54216Please respect copyright.PENANAZxfm4Fa5Mq
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.54216Please respect copyright.PENANAzPs0VC1srf
54216Please respect copyright.PENANAsHveWOWJeY
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.54216Please respect copyright.PENANAZ7BaYL7u8y
54216Please respect copyright.PENANA0KV3meTnPP
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.54216Please respect copyright.PENANAAcS3UPK2ZF
54216Please respect copyright.PENANAii4i4OUOrb
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.54216Please respect copyright.PENANASh4qzQrU9r
54216Please respect copyright.PENANAVSHaqrbWd0
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.54216Please respect copyright.PENANA5PPmgskyvl
54216Please respect copyright.PENANA7ZSikMp7Dt
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.54216Please respect copyright.PENANA1ehuiVeydU
54216Please respect copyright.PENANAuQ96zw9BJ2
“TING!!!”54216Please respect copyright.PENANAtSmWMR3tUs
54216Please respect copyright.PENANA2IfHBryF0v
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.54216Please respect copyright.PENANAxKkvePn3uz
54216Please respect copyright.PENANA5hnoAod7Ea
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.54216Please respect copyright.PENANA0HSKakVDjf
54216Please respect copyright.PENANAajQxkkpjuB
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.54216Please respect copyright.PENANAYvPF43HExw
54216Please respect copyright.PENANALoqsJEaW6H
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.54216Please respect copyright.PENANAuDMqQpA77z
54216Please respect copyright.PENANAdrm7eNtAqn
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.54216Please respect copyright.PENANAVPQWDZKgY0
54216Please respect copyright.PENANAmAFnwUfTxj
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.54216Please respect copyright.PENANAPLIUoHZFS8
54216Please respect copyright.PENANARUYFkYIPyq
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.54216Please respect copyright.PENANAg5kBccpJAq
54216Please respect copyright.PENANAaRgN4aXfxg
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.54216Please respect copyright.PENANAz7CzDCgelY
54216Please respect copyright.PENANAmFxAJFDhBp
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.54216Please respect copyright.PENANAn1zfSZDZOH
54216Please respect copyright.PENANAMOjDkbadbz
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.54216Please respect copyright.PENANA22BHTgrN94
54216Please respect copyright.PENANAzgWrDIy3Jd
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.54216Please respect copyright.PENANAS78uf5fcSW
54216Please respect copyright.PENANAkyxKa9srEJ
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.54216Please respect copyright.PENANALC4LS95RKM
54216Please respect copyright.PENANAW2WWhKhVg8
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.54216Please respect copyright.PENANAPvIBXN77kw
54216Please respect copyright.PENANAxa9sV3xoYK
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.54216Please respect copyright.PENANAE24K327Rvz
54216Please respect copyright.PENANAZg3Ej1PaNX
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.54216Please respect copyright.PENANA8dYvIoZohX
54216Please respect copyright.PENANA57hCsfRBPh
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.54216Please respect copyright.PENANAu4ZN4thXt0
54216Please respect copyright.PENANAq50ouAaILR
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.54216Please respect copyright.PENANA562T6mYU5g
54216Please respect copyright.PENANAcKY9uVC58s
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.54216Please respect copyright.PENANAi8Mty5OdDG
54216Please respect copyright.PENANA5DEQFzg8s3
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.54216Please respect copyright.PENANAKlN5hwt75J
54216Please respect copyright.PENANAu80bXwHkVP
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.54216Please respect copyright.PENANA8wbwFmiyry
54216Please respect copyright.PENANAIX3Ls4FsXw
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.54216Please respect copyright.PENANApzMcNgRsyc
54216Please respect copyright.PENANADKa10cOH9i
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.54216Please respect copyright.PENANA7Uw5y1qNAN
54216Please respect copyright.PENANAVDrd2BrrwV
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.54216Please respect copyright.PENANA2ErcWtGP7x
54216Please respect copyright.PENANAGP8yheroQ1
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.54216Please respect copyright.PENANAORxcJ7ozHJ
54216Please respect copyright.PENANAVfGLYdy2ie
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.54216Please respect copyright.PENANAsuANvuOjZw
54216Please respect copyright.PENANAB88Ab4Etx3
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.54216Please respect copyright.PENANAegsCrkDMkV
54216Please respect copyright.PENANANPQNcSMS4w
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.54216Please respect copyright.PENANAw4jZOv3k1i
54216Please respect copyright.PENANASBbaJ1ox9k
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.54216Please respect copyright.PENANArNmXG9HIGw
54216Please respect copyright.PENANAGdwvPtqdIp
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.54216Please respect copyright.PENANAtL03SWh3Qo
54216Please respect copyright.PENANATo6yQF30wE
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.54216Please respect copyright.PENANAxnfB8BFjhm
54216Please respect copyright.PENANAcdkW2TAuOW
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.54216Please respect copyright.PENANAA3BK9Xkmnx
54216Please respect copyright.PENANAqlzjmqwS6p
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.54216Please respect copyright.PENANAU2t7G6Xdp3
54216Please respect copyright.PENANAOMQsUYL27c
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.54216Please respect copyright.PENANAsMS4mZLgdi
54216Please respect copyright.PENANA95IZN501xm
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.54216Please respect copyright.PENANANTlcQTTNv2
54216Please respect copyright.PENANAPMFD0cK7mO
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.54216Please respect copyright.PENANA5PrFAWdCBF
54216Please respect copyright.PENANAHgUT8dZuet
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.54216Please respect copyright.PENANAHdiVTYAjFi
54216Please respect copyright.PENANA0c6Wp4S1v3
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.54216Please respect copyright.PENANAYDk6cZsvQA
54216Please respect copyright.PENANACtu2xNhx6v
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.54216Please respect copyright.PENANAe6hLiqTaqQ
54216Please respect copyright.PENANAU7SMxDrKm2
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.54216Please respect copyright.PENANAX5FYajFIaQ
54216Please respect copyright.PENANAsM5eD5I85T
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.54216Please respect copyright.PENANAmkUgy7tunB
54216Please respect copyright.PENANApxrQ4n4RZz
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.54216Please respect copyright.PENANAXmjiF0PRYi
54216Please respect copyright.PENANAjn2EPxnYEU
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.54216Please respect copyright.PENANAAXpjVkYbHZ
54216Please respect copyright.PENANAPjaILmfp7w
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.54216Please respect copyright.PENANAMoOtaJsPcF
54216Please respect copyright.PENANA60ljyhdnRN
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.54216Please respect copyright.PENANAZ7D1iWZfUz
54216Please respect copyright.PENANAwXlYdyhNIJ
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.54216Please respect copyright.PENANAgND5k8Hjpj
54216Please respect copyright.PENANASZQJGANWu2
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.54216Please respect copyright.PENANAbC6fuIoy7W
54216Please respect copyright.PENANAkUWZDGOTHO
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.54216Please respect copyright.PENANALAvB5h05ia
54216Please respect copyright.PENANAcxsPTIzHw0
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.54216Please respect copyright.PENANApWOMHE1usI
54216Please respect copyright.PENANAPdha2fHUaN
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.54216Please respect copyright.PENANAwoz6boethX
54216Please respect copyright.PENANA4JvY9quY0n
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.54216Please respect copyright.PENANAJEgK4dymuo
54216Please respect copyright.PENANAE64fsP3bxH
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.54216Please respect copyright.PENANAjymvsnFdnF
54216Please respect copyright.PENANAeDrAGpwwfP
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.54216Please respect copyright.PENANArS1lEcFQDq
54216Please respect copyright.PENANAwdc9YcRN5F
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.54216Please respect copyright.PENANAEbzCbvBIXW
54216Please respect copyright.PENANAQjLGPkjezi
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.54216Please respect copyright.PENANAvQ28MbQo5t
54216Please respect copyright.PENANA00Ayq7okiH
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.54216Please respect copyright.PENANAP9i8TIUgme
54216Please respect copyright.PENANAGkcsci66pj
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.54216Please respect copyright.PENANAhd3HFGQzik
54216Please respect copyright.PENANA53l9iMzVhH
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.54216Please respect copyright.PENANA5n7L4TA0jI
54216Please respect copyright.PENANATXhQEuutSN
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.54216Please respect copyright.PENANAWSKIJOhzLg
54216Please respect copyright.PENANAMi78PaJoBp
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.54216Please respect copyright.PENANAYQgGqrE5j2
54216Please respect copyright.PENANACzzqKpRCFJ
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.54216Please respect copyright.PENANAwzdV5ybm4o
54216Please respect copyright.PENANA5KVtqE22ln
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.54216Please respect copyright.PENANA9NPOr0qeiY
54216Please respect copyright.PENANADPtUmJReHY
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.54216Please respect copyright.PENANAMuDqlWbMoS
54216Please respect copyright.PENANAjHsGVgc66U
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.54216Please respect copyright.PENANA7lJ5OjMo5z
54216Please respect copyright.PENANAhKKpGx4G4a
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.54216Please respect copyright.PENANAM1wGbpS61C
54216Please respect copyright.PENANA1qoAQFig7W
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.54216Please respect copyright.PENANAenz2Qg9XxM
54216Please respect copyright.PENANAMKl0lBS6yr
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.54216Please respect copyright.PENANAaDjhCuHUgx
54216Please respect copyright.PENANA92IFtANS2g
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.54216Please respect copyright.PENANAmh51iiGoKj
54216Please respect copyright.PENANAtwb7aTaZmY
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.54216Please respect copyright.PENANARm4TKeX8Bk
54216Please respect copyright.PENANAHnSwCQdCYW
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.54216Please respect copyright.PENANAvLUdQSP6kt
54216Please respect copyright.PENANA0N9j4TykVm
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.54216Please respect copyright.PENANALpMQWXggxp
54216Please respect copyright.PENANAeQDV96XTKS
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.54216Please respect copyright.PENANAk13mIZFX1f
54216Please respect copyright.PENANAXhJOvizJmw
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.54216Please respect copyright.PENANARV7hYFMSVJ
54216Please respect copyright.PENANA3IvGS9pmRL
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.54216Please respect copyright.PENANAg82LZl5cwW
54216Please respect copyright.PENANA5q26NEshHT
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.54216Please respect copyright.PENANAnvp6zz1QdC
54216Please respect copyright.PENANAvdHDTRTv2J
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.54216Please respect copyright.PENANA53ZkTGURWi
54216Please respect copyright.PENANAJMYCYvtEAF
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.54216Please respect copyright.PENANA1CqwwCQFHK
54216Please respect copyright.PENANAzMOaovUO1g
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.54216Please respect copyright.PENANA54RkiIadtC
54216Please respect copyright.PENANA2sCiUIXlT4
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.54216Please respect copyright.PENANAHV6IE1B02p
54216Please respect copyright.PENANASBYj8477NW
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.54216Please respect copyright.PENANA66AalB9Tde
54216Please respect copyright.PENANAyEDDXAFJUo
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.54216Please respect copyright.PENANAIrPQsV6iNC
54216Please respect copyright.PENANAxtIZuhblyz
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.54216Please respect copyright.PENANA8L92WC6iKE
54216Please respect copyright.PENANAVzZcjQ3sAf
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.54216Please respect copyright.PENANA4wbkiJICPM
54216Please respect copyright.PENANAjY43f0OFL2
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.54216Please respect copyright.PENANA3nU5dCjoEx
54216Please respect copyright.PENANA2JoonQOp9X
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.54216Please respect copyright.PENANAGAJJ4aQMKy
54216Please respect copyright.PENANAKBuekqKByH
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.54216Please respect copyright.PENANA3XBGKEBWBh
54216Please respect copyright.PENANAtBXjSx183O
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.54216Please respect copyright.PENANA0IXUI9xvEU
54216Please respect copyright.PENANAm8sAAdbGfR
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.54216Please respect copyright.PENANAchuQmtzog8
54216Please respect copyright.PENANAXt7Tbge3CQ
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.54216Please respect copyright.PENANAtIgW0bMPsk
54216Please respect copyright.PENANA3A3wZ5GhKa
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.54216Please respect copyright.PENANAIqje1pPuY8
54216Please respect copyright.PENANAcp35nzAegr
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.54216Please respect copyright.PENANAa6cVx1XYAX
54216Please respect copyright.PENANAsng6VGjH6f
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.54216Please respect copyright.PENANAGwZyf3KlXx
54216Please respect copyright.PENANA3XelTCNk2a
“Ogah!!” teriakku meledeknya.54216Please respect copyright.PENANAEd5CrveVsR
54216Please respect copyright.PENANApZS0LLxe3c
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.54216Please respect copyright.PENANA13XFLOJq5g
54216Please respect copyright.PENANAs9B7X1O9Cj
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.54216Please respect copyright.PENANAcZUQbjIVF8
54216Please respect copyright.PENANAulMhAmNhuj
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.54216Please respect copyright.PENANAYbg7spVVTh
54216Please respect copyright.PENANAw21hARnCZ5
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.54216Please respect copyright.PENANAZcnG7LILng
54216Please respect copyright.PENANAL2eboV5MRy
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.54216Please respect copyright.PENANAohI0S6dhe8
54216Please respect copyright.PENANAiwA1gxW5vz
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.54216Please respect copyright.PENANA4pUZxMQTEK
54216Please respect copyright.PENANAgd4t0qcihm
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.54216Please respect copyright.PENANADBhVrXNA4Z
54216Please respect copyright.PENANAmzn0t4BMyx
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.54216Please respect copyright.PENANAxZT9RIoxvG
54216Please respect copyright.PENANAbe1ac2JBZv
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.54216Please respect copyright.PENANAq9nbUdzM1P
54216Please respect copyright.PENANAjlnPW0ZrNw
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.54216Please respect copyright.PENANAhf4dc0HF1N
54216Please respect copyright.PENANAE7y0FU1YzE
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.54216Please respect copyright.PENANAwpUjwcJ5fw
54216Please respect copyright.PENANAOIOtIBL5L8
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.54216Please respect copyright.PENANALirFces1nY
54216Please respect copyright.PENANAJVnmG2ECpo
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.54216Please respect copyright.PENANAtYAA5fqdXJ
54216Please respect copyright.PENANAqPUivhCmVP
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.54216Please respect copyright.PENANAls1lB2dKpU
54216Please respect copyright.PENANAYvRb5tqRvm
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.54216Please respect copyright.PENANAyA3YyPWuKL
54216Please respect copyright.PENANAGndNaCYvca
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.54216Please respect copyright.PENANAsIb1Ok2euB
54216Please respect copyright.PENANAWap23alXyS
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.54216Please respect copyright.PENANAj8jNeTgfpI
54216Please respect copyright.PENANAQoh19N2IVR
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.54216Please respect copyright.PENANALUyjJnxq1r
54216Please respect copyright.PENANAZxl9nxeypu
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.54216Please respect copyright.PENANAIA7jnLxtfs
54216Please respect copyright.PENANAWgTBKMNQWw
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.54216Please respect copyright.PENANATDNcTtzaUr
54216Please respect copyright.PENANA8ZL9esMdk9
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.54216Please respect copyright.PENANAi71Ar52Abi
54216Please respect copyright.PENANA5XUrpJ9eDl
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.54216Please respect copyright.PENANA0T779UNUfe
54216Please respect copyright.PENANAPULpjIhYRE
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.54216Please respect copyright.PENANAYuVszprSdh
54216Please respect copyright.PENANARkh2QULlqp
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.54216Please respect copyright.PENANA9jYutuNPqT
54216Please respect copyright.PENANAL1rXFPU58v
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.54216Please respect copyright.PENANAOQfiFFbyFA
54216Please respect copyright.PENANAQNs4nyB9a4
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.54216Please respect copyright.PENANAxtgCWrLzxb
54216Please respect copyright.PENANAqWviKOmifx
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.54216Please respect copyright.PENANAou8yO3mXQF
54216Please respect copyright.PENANAbg2XGVy3p3
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.54216Please respect copyright.PENANATJEP4ADLi3
54216Please respect copyright.PENANAzlEv11A20z
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.54216Please respect copyright.PENANAHXd9D2JlQ7
54216Please respect copyright.PENANAnUaAVbXV58
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.54216Please respect copyright.PENANA6rs3m9EqKb
54216Please respect copyright.PENANAtS1Z4qt2oG
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.54216Please respect copyright.PENANAA0yBs5xcGE
54216Please respect copyright.PENANAff0cN5xHno
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.54216Please respect copyright.PENANABwlvmp36pf
54216Please respect copyright.PENANAILe8ddNsrG
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.54216Please respect copyright.PENANAEBfIzn2XA3
54216Please respect copyright.PENANAeVtdl3laIa
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.54216Please respect copyright.PENANAj7nWcQMyz3
54216Please respect copyright.PENANACQNoDt3zNA
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.54216Please respect copyright.PENANAeAMLJqJJGT
54216Please respect copyright.PENANASp0aN2KGOS
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.54216Please respect copyright.PENANA85rEU0C8Sp
54216Please respect copyright.PENANA01vL3db5d2
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.54216Please respect copyright.PENANAw25Mcgweuj
54216Please respect copyright.PENANAi0AHl7rwLN
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.54216Please respect copyright.PENANAoVD9RMq91f
54216Please respect copyright.PENANAZETwF2Wlvn
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.54216Please respect copyright.PENANA6RrysdjL2m
54216Please respect copyright.PENANA8XMRR7Gf5u
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.54216Please respect copyright.PENANAU69XRjrGBI
54216Please respect copyright.PENANAY2bokjYVkW
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.54216Please respect copyright.PENANAJixbr9Awgm
54216Please respect copyright.PENANACA7xbq37RW
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.54216Please respect copyright.PENANAuH8iSK6VsN
54216Please respect copyright.PENANA2B0oEOIDfY
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.54216Please respect copyright.PENANAaSEaArdSBZ
54216Please respect copyright.PENANAHF80oZGKRt
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.54216Please respect copyright.PENANAuftKGMU1Ba
54216Please respect copyright.PENANAowiPvWV8e7
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.54216Please respect copyright.PENANAZflHtg89qV
54216Please respect copyright.PENANA7BjpvI91K5
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.54216Please respect copyright.PENANALZmMAz3fDE
54216Please respect copyright.PENANAlk5mdq4M3Q
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.54216Please respect copyright.PENANAfBfsU38qX2
54216Please respect copyright.PENANAPo1MXqsOgi
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.54216Please respect copyright.PENANAufT7Z2XI6S
54216Please respect copyright.PENANArqpebC5pKg
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.54216Please respect copyright.PENANA5nULXe7Sbd
54216Please respect copyright.PENANABCJe4oxRwM
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.54216Please respect copyright.PENANA0e1DLgvUFN
54216Please respect copyright.PENANASFXO3NV2FU
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.54216Please respect copyright.PENANAgm91HM1pmn
54216Please respect copyright.PENANAU4LLAGl1tg
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.54216Please respect copyright.PENANAbPNOMB02AU
54216Please respect copyright.PENANAKABWzZWP99
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.54216Please respect copyright.PENANAuycECjPQbV
54216Please respect copyright.PENANAedpaVs9iKP
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.54216Please respect copyright.PENANAjwTXxkgPh4
54216Please respect copyright.PENANAkLU8bwG533
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.54216Please respect copyright.PENANAmdSqFLmlvD
54216Please respect copyright.PENANAqv7dilAUYX
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.54216Please respect copyright.PENANAxRqgiYV9u5
54216Please respect copyright.PENANAo20tGtMuQW
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.54216Please respect copyright.PENANASI0AWJg6Jt
54216Please respect copyright.PENANAFQBACPDMVO
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.54216Please respect copyright.PENANASaYmoU0R1p
54216Please respect copyright.PENANAWj1ZavwoNE
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.54216Please respect copyright.PENANA8YGfcVNWzC
54216Please respect copyright.PENANAzkfEqU0ev1
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.54216Please respect copyright.PENANAXE1YPx900f
54216Please respect copyright.PENANApUxxIDSAmJ
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.54216Please respect copyright.PENANA4drrhW8bnl
54216Please respect copyright.PENANAXPZ2mDXwha
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.54216Please respect copyright.PENANARDzw690hMi
54216Please respect copyright.PENANAh8gXlfZhr6
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.54216Please respect copyright.PENANAer0iHlS2Vq
54216Please respect copyright.PENANAnNDeDpu2OK
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.54216Please respect copyright.PENANANrz4mTq21C
54216Please respect copyright.PENANAb37luLLL7m
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.54216Please respect copyright.PENANAcRQFGhh0RY
54216Please respect copyright.PENANAQsNltr4Enm
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.54216Please respect copyright.PENANAhUilQ8gi3Z
54216Please respect copyright.PENANAlj1stqN5vV
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.54216Please respect copyright.PENANA2JbDym3Ph5
54216Please respect copyright.PENANAaBbeFTpZc2
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.54216Please respect copyright.PENANApbVj7S63MB
54216Please respect copyright.PENANA549KGaf2S3
"ASTAGA..." batinku berteriak.54216Please respect copyright.PENANAILScNzElYd
54216Please respect copyright.PENANA3cTEd97HNS
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.54216Please respect copyright.PENANABjYvyvEnTU
54216Please respect copyright.PENANApzUkJV1KDK
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.54216Please respect copyright.PENANAB8xYGjXhPY
54216Please respect copyright.PENANA2ZLX24S0s6
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.54216Please respect copyright.PENANA1bgn00hxK6
54216Please respect copyright.PENANASmxFDAPtXF
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.54216Please respect copyright.PENANAuYM3GXqIBI
54216Please respect copyright.PENANA2WDZkiofFi
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?54216Please respect copyright.PENANAX0ebOI59ju
54216Please respect copyright.PENANA1hm3Nw9HDL
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.54216Please respect copyright.PENANAfkMphR1Yga
54216Please respect copyright.PENANAatQCE7zfvq
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.54216Please respect copyright.PENANAUdgMRVRrLh
54216Please respect copyright.PENANAjRL0hSDujg
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.54216Please respect copyright.PENANA0yiQujN9He
54216Please respect copyright.PENANAdSLfWJNxdv
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.54216Please respect copyright.PENANAjRPPI9AEAx
54216Please respect copyright.PENANAUrxjayz32M
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.54216Please respect copyright.PENANACd2HH88r0i
54216Please respect copyright.PENANAubmpJpCDMX
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.54216Please respect copyright.PENANAlxZcpfaZPw
54216Please respect copyright.PENANAOJAYkJhx4n
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.54216Please respect copyright.PENANA4OuN6Ak6W0
54216Please respect copyright.PENANAD2TroVu4G2
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.54216Please respect copyright.PENANAoyjz5tne3b
54216Please respect copyright.PENANALqSeZiO3ls
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.54216Please respect copyright.PENANAgyrvCFmZeJ
54216Please respect copyright.PENANAAA0CCA8bLi
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.54216Please respect copyright.PENANAtnpyQ7i67c
54216Please respect copyright.PENANAtcuM8wW2vZ
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.54216Please respect copyright.PENANA0M8Z6a3u33
54216Please respect copyright.PENANA1NP7DgemWo
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.54216Please respect copyright.PENANAoWEuSnqpYg
54216Please respect copyright.PENANAZpF0SZ4yrZ
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.54216Please respect copyright.PENANA8n3fqMiFk2
54216Please respect copyright.PENANAD1lSt8vOQh
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.54216Please respect copyright.PENANALUNGlSvOUj
54216Please respect copyright.PENANAH0veUqIoQq
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.54216Please respect copyright.PENANAG7az16V8V3
54216Please respect copyright.PENANAnIYRmFxZAw
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.54216Please respect copyright.PENANA8zZrCn2eBr
54216Please respect copyright.PENANAm06jscJAYN
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.54216Please respect copyright.PENANAEjQPkvQF1t
54216Please respect copyright.PENANAMcGnR0Dj4P
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.54216Please respect copyright.PENANA5Tp4pNWOIr
54216Please respect copyright.PENANAZnEegzNvw7
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.54216Please respect copyright.PENANAg0ktM5kgNF
54216Please respect copyright.PENANAk0Amd5FVaD
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.54216Please respect copyright.PENANAYTIVBru7ie
54216Please respect copyright.PENANAs48LAOhJPd
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.54216Please respect copyright.PENANA1XB2fIZfVs
54216Please respect copyright.PENANA1ZGfXRVzj0
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.54216Please respect copyright.PENANAjAvNr9fdsx
54216Please respect copyright.PENANAHrBKEXbcXI
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.54216Please respect copyright.PENANA8vnlT4nsft
54216Please respect copyright.PENANAcLq7hdiFDP
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.54216Please respect copyright.PENANA1X6Du1Dn0n
54216Please respect copyright.PENANAiFCoPqufzA
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.54216Please respect copyright.PENANAkSjNvZCXbt