62580Please respect copyright.PENANAdEwz0piQZA62580Please respect copyright.PENANAa0IcPiYUJ9
Liya
62580Please respect copyright.PENANAEV0nwmjdY4
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.62580Please respect copyright.PENANAykrklsXwHa
62580Please respect copyright.PENANA6RsfzVaomK
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.62580Please respect copyright.PENANAAJbUC5YGKM
62580Please respect copyright.PENANAYsbi5Uvvd6
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.62580Please respect copyright.PENANA1q9JTTMffe
62580Please respect copyright.PENANAkXrsgVzJyq
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.62580Please respect copyright.PENANAthI3o2a0ng
62580Please respect copyright.PENANAVITpTwcVH1
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.62580Please respect copyright.PENANAdbesaANMVR
62580Please respect copyright.PENANA2Y7WkvP6j9
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.62580Please respect copyright.PENANAdB3YF49cH6
62580Please respect copyright.PENANAL4mjWC279v
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.62580Please respect copyright.PENANAu65Z8ht4qa
62580Please respect copyright.PENANAlz9HI1DO6G
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.62580Please respect copyright.PENANAcyjiZwMmos
62580Please respect copyright.PENANA8eBAFdlRQ8
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.62580Please respect copyright.PENANAHwNULP2JW1
62580Please respect copyright.PENANA0meHHc6MvJ
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.62580Please respect copyright.PENANA8crrknoeE7
62580Please respect copyright.PENANA9GqPqvqaEI
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.62580Please respect copyright.PENANA9bY4BwPHkC
62580Please respect copyright.PENANAPvhNJrQR53
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.62580Please respect copyright.PENANApdSsvbLdNX
62580Please respect copyright.PENANAkZNoPhIL1F
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.62580Please respect copyright.PENANA4q7KhUpm55
62580Please respect copyright.PENANAiuiGC2DWq7
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.62580Please respect copyright.PENANAW5T3B3cTuA
62580Please respect copyright.PENANAapKmalE30r
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.62580Please respect copyright.PENANAO5NBbYnHyX
62580Please respect copyright.PENANAAgCcc7lwFw
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.62580Please respect copyright.PENANA6VSSzJema5
62580Please respect copyright.PENANACyeNvxTk5e
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.62580Please respect copyright.PENANARhtaNnVNBv
62580Please respect copyright.PENANANNSE0rJbCv
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.62580Please respect copyright.PENANA5zpQK3yBOJ
62580Please respect copyright.PENANA9PMVEoPT9r
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.62580Please respect copyright.PENANAQMRoW2SqOJ
62580Please respect copyright.PENANAHqKg4qRiwv
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.62580Please respect copyright.PENANAvYF3SdVdqL
62580Please respect copyright.PENANA54NH2cA3GO
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.62580Please respect copyright.PENANA8isp7YRpuJ
62580Please respect copyright.PENANAlZcZ402wWm
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.62580Please respect copyright.PENANARjKt8IkCtQ
62580Please respect copyright.PENANA4xpEd7v2pP
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.62580Please respect copyright.PENANADlmQ7WUTgM
62580Please respect copyright.PENANAKp59Lvao86
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.62580Please respect copyright.PENANAcRA8OMkFrc
62580Please respect copyright.PENANAtdGgqdxjvF
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.62580Please respect copyright.PENANAW1HVvFHhfP
62580Please respect copyright.PENANAWL4ZAblGNe
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.62580Please respect copyright.PENANAx5SATSvZHg
62580Please respect copyright.PENANAqaERLVJnNb
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.62580Please respect copyright.PENANAJMP7tIcMge
62580Please respect copyright.PENANADlvuu9k6rw
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.62580Please respect copyright.PENANA6HL9SJ1Q0w
62580Please respect copyright.PENANALDnXlAkust
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.62580Please respect copyright.PENANAzzq2cedlu8
62580Please respect copyright.PENANAQICQGhF6gM
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.62580Please respect copyright.PENANA9J0hGg3AhQ
62580Please respect copyright.PENANAFtKI7N7yuX
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.62580Please respect copyright.PENANA1zIw8R8s72
62580Please respect copyright.PENANArMhy9wwQhN
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.62580Please respect copyright.PENANABAlN7rU84X
62580Please respect copyright.PENANAcbZtoNR33J
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.62580Please respect copyright.PENANAoQGqNZMxds
62580Please respect copyright.PENANADhoB67ThLy
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.62580Please respect copyright.PENANAJYcXjzna6i
62580Please respect copyright.PENANAYtc5YCnPJW
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.62580Please respect copyright.PENANAcNJAIb5UJC
62580Please respect copyright.PENANAsGB31kX6oX
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.62580Please respect copyright.PENANARUXab3bmam
62580Please respect copyright.PENANA72Wd0skCW2
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.62580Please respect copyright.PENANA6wB6GXHWx5
62580Please respect copyright.PENANA7e2sg1VBnS
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.62580Please respect copyright.PENANAVG6IG460me
62580Please respect copyright.PENANAeCwZLy9wMI
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.62580Please respect copyright.PENANARPwNZrZVDA
62580Please respect copyright.PENANATIKTgrxTvY
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”62580Please respect copyright.PENANA8m516hLC73
62580Please respect copyright.PENANALcWNb1aMrD
“PLAAAAAKKKK”62580Please respect copyright.PENANAiUOagG9CZR
62580Please respect copyright.PENANAcKp6R0u2ew
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.62580Please respect copyright.PENANA87wvTkYf56
62580Please respect copyright.PENANAfoA6DT35AF
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.62580Please respect copyright.PENANAnJoQ6OiUeT
62580Please respect copyright.PENANAgS19ukowEE
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.62580Please respect copyright.PENANAuQmR3VaNhU
62580Please respect copyright.PENANAUPYrkoGB5d
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.62580Please respect copyright.PENANAQ8GDA2uZB1
62580Please respect copyright.PENANA2YqMzeO6No
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.62580Please respect copyright.PENANAM34VA7lft4
62580Please respect copyright.PENANALKDvnU6s99
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.62580Please respect copyright.PENANAIXjpQqIf8V
62580Please respect copyright.PENANApLpRktD6AQ
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.62580Please respect copyright.PENANAMZmwvnMXH7
62580Please respect copyright.PENANAV6GwXwHPCy
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.62580Please respect copyright.PENANAvdQmgOv8OA
62580Please respect copyright.PENANAracdRQx937
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.62580Please respect copyright.PENANAO00YpnE1bW
62580Please respect copyright.PENANAJHX7rjzHiZ
"Dek.. Aku--"62580Please respect copyright.PENANAmFfGWMrgLK
62580Please respect copyright.PENANAMbVLAntfL8
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.62580Please respect copyright.PENANAeTdSW2UUwF
62580Please respect copyright.PENANANoQf26NFdI
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”62580Please respect copyright.PENANAqpeXl8UHSc
62580Please respect copyright.PENANAvQaVAcjfg4
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.62580Please respect copyright.PENANAiXwYUKlWwb
62580Please respect copyright.PENANAKQNfbXckKD
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.62580Please respect copyright.PENANAjONojhU3Ew
62580Please respect copyright.PENANAG8k1Gj44fa
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.62580Please respect copyright.PENANAJOCwRpRIEb
62580Please respect copyright.PENANAdRJw5j7jIy
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.62580Please respect copyright.PENANAY3AmyGywmR
62580Please respect copyright.PENANAz6kRyy0voZ
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.62580Please respect copyright.PENANAatFPFfMPuI
62580Please respect copyright.PENANA4quA1dIrTs
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.62580Please respect copyright.PENANAiPB2DKUjeS
62580Please respect copyright.PENANA8NitOVWrVn
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.62580Please respect copyright.PENANACnEy18Hkgb
62580Please respect copyright.PENANA3zLgwGmQNB
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.62580Please respect copyright.PENANAWzEtyRp4WB
62580Please respect copyright.PENANAtlUnbeQZmn
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.62580Please respect copyright.PENANAbrr82knKmd
62580Please respect copyright.PENANAkKBvCDgMKC
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.62580Please respect copyright.PENANAy5hP4fJmrK
62580Please respect copyright.PENANASeOmGGsyPS
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.62580Please respect copyright.PENANArvQl1Xzwyj
62580Please respect copyright.PENANANchD2B0OkG
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.62580Please respect copyright.PENANAGJuZ0isZDA
62580Please respect copyright.PENANAQpYV1IiYW0
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.62580Please respect copyright.PENANAbVFMRQb3V2
62580Please respect copyright.PENANAcqGZdujPUa
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.62580Please respect copyright.PENANAUB2QpJC0KM
62580Please respect copyright.PENANAG3qjdfxXP1
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.62580Please respect copyright.PENANAtAZzjnzO7K
62580Please respect copyright.PENANAMy3ErFiujQ
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.62580Please respect copyright.PENANAXW1KYBsvFB
62580Please respect copyright.PENANAd7irRRUQ0t
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.62580Please respect copyright.PENANAcScjFmS3Bu
62580Please respect copyright.PENANAVUEFRGdfsT
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.62580Please respect copyright.PENANA0rYYg5rn7C
62580Please respect copyright.PENANAQ33syvQXfL
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.62580Please respect copyright.PENANA9hPfCAWxjt
62580Please respect copyright.PENANAsOVRNPXJtD
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.62580Please respect copyright.PENANAlnJHUgwSkT
62580Please respect copyright.PENANAwCFGOQNvtC
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.62580Please respect copyright.PENANAd2td3Qrtbp
62580Please respect copyright.PENANAPe1UmLkjgq
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.62580Please respect copyright.PENANA1QGdFmJyes
62580Please respect copyright.PENANAPXLhwkRoFS
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.62580Please respect copyright.PENANA0VoM1ALgPq
62580Please respect copyright.PENANAo1VFISnWcQ
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.62580Please respect copyright.PENANAEgKqeNdG8C
62580Please respect copyright.PENANAdNPp3UNdQm
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.62580Please respect copyright.PENANAc2G0qs9dun
62580Please respect copyright.PENANA31ctbABgJi
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.62580Please respect copyright.PENANAkaqJu6vxkk
62580Please respect copyright.PENANAEUsGf1bNtd
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.62580Please respect copyright.PENANASu80NITxiJ
62580Please respect copyright.PENANAnyjSxX5kQh
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.62580Please respect copyright.PENANA4A8VAeTNhg
62580Please respect copyright.PENANAp37eJU7MGn
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.62580Please respect copyright.PENANAnUdULpdxpx
62580Please respect copyright.PENANALm6t2NuqGM
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.62580Please respect copyright.PENANAqMfybsx6OL
62580Please respect copyright.PENANAvJr80fLrTQ
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.62580Please respect copyright.PENANAmP7CAaEeNN
62580Please respect copyright.PENANATcZr5t87OM
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.62580Please respect copyright.PENANAVNZnXBaiNk
62580Please respect copyright.PENANAewQNeiwowH
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.62580Please respect copyright.PENANAG2VJCthiFm
62580Please respect copyright.PENANA4f0AcDGd6b
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.62580Please respect copyright.PENANA2cN7TFmBZc
62580Please respect copyright.PENANAXdTe4PlFzh
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.62580Please respect copyright.PENANAoSJUJl8okq
62580Please respect copyright.PENANA8CRHoYph4g
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.62580Please respect copyright.PENANAjWyuXdZHtc
62580Please respect copyright.PENANAAA8pxsgQoQ
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.62580Please respect copyright.PENANAaE3mxQdCtM
62580Please respect copyright.PENANAPaiGw5KbdK
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.62580Please respect copyright.PENANAHBpV8skq0A
62580Please respect copyright.PENANAuqTJHgIWOL
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.62580Please respect copyright.PENANArnQROZU50y
62580Please respect copyright.PENANA80U9uUXecp
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.62580Please respect copyright.PENANAHSRE8sOPDr
62580Please respect copyright.PENANAOKOTkBeOlq
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.62580Please respect copyright.PENANARYBTdCvCQk
62580Please respect copyright.PENANAF9xZVjRb8R
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.62580Please respect copyright.PENANAUaWPtCVG1N
62580Please respect copyright.PENANAFXzSNtUwWT
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.62580Please respect copyright.PENANAVTyzSBgMjH
62580Please respect copyright.PENANAq1fVlRPyjL
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.62580Please respect copyright.PENANA5UjdsGJROy
62580Please respect copyright.PENANA6kuHMTHGqp
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.62580Please respect copyright.PENANALVvNZmZWyq
62580Please respect copyright.PENANABDzWJGE8Xx
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.62580Please respect copyright.PENANAsgkiFi5fKA
62580Please respect copyright.PENANAlDzmXE10vm
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.62580Please respect copyright.PENANA6O9fGp6vne
62580Please respect copyright.PENANAqGMDVt3Jp4
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.62580Please respect copyright.PENANALurcRGp8BB
62580Please respect copyright.PENANAUVPcl1Hfp6
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.62580Please respect copyright.PENANASIqL2rsXrh
62580Please respect copyright.PENANAPWQVUU2k6Y
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.62580Please respect copyright.PENANAf3YuLHNZr3
62580Please respect copyright.PENANAfDqHCKANtt
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.62580Please respect copyright.PENANALkO8K0nevr
62580Please respect copyright.PENANA3h8KGERueb
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.62580Please respect copyright.PENANAcDOgtPVjES
62580Please respect copyright.PENANAbi8T1L9nMg
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.62580Please respect copyright.PENANAFv0rkn7Qdm
62580Please respect copyright.PENANAJxTKWPuS0v
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.62580Please respect copyright.PENANAtIml20DXcP
62580Please respect copyright.PENANAGO5UzMj2Nv
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.62580Please respect copyright.PENANAqx9v3cpFfa
62580Please respect copyright.PENANAXVSkU1je8T
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.62580Please respect copyright.PENANAlspnmP0QJw
62580Please respect copyright.PENANA5U2fry8c9f
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.62580Please respect copyright.PENANA7hDWFidjwj
62580Please respect copyright.PENANAYG0kJbdPaI
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.62580Please respect copyright.PENANAv5W8gaHi3i
62580Please respect copyright.PENANAQ5I2p29iYq
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.62580Please respect copyright.PENANADyh9el9KzS
62580Please respect copyright.PENANAqnMhMHoG7A
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.62580Please respect copyright.PENANAYYnKe8YgIC
62580Please respect copyright.PENANA8k9ZNLZby6
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.62580Please respect copyright.PENANAzm6zk040HF
62580Please respect copyright.PENANAVHfh1HNZYv
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.62580Please respect copyright.PENANAQg8Mr4QKxU
62580Please respect copyright.PENANA4grGvDHg5K
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.62580Please respect copyright.PENANApxf4q3ip8z
62580Please respect copyright.PENANA1DBK0pjOiR
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.62580Please respect copyright.PENANAyB2dnfsyik
62580Please respect copyright.PENANAv3EVCgq7Q2
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.62580Please respect copyright.PENANAUl6uECWXLF
62580Please respect copyright.PENANA2yn2EXxtQQ
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.62580Please respect copyright.PENANAwBAD4PIEWG
62580Please respect copyright.PENANAev4hSvgeQ2
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.62580Please respect copyright.PENANAdvddHj6Ryd
62580Please respect copyright.PENANArDp8t83bNR
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.62580Please respect copyright.PENANATdqOkgGjyM
62580Please respect copyright.PENANAhuzuY6Co6X
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.62580Please respect copyright.PENANAJ25lpLGCVS
62580Please respect copyright.PENANAg9qTUivd83
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.62580Please respect copyright.PENANAFNnmzGic8e
62580Please respect copyright.PENANAaZKk66PyJD
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.62580Please respect copyright.PENANAxG2c9Vlklv
62580Please respect copyright.PENANA9m9yizXldc
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.62580Please respect copyright.PENANAselXI6PT8w
62580Please respect copyright.PENANA2kh3cJKYUM
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.62580Please respect copyright.PENANAUeGgFzNZHQ
62580Please respect copyright.PENANAx9dDbi8Boh
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.62580Please respect copyright.PENANADbZ5Ly8HR5
62580Please respect copyright.PENANAlg77SgAM5P
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.62580Please respect copyright.PENANAuigTRnMV1C
62580Please respect copyright.PENANA95e4rtLAoo
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.62580Please respect copyright.PENANAuMQxeF4FH6
62580Please respect copyright.PENANASLrP5KCLaE
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.62580Please respect copyright.PENANAQ9RwH4jH0A
62580Please respect copyright.PENANAenGceJLyLL
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.62580Please respect copyright.PENANA8yqSyUu0Fm
62580Please respect copyright.PENANAkzfvLQuCyc
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.62580Please respect copyright.PENANAhCDOKDfUoo
62580Please respect copyright.PENANALbdZ9O7qnp
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.62580Please respect copyright.PENANAfb21FTYdvT
62580Please respect copyright.PENANAbie3SfBgne
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"62580Please respect copyright.PENANAvGL7DWlgmY
62580Please respect copyright.PENANAKesDFC2grN
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.62580Please respect copyright.PENANAJL0vYUuYiB
62580Please respect copyright.PENANAp38bbHKn0S
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.62580Please respect copyright.PENANAxxpYgLVwov
62580Please respect copyright.PENANAPdylKSTt11
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.62580Please respect copyright.PENANA5vQpuUGecC
62580Please respect copyright.PENANAwLxXMNTfG9
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.62580Please respect copyright.PENANAVn01j6UWQM
62580Please respect copyright.PENANAovl3e6Gmf5
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.62580Please respect copyright.PENANACPEpNXyi4m
62580Please respect copyright.PENANAUdYt9C4RCo
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.62580Please respect copyright.PENANAwerV0EzCHN
62580Please respect copyright.PENANAcvFY7kNtQa
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.62580Please respect copyright.PENANAakW0AqfwyJ
62580Please respect copyright.PENANAMNIbexkswc
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.62580Please respect copyright.PENANAeLjteagyYd
62580Please respect copyright.PENANAO1iCtC4Oqi
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.62580Please respect copyright.PENANAAHGO6lGaOy
62580Please respect copyright.PENANArin0bgSuiA
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.62580Please respect copyright.PENANAARhqg2sbGP
62580Please respect copyright.PENANAW6l1uRZ6qo
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.62580Please respect copyright.PENANAPrjfLfsvVE
62580Please respect copyright.PENANAIhAwcXqFUf
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.62580Please respect copyright.PENANAD9wKMFvNvO
62580Please respect copyright.PENANABZlfupaZmE
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.62580Please respect copyright.PENANABgQQ7s6tEo
62580Please respect copyright.PENANAQVZIrPBnlw
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.62580Please respect copyright.PENANA90U5U8lSeZ
62580Please respect copyright.PENANAt6ehO6ZU4W
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.62580Please respect copyright.PENANAFjAdDmCbNM
62580Please respect copyright.PENANAb0qKzdAGuo
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.62580Please respect copyright.PENANAbU4J6t0qKo
62580Please respect copyright.PENANAg3DZeaJy8x
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.62580Please respect copyright.PENANAY5o3hPyTJL
62580Please respect copyright.PENANAHLqvDgqBvS
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.62580Please respect copyright.PENANAsAH9OBPRYT
62580Please respect copyright.PENANA8JpCmgwifL
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.62580Please respect copyright.PENANAN4vtiXWlcw
62580Please respect copyright.PENANA1aIDtXXGvQ
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.62580Please respect copyright.PENANAn3GRWuaUrd
62580Please respect copyright.PENANA6keqEjG1Xs
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.62580Please respect copyright.PENANADtXBpeE5FL
62580Please respect copyright.PENANAA7e10R08Wa
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.62580Please respect copyright.PENANAzoc6JCFTUQ
62580Please respect copyright.PENANA3u7kWBiIrk
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.62580Please respect copyright.PENANAt4oUTdG1MK
62580Please respect copyright.PENANApccSCsrccM
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.62580Please respect copyright.PENANAP0X7yqtszC
62580Please respect copyright.PENANA7PIwQs3Pqu
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.62580Please respect copyright.PENANAzYjwORHisL
62580Please respect copyright.PENANAOho8ETkSVQ
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.62580Please respect copyright.PENANA3W7rTgE5DM
62580Please respect copyright.PENANAxPLkJPRSpf
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.62580Please respect copyright.PENANAdVDzEnAPKn
62580Please respect copyright.PENANAnNX8gQB1sI
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.62580Please respect copyright.PENANAX5CVcgWsuh
62580Please respect copyright.PENANANPrR9TidXr
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.62580Please respect copyright.PENANAP35QxOrh4s
62580Please respect copyright.PENANA3jmfxI5CFY
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.62580Please respect copyright.PENANALRDCVdBhJh
62580Please respect copyright.PENANAGtm7AhL03H
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.62580Please respect copyright.PENANAcNxBUaPF9T
62580Please respect copyright.PENANA3tgJIohJYY
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.62580Please respect copyright.PENANAWHtgWiZCtW
62580Please respect copyright.PENANA0L9rDrqsAU
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.62580Please respect copyright.PENANAuS21OLapYa
62580Please respect copyright.PENANAm63KKoTPz8
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.62580Please respect copyright.PENANA3MdEQvFV6D
62580Please respect copyright.PENANACuNeeYo89Q
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.62580Please respect copyright.PENANAsWcQO7cjOh
62580Please respect copyright.PENANAYqHUFi6FSG
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.62580Please respect copyright.PENANA1z3UoxDJyI
62580Please respect copyright.PENANAH68E3KM2C5
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.62580Please respect copyright.PENANAREhTbolEdT
62580Please respect copyright.PENANAm6iS5ZUJRi
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.62580Please respect copyright.PENANAMmnau2MsRT
62580Please respect copyright.PENANA26zONKnzJc
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.62580Please respect copyright.PENANAKV4rcMjRVd
62580Please respect copyright.PENANAJ5GNxpEsz8
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.62580Please respect copyright.PENANAr17hhfEezg
62580Please respect copyright.PENANAfw2XAXE1mf
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.62580Please respect copyright.PENANAp3nrJN2POk
62580Please respect copyright.PENANAXvbA5sAvNV
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.62580Please respect copyright.PENANAdwSRUrc8LU
62580Please respect copyright.PENANA5uU3rUOqPV
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.62580Please respect copyright.PENANAHR9SAMUHNw
62580Please respect copyright.PENANAVSD1mcFJEB
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!62580Please respect copyright.PENANAEQJg4UwGSL
62580Please respect copyright.PENANAIbg46Fcsck
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.62580Please respect copyright.PENANAvZZVcLucAJ
62580Please respect copyright.PENANAM0sVpNy49I
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 62580Please respect copyright.PENANAOwA7mrnHzF