78379Please respect copyright.PENANA2Iv5hUO4Qc
Setelah kemarin siang aku kembali berbaikan dengan mang Dedi, aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hari berganti dan kembali bertemu dengan pria yang diam-diam sudah menarik hatiku tersebut.78379Please respect copyright.PENANAZsQ9N5RuKr
78379Please respect copyright.PENANA8Ze8Mnj3TF
Pagi yang kutunggu-tunggu itu pun akhirnya datang menjelang. Aku terbangun dalam keadaan yang senang dan penuh rasa antusias luar biasa.78379Please respect copyright.PENANARIvT5H7GjX
78379Please respect copyright.PENANATGYHP2u4zp
Kubangunkan suamiku untuk sama-sama menunaikan ibadah salat subuh berjamaah seperti yang biasa kami lakukan setiap paginya.78379Please respect copyright.PENANAuQZzKsbVA9
78379Please respect copyright.PENANAF73DhDlgei
Setelah itu, suamiku pun memilih untuk tidur kembali. Sedangkan aku mulai melakukan pekerjaan rumah rutinku seperti menyapu halaman, menyuci baju, dan memasak sarapan pagi.78379Please respect copyright.PENANAbXwfqRCUhJ
78379Please respect copyright.PENANAsqRCMYLazQ
Anehnya ketika aku sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, aku malah teringat kepada sosok Mang Dedi yang pasti belum sempat sarapan. Karena setiap harinya dia berangkat lebih awal dari siapapun untuk menjajakan dagangannya.78379Please respect copyright.PENANAIMyf2oZWuw
78379Please respect copyright.PENANAyjSMeHo6I4
Lalu terbesit lah dalam benakku untuk memberikannya hadiah. Itung-itung sebagai tanda permintaan maaf juga atas sikapku yang tidak mengenakkan selama seminggu terakhir.78379Please respect copyright.PENANApLCegxPwPL
78379Please respect copyright.PENANAPqukOnDYqx
Nasi goreng telur ceplokpun menjadi menu andalanku untuk sarapan pagi kali ini. Hanya saja porsi bahan bakunya tinggal sedikit dan terasa kurang untuk dapat dibagi kepada suamiku atau pun Mang Dedi.78379Please respect copyright.PENANA3mHu48bfx4
78379Please respect copyright.PENANABctzoeLzv5
Karena itulah aku memutuskan membuat sarapan khusus untuk Mang Dedi terlebih dahulu. Sebab suamiku pun masih tidur dan hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak perlu buru-buru.78379Please respect copyright.PENANA7ierwHDUwb
78379Please respect copyright.PENANADvfkiePYpb
Aku pun kemudian menanak nasi sekali lagi dan berencana untuk membuat sayur toge yang menjadi kesukaan suamiku setelah aku kembali dari belanja nanti. Jadi semuanya bisa sarapan dan tidak ada yang ketinggalan.78379Please respect copyright.PENANA17aOhg8Jf3
78379Please respect copyright.PENANAo5jLmGNjDK
Usai melakukan semua kewajibanku dan membuatkan sarapan untuk mang Dedi, aku pun kemudian memilih mandi dan membersihkan badanku yang berkeringat.78379Please respect copyright.PENANA7WT8XXhvWB
78379Please respect copyright.PENANA5WIf4F5yJn
Hari ini juga aku mulai punya keinginan untuk berdandan secantik mungkin agar bisa tampil cantik dihadapan Mang Dedi nanti. Entah motivasi macam apa yang membuatku punya pikiran seperti itu, namun aku cukup senang membayangkan diriku tampul menarik dihadapan penjual sayur itu.78379Please respect copyright.PENANAh9gZVzz11g
78379Please respect copyright.PENANAWYtVrd7wpa
"Umi mau kemana??" Kaget suamiku yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.78379Please respect copyright.PENANANqfafEKEBe
78379Please respect copyright.PENANA7WQ3rSAVnY
Akupun hanya tersenyum sambil terus merias wajahku, "Mau belanja Bi! Buat sarapan kita" balasku.78379Please respect copyright.PENANAvJdnZcgA9E
78379Please respect copyright.PENANAVTZHRFb6CY
"Tumben pake dandan segala, biasanya mah kamu pake daster doang" ledek suamiku.78379Please respect copyright.PENANAmFYrXhQfaR
78379Please respect copyright.PENANA986jVmMnyJ
"Gak ada salahnya dong tampil cantik" ucapku percaya diri.78379Please respect copyright.PENANA4f5EjNIjGL
78379Please respect copyright.PENANAIOcqmBFcKI
Suamiku tertawa mendengarnya, "Iya, tapi siapa juga yang mau liat Mi?? Paling tukang sayur???" ledeknya lagi.78379Please respect copyright.PENANAe1PKMd8sXW
78379Please respect copyright.PENANAJu4SGcbw3n
"Ya gapapa lah Bi! Mending dandan depan tukang sayur sekalian daripada dandan depan Abi"78379Please respect copyright.PENANAD4XqELSfzo
78379Please respect copyright.PENANA5PG9SKFeqQ
"Lah kok gitu Mi?" Tanya suamiku heran.78379Please respect copyright.PENANAA6MctJztZ8
78379Please respect copyright.PENANAoDSOLY0Cra
Aku membalik badan dan mencibir suamiku, "Iya, percuma dandan kalau gak diajak jalan" ucapku meledek.78379Please respect copyright.PENANAZWFhRMqb2n
78379Please respect copyright.PENANAfud5H3pc3U
Suamikupun tertawa terbahak-bahak mendengar candaanku yang sebenarnya adalah isi hatiku juga. Tapi tampaknya laki-laki yang sudah berumah tangga selama 6 tahun bersamaku ini sama sekali tidak peka seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.78379Please respect copyright.PENANADDrtPa2iWJ
78379Please respect copyright.PENANALKdIIcR1W3
"Awas nanti kamu diajak jalan sama tukang sayur loh" ucap suamiku masih becanda.78379Please respect copyright.PENANA8Fwmw8KtPp
78379Please respect copyright.PENANAzpRy3uJjPn
"Asalkan tukang sayurnya baik mah gapapa" balasku beranjak dari meja rias.78379Please respect copyright.PENANAI77D0AJjR6
78379Please respect copyright.PENANAU8xo5yc7I3
Mendengar perkataan ku tersebut, suamiku tampak sedikit syok tak bergeming dari tempatnya. Dia tiba-tiba terdiam dan bengong seperti orang yang terkena hipnotis.78379Please respect copyright.PENANADPGj8YF1Oa
78379Please respect copyright.PENANAPJ8pGUEH5n
Beruntung aku cepat menyadari situasi dan menghampiri suamiku sambil tersenyum meledek, "Canda suamiku sayang" ucapku sambil mengecup pipinya.78379Please respect copyright.PENANAc7RUbkpXWp
78379Please respect copyright.PENANAUthLQJ0SPq
"Hampir jantungan aku Mi" balasnya masih tak percaya.78379Please respect copyright.PENANAbI58dqKXd6
78379Please respect copyright.PENANAMWdcvhc4ip
Aku pun tertawa melihat ekspresi suamiku yang tampak mengelus-elus dadanya "Salah sendiri becandanya begitu" Ucapku beranjak dari kasur.78379Please respect copyright.PENANAc2peKJvoeJ
78379Please respect copyright.PENANAUQNGyi6FZK
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan suamiku, aku pun berpamitan kepadanya untuk pergi berbelanja. Tak lupa aku membawa kotak nasi dan tempat air minum yang berisikan teh manis untuk aku sajikan kepada Mang Dedi sebagi hadiah.78379Please respect copyright.PENANAp9KilHs5gX
78379Please respect copyright.PENANAzZVsAKbAHI
Kemudian dengan perasaan senang dan berdebar-debar, aku pun melangkahkan kakiku menuju ke tempat Mang Dedi yang berada di pertigaan tak jauh dari rumahku.78379Please respect copyright.PENANAQnK6RQYnyh
78379Please respect copyright.PENANAoqHG12tyRe
Setiap pagi dia memang selalu mangkal dan berjualan disana karena lokasinya yang strategis berada di dekat dengan jalur akses masuk dan keluar perumahan.78379Please respect copyright.PENANAFTns1MnBUg
78379Please respect copyright.PENANA3Aw2wV6NkM
Disana juga terdapat sebuah pos yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya para tukang ojek mencari pelanggan.78379Please respect copyright.PENANAzfsP3cTMxS
78379Please respect copyright.PENANA3UdIQcBJCL
"Pagi Mang!" Sapaku tersenyum melihat Mang Dedi tengah duduk di dalam pos.78379Please respect copyright.PENANANiih2J7EcY
78379Please respect copyright.PENANARWhKtO1DE3
"Waduh, ada bidadari mau belanja sayuran nih" balasnya sumringah melihat kehadiranku.78379Please respect copyright.PENANAA7VG2XPJrD
78379Please respect copyright.PENANA0zHW6PhEOm
Akupun bersemu merah mendengar pujian pria itu dan menunduk malu-malu, "Mamang bisa aja ih" ucapku yang sebenernya sangat-sangat senang.78379Please respect copyright.PENANAvzPFZYE5Zu
78379Please respect copyright.PENANASzJPkzf0wn
"Kok dipanggil Mamang lagi sih? Kemaren kan kita udah sepakat atuh" Protes Mang Dedi padaku.78379Please respect copyright.PENANAFuhsLwbibH
78379Please respect copyright.PENANA0zy3qiVrqq
"Eh iya lupa Mas" balasku terkekeh.78379Please respect copyright.PENANA4WjlMSu5YO
78379Please respect copyright.PENANAHZGbwNCgt4
"Nah gitu dong adem" tawa Mang Dedi sangat senang mendengarku memanggilnya dengan sebutan "Mas"78379Please respect copyright.PENANA0bkKOmWAvR
78379Please respect copyright.PENANAftCqpLwXPA
"Oh iya Mas, ini aku bawa sarapan buat Mas Dedi" ucapku menyodorkan kotak makanan dan botol minuman yang aku bawa dari rumah tadi.78379Please respect copyright.PENANApeRpGC3JW2
78379Please respect copyright.PENANAwaTIxDLBwB
Wajah Mang Dedipun tampak berseri melihat aku menawarkan sarapan untuknya, "Puji tuhan!!! kebetulan banget aku belum sarapan. Dek Liya emang paling tau kebutuhan Mas" jawabnya menyambut makanan dariku.78379Please respect copyright.PENANAfQZxCuEViK
78379Please respect copyright.PENANAIKyUP4wK8O
"Iya Mas sama-sama. Dimakan ya" balasku begitu senang melihat Mang Dedi yang juga tampak antusias dengan pemberianku.78379Please respect copyright.PENANAEijAUqiunm
78379Please respect copyright.PENANA6teGg0oC65
"Duduk sini Dek! Nanti kamu capek berdiri terus disana" tawar Mang Dedi menepuk-nepuk kursi lesehan yang ada di sebelahnya.78379Please respect copyright.PENANAi85aQfzY1z
78379Please respect copyright.PENANAXFkvt8Flax
Akupun dengan sedikit sungkan dan malu-malu masuk ke dalam pos yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Didalamnya terdapat sebuah lesehan yang terbuat dari bambu dan berukuran lumayan besar.78379Please respect copyright.PENANArnvxiW31g9
78379Please respect copyright.PENANACCWzjbgwXH
Pos tersebut juga terbuka dengan bagian dinding yang hanya dibuat setengahnya saja. Jadi kalau ada orang yang masuk kesana, yang terlihat dari luar hanyalah bagian kepala sampai lehernya saja.78379Please respect copyright.PENANAfcWhNVfYT1
78379Please respect copyright.PENANAlga2Tf1A5P
Sambil celingak-celinguk akupun memperhatikan keadaan sekitar yang tak seperti biasanya terasa lumayan sepi.78379Please respect copyright.PENANAZvSbDcXkaG
78379Please respect copyright.PENANAeKBoWIlAjU
"Sepi kok Dek! Ibu-ibu lain udah pada belanja tadi" ucap Mang Dedi yang seakan tau dengan apa yang aku pikirkan.78379Please respect copyright.PENANAX89SrBfYns
78379Please respect copyright.PENANABUIvuJP6v6
"Kok pada cepet ya Mas? Baru juga jam 7 ini" tanyaku melirik jam di tangan.78379Please respect copyright.PENANAigfhD6wx1G
78379Please respect copyright.PENANAsT4oy6Ts1m
"Kamu gak tau kalau di kelurahan lagi ada acara acara senam massal??"78379Please respect copyright.PENANAOyuIruZZBM
78379Please respect copyright.PENANAhuUHhx1u1Y
Aku menggeleng, "Enggak Mas" jawabku singkat.78379Please respect copyright.PENANAJkJutre6mF
78379Please respect copyright.PENANA0wO3fQUCrr
"Oh iya lupa, kamu kan baru ya disini" balas Mang Dedi sambil membuka kotak nasi yang berisi nasi goreng buatanku tadi.78379Please respect copyright.PENANAVTIielZOBG
78379Please respect copyright.PENANACvkK5P8tZG
"Wahhh. Nasi goreng Uni-uni padang nih. Pasti enak banget" lanjutnya begitu senang.78379Please respect copyright.PENANAhRbvxdhdTI
78379Please respect copyright.PENANAiNVxf3aFpw
Akupun tertawa melihat reaksinya yang berbinar-binar seperti seekor kucing yang dikasih makan ikan, "Spesial buat Mas Dedi" balasku.78379Please respect copyright.PENANAOGTEBLThYh
78379Please respect copyright.PENANArEfzG7ntel
"Hehehe. Makasih ya Dek Liya sayang" ucap Mang Dedi mengelus pundakku dengan pelan.78379Please respect copyright.PENANAf7vfw0smri
78379Please respect copyright.PENANAh5wSJL9yER
Namun bukannya protes, aku malah membiarkan Mang Dedi meyentuh bagian badanku tersebut dengan santai. Padahal selama ini aku tak pernah membiarkan laki-laki lain selain suamiku untuk menyentuh diriku bahkan untuk bersalaman tangan saja.78379Please respect copyright.PENANAST9CAt3ghJ
78379Please respect copyright.PENANAGUq9rTVGeb
Tapi dengan Mang Dedi lagi-lagi ada pengecualian yang tak dapat aku jabarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang hangat dan lemah lembut itu seolah berkata padaku bahwa dia tidak akan pernah punya niatan untuk menjahatiku. Jadi secara tidak sadar akupun terbawa untuk bersikap biasa saja di depannya.78379Please respect copyright.PENANA4SP3WAbcIu
78379Please respect copyright.PENANAasnEwVjCJ0
"Waduhh.. enak banget nih nasih gorengnya" ucap Mang Dedi saat dia memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.78379Please respect copyright.PENANAP5BnGmcpQE
78379Please respect copyright.PENANAKjtvk8AgA8
"Masa sih Mas?? Nasi goreng biasa aja kok itu" jawabku merendah.78379Please respect copyright.PENANAfrv1ooo9aW
78379Please respect copyright.PENANAL0MMlKeY15
Mang Dedi lalu menggeleng, "Kayaknya ini spesial deh. Bikin nya pasti penuh rasa cinta" rayu Mang Dedi padaku.78379Please respect copyright.PENANAvhNI43JIg9
78379Please respect copyright.PENANAaRdYemifNn
"Mang Dedi bisa aja" senyumku makin merasa senang.78379Please respect copyright.PENANAlG3aQ4EJem
78379Please respect copyright.PENANA5C8zDIkQcf
Sambil Mang Dedi makan kamipun tetap mengobrol ringan seputar banyak hal seperti kegiatan warga perumahan sini yang setiap hari minggunya acap kali mengadakan kegiatan senam massal.78379Please respect copyright.PENANAcf3INeXFaD
78379Please respect copyright.PENANAFTBFvOgNmU
Mang Dedi juga bilang kalau kegiatan tersebut digandrungi berbagai macam kalangan seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Jadi wajar pada jam seperti ini komplek perumahan tampak sepi tidak ada orang.78379Please respect copyright.PENANAguTWhPMWHx
78379Please respect copyright.PENANAnzxTsMtzti
"Lain kali Dek Liya coba ikut deh sama suami. Itung-itung buat refreshing" saran Mang Dedi padaku.78379Please respect copyright.PENANAprBdyN5JZo
78379Please respect copyright.PENANAcQroF0OTwZ
"Suamiku mana mau Mas ikut acara kayak gitu. Dia paling males sama yang namanya olahrga" jawabku teringat momen dimana dulu suamiku selalu menyerah duluan ketika kami jogging bersama.78379Please respect copyright.PENANA5LCUMg2gTO
78379Please respect copyright.PENANAue893xHxHz
"Kalau gitu sama Mas aja gimana??" Tawar Mang Dedi tiba-tiba.78379Please respect copyright.PENANArjjJzwZ0ki
78379Please respect copyright.PENANAzBRW33nUwa
Aku tersenyum senang mendengarnya, "Boleh sih Mas, tapi Mas kan jualan" jawabku tak mau terlalu berterus terang.78379Please respect copyright.PENANAbJn2GljnZ5
78379Please respect copyright.PENANAYaOqqGjA3S
"Demi menemani bidadari, aku rela tak jualan sayur sehari" candanya dengan wajah serius.78379Please respect copyright.PENANAqy7ESm02gY
78379Please respect copyright.PENANAWKyHRgxTUY
"Paan sih Mas!! Kamu gaje" tawaku pecah mendengarnya bercanda dengan wajah serius seperti itu.78379Please respect copyright.PENANAyZzb2PcbKx
78379Please respect copyright.PENANA4KPWPaIVD6
Kami terus mengobrol ngalor ngidul kesana kemari tanpa sadar sudah menyerempet pada hal-hal yang sedikit menujurus kearah yang jorok.78379Please respect copyright.PENANA8O14Rs3Hpy
78379Please respect copyright.PENANA2NAqxUI0Ab
Aku dengan sedikit malu-malu tetap meladeni pembicaraan tersebut karena Mang Dedi selalu menyelingi obrolan kita dengan suasana bercanda dan humor-humor recehnya.78379Please respect copyright.PENANAPuJUudyJqj
78379Please respect copyright.PENANAsI1xaGLmE0
"Beneran tau Dek, cewe kalau jembutnya banyak pasti orangnya napsuan" lanjut Mang Dedi ditengah obrolan kita tentang masalah keintiman.78379Please respect copyright.PENANAMwmphCXrCc
78379Please respect copyright.PENANAnSMRtO5VSx
"Ah. Mas sok tau!! Aku bulunya banyak tapi gak napsuan tuh" jawabku membantah78379Please respect copyright.PENANAn3ksdAojNB
78379Please respect copyright.PENANAjECEuPc1qo
Mang Dedi menggeleng, "Kamu belum sadar aja sama diri kamu. Mas berani taruhan kalau kamu sering masturbasi di kamar mandi. Iya kan??"78379Please respect copyright.PENANAPQJsUNoLRn
78379Please respect copyright.PENANACkgKLEQw51
"Masturbasi apaan?" Tanyaku bingung dengan istilah yang digunakan Mang Dedi.78379Please respect copyright.PENANAm6jKpC6SiU
78379Please respect copyright.PENANALZLWaQPhWq
"Itu! Yang main-main sama punya kamu sendiri" ucapnya dengan frontal.78379Please respect copyright.PENANAtrZdPLj8UN
78379Please respect copyright.PENANAmUl1Vp8TRK
Sontak aku kaget dan langsung teringat dengan kejadian kemarin-kemarin hari dimana aku beberapa kali sempat melakukan hal yang dimaksud masturbasi tersebut oleh Mang Dedi. Beberapa kali ketika aku terangsang, aku mengikuti instingku dengan mengelus-elus bagian luar vaginaku sampai becek dan basah.78379Please respect copyright.PENANAtA7ghHuJTY
78379Please respect copyright.PENANAbdvio0To7O
"Tuh kan pernah" ucap Mang Dedi dengan percaya diri.78379Please respect copyright.PENANAaNp2uQPyIA
78379Please respect copyright.PENANAjzxuq0jSA1
Tapi aku masih tidak terima dan protes padanya,78379Please respect copyright.PENANAf4iHKV8dGY
"Iya tapikan gak sering juga" balasku sewot.78379Please respect copyright.PENANAzpzEbQrt5X
78379Please respect copyright.PENANAOX22khUGMx
"Aku yakin sering" angguk-angguk Mang Dedi menuduhku.78379Please respect copyright.PENANAWghcd05jcf
78379Please respect copyright.PENANABpl9rXNotx
"Mas kali yang sering begitu" balasku mengalihkan pembicaraan.78379Please respect copyright.PENANAJVNg9YCFDn
78379Please respect copyright.PENANA7Dzujnh2AD
Namun Mang Dedi malah terkekeh mengakuinya, "Kalau Mas mah emang sering Dek. Maklumlah Mas belum punya istri buat begitu-begituan"78379Please respect copyright.PENANAkwk6yGblJx
78379Please respect copyright.PENANAfigXRIQXke
"Idiihh najong. Ngomongnya kayak orang bener" ledekku becanda.78379Please respect copyright.PENANAUBhYSTm488
78379Please respect copyright.PENANASceVf1kZRo
"Beneran dong. Daripada aku memperkosa orang, lebih baik dikocok pake tangan sendiri" tawa Mang Dedi lepas begitu keras.78379Please respect copyright.PENANAgR4aaz6agd
78379Please respect copyright.PENANA90YYzbsGJc
"Emangnya enak ya Mas pake tangan sendiri?" Tanyaku penasaran.78379Please respect copyright.PENANAtTdhVMZTDj
78379Please respect copyright.PENANAVIHg0XAWF6
Mang Dedipun mengangguk, "Enak sih Dek. Tapi bakalan lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu ini" ucapnya Mang Dedi meraih dan memegang tanganku. Tapi anehnya, aku tidak berusaha menarik tanganku dan membiarkan saja tangan kasar milik Mang Dedi tersebut menggenggamnya.78379Please respect copyright.PENANAUxIwA5ai8T
78379Please respect copyright.PENANAYkOaS4q2BV
"Apaansih kamu Mas!!" Ucapku malu-malu tak berani menatap wajah Mang Dedi.78379Please respect copyright.PENANAwJY0hAbnpG
78379Please respect copyright.PENANAplQNEqV3TE
Jantungku berdebar-debar sangat kencang seperti sebuah tabuh yang terus dipukul tak henti-hentinya. Suasana pagi itupun mulai terasa sedikit panas dan membuatku kegerahan.78379Please respect copyright.PENANAY5JKSEvWud
78379Please respect copyright.PENANA2jAhIr8nXd
Apalagi dalam situasi tempat yang terbuka seperti ini semakin menambah rasa berdebarku takut-takut kalau ada yang lewat dan melihatku bergandengan dengan pria yang bukan suamiku tersebut.78379Please respect copyright.PENANAZenKai5ogE
78379Please respect copyright.PENANAiKMTodM960
Tiba-tiba saja, Mang Dedi mengangkat tanganku dan menciumnya "Iya. Kalau tangan halus punya kamu ini yang ngocokin aku, pasti bakal enak banget" rayunya semakin berani.78379Please respect copyright.PENANA5XJM7FCQQh
78379Please respect copyright.PENANARgHY5Exq5F
"Mas jangan ih!! Nanti diliat orang" protesku padanya.78379Please respect copyright.PENANA6ipDYQ1y3H
78379Please respect copyright.PENANADvpjv7Cx7T
Cukup aneh memang karena seharusnya aku memprotes tindakan Mang Dedi yang memegang dan mencium tanganku, bukan malah memprotes dia yang melakukannya di tempat terbuka seperti ini.78379Please respect copyright.PENANAqfavbkKMOM
78379Please respect copyright.PENANApNq7FxpDUm
"Abis tangan kamu wangi sih Dek" balasnya terkekeh.78379Please respect copyright.PENANADHILOt8pOU
78379Please respect copyright.PENANAWjCCSfcDzw
Suasana diantara kamipun menjadi sedikit canggung setelah itu karena aku memilih diam sejenak tak bisa lagi berkata-kata banyak. Jantungku sudah sangat terpacu oleh tindakan kecil Mang Dedi itu dan darahku berdesir merasakan adrenalin mengalir keseluruh tubuhku.78379Please respect copyright.PENANARBlw8xwmMh
78379Please respect copyright.PENANAX86mox9PQa
Aku membiarkan saja tanganku tersebut di genggam lama oleh Mang Dedi sebelum akhirnya dia tiba-tiba menuntunnya pada daerah selangkangannya sendiri.78379Please respect copyright.PENANAtbpi4DBxKa
78379Please respect copyright.PENANAOZY20GWlnJ
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriakku lumayan kencang sambil menarik tanganku dari selangkangannya.78379Please respect copyright.PENANAewwQ8woEZO
78379Please respect copyright.PENANAXvF7XtezKy
Dapat aku rasakan kalau di balik celana yang tengah dipakainya saat ini, batang penis Mang Dedi tengah menegang dengan sangat kerasnya.78379Please respect copyright.PENANAEFiMeJdtD8
78379Please respect copyright.PENANAAAaupzfsJb
Namun dengan tanpa bersalah sedikitpun Mang Dedi malah tertawa, "Kenapa Dek?" Ucapnya bertanya dengan polos.78379Please respect copyright.PENANARsjeC8Tm3I
78379Please respect copyright.PENANAl046haXHKR
"Mas nakal iiihhhhh!" Protesku lagi.78379Please respect copyright.PENANAPlRBibX9WW
78379Please respect copyright.PENANAKBI39pSktR
"Abis kamunya diem aja gak ngomong" sungut Mang Dedi malah menyalahkanku.78379Please respect copyright.PENANA0tT9SF3brl
78379Please respect copyright.PENANAdD4XqozUqy
"Mas tuh ya!! Iseng banget jadi orang!!" Ucapku melayangkan sebuah cubitan dipinggangnya.78379Please respect copyright.PENANA4v2lnnVD3S
78379Please respect copyright.PENANATrDzXEb37t
"Awhhh sakit Dek" ringis Mang Dedi sambil tertawa.78379Please respect copyright.PENANAeVlhMYGUbk
78379Please respect copyright.PENANAafn8Y8BOXZ
Setelah itu, Mang Dedi malah menggelitik balik pinggangku dengan tangannya, "Ini serangan balasan" teriaknya menggelitikku.78379Please respect copyright.PENANAO8vTwjjpQP
78379Please respect copyright.PENANAyzFgVWtYFb
Akupun langsung berkelojotan merasa geli karena Mang Dedi menggelitik di kedua area pinggangku sehingga aku yang gampang gelian inipun jatuh tertidur di lesehan bambu yang ada disana.78379Please respect copyright.PENANAAJ76f2QGgs
78379Please respect copyright.PENANAApNmcuoxub
"Ampun Mas, Ampun" ucapku tertawa menahan geli meminta Mang Dedi berhenti untuk menggelitikku.78379Please respect copyright.PENANAsvUeuMq1WW
78379Please respect copyright.PENANAqmKTNMuhHR
Tanpa aku sadari, posisiku kami saat ini sedang berhimpitan satu sama lain dengan Mas Dedi berada diatasku yang tengah telentang kegelian. Untungnya posisi tersebut tidak bertahan lama karena Mang Dedi segera menghentikan gelitikannya padaku.78379Please respect copyright.PENANAWRqUjOw57D
78379Please respect copyright.PENANALVGca1lwgL
Mang Dedi tertawa puas setelah berhasil mengerjaiku sebelum akhirnya dia menjatuhkan diri disampingku. Nafas kami berdua saling berpacu terengah-engah setelah beberapa saat kami bergelut layaknya anak kecil yang tengah asik bermain.78379Please respect copyright.PENANAU5QoX6y6qy
78379Please respect copyright.PENANAMwX6lPyeFy
“Kamu cantik Dek Liya” ucap Mang Dedi tiba-tiba memegang pipiku.78379Please respect copyright.PENANA05hnqolz6I
78379Please respect copyright.PENANA0XueLYbkux
Ada hawa hangat yang aku rasakan saat tangan kasarnya tersebut menyentuh kulit wajahku. Bahkan tak ada sedikitpun niat untuk menolak sentuhan pria penjual sayur itu karena yang aku rasakan justru malah sebuah ketentraman.78379Please respect copyright.PENANALFnrkGYFvM
78379Please respect copyright.PENANAPyW6rA8oBy
Dadaku pun tak berhenti berdegup dengan kencang, saking kencangnya sampai aku takut kalau Mang Dedi akan mendengarnya. Aneh memang aku bahkan tidak sadar kalau aku ini adalah perempuan yang sudah bersuami.78379Please respect copyright.PENANAFyOo7ZoUbl
78379Please respect copyright.PENANAo8h9wBqKZX
Yang tersbesit dalam benakku saat itu adalah bagaimana bisa aku menahan getaran yang menelusup ke sumsum tulangku, merambat melalui setiap pembuluh nadiku, dan berusaha keluar melesak meminta untuk dibebaskan.78379Please respect copyright.PENANAgwH1c37QdN
78379Please respect copyright.PENANAOvq5W9xLu4
“Mas!!” lirihku menahan badan Mang Dedi yang mencoba mendekat.78379Please respect copyright.PENANA5Cdg2JbMhl
78379Please respect copyright.PENANAIAaWNyoMSL
Namun Mang Dedipun tampaknya tau kalau usaha penolakanku itu hanyalah setengah-setengah saja, “CUPPP!!” Dalam sekejab bibir Mang Dedi mendarat di bibirku. Sepersekian detik sebelum dia melepas dan menjauhkannya kembali.78379Please respect copyright.PENANAJkwQLSYqPf
78379Please respect copyright.PENANAzcEKCGs469
Sedangkan aku terpatung, sadar bahwa sebenarnya momen ini pasti akan terjadi namun tetap merasa tak siap menyambutnya. Dalam keadaan itu, kami berdua saling menatap satu sama lain tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tapi dari pancaran mata Mang Dedi, aku bisa menangkap banyak hal yang ingin dia sampaikan padaku namun tak bisa dia ungkapkan secara terus terang.78379Please respect copyright.PENANAuqqsbV42UT
78379Please respect copyright.PENANAFjnAY9DftH
“Mas, kita tida--mpphhhhh”78379Please respect copyright.PENANAY2LxytZD54
78379Please respect copyright.PENANAb4v8qBn4F3
Kata-kataku terhenti ketika Mang Dedi kembali mendaratkan ciuman bibirnya mengunci bibirku. Namun untuk kali ini bibir kasarnya tersebut tidak hanya sekedar menyentuh seperti tadi. Ciuman Mang Dedi mulai berani melumat bibirku dengan halus dan penuh gairah.78379Please respect copyright.PENANA3LyaUF2XRG
78379Please respect copyright.PENANAUeQ8oADdCw
Aku langsung tahu, kalau aku sudah tidak bisa menghindar. Maka yang aku lakukan justru menutup mataku, menikmati setiap getaran tabu yang dialirkan oleh Mang Dedi lewat ciumannya yang begitu lembut.78379Please respect copyright.PENANAt6nWMw3eKa
78379Please respect copyright.PENANAkCKL8pYxB1
Kalo mau jujur, aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Mang Dedi, mengisyaratkan kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan.78379Please respect copyright.PENANAjUN1KrGts0
78379Please respect copyright.PENANA5J8zbxJkOD
“Maaf Dek. Aku terlalu nekat” ucap Mang Dedi menghentikan ciumannya.78379Please respect copyright.PENANABgZb49bQfo
78379Please respect copyright.PENANAAzMC8wf4VY
“Jangan minta maaf Mas” balasku melumat balik bibirnya.78379Please respect copyright.PENANAUQvfsANnrb