#29 Pukulan Telak5504Please respect copyright.PENANAI2R6OKaTEQ
5504Please respect copyright.PENANAESxID810Kb
5504Please respect copyright.PENANAz1en4nhKlq
Hari minggu pagi, sekitar jam 9 Cita sudah selesai bersih-bersih rumah. Sebenarnya dia masih malas untuk melakukan apapun, karena sampai saat ini dia masih sangat khawatir dengan dm yang dikirim kepadanya beberapa hari yang lalu. Sebenarnya, dm itu sudah lebih dari seminggu dikirim, tapi memang baru beberapa hari yang lalu dia buka.5504Please respect copyright.PENANANmsHYdDD3G
5504Please respect copyright.PENANAqXQw014DsC
Dia masih kepikiran, siapa yang mengirimnya, dan apa tujuan dari si pengirim itu. Apalagi dia juga sudah sempat membalas untuk menanyakan apa mau orang misterius itu, tapi belum dibalas sampai sekarang. Ditambah lagi, sejak beberapa hari yang lalu, pak Bowo memang tidak lagi muncul dirumah ini. Memang dia yang meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya, tapi karena pak Bowo bilang akan mencari orang itu dan membuat perhitungan, dan juga menyuruhnya untuk menunggu kabar, membuatnya semakin khawatir.5504Please respect copyright.PENANAJG6gPp9mQC
5504Please respect copyright.PENANA0zbHmmoiY2
Sampai hari ini, belum ada kabar sama sekali dari pak Bowo. Dia berharap, segera ada kabar dari lelaki itu. Hanya sekedar kabar tentang hasil pencarian orang misterius itu saja, sehingga dirinya bisa tenang. Namun lebih daripada itu, dia sudah benar-benar memutuskan untuk tidak mau bertemu dengan pak Bowo lagi. Dia sudah benar-benar menyesali perbuatannya, meskipun sampai sekarang dia belum bilang apa-apa kepada ibu mertuanya.5504Please respect copyright.PENANAj5BY3v7vBB
5504Please respect copyright.PENANAcOI8g8yeUS
Ibu mertuanya sendiri tidak lagi membahas hal itu. Melihat Cita yang kadang seperti orang linglung, membuat ibu mertuanya menganggap bahwa Cita masih memikirkan penyesalan atas perselingkuhannya, dan dia memutuskan untuk menunggu Cita merasa lebih baik baru diajak ngobrol masalah itu. Tapi dia tak tahu, apa yang dipikikan Cita ternyata lebih berat daripada itu.5504Please respect copyright.PENANAX8eIz3qf9L
5504Please respect copyright.PENANALmbTZjaI5j
Dan pagi ini, terlihat ibu mertua Cita dan juga Putra sudah rapi. Mereka akan pergi hari ini. Sedangkan Cita masih memakai daster rumahan seperti biasa saat sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangganya.5504Please respect copyright.PENANAryoZDsISwr
5504Please respect copyright.PENANAVFTCrmeqdg
5504Please respect copyright.PENANAauJSPnPMsE
“Cit, kamu mau ikut nggak?” tanya ibu mertuanya.5504Please respect copyright.PENANAAqKSp5ad6W
5504Please respect copyright.PENANAycGViZQ4I3
“Emang mau kemana bu? Cita kayaknya dirumah aja deh, pengen istirahat” jawab Cita.5504Please respect copyright.PENANAOQPblrNcaA
5504Please respect copyright.PENANAWqSlgb954e
“Kamu kenapa nak? Kamu sakit?”5504Please respect copyright.PENANAKvlilCnxeL
5504Please respect copyright.PENANAjbNyDG7N5e
“Hmm, nggak tahu bu, cuma kurang enak badan aja. Mungkin istirahat sebentar nanti juga baikan kok”5504Please respect copyright.PENANA3gpPOFJ5I7
5504Please respect copyright.PENANAYvM3NGmF7m
“Yaudah kalau gitu, baik-baik dirumah ya. Ibu sama Putra pergi dulu”5504Please respect copyright.PENANAtIxoJugj8c
5504Please respect copyright.PENANAGBvXWJAw0W
“Iya bu hati-hati”5504Please respect copyright.PENANANAeBUtcEFE
5504Please respect copyright.PENANASkZ9g15pl6
5504Please respect copyright.PENANAYY2DNFDIO2
Akhirnya ibu mertuanya hanya pergi berdua dengan Putra. Cita hanya mengantarnya sampai didepan rumah saja, dimana taksi online yang dipesan sudah menunggu. Setelah ibu mertuanya berangkat, Cita masuk lagi kedalam rumah untuk duduk beristirahat sebentar diruang tengah.5504Please respect copyright.PENANAbeB197LVHW
5504Please respect copyright.PENANA7s344G2vhO
Sebenarnya Cita tidak ikut ajakan ibu mertuanya bukan karena dia ingin istirahat, tapi karena dia ada rencana lain hari ini. Dia ingin menemui seseorang, yang tak lain adalah Nada. Dari kemarin, Cita sudah berpikir masak-masak. Dia rupanya tak kuat menanggung beban ini sendirian. Dia ingin bisa berbagi dengan orang lain. Paling tidak, orang itu mau mendengarnya, meskipun pada akhirnya akan menghakiminya, menyalahkannya, bahkan menghujatnya, dia siap. Yang pasti, dia ingin berbagi.5504Please respect copyright.PENANAMaSAGDgpF8
5504Please respect copyright.PENANAU1DZ9vk0SP
Seharusnya, memang dia mencurahkan isi hatinya itu kepada ibu mertuanya, orang yang paling dekat dan paling bisa mengerti dia. Terlebih lagi, dengan curhat ke ibu mertuanya, maka aib ini tidak akan menyebar terlalu luas dan hanya diketahui oleh keluarganya saja. Tapi, Cita tidak siap untuk bercerita kepada ibu mertuanya. Dia terlalu takut dan malu, mengingat betapa baik dan sayangnya ibu mertuanya kepadanya.5504Please respect copyright.PENANA1Qhv8eMwsM
5504Please respect copyright.PENANAxZGIdbClD7
Dan akhirnya pilihan Cita jatuh kepada Nada, satu-satunya sahabat yang dia punya dan dia percaya saat ini. Dia merasa tak memiliki teman lain lagi yang bisa diajak cerita mengenai hal ini. Karena sebelumnya, saat dia bermasalah dengan Andi dulu, dengan Nada lah dia bercerita. Meskipun saat itu Gunawan juga sempat ikut mendengar ceritanya, tapi diapun percaya pada Gunawan. Dan bila hari ini ada Gunawan juga dirumah Nada, dia juga sudah siap, karena dia percaya pada mereka berdua.5504Please respect copyright.PENANAIn9IucCvnr
5504Please respect copyright.PENANA1DYzQR9HFM
Akhirnya setelah merasa cukup beristirahat, Cita kemudian mandi. Setelah mengganti baju, dia tak langsung berangkat. Dia kembali duduk diruang tengah. Kembali hatinya terasa bimbang. Haruskah dia menceritakan hal ini kepada Nada? Bagaimana kira-kira reaksi Nada nanti? Apakah Nada akan menertawakannya karena telah benar-benar berselingkuh dan tuduhan Andi menjadi benar adanya? Atau apakah Nada akan bersimpati padanya?5504Please respect copyright.PENANAX6PVbVNLIA
5504Please respect copyright.PENANALU1wk070TO
Dan jika ada Gunawan disana, bagaimana pula reaksi Gunawan? Akankah dia juga bersimpati padanya? Atau justru memandangnya sebagai perempuan murahan yang rela memberikan hati dan tubuhnya kepada pria lain demi sebuah kenikmatan duniawi?5504Please respect copyright.PENANAwkuS0GB2wO
5504Please respect copyright.PENANA7FPQwazOqe
Padahal semalam Cita sudah memantapkan diri untuk menemui Nada, dan kalaupun Gunawan ada disana, dengan dia juga. Dia sudah menyiapkan diri menghadapi apapun reaksi dari mereka. Tapi kini tiba-tiba dia jadi merasa ragu lagi.5504Please respect copyright.PENANAWettVGle1B
5504Please respect copyright.PENANAEt7UNECsrc
Setelah berdiam diri disana, setelah mengela nafas yang cukup panjang, kembali Cita memantapkan dirinya, menyiapkan hatinya, untuk apapun yang akan dia terima dari Nada dan Gunawan nanti setelah mendengar ceritanya. Dia siap. Yang terjadi, terjadilah.5504Please respect copyright.PENANAi4ynp1ri5w
5504Please respect copyright.PENANAdEzr5283VW
*5504Please respect copyright.PENANAcBogA4rJgV
*5504Please respect copyright.PENANAiswOjYKcO4
*5504Please respect copyright.PENANAFiUDCsN4Cf
*5504Please respect copyright.PENANAYC97GV7huI
5504Please respect copyright.PENANAC8Am1DadPC
Sementara itu, ibu mertua Cita telah sampai ditempat tujuannya. Dia memang tak memberi tahu kemana akan pergi kepada Cita. Harapannya, Cita yang terlihat sedang suntuk dan banyak pikiran, mau ikut dengannya. Dan yang pasti, ketika sampai ditempat ini, dia akan sangat terkejut. Mungkin akan senang, atau entah seperti apa. Tapi sayang, dia tidak ikut.5504Please respect copyright.PENANArbECWZM8jC
5504Please respect copyright.PENANAN6XULovmX5
Setelah membayar ongkos taksi, diapun turun menggendong Putra. Memasuki tempat yang dia tuju, dia disapa oleh seorang penjaga yang sudah cukup mengenalnya dan juga Putra karena sering berkunjung kemari.5504Please respect copyright.PENANAb3Z8q1OnQ7
5504Please respect copyright.PENANABDk7Enqnbm
5504Please respect copyright.PENANAhlbzsnuc4H
“Selamat pagi bu Warni, selamat pagi Putra” sapa penjaga itu.5504Please respect copyright.PENANAyllRBgzbXU
5504Please respect copyright.PENANAjCfcztpWAy
“Selamat pagi om Galih” balas ibu mertua Cita.5504Please respect copyright.PENANAYUHW8MzGir
5504Please respect copyright.PENANAuSSw5x74ZY
“Mau jemput mas Andi bu?” tanya penjaga itu.5504Please respect copyright.PENANAc5vKgyo8yR
5504Please respect copyright.PENANAgBbaxqxlH7
“Iya mas, kan hari ini dia keluar” jawab ibu Andi sambil tersenyum.5504Please respect copyright.PENANAAhVN3uajU5
5504Please respect copyright.PENANAw0E3oj2SDM
“Iya bu, silahkan ditunggu disana dulu” ucap penjaga itu sambil menunjuk kekursi tunggu. “Mas Andi kayaknya tadi lagi siap-siap, mungkin bentar lagi keluar” lanjutnya.5504Please respect copyright.PENANAD56xn03u3R
5504Please respect copyright.PENANA6T6J9TAuvi
“Makasih mas”5504Please respect copyright.PENANAuPQF2iWpy7
5504Please respect copyright.PENANA6hl2MbiEna
5504Please respect copyright.PENANA8JbgS8OEA5
Ibu Andi dan Putra kemudian menuju ke kursi tempat menunggu seperti yang ditunjuk oleh penjaga tadi. Mereka berdua memang menuju ke lapas, tempat Andi dipenjara. Dan hari ini, Andi dibebaskan. Belum waktunya memang, tapi ada sesuatu yang bisa membuat Andi bebas hari ini, yang Andi belum mau menceritakan apa sebabnya kepada ibunya.5504Please respect copyright.PENANAQQvmWAOcEh
5504Please respect copyright.PENANAZHKT8NiRp2
Sekitar 15 menit mereka menunggu. Tak terasa karena tingkah Putra cukup menghibur disitu. Mereka juga didatangi dan disapa beberapa orang petugas disitu yang memang sudah merasa cukup akrab dengan mereka, terutama Putra. Tak berapa lama kemudian, Andi keluar dengan membawa sebuah tas ransel kecil.5504Please respect copyright.PENANAzG8ijIHtmS
5504Please respect copyright.PENANA79aK4fxlT2
Penampilan Andi terlihat cukup segar dan rapi. Tubuhnya juga terlihat lebih berisi, karena selama didalam penjara ini cukup banyak kegiatan yang dia lakukan. Dia tersenyum melihat ibu dan anaknya sudah menunggunya, namun agak kecewa karena tidak ada Cita yang ikut menjemputnya. Tapi dia segera menghampiri ibunya, mencium tangannya lalu memeluknya. Kemudian dia menggendong, memeluk dan menciumi Putra yang tertawa-tawa dan terlihat geli diciumi oleh ayahnya.5504Please respect copyright.PENANAWXrDD1FL9b
5504Please respect copyright.PENANA1olKypKM2Q
5504Please respect copyright.PENANAVKpSksKkPn
“Sehat Di?” tanya ibunya.5504Please respect copyright.PENANAbKBZRRxxru
5504Please respect copyright.PENANARgYPuk2roy
“Alhamdulillah, seperti yang ibu lihat” jawab Andi sambil tersenyum.5504Please respect copyright.PENANAzdI2RkQZbx
5504Please respect copyright.PENANAFpBgSTOAjd
“Yaudah, yuk pulang” ajak ibunya.5504Please respect copyright.PENANALp0iBbA9bC
5504Please respect copyright.PENANAHpKEpWPbKQ
“Iya bu, ayo”5504Please respect copyright.PENANAgNrSpy7Ez8
5504Please respect copyright.PENANA2ocNKF0gsW
5504Please respect copyright.PENANAyLIIsqYbqP
Setelah bersalaman dengan para petugas lapas dan berpamitan, juga sempat mendapat sedikit wajangan dan nasehat dari para petugas lapas, merekapun akhirnya meninggalkan tempat yang sudah beberapa bulan menjadi tempat tinggal Andi itu.5504Please respect copyright.PENANAaZfgGpnRpF
5504Please respect copyright.PENANAwsce5uFNaT
Sesaat, Andi berbalik dan menatap lapas itu. Dia tersenyum, mengingat apa yang selama ini dia alami disana.5504Please respect copyright.PENANAp7BZcOJDOG
5504Please respect copyright.PENANATFEcHpjFFc
Saat pertama kali masuk kesini, Andi memang sudah ketakutan. Cerita dari polisi yang mengatarnya benar-benar membuatnya takut. Apalagi dia dipenjara karena kasus kekerasan pada seorang perempuan. Dan kabar bahwa pelaku kekerasan terhadap perempuan akan mendapatkan perlakuan buruk seperti kekerasan fisik atau kekerasan seksual sangat menghantuinya.5504Please respect copyright.PENANALNJDVLLSHl
5504Please respect copyright.PENANAoFrj1XLde5
Dan memang benar, hari-hari pertama didalam penjara itu, Andi sempat mengalami ‘ospek’ dari para napi senior. Beberapa kali dia mendapatkan pukulan diwajah dan tubuhnya. Namun nasibnya itu terselamatkan beberapa minggu setelahnya, saat ada seorang narapidana masuk ke lapas ini. Narapidana itu begitu masuk langsung disegani oleh para napi lainnya, karena dia termasuk salah satu preman yang menguasai hampir semua lahan parkir dikota ini.5504Please respect copyright.PENANAPf0sXeHZzB
5504Please respect copyright.PENANADTiUBomQTC
Hanya lahan parkir, memang. Tapi dikota kecil seperti ini, keberadaan preman seperti dirinya tentu saja sangatlah disegani. Apalagi meskipun statusnya adalah seorang preman, bukan berarti dia seenaknya saja sering melakukan kejahatan. Kalau anak buahnya, memang iya. Tapi kalau dia, jarang sekali. Dia ditangkap dan dipenjara karena kasus penganiayaan terhadap seorang pejabat dikota ini. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah dia, karena memang pejabat itu terlalu arogan, hingga membuat mereka adu mulut, dan si preman itu lepas kendali hingga memukulnya. Hanya sekali pukul sebenarnya, tapi berhadapan dengan orang yang sok berkuasa, tentu akan jadi panjang masalahnya, hingga akhirnya preman itu berakhir dipenjara.5504Please respect copyright.PENANAE4KLSrZn0N
5504Please respect copyright.PENANACpaZHGjtW3
Hari pertama preman itu berada didalam penjara, dia melihat seseorang memukuli Andi. Karena merasa familiar dengan Andi, diapun menghentikan aksi itu dan menyuruh napi yang memukul Andi pergi. Meskipun statusnya napi senior, tapi karena mengenal siapa preman bertubuh tinggi besar itu, napi itu takut juga dan akhirnya pergi.5504Please respect copyright.PENANAj1IRbA1YlL
5504Please respect copyright.PENANAw1lU1jZnu3
Dan ternyata benar, napi itu mengenal Andi sebagai orang yang bekerja di bank tak jauh dari tempat dia biasa nongkrong. Andipun juga mengenalnya karena cukup sering bertemu dengan preman itu, bahkan beberapa kali membelikan preman itu rokok ataupun minuman. Akhirnya merekapun berkenalan dan saling tukar cerita. Preman itu sempat tertawa mendengar sebab kenapa Andi dipenjara, tapi tidak sampai melakukan pemukulan seperti napi-napi lainnya. Bahkan sejak saat itu dia berteman dengan Andi. Dan karena pertemanannya dengan si preman, akhirnya Andi terbebas dari bullyan didalam penjara.5504Please respect copyright.PENANAYubfCHPttW
5504Please respect copyright.PENANAQm0yxBTQMz
Selanjutnya, hari-hari Andi didalam penjara diisi dengan mengikuti berbagai kegiatan yang disiapkan oleh para sipir. Kegiatan-kegiatan itu beberapa ada yang menguras fisik. Bagi Andi, tak ubahnya seperti sebuah latihan fisik, yang pada akhirnya sekarang membentuk tubuhnya menjadi lebih berotot.5504Please respect copyright.PENANAkcIxilVmIM
5504Please respect copyright.PENANAayAaxOKWs3
5504Please respect copyright.PENANAlQI22Xk9Wf
“Di, kenapa?” tanya ibunya saat melihat Andi melamun, yang membuyarkan lamunannya.5504Please respect copyright.PENANAbhncNF6Q1W
5504Please respect copyright.PENANAO5ZoF95SyB
“Ah nggak kok bu, cuma keinget aja hari-hari disini, hehe” jawab Andi.5504Please respect copyright.PENANA91jpWdOqtk
5504Please respect copyright.PENANAfazws04b4v
“Emangnya kenapa? Kamu bilang kamu baik-baik aja dipenjara? Udah nggak pernah dipukuli lagi kan?” tanya ibunya. Dia baru tahu kalau Andi pernah dipukuli saat Andi cerita, tapi pemukulan itu sudah lama berlalu.5504Please respect copyright.PENANABemri5MuAp
5504Please respect copyright.PENANAg3SzJAU27Y
“Nggak kok bu, emang udah nggak pernah dipukulin sejak Andi deket sama Toni” jawab Andi.5504Please respect copyright.PENANApalbOFEjUH
5504Please respect copyright.PENANACUxZ5XgsQk
“Ooh. Lha terus yang kamu inget-inget tadi apa emangnya?”5504Please respect copyright.PENANAhrxVm0fE41
5504Please respect copyright.PENANAcbvuQNQuOr
“Ya temen-temen Andi disitu, terus sipir-sipirnya juga. Sama kegiatan-kegiatan Andi selama didalam bu. Yaudah, mending kita pulang aja bu sekarang” ucap Andi.5504Please respect copyright.PENANAs9z39fOCDi
5504Please respect copyright.PENANAz5czlw1qtZ
5504Please respect copyright.PENANAXYR3sqJXmO
Ibunya mengangguk, dan merekapun mencegat taksi yang mangkal disekitar situ. Dalam perjalanan pulang, nampak mereka tertawa-tawa mendengar celotahan Putra. Anak itu nampak senang sekali karena ayahnya sudah akan pulang. Putra memang masih belum mengerti tentang penjara, yang dia tahu, ayahnya di lapas itu sedang bekerja. Dan saat ini, hari ini, ayahnya akan pulang. Dia senang karena bisa bermain lagi setiap hari ayahnya.5504Please respect copyright.PENANAkKFk5G8hpB
5504Please respect copyright.PENANApVA8D6P1ad
Perjalanan hari itu terasa lancar dan akhirnya mereka sampai dirumah. Terlihat pintu rumah tertutup rapat. Andi sempat mengecek garasi, dan ternyata motor Cita juga tidak ada.5504Please respect copyright.PENANAshoYZVVGZT
5504Please respect copyright.PENANAhWrnrxpCZc
5504Please respect copyright.PENANAkQmvOXymEo
“Cita lagi keluar bu” ucap Andi.5504Please respect copyright.PENANAzns2cknff6
5504Please respect copyright.PENANAASxJPflF3J
“Loh, tadi dia bilang mau istirahat katanya” jawab ibunya.5504Please respect copyright.PENANAg8OWdCNKht
5504Please respect copyright.PENANAYLCW0SeIBT
“Coba itu tanya dia lagi dimana”5504Please respect copyright.PENANAPA4HXW2CYT
5504Please respect copyright.PENANAZEelb6dFoQ
“Bentar ya”5504Please respect copyright.PENANAIWNOFhU1QA
5504Please respect copyright.PENANACJWneJd3Vf
5504Please respect copyright.PENANAlwIO8fv3SC
Ibu Andi lalu mencoba menghubungi Cita. Setelah berbicara beberapa saat melalui telpon, dia menghampiri Andi.5504Please respect copyright.PENANAJX5K3dO9iV
5504Please respect copyright.PENANAmBeXmZQwR9
5504Please respect copyright.PENANA7FxRnl8ZDw
“Cita lagi dirumah Nada”5504Please respect copyright.PENANAkdychN4cH2
5504Please respect copyright.PENANA5faaRX1AGD
“Ooh gitu. Yaudah biar Andi susul kesana bu”5504Please respect copyright.PENANAwFw8FTH5Lc
5504Please respect copyright.PENANAEjONPTeA1Y
“Kamu nggak istirahat dulu?”5504Please respect copyright.PENANAyFDySZOGED
5504Please respect copyright.PENANAwPYVEi7AzQ
“Nggak bu, Andi udah kangen banget sama Cita, Andi pengen cepet-cepet ketemu dia, hehe”5504Please respect copyright.PENANAB1cbZLzh2Q
5504Please respect copyright.PENANAOdLyZUTzgS
“Hmm nak, apa nggak sebaiknya ditunggu dirumah aja? Dia, mungkin, hmm…” ibunya terlihat ragu untuk menceritakan apa yang dia tahu, apa yang dia pikirkan, kepada Andi.5504Please respect copyright.PENANAqNRYbzuwDx
5504Please respect copyright.PENANAB9PNF14FEu
5504Please respect copyright.PENANAbaP3e9IJXM
Melihat ibunya yang sepertinya ragu untuk bercerita, Andi tersenyum lalu memeluk ibunya. Ibunya tentu heran dengan sikap Andi ini. Kemudian Andi melepaskan pelukannya dan masih tetap tersenyum pada ibunya.5504Please respect copyright.PENANAFOQjhh8oHo
5504Please respect copyright.PENANAEqh0cCzBz8
5504Please respect copyright.PENANAGO6laGvYyF
“Bu, ibu tenang aja. Andi udah tahu semuanya” ucap Andi dengan tenang.5504Please respect copyright.PENANAb4KHm0Pu6I
5504Please respect copyright.PENANAN8ppZkVRwq
“Maksud kamu?”5504Please respect copyright.PENANAOcfSLxz3kh
5504Please respect copyright.PENANA8y03Q5utLp
“Semuanya bu, Andi udah tahu. Dan ibu nggak usah khawatir, Andi akan nemuin Cita, dan bawa Cita pulang lagi kerumah ini. Andi akan membawa Cita pulang baik-baik, dan Andi akan mencoba membawa Cita pulang dengan tersenyum” jawab Andi, masih tenang dan tersenyum.5504Please respect copyright.PENANAnM96oTLo5Q
5504Please respect copyright.PENANA4Bc2bcXMz5
5504Please respect copyright.PENANAKKkEpEFpRN
Ibunya sebenarnya belum begitu paham maksud Andi, tapi melihat senyum dan ketenangan Andi, dia sedikit bernafas lega, dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Diapun akhirnya mengangguk dan memberi ijin Andi untuk menjemput Cita.5504Please respect copyright.PENANApg6nJQiBLM
5504Please respect copyright.PENANAYioiXl0sBn
Setelah mendapat ijin dari ibunya, Andi segera menuju mobilnya. Memanaskan mesinnya sebentar, karena mobilnya sudah jarang sekali digunakan, karena baik Cita maupun ibunya tidak ada yang bisa mengendarainya. Mereka hanya sesekali saja menyalakannya untuk memanaskan mesin mobil itu. Setelah dirasa cukup, barulah Andi memacu mobilnya dengan santai menuju rumah Nada.5504Please respect copyright.PENANAMVsxe0aO3q
5504Please respect copyright.PENANATnL8u3p9XB
5504Please respect copyright.PENANA6LVoxRdDsc
“Tunggulan istriku sayang, aku akan menjemputmu. Aku akan membawamu pulang, dan kita akan memulai semuanya lagi, dari awal.”5504Please respect copyright.PENANAmruaWhPnRO
5504Please respect copyright.PENANAmpgkGOZwOQ
*5504Please respect copyright.PENANAV2evT4n0Sj
*5504Please respect copyright.PENANAkawWOa1xO7
*5504Please respect copyright.PENANAg4oc4y0KG1
*5504Please respect copyright.PENANAkZ3qswkbDh
5504Please respect copyright.PENANAfm1h765oC4
Beberapa saat sebelumnya5504Please respect copyright.PENANAd4P0GBHwFU
5504Please respect copyright.PENANA8YnWuxt8Fu
Meskipun sudah memantapkan hatinya, tetap saja dada Cita berdebar kencang selama perjalanan menuju rumah Nada. Dalam hati dia berharap yang ada dirumah hanyalah Nada, tidak perlu ada Gunawan, sehingga dia bisa lebih bebas bercerita. Jadi meskipun nantinya Nada akan menghakiminya, dia akan lebih siap, ketimbang kalau disitu ada Gunawan juga.5504Please respect copyright.PENANAKgjz9e7et6
5504Please respect copyright.PENANAw2VHVlaMg1
Semakin dekat dengan rumah Nada membuat perasaan Cita makin tak karuan, detak jantungnya juga terasa makin kencang. Dia sedikit mengurangi kecepatan motornya, sambil berpikir, benarkah keputusannya untuk bercerita pada Nada. Kalau misalnya dia mengurungkan niatnya, maka masih belum terlambat untuk putar balik dan pulang kerumahnya.5504Please respect copyright.PENANAZVHTw1B8Lh
5504Please respect copyright.PENANAZtsaVg9RVJ
Tapi, pulang kerumah hanya akan membuat batinnya makin tersiksa. Bebannya juga tidak akan berkurang. Dia memang butuh tempat berbagi. Apalagi sudah 4 hari lamanya pak Bowo yang katanya mau mencari informasi soal orang misterius yang mengirimkan dm kepadanya, belum ada kabarnya sama sekali, dan tentu saja Cita enggan untuk menghubungi dan bertanya terlebih dahulu karena dia sudah meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya.5504Please respect copyright.PENANAZhlRdKJkVp
5504Please respect copyright.PENANAMytOXFns0y
Akhirnya, Cita sampai juga dirumah Nada. Dia parkirkan motornya dihalaman rumah Nada. Rumah itu terlihat sepi, tapi dia tahu kalau Nada ada dirumah. Dia berdiri mematung sebentar, lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya lagi, untuk sekali lagi memantapkan hatinya. Perlahan dia melangkah mendekati pintu rumah Nada.5504Please respect copyright.PENANAiwYhcCJRxl
5504Please respect copyright.PENANA2Me6q6xTel
Tok tok tok5504Please respect copyright.PENANAu5FfePX33T
5504Please respect copyright.PENANAcOWPo0tmQN
Dia ketuk perlahan pintu rumah itu, namun tak ada jawaban dari dalam. Sekali lagi dia ketuk dengan agak keras, tapi masih belum ada juga jawaban dari dalam. Dia sempat berpikir, apakah sebenarnya Nada tidak ada dirumah? Tapi mobilnya ada, terparkir ditempat biasanya.5504Please respect copyright.PENANAYlsyr2pfB2
5504Please respect copyright.PENANATuSOHhgbUC
Tok tok tok5504Please respect copyright.PENANADoiBcuFJwN
5504Please respect copyright.PENANAIEWxJ34JgP
Sekali lagi Cita mengetuk pintu rumah Nada. Masih juga belum ada jawaban. Lalu pikiran Cita jadi ragu. Ragu apakah memang Nada tidak ada dirumah. Apakah Nada sedang pergi dengan orang lain? Dan juga perasaan ragu, apakah dengan tidak adanya Nada itu tandanya dia memang tidak diperbolehkan untuk menceritakan apa yang menjadi beban pikirannya kepada orang lain?5504Please respect copyright.PENANAWxxCzcIODG
5504Please respect copyright.PENANA0nj8tYcjUU
Cita menghela nafas panjangnya. Mungkin memang benar, dia tak harus menceritakan hal itu kepada orang lain. Lalu dia memutuskan untuk sekali lagi mengetuk pintu rumah ini, kalau memang benar-benar tidak ada jawaban, tidak ada orang dirumah, maka dia akan pulang. Menyimpan semua beban pikirannya itu seorang diri, entah sampai kapan.5504Please respect copyright.PENANAQZjUbvmjqP
5504Please respect copyright.PENANAgh6tf2UIXd
Tok tok tok5504Please respect copyright.PENANA7vokYsBBZe
5504Please respect copyright.PENANAJz3d7iwm0O
Tak ada jawaban, dan membuat Cita tertunduk lesu. Dia sudah putus asa, sudah mengira bahwa memang dia harus menanggung beban pikirannya ini seorang diri. Perlahan air matanya turun, menetes membasahi pipinya. Dia sudah akan beranjak meninggalkan rumah ini, ketika tiba-tiba terdengar handle pintu bergerak, dan tak lama kemudian pintu terbuka.5504Please respect copyright.PENANAjv6xCcRlcR
5504Please respect copyright.PENANA2aCctKf330
5504Please respect copyright.PENANAUoTa1Xa6NG
“Cita?”5504Please respect copyright.PENANAwbrNfPBGOr
5504Please respect copyright.PENANAynJL2TknSq
“Mbak Nadaaaa… hiks…”5504Please respect copyright.PENANAsZIl1Hx103
5504Please respect copyright.PENANANiS6tQ0AuI
5504Please respect copyright.PENANANGhi2VjkdR
Begitu pintu terbuka, Cita langsung saja menghambur memeluk Nada. Dipeluknya sahabatnya itu erat-erat. Nada, tentu saja sangat terkejut. Pertama, dia terkejut sekaligus lega karena ternyata yang datang adalah Cita, bukan pak Bowo seperti yang dia takutkan. Lalu, dia terkejut dengan tingkah Cita, yang datang-datang langsung menangis dan menghambur kearahnya, memeluknya erat-erat. Memang belum jelas apa masalahnya, tapi Nada menebak bahwa tingkah Cita yang menangis dan langsung memeluknya ini pasti ada kaitannya dengan pak Bowo.5504Please respect copyright.PENANAXlauWs4tps
5504Please respect copyright.PENANA7NX0t5Howf
Apakah Cita kesini ada hubungannya dengan pak Bowo? Apa dia mau cerita sama aku? Batin Nada.5504Please respect copyright.PENANAhKmS1JwiI7
5504Please respect copyright.PENANAhwBZiHy3G0
Akhirnya Nada menari tubuh Cita yang masih terus memeluknya kedalam rumah, sambil sedikit menutup pintu rumahnya. Dia membawa Cita keruang tengah tempatnya duduk melamun tadi. Sesampainya disana dia mengajak Cita duduk. Tanpa melepas pelukannya, Citapun ikut duduk. Dia masih terus menangis dipelukan Nada. Nada membiarkannya, sembari membalas pelukan Cita, sesekali membelai punggung dan kepala sahabatnya itu. Dia membiarkan Cita menangis menumpahkan semuanya, baru nanti dia akan bertanya apa masalahnya.5504Please respect copyright.PENANAJqQHquN2XK
5504Please respect copyright.PENANAmPuNEevyJf
Cukup lama Cita menangis hingga Nada merasa tangisan Cita mulai mereda. Pelukan Citapun sudah mulai renggang. Akhirnya Nada bisa menatap wajah Cita, dan dengan lembut dia bantu untuk mengusap air mata dipipi Cita.5504Please respect copyright.PENANA1FWOR82ALb
5504Please respect copyright.PENANA937K9Ub8v5
5504Please respect copyright.PENANACcMr3bYm3d
“Ada apa Cit? Kamu lagi ada masalah?” tanya Nada dengan lembut.5504Please respect copyright.PENANA3iEPFAVZVN
5504Please respect copyright.PENANACR2sGJksCk
Cita menganggukan kepalanya. “Iya mbak”5504Please respect copyright.PENANAHJhpsq6A6F
5504Please respect copyright.PENANAQm46w1Yt3F
5504Please respect copyright.PENANAIYsrjznq00
Nada tersenyum melepaskan pelukan Cita. Dia bangkit untuk mengambilkan air minum untuk Cita. Dia tak ingin buru-buru bertanya. Selain karena untuk memberikan waktu kepada Cita untuk menata hatinya setelah menangis, dia sendiri juga ingin mempersiapkan dirinya sendiri. Jika memang Cita akan bercerita tentang pak Bowo, maka dia juga bertekad akan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya, yang juga berkaitan dengan pak Bowo. Dia merasa, ini adalah saat yang tepat baginya untuk berbagi, mengingat orang yang akan dia ajak berbagi, mungkin bernasib sama sepertinya. Mungkin.5504Please respect copyright.PENANAe6HL6w68lv
5504Please respect copyright.PENANAHhSQ8ZH1I7
5504Please respect copyright.PENANAksI4dNPU4d
“Nih diminum dulu” ucap Nada sambil memberikan segelas air putih kepada Cita, sambil dia kembali duduk disebelah Cita.5504Please respect copyright.PENANAkec87sc9Tp
5504Please respect copyright.PENANA2nvnHD295Y
“Makasih mbak” jawab Cita yang sudah mulai tenang, tangisnya sudah berhenti, dan air yang diberikan Nada kepadanya membuatnya sedikit lebih tenang.5504Please respect copyright.PENANA9GXSzlLOlw
5504Please respect copyright.PENANAz7G4FrslYa
“Jadi kamu lagi ada masalah apa? Sini cerita sama aku” ucap Nada.5504Please respect copyright.PENANAP8wGirorY3
5504Please respect copyright.PENANA7SYK2wgoTW
“Hmm…” Cita hanya bergumam, sambil berpikir. Dia bingung harus memulai ceritanya dari mana.5504Please respect copyright.PENANAzXP3EZ0E0t
5504Please respect copyright.PENANAb0A4IAT606
5504Please respect copyright.PENANACUwD08a3oE
Dia kembali dihinggapi rasa ragu. Tapi dia tahu, dia sudah tak mungkin mundur lagi dan membatalkan semuanya. Dia sudah terlanjur sampai disini, bahkan sudah menangis dipelukan Nada. Meskipun dia tahu Nada tak akan memaksanya bila memang dia akan membatalkan, tapi Nada juga pasti akan sangat penasaran dibuatnya. Dia akan menceritakannya, hanya bingung harus memulai dari mana.5504Please respect copyright.PENANAL9MJTC4B3V
5504Please respect copyright.PENANAJsgFyRTPZF
Nada sendiri mencoba tersenyum melihat Cita. Dia tahu sahabatnya itu masih bingung, karena jika dia dalam posisi yang sama, dia juga pasti seperti itu. Dan dia memang tidak ingin memaksa Cita. Dia akan membiarkan, dan berharap Cita memulai ceritanya, karena nanti dia juga akan bercerita kepada Cita, tentang semua yang dia alami, semuanya.5504Please respect copyright.PENANAYUrbRTUnIi
5504Please respect copyright.PENANAUPaavg2Xkk
5504Please respect copyright.PENANAvD56j9jKuL
“Mbak, hmm, sebenarnya aku malu untuk menceritakannya, tapi, hmm, cuma mbak yang aku punya. Cuma mbak Nada yang bisa aku percaya, jadi aku mohon mbak, apapun yang aku ceritakan, mbak jangan cerita ke siapa-siapa ya” ucap Cita.5504Please respect copyright.PENANA4HmHauigjJ
5504Please respect copyright.PENANA7Z3LKrFtKN
5504Please respect copyright.PENANACOJ7xEdcSQ
Untuk sesaat, hati Nada terasa sakit mendengar ucapan Cita. Betapa Cita begitu mempercayainya, tapi dia ingat apa yang dia lakukan. Memang, secara langsung dia tak menjerumuskan Cita, tapi mengetahui sahabatnya sedang diincar oleh seorang penjahat kelamin, dia hanya bisa diam saja, tak bisa berbuat apapun termasuk memperingatkan Cita, hanya demi menyelamatkan harga dirinya sendiri. Tapi Nada berusaha untuk menyembunyikan hal itu saat ini, lalu diapun tersenyum dan mengangguk.5504Please respect copyright.PENANABej5y2ajAg
5504Please respect copyright.PENANARgl0jAYcky
5504Please respect copyright.PENANAbXg0eHc5eI
“Apapun cerita kamu, akan aku dengarkan. Apapun masalah kamu, aku nggak akan ceritain kesiapapun” ucap Nada.5504Please respect copyright.PENANAs6GMFhEXXJ
5504Please respect copyright.PENANAPaqg8KGeFG
Citapun tersenyum mendengarnya. “Ini semua, tentang, hmm, tentang… tentang aku sama pak Bowo” ucap Cita sambil menunduk, malu.5504Please respect copyright.PENANAo9AjzNHdZd
5504Please respect copyright.PENANA6ofgJIzeNl
“Pak Bowo?”5504Please respect copyright.PENANA2dQ1hf4ZFG
5504Please respect copyright.PENANAHKOO8xJSW8
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, hmm, sebenarnya, aku sama pak Bowo, hmm, kami ada, hmm… ada sesuatu”5504Please respect copyright.PENANAcKhFLRZ4Kg
5504Please respect copyright.PENANAaq6uYfG1yr
“Sesuatu?”5504Please respect copyright.PENANARIurKpsogF
5504Please respect copyright.PENANAoJ2qN5FLDU
5504Please respect copyright.PENANARBpDBYK9Yo
Cita kembali mengangguk, tapi tak langsung meneruskan ceritanya. Dia sedang berusaha memilih kata-kata apa yang harus dia sampaikan ke Nada. Nada yang melihat sahabatnya kembali ragu, memegang tangan Cita dan menggenggamnya. Dia ingin meyakinkan sahabatnya itu, kalau Cita bisa bercerita apapun kepadanya.5504Please respect copyright.PENANABVyXOafM9P
5504Please respect copyright.PENANAvMQ8Kxfpf7
Citapun kemudian menghela nafasnya panjang-panjang. Diapun akhirnya mulai bercerita dari awal bagaimana pak Bowo bisa masuk dalam kehidupannya. Dari sejak ketika Andi dipenjara, dia cerita bagaimana pak Bowo menawarkan bantuan untuk mengurusi semuanya, yang berkaitan dengan pekerjaan dan pengunduran diri Andi, serta bantuan untuk mengurus semua hal yang berhubungan dengan itu.5504Please respect copyright.PENANAI8si3ct86A
5504Please respect copyright.PENANAAfa7lhTntG
Lalu setelah itu, dia bercerita bagaimana dia dan pak Bowo bisa mulai akrab, dari yang tadinya pak Bowo hanya sekedar main kerumahnya untuk urusan Andi, sampai akhirnya pak Bowo sering kesana untuk lebih banyak bermain dengan Putra. Dia juga bercerita saat pak Bowo mulai mengajaknya dan Putra pergi keluar, ke waterpark dikota sebelah.5504Please respect copyright.PENANAdyhAcTGg1d
5504Please respect copyright.PENANAAsbwrttdwy
Nada hanya diam saja mendengarkan, sambil tangannya tak lepas menggenggam tangan Cita. Cita sempat berhenti cerita saat ibu mertuanya menelpon. Hanya sebentar, dia memberi tahu kalau sedang berada dirumah Nada. Setelah itu, kembali Cita melanjutkan ceritanya.5504Please respect copyright.PENANAVsfVLiuXlN
5504Please respect copyright.PENANAKdGwjwJ8S1
Cita kemudian bercerita setelah kepergian mereka ke waterpark itu dia dan pak Bowo makin dekat. Bahkan ketika dirumah, Cita mulai berani menemui pak Bowo tanpa memakai jilbabnya karena sudah merasa makin nyaman dengan pak Bowo. Bahkan lama-lama, pakaiannya juga tak terlalu diperhatikan ketika ada pak Bowo disana, termasuk ketika dia hanya memakai daster yang bisa dibilang cukup tipis, atau ketika dia hanya memakai tanktop dan yoga pants yang cukup ketat.5504Please respect copyright.PENANAH19jm4loRh
5504Please respect copyright.PENANArl6ZHKhfGr
Cita lalu menceritakan pak Bowo mengajak dia dan Putra untuk keluar lagi, ke taman kota. Dia bahkan menceritakan apa saja yang dia bicarakan dengan pak Bowo. Tidak terlalu mirip benar dengan obrolan mereka waktu itu, tapi intinya sama. Semakin lama Cita makin merasa nyaman dengan pak Bowo, bahkan ketika hanya ada dia sendiri dirumah, tak sungkan dia menerima kedatangan pak Bowo, hingga tiba pada saat dia semakin intim dengan pak Bowo.5504Please respect copyright.PENANA1AnoEH8f2C
5504Please respect copyright.PENANAQyzMxDXW1Z
Cita menceritakan kepada Nada, bagaimana mereka mulai berani saling berpelukan saat hanya berdua saja dirumah. Bahkan ketika pak Bowo mulai berani mencium keningnya, dan dia membiarkannya saja. Dia cerita kepada Nada, bagaimana didalam hatinya mulai muncul rasa suka kepada pak Bowo. Apalagi dengan adanya pak Bowo, dia jadi merasa makin nyaman, dia merasa ada yang melindunginya, dan juga menasehatinya.5504Please respect copyright.PENANAjCVVgTcPgE
5504Please respect copyright.PENANA3CXFl71PTt
Saat terdiam mendengarkan cerita Cita, dalam hatinya Nada mencibir pak Bowo, betapa lelaki itu begitu cerdik dalam memanfaatkan kondisi hati dan perasaan Cita, mencari celah untuk bisa memasukinya, dan pada akhirnya dia berhasil mendapatkan hati Cita. Dia mengakui, bahwa apa yang dilakukan pak Bowo itu, bahkan jika kepada dirinya yang sedang tidak ada masalah dengan suaminya sekalipun, bisa saja membuatnya luluh. Apalagi dengan bertindak seolah tak menginginkan tubuh Cita, tentu saja itu membuat Cita makin simpati kepadanya.5504Please respect copyright.PENANAjptfJfIjFv
5504Please respect copyright.PENANAm9hFfN2v1N
Cita melanjutkan ceritanya kembali, dan kali ini sambil meminta maaf kepada Nada karena saat itu berbohong kepada ibu mertuanya dengan membawa-bawa namanya. Dia cerita apa adanya kepada Nada bahwa saat itu dia pergi bersama dengan pak Bowo ke villa diluar kota. Cita bercerita dengan menundukan kepala karena malu, dan juga takut melihat reaksi Nada. Dia takut Nada marah karena hal itu, padahal sebenarnya Nada sudah tahu sebelumnya. Tapi Nada memilih untuk tetap diam mendengarkan lanjutan cerita dari Cita.5504Please respect copyright.PENANAKlgyljH5vR
5504Please respect copyright.PENANAtmke7bKkkJ
5504Please respect copyright.PENANAqjJn3Zi8f2
“Jadi, aku bener-bener minta maaf mbak, waktu itu pakai nama mbak Nada segala” ucap Cita.5504Please respect copyright.PENANAocElpnx0kD
5504Please respect copyright.PENANAqG5SEnM2Kk
“Kok kamu bohong sama ibu mertuamu Cit? Apa disuruh sama pak Bowo?”5504Please respect copyright.PENANAlZcESw5Gqt
5504Please respect copyright.PENANAKxs1EMZgdR
Cita menggeleng. “Nggak mbak, aku yang kepikiran buat seperti itu. Pak Bowo juga waktu itu kaget waktu tahu aku bohong sama ibu”5504Please respect copyright.PENANAxrmEmzQXXn
5504Please respect copyright.PENANAZWiRnYYMay
“Hmm, jadi emang kamu sendiri yang kepengen pergi?”5504Please respect copyright.PENANAb3IeLlpuch
5504Please respect copyright.PENANAsdfNv51upc
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, aku pengen refreshing, aku capek, penat sama semua yang aku hadapi mbak. Dan karena waktu itu, hmm, aku juga udah ngerasa nyaman banget sama dia” jawab Cita.5504Please respect copyright.PENANAygYhCqZd3s
5504Please respect copyright.PENANA5SJPlr9ofc
5504Please respect copyright.PENANA5pKBoOMGm7
Kemudian Cita melanjutkan ceritanya, namun kali ini beberapa kali terputus, karena dia makin ragu dan tidak yakin untuk cerita sejujur-jujurnya pada Nada. Tapi dia juga kembali menyadari, bahwa dia sudah terlanjur memulai, maka dia harus menceritakan semuanya sampai tuntas, sepahit apapun itu.5504Please respect copyright.PENANArddwOZfYDi
5504Please respect copyright.PENANAVxJlyGsFqI
5504Please respect copyright.PENANAr9I3uLwBvV
“Dan malam itu, aku, sama dia… kami… hmm, kami…” ucap Cita terputus, dia benar-benar merasa ragu. “Kami, gituan mbak” sambungnya, pada akhirnya.5504Please respect copyright.PENANAeaieMzMJ13
5504Please respect copyright.PENANApZXgBiMX4b
5504Please respect copyright.PENANA7vngGGjIHU
Kali ini air mata tak tertahankan lagi dari matanya. Perasaan malu, dan rasa bersalah yang kembali muncul, dan segala yang dia rasakan tercurah dari air mata itu. Nada langsung meraih tubuh Cita, memeluknya. Nada membiarkan Cita untuk menangis dulu sebelum melanjutkan ceritanya.5504Please respect copyright.PENANAWbD9fIXFky
5504Please respect copyright.PENANA6qzUQshtAQ
5504Please respect copyright.PENANABJdr0GN5OW
“Malam itu kami melakukannya cuma sekali mbak, terusnya kami tidur” sambung Cita, masih disela-sela tangisnya.5504Please respect copyright.PENANAZmKoRPKaD2
5504Please respect copyright.PENANA2nByqFm0pB
5504Please respect copyright.PENANAOlLqw0BEPq
Diapun diam sebentar, lalu setelah sedikit bisa menguasai dirinya, dia kembali melanjutkan. Dia bercerita tentang keesokan harinya, dimana dia dan pak Bowo masih sama-sama canggung, namun kemudian mereka kembali mengulangi persetubuhan itu. Cita menyebutnya dengan melakukan hal yang lebih gila lagi.5504Please respect copyright.PENANAFZL0BUHyK5
5504Please respect copyright.PENANAqOdf9SgfX9
5504Please respect copyright.PENANAJhpmYsuDoW
“Aku melakukan dan mengalami banyak hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya sama mas Andi mbak. Waktu itu, aku sama sekali nggak merasa jijik, aku sama sekali nggak merasa aneh. Justru, waktu itu aku merasa, entahlah, seperti keenakan” ucap Cita.5504Please respect copyright.PENANAia6jQVe3ig
5504Please respect copyright.PENANAZvIf53RX5S
“Kami melakukannya cukup lama, dan aku benar-benar capek nggak bertenaga mbak. Sampai mandi, pakai baju, dan jalan ke mobil pas mau pulang aja harus dia papah” lanjutnya.5504Please respect copyright.PENANAuGF3fyCXRA
5504Please respect copyright.PENANAbiqcOp0ZjN
5504Please respect copyright.PENANAmlsZazjBKu
Setelah itu kemudian dia menceritakan semua yang terjadi setelah peristiwa di villa itu. Sampai pada akhirnya, dia ngobrol dengan ibu mertuanya, dan terbukalah matanya yang selama ini dibutakan oleh cinta semu.5504Please respect copyright.PENANAUlncCDsxoD
5504Please respect copyright.PENANAEkfJlVz5l6
5504Please respect copyright.PENANAPAZGycQ8HF
“Saat itu aku baru merasa sangat jijik mbak. Aku merasa hina, sangat kotor, apalagi aku melakukannya bukan dengan suamiku” ucap Cita dan tangisnya kembali pecah dipelukan Nada.5504Please respect copyright.PENANAgOk915pLFu
5504Please respect copyright.PENANA6oLCnKVKqN
5504Please respect copyright.PENANAZzJwQVtzBw
Nada hanya diam. Dia memang sudah bisa menebak, tapi tetap saja dia syok mendengar cerita itu langsung dari mulut Cita. Dia merasa iba dengan apa yang terjadi pada Cita. Namun dia bisa sedikit memakluminya, mengingat saat itu suasana hati Cita sedang kacau, dan pak Bowo masuk disaat yang tepat, dengan cara yang tepat, yang akhirnya membuat Cita rela menyerahkan hati dan tubuhnya. Dan yang jelas, dia jadi sangat marah kepada pak Bowo.5504Please respect copyright.PENANAJhdfaszc5P
5504Please respect copyright.PENANAfP2oj3dyvF
5504Please respect copyright.PENANA7DBl47Prww
“Aku udah mikir masak-masak, dan aku udah putusin untuk menghentikan itu semua. Aku udah nggak mau lagi ketemu sama dia mbak. Tapi…”5504Please respect copyright.PENANAzSHFNlSu9f
5504Please respect copyright.PENANAAE9llZHsV7
“Tapi apa Cit?”5504Please respect copyright.PENANAn57ugKay2T
5504Please respect copyright.PENANAlinTAd40Jg
5504Please respect copyright.PENANAuFsNJdvQWd
Cita tak menjawab. Dia lalu mengambil hpnya, lalu membuka instagramnya. Diapun memperlihatkan dm yang mengirim foto-foto dirinya dengan pak Bowo kepada Nada. Dan langsung saja mata Nada terbelalak melihatnya, terutama saat membaca tulisan-tulisan di dm itu.5504Please respect copyright.PENANABDfQCJvw9U
5504Please respect copyright.PENANAYn6ELDRb70
5504Please respect copyright.PENANAePIltInvJG
“Astaga, jadi ini yang dimaksud sama pak Bowo?” ucap Nada, dan tentu saja itu membuat Cita jadi bingung.5504Please respect copyright.PENANACLz5T6Wm5N
5504Please respect copyright.PENANAMxmm8qWxQx
“Maksud mbak Nada?” tanya Cita.5504Please respect copyright.PENANAcWpusiuoZO
5504Please respect copyright.PENANAQrQgsFNPVT
5504Please respect copyright.PENANAsnKt42zfcR
Nada mengembalikan hp itu kepada Cita. Dia menghela nafasnya panjang-panjang. Kini saatnya dia yang bercerita kepada Cita.5504Please respect copyright.PENANABV2R57n27S
5504Please respect copyright.PENANAunWWqUwngX
5504Please respect copyright.PENANAV1XrcSFiqF
“Sebelumnya aku minta maaf Cit. Aku juga mau cerita sesuatu sama kamu, dan aku akan ceritakan semuanya. Aku nggak tahu setelah ini kamu bisa maafin aku atau nggak, tapi paling nggak, kamu harus tahu yang sebenarnya” ucap Nada.5504Please respect copyright.PENANAY8Ibl9ATSu
5504Please respect copyright.PENANAz7bc3NsenL
5504Please respect copyright.PENANAsII6AsmY5R
Cita benar-benar kebingungan dengan ucapan Nada, tapi dia diam saja menunggu Nada bercerita.5504Please respect copyright.PENANANRhKSzyABW
5504Please respect copyright.PENANAgBSQCBmYt8
5504Please respect copyright.PENANAopd7dMiBTQ
“Sebenarnya, hampir semua yang kamu ceritain diawal tadi, aku sudah tahu Cit” ucap Nada.5504Please respect copyright.PENANADMY2pGsiuR
5504Please respect copyright.PENANAkWonCjn4XM
“Hah? Maksudnya?” tanya Cita yang sangat kaget mendengar ucapan Nada.5504Please respect copyright.PENANAUvH0LZoxA0
5504Please respect copyright.PENANACh8fWLoBqT
5504Please respect copyright.PENANA8FQUHFlpFo
Nada kemudian bercerita dari awal, dari pertemuan dia dengan pak Bowo. Lalu dia menceritakan ajakan pak Bowo kerumahnya, yang waktu itu katanya ingin mengajaknya pemotretan. Dan pada akhirnya, dia menceritakan bagaimana akhirnya dia berhasil ditaklukan pak Bowo dengan bantuan Gina, dan yang pasti dengan obat perangsang. Nada menceritakan dengan detail apa yang dia ingat, karena sebagian dia memang lupa saat berada dibawah pengaruh obat perangsang itu.5504Please respect copyright.PENANA6MWF6AdUWq
5504Please respect copyright.PENANApJqsUPRCAL
Jelas Cita sangat terkejut mendengar cerita Nada itu, sampai-sampai dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Nada kemudian bercerita tentang hari-hari selanjutnya bagaimana dia menjadi budak seks pak Bowo. Dia juga bilang sama sekali tak bisa menolak pak Bowo karena diancam menggunakan foto dan video persetubuhannya.5504Please respect copyright.PENANAU368TXtjHS
5504Please respect copyright.PENANA68HoqOqQCp
5504Please respect copyright.PENANAHooctbHSVR
“Kalau saja aku mau lapor polisi, aku nggak bisa menuntut pak Bowo merkosa aku, karena di video itu sama sekali nggak kelihatan aku sedang diperkosa. Waktu itu aku berada dibawah pengaruh obat perangsang Cit” ucap Nada.5504Please respect copyright.PENANAe3ftKHEQ8K
5504Please respect copyright.PENANAsIRafL7dxJ
5504Please respect copyright.PENANAtOiJCmQ2I8
Cita yang masih terkejut, hanya diam saja. Nada lalu melanjutkan ceritanya bahwa akhirnya dia tahu kalau pak Bowo sebenarnya mengincar Cita. Dia hanya menjadikan Nada mangsa untuk digunakan sebagai alat agar bisa membantunya mendapatkan Cita. Tapi semua rencana itu berubah saat pada akhirnya Andi dipenjara. Pada akhirnya pak Bowo sama sekali tak melibatkan Nada dalam rencananya mendapatkan Cita.5504Please respect copyright.PENANAelxTgXqrqp
5504Please respect copyright.PENANAkHSnkYDP6N
5504Please respect copyright.PENANA4okisKDFyt
“Dia cuma minta aku untuk diam, dan nggak mengganggunya selagi dia mendekati kamu. Jujur saja, aku ingin sekali membantumu Cit. Aku ingin sekali memperingatkan kamu, tapi aku nggak berani, aku takut dia nyebarin foto dan videoku” ucap Nada yang juga mulai menangis.5504Please respect copyright.PENANA1YsGsL5tS7
5504Please respect copyright.PENANA5R9RGlsztb
“Aku minta maaf sama kamu, karena aku lebih mementingkan diri sendiri daripada menyelamatkan kamu dari dia”5504Please respect copyright.PENANAYJqQfcoIfG
5504Please respect copyright.PENANAX3SDwF5Amq
5504Please respect copyright.PENANAqEVyvUAebT
Cita masih terdiam. Tapi bukan berarti dia sedang marah pada Nada. Dia justru juga iba kepada Nada. Dia tak menyangka, ternyata pak Bowo yang dia kenal selama ini hanyalah sebuah kepalsuan. Ternyata pak Bowo yang sebenarnya adalah seorang predator yang bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan wanita yang dia incar.5504Please respect copyright.PENANAiZIutiDGrD
5504Please respect copyright.PENANAbZ5jWwb63M
Dia merasa kasihan kepada Nada yang harus mengalami itu semua. Dan dia bisa memaklumi kenapa Nada ketakutan, bahkan hanya untuk sekedar mengingatkannya. Karena kalau dia berada didalam posisi Nada, mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama. Dia tahu itu sangat berat untuk Nada, dan tentunya Nada pasti akan sangat sakit hati dengan apa yang terjadi. Sudah kehilangan kehormatannya sebagai istri, lalu hanya bisa diam saja saat sahabatnya juga diincar oleh pria yang sama.5504Please respect copyright.PENANANULswZZZbX
5504Please respect copyright.PENANAN5wvISBPGF
5504Please respect copyright.PENANADtrVKslu80
“Dan beberapa hari yang lalu, pak Bowo datang kesini, setelah sekian lama dia nggak menemui ataupun menghubungiku sama sekali. Dia datang dengan penuh emosi. Dia menuduhku yang aku sendiri nggak tahu maksudnya. Dia sampai menggeledah rumah ini, membuat semuanya berantakan, mencari bukti bahwa aku yang bersalah”5504Please respect copyright.PENANAPi02AIzNWo
5504Please respect copyright.PENANArktVaHrnq1
“Dan pada akhirnya, dia, memperkosa aku dengan brutal”5504Please respect copyright.PENANA4WkQuQzsMG
5504Please respect copyright.PENANAqmnoICfHnX
5504Please respect copyright.PENANAOQsHiijpgZ
Kembali Cita terkejut setengah mati. Nada menceritakan peristiwa yang dia alami 4 hari yang lalu. Termasuk juga ancaman yang diberikan pak Bowo jika lelaki itu berhasil membuktikan bahwa dia bersalah. Hal yang selama 4 hari ini dia pikirkan terus, karena dia sama sekali tak tahu menahu apa yang dituduhkan oleh pak Bowo itu.5504Please respect copyright.PENANAE7liMGBDp0
5504Please respect copyright.PENANAnxiwhPG2MX
5504Please respect copyright.PENANAgc0yMkPA68
“Dan aku baru tahu apa maksud pak Bowo waktu kamu ngasih lihat itu tadi” ucap Nada mengakhiri ceritanya.5504Please respect copyright.PENANAjQ606qsmzd
5504Please respect copyright.PENANArDJ4aVfids
“Jadi waktu itu pak Bowo kesini mbak?”5504Please respect copyright.PENANAYOUZJgsqY4
5504Please respect copyright.PENANAgqnopjuyxO
“Iya. Dia nuduh aku yang melakukannya. Padahal, jangankan mengikuti kalian, untuk datang kerumahmu waktu ada dia aja aku nggak berani, karena dia udah melarangku, dan yaah, dengan mengancam akan menyebar foto dan videoku kalau aku nekat”5504Please respect copyright.PENANA4OJsJVC4BN
5504Please respect copyright.PENANAtwkhq0Fwi3
5504Please respect copyright.PENANAZITUqsKLig
Mereka berdua kemudian berpelukan sambil kembali menangis. Saling mengasihani satu sama lain, mengingat nasib buruk yang menimpa mereka. Namun Cita merasa, bahwa nasib Nada jelas lebih buruk darinya. Karena tujuan utama pak Bowo jelas-jelas adalah dirinya, tapi membuat Nada harus terseret menjadi korban juga. Bahkan entah sudah berapa kali Nada terpaksa melayani nafsu pak Bowo, sedangkan dirinya baru 2 kali saja.5504Please respect copyright.PENANArGiKMX1Roq
5504Please respect copyright.PENANATkjqrehN3q
Sekian lama mereka saling peluk dan menangis, hingga tangisan merekapun akhirnya mulai reda. Tapi mereka masih terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Tapi yang jelas, mereka sama-sama mengutuk pak Bowo untuk apa yang telah dilakukan oleh pria itu selama ini.5504Please respect copyright.PENANAPdvaoGK7Lb
5504Please respect copyright.PENANAkRCshpJLC2
5504Please respect copyright.PENANACvGmS0AJqu
“Cit” ucap Nada memecah keheningan.5504Please respect copyright.PENANAjtL18sbTNi
5504Please respect copyright.PENANArNufvQh3ID
“Iya mbak?”5504Please respect copyright.PENANABm483k6b5e
5504Please respect copyright.PENANAxKSKCDepdO
“Kamu, mau maafin aku?”5504Please respect copyright.PENANAKy5HvuIEog
5504Please respect copyright.PENANAjbMlL6sLrs
Cita menggenggam tangan Nada. “Mbak, aku tahu dan bisa mengerti posisimu. Seandainya aku ada diposisimu, mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama. Jadi nggak ada alasan aku untuk marah sama kamu mbak. Justru, aku yang harusnya minta maaf sama mbak Nada”5504Please respect copyright.PENANA6Y0u2Bwde7
5504Please respect copyright.PENANAPw9PAv4yGk
“Loh kok gitu?”5504Please respect copyright.PENANAoi9uSThJUt
5504Please respect copyright.PENANA1B9ygCzkCC
“Iya. Karena sebenarnya target utamanya kan aku, tapi malah mbak Nada jadinya ikut kebawa-bawa juga. Jadi secara nggak langsung, aku yang salah sama mbak”5504Please respect copyright.PENANAcvhXCfEIC5
5504Please respect copyright.PENANADYae8ALzJq
“Nggak Cit, kamu nggak salah. Yang salah ya jelas dia. Apapun ceritanya, dialah yang bersalah”5504Please respect copyright.PENANACm0NJE14w0
5504Please respect copyright.PENANAEYuJeda0gA
“Terus gimana dong mbak?”5504Please respect copyright.PENANA0DAjNzF6Ex
5504Please respect copyright.PENANAk3HmTQbVCW
“Aku juga nggak tahu Cit. Aku berharap dia nggak pernah muncul lagi dihadapanku, dihadapan kita. Jujur, aku masih takut dengan semua ancamannya kepadaku. Meskipun 4 hari ini sama sekali nggak ada kesini lagi, tapi, yaa yang jelas aku masih takut Cit” ucap Nada.5504Please respect copyright.PENANALts18QKjNt
5504Please respect copyright.PENANAFH5ARK4PkM
5504Please respect copyright.PENANATrdcwoln6c
Cita dan Nada sama-sama terdiam. Mereka bingung apa yang harus dilakukan setelah ini. Tapi yang jelas, mereka berdua memiliki keinginan yang sama, sama-sama berharap tidak akan pernah bertemu pak Bowo lagi, dalam keadaan apapun.5504Please respect copyright.PENANA5vsyFUyopj
5504Please respect copyright.PENANAHTQbMFy1pZ
5504Please respect copyright.PENANAlVBl5HHLb4
“Kalian berdua nggak perlu takut, nggak perlu khawatir lagi sekarang” ucap seseorang tiba-tiba yang mengagetkan Cita dan Nada, membuat mereka berdua serempak menoleh ke sumber suara.5504Please respect copyright.PENANA0AXPTZaukC
5504Please respect copyright.PENANA3sFL789ISA
“Mas Andi!!” pekik mereka bersamaan.5504Please respect copyright.PENANA2ti7khlXNJ
5504Please respect copyright.PENANAFAFk2KiOsW
5504Please respect copyright.PENANAS4H8VfgbS2
Namun hanya Cita yang kemudian bergerak. Dia beranjak bangkit dari duduknya, menghambur kearah Andi. Dia bermaksud untuk bersimpuh, berlutut dikaki Andi, memohon pengampunan dari suaminya, atas apa yang telah dia lakukan selama Andi berada didalam penjara. Namun Andi menahan tubuh Cita, lalu mengangkatnya dan langsung memeluknya.5504Please respect copyright.PENANAasH56vsVEo
5504Please respect copyright.PENANAoo4Gnu1mjB
5504Please respect copyright.PENANALIaRo3QDlb
“Hiks hiks… mas, hiks hiks, maafin Cita maas…”5504Please respect copyright.PENANAT90BP7lhpT
5504Please respect copyright.PENANAWyNrLy1CXz
5504Please respect copyright.PENANAhFIMlTUMaR
Tangis Cita tak terbendung lagi dalam pelukan Andi. Dia memeluk suaminya itu sangat erat. Berulang kali kata maaf terucap dari bibirnya disela-sela tangisannya. Andi membalas memeluk Cita tak kalah erat. Kerinduannya begitu besar kepada istrinya itu. Cukup lama Cita memeluk Andi dan terus menangis, sambil terus saja mengucapkan kata maaf.5504Please respect copyright.PENANAK55H7UbeIa
5504Please respect copyright.PENANAxZaull5tzM
Andi yang tadinya berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum, lama kelamaan luluh juga. Terlihat air mata mulai menetes membasahi pipinya. Nada yang masih diam tak beranjak dari kursinya, juga ikut menangis melihat Cita dan Andi. Dia tak tahu apa yang akan terjadi, tapi dia memiliki firasat yang baik untuk hal ini.5504Please respect copyright.PENANADsTT88SIen
5504Please respect copyright.PENANAKEMnS7AjIZ
5504Please respect copyright.PENANAx1b9ZQ69f3
“Udah sayang, udah” ucap Andi sambil membelai-belai punggung dan kepala Cita.5504Please respect copyright.PENANAVTZsi8hNbx
5504Please respect copyright.PENANADeSq3tSpuY
5504Please respect copyright.PENANAh1FgnkywgA
Masih dalam posisi berpelukan, Andi sedikit mendorong tubuh Cita, mengajaknya untuk kembali duduk. Dalam posisi dudukpun, Cita belum mau melepaskan pelukannya pada Andi. Tangisnya juga belum mereka. Kata maaf juga masih belum berhenti terucap dari bibirnya.5504Please respect copyright.PENANADf7Df0Jyq9
5504Please respect copyright.PENANAhSaswVrWhI
Setelah cukup lama, akhirnya tangisan Cita berhenti, tapi dia masih memeluk suaminya. Nada sempat akan bangkit untuk mengambilkan minum untuk Andi, tapi Andi melarangnya dan memintanya untuk tetap duduk disitu.5504Please respect copyright.PENANAI0bswg2vqX
5504Please respect copyright.PENANAuuLXbDf110
5504Please respect copyright.PENANA4I41y3k0lY
“Mas Andi, udah lama datangnya?” tanya Nada.5504Please respect copyright.PENANAio6fKEWFqh
5504Please respect copyright.PENANArr8Y7TjRwP
“Yaa lumayan Nad, abisnya pintu nggak kamu tutup rapat gitu, udah gitu kalian lagi asyik cerita” jawab Andi.5504Please respect copyright.PENANAbOl5MSi8SD
5504Please respect copyright.PENANASyFIVEDRfJ
“Jadi, mas Andi denger semuanya tadi?” tanya Cita, masih dalam pelukan Andi.5504Please respect copyright.PENANAbuMhrTFApR
5504Please respect copyright.PENANAMCKcbuqR80
“Nggak semua sih, tapi ya cukup banyak yang aku dengerin dari kamu mah” jawab Andi.5504Please respect copyright.PENANAAlk8Q4zxaI
5504Please respect copyright.PENANA8AsznEQ4kB
5504Please respect copyright.PENANARhY5NFqSLP
Mendengar Andi masih memanggilnya dengan sebutan mah, kembali membuat air matanya menetes, meski tak sampai menangis sesenggukan seperti tadi. Padahal jika memang sudah cukup banyak yang didengar Andi, berarti dia sudah tahu tentang perselingkuhannya dengan pak Bowo, tapi Andi masih bersikap lembut kepadanya, dan masih memanggilnya mah.5504Please respect copyright.PENANAwkksrCQUzA
5504Please respect copyright.PENANAMKKZfEcSPf
Apakah itu artinya mas Andi memaafkan aku? Batin Cita.5504Please respect copyright.PENANAjHOaYTG8gQ
5504Please respect copyright.PENANAB6jLRdgFFX
5504Please respect copyright.PENANAkd3mMdFVHM
“Dan sebenarnya, aku sudah tahu semuanya, sejak beberapa hari yang lalu” ucap Andi.5504Please respect copyright.PENANAi80SvXWxxB
5504Please respect copyright.PENANAkDJeqNR29i
5504Please respect copyright.PENANAz0iC54J1N8
Ucapannya itu sukses membuat Nada maupun Cita terkejut. Cita bahkan langsung bangkit dari pelukan Andi.5504Please respect copyright.PENANA07nf8xwxyy
5504Please respect copyright.PENANAQkUhSNhhpU
5504Please respect copyright.PENANAs4auK3bcu7
“Tahu semuanya? Maksud mas Andi?”5504Please respect copyright.PENANADBTi9ss6j9
5504Please respect copyright.PENANADVQ6IwmPTj
“Iya, tahu semuanya. Mulai dari apa yang direncanakan pak Bowo, apa yang terjadi pada Nada, apa yang terjadi pada kamu mah, termasuk dm yang dikirimkan ke kamu” jawab Andi.5504Please respect copyright.PENANAOUqwawTRmY
5504Please respect copyright.PENANAI96lk5zrao
“Dm? Darimana mas Andi tahu semuanya?” tanya Cita.5504Please respect copyright.PENANAo0SNfV9Sby
5504Please respect copyright.PENANANuI9ucH1H2
“Dari si pengirim dm itu” jawab Andi sambil tersenyum.5504Please respect copyright.PENANAh6qO5GOww7
5504Please respect copyright.PENANAFbuSFsCilD
“Isna”5504Please respect copyright.PENANA1uKvMcyW1N
5504Please respect copyright.PENANASLDSH241QU
*5504Please respect copyright.PENANAB5aCFowMra
*5504Please respect copyright.PENANAiw3WdfN8YA
*5504Please respect copyright.PENANAJlStKUEbAt
*5504Please respect copyright.PENANAbGPFOCRe30
*5504Please respect copyright.PENANAvAoorv94ym