
Honda menelan ludah saat menyadara selangkangan Ai sudah basah karena cairan sendiri, jari telunjuk Honda menyingkap celana dalam Ai, lalu mulai menusukkan jarinya satu persatu ke lubang senggama Ai. Tubuh kecil Ai mengejang dalam dekapan Honda, suaranya naik turun saat Honda mulai menggesek-gesek klitorisnya dengan telapak tangannya sementara jarinya keluar masuk memek Ai.
391Please respect copyright.PENANAXTt4uk7dSX
“Aaahh! Aahhh! Hentikan! Aahhhh!” gumam Ai, berusaha menahan suara agar Ayumi tak mendengarnya.
391Please respect copyright.PENANA3j9kAUFtKe
Di lain sisi, murid ketiga yang sudah orgams posisinya langsung digantikan murid pertama yang langsung menancapkan pusaka saktinya dalam memek Ayumi yang terbuka lebar akibat kontol murid ketiga. Murid kedua yang merasa bosan dengan posisi tersebut, menyuruh murid pertama untuk memangku Ayumi agar ia bisa melihat dengan celah tetek Ayumi yang gondal-gandul saat mengulum kontolnya.
391Please respect copyright.PENANAL0WVUNo9w8
“AaAhh! Ahhh! AAAhh! AAHhh!”
391Please respect copyright.PENANAZtYw2JnPp2
Ayumi mengeram kenikmatan saat kontol murid pertama mulai menusuk-nusuknya seperti paku dalam posisi duduk. Mulutnya penuh oleh kontol murid kedua, sementara payudara kanannya di kenyot oleh murid ke empat.
391Please respect copyright.PENANAl1vBIYINpJ
“AAAhhh! Oouhhh! Aku keluar! Aahhh!” seru murid kedua yang merasakan kedutan hebat di kontolnya.
391Please respect copyright.PENANAmgDLEP9XWX
Sedetik kemudian kontolnya bergetar hebat, dan langsung menyemburkan peju hangat kental dalam mulut Ayumi yang tengah mengulum batangnya. Tubuh Ayumi serasa tersetrum di bagian bawah saat kontol murid pertama juga ikut berkontraksi dalam vaginanya.
391Please respect copyright.PENANAtjlAjeFChL
“AAAAAAh! Aahh! Hebattt! AAAAhhh!” pekik Ayumi.
391Please respect copyright.PENANAFxfRaF2QxM
Crrroooott! Crooot!
391Please respect copyright.PENANATPBvbVvNeO
Dua semburan batang kontol yang bergetar memenuhi mulut, dan vaginanya—lenguhan hebat menandai berakhirnya ronde kedua mereka—meninggalkan Ayumi yang terkulai lemas dengan mulut dan selangkangan basah oleh peju.
391Please respect copyright.PENANAlTD1z2FtaC
“Hahh! Hhaaah! Jalang Tua ini sangat hebat, rasanya aku bisa melakukannya sampai subuh dengannya,” kata murid pertama, memuji Ayumi yang terbaring tak berdaya dengan pandangan mati.
391Please respect copyright.PENANAanRieSuJEw
“Tunggu! Aku belum coba memeknya! Sekang giliranku ‘kan?” tanya murid keempat yang dari tadi sudah menunggu gilirannya.
391Please respect copyright.PENANAOaDM7rOMKX
Ketiga murid yang lain tertawa kecil, mereka melihat kontol murid keempat yang ukurannya paling kecil di antara mereka dengan tatapan ragu.
391Please respect copyright.PENANAzYhiLUQEho
“Kau yakin ingin memasukkan ulat itu? Aku yakin kau gak akan merasa puas karena memeknya sekarang udah terbuka lebar,” canda murid ketiga.
391Please respect copyright.PENANAylQ3UoBEyt
“Sialan!” seru murid keempat yang merasa di remehkan.
391Please respect copyright.PENANAyDqgyPdKl1
Dengan penuh rasa jengkel murid ketiga menarik tubuh Ayumi, dan membuka lebar kedua pahanya—bersiap memasukkan kontolnya. Namun, ternyata benar yang dikatakan murid ketiga … memek Ayumi terlalu terbuka lebar hingga kontol murid keempat bisa dengan gambang memasukinya.
391Please respect copyright.PENANAtbDw3PHVez
“Bajingan!” bentak murid keempat, lalu mencabut kontolnya, dan membalik tubuh Ayumi untuk menungging. “Kalau memek gak bisa, masih ada dubur!”
391Please respect copyright.PENANA1pUL9vWBPH
Murid keempat melakukan penetrasi ke lubang pantat Ayumi setelah membasahi batangnya dengan liurnya sendiri. Karena ukuran pantat yang lebih sempit, membuat kontol kecil murid keempat mendapatkan remasan yang ia inginkan.
391Please respect copyright.PENANA3fcQgkEtYN
“Ougghh! Hebat! Pantatnya meremas kontolku!” seru murid keempat sambil mengcengram kuat kedua bongkahan pantat Ayumi.
391Please respect copyright.PENANAMqq0dD4wXc
Clop! Clop! Plok! Plok! Proot!
391Please respect copyright.PENANAA6n4s756O8
Murid keempat mulai menggoyang pinggulnya sambil menampar-nampar pantat Ayumi dengan kasar, batang panas di pantatnya membuat Ayumi kembali mendesah—desahan Ayumi tersebut rupanya kembali membangkitkan nafsu tiga murid yang lain untuk ikut mengerjainya.
391Please respect copyright.PENANAL1uLYB24PA
“AAAAAhhh!”
391Please respect copyright.PENANAG6hVO0ePDV
Tiba-tiba murid ketiga memasukkan kontolnya yang besar kembali ke memeknya dari bawah saat murid keempat tengah menggenjot pantatnya. Murid pertama dan kedua tak mau kalah, murid pertama mengambil hak atas mulut Ayumi, sementara murid kedua membelitkan rambut Ayumi di kontolnya untuk ia gunakan bermasturbasi.
391Please respect copyright.PENANAjdf03ssfx2
Ketiga lubangnya penuh dengan kontol tiga pemuda berahi yang terus maju mundur memuaskan nafsunya. Ketiganya tak memberi Ayumi istirahat—mereka hanya memikirkan kepuasannya sendiri tanpa memikirkan Ayumi yang terlihat kelabakan menerima genjotan mereka.
391Please respect copyright.PENANAPZL0JRs4WG
“AAAhhh! Aku keluuuaarr!” pekik murid keempat yang langsung mencabut kontolnya dari pantat Ayumi yang panas.
391Please respect copyright.PENANAANlBpeHA1Y
“Sialan aku juga! AAA!” murid pertama juga mencabut kontolnya, dan mengocoknya di depan wajah Ayumi sebelum menyemprotkannya.
391Please respect copyright.PENANAGhlecnl1Vm
Murid keempat terburu-buru berlari kecil ke depan wajah Ayumi untuk melepaskan spermanya ke wajahnya. Satu semburang hangat menyambar dahi Ayumi, dan membuat lengket rambut hitamnya. Di tempat lain murid kedua yang tengah bermasturbasi dengan rambutnya pun juga ikut keluar—membasahi rambut Ayumi dengan pejunya hingga menetes ke bawah.
391Please respect copyright.PENANAtlZOq3Qm7N
Bruuk!
391Please respect copyright.PENANAPYV8tSGsFB
Tubuh Ayumi di balik oleh murid ketiga yang tengah menggenjot memeknya, dengan cepat murid ketiga mengaduk-aduk memek Ayumi dari depan untuk mempercepat orgamsnya. Setelah merasa pejunya akan keluar, buru-buru murid ketiga mencabut kontolnya—dan memberikan cumshot terakhir di wajah Ayumi sebagai penutupan.
391Please respect copyright.PENANATvt7tlcsx0
“Ughh! AAAhhh!”
391Please respect copyright.PENANAkH9ZugBCEa
Crooot! Crooot!
391Please respect copyright.PENANAcJM4NJj4k2
Kontol besar murid ketiga menyemprotkan peju dalam jumlah banyak ke wajah Ayumi, hingga terciprat ke dadanya. Setelah puas mengerjai Ayumi keempat murid Honda mengelilinginya dengan terengah-engah, lalu menyeret Ayumi kehadapan Honda.
391Please respect copyright.PENANAe004cn4WXp
“AAAhh! Ahhh! Ibu! Jangan lihatt! AAAhhh!”
391Please respect copyright.PENANANVyNluINL6
Perlahan Ayumi membuka kelopak matanya yang sayu, dan lengket oleh peju itu—untuk melihat pemandangan mengerikan di depannya. Di depan matanya sendiri, ia melihat Ai tengah di entot oleh Honda dalam posisi duduk, pakaian Ai compang-camping dan wajahnya terlihat kesakitan menerima kontol Honda yang tak kalah besar dari punya murid ketiga.
391Please respect copyright.PENANApjzoy51ScS
“Tidak! Ai! Kenapa! Kenapa kau melakukannya! Kau sudah janji ‘kan!” seru Ayumi tak terima.
391Please respect copyright.PENANAXGrHebyPQD
Hahahahah! Hahahahha!
391Please respect copyright.PENANAD40fm4Rko5
Tiba-tiba keempat murid Honda tertawa terbahak-bahak, mereka menghina Ayumi yang percaya begitu saja dengan kelakar yang dibuat gurunya. Ayumi yang menyadari kalau dia sudah ditipu jatuh dalam keputus asaan, dengan tatapan kosong ia di bawa kehadapan Ai untuk ditukar dengannya.
391Please respect copyright.PENANAO90Pv3M3Fx
Malam itu pesta seks liar terjadi di ruangan itu, wanita-wanita yang sudah terpengaruh afrodisik diperkosa oleh para pria ber-hakama bersama para tamu Tuan Shigeo yang Honda undang ke ruangan itu. Suara rintihan serta desahan para wanita mewarnai malam yang penuh gelora itu sampai subuh menjelang … tanpa malu mereka saling bertukar pasangan, dan kumpul kebo sampai semua orang orgams.
391Please respect copyright.PENANAC1FMZmPkkW
Di tempat lain Honda dan keempat muridnya secara bergantian menggangbang ibu dan anak itu semalaman, tak terhitung belasan kali peju mereka membuahi dua rahim itu bersama suara rintihan mereka.
391Please respect copyright.PENANAEzKizj34cx
*****
391Please respect copyright.PENANAqSsS2MXt9A
“AAAArrggkk! AAAAkhhh!”
391Please respect copyright.PENANAcr67xL90Vw
Roy memekik keras saat Ruri mengoleskan salep racikan Rei pada tubuhnya yang terluka, tanpa mengindahkan teriakan pedih Roy Ruri terus memoles tubuhnya dengan salep hingga semua lukanya tertutup. Setelah tubuhnya tertutup salep, Roy dibawa Ruri ke bathup yang telah diisi air hangat dengan campuran obat-obatan tradisional.
391Please respect copyright.PENANArxGlCxIeGF
“Berendamlah! Rasa sakitnya akan hilang dalam beberapa jam,” ucap Ruri sembari membantu Roy untuk berendam.
391Please respect copyright.PENANAknZmxEW2M3
“Apa ini!?” tanya Roy sebelum kedua kakinya masuk dalam bathup.
391Please respect copyright.PENANAuVLcSJKrBt
“Rendaman penyembuh, dalam penelitiannya tentang Black Friday … Tuan Rei banyak meneliti tentang obat-obatan tradisional kuno … rendaman ini adalah salah satunya, rendaman ini banyak dipakai praktisi beladiri zaman dulu untuk memulihkan luka dengan bantuan obat, dan chi mereka. Setelah Tuan Rei melakukan penelitian, dan berbagai percobaan akhirnya ia bisa membuat rendaman ini untuk dipakai orang biasa,” jelas Ruri.
391Please respect copyright.PENANA3gHVSsAxAM
Setelah Ruri menjelaskan, Roy un merendamkan dirinya dalam bathup itu dengan kepala berada di luar, Ruri menyuruh Roy untuk tidur guna memaksimalkan khasiat penyembuhan dari rendaman itu.
391Please respect copyright.PENANA1RrH3WJIMY