x
Anri menarik napas panjang sambil merenganggkan kedua tangan, ia rapikan kertas-kertas penuh dengan coretan buatannya, dan memilih beberapa di antaranya. Ia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9.30, lalu bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Dengan air hangat Anri membasuh tubuhnya yang seksi itu dari pundak hingga kedua gunungnya sambil sesekali memijatnya.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCaZ3eMGvH
"Sayang akhir-akhir ini jarang pulang, padahal kan aku kangen," gumamnya sembari meremas-remas payudaranya sendiri sambil membayangkan Megumi.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyoC7WydSP
Setelah setengah jam akhirnya Anri selesai mandi, buru-buru ia menuju dapur dengan tubuh berbalut handuk tipis, dan mengambil beberapa cemilan yang dibuat Megumi untuknya. Dengan tubuh basah, dan rambut yang terurai Anri memakan cemilan tersebut tanpa beban, baru setelah bel rumah berbunyi Anri menjadi panik, dan cepat-cepat ke kamar untuk berganti pakaian.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJt6Dp2jfK
Ting! Tong! Ting! Tong!
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpcoqVgxxT
Bel tersebut terus berbunyi hingga membuat Anri terburu-buru berpakaian sampai lupa mengenakan bra. Dengan langkah pecicilan Anri menuju ke pintu depan, menggunakan lubang kecil yang tersedia di pintu untuk mengintip siapa yang datang.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Ufsiaf42i
"Pak Kanda? Kenapa dia kemari?" tanya Anri merasa ragu untuk membuka pintu atau tidak.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8gKAfPUnG
Namun setelah melihat sekeranjang penuh sayur kol di samping Kanda, Anri akhirnya membukakan pintu.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Ie61cw1T1
"Eh, Dik Anri," ucap Kanda yang gugup setelah melihat belahan dada Anri yang memang memakai pakaian berbelahan rendah.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzEoPRU15i
Anri pun menanyakan tujuan Kanda datang, sambil melirik sekeranjang penuh sayur kol yang ia bawa.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf0nlMyFoUq
"Oh itu, Tuan Shigeo yang memesannya, dia meminta Nak Megumi untuk membawanya saat ia kembali," jelas Kanda sambil menyeka keringat di dahinya.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mm8DfnCXq
Melihat Kanda yang bercucuran keringat Anri menjadi iba, ia pun menawari Kanda minuman dingin karena merasa berhutang budi sebelumnya.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTiGyRGXJIb
"Eh, tak perlu repot-repot Dik Anri. Aku jadi tak enak," elak Kanda.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8S5I1KN6Za
"Jangan begitu Pak Kanda, kau terlihat lelah setelah berjalan jauh ke tempat ini membawa keranjang penuh kolitu.Kau sudah menolong kami kemarin, sekarang izinkan aku untuk membalas budi," ucap Anri meyakinkan.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zMizu4ZJz
"Apa boleh, kalau begitu terima kasih, Dik Anri," kata Kanda yang memang kerongkongannya sudah sangat kering.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6Vs0nwux5
Anri mempersilahkan Kanda masuk, dan menyuruhnya menunggu di ruang tamu sementara ia menyiapkan minuman. Kanda melihat sekeliling yang sepi sambil sesekali mengintip Anri yang tengah membuatkan minuman untuknya. Sesekali Kanda menelan ludah melihat lekukan tubuh Anri yang menggoda iman itu, pakaianya yang ketat mencetak tubuh sempurna Anri di mata Kanda.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVlZja56G2
Selang beberapa menit, Anri kembali dengan sepasang esteh di atas nampan yang selesai ia buat. Ia menyuguhkan esteh itu pada Kanda yang sejak tadi melonggo menatap belahan dada Anri yang sedikit terbuka karena menunduk saat menaruh esteh.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLTU7eSXEj
"Gluk...." Kanda menelan ludah, ketika tanpa sengaja ia melihat puting merah muda Anri saat ia menunduk.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTXoF0egZT
"Pak Kanda, ada apa?" tanya Anri yang melihat Kanda kembali berkeringat.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznZEEr6Iym
Dengan tangan gemetaran, Kanda mengambil esteh yang disuguhkan Anri, dan meminumnya dengan lahap. Selangkangan Kanda sudah sangat gerah karena burungnya itu terus berontak untuk keluar, dilihatnya jam dinding yang menunjukkan pukul 10.21 menit dengan perasaan gelisah.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTwOu3yh7M
"Dik Anri, kira-kira kapan Nak Megumi akan kembali?" tanya Kanda.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmY0uwBdvpN
Tanpa perasaan curiga, dan penuh kepolosan Anri menjawab pertanyaan Kanda dengan sangat jujur.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmrKvtJimO
"Megumi biasanya pulang larut malam, akhir-akhir ini dia sering sekali lembur."
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9A3dvoFEd
Kanda tersenyum licik mendengar jawaban Anri yang seakan memberinya kesempatan, perlahan Kanda mendempet Anri yang mulai merasa sedikit curiga dengan tindakan Kanda.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDSsQawvlta
"Pak Kanda ada apa?" ucap Anri sambil bergeser sedikit saat Kanda ingin mendempetnya.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QatiOlylf
"Dik Anri, kau sangat seksi. Nak Megumi pasti sangat bahagia setiap malam karena bisa ngentot dengan wanita sesemok dirimu," balas Kanda yang tak lagi bisa menahan nafsunya itu.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTQitgPVKV
"Pak Kanda, apa yang!?" seru Anri ketakutan, ia pun akhirnya sadar dengan tatapan sange Kanda yang sejak tadi terus memandangi dadanya.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwPzhHWuuA
"Dik Anri!"
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgoZrcY60XH
Kanda menyergap Anri, dan meremas kedua teteknya yang tak tertutup bh itu dengan kasar. Anri berteriak sambil meronta, berusaha memukul Kanda yang terus mengerayangi tubuhnya sambil terus menciumi lehernya.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgMolYc1Eu
"AAAAA! TIDAKKKK JANGAN PAK! JANGAN! AAAAAA LEPASSKANNN!"
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSn2BCwQRAa
Anri berteriak kencang sambil meronta, dan memukuli Kanda hingga akhirnya berhasil lepas dari dekapan Kanda. Ia langsung lari saat itu juga, namun Kanda berhasil menangkapnya tepat di dapur rumahnya. Meskipun sudah berumur Kanda tetaplah seorang laki-laki, melawan Anri yang tak punya dasar beladiri sangatlah mudah.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGIUuBbPUs7
"AAAAAA! JANGAN! AAAA! KUMOHON! TOLONG! TOLONG! SIAPA PUN TOLONG!" pekik Anri ketika Kanda hendak melucuti pakaiannya.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqcpvMyHcq
"DIAM!"
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SJkNnAg5n
Plaakkk!
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpMUVA3kNW
Satu tamparan keras mendarat di pipi Anri hingga meninggalkan bekas merah, tak berhenti sampai di situ—Kanda juga menjambak rambut Anri, dan melempar tubuhnya yang lemah hingga membentur dinding.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahbbxIaJra
"AAAAAAaaa!"
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0MBJevOol
Anri berteriak histeris saat Kanda mulai menelanjangi dirinya, sejenak Kanda tertegun melihat tetek Anri yang berisi saat ia menyingkap pakaiannya. Dengan penuh nafsu Kanda segera membenamkan kepalanya di antara dua gunung itu sambil meremas-remas sisinya.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjSz9eckqa
"AAAAAH HENTIKAN! TOLONG! JANGAN! AAAAA!" pekik Anri yang disertai air mata saat melihat pria lain selain suaminya bermain dengan teteknya.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmkSWP0UeY
Kanda semakin berani, ia kenyot satu demi satu puting Anri hingga membuatnya tersentak geli. Anri terus berusaha melawan meski usahanya harus dibayar dengan sebuah tamparan dan jambakan yang sangat menyakitkan.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvmPRwJBjh
"Jangan melawan atau aku akan membunuhmu!" ancam Kanda yang sekarang hendak menurunkan rok serta celana dalam Anri sekaligus.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVSXGOo1hu
"JA...JANG...JANGAN......" isak Anri yang suaranya mulai habis karena terus berteriak, dan di tampar.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrolzp83Vvp
Slurutt!
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQDsgDjt8u
Dengan satu tarikan Kanda melepas rok dan celana dalam Anri sekaligus, memek Anri yang ditumbuhi bulu-bulu tipis langsung menyambut Kanda. Menggunakan jari tengahnya, Kanda munusuk-nusuk memek Anri sementara jarinya yang lain memilin-milin klitoris Anri.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSuMjIcAll
"AAAAA..... AAAAAA... AAAAAA...."
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyWE2HSvxv
Anri hanya bisa merintih, dan menangis tatkala Kanda mempermainkan bagian kewanitaanya. Tusukan jari tengah Kanda yang semakin lama semakin cepat itu membuat Anri banjir, dan membuatnya lemas.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjfVrGIIjg
"Hahahah! Aku tahu kamu sange juga, Dik Anri. Apa kau mau kontolku," ucap Kanda sambil melepas belenggu kontolnya dari celananya.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9psI5uKtd
Anri semakin takut tatkala melihat kontol hitam penuh bisul milik Kanda yang berdiri tegak, mengumpulkan sisa tenaga terakhirnya Anri berusaha merangkak pergi.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Hf4dpVju2
"Mau kemana?" seru Kanda sambil menginjak kaki kiri Anri dengan kaki kanannya.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzkunUr433N
Anri memekik saat telapak kaki kiri Kanda menggesek-gesek bibir vaginanya, Kanda turun lalu membuka lebar paha Anri hingga membuat memeknya yang sudah becek penuh lendir itu terbuka lebar. Sejenak ia mengendus aroma pesing yang keluar dari jembut Anri yang basah, lalu mulai mengarahkan kontolnya ke depan memek Anri.
3047Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE59jqefhgm
