Cita tiba-tiba.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxM48sfhKkP
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbFr4xheHF
“Eh, apa yang lucu ma?” Andi kaget, tapi berusaha menguasai dirinya. Dia tak ingin Cita menyadari kalau dirinya sedang banyak pikiran. Banyak pertanyaan lebih tepatnya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhOgQNqnlK
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡslpk4sgYOZ
“Jadi kan yang ngelola salon itu pa, dia itu kan cowok ya sebenarnya, tapi lagaknya kayak cewek banget pa, melambai abis gitu” ucap Cita sambil tertawa kecil.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFF0Egvu7rf
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69DM1ciUNE
“Maksudnya ma? Kayak banci salon gitu?”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVaMJo4N8fA
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnrUPHBUXs
“Ya gitu deh pa. Jadi kan nama aslinya Robi, tapi dia maunya dipanggil jeung Rosa. Udah gitu, ih gayanya itu lho pa, cewek banget. Aku sama mbak Nada aja kalah centil, haha”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwojCuaRbu
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19QB2zP3GD
“Haha masa sih ma?”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV6fvR1jHpD
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXsBsjzFVQ1
“Iya pa. Mana tadi dia tuh sama mbak Nada kan langsung meluk terus cipika cipiki gitu. Eh pas dikenalin sama mama, mama juga digituin pa”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxX6sDf02om
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBdhsdG3Qo
“Hah? Masa sih ma? Mama nggak marah gitu?”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVFfiDElLi
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yg3C7sNJq
“Ya awalnya kaget, marah. Lebih tepatnya risih sih, kan selama ini nggak pernah ada yang meluk sama nyium pipi mama selain papa. Tapi ya gitu, mau marah nggak jadi, malah jadinya aku ketawa-tawa aja ngeliat tingkahnya si Robi itu, eh Rosa ding, hehe”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo0YcgSBdD0
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhTZkm9Yr5
“Lha kok mama nggak marah?”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1N6WAMcz1z
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mWvP7Ub3I
“Ya gimana ya pa. Abis kata mbak Nada jeung Rosa itu emang orangnya kayak gitu. Casingnya aja yang cowok, tapi jiwanya cewek. Lha dandanannya aja tebelan dia daripada kami, hehe. Papa kalau ngeliat langsung pasti geli deh pa. Apalagi dia itu genit-genit gitu kalau sama cowok, haha. Duh mama kalau inget lagi jadi nggak bisa nahan ketawa pa” ucap Cita sambil terus tertawa mengingat apa yang terjadi disalon tadi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60wbjKrteJ
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLJ4aBGbGQ
“Haha masa sih ma? Kok papa jadi penasaran ya sama orangnya?”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVw8npgrZZ
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vnx5T5DfV
“Wah sayangnya mama nggak punya fotonya pa. Bentar deh, mama tanya mbak Nada siapa tau dia punya”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5xbfASjUV
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVwke7ohlj
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWivYGjKDF
Andi hanya diam saja sementara Cita mengirimkan chat pada Nada. Tak lama kemudian Nada membalas dan mengirimkan foto Rosa kepadanya. “Nih pa” ucap Nada sambil menunjukan foto yang dikirim oleh Nada. “Lucu kan orangnya?”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLTHcug4MP
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ96HTkl3CNQ
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEZc7yalcr
Andi tak menjawab, hanya melongo saja. Memang benar apa yang dikatakan oleh Cita. Difoto itu nampak seorang lelaki berbadan lumayan tegap, namun pakaian dan dandanannya membuat Andi jadi geli. Padahal menurut Andi, kalau lelaki itu berdandan normal, sepertinya cukup tampan ditambah dengan badannya yang ideal. Kalaupun dia memilih untuk ‘menjadi’ lelaki tulen, pasti tidak sulit baginya untuk mendapatkan wanita.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUv1cqLC6Rj
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjOpb2n9Ab
Melihat reaksi Andi yang hanya melongo membuat Cita makin girang tawanya. Dia sudah menebak sebenarnya karena tahu Andi agak geli, atau boleh dibilang jijik dengan orang-orang seperti itu. Meskipun tak pernah bertemu langsung, tapi kalau misalnya ada acara di tv yang menampilkan seorang lelaki yang berdandan dan berlagak layaknya cewek, Andi langsung bergidik geli.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcHExj4dj5
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgG1zh5eb2
Namun tanpa Cita tahu, sebenarnya Andi punya pemikiran lain. Tadinya dia menganggap orang-orang seperti Robi yang memilih untuk menjadi Rosa, alias lelaki tulen yang memilih untuk tampil layaknya seorang cewek, adalah sebuah kelainan. Dia tidak menyalahkan pilihan mereka, hanya saja dia tak habis pikir, dan agak kurang suka dengan orang-orang seperti itu.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvMxnN24WU
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmCBkvp3LL
Tapi tiba-tiba Andi punya pemikiran lain. Gara-gara prasangka buruknya pada pak Bowo, yang merembet jadi berpikir yang tidak-tidak pada Salim. Sekarang Andi jadi berpikir yang tidak-tidak juga terhadap orang yang baru dibicarakan oleh istrinya tadi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6j0TAqL5O
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEm9ZbOedqs
Mungkinkah Robi itu berpenampilan dan bersikap seperti perempuan hanya sekedar akting saja? Mungkinkah Robi itu sebenarnya punya tujuan lain? Apakah tujuan dari penampilan Robi yang menjadi Rosa itu justru untuk menggaet wanita-wanita agar bisa dia tiduri? Bukankah setiap orang pasti punya nafsu? Dan bagaimanapun juga Robi adalah seorang lelaki, sesosok makhluk yang punya penis, yang butuh pelampiasan untuk nafsunya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE35SKiA6mN
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3UC7BUsvw
Apakah itu hanya akal-akalan Robi saja? Dengan berlagak menjadi perempuan, otomatis perempuan-perempuan tulenpun akan jadi gampang dekat dengannya, karena tak merasa khawatir ataupun takut akan diapa-apakan, karena menganggap orientasi seksual orang seperti Robi sudah berubah. Tapi bagaimana kalau ternyata Robi hanya seperti itu agar para perempuan lebih mudah diakali? Bagaimana jika Robi hanya memainkan peran agar bisa menjerat perempuan sebanyak-banyaknya dan lalu menikmati mereka sepuasnya?13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMAwPsWCMh1
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4oonx3nWL
Beragam pikiran negatif tentang Robi bermunculan dikepala Andi. Apalagi dia sama sekali tidak kenal Robi, tidak tahu Robi yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi seolah-oleh semua pemikiran yang sebenarnya hanya asumsi itu, seperti sebuah kenyataan bagi Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dBBmRXqOL
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1JHiu39j0
Dan kini, selain Salim, Andi juga berpikir apakah Robi juga akan melakukan hal buruk kepada istrinya? Dan apakah sebelumnya, Nada sudah benar-benar menjadi korban Robi dan Salim? Apakah Nada sudah bertekuk lutut kepada mereka sehingga hanya bisa menurut ketika diminta untuk mencarikan mangsa baru, dan itu adalah Cita? Apakah yang direncanakan oleh Robi dan Salim kepada Cita? Apakah hanya ingin menjadikannya model untuk salonnya, atau ada tujuan lain?13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEBTC5hOCH
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5e3CGSdYPG
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZdsIo6Rx2
“Pa.. kok papa malah ngelamun sih?”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDp0Mx5r2V
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcVb8K2KHf9
“Eh nggak kok ma, nggak papa, hehe”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWovtkTKmf
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4GteU1FKp
“Hayoo mikirin jeung Rosa ya? Haha”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYMUP71rNz
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KIq3DFk4p
“Eh nggak ya, siapa bilang. Ih amit-amit deh, hiii”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4bmzLVtA4S
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXNAdpX86V
“Haha wah gawat nih, suamiku mulai mikirin cewek lain, haha” goda Cita.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzg8OfcODRu
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRUxnezpFZ
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnd35G2Hkt
Iya ma, aku mikirin dia, tapi bukan seperti yang mama mikir, aku kepikiran yang lain, apalagi dia udah meluk dan nyium pipimu ma, batin Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWZ5U8fPlP
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjB6V7A4gj
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzLeSa4872
“Eh ehh paa, papa ngapain mmpphh aah paaah..”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLk5KDVQSh
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpbsawc1be
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY80fEKVobX
Cita terkejut saat tiba-tiba saja Andi menyergapnya dan langsung menciuminya. Cita gelagapan menerima serangan mendadak dari Andi ini. Sementara Andi tidak peduli dengan protes dari Cita. Dalam pikirannya saat ini, dia hanya ingin membuktikan, bahwa dialah penguasa Cita satu-satunya. Andi benar-benar tak memberi kesempatan pada Cita untuk menolak. Beberapa kali Cita meronta karena tak siap dan tak suka diperlakukan seperti ini, tapi semua tidak bisa mengalahkan Andi yang entah sedang dikuasai apa, nafsu, amarah, egoisme, atau entahlah.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQ7n21bt1y
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSZrqd7gnU
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdaqKJsAZC
“Paah jangan gini aahh pelaan paahh aauhh hmmpphh..” Cita mulai mengerang kesakitan waktu Andi meremas payudaranya yang berukuran sedang itu dengan keras. Namun secepat itu juga Andi membungkam mulut Cita dengan ciumannya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0CuKHtatzJ
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtHP9nfrWji
Baju tidur Cita yang kali ini berbentuk kaos langsung saja ditarik keatas oleh Andi. Sekaligus dengan bh ditarik lepas oleh Andi. Hal itu membuat Cita sedikit kesakitan dan semakin tak nyaman. Tapi belum sempat dia meronta lagi Andi sudah membekap tubuhnya. Bibir Andi kembali memagut bibirnya dengan ganas. Lidah Andi memaksa menerobos masuk dan mengaduk-aduk rongga mulut Cita.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZgCTVV6jDK
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTIRbGCDpIQ
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Wtlca6piy
“Emmpphh hhmmpphh..” Erangan Cita kembali terdengar saat tangan Andi kembali meremas buah dada Cita yang sudah telanjang itu dengan keras. Bahkan putingnya dipelintir dan ditarik dengan kasar oleh Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSndZh0dMk
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDmQ5ODrxO
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vtDwEO3Dc
Tubuh Cita bergerak-gerak, kadang menegang, kadang melenting, bukan karena nikmat atau keenakan, tapi justru karena sakit. Belumlah hilang keterkejutan dan rasa sakit yang dirasakan Cita, terasa olehnya tangan Andi memaksa menarik turun celananya beserta celana pendeknya. Dengan bantuan kakinya Andi berhasil meloloskan celana itu dari tubuh Cita sehingga kini Cita dalam kondisi polos tanpa busana sama sekali.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPnIEYg26k
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdHizQdC9mG
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLI569vfVDc
“Hmmphhh eehhmmpphh aahh paahh hemmpphh..”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfrrKxN1JMs
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP0IDCjn3lg
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZmVP0UU3F
Cita mendelik kaget saat dengan kasar salah satu jari Andi masuk ke liang vaginanya yang masih benar-benar kering dan langsung mengocoknya dengan kasar. Tentu saja Cita merasa kesakitan. Dia meronta tapi tak bisa melepaskan diri dari Andi. Dia bahkan mencoba memukul-mukul punggung Andi tapi itu hanya membuat Andi makin beringas padanya. Ciumannya makin menjadi, kocokan jarinya divagina Cita makin kencang, membuat tubuh Cita bergerak-gerak berusaha membebaskan diri.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWUm8vNpxP
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oOh0ADTmI
Perlahan-lahan vagina Cita mulai mengeluarkan cairannya sedikit. Bukan karena Cita mulai menikmatinya, hanya reaksi alami dari organ intimnya itu untuk mengurangi rasa sakit yang dibuat oleh jari Andi. Tapi dipikiran Andi lain. Dia mengira Cita mulai menikmati permainannya itu. Tanpa disadari oleh Andi, disudut mata Cita mulai menggenang air matanya. Cita tak tahu, tak habis pikir kenapa suaminya seperti itu.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIs20hj0zpC
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRDn1gSg1u
Karena sudah salah mengira, Andi dengan cepat meloloskan celananya sendiri. Penisnya yang sudah mulai tegang itu dia gesek-gesekan dibelahan bibir vagina Cita. Cita sendiri sudah tak melawan. Sekali lagi, bukan karena dia mulai menikmatinya, tapi dia hanya tak ingin membuang tenaga lebih banyak lagi. Tak tahu pikiran darimana, Cita sudah mengira bahwa Andi ingin ‘memperkosanya’ seperti beberapa hari yang lalu. Sesuatu yang tidak dia suka, sesuatu yang Andi sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi entah kenapa, malam ini Andi berbuat seperti itu lagi padanya. Dia mempersiapkan diri untuk menghadapi rasa sakit seperti yang dia alami beberapa waktu lalu ketika suaminya melakukan hal seperti ini juga.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbEWIrzi9O8
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0WJVdWCWa
Cita pasrah saja ketika Andi dengan kakinya memaksa kaki Cita untuk semakin membuka. Penis Andi belum sepenuhnya tegang sehingga dia masih menggesek-gesekan saja dibibir vagina Cita sambil terus menciumi bibir istrinya itu. Cita benar-benar pasrah, bahkan sama sekali tak membalas ciuman dari Andi. Tak berapa lama kemudian Andi merasakan penisnya sudah siap tempur, diapun melesakkan kepala penisnya membelah bibir kemaluan istrinya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI8HwIFe4Us
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdEpWsQPtK7
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszx4yL4CJk
“Hhhhmmppphhhh..” Cita memekik saat penis Andi memaksa masuk ke liang senggamanya. Rasanya sakit, sama seperti beberapa waktu lalu. Dan kali ini, genangan air mata yang terkumpul disudut matanya itu akhirnya mengalir juga. Tapi Andi tak melihat itu, dia terlalu bernafsu untuk menyetubuhi istrinya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHsUaRrkMB
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdvM65JXV8
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4QYW08xtH
Tanpa menunggu lama Andi langsung menghentakan penisnya maju mundur dengan kasar. Dia tak menyadari bahwa vagina istrinya belum cukup basah untuk menerima serangan sefrontal itu. Dia tak menyadari istrinya merasa kesakitan karena kekasarannya itu. Apalagi saat ciumannya dilepas, Cita tak mengerang sakit, hanya menggigit bibirnya saja, dengan mata yang juga terpejam.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsDgW2QJAu
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYdpu9cVE9
Andi salah mengartikan ekspresi wajah Cita. Dia mengira Cita sedang menikmatinya, nyatanya justru Cita sedang mati-matian menahan sakit di vaginanya. Karena sudah salah mengira dari awal, Andipun makin semangat menggenjot vagina istrinya itu. Makin kencang dia mengeluar masukan penisnya. Makin kasar dia menyetubuhi Cita.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡea4lvQ3a6M
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqcYplK7L6U
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTMkSPBLVq
“Aahh maa aahh vagina mama enaakk maaa..” racau Andi ditelinga Cita. Sesekali dia dia menciumi dan menjilat telinga Cita. Juga sesekali dia menggigit cuping telinga Cita yang membuat istrinya itu makin tersiksa.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUa6hkCzFtt
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHnIOMioNs
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftL20EfJpE
Cita sama sekali tidak bisa menikmati persetubuhannya malam ini. Dia masih memejamkan mata dan menggigit bibirnya. Dia merasa sakit. Sakit divaginanya, dan sakit dihatinya. Dia tak tahu mengapa suaminya seperti itu. Dia tak tahu mengapa Andi begitu buas menyetubuhinya. Padahal setelah malam itu Andi sudah berjanji untuk tidak berlaku kasar seperti ini lagi kepadanya. Sempat janjinya itu terwujud, sama mereka bercinta dengan penuh kelembutan, seperti yang biasa mereka lakukan sejak malam pertama. Tapi malam ini, Andi kembali mengulanginya, bahkan lebih ganas daripada yang pertama. Cita tidak suka. Sama sekali tidak menikmati.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Tsq246bd9
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaN2Ws60JaI
Lagi-lagi Andi salah mengira. Dia pikir Cita menyukainya. Dia kira Cita menikmatinya. Melihat apa yang dilakukan oleh istrinya, Andi berpikir kalau Cita hanya sedang menahan desahannya agar tidak sampai keluar seperti saat itu. Hal yang biasa dilakukan Cita ketika mereka bercinta, karena merasa tak enak dengan ibu mertuanya yang juga ada dirumah itu, dikamar sebelahnya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7g9KgIf5Iw
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8TH5HwV38
Genjotan Andi kian kencang, membuat Cita makin merasa sakit. Meskipun kini vaginanya sudah mulai basah, tapi itu bukan kenikmatan baginya. Itu bukan berarti dia menerima dan menikmati perlakuan Andi. Itu tidak mengurangi rasa sakit divaginanya. Sedangkan Andi, yang dia tahu ketika vagina istrinya semakin basah, berarti istrinya makin ikut menikmati persetubuhan itu. Sehingga, makin kencang dan kasar Andi menyetubuhi Cita.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmxd1dudiS
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGBpM84r2h
Cita kemudian merangkulkan tangannya memeluk Andi dengan kencang. Itu sebenarnya dilakukan karena dia sudah makin tidak tahan dengan rasa sakit itu. Tapi bagi Andi, itu tanda bahwa Cita semakin menikmatinya. Andi balas memeluknya, dan makin mengencangkan genjotannya karena dia merasa orgasmenya sudah sedikit lagi. Dia sama sekali tak menyadari bahwa air mata Cita mengalir semakin banyak. Tapi isak tangis Cita tersamar oleh desahan Andi yang justru merasa keenakan.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDq6PYJoWC
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tF295q1AN
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPQr0GsUJk
“Aahh mamaaa.. aaahh papa keluaaaar…”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0zxvN7eFl
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0X9nUZKfy
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpEBvHg7pqn
Tubuh Andi menegang. Dia tanamkan penisnya dalam-dalam divagina Cita. Beberapa kali semburan spermanya memenuhi rahim Cita. Beberapa kali masih dia sentakan penisnya didalam vagina Cita, seperti ingin menguras spermanya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvvNZL8tAL
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrBGpZrHzq
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafyP8Ww4JM
“Aaahhh..” Andi mendesah panjang. Dia merasa sangat puas. Puas karena telah menuntaskan birahinya. Puas karena telah melampiaskan apa yang dia rasakan. Entah itu amarah, kekesalan, cemburu, atau asumsi-asumsi tak masuk akal yang menguasainya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QXIcALTU7
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibMcrTJtXu
Tak lama kemudian dia menarik penisnya dari vagina Cita. Cairan hangat spermanyapun sebagian ikut mengalir keluar. Andi langsung merebahkan tubuhnya disamping tubuh Cita yang masih terdiam sedari tadi. Andi mengatur nafasnya yang memburu. Rasanya puas dan capek sekali. Padahal, sebenarnya dia hanya menggenjot istrinya tak lebih dari 3 menit. 3 menit yang melelahkan dan memuaskan baginya. Namun 3 menit yang menyakitkan bagi Cita.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNQ4sUWM3E
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Ro6Qn4elx
Setelah beberapa saat tak bergerak, Cita mulai menggerakan tubuhnya. Dia sedikit bergeser, lalu bergerak menyamping, memunggungi Andi. Awalnya Andi tak mempedulikan itu. Dia masih larut dalam kenikmatan dan rasa puas telah menguasai Cita sepenuhnya. Namun sesaat kemudian Andi merasakan bahwa istrinya itu mulai terisak. Andi kaget, dia menoleh kesamping, tapi hanya melihat punggung mulus istrinya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJzals9hb6
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8duuYqt6P
Andi diam sebentar, memastikan yang dia dengar tadi isakan Cita atau bukan. Beberapa saat kemudian barulah dia benar-benar yakin, kalau istrinya itu terisak. Cita menangis.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgCYWlEuKM
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkpjNiwg0C
Loh kok nangis? Bukannya tadi dia menikmatinya? Kenapa sekarang menangis? Batin Andi. Diapun mendekati Cita dan menyentuh bahunya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7735VWP4CE
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpm3kyYaeAM
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yBZ3go0Lt
“Ma, mama nangis?” tanya Andi dengan polosnya, Cita hanya diam saja, tapi masih terdengar isakan darinya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmw02NnuXK
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrOR6ALIdI
“Ma, mama kenapa? Kok malah mama nangis?” tanya Andi lagi sambil tangannya berusaha menarik bahu Cita agar bisa dia lihat.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRQX2PzaFg
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VPaZLf78V
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAQ36R8VYU
Tapi Andi terkejut mendapat balasan dari Cita. Cita menepis tangan Andi, mempertahankan posisinya memunggungi Andi. Andi jadi bingung dibuatnya. Karena tadi dia merasa kalau Cita ikut menikmati persetubuhan mereka, tapi kenapa malah akhirnya jadi menangis?13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqflxIYBwN
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xg36TVZFU
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzqg2bhU4eP
“Ma, mama kenapa sih? Kok mama jadi nangis gini?” tanya Andi mengulangi pertanyaannya yang tadi, dan Cita masih bungkam dalam isakannya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIkdas6lML
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXk5GhBP1UQ
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgnFaKnFDC
Andi jadi makin bingung. Dia mencoba meraih tubuh Cita lagi, tapi kembali tangannya ditepis. Cita tak mau menghadap kearahnya. Andi benar-benar bingung kenapa Cita malah seperti itu. Sekali lagi diraihnya tubuh Cita, kali ini dengan sedikit memaksa, dan kembali mendapat perlawanan dari Cita. Tapi Andi benar-benar memaksa hingga Cita posisinya jadi terlentang, tapi kepalanya masih tidak mau melihat kearah Andi. Dengan sedikit paksa, Andi meraih pipi Cita dan dia gerakan agar menoleh kearahnya. Dan ternyata, air mata Cita sudah mengalir cukup deras, membuat Andi makin bingung.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCsIjGWpVI
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kZ8MPV9Uh
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6R2vZZhiWF
“Ma, mama kenapa kok jadi nangis gini ma? Papa salah ya? Bukannya mama tadi menikmatinya juga?” tanya Andi. Pertanyaan yang tiba-tiba membuat Cita menatap tajam kearahnya. Andi terkejut. Belum pernah selama ini Cita menatapnya setajam itu. Ini pertama kalinya, dan Andi tidak mengerti apa maksudnya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMvjmW65qW
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJj3SpDx6v
“Kamu udah janji, tapi kamu ingkar. Kamu tau aku tidak suka seperti itu, tapi kamu lakuin lagi. Aku nggak suka, mas” ucap Cita agak bergetar diantara tangisnya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnyDD6kGx4
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF2fcybIUp9
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDm7uvRIYb9
Andi kaget. Tak pernah Cita bicara dengan nada seperti itu sebelumnya. Apalagi sejak punya anak, sudah jarang sekali mereka saling memanggil dengan panggilan aku-kamu. Hampir tidak pernah lagi Cita memanggilnya mas. Kali ini dia melakukannya. Apa dia marah padaku? Tapi marah kenapa? Batin Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWniOVgTUL
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJoVt2cWEj
Cita kemudian kembali bergerak memunggungi Andi. Kali ini Andi tidak berusaha menahannya, karena dia masih bingung dengan maksud Cita.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35cpGdAiBD
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1QcPz0tdO
Janji? Janji apa sih? Cita kenapa sih kok jadi marah sampai nangis gini? Batin Andi. Dia benar-benar bingung dengan sikap Cita ini.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWv9AECW0W
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrGwMJV85pz
Astaga! Oh iya, janji itu. Ah kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Kenapa aku melanggarnya? Pantas saja dia marah. Batin Andi, yang sudah mulai paham apa yang membuat Cita tidak suka.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObmYKeGYpm
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfqtWELSrmf
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YOY8OD0dz
“Ma, maaf ma. Maafin papa. Papa nggak bermaksud ingkar janji. Papa hanya kebawa emosi aja tadi” ucap Andi sambil memeluk istrinya. Tapi Cita tak bergeming. Sikapnya benar-benar dingin.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPChOW9KpR
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxII0FO7gZ
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKm7dAYZHja
“Maafin papa ma, papa bener-bener kebawa emosi. Papa cuma pengen ngebuktiin sama mama kalau papa nggak pernah mikirin orang lain. Papa cuma mikirin mama. Cuma mama yang ada dipikiran dan hati papa. Maafin papa ma” ucap Andi masih terus membujuk istrinya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgCPZwWLRz
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitKIUpzNtc
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xodcsMwKr
“Apa kamu nggak bisa bedain mana yang bercanda mana yang serius?” ucap Cita, masih dengan nada yang bergetar karena dia juga masih menangis.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5vLSUTsme
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDW2imrbeeX
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cQI8fzkx1
“Maaf ma, maafin papa. Papa yang salah, maafin papa” Andi benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Karena ini adalah pertama kalinya Cita semarah ini padanya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdygXFr3XQ1
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡirGFqxmTwo
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnjHJATstY
Sejak kenal dengan Cita, sampai mereka pacaran dan akhirnya menikah, beberapa saat yang lalu, tak pernah Cita sampai semarah ini padanya. Cita adalah seorang wanita penyabar, penurut dan setia. Hampir tidak pernah dia membantah kata-kata Andi. Bahkan sejak menikah, hampir semua keputusan yang dibuat Cita, soal apapun, selalu atas persetujuan Andi. Tapi kali ini, Andi benar-benar melihat sisi lain dari Cita yang tidak pernah dia tahu sebelumnya. Dan dia bingung, bagaimana cara menghadapinya. Dia tidak tahu bagaimana caranya menenangkan kemarahan Cita itu.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWorrcTgteG
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl3DY1QBQKS
Cita menggeliatkan badannya meminta Andi melepaskan pelukannya. Andi paham keinginan Cita. Karena tak ingin membuat istrinya makin marah, diapun melepaskan pelukannya. Lalu dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Cita. Dan Cita masih diam saja, sangat dingin kepada Andi. Andi terus berbaring menyamping kearah Cita, berharap istrinya mau berbalik lalu memaafkan dirinya. Tapi ditunggu beberapa saat istrinya sama sekali tidak bergerak. Tapi Andi sedikit lega karena isak tangis istrinya perlahan mulai reda. Malam itu, dengan perasaan galau, Andipun tertidur.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXGd7tSD1I
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalsUpC0OxH
*13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9jKXaxgPu
*13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhk1yRmKhI
*13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMh3rcf7Yc
*13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMNUiGCVXT
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmXu9uEEmw7
Keesokan harinya, ‘perang dingin’ antara Cita dan Andi masih berlanjut. Andi sempat melontarkan senyuman kepada Cita, tapi Cita tak menanggapinya sama sekali. Dia masih marah kepada suaminya itu. Berangkat kerjapun Cita tak mau diantar oleh Andi. Dia berangkat duluan dengan mengendarai motor maticnya dengan alasan ada keperluan. Andi tak ingin memaksanya, karena tak ingin membuat Cita makin marah kepadanya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZiG0fDi1G
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAf1dCzxEL
Dikantor, Andi jadi sama sekali tidak fokus bekerja. Beberapa kali dia ditegur oleh pak Bowo karena malah lebih sering terlihat melamun daripada kerja. Teman-teman Andi juga menyadari perubahan Andi itu, tapi belum mau menanyakan apapun karena mereka sendiri masih sibuk dengan pekerjaanya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeehBPPQ9BP
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLI8WNGGSR
Meskipun sudah ditegur oleh pak Bowo, tapi Andi masih saja terlihat melamun. Dia seperti tidak peduli dengan pekerjaannya. Dia hanya kepikiran istrinya. Kepikiran amarah Cita yang ternyata cukup menakutkan baginya. Memang Cita tidak sampai mengamuk atau berkata-kata kasar padanya. Tapi justru diamnya Cita kepadanya itu yang paling menakutkan bagi Andi. Dia merasa lebih baik Cita memarahinya, menumpahkan semuanya daripada terus terdiam. Karena semua ini memang salahnya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMMJR77WIG
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SpSQFFZju
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7X1Cq6Qccu
“Mas Andi, mas” tiba-tiba lamunan Andi terpecah karena seseorang memanggilnya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvK2doKeiC
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbXinKWiacN
“Eh, kenapa Is?”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYR0sHxyyB
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdF6qzBzNM8
“Dipanggil ke ruangan pak Bowo” jawab orang yang memanggilnya.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDeEc3TXsp
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPWt4kWUYr
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKbUaH78kM
Andi tak menjawab, hanya mengangguk. Dengan enggan dia meninggalkan kursinya untuk menuju ruangan pak Bowo. Dia mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh pak Bowo. Dia dipersilahkan duduk. Pak Bowo hanya menatapnya, membuat Andi jadi bingung.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIpI1MYJgS
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgRNHidlul
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pF7yyfmCR
“Hmm, bapak manggil saya?” tanya Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgU7n0GeiEn
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxQxpEfrN4
“Iya” jawab pak Bowo.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZJxtvMdeA
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8ctI2nI4x
“Hmm, ada apa ya pak?” tanya Andi lagi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SFLaXA15C
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBPiP7UdYR
“Menurutmu kenapa kamu aku panggil?” pak Bowo malah balik bertanya. Andi malah kebingungan karena dia benar-benar tak tahu kenapa dipanggil. Andi sebenarnya termasuk orang yang cerdas, tapi kondisinya yang sedang galau benar-benar membuatnya linglung, lalu hanya menjawab dengan gelengan kepala saja.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeW5seiVkNT
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8RUYRAtsv
“Kamu itu sebenarnya kenapa Di? Ada masalah apa? Kenapa hari ini kerjaan kamu jadi kacau begini?” tanya pak Bowo.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0BOImEglH
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLd8Ar1L9w
“Hmm, nggak kok pak, nggak ada apa-apa” jawab Andi mencoba mengelak.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hhqJU1X3C
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6iQwYX4NO
“Nggak mungkin kalau nggak ada apa-apa. Kamu seperti bukan Andi yang biasanya. Beberapa tahun kita kerja bareng, baru kali ini kamu kayak gini. Ada apa sebenarnya?”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9uVr4xjoL
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTtxdc4iJos
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhi293yfuW
Andi menunduk. Memang benar, dia sudah lebih dari 2 tahun bekerja dibawah pimpinan pak Bowo sejak pak Bowo dipindahkan kesini. Dan memang, sejak mulai bekerja, baru kali ini benar-benar tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Semua karena dia memikirkan kemarahan istrinya, gara-gara ulahnya semalam.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lWT5MK27J
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZo6nGyUpGM
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlcAuwGIy1F
“Hmm, saya memang ada sedikit masalah pak” jawab Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Aqfkr5eCT
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiMbCGwpqN
“Masalah apa? Masalah sama kerjaan? Atau masalah keluarga?” tanya pak Bowo.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ldBrUFqWe
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBxSbrjahL
“Masalah keluarga pak. Tapi maaf, saya tidak bisa menceritakannya” jawab Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOaY25x5cI
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHsz5GSdMP
“Yaudah kalau memang itu masalah keluarga, karena saya juga nggak mau ikut campur. Tapi aku minta sama kamu, tolong profesional Di. Jangan campur adukan masalah pribadi sama kerjaan. Udah sering saya ngomong ini ke kalian semua. Saya nggak mau kerjaan jadi terganggu karena masalah pribadi kalian” ucap pak Bowo. Andi hanya mengangguk saja.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtretxecjL
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6EZjiP6GFB
“Kalau memang kamu punya masalah yang berat, ada baiknya kamu ambil cuti. Selesaikan dulu masalahmu baru kamu masuk kerja lagi. Daripada sekarang ini, kamu masuk tapi nggak ngapa-ngapain, malah ngebuat yang lainnya jadi nggak nyaman”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vUTgfHogh
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkRYhZg0Bf
“Iya pak, maafkan saya pak” ucap Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCYZi8qRXMC
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVNhygYQDs
“Apa sebaiknya kamu pulang saja sekarang? Kalau memang mau cuti segera kamu urus biar bisa saya tandatangani” ucap pak Bowo.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoW8xW8PiBi
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDm5krwBC8M
“Tidak pak, saya lanjut kerja saja, dan sepertinya saya tidak perlu cuti” jawab Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPM2gIKmpM
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSeXHWHWXV
“Yaudah, tapi tolong kamu bener-bener fokus sama kerjaan. Sekali lagi kamu ngelamun kayak tadi mendingan kamu pulang aja”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnhhF4BJES
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBYD714DHp
“Iya pak”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVJJZuhlMs
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0VGUGsyva
“Yaudah, kamu bisa kembali ketempatmu”13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqfFMKFc2Lm
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ82WO4NXJJ
“Baik pak, makasih” ucap Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeI15SRJgSG
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuG2EJpvelP
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIjTsvU386
Sebelum dia beranjak, dia sempat menatap pak Bowo.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlLSEbBOBN
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4JMa5qTtN
Ini semua gara-gara kamu pak, gara-gara fantasi gila kamu yang bikin aku jadi kepikiran kayak gini, dan ngebuat Cita marah. Ini bukan salahku sepenuhnya pak, ini salahmu juga, batin Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7nzn9LcHbQ
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryZMX7OnZy
Dia menganggap pak Bowolah yang menjadi sumber masalahnya. Gara-gara mengintip dan mengetahui fantasi pak Bowo, itu membuat Andi jadi berpikir yang tidak-tidak. Akibatnya dia melampiaskan itu kepada Cita yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Sangat wajar jika Cita marah. Tapi Andi tak mau sepenuhnya disalahkan. Dia menganggap pak Bowo punya andil atas kesalahan itu.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmCK5PotYQ
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYbSQU8jLZ
Setelah Andi keluar dari ruangan pak Bowo, tanpa diketahui oleh Andi pak Bowo malah senyum-senyum. Dia mengira-ngira, jangan-jangan Andi sedang punya masalah dengan istrinya. Pak Bowo yang sebenarnya tak pernah mau tahu urusan pribadi anak buahnya, kali ini jadi tertarik untuk mencari tahu. Dia masih belum tahu bagaimana caranya, tapi dia sudah bertekad untuk mencari tahunya. Siapa tahu, dia bisa memberikan ‘solusi’ kepada istri Andi, bukan kepada Andi.13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2znG7E46O
13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1jm3Iaxxzu
*13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetue0KGG7o
*13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXQRIxRVCXd
*13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6jcMsEHWd
*13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62ZtzQoZFr
*13569Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBw5kfQgq73
Penana
search
登入arrow_drop_down
註冊arrow_drop_down
