72730Please respect copyright.PENANAxqzB9IxCY5
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.72730Please respect copyright.PENANAMrYfEDV3La
72730Please respect copyright.PENANAvZ5KXZXend
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.72730Please respect copyright.PENANA4nTh4kk2mW
72730Please respect copyright.PENANAvVZZL7vbX0
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.72730Please respect copyright.PENANAJowFDjwyuX
72730Please respect copyright.PENANAtFoWeWohot
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.72730Please respect copyright.PENANAcfVkZFmxXb
72730Please respect copyright.PENANA4YKLjvf2LF
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.72730Please respect copyright.PENANAEY39Fih0ra
72730Please respect copyright.PENANAm4Okledd7p
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.72730Please respect copyright.PENANAMGhMJiN6gV
72730Please respect copyright.PENANAzKumj81a5Q
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.72730Please respect copyright.PENANAV2jMrMNh2s
72730Please respect copyright.PENANAJTL31Jmcll
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.72730Please respect copyright.PENANARoa8wM9hPZ
72730Please respect copyright.PENANAmUwzkDm6IS
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.72730Please respect copyright.PENANAQc98oUuIrT
72730Please respect copyright.PENANA7W9PaR4Y06
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.72730Please respect copyright.PENANAO2YHp0tmwk
72730Please respect copyright.PENANA9tIgpZeuz1
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.72730Please respect copyright.PENANARiOXv6IZbs
72730Please respect copyright.PENANAo2ErExhScA
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.72730Please respect copyright.PENANAncNfcdREee
72730Please respect copyright.PENANAtrl0emzfbM
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.72730Please respect copyright.PENANAYfQpQD6v0e
72730Please respect copyright.PENANA2utTkcbhEG
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.72730Please respect copyright.PENANA1FfSF1sNta
72730Please respect copyright.PENANASAFwaEZhlW
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.72730Please respect copyright.PENANA6hLjAhkIu7
72730Please respect copyright.PENANATLzL91DOmf
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.72730Please respect copyright.PENANAjAnjQqeD0U
72730Please respect copyright.PENANAaBSj1z3FaQ
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.72730Please respect copyright.PENANAG4LLJVLdU4
72730Please respect copyright.PENANAPZhiRHp0d3
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.72730Please respect copyright.PENANAVRmuDGGYUI
72730Please respect copyright.PENANATJDdWy4xnY
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.72730Please respect copyright.PENANA9gbPl9WJxh
72730Please respect copyright.PENANAZCMrIOswYg
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.72730Please respect copyright.PENANAwnmDQ7GRNT
72730Please respect copyright.PENANA7Iwdx8Psf3
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.72730Please respect copyright.PENANAF37eQd9qYt
72730Please respect copyright.PENANA4mj0yWMywu
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.72730Please respect copyright.PENANA8T46UcSDK1
72730Please respect copyright.PENANAsdf6436o0Y
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.72730Please respect copyright.PENANArTVnlQuvKE
72730Please respect copyright.PENANAGvFcy3UFr5
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.72730Please respect copyright.PENANArYCdF08nxk
72730Please respect copyright.PENANAMVR7AiG0jH
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.72730Please respect copyright.PENANAeHKorSOQJc
72730Please respect copyright.PENANA8axx9XiIHn
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.72730Please respect copyright.PENANA2dri8FBFDl
72730Please respect copyright.PENANAqdjHEHmNz8
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.72730Please respect copyright.PENANAwp67Ojvs3G
72730Please respect copyright.PENANAzP8GLPKjpH
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.72730Please respect copyright.PENANA8jgQIMFUVs
72730Please respect copyright.PENANAt5ZerQ4Plo
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.72730Please respect copyright.PENANAAE5YSyOWib
72730Please respect copyright.PENANAyDjZCQ9Zfs
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.72730Please respect copyright.PENANAfChj40htEP
72730Please respect copyright.PENANAeuLRdye6jt
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.72730Please respect copyright.PENANAhYyjMsWGDi
72730Please respect copyright.PENANA0EQy9Y6VqZ
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.72730Please respect copyright.PENANAdWokkwMICc
72730Please respect copyright.PENANAm84Zz4l2UD
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.72730Please respect copyright.PENANAp4QJq2oiMq
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.72730Please respect copyright.PENANA71qyzxjqc4
72730Please respect copyright.PENANAynpJ2wn9J1
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.72730Please respect copyright.PENANAvbnfq1lMBW
72730Please respect copyright.PENANAnVNPGYLk9G
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.72730Please respect copyright.PENANAYrf3dmWwJV
72730Please respect copyright.PENANAPxpSQHcb0e
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.72730Please respect copyright.PENANA7KkZd9xHRk
72730Please respect copyright.PENANA2hRWRHyfS5
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.72730Please respect copyright.PENANAcQOwGEiV0r
72730Please respect copyright.PENANAJY157z8KPJ
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.72730Please respect copyright.PENANAauyAeRHMFg
72730Please respect copyright.PENANAIc6G0hYdQa
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.72730Please respect copyright.PENANAu6pTqqcRn3
72730Please respect copyright.PENANADR8QPxd40g
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.72730Please respect copyright.PENANAlvMCWcu6J9
72730Please respect copyright.PENANAgequPUO9ip
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.72730Please respect copyright.PENANA9eKmPwqhKx
72730Please respect copyright.PENANA77VjFd0jDL
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.72730Please respect copyright.PENANArORl4GDo6Y
72730Please respect copyright.PENANAo7bs2f0roD
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.72730Please respect copyright.PENANAn1j6jUkIIg
72730Please respect copyright.PENANAYsRBGhmUGg
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.72730Please respect copyright.PENANAegPjUn3NC8
72730Please respect copyright.PENANAUTOypICqWA
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.72730Please respect copyright.PENANAPre2l8f3gX
72730Please respect copyright.PENANAZ29mKfGkot
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.72730Please respect copyright.PENANAA3mQ1BOjL1
72730Please respect copyright.PENANAsfiDyvSTnV
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.72730Please respect copyright.PENANAAxb1LTTMmh
72730Please respect copyright.PENANACHrf99d06q
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.72730Please respect copyright.PENANAlmyvCy8woX
72730Please respect copyright.PENANA9FlnrQkUKL
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.72730Please respect copyright.PENANABy9SZ8j2Vn
72730Please respect copyright.PENANAvKTfUMpGyz
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.72730Please respect copyright.PENANAZQbHN8FVeH
72730Please respect copyright.PENANAwPhvD67dxS
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.72730Please respect copyright.PENANAuh12RJCz0u
72730Please respect copyright.PENANAPFEJEsfAH1
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.72730Please respect copyright.PENANAeTstaThJbK
72730Please respect copyright.PENANAK2bRGApF5r
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.72730Please respect copyright.PENANABV9dZqlm2U
72730Please respect copyright.PENANApr9MoxLwBU
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.72730Please respect copyright.PENANAfwqabuv8wO
72730Please respect copyright.PENANAWk5GeEMtSv
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.72730Please respect copyright.PENANAlvUEp4K7QD
72730Please respect copyright.PENANAXnaVf9ms71
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.72730Please respect copyright.PENANAnVXxjRot0c
72730Please respect copyright.PENANADxiQQzDgvr
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.72730Please respect copyright.PENANARB4wBYnM6e
72730Please respect copyright.PENANASgNS4pamB5
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.72730Please respect copyright.PENANAa3XGFrbIvH
72730Please respect copyright.PENANAy6wwITcCRo
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.72730Please respect copyright.PENANA0cuwOVoRA9
72730Please respect copyright.PENANApSDB6lo9ad
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.72730Please respect copyright.PENANAvepq2CK38o
72730Please respect copyright.PENANA3Hm4esuL3C
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.72730Please respect copyright.PENANAX1WIdTa54f
72730Please respect copyright.PENANALPxRlPJ70H
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.72730Please respect copyright.PENANAVrUqGKtS5M
72730Please respect copyright.PENANASDSd4wuF7H
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.72730Please respect copyright.PENANAbtYCpb6cxV
72730Please respect copyright.PENANAKnjK7iAcAu
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.72730Please respect copyright.PENANAZh64namcR0
72730Please respect copyright.PENANAXFmu9FFdGk
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.72730Please respect copyright.PENANAMFLbim5y0Z
72730Please respect copyright.PENANAsAvNc48i4j
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.72730Please respect copyright.PENANAd3eFPXkbLj
72730Please respect copyright.PENANAQXaOmwYuCP
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.72730Please respect copyright.PENANAvy0gzEvZVl
72730Please respect copyright.PENANAaVkKFoydBK
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.72730Please respect copyright.PENANArE0OB545ZV
72730Please respect copyright.PENANAHp1UHLxcfS
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.72730Please respect copyright.PENANA8cIFnx7Fjf
72730Please respect copyright.PENANA5sYpDZtUTv
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.72730Please respect copyright.PENANAehsqmDU7sp
72730Please respect copyright.PENANAaRLo5trHHk
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.72730Please respect copyright.PENANAy0gJlnI8HQ
72730Please respect copyright.PENANAIvRvnqz2fl
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.72730Please respect copyright.PENANAzBSUMaFVYe
72730Please respect copyright.PENANAVfqfqBhwXx
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.72730Please respect copyright.PENANAPjenUkcctB
72730Please respect copyright.PENANAZrevYR5TW7
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."72730Please respect copyright.PENANAufA3teTjl2
72730Please respect copyright.PENANA5b0TVZVrHx
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.72730Please respect copyright.PENANArQbQLShmMp
72730Please respect copyright.PENANAltwzVFjS81
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.72730Please respect copyright.PENANAawW2JNKAva
72730Please respect copyright.PENANApJqKEc4X8L
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.72730Please respect copyright.PENANAGNW6h5xjTH
72730Please respect copyright.PENANAoArH685qom
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.72730Please respect copyright.PENANAAmQCaf1GtZ
72730Please respect copyright.PENANA85Jwy9fRJj
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.72730Please respect copyright.PENANAVtSKXbcsw4
72730Please respect copyright.PENANAD7vL1Hb31t
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.72730Please respect copyright.PENANAzA9banvZvE
72730Please respect copyright.PENANAofg2fft0dD
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.72730Please respect copyright.PENANA2Wy3JDsntU
72730Please respect copyright.PENANAoysCA858dW
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.72730Please respect copyright.PENANAowGBCjoWwy
72730Please respect copyright.PENANA2o3hwBnyLg
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.72730Please respect copyright.PENANAoFwjpZnkxz
72730Please respect copyright.PENANArGmX6LQ7ZI
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.72730Please respect copyright.PENANAnxamQF8mPC
72730Please respect copyright.PENANAQRuTwpVlMh
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.72730Please respect copyright.PENANAGfwcDGoRTq
72730Please respect copyright.PENANAqX9hO6zoz2
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.72730Please respect copyright.PENANA3lCOEijRdi
72730Please respect copyright.PENANAuUxjYjwGwE
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.72730Please respect copyright.PENANAQuiEp2cdVM
72730Please respect copyright.PENANAyILlt4Zm1h
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.72730Please respect copyright.PENANAPhYbwc6sSZ
72730Please respect copyright.PENANASXILXiPPHs
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.72730Please respect copyright.PENANAkIWUFOAcBJ
72730Please respect copyright.PENANAL51hBjuknr
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.72730Please respect copyright.PENANAXaJYBLsfhf
72730Please respect copyright.PENANA5LpBzO6y1o
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.72730Please respect copyright.PENANAggsg2dR8uF
72730Please respect copyright.PENANA4km2vJpnbz
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.72730Please respect copyright.PENANAHF2PybxL7C
72730Please respect copyright.PENANAdqjc61Xhq1
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.72730Please respect copyright.PENANAj8Xh6PZs2W
72730Please respect copyright.PENANAkxkpx6QQra
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.72730Please respect copyright.PENANAy4lsRqJ90U
72730Please respect copyright.PENANA7MFwWMVq8A
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.72730Please respect copyright.PENANAHoLghWeP5H
72730Please respect copyright.PENANAmkI9Acy8dr
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.72730Please respect copyright.PENANApaD2KYPoF9
72730Please respect copyright.PENANATi8iC27GQA
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.72730Please respect copyright.PENANAKmAyNWcFwx
72730Please respect copyright.PENANAQ5BePJWR78
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.72730Please respect copyright.PENANAMydWyxWjQl
72730Please respect copyright.PENANAyhVhoeKHgL
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.72730Please respect copyright.PENANAOeTZpNjbNT
72730Please respect copyright.PENANAYlGsnhIfDI
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.72730Please respect copyright.PENANAZzpMn6EdM4
72730Please respect copyright.PENANAOEPDy9tR0n
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.72730Please respect copyright.PENANAsPjhZks6e1
72730Please respect copyright.PENANALA9wakeyz2
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.72730Please respect copyright.PENANA1TBCbObXM3
72730Please respect copyright.PENANASs0kxqJ2Fz
"Diemut..." bisiknya.72730Please respect copyright.PENANAS400Rl4lBZ
72730Please respect copyright.PENANA0jsJAYpFGV
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.72730Please respect copyright.PENANA1hltShYzCq
72730Please respect copyright.PENANA8xeCSBoyz4
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.72730Please respect copyright.PENANAgK442di4g6
72730Please respect copyright.PENANAqc8wFkZS8z
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.72730Please respect copyright.PENANAoGUU4PxrIZ
72730Please respect copyright.PENANAF73PPqVeDX
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.72730Please respect copyright.PENANAYHoZdpF7tF
72730Please respect copyright.PENANA0Ry6F6DIpG
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.72730Please respect copyright.PENANArrnWw2gWGb
72730Please respect copyright.PENANAWvVRQkaXKk
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.72730Please respect copyright.PENANAIImt4E8Xwh
72730Please respect copyright.PENANAvuyYbHJkRs
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.72730Please respect copyright.PENANABSbxiXBVEX
72730Please respect copyright.PENANAesm4p59Blh
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.72730Please respect copyright.PENANAQiUwoYZAew
72730Please respect copyright.PENANAy7Y6CGqbIm
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.72730Please respect copyright.PENANAu5FtWm7QMo
72730Please respect copyright.PENANA030fR0tOhN
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.72730Please respect copyright.PENANAPFlY3T0eL4
72730Please respect copyright.PENANAqKbNEj2c9l
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.72730Please respect copyright.PENANA5tNuZzAbgx
72730Please respect copyright.PENANAAj1VmncTzF
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.72730Please respect copyright.PENANAnRK7ZWWy5N
72730Please respect copyright.PENANAFjg3Iuz81i
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.72730Please respect copyright.PENANAVLQOJj13P1
72730Please respect copyright.PENANAglNdAaFRiH
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.72730Please respect copyright.PENANAqopaKxFMPq
72730Please respect copyright.PENANAym8Drr4qHW
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.72730Please respect copyright.PENANA4VtbAEeTPN
72730Please respect copyright.PENANAscMoUM0EPl
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.72730Please respect copyright.PENANADVozEUYmMr
72730Please respect copyright.PENANAna6C3pd5QW
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.72730Please respect copyright.PENANAcwF7CIiCf0
72730Please respect copyright.PENANAjAZ6Lqjj0t
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.72730Please respect copyright.PENANAJ4gBYTPjrZ
72730Please respect copyright.PENANAj8SZ7mXpZz
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.72730Please respect copyright.PENANAWFVZcfQi86
72730Please respect copyright.PENANATXfiPjFfZX
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.72730Please respect copyright.PENANAKc7neKX0oI
72730Please respect copyright.PENANAodbUmf1GI0
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.72730Please respect copyright.PENANALqf5yIorXm
72730Please respect copyright.PENANA1wD65iR84f
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.72730Please respect copyright.PENANAEzeytogCyJ
72730Please respect copyright.PENANAdtrc0rIBDl
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.72730Please respect copyright.PENANAnkuJ5QJAlH
72730Please respect copyright.PENANArazJUq49jW
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.72730Please respect copyright.PENANAdQoAVHbhq0
72730Please respect copyright.PENANAY4q1Qc55II
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.72730Please respect copyright.PENANAcKJU8d1Q2A
72730Please respect copyright.PENANAXWtveTM591
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.72730Please respect copyright.PENANAFjuO0PrZv2
72730Please respect copyright.PENANAOZvSYbwwCH
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.72730Please respect copyright.PENANAMZsX6Mw8pl
72730Please respect copyright.PENANA5E3YicYv1f
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.72730Please respect copyright.PENANAJXG7yWmvNZ
72730Please respect copyright.PENANAWeM6OfwWcx
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.72730Please respect copyright.PENANA5Xoaly9gFm
72730Please respect copyright.PENANAsthoCtoPWi
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.72730Please respect copyright.PENANAWQB4kgSrQa
72730Please respect copyright.PENANAOVU7e6CvTI
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.72730Please respect copyright.PENANAZsSpINkGmX
72730Please respect copyright.PENANAKinbsCvVp7
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.72730Please respect copyright.PENANA0JCHvEKmH0
72730Please respect copyright.PENANAS9Jg0uSZQt
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.72730Please respect copyright.PENANAGcrobLkYva
72730Please respect copyright.PENANA3QITpuj2uS
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 72730Please respect copyright.PENANAhSPbUfdph5