10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡouXQu9wZKm
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzkb2Q2MMT
Malam minggu itu Cita benar-benar menginap dirumah Nada. Sejak Andi pulang Cita hanya terdiam saja. Untungnya Nada tidak terlalu banyak tanya. Meskipun sebenarnya penasaran dengan apa yang terjadi pada Cita dan Andi, tapi dia memilih untuk tidak memaksa Cita untuk cerita. Dia yakin kalau Cita sudah lebih tenang pasti nantinya akan cerita juga. Mereka memang bukanlah sahabat dekat. Mereka baru dekat sejak Cita mulai menapaki jalannya menjadi selebgram. Tapi sejak saat itu, Cita dan Nada sudah menjadi cukup dekat dan bahkan sering curhat, meskipun curhatnya masih seputaran suka duka menjadi selebgram.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzD2lXIcBy
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQSzmNEFIs
Sore harinya Nada yang sudah mandi menyibukan diri dengan memasak makan malam untuknya dan Cita. Sementara Cita tadi sebenarnya sudah disuruh mandi oleh Nada, tapi sepertinya Cita masih malas-malasan. Cita memang sedang tidak mood untuk melakukan apapun. Dia yang tadinya sudah mulai berpikir untuk bicara dengan Andi, langsung hancur moodnya gara-gara kelakuan Andi tadi siang. Bukan hanya sekedar ribut dengannya, tapi Andi dengan tidak sopannya masuk begitu saja kerumah Nada, tanpa mengucapkan salam atau menegur Nada sama sekali, malah langsung bertanya yang tidak-tidak pada Cita. Hal itu justru membuat Cita makin kesal dengan suaminya, karena dia jadi merasa tak enak kepada Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjjw19arPJ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgPEZ5Cxy5
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF1MD406H1l
“Cita, mandi dulu sana gih, udah mau magrib ini lho” ucap Nada menyadarkan Cita dari lamunannya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzktuZyU9a
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3X7yVEhFTm
“Eh iya mbak, maaf ya aku lagi banyak pikiran” jawab Cita.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59hvOBx5Zy
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gK8FgPyuX
“Iya aku ngerti kok. Tapi mending kamu mandi deh, siapa tau badanmu jadi seger pikiran kamu juga ikutan fresh. Abis itu baru kita makan”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmr7JKVv93
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2jQnbuKRpr
“Iya mbak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxsYFWAmSN
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ21WlncWqig
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7Hc2R60vc
Tak ingin membantah, Citapun menuruti kata-kata Nada. Bagaimanapun juga dia merasa tak enak pada Nada. Sudah tadi sikap suaminya seperti itu, masih juga dia harus merepotkan Nada seperti sekarang. Dia tidak ingin membuat Nada yang sudah baik padanya itu menjadi marah dan jengkel.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xJtXI2whD
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmrvHDzUTzv
Setelah mandi, memang pikiran Cita terasa lebih ringan dari sebelumnya. Meskipun tidak serta merta bisa melupakan kekesalannya pada Andi, tapi paling tidak pikiran Cita sudah tidak sesumpek tadi. Selanjutnya dia dan Nadapun makan malam bersama. Belum terlalu malam sebenarnya, tapi memang kebiasaan Nada yang makan jam segini, katanya biar tidak mudah gemuk. Citapun ikut saja.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwiIRDmH4LI
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiHhbHSWEBt
Setelah selesai makan malam Cita sempat membantu Nada membereskan sisa-sisa makanan dan piring kotor mereka. Setelah itu barulah mereka bersantai diruang tengah rumah Nada sambil menonton tv. Awalnya mereka hanya ngobrol ringan, hanya membahas soal kelakuan follower mereka yang kebanyakan pria itu, yang ternyata kelakuannya mirip-mirip saja. Setelah itu, karena didorong rasa penasaran, Nada mulai bertanya perihal masalah Cita dan Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡof0kdpkvxd
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrLLZfZHnl
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQoBHdh10HP
“Hmm Cit, ini maaf lho sebelumnya. Sebenarnya, kamu sama mas Andi itu kenapa sih? Ini kalau boleh tau lho ya, kalau kamu nggak mau cerita ya nggak papa” ucap Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUIKdHAnFY
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfi2xcal4i
“Hmm, soal itu..” Cita masih nampak ragu. Dia sebenarnya memang ingin sekali cerita, ingin sekali berbagi apa yang dia rasakan, supaya paling tidak beban pikirannya berkurang. Tapi hal yang sedang dialami Cita dan Andi adalah masalah yang sangat pribadi, dia ragu untuk membaginya dengan Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzSgpJWu4X
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMx5Mg7NLkv
“Kalau emang kamunya nggak mau cerita ya nggak papa Cit, aku nggak maksa kok. Tapi kalau kamu ingin berbagi, aku siap buat dengerin. Kalau kamu perlu saran dariku, aku juga siap kok” ucap Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6E6jXJtOnJ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqkRCko51q
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrBSSLGF2o
Cita masih terdiam. Dia masih berpikir. Apa seharusnya dia menceritakan hal itu kepada Nada atau tidak. Karena meskipun sudah cukup dekat, tapi pada dasarnya belum terlalu lama dia mengenal Nada sedekat ini. Dia juga belum benar-benar tahu Nada itu seperti apa. Tapi Cita mulai berpikir, dan dia yakin kalau Nada itu orangnya baik. Dan dia memang benar-benar butuh teman untuk berbagi. Akhirnya setelah menimbang-nimbang, diapun memutuskan untuk bercerita pada Nada saja.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZInyUvFwp
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1UFgu4b05
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWP1Xe2gEa
“Hmm, baik mbak, aku bakal cerita sama mbak Nada. Tapi aku minta tolong, mbak jangan bilang ke siapa-siapa ya, soalnya ini pribadi banget mbak sifatnya” ucap Cita.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRjNkYLKx5P
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiszZZTLzLq
“Iya Cit, kamu tenang aja. Kamu tau aku kan? Aku bukan tipe perempuan ember yang suka menggosip. Apalagi kalau itu soal masalah pribadi temanku sendiri” jawab Nada berusaha meyakinkan Cita.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3a2cSoQ6Br
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8lXLhX2asV
“Iya mbak, aku percaya sama mbak Nada” ucap Cita tersenyum. “Jadi gini ceritanya mbak, sebenarnya aku sendiri masih belum tau apa yang ngebuat mas Andi jadi berubah sikap sama aku”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQ7Lc5r115
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBhP2oiCHz5
“Berubah sikap?” tanya Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlCtGQlFSE
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImawFYeYpt
“Iya mbak. Hmm, jadi, beberapa waktu yang lalu, mas Andi tiba-tiba aja berubah. Sikapnya jadi kasar banget sama aku” jawab Cita.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqS9RUJpZR
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yRn5d17sa
“Maaf Cit, maksudnya kasar gimana? Mas Andi ngasarin kamunya itu maksudnya main tangan? Kamu dipukulin gitu?” tanya Nada mencoba menebak-nebak.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFsPd6jw6Q
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyfkgeaL5V
“Bukan gitu sih mbak” jawab Cita.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcgJN6ZRdW
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAT6lm1zy8
“Ooh bukan? Lha terus apa dong?” tanya Nada yang makin penasaran.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KdR4x4cpV
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MqLLQNWVn
“Hmm, itu mbak. Aduh gimana ya ceritanya, aku kok jadi malu gini mbak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ef2bQRpwz
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadcSGMLyfv
“Lho emang ada apa sih Cit? kok sampai malu gitu?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6EedkU0Im6
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzTdMRS66f
“Hmm, tapi mbak Nada jangan ketawa lho ya?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArZvCNZzHs
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jP8lnsZ04
“Loh loh, ketawa? Kenapa gitu Cit?” Nada malah jadi bingung dengan permintaan Cita.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkIX1xAJY4
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeti7ijvp50
“Hmm, gini lho mbak. Aduuh, gimana ya.. jadi, mas Andi itu tiba-tiba jadi kasar waktu, hmm, diranjang” jawab Cita ragu-ragu.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1RIYMiY14
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhj8jNUPGA
“Kasar diranjang? Maksudnya?” tanya Nada yang belum begitu mengerti maksud Cita.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2drmsh6hwT
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLEikVOIk1
“Yaa maksudku, kasar mbak. Jadi dia memperlakukanku dengan kasar, nggak lembut lagi. Kayak dia itu sedang, hmm, sedang.. kayak sedang memperkosaku gitu mbak” ucap Cita dengan menundukan wajahnya, malu berterus terang pada Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRb3XNqXWyk
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLI7dJaxFq
“Apa? Memperkosa? Kok bisa gitu Cit?” tanya Nada saking kagetnya mendengar pengakuan Cita.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MCqAS1sxs
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKeYJUWt5w
“Iya mbak. Aku juga nggak tau kenapa mas Andi jadi gitu. Padahal selama ini dia selalu memperlakukanku dengan lembut. Tapi waktu itu, dia jadi berubah mbak, jadi kasar gitu, malah jadi bikin akunya kesakitan gitu mbak” jawab Cita menjelaskan dengan malu-malu.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKkHdXA7Ps
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUdOvwMnrP
“Hmm gitu. Terus? Apa kamunya nggak ngomong sama mas Andi?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6h3H3JhxF
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOYZD9iwIbE
“Udah mbak. Waktu itu dia udah minta maaf, dan janji nggak bakal ngulangin hal itu lagi”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZSbORO3JC
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHMyM6Q6S8
“Ooh berarti udah beres dong? Tapi kok tadi marahan lagi?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAQ8h5uK7D
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJsDGihNyO
“Iya mbak, soalnya beberapa hari yang lalu mas Andi mengulanginya lagi”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkL7yDjz6hG
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcbjJNkaoQ
“Loh? Diulangi lagi?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeho8iUV1wO
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvqwgMnyiK0
“Iya, dia kayak udah lupa gitu mbak ama janjinya. Udah gitu, dia malah memperlakukanku lebih kasar dari sebelumnya. Aku tuh jadi ngerasa kayak mas Andi tuh cuma pengen nikmatin tubuhku aja, nggak ada rasa sayang sama sekali yang aku rasain waktu itu mbak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOxxsmBXWR
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6k0kOsPvaq
“Emang kamu nggak ngelawan Cit? maksudku, kamu pasrah aja diperlakukan kayak gitu?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqKBy5s1uVE
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbctItlRiJ
“Udah mbak, aku udah coba buat ngelawan. Tapi ya gimana mbak, aku nggak berdaya menghadapinya, sampai aku capek ngelawan, meronta, tetep aja mas Andi kasar sama aku. Dia kayak udah gelap mata gitu mbak. Aku bener-bener dikasarinya malem itu” jawab Cita sedikit terisak mengingat kejadian malam itu.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv239OZNUg9
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRCjMBU9Th
“Ya ampun, kok bisa kayak gitu sih mas Andi?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVjCNvipiq
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSGzG0OYin
“Aku juga nggak tau mbak kenapa dia bisa kayak gitu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LXymHRj8i
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUvN7Uz2Jq
“Hmm, sebelumnya, kalian sempat ada masalah nggak Cit? yang kira-kira bisa jadi penyebab mas Andi kayak gitu?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYB3gQmvwgP
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGb2sXxEfn
“Aku rasa sih nggak ada mbak. Selama kami menikah, hampir nggak ada masalah besar dalam hubungan kami. Soalnya kami selalu biasakan untuk saling terbuka soal apapun. Jadi kalau ada masalah kecil, biasanya udah langsung bisa kami selesain gitu mbak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2Cnln84Ar
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLfhAMZBfO
“Hmm, gitu ya.. apa mungkin, mas Andi nyimpen sesuatu yang nggak kamu tau ya Cit?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jSuhdmrLs
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2Dr3ffV9R
“Ya kalau itu sih mungkin aja mbak, aku juga nggak tau. Lagian aku udah terlanjur marah sama mas Andi. Pertama, aku nggak suka dikasarin. Kedua, aku marah karena dia udah ngelanggar janjinya itu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwkBp0upaWS
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3uvIPptP7
“Ya iya sih Cit, perempuan mana sih yang mau dikasarin kayak gitu. Aku juga kalau diposisi kamu juga bakal marah kali Cit, apalagi kalau dia ngelanggar janjinya gitu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbMr4ID9qJ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetVqrwfcqL
“Ya itu dia mbak. Yang bikin aku makin jengkel, aku ngerasa mas Andi jadi nggak peka gitu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4J7ooUxGl
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqUKOVrF0l
“Nggak peka gimana maksudnya?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TrxedVQHM
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKKLzM5QDM
“Ya nggak peka mbak. Waktu itu kan aku yang udah capek ngelawan kan cuma pasrah aja, tapi waktu itu aku sempet nangis lho. Cuma mas Andi nggak menyadari, malah makin kasar sama aku. Dan yang bikin aku makin jengkel, setelah dia menuntaskan nafsunya, dan baru tau kalau aku nangis, dia malah nanya kenapa aku nangis”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡay4NfNm7VR
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZc07PTBbu
“Hah? Masa gitu?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf12B7zDEcH
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqSc7inP92
“Iya mbak. Dia malah ngiranya aku diem karena aku menikmati, padahal kan aku lagi nahan sakit. Masa ya dia nggak bisa bedain aku kesakitan apa keenakan? Kan nggak peka itu namanya” ucap Cita dengan kesal.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXgBSh8XNXg
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGN3N8eBRP
“Ya ampun. Kenapa ya mas Andi bisa sampai segitunya sama kamu Cit?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHlAyLoYC5O
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡey5KvwjDWd
“Nggak tau mbak. Dan jujur aja, sebenarnya hari ini aku sempat mikir buat maafin mas Andi, dan ngajak bicara dia baik-baik soal kenapa dia bisa jadi kayak gitu. Tapi tiba-tiba aja mas Andi tadi kesini, dan yah, seperti yang mbak Nada lihat sendiri kan, sikapnya jadi kayak gitu” ucap Cita. Nada hanya menganggukan kepalanya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyXgJsyO1m
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJD78TMZKT
“Aku jadi marah lagi sama dia mbak, ditambah, aku jadi nggak enak sama mbak Nada karena mas Andi sama sekali nggak negur mbak Nada tadi, malah nggak sopan kayak gitu. Maaf ya mbak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1c3yXnpbbQ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZw6LfOUlq
“Iya Cit nggak papa. Aku tadi sebenarnya juga kaget banget. Aku emang belum tau sih mas Andi itu orangnya seperti apa, tapi setauku sejak kita kenal dekat ini, dia itu pria yang baik. Aku juga sempat agak marah tadi sebenarnya, tapi karena nggak mau bikin situasi makin kacau, aku milih diam aja tadi” jawab Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGbB5Zwmyn
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlE6AJJq9O
“Duh mbak, aku jadi makin ngerasa nggak enak nih sama mbak Nada. Aku beneran minta maaf atas sikap mas Andi tadi mbak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJW9qY0mqWT
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNPkHt1UVX
“Iya iya aku bisa ngerti kok Cit. apalagi setelah kamu cerita tadi itu. Tapi aku sekarang jadi penasaran Cit”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVC2j6hVee
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXEOOMOk65
“Penasaran apa mbak?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7anfNXtprN
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkwoDonhPO
“Ya penasaran kenapa mas Andi bisa sampai kayak gitu. Kok bisa dia kayak gitu ke kamu ya? Dia mikir apa sih, sampai bisa merkosa istri sendiri gitu? Padahal kalau minta baik-baik kan bisa?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqGg7lfNy8
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCfoQ5YOPX
“Ya itu dia mbak yang aku juga bingung. Selama ini sih hubungan kami nggak pernah ada masalah. Dia juga nggak pernah ngebahas soal hubungan ranjang kami, karena kami udah sama-sama puas. Aku bener-bener bingung kenapa dia jadi sekasar itu sama aku”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssEvlZO7fv
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQPsmLYe4B
“Hmm, atau mungkin dia pengen nyoba sesuatu yang baru kali ya Cit?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsASPScVjN
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIun7E6wdBQ
“Ya kalaupun pengen nyoba yang baru, harusnya kan dia ngomong dulu sama aku mbak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqbb0owsa8
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYYYLDGyYq
“Emang kalau dia ngomong bakal kamu turutin?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7Mi7Iu8x8
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk7MXC8a5OW
“Ya nggak juga sih mbak. Tapi kan harusnya dia tau, setelah yang pertama kali merkosa aku itu, dia kan harusnya tau kalau aku nggak suka digituin. Tapi kok malah diulangi lagi, malahan lebih kasar lagi”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLFfC4iIjv
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZo8pNE0oQK
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YbEISXkyv
Nada terdiam sambil memikirkan sesuatu. Citapun ikut terdiam, juga dengan pikirannya sendiri. Intinya mereka sama-sama berpikir, apakah yang membuat Andi jadi berubah seperti itu.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBMgsJAthd
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgJeXd1UXp
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYhsNbiGt7
“Hmm Cit, mungkin memang ada yang disembunyiin mas Andi dari kamu deh, yang ngebuat dia jadi bersikap kayak gitu ke kamu” ucap Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79FNecXk4S
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7nED1ARYuv
“Yaa aku mikirnya sih gitu mbak, tapi apa ya?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBsE7RXXJ9M
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLooPX21V51
“Entahlah Cit. kita cuma bisa nebak-nebak aja sih. Kalau pengen tau jawaban yang sebenarnya, ya harus tanya langsung sama mas Andi”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQUeREkROa
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡec1kFg80sE
“Ah enggaklah mbak, males aku…”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuTZD9tUaC
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSew5LOs4gE
“Ya nggak sekarang juga kali Cit. tapi nanti, kalau kalian udah baikan. Gimanapun juga kamu harus tetep tanya Cit. bukan apa-apa, takutnya mas Andi bisa aja ngulangin hal itu lagi. Kita nggak bisa ngejamin kan mas Andi nggak bakal kayak gitu lagi apalagi dia udah pernah ngingkarin janjinya itu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0GCKXc3JC
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhPXDjO1Lw
“Iya juga sih mbak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPsEGp3nRS
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCYulZIx4f
“Nah, dengan kamu tau apa yang ngebuat mas Andi jadi kayak gitu, nanti kan bisa dicari jalan keluarnya, biar dia nggak ngasarin kamu lagi”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxEYHAoRsrd
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnUdLQfW4h
“Hmm, bener sih mbak. Tapi untuk saat ini, rasanya aku masih males ngomong sama dia mbak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRrGSZzcu5D
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcjzVpAvi3
“Yaudah, turunin tensi dulu. Kalau kamu emang belum bisa baikan sama mas Andi, ya jangan dipaksain”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnoLsQAUuM
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbAG5dmtLsC
“Iya mbak. Tapi maaf ya mbak, aku jadi ngerepotin mbak Nada gini”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28PjY5kers
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNzB45POyv
“Halah ngomong apa tho kamu itu? Nggak ada istilahnya aku repot, orang sama temen sendiri gini kok”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwyEBYGfSsJ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yMSfZVymW
“Ya tetep aja mbak. Apalagi sekarang mbak Nada jadi tau urusan rumah tanggaku, aku malu mbak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDyFmwN25Kj
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOdkh03lxz
“Udah nggak usah ngerasa kayak gitu. Aku janji bakal bantuin kamu sebisanya, dan yang pasti aku nggak bakal cerita semua ini ke orang lain, aku akan jaga rahasia ini Cit”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CkckGp8JQ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7XJ48Bep9
“Iya mbak, makasih banget ya mbak. Aku percaya sama mbak Nada”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJsqYOmGI5
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3wo9yRAr9
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bSsJAiVZR
Nada hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman. Setelah bercerita, Cita merasakan beban pikirannya mulai terasa lebih ringan. Dia merasa senang karena ada teman untuk berbagi. Memang sekarang masalahnya belum selesai, karena masalah itu hanya bisa selesai jika dibicarakan dengan Andi, dan untuk saat ini Cita masih benar-benar malas untuk bicara dengan Andi. Tapi paling tidak, Cita tak lagi menanggung beban itu sendirian. Dan dia juga yakin kalau Nada akan membantunya, meskipun hanya sekedar saran. Tapi itu sudah jauh lebih baik daripada semua harus dia pikirkan sendirian.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDw9lmVCW0
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCavXrBlrf
Sementara itu, Nada jadi ikut penasaran dengan apa yang terjadi pada rumah tangga Cita dan Andi. Meskipun belum lama saling kenal dekat, tapi memang Nada melihat Andi sebagai lelaki yang baik dan sopan. Sama sekali tak pernah terbayangkan olehnya Andi bisa berlaku sekasar itu pada Cita. Dia benar-benar jadi penasaran sekarang, sebenarnya apa yang membuat Andi berubah. Dia benar-benar tak mengira Andi yang sesopan itu bisa-bisanya ‘memperkosa’ istrinya sendiri.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡirYqrvZ408
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZzwoFKMv5
Apa mungkin Andi sedang menginginkan variasi dalam hubungan seksualnya dengan Cita? Ah tapi rasanya tidak mungkin. Kalau memang seperti itu, seharusnya dia bilang dulu ke Cita, agar Cita juga bisa ikut menikmatinya. Lagian kalau dari ceritanya Cita, sepertinya Andi tidak sedang memainkan peran, tapi benar-benar memperkosanya. Lalu apa yang membuat Andi berubah menjadi seperti itu? Batin Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcP3X64sUqs
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFoEuPGEc27
Tiba-tiba Nada malah sedang membayangkan bagaimana ekspresi Cita ketika sedang diperkosa oleh Andi. Nada melihat Cita yang berwajah ayu dan kalem ini, membayangkan Cita berteriak dan merintih menahan sakit ketika sedang dikasari oleh Andi. Apalagi kata Cita, sebelumnya mereka selalu bersetubuh dengan lembut, penuh kasih sayang. Pastinya dengan perubahan Andi yang mendadak akan memberikan terapi kejut yang luar biasa kepada Cita. Berbeda dengan dia dan suaminya yang kadang memang melakukan permainan ranjang mereka dengan lebih kasar, tapi itupun sudah dibahas dan disepakati sebelumnya, sehingga sama-sama menikmati.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0zJzmC3jf
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqC9yMJ9fb
Kalau dari cerita Cita, memang Cita mengatakan kalau dirinya sempat melawan tapi tak bisa mengalahkan Andi yang sudah dikuasai nafsunya. Yang pada akhirnya Cita hanya pasrah saja menahan rasa sakit akibat perbuatan Andi. Tapi Nada berpikir, mungkin ada akhirnya Cita jadi gampang pasrah karena itu adalah Andi, suaminya sendiri. Tentu akan beda ceritanya kalau yang melakukan itu adalah pria lain. Pastinya Cita tidak akan gampang pasrah, namun mungkin rasa sakit yang akan dialaminya akan jadi lebih menyiksanya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMua9tgfpLb
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRFOHqq6SO
Ah aku kok jadi mikir gini sih? Nggak nggak. Jangan sampailah Cita mengalami hal seperti itu. Batin Nada sambil menggelengkan kepalanya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJWiyBMfwF
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSQdbGPskM
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoVmwWEl9u
“Mbak, mbak Nada kenapa?” tanya Cita yang heran melihat Nada menggeleng-gelengkan kepalanya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXB7yZjro7
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvf26ngXNp
“Eh, nggak kok Cit, nggak papa” jawab Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOjJ8SrzHo
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5aPxJKrRN
“Beneran mbak?” tanya Cita, yang tidak yakin dengan jawaban Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PldtCuUj3
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0VZVWWCkU
“Iya bener aku nggak papa. Hmm, jadi selanjutnya gimana Cit?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSELuxs9gHc
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ851VZ5zgm3
“Maksudnya mbak?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4vukVpiXM
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiO4uDSFiOg
“Ya selanjutnya, kamu sama mas Andi mau seperti apa? Nggak mungkin kan kamu bakal nginap disini terus? Jangan salah sangka dulu Cit, bukannya aku keberatan kamu nginap disini, tapi kan kamu punya anak yang nggak bisa kamu tinggal gitu aja” ucap Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhdfWu4eAt
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIuPx0rGpef
“Iya juga sih mbak. Tapi aku masih bingung harus gimana mbak. Meskipun anakku sekarang bisa diurus sama ibu mertuaku, tapi aku masih kepikiran juga” jawab Cita yang memang benar-benar bingung harus bagaimana.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJAtDHNYSr
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTMJ6PHFcD
“Hmm, yaudah, kalau gitu yang penting kamu tenangin pikiran dulu. Tapi kalau bisa, secepatnya kamu besok pulang. Sekali lagi bukannya aku keberatan lho Cit, tapi itu semua demi anakmu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiL2dn14D3M
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXCpssf5Nu
“Iya mbak aku ngerti kok. Insyaallah aku besok pagi pulang mbak. Yang jelas aku sekarang makasih banget sama mbak Nada yang udah ngasih aku tumpangan. Aku nggak tau harus gimana ngebalesnya mbak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTlys6lnz7
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymgthtCFwa
“Halah udah, nggak usah mikir ngebales-ngebales segala. Kita kan teman, jadi harus saling bantu lah sesama teman”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNy9phP30R
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiL9sD4T36
“Iya mbak, pokoknya makasih banget ya”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrLQuPlzEA
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUljwKrVEXN
“Iya sama-sama”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTn98uWHBv1
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qPLVJt2Q5
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡReVnZHzFUy
Setelah itu mereka tak lagi membahas permasalahan rumah tangga Cita. Nada juga merasa tak enak kalau mau tahu lebih jauh lagi tentang permasalahan mereka. Yang jelas dia sudah tahu kenapa Cita ribut dengan Andi. Meskipun belum tahu pokok permasalahannya, karena Cita sendiri saja belum tahu. Tapi itu saja sudah cukup untuk Nada, karena dia memang bukan tipe perempuan yang suka kepo dengan urusan rumah tangga orang lain10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0IrVhgu5k
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe48FXMw3b9
Diapun tak merasa kerepotan jika Cita harus menginap dirumahnya, karena dia jadi ada teman selama ditinggal suaminya malam ini. Dia sebenarnya juga sama sekali tidak keberatan kalau nantinya Cita mau menginap lagi, tapi karena Cita memiliki anak yang juga harus dia urus, dia tidak ingin Cita tinggal lama-lama dirumahnya, karena diapun tidak ingin disalahkan kalau nantinya masalah antara Cita dan Andi jadi melebar kemana-mana.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnZlhnHKxB
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1jgmUBbdS
Malam itupun mereka menyudahi acara curhat Cita. Mereka akhirnya memutuskan untuk istirahat saja. Cita dipersilahkan tidur disalah satu kamar yang ada dirumah Nada, sedangkan Nada sendiri masuk kekamarnya untuk istirahat.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCFYjpjsHL
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMRrNLVZSTL
Didalam kamar, Cita tak langsung tidur. Dia masih memikirkan tentang masalah rumah tangganya. Sama seperti Nada, dia benar-benar penasaran dengan apa yang menyebabkan Andi bisa berubah seperti itu kepadanya. 2 kali Andi menyetubuhinya dengan kasar. Dan saat itu terjadi, Cita benar-benar tidak mengenal sosok Andi. Benar-benar tidak ada rasa sayang dan cita dari sentuhan-sentuhan Andi. Yang ada hanya nafsu saja. 2 kali itu Cita merasa seperti hanya menjadi obyek pemuas nafsu Andi. Tidak lebih dari itu.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLecnNG3Paw
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6ObZBguEB
Tentu saja, sebagai seorang istri dia tidak terima dengan perlakuan Andi kepadanya. Apalagi sejak menikah, Andi selalu memperlakukannya dengan baik, termasuk urusan ranjang. Kelembutan dan kasih sayang Andi saat menyentuhnya membuat Cita memasrahkan dirinya seutuhnya pada suaminya itu. Dia selalu berusaha sebaik mungkin untuk bisa melayani Andi, memuaskan Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsZxdK8wnw
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qCrOPWuym
Tapi apa yang terjadi beberapa hari lalu benar-benar membuatnya marah kepada Andi. Lebih daripada itu, dia juga jadi merasa takut. Paling tidak, Andi telah menunjukan sisi lain yang dia miliki, entah apapun yang membuatnya jadi seperti itu. Cita takut, suatu saat Andi bisa menjadi sekasar itu, atau mungkin lebih kasar lagi dalam menyentuh dan menggaulinya. Cita benar-benar tidak bisa menikmatinya. Yang ada hanyalah rasa sakit, baik itu ditubuh maupun hatinya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVA81I27bkJ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡec8e2cLd0r
Cita berharap Andi bisa benar-benar berubah, seperti dulu lagi yang memperlakukannya dengan penuh rasa cinta. Hal yang membuat hati Cita luluh dan menyerahkan diri sepenuhnya pada suaminya itu. Dia ingin semua kembali seperti dulu. Dan kalau bisa, dia ingin Andi bisa berterus terang kenapa dia bisa berubah menjadi seperti itu. Paling tidak mereka bisa mencari solusinya bersama-sama.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIyYHXDMd7
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKjpvtZDlq
Tapi untuk saat ini, Cita belum benar-benar bisa memaafkan Andi. Dia butuh waktu, yang entah sampai kapan. Yang pasti dia ingin semuanya membaik seperti sedia kala, meskipun tidak bisa untuk saat ini. Cita sadar, semuanya bukan hanya tentang dia dan Andi saja, tapi juga mengenai anak mereka. Mungkin akan lebih simpel kalau mereka belum punya anak seperti Nada dan suaminya, keputusan apapun hanya akan berdampak pada mereka berdua saja. Tapi dengan adanya anak mereka, Cita juga harus memikirkan tentang anaknya juga.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn47r0wIA6l
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmQiFyGsiX
Ah kenapa semua jadi gini sih? Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu mas? Apa yang bikin kamu jadi kayak gini? Apa kamu nggak mikirin perasaanku dan juga anak kita? Ya Tuhan, apapun yang sedang terjadi sekarang, semoga semuanya bisa cepat selesai. Nak, mama kangen sama kamu. Semoga masalah ini bisa cepet selesai dan kita bisa hidup bahagia kayak dulu lagi. Batin Cita. Dengan air mata yang mulai menetes dipipinya, dia memeluk erat gulingnya hingga akhirnya terpejam dan terbuai kealam mimpinya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tz7v7VmHr
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzGLkECP3a
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3yB7Cc1n5u
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurnGJKZ6q3
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobFkJnaq96
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrls3AEuELy
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDWgk44JdX
Saat Cita menginap dirumah Nada, Andi lebih banyak merenung dirumahnya. Tapi bukan merenungi kesalahannya, karena Andi masih tidak tahu apa yang menjadi kesalahannya. Dia malah tidak habis pikir dengan sikap Cita kepadanya. Dia langsung pergi dari rumah Nada saat dibentak Cita karena dia merasa kecewa dengan sikap istrinya itu. Dia seperti tidak mengenal Cita yang seperti itu. Belum pernah Cita membentaknya seperti itu.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrvU3FXmpA
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyqJxQsqqX
Dia berpikir, pasti ada yang sudah merubah Cita menjadi seperti itu. Tadinya, dia memang berpikir semua itu berawal dari kesalahannya yang berpikiran terlalu jauh hanya karena mendengar gumaman dari pak Bowo, bosnya. Dia sempat menyesalinya. Tapi melihat sikap Cita siang itu, dia jadi berpikir kalau mungkin saja ada yang mempengaruhi Cita.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PubEdqyqB
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PKAHNh6B3
Pikirannya jadi melayang pada teman-teman baru Cita, yaitu Nada, Salim si fotografer dan juga Robi si banci salon. Salah satu, atau mungkin mereka semua pasti sudah memberikan pengaruh yang buruk kepada Cita sehingga sikapnya yang selama ini kalem jadi berubah. Begitulah yang ada dipikiran Andi sekarang.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKjjqZBBQ9
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgbUBQmXxG
Dia jadi geram, merasa kalau dia sudah lepas kontrol pada istrinya. Dia berpikir, seharusnya dia lebih ketat lagi mengatur istrinya, tidak membiarkannya terlalu dekat dengan orang lain yang bisa memberikan pengaruh buruk pada istrinya. Dia sangat percaya pada Cita karena sudah mengenal Cita dari dulu, tapi tentu saja dia tidak bisa percaya dengan orang lain, terutama Salim dan Robi yang memang dia belum pernah ketemu.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPGe08X6qc
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡynjucv1zgl
Hingga keesokan harinya ketika Cita pulang, mereka juga masih diam-diaman. Cita hanya ngobrol dengan ibunya saja, dan lebih banyak menemani anaknya bermain. Bahkan malah harinya Cita memilih untuk tidur bersama dengan anak dan ibunya. Dan hal itu membuat Andi semakin geram. Ingin rasanya dia menegur Cita saat itu juga, tapi dia tak enak dengan ibunya. Bagaimanapun Andi tidak ingin ibunya sampai kepikiran dengan masalah rumah tangganya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0Nd29FCRm
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AE0VjXOFQ
Keesokan harinya, kembali Cita berangkat kerja sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Dikantorpun Andi tidak bisa fokus untuk kerja. Beruntung hari ini tidak ada pak Bowo karena dipanggil untuk rapat dikantor pusat. Jadi untuk beberapa hari ini, Andi bisa aman dari bosnya itu. Tapi ternyata sikap Andi ini disadari oleh teman-temannya, meskipun tidak ada yang berani menanyakan. Kecuali ada seorang temannya yang memang sejak awal memperhatikan Andi, sejak pertama kali dia dipanggil pak Bowo karena pekerjaannya yang berantakan.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6mheNRvtB
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyr3S5SDUQf
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYIm8SJv8h
“Mas Andi, mau makan siang bareng nggak?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0awLlRoj4t
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNOxc9ngGFi
“Eh kamu Is. Hmm, nggak deh, kamu duluan aja” jawab Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvQqW6VHny
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjS04128RQ
“Mas Andi kenapa sih? Kok Isna perhatiin hari ini kusut banget, nggak fokus gitu kerjanya?” tanya teman Andi yang bernama Isna itu.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffu7wNzmPr
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuujVcDdUU0
“Hmm, nggak ada apa-apa kok Is, cuma masalah kecil aja”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0f86w0Cnmp
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2b6s1MKcsZ
“Yakin cuma masalah kecil? Mau cerita sama Isna?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMuLSG4KWU
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPcMs9nKlz
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqZawOSWXR
Andi tak segera menjawab. Dia sebenarnya tidak ingin masalah rumah tangganya diumbar kemana-mana. Apalagi dikantor ini sebenarnya Andi juga tidak punya teman yang benar-benar dekat. Semua orang dikantor ini dikenalnya, tapi ya hanya sebatas rekan kerja saja. Bahkan Andi tidak hapal betul suami atau istri dari rekan-rekannya, meskipun kantor mereka sering mengadakan acara yang mengundang serta keluarganya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QSl8Q65Ld
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrjCQ5BV9qe
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2X1ZlxUIe
“Yaudah yuk sambil makan aja, kali aja mas Andi mau cerita. Kalau nggak mau juga nggak papa kok, yang penting kita makan siang aja dulu mas” ajak Isna lagi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMtlf6lb7M
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHNy7FPdN3
“Yaudah ayuk”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNsOZI0tpY
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIS67yljmJ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdP7fEJSSB
Akhirnya Andipun menyanggupi ajakan makan siang Isna. Meskipun ini hari senin dan cukup banyak pekerjaan, tapi karena bos mereka tidak ada jadi Andi dan Isna pergi untuk makan siang berdua, sedangkan teman-temannya yang lain tetap berada dikantor, makan siangnya gantian karena banyaknya nasabah hari ini. Melihat Andi dan Isna yang pergi tidak ada satupun yang berani menegur, karena mereka, terutama Isna termasuk dekat dengan pak Bowo.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTWe2yQhWp
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVavVn8csUw
Andi dan Isna kemudian mencari tempat makan yang agak jauh dari kantor mereka. Mereka sengaja mencari yang agak sepi karena Isna merasa mungkin Andi perlu untuk refresing, meski belum mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi oleh Andi. Saat makan siangpun Andi masih lebih banyak diam, Isna yang lebih banyak cerita. Cerita yang tidak terlalu penting, hanya untuk mencairkan suasana saja, daripada hanya diam.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAiuou5DYff
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeA0OUZlruj
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QyyisoRqn
“Jadi, mas Andi sebenarnya ada masalah apa sih?” tanya Isna yang nampaknya masih penasaran dengan Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgadV3eOr6i
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5H39WR5r5w
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaIkvHNJ6o
Andi hanya menatap Isna. Dia masih ragu, haruskan cerita masalahnya itu kepada Isna.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevnlGNCUgO
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIhvgtWbdm
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwB4gcSElZ
“Masalah rumah tangga ya mas?” tanya Isna mencoba menebak.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5Wsr7cW4y
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTc7Ui8zvhC
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4avsxrepqx
Karena memang tebakannya tepat, Andipun mengangguk.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYoRdBEY0kw
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUunPZlDTbx
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxW2YcTjQww
“Kalau mas emang butuh temen curhat, sama Isna aja nggak papa. Kali aja kan Isna bisa ngasih pendapat dari sudut pandang cewek. Aku kan juga udah nikah mas, jadi mungkin bisa ngasih pendapat juga sebagai seorang istri” ucap Isna.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFMJnZWpbe
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzKBOuePeM
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthqFkEzRJY
Sejenak Andi berpikir, ada benarnya juga ucapan Isna. Selama ini dia hanya memikirkan sendiri masalahnya, dan mengambilnya dari sudut pandangnya sendiri. Kira-kira seperti apa pandangan seorang cewek tentang masalahnya ini? Apakah dengan cerita sama Isna bisa sedikit memperjelas malasah yang dia hadapi, karena ada pandangan dari sudut pandang cewek dan seorang istri? Batin Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHJ59Kcvp0
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZ7V9NiKPA
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWAD3GZulk
“Hmm, tapi kamu nggak bocor kan Is?” tanya Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBD2FE51wvj
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDhmGkc7AR
“Haha tenang aja mas. Mas Andi bisa percaya sama Isna kok” ucap Isna sambil menaikan kedua tangannya, lalu jari-jarinya membentuk huruf V.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg20MdjQwiL
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmh9qK5AyV
“Hmm, aku emang lagi ada masalah sama istriku Is” ucap Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfqA9JNkvS
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoph8LNVWz4
“Masalah apa mas?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB98OPxXjlZ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqAbvTzYRU
“Dia tuh, akhir-akhir ini sikapnya jadi berubah. Kemarin aja dia sempat bentak aku”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPCGYHk4SI
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu58MZgtXSS
“Ngebentak? Serius mas? Perasaan, istrinya mas Andi orangnya kalem gitu deh”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsH0FplqKqF
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaguBfrmEQi
“Ya makanya itu Is, baru kemarin itu juga dia bentak aku”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAWTsxfwYU
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNJ69Jhdes
“Emang sebelumnya ada apa sih mas kok sampai dia bentak gitu?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdEtltr2ZLI
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwlGNCUdWD
“Hmm, yaa intinya ada satu masalah yang bikin jadi kayak gini Is” jawab Andi yang masih ragu untuk menceritakan semuanya ke Isna.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguQpLKC6lw
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9SRfrjCre
Isnapun tersenyum. “Gini deh mas, kayaknya mas Andi kudu cerita semua dari awal deh, dan mas Andi kudu jujur sama Isna. Kalau nggak, nantinya Isna bisa salah tangkap dan salah ngasih tanggapan. Yang seharusnya mas Andi nggak salah, malah jadi salah dimata Isna, ataupun sebaliknya. Itu kalau emang mas Andi bener-bener pengen curhat sama Isna lho”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoxA5lViiI
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd19dVrKLzu
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6NjN5PBJH
Andi terdiam. Diapun mengiyakan perkataan Isna barusan. Memang, semua ada runutannya. Kalau ceritanya sepotong-sepotong, pasti Isna akan salah mengambil kesimpulan. Dan bisa saja dia salah menanggapinya, bahkan bisa-bisa menyalahkan Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEUt2U76cZ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rSHDOMcI3
Tapi untuk jujur mengatakan sebabnya dari awal, Andi juga ragu, karena itu artinya harus membawa-bawa nama pak Bowo, dan bahkan menceritakan apa yang menjadi urusan ranjang dirinya dengan Cita. Tentu saja hal yang tabu bagi Andi menceritakan urusan seprivat itu kepada orang lain. Tapi masalahnya, dia sudah terlanjur cerita ke Isna.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGEQJWRDlwQ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vP2ZGbutc
Andi mencoba untuk mencari cara agar tidak perlu menceritakan yang sebenarnya, tapi membuat sebuah gambaran yang bisa menjelaskan bagaimana hubungannya dengan Cita saat ini. Tapi dasarnya tidak punya bakat mengarang, Andi jadi tidak bisa membuat cerita. Cukup lama dia diam, akhirnya dia benar-benar menyerah karena tidak sanggup membuat cerita lain yang bisa menggambarkan kejadian antara dirinya dengan Cita.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1aTxmGgl05
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRyiamZ7Nf
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡka7vxaCBMw
“Tapi Is, aku minta kamu bener-bener jaga rahasia ini ya, karena ini menyangkut orang yang sama-sama kita kenal” ucap Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriDpOUVqC8
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtmdIOmUL4H
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnaMBc6F9At
Isna sempat bingung dengan ucapan Andi, dia bahkan menggaruk kepalanya yang tertutup oleh jilbab itu. Tapi diapun kemudian tersenyum dan mengangguk.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0n4tNxbCe
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqtQdAdlfT
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt648nyy2EA
“Semuanya berawal dari waktu foto istriku viral Is, kamu tau itu kan?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFqu6kAzNK
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5uenXkAxJ
“Ooh itu, iya tau kok mas. Terus?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv60cuufDc6
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYYjjgagTCa
“Nah, suatu hari waktu aku mau ngadep pak Bowo, aku lihat dia diruangannya lagi liatin foto-foto di instagramnya istriku”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQX4Sxe3Je
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxzcUKUp3Z
Isna mengerutkan dahinya, masih belum mengerti arah pembicaraan Andi. “Terus, masalahnya apa mas?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAL5qxLH22u
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx08DSqsHAZ
“Ya waktu itu, aku denger dia ngomong sendiri gitu, kayak mengagumi foto-foto istriku”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3ZKHSrkVy
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3cQeJQuOp
“Haha, ya kan wajar mas. Cita kan emang cantik, wajar kan pak Bowo mengaguminya?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSHMX43siY
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQVLuYbYuD
“Bukan gitu Is. Kalau cuma sekedar gitu sih, aku juga masih bisa maklum”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7IjIW8O61
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tN1yLQWja
“Lha terus, emang ada apa lagi mas?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOhjKEYyZj
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILNoZV5LdK
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgn2mkTOvw
Andi terdiam sebentar. Lalu dia menceritakan apa yang diucapkan pak Bowo waktu itu kepada Isna, tentang pak Bowo yang berandai-andai bisa menyetubuhi Cita. Sontak Isna terkejut mendengar cerita Andi itu.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKMZp16fWm
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qjZGPrE66
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAQAi2yn7R
“Serius mas pak Bowo kayak gitu?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxW5CHhKMEZ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqYvFR5qwH
“Iya Is. Dan disitu aku marah banget, tapi aku juga nggak berani buat marah langsung ke pak Bowo. Itu bukan cuma sekali Is, beberapa hari kemudian aku denger lagi pak Bowo bilang gitu dan lebih parah lagi, yang terus bikin aku makin marah”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvnpq6XgY5f
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaLIvRvdu4
“Hmm, terus, mas Andi ngapain?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ99JZ5u5XwC
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76hFIIagVq
“Yaa aku ngerasa, pak Bowo nggak boleh nyentuh istriku. Aku pemilik sahnya, cuma aku yang boleh nyentuh Cita. Tapi, terusnya, aku jadi salah bertindak”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX442c4lkq6
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRnyvMrHnH
“Salah bertindak gimana? Mas Andi ngelabrak pak Bowo?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6qhLo15v8
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mmG3E2XaY
“Bukan”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IUIj8swGX
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuA072gu2fq
“Lha terus?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfIZ4ETl0oY
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnAbs17aNA
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAK5RxXZ1GI
Andi menghela nafas panjangnya, kemudian perlahan dia ceritakan kalau dia melampiaskan kekesalannya itu dengan cara ‘memperkosa’ istrinya sendiri. Kembali Isna dibuat terkejut oleh pengakuan Andi, sampai-sampai dia menutup mulut dengan kedua tangannya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8yf5eNAcm
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOBI0IZoAo
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnrjdSv6a5
“Setelah itu aku sempat menyesal. Ya yang terus aku dipanggil sama pak Bowo gara-gara kerjaanku yang berantakan itu. Nggak lama kemudian aku minta maaf sama Cita, masalah selesai dan kami berdamai” ucap Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkU8YmAH2g
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAdHF8FqdqI
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡItPFeyWRrj
Akhirnya Isna jadi tahu kenapa waktu itu Andi tidak fokus pada pekerjaanya sehingga pekerjaannya jadi berantakan bahkan sampai dipanggil oleh pak Bowo. “Ya berarti masalahnya udah kelar dong mas?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZERLYwSJbx
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8FJmwtAUp
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAloJel7Rm8
“Iya Is, tapi kemudian ada masalah baru lagi”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8Vuxji1xY
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNEuVDwH4I
“Walah, ada apa lagi mas? Sama pak Bowo lagi?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBNubkuyxK
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGoDMrsV3x
“Bukan Is, kali ini sama orang lain”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2q2jBLXbK
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysbSlCWDKE
“Siapa lagi mas?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGArA1yw2ha
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQylwUWGeKY
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJx18r5b7N8
Andipun kemudian menceritakan tentang bagaimana awalnya dia dan Cita mengikuti sesi hunting foto lalu berkenalan dengan beberapa fotografer, salah satunya Salim. Lalu dia bercerita juga tentang Nada yang kemudian mengajak Cita untuk jadi model di salah satu salon bridal dikota ini, yang kemudan berkenalan dengan seorang banci salon bernama Robi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa00Zrx3Se2
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpl5v2NDXLw
Isna hanya diam saja mendengarkan cerita Andi yang semakin lancar. Dengan begitu mengalir kemudian Andi bercerita tentang apa yang terjadi dimalam ‘perkosaan’ keduanya kepada Cita. Dan bagaimana kemudian mereka terlibat perang dingin, saling diam hingga berhari-hari. Lalu dia cerita juga saat mencari Cita kerumah Nada yang sebelumnya pergi tanpa ijin darinya, lalu mereka ribut disana.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvb45VMvkV
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVReKWllNj
Setelah itu Andi menceritakan tentang apa yang dia pikirkan, tentang kemungkinan Cita sudah dipengaruhi oleh teman-teman barunya itu. Selesai Andi bercerita, Isna masih diam mencerna semua cerita Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkf206UBqd
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gsaX8NIx7
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7h5t06ZPP
“Hmm, kalau menurut Isna sih, soal kejadian pertama, itu murni salah mas Andi. Karena meskipun mas Andi dengar pak Bowo ngomong seperti itu, tapi nyatanya pak Bowo nggak ngapa-ngapain kan?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdzwgGKBHf
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBxOS8YNeL
“Iya sih Is, setahuku pak Bowo nggak ngapa-ngapain, bahkan nggak pernah ngehubungin Cita juga”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ117JQzK0Ag
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8E5hWgQzqk
“Nah itu dia, jadi untuk yang itu sepenuhnya salah mas Andi”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopNEiOhKLr
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4CqNXTo6Tn
“Kalau yang kedua?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhR8tZPrSwE
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgGX54hpgB
“Kalau yang itu, Isna juga belum bisa nyimpulin mas. Mas Andi juga salah karena udah kasar sama Cita. Tapi sikap kasar Cita ke mas Andi itu mungkin juga ada penyebabnya. Mungkin aja bener apa yang mas Andi bilang kalau ada sesuatu yang mempengaruhi Cita”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsp3udjDCX0
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qhoczO7To
“Apa menurutmu salah satu dari mereka? Atau malah ketiga-tiganya?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3M5ggQ9x0P
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RkkZzWSe2
“Yaa bisa aja sih mas. Semua kemungkinan itu bisa aja terjadi. Tapi mungkin juga ada sebab lainnya”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmnXDZIIS1
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDsZMkB4ed
“Sebab lainnya itu apa Is?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYRm8vf6dh
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOs4mppAlL
“Hmm, bisa jadi karena Cita sekarang udah ngerasa terkenal, udah jadi selebgram, udah punya banyak fans, jadi dia ngerasa nggak mau terlalu dikekang sama mas Andi”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuXMZQVGFO
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulODLUAO9B
“Gitu ya?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkBYH8jS5C
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKEZoXlyj1
“Yaa itu masih kemungkinan lho mas, bukan berarti emang bener begitu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSxyagLjgY
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8bGZRhQPH2
“Terus, aku harus gimana Is?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZz767xz8jk
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbAZkyQ2Cyz
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0WqgIs92s
Kali ini giliran Isna yang diam tak langsung menjawab pertanyaan Andi. Dia terlihat sedang berpikir, sementara Andi tak sabar menunggu jawaban dari Isna.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvu3iezEk0p
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfqKf7UzYH3
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswIfPSotDp
“Kalau menurutku, mas Andi harus cari tahu dulu, apa yang sebenarnya ngebuat Cita jadi berubah kayak gitu, jangan buru-buru marahin dia mas”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkLw2F8KxN
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rja2Yx8nX
“Hmm, tapi cara nyari tahunya gimana?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPnK5fidSI
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQJ7fxlaoK
“Gini aja, mas Andi baik-baikin Cita dulu. Ngalah aja dulu mas, minta maaf sama dia, coba bersikap manis. Intinya apa yang dia mau, turutin aja dulu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShOU12zf14
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrcUjzickkY
“Ah masa gitu sih Is? Aku kan nggak sepenuhnya salah”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YKkb8KidV
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5gDz6oCh29
“Ya emang sih, tapi kan mas Andi ada salah juga sama dia, karena udah kasar sama dia. Jadi mas Andi harus minta maaf dulu. Intinya mas, ambil hatinya Cita, biar Cita bisa menerima mas lagi dan bisa semakin terbuka sama mas Andi”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzkBf9ehbpq
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimpkDmZ5Vx
“Hmm, terus?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZ7Pki8W4n
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTUrsobRhd
“Nah, kalau udah baikan, baru tuh mas korek-korek info soal dia. Tapi jangan ditanyain langsung mas”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzp2PxRNRq
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegVlehAx3E
“Lha gimana mau tahu kalau nggak ditanya langsung?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Q1x2QEXtj
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLNBlTHGuS
“Iih mas Andi gimana sih? Masa ya nggak tahu caranya?” perlahan Isna jadi kesal juga dengan sikap Andi yang terlalu polos itu.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk10xdnnoCN
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRprJAgSo0
“Lha ya emang nggak tahu. Jadi aku harus gimana sih?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkz4WmwVUp
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VmjmzUknp
“Udah itu nanti aja mas Isna kasih tahunya. Yang penting sekarang mas gimana caranya mas Andi bisa baikan lagi sama Cita, ambil hatinya Cita mas”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT7D7rbOJh8
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfBxziTTxu
“Hmm iya deh, nanti aku minta maaf ke dia kalau gitu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtvEDqtZAr
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVM58UuZ65
“Inget lho mas, intinya mas Andi ngalah. Apapun yang dikomplain sama Cita, turutin aja, ngalah aja jangan malah dilawan, entar malah ribut lagi, jadi berabe entarnya”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkQ0hNOYxc
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZIL8K78E7
“Iya iya. Yaudah yuk balik lagi ke kantor”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpoA9VTe9JI
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Zq4K8dyuw
“Iya, ayok. Tapi bayarin makan siangnya ya, hehe”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepeR1MBJef
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNPzQA6aGX
“Huh, kirain tadi ngajakin mau nraktir, ujung-ujungnya minta ditraktir juga”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRrO0qeXoaS
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXBWTAPZtp
“Ya tadinya sih mau nraktir mas. Tapi kan jadinya mas Andi curhat dan aku kasih banyak saran, jadi mas Andi dong yang harus bayarin, haha”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGaQdF5kX7N
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHvLzVOSS0
“Dasar. Yaudah kalau gitu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKmxNBXX3jX
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBBeHc7hOm
“Lagian, dimana-mana mah cowoknya yang bayarin makan ceweknya mas”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7bSsMxLQIN
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOtpy9D5OR
“Yee, emang aku cowokmu?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh92OQIZAFW
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSUUAqggVJ
“Emang mas Andi nggak mau jadi cowoknya Isna?” goda Isna.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3UbtXdD9p5
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jbJAhOosS
“Haha, kayaknya kamu lagi jablay ya Is? Suamimu udah berapa lama belum pulang? Haha”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUuyKF9Dp6
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLxmen16Bm
“Haha sialan, malah ngeledek. Nah gitu dong mas, senyum, ketawa, jangan manyun aja bawaannya”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcA1af8pRfm
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtUCuEJd4K
“Haha yaudahlah, yuk cabut”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ431hyhTa74
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnaXgJIf7R9
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwHHuM6UCF
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEr0A2ZD3iX
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2FLF5u2lCY
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7w0pBvoqo
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznvYjQJfuK
Sore harinya waktu pulang kantor, Andi sengaja membawa sekotak martabak manis kesukaan Cita. Dia ingin meminta maaf pada istrinya itu, tapi bukan semata-mata minta maaf, melainkan mengikuti saran dari Isna untuk mengambil hatinya Cita agar bisa mencari tahu apa yang membuat Cita berubah.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtM8nkppunA
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj4rclhVMb1
Namun ternyata semua tidak berjalan semulus apa yang dia pikirkan dan rencanakan. Cita masih bersikap dingin kepadanya, dan masih saja tidur bersama dengan anak dan ibunya. Bahkan, martabak yang dibeli Andi tak sedikitpun disentuh oleh Cita. Andi marah, sangat marah. Dia sudah berusaha menurunkan egonya, berusaha mengalah demi minta maaf kepada Cita, tapi apa yang dia dapat sungguh diluar dugaannya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmcFOaHGIuG
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmBu9iF3pi
Malam itu juga dia langsung mengubungi Isna menceritakan apa yang terjadi, namun Isna meminta agar Andi menahan diri dulu dan baru besok menceritakannya secara langsung. Akhirnya malam itu Andi hanya bisa menyimpan kekesalan dan amarahnya sendirian.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmQr4fnRqQ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk66lufdRDs
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrykRn5Vi2
“Aku kurang apa sih Is? Aku udah coba ngalah lho, udah aku beliin makanan yang dia suka, udah bersikap manis didepannya, tapi dia malah nyuekin aku. Sedikitpun nggak disentuh martabak itu. Sedikitpun nggak ada dia ngomong apapun ke aku!”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3STqhrmce
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQNho2tqAD
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdkmeJj6da
Andi langsung menumpahkan segala kekesalannya kepada Isna setibanya mereka ditempat makan siang seperti kemarin. Bahkan pelayan yang mau memberikan daftar menupun sampai terkejut dan tidak jadi memberikannya kalau saja Isna tidak segera memanggilnya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OJXTC2HT9
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0rlfQ7s9o
Isna memang tak langsung menanggapi kemarahan Andi, dia memesan makan dulu untuk mereka berdua. Dia tak tahu Andi mau makan apa, dia asal pesan saja. Setelah pelayan itu pergi, barulah Isna melayani kekesalan Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4MTTOd9Hh
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLUThWzAYi
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7OS5uR54V
“Kamu tuh lho mas, sabar dulu dong, baru juga nyampe udah mencak-mencak gitu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5MJzslJcW
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8rihF8Nes
“Yaa abis gimana Is, aku udah coba ikutin saran kamu kemarin, tapi sikap Cita malah kayak gitu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUYGW3rzTdc
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5G3F8NdAK3
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvuCGopa0I
Andi masih terlihat begitu emosi. Emosi yang dia tahan-tahan dari semalam, ditambah lagi seharian tadi pekerjaan membuatnya semakin stres.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHPmc1IfWm
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77PnpdagBx
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUGzmLCUiR
“Mas, sebelumnya Isna mau nanya dulu deh. Apa ada sesuatu yang belum mas Andi ceritain sama Isna?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqcm3veOUU
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwCHsz5wtt
“Sesuatu apa Is? Aku udah cerita semuanya ke kamu kemarin”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbAUwC3k1b
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nIS3r3kkh
“Yaa apa gitu, Isna juga nggak tahu mas. Cuma, sepertinya ada sesuatu yang mungkin bikin Cita segitu marahnya sama mas Andi”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLlVQeyQgqn
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiYQP9G0nu
“Dia marah sama aku? Harusnya kan aku yang marah sama dia Is. Apa alasan dia marah sama aku? Karena sikapku? Aku bersikap seperti itu karena aku ini suaminya, aku harus melindunginya! Dia bukannya menghargai sikapku itu malah nyuekin aku!”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDa4OObNwYH
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMn6YOIMPO
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqagDQZXlX
Isna tidak buru-buru menanggapi ocehan Andi yang belum juga surut itu. Terlebih lagi makanan yang mereka pesan tak lama kemudian sudah datang. Dengan perasaan kesal yang teramat langsung saja Andi menyantap makanan didepannya dengan lahap. Hal itu membuat Isna menahan tawa juga karena saking gelinya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrWxmMB8Uz
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvvEbx1fZU
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGQPQ0r88Q
“Laper juga ya mas marah-marah gitu?” goda Isna.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtEjglHMPuh
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOxDeq0KQI
“Berisik” jawab Andi yang mulutnya masih penuh makanan.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8wXaTJrAs
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfAKyxkyHg
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVWNWh9Dpy
Bukannya tersinggung Isna malah makin kencang tertawa. Tapi dia tak lagi menggoda Andi, membiarkan pria itu menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Karena diapun sebenarnya juga sudah sangat lapar karena tidak sarapan tadi pagi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6HYF3W2MB
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJW5R0nKhq
Setelah makanan mereka habis, kembali Andi meluapkan kekesalannya kepada Isna. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Cita. Hal itu semakin menguatkan keyakinannya kalau memang ada seseorang yang sudah memberikan pengaruh buruk kepada istrinya, sehingga bersikap sedemikian dingin kepadanya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaq3jjf7EmH
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0sAC6T8vXn
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2ikrA6MiQ
“Aku harus cari tahu tentang orang-orang itu lebih jauh lagi Is” ucap Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXyrDvI6LA
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCij4EhNagb
“Siapa?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ILg9Nhrkc
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEaITScMG4N
“Ya itu, si Nada, si Salim sama si bencong salon itu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmCXva1om1
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXQofuG0JA
“Terus, mau nyari tahunya gimana kalau mas Andi aja masih marahan sama Cita?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9UUnmdXzN
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9ZDFwiAaU
“Aku cari tahu sendiri aja”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05HC0gCV34
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkwSuPF54i
“Iya, tapi caranya gimana? Kalau sama Nada, okelah mas udah tahu orangnya. Terus yang 2 orang lagi mau gimana?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2ISATQOrW
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1LqSga8El
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJyibtVSGK
Andi diam. Dia bingung harus melakukan apa. Karena benar apa yang dibilang oleh Isna, dia memang belum mengenal 2 orang lainnya. Dengan Salim dia sudah pernah ketemu, sudah pernah ngobrol juga, tapi hanya obrolan sebatas kamera dan potret memotret saja saat mereka hunting foto. Dan saat itu, Andi tidak meminta kontak dari satupun orang yang ada disitu. Sedangkan dengan Robi, Andi malah sama sekali belum pernah ketemu, hanya pernah melihat dari foto yang ditunjukan oleh Cita saja.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWUfvomVhF
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrK161E2iGI
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpSInrvGk8
“Entahlah Is, aku nggak tahu” jawab Andi melemah.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9F14j15Gq
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yIyhC4oEQ
“Udah mas tenang dulu, kamu itu cuma lagi emosi aja” sahut Isna dengan santainya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRaZhNv7FF
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZK4VcYdcup
“Ya terus aku harus gimana lagi Is? Saranmu udah aku lakuin lho, tapi Cita malah kayak gitu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1zkbYZNNG
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxepAPJKuCn
“Kasih waktu dulu buat Cita mas. Mungkin dia emang masih marah ke kamu, entah karena apa”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzzKH3ZrTR
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQbEWM0UGo
“Ya tapi kasih waktu sampai kapan? Yang ada aku jadi makin kesal kalau begini caranya!”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gToQl2uJM
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdZGaH0gHs
“Kalau sampai kapannya Isna juga nggak tahu mas. Tapi mas Andi harus tetep bersikap manis sama Cita, baik-baikin dia terus. Entar kan pasti luluh juga dia”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGFtdQ88Y2k
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4f97Kdwa86
“Haduuh Is, mau sampai kapan? Orang udah baik kalau dicuekin terus ya kesel lah!”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUKPRirXDh6
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cruZSpo5k
“Ya jangan nyerah dulu dong mas, kan baru sekali. Jangan gara-gara kemarin terus mas berubah sikap didepan dia, entar dia kira mas Andi nggak serius lagi minta maafnya, jadi makin kacau kan?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVyHHkITb6C
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2X5RL7yYSM
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCibKvmPVK9
Andi hanya mendengus kesal saja. Tapi apa yang dibilang Isna memang ada benarnya, pikir Andi.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQYtnKux2Fw
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzoEJiywS8d
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77av9d3IRH
“Tiap orang beda-beda sih mas, tapi namanya orang kesel ya nggak semuanya bisa langsung luluh cuma karena sekali dibaikin. Mas Andi harus berusaha terus, baik-baikin dia. Cewek memang kayak gitu mas. Aku aja nih ya, pernah marahan sama suamiku. Ya kayak gitu, lama marahannya. Tapi karena ngelihat suamiku tulus minta maaf, lama-lama aku luluh juga, meskipun sebenarnya aku yang salah”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsfhBPa4TX
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4f1iFzLZv
“Emang gitu ya Is?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3neRqIHCWI
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBycSEW6V7y
“Iya mas. Mas tahu kan, ada yang bilang kalau cewek itu selalu benar. Itu nggak sepenuhnya salah lho mas. Perasaan cewek itu, meskipun sedikit, tapi ada kalanya dia nggak mau disalahin. Tapi buat maafin pasangannya, cewek biasanya ngelihat dulu keseriusan dari pasangannya itu. Kalau cuma sekali aja mas Andi udah nyerah, gimana mau dapet maaf dari Cita?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lgfmPlUM2
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLFVGwfNB7
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yGWVvUn96
Andipun mengangguk. Dia memang tidak begitu memahami karakter wanita. Dia hanya mengenal sedikit wanita dengan sangat baik. Hanya ibu dan istrinya saja. Selebihnya dia hanya sekedar tahu wanita dari luarnya saja, tidak benar-benar mengetahui sampai sifat-sifat mereka. Kali ini dia merasa beruntung karena menurutnya, dia mendapat banyak masukan yang bagus dari Isna.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxnbbyYkrp
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkj77k0QElb
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFgXAAmCSf
“Mas Andi ada kontaknya orang-orang itu?” tanya Isna.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8Cysyit7m
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqiTl7RU5KY
“Siapa?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJbPPfkofm
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfEW38tPCT
“Ya mereka, Nada, Salim sama si bencong salon itu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLnj5MmqAm
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyqypUyQmv
“Hmm, kalau Nada ada sih, kalau yang lain nggak ada. Kenapa emang?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOARnOo4Xpm
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmJ27VpwHL
“Yaudah sini aku minta mas”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ranR65HLx
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVV0WL05Cnx
“Buat apa?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk7hTlkULqI
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGSVjdmust
“Biar Isna bisa bantuin dikit-dikit”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84DBAMOGXJ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXc4SMHFYm3
“Bantuin gimana?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl29kha4VPo
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwaJrMG1gYL
“Udahlah, yang penting mas Andi kasih aja dulu kontaknya Nada ke Isna, nanti biar Isna yang urus deh”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElNKQpQF25
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzjiizSOs5
“Urus gimana sih Is? Jangan macem-macem ah”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZkYGaVeSu
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUhhBsKGAJ
“Yee siapa yang mau macem-macem? Mau dibantuin nggak?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4VC59mbeA
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3YC5HRBqE
“Yaa mau, tapi kamu mau ngapain?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEjjY1DkqU
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDgpDs4OrD
“Udah mas Andi tenang aja, pokoknya terima beres. Ini urusan cewek mas. Yakin deh kalau udah jadi urusan cewek gini bakalan lebih mudah”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5NXredOeQ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87wFRu1yG5
“Hmm, yaudah deh kalau gitu, tapi bener ya kamu nggak bakal macem-macem?”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAKAB12qPqc
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95AGCxIITk
“Mas Andi percaya aja sama Isna”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuGWHVohSH
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Knqktcb3n
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflPFmIi0oq
Meskipun Andi tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Isna, tapi dia tetap memberikan nomer hp Nada yang waktu itu sempat menghubunginya untuk memintakan ijin Cita menginap dirumahnya.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTU2jsn3zQG
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVUClto4wB
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigQz8xD85q
“Oke deh, udah Isna simpen” ucap Isna setelah menerima nomer hp Nada.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI174XdkHHl
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvBIT2SNmx
“Makasih ya Is, aku nggak tahu kamu mau ngapain dengan nomer itu, tapi yang jelas aku makasih banget kamu udah bantuin aku”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mbkms579t
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAVAxqOTKV
“Iya mas, santai aja, asal makan siangku dibayarin terus ya, hehe”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRmpdgXpJQ
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSghSVXXQ7
“Hehe, gampang kalau soal itu”10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnI1UAuttw
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpfVEoy3vs
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHNMpPfkpZ
Andi tidak tahu bagaimana Isna akan membantunya, tapi kalau memang bisa membuat rumah tangganya dengan Cita membaik lagi, terutama bisa mengembalikan Cita seperti yang dulu lagi, dia tak mau ambil pusing apa yang akan dilakukan Isna.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftO6eUsbKb
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7o4BXLS3ci
Sementara itu Isna sendiri tersenyum melihat Andi yang sudah mulai tenang. Terlebih lagi, Andi sudah mulai dan semakin percaya kepadanya dengan memberikan nomer Nada kepadanya. Nampaknya dia sudah merencanakan sesuatu untuk membantu rekan kerjanya itu.10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXd3vVUJURq
10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZwo6M9BdR
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YepoJi028
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8DWPlZeRS
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsG8Or2w86F
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQfSYoH8V3b
*10415Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLkN5XZObA
Penana
search
登入arrow_drop_down
註冊arrow_drop_down
