61569Please respect copyright.PENANAah7PiNYBNQ61569Please respect copyright.PENANAB1zek0HMXz
Liya
61569Please respect copyright.PENANA8DrCcrZfyb
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.61569Please respect copyright.PENANA1ZyAVTkTlH
61569Please respect copyright.PENANA9jLvMuGgvs
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.61569Please respect copyright.PENANA0HIvh3Q2yT
61569Please respect copyright.PENANAv2AI6pJx9x
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.61569Please respect copyright.PENANAUbPK13fkzc
61569Please respect copyright.PENANA7uG4PrNBbQ
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.61569Please respect copyright.PENANAaCIkrKJ1Ip
61569Please respect copyright.PENANAcJO6c8XOVy
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.61569Please respect copyright.PENANAACvncl2o4d
61569Please respect copyright.PENANApAwuG67HnB
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.61569Please respect copyright.PENANAtdoFiUUKm2
61569Please respect copyright.PENANAaNdmQh4XIZ
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.61569Please respect copyright.PENANArIxyMfPoyA
61569Please respect copyright.PENANAtEGB9BW0l4
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.61569Please respect copyright.PENANAc0ZRzCTjmF
61569Please respect copyright.PENANAqOJUaEtJKH
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.61569Please respect copyright.PENANArpoLYhCSey
61569Please respect copyright.PENANAHGadDRupU5
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.61569Please respect copyright.PENANAzrxMBI09aj
61569Please respect copyright.PENANAkgPqtMYyOp
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.61569Please respect copyright.PENANApYQyOJC7ua
61569Please respect copyright.PENANAZuW7vYsBEE
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.61569Please respect copyright.PENANAx7qftAvf0d
61569Please respect copyright.PENANAxpEIIXM5n0
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.61569Please respect copyright.PENANA1j5gF1MS9L
61569Please respect copyright.PENANA2T0kwsyjfh
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.61569Please respect copyright.PENANAvGebw1b6yX
61569Please respect copyright.PENANAohi61LsL1p
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.61569Please respect copyright.PENANA42DdUqEy91
61569Please respect copyright.PENANAEnLd7CnPQ5
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.61569Please respect copyright.PENANA9wFukZ9Upo
61569Please respect copyright.PENANAbAvjDNz884
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.61569Please respect copyright.PENANAeRBOKJhpGG
61569Please respect copyright.PENANArs2qyRG8YY
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.61569Please respect copyright.PENANAH6CydhAgXT
61569Please respect copyright.PENANAQiDMdXsY7o
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.61569Please respect copyright.PENANA7P5K1E9dUv
61569Please respect copyright.PENANAdH79f0v4wO
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.61569Please respect copyright.PENANAYdZfo5lQv0
61569Please respect copyright.PENANAwbKcyMB8Lk
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.61569Please respect copyright.PENANA53TngYNHls
61569Please respect copyright.PENANAOugLXM9By8
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.61569Please respect copyright.PENANApsc2PtWM8L
61569Please respect copyright.PENANASmWfZKnMRj
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.61569Please respect copyright.PENANAQJNHNuKaYx
61569Please respect copyright.PENANA0zNsqMMKk4
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.61569Please respect copyright.PENANAaXc68MZFKQ
61569Please respect copyright.PENANAF4NGaY2bA7
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.61569Please respect copyright.PENANAxgzylwSR7C
61569Please respect copyright.PENANAtd4kNQIGGB
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.61569Please respect copyright.PENANA5tGN9wBUA9
61569Please respect copyright.PENANA403wRD8Aji
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.61569Please respect copyright.PENANAF7XKfUDhES
61569Please respect copyright.PENANAOXYkOUnXrq
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.61569Please respect copyright.PENANAp0EvISntzo
61569Please respect copyright.PENANAWDs9znnobh
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.61569Please respect copyright.PENANArMmM4ALpll
61569Please respect copyright.PENANAcRaYy5P8YF
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.61569Please respect copyright.PENANAeH4hp13yty
61569Please respect copyright.PENANA59BjqK0srL
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.61569Please respect copyright.PENANA1OQK5dG9Hx
61569Please respect copyright.PENANAO8LW2ULpyP
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.61569Please respect copyright.PENANA4XwvowIztu
61569Please respect copyright.PENANASPUYYl2uvq
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.61569Please respect copyright.PENANA1F5nRSKFfA
61569Please respect copyright.PENANAlflzKpjngK
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.61569Please respect copyright.PENANAr9zu9JaFm7
61569Please respect copyright.PENANAqOiksd1cdv
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.61569Please respect copyright.PENANA36noq0Fkn4
61569Please respect copyright.PENANALZANqWFkPJ
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.61569Please respect copyright.PENANAQg9aYFIzGf
61569Please respect copyright.PENANAQCBNAfVpki
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.61569Please respect copyright.PENANAKFzZR2yCtw
61569Please respect copyright.PENANA8TrOW8DjTQ
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.61569Please respect copyright.PENANAqld14xXkLc
61569Please respect copyright.PENANAXZ5OZfBkBi
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.61569Please respect copyright.PENANAfYLT7v8htx
61569Please respect copyright.PENANAzmEGOnZAqJ
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”61569Please respect copyright.PENANA9pTMaIGzvh
61569Please respect copyright.PENANArNU70qsYZw
“PLAAAAAKKKK”61569Please respect copyright.PENANAmBH704oMio
61569Please respect copyright.PENANA2BwCrlW9R0
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.61569Please respect copyright.PENANAVQEcLOSJ3I
61569Please respect copyright.PENANAAzfXggI3w6
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.61569Please respect copyright.PENANAZk48XRomnt
61569Please respect copyright.PENANAsEnB2murI6
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.61569Please respect copyright.PENANANdwfWVD0gw
61569Please respect copyright.PENANAYiw118HO2b
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.61569Please respect copyright.PENANAlsFaY9vf8j
61569Please respect copyright.PENANAQesOd3vZIy
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.61569Please respect copyright.PENANAZmfStlBN5m
61569Please respect copyright.PENANA4TmWhrxVlP
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.61569Please respect copyright.PENANA5RFuAiS1wh
61569Please respect copyright.PENANA9TL1iZ5I62
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.61569Please respect copyright.PENANA5uyRuzTcKK
61569Please respect copyright.PENANALrc0uWPTBC
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.61569Please respect copyright.PENANARhMPv777RV
61569Please respect copyright.PENANAcZbGhGKnv1
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.61569Please respect copyright.PENANA6JYqgqPz9j
61569Please respect copyright.PENANAfIqvw9IBj0
"Dek.. Aku--"61569Please respect copyright.PENANAT6vGtHGne2
61569Please respect copyright.PENANA4Tyiv6iHjj
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.61569Please respect copyright.PENANAOf0fB6XWuH
61569Please respect copyright.PENANAmfNHAjVrwb
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”61569Please respect copyright.PENANAP7QdeoBCFL
61569Please respect copyright.PENANAeKqmom47aj
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.61569Please respect copyright.PENANARgBW3oRVJX
61569Please respect copyright.PENANAJz1lB8lPWd
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.61569Please respect copyright.PENANAcTDrxAySwB
61569Please respect copyright.PENANAE5cIsqMtLb
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.61569Please respect copyright.PENANAh0HkU1giPq
61569Please respect copyright.PENANAzIeK4wSkXo
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.61569Please respect copyright.PENANAGIYWcgc4Mi
61569Please respect copyright.PENANAcOjY2pkXEo
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.61569Please respect copyright.PENANAtTBQk1u0kG
61569Please respect copyright.PENANAEUJKosyKQP
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.61569Please respect copyright.PENANAVUhsi70cN9
61569Please respect copyright.PENANACh1vPmflMq
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.61569Please respect copyright.PENANAECBXn56oBP
61569Please respect copyright.PENANAPj96gc30cc
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.61569Please respect copyright.PENANAa84FeDcRR0
61569Please respect copyright.PENANALK3Pj3djSA
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.61569Please respect copyright.PENANAExlgHQBs7a
61569Please respect copyright.PENANABaLr224iF8
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.61569Please respect copyright.PENANAcukxosgeLu
61569Please respect copyright.PENANAYITpjabW7q
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.61569Please respect copyright.PENANAxN5HNON8U7
61569Please respect copyright.PENANAJ72GKvotSo
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.61569Please respect copyright.PENANAhrZ16poWxV
61569Please respect copyright.PENANAoUBHqz2obq
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.61569Please respect copyright.PENANAedqX2CCNQp
61569Please respect copyright.PENANAwUlGrIt8e3
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.61569Please respect copyright.PENANAD4MOBtF8qD
61569Please respect copyright.PENANADXRscDdsBM
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.61569Please respect copyright.PENANAVx0BxBvfBd
61569Please respect copyright.PENANA0sgTygMIQW
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.61569Please respect copyright.PENANASgDQagBDgK
61569Please respect copyright.PENANA5tUK9LkX5g
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.61569Please respect copyright.PENANAuxGXQUzL6W
61569Please respect copyright.PENANA2mQtTRIrwi
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.61569Please respect copyright.PENANA4GdKwD6Zwe
61569Please respect copyright.PENANA3hYGIElch5
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.61569Please respect copyright.PENANAHhfFi92tcG
61569Please respect copyright.PENANAvMBowolybC
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.61569Please respect copyright.PENANAG6SDrABPMt
61569Please respect copyright.PENANAeZaGH95l5b
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.61569Please respect copyright.PENANAMchCD2YFmC
61569Please respect copyright.PENANAa4YNuFYbl9
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.61569Please respect copyright.PENANAJBOnvrZznh
61569Please respect copyright.PENANAmWhUbUh5O9
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.61569Please respect copyright.PENANA3vkMt3oD5n
61569Please respect copyright.PENANAvIL0NigoFu
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.61569Please respect copyright.PENANASFkGSm1MDW
61569Please respect copyright.PENANAbwVB0kN6k6
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.61569Please respect copyright.PENANAxPJKDkNgdl
61569Please respect copyright.PENANAJhpQuO6rGQ
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.61569Please respect copyright.PENANAZsBY8lfFZt
61569Please respect copyright.PENANAqQDgmyCzJo
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.61569Please respect copyright.PENANAejZZpIRHtT
61569Please respect copyright.PENANAj4JWofxXqo
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.61569Please respect copyright.PENANAx4q0ybX1JM
61569Please respect copyright.PENANA2CSr5Bzyyx
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.61569Please respect copyright.PENANAse9ZVfgtyX
61569Please respect copyright.PENANAdsHZgMlviy
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.61569Please respect copyright.PENANAsOMU1YqaMY
61569Please respect copyright.PENANAHVrfqONgDm
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.61569Please respect copyright.PENANAahJgchx8oR
61569Please respect copyright.PENANAAGFHVt4JwA
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.61569Please respect copyright.PENANAxfOQx2kdBL
61569Please respect copyright.PENANApnBrc2vugh
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.61569Please respect copyright.PENANALjeVRIj0g4
61569Please respect copyright.PENANA2D7uzu4Vl6
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.61569Please respect copyright.PENANAHEc2QaEx0j
61569Please respect copyright.PENANAdxAQNPSodn
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.61569Please respect copyright.PENANAPPxlsNsJTV
61569Please respect copyright.PENANAZSXNSCQsvG
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.61569Please respect copyright.PENANA1DafaSHpaF
61569Please respect copyright.PENANApNgndiqAyY
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.61569Please respect copyright.PENANAGGb90tFrAq
61569Please respect copyright.PENANAn19pbnckzd
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.61569Please respect copyright.PENANAhKwHgZOnV5
61569Please respect copyright.PENANA7TdYd7nL38
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.61569Please respect copyright.PENANADikM2Woc8e
61569Please respect copyright.PENANAFdRCGHjTza
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.61569Please respect copyright.PENANAag30FkOoEa
61569Please respect copyright.PENANAiA0dkc8e2u
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.61569Please respect copyright.PENANAmFhDvFYySj
61569Please respect copyright.PENANAhxCw2bRPRP
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.61569Please respect copyright.PENANAWpSo7xYtZu
61569Please respect copyright.PENANAyazSyoSw8P
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.61569Please respect copyright.PENANAY5akewzJAg
61569Please respect copyright.PENANAVmg8H4c3pt
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.61569Please respect copyright.PENANAp84HEfqQCi
61569Please respect copyright.PENANA7aeJEBzTou
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.61569Please respect copyright.PENANAc9KXEQaw5T
61569Please respect copyright.PENANARZS6MejMbe
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.61569Please respect copyright.PENANAl1A15UqkLP
61569Please respect copyright.PENANAsX4hH0bKCY
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.61569Please respect copyright.PENANAOur923WSfn
61569Please respect copyright.PENANAaeScCAE8kK
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.61569Please respect copyright.PENANA5yc2wDMQMU
61569Please respect copyright.PENANAS7JKgYRLW3
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.61569Please respect copyright.PENANAiPaeEY3Gyt
61569Please respect copyright.PENANAfu5XZlMh5q
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.61569Please respect copyright.PENANAnC2s4QboAA
61569Please respect copyright.PENANATKUJWNdxWZ
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.61569Please respect copyright.PENANAExIL9tzhyu
61569Please respect copyright.PENANAXIvB8R8FnS
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.61569Please respect copyright.PENANAwduyplddPI
61569Please respect copyright.PENANAubh3BvTAKb
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.61569Please respect copyright.PENANA5UjcwvECyF
61569Please respect copyright.PENANA6QuDWbWGUS
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.61569Please respect copyright.PENANA7KXpPrUu98
61569Please respect copyright.PENANAZ9gRrMrnK6
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.61569Please respect copyright.PENANACWgvzVf6e4
61569Please respect copyright.PENANAnC3WMHjsIw
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.61569Please respect copyright.PENANAKZTx3u8t0l
61569Please respect copyright.PENANA7tMPaYsPn8
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.61569Please respect copyright.PENANAbqmcK80abs
61569Please respect copyright.PENANARgTvUXcuaq
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.61569Please respect copyright.PENANA4EWfkeF1B0
61569Please respect copyright.PENANAWXIDjvAGPB
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.61569Please respect copyright.PENANAmy3DnC5jzg
61569Please respect copyright.PENANACQNvQauSEm
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.61569Please respect copyright.PENANAKtnu09TVSN
61569Please respect copyright.PENANAU7KxFK0Lyn
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.61569Please respect copyright.PENANA8waRaLeW7c
61569Please respect copyright.PENANAJ9uSsmls98
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.61569Please respect copyright.PENANAPl8oPqQE4w
61569Please respect copyright.PENANAIX0S1ty4u1
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.61569Please respect copyright.PENANAgzJkEYr4dt
61569Please respect copyright.PENANAPsU8DKzcut
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.61569Please respect copyright.PENANAnPJvQhJ74M
61569Please respect copyright.PENANALJqBNDIpqz
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.61569Please respect copyright.PENANA3lmqeaoNXf
61569Please respect copyright.PENANAzROEQbCzXq
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.61569Please respect copyright.PENANA6Yuc0szaci
61569Please respect copyright.PENANAnvrdZ1NZVr
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.61569Please respect copyright.PENANAJcI55HwMto
61569Please respect copyright.PENANABtUeysUa5w
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.61569Please respect copyright.PENANArSQjH1iMa7
61569Please respect copyright.PENANAJpg7QxUlXs
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.61569Please respect copyright.PENANAuj7A2B8YC6
61569Please respect copyright.PENANAHT8SA34FcA
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.61569Please respect copyright.PENANAt9jrvsIpAz
61569Please respect copyright.PENANANHAgRmHu12
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.61569Please respect copyright.PENANAOHoqBC1hRn
61569Please respect copyright.PENANAwIYwhRlqv7
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.61569Please respect copyright.PENANA3BBswX8EMY
61569Please respect copyright.PENANAPcDmNKlP4y
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.61569Please respect copyright.PENANATtEmmQr3OH
61569Please respect copyright.PENANAHE3oQcyoxU
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.61569Please respect copyright.PENANAhnLm45o6M5
61569Please respect copyright.PENANAeCRg8hmeXE
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.61569Please respect copyright.PENANAuLCY3dtabn
61569Please respect copyright.PENANA0EIDbFMgYo
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.61569Please respect copyright.PENANAQb67HSLTvm
61569Please respect copyright.PENANASpbcJSnhCX
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.61569Please respect copyright.PENANAxK8DnZHMzz
61569Please respect copyright.PENANAId4NYlAKiB
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.61569Please respect copyright.PENANAtfa92or1NM
61569Please respect copyright.PENANAOoYFh05hqT
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.61569Please respect copyright.PENANAyKSrbGatzm
61569Please respect copyright.PENANAe2xAFQ7mj4
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.61569Please respect copyright.PENANArtheB8QSUo
61569Please respect copyright.PENANAEYILsTunvP
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"61569Please respect copyright.PENANAa3KLVK4RQi
61569Please respect copyright.PENANAg8medJeAXi
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.61569Please respect copyright.PENANACNCzevZj8J
61569Please respect copyright.PENANAcJ1Dd4oTkK
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.61569Please respect copyright.PENANA2Fb2ZJo4eU
61569Please respect copyright.PENANAjtwVOLCq4e
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.61569Please respect copyright.PENANADq2HpdrSKw
61569Please respect copyright.PENANA3mlN7kJ3tJ
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.61569Please respect copyright.PENANAfSJQyk7Izb
61569Please respect copyright.PENANA0qIh3w4kRX
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.61569Please respect copyright.PENANAQ3aQH0NlOe
61569Please respect copyright.PENANA6tdsOTlNlo
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.61569Please respect copyright.PENANAITj8B3JGTc
61569Please respect copyright.PENANA9My8pJutg4
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.61569Please respect copyright.PENANAQnFoU0Buyf
61569Please respect copyright.PENANAU1btA41lfN
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.61569Please respect copyright.PENANAOsmnBLZmQp
61569Please respect copyright.PENANACXe8V7fs1y
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.61569Please respect copyright.PENANATs4bx8rlFn
61569Please respect copyright.PENANAoZgYzEMiCV
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.61569Please respect copyright.PENANA3lgGeAGyod
61569Please respect copyright.PENANAHUVG74BeYD
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.61569Please respect copyright.PENANAbc9WHa1OSG
61569Please respect copyright.PENANAyUsDSjFvTT
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.61569Please respect copyright.PENANAP0GBq4X8uH
61569Please respect copyright.PENANAbd1NYULJO7
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.61569Please respect copyright.PENANAfPMgbWWcm3
61569Please respect copyright.PENANAN9ncjMT73K
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.61569Please respect copyright.PENANAxxGHszRRK0
61569Please respect copyright.PENANAz4R1Xx7Phc
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.61569Please respect copyright.PENANASNm3MuhSSj
61569Please respect copyright.PENANA53q1qr4ya7
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.61569Please respect copyright.PENANAHDyOfTOHBR
61569Please respect copyright.PENANAheBq27nkAB
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.61569Please respect copyright.PENANAvZZ7lqexyP
61569Please respect copyright.PENANAlZ8zWKwX77
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.61569Please respect copyright.PENANAR2Paayfirk
61569Please respect copyright.PENANAeNW4yFi6d8
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.61569Please respect copyright.PENANAICPH3JWwE7
61569Please respect copyright.PENANArGPROLlbBL
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.61569Please respect copyright.PENANAz7ZY5NP8g8
61569Please respect copyright.PENANAiP9XGd01qG
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.61569Please respect copyright.PENANAGLyEUzRRSs
61569Please respect copyright.PENANASoqU7ImJRd
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.61569Please respect copyright.PENANA9x6YK4O20O
61569Please respect copyright.PENANALOmrYjpjeG
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.61569Please respect copyright.PENANAdBvf2pQCwh
61569Please respect copyright.PENANADwUK8PpId8
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.61569Please respect copyright.PENANAu4ZQg7caGR
61569Please respect copyright.PENANAoBJD0OULy9
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.61569Please respect copyright.PENANA7npQ4JpPsF
61569Please respect copyright.PENANAWxldLGpcCk
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.61569Please respect copyright.PENANAcsuo4dvqxR
61569Please respect copyright.PENANAwlEnFUFoAV
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.61569Please respect copyright.PENANAV7Xmkmil5X
61569Please respect copyright.PENANAQda60bQP2c
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.61569Please respect copyright.PENANATyBSUbFrjN
61569Please respect copyright.PENANA7miMXv2QjW
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.61569Please respect copyright.PENANAE208pJ7ey6
61569Please respect copyright.PENANAg9N3bQ8arT
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.61569Please respect copyright.PENANAFiQxIfp5Re
61569Please respect copyright.PENANAdhlw5xvVOz
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.61569Please respect copyright.PENANAoiujVoRMP0
61569Please respect copyright.PENANAxJXcfSNeu3
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.61569Please respect copyright.PENANAoh7wrPfEYV
61569Please respect copyright.PENANAReavZmVZKi
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.61569Please respect copyright.PENANAp0o6xKDEOQ
61569Please respect copyright.PENANAa8uPUpzfQW
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.61569Please respect copyright.PENANACZfmh0vjce
61569Please respect copyright.PENANAkua8uqWfRT
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.61569Please respect copyright.PENANAUVUyObhl4w
61569Please respect copyright.PENANA9TMHiZpoQX
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.61569Please respect copyright.PENANA6jFCiZbZIZ
61569Please respect copyright.PENANAmx7eyz3DpQ
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.61569Please respect copyright.PENANAOP9BACiFbD
61569Please respect copyright.PENANAziNDnzQbjq
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.61569Please respect copyright.PENANAVikt1M6uEE
61569Please respect copyright.PENANAPP60LydHhi
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.61569Please respect copyright.PENANAIsVpyZ1tHC
61569Please respect copyright.PENANAjLYzHTIxYr
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.61569Please respect copyright.PENANAfQGO5a1tLu
61569Please respect copyright.PENANA240T5xE8wl
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.61569Please respect copyright.PENANAzXufbG8qJn
61569Please respect copyright.PENANA8eIYTFwpeu
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.61569Please respect copyright.PENANA3cH9zmKB5O
61569Please respect copyright.PENANAwiZ42xsxD6
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.61569Please respect copyright.PENANAZlKN1aLFs6
61569Please respect copyright.PENANAwAWmBftokN
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!61569Please respect copyright.PENANA9HkUdCH9Xd
61569Please respect copyright.PENANAIcLEL6lEje
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.61569Please respect copyright.PENANABP4W7rt18d
61569Please respect copyright.PENANAO1wFZvIG63
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 61569Please respect copyright.PENANA7jyj1wqBhH