77970Please respect copyright.PENANAS0g811TtX0
"Jangan minta maaf Mas" ucapku melumat balik bibirnya.77970Please respect copyright.PENANAMtpXhredUP
77970Please respect copyright.PENANADOiv6Z2NVu
Akal sehatku saat itu hilang, terkubur dalam bahasa tubuh yang menginginkan sesuatu yang sebenarnya sudah melanggar semua kode etik ku sebagai seorang istri dan seorang wanita yang agamis.77970Please respect copyright.PENANAyy943nK4Nq
77970Please respect copyright.PENANAmFRNEK3cMX
Kami hanyut dalam cumbuan tabu itu. Rasanya hangat dan lembut, namun masih ada keragu-raguan yang membayanginya.77970Please respect copyright.PENANAzoDCCJFhw9
77970Please respect copyright.PENANAelWviyuruA
Mang Dedipun membalas melumat bibirku dengan penuh kehati-hatian. Aku bisa merasakan bahwa kami berdua sedang mencoba meluapkan emosi dengan saling melumat dan mencium satu sama lain.77970Please respect copyright.PENANAAWsFnQTVCb
77970Please respect copyright.PENANAiXr8dS4G0L
Bibirku mengunci bibir Mang Dedi agar tak lepas dari ciuman itu, mengisyaratkan kalau aku tidak ingin melepaskan momen ini secepat mungkin. Pun kemudian diapun membalas dengan sebuah lumatan yang tak kalah hebat penuh gairah seperti berkata kalau dia juga menginginkan hal yang sama.77970Please respect copyright.PENANACFYPRnfRvL
77970Please respect copyright.PENANArOx9UCj7zH
Katakan aku gila, tapi merasakan cumbuan dari laki-laki lain selain suamiku justru memang sungguh-sungguh nikmat dan memberikan sensasi yang berbeda. Apalagi ketika melakukannya di tempat terbuka seperti ini. BIsa saja, seseorang tiba-tiba datang dan akhirnya memergoki kami yang sedang mencumbu satu sama lain.77970Please respect copyright.PENANAOSVKlBKQPD
77970Please respect copyright.PENANAzunnwbc1QT
"Kamu cantik Dek Liya. Sayang bukan milikku" ucap Mang Dedi menahan daguku dengan jari-jarinya.77970Please respect copyright.PENANA0ovHBVDm5h
77970Please respect copyright.PENANAK0Zv03xfgG
Kami menghentikan cumbuan itu. Berdiam diri sejenak, mengatur nafas dan menarik oksigen yang habis menipis. Saling tatap dan tersenyum meledek. Seolah-olah kami tau kalau apa yang kami lakukan adalah sebuah kegilaan yang benar-benar gila.77970Please respect copyright.PENANAMRmFxHUE8f
77970Please respect copyright.PENANAAXg3HLPytr
"Mas nakal!!" ungkapku menepuk pelan dadanya.77970Please respect copyright.PENANAHek79D0xZD
77970Please respect copyright.PENANAIEz0OhOLDM
Aku tersipu malu. Mengalihkan pandanganku yang tak berani menatapnya lama-lama.77970Please respect copyright.PENANAbvZ7FtZo7g
77970Please respect copyright.PENANAA5Ng7px11S
"Kamu yang agresif loh ya!" Balas Mang Dedi meledekku.77970Please respect copyright.PENANATSiSyEh8MC
77970Please respect copyright.PENANAhVOIk0hfXD
Akupun kembali tersenyum mendengar perkataannya. Kemudian, aku bangkit dari lesehan tersebut dan duduk membelakangi Mang Dedi.77970Please respect copyright.PENANAnQXOKl0qMp
77970Please respect copyright.PENANAxET4mbZkDn
"Mau kemana??" Tanya Mang Dedi memegang tanganku.77970Please respect copyright.PENANAG7Ku5cjoLK
77970Please respect copyright.PENANAD63P83IaPL
"Pulang" balasku singkat.77970Please respect copyright.PENANAEFHcCDx206
77970Please respect copyright.PENANAhg6m8CwLpr
Namun dari posisi belakang itu, Mang Dedi tiba-tiba memeluk tubuhku dengan kuat, "Jangan dulu" tahannya memelas.77970Please respect copyright.PENANAjf8tITKr6V
77970Please respect copyright.PENANAxJqtzdPE5a
"Lepasin Mas! nanti dilihat orang loh" protesku berusaha melepaskan diri.77970Please respect copyright.PENANAkEYvJwFaxY
77970Please respect copyright.PENANAKOo4PDiPFt
"Kalau begitu ayo tiduran lagi sayang!" Ajak Mang Dedi padaku.77970Please respect copyright.PENANAVVbKriOzDH
77970Please respect copyright.PENANABi51LtVsNb
Aku menggeleng menolaknya, "Sudah Mas! Nanti ketahuan sama orang ih" Ucapku.77970Please respect copyright.PENANAtjBshhZXdh
77970Please respect copyright.PENANAnkLJ0xxr4A
Untungnya, Mang Dedi pun tampak sadar dengan situasi yang sudah semakin siang tersebut dan sebentar lagi akan banyak kendaraan yang berlalu lalang.77970Please respect copyright.PENANAggydpyyiOc
77970Please respect copyright.PENANAYgAZTqKCPX
Tapi sebelum melepaskan pelukannya, Mang Dedi kembali memajukan wajahnya kearah wajahku. "CUPPPPPP" sebuah ciuman kembali mendarat di bibirku. Bahkan dia langsung melumatnya begitu saja.77970Please respect copyright.PENANA8BPgZIszzs
77970Please respect copyright.PENANAterLe1AUra
Akupun menggeliat memprotesnya dan mencoba melepaskan diri, tapi kali ini ciuman Mang Dedi itu sedikit lebih intens dari yang pertama dan terkesan sangat bernafsu.77970Please respect copyright.PENANANGBu9WnhBt
77970Please respect copyright.PENANAAq0YVb7PZ3
Tidak hanya melumat bibirku, lidah Mang Dedi pun mulai ikut masuk dan menggelitik setiap rongga mulutku. Aku bisa merasakan kelembutan dari lidah Pria penjual sayur itu bermain-main dalam mulutku. Bahkan terkadang ia berusaha melilit lidahku dan menarik-nariknya sehingga tak lama lidah kamipun bertautan dan saling bertukar air liur.77970Please respect copyright.PENANAmEgyNFly7Z
77970Please respect copyright.PENANAEoR96kjGJF
Untuk kesekian kalinya, akupun kembali berciuman dengan Mang Dedi tanpa ada lagi penolakan yang berarti. Bahkan untuk berhenti saja rasanya aku enggan karena pikiranku sudah tidak selaras dengan nafsu yang mengambil alih tubuhku.77970Please respect copyright.PENANAflmZlT14B4
77970Please respect copyright.PENANA2tiqGQvoxT
Tapi disisi lain aku tau kalau semua ini sudah melewati batas kenormaan yang aku yakini. Ini salah dan Ini adalah dosa. Hanya saja, pembenaran demi pembenaran telah aku lakukan sejak pertama kali Mang Dedi menciumku. Sehingga tak ada lagi jalan balik yang dapat ku tempuh untuk kembali seperti semula.77970Please respect copyright.PENANAtDZzCdempo
77970Please respect copyright.PENANAXOz9j8Ok39
Tanpa sadar badanku kembali ditarik oleh Mang Dedi ke lesehan bambu yang ada disana sehingga mau tak mau aku jatuh memutar badanku dan berada dalam posisi miring saling peluk dan berhadap-hadapan.77970Please respect copyright.PENANA8dZ0opTdiD
77970Please respect copyright.PENANAdgQR3n5dfS
Aku tidak berkata apa-apa untuk memprotesnya, malah aku menutup mataku dan tersenyum menantikan cumbuannya kembali. Mang Dedipun tampak tak menyia-nyiakan waktunya dengan langsung memajukan wajahnya ke wajahku, dan bibir kami kembali berciuman dengan lembut dan mesra.77970Please respect copyright.PENANAtqJVhHZ7Q6
77970Please respect copyright.PENANAIhMupRCjmf
"cllpp... cllppp... cllpp..." Begitulah suara perpaduan bibir kami berdua yang terdengar basah dan begitu menggairahkan di telingaku.77970Please respect copyright.PENANAoZIFgQFpCs
77970Please respect copyright.PENANA1NYLO17c1P
Perlahan tapi pasti, nafsu birahi mulai mengambil alih dan semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, Mang Dedi sangat pandai memainkan ritme dalam kecupan-kecupannya sehingga aku terhanyut dalam kenikmatan. Bahkan dengan suamiku sekalipun, aku belum pernah merasakan rangsangan sehebat ini.77970Please respect copyright.PENANAlpFhh7TuZG
77970Please respect copyright.PENANAB1xW6GftHD
Akupun tidak tau kemana ombak birahi ini akan membawaku hanyut. Tapi yang pasti, perasaan dan hatiku lama-lama menjadi tenang meski tadinya aku sempat merasa gelisah karena keadaan dan tempat aku berada saat ini.77970Please respect copyright.PENANARMpHD41g7m
77970Please respect copyright.PENANAwA55G9UZnR
“Dek, Mas mau minta sesuatu boleh gak?” tanya Mang Dedi menghentikan ciumannya.77970Please respect copyright.PENANABHQ3inKni6
77970Please respect copyright.PENANAwhdl4CoDef
Aku mengangkat alisku, “Minta apa Mas?” tanyaku penasaran.77970Please respect copyright.PENANAlo3AEFldU0
77970Please respect copyright.PENANACSQiaCa7UV
“Ini sayang!” ucap Mang dedi tiba-tiba saja memindahkan tangannya dari pinggangku menuju ke bagian buah dadaku.77970Please respect copyright.PENANA0WAFxWx3xt
77970Please respect copyright.PENANAmaAlEEIqp1
Aku betul-betul kaget dan terkejut. Tanganku secara reflek menahan tangan Mang Dedi, “Jangan Mas! Jangan disitu” ucapku meminta pengertiannya.77970Please respect copyright.PENANAJYNzszcrJD
77970Please respect copyright.PENANA9lv2N00Cdu
Mang Dedi kemudian benar-benar menjauhkan tangannya dari buah dadaku, Akan tetapi kedua tangannya yang kekar dan kuat itu kembali beranjak memeluk pinggang rampingku dengan erat dan memaksaku untuk semakin merapat.77970Please respect copyright.PENANAxLJqC5whpy
77970Please respect copyright.PENANAwONRWnoY9k
“Kenapa Sayang?? Apa aku gak berhak??” tanya Mang Dedi setengah berbisik dan memelas.77970Please respect copyright.PENANAkCi5ZHSLeq
77970Please respect copyright.PENANAYCDuVIXAZw
Ada perasaan bersalah saat aku mendengar pertanyaan Mang Dedi tersebut. Dalam hati aku ikut bertanya kenapa aku melarangnya. Bukankah daritadi aku juga sudah mengikhlaskan bagian tubuhku yang lain untuk dinikmatinya. Lalu apa yang membuat ini menjadi berbeda??77970Please respect copyright.PENANAf1t2F7Su4x
77970Please respect copyright.PENANAmnvwhdEr7c
Entahlah. Rasanya aku masih ragu untuk memberikan raga dan hatiku untuknya. Karena akupun tau kalau aku tak akan pernah bisa melakukan hal tersebut. Sebab aku adalah wanita yang sudah mengikat janji suci bersama pria lain. Itu berarti, tak peduli seberapa inginnya aku menghamburkan diriku pada Mang Dedi, separuh dari apa yang aku dia inginkan saat ini tetaplah menjadi milik dari suamiku.77970Please respect copyright.PENANAjI1R4xwozD
77970Please respect copyright.PENANAeEBcaebMfT
“Aku istri orang Mas!” ucapku memasang tembok pertahanan yang tinggi untuknya.77970Please respect copyright.PENANALCpu9ersaH
77970Please respect copyright.PENANAvI0LzaTHwk
Namun bukannya mundur, Mang Dedi malah tersenyum mendengar hal tersebut, “Apa bedanya Dek Liya?? aku dan kamu sama-sama menginginkan ini bukan??” Ucap Mang Dedi kembali menciumku.77970Please respect copyright.PENANAtu0rtBtSS0
77970Please respect copyright.PENANAvsINNdTWYy
Aku lagi-lagi terbawa, terbius oleh kata-kata dan perbuatan Mang Dedi yang semakin pandai memainkan emosi dan meruntuhkan pertahananku. Bahkan permainan tarik ulur yang dimainkannya ini telah sukses membuatku berpikir kalau tak ada lagi yang perlu aku sesali.77970Please respect copyright.PENANA3flMPclZHC
77970Please respect copyright.PENANA5gdV8su9Bl
Aku meraih tangan Mang Dedi yang tadi berada di pinggangku. Kuarahkan tangan tersebut tepat dibagian dada, seolah mengisyaratkan padanya bahwa aku telah memberikan izin untuk kepadanya untuk menyentuh gundukan gunung kembar milikku itu.77970Please respect copyright.PENANAPFj4H7LseV
77970Please respect copyright.PENANA6JgLt08Di8
Mang Dedi tersenyum, mengecupku pelan beberapa kali hingga dia mulai menggerakkan tangannya didadaku. Pelan dia menggenggam bongkahan daging mungil yang tak pernah disentuh oleh laki-laki lain selain suamiku itu. Bahkan tak sampai menggenggam, tangan Mang Dedi itupun memijat-mijat kedua buah dadaku dan meremas-remasnya bergantian.77970Please respect copyright.PENANA9LuopOS8E2
77970Please respect copyright.PENANAJupW3QBatF
“Masshh--” aku langsung menutup mulutku dengan tanganku sendiri. Hampir saja aku kelepasan dan mendesah akibat perbuatan Mang Dedi tersebut.77970Please respect copyright.PENANAd2tHi9t1XA
77970Please respect copyright.PENANAxLsgwXUNKR
Namun Mang Dedi tak mempedulikan, dia terus melancarkan aksi mesumnya pada tubuhku dengan terus bergerak nakal. Satu tangannya bahkan beralih ke area bokongku dan juga ikut meremasnya.77970Please respect copyright.PENANAiQz7ruXf6p
77970Please respect copyright.PENANA0CJQnWHEFy
“Ohh tuhan ini nikmat sekali” kataku dalam hati.77970Please respect copyright.PENANAxMR7ARW6ea
77970Please respect copyright.PENANAVNe8FzLReW
Aku terbawa suasana, aku menikmati ini dan bahkan aku mulai agresif menyodorkan tubuhku agar dapat digerayangi oleh tangan kasar Mang Dedi. Dibawah sana, pangkal pahaku juga sudah terasa panas dan basah, seperti ada sesuatu mengalir keluar. Rasanya geli sekali, seolah-olah tingkat sesitifitasnya meningkat berkali-kali lipat.77970Please respect copyright.PENANAjShr3GjDQX
77970Please respect copyright.PENANAK4oOTtNmd9
“Acccchhhhhh..” Tanpa disengaja, aku memekikkan desahan yang lumayan keras. Cukup keras hingga Mang Dedi terpaksa berhenti melancarkan aksinya.77970Please respect copyright.PENANA6gnPVIpfGw
77970Please respect copyright.PENANAck7TPGWWqp
“Hmmm...Kamu basah sayang??” tanya Mang Dedi yang tanpa aba-aba menyentuh selangkanganku dari balik baju gamis yang aku gunakan.77970Please respect copyright.PENANA4Aeq5cfqU4
77970Please respect copyright.PENANANy6VQmCYPW
Aku terpekik kaget merasakannya. Tapi apa yang terjadi, badanku malah tak mau beranjak dan tanganku tak mau bergerak untuk mencegah tangan Mang Dedi. Malah rasanya semakin lama semakin nikmat saat Mang Dedipun mulai bergerak pelan mengelusnya.77970Please respect copyright.PENANAKEXtUfTHjs
77970Please respect copyright.PENANAM6Y68bXVLx
“Gatell Masshh...” ucapku yang tanpa sadar menggesek balik bagian selangkanganku di tangannya.77970Please respect copyright.PENANA71p1Ut6JKE
77970Please respect copyright.PENANAvxQEXpXrbz
Tak cukup itu saja, rangsangan tangan Mang Dedi di selangkanganku tersebut dibarengi dengan sodokan-sodokan sebuah benda keras yang menyundul-nyundul pangkal pahaku. Nampaknya Mang Dedipun juga sudah mulai terangsang.77970Please respect copyright.PENANA5yBNgIewf0
77970Please respect copyright.PENANAMtCORTz4XX
Aku dapat merasakan napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku sendiri semakin tidak kuat untuk menahan erangan meski aku sadar kalau saat ini kami masih berada di dalam pos ronda. Maka yang bisa aku lakukan hanyalah mendesis-desis untuk meredam kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku.77970Please respect copyright.PENANAUL8E6zV0n0
77970Please respect copyright.PENANAfn6gPRpbF1
Saat aku terhanyut itulah tanpa kusadari tangan Mang Dedi sudah berhasil mengangkat setengah baju gamisku dan menyusup masuk kedalam celanaku yang longgar. Belum sempat aku bereaksi, tangan itu sudah dengan cekatan menyentuh permukaan vaginaku yang memang sudah basah sedari tadi.77970Please respect copyright.PENANAktjdz2s2J6
77970Please respect copyright.PENANATVwWcCuZi2
“Banjir kamu Dek Liya” komentar Mang Dedi setelah ia berhasil mendaratkan tangannya di vaginaku.77970Please respect copyright.PENANANCaouwI9tH
77970Please respect copyright.PENANAy9tCj5iO9C
Reflek aku mengatupkan kedua pahaku sehingga tangan Mang Dedi malah terjepit kuat oleh keduanya. Tangan kasar yang terjepit di selangkanganku itupun malah langsung saja bergerak mengorek-orek kemaluaanku hingga rasa nikmat pun datang tak terhindarkan.77970Please respect copyright.PENANAOYx8W5dWvl
77970Please respect copyright.PENANAZlk5WKorgj
Namun belum cukup aku dikagetkan dengan aksi Mang Dedi itu, tiba-tiba Hpku berbunyi. Berbunyi sangat keras hingga mampu membuat kesadaranku kembali. Aku langsung mendorong tubuh Mang Dedi dengan kuat dan segera bangkit duduk sambil merapikan pakaianku yang berantakan akibat perlakuan Mang Dedi.77970Please respect copyright.PENANAcn9CwGirG2
77970Please respect copyright.PENANAQXQsn9Wg04
Aku meraih smartphone milikku dari dompet dan segera mengangkat panggilan yang ternyata berasal dari suamiku, “Ha—hallo Bi!” angkatku terbata-bata.77970Please respect copyright.PENANAwY0JBlJgJe
77970Please respect copyright.PENANAsMSRwrh0bN
“Assalamualikum Umi! Umi kok lama?” tanya Suamiku dibalik telfon.77970Please respect copyright.PENANAjRqcDG8L7Y
77970Please respect copyright.PENANAjOVIufGzIS
Aku berdehem membenarkan pita suaraku, “Waalaikumsalam Bi! Umi tadi ngobrol dulu sama Ibu-ibu komplek” jawabku berbohong. Sudahlah aku berbuat mesum dengan pria lain, sekarang aku malah ikut membohongi suamiku secara langsung.77970Please respect copyright.PENANAjnD4umXKuv
77970Please respect copyright.PENANAS8z8MnyHwe
“Buruan dong Mi! Abi udah laper banget nih” pinta suamiku.77970Please respect copyright.PENANAY6JaCOpsT1
77970Please respect copyright.PENANApuP8Jk9NW6
“Iya Bi! Ini udah mau jalan pulang kok” lagi-lagi aku berbohong.77970Please respect copyright.PENANAqFyToiwnBX
77970Please respect copyright.PENANAgmUCHWgRGu
Tak lama akhirnya telpon pun di tutup dan aku menghembuskan nafas lega yang begitu panjang. Beberapa menit aku hanya diam mengingat perbuatan gilaku yang benar-benar sudah jauh melampaui batasnya. Tapi dengan cepat aku kuasai diriku karena semuanya sudah kembali normal dan harus dihentikan sekarang juga.77970Please respect copyright.PENANAWyi7P5IiFa
77970Please respect copyright.PENANAWXBgaqVdJQ
Aku masih belum bisa berkata apapun. Bahkan untuk membalik badan dan melihat Mang Dedi saja aku tak berani. Ingin rasanya cepat-cepat pergi dari sini. Malu, rasanya malu sekali sampai-sampai wajahku terasa begitu panas dan mungkin sekarang memerah seperti udang rebus.77970Please respect copyright.PENANAzhkMS3iuCr
77970Please respect copyright.PENANAeiVz35WkSq
“Kayaknya aku harus pulang” ucapku memecah keheningan dintara kami.77970Please respect copyright.PENANAXU9yMR2u59
77970Please respect copyright.PENANA95dK9cr1wA
Dari belakangku terdengar Mang Dedi ikut bangkit dari tidurnya, “Iya harus” balasnya singkat.77970Please respect copyright.PENANA4hWUvzbTuh
77970Please respect copyright.PENANAR0cg5ycsdR
Kemudian dengan kikuk aku memaksa diriku untuk berdiri walau masih tenggelam dalam rasa malu yang tak terkira. Rasa malu karena Mang Dedi sudah menangkap basah aku yang sedang terangsang begitu hebat. Rasa malu karena sudah memperlihatkan sisi liarku kepada laki-laki lain selain suamiku.77970Please respect copyright.PENANAoB82VCHjD1
77970Please respect copyright.PENANAPdo5D2T9p4
“Aku mau sayur bayam dan ikan tongkolnya” Ucapku pada Mang Dedi.77970Please respect copyright.PENANAiEoMSc1R6T
77970Please respect copyright.PENANAmk6qLkYwvv
“Ga sekalian sama terongnya?? Gede-gede loh” balas Mang Dedi melempar candaan.77970Please respect copyright.PENANAvSTEeKg9a0
77970Please respect copyright.PENANAEsLUxHoZyQ
Namun sekuat hati aku menahan senyumku, “Ga lucu” balasku berpura-pura jutek padanya.77970Please respect copyright.PENANA54aPjDJpfg
77970Please respect copyright.PENANAr6yiJN3Sw3
Usai membeli semua barang belanjaan yang aku butuhkan dari Mang Dedi, aku pun kemudian berpamitan pulang kepadanya. Diakhir sebelum aku pergi, Mang Dedi sempat memberikan kecupan ringan pada bibirku serta meremas buah dadaku sebentar.77970Please respect copyright.PENANAwYTA3YcorC
77970Please respect copyright.PENANAWxpZSxPbAw
“Hati-hati ya sayang” ucapnya begitu manja padaku.77970Please respect copyright.PENANA3B4DprdRXy
77970Please respect copyright.PENANAzdQQC2i6l9
Akupun hanya bisa mengulum senyum sambil beranjak pergi layaknya sepasang kekasih yang baru saja pulang sehabis berkencan. Hatiku senang sekaligus berbunga-bunga diperlakukan seperti seorang wanita spesial oleh tukang sayur langgananku itu.77970Please respect copyright.PENANAkWardS9FcQ
77970Please respect copyright.PENANA8ipXAiV2y1
“TING” sebuah pesan masuk ke dalam smartphoneku.77970Please respect copyright.PENANAzxghSt73jD
77970Please respect copyright.PENANAlqPenPlaOF
Aku segera membukanya dan melihat kalau pesan tersebut ternyata dari Mang Dedi, “Lain kali kamu harus beli terong yang ini!” tulisnya sambil mengirim foto penisnya yang tengah tegang berdiri.77970Please respect copyright.PENANAZzNEbBkEi9
77970Please respect copyright.PENANA16aVflnDxq
ASTAGFIRULLAH!!!77970Please respect copyright.PENANAKUdkbIJ8rb