71073Please respect copyright.PENANAbztqaAIjqe
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.71073Please respect copyright.PENANAES01s161Cz
71073Please respect copyright.PENANAir1l1BHxIC
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.71073Please respect copyright.PENANANHWLKLKYZH
71073Please respect copyright.PENANAtK9zUIDsfh
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.71073Please respect copyright.PENANAtle6rHKjRJ
71073Please respect copyright.PENANALr53VpIC7G
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.71073Please respect copyright.PENANAPtAYstI1MG
71073Please respect copyright.PENANATqjpc64rhf
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.71073Please respect copyright.PENANAS7zk15JJWU
71073Please respect copyright.PENANAsOSuob5Ql5
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.71073Please respect copyright.PENANAtuCHWtsHkX
71073Please respect copyright.PENANAegjJDs94tm
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.71073Please respect copyright.PENANAKamFFB41tt
71073Please respect copyright.PENANAx6UD0QbzgJ
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.71073Please respect copyright.PENANAlVAyqxlvRu
71073Please respect copyright.PENANAiQnDOW5kq7
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.71073Please respect copyright.PENANABCgwjJfgJR
71073Please respect copyright.PENANA89kaGZXVKb
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.71073Please respect copyright.PENANAdLiI8whdjL
71073Please respect copyright.PENANA7KwkAch3i3
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.71073Please respect copyright.PENANAxn6kBPfuVt
71073Please respect copyright.PENANA64ixi7ntin
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.71073Please respect copyright.PENANAP3A16tPhRs
71073Please respect copyright.PENANA5IkVtP1j2t
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.71073Please respect copyright.PENANA97qoyXuiVR
71073Please respect copyright.PENANADnpuxXxipg
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.71073Please respect copyright.PENANAllrksD1qPe
71073Please respect copyright.PENANAM7q0ZZo1Pn
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.71073Please respect copyright.PENANApkRAnq7jSY
71073Please respect copyright.PENANA5V1y7xqRvh
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.71073Please respect copyright.PENANALjco9u2oBc
71073Please respect copyright.PENANAfHq1ERLx32
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.71073Please respect copyright.PENANArfQ9H0Q0W7
71073Please respect copyright.PENANABSqxJVSLPi
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.71073Please respect copyright.PENANABbjO8Pxp6t
71073Please respect copyright.PENANA3oIWY6hFDX
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.71073Please respect copyright.PENANA8m8dDIN7oc
71073Please respect copyright.PENANAhvILrS6Hkt
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.71073Please respect copyright.PENANACi37a7Ltlg
71073Please respect copyright.PENANAPHr7oU7FVF
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.71073Please respect copyright.PENANAPKed4uZaZq
71073Please respect copyright.PENANAIqHnxNXVKO
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.71073Please respect copyright.PENANA57jx2bfJ42
71073Please respect copyright.PENANA9JK0YZKpUZ
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.71073Please respect copyright.PENANAYgCo4VT8Zn
71073Please respect copyright.PENANAKLBs4xGXcZ
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.71073Please respect copyright.PENANAU81vtvfxtK
71073Please respect copyright.PENANALASO3XM8Zr
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.71073Please respect copyright.PENANATs2BmtavFq
71073Please respect copyright.PENANAFCqAyQVORO
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.71073Please respect copyright.PENANAHowMBfqxFX
71073Please respect copyright.PENANAslt1O4QOqa
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.71073Please respect copyright.PENANAzkhxG5FzET
71073Please respect copyright.PENANAkf8li0he2h
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.71073Please respect copyright.PENANAOk0Yj0K7uu
71073Please respect copyright.PENANAiZZpPpVxAR
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.71073Please respect copyright.PENANAkRrzlPxiXy
71073Please respect copyright.PENANAscjstOWyl3
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.71073Please respect copyright.PENANASeDMl3iu54
71073Please respect copyright.PENANAcr7Tu8Kaol
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.71073Please respect copyright.PENANAc6gTWGGhFV
71073Please respect copyright.PENANAyUKguxRr4k
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.71073Please respect copyright.PENANAhrzcrOjLrK
71073Please respect copyright.PENANAbO8r0BT96T
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.71073Please respect copyright.PENANAelpt7oucM9
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.71073Please respect copyright.PENANAZBLmzo5ZYp
71073Please respect copyright.PENANAU5AuM9EkAn
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.71073Please respect copyright.PENANAUTC6uJwssm
71073Please respect copyright.PENANALcre12Q4Es
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.71073Please respect copyright.PENANA1TjSCx16Ut
71073Please respect copyright.PENANAwhxGfBb6J1
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.71073Please respect copyright.PENANA3yFgvbJPpg
71073Please respect copyright.PENANA09AsTw7cTR
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.71073Please respect copyright.PENANAH5t4D9ZgCk
71073Please respect copyright.PENANAJD1xmVTkzG
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.71073Please respect copyright.PENANAvOFyOHn2cb
71073Please respect copyright.PENANA7wInfWyif5
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.71073Please respect copyright.PENANAcCYaAPXIxN
71073Please respect copyright.PENANAx8oqgNwYpL
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.71073Please respect copyright.PENANA1oT43wgmwj
71073Please respect copyright.PENANAR70G16D7Rq
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.71073Please respect copyright.PENANAUKHoigloPq
71073Please respect copyright.PENANAjmrosDNPfW
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.71073Please respect copyright.PENANAF12p8ALFqc
71073Please respect copyright.PENANAdZwHpUR9hM
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.71073Please respect copyright.PENANAWfzcepezZk
71073Please respect copyright.PENANAEiW15xzgMx
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.71073Please respect copyright.PENANAIDPIOfmZai
71073Please respect copyright.PENANAW5wyzbPCx0
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.71073Please respect copyright.PENANAamJV1EVb2h
71073Please respect copyright.PENANAd9VdaBOCNA
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.71073Please respect copyright.PENANAqoGkZnxMUr
71073Please respect copyright.PENANAXdsenFD3Mg
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.71073Please respect copyright.PENANA1DLexUOo7D
71073Please respect copyright.PENANAnMjTuDCuxW
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.71073Please respect copyright.PENANAzDkIpn8c5k
71073Please respect copyright.PENANA1f7wLS2WcH
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.71073Please respect copyright.PENANALyVpAlmO7V
71073Please respect copyright.PENANAMZXkRibCWX
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.71073Please respect copyright.PENANANET08ZYxrL
71073Please respect copyright.PENANAjJW9E4Xo5V
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.71073Please respect copyright.PENANA5h2J4ZwSPb
71073Please respect copyright.PENANAQhAY2VqLwB
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.71073Please respect copyright.PENANAYVF4meLQPf
71073Please respect copyright.PENANASLz0grsxmK
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.71073Please respect copyright.PENANAY9YGwQiFGj
71073Please respect copyright.PENANANIoaBbmg1N
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.71073Please respect copyright.PENANAbZfrQJT9n5
71073Please respect copyright.PENANAxz2sVpfeyU
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.71073Please respect copyright.PENANA1Dw3lPgMkN
71073Please respect copyright.PENANA8lEEVrETiQ
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.71073Please respect copyright.PENANAEPBZDrk58c
71073Please respect copyright.PENANAHAEH8gLq8Q
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.71073Please respect copyright.PENANAxSubXTYNDv
71073Please respect copyright.PENANAtENWkSwaC6
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.71073Please respect copyright.PENANAMJ43v7P0nC
71073Please respect copyright.PENANA7QULL5lJdL
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.71073Please respect copyright.PENANAdJtjRz78Nc
71073Please respect copyright.PENANApdyDcqwAUm
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.71073Please respect copyright.PENANAAdOs0pajMQ
71073Please respect copyright.PENANA32lM54sYmh
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.71073Please respect copyright.PENANAS9rAUCrVDl
71073Please respect copyright.PENANAs2xVYwrdBy
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.71073Please respect copyright.PENANAdBj22crwUO
71073Please respect copyright.PENANA1dVkgm0cX4
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.71073Please respect copyright.PENANAPDuH3QrI7g
71073Please respect copyright.PENANASAyZsv3Iiw
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.71073Please respect copyright.PENANAgQsG8tVg2b
71073Please respect copyright.PENANAANuEVpsjZl
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.71073Please respect copyright.PENANAi8QycvVsuK
71073Please respect copyright.PENANANYpU3Fo0lm
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.71073Please respect copyright.PENANAE1SzA7FruF
71073Please respect copyright.PENANANEiwq9sjXT
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.71073Please respect copyright.PENANAd73WUNwn5M
71073Please respect copyright.PENANAdehwVXFmL5
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.71073Please respect copyright.PENANAGD8t4ixMX8
71073Please respect copyright.PENANAFjyiKeijd1
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.71073Please respect copyright.PENANAYVnhDfe3lI
71073Please respect copyright.PENANAhq6dC0lvd9
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.71073Please respect copyright.PENANAYcUpI8trHD
71073Please respect copyright.PENANAXY471rlauC
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.71073Please respect copyright.PENANAubuFkZHBP3
71073Please respect copyright.PENANAG5AXwA7t3n
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.71073Please respect copyright.PENANAt9Xc2UnNeZ
71073Please respect copyright.PENANAZDXtrqmZFS
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.71073Please respect copyright.PENANAgTbaguOEkM
71073Please respect copyright.PENANApek8SACwBk
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."71073Please respect copyright.PENANAcOkGO7zSS4
71073Please respect copyright.PENANAcVm1uuS5Qo
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.71073Please respect copyright.PENANAu8SmKLIsQO
71073Please respect copyright.PENANAvHT7KqlYDn
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.71073Please respect copyright.PENANAo737mcmWrB
71073Please respect copyright.PENANAvPmi1bWNj6
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.71073Please respect copyright.PENANAXVBAXDFeSM
71073Please respect copyright.PENANAXYtSs6eDNU
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.71073Please respect copyright.PENANA8cGNeHuo2t
71073Please respect copyright.PENANAYow7EUYM5o
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.71073Please respect copyright.PENANAh6St6tlnEM
71073Please respect copyright.PENANAUyo27ssKCW
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.71073Please respect copyright.PENANAkrClrA21Rn
71073Please respect copyright.PENANA08DKsViIFo
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.71073Please respect copyright.PENANAt9LfJSm1wz
71073Please respect copyright.PENANAt945HNWh2n
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.71073Please respect copyright.PENANAsi1jUh8KEm
71073Please respect copyright.PENANAQSqpLVbe5Q
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.71073Please respect copyright.PENANAnhleAbRyBu
71073Please respect copyright.PENANAkoiLZ68kAr
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.71073Please respect copyright.PENANAb9NHvXHWWU
71073Please respect copyright.PENANASfNxQlHjmm
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.71073Please respect copyright.PENANAOqnJmuusGl
71073Please respect copyright.PENANAHeUmTowB6X
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.71073Please respect copyright.PENANA063nfJECFB
71073Please respect copyright.PENANABm8VGo7uNc
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.71073Please respect copyright.PENANAILViXt8D2M
71073Please respect copyright.PENANAG0u5WcDh4h
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.71073Please respect copyright.PENANAHkoIsIVls3
71073Please respect copyright.PENANAwFZWN4M1Od
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.71073Please respect copyright.PENANAZsmf5Xt7he
71073Please respect copyright.PENANAHuG60WlyCz
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.71073Please respect copyright.PENANA4FjtW20ilz
71073Please respect copyright.PENANANgvgrxxoZ2
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.71073Please respect copyright.PENANAIrf2cchjNr
71073Please respect copyright.PENANAIWH7LoKCry
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.71073Please respect copyright.PENANAXqNKUZMXK6
71073Please respect copyright.PENANADVw03XwO9C
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.71073Please respect copyright.PENANAcMhLrkVMVS
71073Please respect copyright.PENANAw8qOHx6es9
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.71073Please respect copyright.PENANA86PFAs5qD1
71073Please respect copyright.PENANAgtCWvtQ19Y
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.71073Please respect copyright.PENANAyGu0XjnCY2
71073Please respect copyright.PENANAgixXqHiSSd
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.71073Please respect copyright.PENANAbICiT4pFz3
71073Please respect copyright.PENANAqdQ4Zm1eEK
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.71073Please respect copyright.PENANAwpXHuKqpZq
71073Please respect copyright.PENANAKgOpEecODd
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.71073Please respect copyright.PENANACe4OvY6Vbk
71073Please respect copyright.PENANAsPXTeb9tBO
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.71073Please respect copyright.PENANAELqiATgNZR
71073Please respect copyright.PENANA7RAOsxHrY4
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.71073Please respect copyright.PENANA4jDL7k3xom
71073Please respect copyright.PENANAoOFG1cqfI7
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.71073Please respect copyright.PENANAXFt0Tx8z7s
71073Please respect copyright.PENANAETFaE9gToJ
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.71073Please respect copyright.PENANAO3XlBbgiHq
71073Please respect copyright.PENANABlgGe3x4ae
"Diemut..." bisiknya.71073Please respect copyright.PENANANGgwAT8AkZ
71073Please respect copyright.PENANA2YZ8CqnQrZ
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.71073Please respect copyright.PENANAPmyMVWq4zu
71073Please respect copyright.PENANAUcDBhrBpRr
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.71073Please respect copyright.PENANAY4Gun67Hvj
71073Please respect copyright.PENANAVqUqlESyws
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.71073Please respect copyright.PENANAG3X6pdN0S2
71073Please respect copyright.PENANAKF579O35ij
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.71073Please respect copyright.PENANAaOgMTFrV1i
71073Please respect copyright.PENANANOajh8s8gy
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.71073Please respect copyright.PENANArQfhrJVmGh
71073Please respect copyright.PENANA3y8mFfrLQx
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.71073Please respect copyright.PENANAi5JsC4ur5t
71073Please respect copyright.PENANAoiqbgEJeHr
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.71073Please respect copyright.PENANAzmpMbmQYNK
71073Please respect copyright.PENANA8w3p2iTIua
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.71073Please respect copyright.PENANAJgvKbh9dCr
71073Please respect copyright.PENANASMpdiwSM0s
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.71073Please respect copyright.PENANAczAP5C5fr3
71073Please respect copyright.PENANAKhpAVZRVJy
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.71073Please respect copyright.PENANASQBcCx2hIs
71073Please respect copyright.PENANAYpsz7qAp6a
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.71073Please respect copyright.PENANA7dsyjyB0rl
71073Please respect copyright.PENANAP7zI5Ff88C
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.71073Please respect copyright.PENANAKL8y06KbJW
71073Please respect copyright.PENANAbGvpn32vg7
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.71073Please respect copyright.PENANAARF0NFzaHk
71073Please respect copyright.PENANAfKnG1RDcfS
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.71073Please respect copyright.PENANAPbG1b9UdXZ
71073Please respect copyright.PENANAwwnihwhyx0
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.71073Please respect copyright.PENANA9IpxLZIoPa
71073Please respect copyright.PENANALrq1maqjgA
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.71073Please respect copyright.PENANAYbBpIiMRZ9
71073Please respect copyright.PENANABkT7zq3YAd
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.71073Please respect copyright.PENANAMoxSkD04dl
71073Please respect copyright.PENANAMmHEyLQKkC
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.71073Please respect copyright.PENANAs2IxeVGJAV
71073Please respect copyright.PENANA6mMFt9q0wR
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.71073Please respect copyright.PENANA2K36BddIHo
71073Please respect copyright.PENANAHbc6wmJfoG
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.71073Please respect copyright.PENANAUU6jqJku71
71073Please respect copyright.PENANAfyLa0TIimr
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.71073Please respect copyright.PENANAZETznF326a
71073Please respect copyright.PENANAqo4BcEryF2
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.71073Please respect copyright.PENANAVHn73PpyxL
71073Please respect copyright.PENANAW9jMls2FQ5
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.71073Please respect copyright.PENANAy5h5eKw69q
71073Please respect copyright.PENANA3Qjqmck446
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.71073Please respect copyright.PENANAu6CqcE92JV
71073Please respect copyright.PENANAglKTDFumCz
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.71073Please respect copyright.PENANAEPgLpz3CiK
71073Please respect copyright.PENANAhlJdqphSAN
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.71073Please respect copyright.PENANANe1DchCg96
71073Please respect copyright.PENANA4rC7GTY3sN
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.71073Please respect copyright.PENANABFt7O0vJI9
71073Please respect copyright.PENANAitH4VymdqD
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.71073Please respect copyright.PENANAqvoJLIBkYp
71073Please respect copyright.PENANAxDdUwtNt6o
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.71073Please respect copyright.PENANAGx1EiJPjJx
71073Please respect copyright.PENANAucNE0mBcVP
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.71073Please respect copyright.PENANAcMS7GnYnju
71073Please respect copyright.PENANALAFbEQvJkO
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.71073Please respect copyright.PENANAHBTuzeqEY9
71073Please respect copyright.PENANAflZf1NsPKQ
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.71073Please respect copyright.PENANA81FHVqZb8Z
71073Please respect copyright.PENANAFLy8p67N1b
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.71073Please respect copyright.PENANAPBFeovKd5y
71073Please respect copyright.PENANAbtVKfOIlLV
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 71073Please respect copyright.PENANA6SCRrkF0tX