x
Rei berjalan santai menuju kamar mandi, dan langsung masuk tanpa mengetuk meminta izin Roy. Sesaat setelah membuka pintu, suara erangan Roy membuat langkah Rei terhenti. Roy mengeram kesakitan dalam bathup berisi larutan obat tradisional, dahinya naik turun mengikuti ekpresi wajahnya yang penuh pesakitan.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZJIGm1ODN
“Bukankah Ruri sudah menyuruhmu untuk tidur?” ucap Rei, kemudian duduk di samping bathup.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0WFpJLmCf
“Edan! Mana bisa aku tidur di kondisi seperti ini! Kulitku rasanya seperti ditarik keluar, sakit sekali! Bahkan ini lebih sakit dari sebelumnya, Arrgggh!” protes Roy dengan gigi bergemeretak.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeinzl6D3Q
Rei tertawa kecil, lalu mengeluarkan sebuah serbuk hitam dibalik sakunya, dan menaruhnya di samping kepala Roy. Roy menyipitkan mata mengenali serbuk hitam yang tak lain adalah opium itu sebelum ia ambil, dan jilat seperti gula.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymQ6hxFQtr
Seusai mengkonsumsi serbuk hitam itu, pandangan Roy menjadi berkunang-kunang, dan waktu berjalan begitu lambat hingga rasa sakitnya sedikit berkurang. Roy memeriksa kembali kemasan plastik bening tempak serbuk hitam itu disimpan, dan menyadari kalau opium itu sama dengan yang ia edarkan beberapa tahun lalu—saat masih bersama grup yakuza-nya sebelumnya.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPaJJvIirQ
“Da-dari mana kau mendapat ini?” tanya Roy dengan nada berat, dan tenggorokan terasa gatal.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wlkl26nOM
“Dari mana lagi, tentulah kau yang paling tahu.” Rei merogoh saku celananya, mengeluarkan sebuah ponsel yang layarnya retak, dan memberikannya pada Roy, “Kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?”
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaXEH08bEF
Dengan gemetar Roy mengambil ponsel tersebut dari tangan Rei, ponsel itu merupakan miliknya yang entah kenapa Rei bisa membukanya. Begitu mendapat ponsel itu, Roy langsung mencari ke daftar kontak di buku teleponnya yang sedikit untuk mencari sebuah nama.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDguG2rStUt
ZEN
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmorNxxHKJ9
Melihat nama itu di daftar kontaknya saja sudah membuat Roy berkeringat dingin, nomor tersebut adalah milik mantan bosnya dulu—yang anaknya ia perkosa karena tak bisa menahan nafsunya. Bosnya dulu adalah orang yang mengerikan, dia dijuluki Immortal Dragaon saat masa mudanya, dan merupakan penguasa dunia bawah Shinjuku.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnSRniBXLy
“Apa harus kita meminta bantuannya?” tanya Roy pesimis, “Bang Zen punya dendam padaku, aku ragu dia mau membantu kita.”
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt93TLcJtDX
Rei menghela napas menanggapi rasa takut di wajah Roy, “Dia akan membantu, aku yakin itu. Orang seperti dia tak akan mungkin melewatkan kesempatan untuk menjatuhkan grup musuhnya dalam sekali serang. Para pemimpin adalah orang yang serakah, sejak Bos besar koma beberapa tahun lalu … mereka saling berperang, dan berebut kekuasaan.”
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyAgohRfHd4
Roy terdiam, rasa takutnya sedikit berkurang setelah mendengar penjelasan Rei … dengan tangan basah, dan gemetar Roy menekan nomor Zen, lalu memencet tombol hijau untuk memanggilnya.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMADf2w19lD
Bibb! Bibb! Bibb!
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIuDGZdBTT
Semenit pertama tak ada tanda-tanda panggilannya akan dijawab, dua menit setelahnya suara panggilan Roy tiba-tiba terputus bersamaan dengan sebuah uapan dari seorang pria dewasa dengan nada mengantuk.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgQgetxyJE
‘Kau masih menyimpan nomorku rupanya, Roy-chan’ ucap seorang pria dari balik telepon yang dipegang Roy.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0yPklY24a
“….”
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElywKdisqG
Roy tak dapat berkata-kata, pengaruh opium membuat trauma masa lalunya semakin menjadi, bayangan tentang dirinya yang dihajar habis-habisan, dan dikebiri ilmiah oleh Zen selalu menghantuinya, dan menahannya untuk bicara.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpGDaGhjor
“Pstt! Roy! Ingatlah tujuan utamamu!” bisik Rei lirih, berharap suaranya tak terdengar oleh Zen dari balik ponsel Roy.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5UM9NT2L6
Roy mengcengram ponselnya dengan kuat sambil mengingat Anri yang telah mengubah hidupnya, dan perlahan rasa takutnya menjadi pudar. Dengan suara berat, dan terbata-bata … Roy mengungkapkan tujuannya pada Zen dari balik telepon, dan rencananya untuk memberontak pada Tuan Shigeo.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdNolXOtIS
‘Kau…. Sudah berubah Roy-chan. Tak buruk juga, tapi apa yang bisa kau berikan sebagai jaminan untukku? Bagaimana kalau semuai itu hanya akal-akalanmu, dan Shigeo untuk menjatuhkanku.’
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7bQIn6aEY
Roy menelan ludah, “Aku…..” Cengkramannya di ponselnya semakin kuat, “Diriku! Kau bisa melakukan apa pun padaku sebagai jaminan.”
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjicAQpaJ6
Suasana terasa berat setelah Roy mengatakan hal itu, dari balik telepon Zen menghela napas mendengar jaminan Roy.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwJlhPHpY6
‘Kau pikir itu cukup? Jangan remehkan aku. Roy-chan kau tidak lupa ‘kan dengan apa yang kau lakukan pada putriku dulu? Kalau aku mau, aku bisa saja membunuhmu saat itu … tapi tak kulakukan karena aku ingin melihatmu menjadi lelaki tak berguna yang tak bisa menggunakan batangnya. Tak kusangka kau bisa sembuh dari hal itu, dan malah jatuh cinta pada istri orang, dan berharap aku membantumu … sungguh tak punya malu.’
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHDs78cf1d
“Ta-tapi Bang Zen, jika kita berhasil kau bisa mengambil alih daerah kekuasaan Tuan Shigeo … kau bahkan bisa mengambil semua harta berharganya—kumohon, Bang Zen bantulah kami, kumohon….” ucap Roy dengan memelas, dan berharap belas kasihan dari Zen.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaM66hFQce2
Zen tersenyum jahat dari balik telepon, wajahnya terbelah karena sebuah codet di wajahnya terlihat seperti iblis yang tengah tersenyum dari balik api neraka.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1lBxlC9hF
‘Roy-chan. Anri… gadis seperti apa dia?’
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGJUHqAO1J
Sontak saja pertanyaan Zen membuat jantung Roy berhenti berdetak, rasa takut menguasai tubuhnya—hingga membuat ponsel yang digengamnya terjatuh ke lantai di luar bathup.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFqJfs9Hm1
Brukk! Pip!
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZpKKNl4gF
Telepon itu masih tersambung, dan tanpa sengaja menekan speaker panggilan hingga suara Zen yang berat bisa terdengar jelas oleh Roy dan Rei.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20KqW3SgPb
‘Akan kupertimbangkan tawaranmu … jika kau izinkan aku untuk bercinta dengannya. Anggap saja sebagai balasan atas perbuatanmu pada putriku. Aku akan menghamilinya setelah itu akan kuberikan dia padamu, kupikir itu sesuatu yang sepadan.’
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrl2lzlhEu7
Brakk!
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡme8qMPCTJB
Roy membenturkan tangannya ke samping bathup hingga membuatnya retak, kemarahannya seketika menghilangkan rasa takutnya.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJiLaJULOXo
“JANGAN BERCANDA! MANA MUNGKIN AKU SERAHKAN DIA PADAMU!” bentak Roy, dan langsung saja mengakhiri panggilan singkat tersebut.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjsm13WXnr
Rei melotot kaget, tak percaya Roy akan semarah itu, dan berani membentak seorang Immortal Dragon yang ditakuti di dunia hitam. Ekspresi Roy terlihat buruk—pengaruh opium yang ia hisap seakan memudar akibat amarahnya.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqqmwIY0EY
“Roy…. Tak kusangka kau akan melakukan itu…. Kesempatan menang kita sekarang telah hilang 70% karenamu. Roy! Roy!” desak Rei yang langsung disambut dengan cekikan kuat di leher kecilnya.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskYwTA6Wia
“Keluar!” seru Roy dengan tatakan sangar.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1y8LC92QL
Nyala Rei berubah ciut, segera setelah Roy melepaskannya—ia mundur dengan terburu-buru, dan pergi meninggalkan Roy seorang diri.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfRzBivUgm
“Anri….” gumam Roy, sambil mencoba menutup matanya, dan kembali menghisap opium yang tersisa di sampingnya.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFMJULB4iA
Malam semakin pudar, dan waktu sebelum festival di mulai tinggal beberapa jam lagi. Dua orang pria dengan tujuan sama saling mempersiapkan diri untuk menyelamatkan orang yang ia cintai. Esok akan jadi hari yang melelahkan bagi mereka berdua … sementara itu sang wanita saat ini tengah diperkosa oleh pria bertubuh besar yang harusnya menjaganya—malah mencabulinya.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwZLnHADr4
Di antara mereka semua, seorang wanita yang telah kehilangan segalanya berjalan tertatih-tatih dalam gelapnya hutan cemara. Matanya memerah penuh kebencian, dan tubuhnya terkoyak oleh duri serta dahan yang telah ia lewati. Dalam keheningan malam, dan dinginnya udara—Marina sampai di kebun sayur milik Kanda.
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xsUGwLQhG
’
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYtQttppPr
‘
557Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnbIupuNkAJ
