"Aku tidak tahu apa ini berkaitan dengan kasus Amy."
203Please respect copyright.PENANAfGEIQwGNsn
"It's ok, Mrs.Mason. Kau bisa mengatakan apapun," ucap Hayden pada wanita tua itu. Rick yang berada didekatnya menekan tombol on pada voice recordernya, meletakkannya di meja kecil di samping tempat tidur pasien kemudian memberikan anggukan kecil pada Hayden.
203Please respect copyright.PENANAHh31wr7hRn
Julie Mason, ibu Amy Marlon menatap cucunya, Liza Marlon yang terbaring di tempat tidur pasien. Dia masih belum sadar sejak terakhir kali dokter Candice memberinya penenang pagi tadi.
203Please respect copyright.PENANAXCscnAGVzP
"Suamiku, Nicholas Mason, sering pergi meninggalkanku untuk urusan bisnis. Sehari-hari aku menghabiskan waktu dengan kedua putriku, Anna dan Amy. Usia Anna tiga tahun lebih tua dari Amy, tapi mereka berdua sangat dekat. Mereka pergi ke sekolah yang sama, bergaul dalam lingkaran yang sama, semacam itulah. Anna bahkan memutuskan untuk tetap melanjutkan studinya di LA karena tidak ingin meninggalkan Amy yang saat itu masih bersekolah. Anna beberapa kali juga membawa Amy bertemu dengan teman-temannya di college."
203Please respect copyright.PENANAepcjifaCZL
Julie memandang Liza dengan tatapan sedih. "Suatu hari mereka bertengkar meributkan Anna yang bermaksud pergi menghabiskan akhir pekan bersama teman-teman barunya. Yang kutahu dia belum terlalu lama mengenal perkumpulan itu. Aku pernah melihat beberapa diantaranya. Mereka menawan, kaya raya, dan merasa seakan memiliki dunia dalam genggamannya. Yah kalian tahu, bullying dan semacamnya. Amy tidak menyukai mereka. Tapi Anna pada akhirnya tetap pergi malam itu."
203Please respect copyright.PENANATXCkUSMxYC
Rick mengangguk paham. "Kenapa kau merasa perlu mengatakan tentang hal ini, Mrs.Mason?"
203Please respect copyright.PENANALE3OOVtm33
Julie mendesah pelan dan tanpa menoleh memandang Hayden ataupun Rick, dia melanjutkan, "Karena itulah terakhir kali kami melihatnya. Putriku, Anna, ditemukan tewas dua hari kemudian."
203Please respect copyright.PENANATFCRMi15wj
Hayden dan Rick saling melempar lirikan, namun tidak ada yang memutuskan untuk berkomentar.
203Please respect copyright.PENANAS6ejzbgU3u
"Setelah pemakaman Anna, Amy menjadi sosok yang berbeda. Dia lebih banyak berdiam diri di kamar Anna. Tidak lagi tersenyum, tidak lagi banyak bicara. Kami berpikir dia masih berduka, jadi kami tidak mempermasalahkannya. Amy memutuskan pergi ke college yang sama dengan Anna setelah dia lulus. Dia berubah. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya diluar bersama teman-teman barunya. Kudengar dia bahkan bergaul dengan perkumpulan yang sama dengan Anna dulu. Aku belum pernah bertemu mereka, karena Amy tidak pernah membawa mereka ke rumah. Amy sering pulang malam, pergi ke club di akhir pekan dan melakukan hal-hal lainnya yang tidak pernah kubayangkan akan dilakukan oleh putriku. Awalnya aku tidak melarang, karena kupikir hal itu membuatnya terlihat... hidup."
203Please respect copyright.PENANAZ8t1XTxgrE
Julie mendesah perlahan. "Saat aku tahu apa yang dia lakukan, semuanya sudah terlambat. Amy-ku sudah berubah menjadi orang lain."
203Please respect copyright.PENANA3PAN9SsZNC
"Apa yang dia lakukan?" kali ini Hayden yang bertanya.
203Please respect copyright.PENANA3Fd3IyNFUe
"Dia menyelidiki kematian Anna secara diam-diam. Aku menemukan banyak potongan artikel dalam amplop yang dia simpan diantara tumpukan pakaiannya."
203Please respect copyright.PENANAC2yptrs2XH
"Artikel apa saja yang putrimu kumpulkan?"
203Please respect copyright.PENANAqkKqAy6VWa
"Banyak hal. Tentang berita kasus pembunuhan Anna, tentang perkembangan penyelidikan polisi, nama-nama yang dicurigai terlibat, dugaan motif pembunuhan, dan lainnya. Dia bahkan memiliki beberapa catatan dalam bukunya."
203Please respect copyright.PENANAzGPz4dhiNs
"Buku catatan?"
203Please respect copyright.PENANAAZHAC3xigg
"Ya, dia menuliskan beberapa hal disana tetapi aku tidak mengerti. Sepertinya dia sengaja berhubungan dengan orang-orang yang tidak baik untuk penyelidikannya. Dia putriku satu-satunya dan aku tidak ingin dia melanjutkan apapun yang dia lakukan saat itu. Jadi aku dan Nicholas memutuskan memaksanya menikah dengan putra salah satu relasi bisnis Nicholas di Costa City. Dia menolak tentu saja, tapi saat itu Nicholas sedang berjuang dengan kanker dan Amy memutuskan melakukan keinginan ayahnya. Dia akhirnya bersedia menikah dengan James Marlon dan menetap di sini. Selanjutnya kalian pasti sudah tahu berdasarkan informasi yang kalian gali. Aku masih menyesal pernikahan mereka tidak berlangsung lama."
203Please respect copyright.PENANANwjnZxr4j6
Hayden mengangguk. "Menurutmu kematian putrimu beberapa waktu lalu berkaitan dengan kematian Anna?"
203Please respect copyright.PENANAUvCQVyytCl
Julie mengerutkan alisnya, menatap cemas pada Liza. "Saat Liza meneleponku beberapa minggu lalu, dia mengatakan mendapatkan email aneh yang menyebutkan tentang Amy."
203Please respect copyright.PENANAvHcFgKT3QU
Hayden dan Rick langsung siaga. "Apa yang Liza katakan?""
203Please respect copyright.PENANAIw5KKnEoGu
"Dia bilang dia mendatangi restoran itu, seperti yang dikatakan di emailnya. Amy ada disana bersama pria. Liza tidak mengenalnya."
203Please respect copyright.PENANAK7ZTFZytct
"Apa Liza menyebutkan ciri-cirinya?""
203Please respect copyright.PENANAJtxohIBhb8
"Liza bilang mereka terlihat sangat berbeda."
203Please respect copyright.PENANA3kKOEt1fgF
"Mereka?"
203Please respect copyright.PENANAfXyQiyJvMq
Julie mengangguk kemudian berkata "Liza bilang ada dua pria disana. Satu pria botak mengenakan pakaian hitam berdiri di belakang Amy dan seorang pria mengenakan setelan jas berwarna putih duduk berhadapan dengannya. Sudah kukatakan tadi bahwa aku tidak tahu apakah hal ini berhubungan, tapi saat aku mendengar Liza menyebut pria berpakaian putih itu aku merasa seperti dejavu."
203Please respect copyright.PENANAl0qRxGQKmN
Julie menoleh menatap Hayden. "Teman-teman Anna, yang tidak disukai oleh Amy, mereka sering berpenampilan begitu."
203Please respect copyright.PENANAwu5oqyNvn6
"Maksudmu?"
203Please respect copyright.PENANAuApMKKJiaB
"Mereka hampir selalu mengenakan pakaian bernuansa putih. Anna pernah menyebut sesuatu tentang ciri khas atau semacamnya. Dia sendiri memiliki banyak koleksi pakaian berwarna putih yang selalu dikenakannya saat pergi bersama mereka. Perkumpulan itu... menyebut diri mereka Angels atau something," lanjut Julie sambil berusaha mengingat.
203Please respect copyright.PENANAbPVzKpRybX
"Jadi, menurutmu Amy tewas karena penyelidikannya atas kematian Anna yang kemungkinan berhubungan dengan perkumpulan yang disebut Angels?"
203Please respect copyright.PENANAerFeEkbKUM
"Aku hanya berpikir mungkin itu bisa membantu kasus Amy. Pembunuh Anna tidak pernah ditemukan, Aku tidak ingin pembunuh Amy lolos juga." Air mata Julie sudah menetes sebelum dia selesai dengan kalimatnya.
203Please respect copyright.PENANA47nHMyovl5
"Thanks, Mrs.Mason. Kami akan mengupayakan yang terbaik."
203Please respect copyright.PENANAR2yxU96cdX
"Yah, para polisi itu juga mengatakan hal yang hampir sama pada kami saat Anna tewas, tapi pelakunya tetap menjadi misteri selama lebih dari sepuluh tahun."
203Please respect copyright.PENANARzMR6lwDNg
"Pasti ada sesuatu," kata Rick.
203Please respect copyright.PENANApjbH8X3AU3
"Entahlah. Mereka memang kekurangan bukti atau karena keterlibatan Smith Corp."
203Please respect copyright.PENANAnih4JptNTz
Hayden tiba-tiba terlihat tegang.
203Please respect copyright.PENANAdwNhgV3s1r
"Smith Corp? Bukankah itu perusahaan properti raksasa yang jaringannya mencakup hingga LA dan kota-kota besar hampir di separuh negara di dunia?
203Please respect copyright.PENANAX6yGzA7CWP
"Saat itu ada desas-desus bahwa Smith Corp terlibat dengan Angels. Aku tidak tahu detailnya. Tak ada seorangpun dari pihak kepolisian yang mau menjelaskannya. Aku sungguh berharap kepolisian Costa City bisa memberikan akhir yang berbeda," ucapnya sungguh-sungguh saat memandang Hayden dan Rick bergantian.
203Please respect copyright.PENANAKj93qnzFur
***
203Please respect copyright.PENANAOpfOUM0bqF
"Aku akan meminta Daniel untuk mencari tahu tentang Anna Mason. Semoga saja kita menemukan sesuatu," ujar Rick saat mereka melangkah di koridor diluar kamar rawat Liza Marlon.
203Please respect copyright.PENANALvqNJWksTL
"Daniel?" tanya Hayden sambil menatap Rick penuh tanya.
203Please respect copyright.PENANA3ZQQrODeAh
"Daniel si hacker. Pria kurus pucat yang bertugas bersama Peter saat kasus pemerkosaan di Kingston High."
203Please respect copyright.PENANA3sMUxPphS7
"Aah... pria itu. Dia bertugas dimana sekarang?"
203Please respect copyright.PENANAaaVlw32cOp
"Kudengar dia berangkat ke Minas beberapa waktu lalu. Kau tidak tahu? Dia dan Peter menjadi cukup dekat sejak kasus Kingston High selesai."
203Please respect copyright.PENANAWz6jXQPi6K
"Aku tahu dia berbakat. Kalau begitu hubungi dia dan mari berharap dia punya cukup waktu luang untuk kasus kita."
203Please respect copyright.PENANAmu6VIw5Zre
Hayden masih berdiri di lorong sementara Rick melakukan panggilan ke satuan kepolisian di Minas. Menurutnya kasus ini berhubungan tapi sayangnya belum ada fakta terungkap yang mendukung firasatnya. Hayden bahkan masih belum pulih dari keterkejutannya saat Smith Corp disebut. Tapi dia berusaha menyembunyikan keterkejutannya di depan Rick. Untunglah Rick tidak menyadarinya. Dia belum ingin Rick tahu tentang Smith Corp. Tidak dalam waktu dekat ini. Dan semoga tidak untuk selamanya.
203Please respect copyright.PENANAfVRe6JLgwB
"Ada perkembangan, Hayden?"
203Please respect copyright.PENANA2ciOwAkXF1
Pertanyaan Aiden membuatnya terkejut.
203Please respect copyright.PENANAKtXpE3C2OS
"Dari mana saja kau?"
203Please respect copyright.PENANABm1tMwF6Je
"Aku berada di sekitar sini."
203Please respect copyright.PENANAvCMVkP9u4Z
Hayden menyeringai. "Apa kau akhirnya makan siang bersama wanita?"
203Please respect copyright.PENANAUiS6NyzQ9l
Aiden mendengus. Hayden mencibir. "Aku melihatmu keluar rumah sakit siang tadi bersama Irina, Aiden."
203Please respect copyright.PENANA1sGWOR7BhH
"Ck, aku hanya mengantarnya ke Black Russo karena dia sedang kurang sehat."
203Please respect copyright.PENANA0DpAEQkBkQ
"Bagiku dia terlihat baik-baik saja."
203Please respect copyright.PENANAqU1sQ1sulO
Aiden baru membuka mulutnya untuk membela diri saat telepon Hayden berbunyi. "Hai Marcus. Ya, aku masih berada di rumah sakit Brigham sekarang, baru saja meminta keterangan dari ibu Amy Marlon."
203Please respect copyright.PENANAEopnsPkTrN
Apapun informasi yang dikatakan Marcus, Hayden seketika terlihat serius. "Fine, Marcus. Kirimkan ke emailku dan aku akan langsung memeriksanya," ujar Hayden sebelum mengakhiri pembicaraan.
203Please respect copyright.PENANAQuAQWfJYZB
"Apa yang Marcus katakan?"
203Please respect copyright.PENANA2gzRCYxZbp
"Marcus meminta beberapa petugas untuk memeriksa cctv disekitar TKP Amy Marlon dan di beberapa lokasi yang biasa dilalui oleh Amy. Ada satu mobil pick up hitam yang mencurigakan. Mobil itu tertangkap kamera diparkir tidak jauh dari lokasi pembunuhan Amy. Karenanya, para petugas itu melacak beberapa cctv di area sana untuk mengetahui kemana mobil itu bergerak. Sayangnya mobil itu menabrak mobil lain di dekat kompleks apartemen Watson Hill. Dia meninggalkan mobilnya begitu saja dan pengemudi mobil lain yang ditabraknya itu tewas ditempat."
203Please respect copyright.PENANAl31e3aSQG1
"Watson Hill? Itu tidak terlalu jauh dari sini."
203Please respect copyright.PENANAPMxaDzKKbg
Hayden mengangguk sambil membuka laptopnya dan mengakses akun emailnya. Aiden ikut mengamati beberapa video yang dikirimkan oleh Marcus. Benar saja. Dalam salah satu video itu memang terlihat sebuah Mercedez yang melaju kencang dan tiba-tiba tertabrak pick up hitam yang dicurigai sebagai mobil pelaku.
203Please respect copyright.PENANAEle5o5w7HM
Hayden mencoba memeriksa video lainnya.
203Please respect copyright.PENANA93kvNN7bC2
"Stop."
203Please respect copyright.PENANAzGAEJR9hLg
Hayden terkejut Aiden tiba-tiba berusaha menghentikan video lain yang diputarnya. Aiden menunjuk sudut kanan layar.
203Please respect copyright.PENANAUKjlMYV68C
"Look, Hayden. Mercedez itu terlihat di jalan ini juga. Bukankah ini rute yang biasa dilalui oleh Mrs.Marlon untuk bekerja?"
203Please respect copyright.PENANArCtcG5NfJp
Hayden menajamkan pandangannya. Memang benar, itu mobil yang sama.
203Please respect copyright.PENANAPyrZawAh2D
Aiden memutar video lainnya. "Mercedez itu juga ada di video yang ini. Tanggalnya berbeda, tapi waktunya hampir sama. Menurutmu apa yang dilakukan orang ini? Terlalu aneh kalau ini kebetulan. Menurutmu Mercedez ini ada disana mengamati sesuatu?"
203Please respect copyright.PENANAw72U7cJgk7
"Sesuatu atau seseorang," tegas Hayden. Dia lantas mengambil ponselnya dan menghubungi Marcus. "Marcus, bisakah kau meminta orang untuk memeriksa Mercedez merah yang ditabrak oleh pick up hitam yang kemungkinan mobil pelaku? Mercedez itu beberapa kali terlihat di jalan yang menjadi rute bekerja Amy Marlon... Oke... Ya, tentu.... Segera hubungi aku kalau kau dapat sesuatu."
203Please respect copyright.PENANAAusGjy43U2
Aiden masih mentap layar laptop didepannya, berganti dari satu video ke yang lain.
203Please respect copyright.PENANAZl5SoG72r9
"Marcus akan meminta petugas lain untuk memeriksa Mercedez merah itu," kata Hayden.
203Please respect copyright.PENANAVMjgNDEYgd
"Hei, Hayden... Mercedez itu sering terlihat di sekitar kompleks Watson Hill. Setahuku Watson Hill bukan apartemen mewah. Menurutmu kenapa mobil mewah itu sering berada disana?"
203Please respect copyright.PENANALAs2dotD0H
Hayden terdiam sejenak. "Yah seperti kau bilang tadi. Rasanya terlalu kebetulan," ucap Hayden seraya berdiri. Aiden hanya menaikkan sebelah alis menatapnya.
203Please respect copyright.PENANAqN2U9Rvl9S
Rick menghampiri mereka. "Aku belum berhasil menghubungi Daniel." Dia melirik laptop Hayden sesaat. "Bisa kupakai laptopmu untuk mengirim email pada Daniel?"
203Please respect copyright.PENANAtCQTYlPuys
"Sure. Kau mungkin juga ingin melihat video-video itu, Rick," ucap Hayden sambil mulai melangkah.
203Please respect copyright.PENANABUE0lZjxtd
"Kau mau kemana?" tanya Rick.
203Please respect copyright.PENANA5h1TJ1p6JF
Hayden berbalik tanpa menghentikan langkahnya. "Ke Watson Hill, Rick. Ayo Aiden!"
203Please respect copyright.PENANAyolZ0BDTQC
Aiden berdiri mengikuti Hayden tanpa menunjukkan ekspresi apapun.
203Please respect copyright.PENANAmYn85nBPZm
"Kalian harus bergegas. Ini sudah malam. Hanya ada sedikit orang yang bisa kau tanyai. Itupun kalau mereka bersedia di ganggu pada jam ini."
203Please respect copyright.PENANAmBv7hBoOiL
"Pastikan saja Daniel menerima emailmu, Rick."
203Please respect copyright.PENANADMXhkaGtaK
***
203Please respect copyright.PENANAJz98sOgmn6
Security itu membalas tatapan mereka dengan aneh. Seperti kata Rick, tidak banyak orang yang bisa mereka tanyai. Mereka sudah merasa beruntung bisa bertemu dengan salah satu security Watson Hill.
203Please respect copyright.PENANAFlgIjY9XLH
"Hayden Hawthorne. Kepolisian Costa City. Bisa aku mengganggu waktumu sebentar Mr. Laird?" tanya Hayden sambil melirik nama yang tertera pada seragam security itu.
203Please respect copyright.PENANAUSld7kmdxM
"Kau bisa memanggilku Josh. Kenapa polisi sepetimu datang kemari? Aku tidak pernah mendengar ada kasus di sekitar sini. Ini memang bukan apartemen elit, tapi menurutku tidak ada kriminal yang tinggal disini."
203Please respect copyright.PENANAZedq4NmYhR
"Aku hanya perlu bertanya tentang beberapa hal, Josh. Apa kau pernah melihat sebuah mobil Mercedez berwarna merah di sekitar sini?" tanya Hayden sambil memasukkan kembali lencana polisinya.
203Please respect copyright.PENANALOjVUB3Hb6
"Kurasa tidak. Tapi aku hanya berpatroli saat pagi."
203Please respect copyright.PENANAgwV1OSUFiy
"Bagaimana dengan siang atau malam?"
203Please respect copyright.PENANAMKODxfbhE5
"Ben dan Jack yang melakukannya."
203Please respect copyright.PENANAOEckZyfFgy
"Siapa Ben dan Jack?"
203Please respect copyright.PENANA0M2xwqXBEP
"Security lain disini. Kau bisa lihat ada empat gedung apartemen di Watson Hill. Aku bertugas disini, Ben di gedung belakang dan Jack di gedung di sebelahnya. Sam bertugas di gedung terakhir. Tapi dia sedang meghadiri pernikahan putrinya diluar kota sejak minggu lalu."
203Please respect copyright.PENANAQiKtW8ek0z
"Apa aku bisa bertemu dengan Ben dan Jack?"
203Please respect copyright.PENANAWjejU82qnL
"Jack sudah pulang, tapi Ben baru saja memulai patrolinya beberapa menit yang lalu. Akan kucoba meneleponnya," kata Josh sambil mencari ponselnya.
203Please respect copyright.PENANA1MbHGYpxB3
"Thanks, Josh," kata Hayden. Dia berbalik menghampiri Aiden yang sejak tiba hanya berdiri bersandar di kap mobilnya. Aiden masih menatap sekeliling saat Hayden bertanya padanya,"Bagaimana menurutmu?"
203Please respect copyright.PENANA4OwtjALZST
"Setiap gedung memiliki dua puluh lantai, berarti ada banyak orang yang tinggal disini tapi sepertinya suasananya cukup sunyi. Tidak ada cctv disekitar sini, penerangan buruk, dan security-nya pun terbatas. Pendapatku, Hayden, ini tempat yang sangat cocok menjadi tempat terjadinya kasus."
203Please respect copyright.PENANA12ZPpJzZPt
"Äku tidak akan membantah."
203Please respect copyright.PENANAHCwQjHnXyt
Josh mendatangi mereka dan mengatakan seseorang bernama Ben sedang menuju kesana.
203Please respect copyright.PENANA7EIuoJb6di
"Aku akan mencoba berkeliling sebentar. Mungkin ada beberapa cctv yang terpasang ditempat lain di sekitar sini," kata Aiden sambil menepuk bahu kanan Hayden.
203Please respect copyright.PENANA5ggv44nSOZ
Hyden hanya mengangguk dan melanjutkan percakapan dengan Josh.
203Please respect copyright.PENANAANESaur0ua
Aiden bergerak menuju area timur Watson Hill. Dia berjalan lurus hingga berada di bagian paling luar kemudian berbelok ke kanan. Sebuah pagar besi tua yang tingginya sekitar tiga puluh sentimeter diatas kepalanya menjadi pembatas area timur Watson Hill, memisahkan gedung itu dengan taman yang ada di sampingnya. Aiden mencoba menggoyangkan besi-besi itu dan mendengus.
203Please respect copyright.PENANAiMyRWQd9rk
Bahkan pagar besi ini bisa dirobohkan oleh beberapa pria.
203Please respect copyright.PENANAlKACB9zIJb
Aiden memutuskan untuk mencoba memanjat pagar itu. Dan ternyata tidak sulit. Dia memanjatnya, kemudian meloncat dan menjejakkan kakinya ke tumpukan daun-daun kering di tepi taman. Aiden kembali berjalan menyusuri setiap sudut taman berharap menemukan setidaknya satu cctv terpasang. Suasananya cukup menyeramkan, membuat Aiden mempercepat langkahnya. Oh tidak, dia bukan penakut. Dia hanya memahami situasi dengan bersikap waspada dan hati-hati. Untuk apa berada terlalu lama di sebuah taman dengan pencahayaan seadanya, tanpa cctv terpasang dimanapun, sendirian, pada waktu menjelang tengah malam, di samping apartemen yang sangat cocok menjadi TKP suatu kasus tertentu? Tentu saja Aiden melakukan hal yang seharusnya dilakukan siapapun, menyingkir dari sana segera. Aiden tidak ingin menjadi kasus disana.
203Please respect copyright.PENANA7RgkXF6pRW
Aiden tiba di tepi jalan di depan taman. Dia bisa melihat gedung rumah sakit Brigham di kejauhan.
203Please respect copyright.PENANAVlFKm3vYls
Aahh, ternyata memang tidak jauh dari rumah sakit itu. Apalagi kalau memotong jalan melalui taman tadi.
203Please respect copyright.PENANAWXk0FZPCv2
Aiden kembali mengamati sekelilingnya. Dia melihat ada satu cctv terpasang di persimpangan tidak jauh di depannya. Aiden hampir saja tiba disana saat mendengar sesuatu.
203Please respect copyright.PENANACKLywIc6Dr
"Menyingkirlah dariku!!"
203Please respect copyright.PENANAJPNDSP8U1l
Aiden mendengar suara wanita yang berteriak. Dia berlari menuju persimpangan sambil menoleh ke kanan dan kiri, berusaha menemukan sumber suara.
203Please respect copyright.PENANAz81XkZOMCr
"Aku tidak ingin bersamamu. Menjauhlah dariku!!"
203Please respect copyright.PENANAt3VMpTvtbD
Aiden menoleh ke kiri. Disana dia melihat seorang wanita bersimpuh di tengah jalan. Jarak mereka tidak terlalu jauh, namun karena cukup gelap, Aiden tidak dapat melihat wajah wanita itu dengan jelas tapi hatinya berdesir saat menatapnya.
203Please respect copyright.PENANAHjj4YF4j7D
Kenapa dia berteriak?
203Please respect copyright.PENANAwvBGuo88bx
Aiden sudah bergerak selangkah saat wanita itu mengangkat wajahnya. Untuk sesaat Aiden merasakan tatapan tajam wanita itu, membuatnya berhenti bergerak. dan kemudian wanita itu berdiri, berjalan tertatih dan berlari ke arahnya. Aiden membelalak terkejut mengenalinya tepat sebelum wanita itu menabrakkan dirinya ke tubuh Aiden. Aiden terkesiap merasakan lengan-lengan itu melingkar dipinggangnya. Erat. Wanita itu menyusupkan wajahnya ke dada bidang Aiden, tangannya mencengkeram kaosnya dan tubuhnya gemetar. Aiden terlalu terkejut untuk bereaksi.
203Please respect copyright.PENANAlNwH1FUAqj
"Aiden..."
203Please respect copyright.PENANAcdn0xWFHDF
Suara itu menghempaskan kesadarannya kembali.
203Please respect copyright.PENANAjOeWsQ4Clt
"Irina?" ucapnya seraya berusaha menjauhkan tubuh mereka agar dapat menatap wajahnya. Tapi cengkraman Irina justru semakin erat.
203Please respect copyright.PENANAmXqMPT2V9M
"Aiden..." ucapnya lirih. Aiden mendengarnya terisak pelan.
203Please respect copyright.PENANAzvHt4JAct6
Tangan kanannya bergerak menyusup ke belakang kepala Irina, semakin menenggelamkan wajah wanita itu di dadanya. Tangan kirinya merengkuh punggung Irina dengan posesif. Matanya menatap tajam ke sekeliling, berusaha menemukan bahaya yang mengancam Irina. Nihil. Dia tetap tidak berhasil menemukan apapun.
203Please respect copyright.PENANAHaKiB0cYiQ
"Hei, it's okay, Irina..." ucapnya lembut. Aiden menundukkan kepalanya, berbisik ditelinga Irina, "Everything's fine. You'll be fine."
203Please respect copyright.PENANAOmQ7yJs5TR
Aiden menempelkan bibirnya di pelipis Irina, menunggu hingga wanita itu tidak lagi gemetar. Irina mendesah lega.
203Please respect copyright.PENANAkPBdXF1VY5
"Feel better?" tanya Aiden sambil mengelus puncak kepalanya. Irina mengangguk kecil. Aiden tahu Irina sudah merasa lebih baik, dia merasakan cengkraman Irina mulai mengendur. Tapi dia tidak berniat melepas pelukannya. Tidak juga dengan Aiden.
203Please respect copyright.PENANA3A68aHvoY4
"Apa yang kau lakukan, Irina? Ini sudah hampir tengah malam."
203Please respect copyright.PENANA0IjfdCFTlM
Irina terdiam.
203Please respect copyright.PENANABERdESPNmf
"Kau mau kuantar pulang?"
203Please respect copyright.PENANAX6HABXsDen
"No!" jawabnya cepat sambil menggelengkan kepalanya dan mengeratkan cengkramannya kembali.
203Please respect copyright.PENANAisKZcOnXgF
Aiden tidak bersuara, hanya merasakan Irina dalam dekapannya.
203Please respect copyright.PENANARIYDhXwVgQ
"Bolehkah aku seperti ini? Sebentar saja. Please?" suaranya begitu lirih dan terdengar rapuh.
203Please respect copyright.PENANAluih1l5NGK
"Sure." Well, Aiden bahkan tidak keberatan mereka berdiri di persimpangan itu berpelukan sampai matahari terbit.
203Please respect copyright.PENANAGR708XgaYg
"This feels... right" kata Irina ragu-ragu setelah beberapa saat mereka tidak berbicara.
203Please respect copyright.PENANAYxDjqoD5SP
Yeah, it is. It's so fucking right.
203Please respect copyright.PENANA80fx3G2u34
Aiden melihat lampu mobil di kejauhan. Mobil itu berhenti beberapa puluh meter dari mereka. Aiden memicingkan mata, berusaha menatap pengemudinya.
203Please respect copyright.PENANAvYBVIdRqB4
"Apa bisa kuanggap misi balas budiku sudah selesai?" teriak suara pria yang berdiri disamping pintu kemudi.
203Please respect copyright.PENANAAoMPSeRjy5
Aiden meringis. Irina langsung melepaskan pelukannya, hanya menunduk menatap kaki polosnya.
203Please respect copyright.PENANAwmEGXHO8ML
Hayden mendekat dan saat menyadari kondisi Irina dia mempercepat langkahnya. "Aiden, terjadi sesuatu?"
203Please respect copyright.PENANAKOjhVt9v79
Aiden menggeleng kecil.
203Please respect copyright.PENANAXZRs0DEQGo
"Irina, ada yang bisa kubantu?" tanya Hayden terdengar khawatir.
203Please respect copyright.PENANAeOpaYKrZbw
Irina masih menunduk tapi suaranya terdengar cukup jelas. "Bisakah kalian mengantarku ke rumah sakit Brigham?"
203Please respect copyright.PENANAOS0aRFxceE
***
If you want to read a chapter ahead, you can read it free on my wattpad (The Black Angel by ghian7st)
Versi wattpad agak beda yah sama versi ini.
Thanks
ns3.17.152.174da2