52511Please respect copyright.PENANAu4zbGPvuAR
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.52511Please respect copyright.PENANAlEFwHNBFso
52511Please respect copyright.PENANAHWwkSMYGMU
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.52511Please respect copyright.PENANACrhiNXVjGi
52511Please respect copyright.PENANAPUhlsTQmfY
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.52511Please respect copyright.PENANA3KgumSj9iI
52511Please respect copyright.PENANAvABmi2ByzV
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.52511Please respect copyright.PENANA04y2BosqYD
52511Please respect copyright.PENANAvCUfdguMNE
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.52511Please respect copyright.PENANAHWuSbtpsWy
52511Please respect copyright.PENANAY5GOCayPvQ
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.52511Please respect copyright.PENANATeVHbn9q5Y
52511Please respect copyright.PENANAT4Y5IffQLW
“TING!!!”52511Please respect copyright.PENANASjDy5gb4XY
52511Please respect copyright.PENANAGEg6Yaj4oo
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.52511Please respect copyright.PENANAwoeKtzJrfp
52511Please respect copyright.PENANA9ax4VcaUX7
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.52511Please respect copyright.PENANAOJKhywxZF8
52511Please respect copyright.PENANAEktcJOrEZL
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.52511Please respect copyright.PENANAJ7XDqYBDD4
52511Please respect copyright.PENANAn09KQqUTF7
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.52511Please respect copyright.PENANAqWotHvg2ZO
52511Please respect copyright.PENANAFAIy0sVhhi
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.52511Please respect copyright.PENANAKCwwNqlJbO
52511Please respect copyright.PENANA4bMjr51WIH
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.52511Please respect copyright.PENANAtiDX26TdC0
52511Please respect copyright.PENANA0Ydhw9knut
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.52511Please respect copyright.PENANA3wnsC6fJ14
52511Please respect copyright.PENANAQg65knMz8S
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.52511Please respect copyright.PENANAI51SURTp5L
52511Please respect copyright.PENANAfNdB7AZwLb
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.52511Please respect copyright.PENANAEgf91hfJMP
52511Please respect copyright.PENANAQin0sypTT1
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.52511Please respect copyright.PENANAHARaaRCqgz
52511Please respect copyright.PENANArUly7XqY9k
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.52511Please respect copyright.PENANA98V4Sn1pr7
52511Please respect copyright.PENANA5kcwgOh4AK
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.52511Please respect copyright.PENANAoMEYY4Io3Y
52511Please respect copyright.PENANAPnZbWy63am
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.52511Please respect copyright.PENANAB2lVjLxsWz
52511Please respect copyright.PENANAXphGCOArsB
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.52511Please respect copyright.PENANAbtI01qvTqC
52511Please respect copyright.PENANAwRgKWQBqaH
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.52511Please respect copyright.PENANAA08GSzAk6p
52511Please respect copyright.PENANAkwX9bjmVfr
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.52511Please respect copyright.PENANAeXbzsz9kWd
52511Please respect copyright.PENANAXBwFVNSg9y
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.52511Please respect copyright.PENANAg2vwrtLHpI
52511Please respect copyright.PENANAT0Ve3dHJO8
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.52511Please respect copyright.PENANABnhbTZjI8p
52511Please respect copyright.PENANAjtyF8QA55W
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.52511Please respect copyright.PENANAyNpiXe6rmN
52511Please respect copyright.PENANABbFiEURv8j
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.52511Please respect copyright.PENANAgagw80H1VG
52511Please respect copyright.PENANASAzetUkxeM
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.52511Please respect copyright.PENANAD7Nt6yKJN5
52511Please respect copyright.PENANA0oWssLthIF
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.52511Please respect copyright.PENANAbEEStE7wBO
52511Please respect copyright.PENANA30CkJOpYdY
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.52511Please respect copyright.PENANAFz5rDCDJiB
52511Please respect copyright.PENANATZLNsoJbQr
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.52511Please respect copyright.PENANAJ098GuSQYc
52511Please respect copyright.PENANAXJlWYz9yhM
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.52511Please respect copyright.PENANAAanfb29FGY
52511Please respect copyright.PENANA8phVIjuQrQ
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.52511Please respect copyright.PENANAmo3VkTSKxD
52511Please respect copyright.PENANAuYg2J0r2qm
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.52511Please respect copyright.PENANAl2vGpkdmkd
52511Please respect copyright.PENANAstu0tXSWfp
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.52511Please respect copyright.PENANAGcnuv2B0Tz
52511Please respect copyright.PENANAv7wyaTiiBu
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.52511Please respect copyright.PENANAC2lpXw2pF4
52511Please respect copyright.PENANAWK2zrgH0qC
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.52511Please respect copyright.PENANAxoUhPmqgC6
52511Please respect copyright.PENANArd6Ku5GYxX
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.52511Please respect copyright.PENANASz1IpjCX8L
52511Please respect copyright.PENANA5JvmhmZARh
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.52511Please respect copyright.PENANAVvhxOH5fvd
52511Please respect copyright.PENANABJBcoee65X
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.52511Please respect copyright.PENANAP7rMvpQtQb
52511Please respect copyright.PENANA0v0RBEdhWz
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.52511Please respect copyright.PENANAsonenS8MOh
52511Please respect copyright.PENANAOgQSrPUpIO
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.52511Please respect copyright.PENANAY8JXBq9MOk
52511Please respect copyright.PENANAo5UvSRbYNL
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.52511Please respect copyright.PENANAt847kosWfU
52511Please respect copyright.PENANAavwR2F5Yvp
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.52511Please respect copyright.PENANAkCei1XUDJk
52511Please respect copyright.PENANAGP9W8DU0Ef
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.52511Please respect copyright.PENANAlka68yHRAw
52511Please respect copyright.PENANAQHzN1Ym0di
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.52511Please respect copyright.PENANANAL6ARRCBv
52511Please respect copyright.PENANA0R2haK1PdI
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.52511Please respect copyright.PENANADXpIVrdNlv
52511Please respect copyright.PENANALHgGhAhnAj
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.52511Please respect copyright.PENANArlSPD83pjs
52511Please respect copyright.PENANAO9ctC9Adxl
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.52511Please respect copyright.PENANANuQzUz6fTC
52511Please respect copyright.PENANAMj1CFHQ3HF
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.52511Please respect copyright.PENANAY5yjOcbLpy
52511Please respect copyright.PENANAF0pOH0xTSK
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.52511Please respect copyright.PENANA46fezh3SdV
52511Please respect copyright.PENANAUXQaSgJRRi
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.52511Please respect copyright.PENANAxaq72c9zmG
52511Please respect copyright.PENANAAi5lOUcqM0
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.52511Please respect copyright.PENANAOXAJcfzpAK
52511Please respect copyright.PENANAj2uUQ5dncH
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.52511Please respect copyright.PENANAbBe7wkKWwF
52511Please respect copyright.PENANArtwZEo0snE
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.52511Please respect copyright.PENANA4TH4MhoqTW
52511Please respect copyright.PENANA7bVA4yo6ZS
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.52511Please respect copyright.PENANAoxiUgYABxb
52511Please respect copyright.PENANAyNY9mWRLRj
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.52511Please respect copyright.PENANAdqHOTrufNs
52511Please respect copyright.PENANAevmuxGm0K8
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.52511Please respect copyright.PENANADrzbsaaen2
52511Please respect copyright.PENANAbOyl2p4yG9
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.52511Please respect copyright.PENANATjgRnevjFj
52511Please respect copyright.PENANAdLxfIVWC4D
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.52511Please respect copyright.PENANAkBBtItIfEe
52511Please respect copyright.PENANAKYDKK2vmW8
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.52511Please respect copyright.PENANA4WVFIV8BGT
52511Please respect copyright.PENANAfy8NVoaDuE
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.52511Please respect copyright.PENANAu2MpPkYwIA
52511Please respect copyright.PENANAuqFYEiSu4s
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.52511Please respect copyright.PENANAAKKYMM9lnu
52511Please respect copyright.PENANAKYPK8HIkwm
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.52511Please respect copyright.PENANAcinbug6FRe
52511Please respect copyright.PENANAU0QDMC2RDL
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.52511Please respect copyright.PENANABgwstJaxD4
52511Please respect copyright.PENANA2bztje2VKB
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.52511Please respect copyright.PENANAQ426RnEvJa
52511Please respect copyright.PENANA0cOUqQBnZb
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.52511Please respect copyright.PENANAsyALzXVqEs
52511Please respect copyright.PENANAe1MveUUmsL
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.52511Please respect copyright.PENANAUtW586ZIyL
52511Please respect copyright.PENANAw5gQCUN554
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.52511Please respect copyright.PENANA0LctY5ybqp
52511Please respect copyright.PENANA7EvJaoV7pW
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.52511Please respect copyright.PENANAopgxRpBJWX
52511Please respect copyright.PENANAhLHpdCTYMC
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.52511Please respect copyright.PENANASWGIPEudEn
52511Please respect copyright.PENANAb9YA3XcW8p
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.52511Please respect copyright.PENANAOMPCyH5RBN
52511Please respect copyright.PENANAFGHwCOFFH1
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.52511Please respect copyright.PENANAkHdbUGY6SH
52511Please respect copyright.PENANAchcefI4f3b
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.52511Please respect copyright.PENANAIaG3JBgkwE
52511Please respect copyright.PENANAES8irOZgMh
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.52511Please respect copyright.PENANAicbOYemsjG
52511Please respect copyright.PENANAySjHr421Up
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.52511Please respect copyright.PENANAnGgcTVNPRH
52511Please respect copyright.PENANAJk9YmbBHJk
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.52511Please respect copyright.PENANAS1koG0N0qE
52511Please respect copyright.PENANASKYFn2RlYA
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.52511Please respect copyright.PENANAMDXtPGWrQs
52511Please respect copyright.PENANAb2Ev4Jc8ta
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.52511Please respect copyright.PENANA4AmGSN8T4J
52511Please respect copyright.PENANAWjCwJniKgt
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.52511Please respect copyright.PENANAEoPKHiNu21
52511Please respect copyright.PENANAHuCbtj0yDv
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.52511Please respect copyright.PENANAeH2FCFYdHa
52511Please respect copyright.PENANAumenWHusBY
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.52511Please respect copyright.PENANAqsVOwnt3L0
52511Please respect copyright.PENANANSxYeYjmVZ
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.52511Please respect copyright.PENANAasS2WeFePg
52511Please respect copyright.PENANAnpbhf90rKv
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.52511Please respect copyright.PENANAFZFAEbmAPk
52511Please respect copyright.PENANAiA78Debugs
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.52511Please respect copyright.PENANAvH5YlDYpz4
52511Please respect copyright.PENANAz9K7bSxcM6
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.52511Please respect copyright.PENANAHEaa6QVvuS
52511Please respect copyright.PENANACyqNCNlRlA
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.52511Please respect copyright.PENANAiJisidvc8U
52511Please respect copyright.PENANAOqFbbzVeoa
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.52511Please respect copyright.PENANAOanzi48r7i
52511Please respect copyright.PENANAFW9aPQql7S
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.52511Please respect copyright.PENANA7RrGkdQvc6
52511Please respect copyright.PENANAwtuRpjj2Hw
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.52511Please respect copyright.PENANAb29cMtlovH
52511Please respect copyright.PENANAmlfxrkyQaw
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.52511Please respect copyright.PENANAh5uJFQgzRV
52511Please respect copyright.PENANAu02tZB1CUl
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.52511Please respect copyright.PENANAZCoX4uGZsr
52511Please respect copyright.PENANAkZlOoWkixw
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.52511Please respect copyright.PENANABl7OYpRKvf
52511Please respect copyright.PENANARZ8zqHysmV
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.52511Please respect copyright.PENANA0f3r5w07Ps
52511Please respect copyright.PENANAjyzLkSlHLR
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.52511Please respect copyright.PENANAqoUY8fA816
52511Please respect copyright.PENANAtbR5oDFFCB
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.52511Please respect copyright.PENANADuDYic9YyP
52511Please respect copyright.PENANAuHS1CjJ2Up
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.52511Please respect copyright.PENANA1WdqMUYpCx
52511Please respect copyright.PENANAjDX1iX6EOE
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.52511Please respect copyright.PENANAChfAxwz6P3
52511Please respect copyright.PENANA80IL3SQIOZ
“Ogah!!” teriakku meledeknya.52511Please respect copyright.PENANA1Ro5Ry83Hg
52511Please respect copyright.PENANAEkO6ZgB2Lu
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.52511Please respect copyright.PENANAmvJ2pBbHES
52511Please respect copyright.PENANAhIt98BwqB1
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.52511Please respect copyright.PENANAMh4RWMBnlx
52511Please respect copyright.PENANATValCPHp0M
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.52511Please respect copyright.PENANAGYaN9Kih7o
52511Please respect copyright.PENANAkT4WnOSARQ
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.52511Please respect copyright.PENANAxTXqlAgB8C
52511Please respect copyright.PENANAAlnjnAiM0s
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.52511Please respect copyright.PENANABbkOOXsU0b
52511Please respect copyright.PENANAW9qx39f6f2
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.52511Please respect copyright.PENANA6CqVjMidEd
52511Please respect copyright.PENANAZak06ZGXlb
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.52511Please respect copyright.PENANAYlPWJ9J8iV
52511Please respect copyright.PENANAgAwVsiQK0N
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.52511Please respect copyright.PENANAsrybqTJ8dV
52511Please respect copyright.PENANAsciKC3dEf4
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.52511Please respect copyright.PENANANnXlSntz6E
52511Please respect copyright.PENANATbAgZpuWQu
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.52511Please respect copyright.PENANADjl6QTCz6S
52511Please respect copyright.PENANARV27jjbBKM
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.52511Please respect copyright.PENANA6Ag82lKPpZ
52511Please respect copyright.PENANAYkYfGHYssR
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.52511Please respect copyright.PENANAJHSpL5zotc
52511Please respect copyright.PENANANWMzIARRMr
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.52511Please respect copyright.PENANAogQafnmywb
52511Please respect copyright.PENANA9nFF9SYUmh
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.52511Please respect copyright.PENANA4ngbLSsf1k
52511Please respect copyright.PENANANm60hMJcpZ
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.52511Please respect copyright.PENANAfa7xJaFMyd
52511Please respect copyright.PENANAgcfY2Kkkuz
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.52511Please respect copyright.PENANA985WrUN5IB
52511Please respect copyright.PENANAQyyvDdlH5a
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.52511Please respect copyright.PENANAuMNaxgdj34
52511Please respect copyright.PENANAXa2ZpB530K
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.52511Please respect copyright.PENANAysgCC03D2F
52511Please respect copyright.PENANAiir8qn1Z1w
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.52511Please respect copyright.PENANA14BnZuShxJ
52511Please respect copyright.PENANACcAmzwvyox
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.52511Please respect copyright.PENANABN8ff12jgQ
52511Please respect copyright.PENANARdtp3TYk3S
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.52511Please respect copyright.PENANAtYPiEs8qwF
52511Please respect copyright.PENANAVO1fXDH0eL
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.52511Please respect copyright.PENANAn5UD6jhX2d
52511Please respect copyright.PENANAPHzIWcsFyW
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.52511Please respect copyright.PENANAvDGBGU1FPD
52511Please respect copyright.PENANAAEN2gBuk2S
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.52511Please respect copyright.PENANAA9PPSXv1tX
52511Please respect copyright.PENANAS9Msjxjjaz
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.52511Please respect copyright.PENANAVFSam1oK2q
52511Please respect copyright.PENANAginhBpY1Ox
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.52511Please respect copyright.PENANAQ2IEKEwVBg
52511Please respect copyright.PENANAZY7AtUdbmv
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.52511Please respect copyright.PENANAPep8rEIyQs
52511Please respect copyright.PENANAZCaLbfOkYd
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.52511Please respect copyright.PENANA77h5iPV63r
52511Please respect copyright.PENANAwP7BcAUNHz
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.52511Please respect copyright.PENANAEV8wnJ17v4
52511Please respect copyright.PENANAP0rOQp8cBV
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.52511Please respect copyright.PENANAvAdHbGMXTy
52511Please respect copyright.PENANAkXr71yruNA
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.52511Please respect copyright.PENANAmO0riWMtYv
52511Please respect copyright.PENANA2rdLke6DQb
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.52511Please respect copyright.PENANA5hUM4R0SOm
52511Please respect copyright.PENANARStklqSFir
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.52511Please respect copyright.PENANABVI4oyhHEk
52511Please respect copyright.PENANAc1Pmn5pog5
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.52511Please respect copyright.PENANA04XoaXE6pq
52511Please respect copyright.PENANAu2G4I9Epoi
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.52511Please respect copyright.PENANAdr6nQaXOU8
52511Please respect copyright.PENANAMDghC2fpfW
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.52511Please respect copyright.PENANAxKvOKr9U5i
52511Please respect copyright.PENANA060C4aGZ1Y
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.52511Please respect copyright.PENANApkd8lZIZEa
52511Please respect copyright.PENANAwhLAAEu2HW
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.52511Please respect copyright.PENANAzO6LQJL22C
52511Please respect copyright.PENANA5u8s8Cy0TX
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.52511Please respect copyright.PENANAb3tJOmcXsJ
52511Please respect copyright.PENANAsT6YCIISzP
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.52511Please respect copyright.PENANAn7v3SmOYeg
52511Please respect copyright.PENANAkOvjahcm4E
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.52511Please respect copyright.PENANAAPHmt9o7Wr
52511Please respect copyright.PENANAWqvJnx4l0X
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.52511Please respect copyright.PENANA5KO9UrFfao
52511Please respect copyright.PENANAVmQoh2kpVE
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.52511Please respect copyright.PENANA7u3YRpnuMV
52511Please respect copyright.PENANAXCk9L6oVVG
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.52511Please respect copyright.PENANAdykAc763vb
52511Please respect copyright.PENANAPnP30LMSr6
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.52511Please respect copyright.PENANArd9DKlLHgv
52511Please respect copyright.PENANAEB1d7KrRBY
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.52511Please respect copyright.PENANAGAfzVIBxdm
52511Please respect copyright.PENANA3pPVed57Dr
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.52511Please respect copyright.PENANASOLkNuMbMy
52511Please respect copyright.PENANAnfHWtcI1ya
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.52511Please respect copyright.PENANAI5HT4QGo65
52511Please respect copyright.PENANAXHVZM4mrrO
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.52511Please respect copyright.PENANA5GS6ZWCw5F
52511Please respect copyright.PENANAW6YesFprJo
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.52511Please respect copyright.PENANAwScAU6rJs4
52511Please respect copyright.PENANAZZ1m4tvhdu
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.52511Please respect copyright.PENANA6CwQMwa2VD
52511Please respect copyright.PENANAgaWAGEt4nY
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.52511Please respect copyright.PENANAfHqJdvTuhZ
52511Please respect copyright.PENANAiyhhIiVrmz
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.52511Please respect copyright.PENANAb8F4Apfnc7
52511Please respect copyright.PENANAAjxSGUIPbN
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.52511Please respect copyright.PENANAu6dNeq53Nn
52511Please respect copyright.PENANAKlFS5A8xDq
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.52511Please respect copyright.PENANALsWNtLX1zy
52511Please respect copyright.PENANAQNNcXIDWnG
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.52511Please respect copyright.PENANALDngR1jJke
52511Please respect copyright.PENANANgn0blbwnx
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.52511Please respect copyright.PENANAJlMsQo0sHP
52511Please respect copyright.PENANA4sogN6KIKC
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.52511Please respect copyright.PENANAh6vETciT3A
52511Please respect copyright.PENANAmBSX63InTP
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.52511Please respect copyright.PENANAceQmnclmLR
52511Please respect copyright.PENANAM9wObPtd4i
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.52511Please respect copyright.PENANAOB5zJPo6Dd
52511Please respect copyright.PENANACoBvFQWTDI
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.52511Please respect copyright.PENANANcqayhPgr0
52511Please respect copyright.PENANArfLeZIWADf
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.52511Please respect copyright.PENANAbu7ny5zsGX
52511Please respect copyright.PENANAoaQm488XHa
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.52511Please respect copyright.PENANAIpKqAXJvWw
52511Please respect copyright.PENANAxaDFZTXAJN
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.52511Please respect copyright.PENANAzfbhFSP0cA
52511Please respect copyright.PENANAjuplk88I5G
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.52511Please respect copyright.PENANAhp8OSdSmx9
52511Please respect copyright.PENANA0fWpM8HLYP
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.52511Please respect copyright.PENANAuQppAgoHwK
52511Please respect copyright.PENANATgDwJ3fSCM
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.52511Please respect copyright.PENANALh200ULSol
52511Please respect copyright.PENANAXrwcmjlUNG
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.52511Please respect copyright.PENANADpnA0YQnHI
52511Please respect copyright.PENANAcJW56WcpAy
"ASTAGA..." batinku berteriak.52511Please respect copyright.PENANAIwYjrIRWI7
52511Please respect copyright.PENANAZmEIPBczgf
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.52511Please respect copyright.PENANAhdC1VlbjTF
52511Please respect copyright.PENANAJwblCqmDWM
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.52511Please respect copyright.PENANA0AVdW7FML4
52511Please respect copyright.PENANApNkHGihDt3
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.52511Please respect copyright.PENANAybQRPsjluJ
52511Please respect copyright.PENANAxEb7dhA5Rt
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.52511Please respect copyright.PENANAaphymTFXfv
52511Please respect copyright.PENANAZGYLrjJoDk
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?52511Please respect copyright.PENANAZH1zzUYygA
52511Please respect copyright.PENANApqs4OomkZT
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.52511Please respect copyright.PENANAxXkDu8Ltnn
52511Please respect copyright.PENANAeiRtkX5YGE
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.52511Please respect copyright.PENANAQs8qnjcUnF
52511Please respect copyright.PENANAdHhMI8pPVz
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.52511Please respect copyright.PENANAS1eHhceDCL
52511Please respect copyright.PENANA4CvlwEg2VA
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.52511Please respect copyright.PENANArG0qngbyxi
52511Please respect copyright.PENANAWaswqfVoJI
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.52511Please respect copyright.PENANAHhf0t0Zrg2
52511Please respect copyright.PENANAE4m9Y3LK6u
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.52511Please respect copyright.PENANAkcwZbbyuEI
52511Please respect copyright.PENANAywU0fP0LT3
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.52511Please respect copyright.PENANAf7vcCmDi9y
52511Please respect copyright.PENANAQZV4xROTSW
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.52511Please respect copyright.PENANA508MYcLnWq
52511Please respect copyright.PENANAVeTHSLyvjI
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.52511Please respect copyright.PENANA0ruCLNEZ5o
52511Please respect copyright.PENANA4OiNMazK0P
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.52511Please respect copyright.PENANAtUwSqaFvbp
52511Please respect copyright.PENANAqY5iHzsOUc
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.52511Please respect copyright.PENANAk2sMTneRZA
52511Please respect copyright.PENANAETfF3kerqb
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.52511Please respect copyright.PENANAMZgVMrBhC5
52511Please respect copyright.PENANAzRfivg2WGO
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.52511Please respect copyright.PENANADDOi0h8F6S
52511Please respect copyright.PENANAxTnI5xILUP
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.52511Please respect copyright.PENANAJp9wAr4lrw
52511Please respect copyright.PENANAdghIrG5cjv
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.52511Please respect copyright.PENANAFhAaL4JcCm
52511Please respect copyright.PENANAdWLoSwmkE2
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.52511Please respect copyright.PENANA2IvfSub2TV
52511Please respect copyright.PENANA6kzA9Vim2H
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.52511Please respect copyright.PENANA4ehWz06fqY
52511Please respect copyright.PENANAqOcA4GzZNt
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.52511Please respect copyright.PENANA045DwxZnzl
52511Please respect copyright.PENANAQwXPl8e1ua
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.52511Please respect copyright.PENANAQmsJQ4jkof
52511Please respect copyright.PENANAgxOuTE0ki9
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.52511Please respect copyright.PENANA74IIKZRJWa
52511Please respect copyright.PENANA8KSTMrskCE
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.52511Please respect copyright.PENANAjMjKxrQzC4
52511Please respect copyright.PENANAL2ehnKBScZ
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.52511Please respect copyright.PENANAvOqOf2rClO
52511Please respect copyright.PENANAek1PY48baE
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.52511Please respect copyright.PENANAIcJCjwJpMO
52511Please respect copyright.PENANAY7AY6qwFnX
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.52511Please respect copyright.PENANA23uXMik1lh
52511Please respect copyright.PENANAdR7gcdAZyl
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.52511Please respect copyright.PENANACXW5TLqDIv