7058Please respect copyright.PENANA35zI8jjXEf
7058Please respect copyright.PENANAV6Z0JRtSsa
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.7058Please respect copyright.PENANADVQfvuD0YL
7058Please respect copyright.PENANAEu3aRN26Qn
7058Please respect copyright.PENANA54cFRxUa4i
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.7058Please respect copyright.PENANAUszfWH2SeS
7058Please respect copyright.PENANAuIokubwLfm
7058Please respect copyright.PENANAllKYQiKshH
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.7058Please respect copyright.PENANAOb9DoHmiP8
7058Please respect copyright.PENANAZgLxpTqSbX
7058Please respect copyright.PENANAZoft7NYkct
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.7058Please respect copyright.PENANAafjYjuq5Iu
7058Please respect copyright.PENANAbqiOHSL4e5
7058Please respect copyright.PENANAP60pKBkD0T
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.7058Please respect copyright.PENANAGvgrjWAO4r
7058Please respect copyright.PENANAuaRwYMIPVn
7058Please respect copyright.PENANA3tFswYFZ6B
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.7058Please respect copyright.PENANAUNQ2x8k4Z0
7058Please respect copyright.PENANABzWu5d9rya
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.7058Please respect copyright.PENANAzWqqmAocnp
7058Please respect copyright.PENANAzokRUpSNMp
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”7058Please respect copyright.PENANA38dbERGuJx
7058Please respect copyright.PENANAHlEsq9S76H
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”7058Please respect copyright.PENANAlBMYytZDEn
7058Please respect copyright.PENANAX2GZ1kPuMR
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”7058Please respect copyright.PENANAwiNVj82s8x
7058Please respect copyright.PENANAqmpwtlJSTk
“Andi kenapa nak?”7058Please respect copyright.PENANAVuV4Y9CAUd
7058Please respect copyright.PENANAnHE81LsWWP
“Mas Andi selingkuh bu…”7058Please respect copyright.PENANAgoS6pVcHUf
7058Please respect copyright.PENANAtZgzjXsJyg
“Astaga…”7058Please respect copyright.PENANAXHZqFdvF4M
7058Please respect copyright.PENANAfYfXUOXcE8
7058Please respect copyright.PENANAcf339AViC8
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.7058Please respect copyright.PENANAEmZDl88qA0
7058Please respect copyright.PENANAgJ9JtABh5H
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.7058Please respect copyright.PENANAxHP5LGcemC
7058Please respect copyright.PENANA9UIn46viDW
7058Please respect copyright.PENANAxy2m132KrG
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.7058Please respect copyright.PENANAZ7rMW5GpcP
7058Please respect copyright.PENANAP9C03YBDCF
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.7058Please respect copyright.PENANAPf5ODU5e2A
7058Please respect copyright.PENANASWIUZL8roG
7058Please respect copyright.PENANAW46An7sQgQ
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.7058Please respect copyright.PENANAcCJ0awmpBh
7058Please respect copyright.PENANAn8faErY9BV
7058Please respect copyright.PENANAIM2g5jmH5A
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.7058Please respect copyright.PENANA75b3d78Ir8
7058Please respect copyright.PENANAKgXnRl5hkB
7058Please respect copyright.PENANAocvyBKwfXp
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.7058Please respect copyright.PENANATD3LB6N6SY
7058Please respect copyright.PENANA4ETSnY6AlO
7058Please respect copyright.PENANAGXnEu1AUra
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.7058Please respect copyright.PENANARat6JPXQD2
7058Please respect copyright.PENANA57MLTzKW5q
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.7058Please respect copyright.PENANA53RsNAKMiI
7058Please respect copyright.PENANAQlrHbOVkJW
7058Please respect copyright.PENANA2zkxl8ybKR
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.7058Please respect copyright.PENANA4969I7QuFZ
7058Please respect copyright.PENANAz5HqrpbpV7
7058Please respect copyright.PENANAroKV1CE72w
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.7058Please respect copyright.PENANAT3lCRDWJS7
7058Please respect copyright.PENANAoBOC3zvVvh
7058Please respect copyright.PENANASQqQIsXoBj
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.7058Please respect copyright.PENANArmjb8vljEw
7058Please respect copyright.PENANABS2yMyyFpG
7058Please respect copyright.PENANAsmWTHjWugN
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”7058Please respect copyright.PENANASMXR5u2Z4B
7058Please respect copyright.PENANAdNOv06Iy3u
“Tapi nak…”7058Please respect copyright.PENANAhYwLTDYo2e
7058Please respect copyright.PENANAfvx4aS0slS
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”7058Please respect copyright.PENANAHyPsJ2mZDF
7058Please respect copyright.PENANAoOoJhTJn7E
“Bener kamu ketempat Nada?”7058Please respect copyright.PENANAgxVv3eOQIX
7058Please respect copyright.PENANAC31XU7oHoP
“Iya bu”7058Please respect copyright.PENANAto3xJd3s6j
7058Please respect copyright.PENANAu7B5Pg6BA8
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”7058Please respect copyright.PENANATqskxRLlsV
7058Please respect copyright.PENANA5rLXSNMafe
“Tapi bu…”7058Please respect copyright.PENANAtKWUEr9o4c
7058Please respect copyright.PENANAmc3ig1cgex
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”7058Please respect copyright.PENANAj47gN5KzUx
7058Please respect copyright.PENANAynGCXYFRDI
7058Please respect copyright.PENANAklkSW7yGWv
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.7058Please respect copyright.PENANAGe0wEQ1pVb
7058Please respect copyright.PENANATSZKtfvkuS
7058Please respect copyright.PENANAAdH2Px9BmI
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”7058Please respect copyright.PENANAqVsK23S2GM
7058Please respect copyright.PENANAJQMmHEKUeA
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”7058Please respect copyright.PENANAZFUVMAcTpY
7058Please respect copyright.PENANAwFtNDx5e8B
7058Please respect copyright.PENANA7jmardq2oX
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.7058Please respect copyright.PENANA2GbOC0AfIS
7058Please respect copyright.PENANALlR2RTmUrS
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.7058Please respect copyright.PENANAcLqG9liRgt
7058Please respect copyright.PENANAyCcBqfHxp5
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.7058Please respect copyright.PENANAB3ohB02qY7
7058Please respect copyright.PENANAVVa1BvIf3t
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.7058Please respect copyright.PENANAKuy2QAhLyK
7058Please respect copyright.PENANANLh1oyavIb
7058Please respect copyright.PENANA9fIsugmOkE
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.7058Please respect copyright.PENANAI1EY0zl80X
7058Please respect copyright.PENANA8NDJkQJSx2
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.7058Please respect copyright.PENANAYsk9mLwS5V
7058Please respect copyright.PENANA13k3dgnOPq
7058Please respect copyright.PENANAF4fWVw1D7a
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.7058Please respect copyright.PENANAZhuioim3X0
7058Please respect copyright.PENANAS1baFvMS3Q
7058Please respect copyright.PENANAu29VTL75iz
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.7058Please respect copyright.PENANAP0nii1Vqor
7058Please respect copyright.PENANA2tG4EKcBI9
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.7058Please respect copyright.PENANAp0KuE58atb
7058Please respect copyright.PENANAf10d1WgPAt
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.7058Please respect copyright.PENANABsBWvpgAcl
7058Please respect copyright.PENANANdzWUut4pX
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.7058Please respect copyright.PENANA9rU2sxNV7a
7058Please respect copyright.PENANACyPoNzzuAJ
*7058Please respect copyright.PENANA1550nYFlF0
*7058Please respect copyright.PENANAsNAPTj8YSN
*7058Please respect copyright.PENANAqlfej2BXuX
*7058Please respect copyright.PENANAkClVtP7rWq
7058Please respect copyright.PENANA6LSuPy14zM
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.7058Please respect copyright.PENANAxtNg6Jrm2l
7058Please respect copyright.PENANAFRBMuy8kvA
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.7058Please respect copyright.PENANAM6pwOYhEuZ
7058Please respect copyright.PENANALzCmwN7cFO
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.7058Please respect copyright.PENANAnywYuEb8bo
7058Please respect copyright.PENANACsjHslBNEi
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.7058Please respect copyright.PENANAwNRqWXwlA5
7058Please respect copyright.PENANAnZxtvLOedH
7058Please respect copyright.PENANA06H49dcwKA
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.7058Please respect copyright.PENANAOG582Gx3pz
7058Please respect copyright.PENANAhW2Cb3JBl7
“Kenapa Di?”7058Please respect copyright.PENANAdrvP1zSUc3
7058Please respect copyright.PENANAHlYXNq83Kv
“Cita mana bu?”7058Please respect copyright.PENANABQtaXFdnTh
7058Please respect copyright.PENANAg0AHpRmvfZ
“Cita kerumah Nada”7058Please respect copyright.PENANAeCXhw5ZbNb
7058Please respect copyright.PENANAWGQBnwrdjv
7058Please respect copyright.PENANA3fmxwuHViF
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.7058Please respect copyright.PENANA4voDx1L6mu
7058Please respect copyright.PENANA8lUe9MKj7B
7058Please respect copyright.PENANAjy8aXbDZr3
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.7058Please respect copyright.PENANAljkgX9cvG3
7058Please respect copyright.PENANAKhV3ThdvkB
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”7058Please respect copyright.PENANAKgtiifRHdT
7058Please respect copyright.PENANAD0XyfY4R9x
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.7058Please respect copyright.PENANA0XUtjVXK3e
7058Please respect copyright.PENANA2Pks8V9tse
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”7058Please respect copyright.PENANAlA2JAaXmCp
7058Please respect copyright.PENANAipvdjxL4C3
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”7058Please respect copyright.PENANAbUPTIlOfFc
7058Please respect copyright.PENANAz6jFzgDjBG
“Andi, tunggu…”7058Please respect copyright.PENANAp5gU6wHFWi
7058Please respect copyright.PENANAvhGR1lNZSF
7058Please respect copyright.PENANADUjaY5Jn7J
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.7058Please respect copyright.PENANATLEjoiQdRJ
7058Please respect copyright.PENANAsSgw8rq3b3
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.7058Please respect copyright.PENANAdOL7dny2aG
7058Please respect copyright.PENANAEqH11hE4Xy
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.7058Please respect copyright.PENANAd1RMXw7hLx
7058Please respect copyright.PENANA8DiX91yPSK
7058Please respect copyright.PENANAtwJIq1Eixr
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.7058Please respect copyright.PENANAGJvsstn9a7
7058Please respect copyright.PENANAFUm4STagTf
7058Please respect copyright.PENANAOvtdGQSRU9
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.7058Please respect copyright.PENANAPVma4jqZpm
7058Please respect copyright.PENANAu2VnjxbbmV
7058Please respect copyright.PENANAzvPwHMYnvi
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.7058Please respect copyright.PENANABVYTr25TUW
7058Please respect copyright.PENANAYz9mAlH8I5
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”7058Please respect copyright.PENANAnoezmLrN1U
7058Please respect copyright.PENANALmCGrDxeU7
“Jaga bicaramu!”7058Please respect copyright.PENANAPS0xagwXEX
7058Please respect copyright.PENANAoDPzAf5wkL
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”7058Please respect copyright.PENANAdSInuB7JEn
7058Please respect copyright.PENANA2DmKlcNCMO
7058Please respect copyright.PENANA20OgLWb72Z
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.7058Please respect copyright.PENANAnXWwHeKbfV
7058Please respect copyright.PENANAuYBAPThuQN
7058Please respect copyright.PENANA5YZd7XHNWF
“Bangsat!!!” buuughhh.7058Please respect copyright.PENANAacKfm4oaiF
7058Please respect copyright.PENANAWLOIr9JOZf
7058Please respect copyright.PENANAXb2piaeOHc
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.7058Please respect copyright.PENANABO4AHo9qVy
7058Please respect copyright.PENANA33yyAl28XZ
7058Please respect copyright.PENANAvjRX4CUuQJ
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.7058Please respect copyright.PENANA1LQBxmkTIO
7058Please respect copyright.PENANA2BWnZwqoc2
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.7058Please respect copyright.PENANArGN0y2mtkt
7058Please respect copyright.PENANAUxe11aWwRM
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.7058Please respect copyright.PENANAuR7i0dy6se
7058Please respect copyright.PENANAlFlXBgUMWO
7058Please respect copyright.PENANADO2uvynDsa
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.7058Please respect copyright.PENANAkFgBN1kuZ1
7058Please respect copyright.PENANAwS6ygYO4GW
7058Please respect copyright.PENANAj8B6qQE0W7
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”7058Please respect copyright.PENANAiZi43fDspE
7058Please respect copyright.PENANAcZOI0kH8rQ
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.7058Please respect copyright.PENANAwMfWaEIbmw
7058Please respect copyright.PENANAjrXJplQYQI
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”7058Please respect copyright.PENANAfH690lo43u
7058Please respect copyright.PENANAdBpznxIlWQ
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”7058Please respect copyright.PENANAKnGQLHYK17
7058Please respect copyright.PENANAYvA7jY1Kpm
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”7058Please respect copyright.PENANAMIkIuPHJqP
7058Please respect copyright.PENANA5Gh9zRZRH7
7058Please respect copyright.PENANApjAB2oQVHT
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.7058Please respect copyright.PENANAMxSSMmC10O
7058Please respect copyright.PENANAYvRYZhGWgo
7058Please respect copyright.PENANA6BCuS20F0R
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”7058Please respect copyright.PENANAtH2jPgQqcN
7058Please respect copyright.PENANAQXaZGUCFd7
7058Please respect copyright.PENANA4CSPautuge
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.7058Please respect copyright.PENANAPKV8G0rFbH
7058Please respect copyright.PENANAjjCuanhZ1W
7058Please respect copyright.PENANA1RMYADcPv6
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.7058Please respect copyright.PENANA0rqsNu9eVV
7058Please respect copyright.PENANAaGdggiiLkW
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.7058Please respect copyright.PENANAagYBxINlij
7058Please respect copyright.PENANAUvD5SX2AUw
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.7058Please respect copyright.PENANAXxwyyM8Thm
7058Please respect copyright.PENANAwtCVIAtD8L
7058Please respect copyright.PENANAMr2EbIZcIk
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.7058Please respect copyright.PENANAtIquG0v8mp
7058Please respect copyright.PENANA4tekopDNLh
7058Please respect copyright.PENANAEuFwU5GeSR
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.7058Please respect copyright.PENANApyGC6f8hYy
7058Please respect copyright.PENANAShpNHP3IYy
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”7058Please respect copyright.PENANA53GcnTHlOt
7058Please respect copyright.PENANADhb3MXFflr
7058Please respect copyright.PENANAS1RApb3Fox
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.7058Please respect copyright.PENANA1FJuW6w6yl
7058Please respect copyright.PENANAX0gWwvCEs1
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.7058Please respect copyright.PENANA2Jxr3qYfeb
7058Please respect copyright.PENANAyVMwXz2tr0
7058Please respect copyright.PENANAt7k8Zy4qHZ
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”7058Please respect copyright.PENANAmSoIF0OEOC
7058Please respect copyright.PENANAE307e3TsjT
7058Please respect copyright.PENANAYGR5ZPHlae
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.7058Please respect copyright.PENANAQzuDumXSoc
7058Please respect copyright.PENANAnVXtSdcFv8
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.7058Please respect copyright.PENANAZZKYU75vFp
7058Please respect copyright.PENANAtoMY40zm0r
7058Please respect copyright.PENANAM1wquJzTxz
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”7058Please respect copyright.PENANAM0G91K0SFd
7058Please respect copyright.PENANA28O623DgMQ
7058Please respect copyright.PENANAvPOgKiDVfy
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.7058Please respect copyright.PENANAkk8ctIpnOy
7058Please respect copyright.PENANAvPZtx4AT0m
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.7058Please respect copyright.PENANAd1qtTZxF0E
7058Please respect copyright.PENANAtl5JUXgLq8
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.7058Please respect copyright.PENANAJOuLQspCke
7058Please respect copyright.PENANAFu96f0OgGh
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.7058Please respect copyright.PENANAWzC9Q7Advh
7058Please respect copyright.PENANAt0ktS17gVT
7058Please respect copyright.PENANAnjrhpppTJU
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”7058Please respect copyright.PENANAdBBrWzFTTL
7058Please respect copyright.PENANAjKt0S62QGy
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.7058Please respect copyright.PENANAmrWNWp4YQ8
7058Please respect copyright.PENANAFIaXCZN7kJ
*7058Please respect copyright.PENANAhKooQ7yY0h
*7058Please respect copyright.PENANAy99i6HzP2Q
*7058Please respect copyright.PENANAYkfSu6vhM8
*7058Please respect copyright.PENANArG8ef5KjDi
7058Please respect copyright.PENANAL4eyvRaVJm
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.7058Please respect copyright.PENANA1PEBfyoGNd
7058Please respect copyright.PENANAIrNkLOpwwL
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.7058Please respect copyright.PENANAtmWYKBbY7q
7058Please respect copyright.PENANAQHgpz05PFg
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.7058Please respect copyright.PENANAxvwMxhjIFI
7058Please respect copyright.PENANA65NIWxZG79
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.7058Please respect copyright.PENANA0vytKBLr52
7058Please respect copyright.PENANALpFZdqwcyc
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.7058Please respect copyright.PENANAjiDs8gfDPR
7058Please respect copyright.PENANA5T5opcbBkX
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.7058Please respect copyright.PENANAlhdiBhTm7B
7058Please respect copyright.PENANAT8NuxfrGsd
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.7058Please respect copyright.PENANAETzN29QTFG
7058Please respect copyright.PENANAvkEyF1brTI
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.7058Please respect copyright.PENANAat7FGr74Tf
7058Please respect copyright.PENANARAOE8ZkzQV
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.7058Please respect copyright.PENANA4uNaFnsiRh
7058Please respect copyright.PENANAst2usRvl72
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.7058Please respect copyright.PENANAXLHAALOZNj
7058Please respect copyright.PENANAH5BNIg8KNQ
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.7058Please respect copyright.PENANAkQoKFMasYk
7058Please respect copyright.PENANAhdpwBJpoRd
7058Please respect copyright.PENANAbrTePDzXPh
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.7058Please respect copyright.PENANATX8BqgYuPW
7058Please respect copyright.PENANAhQHoZZJHQO
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.7058Please respect copyright.PENANAC2YHrXUWpv
7058Please respect copyright.PENANAb2rsX9dr1y
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.7058Please respect copyright.PENANAHHri3rblaW
7058Please respect copyright.PENANA6gMZX0yKpP
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”7058Please respect copyright.PENANAVamNNypwoM
7058Please respect copyright.PENANAubtXGIM4zS
“Loh, kok gara-gara aku?”7058Please respect copyright.PENANAYpTDd0jI57
7058Please respect copyright.PENANAL7QdIDCAlh
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”7058Please respect copyright.PENANAMffQyjHXsr
7058Please respect copyright.PENANA5LS60Rf9eA
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”7058Please respect copyright.PENANA2st7mcISuw
7058Please respect copyright.PENANAn71SKeJD4I
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.7058Please respect copyright.PENANATQkgSjY4OY
7058Please respect copyright.PENANA5X96liPhH6
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”7058Please respect copyright.PENANA6IPE6yNHHo
7058Please respect copyright.PENANA5b4cn3Vjzq
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”7058Please respect copyright.PENANAwlU74dEft2
7058Please respect copyright.PENANAuM3h1hA51q
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”7058Please respect copyright.PENANAoynCpzI6JJ
7058Please respect copyright.PENANARcNO2UyD3e
“Apa kamu bilang?!”7058Please respect copyright.PENANATStT6l5LqX
7058Please respect copyright.PENANAuQp1ijaenq
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”7058Please respect copyright.PENANAaOsKE0agdy
7058Please respect copyright.PENANAMwS9EkixiL
“Bangsat kamu Is!”7058Please respect copyright.PENANAbN2sRhAXu8
7058Please respect copyright.PENANAcejF96o1cQ
7058Please respect copyright.PENANAvg9j2SizRV
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.7058Please respect copyright.PENANA69IMrBUcqY
7058Please respect copyright.PENANAI2N2z5tlOa
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.7058Please respect copyright.PENANAkpAVUSU9zf
7058Please respect copyright.PENANASuUMD11juX
7058Please respect copyright.PENANAZBhe9sgVJ4
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”7058Please respect copyright.PENANAGxJ3IZmOuS
7058Please respect copyright.PENANAVgO6AP30Un
“Aku bukan pecundang!”7058Please respect copyright.PENANA6hoivESBqw
7058Please respect copyright.PENANAqRs64w5BP9
7058Please respect copyright.PENANA08bHlYHh5O
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.7058Please respect copyright.PENANAmSlbNTdVfG
7058Please respect copyright.PENANAsYzXD49Lja
7058Please respect copyright.PENANAuggumDzTLn
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.7058Please respect copyright.PENANAbIoSdSfL2g
7058Please respect copyright.PENANAv9NUy5UO2a
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”7058Please respect copyright.PENANACl0sSfLXq4
7058Please respect copyright.PENANA4EijtgIKK2
7058Please respect copyright.PENANAp9WeqaukZF
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.7058Please respect copyright.PENANAdidBamkp5X
7058Please respect copyright.PENANApOKzBkbZQG
7058Please respect copyright.PENANAZSl2Hio8TG
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”7058Please respect copyright.PENANAYU7LggVGOL
7058Please respect copyright.PENANAIzZICSg12i
7058Please respect copyright.PENANAGVPaCpt0YI
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.7058Please respect copyright.PENANAhUUL0HpE5I
7058Please respect copyright.PENANABUd1KSBwHP
7058Please respect copyright.PENANA4vBpb1w76E
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”7058Please respect copyright.PENANAkoXAR3k73l
7058Please respect copyright.PENANAu48HmteXGv
7058Please respect copyright.PENANANjni5LppG3
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.7058Please respect copyright.PENANAQ8EYKUmqps
7058Please respect copyright.PENANArF36dtb4VF
7058Please respect copyright.PENANAKrFmEfPm6c
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”7058Please respect copyright.PENANA9FRQqjKwvn
7058Please respect copyright.PENANACvMgluCZMk
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”7058Please respect copyright.PENANAVdeEuG9GXm
7058Please respect copyright.PENANA2Ban52uww5
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”7058Please respect copyright.PENANAteRZ77MJct
7058Please respect copyright.PENANAb90trxvi1H
7058Please respect copyright.PENANAm5ZeLV5Tms
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.7058Please respect copyright.PENANAFKbDwJBUsE
7058Please respect copyright.PENANAtnNbpKfFyc
*7058Please respect copyright.PENANA8MJmNgyPbT
*7058Please respect copyright.PENANAFiGamEDtsW
*7058Please respect copyright.PENANAQmISPW4SEi
*7058Please respect copyright.PENANA7s5u2D6Q6j
7058Please respect copyright.PENANAx6ifixtohT
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.7058Please respect copyright.PENANAgEXAaPEhKI
7058Please respect copyright.PENANAcLhNplZyLd
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.7058Please respect copyright.PENANA3HnbHyxAuA
7058Please respect copyright.PENANAUfuBl5PtWx
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.7058Please respect copyright.PENANADJdYETWByg
7058Please respect copyright.PENANALFQwyGwZup
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.7058Please respect copyright.PENANAj1zlYjeADN
7058Please respect copyright.PENANAV1JOIkyCt1
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.7058Please respect copyright.PENANASfyoRRxqSt
7058Please respect copyright.PENANA31Fs66VD7S
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.7058Please respect copyright.PENANAi9kLUvWrhG
7058Please respect copyright.PENANAyztkjcJCXI
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.7058Please respect copyright.PENANA8Iifw1A8j6
7058Please respect copyright.PENANAqLbUVifZ0S
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.7058Please respect copyright.PENANAjbOglaK3r9
7058Please respect copyright.PENANA8d9h0Zpn0k
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.7058Please respect copyright.PENANA6R0rXILvwa
7058Please respect copyright.PENANAADKCst37gV
*7058Please respect copyright.PENANA3ayl1GdKQN
*7058Please respect copyright.PENANAYetOhQuS3Z
*7058Please respect copyright.PENANAIGypb4ffdA
*7058Please respect copyright.PENANABYgCt28OQM
7058Please respect copyright.PENANAag7oR88KF5
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.7058Please respect copyright.PENANAJjK0LwgF36
7058Please respect copyright.PENANA4ySKlOWrxK
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.7058Please respect copyright.PENANAdQ5HEROErd
7058Please respect copyright.PENANAAAIk3pZP7B
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.7058Please respect copyright.PENANAsp4etD7SN5
7058Please respect copyright.PENANApCIcZni6XA
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.7058Please respect copyright.PENANAHEPDiKIAXQ
7058Please respect copyright.PENANA8W9U0pHIBu
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.7058Please respect copyright.PENANAOnFcbkFUI4
7058Please respect copyright.PENANAxjBaACANQM
7058Please respect copyright.PENANAOyTXXRsiVt
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.7058Please respect copyright.PENANAJSkRxl07I5
7058Please respect copyright.PENANA9NjXsGLaCz
7058Please respect copyright.PENANAGWiaJzm9dl
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.7058Please respect copyright.PENANA1pU4210K9l
7058Please respect copyright.PENANAlLDBCMbrSx
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.7058Please respect copyright.PENANAKbhLvXZrFh
7058Please respect copyright.PENANA0XNN0cZ40B
7058Please respect copyright.PENANA2Q6UJCOMBF
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.7058Please respect copyright.PENANAIEi70rG9UQ
7058Please respect copyright.PENANAuwSWD2aCxU
7058Please respect copyright.PENANAG7puTmWfIv
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.7058Please respect copyright.PENANA4mNdc0TjYc
7058Please respect copyright.PENANABuJqgVLH5d
7058Please respect copyright.PENANA3RBJDdysZQ
“Halo pak”7058Please respect copyright.PENANAIq79iaSqHg
7058Please respect copyright.PENANAukRWbzXmj0
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”7058Please respect copyright.PENANAPic0cx3UtD
7058Please respect copyright.PENANANNOIuM8gdl
“Hmm, iya pak”7058Please respect copyright.PENANA3AajajCA1d
7058Please respect copyright.PENANAk8J2f5FjdC
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”7058Please respect copyright.PENANAPXiMV3tMbV
7058Please respect copyright.PENANAn3zozfIV00
“Aduh pak, jangan malam ini deh”7058Please respect copyright.PENANANh0YKElbYq
7058Please respect copyright.PENANADK6SpmA9Kk
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”7058Please respect copyright.PENANAprRPTm25YP
7058Please respect copyright.PENANAEu45rVwzIb
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”7058Please respect copyright.PENANAhYPjKTsYtS
7058Please respect copyright.PENANAso46Ow1htc
“Saudara?”7058Please respect copyright.PENANAtPajHnn1JS
7058Please respect copyright.PENANAz7T7ZaFjDC
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”7058Please respect copyright.PENANAKbofx72PYc
7058Please respect copyright.PENANAP4fbbTJu4y
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”7058Please respect copyright.PENANAgXa47EgImK
7058Please respect copyright.PENANAC7M6TrEjll
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”7058Please respect copyright.PENANAXTWpg8I2UR
7058Please respect copyright.PENANAfG7ZtGz5C8
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”7058Please respect copyright.PENANADwiznu5FBw
7058Please respect copyright.PENANAzDJsrS45px
“Pak, pliss jangan malem ini”7058Please respect copyright.PENANAi4I8pNn7sW
7058Please respect copyright.PENANAtMu6NdZF3r
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”7058Please respect copyright.PENANAam86kEnh6K
7058Please respect copyright.PENANAR0csT9nmBh
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”7058Please respect copyright.PENANAxdDSihnHMe
7058Please respect copyright.PENANACNa6msQFSQ
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”7058Please respect copyright.PENANANQFULmttbq
7058Please respect copyright.PENANAZmMHfCeDA1
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”7058Please respect copyright.PENANAWUmzKU3PBP
7058Please respect copyright.PENANAQryWo5dytc
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”7058Please respect copyright.PENANAH8SLCISJWJ
7058Please respect copyright.PENANAo3f8NCporG
“Emang kenapa pak?”7058Please respect copyright.PENANAs68jfmuHp4
7058Please respect copyright.PENANA4BsWyIfX9L
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”7058Please respect copyright.PENANAlmMns5vzqX
7058Please respect copyright.PENANA34lvKoX2BI
“Maksudnya?”7058Please respect copyright.PENANAuJcJMWsmmT
7058Please respect copyright.PENANAjs0L9LqGnI
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”7058Please respect copyright.PENANAlAsPM8ghLu
7058Please respect copyright.PENANA9f9BycWsBK
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”7058Please respect copyright.PENANA9vy1vrGgGM
7058Please respect copyright.PENANApjQy8uguho
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”7058Please respect copyright.PENANAy6zE0IGafb
7058Please respect copyright.PENANAyrFqC1wD0F
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”7058Please respect copyright.PENANABDZYJ9eWO6
7058Please respect copyright.PENANAzzFDBPfaSX
7058Please respect copyright.PENANAR1mYhroBXq
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”7058Please respect copyright.PENANA4SWRwKm8ex
7058Please respect copyright.PENANAg0UwyzdcgW
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”7058Please respect copyright.PENANA1gLghvINN7
7058Please respect copyright.PENANA2GRm0wCVwa
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”7058Please respect copyright.PENANAeLUdRNLxE1
7058Please respect copyright.PENANAZqSnhB5qHy
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”7058Please respect copyright.PENANAYXwV2qAaOb
7058Please respect copyright.PENANAzm0zZCYLf2
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”7058Please respect copyright.PENANAixlG6C8vlJ
7058Please respect copyright.PENANAddPPObEhlu
“Ii.. iya pak”7058Please respect copyright.PENANANII56oLCpD
7058Please respect copyright.PENANAIEr0hnsH1X
7058Please respect copyright.PENANAVhRshNWAu2
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.7058Please respect copyright.PENANA7sK5i9slEB
7058Please respect copyright.PENANAHxVvKc9Azf
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.7058Please respect copyright.PENANAed1oHjKIcm
7058Please respect copyright.PENANAXaVBTaLEfE
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.7058Please respect copyright.PENANAqWvGO537c0
7058Please respect copyright.PENANAl3XSCupfsK
*7058Please respect copyright.PENANAeYwnUp7aQD
*7058Please respect copyright.PENANAJrbT3WDySU
*7058Please respect copyright.PENANAp3k2jHjjEU
*7058Please respect copyright.PENANAuIhX2CulnE
*7058Please respect copyright.PENANAIu5tjfIdIG