x
"Ehh, jadi Anri seorang designer ya. Kamu pasti terkenal," puji Hitomi di sela makan siang mereka bertiga.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2z6nyaAXX2
"Tidak, itu gak seberapa—aku gak seterkenal itu," ungkap Anri malu-malu.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWX4MUuIJ6
"Kapan-kapan boleh kulihat pakaian buatanmu?"
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkMUmc18oV
"Tentu Hitomi, kamu bisa melihatnya kapan pun kamu mau."
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXXgbi0qV3
Megumi termenung menatap belahan dada Hitomi yang tepat berada di depannya, Hitomi dan Anri bicara saling menghadap dengan Megumi duduk di samping Anri. Saat sadar kalau Megumi menatap belahan dadanya, Hitomi sedikit terkejut—namun tetap membiarkan lelaki beristri itu untuk menikmati pemandangan indah gunung kembarnya.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMcQ2Aj2kS
Hitomi tersenyum tipis, pura-pura ia menunduk untuk mengambil sup sayur yang ada di depan Megumi. Ketika Hitomi menunduk, belahan payudara besarnya makin terlihat jelas di depan mata Megumi yang sudah ereksi berat. Hitomi melirik Megumi dengan tatapan nakal, secara sengaja ia tumpahkan sup yang baru saja ia ciduk ke pakaiannya hingga membuatnya basah.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bUNFogNNd
"Aaahh, jadi basah....." ucap Hitomi sambil menyeka tumpahan sup di pakaiannya.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuyCeCmnHB
"Ya ampun Hitomi, mau kuambilkan handuk?" tawar Anri panik.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMRxPmnbgnm
"Hmm, tidak usah, Anri. Hal seperti ini pasti akan cepat kering."
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmz8vIgxxV
"Tidak bisa begitu, Hitomi. Kau pakaianmu sangat basah, biar kuambilkan handuk atau pakaian ganti."
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHWileQ5Fa
Tanpa menunggu persetujuan Hitomi, Anri buru-buru pergi ke kamarnya meninggalkan Megumi, dan Hitomi berduaan. Sesaat setelah Anri pergi, tiba-tiba kaki jenjang Hitomi meraih gundukan daging keras di antara paha Megumi.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYadn992KWY
"Ughhh!"
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1dFFyg3lI
Megumi tersentak saat telapak kaki Hitomi mengelus-elus batangnya yang berdiri, ia tergagap tak mampu berkata-kata sambil menatap Hitomi yang makin berani menggodanya.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgw3UMWTybn
"Shttt... Punyamu, lumayan besar. Jadi tak sabar ingin melihatnya," bisik Hitomi.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAf7XY6AJeK
Beberapa detik kemudian Anri kembali dengan sebuah handuk, dan sweeter miliknya yang sudah lama tak ia pakai. Anri menyerahkan handuk tersebut pada Hitomi yang secara reflek menghentikan elusan kakinya dari batang Megumi.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGbOmMK2FZ0
"Terima kasih, Anri. Maaf sudah merepotkanmu," kata Hitomi, membasuhkan handuk ke pakainnya yang basah.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jStGlSyG6
"Sa-sayang, boleh aku ke kamar kecil," potong Megumi yang kontolnya sudah sangat keras.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXwVUkTUtQ
Anri menggangguk, Megumi langsung berjalan cepat ke dalam kamar mandi. Cepat-cepat Megumi melepas celana disertai celana dalamnya hingga kontolnya yang sudah sangat keras itu terbebas dengan urat berkedut.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkJB9jryQC
"Ahhh, ahhh, ahhh....."
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5gACnXlgtD
Secara naluri Megumi ngocok sambil membayangkan dirinya bercinta dengan Hitomi, tak perlu menunggu waktu lama Megumi langsung crot. Megumi melihat pejunya sendiri yang kental di tangan kanannya dengan perasaan bersalah sekaligus menyesal.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2KPngb1QGo
'Aku pria yang buruk, padahal istriku ada di sini. Tapi aku malah ngocok membayangkan wanita lain,' batin Megumi penuh penyesalan.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2yB4lMj7Zi
Setelah membasuh kontolnya dengan tisu hingga bersih, Megumi bergegas kembali dengan tatapan lesu. Di sana ia melihat Hitomi telah berganti pakaian menggunakan sweeter biru muda milik Anri, sweeternya yang kecil membuat lekukan tubuh Hitomi tergambar jelas.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0bTTlZMqvV
"Sayang, kenapa kau terlihat lesu? Dan bau apa ini?" tanya Anri penasaran.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplvv7aOIp6
"Aku sedang tak enak badan, maaf Sayang. Sepertinya aku perlu istirahat," jawab Megumi sambil berpaling dari pandangan Hitomi yang seakan menelanjanginya.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRCILzDr4Z
"Jangan memaksakan diri, Sayang. Aku tahu kau kepala rumah tangga di rumah ini, kau sudah bekerja begitu keras sebelumnya. Kumohon jangan memaksakan diri lagi untukku."
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60pHaAiPL3
Megumi tersenyum ia mengelus kepala istrinya yang polos itu, lalu mengecup keningnya—hal itu dilakukan tepat dihadapan Hitomi—membuat Anri tersipu karena malu.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MK1JvegwQ
"Sayang, apa yang kau lakukan!?" seru Anri tak siap dengan kecupan mendadak Megumi.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXgszLHjQC
"Kenapa Sayang, aku hanya ingin mengecupmu," Megumi sambil melirik ekpresi wajah seperti apa yang akan ditunjukkan Hitomi.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Pzo4r3prc
"Kalian pasutri yang mesra, aku jadi iri pada kalian," potong Hitomi yang sama sekali tak terlihat menyerah atau pun cemburu di wajahnya.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLtCdg8Cxj
"Eh, gak begitu. Kami—" ucap Anri terbata-bata.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRfP41atta
"Maaf telah mengganggu kebersamaan kalian, terima kasih pakaian gantinya. Besok akan kukembalikan," kata Hitomi sembari mengambil kantung berisi pakaiannya yang basah tadi.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBXNSUp2S8
Hitomi pulang setelah bertukar kontak dengan Anri, keduanya terlihat cocok satu sama lain, serta memiliki berbagai kesamaan yang sama.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJ4pFcg27n
*****
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIiAGMMIg3J
Dua hari setelah kunjungan Hitomi ke rumahnya, Anri mendadak demam tubuhnya begitu panas hingga membuat kompres di kepalanya langsung kering. Megumi langsung menghubungi Eiji untuk memandu mereka ke klinik satu-satunya yang berada di desa. Pemilik klinik tersebut adalah seorang dokter wanita berambut cepak bernama Mio.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡII4PCqdbB3
Berkat perawatan Mio, dan setelah di beri obat olehnya keadaan Anri kembali membaik, melihat Anri yang deman karena bekerja terlalu keras semakin menampar harga diri Megumi. Dari ruang perawatan ia melihat Anri yang tengah mengupas apel, dan mengobrol santai dengan Mio.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgIiT5Ywn9
"Nak Azunashi, tentang info loker yang kau minta, aku sudah mendapatkannya," kata Eiji membuyarkan lamunan Megumi.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuAv3aFQda
"Benarkah? Pekerjaan apa Pak Eiji? Di mana tempatnya?"
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4j6o680YZY
Eiji lalu mengeluarkan sebuah coretan kertas berisi nomor telepon seseorang pada Megumi, dan menyuruhnya untuk menyimpannya.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Vt2PLg2K7
"Nomor siapa ini, Pak Eiji?"
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6F76AJQ8cA
"Tuan Shigeo. Kau bisa menyetir 'kan? Supir Tuan Shigeo mengundurkan diri beberapa hari lalu. Tuan Shigeo sedang mencari supir, gajinya cukup lumayan, dan makanan di sediakan sana."
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlF2mKUCCj
Megumi ragu, menjadi supir Tuan Shigeo berarti juga ikut menjadi supir pribadi Hitomi yang selalu ingin ia hindari. Akan tetapi melihat Anri yang berada di ruang perawatan membuat keraguan Megumi perlahan pudar. Benar, Megumi mencintai Anri, dan Anri lah satu-satunya wanita yang ia cintai—ia ingin meringankan bebannya meski hanya sedikit.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1HDmZH6lhU
"Baiklah, terima kasih, Pak Eiji. Akan kuhubungi Tuan Shigeo saat ini juga."
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtqjp6wFq9
Siang itu juga Megumi menghubungi Tuan Shigeo untuk menanyakan lowongan supirnya, dan beruntung belum ada orang yang mendaftar selain Megumi. Setelah pamit pada Anri, dan memberi kecupan di keningnya—Megumi langsung meluncur ke rumah Tuan Shigeo.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFLexsRkAJ
Ia disambut baik oleh ajudan Tuan Shigeo, dan dipertemukan langsung dengannya. Tanpa seleksi atau pun tes lagi, akhirnya Megumi diterima menjadi supir pribadi Tuan Shigeo. Akan tetapi timbul satu masalah tentang Tuan Shigeo yang mewajibkannya untuk tinggal di rumahnya.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI1DGh1X78X
"Tapi, Tuan. Istriku...." ucap Megumi khawatir.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4hit3LXAF
"Kau begitu sayang pada istrimu, Nak Azunashi. Tenang saja, kau boleh pulang ke rumah satu kali dalam seminggu. Kau juga bisa memanfaatkan waktu luang untuk pergi ke rumahmu," jelas Tuan Shigeo, menghilangkan kekhawatiran Megumi.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlT6RVhp683
Megumi membungkuk, ia berterima kasih pada Tuan Shigeo atas kelonggaran waktu yang ia berikan. Setelah diberi seragam, dan jadwal Tuan Shigeo—Megumi pun pamit untuk memberitahu Anri.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIfB63Brn1
"Dia anak yang manis, benarkan Hitomi," ucap Tuan Shigeo pada Hitomi yang sejak tadi bersembunyi di ruangan sebelah.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbUiv0GNCbH
"Benar Tuan," balas Hitomi sembari menunduk—tak berani menatap Tuan Shigeo.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymEd4hjkaS
Tuan Shigeo menghampiri Hitomi, lalu menampar wajahnya dengan sangat keras hingga membuatnya jatuh. Dengan wajah memar Hitomi tetap menunduk, dan tak sekali pun melihat wajah suaminya yang terlihat sangat marah.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhmYyrMUwd
"Karena kau, aku harus membunuh satu lagi orangku. Hitomi dasar pelacur gila, kuharap kali ini kau melakukannya dengan benar," bentak Tuan Shigeo.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2TaH0T6Z7
Hitomi mengangguk dengan tangan mengepal, menatap celana dalam putih Tuan Shigeo yang terbuka di balik yukata-nya. Kontol tua berotot milik Tuan Shigeo yang dulu sering mengaduk-aduk memeknya yang telah pensiun sejak mengalami Impoten 2 tahun lalu.
3104Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssqTzdL9Fp
