70797Please respect copyright.PENANASo3dpKTtiX
Langit sore terlihat mendung dengan gumpalan awan-awan gelap yang seperti siap menurunkan bebannya ke bumi. Pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan lebat.70797Please respect copyright.PENANA9mTCE6jQRk
70797Please respect copyright.PENANAkCNjE5YweZ
Suasana itupun nampaknya selaras dengan suasana hatiku yang tengah mendung dan kelut karena sedari pagi aku tak sempat bertemu dengan Mang Dedi.70797Please respect copyright.PENANAFd2Mqfkd3d
70797Please respect copyright.PENANArUPhNCUnC3
Aku bangun kesiangan gara-gara semalam aku kesulitan untuk tertidur. Itu semua karena suamiku yang hampir saja menangkap basah aku yang tengah asik bermain-main dengan tubuhku sendiri.70797Please respect copyright.PENANA83s5ys9jDk
70797Please respect copyright.PENANAffZHJmqOLh
Bahkan sampai saat inipun, percakapanku semalam dengan suami masih saja berputar-putar jelas dalam benakku.70797Please respect copyright.PENANAecj9jgFhJ6
70797Please respect copyright.PENANAwK6YdPyYTW
"Paha Umi gatel Bi! Makanya tadi Umi garuk" jawabku pada saat dia bertanya.70797Please respect copyright.PENANAqy2eq0WMgo
70797Please respect copyright.PENANArK92Z4IUKq
"Tapi kok Umi kayak nyebut nama Mang Dedi gitu deh?" Selidik suamiku.70797Please respect copyright.PENANAeYcF08CqNE
70797Please respect copyright.PENANAMe4xLiVbea
Hampir saja jantungku copot saat itu juga, "Ah cuma perasaan Abi aja kali!! Lagian Umi ngapain nyebut-nyebut nama Mang Dedi segala??" Jawabku dengan mantap.70797Please respect copyright.PENANA46I63plKxT
70797Please respect copyright.PENANAwYfPyob2jn
Beruntung, setelahnya Suamiku mengiyakan saja alasanku tersebut tanpa merasa curiga sedikitpun.70797Please respect copyright.PENANAFpRmla2NXu
70797Please respect copyright.PENANAG83USUIVub
Namun ketika pagi hari saat semua gairah dan birahiku itu menghilang, aku jadi sedikit malu menghadapi suamiku karena telah berbohong secara terang-terangan di depannya.70797Please respect copyright.PENANAghpSDMTVyJ
70797Please respect copyright.PENANAJgahmvtBcc
Seharian aku melamun dan bertanya-tanya pada diriku sendiri. Kenapa aku bisa berubah secepat ini? Kenapa setalah semua hal buruk yang aku lakukan bersama Mang Dedi itu, tetap saja masih belum dapat memenuhi hasrat terpendam dalam diriku.70797Please respect copyright.PENANAINB4u81VjR
70797Please respect copyright.PENANAwXSxtSsKnW
Aku masih saja menginginkan sesuatu yang lebih. Sesuatu yang setidaknya dapat mengusir kekosongan dalam bilik hatiku seperti saat aku bercerita maupun bertukar pesan bersama Mang Dedi.70797Please respect copyright.PENANAl6GvlXEsTJ
70797Please respect copyright.PENANA1qblKyAWyN
Sadar rasanya aku tidak bisa bermain-main, statusku sebagai seorang istri dan seorang Ibu saja, sudah cukup menjelaskan bahwa aku sudah tak dapat melangkah lebih jauh untuk melanggar batas itu.70797Please respect copyright.PENANA8ZOP6ROJpJ
70797Please respect copyright.PENANASNkDjxrCsV
Tapi apa daya, sekarang aku menyadari betapa pentingnya peran dan sosok Mang Dedi dalam mengisi kekosongan hatiku tersebut. Jadi sekali lagi, tak dapat aku pungkiri bahwa aku sudah mulai tertarik pada sosok penjual sayur itu.70797Please respect copyright.PENANAJjSVpBmF7b
70797Please respect copyright.PENANACJgI4yktyZ
"Kangen sama kamu Mas" ketikku pada keyboard smartphone yang ku genggam. Tapi dengan cepat aku menghapus kata-kata itu dan menggantinya dengan sebuah sapaan.70797Please respect copyright.PENANA5x7p7VkyuY
70797Please respect copyright.PENANAj2nPv9I1fm
"Sore Mas" kirimku pada Mang Dedi.70797Please respect copyright.PENANACt8uMytpUt
70797Please respect copyright.PENANAl3ORH1j4Ib
Tak perlu menunggu lama, Mang Dedipun langsung membalas, "Sore juga Dek Liya"70797Please respect copyright.PENANAjS02yBx9ki
70797Please respect copyright.PENANAaFpfRk0dxM
"Mas lagi ngapain?" Tanyaku berbasa basi.70797Please respect copyright.PENANAUNkU4hW0Cu
70797Please respect copyright.PENANAbMDuoXpMS1
"Lagi nongkrong nih di warungnya Haji Naim" balasnya padaku.70797Please respect copyright.PENANAPjSj7xlQZ9
70797Please respect copyright.PENANAQqXggaEnHz
"Yang deket Masjid bukan?"70797Please respect copyright.PENANAkAjTw9X4BG
70797Please respect copyright.PENANA5Av5sN6ayG
"Iya Dek Liya" balasnya singkat.70797Please respect copyright.PENANAUgTrLPsFxb
70797Please respect copyright.PENANAHXALAdGgJi
Aku tersenyun sumringah, ternyata Mang Dedi kebetulan berada tak jauh dari rumahku. "Mas ngapain disana?" Tanyaku lagi.70797Please respect copyright.PENANAWMlYIg3JIi
70797Please respect copyright.PENANAC06xiOrtwI
"Mau bayar utang Dek Liya. Kemaren saya pinjam duit sama Pak Haji" terang Mang Dedi secara gamblang.70797Please respect copyright.PENANAyEOLNTa2Al
70797Please respect copyright.PENANA8Ws4kji7N4
"Ohh gitu.. tapi Mas bawa jas hujan kan?" Balasku khawatir.70797Please respect copyright.PENANA2jHvv8uTCg
70797Please respect copyright.PENANAmcTrEam0RZ
"Gak bawa sih Dek. Tadi niatnya cuma sebentar aja. Tapi Pak Haji nya malah ngajakin ngobrol"70797Please respect copyright.PENANAD9CdeEQIQ1
70797Please respect copyright.PENANA0kWtrs1IKa
"Yaudah kalau gitu Mas pulang sekarang aja. Nanti kehujanan" balasku lagi.70797Please respect copyright.PENANAYeBWVBNRb6
70797Please respect copyright.PENANAvozAUmlqi6
"Gak enak sama Pak Haji Dek!! Dek Liya gak punya jas hujan??" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.70797Please respect copyright.PENANAuq1ujGItNn
70797Please respect copyright.PENANANMgY7yVYQx
Aku teringat kalau suamiku biasanya punya jas hujan cadangan yang di letakkannya di bawah lemari sepatu. "Ada nih Mas" balasku setelah aku dengan cepat mengeceknya ke dalam.70797Please respect copyright.PENANAk3046yv9vA
70797Please respect copyright.PENANAUssuIzHT3X
"Yaudah nanti saya mampir ke rumah Dek Liya sebelum pulang" balasnya lagi.70797Please respect copyright.PENANA1enQhdtWRi
70797Please respect copyright.PENANAdVs5CfPaGs
Pucuk dicinta, ulampun tiba. Aku yang seharian tak bertemu dengan Mang Dedi itu akhirnya punya kesempatan untuk bertatap muka lagi.70797Please respect copyright.PENANApAqKxz48ex
70797Please respect copyright.PENANAy4uPgXAfpq
Suasana hatiku seketika berubah menjadi senang dan bahagia.70797Please respect copyright.PENANAxO23wjEuRE
70797Please respect copyright.PENANAIpf78EL6mJ
Aku mengajak anakku Tasha untuk masuk ke dalam rumah. Sebentar lagi Mang Dedi akan mampir kesini dan aku lagi-lagi merasa punya keinginan untuk tampil cantik di depannya.70797Please respect copyright.PENANAycCPmx0Oy4
70797Please respect copyright.PENANA3KK5GvYpgh
Karena itu, aku pun memutuskan untuk mengganti baju daster yang tengah kugunakan dengan pakaian gamis yang lebih bagus. Tak lupa juga, aku sedikit merias wajahku dengan berdandan natural serta memakai parfum.70797Please respect copyright.PENANAviMe1Gdhwc
70797Please respect copyright.PENANAG8OOvXJU6Y
Saat semua sudah selesai, aku kemudian mematut diriku didepan kaca untuk memastikan bahwa penampilanku sudah sempurna.70797Please respect copyright.PENANAanzDzOsgDW
70797Please respect copyright.PENANA3P7u5qivvZ
Aku tersenyum sumringah, Tampak dari pantulan kaca itu wajahku bersemu merah menantikan kedatangan Mang Dedi layaknya seorang remaja yang menunggu kekasihnya.70797Please respect copyright.PENANAGTokCs4byt
70797Please respect copyright.PENANAK01hDxrTI0
Tapi tak dipungkiri, ada rasa takut sekaligus berdebar saat membayangkan kalau Mang Dedi benar-benar datang berkunjung ke rumahku seorang diri.70797Please respect copyright.PENANA5XkMaM90k7
70797Please respect copyright.PENANA04E21HoOj1
Rentetan perbuatan "gila" yang pernah aku lakukan dengan Mang Dedipun kembali terputar-putar dalam benakku saat aku sadar kalau aku dan penjual sayur langgananku itu akan berdua untuk sementara waktu.70797Please respect copyright.PENANAyQvo784KFi
70797Please respect copyright.PENANAAuq28xl6lG
Sontak badanku jadi lemas dibarengi rasa panas dingin dibuatnya. Aku bertanya dalam hati, adakah kebenaran yang aku lakukan ketika dengan sadarnya aku mengundang pria lain untuk berkunjung ke rumah tanpa sepengetahuan suamiku.70797Please respect copyright.PENANAIpqXzPbnlf
70797Please respect copyright.PENANAp9kkcHvmXF
Namun semuanya seakan terlambat untuk dibatalkan karena aku mendengar pintu depanku di ketuk oleh seseorang. Dan tentu saja itu adalah suara Mang Dedi.70797Please respect copyright.PENANA3w5ZlvVrX4
70797Please respect copyright.PENANAr4RgvtBair
"Sore Dek Liya" sapanya tersenyum saat aku membukakan pintu.70797Please respect copyright.PENANAtbhkxx5H94
70797Please respect copyright.PENANAypravP7p04
Aku membalas senyumnya, "Sore juga Mas" ucapku merasa senang. Rasa kangenku itu telah terobati.70797Please respect copyright.PENANAb2YtBKkaKI
70797Please respect copyright.PENANAPYkUlzjNoT
"Anaknya kemana?" Tanya Mang Dedi celingak-celinguk melihat kebelakangku.70797Please respect copyright.PENANALCFNIvMsYR
70797Please respect copyright.PENANA8JSwHIU5I9
"Ada di kamar Mas. Mari masuk dulu!" Ajakku mempersilahkan.70797Please respect copyright.PENANAQIKlFGVwxm
70797Please respect copyright.PENANAc6SYgFnVle
Mang Dedipun dengan terkekeh kemudian masuk ke dalam rumahku yang tidak terlalu besar ini. Aku mengajaknya duduk diruang tamu dengan perasaan yang semakin berdebar-debar.70797Please respect copyright.PENANA5qPcxZlO96
70797Please respect copyright.PENANATM5Eu21LAA
"Bentar ya Mas aku ambilin minum" ucapku beralasan untuk pergi menenangkan diri.70797Please respect copyright.PENANA8kdJu0mfAs
70797Please respect copyright.PENANAG6Pdz3koW6
Rupayanya memang benar apa yang dikatakan oleh orang banyak, kenyataan akan selalu lebih menakutkan dari yang aku bayangkan.70797Please respect copyright.PENANA0iYDcDgUsK
70797Please respect copyright.PENANAPlKIuwMtgC
Aku tadinya sempat berpikir bahwa aku tidak punya niatan lain saat mengundang Mang Dedi selain untuk meminjamkan jas hujan kepadanya.70797Please respect copyright.PENANAte3hU42lPb
70797Please respect copyright.PENANA4otIeLq26c
Akan tetapi setelah sosoknya datang, aku malah dibuat sadar kalau apa yang aku lakukan ini benar-benar sebuah kesalahan besar. Terlebih ketika hubungan kami yang begitu dekat tersebut, bisa saja membuat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di rumah ini.70797Please respect copyright.PENANAldNKW03h5h
70797Please respect copyright.PENANAwmuond8s4W
"Aku telah mengundang serigala ke kandang kelinci." Ucapku mengutuk dalam hati.70797Please respect copyright.PENANACWuD5jA3gv
70797Please respect copyright.PENANAX4Tv7XErD3
Dengan pelan aku kemudian menyiapkan minuman berupa teh manis hangat untuk aku hidangkan sambil terus berusaha membenarkan degub jantungku. Aku menarik nafas dalam-dalam berulang kali sebelum akhirnya aku berjalan balik ke arah ruang tamu.70797Please respect copyright.PENANAp1dGn3bt9U
70797Please respect copyright.PENANAUi0vCbvKUS
Ketika aku sampai, aku terkejut melihat Tasha anakku sudah berada dengan Mang Dedi disana, "Itu mah ayam om, bukan bebek" ucap Tasha berbicara lantang.70797Please respect copyright.PENANA9hMXHA1TP3
70797Please respect copyright.PENANAKxIn5undeD
Mang Dedi melirik ke arahku sambil tersenyum, "Om kira itu bebek tadi" balasnya pada Tasha.70797Please respect copyright.PENANA6wGnzcjvuc
70797Please respect copyright.PENANAWoJA7Up4Zb
"Kalau bebek itu kakinya pendek Om. Kayak gini" balas Tasha nampak bersemangat.70797Please respect copyright.PENANAGOcTpAN1GN
70797Please respect copyright.PENANAeFZtTvaLw5
Aku tersenyum menghampiri mereka berdua yang tampak tengah asik berbincang sambil menggambar gambar hewan di buku gambar kesukaan Tasha.70797Please respect copyright.PENANAEuET2BmsBd
70797Please respect copyright.PENANAHqEd0dhIh5
"Caca gak jadi tidur sayang?" Tanyaku meletakkan nampan.70797Please respect copyright.PENANAx4H0olg1Xs
70797Please respect copyright.PENANAtl4tlkj190
Anakku itu menggeleng dengan manja, "Gak jadi Mi! Aku mau menggambar sama Om ini" ucapnya terlihat begitu fokus.70797Please respect copyright.PENANApT9hIW9Np7
70797Please respect copyright.PENANAkvnuW1ex0Y
"Nah kalau yang ini namanya bebek Om" lanjut Tasha menunjukkan hasil gambarnya pada Mang Dedi.70797Please respect copyright.PENANA55BvZ1MHgv
70797Please respect copyright.PENANA8h4bYvbYVe
Mang Dedipun tampak antusias mengimbangi Tasha yang masih berumur 5 tahun itu. "Ohhh kalau kakinya pendek berarti bebek ya" balasnya yang lagi-lagi tersenyum ke arahku.70797Please respect copyright.PENANAX5d87WAwRV
70797Please respect copyright.PENANAOHLGLdQtWR
Seketika rasa was-was yang ada dalam hatiku tadi menghilang setelah aku melihat kedekatan anakku dengan Mang Dedi. Aku tidak menyangka kalau Mang Dedi juga cukup pandai dengan anak-anak kecil.70797Please respect copyright.PENANApWhapqFjiA
70797Please respect copyright.PENANAR48DXlZz4b
"Diminum Mas" ucapku menawarkan minum yang telah aku siapkan.70797Please respect copyright.PENANAwaJEzI3SFs
70797Please respect copyright.PENANAO2m0YKJyzz
Mang Dedi terlihat mengangguk sambil kemudian menyeruput cangkir yang berisi air teh tersebut. Namun dia masih saja fokus berbincang-bincang dengan anakku Tasha.70797Please respect copyright.PENANA87FZjvEiQ5
70797Please respect copyright.PENANAgQuQ3LY7Jm
"Ini bebeknya punya anak Om. Anaknya banyak" ucap Tasha mendominasi percakapan.70797Please respect copyright.PENANAQd4LX8PbvU
70797Please respect copyright.PENANAeUuQX7Osod
Mang Dedi memangut-mangut melihat gambar yang dibuat oleh Tasha tersebut, "Kok anaknya banyak banget?" Tanya Mang Dedi.70797Please respect copyright.PENANAKefMsI4H1E
70797Please respect copyright.PENANAeTOCmgAvof
"Iya. Biar temennya juga banyak" jawab Tasha tiba-tiba.70797Please respect copyright.PENANA0cJJzzBQcM
70797Please respect copyright.PENANAoObNuUUdcp
"Kalau Caca gimana? Banyak temennya juga gak?" Tanya Mang Dedi sekali lagi.70797Please respect copyright.PENANAgJcixVjns8
70797Please respect copyright.PENANAJh6pjq8vn8
Tasha kemudian menggeleng, "Caca gak ada temennya" jawab putriku tersebut begitu polos.70797Please respect copyright.PENANAkrNIJmQCQT
70797Please respect copyright.PENANASx50pZsbPW
"Loh? Kok gapunya temen?" Tanya Mang Dedi penasaran.70797Please respect copyright.PENANAB8YlImdYyA
70797Please respect copyright.PENANAVEgbJM0Fjj
"Iyalah. Caca kan belum punya adek Om" Ucap Tasha dengan analogi lucunya.70797Please respect copyright.PENANAwR2vXdZ8Xq
70797Please respect copyright.PENANA3VyW3x4lpZ
Sontak tawa Mang Dedipun pecah mendengar jawaban polos anakku tersebut. "Minta dong dedeknya sama Umi" ucapnya melirikku.70797Please respect copyright.PENANAxg7JXeOxaB
70797Please respect copyright.PENANA0aNvrqW3Fm
"Udah aku minta Om. Tapi belum jadi-jadi" balas Tasha cemberut.70797Please respect copyright.PENANA3DeW7D9rao
70797Please respect copyright.PENANAwAwVYi9OvT
Akupun menjadi tak tega mendengar jawaban anakku tersebut dan langsung memeluknya, "Nanti Umi bilangin sama Abi" ucapku pelan.70797Please respect copyright.PENANAlpcYufu6Hg
70797Please respect copyright.PENANA4QaUwg9Pps
"Tapi kan Abi kerja Mi" balas Tasha dengan polosnya.70797Please respect copyright.PENANA1lHE0E2Pu6
70797Please respect copyright.PENANA5Yagw4lBO8
Lalu tanpa kuduga, Mang Dedi ikut mendekat kepadaku sambil mengelus kepala Tasha, "Ntar Om yang bantuin deh" ucapnya dengan berani.70797Please respect copyright.PENANAjHY2nbeoei
70797Please respect copyright.PENANAXw8UA74RYF
Aku menatap tajam pada Mang Dedi yang terkekeh senang dengan candaannya yang memang sudah kelewat itu. Tapi tampaknya kata-kata itu sudah cukup membuat Tasha terhibur dan kembali ceria.70797Please respect copyright.PENANAavNrMdYNUv
70797Please respect copyright.PENANA1wgzcE6dup
"Om gambarin caca kambing dong!" Pinta Tasha kembali bersemangat.70797Please respect copyright.PENANA1WMrslCpmD
70797Please respect copyright.PENANAUlRh2V4DiD
"Mau kambingnya berapa??" Tanya Mang Dedi bersiap mengambil pensilnya.70797Please respect copyright.PENANAE2IdVj6VnH
70797Please respect copyright.PENANAONtOIF0s9y
Tasha berpikir sebentar memegang dagunya, "Mau empat aja Om" ucapnya mengacungkan jari.70797Please respect copyright.PENANATdgk1zYi7m
70797Please respect copyright.PENANAP54CG4mMDd
"Kok empat?" Tanya Mang Dedi.70797Please respect copyright.PENANALjr081eWti
70797Please respect copyright.PENANAmxpgixDdEz
"Iya, biar ada mama kambing, anak kambing, adik kambing dan Om kambing" jelasnya.70797Please respect copyright.PENANAGJ5h8BDD1a
70797Please respect copyright.PENANANG0J41s1b9
Mang Dedi melihat ke arahku sebentar sebelum akhirnya bertanya kembali pada Tasha, "Papa kambingnya kemana?"70797Please respect copyright.PENANAHHmfsuXqYu
70797Please respect copyright.PENANAmr0RwlbO2E
"Papa kambingnya kan harus kerja Om" balas Tasha dengan amat polosnya.70797Please respect copyright.PENANAjyCxROxYID
70797Please respect copyright.PENANAN3P89NtPmp
Aku terhenyak mendengar jawaban anakku tersebut. Selama ini dia tidak pernah mempermasalahkan Abinya yang selalu sibuk dengan pekerjaan.70797Please respect copyright.PENANAQdj4TgiaXU
70797Please respect copyright.PENANAi4L1ByHDYp
Tapi ternyata, diam-diam anakku itu juga merasakan hal yang sama denganku. Semakin hari semakin kesepian karena terlalu sering di tinggal oleh Abinya.70797Please respect copyright.PENANA2p4S4wT95E
70797Please respect copyright.PENANA0kUsn33Lpj
"Om. Caca jadi ngantuk nih. Gambar Om jelek" ucap Tasha dengan gamblangnya mengomentari hasil karya Mang Dedi.70797Please respect copyright.PENANAqNstuVJIAh
70797Please respect copyright.PENANAzS16OP712P
Aku berbalik tertawa meledek, "Iya nih. Umi kira Omnya mau gambar kambing. Kok malah jadi kebo gitu ya Ca" ucapku memanas-manasi.70797Please respect copyright.PENANAcUJTwiEBtJ
70797Please respect copyright.PENANA9fn5JS6LqE
"Ini kambingnya lagi hamil sayang. Makanya jadi gede" jawab Mang Dedi menjelaskan.70797Please respect copyright.PENANAhOe19AE2ik
70797Please respect copyright.PENANAqPN5ppdqUD
"Hamil itu gimana?" Tanya Tasha dengan polos.70797Please respect copyright.PENANAwLkHMvpxzb
70797Please respect copyright.PENANARmiHYXC6m0
"Hamil itu kalau mau punya Adek" balas Mang Dedi tak kalah polosnya.70797Please respect copyright.PENANAY0Pfm0gLUy
70797Please respect copyright.PENANA0cLGxkiff7
Tasha begitu antusias ketika mendengar kata "Adek" tersebut, "Berarti kalau Tasha mau punya Adek, tunggu Umi hamil dulu Om?" Tanyanya lagi.70797Please respect copyright.PENANAlXqAUcgajs
70797Please respect copyright.PENANADniODpJ3ji
"Woiya dong sayang. Pinter banget kamu" ucap Mang Dedi mengelus kepala Tasha.70797Please respect copyright.PENANAZGphA2NC9t
70797Please respect copyright.PENANAgG37QBtnR0
Sikap Mang Dedi tersebut mengingatkanku kepada suamiku yang dulu juga begitu lengket dan dekat dengan Tasha. Namun karena pekerjaan, waktu untuk berduaan dan bermain seperti ini benar-benar jadi berkurang.70797Please respect copyright.PENANA1QFHXFrf8f
70797Please respect copyright.PENANAs6ZzQNIkUT
Aku jadi sedikit bersyukur karena lagi-lagi ada sosok Mang Dedi yang bisa mengisi kekosongan itu. Walau memang hanya sebentar, tapi aku ikut merasa senang ketika Tasha dapat bermain dan menjalin hubungan dengan sosok "Ayah" sementaranya itu.70797Please respect copyright.PENANA9g2rHrTTar
70797Please respect copyright.PENANACugIa34dfI
Tanpa disadari, Tasha akhirnya tertidur dalam pelukan Mang Dedi disaat hujan lebat juga ikut turun mengguyur bumi.70797Please respect copyright.PENANAuNjGmbCGO9
70797Please respect copyright.PENANATTTnjjGmRj
"Kamarnya dimana?" Tanya Mang Dedi padaku.70797Please respect copyright.PENANAhwOTQrdBP1
70797Please respect copyright.PENANA70Wmo6sk3b
Aku menuntun menunjukkan jalan, "Sebelah sini Mas" Ucapku mempersilahkan Mang Dedi masuk ke dalam kamar pengantinku.70797Please respect copyright.PENANA6vjcMlm9qf
70797Please respect copyright.PENANAbLybQzBSOq
"Kamar kamu Dek?" Tanya Mang Dedi melihat sekitar.70797Please respect copyright.PENANA3MEhpuzgyP
70797Please respect copyright.PENANA09yd7ON9b9
Aku mengangguk, "Iya Mas" balasku singkat.70797Please respect copyright.PENANA3wpXmEbj8l
70797Please respect copyright.PENANAcxug4lrv7i
Kemudian Mang Dedi meletakkan Tasha dengan penuh kehati-hatian diatas ranjang. Dia begitu memastikan kalau posisi Tasha sudah pas dan bisa tidur dengan nyenyak sambil tak lupa memberi sebuah kecupan di kening anakku itu dengan lembut.70797Please respect copyright.PENANA5a6BoO8M1H
70797Please respect copyright.PENANAB51lrVevBi
Hatiku merasa begitu hangat menyaksikan sisi lain dari Mang Dedi. Tak menyangka kalau sosok yang biasanya selalu bercanda hal-hal mesum itu juga dapat bersikap serius penuh dengan jiwa kebapak-bapakannya.70797Please respect copyright.PENANACHYB0c9JwW
70797Please respect copyright.PENANAz9bRlwhvY0
"Yuk" ajak Mang Dedi menarik tanganku keluar dari kamar.70797Please respect copyright.PENANAHDNEy5ohau
70797Please respect copyright.PENANA0xkOjcKMdZ
Kami kembali berjalan ke ruang tamu sambil sedikit berbincang tentang kelucuan Tasha dan tingkah lakunya yang imut. Mang Dedi juga tak kalah senangnya mengetahui kalau anakku tersebut bisa dengan cepat akrab dengan dirinya.70797Please respect copyright.PENANAue4zscgTkw
70797Please respect copyright.PENANA6HhmyWM3Gu
Kami kemudian mengobrol panjang lebar sambil sesekali dibarengi dengan candaan dan gombalan. Suasanapun menjadi sudah cair karena Mang Dedi lagi-lagi menunjukkan keahliannya dalam menarik lawan jenis70797Please respect copyright.PENANAfzUZkj7mvh
70797Please respect copyright.PENANA706XbrxMog
"Jadi pengen punya anak" ungkap Mang Dedi tertawa.70797Please respect copyright.PENANAtUyuVEOP7T
70797Please respect copyright.PENANAORLBwytCn1
Aku tau kemana arah dari becandanya itu, namun aku memilih untuk tidak terlalu meladeninya, "Cari istri Mas" balasku berdehem.70797Please respect copyright.PENANAxu8a18FbMd
70797Please respect copyright.PENANASTE4yQs2BH
"Gak ada yang mau sama penjual sayur kayak saya. Apalagi udah tua begini" balasnya merendah.70797Please respect copyright.PENANARCBCquseyi
70797Please respect copyright.PENANAf7TM7QgCQ5
"45 masih belum terlalu tua kali Mas" jawabku tidak setuju.70797Please respect copyright.PENANA0UYGpR4659
70797Please respect copyright.PENANABfJG1TAcXA
"Tetep saja Dek Liya. Lagian saya ini minoritas, susah kalau nyari pasangan. Ada yang pas, tapi ga seiman. Ada yang seiman, tapi gamau sama saya." Tawa Mang Dedi pecah.70797Please respect copyright.PENANA3XMvnclNDE
70797Please respect copyright.PENANAHALJur39m3
"Ah Mas bisa aja merendahnya" ucapku meledek.70797Please respect copyright.PENANAdGBQpYLVwr
70797Please respect copyright.PENANAdkVBm4n5r6
Mang Dedi masih saja tertawa, "Untung saya ketemu sama Dek Liya" ucapnya lagi.70797Please respect copyright.PENANAILgygctO08
70797Please respect copyright.PENANAXLTs9BhnWC
"Kok gitu?" Tanyaku penasaran.70797Please respect copyright.PENANAnWXjy148Bo
70797Please respect copyright.PENANAZ9jLydb5sG
"Iyalah. Dek Liya orangnya baik. Ga pernah mandang rendah ke saya" jawabnya memujiku.70797Please respect copyright.PENANA5vOcSmRsf8
70797Please respect copyright.PENANAVpTfWq5Lv5
Aku mengulum lidahku tersenyum karenanya, "Gombal banget" balasku singkat.70797Please respect copyright.PENANASNtrRiZ1Vh
70797Please respect copyright.PENANAZgdAgMVfri
Saat itu, ku mendapati kalau sesekali mata Mang Dedi melirik ke arah dadaku. Malu rasanya di tatap seperti itu oleh laki-laki lain selain suamiku. Namun kupilih membiarkannya saja karena sebetulnya kami sudah pernah melakukan hal yang lebih dari sekedar pandang memandang70797Please respect copyright.PENANAmfUfaglegD
70797Please respect copyright.PENANAUwUzBguV32
"Emangnya Mas pengen punya istri yang kayak gimana?" Lanjutku bertanya.70797Please respect copyright.PENANASe0baUkJ7S
70797Please respect copyright.PENANABeiYGuubN1
Mang Dedi tampak diam sejenak sebelum akhirnya dia memberanikan diri menjawab, "Maaf kalau saya lancang, tapi saya pengen punya istri yang seperti Dek Liya. Wajahnya, sifatnya, badannya, suaranya. Semuanya saya pengen" ucapnya berterus terang.70797Please respect copyright.PENANA7uFvJq7w83
70797Please respect copyright.PENANAis5FEBky36
Aku tertegun oleh jawaban Mang Dedi, rasa malu yang amat sangat tiba-tiba timbul dalam diriku.70797Please respect copyright.PENANAsiZtxzEQAD
Terasa wajahku tebal dan panas seketika itu juga. Akan tetapi tak dapat di pungkiri, perasaan bangga juga ikut menyeruak dalam hatiku.70797Please respect copyright.PENANAUPUAYzuk6g
70797Please respect copyright.PENANAnJwZ6R2eIk
Aku diam sejenak, menatap ke arah Mang Dedi yang juga menatapku dalam diam. Dalam tatapannya itu, tersirat dengan sangat jelas kalau dia benar-benar jujur menginginkan aku.70797Please respect copyright.PENANAT1w3St7Dwl
70797Please respect copyright.PENANAkKBtLoCNZ7
Tapi akalku sadar, "Ini salah Mas" ucapku menunduk saat dia beranjak mendekat padaku.70797Please respect copyright.PENANAFVe7EbsfSc
70797Please respect copyright.PENANA02Jpp4EANt
Aku seperti kehilangan tenaga dan lemas saat itu juga. Bukan karena aku kena guna-guna atau semacamnya. Tapi karena aku sadar kalau aku sudah tak dapat menghindar lagi.70797Please respect copyright.PENANAOmZdXQYCnj
70797Please respect copyright.PENANAepxgnQS6Wu
Aku berniat menolak. Tak mau kembali mengkhianati suamiku lebih dari sebelumnya. Namun perasaanku untuk menghalangi semua ini terhalang oleh perasaan aneh yang sukar untuk aku jelaskan dengan kata-kata.70797Please respect copyright.PENANAt6kHKVwom3
70797Please respect copyright.PENANAqqwF9DWBZT
"Dek Liya" panggil Mang Dedi setengah berbisik menghampiriku.70797Please respect copyright.PENANAIcSWOgCZnO
70797Please respect copyright.PENANAYie1i14R6M
Seolah terpanggil, aku mengangkat wajahku perlahan-lahan menghadapnya. Wajah kami berada begitu dekat hingga terlihat jelas keseriusan dalam raut Mang Dedi.70797Please respect copyright.PENANAs4ctK7ryOh
70797Please respect copyright.PENANAGzdM7I1XA9
Mataku kian terasa berat saat wajah Mang Dedi semakin mendekat kearahku. Aku akhirnya memejamkan mata, menandakan bahwa aku telah merelakan segala tindakan yang ingin Mang Dedi lakukan kepada ku.70797Please respect copyright.PENANAw1wiN0jhG7
70797Please respect copyright.PENANAHAyYwBLuLJ
Saat itulah, Bibir kamipun kemudian bersatu saling menemukan dengan mesra. Meski dalam perasaan yang tak jelas dan keliru dengan tindakan ku itu, naluri dengan cepat mengambil alih tubuhku untuk melangkah maju.70797Please respect copyright.PENANAnceSgMVazk
70797Please respect copyright.PENANA9ghui1KPCY
"Masshhh..." ucapku dengan lirih.70797Please respect copyright.PENANA8RVkJcNQZR
70797Please respect copyright.PENANANwut9s1bgm
Nafas ku semakin tidak teratur akibat perbuatan Mang Dedi. Aku membiarkan tubuhku itu di peluk dan diraba olehnya tanpa ada tindakan untuk memprotes sama sekali.70797Please respect copyright.PENANAGIGUVfhqIf
70797Please respect copyright.PENANAnw8uDGmdfS
Aku hanya merasa kalau saat ini tubuhku seperti berada di awang-awang ketidakpercayaan karena merasa suka di dekap dengan lembut oleh laki-laki lain selain suamiku.70797Please respect copyright.PENANAsmJc7FKHc4
70797Please respect copyright.PENANA2wE46LO7bO
Tangan Mang Dedi juga tak melepaskan peluang untuk terus meraba-raba ke arah punggungku seperti sedang mencari sesuatu disana. Dalam keadaan bersandar itu, Tanganku pun tanpa disuruh memeluk leher Mang Dedi dengan kuatnya seakan tak mau lepas dari sana.70797Please respect copyright.PENANAU1u6YTQz1u
70797Please respect copyright.PENANA6L7IqO0bgb
Agak lama juga rasanya kami berciuman penuh gairah saling melumat satu sama lain. Ditambah dengan suasana dingin dan hujan yang begitu lebat diluar sana, semakin membuatku bernafsu dan lupa diri dengan statusku.70797Please respect copyright.PENANA6cluNCvsWc
70797Please respect copyright.PENANAKer4OOzSwo
"Drrrttttttttttt...." suara resleting gamisku terdengar berbunyi. Ternyata sedari tadi, benda itulah yang dicari oleh Mang Dedi dibagian punggungku.70797Please respect copyright.PENANALvjymyVH9g
70797Please respect copyright.PENANA5Xulgll9w6
Dengan penuh kehati-hatian, Mang Dedi terus mencium keningku, hidungku, pipiku, sebelum akhirnya dia berhenti sejenak.70797Please respect copyright.PENANAF5qLk3fu5l
70797Please respect copyright.PENANAdzsLma1spj
"Mas buka ya sayang??" ijinnya berkata lembut padaku.70797Please respect copyright.PENANAOP3ZYBDxLO
70797Please respect copyright.PENANAQE3PTsMR4C
Aku terdiam sebentar, detak jantungku berdegup sangat kencang. Perasaanku tidak karuan. Antara takut dan menginginkannya.70797Please respect copyright.PENANAsvL8SnFsZl
70797Please respect copyright.PENANASdjztXOfRK
Tapi aku mengangguk pelan. Dalam hati aku berkata kalau semua sudah terlanjur. Pilihannya hanya tinggal menikmati saja.70797Please respect copyright.PENANAG6oqHCaDVY
70797Please respect copyright.PENANAzEnczu3b9G
Mang Dedipun tersenyum. Dia menatapku dengan tatapan penuh nafsu hingga seluruh bulu kudukku terasa berdiri.70797Please respect copyright.PENANA7J6eFJnUQy
70797Please respect copyright.PENANA05tVtUoTDV
Seiring dengan tatapannya yang tajam itu, dia menarik sedikit demi sedikit pinggiran gamisku ke arah bawah melewati pundakku.70797Please respect copyright.PENANASb1B6H2ZDG
70797Please respect copyright.PENANAl251YlkSYt
Aku memajamkan mata tak berani melihat bagaimana saat ini aku tengah dilucuti oleh pria yang bukan suamiku tersebut.70797Please respect copyright.PENANA6SccDIu7Xp
70797Please respect copyright.PENANAVTVJvqLpqx
"Cantik sekali" Ucap Mang Dedi mengomentari. 70797Please respect copyright.PENANAR99zUSVl0l