70132Please respect copyright.PENANA1zPnSP2CHt
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.70132Please respect copyright.PENANALfkUq863rD
70132Please respect copyright.PENANAcqH6iZcSBX
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.70132Please respect copyright.PENANAyQ2SjfPKQt
70132Please respect copyright.PENANAz59WNJcZ1s
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.70132Please respect copyright.PENANALTddJcI7XS
70132Please respect copyright.PENANAhYBOkLjc0Q
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.70132Please respect copyright.PENANAu1y1R4VKF2
70132Please respect copyright.PENANA5U2DUWhmQi
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.70132Please respect copyright.PENANAwt7dv3r6Dh
70132Please respect copyright.PENANAgWX5VY8OfG
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.70132Please respect copyright.PENANAkMm4jqLPbS
70132Please respect copyright.PENANAr2hXdhcWSA
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.70132Please respect copyright.PENANAaR3eQ6Obva
70132Please respect copyright.PENANAnlUKNKXHbK
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.70132Please respect copyright.PENANAKMlukRKJD3
70132Please respect copyright.PENANAkfswH4v9xQ
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.70132Please respect copyright.PENANAetP47o1fYi
70132Please respect copyright.PENANAuwgyEhqnBS
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.70132Please respect copyright.PENANAGm8JC8w6Jp
70132Please respect copyright.PENANAnyvETSs5iX
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.70132Please respect copyright.PENANAwcycZTeVe4
70132Please respect copyright.PENANAYAKUeGs4eg
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.70132Please respect copyright.PENANAGo232oGfXV
70132Please respect copyright.PENANAyaBNXF8BG9
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.70132Please respect copyright.PENANATdn7tq8RaY
70132Please respect copyright.PENANAxSOGfq9Rbg
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.70132Please respect copyright.PENANAZdaGPo39oZ
70132Please respect copyright.PENANADbKZWzMqNz
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.70132Please respect copyright.PENANAZDIs75EnhD
70132Please respect copyright.PENANAiB6x10haCA
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.70132Please respect copyright.PENANAmLE6xVKz26
70132Please respect copyright.PENANAEb6IbhGplQ
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.70132Please respect copyright.PENANAiAYzu8e0zz
70132Please respect copyright.PENANA16pa5U8E4W
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.70132Please respect copyright.PENANAT0oyJ5qAtJ
70132Please respect copyright.PENANAYAeQxocvGN
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.70132Please respect copyright.PENANAqnpq5AkKOE
70132Please respect copyright.PENANASiW63mtTMi
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.70132Please respect copyright.PENANA2lgdmrlk5i
70132Please respect copyright.PENANAaZLYS1XCPp
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.70132Please respect copyright.PENANASDXRfukWY2
70132Please respect copyright.PENANAa1z8J23IjZ
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.70132Please respect copyright.PENANAbM3jZwshTC
70132Please respect copyright.PENANAQ1iyKBcn82
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.70132Please respect copyright.PENANAkI6xd8YLpv
70132Please respect copyright.PENANAYFCAdumJNz
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.70132Please respect copyright.PENANAINFOsZm6sF
70132Please respect copyright.PENANAcWgltBGhBV
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.70132Please respect copyright.PENANA6ilystmMmf
70132Please respect copyright.PENANArFsxkzHoer
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.70132Please respect copyright.PENANA9t2RwICbHr
70132Please respect copyright.PENANAghzzZgldlo
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.70132Please respect copyright.PENANAgPU68NvctN
70132Please respect copyright.PENANAaL7IqWU1f5
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.70132Please respect copyright.PENANAGkup8VKcnZ
70132Please respect copyright.PENANApPHlTXQfwF
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.70132Please respect copyright.PENANATJhcuKaFkw
70132Please respect copyright.PENANATUH8QeejI5
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.70132Please respect copyright.PENANAOdE1fUkcNU
70132Please respect copyright.PENANAvT2Z7exfKR
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.70132Please respect copyright.PENANAd5l3MYAMKW
70132Please respect copyright.PENANATsHJzHmXkM
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.70132Please respect copyright.PENANAXYYqWKOJKZ
70132Please respect copyright.PENANARE0opksqgA
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.70132Please respect copyright.PENANAFdtgneu7GL
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.70132Please respect copyright.PENANAH0ykn6fLQp
70132Please respect copyright.PENANAC0R41jdDMy
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.70132Please respect copyright.PENANAcK2OSdEyGw
70132Please respect copyright.PENANAtb3uTgWXFn
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.70132Please respect copyright.PENANAfloIH6ekfJ
70132Please respect copyright.PENANA8alhljR7RC
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.70132Please respect copyright.PENANArrcqGp7tTG
70132Please respect copyright.PENANAppuPpjJQxG
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.70132Please respect copyright.PENANArPXvs11XN2
70132Please respect copyright.PENANAFBml4UdUbs
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.70132Please respect copyright.PENANAumPFr9inMH
70132Please respect copyright.PENANAgOB46W7hhT
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.70132Please respect copyright.PENANAWMk0OKZVCZ
70132Please respect copyright.PENANA5FvZgFEqM6
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.70132Please respect copyright.PENANAwvHTRd3gYy
70132Please respect copyright.PENANAXQ7gtmk8az
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.70132Please respect copyright.PENANAq1Zr1WBEJY
70132Please respect copyright.PENANA1pu7eUNh3G
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.70132Please respect copyright.PENANAMUYL7EpaBq
70132Please respect copyright.PENANAxNsareKXN1
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.70132Please respect copyright.PENANA5HiEN5FOJy
70132Please respect copyright.PENANANsauYzQKps
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.70132Please respect copyright.PENANAZXJW7mICOx
70132Please respect copyright.PENANAUCIsvrL9D6
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.70132Please respect copyright.PENANAhqloGvnCoq
70132Please respect copyright.PENANAAEDsXjMruf
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.70132Please respect copyright.PENANA0Nx2uEjhWU
70132Please respect copyright.PENANA3cCDSHaMvO
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.70132Please respect copyright.PENANAVb9cnJiNbQ
70132Please respect copyright.PENANAxewFfnYSzb
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.70132Please respect copyright.PENANAX7vn3LZU5I
70132Please respect copyright.PENANAH04EvyIxRQ
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.70132Please respect copyright.PENANAcOE0XWjlGe
70132Please respect copyright.PENANA7GJzsbZfL8
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.70132Please respect copyright.PENANAMy4rxsmCe5
70132Please respect copyright.PENANA8W4Y3hZjkb
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.70132Please respect copyright.PENANA6nIQwFxrhL
70132Please respect copyright.PENANAgVxlwyLtuo
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.70132Please respect copyright.PENANAFl3uM4FnHi
70132Please respect copyright.PENANAOpOIycYzK6
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.70132Please respect copyright.PENANAjMgnSslPA2
70132Please respect copyright.PENANAB3jfSXTeOG
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.70132Please respect copyright.PENANAg5LOxeGEjD
70132Please respect copyright.PENANAiBSnZtPjdB
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.70132Please respect copyright.PENANAh18W2t3jp3
70132Please respect copyright.PENANA6gSiPJXfjM
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.70132Please respect copyright.PENANAbSGOdKPHvb
70132Please respect copyright.PENANAFdwb0Yld7y
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.70132Please respect copyright.PENANAoa8Ssv5qJj
70132Please respect copyright.PENANApCw4iK5lG0
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.70132Please respect copyright.PENANAGH1EJSQ7EG
70132Please respect copyright.PENANAWaDq19fU1t
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.70132Please respect copyright.PENANAo7BI3KEhZ9
70132Please respect copyright.PENANA82phpgCeWi
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.70132Please respect copyright.PENANA95nDXp69hI
70132Please respect copyright.PENANA1RyTuLc9c3
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.70132Please respect copyright.PENANA5LnMcIBK6p
70132Please respect copyright.PENANAdJYTC24nw0
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.70132Please respect copyright.PENANAr1t1to1DaR
70132Please respect copyright.PENANA5XEfbercgb
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.70132Please respect copyright.PENANAGGgan10pnn
70132Please respect copyright.PENANAPNu4oi9vJF
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.70132Please respect copyright.PENANAX4MxTN4jmv
70132Please respect copyright.PENANA1SHMf9QtCc
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.70132Please respect copyright.PENANAjQ2eTkaeHt
70132Please respect copyright.PENANAQFsaFjOgoS
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.70132Please respect copyright.PENANA4vqZv4LLBr
70132Please respect copyright.PENANAGKyb9JcZCk
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.70132Please respect copyright.PENANAx0oFIK7rj8
70132Please respect copyright.PENANA14MxGL4owP
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.70132Please respect copyright.PENANALYqbbTmZP8
70132Please respect copyright.PENANAYiNzC5zPaz
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.70132Please respect copyright.PENANA61RzrVRZCI
70132Please respect copyright.PENANAMM1o5yDl6q
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.70132Please respect copyright.PENANAV8wm217m5S
70132Please respect copyright.PENANAuDlCGJsJTv
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.70132Please respect copyright.PENANA8xzWSWxYgZ
70132Please respect copyright.PENANAuTuZ9AojJ3
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.70132Please respect copyright.PENANAoRDMcMo8kN
70132Please respect copyright.PENANAwmpSS8tI6r
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.70132Please respect copyright.PENANAaw71ZfSg7H
70132Please respect copyright.PENANAl9jR6puNQ8
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."70132Please respect copyright.PENANAY38QrKmVmC
70132Please respect copyright.PENANAwfOBIX2jGS
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.70132Please respect copyright.PENANATgZ4G9gANB
70132Please respect copyright.PENANAU4ziHTeJ00
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.70132Please respect copyright.PENANAOtLpL2BOK5
70132Please respect copyright.PENANAuGMEPPg3hP
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.70132Please respect copyright.PENANAXZ6HnqsIH7
70132Please respect copyright.PENANAxAptTvByMw
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.70132Please respect copyright.PENANAQIdJvulQAS
70132Please respect copyright.PENANARY7ZEyAKRm
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.70132Please respect copyright.PENANAAZwUbIRhlm
70132Please respect copyright.PENANA3X5qpUcUtc
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.70132Please respect copyright.PENANABeOrqcslIi
70132Please respect copyright.PENANAMzPt0OviYD
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.70132Please respect copyright.PENANA3CEgtvJdRV
70132Please respect copyright.PENANAzvJL05VAuF
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.70132Please respect copyright.PENANA97ipGQpoSq
70132Please respect copyright.PENANATeBpv1U7ml
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.70132Please respect copyright.PENANAeC25m2pxXs
70132Please respect copyright.PENANAs5NPEBpFTW
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.70132Please respect copyright.PENANAqITl7YRFul
70132Please respect copyright.PENANA5XTS92Zqkl
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.70132Please respect copyright.PENANA6lLKKKdMjO
70132Please respect copyright.PENANAsc0m7b0azl
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.70132Please respect copyright.PENANAJ4eQ3DRQ2E
70132Please respect copyright.PENANAOM9jQPKWle
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.70132Please respect copyright.PENANADM6RY7SRXK
70132Please respect copyright.PENANAGTErFkfv1e
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.70132Please respect copyright.PENANAezchTGDuB1
70132Please respect copyright.PENANA5ag38U4AKa
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.70132Please respect copyright.PENANAxvxdvpAOIY
70132Please respect copyright.PENANAvhNCGRg8hb
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.70132Please respect copyright.PENANAtI5ZylhiNp
70132Please respect copyright.PENANAx72yFkLB3y
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.70132Please respect copyright.PENANAey6W1vIRGF
70132Please respect copyright.PENANA8N4fRcAAyT
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.70132Please respect copyright.PENANAVDWRo807cP
70132Please respect copyright.PENANAlxalLLkxAA
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.70132Please respect copyright.PENANAfgWeqj3n5w
70132Please respect copyright.PENANAKo2ZfOf68r
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.70132Please respect copyright.PENANACRuaZ7ccpZ
70132Please respect copyright.PENANAOCoSlzwOpZ
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.70132Please respect copyright.PENANAEfbEk5n691
70132Please respect copyright.PENANA5W6tjMO3Ku
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.70132Please respect copyright.PENANAuq5VwlkPiV
70132Please respect copyright.PENANAvRGxvHa4n3
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.70132Please respect copyright.PENANAunU5hNsqcG
70132Please respect copyright.PENANAB70suJ9SKz
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.70132Please respect copyright.PENANAVZL8kbL3o7
70132Please respect copyright.PENANA1LZ03RLnoj
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.70132Please respect copyright.PENANA5gDoU0dR8k
70132Please respect copyright.PENANAlmNUlKtvPS
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.70132Please respect copyright.PENANAPbJHeUH61t
70132Please respect copyright.PENANAdNvJqEnVO3
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.70132Please respect copyright.PENANAJchLj5GQLd
70132Please respect copyright.PENANAIlGu0H70RM
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.70132Please respect copyright.PENANAy31dOhtzWS
70132Please respect copyright.PENANALYqH1jncC1
"Diemut..." bisiknya.70132Please respect copyright.PENANAvA2ZkNT0bM
70132Please respect copyright.PENANAEr75PKlXN7
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.70132Please respect copyright.PENANAFWYNFsobEk
70132Please respect copyright.PENANAYSsIbM5JfY
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.70132Please respect copyright.PENANA5KAVvYCZbf
70132Please respect copyright.PENANA9EYplX6UCO
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.70132Please respect copyright.PENANANeOhVu77aU
70132Please respect copyright.PENANAERs5YzqAZO
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.70132Please respect copyright.PENANAnPKc3x2FW2
70132Please respect copyright.PENANAX55njzCqrM
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.70132Please respect copyright.PENANAXAYDcs17cZ
70132Please respect copyright.PENANALZccN5E2Od
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.70132Please respect copyright.PENANAgDCZPDfvJQ
70132Please respect copyright.PENANAqeaCWnOszv
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.70132Please respect copyright.PENANArpyEaBjWTq
70132Please respect copyright.PENANApPfpU2faZM
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.70132Please respect copyright.PENANAVHSalPS7V6
70132Please respect copyright.PENANAh7DL3cyQZL
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.70132Please respect copyright.PENANA9UlYjUgMnM
70132Please respect copyright.PENANAvxOH9AeOc5
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.70132Please respect copyright.PENANAQtkNptEhEx
70132Please respect copyright.PENANAipe6AjZtPo
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.70132Please respect copyright.PENANAUjLBjxtQCL
70132Please respect copyright.PENANAJ6lcB2RHhE
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.70132Please respect copyright.PENANAKibnD7QbSb
70132Please respect copyright.PENANAblxgpMKsER
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.70132Please respect copyright.PENANAtYhxCLTLwm
70132Please respect copyright.PENANAiJiDZoXwUP
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.70132Please respect copyright.PENANARYNk19AVHw
70132Please respect copyright.PENANAFoHG8LXP2u
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.70132Please respect copyright.PENANAzxLDRsxIJ0
70132Please respect copyright.PENANAXqSdIkmZSB
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.70132Please respect copyright.PENANAHwUs1kXyk1
70132Please respect copyright.PENANAbEWMHDS2Dm
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.70132Please respect copyright.PENANAzxKAZ1LxJD
70132Please respect copyright.PENANAnFZgbecrPZ
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.70132Please respect copyright.PENANANFjH1hn6vm
70132Please respect copyright.PENANAjd5pm9ROeC
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.70132Please respect copyright.PENANAtV8KBOmOlu
70132Please respect copyright.PENANAmP8DGZqcrv
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.70132Please respect copyright.PENANAbtG1iO0QGC
70132Please respect copyright.PENANAHyP2oyi83x
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.70132Please respect copyright.PENANAvdr9cv0h09
70132Please respect copyright.PENANANM2VM98ekh
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.70132Please respect copyright.PENANAQIuSjFBwej
70132Please respect copyright.PENANAnVaqwJqHhE
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.70132Please respect copyright.PENANAmyWxde8dSx
70132Please respect copyright.PENANAlOnXzZoJU3
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.70132Please respect copyright.PENANAJK3wruQ1OQ
70132Please respect copyright.PENANAquhwOckluj
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.70132Please respect copyright.PENANAPFjISjQOA2
70132Please respect copyright.PENANA8v7Fa1T2QK
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.70132Please respect copyright.PENANAmvZlP139pn
70132Please respect copyright.PENANAKq7vJN6tre
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.70132Please respect copyright.PENANAzvLoR1UdaK
70132Please respect copyright.PENANAghXyot23ci
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.70132Please respect copyright.PENANAH0q38KU2ZF
70132Please respect copyright.PENANAm5CT2akDuD
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.70132Please respect copyright.PENANAtV3Brxnoq4
70132Please respect copyright.PENANAVpCwHA5ypT
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.70132Please respect copyright.PENANAdtbrrFpDPP
70132Please respect copyright.PENANASEo9nkimPK
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.70132Please respect copyright.PENANApfx87UuVxR
70132Please respect copyright.PENANAZbhe3RVVJg
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.70132Please respect copyright.PENANAjFcoeVSyo8
70132Please respect copyright.PENANA4yw410zW5U
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.70132Please respect copyright.PENANAYAfFwIA7Nc
70132Please respect copyright.PENANAXFkKT2Q1YC
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 70132Please respect copyright.PENANAx5xW8lviGp