Mereka berpelukan sangat erat sembari bertukar air liur. Tangan kiri Rayhan mendekap kepala Ustadza Dewi, agar leluasa mengemut bibir merah Ustadza Dewi, sementara tangan kanannya membelai dan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang semok itu.30896Please respect copyright.PENANAEopzNnRzKJ
30896Please respect copyright.PENANApa73rE3XF6
Wanita berusia 39 tahun itu hanya pasrah mengikuti permainan muridnya. Sesekali ia membalas, dengan mengait lidah Rayhan yang tengah menjamah langit-langit mulutnya.30896Please respect copyright.PENANA48Rs5hFH4h
30896Please respect copyright.PENANAdgVfUVOhU5
Dengan satu tarikan cepat Rayhan menggendong tubuh sintal Ustadza Dewi. Reflek wanita paruh baya itu melingkarkan kedua tangannya di leher Rayhan. Sejenak mereka saling pandang, membuat hati Ustadza Dewi bergetar.30896Please respect copyright.PENANAOKElsZv7dH
30896Please respect copyright.PENANAPAEBPNj07l
Rayhan segera membawa Ustadza Dewi ke dalam kamar Ustadza Dewi. Ia membaringkannya dengan perlahan.30896Please respect copyright.PENANA099akSYzRt
30896Please respect copyright.PENANA8fvtZRhucc
"Ustadza cantik sekali!" Goda Rayhan. Ia ikut berbaring di samping Ustadza Dewi dengan posisi miring menghadap kearah Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAdpwLvi1oHp
30896Please respect copyright.PENANAPWf7wR2f5R
Ustadza Dewi tersipu malu. "Gombal!" Ujar Ustadza Dewi sambil mencubit hidung Rayhan.30896Please respect copyright.PENANAJY1VEXMUSJ
30896Please respect copyright.PENANA1p3x7ebhvI
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang tertutup hijab syiria berwarna putih dengan motif bunga anggrek. "Suer, Ustadza memang sangat cantik." Tegas Rayhan, dia mengecup kening Ustadza Dewi dengan mesrah.30896Please respect copyright.PENANAoFUhBI6ix8
30896Please respect copyright.PENANAf0YtFT1Me2
Wanita berparas cantik itu hanya diam seraya tersenyum senang. Hatinya di buat berbunga-bunga oleh pujian dan sentuhan Rayhan kepada dirinya.30896Please respect copyright.PENANAjlaDwC9Hqq
30896Please respect copyright.PENANAO2ZAwy5uYD
Ciuman Rayhan turun kebawah menuju sepasang kelopak mata indah Ustadza Dewi, terus hidung, kedua pipi Ustadza, lalu kemudian kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi selama beberapa detik. Sembari menikmati bibir Ustadza Dewi, Rayhan membelai payudara Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAy0gyWXm5EF
30896Please respect copyright.PENANAbib0WB2dHc
"Eenghkk..." Desah Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANA75YrAjvVFd
30896Please respect copyright.PENANA1LCs8iayMH
Dia membiarkan pemuda tanggung itu menanggalkan kancing gamisnya. Dia dapat merasakan telapak tangan Rayhan yang hangat menyusup masuk ke dalam bra yang di kenakannya.30896Please respect copyright.PENANAej8AsJKrVo
30896Please respect copyright.PENANA97jv270RKk
Matanya terpejam ketika jemari Rayhan mulai meremasi payudaranya yang ranum. Dan rasa itu kian nikmat tatkalah Rayhan memencet putingnya, memilin dan memelintir putingnya yang telah menegang.30896Please respect copyright.PENANAS7AMgK1mRa
30896Please respect copyright.PENANAX2TlrU2EMG
"Ray! Aaahk... Aahkk..." Erang Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANA7YujBDQag6
30896Please respect copyright.PENANA9IGYzVh8Wg
Kedua tangan Rayhan melepas gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga yang tersisa hanya jilbab putih dengan motif bunga anggrek dan pakaian dalamnya yang berwarna cream.30896Please respect copyright.PENANAFGISUZAfIb
30896Please respect copyright.PENANAmJV0ynD7Nv
Rayhan menyingkap keatas beha Ustadza Dewi, dia kembali menjamah payudara Ustadza.30896Please respect copyright.PENANAbh1REc77mX
30896Please respect copyright.PENANAJCCdJWX7Lb
"Oughkk... Ray! Enak sekali!" Erang Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANANlbhlAwSFq
30896Please respect copyright.PENANAFvyGBL3SRg
Dia menunduk dan mulai mencucupi payudara Ustadza Dewi, dia menghisap puting Ustadza Dewi secara bergantian, membuat wanita cantik itu menggelinjang nikmat, dan tampak celana dalamnya semakin basah, membentuk peta dunia.30896Please respect copyright.PENANAj9J0pmVVsZ
30896Please respect copyright.PENANAeviz4mgTPC
Tangan Rayhan turun ke bawah, ia membelai vagina Ustadza Dewi dari luar celana dalam.30896Please respect copyright.PENANAhgVbmrUKHY
30896Please respect copyright.PENANAv8WMRMOJ8n
"Basah!" Bisik Rayhan.30896Please respect copyright.PENANAgoz3edGxTk
30896Please respect copyright.PENANAn6EOwmAseh
Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan. "Gara-gara kamu." Omel Ustadza Dewi. "Kamu harus bertanggung jawab sayang." Lanjut Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANA3Rh2pGM6jc
30896Please respect copyright.PENANA2IS7xjDTpx
Rayhan mengangkat satu alisnya. "Apa yang harus hamba lakukan wahai bidadari surga." Ujar Rayhan sok puitis, tapi cukup ampuh untuk membuat wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini tersipu malu30896Please respect copyright.PENANA0Bwcu9ZdTY
30896Please respect copyright.PENANAs2ekJfzI7n
"Puaskan Ustadza." Lirih Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAXOiRlDjdbP
30896Please respect copyright.PENANAzop9gDZXBS
Rayhan melanjutkan aksinya dengan menelanjangi Ustadza Dewi. Ia melepas beha yang di kenakan Ustadza Dewi, lalu kedua tangannya beralih ke sisi kiri dan kanan celana dalam Ustadza Dewi. Dengan perlahan ia menarik celana dalam Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAhYmi0zP2H0
30896Please respect copyright.PENANA9x6nfTtzvh
Rayhan mengambil posisi bersujud, dia mengangkangi kaki Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAdIxxI5UC3Q
30896Please respect copyright.PENANAAa9hDNcSmw
"Ini sungguh indah!" Gumam Rayhan.30896Please respect copyright.PENANAhcoZab8PeV
30896Please respect copyright.PENANAMBV9S36MRw
"Jilat sayang."30896Please respect copyright.PENANA0qtVBysC0e
30896Please respect copyright.PENANAtyXL1YZR2O
Rayhan tersenyum tipis. Lalu dia membenamkan wajahnya diantara kedua kaki Ustadza Dewi. Lidahnya terjulur menyapu permukaan vagina Ustadza Dewi, menyentil clitorisnya dengan gemas. Sementara tangan kanannya membelai pubik vagina Ustadza yang di tumbuhi rambut yang cukup lebat.30896Please respect copyright.PENANAC6x8Qvj4pq
30896Please respect copyright.PENANASbo4PqtP5d
Lendir kewanitaan Ustadza Dewi keluar semakin banyak, dan Rayhan tanpa merasa jijik menyeruput lendir kewanitaan milik Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANANeZiRyrVKT
30896Please respect copyright.PENANAbwZeJ1G8MX
Sluuuppss....30896Please respect copyright.PENANAjrDBtYP7Oa
Sluuuppss...30896Please respect copyright.PENANAKyh323k4bf
Sluuuppss....30896Please respect copyright.PENANAMsbmI2NIdj
30896Please respect copyright.PENANAl1SawMMV8I
Rayhan kembali menghisap clitoris Ustadza Dewi, sementara kedua jarinya menusuk lobang vagina Ustadza Dewi. Dia menggerakkan tangan kanannya, menusuk vagina Ustadza Dewi. Sesekali jari tengah berputar, mengorek dan menusuknya kembali dengan gerakan yang berubah-rubah.30896Please respect copyright.PENANAq6a0l59dz4
30896Please respect copyright.PENANAiqkZWiM4Vc
Alhasil tubuh Ustadzah Dewi menggelinjang tak beraturan, sementara di bawah sana terasa semakin basah.30896Please respect copyright.PENANAMDcSP06cNX
30896Please respect copyright.PENANAZPM3PKKBuO
"Ray! Ustadza KELUAAAR..." Teriak Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAe4HwDpExZv
30896Please respect copyright.PENANAdRd1oIX2c9
Punggungnya terangkat cukup tinggi, dan tampak semburan cairan cintanya keluar cukup deras. Dengan mata terpejam, Ustadza Dewi menikmati orgasmenya.30896Please respect copyright.PENANA4Z2890Rp7d
30896Please respect copyright.PENANAhljZXcBpPE
Rayhan segera menanggalkan seragam sekolahnya, hingga ia telanjang bulat. Kedua kaki Ustadza Dewi ia letakan diatas pundaknya, sementara batang kemaluannya, ia arahkan tepat di depan bibir kemaluan Ustadza Dewi yang telah basah.30896Please respect copyright.PENANA1SOKdfAM9p
30896Please respect copyright.PENANA1i2i7FevFt
"Masukan sekarang sayang!!" Pinta Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAp18S1Ud6zo
30896Please respect copyright.PENANA0KZ0bZupDD
Rayhan tersenyum tipis, dia membekap kepala Ustadza Dewi, dan bibirnya kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi. Perlahan kepala penis Rayhan membelai bibir vagina Ustadza Dewi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan, penis Rayhan bersemayam di dalam vagina Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAJW1Blb6hPV
30896Please respect copyright.PENANAdsMbeOapr5
"Eehmmppss..." Erang Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAdmKhbVoliH
30896Please respect copyright.PENANAuPVWqBrLA1
Dengan gerakan perlahan Rayhan menggoyangkan pinggulnya maju mundur menusuk lobang vagina Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAycjxbV8lNX
30896Please respect copyright.PENANAOe6ks4GBlu
Rayhan melepas ciumannya, tanpa menghentikan genjotannya. Dia menatap dalam wajah cantik Ustadza Dewi yang merah padam, sementara telapak tangannya meremas payudara Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAEXDT1fwjVD
30896Please respect copyright.PENANA7DOQnWj8Ki
Ploookkksss....30896Please respect copyright.PENANAuXoKzJGrCt
Ploookkksss....30896Please respect copyright.PENANAxnFnyL9VeY
Ploookkksss....30896Please respect copyright.PENANATQXkMy32en
30896Please respect copyright.PENANAjRf3VTk1AF
"Aahkk... Aahkk... Aaahk..." Erang Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAT9kUwJ9IwO
30896Please respect copyright.PENANAc1wsGbc2XC
Rayhan meningkatkan ritme permainannya, sementara jarinya sibuk menstimulasi puting Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAWdHX4Xn2fy
30896Please respect copyright.PENANA8CgmlajcbH
Tubuh kekar Rayhan mulai bersimbah keringat, otot-otot pinggulnya mengeras, dengan wajah menadah keatas ia menikmati setiap gesekan batang kemaluannya dengan dinding vagina Ustadza Dewi yang seakan balik menghisap penisnya. Rasa nikmat itu sulit untuk di gambarkan dengan sebuah kalimat.30896Please respect copyright.PENANA7dQFh6bwg0
30896Please respect copyright.PENANAMkLuMGX9Kg
Hal yang sama juga di rasakan Ustadza Dewi, wanita paruh baya yang masih mengenakan hijab itu sangat menikmati hentakan batang kemaluan Rayhan di dalam liang surgawinya.30896Please respect copyright.PENANAigwCVb3sNO
30896Please respect copyright.PENANA8UJflYPpMK
"Ray! Aaahk... Ustadza keluar sayang!" Jerit Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAB9pgHHrWsX
30896Please respect copyright.PENANAPFy2xLFjIS
Tubuh sintal bermandikan keringat itu menggeletar menyambut badai orgasme. Rayhan mendiamkan sejenak batang kemaluannya di dalam vagina Ustadza Dewi, hingga orgasme sang Ustadza mulai mereda, barulah Rayhan mencabut penisnya.30896Please respect copyright.PENANApGsYNBFBBU
30896Please respect copyright.PENANApNMXfujPyg
Pemuda itu berbaring di samping Ustadza Dewi, lengan kekarnya mengangkat satu kaki kanan Ustadza Dewi hingga menggantung, sementara satu kakinya tetap terjulur.30896Please respect copyright.PENANAYmDKE15xUM
30896Please respect copyright.PENANAd3WBdHav9a
"Aku masukan ya Ustadza." Bisik Rayhan di dekat telinga Ustadza Dewi yang tertutup hijab yang mulai berantakan.30896Please respect copyright.PENANAvePAFKiGl9
30896Please respect copyright.PENANA8DVY3ovIXw
Ustadza Dewi mengangguk lemah, dia meraih batang kemaluan Rayhan dan mengarahkannya ke lobang vaginanya yang telah menganga, sehingga memudahkan penis Rayhan untuk kembali menjamah dinding vaginanya. "Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi ketika penis Rayhan kembali memasuki liang senggamanya.30896Please respect copyright.PENANAEAdm0hDeKF
30896Please respect copyright.PENANAWe9lwUyQFk
Dengan gerakan menghentak tapi teratur Rayhan menyetubuhi Ustadza Dewi. Dia mencium dan menjilati pundak telanjang Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAZbml4D8zi6
30896Please respect copyright.PENANAZ9vC91GpGb
Sementara kedua tangannya kembali menjamah payudara Ustadza Dewi yang terasa kenyal di telapak tangannya. Ia menjepit puting Ustadza Dewi, membuat wanita berhijab itu makin menggelinjang nikmat.30896Please respect copyright.PENANArpK410GUzk
30896Please respect copyright.PENANAqHHPh4VljK
"Enak ya Ustadza?" Tanya Rayhan di sela-sela menyetubuhi gurunya.30896Please respect copyright.PENANA7Sw9fJtn6j
30896Please respect copyright.PENANAF6tKqnsWo0
"Iya Ray! Aahkk... Enak sekali, kontol kamu sangat besar, Ustadza suka." Jawab Ustadza Dewi terengah-engah.30896Please respect copyright.PENANATxGiFNRGW5
30896Please respect copyright.PENANA4f43IW4Xnc
Tangan kanan Rayhan turun kebawah, ia menyibak libiya majora Ustadza Dewi, dengan jari telunjuknya ia menggesek clitoris Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAXPPaeVNFJ3
30896Please respect copyright.PENANASUCu9GkWKi
Sementara pinggulnya semakin kuat menghujami vagina Ustadza Dewi dengan penisnya.30896Please respect copyright.PENANAJSwk7TMuCX
30896Please respect copyright.PENANAFYbqGywwTc
"Ray! Ustadza keluaaar lagiiii!" Tubuhnya melejang-lejang walaupun tidak sedahsyat sebelumnya. Rayhan yang belum puas meminta Ustadza Dewi untuk menungging, dan dengan patuhnya Ustadza Dewi menuruti keinginan muridnya.30896Please respect copyright.PENANAT6iGPaDWOd
30896Please respect copyright.PENANAw2JdsglFxa
Dari belakang Rayhan kembali melakukan penetrasi di dalam vagina Ustadza Dewi yang terasa semakin licin.30896Please respect copyright.PENANA6oIZ17H87f
30896Please respect copyright.PENANAoGzhSDr95w
"Kamu belum keluar juga Ray?" Tanya Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANApYO1vkvxb4
30896Please respect copyright.PENANAQuMlh7xCiR
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum Ustadza!" Ujar Rayhan, sembari meremas kedua bongkahan pantat Ustadza Dewi yang dulu sering ia pelototi, tapi siapa yang menduga, sekarang ia dengan bebas menyentuhnya.30896Please respect copyright.PENANASVbcbRLwDG
30896Please respect copyright.PENANA1H4QjqqhTU
Bagi Ustadza Dewi penis Rayhan memang sangat nikmat, tapi kalau pemuda itu terus-menerus menyetubuhinya ia juga merasa tidak akan sanggup, bagaimanapun juga usia tidak bisa bohong walaupun birahinya masih menginginkan Rayhan mengaduk vaginanya lebih lama lagi.30896Please respect copyright.PENANAy7bi5LYKgw
30896Please respect copyright.PENANAqHQ2rvbSMu
Sepintas Ustadza Dewi memiliki sebuah ide berlian, agar Rayhan cepat menuntaskan hasrat birahinya. Walaupun ia belum pernah melakukannya, tapi tidak ada salahnya kalau ia mencobanya.30896Please respect copyright.PENANALyzk9iAaa2
30896Please respect copyright.PENANA26xtJ1dCm9
Dia melihat kearah Rayhan yang masih bersemangat menggenjot vaginanya, padahal tubuhnya sudah tidak sanggup lagi kalau harus kembali orgasme.30896Please respect copyright.PENANA1vglEqqK8n
30896Please respect copyright.PENANACNrKvHYfEU
"Ray, istirahat sebentar." Pinta Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAribAKHWs1s
30896Please respect copyright.PENANAMwD4BaPwfW
Rayhan menghentikan genjotannya. "Kenapa Ustadza, saya belum keluar." Protes Rayhan.30896Please respect copyright.PENANAJC2wrRbnhL
30896Please respect copyright.PENANANo67kGecH5
"Sebentar saja." Ulang Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAr7cuVFAvlt
30896Please respect copyright.PENANA5lghTsyR08
Dengan sangat terpaksa Rayhan mencabut batang kemaluannya dari lobang vagina Ustadza Dewi. Saat penis Rayhan terlepas, Ustadza Dewi merasa vaginanya begitu plong tidak seperti sebelumnya yang terasa begitu penuh saat penis Rayhan berada di dalam vaginanya.30896Please respect copyright.PENANA6tEKEO3xW5
30896Please respect copyright.PENANADCeu9774In
Ustadza Dewi turun dari atas tempat tidurnya, lalu dia mengambil sebuah lotion yang berada diatas meja riasnya. Kemudian ia kembali menghampiri Rayhan yang tengah duduk di tepian tempat tidurnya sembari mengocok kemaluannya.30896Please respect copyright.PENANA1ybPtXtQJQ
30896Please respect copyright.PENANAbMBdmz5pX1
Mata Ustadza Dewi membeliak ngeri melihat kemaluan Rayhan yang berukuran sangat besar.30896Please respect copyright.PENANA8qcwwbaYOd
30896Please respect copyright.PENANArLjAaZ21B1
"Kamu pernah main anal sex?" Tanya Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAZvlpbr3Ztf
30896Please respect copyright.PENANANwgptlAOvl
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum pernah, apa Ustadza mau mencobanya?" Tebak Rayhan penuh tanda tanya kepada Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANANAUtfN4Wkg
30896Please respect copyright.PENANA7GpbYFxgfO
"Kalau kamu mau!" Ujar Ustadza Dewi malu.30896Please respect copyright.PENANAQ3BK1NHxJF
30896Please respect copyright.PENANAHh42iBXsyq
Rayhan tersenyum tipis. "Tentu saja aku mau Ustadza! Pasti sangat menyenangkan bisa menjebol perawan seorang Ustadza." Kelakar Rayhan.30896Please respect copyright.PENANAsQMtcXLvXl
30896Please respect copyright.PENANA9apc9FdcK8
"Dasar kamu."Ustadza Dewi kembali naik keatas tempat tidur dengan posisi menungging. "Pake lotion itu, biar lebih muda." Suruh Ustadza Dewi sembari membuka pipi pantatnya selebar mungkin.30896Please respect copyright.PENANAXR5g0NThd2
30896Please respect copyright.PENANAqrnVCC30XB
Rayhan meneguk air liurnya yang terasa hambar melihat anus Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, merucut seperti bunga mawar yang hendak mekar.30896Please respect copyright.PENANAqXWGJzqdjG
30896Please respect copyright.PENANA3iqIY3HvRM
Segera Rayhan menuangkan isi body lotion ke lobang anus Ustadza Dewi. Dengan jarinya ia meratakan lotion tersebut. Setelah cukup rata Rayhan segera mengambil posisi yang pas untuk merobek anus Ustadza Dewi. Mula-mula ia menggesek batang kemaluannya di lobang anus Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAaC8GHNe6NX
30896Please respect copyright.PENANA13zZCu0wlt
"Aku masukan sekarang ya Ustadza." Izin Rayhan.30896Please respect copyright.PENANAzl9EbGdc1F
30896Please respect copyright.PENANAOZiJ0Xi8av
Ustadza Dewi menganggukan kepalanya. "Pelan-pelan Ray! Anus Ustadza masih perawan." Ujar Ustadza Dewi mengingatkan Rayhan.30896Please respect copyright.PENANATV6qAS865N
30896Please respect copyright.PENANA6E3cplWaZX
"Tahan sedikit." Bisik Rayhan.30896Please respect copyright.PENANA4CTcJ4IOiY
30896Please respect copyright.PENANAXdao9Ffs6f
Dia mendorong penisnya untuk membuka lobang anus Ustadza Dewi, tapi percobaan pertamanya ia mengalami kegagalan, karena kepala penisnya meleset berulang kali setiap kali ia ingin mencobanya. Tidak kehabisan akal, Rayhan meludahi penisnya agar lebih licin.30896Please respect copyright.PENANAmX8wyhuXbA
30896Please respect copyright.PENANAJDX8ugCo2g
Tangan kanan Rayhan memegangi batang kemaluannya, sembari mendorong pinggulnya. Kini usahanya mulai membuahkan hasil, karena kepala penisnya berhasil membuka lobang anus Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAbEarws5ZvL
30896Please respect copyright.PENANAZ3O83dc4Kf
Dan pada saat bersamaan wajah Ustadza Dewi meringis menahan rasa sakit di lobang anusnya.30896Please respect copyright.PENANABi7ik3Rzp7
30896Please respect copyright.PENANAUjZtvShIDp
"Eenghkk... Ray! Teruuuus." Perintah Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAf7oueGa9IV
30896Please respect copyright.PENANAlZIo8YHCcY
Rayhan membelai pantat Ustadza Dewi, dia kembali menekan kemaluannya hingga kepala penisnya benar-benar masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Oughkk... Sempit sekali Ustadza! Ini enak." Desah Rayhan, ia tidak menyangka kalau akan senikmat ini.30896Please respect copyright.PENANATBxKqKCQUx
30896Please respect copyright.PENANAXkgfxKeXG1
"Aduh Ray! Kontol kamu besar sekali... Aahkk..."30896Please respect copyright.PENANAoBDLLfgGDb
30896Please respect copyright.PENANAZzwKJ9SOb4
Plaaakk...30896Please respect copyright.PENANAafLt7tCtbG
30896Please respect copyright.PENANA5gT4DnBpBr
Rayhan menampar pantat Ustadza Dewi. "Tapi enakkan Ustadza, hehehe... Aahkk... Tuhan." Lenguh Rayhan ketika batang kemaluannya juga ikut masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi hingga mentok.30896Please respect copyright.PENANAU7D4JvXwYj
30896Please respect copyright.PENANAIwPPhFexwN
"Yeaaaaa..." Jerit kecil Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAhVkVeYrumJ
30896Please respect copyright.PENANAnS96xuYV9a
Pinggulnya tersentak-sentak ketika Rayhan menarik penisnya hingga kepala penisnya berada di bibir anusnya. Lalu dengan dorongan pelan Rayhan kembali membenamkan penisnya ke dalam anus Ustadza Dewi. Secara konsisten Rayhan melakukan gerakan tersebut dengan perlahan.30896Please respect copyright.PENANASeq6SBut8j
30896Please respect copyright.PENANAAfLeiSUkC3
Ustadza Dewi setengah mati menahan pedih di lobang anusnya, tetspi ia tidak meminta Rayhan untuk berhenti, karena ia percaya rasa sakit itu tidak akan lama.30896Please respect copyright.PENANAii4pWPlnOp
30896Please respect copyright.PENANAs5iBj2aBlB
Dan benar saja, seiring dengan waktu Ustadza Dewi mulai menikmati penetrasi penis Rayhan di dalam lobang anusnya, seiring dengan anusnya yang mulai bisa beradaptasi dengan ukuran penis Rayhan yang sangat besar itu.30896Please respect copyright.PENANAry4JycXqsg
30896Please respect copyright.PENANAjhg0o8xQV5
"Aahkk... Aahkk... Terus sayang! Oughkk... Sodok anus Ustadza Ray. Aaahk..." Jerit Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAZWRMxBAxwG
30896Please respect copyright.PENANAYDee9Q7FfX
Ploookkksss...30896Please respect copyright.PENANAhJBZF26nnt
Ploookkksss...30896Please respect copyright.PENANABwLj26JFcm
Ploookkksss...30896Please respect copyright.PENANAo7XlU8qsCj
30896Please respect copyright.PENANA7w2zS4GhIT
Rayhan semakin cepat menyodok lobang Anus Ustadza Dewi, jepitan anus Ustadza Dewi di batang kemaluamnya membuat Rayhan merasa sudah hampir berada di puncaknya.30896Please respect copyright.PENANA4AzQ3oiclW
30896Please respect copyright.PENANAx33BycSoKq
"Ustadza saya mau keluar." Ujar Rayhan, ia meremas kuat bongkahan pantat Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANA6fVkZV17RU
30896Please respect copyright.PENANA0d8XYy9rFg
Tidak mau kalah dari muridnya, Ustadza Dewi ikut menggerakkan pantatnya, sementara jarinya menggosok clitorisnya dari bawah. "Bareng sayang... Ustadza juga mau KELUAAAR." Jerit Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAsR2SsoDs29
30896Please respect copyright.PENANAIGi8qiY0Mo
Beberapa detik kemudian, dengan cara bersamaan mereka berdua menumpahkan hasrat birahi mereka.30896Please respect copyright.PENANAR2AfxkYgEZ
30896Please respect copyright.PENANA47DAPJTlIF
Rayhan membenamkan penisnya semakin dalam di lobang anus Ustadza Dewi. Giginya menggertak sembari memuntahkan spermanya ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Croooottss... Croooottss... Croooottss..." Pinggul Rayhan tersentak-sentak memuntahkan spermanya.30896Please respect copyright.PENANAEhXWgfhLHw
30896Please respect copyright.PENANAKcouHM0TVa
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....30896Please respect copyright.PENANAiJQIHotHyU
30896Please respect copyright.PENANAWBHn3K3mi1
Kali ini Ustadza Dewi tidak hanya orgasme, tapi ia juga sampai terkencing-kencing. Hingga air urinnya menggenang diatas tempat tidurnya.30896Please respect copyright.PENANABAaw73GENl
30896Please respect copyright.PENANASA1U9Jh9Lp
Perlahan penis Rayhan mulai mengecil dan terlepas dari lobang anus Ustadza Dewi. Saat penis itu terlepas, tampak lelehan sperma Rayhan yang tak tertampung keluar meleleh mengaliri paha Ustadza Dewi yang gemetar.30896Please respect copyright.PENANA9Xujz27g2T
30896Please respect copyright.PENANAZb9LQ3gR5U
"Nikmat sekali Ustadza." Lirih Rayhan.30896Please respect copyright.PENANAiOyl063f4B
30896Please respect copyright.PENANAm7xUMjOPfh
Ia rebahan di samping Ustadza Dewi yang langsung memeluk tubuh kekarnya. "Kamu puas sayang, dengan lobang anus Ustadza?" Goda Ustadza Dewi yang kembali merasakan linu di lobang anusnya.30896Please respect copyright.PENANAyfqJMAScVx
30896Please respect copyright.PENANAnLT7AO9bqx
"Iya sangat puas." Jawab Rayhan pelan sembari mencium kening Ustadza Dewi.30896Please respect copyright.PENANAWsDw7pA8Ol
30896Please respect copyright.PENANALjiK2lgeml
Ustadza Dewi memejamkan matanya, dan perlahan rasa kantuk mulai menguasai dirinya dan iapun tertidur lelap di dalam pelukan muridnya.30896Please respect copyright.PENANA14jBWOuIOc
30896Please respect copyright.PENANAzzzzfSwD6P
*****30896Please respect copyright.PENANAjzExSi68Hd
30896Please respect copyright.PENANAhPAckSw689
30896Please respect copyright.PENANAeiFXCipGwb
30896Please respect copyright.PENANAM2u4xjSU2y
30896Please respect copyright.PENANAEx7rApJ4AA
Akhir-akhir ini Julia sering melihat sahabatnya Zaskia lebih banyak melamun di kantor ketimbang pulang kerumah ataupun ke kantin ketika jam istirahat sekolah, atau ketika ia tidak ada jam mengajar. Seperti pagi ini, Zaskia tidak memiliki jam mengajar, tetapi ia memilih diam di kantor sembari bengong. Dan sesekali jemarinya tampak bermain dengan pulpen.30896Please respect copyright.PENANANj39bqfdPB
30896Please respect copyright.PENANAVlwMaUTqQ1
Julia sangat paham apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya saat ini. Ia tau kalau sahabatnya saat ini sedang jatuh cinta, tapi masalahnya Zaskia malah jatuh cinta dengan Adik kandungnya sendiri tanpa ia sadari.30896Please respect copyright.PENANAWjNrhrazZA
30896Please respect copyright.PENANAFFvo6Tr4s7
Sebagai sahabat seharusnya Julia mengingatkan bahayanya perasaan yang ada di dalam hati sahabatnya. Tetapi Julia malah melakukan sebaliknya, ia dengan sengaja membuat perasaan Zaskia kian berkembang, seakan ia mendukung cinta terlarang sahabatnya dengan adiknya.30896Please respect copyright.PENANAdMzYjmRmkh
30896Please respect copyright.PENANA3IIswjlXXn
"Bengong lagi." Tegur Julia.30896Please respect copyright.PENANA3cDU2GJO4r
30896Please respect copyright.PENANAyZSDb6AZIY
Zaskia menghela nafas. "Ana lagi bingung uhkti." Jujur Zaskia. Toh tidak ada gunanya ia menutupi perasaannya saat ini.30896Please respect copyright.PENANAEUchHtkgWN
30896Please respect copyright.PENANAd8Gc4JaKSw
"Coba cerita."30896Please respect copyright.PENANAPZR8dfaWTW
30896Please respect copyright.PENANA0kvyrC6Fpa
"Ana gak ngerti dengan perasaan ana saat ini, kenapa ana bisa sangat marah kepada Rayhan, padahal kalau di pikir-pikir ana terlalu berlebihan." Ujar Zaskia, dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.30896Please respect copyright.PENANAjaqDFkYq4U
30896Please respect copyright.PENANAdXb3FFb2Py
Julia menganggukkan kepalanya. "Emang apa masalahnya Uhkti?" Tanya Julia.30896Please respect copyright.PENANAz9nSJSpi19
30896Please respect copyright.PENANAEBcdFdWliz
"Semalam Rayhan pulang subuh, padahal sebelum dia sudah berjanji kalau ia akan menjaga Ana, tapi nyatanya dia malah keluyuran hingga subuh." Bibirnya merucut ke depan, mengingat kejadian semalam yang membuatnya sangat kesal terhadap adik kandungnya.30896Please respect copyright.PENANARuOt4QpIoT
30896Please respect copyright.PENANAzERyJ1s6K2
"Jadi kamu marah gara-gara itu?"30896Please respect copyright.PENANAa5ocZ7Q9Ds
30896Please respect copyright.PENANAt2g03G7zdD
Zaskia menganggukan kepalanya. "Dia tidak bisa memegang omongannya." Zaskia diam sejenak, sembari menatap keluar jendela kantor. "Tapi... Kalau di pikir-pikir anak seusia Rayhan sangat wajar kalau dia belum bisa memegang ucapannya." Lirih Zaskia pelan.30896Please respect copyright.PENANAMFfVKOPw6g
30896Please respect copyright.PENANARGlSTzAbE0
"Ana mengerti perasaan Uhkti Zaskia! Tapi menurut Ana Rayhan bukan tipe anak seperti itu. Walaupun ia masih muda, tapi ia berpandangan luas."30896Please respect copyright.PENANAvXhMh8TbHI
30896Please respect copyright.PENANAYKQQZcXPTt
"Kalau begitu kenapa ia mengabaikan janjinya." Sengit Zaskia.30896Please respect copyright.PENANA62jl02RB11
30896Please respect copyright.PENANADhB4kltLND
Julia kembali tersenyum. "Ana yakin Rayhan pasti memiliki alasan kuat kenapa semalam ia menghilang." Jelas Julia kepada Zaskia.30896Please respect copyright.PENANAlvE4ykcA60
30896Please respect copyright.PENANAqCC8BO2B4d
"Mungkin. " Jawab Zaskia acuh.30896Please respect copyright.PENANAVWefESPUoV
30896Please respect copyright.PENANAc3LOstZI4s
Gadis cantik itu kembali hanyut dalam lamunannya, ia sangat tidak mengerti dengan perasaannya saat ini kepada Rayhan. Terkadang ia melihat sosok Rayhan seperti bukan Adik kandungnya, melainkan sosok pemuda tampan yang selalu ada untuknya.30896Please respect copyright.PENANApA5oh9Jon8
30896Please respect copyright.PENANAmuMATh2wQL
****30896Please respect copyright.PENANAFu9A5L0y79
30896Please respect copyright.PENANAfJxcK8LPGD
Di tempat berbeda, di kediaman Ustadza Dwi...30896Please respect copyright.PENANAHKAgjb2XrD
30896Please respect copyright.PENANAHnVFzPaDno
Wanita berusia 38 tahun itu tengah sibuk mencuci piring ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia bergegas membasuh kedua tangannya yang di penuhi busa sabun. Buru-buru ia mengelap tangannya dengan gamis yang ia kenakan tanpa perduli gamisnya menjadi kotor.30896Please respect copyright.PENANAFfrQ1UI65V
30896Please respect copyright.PENANAA4i1NXb4Qe
Setibanya di depan pintu rumahnya, ia bergegas membuka pintu rumahnya dan ternyata yang datang adalah petugas kebersihan bernama Imbron.30896Please respect copyright.PENANAmlrfG2tFOH
30896Please respect copyright.PENANAOulLZQZ9lQ
Sejenak Ustadza Dwi terdiam melihat sosok Imbron yang bertubuh besar. Kedua tangan Imbron yang berada di depan terlihat begitu kekar mengingatkannya dengan sosok kolor ijo yang semalam telah menodainya.30896Please respect copyright.PENANAW6ks5dSz7y
30896Please respect copyright.PENANAn5ksU4uadU
"Maaf, katanya Ustadza memanggil saya." Sapa Imbron.30896Please respect copyright.PENANAq1GhxgBIMr
30896Please respect copyright.PENANA7CGrEMnDXE
Ustadza Dwi tersentak sadar dari lamunannya. "Eh iya, saya mau minta tolong sama bapak." Ujar Ustadza Dwi yang sempat gugup karena pikiran yang menerawang.30896Please respect copyright.PENANAosECBmCyYZ
30896Please respect copyright.PENANAQkRNBqFh7v
"Apa yang bisa saya bantu Ustadza."30896Please respect copyright.PENANAOKB3YP6Yvj
30896Please respect copyright.PENANA5uygWmhbZw
"Genteng rumah saya ada yang pecah, Bapak bisa bantu menggantikannya?" Tanya Ustadza Dwi. Yang diam-diam tengah mengagumi bentuk tubuh Pak Imbron.30896Please respect copyright.PENANASak9WQPHpD
30896Please respect copyright.PENANA2z3I2cExmY
"Bisa Bu, boleh saya lihat?"30896Please respect copyright.PENANAYWavH3T6xT
30896Please respect copyright.PENANAWQV1YvjQM2
Ustadza Dwi mengangguk. "Boleh, ayo masuk." Ujar Ustadza Dwi mempersilahkan Imbron masuk ke dalam rumahnya. Padahal saat ini di rumahnya sedang tidak ada orang lain kecuali dirinya.30896Please respect copyright.PENANAjG8zP5gAdD
30896Please respect copyright.PENANAesItOE3Uuy
Dengan senang hati Imbron mengikuti langkah kecil Ustadza Dwi. Saat matanya melirik kearah bongkahan pantat Ustadza Dwi yang di balut gamis berwarna hijau lumut, membuat Imbron kembali teringat ketika ia tidak sengaja mengintip Ustadza Dwi yang tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi. Membayangkan kejadian waktu itu, membuat penis Imbron menggeliat di dalam celana lusuhnya.30896Please respect copyright.PENANA6Y9xs56V3T
30896Please respect copyright.PENANAkU0diJLGpv
Tanpa merasa khawatir, Ustadza Dwi memperlihatkan genteng dapurnya yang pecah karena ketimpa ranting pohon semalam. Dan gara-gara suara genteng tersebut, ia di pertemukan dengan si Kolor Ijo. Entah itu sebuah keberuntungan atau musibah bagi Ustadza Dwi.30896Please respect copyright.PENANA8e4DsM2vn1
30896Please respect copyright.PENANAhlyxtW3UAp
"Ada dua yang pecah!" Gumam Imbron sembari melihat langit-langit dapur rumah Ustadza Dwi. "Ada tangga?" Imbron kembali melihat Ustadza Dwi yang tengah bengong.30896Please respect copyright.PENANAcZMcynNZlA
30896Please respect copyright.PENANAY883otC2hN
Diam-diam Ustadza Dwi tengah melihat kearah tonjolan besar di selangkangan Imbron, pikiran kotornya mengembara membuatnya kehilangan fokus. Imbron yang menyadari kemana arah tatapan mata Ustadza Dwi hanya terkekeh di dalam hati, ia tidak menyangka kalau seorang Ustadza bisa kehilangan kontrol hanya karena melihat selangkangannya.30896Please respect copyright.PENANAesZrRyCaqz
30896Please respect copyright.PENANAmMzCv8cyoO
Tetapi walaupun begitu Imbron tidak berani mengambil tindakan yang beresiko, bagaimanapun juga Ustadza Dwi adalah wanita terhormat. Bisa berbahaya kalau ia nekat melakukan tindakan asusila terhadap Ustadza Dwi.30896Please respect copyright.PENANAPfxC9yMMPi
30896Please respect copyright.PENANAdnmvgxNmtP
"Ustadza!" Panggil Imbron.30896Please respect copyright.PENANATglBdGKMNi
30896Please respect copyright.PENANAzvOFQsw0ZH
Dwi segera tersadar dari lamunannya. Wajahnya yang putih mendadak berubah menjadi merah padam. "Astaghfirullah Maaf! Tadi bilang apa?" Tanya Ustadza Dwi salah tingkah.30896Please respect copyright.PENANA9q9ZLL4s0y
30896Please respect copyright.PENANAi478HawFKx
"Ada tangga?" Ulang Imbron.30896Please respect copyright.PENANArVugJZa2yk
30896Please respect copyright.PENANAMFRLvWQwH1
"Oh iya ada di belakang."30896Please respect copyright.PENANAvCkh7wV2GC
30896Please respect copyright.PENANAH6HlYEJjqS
Ustadza Dwi menemani Imbron kebelakang rumahnya untuk mengambil tangga dan dua keping genteng untuk menggantikan genteng yang jebol. Ia kembali ke dapur, selagi Imbron sibuk memposisikan tangga, lagi-lagi Ustadza Dwi ketangkap basah tengah melihat selangkangan Imbron.30896Please respect copyright.PENANAQnSxZu6B9E
30896Please respect copyright.PENANAhUfBB3NsQp
Wanita berhijab merah muda itu juga tidak mengerti kenapa ia selalu saja fokus kearah selangkangan Pak Imbron.30896Please respect copyright.PENANAedyz2hdYXe
30896Please respect copyright.PENANAkvw8Yfx3tw
Pria berusia 56 tahun itu tampak menyeringai bangga saat mengetahui ketertarikan Ustadza Dwi terhadap selangkangannya. Mengingat dirinya dari golongan rendah, tentu saja ia menjadi senang karena di lirik oleh wanita sekelas Ustadza Dwi.30896Please respect copyright.PENANAJpVuB3IQDK
30896Please respect copyright.PENANAp8XDNc5a5n
Dengan perasaan yang tidak menentu Ustadza Dwi membantu memegangi anak tangga ketika Pak Imbron menaiki anak tangga yang berbentuk huruf A. Diam-diam Ustadza Dwi menelan air liurnya setiap kali melihat tonjolan di celana hitam yang di kenakan Imbron. Diam-diam ia mulai menerka-nerka ukuran penis Pak Imbron.30896Please respect copyright.PENANAySKboUGTuz
30896Please respect copyright.PENANA38f8NvA9D6
"Bisa gak Pak?" Tanya Ustadza Dwi.30896Please respect copyright.PENANAsfJmPOVjYJ
30896Please respect copyright.PENANAXl1Ws3cgrG
Dari atas Imbron melihat kebawah, wajah cantik Ustadza Dwi terlihat begitu indah di lihat dari atas. "Insyaallah bisa Ustadza! Ini tinggal di ganti aja." Jawab Imbron.30896Please respect copyright.PENANAEjAcT5F48y
30896Please respect copyright.PENANApIqASXFYTx
"Tolong ya Pak."30896Please respect copyright.PENANAYcmA7h77LQ
30896Please respect copyright.PENANAdYM3bNR3QC
Imbron segera mengambil genteng yang telah rusak dan menggantikannya dengan yang baru.30896Please respect copyright.PENANAb41LvfjnGr
30896Please respect copyright.PENANAm2gUn6VsOp
Tidak butuh waktu lama bagi Imbron yang memang cukup berpengalaman. Dalam hitungan menit, ia telah selesai mengganti genteng rumah Ustadza Dwi yang jebol dengan genteng yang baru. Ustadza Dwi tampak puas dengan hasil pekerjaan Imbron.30896Please respect copyright.PENANAu0baLyq1FH
30896Please respect copyright.PENANAhr97dDNbua
Saat Imbron ingin turun, lagi-lagi Ustadza Dwi memegangi tangga. Posisi Imbron yang turun menghadap kearahnya, membuat Ustadza Dwi dapat melihat jelas tonjolan besar yang ada di celana lusuh Imbron.30896Please respect copyright.PENANAlc5rgPRdFr
30896Please respect copyright.PENANA2XwKKigikb
"Ya Tuhan, besar sekali." Gumam Ustadza Dwi.30896Please respect copyright.PENANAw4vSWh966c
30896Please respect copyright.PENANA8GsUFn0iga
Jantung Ustadza Dwi berdetak cepat, dan nafasnya memburu melihat tonjolan di celana Pak Imbron.30896Please respect copyright.PENANA36lx4MXkTX
30896Please respect copyright.PENANAX30IGF2d3c
Sementara Imbron dengan sengaja berlama-lama, seakan ingin memperlihatkan tonjolan di celana lusuhnya. Tentu saja apa yang di lakukan Imbron membuat Ustadza Dwi panas dingin. Ia sangat yakin sekali, kalau di balik celana itu ada benda besar yang bisa membuatnya ketagihan.30896Please respect copyright.PENANAU3fbmdHjbg
30896Please respect copyright.PENANAvV3Bfb52up
"Sudah selesai Bu." Ujar Imbron.30896Please respect copyright.PENANASwvFOq92qP
30896Please respect copyright.PENANAhAaKVIQwXr
Ustadza Dwi tersenyum senang. "Terimakasih banyak ya Pak! Gak kebayang kalau gak ada Bapak." Ujar Ustadza Dwi jujur, mengingat curah hujan yang akhir-akhir ini cukup tinggi.30896Please respect copyright.PENANAZshZXBoksc
30896Please respect copyright.PENANAXf6XP0arTv
"Sama-sama Ustadza! Kalau tidak ada lagi yang perlu di bantu, saya mau pamit pulang." Ujar Pak Imbron.30896Please respect copyright.PENANA4pQLTeaPZq
30896Please respect copyright.PENANAEIeLPHDYNd
Entah kenapa Ustadza Dwi malah mencegahnya. "Kok buru-buru sekali Pak, biar saya buatkan minuman dulu ya Pak." Usul Ustadza Dwi, ia merasa tidak ada salahnya kalau ia sedikit melayani Pak Imbron mengingat pria paru baya itu baru saja membantunya.30896Please respect copyright.PENANAsjmjxSZE7f
30896Please respect copyright.PENANArQoURngSAD
"Wah saya jadi merepotkan Ustadza."30896Please respect copyright.PENANANjJdBzrkOs
30896Please respect copyright.PENANABmISz1OPKx
"Gak repot kok Pak!" Ujar Ustadza Dwi tersenyum manis. "Sebentar ya Pak." Ustadza Dwi segera menghangatkan air untuk membuatkan segelas kopi.30896Please respect copyright.PENANAORKyaLbZ5G
30896Please respect copyright.PENANAoMwtRVxfrb
Sementara Imbron duduk di kursi makan sembari menunggu Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.30896Please respect copyright.PENANAfzbygOITYL
30896Please respect copyright.PENANArzkaiKmJRj
Sesekali wajah Imbron menegang, membayang kemolekan tubuh Ustadza Dwi. Ingin rasanya ia mendekap dan memperkosa Ustadza Dwi, tapi sayangnya ia tidak memiliki keberanian sebesar itu, walaupun ia tau kalau Ustadza Dwi juga memiliki ketertarikan kepada dirinya.30896Please respect copyright.PENANAUhAy0v7VMY
30896Please respect copyright.PENANALt4EQHfMkn
Tidak lama kemudian Ustadza Dwi menyajikan dua gelas kopi untuk mereka nikmati bersama. Sembari menikmati segelas white kopi mereka mengobrol ringan, dari kehidupan Imbron yang di tinggal Istrinya, hingga keputusan Pak Imbron yang tidak ingin menikah lagi.30896Please respect copyright.PENANAVEJsgt3hOP
30896Please respect copyright.PENANABUH2iWQduI
"Maaf Pak! Sebagai orang dewasa apa Bapak tidak butuh seorang wanita untuk itu..." Tanya Ustadza Dwi agak canggung karena pertanyaannya sedikit pribadi.30896Please respect copyright.PENANAKuRaZzuJcO
30896Please respect copyright.PENANAckZSn8uZiN
Pak Imbron tersenyum tipis. "Masuk Bu Ustadza ngentot?" Ujar Pak Imbron santai.30896Please respect copyright.PENANAaR77U4avBi
30896Please respect copyright.PENANAGUv70F0z8y
"Hmmm... Iya, kira-kira begitu." Lirih Ustadza Dwi agak jengah.30896Please respect copyright.PENANAGG9TNRpiMp
30896Please respect copyright.PENANAbTCSsjkvX3
Imbron mengalihkan pandangannya sejenak, lalu kembali menatap Ustadza Dwi. "Terkadang saya merasa kesepian, tapi biasanya saya melakukan onani sebagai gantinya." Jelas Pak Imron gamblang.30896Please respect copyright.PENANAJQTgtcjieL
30896Please respect copyright.PENANAZSlf42q5NI
"Onani?" Heran Ustadza Dwi.30896Please respect copyright.PENANAOlNXHvlcGK
30896Please respect copyright.PENANAXIJIo4lfcj
"Ngocok kontol Ustadza." Tembak Imbron gamblang.30896Please respect copyright.PENANAnfUHNpEZ21
30896Please respect copyright.PENANAtJc6zVXQ6Q
Wajah putih Ustadza Dwi mendadak merah merona mendengar pengakuan Imbron yang terlalu ceplas-ceplos. Rasanya tidak pantas pria paru baya itu berkata kotor, apa lagi di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza.30896Please respect copyright.PENANAnAM2dl2B10
30896Please respect copyright.PENANAuOjg1l86CR
Beruntung ia berhadapan dengan Ustadza Dwi yang memahami pemilihan kata yang di gunakan Imbron.30896Please respect copyright.PENANA6CAD5NI1ds
30896Please respect copyright.PENANAYjqw1R9XPD
*****30896Please respect copyright.PENANAGLQzytvYNc
30896Please respect copyright.PENANAk6g3VXYp1b
30896Please respect copyright.PENANAbWJxsDtkXv
30896Please respect copyright.PENANA77gKxrVuBU
30896Please respect copyright.PENANAPOtozR3xMe
Pulang sekolah...30896Please respect copyright.PENANAtB58tZfwgD
30896Please respect copyright.PENANAor84aopLLl
"Rayhan hari ini gak masuk ya?" Tanya Doni30896Please respect copyright.PENANARWlpRqZ2TF
30896Please respect copyright.PENANASWiK5z5eVk
Azril yang berjalan beriringan dengan Doni hanya mengangguk pelan. "Mungkin lagi sakit!" Tebak Azril.30896Please respect copyright.PENANAm2HIRwWX8b
30896Please respect copyright.PENANAoyvNaMke8r
"Gimana kalau kita ke rumahnya aja." Usul Nico.30896Please respect copyright.PENANA9fGZCuYl84
30896Please respect copyright.PENANAuIz6VgwbSh
"Liat besok aja! Kalau dia gak masuk baru kita jinguk rame-rame." Ujar Azril, entah kenapa hari ini ia ingin segera pulang kerumah. "Aku duluan ya." Lanjut Azril bergegas meninggalkan kedua sahabatnya.30896Please respect copyright.PENANAQ3JV5PzFOo
30896Please respect copyright.PENANAUNQA2u7xG6
Ia melangkah cepat menuju rumahnya. Ada rasa rindu yang luar biasa membunca di hatinya. Keinginannya melihat Ibu Tirinya, membuatnya menolak ajakan kedua sahabatnya untuk menjenguk Rayhan yang hari ini membolos sekolah tanpa ada pemberitahuan.30896Please respect copyright.PENANAC2Jp2brX4y
30896Please respect copyright.PENANAdLZ1jqVbZx
Setibanya di rumah Azril segera mencari sosok Ibu Tirinya, ia menuju kamar Ibu Tirinya.30896Please respect copyright.PENANATqDLoHb8cC
30896Please respect copyright.PENANACw9bPZmGyO
Baru saja sedikit daun pintu yang terbuka, Azril mengurungkan niatnya memanggil Ustadza Laras ketika ia melihat wanita cantik itu berdiri di depan cermin hanya memakai selembar handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia dapat melihat seperempat punggung mulus Laras, dan rambutnya yang terurai panjang.30896Please respect copyright.PENANAZYIPtFPRRA
30896Please respect copyright.PENANAjTvqHNfgPy
Azril dapat merasakan geliat burungnya yang ada di balik seragam sekolah ia kenakan. Bayangan tubuh molek Ustadza Laras kembali terngiang-ngiang di benaknya.30896Please respect copyright.PENANA6SWuBLBUl5
30896Please respect copyright.PENANACAyR4eXduM
"Umi!" Lirih Azril.30896Please respect copyright.PENANAO9e3wRakwl
30896Please respect copyright.PENANA59eYF7DMI7
Laras yang tidak menyadari kehadiran Azril hanya diam terpaku di depan cermin. Sesekali tubuhnya terguncang, mengingat satu jam yang lalu ia di paksa melayani nafsu bejat keponakannya sendiri. Ia tidak menyangka kalau Daniel akan tega melakukannya.30896Please respect copyright.PENANA7gzGJ6BnEs
30896Please respect copyright.PENANAYLe7msrYU6
Tapi harus di akui kalau persetubuhan beberapa waktu yang lalu memang menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Baru kali ini ia merasakan nikmatnya bercinta.30896Please respect copyright.PENANAa1XBYOvxzj
30896Please respect copyright.PENANA3tGWnBv981
Sampai detik ini, Laras masih bisa merasakan penis Daniel berada di dalam rongga vaginanya. Bahkan tadi ia sempat memeriksa lobang vaginanya yang kini mengangah di bandingkan sebelumnya.30896Please respect copyright.PENANAnp8KcPGWon
30896Please respect copyright.PENANA8nEEogANYQ
"Astaghfirullah!" Desah Laras pelan.30896Please respect copyright.PENANAu3uLmD80uX
30896Please respect copyright.PENANAw77PnMvTxm
Ia berusaha membuang bayangan tubuh Daniel yang telah mendekapnya dengan erat.30896Please respect copyright.PENANAtVRYNFSPZv
30896Please respect copyright.PENANAeBCbIUYi35
Setelah merasa cukup tenang, Laras melepas pengikat handuk yang menempel di tubuhnya. Dengan perlahan handuk putih tersebut merosot kelantai kamarnya, meninggalkan tubuh telanjangnya yang di penuhi bekas perzinahaannya bersama keponakannya sendiri.30896Please respect copyright.PENANAG086pSyxwQ
30896Please respect copyright.PENANA2ZKi5yL4Ju
Ada beberapa bekas cupangan di bagian leher dan dadanya, sementara di selangkangannya tampak memerah karena benturan selangkangan mereka berdua. Dan di bagian pantatnya, terdapat cap lima jari yang tertinggal.30896Please respect copyright.PENANAVNiviigCZo
30896Please respect copyright.PENANAH1KxXQpUMP
Azril yang berada tidak jauh dari belakangnya, dapat melihat jelas bekas merah yang menempel di pantat mulusnya.30896Please respect copyright.PENANAV3JLs5jmFE
30896Please respect copyright.PENANAwvv1JzT3Qg
Tetapi pemuda itu tak begitu perduli, ia terlalu menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya saat ini. Bahkan kini tangannya sudah berada di dalam celananya.30896Please respect copyright.PENANARLHYTnlUUM
30896Please respect copyright.PENANAYxqiEwTaFU
Laras membuka lemari pakaiannya, ia mengambil satu set pakaian dalam yang terbilang seksi. Ia memakai bra jenis bikini yang hanya menutupi seperempat payudaranya, di padu dengan celana dalam berenda transparan merek erlanlee berwarna merah terang.30896Please respect copyright.PENANAZySN794co2
Mata Azril sampai melotot ketika Laras membungkuk dan memakai celana dalamnya. Seksi... Sungguh sangat seksi sekali pakaian dalam yang di kenakan Laras.30896Please respect copyright.PENANAirNgXgD8Y2
30896Please respect copyright.PENANA5chuK5NtcR
Kemudian Laras mengambil gamis berwarna hijau lumut di padu dengan warna coklat. Di bagian atasnya terdapat tiga kancing dan di bagian rok bawahnya terdapat motif bunga berwarna emas timbul. Dengan gamis tersebut, Ustadza Laras terlihat sangat anggun.30896Please respect copyright.PENANANjW6c103rE
30896Please respect copyright.PENANA4MXkzwzFNm
30896Please respect copyright.PENANAsrt84yoeEa
"Azril!" Kaget Laras saat ia berbalik menghadap pintu kamarnya yang sedikit terbuka.30896Please respect copyright.PENANAYEvwTAY9Q9
30896Please respect copyright.PENANAJPRzHTENgs
Azril mendadak kagok. "U-umi."30896Please respect copyright.PENANA2UMSVxyCc6
30896Please respect copyright.PENANAgSUckZsidb
"Kamu sudah lama di sana?" Tanya Laras curiga, melihat reaksi anaknya. Ia sempat berfikir kalau putranya sudah cukup lama berada di sana, tapi ia buru-buru menepisnya.30896Please respect copyright.PENANAhMtFQreYAg
30896Please respect copyright.PENANAztoH5bgBVC
"Baru aja Mi." Jawab Azril.30896Please respect copyright.PENANAHq8LADHUty
30896Please respect copyright.PENANAirT7ceUTWj
Laras tersenyum manis, rasanya memang tidak mungkin Azril mengintipnya berganti pakaian mengingat putranya seorang pemuda beriman.30896Please respect copyright.PENANAu4SQJimWDH
30896Please respect copyright.PENANAcDPDXzL5eV
Laras menghampiri anaknya dan kemudian ia meminta Azril untuk segera berganti pakaian, sementara dirinya menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sejenak ia melupakan kejadian tadi pagi.30896Please respect copyright.PENANAolBUblP9Ev
30896Please respect copyright.PENANA5VMniya0xF
*****30896Please respect copyright.PENANAiioGatUF6G