67237Please respect copyright.PENANACwLQM33j0l
“Memang binal kamu Dek” Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng melihatku dengan tatapan tidak percaya.67237Please respect copyright.PENANASO4v1MGsj8
67237Please respect copyright.PENANA1fBkvFYbjB
Aku kemudian tersentak dari ilusi birahiku sendiri sambil tertunduk malu mendengar perkataan Mang Dedi. Tak kusadari di sebelah tempat ku berdiri terdapat sebuah cermin yang memperlihatkan tubuhku dalam ketelanjangan dan ekspresi yang begitu bernafsu.67237Please respect copyright.PENANAuHC4jHeXUc
67237Please respect copyright.PENANAusfMbvY39o
“Itu aku??” tanyaku dalam hati.67237Please respect copyright.PENANADFcZHRPBra
67237Please respect copyright.PENANAfQvoTtMdSy
Aku tiba-tiba memandang diri seperti orang yang kehilangan akal sehat. Rasanya sungguh tak percaya bagaimana aku menjadi binal dan senakal ini.67237Please respect copyright.PENANAV94BqO35eb
67237Please respect copyright.PENANANWfAceDaYx
Wajahku yang tampak memerah, nafasku yang naik turun terengah, dan badanku yang mengkilat oleh keringat gairah, seolah memberitahu bahwa aku benar-benar sudah bertransformasi menjadi wanita pengejar syahwat dan birahi. Bukan yang baik-baik dan alim lagi.67237Please respect copyright.PENANA54nv7gWsxt
67237Please respect copyright.PENANASQHU0JrUAT
Dalam keheningan tatapku ke arah cermin itu kurasakan ada semacam aliran listrik yang menggelitik badanku hingga menggigil kehilangan tenaga. Rasa malu itu pula membuatku secara reflek menutupi bagian-bagian tubuhku yang sedari tadi sudah aku pamerkan secara gratis kepada Mang Dedi.67237Please respect copyright.PENANAOucXPIfvZe
67237Please respect copyright.PENANAhWmoYhIgcn
“Kenapa ditutup??” tanya Mang Dedi menggodaku.67237Please respect copyright.PENANASZdgIkfyFO
67237Please respect copyright.PENANA80oVG39I48
Aku menggeleng pelan tak berani menatapnya balik, “Gapapa” jawabku singkat menahan malu.67237Please respect copyright.PENANAvDO9Lus9gu
67237Please respect copyright.PENANAsFp63Ai4tQ
Dari sudut mataku, aku kemudian melihat Mang Dedi beranjak mendekat. Dia meraih telapak tanganku dan memegangnya dengan erat. Sejenak Mang Dedi menghembuskan nafas lirih seolah ingin memberitahukan sesuatu padaku.67237Please respect copyright.PENANA1m05GRNuH6
67237Please respect copyright.PENANA3d2lamNie8
“Dia akan merayu lagi..” batinku seolah bisa menebak apa yang akan dia lakukan.67237Please respect copyright.PENANAC3t0eXMmNX
67237Please respect copyright.PENANA5GuP94ga71
Namun betapa kagetnya aku saat Mang Dedi malah membawa tanganku ke bagian bibirnya dengan begitu cepat. Mang Dedi menciumi punggung tanganku tersebut dengan mesra dan begitu hangat sedemikian rupa hingga aku bisa merasakannya sampai sejauh lututku.67237Please respect copyright.PENANAVD0NVNUEK7
67237Please respect copyright.PENANA5mKeEtHl5Z
Untuk sesaat Mang Dedi tak berkata-kata, dia menarik daguku dan memandangi wajahku. Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu.67237Please respect copyright.PENANAqDYJWsEHVq
67237Please respect copyright.PENANA2sGYxSI9w0
“Kamu tidak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, dan sudah seharusnya kamu perlihatkan itu semua padaku” ucapnya melayangkan pujian.67237Please respect copyright.PENANA1ka1aw3DLy
67237Please respect copyright.PENANAVJKPbwk533
Spontan aku mengulum senyum, “Bisa gak sih gak gombal terus??” ucapku memprotes.67237Please respect copyright.PENANAhem3zeOVzw
67237Please respect copyright.PENANAGZReqf1FRE
Tapi dari dalam lubuk hati, aku begitu senang dan melayang mendengar pujian Mang Dedi yang tak pernah berhenti itu. Seolah tersihir oleh kata-kata manis yang secara tidak langsung membuatku merasa bahwa aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini.67237Please respect copyright.PENANAYFJk9jzAPv
67237Please respect copyright.PENANAy8PFY1VSU2
“Wanita cantik seperti kamu gak boleh menyentuh diri sendiri kayak tadi Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum menoel hidungku.67237Please respect copyright.PENANA5mdBFTjjrC
67237Please respect copyright.PENANAxXtBtgpEqA
“Lain kali kalau sange bilang aja..." lanjutnya mengeluarkan candaan.67237Please respect copyright.PENANAAay8DSrUwz
67237Please respect copyright.PENANAbgnTrxMf9N
Aku tepuk dadanya pelan sambil tersenyum malu mendengar gurauan Mang Dedi tersebut. Rasa hangat menyebar dalam hatiku seiring perlakuan manis dan candaannya yang selalu berhasil membuatku tersenyum renyah. Rasanya, karena hal-hal kecil seperti ini pula kenapa aku selalu bisa dengan mudah mabuk dan hanyut kedalam pelukannya.67237Please respect copyright.PENANAGq3vdOUnTC
67237Please respect copyright.PENANAFz7CkQKs1e
“Sini Dek Liya, rebahan sama aku! Kamu pasti capek” ucap Mang Dedi merebahkan diri diatas kasur dan menepuk bagian kosong disampingnya.67237Please respect copyright.PENANAuCSoI8LOJd
67237Please respect copyright.PENANATq54xl9aVz
Disaat Mang Dedi telentang itu, mataku tak sengaja memandang ke arah paha dan celana pendek Mang Dedi yang terlihat agak mengembung karena isi didalamnya. Beberapa kali ku teguk ludahku sendiri karena tiba-tiba saja pikiranku jadi nakal, ingin merasakan kembali batang penis besar dan tak disunat itu di dalam mulutku sendiri.67237Please respect copyright.PENANA6GyzyEidax
67237Please respect copyright.PENANAm7bzkULt1x
Entah darimana datangnya keberanianku, tiba-tiba saja aku berucap, “Ma--mas mau aku kulum gak??” tanyaku sedikit gugup.67237Please respect copyright.PENANA9Wkeq582qK
67237Please respect copyright.PENANAOlgtZOqjJi
Dadaku tiba-tiba berdesir kencang, merasa sangat nakal dan sexy disaat bersamaan ketika dengan penuh sukarela ku tawarkan mulutku sendiri untuk memberikan kenikmatan. Belum lagi rasanya hatiku semakin gugup ketika Mang Dedi hanya diam menatap tak percaya padaku belum memberikan jawaban.67237Please respect copyright.PENANAuVJIg5w448
67237Please respect copyright.PENANAmGGTs8QBhs
“Ihh.. malah diem!!” ucapku ketus menghilangkan malu.67237Please respect copyright.PENANAxAbtheUY7g
67237Please respect copyright.PENANAYzvbdGx9uV
Tapi Mang Dedi dengan santai menahan senyumnya, “Coba, kamu bilang apa tadi Dek??” tanyanya terlihat senang.67237Please respect copyright.PENANAjg02vD0p8e
67237Please respect copyright.PENANAsePqHB3Ytx
"Kamu mau ngulum ini??" Sambungnya berpura-pura mengelus penisnya di balik celana.67237Please respect copyright.PENANAAyBN1ZpF6e
67237Please respect copyright.PENANAtNwWNyidwo
Ku anggukan kepalaku pelan merasa diriku sungguh amat berani saat itu. Dengan hati yang berdebar aku kemudian merangkak menghampiri Mang Dedi yang terduduk dan bersandar di tembok kontrakannya dengan selangkangannya yang terbuka mengangkang.67237Please respect copyright.PENANAbNTpS5gEmj
67237Please respect copyright.PENANAr7CRlAAhyk
Tanpa berbasa basi lagi, Kuraih pinggiran karet celana pendek Mang Dedi dan ku tarik turun melewati selangkangannya. Seketika itu juga, batang penisnya yang masih nampak tertidur itu mencuat keluar seperti melambai-lambai menyapa birahiku.67237Please respect copyright.PENANAaeVK4AmZhn
67237Please respect copyright.PENANAMMIlhiU0wj
Aku meneguk ludahku berkali-kali. Seketika menjadi begitu bernafsu, rasanya kemaluan besar milik penjual sayur langgananku itu seperti magnet bagi gairahku.67237Please respect copyright.PENANABRUNBFHzLz
67237Please respect copyright.PENANAA2stkLgfDP
"Gila besar sekali!!" Batinku berteriak tetap saja merasa kaget melihat kebesaran penis Mang Dedi.67237Please respect copyright.PENANA8Ot9SuAcDZ
67237Please respect copyright.PENANA0cx0HbfuHd
Meski sudah sebanyak dua kali aku melihatnya, tetap saja aku masih dibuat kaget dan tidak percaya. Selama ini aku tidak terlalu sadar dan memperhatikan kalau ukuran penis Mang Dedi ternyata hampir sama dengan ukuran lenganku.67237Please respect copyright.PENANAoe3kl8tJkb
67237Please respect copyright.PENANAvTV1JbB1iG
Walau dalam keadaan yang masih belum tegang saja, satu genggaman tanganku saja belum cukup untuk melingkar secara penuh disana.67237Please respect copyright.PENANA3zc7otM9aE
67237Please respect copyright.PENANA6iSghzNziS
“Hehehe....., kenapa sayang?? Masih kaget aja sama kontolku.." ucap Mang Dedi terkekeh.67237Please respect copyright.PENANACVPmos12vA
67237Please respect copyright.PENANAvDFqNErkyg
Kuurut pelan batang tersebut sambil ku tatap mata Mang Dedi, "Kok bisa si Mas?" Tanyaku sangat-sangat penasaran. Dalam genggaman tanganku tersebut, kurasakan penis Mang Dedi berdenyut dan sedikit mengangguk-angguk.67237Please respect copyright.PENANAY2MJi6JpxO
67237Please respect copyright.PENANAQooYg820Od
"Bisa apa Dek Liya?" Ucapnya malah menanya balik.67237Please respect copyright.PENANA9nRjO1Bf5X
67237Please respect copyright.PENANAI6TtVhDR4H
Kugoyangkan batang penisnya sekali, "Bisa besar kayak gini.." jawabku makin diburu nafsu.67237Please respect copyright.PENANAMcihH6bFx8
67237Please respect copyright.PENANAqLGPmFEWFF
"Hehehe. Itu emang anugerah dari tuhanku untuk bisa melaksanakan tugas memuaskan wanita-wanita kayak kamu sayang...," balasnya terkekeh mengelus kepalaku.67237Please respect copyright.PENANAXqJ0DgyBAG
67237Please respect copyright.PENANABgXEW31c3E
"Kayak aku gimana?" Tanyaku penasaran.67237Please respect copyright.PENANAkTBZUfO0fM
67237Please respect copyright.PENANAzq0sWIct1i
Kali ini Mang Dedi mengangkat bahunya, "Ya kayak kamu sayang.. terperangkap gak bisa bebas menikmati kenikmatan dunia sama sekali.." jawabnya semakin membuatku bingung.67237Please respect copyright.PENANAd5sx3cOAeL
67237Please respect copyright.PENANACLbr2OsaxA
"Ga ngerti aku Mas.." ucapku menggeleng.67237Please respect copyright.PENANAsBMrHwN5w8
67237Please respect copyright.PENANAYdxkv5iPWZ
Lagi-lagi Mang Dedi terkekeh, "Hehehe..., apa coba yang berubah setelah kamu kenal sama aku?" Tanyanya lagi.67237Please respect copyright.PENANAV5D7MMC6wa
67237Please respect copyright.PENANAnur7uo3JBm
"Banyak sih.." jawabku singkat tanpa berpikir.67237Please respect copyright.PENANApirb7ugUvs
67237Please respect copyright.PENANAtTN9m29urG
"Pernah kepikiran gak kalau kamu bakalan kayak gini?"67237Please respect copyright.PENANA8WYBlHJzR6
67237Please respect copyright.PENANAiTcuHRMFeU
Aku menggeleng, "Ga pernah, aku gapernah kepikiran jadi begini" jawabku singkat.67237Please respect copyright.PENANA5vUrV43EgP
67237Please respect copyright.PENANAwRw5EjFpDM
"Nah! Itulah tujuan aku datang ke kehidupanmu Dek Liya. Buat nyadarin kalau selama ini kamu udah menjalani kehidupan yang salah..." balas Mang Dedi berbicara banyak.67237Please respect copyright.PENANAA9Sz3wsahC
67237Please respect copyright.PENANApmnMqrlrAQ
"Apa sih Mas bikin orang pusing aja!!" Ucapku ketus dibuatnya berpikir. Gairah yang tadi sudah bangkit menggebu-gebu itu terpaksa harus padam kembali dengan terpaksa.67237Please respect copyright.PENANAID9BkXrt7F
67237Please respect copyright.PENANAlkrNjlHjMY
Untuk sesaat Mang Dedi hanya tersenyum, dia menarik daguku dan membelai pipiku. "Kamu tidak perlu mengerti sayang.. cukup jadi dirimu sekarang dan ikuti saja setiap prosesnya. Percayalah aku akan membawamu ke dalam jalan keselamatan." Ucap Mang Dedi tersenyum.67237Please respect copyright.PENANA59iRNNT2VU
67237Please respect copyright.PENANAt9hkrurfsk
Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku sekali lagi yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu. Masih belum kumengerti apa maksud dari perkatannya tersebut, namun masa bodoh denga hal itu karena aku sudah sangat terangsang.67237Please respect copyright.PENANAaVObSrCBKd
67237Please respect copyright.PENANAoPW63mKqkb
"Yaudah ayo dilanjutin Dek..," senyum Mang Dedi nakal menggodaku.67237Please respect copyright.PENANAfyOWh5ZvlK
67237Please respect copyright.PENANAplcmbr3ZhO
Diarahkannya kepalaku yang masih tertutup hijab itu ke arah penisnya sementara tangan satunya lagi memegang pangkal batang kemaluannya. Aku tahu Mang Dedi menginginkan aku untuk mengulum batang kemaluannya sesegera mungkin.67237Please respect copyright.PENANAgRHOMD698L
67237Please respect copyright.PENANAZMvSzE93Y3
Karena itu tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Mang Dedi yang masih dalam keadaan setengah menegang itu. Jari-jariku amat telaten mengurut pangkal penisnya agar kulit kulup yang menutupi bagian kepala jamurnya bisa turun ke bawah.67237Please respect copyright.PENANAPgpama7mkW
67237Please respect copyright.PENANA5UG5O1PfFB
"Uugghh.. angetnya mulutmu Dek... sshhhhh...," Mang Dedi mendesis saat ku caplok dengan pelan ujung penisnya memakai mulutku.67237Please respect copyright.PENANAxtaDMg2Mu5
67237Please respect copyright.PENANA9pZ3QadAYg
Kujilati pelan kepala jamur Mang Dedi yang berwarna coklat itu sambil sesekali ujung lidahku bermain di lubang yang ada di ujung kepala penisnya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan.67237Please respect copyright.PENANAVnPWFyLiKy
67237Please respect copyright.PENANACF3n9w8u0k
Sambil mulut dan tanganku terus bekerja memanjakan penisnya, mataku senantiasa menatap mata Mang Dedi. Sesekali aku pun melempar senyum manisku padanya jika mulutku sedang tak dipenuhi oleh alat kemaluannya. Dengan begitu, aku seolah ingin memberitahunya kalau aku begitu menikmati kulumanku pada penis besarnya.67237Please respect copyright.PENANASCLbQSyM00
67237Please respect copyright.PENANAvLEI5yq8Ut
"Mmmmmppphhh.... emmmppp...,"67237Please respect copyright.PENANA4xChSeUqRJ
67237Please respect copyright.PENANAgzcjpioLwr
Mulutku bergumam tertahan layaknya seorang anak kecil yang sedang menikmati sebuah es krim yang begitu lezat.67237Please respect copyright.PENANAyqImbLbF3z
67237Please respect copyright.PENANAXH1sINAhS7
Sementara itu, kedua tangan Mang Dedi terus memegangi kepalaku yang berbalut hijab seolah takut aku akan melepas kulumanku dari selangkangannya. Dipeganginya kepalaku tersebut dengan agak kuat sehingga mau tak mau aku harus bisa mencuri-curi nafas di tengah kulumanku.67237Please respect copyright.PENANAp0uSF1vYHx
67237Please respect copyright.PENANAMrpCxCFg5w
Ditambah lagi dengan bau kelelakian yang semakin semerbak menyentuh hidungku dari arah selangkangan dan batang Mang Dedi. Membuatku mau tak mau semakin bersemangat dibuat begitu melayang oleh baunya yang memabukkan itu.67237Please respect copyright.PENANAsSfBra0IF0
67237Please respect copyright.PENANANN4vokpOqy
Tidak puas hanya bermain-main dengan bagian batangnya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri pangkal penis Mang Dedi yang di tumbuhi bulu-bulu itu. Aku hanya bergerak secara naluri bertujuan untuk memuaskan nafsu Mang Dedi, hingga tanpa sadar mulutku bergerak semakin ke bawah sampai pada buah kemaluannya yang menggantung begitu penuh.67237Please respect copyright.PENANAX8JF99YVAo
67237Please respect copyright.PENANAWtUNiDvfRC
"Oouuuuch..., Yaahh..., bener disitu.., sayanggg!!" Desah Mang Dedi semakin blingsatan.67237Please respect copyright.PENANALtThLeN1GT
67237Please respect copyright.PENANAcLfPr6HokT
Aku pun semakin bersemangat nakal mendengarnya, bibirku kini tidak hanya mencium saja buah zakarnya itu, tetapi juga sesekali menyedot kantungnya ke dalam mulutku hingga Mang Dedi semakin membukakan kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.67237Please respect copyright.PENANAFiGkXOJnyD
67237Please respect copyright.PENANAtU47OpzWdd
Aku tahu aku telah bertindak sangat gila. Belum pernah aku menjilati kemaluan lelaki sebernafsu dan sesemangat seperti ini. Bahkan tak ada sedikitpun rasa jijik dalam diriku ketika tanpa sengaja lidahku yang menari-nari di selangkangan Mang Dedi itu menyerempet mengenai lubang anusnya. Sangat yakin aku telah mengalahkan pelacur manapun saat memberikan layanan kepada pelanggannya.67237Please respect copyright.PENANAwbKYYsjYnT
67237Please respect copyright.PENANA9FAMjhIcWY
"Oooohhh... gila.., ooohhh gilaa sekali mulutmu Dek Liyaa..," racau Mang Dedi terdengar lagi.67237Please respect copyright.PENANAreQ6WKw9KW
67237Please respect copyright.PENANAi3IvyGormW
Tubuh Mang Dedi ku lihat bergetar-getar dalam kenikmatan sambil sesekali kepalanya menengadah memejamkan mata menahan nikmat. Kulirik dan kurekam setiap ekspresi keenakan si penjual sayur langgananku tersebut karena aku merasa sudah begitu hebat melayaninya.67237Please respect copyright.PENANASeRL6Wx8Bq
67237Please respect copyright.PENANAwUVWVvSUAs
Beberapa saat kemudian Mang Dedi tiba-tiba bangkit dari posisinya yang menyender di tembok. Seketika dia sudah terduduk dan menjangkau bagian pantatku. Batang penisnya terdorong masuk cukup dalam hingga membuatku hampir tersedak karena menyentuh rongga kerongkonganku.67237Please respect copyright.PENANAZR705rB48S
67237Please respect copyright.PENANAPeBoV08qfJ
"Hehehe.. Maaf ya Dek..," ucap Mang Dedi saat melihatku terbatuk-batuk.67237Please respect copyright.PENANAhiRz6TKJpQ
67237Please respect copyright.PENANAWYdGKYxzS1
Tapi dengan sekuat tenaga tak kulepas kulumanku pada batang penisnya sehingga air liurku yang paling kental keluar membasahi setiap inci batangnya hingga mengkilat. Kurasakan juga air mataku sedikit menetes karena aku menahan diri untuk tidak tersedak oleh batang penis Mang Dedi.67237Please respect copyright.PENANA7SMmBckQ25
67237Please respect copyright.PENANAGnM33RJI0A
"Mmmmpp.., emmmphhhh...," gumamku tertahan.67237Please respect copyright.PENANAmqXUsKjAmA
67237Please respect copyright.PENANApaBRjXrfpy
Sesaat Mang Dedi meraih paha dalamku dengan tangan dan membungkukkan badannya menuju ke arah selangkanganku. Posisi kamipun seketika menjadi berubah miring, saling berhadapan-hadapan diatas kasur namun dengan letak kepala yang berada di selangkangan masing-masing.67237Please respect copyright.PENANAC0YmlaHokN
67237Please respect copyright.PENANAanwe1puz0x
Tanpa mengeluarkan kata-kata, Mang Dedi mengalungkan tangannya di bagian pantatku, dibentangkannya kedua bongkahan daging semokku dengan lebar, lalu lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan kemaluanku.67237Please respect copyright.PENANAsSrUgz2hXu
67237Please respect copyright.PENANAezuGhGhUex
"Ooouuchhhhmmmmppppp....," desahanku tertahan.67237Please respect copyright.PENANAKf1vfJlEXc
67237Please respect copyright.PENANAO60dBzq8wk
Aku semakin gelagapan karena merasa kegelian diselangkanganku sementara mulutku tersumpal batang penis Mang Dedi.67237Please respect copyright.PENANAqEKMKWF3uA
67237Please respect copyright.PENANAe0QXwrl4ay
Aku ikut menyedot batang penis Mang Dedi disaat yang bersamaan dia juga menyedot dan menjilat vaginaku. Kami saling menjilat memberi kenikmatan pada kemaluan kami masing-masing dengan posisi saling mengangkang di wajah masing-masing pula.67237Please respect copyright.PENANAmGixzfgkOd
67237Please respect copyright.PENANAG0FbB82i9o
"Mmaashh.. ngiluh.." ucapku melepas kuluman mulutku di penis Mang Dedi saat merasakan lidahnya yang hangat menerobos masuk ke dalam liang vaginaku.67237Please respect copyright.PENANAU3PUlkWG46
67237Please respect copyright.PENANAxLBUlC34WJ
Sebagai balasan rangsangannya, kugunakan kedua tanganku untuk mengurut penis Mang Dedi karena ukurannya yang begitu besar dan amat panjang tak cukup tergenggam oleh satu tanganku.67237Please respect copyright.PENANA76pVyQVVwe
67237Please respect copyright.PENANAhTHeIz45Kl
Dengan penuh bernafsu, kukulum kembali penis Mang Dedi masuk sedalam mungkin ke dalam mulutku. Walau rasanya begitu penuh didesak oleh batangnya yang keras aku tetap saja berusaha memasukkannya makin dalam.67237Please respect copyright.PENANArvVFEC2Tty
67237Please respect copyright.PENANAsgNWpQqt75
Sangat kusukai pula saat melihat benda kejantanan tak bersunat itu mulai mengkilat oleh ludahku sendiri dan begitu licin saat tanganku mengocok maju mundur batangnya yang sudah begitu menegang dengan amat keras.67237Please respect copyright.PENANAg3XSW7Tzpb
67237Please respect copyright.PENANAY5YUuY6M3Q
Aku lagi-lagi menggelinjang liar, saat dengan tiba-tiba ku rasakan jemari-jemari Mang Dedi seperti mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk kedua pahaku semakin dalam ke arah wajahnya. Aku begitu terangsang dengan perlakuannya itu karena seperti merasakan kegelian di dua lubangku sekaligus.67237Please respect copyright.PENANA3X1m39l4SR
67237Please respect copyright.PENANASAaZBl3PS2
"Masshh.. jangannn...," protesku kaget merasakan ujung jari Mang Dedi menusuk lubang pantatku.67237Please respect copyright.PENANADx5G4qU93v
67237Please respect copyright.PENANANkowhynBWo
Namun belum sempat pikiranku bereaksi terlalu jauh, aku dibuat melenguh panjang saat merasakan ujung jari Mang Dedi yang cukup besar telah tertancap sedikit dalam pada jepitan otot-otot anusku.67237Please respect copyright.PENANA1vvmi5E3V1
67237Please respect copyright.PENANAGafMLLcM7E
Tak dapat lagi kucegah tangan nakalnya itu, Apalagi saat lidah Mang Dedi masih saja bekerja menjilat dengan rakus seluruh wilayah vaginaku sambil sesekali lidah itu dimasukkannya dalam-dalam ke lubang vaginaku. Yang dapat kulakukan saat itu hanyalah menjerit tertahan sambil ku sumpal lagi mulutku dengan penis Mang Dedi untuk membalas perlakuannya padaku.67237Please respect copyright.PENANAjRXh51ijQE
67237Please respect copyright.PENANASTXlC002QP
"Mmmmpphhh....., mmmmpppphhh....,"67237Please respect copyright.PENANA5UB7LkSGcf
67237Please respect copyright.PENANAxrWyuSQs1L
Tubuhku bergetar hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Mang Dedi dengan ganas menjilat-jilat tonjolan kecil yang berada tepat diatas bibir lubang vaginaku sambil jari-jarinya terus menusuk keluar masuk lubang anusku.67237Please respect copyright.PENANA2Aes8hLqRA
67237Please respect copyright.PENANA1FNXwvD1Xq
Sedikit demi sedikit, jepitan kuat lubang pantatku itu mulai dapat menerima jari Mang Dedi masuk untuk lebih dalam lagi. Terasa lumayan perih pula saat jemarinya yang besar itu menyeruak masuk. Akan tetapi dengan begitu pintarnya, Mang Dedi sesekali melumasi jarinya dengan lendiri vaginaku dan membasahi lubang anusku agar semakin licin.67237Please respect copyright.PENANAiB8KOFv3KL
67237Please respect copyright.PENANAw3UFTV84Jz
Disaat yang bersamaan pula, tubuhku mengejan dan berkelejat seperti cacing kepanasan. Kurasakan sapuan lidah Mang Dedi mengusap panjang pada bibir vaginaku yang kurasakan semakin ngilu. Sapuan itupun semakin berulang naik turun menjelajah, sehingga otot-otot pinggulku berkedut-kedut dan seakan membersitkan cairan dari dalam vaginaku.67237Please respect copyright.PENANA8ZO5sJ7yko
67237Please respect copyright.PENANAGFNlQPSfHD
"Kkkcllllaakkkk...., cklllaakkkkk...,, kklooooockkkk..., kkklllaaackkk.."67237Please respect copyright.PENANAsbygINCzqq
67237Please respect copyright.PENANAignZ8Lno3a
Suara dari hisapan mulutku pada penis Mang Dedi bergema sangat indah bersahutan dengan bunyi kecipak vaginaku yang tengah dijilatinya. Pun seiring dengan kelezatan yang menghantar pada seantero tubuhku tersebut, kurasakan buncah-buncah kelezatan dari dalam kewanitaanku bergelombang untuk menjebol pertahananku.67237Please respect copyright.PENANAjn3DfSd4Qp
67237Please respect copyright.PENANA2oQiT6iDJT
Aku tersentak, Ku pegang begitu erat penis Mang Dedi dan kukulum sedalam mungkin seolah itu adalah satu-satunya pegangan terakhirku untuk dapat selamat dari hantaman ombak orgasme besar yang akan melandaku. Ku benamkan wajahku di pangkal penisnya yang di tumbuhi bulu-bulu tipis itu sambil kemudian aku berteriak.67237Please respect copyright.PENANAF6nJDALkhu
67237Please respect copyright.PENANAuSPTiJbleh
“Ooooooouughhhhhh.......,, akuuuuuhh...,, keluaaaaaaaaaarrrrrhh..” teriakku parau meledak dalam rintihan yang keras dan begitu panjang.67237Please respect copyright.PENANAeMVmspyWZ7
67237Please respect copyright.PENANA7x4s2R3KnJ
Namun seperti tidak terganggu dengan hal tersebut, kurasakan lidah Mang Dedi masih saja bekerja mengorek-ngorek dinding kewanitaanku saat kukucurkan begitu banyak cairan yang keluar dari dalamnya.67237Please respect copyright.PENANAOJ2yOOdFU6
67237Please respect copyright.PENANAmxo9neF0MZ
Lezat nikmat, kuat melayang-layang, geli lalu ngilu, begitulah sekiranya sensasi campuran kenikmatan yang aku rasakan saat orgasmeku melanda bak sebuah ombak tsunami. Walau rasanya aku tidak punya tenaga untuk menahan tubuhku, tapi berkat penis dan badan Mang Dedi yang ada di wajahku membiay aku bisa berpegangan menikmati orgasmeku yang akhirnya berlalu dalam beberapa menit kemudian.67237Please respect copyright.PENANAVrhmwfZRVX
67237Please respect copyright.PENANADBhu3HtEam
Setelah akhirnya puncak kenikmatan itu mereda, ku habiskan waktuku dengan mengatur nafas dan memejamkan mata merasai sisa-sisa kenikmatannya. Mang Dedipun seakan membiarkan penisnya terus kukulum ringan dan kucium dengan penuh rasa sukacita terima kasih.67237Please respect copyright.PENANALKNgxCwDFU
67237Please respect copyright.PENANANIG1O97mCw
"Enak ya sayang??” tanya Mang Dedi tersenyum sudah bangkit terduduk lagi. Batang penisnya tiba-tiba terlepas dari mulutku mengikuti tubuhnya yang kini tengah bersila di samping kepalaku.67237Please respect copyright.PENANAqkPw9X5ykf
67237Please respect copyright.PENANAhQK8FgF1wP
Sengaja tak kujawab pertanyaannya itu karena aku yakin dia hanya berniat menggodaiku saja. “Kayaknya sih enak banget ya??” sambungnya kemudian membelai wajahku yang masih terasa panas.67237Please respect copyright.PENANAx78OjYBpOL
67237Please respect copyright.PENANAHU2vufwcjq
Tiba-tiba saja, kurasai bibir Mang Dedi menciumi keningku dengan lembut, beranjak ke mataku yang sedang terpejam, lalu pipi dan hidungku, hingga kemudian hinggap pada bibirku yang setengah terbuka.67237Please respect copyright.PENANAt6B6AOw6Tn
67237Please respect copyright.PENANA3zfJ96WcbH
“Masih kuatkan??” bisik Mang Dedi memancing-mancing kesadaranku yang juga sudah mulai pulih.67237Please respect copyright.PENANANVc5nZGyBR
67237Please respect copyright.PENANArngEAa7xBA
Ditekannya lembut bibirku dengan bibirnya. Kurasakan pula lidah Mang Dedi bergerak menyapu setiap inci bibirku untuk membasahi sebelum akhirnya dia melumat lembut sambil menekannya semakin dalam, menggodaku secara naluri mencium balik untuk membalasnya.67237Please respect copyright.PENANAdMOFPDKlCw
67237Please respect copyright.PENANARIsT0WZjWK
"Sabar ih Mas.., masih capeekkk..," rengekku begitu manja masih dengan mata yang ku pejamkan.67237Please respect copyright.PENANA2jaznvMVso
67237Please respect copyright.PENANAAFmhgoCK1I
Pikirankupun masih melayang di awang-awang, mencoba mengingat-ngingat kembali apa yang barusan terjadi. Begitu nikmatnya perlakuan Mang Dedi hingga tanpa bersetubuhpun sudah dapat membuatku merakasan puncak kenikmatan.67237Please respect copyright.PENANAYnv0jIUpug
67237Please respect copyright.PENANAqhU5tUStZb
Kudengar Mang Dedi terkekeh, "Oh iya sayang, maaf..., kamu istirahat aja dulu." Ucapnya terdengar senang.67237Please respect copyright.PENANAJmJSGctWUz
67237Please respect copyright.PENANAjRv5Vth26B
"Kamu kalau orgasme muncrat-muncrat kayak orang kencing gitu, gimana gak capek coba. Sampai basah muka aku...," sambung Mang Dedi mulai bercanda lagi.67237Please respect copyright.PENANANDJWLsOP5U
67237Please respect copyright.PENANAGLP7YTe3Wp
"Oh iya, aku boleh nusuk pantat kamu pake kontol gak?" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.67237Please respect copyright.PENANAaOisRCECO8
67237Please respect copyright.PENANAyiDb3zAtEs
Kali ini aku sangat kaget mendengarnya hingga aku membuka mata, "Apa? Ga boleh Mas!!" Ucapku amat sangat tidak menyetujuinya.67237Please respect copyright.PENANAoswlLdfsrN
67237Please respect copyright.PENANAkNicEyCSIo
"Hahahhaa.. becanda sayang! Pake kaget segala mukanya.." balas Mang Dedi tertawa terbahak-bahak.67237Please respect copyright.PENANAlL4ZppUaeJ
67237Please respect copyright.PENANAIoH2BNnnk9
Kututup kembali mataku dan ku gulingkan badanku miring membelakanginya, "Bodo" ucapku dengan ketus.67237Please respect copyright.PENANA3eQ3xx2u1c
67237Please respect copyright.PENANAa6TtUkkjG3
Namun dari belakangku, Mang Dedi tiba-tiba saja merapatkan badannya ke punggungku dan mengalungkan tangannya memeluk.67237Please respect copyright.PENANA6qrbxCHHl9
"Jangan ngambek sekarang dong sayang. Aku kentang nih.." ucapnya sedikit memelas. Dielusnya pelan permukaan tanganku dan diciumnya bahuku.67237Please respect copyright.PENANAfgzx0ryzNB
67237Please respect copyright.PENANACuY3mOMHRW
"Bodo.." ucapku yang kali ini merasa senang mendengarnya merajuk.67237Please respect copyright.PENANAtInkFurwqx
67237Please respect copyright.PENANAwLWg8HfAir
Tapi kemudian Mang Dedi bertindak nekat dengan melompatkan badannya melewati badanku hingga kami jadinya berhadap-hadapan, "Ciluk Baaa!!" Ucapnya terkekeh setelah menyadari bawah aku tersenyum.67237Please respect copyright.PENANAf1QwsO8qum
67237Please respect copyright.PENANAXSmna74OJD
"Paan sih gaje...," ketusku yang berusaha berbalik membelakanginya lagi.67237Please respect copyright.PENANARGAnNLAd0b
67237Please respect copyright.PENANAAdRFA7mfW5
Tapi dengan cepat Mang Dedi menahan pinggangku dan merapatkan tubuh kami. "I Love You Dek Liya" ucapnya tiba-tiba mengecup bibirku.67237Please respect copyright.PENANAZZuAAC0h4V
67237Please respect copyright.PENANABBTkOtULHn
"Kamu cantik dan begitu alim. Wanita idaman dan tujuan hidupku" sambungnya tersenyum tanpa beban.67237Please respect copyright.PENANAw8LGcfcEb1
67237Please respect copyright.PENANAaPudvEN7cP
Tak dapat aku mengeluarkan kata-kata karena merasa sangat senang mendengar pengakuan Mang Dedi tersebut. Jantungku berdebar-debar begitu cepat layaknya seorang remaja yang baru saja mengenal cinta.67237Please respect copyright.PENANAYtdPv8zVAM
67237Please respect copyright.PENANAWoQTjtUbAS
"Emangnya Mas mau ngapain kalau berhasil dapetin aku?" Tanyaku amat penasaran.67237Please respect copyright.PENANAmMeNTySiEh
67237Please respect copyright.PENANAHNmsAQeHxH
Mang Dedi lalu tersenyum merekah, "Aku ingin menikahimu, membuatmu beranak pinak dan membawamu dalam keselamatan" jawabnya dengan mantap.67237Please respect copyright.PENANAtmBi60KcKg
67237Please respect copyright.PENANAHbdA5wYYf5
"Keselamatan?" Tanyaku heran.67237Please respect copyright.PENANAgLiHlcJvja
67237Please respect copyright.PENANAzs2Wiq57X1
"Keselamatan yang ma--mmmmpphhhh" ucapanku terpotong karena Mang Dedi tiba-tiba saja melumat bibirku.67237Please respect copyright.PENANAur6nEFTeXM
67237Please respect copyright.PENANAPw0lWaXLs0
"Sudah. Kamu tidak perlu tau sayang" ucapnya tersenyum. "Kamu percaya sama aku kan?" Lanjut Mang Dedi bertanya.67237Please respect copyright.PENANAOzJ8vyhwXl
67237Please respect copyright.PENANAdUSHc8GShr
Tanpa mengerti apa maksud perkataannya tersebut, aku mengangguk pelan karena memang aku mempercayainya, "Iya Mas, aku percaya sama kamu..," jawabku dengan pelan.67237Please respect copyright.PENANArFEC06Xavb
67237Please respect copyright.PENANAXYTeBzEomn
"Good" Ucap Mang Dedi tersenyum sok berbahasa inggris.67237Please respect copyright.PENANAcjpvK1ow9d
67237Please respect copyright.PENANA7lP1wjrOqn
Dia lalu mengecupku dengan ciuman paling hangat yang pernah aku rasakan. Begitu lembut, pelan dan nikmat penuh dengan luapan emosi yang tak bisa aku gambarkan.67237Please respect copyright.PENANAEUWkGdy2YL
67237Please respect copyright.PENANAVIFFhHjoXV
Kubuka mulutku sedikit untuk membiarkan lidah Mang Dedi menyapa lidahku. Kubiarkan dengan pasrah bibirnya membelit dan menukar air liur kami dalam mulutku. Terasa sedikit bau rokok dari bibirnya yang kasar itu, namun tetap saja membuatku terus membalas dan menciumnya balik.67237Please respect copyright.PENANA72eJYM2pdq
67237Please respect copyright.PENANAEFmEOTlQKr
Ciuman Mang Dedi bertahan di bibirku untuk sementara sebelum akhirnya merambat turun ke leherku yang tertutupi oleh hijab, menghisapnya sebentar dari luar hingga aku menggelinjang merasakan geli.67237Please respect copyright.PENANAhE6fZME03z
67237Please respect copyright.PENANAWYsXAM33KH
Lalu merosot lagi sampai akhirnya hinggap di salah satu puting payudaraku.67237Please respect copyright.PENANAjpGvQqigqy
67237Please respect copyright.PENANAWQ8jYyGwBS
“Ughh..” Aku mendengus dengan lirih.67237Please respect copyright.PENANADSedUcDLdP
67237Please respect copyright.PENANACVBJjgSl8w
Pertama lidahnya tepat menyapu puting payudaraku yang mencuat begitu keras, lalu bergerak memutari seluruh daerah areolanya yang kecil berwarna pink bergantian sebelah kiri dan kanannya.67237Please respect copyright.PENANAaw7z5d1ngP
67237Please respect copyright.PENANAjANXiSrc5W
Dengan liar, diraihnya salah satu payudaraku dan dihisapnya dengan kuat kedalam mulutnya yang kasar dan basah itu.67237Please respect copyright.PENANAyTBLbfnWK5
67237Please respect copyright.PENANAV0EmI5X4gO
Tubuhku secara tiba-tiba bagaikan disengat listrik, terasa geli yang luar biasa bercampur sedikit nyeri saat putingku bersentuhan dengan gigi Mang Dedi di dalam mulutnya.67237Please respect copyright.PENANAXdxs4t73CS
67237Please respect copyright.PENANAucOzVYuoUV
"Hmmmppphh... Masshh..."67237Please respect copyright.PENANA5SqlkLWnGl
67237Please respect copyright.PENANAHPSziYWlE8
Aku menggelinjang, melenguh ketika Mang Dedi menggigit-gigit kecil putingku. Dipilin-pilinnya kesana kemari, dikecupinya, dan disedotnya kuat-kuat sampai tanganku refleks meremas dan menarik kepalanya semakin membenam di kedua payudaraku.67237Please respect copyright.PENANAEOQTX0i1dD
67237Please respect copyright.PENANA16Z2zdzUec
“Kamu merasa gatel lagi gak Dek Liya??” bisik Mang Dedi tersenyum menggodaku.67237Please respect copyright.PENANA1cDN3mQXqS
67237Please respect copyright.PENANAlWP5G6MV9U
Sedangkan aku hanya bisa pasrah menatapnya sayu dengan pandangan bernafsu sambil sesekali merintih, dan mengeluarkan racauan kenikmatan melawan gejolak yang mulai bangkit mengharubiru di seluruh tubuhku sekali lagi.67237Please respect copyright.PENANAl2RZe8gXsm
67237Please respect copyright.PENANAiZf588eDfX
“Ouuughhh.. Mashhh.. dadakuuh.. geliihh..” ucapku terus mendesah.67237Please respect copyright.PENANAZgQVdy0U1D
67237Please respect copyright.PENANAKsT7G9mEQ4
Seperti seorang bayi yang kehausan, Mang Dedi menyusu pada puting payudaraku berganti-ganti kiri dan kanan. Tak bisa kutahan gejolak ini lantaran area payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang sangat sensitif apabila disentuh dan diberikan rangsangan.67237Please respect copyright.PENANAVGHdGVuCbK
67237Please respect copyright.PENANAtvE8VW7lUZ
Ditambah oleh rayuan manis dan kecupan-kecupannya, membuatku merasakan gairah sedikit demi sedikit bangkit dan meletup-letup keluar dari tubuhku melalui area vaginaku yang berkedut-kedut.67237Please respect copyright.PENANAss6W0kgqGS
67237Please respect copyright.PENANApsu2WPLDwC
Tak puas dengan hanya bermain lidah dibagian payudaraku saja, ciuman Mang Dedi sesekali turun melata dikulit perutku yang ramping. Sengaja ku picingkan mata dan kurapatkan tubuhku ke bagian kepala Mang Dedi agar nafas hangatnya semakin terasa menghembusi kulit-kulit tubuhku.67237Please respect copyright.PENANADSpwrH9x9q
67237Please respect copyright.PENANAMp9SyQxCBi
Aku bahkan merasakan rasa basah dan gatal dibagian kewanitaanku seiring tak berapa lama kemudian Mang Dedi ikut menggigit-gigit kecil area dada dan perutku dengan lembut, meninggalkan tanda-tanda merah dikulitku yang putih.67237Please respect copyright.PENANAElREKHx0CR
67237Please respect copyright.PENANAQiTcU31g5M
"Duhh.." dalam hati aku membatin bagaimana jika suamiku nantinya melihat cupangan-cupangan semerah ini?67237Please respect copyright.PENANAOLCJGgxUfU
67237Please respect copyright.PENANASJThr6DVur
Akan tetapi sebelum sempat pikiranku melanglang buana dipenuhi rasa bersalah dan khawatir. Mang Dedi malah semakin merangsek turun sembari mulutnya yang kasar itu kurasakan malah menjilat-jilat pusarku beberapa saat.67237Please respect copyright.PENANAQwCZ8qCJMU
67237Please respect copyright.PENANAP0NJfGRVXV
"Iiihh gelihh.. jangan disituhh Masshh..." protesku tertahan.67237Please respect copyright.PENANAv44CUU7ld4
67237Please respect copyright.PENANAN3LPu4Rfb9
Mang Dedi berhenti sejenak dan membenamkan wajahnya di perutku. Nafas hangatnya yang berhembus tak beraturan itu sungguh terasa sangat nyaman. Dalam keadaan masih lemah, kuusap lembut kepalanya seakan menunjukkan bahwa aku begitu menyukai perlakuannya padaku.67237Please respect copyright.PENANA3lr1KUPPqE
67237Please respect copyright.PENANAoXYDg7pFN5
“Tubuhmu sangat indah Dek Liya, rasanya aku tak pernah bosan mencicipinya..,” rayu Mang Dedi dengan kata-kata.67237Please respect copyright.PENANAfOz0MrZYgM
67237Please respect copyright.PENANA8FafV5TU3f
Hatiku melambung jauh terbang ke angkasa dengan ucapannya tersebut, makin kuikuti kemaunnya saat kurasakan kalau pahaku di renggangkannya teramat pelan.67237Please respect copyright.PENANA7aN2fa4pDC
67237Please respect copyright.PENANAIBiLYZ3Wgr
“Wanginya badanmu Dek..,” ucapnya sekali lagi.67237Please respect copyright.PENANAIe2TjJ6NGf
67237Please respect copyright.PENANAp9vLiQWdxT
Mang Dedi lalu mengecup pelan pahaku di bagian pangkalnya, membuatku mengeluarkan sedikit desahan tertahan dalam tubuh yang ikut menggelinjang.67237Please respect copyright.PENANAoRpkYttDOk
67237Please respect copyright.PENANAN6EfbWf5Ji
“Ahhh... sshhh...” Bagaikan keong, kurasakan bibir Mang Dedi merayap menelusuri setiap inci pahaku yang semakin jelas kemana arahnya.67237Please respect copyright.PENANAFMrhOzwvww
67237Please respect copyright.PENANA8kXrGWNPG8
Jantungku bergemuruh, berdetak seakan ingin meledak saat kurasakan denyutan vaginaku seperti berkedut merespon jilatan Mang Dedi yang sebentar lagi akan hinggap kembali disana.67237Please respect copyright.PENANAaFhGdCrKhv
67237Please respect copyright.PENANAqw274jdye6
Tiba-tiba saja, Mang Dedi melepaskan ciumannya begitu saja. Kubuka mataku karena sedikit kecewa harus merasakan gejolak yang baru naik itu padam kembali saat mulutnya berhenti bergerak dari tubuhku.67237Please respect copyright.PENANADLfrBc4OVf
67237Please respect copyright.PENANAOD9U6inHMB
“Balik badan Dek..,” bisiknya pelan di telingaku.67237Please respect copyright.PENANAD6LtTsSYsC
67237Please respect copyright.PENANA6Du6Wx46SM
Seperti sebuah perintah mutlak, otakku reflek merespon dan mengikuti bisikan Mang Dedi hingga aku membalik badan dan tengkurap di bawah badannya. Kurasakan jantungku berdegub-degub penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Mang Dedi di bagian belakang tubuhku itu.67237Please respect copyright.PENANA2YQRymclcg
67237Please respect copyright.PENANAlCeeMuuIe0
“Pinter banget kamu sayang..,” Ucap Mang Dedi menyibak sedikit hijabku dan mengecupi bagian tengkukku dengan gigitan yang begitu pelan.67237Please respect copyright.PENANADCSwMx5K7W
67237Please respect copyright.PENANAoOw9NjegNS
“Mmmnnghhh.. Mass.. aahhh..” desahku geli meremas desahku sprei.67237Please respect copyright.PENANAOQOBGIjvUB
67237Please respect copyright.PENANAMTGoCNqN3u
Bibir Mang Dedi masih membuat cupang di tengkukku saat tangannya menyusup ke depan dan memilin putingku sekali lagi dari belakang. Dengan gerakan sedikit meramas, Mang Dedi bergerak memancing nafsuku dengan menggigiti bagian bahu, pundak dan punggungku bergantian.67237Please respect copyright.PENANATnAUDXRTmZ
67237Please respect copyright.PENANAVXtGcAd8RS
Didaerah pantatku, aku bisa merakan penis besar milik Mang Dedi masih menegang basah menari-nari dan menggesek pelan selangkanganku seirama dengan gerakan tubuhnya. Aku dapat merasakan kebasahan dari vaginaku yang cairannya masih mengalir banyak dari bibir vagina ke selangkangan sampai pahaku bagian dalam67237Please respect copyright.PENANAHixiW0BuaO
67237Please respect copyright.PENANAak4AUZJ62X
“Kamu sudah basah lagi Dek..,” bisik Mang Dedi merayuku.67237Please respect copyright.PENANAEsP9cg0pd5
67237Please respect copyright.PENANAYDe6FtqhqG
Ku tekuk kepalaku sedikit kebawah untuk melihat apa yang tengah di perbuat oleh Mang Dedi di bagian selangkanganku sana. Tampak pada saat itu dia sedang memegang batang kemaluannya sambil sesekali mengocoknya pelan.67237Please respect copyright.PENANAuWhn2guser
67237Please respect copyright.PENANAavhyHOd7vy
Kemudian Mang Dedi memasang ujung batang penisnya tepat di celah-celah bibir kemaluanku sebelum akhirnya dia mencucukkan kepala penisnya yang besar itu ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat licin.67237Please respect copyright.PENANAETa3tsnFco
67237Please respect copyright.PENANAibSQfW4Vc5
"Aku masukin ya sayang??" bisik Mang Dedi dengan napasnya yang mendengus-dengus. Pertanda kalau nafsunya juga sudah semakin meningkat.67237Please respect copyright.PENANAdrHXtAbVRt
67237Please respect copyright.PENANAfoiLXjq4Oy
Dengan sedikit pelan, aku kemudian mengangguk lemah mempersiapkan diriku untuk dinikmati oleh Mang Dedi. Pinggulku refleks bergetar dan terangkat-angkat tanpa kontrol sama sekali, seakan menyodor-nyodorkan diri untuk dinikmati segera oleh tusukan penis besar Mang Dedi. Rasanya aku sudah semakin tidak bisa sabar dengan perlakuannya yang memancing-mancing itu.67237Please respect copyright.PENANAn84bVcZtmx
67237Please respect copyright.PENANAH4x6Cb4tEk
"Silahkan Mas.." jawabku semakin melebarkan selangkanganku.67237Please respect copyright.PENANARx2zuunDM7
67237Please respect copyright.PENANA5EtGvzFJM7
Dengan pelan Mang Dedi mendorong pantatnya hingga ujung kemaluan penisnya berhasil menerobos bibir kemaluanku. Aku merasa gemetar luar biasa ketika merasakan kepala batangnya yang besar itu mulai perlahan-lahan membelah lubang vaginaku yang masih sangat sempit.67237Please respect copyright.PENANAQOc1EyjJ00
67237Please respect copyright.PENANAHidWpr4m8k
"Uughhhh... rapetnya memekmu Dek Liyaa.." ceracau Mang Dedi tak karuan.67237Please respect copyright.PENANA3D0YzTSjc9
67237Please respect copyright.PENANAYEzEHkQMtA
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.67237Please respect copyright.PENANAXkMmwg0wxa
67237Please respect copyright.PENANAeaTn86FaBH
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.67237Please respect copyright.PENANALzt0BS8j5F
67237Please respect copyright.PENANAr3BUSsuAFs
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.67237Please respect copyright.PENANAtUzrtbcAbg
67237Please respect copyright.PENANAjYe0tCNsu2
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.67237Please respect copyright.PENANA4alces9kR6
67237Please respect copyright.PENANARPyAfz9jeD
"Ugghhh... kegedean Mass..." ucapku memprotesnya seperti pertama kali saja aku di belah oleh penis besar itu.67237Please respect copyright.PENANA7uEsYTZrew
67237Please respect copyright.PENANA1ZYI0BWwyF
Namun meskipun hanya masuk kepalanya saja, kenikmatan yang kurasa betuI-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batang kemaluan Mang Dedi itu luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku bahkan serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung kepala jamur Mang Dedi yang bergerak maju-mundur secara pelahan.67237Please respect copyright.PENANAJJrFhURW23
67237Please respect copyright.PENANAOsf777MLin
"Oughh... nikmatnyaa..." desah Mang Dedi di belakangku.67237Please respect copyright.PENANAo85rTg4tZk
67237Please respect copyright.PENANA97SbjwGWw6
Dia terus menerus mengayunkan pantatnya maju-mundur walau hanya sebatas ujungnya saja yang terjepit dalam liang vaginaku. Keringatku pun mengucur semakin deras mengalir membasahi setiap kulit yang ada di tubuhku.67237Please respect copyright.PENANA4NQY9T8oGY
67237Please respect copyright.PENANA6ffi3zOQVT
“Pe--Pelan-pelan Masssh..," Aku menjerit saat kurasakan betapa batang penis Mang Dedi menyeruak semakin dalam.67237Please respect copyright.PENANAk8EkmdSKoX
67237Please respect copyright.PENANATyDAQOQKvh
Entah karena vaginaku yang masih terlalu sempit, atau karena penis Mang Dedi yang terlalu besar.67237Please respect copyright.PENANAZbjNgDGu0P
Hingga aku menggelengkan kepala tak percaya kalau proses penetrasi ini masih saja terasa sulit meski aku dan Mang Dedi sudah pernah bersetubuh sebelumnya.67237Please respect copyright.PENANABByH4ji4eR
67237Please respect copyright.PENANA9UqXZBUYgO
Namun rasa perih itu perlahan-lahan mulai menghilang saat Mang Dedi menghentikan gerakan penetrasinya yang begitu sesak memenuhi liang vaginaku. Rasa sakit itu mulai berubah menjadi nikmat karena batang kemaluannya kurasakan berdenyut-denyut dalam jepitan liang vaginaku.67237Please respect copyright.PENANAOeWBZxFxNg
67237Please respect copyright.PENANAIYgfZ2JzMq
"Hmmppp... ennakk Mashh...," ucapku semakin mengawang.67237Please respect copyright.PENANAJ7D61v6frD
67237Please respect copyright.PENANAmwt4VzaHtX
Kurasakan bibir panas milik Mang Dedi mulai menyapu-nyapu seluruh area pundak dan punggungku dengan ganasnya. Bulu kudukku serasa merinding hingga tak sadar lagi saat Mang Dedi kembali mendorong pantatnya hingga batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku semakin menyeruak masuk.67237Please respect copyright.PENANAE7aTzum7Cp
67237Please respect copyright.PENANAMag5E6dPNz
Aku yang sudah sangat terangsang pun tak sadar akhirnya menggoyangkan pantatku seolah-olah memperlancar gerakan dan tusukan penis Mang Dedi dalam lubang vaginaku.67237Please respect copyright.PENANA48Im5xBDAf
67237Please respect copyright.PENANALtIrAxt6NE
Ku benamankan kepalaku kekasur dan ku remas kuat kain spreinya dengan liar merasakan sensasi hebat yang aku rasakan kembali. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.67237Please respect copyright.PENANAf0X1oobwJC
67237Please respect copyright.PENANASN0YB1rwMn
Dalam keadaanku yang sedang menungging itu, batang penis Mang Dedi akhirnya melesak jauh ke dalam vaginaku dengan utuh67237Please respect copyright.PENANALhtJw9eG1c
67237Please respect copyright.PENANAFgpdeD67sA
"Ooggghhhhmmmmmmm....," lenguhku dan Mang Dedi berbarengan.67237Please respect copyright.PENANA6XNFkqHejN
67237Please respect copyright.PENANAdJcWJ4w4mp
Vaginaku terasa penuh sesak oleh penisnya yang telah menancap seutuhnya. Ada rasa perih saat kurasakan kepala penisnya seperti menghunjam di pintu rahimku. Entah kenapa, tusukan penis Mang Dedi itu terasa semakin dalam saat berada pada posisi seperti ini.67237Please respect copyright.PENANAT8lq3K5psr
67237Please respect copyright.PENANARI5gyK6vrX
Aku pun terdiam sejenak mengatur nafas dan membiasakan vaginaku di sesak oleh penis besar Mang Dedi. Dalam diam itu juga dapat ku rasakan kehangatan batang penis Mang Dedi yang hangat dalam jepitan liang kemaluanku.67237Please respect copyright.PENANAPrdXu0dTXi
67237Please respect copyright.PENANAvmZgT2Ugvo
"Masih kayak perawan kamu Dek Liya...," bisik Mang Dedi manja di telingaku.67237Please respect copyright.PENANATNLggIxYED
67237Please respect copyright.PENANA4XbK5xYPQ4
Kugerakkan kepalaku ke samping dan tersenyum mengarah padanya, "Masih perawan kalau punya Mas segede ini.." ucapku membalas.67237Please respect copyright.PENANAkbLHFxfDb5
67237Please respect copyright.PENANAxHMS7VnGXt
"Emang suamimu segede apa Dek?" Tanya Mang Dedi menggodaku. "Segini ada gak?" Lanjutnya menunjukkan jari kelingkingnya di depan wajahku.67237Please respect copyright.PENANAH5mM845JMq
67237Please respect copyright.PENANAV6Nc6SFwZq
Ku tepis tangannya itu dengan gemas, "Enak aja! Itu mah kekecilan" ucapku gemas.67237Please respect copyright.PENANAp2ZvdgCjxi
67237Please respect copyright.PENANA8zWGHUH58C
Kemudian dengan perlahan sekali Mang Dedi mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kemaluannya mundur menyusuri setiap inci liang kemaluanku.67237Please respect copyright.PENANAGLGgK8NatQ
67237Please respect copyright.PENANAYt7KgIl7HO
"Yang pasti gak segede punya ku ini kan?" Balasnya berbangga diri.67237Please respect copyright.PENANACKsBjeYuhT
67237Please respect copyright.PENANAQ7DhPCGnVF
Kudiamkan saja ocehan Mang Dedi tersebut karena aku merasakan nikmat yang begitu luar biasanya pada vaginaku. Aku sempat mengerang kaget dibuatnya ketika tiba-tiba Mang Dedi kembali menghentakkan penisnya masuk secara utuh sekali lagi.67237Please respect copyright.PENANAOCRfxFLaD7
67237Please respect copyright.PENANAeLatlIYCgH
"Uughh.. legit dan licin.." racau Mang Dedi mendengus.67237Please respect copyright.PENANAshfOoPpl3M
67237Please respect copyright.PENANAXWt7l9ztDi
Gerakan batang kemaluannya semakin mantap keluar masuk di dalam jepitan liang kemaluanku dengan tempo pelan. Aku merasakan betapa batang kemaluannya yang keras itu terus menggesek-gesek lubang vaginaku yang amat sangat gatal.67237Please respect copyright.PENANAIOpuRGcwlm
67237Please respect copyright.PENANA3qOPO5HSmC
"Aaaaccchhh.. Massh..,, enakkk...."67237Please respect copyright.PENANAgP3IZldyo5
67237Please respect copyright.PENANAXcom0yYxQP
Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang penis Mang Dedi. Pantatku semakin mundur seolah-olah membalas gerakan Mang Dedi yang memajukan batang kemaluannya dengan cara yang begitu memabukkan.67237Please respect copyright.PENANACXtN99p09D
67237Please respect copyright.PENANAGrNEzD1Skg
Saat Mang Dedi menarik penisnya dari vaginaku, yang tersisa hanyalah ujung kepala jamurnya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku. Lalu setelah itu didorongnya dengan kuat hingga ujungnya seolah menumbuk bibir rahimku.67237Please respect copyright.PENANAANeBLXQPap
67237Please respect copyright.PENANAf5wSEsY4yq
"Oohhhh.. enakk bangett Masss...., enakk bangett" rintihku semakin menjadi-jadi.67237Please respect copyright.PENANAiwnRyUD5wr
67237Please respect copyright.PENANA2tIsQQ5lol
Dalam posisi seperti anjing yang sedang kawin ini, tubuhku disodok-sodok Mang Dedi dengan gairah meluap-luap. Aku tersentak-sentak ke depan saat Mang Dedi dengan semangatnya menghunjamkan batang penisnya ke dalam jepitan liang vaginaku.67237Please respect copyright.PENANAYONcIvLnAy
67237Please respect copyright.PENANALbW9BvYEH2
Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan kasur. Tangan kiri Mang Dedi menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya.67237Please respect copyright.PENANAVxpsPES04R
67237Please respect copyright.PENANAzlV9NnADUv
Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan Mang Dedi. Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang kemaluannya yang menghunjam dalam-dalam.67237Please respect copyright.PENANAulj6AjLVmu
67237Please respect copyright.PENANA77Xk3RTXLE
"Claaackkk..., clllackk......, kclaakkk..." bunyi gesekan alat kelamin Mang Dedi yang terus memompa vaginaku.67237Please respect copyright.PENANAInXKLjCobt
67237Please respect copyright.PENANAa3gecBa6HT
Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mang Dedi terdengar di sela-sela suara desah dan eranganku yang menambah gairah kian berkobar. Apalagi bau keringat Mang Dedi semakin tajam tercium hidungku. Membuat keperkasaan dan kejantanannya semakin menenggelamkan aku dalam kenikmatan.67237Please respect copyright.PENANAijs9s9mfoe
67237Please respect copyright.PENANAdmbrh94Cm7
"Ouuughh.. Mass.., terushh.. Terushh.. Yang kerashh.." Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.67237Please respect copyright.PENANAgIrrm8NVOZ
67237Please respect copyright.PENANArQrwhV7yPa
Napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya batang kemaluan penis Mang Dedi sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit dibuatnya.67237Please respect copyright.PENANAouDvizWXEp
67237Please respect copyright.PENANAe8HpmGcPMX
"Akhh.... akkhgg... emmmhhpp Mmasshh.." erangku berulang-ulang. Sungguh semakin lama rasanya semakin nikmat membuatku seperti kehilangan akal sehatku sendiri.67237Please respect copyright.PENANAsaosa0MEmb
Masih dalam pejaman mataku, Aku menggigit bibir bawahku sendiri merasakan nikmat hubungan badan kami yang semakin erat melekat. Hujaman Mang Dedi amat berbeda dengan apa yang kurasakan selama ini bersama suamiku. Kedewasaan dan pengalaman Mang Dedi yang mampu mengontrol emosi membuat Aku nyaman menikmati persebadanan terlarang kita yang entah sampai kapan akan berakhir itu.67237Please respect copyright.PENANAo26zqe0DUB
67237Please respect copyright.PENANANrYvT8CAOO
Kekuatan Mang Dedi dalam genjotannya itupun membuatku amat salut dan begitu senang. Meski bisa dikatakan umurnya hampir menyentuh angka setengah abad, namun genjotannya masih saja sangat kuat dan hebat sampai membuat kasur dan badanku bergetar seperti kapal yang diserang badai.67237Please respect copyright.PENANAZVCbeeOZh9
67237Please respect copyright.PENANAD1lJkRnSOv
“Gantian sekarang kamu diatas Dik!!” pinta Mang Dedi bergetar menahan geramannya memberi instruksi.67237Please respect copyright.PENANAW9aLEpMsv8
67237Please respect copyright.PENANARIfOxvibhA
Lalu tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan liang vaginaku, Mang Dedi meraih kedua pinggir pinggangku dengan tangannya, secepat kilat dia menarik tubuhku bangkit dari posisi tengkurap, kemudian dia menggulingkan tubuhnya ke samping.67237Please respect copyright.PENANAwzEZK9deDu
67237Please respect copyright.PENANApN4VABY3yd
“Awhhhh..” pekikku kaget.67237Please respect copyright.PENANAtFWnlfjKbg
67237Please respect copyright.PENANAxyy643GpsA
Posisi kami akhirnya berbalik. Kini tubuhku sedikit berjongkok membelakangi Mang Dedi dengan kedua kakiku berada di sisi pinggulnya. Aku terdiam sejenak merasakan kalau penis besar Mang Dedi tersebut semakin menusuk ke dalam vaginaku karena ditekan ke bawah oleh berat badanku sendiri.67237Please respect copyright.PENANAKQkM8iCDKi
67237Please respect copyright.PENANAfgtLOCnsAa
“Hehehe.. digoyang Dekk..” ucap Mang menepuk pelan bagian pantatku.67237Please respect copyright.PENANAM7UTNm3d7P
67237Please respect copyright.PENANAynCKWLEQSi
Kutarik nafas sedikit sebelum kutumpukan tanganku ke lutut Mang Dedi. Dengan perlahan-lahan menahan ngilu, ku goyangkan pinggulku maju mundur menggesek menikmati sensasi gatal dan ngilu yang bercampur padu menjadi satu.67237Please respect copyright.PENANATkuc0XG0HC
67237Please respect copyright.PENANAFfARp7iFOh
“Uugghhh....” aku sedikit mengerang.67237Please respect copyright.PENANA861FmDBhpP
67237Please respect copyright.PENANAy8QkldDo0K
Kurengkuh sebanyak mungkin kenikmatan dari penis Mang Dedi dengan cara mengaduk-adukkan vaginaku. Kurobah gerakan maju mundur menjadi berputar seperti orang yang sedang bermain hula-hop, sesekali juga aku bergerak naik turun memompa lalu bergerak maju mundur lagi di kemudiannya.67237Please respect copyright.PENANAX1tdUJLFM7
67237Please respect copyright.PENANAqa23yQBK1R
Aku melakukan variasi gerakan sesuka hatiku karena aku yang memegang peranan, kombinasi antara hula-hop lalu maju mundur kemudian naik turun kembali lagi berhula-hop membuat Mang Dedi melenguh seakan terbang tinggi dalam kenikmatan birahi.67237Please respect copyright.PENANAajkKoDMAgu
67237Please respect copyright.PENANApyURnX50lv
“Aaaacchhh....., Mantepnya goyanganmu Dek Liya..,” Ucap Mang Dedi memegangi pinggangku.67237Please respect copyright.PENANAD95WvUN9kQ
67237Please respect copyright.PENANALHIojk8bcq
Tak mau kalah, Mang Dedipun akhirnya ikut menggoyangkan pinggulnya sendiri melawan gerakanku, semakin cepat aku menurunkan tubuhku semakin cepat pula dia menaikkan pinggulnya hingga vaginaku tersodok dengan kerasnya.67237Please respect copyright.PENANAmE4zQJDCP3
67237Please respect copyright.PENANAnm4BceEsk7
Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan. Mang Dedi benar-benar telah menyeretku menuju sorga kenikmatan yang begitu indah dan tak bisa kuraih selain dengan dirinya. Membuatku lupa dengan jati diriku yang seharusnya jadi perempuan baik-baik dan seorang istri sholehah itu.67237Please respect copyright.PENANAn758x4h3x5
67237Please respect copyright.PENANAyQRksRCmW0
Tak berapa lama kemudian, gerakan kami pun berubah semakin liar. Napas kami semakin menderu seolah mengisi suasana sunyi yang entah sudah menunjukkan pukul berapa. Dan dalam tubuh yang penuh gairah itu pula kurasakan desir-desir puncak kenikmatanku kembali terasa terbayang.67237Please respect copyright.PENANA2nIc8fKyrQ
67237Please respect copyright.PENANAespVcUT9SY
"Maasshhh... akkuu... sebentarrr lagiiihh..." desahku makin kencang memberitahukan.67237Please respect copyright.PENANAueaSNd7dwn
67237Please respect copyright.PENANAPqYJRmbKRR
Selang tak berapa lama Aku semakin tak bisa menahan diriku yang sudah mulai dibayangi oleh puncak kenikmatan sekali lagi. Denyutan-denyutan dalam rahimku kurasakan makin sering, makin kuat dan mendesak-desak, seperti meminta untuk segera di tuntaskan.67237Please respect copyright.PENANAina4kUp53A
67237Please respect copyright.PENANAQSpzA4vbm4
Begitu luar biasa pula rasa nikmat yang kuterima saat makin kuat ku ayun-ayunkan pantatku menelan batang penis Mang Dedi bulat-bulat. Aku merasa saat itu akan diamuk oleh birahi yang begitu jelas membayangi tubuhku.67237Please respect copyright.PENANA0DWxvebPdL
67237Please respect copyright.PENANAjVik4yi5t0
Hingga dengan tiba-tiba aku mendongak kebelakang merasakan letupan dari dalam vaginaku menjalar-jalar sepanjang lorong di dalam tubuhku, seperti menyetrum setiap tali-tali syarafku yang amat peka.67237Please respect copyright.PENANAVu404OsAYC
67237Please respect copyright.PENANA1kgPTC4THD
"Ooouuuuuggggghhhh. Maaasshhhhhhhh....., enaakkkkk...., kelllluaaaarrrhhhh.."67237Please respect copyright.PENANAhq7CzuHZFQ
67237Please respect copyright.PENANACpFwzbDXld
Teriakku kencang saat kenikmatan itupun akhirnya meletup keluar begitu saja tanpa tertahan lagi. Seketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar lemah seperti terlolosi dari tulangnya, pandanganku mengabur dan jiwaku terasa melayang tinggi diatas awan-awan kenikmatan.67237Please respect copyright.PENANA2iuDp2uBc3
67237Please respect copyright.PENANAIcZsKDVTPP
Sedetik, dua detik, sepuluh detik, entah berapa lama aku merasakan gelombang orgasmeku kembali menyapa. Membuat kesadaranku memudar dan tubuhku langsung ambruk ke atas tubuh Mang Dedi.67237Please respect copyright.PENANAm36wbeohWg
67237Please respect copyright.PENANA4avhGdRWsa
Beruntung saat itu Mang Dedi dengan cekatan menopang tubuh lemahku. Namun tanpa memberikanku sedikit waktu untuk bernafas, Mang Dedi lalu bergerak memutar tubuhku yang loyo dan lemah itu dengan begitu mudahnya.67237Please respect copyright.PENANAeTc0gv1Hl1
67237Please respect copyright.PENANAIP8mWAiIv9
Aku pun sudah tidak mampu bergerak lagi saat Mang Dedi mengangkat tubuhku dengan posisi terlentang pasrah di atas kasur. Tanpa melepas tusukan penisnya yang panjang itu, Mang Dedi membentangkan kedua pahaku selebar mungkin.67237Please respect copyright.PENANAjAnfl1w54K
67237Please respect copyright.PENANAFAYBL9vXhW
"Maaf ya sayang.. aku juga udah ga tahan pengen ngecrotin kamu..." ucap Mang Dedi setengah berdengus.67237Please respect copyright.PENANA6Y65ldloca
67237Please respect copyright.PENANA35ymkFMEsh
Perlahan namun pasti, Mang Dedi mulai menggenjotkan sendiri batang penisnya untuk menembus liang vaginaku yang terasa berdenyut amat sangat ngilu.67237Please respect copyright.PENANAVNcxpQLuec
67237Please respect copyright.PENANAmRIPO7YSOm
Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara maupun bertindak menolak. Bibirku kembali dilumat Mang Dedi sementara kemaluanku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan nikmat dari batang kemaluannya yang amat sangat besar untuk ukuran orang Indonesia.67237Please respect copyright.PENANAZfD5S3Jx7k
67237Please respect copyright.PENANA7WO70zQMFe
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibir Mang Dedi dengan begitu rakusnya. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulut nakalnya hingga tubuhku mengkilat oleh air liurnya.67237Please respect copyright.PENANAvBkVpkI7sx
67237Please respect copyright.PENANAhm73n2oobQ
Secara serentak, dia juga ikut mengayunkan pantatnya maju mundur dengan tempo dan ritme yang berubah-ubah merasakan betapa jepitan liang vaginaku kian erat menjepit batangnya karena baru saja orgasme dan berkontraksi.67237Please respect copyright.PENANAssXpcLFlmf
67237Please respect copyright.PENANACsbs4fsq7g
Aku bermaksud ingin membantunya menggerakkan pantatku untuk mengikuti gerakannya, tetapi rasa ngilu itu kian menjadi-jadi dan pompaan Mang Dedi terlalu kuat untuk kulawan hingga aku pasrah saja.67237Please respect copyright.PENANA7g3JtA0DWD
67237Please respect copyright.PENANA6h1fMjUrBW
Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Kasur spring bed tanpa dipan inipun bahkan ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang kemaluan Mang Dedi yang menghunjam ke dalam liang vaginaku semakin cepat.67237Please respect copyright.PENANA1ioReY9pmS
67237Please respect copyright.PENANAqC1IwnIfdp
Hingga tak berapa lama kemudian, Dengus napas Mang Dedi terdengar semakin bergemuruh di telingaku. Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot lubang kemaluanku dengan tusukan-tusukan yang begitu keras.67237Please respect copyright.PENANAqbjtdjTIH2
67237Please respect copyright.PENANAfl6hAD4YnK
Aku yang tahu kalau sebentar lagi Mang Dedi akan sampai, memeluk tubuhnya begitu kuat, mengalungkan tanganku di lehernya dan kakiku di pinggangnya. Aku menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenaga yang ada menantikan cairan pembawa benihnya mengaliri liang rahimku.67237Please respect copyright.PENANAKeJJmvf6m7
67237Please respect copyright.PENANARLPCiWYqaU
Benar saja, Mang Dedi kemudian mengeram seperti singa yang terluka sambil menggigit bibirku dan menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam ke vaginaku.67237Please respect copyright.PENANA4xnfSiolVV
67237Please respect copyright.PENANA0FIAvmO7mB
"CROTTT!!!CROOOTT!!CROOOTT!!CROOTTT!!!CROOOTTT!!CROOTTT"67237Please respect copyright.PENANAptiujgHbIZ
67237Please respect copyright.PENANAaNbAtW6Mvt
Beberapa kali sperma Mang Dedi terasa sangat hangat menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku yang selalu saja tak pernah tuntas selama ini. Tubuh Mang Dedi kian berkejat-kejat liar dalam pelukanku sambil dengan ganasnya dia masih memagut bibirku.67237Please respect copyright.PENANAsvdpSKIVrj
67237Please respect copyright.PENANASsVA1OM3QD
Tubuhku pun seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hujaman batang penis Mang Dedi yang terasa mentok di pintu rahimku masih dengan menyemprotkan sisa-sisa air maninya.67237Please respect copyright.PENANASUnZ3YfUWi
67237Please respect copyright.PENANAI2TYsHPvQA
Tiba-tiba saja, seseorang mengetuk pintu kontrakan Mang Dedi dan berteriak kencang, "WOI DEDI!!! NGANA SAKIT APA MATI??" Ucap suara seorang perempuan.67237Please respect copyright.PENANActdQw125XV