62713Please respect copyright.PENANAOruxEzUH4H62713Please respect copyright.PENANAEu30FigbyR
Liya
62713Please respect copyright.PENANAZu7wYdyEIf
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.62713Please respect copyright.PENANAixQv1PAD1U
62713Please respect copyright.PENANABD1JkoTvLm
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.62713Please respect copyright.PENANA7HYYcEleW4
62713Please respect copyright.PENANAM91u0SpmK3
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.62713Please respect copyright.PENANA0gn1VGyGp4
62713Please respect copyright.PENANATlKD0mISSm
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.62713Please respect copyright.PENANA7nhR0lKmkI
62713Please respect copyright.PENANApiEX4PjSdO
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.62713Please respect copyright.PENANAbKM13EQzUd
62713Please respect copyright.PENANAJSLvllz9eO
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.62713Please respect copyright.PENANATyMrYlsKzN
62713Please respect copyright.PENANAvfWvrfGmgc
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.62713Please respect copyright.PENANAfLtzPuWV9V
62713Please respect copyright.PENANAyxLXk7Ppuv
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.62713Please respect copyright.PENANAEYttPvPfFi
62713Please respect copyright.PENANAmwEudUwWC9
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.62713Please respect copyright.PENANA52yMDNsQ2s
62713Please respect copyright.PENANA3oAPur8XvH
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.62713Please respect copyright.PENANAJd0tpMAjm9
62713Please respect copyright.PENANAlIe1Ng6q5p
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.62713Please respect copyright.PENANAePjvwkjktk
62713Please respect copyright.PENANASViE3yytv5
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.62713Please respect copyright.PENANAly9Uq3bMGj
62713Please respect copyright.PENANA2dVz1LRCph
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.62713Please respect copyright.PENANAKldrC2hsVX
62713Please respect copyright.PENANAvp9Y2kDH2L
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.62713Please respect copyright.PENANAbLXwMWevcx
62713Please respect copyright.PENANAeg6vJ6CMgI
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.62713Please respect copyright.PENANAlvNL2K0GXi
62713Please respect copyright.PENANAd3Me4kYL0p
62713Please respect copyright.PENANA2LprvJ6m8X
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.62713Please respect copyright.PENANAdKVCgd0r10
62713Please respect copyright.PENANA9NTRKdworA
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.62713Please respect copyright.PENANAHf0lglu9S2
62713Please respect copyright.PENANAjrsI4bodim
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.62713Please respect copyright.PENANA9CqfRCngT3
62713Please respect copyright.PENANAeaHdMDiGyd
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.62713Please respect copyright.PENANADEp4BwAvdY
62713Please respect copyright.PENANAf1FphUvrCp
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.62713Please respect copyright.PENANAcCfFGAWUSx
62713Please respect copyright.PENANAW40QaChbmm
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku62713Please respect copyright.PENANAtvPzlFjQ6g
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.62713Please respect copyright.PENANABdE5Y4FDCE
62713Please respect copyright.PENANANv8oSzJpGy
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.62713Please respect copyright.PENANA6xWwTKjVcq
62713Please respect copyright.PENANA5dUmAw4Xdf
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??62713Please respect copyright.PENANAM4XeQPoUYD
62713Please respect copyright.PENANAiakje8Tsgj
Plakk!!62713Please respect copyright.PENANAMS4Nee4zbQ
62713Please respect copyright.PENANAGo43GSZ8B0
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.62713Please respect copyright.PENANAURaryVNxHo
62713Please respect copyright.PENANAUhGBM6kZwS
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.62713Please respect copyright.PENANAmIjF53HwEl
62713Please respect copyright.PENANAcEcnX5xcnK
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.62713Please respect copyright.PENANAcnbKj4jSRp
62713Please respect copyright.PENANAmBHK5XtS7o
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.62713Please respect copyright.PENANAvtipM1gs6P
62713Please respect copyright.PENANATjtGZvOh1d
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.62713Please respect copyright.PENANAv89BUAGJ6b
62713Please respect copyright.PENANAH9UxoIToiU
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.62713Please respect copyright.PENANAVexxRn0FWW
62713Please respect copyright.PENANA0aDTn8lpaO
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.62713Please respect copyright.PENANAe1HMjG6eAa
62713Please respect copyright.PENANAOedrxGHpat
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.62713Please respect copyright.PENANAub6qwaezKz
62713Please respect copyright.PENANAfgHpxc4jna
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.62713Please respect copyright.PENANAezqDfklC6s
62713Please respect copyright.PENANANubVhexJKG
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.62713Please respect copyright.PENANAoc9NmONJio
62713Please respect copyright.PENANANCHOhwM7GF
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.62713Please respect copyright.PENANAnBh4gU1jUf
62713Please respect copyright.PENANAFmyZmrCsJN
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.62713Please respect copyright.PENANAqQd2hfRCer
62713Please respect copyright.PENANATWef3A1FHF
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.62713Please respect copyright.PENANAmpYFhkN2JF
62713Please respect copyright.PENANA7UxoADmbWG
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.62713Please respect copyright.PENANABr1aRFTAto
62713Please respect copyright.PENANAOG7RCH0137
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.62713Please respect copyright.PENANAlhhkwEBhth
62713Please respect copyright.PENANAiUtFBmGcLM
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.62713Please respect copyright.PENANARUD2cymfHO
62713Please respect copyright.PENANAywEeTPXaWr
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.62713Please respect copyright.PENANAGlPWawRnpO
62713Please respect copyright.PENANA6hQsefupqG
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.62713Please respect copyright.PENANA7lS0mxflkV
62713Please respect copyright.PENANAf355zVTh04
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.62713Please respect copyright.PENANAUgzV4eURSu
62713Please respect copyright.PENANAAlMImuHfnV
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.62713Please respect copyright.PENANA1qy1wOPAQ2
62713Please respect copyright.PENANAsVRzxA1Pgb
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.62713Please respect copyright.PENANAg9xqgkUErq
62713Please respect copyright.PENANAe8I8Dlaph6
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.62713Please respect copyright.PENANApH2FFLog7l
62713Please respect copyright.PENANA3lVNdOI89k
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.62713Please respect copyright.PENANAidhQ0eL0s9
62713Please respect copyright.PENANA5omH09ALcK
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.62713Please respect copyright.PENANAZq1XYwuJI3
62713Please respect copyright.PENANAmjAVMN958E
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.62713Please respect copyright.PENANAS5WKQfmjaT
62713Please respect copyright.PENANARrF9Mww93z
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.62713Please respect copyright.PENANAg2AQByXyF0
62713Please respect copyright.PENANAODlldVBUsF
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.62713Please respect copyright.PENANA2dn6k0qFA7
62713Please respect copyright.PENANACyZ2iqfdU2
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.62713Please respect copyright.PENANAUYHJZVUkOc
62713Please respect copyright.PENANA95m0LKbccV
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.62713Please respect copyright.PENANAZDKOaPHip3
62713Please respect copyright.PENANA0Joe2U9DG8
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.62713Please respect copyright.PENANAbnHuCV1xfz
62713Please respect copyright.PENANAlqyUbnhFjJ
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.62713Please respect copyright.PENANAe0n846voPW
62713Please respect copyright.PENANARWRjv7tqcP
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.62713Please respect copyright.PENANAgIO2w99oCu
62713Please respect copyright.PENANAokVPSyCrqk
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.62713Please respect copyright.PENANAj08QzqD4nz
62713Please respect copyright.PENANALxzxfiFcEg
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.62713Please respect copyright.PENANAhneYapNh2q
62713Please respect copyright.PENANAO2LVkWUTxR
“27 tahun, Ma” balasku singkat.62713Please respect copyright.PENANAAHprYMVzQu
62713Please respect copyright.PENANAx1FOt56XoB
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.62713Please respect copyright.PENANA0SYfXmYmTf
62713Please respect copyright.PENANA6Sqgj1jvMt
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.62713Please respect copyright.PENANAm0zojbfZpf
62713Please respect copyright.PENANA1YB0eGpgda
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.62713Please respect copyright.PENANAWmfWzKaLgo
62713Please respect copyright.PENANAU1rzISjMCB
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.62713Please respect copyright.PENANAHRIrAJPgXI
62713Please respect copyright.PENANAVMFx3aZEI6
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.62713Please respect copyright.PENANALdDTNBRYR9
62713Please respect copyright.PENANASbAs3CG94j
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.62713Please respect copyright.PENANAMnWEQKbke2
62713Please respect copyright.PENANAVUwLeL71mM
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.62713Please respect copyright.PENANAbk5tI0ADLt
62713Please respect copyright.PENANAsv9YezbAFP
DEGH!62713Please respect copyright.PENANASB1BcGUv0T
62713Please respect copyright.PENANAVZBSzpm5MW
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.62713Please respect copyright.PENANA9pV2Im2yfH
62713Please respect copyright.PENANACfz8c85SRE
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.62713Please respect copyright.PENANAIkMtj5R1Ql
62713Please respect copyright.PENANAysYtP1srfl
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.62713Please respect copyright.PENANAsDhrcOINqS
62713Please respect copyright.PENANAyVJYfW3zZ6
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.62713Please respect copyright.PENANAg5KR1sOtYS
62713Please respect copyright.PENANAO4mkdKcPQb
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.62713Please respect copyright.PENANAu18ApIIOMw
62713Please respect copyright.PENANAX4kgnUuCdj
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.62713Please respect copyright.PENANA6FVlIPLFgT
62713Please respect copyright.PENANAnyb8NEJ93o
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.62713Please respect copyright.PENANAOteScorAiz
62713Please respect copyright.PENANA9wScq6diP3
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.62713Please respect copyright.PENANAHpjO0xZqFv
62713Please respect copyright.PENANA4MnbHQsN92
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.62713Please respect copyright.PENANAkyS6bfE1s8
62713Please respect copyright.PENANAz6ASyNwsao
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.62713Please respect copyright.PENANAo0N4aJnWeG
62713Please respect copyright.PENANA2lSStFwZRL
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.62713Please respect copyright.PENANAegavwxfQfJ
62713Please respect copyright.PENANAJ6hT7goQxd
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.62713Please respect copyright.PENANAJc9eHSB1aM
62713Please respect copyright.PENANAZTeMdkK0Ls
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.62713Please respect copyright.PENANAzN0B4kATuM
62713Please respect copyright.PENANAC1rNVXGJBu
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.62713Please respect copyright.PENANAULhNfxL9l3
62713Please respect copyright.PENANAoOUJZqEowq
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.62713Please respect copyright.PENANAP0u0GHwkKg
62713Please respect copyright.PENANAo0GmYVLzw9
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.62713Please respect copyright.PENANAuLQffHY51j
62713Please respect copyright.PENANAXnaxJA5zIl
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.62713Please respect copyright.PENANAV4HtUWgQ6A
62713Please respect copyright.PENANATh9mwFgpaV
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.62713Please respect copyright.PENANArwOTGOR6JF
62713Please respect copyright.PENANAxpoWSIQmyv
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.62713Please respect copyright.PENANAdpyUNBDsNz
62713Please respect copyright.PENANA1NhtsjE7CZ
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.62713Please respect copyright.PENANAlwSd0qiWGS
62713Please respect copyright.PENANAqTrz3CPene
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.62713Please respect copyright.PENANAyPzotxhIE2
62713Please respect copyright.PENANA3UOqQee89K
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.62713Please respect copyright.PENANA8KjQ4XH14m
62713Please respect copyright.PENANAcHCXZSgGcV
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.62713Please respect copyright.PENANASlCW6armNA
62713Please respect copyright.PENANAVUemF555fl
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.62713Please respect copyright.PENANAzCMhktGvBv
62713Please respect copyright.PENANA5G08TgM8eO
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.62713Please respect copyright.PENANAWy6FXaoeDf
62713Please respect copyright.PENANAVx602xHbQf
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.62713Please respect copyright.PENANAt56DSzLIdN
62713Please respect copyright.PENANAAr3bIn1PHp
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.62713Please respect copyright.PENANAx44FYe2pwY
62713Please respect copyright.PENANApmMCwNwaMf
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.62713Please respect copyright.PENANAGwP0aLJmzQ
62713Please respect copyright.PENANAPUbanng2JI
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.62713Please respect copyright.PENANAGBCWykrjtV
62713Please respect copyright.PENANAPm9bpRZGgx
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.62713Please respect copyright.PENANAuVyxhOxClT
62713Please respect copyright.PENANA7gGoLoW83A
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.62713Please respect copyright.PENANAjBHd9OtIsA
62713Please respect copyright.PENANAtkmbJ6dkX5
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.62713Please respect copyright.PENANA5xnd39fAE4
62713Please respect copyright.PENANA0mJa3lN1Mf
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.62713Please respect copyright.PENANA5pWVy0nIxD
62713Please respect copyright.PENANA9v0nWvgLqk
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.62713Please respect copyright.PENANA4ZRDVCxrPU
62713Please respect copyright.PENANAvTKQn1Snjj
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.62713Please respect copyright.PENANAt3UPE0yuyz
62713Please respect copyright.PENANA05ZTmSNmhS
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.62713Please respect copyright.PENANAoM710tvb14
62713Please respect copyright.PENANAHzWwg1U0hK
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.62713Please respect copyright.PENANArsX8agJim5
62713Please respect copyright.PENANAbaG1qTrrYm
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.62713Please respect copyright.PENANAJDnYU3UKAD
62713Please respect copyright.PENANA82S0yx3Pd6
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .62713Please respect copyright.PENANAlA5IPewCry
62713Please respect copyright.PENANAtF86oth6T9
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.62713Please respect copyright.PENANAMGo9FkUSa9
62713Please respect copyright.PENANABFawqKim0V
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.62713Please respect copyright.PENANA2pK2ZIGNO9
62713Please respect copyright.PENANAWsVq6yRVfp
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.62713Please respect copyright.PENANAAbPvLt7ix6
62713Please respect copyright.PENANAooMShVbUkG
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.62713Please respect copyright.PENANAMwZjPszT4F
62713Please respect copyright.PENANAWgeeGQoMKo
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.62713Please respect copyright.PENANAVkol8D6rym
62713Please respect copyright.PENANADcTrZ6uH6S
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.62713Please respect copyright.PENANAIrk0271kga
62713Please respect copyright.PENANA2Nv9QHBcpc
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.62713Please respect copyright.PENANA0YgOJgjPha
62713Please respect copyright.PENANAmaYChxnSUf
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.62713Please respect copyright.PENANAG4KdxPpy9i
62713Please respect copyright.PENANAFrSg40L1fG
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.62713Please respect copyright.PENANAcgXt0KIG6D
62713Please respect copyright.PENANA6o9XsNN5t5
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.62713Please respect copyright.PENANArazmAuUUUo
62713Please respect copyright.PENANAaorp2ifEZ8
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.62713Please respect copyright.PENANAS5VmYnwZ4C
62713Please respect copyright.PENANAcW9uGUTQrG
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.62713Please respect copyright.PENANAt8J0kbtI4L
62713Please respect copyright.PENANAxAP61fh97L
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.62713Please respect copyright.PENANAuoFzwdCdyj
62713Please respect copyright.PENANAPdpkoRMSqM
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”62713Please respect copyright.PENANAAuBFElf1hs
62713Please respect copyright.PENANAwQf3MNALVk
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.62713Please respect copyright.PENANAZNkKFZBodk
62713Please respect copyright.PENANAZ2Df3kPNsm
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.62713Please respect copyright.PENANA0k7PBj564F
62713Please respect copyright.PENANABbXXTzTKEa
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.62713Please respect copyright.PENANA7bUgCGYXhc
62713Please respect copyright.PENANAqAw6XEre8i
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.62713Please respect copyright.PENANAIOrlICeIY9
62713Please respect copyright.PENANAxr3sHjfYjc
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.62713Please respect copyright.PENANA1AfB8BsX1r
62713Please respect copyright.PENANA0SisrrbzCG
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.62713Please respect copyright.PENANAVBmHh7lntN
62713Please respect copyright.PENANAOzPjtEcnC1
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.62713Please respect copyright.PENANAgRKZfKaBON
62713Please respect copyright.PENANAc1CPqTlFLq
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.62713Please respect copyright.PENANAAYr8M4tEv1
62713Please respect copyright.PENANAvj7bMrPkDF
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.62713Please respect copyright.PENANAoWL8qYxDAa
62713Please respect copyright.PENANAapNGZCdfqG
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.62713Please respect copyright.PENANAL8TwVNgQa2
62713Please respect copyright.PENANAkg9iM1JLUI
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 62713Please respect copyright.PENANAUkQpI1SlPA