#29 Pukulan Telak5508Please respect copyright.PENANAtu2wQzXN9O
5508Please respect copyright.PENANAMlOMTKXujs
5508Please respect copyright.PENANA3k7pDPIRkH
Hari minggu pagi, sekitar jam 9 Cita sudah selesai bersih-bersih rumah. Sebenarnya dia masih malas untuk melakukan apapun, karena sampai saat ini dia masih sangat khawatir dengan dm yang dikirim kepadanya beberapa hari yang lalu. Sebenarnya, dm itu sudah lebih dari seminggu dikirim, tapi memang baru beberapa hari yang lalu dia buka.5508Please respect copyright.PENANAwUq8ohOkeQ
5508Please respect copyright.PENANAtiZHMkP35U
Dia masih kepikiran, siapa yang mengirimnya, dan apa tujuan dari si pengirim itu. Apalagi dia juga sudah sempat membalas untuk menanyakan apa mau orang misterius itu, tapi belum dibalas sampai sekarang. Ditambah lagi, sejak beberapa hari yang lalu, pak Bowo memang tidak lagi muncul dirumah ini. Memang dia yang meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya, tapi karena pak Bowo bilang akan mencari orang itu dan membuat perhitungan, dan juga menyuruhnya untuk menunggu kabar, membuatnya semakin khawatir.5508Please respect copyright.PENANA0lKYBTMqU2
5508Please respect copyright.PENANAsNefZLeXYO
Sampai hari ini, belum ada kabar sama sekali dari pak Bowo. Dia berharap, segera ada kabar dari lelaki itu. Hanya sekedar kabar tentang hasil pencarian orang misterius itu saja, sehingga dirinya bisa tenang. Namun lebih daripada itu, dia sudah benar-benar memutuskan untuk tidak mau bertemu dengan pak Bowo lagi. Dia sudah benar-benar menyesali perbuatannya, meskipun sampai sekarang dia belum bilang apa-apa kepada ibu mertuanya.5508Please respect copyright.PENANAwCwTjGd39D
5508Please respect copyright.PENANA8RzsGsx10O
Ibu mertuanya sendiri tidak lagi membahas hal itu. Melihat Cita yang kadang seperti orang linglung, membuat ibu mertuanya menganggap bahwa Cita masih memikirkan penyesalan atas perselingkuhannya, dan dia memutuskan untuk menunggu Cita merasa lebih baik baru diajak ngobrol masalah itu. Tapi dia tak tahu, apa yang dipikikan Cita ternyata lebih berat daripada itu.5508Please respect copyright.PENANAIBexVfQKZG
5508Please respect copyright.PENANAg1orur5m8n
Dan pagi ini, terlihat ibu mertua Cita dan juga Putra sudah rapi. Mereka akan pergi hari ini. Sedangkan Cita masih memakai daster rumahan seperti biasa saat sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangganya.5508Please respect copyright.PENANAFaUJoMwCD7
5508Please respect copyright.PENANA8ligPJoblP
5508Please respect copyright.PENANATYbiCXqp5b
“Cit, kamu mau ikut nggak?” tanya ibu mertuanya.5508Please respect copyright.PENANAQSjs4P763f
5508Please respect copyright.PENANACXxRhUWlia
“Emang mau kemana bu? Cita kayaknya dirumah aja deh, pengen istirahat” jawab Cita.5508Please respect copyright.PENANAJkmGxkFq3W
5508Please respect copyright.PENANASWA8Csn2X3
“Kamu kenapa nak? Kamu sakit?”5508Please respect copyright.PENANADPXXMXcJnH
5508Please respect copyright.PENANAFh9SquJVnL
“Hmm, nggak tahu bu, cuma kurang enak badan aja. Mungkin istirahat sebentar nanti juga baikan kok”5508Please respect copyright.PENANAwtsNflk8Nn
5508Please respect copyright.PENANAwLNOJIzmUG
“Yaudah kalau gitu, baik-baik dirumah ya. Ibu sama Putra pergi dulu”5508Please respect copyright.PENANAWQNi1oG6mW
5508Please respect copyright.PENANAZCP1ijFP5q
“Iya bu hati-hati”5508Please respect copyright.PENANA6ftwC8NLk6
5508Please respect copyright.PENANAGrIVegSAQ9
5508Please respect copyright.PENANArE2Pc563Ub
Akhirnya ibu mertuanya hanya pergi berdua dengan Putra. Cita hanya mengantarnya sampai didepan rumah saja, dimana taksi online yang dipesan sudah menunggu. Setelah ibu mertuanya berangkat, Cita masuk lagi kedalam rumah untuk duduk beristirahat sebentar diruang tengah.5508Please respect copyright.PENANA3QFO4OgPaD
5508Please respect copyright.PENANAxULU8UsNuH
Sebenarnya Cita tidak ikut ajakan ibu mertuanya bukan karena dia ingin istirahat, tapi karena dia ada rencana lain hari ini. Dia ingin menemui seseorang, yang tak lain adalah Nada. Dari kemarin, Cita sudah berpikir masak-masak. Dia rupanya tak kuat menanggung beban ini sendirian. Dia ingin bisa berbagi dengan orang lain. Paling tidak, orang itu mau mendengarnya, meskipun pada akhirnya akan menghakiminya, menyalahkannya, bahkan menghujatnya, dia siap. Yang pasti, dia ingin berbagi.5508Please respect copyright.PENANAN3BMEe3JtW
5508Please respect copyright.PENANA7kV5dsx688
Seharusnya, memang dia mencurahkan isi hatinya itu kepada ibu mertuanya, orang yang paling dekat dan paling bisa mengerti dia. Terlebih lagi, dengan curhat ke ibu mertuanya, maka aib ini tidak akan menyebar terlalu luas dan hanya diketahui oleh keluarganya saja. Tapi, Cita tidak siap untuk bercerita kepada ibu mertuanya. Dia terlalu takut dan malu, mengingat betapa baik dan sayangnya ibu mertuanya kepadanya.5508Please respect copyright.PENANAgGoEjzJNtJ
5508Please respect copyright.PENANAsmUw2fesiT
Dan akhirnya pilihan Cita jatuh kepada Nada, satu-satunya sahabat yang dia punya dan dia percaya saat ini. Dia merasa tak memiliki teman lain lagi yang bisa diajak cerita mengenai hal ini. Karena sebelumnya, saat dia bermasalah dengan Andi dulu, dengan Nada lah dia bercerita. Meskipun saat itu Gunawan juga sempat ikut mendengar ceritanya, tapi diapun percaya pada Gunawan. Dan bila hari ini ada Gunawan juga dirumah Nada, dia juga sudah siap, karena dia percaya pada mereka berdua.5508Please respect copyright.PENANA9Q1YMp6pAW
5508Please respect copyright.PENANA4YkZbDXj81
Akhirnya setelah merasa cukup beristirahat, Cita kemudian mandi. Setelah mengganti baju, dia tak langsung berangkat. Dia kembali duduk diruang tengah. Kembali hatinya terasa bimbang. Haruskah dia menceritakan hal ini kepada Nada? Bagaimana kira-kira reaksi Nada nanti? Apakah Nada akan menertawakannya karena telah benar-benar berselingkuh dan tuduhan Andi menjadi benar adanya? Atau apakah Nada akan bersimpati padanya?5508Please respect copyright.PENANA9Tf2F25F9B
5508Please respect copyright.PENANAoJSn11hXh4
Dan jika ada Gunawan disana, bagaimana pula reaksi Gunawan? Akankah dia juga bersimpati padanya? Atau justru memandangnya sebagai perempuan murahan yang rela memberikan hati dan tubuhnya kepada pria lain demi sebuah kenikmatan duniawi?5508Please respect copyright.PENANA4Klbqbl1zU
5508Please respect copyright.PENANAMVZKapgoM9
Padahal semalam Cita sudah memantapkan diri untuk menemui Nada, dan kalaupun Gunawan ada disana, dengan dia juga. Dia sudah menyiapkan diri menghadapi apapun reaksi dari mereka. Tapi kini tiba-tiba dia jadi merasa ragu lagi.5508Please respect copyright.PENANAYBquUZD5zp
5508Please respect copyright.PENANAuJ1qRvYdUx
Setelah berdiam diri disana, setelah mengela nafas yang cukup panjang, kembali Cita memantapkan dirinya, menyiapkan hatinya, untuk apapun yang akan dia terima dari Nada dan Gunawan nanti setelah mendengar ceritanya. Dia siap. Yang terjadi, terjadilah.5508Please respect copyright.PENANAvTjX3SfpLC
5508Please respect copyright.PENANAdG2Xh1xedf
*5508Please respect copyright.PENANAEl7qb5ngCI
*5508Please respect copyright.PENANAyGIOxN2meE
*5508Please respect copyright.PENANAEGqbc5nH9j
*5508Please respect copyright.PENANAZ2VY1v4HHD
5508Please respect copyright.PENANA3xswBV66eq
Sementara itu, ibu mertua Cita telah sampai ditempat tujuannya. Dia memang tak memberi tahu kemana akan pergi kepada Cita. Harapannya, Cita yang terlihat sedang suntuk dan banyak pikiran, mau ikut dengannya. Dan yang pasti, ketika sampai ditempat ini, dia akan sangat terkejut. Mungkin akan senang, atau entah seperti apa. Tapi sayang, dia tidak ikut.5508Please respect copyright.PENANAvySe0gcGxC
5508Please respect copyright.PENANAHEON6feMWu
Setelah membayar ongkos taksi, diapun turun menggendong Putra. Memasuki tempat yang dia tuju, dia disapa oleh seorang penjaga yang sudah cukup mengenalnya dan juga Putra karena sering berkunjung kemari.5508Please respect copyright.PENANAGkTGT2w84a
5508Please respect copyright.PENANAsQdrFUo293
5508Please respect copyright.PENANAO1pCsSZGF9
“Selamat pagi bu Warni, selamat pagi Putra” sapa penjaga itu.5508Please respect copyright.PENANADXwhV0Qy0J
5508Please respect copyright.PENANALqdRlcBiPL
“Selamat pagi om Galih” balas ibu mertua Cita.5508Please respect copyright.PENANArcqcGuCan1
5508Please respect copyright.PENANAu3ed9U4PSl
“Mau jemput mas Andi bu?” tanya penjaga itu.5508Please respect copyright.PENANAp59XGjnoTS
5508Please respect copyright.PENANAFbVmlaeRIM
“Iya mas, kan hari ini dia keluar” jawab ibu Andi sambil tersenyum.5508Please respect copyright.PENANAWglcEjJhoO
5508Please respect copyright.PENANAR73ICH8B8p
“Iya bu, silahkan ditunggu disana dulu” ucap penjaga itu sambil menunjuk kekursi tunggu. “Mas Andi kayaknya tadi lagi siap-siap, mungkin bentar lagi keluar” lanjutnya.5508Please respect copyright.PENANAP74qedwAQ2
5508Please respect copyright.PENANA7fUStvDCfg
“Makasih mas”5508Please respect copyright.PENANAd0eLuwgCLy
5508Please respect copyright.PENANANGm8PvQvgs
5508Please respect copyright.PENANA411ST0cRUo
Ibu Andi dan Putra kemudian menuju ke kursi tempat menunggu seperti yang ditunjuk oleh penjaga tadi. Mereka berdua memang menuju ke lapas, tempat Andi dipenjara. Dan hari ini, Andi dibebaskan. Belum waktunya memang, tapi ada sesuatu yang bisa membuat Andi bebas hari ini, yang Andi belum mau menceritakan apa sebabnya kepada ibunya.5508Please respect copyright.PENANAMV9DhN7kdZ
5508Please respect copyright.PENANAvlaIZGNogn
Sekitar 15 menit mereka menunggu. Tak terasa karena tingkah Putra cukup menghibur disitu. Mereka juga didatangi dan disapa beberapa orang petugas disitu yang memang sudah merasa cukup akrab dengan mereka, terutama Putra. Tak berapa lama kemudian, Andi keluar dengan membawa sebuah tas ransel kecil.5508Please respect copyright.PENANA70lcdSnNaF
5508Please respect copyright.PENANAN5ayDV3OqC
Penampilan Andi terlihat cukup segar dan rapi. Tubuhnya juga terlihat lebih berisi, karena selama didalam penjara ini cukup banyak kegiatan yang dia lakukan. Dia tersenyum melihat ibu dan anaknya sudah menunggunya, namun agak kecewa karena tidak ada Cita yang ikut menjemputnya. Tapi dia segera menghampiri ibunya, mencium tangannya lalu memeluknya. Kemudian dia menggendong, memeluk dan menciumi Putra yang tertawa-tawa dan terlihat geli diciumi oleh ayahnya.5508Please respect copyright.PENANAnZy3yuWzo5
5508Please respect copyright.PENANAbNl4CREOnI
5508Please respect copyright.PENANArHdkGtLGQQ
“Sehat Di?” tanya ibunya.5508Please respect copyright.PENANApLhkRpKKGY
5508Please respect copyright.PENANAPV5lx2h0FQ
“Alhamdulillah, seperti yang ibu lihat” jawab Andi sambil tersenyum.5508Please respect copyright.PENANAxbgfWlYc9p
5508Please respect copyright.PENANA25KHon8OFs
“Yaudah, yuk pulang” ajak ibunya.5508Please respect copyright.PENANASkFDI35Ddw
5508Please respect copyright.PENANAWoOcYvsTh7
“Iya bu, ayo”5508Please respect copyright.PENANALYrcI8WTLt
5508Please respect copyright.PENANAlInRGKy2Tj
5508Please respect copyright.PENANADQpRo1iw3c
Setelah bersalaman dengan para petugas lapas dan berpamitan, juga sempat mendapat sedikit wajangan dan nasehat dari para petugas lapas, merekapun akhirnya meninggalkan tempat yang sudah beberapa bulan menjadi tempat tinggal Andi itu.5508Please respect copyright.PENANALHcHSpqAab
5508Please respect copyright.PENANAGLNQfVMifF
Sesaat, Andi berbalik dan menatap lapas itu. Dia tersenyum, mengingat apa yang selama ini dia alami disana.5508Please respect copyright.PENANAgzU9fGXKCY
5508Please respect copyright.PENANADx86p7TzZ7
Saat pertama kali masuk kesini, Andi memang sudah ketakutan. Cerita dari polisi yang mengatarnya benar-benar membuatnya takut. Apalagi dia dipenjara karena kasus kekerasan pada seorang perempuan. Dan kabar bahwa pelaku kekerasan terhadap perempuan akan mendapatkan perlakuan buruk seperti kekerasan fisik atau kekerasan seksual sangat menghantuinya.5508Please respect copyright.PENANAf2rVMeCS5b
5508Please respect copyright.PENANA0wDDM8vB7j
Dan memang benar, hari-hari pertama didalam penjara itu, Andi sempat mengalami ‘ospek’ dari para napi senior. Beberapa kali dia mendapatkan pukulan diwajah dan tubuhnya. Namun nasibnya itu terselamatkan beberapa minggu setelahnya, saat ada seorang narapidana masuk ke lapas ini. Narapidana itu begitu masuk langsung disegani oleh para napi lainnya, karena dia termasuk salah satu preman yang menguasai hampir semua lahan parkir dikota ini.5508Please respect copyright.PENANAENFXpsv6Ul
5508Please respect copyright.PENANA4n8fj6cmrR
Hanya lahan parkir, memang. Tapi dikota kecil seperti ini, keberadaan preman seperti dirinya tentu saja sangatlah disegani. Apalagi meskipun statusnya adalah seorang preman, bukan berarti dia seenaknya saja sering melakukan kejahatan. Kalau anak buahnya, memang iya. Tapi kalau dia, jarang sekali. Dia ditangkap dan dipenjara karena kasus penganiayaan terhadap seorang pejabat dikota ini. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah dia, karena memang pejabat itu terlalu arogan, hingga membuat mereka adu mulut, dan si preman itu lepas kendali hingga memukulnya. Hanya sekali pukul sebenarnya, tapi berhadapan dengan orang yang sok berkuasa, tentu akan jadi panjang masalahnya, hingga akhirnya preman itu berakhir dipenjara.5508Please respect copyright.PENANAOY1v90Y1Zf
5508Please respect copyright.PENANAnCUunSNJIl
Hari pertama preman itu berada didalam penjara, dia melihat seseorang memukuli Andi. Karena merasa familiar dengan Andi, diapun menghentikan aksi itu dan menyuruh napi yang memukul Andi pergi. Meskipun statusnya napi senior, tapi karena mengenal siapa preman bertubuh tinggi besar itu, napi itu takut juga dan akhirnya pergi.5508Please respect copyright.PENANAQmkU5LPakY
5508Please respect copyright.PENANAFZzxw3w7Aj
Dan ternyata benar, napi itu mengenal Andi sebagai orang yang bekerja di bank tak jauh dari tempat dia biasa nongkrong. Andipun juga mengenalnya karena cukup sering bertemu dengan preman itu, bahkan beberapa kali membelikan preman itu rokok ataupun minuman. Akhirnya merekapun berkenalan dan saling tukar cerita. Preman itu sempat tertawa mendengar sebab kenapa Andi dipenjara, tapi tidak sampai melakukan pemukulan seperti napi-napi lainnya. Bahkan sejak saat itu dia berteman dengan Andi. Dan karena pertemanannya dengan si preman, akhirnya Andi terbebas dari bullyan didalam penjara.5508Please respect copyright.PENANAQeln62Ws66
5508Please respect copyright.PENANAzdFzPtFdQM
Selanjutnya, hari-hari Andi didalam penjara diisi dengan mengikuti berbagai kegiatan yang disiapkan oleh para sipir. Kegiatan-kegiatan itu beberapa ada yang menguras fisik. Bagi Andi, tak ubahnya seperti sebuah latihan fisik, yang pada akhirnya sekarang membentuk tubuhnya menjadi lebih berotot.5508Please respect copyright.PENANADaW0KzaYbK
5508Please respect copyright.PENANANxppXItUBb
5508Please respect copyright.PENANA9txJryAaYk
“Di, kenapa?” tanya ibunya saat melihat Andi melamun, yang membuyarkan lamunannya.5508Please respect copyright.PENANAo61gs1GNyZ
5508Please respect copyright.PENANAh22P6cH4Ur
“Ah nggak kok bu, cuma keinget aja hari-hari disini, hehe” jawab Andi.5508Please respect copyright.PENANAncJDOuP8Q7
5508Please respect copyright.PENANA1lwh0Zt3Z7
“Emangnya kenapa? Kamu bilang kamu baik-baik aja dipenjara? Udah nggak pernah dipukuli lagi kan?” tanya ibunya. Dia baru tahu kalau Andi pernah dipukuli saat Andi cerita, tapi pemukulan itu sudah lama berlalu.5508Please respect copyright.PENANA5SmF4J10OL
5508Please respect copyright.PENANAUi7yiXA4ag
“Nggak kok bu, emang udah nggak pernah dipukulin sejak Andi deket sama Toni” jawab Andi.5508Please respect copyright.PENANAcexj1TjVNK
5508Please respect copyright.PENANAFursXlKt9T
“Ooh. Lha terus yang kamu inget-inget tadi apa emangnya?”5508Please respect copyright.PENANA7vuJAVZkVF
5508Please respect copyright.PENANAhMdk7K8DEs
“Ya temen-temen Andi disitu, terus sipir-sipirnya juga. Sama kegiatan-kegiatan Andi selama didalam bu. Yaudah, mending kita pulang aja bu sekarang” ucap Andi.5508Please respect copyright.PENANAjQHDVr8Om6
5508Please respect copyright.PENANACkw2szvuS6
5508Please respect copyright.PENANAkag7UC1GgC
Ibunya mengangguk, dan merekapun mencegat taksi yang mangkal disekitar situ. Dalam perjalanan pulang, nampak mereka tertawa-tawa mendengar celotahan Putra. Anak itu nampak senang sekali karena ayahnya sudah akan pulang. Putra memang masih belum mengerti tentang penjara, yang dia tahu, ayahnya di lapas itu sedang bekerja. Dan saat ini, hari ini, ayahnya akan pulang. Dia senang karena bisa bermain lagi setiap hari ayahnya.5508Please respect copyright.PENANA8Kod1E2jjA
5508Please respect copyright.PENANAV9lmrbqDyq
Perjalanan hari itu terasa lancar dan akhirnya mereka sampai dirumah. Terlihat pintu rumah tertutup rapat. Andi sempat mengecek garasi, dan ternyata motor Cita juga tidak ada.5508Please respect copyright.PENANAtBPan2sdTI
5508Please respect copyright.PENANAXtaEwJB2N9
5508Please respect copyright.PENANAL5bD0hIPNE
“Cita lagi keluar bu” ucap Andi.5508Please respect copyright.PENANArWNY96NwTa
5508Please respect copyright.PENANAPWhxNvrlNe
“Loh, tadi dia bilang mau istirahat katanya” jawab ibunya.5508Please respect copyright.PENANAlxeIvijPXE
5508Please respect copyright.PENANAm1CcL2ipn3
“Coba itu tanya dia lagi dimana”5508Please respect copyright.PENANAvCo4Gdx9T8
5508Please respect copyright.PENANAhwdiVPAi7p
“Bentar ya”5508Please respect copyright.PENANAOPZ9FcVj86
5508Please respect copyright.PENANAlE1L0sxtl5
5508Please respect copyright.PENANAOHxcvKZtMD
Ibu Andi lalu mencoba menghubungi Cita. Setelah berbicara beberapa saat melalui telpon, dia menghampiri Andi.5508Please respect copyright.PENANAmyWdx3j3o4
5508Please respect copyright.PENANAfPiqPAye0t
5508Please respect copyright.PENANA3aTSbQuMze
“Cita lagi dirumah Nada”5508Please respect copyright.PENANAc5ADsJkUs1
5508Please respect copyright.PENANArCBeoSnflD
“Ooh gitu. Yaudah biar Andi susul kesana bu”5508Please respect copyright.PENANAB4FZJYlRzx
5508Please respect copyright.PENANAtYnnjWXx1o
“Kamu nggak istirahat dulu?”5508Please respect copyright.PENANAvKYMhzEbO6
5508Please respect copyright.PENANAdsggZr9uPS
“Nggak bu, Andi udah kangen banget sama Cita, Andi pengen cepet-cepet ketemu dia, hehe”5508Please respect copyright.PENANA9PXjwOw3ML
5508Please respect copyright.PENANAsrQuwwglCT
“Hmm nak, apa nggak sebaiknya ditunggu dirumah aja? Dia, mungkin, hmm…” ibunya terlihat ragu untuk menceritakan apa yang dia tahu, apa yang dia pikirkan, kepada Andi.5508Please respect copyright.PENANAEKji1cLeWj
5508Please respect copyright.PENANAElFT5uWToj
5508Please respect copyright.PENANA3HXs6mItim
Melihat ibunya yang sepertinya ragu untuk bercerita, Andi tersenyum lalu memeluk ibunya. Ibunya tentu heran dengan sikap Andi ini. Kemudian Andi melepaskan pelukannya dan masih tetap tersenyum pada ibunya.5508Please respect copyright.PENANAhuMpGksKdH
5508Please respect copyright.PENANAt6ta0w5PKu
5508Please respect copyright.PENANAWlwgvxF5bW
“Bu, ibu tenang aja. Andi udah tahu semuanya” ucap Andi dengan tenang.5508Please respect copyright.PENANACCO8WfAPz3
5508Please respect copyright.PENANAPUV4TYmtGW
“Maksud kamu?”5508Please respect copyright.PENANARhPX0pYIlq
5508Please respect copyright.PENANAudbiHIZqMO
“Semuanya bu, Andi udah tahu. Dan ibu nggak usah khawatir, Andi akan nemuin Cita, dan bawa Cita pulang lagi kerumah ini. Andi akan membawa Cita pulang baik-baik, dan Andi akan mencoba membawa Cita pulang dengan tersenyum” jawab Andi, masih tenang dan tersenyum.5508Please respect copyright.PENANAEQLsGzl9ZG
5508Please respect copyright.PENANAU3pemQHTnK
5508Please respect copyright.PENANAsPAHNejWik
Ibunya sebenarnya belum begitu paham maksud Andi, tapi melihat senyum dan ketenangan Andi, dia sedikit bernafas lega, dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Diapun akhirnya mengangguk dan memberi ijin Andi untuk menjemput Cita.5508Please respect copyright.PENANAv1qTSwsH42
5508Please respect copyright.PENANAk1K1GDjExe
Setelah mendapat ijin dari ibunya, Andi segera menuju mobilnya. Memanaskan mesinnya sebentar, karena mobilnya sudah jarang sekali digunakan, karena baik Cita maupun ibunya tidak ada yang bisa mengendarainya. Mereka hanya sesekali saja menyalakannya untuk memanaskan mesin mobil itu. Setelah dirasa cukup, barulah Andi memacu mobilnya dengan santai menuju rumah Nada.5508Please respect copyright.PENANAQ306pUluzI
5508Please respect copyright.PENANAjSKr3YS6ay
5508Please respect copyright.PENANAvrVPnv4Uvx
“Tunggulan istriku sayang, aku akan menjemputmu. Aku akan membawamu pulang, dan kita akan memulai semuanya lagi, dari awal.”5508Please respect copyright.PENANAR5bVfNf3q4
5508Please respect copyright.PENANALT9hgJWTSU
*5508Please respect copyright.PENANAR8XaHDaTcU
*5508Please respect copyright.PENANAkOWglDS14M
*5508Please respect copyright.PENANAMuAjivlhhF
*5508Please respect copyright.PENANA7tvjEJHj9k
5508Please respect copyright.PENANAxTOyK0zcPr
Beberapa saat sebelumnya5508Please respect copyright.PENANAZG76xDA1Mv
5508Please respect copyright.PENANA66IC7TtamI
Meskipun sudah memantapkan hatinya, tetap saja dada Cita berdebar kencang selama perjalanan menuju rumah Nada. Dalam hati dia berharap yang ada dirumah hanyalah Nada, tidak perlu ada Gunawan, sehingga dia bisa lebih bebas bercerita. Jadi meskipun nantinya Nada akan menghakiminya, dia akan lebih siap, ketimbang kalau disitu ada Gunawan juga.5508Please respect copyright.PENANANmq2kpVrnR
5508Please respect copyright.PENANACncOBMFlFa
Semakin dekat dengan rumah Nada membuat perasaan Cita makin tak karuan, detak jantungnya juga terasa makin kencang. Dia sedikit mengurangi kecepatan motornya, sambil berpikir, benarkah keputusannya untuk bercerita pada Nada. Kalau misalnya dia mengurungkan niatnya, maka masih belum terlambat untuk putar balik dan pulang kerumahnya.5508Please respect copyright.PENANAsS6F7XDw7n
5508Please respect copyright.PENANAZBmDsSnmRD
Tapi, pulang kerumah hanya akan membuat batinnya makin tersiksa. Bebannya juga tidak akan berkurang. Dia memang butuh tempat berbagi. Apalagi sudah 4 hari lamanya pak Bowo yang katanya mau mencari informasi soal orang misterius yang mengirimkan dm kepadanya, belum ada kabarnya sama sekali, dan tentu saja Cita enggan untuk menghubungi dan bertanya terlebih dahulu karena dia sudah meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya.5508Please respect copyright.PENANAvj5ihlmchw
5508Please respect copyright.PENANADn9S5oiyJs
Akhirnya, Cita sampai juga dirumah Nada. Dia parkirkan motornya dihalaman rumah Nada. Rumah itu terlihat sepi, tapi dia tahu kalau Nada ada dirumah. Dia berdiri mematung sebentar, lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya lagi, untuk sekali lagi memantapkan hatinya. Perlahan dia melangkah mendekati pintu rumah Nada.5508Please respect copyright.PENANApGon6hoRLZ
5508Please respect copyright.PENANA6UUd8wcrad
Tok tok tok5508Please respect copyright.PENANAj1WCe4Ym1D
5508Please respect copyright.PENANA9y0PTe40Mt
Dia ketuk perlahan pintu rumah itu, namun tak ada jawaban dari dalam. Sekali lagi dia ketuk dengan agak keras, tapi masih belum ada juga jawaban dari dalam. Dia sempat berpikir, apakah sebenarnya Nada tidak ada dirumah? Tapi mobilnya ada, terparkir ditempat biasanya.5508Please respect copyright.PENANAgcDRiUYiIO
5508Please respect copyright.PENANAfqPx2pXQqE
Tok tok tok5508Please respect copyright.PENANAT1I5C8ArpY
5508Please respect copyright.PENANA7vj9rbE1vG
Sekali lagi Cita mengetuk pintu rumah Nada. Masih juga belum ada jawaban. Lalu pikiran Cita jadi ragu. Ragu apakah memang Nada tidak ada dirumah. Apakah Nada sedang pergi dengan orang lain? Dan juga perasaan ragu, apakah dengan tidak adanya Nada itu tandanya dia memang tidak diperbolehkan untuk menceritakan apa yang menjadi beban pikirannya kepada orang lain?5508Please respect copyright.PENANAvF58hKoWK1
5508Please respect copyright.PENANAiNo27EDgZA
Cita menghela nafas panjangnya. Mungkin memang benar, dia tak harus menceritakan hal itu kepada orang lain. Lalu dia memutuskan untuk sekali lagi mengetuk pintu rumah ini, kalau memang benar-benar tidak ada jawaban, tidak ada orang dirumah, maka dia akan pulang. Menyimpan semua beban pikirannya itu seorang diri, entah sampai kapan.5508Please respect copyright.PENANAkFoNhEAt1N
5508Please respect copyright.PENANAIXwBD3e0iT
Tok tok tok5508Please respect copyright.PENANAnqGEykm2EG
5508Please respect copyright.PENANAjiFV14UAZg
Tak ada jawaban, dan membuat Cita tertunduk lesu. Dia sudah putus asa, sudah mengira bahwa memang dia harus menanggung beban pikirannya ini seorang diri. Perlahan air matanya turun, menetes membasahi pipinya. Dia sudah akan beranjak meninggalkan rumah ini, ketika tiba-tiba terdengar handle pintu bergerak, dan tak lama kemudian pintu terbuka.5508Please respect copyright.PENANAPtJOxxbuRS
5508Please respect copyright.PENANAFPOiBqqwhv
5508Please respect copyright.PENANAsDFsAZmCzR
“Cita?”5508Please respect copyright.PENANAyUNPbjaaa1
5508Please respect copyright.PENANAuHRSNspqCY
“Mbak Nadaaaa… hiks…”5508Please respect copyright.PENANAw78sbOwLLj
5508Please respect copyright.PENANAz0JTYktRIS
5508Please respect copyright.PENANA8sMSBEXkSk
Begitu pintu terbuka, Cita langsung saja menghambur memeluk Nada. Dipeluknya sahabatnya itu erat-erat. Nada, tentu saja sangat terkejut. Pertama, dia terkejut sekaligus lega karena ternyata yang datang adalah Cita, bukan pak Bowo seperti yang dia takutkan. Lalu, dia terkejut dengan tingkah Cita, yang datang-datang langsung menangis dan menghambur kearahnya, memeluknya erat-erat. Memang belum jelas apa masalahnya, tapi Nada menebak bahwa tingkah Cita yang menangis dan langsung memeluknya ini pasti ada kaitannya dengan pak Bowo.5508Please respect copyright.PENANAwLg9xrkQU5
5508Please respect copyright.PENANAhjnEQ76UmG
Apakah Cita kesini ada hubungannya dengan pak Bowo? Apa dia mau cerita sama aku? Batin Nada.5508Please respect copyright.PENANAy2EafY0bAX
5508Please respect copyright.PENANAx3Sf1ylvZ4
Akhirnya Nada menari tubuh Cita yang masih terus memeluknya kedalam rumah, sambil sedikit menutup pintu rumahnya. Dia membawa Cita keruang tengah tempatnya duduk melamun tadi. Sesampainya disana dia mengajak Cita duduk. Tanpa melepas pelukannya, Citapun ikut duduk. Dia masih terus menangis dipelukan Nada. Nada membiarkannya, sembari membalas pelukan Cita, sesekali membelai punggung dan kepala sahabatnya itu. Dia membiarkan Cita menangis menumpahkan semuanya, baru nanti dia akan bertanya apa masalahnya.5508Please respect copyright.PENANAdGLe89bdJv
5508Please respect copyright.PENANAJJ0ldqOxJY
Cukup lama Cita menangis hingga Nada merasa tangisan Cita mulai mereda. Pelukan Citapun sudah mulai renggang. Akhirnya Nada bisa menatap wajah Cita, dan dengan lembut dia bantu untuk mengusap air mata dipipi Cita.5508Please respect copyright.PENANAVRzTNh4a2b
5508Please respect copyright.PENANAiWtQKuy1mi
5508Please respect copyright.PENANApZJPrMsiyk
“Ada apa Cit? Kamu lagi ada masalah?” tanya Nada dengan lembut.5508Please respect copyright.PENANALsNU1gjAIs
5508Please respect copyright.PENANAKcJt3iNcEp
Cita menganggukan kepalanya. “Iya mbak”5508Please respect copyright.PENANAOqdywaOjG2
5508Please respect copyright.PENANA6UlTjBNYyB
5508Please respect copyright.PENANASv3RIbOnkO
Nada tersenyum melepaskan pelukan Cita. Dia bangkit untuk mengambilkan air minum untuk Cita. Dia tak ingin buru-buru bertanya. Selain karena untuk memberikan waktu kepada Cita untuk menata hatinya setelah menangis, dia sendiri juga ingin mempersiapkan dirinya sendiri. Jika memang Cita akan bercerita tentang pak Bowo, maka dia juga bertekad akan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya, yang juga berkaitan dengan pak Bowo. Dia merasa, ini adalah saat yang tepat baginya untuk berbagi, mengingat orang yang akan dia ajak berbagi, mungkin bernasib sama sepertinya. Mungkin.5508Please respect copyright.PENANAXTCNcI4XgY
5508Please respect copyright.PENANAPlH9MvJ8VE
5508Please respect copyright.PENANAu72TCOZjnc
“Nih diminum dulu” ucap Nada sambil memberikan segelas air putih kepada Cita, sambil dia kembali duduk disebelah Cita.5508Please respect copyright.PENANA0Ymbwt81RX
5508Please respect copyright.PENANAMvY6NlRC5G
“Makasih mbak” jawab Cita yang sudah mulai tenang, tangisnya sudah berhenti, dan air yang diberikan Nada kepadanya membuatnya sedikit lebih tenang.5508Please respect copyright.PENANAIqze1HIjly
5508Please respect copyright.PENANACcghpjdg8f
“Jadi kamu lagi ada masalah apa? Sini cerita sama aku” ucap Nada.5508Please respect copyright.PENANA1Ak99Dj19j
5508Please respect copyright.PENANAGSYHDDgXpN
“Hmm…” Cita hanya bergumam, sambil berpikir. Dia bingung harus memulai ceritanya dari mana.5508Please respect copyright.PENANAwzr6Ehb8Bs
5508Please respect copyright.PENANAlujrMzqWrU
5508Please respect copyright.PENANAivjZsn68dU
Dia kembali dihinggapi rasa ragu. Tapi dia tahu, dia sudah tak mungkin mundur lagi dan membatalkan semuanya. Dia sudah terlanjur sampai disini, bahkan sudah menangis dipelukan Nada. Meskipun dia tahu Nada tak akan memaksanya bila memang dia akan membatalkan, tapi Nada juga pasti akan sangat penasaran dibuatnya. Dia akan menceritakannya, hanya bingung harus memulai dari mana.5508Please respect copyright.PENANAYc7WbBRiWE
5508Please respect copyright.PENANA3kZSonSMuF
Nada sendiri mencoba tersenyum melihat Cita. Dia tahu sahabatnya itu masih bingung, karena jika dia dalam posisi yang sama, dia juga pasti seperti itu. Dan dia memang tidak ingin memaksa Cita. Dia akan membiarkan, dan berharap Cita memulai ceritanya, karena nanti dia juga akan bercerita kepada Cita, tentang semua yang dia alami, semuanya.5508Please respect copyright.PENANATGmqWTVvX9
5508Please respect copyright.PENANAoMKnhs72fj
5508Please respect copyright.PENANAUnQrGfHcTb
“Mbak, hmm, sebenarnya aku malu untuk menceritakannya, tapi, hmm, cuma mbak yang aku punya. Cuma mbak Nada yang bisa aku percaya, jadi aku mohon mbak, apapun yang aku ceritakan, mbak jangan cerita ke siapa-siapa ya” ucap Cita.5508Please respect copyright.PENANACv7I9hdiTt
5508Please respect copyright.PENANAYdO9w1IGPl
5508Please respect copyright.PENANAnzNzUaDiF1
Untuk sesaat, hati Nada terasa sakit mendengar ucapan Cita. Betapa Cita begitu mempercayainya, tapi dia ingat apa yang dia lakukan. Memang, secara langsung dia tak menjerumuskan Cita, tapi mengetahui sahabatnya sedang diincar oleh seorang penjahat kelamin, dia hanya bisa diam saja, tak bisa berbuat apapun termasuk memperingatkan Cita, hanya demi menyelamatkan harga dirinya sendiri. Tapi Nada berusaha untuk menyembunyikan hal itu saat ini, lalu diapun tersenyum dan mengangguk.5508Please respect copyright.PENANAWAcPCbsppH
5508Please respect copyright.PENANAZSADXDY5hw
5508Please respect copyright.PENANAKm5xBzZ3g3
“Apapun cerita kamu, akan aku dengarkan. Apapun masalah kamu, aku nggak akan ceritain kesiapapun” ucap Nada.5508Please respect copyright.PENANA6cOlNqLJLb
5508Please respect copyright.PENANAdJtUUMuVG5
Citapun tersenyum mendengarnya. “Ini semua, tentang, hmm, tentang… tentang aku sama pak Bowo” ucap Cita sambil menunduk, malu.5508Please respect copyright.PENANAD86T1IBqf3
5508Please respect copyright.PENANA3HeuDLJkCA
“Pak Bowo?”5508Please respect copyright.PENANAIlIk5QS8w8
5508Please respect copyright.PENANArGjRgmAspc
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, hmm, sebenarnya, aku sama pak Bowo, hmm, kami ada, hmm… ada sesuatu”5508Please respect copyright.PENANASBtQiSJxEN
5508Please respect copyright.PENANA8MOu61D3oP
“Sesuatu?”5508Please respect copyright.PENANA28FmdT3AS2
5508Please respect copyright.PENANApKMTIGesCe
5508Please respect copyright.PENANAiOwrF4mLgR
Cita kembali mengangguk, tapi tak langsung meneruskan ceritanya. Dia sedang berusaha memilih kata-kata apa yang harus dia sampaikan ke Nada. Nada yang melihat sahabatnya kembali ragu, memegang tangan Cita dan menggenggamnya. Dia ingin meyakinkan sahabatnya itu, kalau Cita bisa bercerita apapun kepadanya.5508Please respect copyright.PENANAbPqIimHk98
5508Please respect copyright.PENANAuHx0vXwZAu
Citapun kemudian menghela nafasnya panjang-panjang. Diapun akhirnya mulai bercerita dari awal bagaimana pak Bowo bisa masuk dalam kehidupannya. Dari sejak ketika Andi dipenjara, dia cerita bagaimana pak Bowo menawarkan bantuan untuk mengurusi semuanya, yang berkaitan dengan pekerjaan dan pengunduran diri Andi, serta bantuan untuk mengurus semua hal yang berhubungan dengan itu.5508Please respect copyright.PENANAtIBuxxedYc
5508Please respect copyright.PENANALRT8MmcnSM
Lalu setelah itu, dia bercerita bagaimana dia dan pak Bowo bisa mulai akrab, dari yang tadinya pak Bowo hanya sekedar main kerumahnya untuk urusan Andi, sampai akhirnya pak Bowo sering kesana untuk lebih banyak bermain dengan Putra. Dia juga bercerita saat pak Bowo mulai mengajaknya dan Putra pergi keluar, ke waterpark dikota sebelah.5508Please respect copyright.PENANAAdz29KslDz
5508Please respect copyright.PENANAJ79mU30vFr
Nada hanya diam saja mendengarkan, sambil tangannya tak lepas menggenggam tangan Cita. Cita sempat berhenti cerita saat ibu mertuanya menelpon. Hanya sebentar, dia memberi tahu kalau sedang berada dirumah Nada. Setelah itu, kembali Cita melanjutkan ceritanya.5508Please respect copyright.PENANAxVW9D1M0qN
5508Please respect copyright.PENANAuGwGnX3WKY
Cita kemudian bercerita setelah kepergian mereka ke waterpark itu dia dan pak Bowo makin dekat. Bahkan ketika dirumah, Cita mulai berani menemui pak Bowo tanpa memakai jilbabnya karena sudah merasa makin nyaman dengan pak Bowo. Bahkan lama-lama, pakaiannya juga tak terlalu diperhatikan ketika ada pak Bowo disana, termasuk ketika dia hanya memakai daster yang bisa dibilang cukup tipis, atau ketika dia hanya memakai tanktop dan yoga pants yang cukup ketat.5508Please respect copyright.PENANAwRkHrQTlvl
5508Please respect copyright.PENANA4IxPDcVLC4
Cita lalu menceritakan pak Bowo mengajak dia dan Putra untuk keluar lagi, ke taman kota. Dia bahkan menceritakan apa saja yang dia bicarakan dengan pak Bowo. Tidak terlalu mirip benar dengan obrolan mereka waktu itu, tapi intinya sama. Semakin lama Cita makin merasa nyaman dengan pak Bowo, bahkan ketika hanya ada dia sendiri dirumah, tak sungkan dia menerima kedatangan pak Bowo, hingga tiba pada saat dia semakin intim dengan pak Bowo.5508Please respect copyright.PENANAK1fOKpVrWM
5508Please respect copyright.PENANAl24Xa7Zdmz
Cita menceritakan kepada Nada, bagaimana mereka mulai berani saling berpelukan saat hanya berdua saja dirumah. Bahkan ketika pak Bowo mulai berani mencium keningnya, dan dia membiarkannya saja. Dia cerita kepada Nada, bagaimana didalam hatinya mulai muncul rasa suka kepada pak Bowo. Apalagi dengan adanya pak Bowo, dia jadi merasa makin nyaman, dia merasa ada yang melindunginya, dan juga menasehatinya.5508Please respect copyright.PENANAAqv89Nz56N
5508Please respect copyright.PENANAAPVYYrYft1
Saat terdiam mendengarkan cerita Cita, dalam hatinya Nada mencibir pak Bowo, betapa lelaki itu begitu cerdik dalam memanfaatkan kondisi hati dan perasaan Cita, mencari celah untuk bisa memasukinya, dan pada akhirnya dia berhasil mendapatkan hati Cita. Dia mengakui, bahwa apa yang dilakukan pak Bowo itu, bahkan jika kepada dirinya yang sedang tidak ada masalah dengan suaminya sekalipun, bisa saja membuatnya luluh. Apalagi dengan bertindak seolah tak menginginkan tubuh Cita, tentu saja itu membuat Cita makin simpati kepadanya.5508Please respect copyright.PENANADgJPMuzl0M
5508Please respect copyright.PENANA3ljNm9OwVs
Cita melanjutkan ceritanya kembali, dan kali ini sambil meminta maaf kepada Nada karena saat itu berbohong kepada ibu mertuanya dengan membawa-bawa namanya. Dia cerita apa adanya kepada Nada bahwa saat itu dia pergi bersama dengan pak Bowo ke villa diluar kota. Cita bercerita dengan menundukan kepala karena malu, dan juga takut melihat reaksi Nada. Dia takut Nada marah karena hal itu, padahal sebenarnya Nada sudah tahu sebelumnya. Tapi Nada memilih untuk tetap diam mendengarkan lanjutan cerita dari Cita.5508Please respect copyright.PENANAZqhp9uFyUi
5508Please respect copyright.PENANAX2P0iQhwpN
5508Please respect copyright.PENANAUYnx2rah50
“Jadi, aku bener-bener minta maaf mbak, waktu itu pakai nama mbak Nada segala” ucap Cita.5508Please respect copyright.PENANAJRxlx4LmcM
5508Please respect copyright.PENANAvhpxryRR6j
“Kok kamu bohong sama ibu mertuamu Cit? Apa disuruh sama pak Bowo?”5508Please respect copyright.PENANA2VZyz3bgfj
5508Please respect copyright.PENANA2avPO5Zw2G
Cita menggeleng. “Nggak mbak, aku yang kepikiran buat seperti itu. Pak Bowo juga waktu itu kaget waktu tahu aku bohong sama ibu”5508Please respect copyright.PENANAZaVu8p1pk6
5508Please respect copyright.PENANABnotZ6TSRB
“Hmm, jadi emang kamu sendiri yang kepengen pergi?”5508Please respect copyright.PENANAZrHAKiKb1i
5508Please respect copyright.PENANASfueHSeLLL
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, aku pengen refreshing, aku capek, penat sama semua yang aku hadapi mbak. Dan karena waktu itu, hmm, aku juga udah ngerasa nyaman banget sama dia” jawab Cita.5508Please respect copyright.PENANAdecdESwsuu
5508Please respect copyright.PENANAOoF6tZXZmF
5508Please respect copyright.PENANA9eiPadepRZ
Kemudian Cita melanjutkan ceritanya, namun kali ini beberapa kali terputus, karena dia makin ragu dan tidak yakin untuk cerita sejujur-jujurnya pada Nada. Tapi dia juga kembali menyadari, bahwa dia sudah terlanjur memulai, maka dia harus menceritakan semuanya sampai tuntas, sepahit apapun itu.5508Please respect copyright.PENANAQq9SctOCtl
5508Please respect copyright.PENANAMnPSpC9TUm
5508Please respect copyright.PENANAlWGcc7JgX0
“Dan malam itu, aku, sama dia… kami… hmm, kami…” ucap Cita terputus, dia benar-benar merasa ragu. “Kami, gituan mbak” sambungnya, pada akhirnya.5508Please respect copyright.PENANAT8UNHsPceQ
5508Please respect copyright.PENANAGqUKrnpL4p
5508Please respect copyright.PENANA8dBG7ATQ8V
Kali ini air mata tak tertahankan lagi dari matanya. Perasaan malu, dan rasa bersalah yang kembali muncul, dan segala yang dia rasakan tercurah dari air mata itu. Nada langsung meraih tubuh Cita, memeluknya. Nada membiarkan Cita untuk menangis dulu sebelum melanjutkan ceritanya.5508Please respect copyright.PENANAG7AUKvKTpq
5508Please respect copyright.PENANAwixPoBKiUr
5508Please respect copyright.PENANA80dj42KKRU
“Malam itu kami melakukannya cuma sekali mbak, terusnya kami tidur” sambung Cita, masih disela-sela tangisnya.5508Please respect copyright.PENANABX1w56lG5J
5508Please respect copyright.PENANA56V2OAj8Gh
5508Please respect copyright.PENANAOgtidAceiu
Diapun diam sebentar, lalu setelah sedikit bisa menguasai dirinya, dia kembali melanjutkan. Dia bercerita tentang keesokan harinya, dimana dia dan pak Bowo masih sama-sama canggung, namun kemudian mereka kembali mengulangi persetubuhan itu. Cita menyebutnya dengan melakukan hal yang lebih gila lagi.5508Please respect copyright.PENANAj1KzZpMnpt
5508Please respect copyright.PENANAUc7COG77AS
5508Please respect copyright.PENANAdCWemUShX3
“Aku melakukan dan mengalami banyak hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya sama mas Andi mbak. Waktu itu, aku sama sekali nggak merasa jijik, aku sama sekali nggak merasa aneh. Justru, waktu itu aku merasa, entahlah, seperti keenakan” ucap Cita.5508Please respect copyright.PENANA3Ttkrm8FMz
5508Please respect copyright.PENANADhgeA1MQlK
“Kami melakukannya cukup lama, dan aku benar-benar capek nggak bertenaga mbak. Sampai mandi, pakai baju, dan jalan ke mobil pas mau pulang aja harus dia papah” lanjutnya.5508Please respect copyright.PENANA6Cdosv2JDa
5508Please respect copyright.PENANAGj0wiaGklE
5508Please respect copyright.PENANABmsffTxIgU
Setelah itu kemudian dia menceritakan semua yang terjadi setelah peristiwa di villa itu. Sampai pada akhirnya, dia ngobrol dengan ibu mertuanya, dan terbukalah matanya yang selama ini dibutakan oleh cinta semu.5508Please respect copyright.PENANAIFm7qa4hOs
5508Please respect copyright.PENANARMmIHcQk1T
5508Please respect copyright.PENANAsoiPOpUO3j
“Saat itu aku baru merasa sangat jijik mbak. Aku merasa hina, sangat kotor, apalagi aku melakukannya bukan dengan suamiku” ucap Cita dan tangisnya kembali pecah dipelukan Nada.5508Please respect copyright.PENANAzJAOxUP4sj
5508Please respect copyright.PENANAQUDvUvGafV
5508Please respect copyright.PENANAq2JfJEoi5t
Nada hanya diam. Dia memang sudah bisa menebak, tapi tetap saja dia syok mendengar cerita itu langsung dari mulut Cita. Dia merasa iba dengan apa yang terjadi pada Cita. Namun dia bisa sedikit memakluminya, mengingat saat itu suasana hati Cita sedang kacau, dan pak Bowo masuk disaat yang tepat, dengan cara yang tepat, yang akhirnya membuat Cita rela menyerahkan hati dan tubuhnya. Dan yang jelas, dia jadi sangat marah kepada pak Bowo.5508Please respect copyright.PENANA8Hx3ytz9za
5508Please respect copyright.PENANAG9z4NyZJaO
5508Please respect copyright.PENANAqiBfXjFDNy
“Aku udah mikir masak-masak, dan aku udah putusin untuk menghentikan itu semua. Aku udah nggak mau lagi ketemu sama dia mbak. Tapi…”5508Please respect copyright.PENANAxdLKkszcgd
5508Please respect copyright.PENANAWLIGYA6NrV
“Tapi apa Cit?”5508Please respect copyright.PENANAkK2pMATLOQ
5508Please respect copyright.PENANAvJKuhl0ku3
5508Please respect copyright.PENANAfxFV9SAko0
Cita tak menjawab. Dia lalu mengambil hpnya, lalu membuka instagramnya. Diapun memperlihatkan dm yang mengirim foto-foto dirinya dengan pak Bowo kepada Nada. Dan langsung saja mata Nada terbelalak melihatnya, terutama saat membaca tulisan-tulisan di dm itu.5508Please respect copyright.PENANARn3t05fNmm
5508Please respect copyright.PENANAZjhlXuUgfU
5508Please respect copyright.PENANAm7RCiFckns
“Astaga, jadi ini yang dimaksud sama pak Bowo?” ucap Nada, dan tentu saja itu membuat Cita jadi bingung.5508Please respect copyright.PENANAo3fC2z7Wc0
5508Please respect copyright.PENANAjKZEPx14k0
“Maksud mbak Nada?” tanya Cita.5508Please respect copyright.PENANA8O5CGrNUNN
5508Please respect copyright.PENANAjL8eg47gFP
5508Please respect copyright.PENANAHoLff4xVpJ
Nada mengembalikan hp itu kepada Cita. Dia menghela nafasnya panjang-panjang. Kini saatnya dia yang bercerita kepada Cita.5508Please respect copyright.PENANAEBBmuHXuga
5508Please respect copyright.PENANAQWJaQBvmB2
5508Please respect copyright.PENANAiN6YUo5lfv
“Sebelumnya aku minta maaf Cit. Aku juga mau cerita sesuatu sama kamu, dan aku akan ceritakan semuanya. Aku nggak tahu setelah ini kamu bisa maafin aku atau nggak, tapi paling nggak, kamu harus tahu yang sebenarnya” ucap Nada.5508Please respect copyright.PENANAt4txnNgIrp
5508Please respect copyright.PENANAoAc8wFwVcg
5508Please respect copyright.PENANArEA9d97d3E
Cita benar-benar kebingungan dengan ucapan Nada, tapi dia diam saja menunggu Nada bercerita.5508Please respect copyright.PENANA78ZJt3ZRyD
5508Please respect copyright.PENANAUgWT7SExLj
5508Please respect copyright.PENANAfmEVGwSfGO
“Sebenarnya, hampir semua yang kamu ceritain diawal tadi, aku sudah tahu Cit” ucap Nada.5508Please respect copyright.PENANApb97rgmwHF
5508Please respect copyright.PENANAC2sdKn1OdY
“Hah? Maksudnya?” tanya Cita yang sangat kaget mendengar ucapan Nada.5508Please respect copyright.PENANA7HCJKXQGy4
5508Please respect copyright.PENANAwyYCPJqDWN
5508Please respect copyright.PENANAsDb7tPsls9
Nada kemudian bercerita dari awal, dari pertemuan dia dengan pak Bowo. Lalu dia menceritakan ajakan pak Bowo kerumahnya, yang waktu itu katanya ingin mengajaknya pemotretan. Dan pada akhirnya, dia menceritakan bagaimana akhirnya dia berhasil ditaklukan pak Bowo dengan bantuan Gina, dan yang pasti dengan obat perangsang. Nada menceritakan dengan detail apa yang dia ingat, karena sebagian dia memang lupa saat berada dibawah pengaruh obat perangsang itu.5508Please respect copyright.PENANAfoaVglI8N9
5508Please respect copyright.PENANAYqmh3jl3zr
Jelas Cita sangat terkejut mendengar cerita Nada itu, sampai-sampai dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Nada kemudian bercerita tentang hari-hari selanjutnya bagaimana dia menjadi budak seks pak Bowo. Dia juga bilang sama sekali tak bisa menolak pak Bowo karena diancam menggunakan foto dan video persetubuhannya.5508Please respect copyright.PENANAsAFKIR4XKD
5508Please respect copyright.PENANA7wmZfXeHvB
5508Please respect copyright.PENANA5euhp2jaC4
“Kalau saja aku mau lapor polisi, aku nggak bisa menuntut pak Bowo merkosa aku, karena di video itu sama sekali nggak kelihatan aku sedang diperkosa. Waktu itu aku berada dibawah pengaruh obat perangsang Cit” ucap Nada.5508Please respect copyright.PENANA7XeWCFZDIt
5508Please respect copyright.PENANACAxU0Jiuxn
5508Please respect copyright.PENANAn1vlT3fq7T
Cita yang masih terkejut, hanya diam saja. Nada lalu melanjutkan ceritanya bahwa akhirnya dia tahu kalau pak Bowo sebenarnya mengincar Cita. Dia hanya menjadikan Nada mangsa untuk digunakan sebagai alat agar bisa membantunya mendapatkan Cita. Tapi semua rencana itu berubah saat pada akhirnya Andi dipenjara. Pada akhirnya pak Bowo sama sekali tak melibatkan Nada dalam rencananya mendapatkan Cita.5508Please respect copyright.PENANAjfQia4XeMi
5508Please respect copyright.PENANAp0bG7ovhUi
5508Please respect copyright.PENANA0qbsVK01b7
“Dia cuma minta aku untuk diam, dan nggak mengganggunya selagi dia mendekati kamu. Jujur saja, aku ingin sekali membantumu Cit. Aku ingin sekali memperingatkan kamu, tapi aku nggak berani, aku takut dia nyebarin foto dan videoku” ucap Nada yang juga mulai menangis.5508Please respect copyright.PENANAOGsPw4uAeV
5508Please respect copyright.PENANAGWqT5VT93z
“Aku minta maaf sama kamu, karena aku lebih mementingkan diri sendiri daripada menyelamatkan kamu dari dia”5508Please respect copyright.PENANACHCwxTFlJU
5508Please respect copyright.PENANAO9U4C69XYO
5508Please respect copyright.PENANAB2BZaJxxrU
Cita masih terdiam. Tapi bukan berarti dia sedang marah pada Nada. Dia justru juga iba kepada Nada. Dia tak menyangka, ternyata pak Bowo yang dia kenal selama ini hanyalah sebuah kepalsuan. Ternyata pak Bowo yang sebenarnya adalah seorang predator yang bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan wanita yang dia incar.5508Please respect copyright.PENANAVQbrkbI4In
5508Please respect copyright.PENANA4hR8ii82CD
Dia merasa kasihan kepada Nada yang harus mengalami itu semua. Dan dia bisa memaklumi kenapa Nada ketakutan, bahkan hanya untuk sekedar mengingatkannya. Karena kalau dia berada didalam posisi Nada, mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama. Dia tahu itu sangat berat untuk Nada, dan tentunya Nada pasti akan sangat sakit hati dengan apa yang terjadi. Sudah kehilangan kehormatannya sebagai istri, lalu hanya bisa diam saja saat sahabatnya juga diincar oleh pria yang sama.5508Please respect copyright.PENANAN4KD8HZKdw
5508Please respect copyright.PENANA60Zd0hHrVZ
5508Please respect copyright.PENANAecGf8oJQlD
“Dan beberapa hari yang lalu, pak Bowo datang kesini, setelah sekian lama dia nggak menemui ataupun menghubungiku sama sekali. Dia datang dengan penuh emosi. Dia menuduhku yang aku sendiri nggak tahu maksudnya. Dia sampai menggeledah rumah ini, membuat semuanya berantakan, mencari bukti bahwa aku yang bersalah”5508Please respect copyright.PENANA858R1mCjV0
5508Please respect copyright.PENANANkNORs1OJ7
“Dan pada akhirnya, dia, memperkosa aku dengan brutal”5508Please respect copyright.PENANA60liuwlezz
5508Please respect copyright.PENANAOx7JmRwJgE
5508Please respect copyright.PENANAipXQwdC1Jz
Kembali Cita terkejut setengah mati. Nada menceritakan peristiwa yang dia alami 4 hari yang lalu. Termasuk juga ancaman yang diberikan pak Bowo jika lelaki itu berhasil membuktikan bahwa dia bersalah. Hal yang selama 4 hari ini dia pikirkan terus, karena dia sama sekali tak tahu menahu apa yang dituduhkan oleh pak Bowo itu.5508Please respect copyright.PENANAogxxAUO7Sc
5508Please respect copyright.PENANAzjLYOCcJAG
5508Please respect copyright.PENANAJtdCUg7NeV
“Dan aku baru tahu apa maksud pak Bowo waktu kamu ngasih lihat itu tadi” ucap Nada mengakhiri ceritanya.5508Please respect copyright.PENANACXZMxxH9NH
5508Please respect copyright.PENANAiQyKcMznl4
“Jadi waktu itu pak Bowo kesini mbak?”5508Please respect copyright.PENANA6ZxgRFTaKR
5508Please respect copyright.PENANAJazDC7JrxI
“Iya. Dia nuduh aku yang melakukannya. Padahal, jangankan mengikuti kalian, untuk datang kerumahmu waktu ada dia aja aku nggak berani, karena dia udah melarangku, dan yaah, dengan mengancam akan menyebar foto dan videoku kalau aku nekat”5508Please respect copyright.PENANAwGy95DUbEY
5508Please respect copyright.PENANAKHFAREBX1I
5508Please respect copyright.PENANA9QHfGEcC0l
Mereka berdua kemudian berpelukan sambil kembali menangis. Saling mengasihani satu sama lain, mengingat nasib buruk yang menimpa mereka. Namun Cita merasa, bahwa nasib Nada jelas lebih buruk darinya. Karena tujuan utama pak Bowo jelas-jelas adalah dirinya, tapi membuat Nada harus terseret menjadi korban juga. Bahkan entah sudah berapa kali Nada terpaksa melayani nafsu pak Bowo, sedangkan dirinya baru 2 kali saja.5508Please respect copyright.PENANAGXjIXo19f7
5508Please respect copyright.PENANAgwwP9uOlVC
Sekian lama mereka saling peluk dan menangis, hingga tangisan merekapun akhirnya mulai reda. Tapi mereka masih terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Tapi yang jelas, mereka sama-sama mengutuk pak Bowo untuk apa yang telah dilakukan oleh pria itu selama ini.5508Please respect copyright.PENANAYLloUbPuND
5508Please respect copyright.PENANA2XcSbL8dwp
5508Please respect copyright.PENANAcyGUKwdKok
“Cit” ucap Nada memecah keheningan.5508Please respect copyright.PENANA8pczrJTZ3c
5508Please respect copyright.PENANAQ9oeTRA4pk
“Iya mbak?”5508Please respect copyright.PENANAcqxeyxgMxm
5508Please respect copyright.PENANAnermcH25uW
“Kamu, mau maafin aku?”5508Please respect copyright.PENANA1yAh2hggrF
5508Please respect copyright.PENANAI9mR1o8i4f
Cita menggenggam tangan Nada. “Mbak, aku tahu dan bisa mengerti posisimu. Seandainya aku ada diposisimu, mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama. Jadi nggak ada alasan aku untuk marah sama kamu mbak. Justru, aku yang harusnya minta maaf sama mbak Nada”5508Please respect copyright.PENANAVLhRpUvenH
5508Please respect copyright.PENANAPyz3n1sczm
“Loh kok gitu?”5508Please respect copyright.PENANA49NzD3yffn
5508Please respect copyright.PENANA1qikckLtPc
“Iya. Karena sebenarnya target utamanya kan aku, tapi malah mbak Nada jadinya ikut kebawa-bawa juga. Jadi secara nggak langsung, aku yang salah sama mbak”5508Please respect copyright.PENANAdyvl2N0t9J
5508Please respect copyright.PENANASbsoVCR2UQ
“Nggak Cit, kamu nggak salah. Yang salah ya jelas dia. Apapun ceritanya, dialah yang bersalah”5508Please respect copyright.PENANAVltoDLfzjV
5508Please respect copyright.PENANAIm3cebhqkh
“Terus gimana dong mbak?”5508Please respect copyright.PENANA6T44FRq6KI
5508Please respect copyright.PENANACqRhcG7coc
“Aku juga nggak tahu Cit. Aku berharap dia nggak pernah muncul lagi dihadapanku, dihadapan kita. Jujur, aku masih takut dengan semua ancamannya kepadaku. Meskipun 4 hari ini sama sekali nggak ada kesini lagi, tapi, yaa yang jelas aku masih takut Cit” ucap Nada.5508Please respect copyright.PENANAIRv9pnchxf
5508Please respect copyright.PENANAtmBDo9D86t
5508Please respect copyright.PENANACpMH5ELBlH
Cita dan Nada sama-sama terdiam. Mereka bingung apa yang harus dilakukan setelah ini. Tapi yang jelas, mereka berdua memiliki keinginan yang sama, sama-sama berharap tidak akan pernah bertemu pak Bowo lagi, dalam keadaan apapun.5508Please respect copyright.PENANAkIsaSUGgwr
5508Please respect copyright.PENANAfO1smNcOwg
5508Please respect copyright.PENANAwp8oKyRobU
“Kalian berdua nggak perlu takut, nggak perlu khawatir lagi sekarang” ucap seseorang tiba-tiba yang mengagetkan Cita dan Nada, membuat mereka berdua serempak menoleh ke sumber suara.5508Please respect copyright.PENANAOWxRceKfor
5508Please respect copyright.PENANANgN4PCiYCe
“Mas Andi!!” pekik mereka bersamaan.5508Please respect copyright.PENANApV6AVeDuyC
5508Please respect copyright.PENANAazAGGY5WcS
5508Please respect copyright.PENANArI6ZS6D5Xz
Namun hanya Cita yang kemudian bergerak. Dia beranjak bangkit dari duduknya, menghambur kearah Andi. Dia bermaksud untuk bersimpuh, berlutut dikaki Andi, memohon pengampunan dari suaminya, atas apa yang telah dia lakukan selama Andi berada didalam penjara. Namun Andi menahan tubuh Cita, lalu mengangkatnya dan langsung memeluknya.5508Please respect copyright.PENANArnOpiEYgSL
5508Please respect copyright.PENANAe4IfjI8w24
5508Please respect copyright.PENANA0ECCUVK1F8
“Hiks hiks… mas, hiks hiks, maafin Cita maas…”5508Please respect copyright.PENANAndTPYi4K63
5508Please respect copyright.PENANAwN2cUaiK95
5508Please respect copyright.PENANA2V8PEfrP4p
Tangis Cita tak terbendung lagi dalam pelukan Andi. Dia memeluk suaminya itu sangat erat. Berulang kali kata maaf terucap dari bibirnya disela-sela tangisannya. Andi membalas memeluk Cita tak kalah erat. Kerinduannya begitu besar kepada istrinya itu. Cukup lama Cita memeluk Andi dan terus menangis, sambil terus saja mengucapkan kata maaf.5508Please respect copyright.PENANA7WQ0u5yuiI
5508Please respect copyright.PENANAct1A3UwwV4
Andi yang tadinya berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum, lama kelamaan luluh juga. Terlihat air mata mulai menetes membasahi pipinya. Nada yang masih diam tak beranjak dari kursinya, juga ikut menangis melihat Cita dan Andi. Dia tak tahu apa yang akan terjadi, tapi dia memiliki firasat yang baik untuk hal ini.5508Please respect copyright.PENANAEYkNaNpoAN
5508Please respect copyright.PENANAawCXnWuk1M
5508Please respect copyright.PENANAmN7swKnHpK
“Udah sayang, udah” ucap Andi sambil membelai-belai punggung dan kepala Cita.5508Please respect copyright.PENANAJLZQ9jSi00
5508Please respect copyright.PENANA49WJJ5UtAy
5508Please respect copyright.PENANAxE7gKcjbJ8
Masih dalam posisi berpelukan, Andi sedikit mendorong tubuh Cita, mengajaknya untuk kembali duduk. Dalam posisi dudukpun, Cita belum mau melepaskan pelukannya pada Andi. Tangisnya juga belum mereka. Kata maaf juga masih belum berhenti terucap dari bibirnya.5508Please respect copyright.PENANAdv6KEZCj4R
5508Please respect copyright.PENANAJqp8yak6cp
Setelah cukup lama, akhirnya tangisan Cita berhenti, tapi dia masih memeluk suaminya. Nada sempat akan bangkit untuk mengambilkan minum untuk Andi, tapi Andi melarangnya dan memintanya untuk tetap duduk disitu.5508Please respect copyright.PENANAtxqjmNtLU9
5508Please respect copyright.PENANAJRe54yl7qZ
5508Please respect copyright.PENANAAUZpa9jeOS
“Mas Andi, udah lama datangnya?” tanya Nada.5508Please respect copyright.PENANAtIzpOlynP3
5508Please respect copyright.PENANACx2l3Pg6ok
“Yaa lumayan Nad, abisnya pintu nggak kamu tutup rapat gitu, udah gitu kalian lagi asyik cerita” jawab Andi.5508Please respect copyright.PENANAl7xGuviPjq
5508Please respect copyright.PENANAQ4Vdw6Visr
“Jadi, mas Andi denger semuanya tadi?” tanya Cita, masih dalam pelukan Andi.5508Please respect copyright.PENANAYXndM1YCGl
5508Please respect copyright.PENANAtbrJJel8wF
“Nggak semua sih, tapi ya cukup banyak yang aku dengerin dari kamu mah” jawab Andi.5508Please respect copyright.PENANAWDXLnCR0AR
5508Please respect copyright.PENANAa6kNch7QUT
5508Please respect copyright.PENANA69iXUcOhip
Mendengar Andi masih memanggilnya dengan sebutan mah, kembali membuat air matanya menetes, meski tak sampai menangis sesenggukan seperti tadi. Padahal jika memang sudah cukup banyak yang didengar Andi, berarti dia sudah tahu tentang perselingkuhannya dengan pak Bowo, tapi Andi masih bersikap lembut kepadanya, dan masih memanggilnya mah.5508Please respect copyright.PENANAo7HjRVLXpL
5508Please respect copyright.PENANA5iIG2ck1vs
Apakah itu artinya mas Andi memaafkan aku? Batin Cita.5508Please respect copyright.PENANApcvoO7Vsw0
5508Please respect copyright.PENANAPLm7kKumyw
5508Please respect copyright.PENANAgJ7fS0mKHI
“Dan sebenarnya, aku sudah tahu semuanya, sejak beberapa hari yang lalu” ucap Andi.5508Please respect copyright.PENANAKE9txnYSx2
5508Please respect copyright.PENANAMYt8UldNr1
5508Please respect copyright.PENANAOm6ce4G250
Ucapannya itu sukses membuat Nada maupun Cita terkejut. Cita bahkan langsung bangkit dari pelukan Andi.5508Please respect copyright.PENANA7gYPz2cIE9
5508Please respect copyright.PENANAhgeE7JyBVa
5508Please respect copyright.PENANAh0OHmOdtna
“Tahu semuanya? Maksud mas Andi?”5508Please respect copyright.PENANAdlmiskHZaQ
5508Please respect copyright.PENANA3iqy2xUW9s
“Iya, tahu semuanya. Mulai dari apa yang direncanakan pak Bowo, apa yang terjadi pada Nada, apa yang terjadi pada kamu mah, termasuk dm yang dikirimkan ke kamu” jawab Andi.5508Please respect copyright.PENANAOOMKwpB0qR
5508Please respect copyright.PENANAbErHuYNvww
“Dm? Darimana mas Andi tahu semuanya?” tanya Cita.5508Please respect copyright.PENANA3ptcBF01sn
5508Please respect copyright.PENANA8754UE91TC
“Dari si pengirim dm itu” jawab Andi sambil tersenyum.5508Please respect copyright.PENANARIbui5A3MH
5508Please respect copyright.PENANAqbUw8SRxMZ
“Isna”5508Please respect copyright.PENANA3wDIbcWlRv
5508Please respect copyright.PENANAGPbEipSZfB
*5508Please respect copyright.PENANALxgW7ZATHD
*5508Please respect copyright.PENANAFVmAVYDJZT
*5508Please respect copyright.PENANAFTDa3mQWFB
*5508Please respect copyright.PENANASO8hBXhGPI
*5508Please respect copyright.PENANA3rLgpW8Hy5