
Bruuk!
471Please respect copyright.PENANAe9XWVS0qpE
Hitomi dilempar ke atas sebuah ranjang kapuk kusam oleh Tachibana, Hajime melepas seragamnya hingga menyisakan celana dalam sebelum akhirnya merangkul Hitomi dari belakang. Hajime meremas dua tetek besar Hitomi yang masih terbungkus bh itu dari belakang sementara Tachibana melepas borgol di tangan Hitomi.
471Please respect copyright.PENANAx8cC09smhy
“Kenyal banget, Tachibana. Hmm, rasanya tanganku seperti tersedot ke dalam oleh kelembutan gunung kembar ini,” ucap Hajime sambil terus meremas-remas, dan menimbang tetek besar Hitomi di depan Tachibana.
471Please respect copyright.PENANA1v87xAixUN
“Hmmm…. Aaah… hmmmm…..” lenguh Hitomi ketika tetekanya mulai diremas kuat oleh Hajime.
471Please respect copyright.PENANA3kIIIF4ZaL
Hajime menggecup leher Hitomi dari belakang sambil tangan kanannya yang bebas, menyusup masuk dalam bh Hitomi, dan meraih putingnya yang telah mengeras. Hitomi mendesah saat putting kecilnya di pelintir oleh jari Hajime, dadanya membusung ke ke depan membuat bhnya sedikit melorot.
471Please respect copyright.PENANALNLXvoB49q
“Kayaknya enak, boleh aku coba,” ucap Tachibana sembari menurunkan bh Hitomi hingga kini payudaranya yang besar itu terbebas dari kekangannya.
471Please respect copyright.PENANAmJoskeoLUa
Tachibana melongo menatap tetek Hitomi, tanpa sadar tangannya bergerak memetik melon raksasa Hitomi. Kedua pria itu saling bergantian mengusap, meremas, dan memelintir putting Hitomi hingga membuatnya melenguh dengan tubuh mengeliat.
471Please respect copyright.PENANAac65Q6cypw
Setelah puas memainkan tetek Hitomi, tangan Tachibana lalu bergerak ke bawah belahan pahanya, dan berhenti tepat di depan memek Hitomi yang masih tertutup celana dalam basah. Perlahan Tachibana usap area sensitif Hitomi dari luar celana dalamnya, Hitomi mengeliat keenakan tatkala cairan cintanya menyiprat keluar oleh usapan tangan Tachibana.
471Please respect copyright.PENANACBi0JT0eDz
“Aaahhh…. Haaa…. Ahh….” Gumam Hitomi yang terus dirangsang dua bagian sensitifnya oleh Hajime, dan Tachibana.
471Please respect copyright.PENANAyQJyHSyRIP
“Hei, lihat sini dong,” ucap Hajime, sambil menyambar bibir Hitomi yang sedari bebas, dan penuh liur itu.
471Please respect copyright.PENANAP0GKueZstv
“Hmmm…emmm… emmmm…..”
471Please respect copyright.PENANA4ap2TvMVlo
Lidah mereka saling bertemu dalam mulut Hitomi, sambil meremas, dan memelintir puting Hitomi—Hajime mengulum lidahnya dalam mulut Hitomi. Tak mau kalah dengan Hajime, Tachibana memelorotkan celana dalam Hitomi sampai lutut, lalu mulai memasukkan jarinya ke dalam memek Hitomi.
471Please respect copyright.PENANAjhxjJaNH6j
“Ughh! AAAhh! Ougghh!”
471Please respect copyright.PENANA7AWubCkcYE
Hitomi melepas ciumannya, tubuhnya mengeliat saat jari Tachibana keluar masuk kemaluannya dengan kasar. Desahan Hitomi membuat Hajime terangsang, ia tak mau kalah dengan Tachibana—ia turunkan tangannya menggapai klitoris Hitomi, dan mengusapnya.
471Please respect copyright.PENANAruox1jMfc2
“Ogghhh! AAAARggghhh! AAAAAhhh! Hmmmm!”
471Please respect copyright.PENANAPhjA2TzwDV
Hitomi memekik saat jari Hajime ikut masuk dalam memeknya, kini dua jari polisi itu keluar masuk dalam memeknya, gerakan mereka yang tak serasi membuat Hitomi menggila. Sesaat kemudian berkat permainan jari keduanya, Hitomi muncrat dengan deras membasahi ranjang kapuk yang mereka tempati.
471Please respect copyright.PENANAG939t6vVfP
“Hehehe….. banyak banget keluarnya, apa memang senikmat itu?” kata Tachibana menggoda Hitomi.
471Please respect copyright.PENANAAsWSFkE926
Hitomi tak menjawab, ia memalingkan muka untuk menghindari pertanyaan Tachibana.
471Please respect copyright.PENANAdrGaekyFUe
“Karena kau udah muncrat, sekarang gantian! Kau harus bikin kami crot!” ucap Hajime sambil menganggkat berdiri menyodorkan kontolnya di depan wajah Hitomi.
471Please respect copyright.PENANAMLvICmy2nP
“Aku juga mau!” seru Tachibana ikut-ikutan menyodorkan kontolnya di depan wajah Hitomi.
471Please respect copyright.PENANAQ4iwXeYdU1
Hitomi menatap dua pisang ambon dua polisi itu dengan wajah memerah, meski tak sebesar punya Tuan Shigeo kontol mereka ukurannya lumayan untuk seukuran orang jepang.
471Please respect copyright.PENANAvkHUfTZVuH
“AAAAHh Ughh! Aahhh!”
471Please respect copyright.PENANAsu8cS2TDht
Hajime, dan Tachibana melenguh saat Hitomi menggenggam batang kontol mereka, dan mengocoknya. Hitomi menggerakkan kedua tangannya naik turun memijat-mijat kontol Hajime, dan Tachibana hingga membuat urat-uratnya keluar. Setelah merasa kontol tersebut sangat keras, Hitomi mulai menjilati kontol mereka secara bergantian.
471Please respect copyright.PENANAI3ZbXhuu82
“Mlee…. Mleee… Wleee…”
471Please respect copyright.PENANAjsyH3ywwPp
Hitomi menjejerkan kontol mereka di depan wajahnya, lalu bergantian memberikan service dengan mulutnya. Hitomi menyedot kontol mereka dengan mulutnya sambil memainkan biji peler keduanya, blowjob Hitomi yang sudah berpengalaman itu akhirnya bisa membuat dua polisi itu ejakuasi.
471Please respect copyright.PENANAgYkVnrwEYu
“Argghh! AAAhhh! Aku keluarr!” pekik Hajime, bersamaan dengan muncratan pejunya di wajah cantik Hitomi.
471Please respect copyright.PENANA5j7yivoQ5n
“Buka mulutmu! Ahhh! Terima pejuku!” hardik Tachibana memaksa Hitomi membuka mulutnya, dan menelan kontolnya yang tengah berkontraksi.
471Please respect copyright.PENANAbA5Z5mjOv4
Crooottt!
471Please respect copyright.PENANAoTyNEXOm4J
Peju kental Tachina menyembur menyumpal kerongkongan Hitomi dengan peju, sesaat setelah Tachiba mencabut kontolnya … Hitomi terbatuk, dan menuntahkan pejunya.
471Please respect copyright.PENANANmLw8ZDZop
“Hahhh! Haah! Hajime, siapa duluan?” tanya Tachibana yang baru saja selesai keluar itu.
471Please respect copyright.PENANABK83CYEPNF
“Aku duluan boleh? Aku dah gak kuat nih! Tapi aku gak bawa kondom, apa kau ada masalah dengan itu?” ucap Hajime pada Hitomi yang tengah membersihkan wajahnya.
471Please respect copyright.PENANA9fwHafl26R
Hitomi hanya menggeleng, menandakan ia tak masalah kalau Hajime tak memakai kondom. Mendengar jawaban menyenangkan itu, langsung saja Hajime menerjang Hitomi dan menidurkanya di atas ranjang lapuk itu.
471Please respect copyright.PENANAIaaehX0N9B
Keduanya saling berhadapan dengan tubuh telanjang seperti bayi, Hitomi berada di bawah, dan Hajime berada di atasnya—bersiap untuk melakukan penetrasi. Perlahan Hajime memasukkan kontolnya, diiringi dengan lenguhan Hitomi, saat kontolnya sudah sepenuhnya masuk—Hajime langsung menggoyangnya.
471Please respect copyright.PENANAsuhzLyfNXK
“Aahh! AAAhhh! Ogghh! AahHhh!” desah Hitomi, ketika Hajime menggenjotnya dengan penuh tenaga.
471Please respect copyright.PENANADPiIugaZzA
Stamina Hajime membuat Hitomi kewalahan, Hajime terus menyodok memek Hitomi dengan ritme yang sulit untuk ia ikuti. Tubuh berisi hajime memeluk Hitomi, dan memaksanya untuk menunggangi kontolnya—Hitomi mulai menggoyang pinggul mengikuti irama Hajime yang susah untuk diikuti itu sebisanya.
471Please respect copyright.PENANAM4vSEN6OA3
“Aahh! AHHHh! Hebat! Terus! Aaaahh!” seru Hajime yang merasa kontolnya seperti dipijat-pijat oleh dinding vagina Hitomi.
471Please respect copyright.PENANAh0iTGzgjl1
Saat tengah asik menunggangi kontol Hajime, tiba-tiba Tachibana mendorong mereka hingga pantat Hitomi ternungging padanya. Setelah membasahi kontolnya dengan air liur, Tachibana mulai melesatkan kontolnya ke dalam lubang anus Hitomi yang tengah menggoyang Hajime.
471Please respect copyright.PENANAgPpq1HnA72
“Tu-Tunggu! Aku belum…. Aaahhhhh……”
471Please respect copyright.PENANAM6APlpuGBu
Clep!
471Please respect copyright.PENANALyTmDLEOYU
Dalam satu gerakan kontol Tachibana telah terbenam sepenuhnya dalam anus Hitomi, goyangan Hitomi terhenti akan hal itu—napasnya turun naik merasakan gatal di perutnya oleh dua kontol yang menembusnya.
471Please respect copyright.PENANAzxWHAhQCT0
“Kenapa berhenti? Goyang lagi dong! Apa harus aku yang goyang,” kata Hajime sambil meraih dua tetek Hitomi yang sudah menengang itu.
471Please respect copyright.PENANAcvOp7VxB1Y
“Yuk! Barengan! Hajime! Kita buat wanita mesum ini gila karena kontol kita,” seru Tachibana antusias.
471Please respect copyright.PENANAGbwKsRP3gp
Perlahan dua kontol yang memenuhi lubangnya mulai bergerak naik turun, Hitomi mendesah sambil meremas ranjang kapuk yang sobek saat dua polisi itu mulai menganduk-aduk dua lubangnya dari atas, dan bawah. Tachibana memengangi pinggang Hitomi sambil terus menyodok anus, dan menampar pantatnya, sementara Hajime menopang tetek Hitomi dengan tangannya.
471Please respect copyright.PENANAxwXu2vI0bn
“AAAAh! AAAhh! Ahhh! AahhHh!”
471Please respect copyright.PENANAht6QcUAGSg
Hitomi memekik tatkala ia merasakan getaran hebat pada dua kontol yang bersarang di tubuhnya, genjotan Tachibana, dan Hajime semakin cepat. Tanpa memperdulikan Hitomi yang merem melek dengan wajah mesumnya, kedua polisi itu mempercepat genjotannya hingga akhirnya keduanya keluar secara bersamaan.
471Please respect copyright.PENANAEFkF7PDwdL
“AAGhh! AAHH! Aku keluarrr!”
471Please respect copyright.PENANAsuUIYgPvVc
“Ahhh! Samaa!!!”
471Please respect copyright.PENANAnQXz1ONi0a
Crooott! Crooot!
471Please respect copyright.PENANAwCBmdJOgMb
Dua semprotan peju hangat membasahi dua lubang Hitomi dari depan, dan belakang. Tubuh mereka bertiga bermandiakan oleh keringat panas, di malam yang dingin, dan sedikit penerangan itu. Hajime, dan Tachibana bercinta dengan Hitomi sampai mereka melupakan tugasnya. Berkali-kali peju mereka membasahi rahim Hitomi, dan belasan tamparan mendarat di tetek besar Hitomi karena kejahilan mereka.
471Please respect copyright.PENANAeb88dY7v4j
Di lain sisi, Hitomi hanya bisa menatap kosong dengan mata ikan mati saat kedua polisi itu selesai bercinta dengannya. Dirinya yang dulu mungkin akan merasa senang, atau pun puas dengan hal ini … namun sekarang tak demikian. Megumi telah mengangkat kutukannya dengan datang di hidupnya, yang bisa Hitomi lakukan sekarang adalah berharap kalau Megumi keluar dari daerah itu dengan selamat.
471Please respect copyright.PENANAt5r6ascPCw