Suara burung gereja menyambut pagi hari ini. Para santri dan Ustad-ustadza mulai sibuk beraktivitas seperti biasanya. Kejadian dua hari yang lalu tidak menyurutkan semangat mereka untuk menuntut ilmu, walaupun ada kekhawatiran terutama bagi Santriwati, kalau-kalau mahluk aneh itu kembali meneror pesantren.33568Please respect copyright.PENANAbQAjQBLmn3
33568Please respect copyright.PENANAP8fKNpe48J
Di ujung gerbang pesantren, tanpa sebuah mobil Toyota Avanza berwarna hitam melaju perlahan memasuki wilayah pesantren. Para satpam penjaga gerbang dengan penuh hormat menyambut orang yang ada di dalam mobil tersebut.33568Please respect copyright.PENANALltJRbDc5q
33568Please respect copyright.PENANATlHzrT85LK
Hingga akhirnya mobil itu berhenti tepat di depan rumah Ustadza Laras. Sang sopir buru-buru membukakan pintu mobil bagian belakang.33568Please respect copyright.PENANAfHI4qq0nz9
33568Please respect copyright.PENANAMG3GQtBaBf
"Alhamdulillah, Abi pulang juga." Ujar Laras sembari mencium punggung tangan KH Umar.33568Please respect copyright.PENANAyGnA2aYTst
33568Please respect copyright.PENANAhVfnFfvhCZ
Wajah KH Umar tampak sumringah, melihat sang Istri sendiri yang menyambut kepulangannya. "Umi udah kangen ya?" Goda KH Umar, membuat wajah Laras bersemu merah.33568Please respect copyright.PENANAFLl7RDBDa1
33568Please respect copyright.PENANAnf2XZNS86b
"Yuk Bi masuk!" Ujar Ustadza Laras manja.33568Please respect copyright.PENANAnu3wZXK8S3
33568Please respect copyright.PENANAs5qpNnIAmz
Di dalam rumah, Daniel ikut menyambut kedatangan orang nomor satu di pesantren itu. Mereka mengobrol sebentar, hingga akhirnya, KH Umar meninggalkannya karena ia ingin segera beristirahat didalam kamarnya. Sementara Daniel menghampiri Ustadza Laras yang tengah membuat segelas kopi untuk Suaminya.33568Please respect copyright.PENANAKdgbyo4PrE
33568Please respect copyright.PENANAbywmhjdtyn
Laras terhenyak ketika melihat Daniel masuk ke dapur rumahnya. Sejenak ia teringat kejadian semalam, di mana Daniel berhasil membuatnya orgasme.33568Please respect copyright.PENANAgbYnny7RKl
33568Please respect copyright.PENANAlr3b7xJaUh
Tidak sampai di situ saja, pemuda itu berhasil membuatnya tak bisa tidur semalaman, selalu terbayang senyummannya yang telah membuat dirinya sampai terkencing-kencing hanya dengan jarinya saja.33568Please respect copyright.PENANABCxEfv7IzO
33568Please respect copyright.PENANAg68PF3cpJU
"Gimana kaki Tante?" Tanya Daniel.33568Please respect copyright.PENANA4CAWlnFclo
33568Please respect copyright.PENANAyI5xXEguXG
Laras tampak gerogi berada di dekat pemuda tampan itu. "Anu... Sudah agak mendingan Dan." Jawab Laras dengan suara gemetar.33568Please respect copyright.PENANAdk0LJjIDQp
33568Please respect copyright.PENANAwckbtQm378
"Alhamdulillah!" Lirih Daniel pelan.33568Please respect copyright.PENANAdCR6XSfY0a
33568Please respect copyright.PENANAvUrGvG6r7O
Setelah selesai membuat kopi, Laras hendak pergi, tapi tiba-tiba tubuhnya limbung dan hampir saja terjatuh. Beruntung Daniel dengan sigap menahan tubuhnya.33568Please respect copyright.PENANAKJaFoin4Es
33568Please respect copyright.PENANAn5PBeSC8H6
"Tante gak apa-apa?" Tanya Daniel, ia terlihat khawatir.33568Please respect copyright.PENANA19TaHXfIwu
33568Please respect copyright.PENANAQgXY2j2C83
Laras menggelengkan kepalanya. "Tante gak apa-apa kok Dan! Saya ke kamar dulu ya." Ujar Laras permisi hendak meninggalkan Daniel.33568Please respect copyright.PENANASw8NF7R89G
33568Please respect copyright.PENANA4chv7RaDyo
"Nanti biar Daniel pijitin lagi ya Tan!" Tawar Daniel.33568Please respect copyright.PENANAJFncvNjzav
33568Please respect copyright.PENANAfsoFsYB71l
Tanpa mengatakan apapun Laras berlalu meninggalkan Daniel. Ia merasa sangat malu kalau harus bertatap mata dengan Daniel. Sesampainya di kamar Laras melihat suuaminya tengah melakukan ibadah sunah, shalat duha. Dengan hati-hati ia meletakan segelas kopi untuk suaminya diatas meja.33568Please respect copyright.PENANA3VVqhRGKsj
33568Please respect copyright.PENANAXkcNCS655C
"Terimakasih Umi." Tegur KH Umar membuat Laras terperanjat.33568Please respect copyright.PENANAVEfncy84Sj
33568Please respect copyright.PENANAVJcTrcNoLd
Sembari mengelus dada Laras menatap manja suaminya. "Abi bikin kaget Umi aja." Protes Laras. Tapi di jawab dengan kecupan lembut di pipinya.33568Please respect copyright.PENANASlgdmed4n0
33568Please respect copyright.PENANAmzxxMc34cJ
"Gimana kabar di rumah selepas Abi pergi."33568Please respect copyright.PENANA5iHSM8J2rd
33568Please respect copyright.PENANAvbuF06Jmlp
"Alhamdulillah, gak ada masalah Abi, tapi..." Laras menggantungkan kalimatnya, lalu duduk di tepian tempat tidurnya. KH Umar ikut duduk di samping Istrinya, tak sabar mendengarkan kelanjutan cerita Istrinya.33568Please respect copyright.PENANAPX0bqSkjhV
33568Please respect copyright.PENANAXQnBLxRgdc
"Beberapa hari ini pesantren kita di teror oleh mahluk aneh! Sudah dua orang yang telah menjadi korbannya." Jujur Laras.33568Please respect copyright.PENANAUCGvDxxnfd
33568Please respect copyright.PENANADHAcglKf2A
KH Umar manggut-manggut, ia mengerti kekhawatiran Istrinya. "Abi sudah tau cerita itu dari KH Hasan. Abi juga sangat marah." Jelas KH Umar, ia merangkul pundak Istrinya untuk menenangkannya.33568Please respect copyright.PENANAqYFk9cluoa
33568Please respect copyright.PENANAzoemsBGpq6
"Lantas apa yang harus kita lakukan."33568Please respect copyright.PENANA81pAh2eagm
33568Please respect copyright.PENANAkjHLQ8mcRn
"Untuk sementara ini serahkan saja sama pihak berwajib, dan jangan lupa berdoa agar pelakunya cepat tertangkap." Ujar KH Umar kepada Istrinya.33568Please respect copyright.PENANAGu85GEvlbs
33568Please respect copyright.PENANAKAeubTeVZy
Laras sedikit kecewa mendengar perkataan suaminya, padahal ia berharap Suaminya memiliki ide berlian agar bisa meringkus mahluk aneh tersebut. Laras menghela nafas pelan, teringat dengan Isak tangis Ustadza Anita ketika ia datang untuk menjenguk sang Ustadza yang terlihat begitu depresi.33568Please respect copyright.PENANAsTSSLHNUpg
33568Please respect copyright.PENANAybL0CXZcWZ
KH Umar mempererat pelukannya, dengan lembut dia mengecup bibir merah Istrinya. Darahnya mendidih merasakan kehangatan bibir sang Istri.33568Please respect copyright.PENANAxvwjItvPMB
33568Please respect copyright.PENANAAq6LuUD6zz
Hampir satu Minggu mereka tidak bertemu, membuat rindu KH Umar membuncah terhadap sang Istri. Pagi ini juga ia ingin menuntaskan rasa rindunya. Melepaskan syahwatnya yang terbelenggu cukup lama.33568Please respect copyright.PENANAJXoERnZgho
33568Please respect copyright.PENANAaCEVyWdsoz
Laras yang mengerti segera membantu KH Umar untuk menanggalkan pakaiannya. Lalu di susul dengan melepaskan pakaiannya sendiri. Sehingga kini mereka dalam keadaan telanjang bulat, sama seperti ketika mereka baru di lahiran ke dunia ini. Kembali bersih tanpa pakaian.33568Please respect copyright.PENANAxspoMfnGVI
33568Please respect copyright.PENANAXLio8XA6Cb
Dia tidur terlentang dengan kedua kaki mengangkang, sementara KH Umar menindih tubuhnya.33568Please respect copyright.PENANAnBX82Ufjqn
33568Please respect copyright.PENANAB9Z8D7rmWQ
"Semoga berkah ya Umi." Bisik KH Umar.33568Please respect copyright.PENANAXTADCIUEDg
33568Please respect copyright.PENANAwkaLltlUUm
Laras mengganggukan kepalanya. "Amin." Balas Laras, sembari mengarahkan kemaluan KH Umar tepat di depan pintu masuk liang senggama miliknya.33568Please respect copyright.PENANAKsGkr2vS0G
33568Please respect copyright.PENANAgnNRcohaVF
Perlahan KH Umar menekan burungnya, menembus lipatan bibir vagina Istrinya.33568Please respect copyright.PENANApCKYSskUFJ
33568Please respect copyright.PENANAc1nb84zfAK
Dengan ritme perlahan KH Umar mulai menggerakan pinggulnya maju mundur, menyodok vagina sang Istri yang terasa seret. Dari wajahnya, KH Umar terlihat sangat menikmati jepitan vagina sang Istri. Berbeda dengan Ustadza Laras yang terlihat datar, bahkan lebih datar dari biasanya.33568Please respect copyright.PENANAEkjVruonvG
33568Please respect copyright.PENANAqM7WNLJRwn
Entah kenapa Laras merasa penis KH Umar tidak ada apa-apanya di bandingkan jari Daniel yang terasa lebih besar di bandingkan kemaluan Suaminya.33568Please respect copyright.PENANAmtIjC5Quua
33568Please respect copyright.PENANA7YQUVNXl4t
"Astaghfirullah... Apa yang kupikirkan." Ucap Laras di dalam hati.33568Please respect copyright.PENANAVNQmtYlsEM
33568Please respect copyright.PENANAgyL6nnOLv9
Sebagai seorang Istri muslimah tidak seharusnya ia memikirkan pria lain, apa lagi ketika ia tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang Istri. Tapi rasa penyesalannya, tetap tidak bisa memungkiri kalau ia merindukan sentuhan Daniel.33568Please respect copyright.PENANAcNieWW4sUc
33568Please respect copyright.PENANA3j5V1n82YS
Tidak butuh waktu lama, KH Umar menuntaskan hasratnya. Ia menumpahkan rasa cintanya dengan bentuk sperma ke dalam rahim sang Istri.33568Please respect copyright.PENANA6i6yghjnjG
33568Please respect copyright.PENANAhUP8N9nlEQ
*****33568Please respect copyright.PENANAEJRfiaTuNq
33568Please respect copyright.PENANApjJOyItAI2
33568Please respect copyright.PENANA8iZ5X9HIBD
33568Please respect copyright.PENANAQmTovaduiP
33568Please respect copyright.PENANAl4qCGhSILg
33568Please respect copyright.PENANAqs8xHaz1J8
33568Please respect copyright.PENANAfmyIHFNH17
33568Please respect copyright.PENANAXb2umOO8AT
33568Please respect copyright.PENANALkOcVmokBA
33568Please respect copyright.PENANA4Fy7Ds1pJj
33568Please respect copyright.PENANAJ1FdIvqiqQ
Di tempat berbeda di waktu yang sama...33568Please respect copyright.PENANAtPkWdmmkwH
33568Please respect copyright.PENANAeMyBvAveuW
"Kak aku ke sekolah dulu." Pamit Rayhan.33568Please respect copyright.PENANAkVBnmQwwlb
33568Please respect copyright.PENANA0gjswrxtJn
Zaskia mencuci tangannya yang di penuhi gelembung sabun di wastafel, kemudian ia menyodorkan tangannya untuk di cium. Dengan hikmat Rayhan mencium punggung tangan Zaskia yang terasa halus. Kumis tipis Rayhan yang menggesek kulitnya membuat Zaskia merinding.33568Please respect copyright.PENANAkvk1EamI8M
33568Please respect copyright.PENANAcgqEFaL8E6
Iseng Rayhan mencium punggung Zaskia dengan bibirnya, hingga meninggalkan sedikit bekas noda air liurnya.33568Please respect copyright.PENANAzdvcLFilyq
33568Please respect copyright.PENANAWYtlJGFu0D
"Adeek!" Histeris Zaskia. Buru-buru wanita berhijab hitam itu mengelap bekas air liur Rayhan dengan ujung jilbabnya yang lebar, seakan ia sangat jijik.33568Please respect copyright.PENANAJkd2E5W2GB
33568Please respect copyright.PENANAl6IntqfVfQ
Rayhan merenyitkan dahinya. "Ih, kayak najis aja Kak!" Protes Rayhan.33568Please respect copyright.PENANA4lBKa1xfGw
33568Please respect copyright.PENANAEWx1PdEvXv
"Emang najis! Wekss..." Ujar Zaskia sembari meleletkan lidahnya kearah Rayhan. Hal tersebut membuat Rayhan ingin menggigit lidah Kakaknya.33568Please respect copyright.PENANABQaEM7b0Xn
33568Please respect copyright.PENANAI6l1XhphoH
Rayhan berkacak pinggang. "Oh jadi gitu? Adiknya yang ganteng ini sekarang najis ya Kak." Rayhan mengangguk-anggukkan kepalanya seakan mengerti maksud dari ucapan Kakak kandungnya.33568Please respect copyright.PENANAst8aUK8y2I
33568Please respect copyright.PENANAcZihKc2kpb
"Apaan si Dek."33568Please respect copyright.PENANApS8f61TsMH
33568Please respect copyright.PENANA7M6wPFhkKl
"Habisnya Kakak gitu amat sama Adik sendiri." Omel Rayhan.33568Please respect copyright.PENANAamcSsVV5WW
33568Please respect copyright.PENANA927JpFAKCM
Zaskia menghela nafas. "Iya Maaf! Kamu si jorok banget, sampe ngelepehin air liur di tangan Kakak." Protes Zaskia kepada Rayhan yang memang sedang ingin menjahili dirinya.33568Please respect copyright.PENANAMG2htMuJPV
33568Please respect copyright.PENANAs2It2RFLtc
"Baru air liur, gimana kalau yang lain." Ujar Rayhan dengan nada yang semakin rendah.33568Please respect copyright.PENANAlMpvATNVwu
33568Please respect copyright.PENANASXkOFSSQrV
Mata indah Zaskia menyipit, menatap curiga kearah Adiknya. "Maksud kamu apa Dek?" Tanya Zaskia penasaran. Rayhan mengetuk-ngetuk dagunya seakan sedang berfikir.33568Please respect copyright.PENANAHzsv0WQiXr
33568Please respect copyright.PENANALhYFcKFA7J
"Rahasia." Jawab Rayhan kemudian.33568Please respect copyright.PENANAjPrBOLXsRk
33568Please respect copyright.PENANAOdCi5xMy4o
Dengan satu tarikan nafas, Zaskia berteriak kencang. "Rayhaaaaan...." Pekik Zaskia tapi sang Adik sudah keburu kabur dari hadapannya.33568Please respect copyright.PENANA1iNk5gW7XE
33568Please respect copyright.PENANAzX22rK8gD3
Sembari bersiul ringan, Rayhan sesekali menendang kerikil yang ada di depannya. Sementara matanya berkeliaran mengawasi setiap santriwati yang berada tidak jauh darinya. Hingga akhirnya ia melewati rumah Ustadzah Dewi.33568Please respect copyright.PENANAeMUgXfeNQ0
33568Please respect copyright.PENANAMPu7mCHLqC
Tampak sang Ustadza tengah menyapu halaman, membuat Rayhan berfikir ingin mampir sebentar.33568Please respect copyright.PENANAwiJr0z7RYh
33568Please respect copyright.PENANAy1Yjf3B4Xk
"Assalamualaikum Ustadza!" Sapa Rayhan.33568Please respect copyright.PENANAvtDkpZoMNF
33568Please respect copyright.PENANAjewj2PBoK3
Ustadza Dewi tersenyum melihat murid kesayangannya. "Waalaikumsalam Ray! Semangat benar pagi ini?" Goda Ustadza Dewi sembari menatap Rayhan dengan tatapan yang sangat menggoda.33568Please respect copyright.PENANAnpLWOQmslY
33568Please respect copyright.PENANAWTPKfWOMZw
"Bisa aja Ustadza, hehehe..."33568Please respect copyright.PENANABRJes79HVt
33568Please respect copyright.PENANA9HzTfCgyHp
"Sana buruan sekolah, nanti telat." Ujar Dewi, dia kembali menyapu dedaunan yang memenuhi halaman depan rumahnya. Maklum saja akhir-akhir ini hujan di sertai angin kencang, membuat beberapa daun pohon yang ada di sekitar rumahnya berterbangan hingga kehalaman depan rumahnya.33568Please respect copyright.PENANAe9XzPMIvvX
33568Please respect copyright.PENANAMLTCNJXhAU
Rayhan menggaruk kepalanya seperti orang yang sedang kebingungan. "Maunya si gitu Ustadza, tapi ana gak tega liat Ustadza nyapu sendirian." Jawab Rayhan memberi alasan yang cukup masuk akal.33568Please respect copyright.PENANAgPR9USFsPM
33568Please respect copyright.PENANAAceaPiWJh1
"Jadi ceritanya mau bantuin Ustadza ni."33568Please respect copyright.PENANAinqKWEc0BK
33568Please respect copyright.PENANAukGA2ndrRh
"Kalau boleh!"33568Please respect copyright.PENANAKq51382T6t
33568Please respect copyright.PENANAZYPGzLKHgz
Ustadza Dewi kembali tersenyum. "Tentu boleh dong." Rayhan hendak mengambil alih sapu yang ada di tangan Ustadza Dewi, tapi ditolak.33568Please respect copyright.PENANAHT06jR7shr
33568Please respect copyright.PENANA1leq8c9wEd
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan bingung.33568Please respect copyright.PENANAlVTUmER7Qv
33568Please respect copyright.PENANAmcwaputAz3
"Bukan yang di depan, tapi yang di belakang rumah!" Jelas Ustadza Dewi.33568Please respect copyright.PENANAHs4K9k3Wxu
33568Please respect copyright.PENANA0jhmywf4I8
Rayhan mengerti dan setuju membantu Ustadza Dewi membersihkan halaman belakang rumahnya. Bersama Ustadza Dewi mereka pergi kebelakang rumah Ustadza Dewi. Di sana ternyata memang banyak dedaunan yang berguguran.33568Please respect copyright.PENANASa9V5O9rch
33568Please respect copyright.PENANA1LxX53VtWC
Selagi Rayhan menyapu halaman belakang rumahnya, Ustadza Dewi hanya berdiri menonton apa yang di lakukan Rayhan. Pemuda itu mengumpulkan daun-daun tersebut di satu tempat, setelah semuanya terkumpul Rayhan membakar daun kering tersebut.33568Please respect copyright.PENANAfvoJ9Bmq87
33568Please respect copyright.PENANApGiPOmBMPn
Ustadza Dewi berdecak kagum melihat hasil pekerjaan Rayhan yang dengan cepat membersihkan halaman belakang rumahnya.33568Please respect copyright.PENANA3lx5v5CR3A
33568Please respect copyright.PENANAMtYSfa4OZz
"Terimakasih ya Ray!" Ujar Ustadza Dewi senang.33568Please respect copyright.PENANAS2IKdIpSzO
33568Please respect copyright.PENANA2ZaWqApEFu
Rayhan mengangkat alisnya. "Cuman terimakasih doang Ustadza?" Tanya Rayhan. "Gak ada bonus gitu buat saya." Pinta Rayhan tanpa malu.33568Please respect copyright.PENANAb8l3a76y9k
33568Please respect copyright.PENANAVu3rBVXtac
"Bonus apa?" Tanyanya keheranan.33568Please respect copyright.PENANAiOIZaNr498
33568Please respect copyright.PENANAQfb1EBBMXP
Rayhan melingkarkan tangannya di pinggul Ustadza Dewi, lalu dengan lembut telapak tangan Rayhan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang berisi itu, membuat Ustadza Dewi tersentak kaget.33568Please respect copyright.PENANAITN5oDcd9h
33568Please respect copyright.PENANA9sSTYXxARl
"Astaghfirullah! Sudah berani nakal kamu ya Ray!" Protes Dewi.33568Please respect copyright.PENANAjFInRvPE7x
33568Please respect copyright.PENANAJ6IvLZdjsR
Rayhan nyengir kuda. "Sedikit aja Ustadza! Boleh ya." Pinta Rayhan, dia terus meremas bongkahan pantat gurunya itu tanpa ada rasa takut.33568Please respect copyright.PENANAD3ogodPu7K
33568Please respect copyright.PENANABHT7o3Kz5W
Bagaimanapun juga kejadian kemarin membuat pemuda tengil itu yakin, kalau Ustadza Dewi juga menginginkan dirinya. Jadi tidak ada alasan baginya untuk takut melakukan perbuatan mesum terhadap sang Ustadza, walaupun Ustadza berucap melarang dirinya.33568Please respect copyright.PENANAz8Csy1XThy
33568Please respect copyright.PENANA2rEIMxfEQ4
Sedikit demi sedikit Rayhan menarik bagian bawah gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga akhirnya gamis itu terangkat setinggi pinggangnya, memperlihatkan celana dalam putih berenda.33568Please respect copyright.PENANAKPkYcyePRT
33568Please respect copyright.PENANAsBouCJUlZ3
"Astaghfirullah Ray! Bandel banget si kamu, nanti kalau di liat orang bagaimana?" Cemas Ustadza Dewi.33568Please respect copyright.PENANAd32vY3oIfu
33568Please respect copyright.PENANACnsFPXXiik
Rayhan mengedarkan pandangannya di sekitar rumah Ustadza Dewi. Yang terlihat hanyalah beberapa pohon besar dan ilalang. Memang sangat jarang ada orang yang lewat di belakang rumah Ustadza Dewi, tapi tetap saja apa yang dilakukan Rayhan terbilang nekat.33568Please respect copyright.PENANAfFg2WKRhnm
33568Please respect copyright.PENANASj2lI2BpIL
"Aman Ustadza!" Bisik Rayhan.33568Please respect copyright.PENANAGRdoFAhR95
33568Please respect copyright.PENANAbMfzXSjcC1
Telapak tangan Rayhan kembali meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi. Jemari tengahnya menggosok-gosok memek Ustadza Dewi.33568Please respect copyright.PENANAqO8RTfUaNE
33568Please respect copyright.PENANAEQf6c3R6Xf
Wajah Ustadza Dewi menegang, ia merasakan desiran nikmat dari gesekan jari Muridnya. Jemari Rayhan berusaha masuk, menyelip ke dalam celana dalam Ustadza Dewi hingga jemarinya menyentuh daging kenyal memek Ustadza Dewi.33568Please respect copyright.PENANAJZgU8uynhj
33568Please respect copyright.PENANArMt5OupBxG
"Oughkk... Ray!" Desah Ustadza Dewi.33568Please respect copyright.PENANAjSQqzTZ7qI
33568Please respect copyright.PENANA9IKgqRraLp
Jemari Rayhan masuk menembus ruang memek Ustadza Dewi yang telah basah. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Dengan gerakan perlahan jemari Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.33568Please respect copyright.PENANAL9P0JPEigB
33568Please respect copyright.PENANAaOoEjKJSzW
Ustadza Dewi mendekap mulutnya, agar suara desahannya bisa di redam.33568Please respect copyright.PENANAomDqjAgjGb
33568Please respect copyright.PENANARrEBWChlys
"A-aahk... Rayhan! Aahkk... Aaahkk..."33568Please respect copyright.PENANACfVzit977X
33568Please respect copyright.PENANA4LsptFPYR3
"Enakkan Ustadza! Hehehe..." Goda Rayhan senang, melihat wajah Ustadza Dewi yang tampak sekali kalau keenakan.33568Please respect copyright.PENANA6usQdAPBh0
33568Please respect copyright.PENANAPzy5PfVEw1
Ustadza Dewi menggigit bibirnya, ia sudah mendekati puncaknya. "Ray! Ustadza mau keluar sayang." Erang Ustadza Dewi, kedua kakinya gemetar ketika orgasme itu datang tanpa bisa ia tahan.33568Please respect copyright.PENANAbiIrttXciP
33568Please respect copyright.PENANAPQgnMef2c0
"Oughkk..." Jerit Ustadza Dewi.33568Please respect copyright.PENANAT7MWITvMiu
33568Please respect copyright.PENANAE8RpN7eMKG
Creeetsss...33568Please respect copyright.PENANARBcYnFKMDs
Creeetsss...33568Please respect copyright.PENANAJmNAj3KXbc
Creeetsss...33568Please respect copyright.PENANAMaNecP4Zet
33568Please respect copyright.PENANA4dGVep2ckN
Tubuh Ustadza Dewi melemas, hingga bersujud dihadapan Rayhan. Ia merasa tulang-tulangnya seakan di lolosi.33568Please respect copyright.PENANAhdyTcUN8ek
33568Please respect copyright.PENANA3Lv5mYj53Y
Di hadapan Ustadza Dewi, Rayhan membuka celananya, mempertontonkan terpedo miliknya di hadapan Ustadza Dewi yang masih tersengal-sengal. Tampak Ustadza Dewi terkejut melihat ukuran penis Rayhan yang panjang dan besar itu.33568Please respect copyright.PENANALBk0QmM1Sw
33568Please respect copyright.PENANAT6j3mTbk3j
Dengan kurang ajarnya Rayhan menggosokkan kontolnya di pipi Ustadza Dewi. Ia menyelinapkan kontolnya diantara pipi dan kerudung Ustadza Dewi.33568Please respect copyright.PENANALwdwLWzyA1
33568Please respect copyright.PENANAdazho9py07
"Kurang ajar kamu Ray! Eehmmss..." Lirih Ustadza Dewi yang kembali terbakar birahi.33568Please respect copyright.PENANAk3eHVzZG0e
33568Please respect copyright.PENANAGvlX3BY7rI
Gairah Rayhan meletup-letup, melihat kemaluannya yang terselip diantara pipi mulus Ustadza Dewi dan kerudungnya yang berwarna cream. Begitu juga dengan Ustadza Dewi, ia merasa sangat nakal karena ulah Rayhan yang secara terang-terangan melecehkan dirinya.33568Please respect copyright.PENANAw4yoJJqIvf
33568Please respect copyright.PENANA49U2i0kDO3
Setelah hampir satu menit Rayhan menyodok jilbab Ustadza Dewi, akhirnya Rayhan menghentikan aksinya, karena ia mengingkan lebih dari Ustadza Dewi.33568Please respect copyright.PENANAWg5oRaAfb7
33568Please respect copyright.PENANAcBTCQlVjiI
"Hisap kontolku Ustadza!" Pinta Rayhan.33568Please respect copyright.PENANALgm2WZWkmU
33568Please respect copyright.PENANASt4YqNsPlD
Jemari halus Ustadza Dewi menggenggam kontol Rayhan, lalu dia mengocoknya dengan perlahan. "Besar sekali kontol kamu Ray!" Puji Ustadza Dewi. Dia meludah di bagian kepala kontol Rayhan, lalu dia memasukan kontol itu ke dalam mulutnya.33568Please respect copyright.PENANADd5egCWYI7
33568Please respect copyright.PENANAKWh3JcMA3i
"Aaahkk..." Desah Rayhan.33568Please respect copyright.PENANAS7q4bvdYic
33568Please respect copyright.PENANAAuKWtFoMEf
Kepala Ustadza Dewi bergerak maju mundur menghisap kontol Rayhan. Sementara tangannya membelai manja kantung telurnya.33568Please respect copyright.PENANArIIiSNrWBv
33568Please respect copyright.PENANAwwhMn2VjbI
Isapan yang di kombinasikan dengan jilatan membuat Rayhan melayang nikmat. Apa lagi yang mengoral kontolnya saat ini bukanlah orang sembarangan, wanita itu adalah seorang Ustadza yang terhormat. Wanita muslimah yang kesehariannya selalu memakai hijab lebar.33568Please respect copyright.PENANAicd1o53z9T
33568Please respect copyright.PENANAiBFhci41Tw
Telapak tangan Rayhan membelai hijab cream yang di kenakan Ustadza Dewi. "Ustadza aku mau keluar." Lirih Rayhan.33568Please respect copyright.PENANAtFbboaItqZ
33568Please respect copyright.PENANAthsFHL2ZYo
Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan semakin dalam di dalam mulutnya. Croooootss.... Croooootss... Croooootss... Rayhan menembakan spermanya di dalam mulut Ustadza Dewi, wajah tampannya terlihat begitu puas setelah amunisinya ia tembakan.33568Please respect copyright.PENANATJKhRBVe8Y
33568Please respect copyright.PENANAaz4TcKO6Pu
"Ughkk... Nikmat sekali Ustadza!" Puji Rayhan.33568Please respect copyright.PENANAVS5jtk1l6C
33568Please respect copyright.PENANAGt6z8X265Y
Ustadza Dewi mengusap bibirnya dengan lengan tangannya. "Nakal kamu Ray! Berani ngontolin mulut Ustadzanya sendiri." Umpat Ustadza Dewi manja.33568Please respect copyright.PENANAPOMaPPfU5K
33568Please respect copyright.PENANAITXRU0NfGp
"Maaf Ustadza! Habis mulut Ustadza memang layak di kontolin, hehehe..." Jawab Rayhan sembari mengenakan kembali celananya.33568Please respect copyright.PENANAxEhpQ0vHWw
33568Please respect copyright.PENANAYDdP2gNOGu
"Sembarangan kamu ngomong."33568Please respect copyright.PENANAeCN8tV6Mzx
33568Please respect copyright.PENANA4WmT7LLaQ9
Rayhan tersenyum tipis. "Kalau begitu Ana ke sekolah dulu ya Ustadza, udah telat soalnya." Ujar Rayhan, Ustadza Dewi menganggukkan kepalanya.33568Please respect copyright.PENANADPeA8flBXY
33568Please respect copyright.PENANAMHLmSSXYF5
Dengan langkah penuh semangat Rayhan meninggalkan Ustadza Dewi yang masih terlihat lemas. Ia tidak menyangkah mereka akan melakukan perbuatan yang di larang agama sampai sejauh ini. Dan Ustadza Dewi berkeyakinan kalau semua ini belum berakhir.33568Please respect copyright.PENANAmTQmxAina1
33568Please respect copyright.PENANABfv8evSWTU
******33568Please respect copyright.PENANA26ZMGmUISo
33568Please respect copyright.PENANACs8EiwGZcr
Sekitar jam sembilan pagi, Zaskia terlihat santai di mejanya. Ia lebih banyak melamun sembari memainkan layar handphone miliknya. Bayangan kejadian tadi malam seakan tidak mau hilang dari ingatannya. Sampai detik ini, ia masih ingat betul bentuk kemaluan adiknya. Dan sialnya, ia merasa di bawah sana selalu saja basah.33568Please respect copyright.PENANABXSQa4YgUf
33568Please respect copyright.PENANAs4u7T2VUJd
Ia mendesah perlahan, berusaha mengalihkan pikiran ke handphone yang ada di tangannya. Tapi sayangnya ia gagal untuk tidak mengulang rekaman bentuk kemaluan Adiknya yang besar itu.33568Please respect copyright.PENANAde7NIjCxb3
33568Please respect copyright.PENANA7rjM7BNlbA
Dari kejauhan Julia yang melihat sahabatnya lebih banyak diam, memutuskan untuk menghampirinya. Sanking khusuknya Zaskia sama sekali tidak menyadari sosok Julia sahabatnya.33568Please respect copyright.PENANA9iUa2efZhU
33568Please respect copyright.PENANA38K6FaowRy
"Za... Halo!" Julia melambaikan tangannya di depan Zaskia.33568Please respect copyright.PENANAy63k86tK6c
33568Please respect copyright.PENANAu717T91tQI
"Astaghfirullah!" Zaskia terhenyak kaget. "Mbak Julia, bikin kaget aja." Protes Zaskia, ia menghela nafas sembari meletakan handphone miliknya diatas meja.33568Please respect copyright.PENANAEfsyOQs5Dz
33568Please respect copyright.PENANAQu6lGMsxju
"Kamu kenapa Za? Ada masalah?" Tanya Julia.33568Please respect copyright.PENANAFdCdYWmNeK
33568Please respect copyright.PENANAR7hHvABVMJ
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Gak ada apa-apa kok Mbak." Elak Zaskia, ia ragu untuk menceritakan masalahnya kepada seniornya. Ia takut Julia akan memandang rendah dirinya, kalau seandainya ia tau permasalahannya.33568Please respect copyright.PENANA6SKKJFXvk2
33568Please respect copyright.PENANA3nk5Fy2YRf
"Ayolah!" Paksa Julia.33568Please respect copyright.PENANA9XcVi0FDyU
33568Please respect copyright.PENANAD9ZOpAnAPO
"Beneran gak ada Mbak."33568Please respect copyright.PENANAhPNyCLeDvo
33568Please respect copyright.PENANA2S2rzt7o18
Julia diam sejenak sembari menatap dalam wajah sahabatnya hingga membuat Zaskia merasa risih. "Tentang Rayhan?" Tembak Julia, Zaskia tampak terkejut mendengarnya.33568Please respect copyright.PENANAsfLf3P6hMa
33568Please respect copyright.PENANAdU7SjsWqom
"Kok Mbak tau? Eh..." Zaskia menutup mulutnya karena barusan ia keceplosan.33568Please respect copyright.PENANAoILQGpgLKx
33568Please respect copyright.PENANAxI0VUFylFs
Julia tersenyum senang karena dugaannya sama sekali tidak meleset. Berbeda dengan Zaskia yang menjadi salah tingkah di hadapan sahabatnya.33568Please respect copyright.PENANAdGnwJxlXkL
33568Please respect copyright.PENANAc5kmuFwzWu
"Cerita sama Mbak!"33568Please respect copyright.PENANAbxaSwtE8HO
33568Please respect copyright.PENANAabQyKE6KRk
"Tapi Mbak?"33568Please respect copyright.PENANAC0CBoFyj5b
33568Please respect copyright.PENANAgq6AwaSmVw
"Mbak akan bantu kamu cari jalan keluarnya." Ujar Julia meyakinkan.33568Please respect copyright.PENANADGVyXYmqwF
33568Please respect copyright.PENANAyzLTLT4v5J
Zaskia menghela nafas, tampak payudaranya sedikit bergoyang di balik gamis yang ia kenakan. "Iya Mbak, ini masalah Rayhan!" Ujar Zaskia menyerah, ia tidak bisa menutupi masalahnya di depan sahabatnya.33568Please respect copyright.PENANAZ3kb0lYXr9
33568Please respect copyright.PENANA7EGSD5lERF
"Kenapa lagi dengan dia."33568Please respect copyright.PENANAmMwpbC1Ksn
33568Please respect copyright.PENANARYutyJfrYP
"Jujur Mbak, ana merasa bingung dengan perasaan ana saat ini Mbak. Apa lagi akhir-akhir ini ana merasa Rayhan sengaja mencari kesempatan mengintip ana." Ujar Zaskia pelan. "Dan puncaknya semalam." Lirih Zaskia, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Memastikan kalau tidak ada orang lain yang mendengar obrolan mereka.33568Please respect copyright.PENANAMkHrctpEk0
33568Please respect copyright.PENANAuWpXPUGp6l
"Kenapa semalam?" Kejar Julia.33568Please respect copyright.PENANAwVeeJ7m3YW
33568Please respect copyright.PENANA3HE4cHpT38
"Se-semalam habis shalat ana mau ganti mukena, dan saat itu Rayhan melihat ana yang cuman memakai celana dalam." Lirih Zaskia, wajahnya memerah menahan malu mengingat kejadian semalam.33568Please respect copyright.PENANAuXlOet1e2F
33568Please respect copyright.PENANA2g9nuFf0mg
"Astaghfirullah!" Kaget Julia.33568Please respect copyright.PENANASgGZigRnY4
33568Please respect copyright.PENANAy8RrDfmEbK
"Parahnya lagi, semalam ana juga tidak sengaja melihat itunya Rayhan." Suara Zaskia terdengar serak.33568Please respect copyright.PENANA4O1iuKiYMH
33568Please respect copyright.PENANAvQqp5nbWZQ
Julia tampak serius mendengarkan cerita Zaskia. "Maksud Uhkti, kontol!" Ujar Julia sedikit mencondongkan badannya kearah Zaskia.33568Please respect copyright.PENANAQFL0uQ5u0a
33568Please respect copyright.PENANAfG70isAlQO
"Astaghfirullah!"33568Please respect copyright.PENANAYTNgmE0gPU
33568Please respect copyright.PENANAMycajLpmMf
"Benar gak?"33568Please respect copyright.PENANAkwCPneuzjg
33568Please respect copyright.PENANABvntRUE24G
Zaskia mengangguk lemah. "Ana merasa Rayhan sengaja mempertontonkan itunya." Raut wajah Zaskia penuh penyesalan. Ia merasa sangat berdosa karena semalam tanpa sadar ia telah melakukan zina mata.33568Please respect copyright.PENANA674PaGTmPD
33568Please respect copyright.PENANAEc92k1Yii0
"Kamu serius Za!" Potong Julia. Zaskia menganggukkan kepalanya dengan malas. "Besar gak?" Canda Julia, di selimuti rasa penasaran yang tinggi.33568Please respect copyright.PENANAxRNwsr0fGL
33568Please respect copyright.PENANAt448TPQsde
Zaskia tampak membuang nafas. "Ana serius Mbak!" Kesal Zaskia. Tetapi di dalam hatinya ia menjawab pertanyaan Ustadza Julia tentang ukuran kontol Rayhan yang sangat besar.33568Please respect copyright.PENANAKyoLPtdaYi
33568Please respect copyright.PENANAaUQQaIMHkO
"Hahaha... Aduh! Sakit perut Mbak."33568Please respect copyright.PENANAqjeabpp1B0
33568Please respect copyright.PENANAK2Ev37vzz5
"Tuhkan, Mbak malah ketawa." Sungut Zaskia.33568Please respect copyright.PENANAjWVawINi21
33568Please respect copyright.PENANAoqRvMmVe0F
Setengah mati Julia berusaha untuk tidak tertawa, hingga wajahnya bersemu merah. "Maaf Zaskia! Aduuuuh... Maaf... Maaf ya Uhkti." Pinta Julia, ia berusaha mengatur nafasnya agar tidak tertawa lagi, tentu Julia tidak ingin kehilangan bagian penting dari cerita Zaskia. "Lanjutkan lagi ceritamu." Kata Julia setelah berhasil menenangkan dirinya.33568Please respect copyright.PENANAj5qVvH62wX
33568Please respect copyright.PENANALqb0xdh9gu
Dengan perlahan Zaskia menceritakan semua kejadian semalam berikut dengan perasaannya. Sesekali Julia kembali tertawa, membuat Zaskia berulang kali mengancam tidak akan cerita. Tapi pada akhirnya Zaskia menceritakan semuanya.33568Please respect copyright.PENANA7uaV26Mek8
33568Please respect copyright.PENANADp4ZzZsgCW
Sebagai sahabat Julia memberikan sedikit nasehat kepada Zaskia, agar wanita cantik itu tidak terlalu khawatir tentang sosok adiknya.33568Please respect copyright.PENANA8J0uDAsVE9
33568Please respect copyright.PENANAxgJZNweS0Y
******33568Please respect copyright.PENANAEzCOzYQ6F7
33568Please respect copyright.PENANAJKDBEbVPuV
Kasus kolor ijo masih menjadi trending topik di kalangan pesantren. Baik Ustad-ustadza maupun para santri masih membicarakan kasus kolor ijo yang telah memakan dua korban. Rasa penasaran tentang sosok kolor ijo membuat mereka merasa cemas.33568Please respect copyright.PENANARm45LVQsDs
33568Please respect copyright.PENANAVXFYS1Fy07
Di sudut kantin Santriwati, tampak beberapa santri dengan seragam yang sama tengah mengobrol serius tentang sosok mengerikan yang telah meneror pondok pesantren Al-tauhid. Kedamaian yang dulu selalu mereka rasakan, kini berubah menjadi sangat mencekam. Tak jarang mereka terjaga di tengah malam, mewaspadai kedatangan mahluk aneh tersebut.33568Please respect copyright.PENANACTMV0GlDHl
33568Please respect copyright.PENANAZq1IRbPExf
Bahkan keamanan pondok pesantren semakin di perketat. Jumblah piket malampun di tambah, terutama di wilayah santriwati dan di sekitaran rumah Ustad-ustadza yang telah menikah.33568Please respect copyright.PENANAcaD9sxpFI9
33568Please respect copyright.PENANAuttCuoIxtk
"Semalam aku gak bisa tidur!" Keluh Aurel.33568Please respect copyright.PENANAq1p1qvnGLU
33568Please respect copyright.PENANA3rqlfrFTy3
Asyifa mendesah pelan, sembari menyeruput jus alpukat kesukaannya. "Aku juga! Ini sangat mengganggu." Tambah Asyifa, bibir merahnya tampak manyun.33568Please respect copyright.PENANAHnopQjsVxX
33568Please respect copyright.PENANAU5wWk4tgZg
"Istighfar! Ini semua cobaan tuhan." Ujar Adinda mencoba menenangkan sahabatnya. "Insyaallah, secepatnya mahluk itu akan tertangkap." Sambungnya, dia menatap yakin kearah sahabatnya.33568Please respect copyright.PENANAYWYpCyJJ61
33568Please respect copyright.PENANAsqbnjOqOiA
"Semoga saja!" Ujar Asyifa frustasi.33568Please respect copyright.PENANAWBUZdVsscb
33568Please respect copyright.PENANAocKif08FZI
"Gimana kalau mahluk itu datang? Apa yang harus kita lakukan." Aziza yang dari tadi diam kini ikut angkat bicara. Tubuhnya gemetar membayangkan sosok mengerikan tersebut. "Di rumah kami hanya tinggal berdua, soalnya Abi sedang tidak ada di rumah." Lirih Aziza, wajahnya pucat sanking takutnya.33568Please respect copyright.PENANATzZHHXr0MN
33568Please respect copyright.PENANALGLpiVv6of
"Aku ada ide." Celetuk Dinda.33568Please respect copyright.PENANApAq4SgBlWi
33568Please respect copyright.PENANAnesymGjOa6
Mereka bertiga fokus melihat kearah Adinda. "Apa?" Kejar Aurel tak sabar.33568Please respect copyright.PENANAgXmoFrvCee
33568Please respect copyright.PENANAHwq0JPQwBm
"Bagaimana kalau malam ini kita menginap di rumah Aziza." Usul Adinda, membuat wajah-wajah lesu itu kembali terlihat bercahaya.33568Please respect copyright.PENANAKcmuKTDod6
33568Please respect copyright.PENANAeEr6bqalGN
"Setuju!" Teriak mereka serempak.33568Please respect copyright.PENANASM0sfX81bl
33568Please respect copyright.PENANAyxk6FESRDh
Alhasil dalam sekejap mereka berempat menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di kantin. Beberapa Ustadza tanpa menggelengkan kepala melihat tingkah konyol mereka. Dan sebagian lagi ada yang memberi isyarat agar mereka tidak berisik.33568Please respect copyright.PENANAUMS5ZNd7fY
33568Please respect copyright.PENANAeqojdfqcsI
Sementara itu, di dalam kantin Mang Soleh tengah mengurut batang kemaluannya, sembari menatap nanar kearah ke empat anak remaja itu.33568Please respect copyright.PENANA4gQBDA8FDt
33568Please respect copyright.PENANAQkTszbRv9H
*****33568Please respect copyright.PENANAnZjVWtOGcT
33568Please respect copyright.PENANAvBnCV2BWjb
Angkot tua itu berjalan dengan perlahan, sesekali ia terguncang tatkalah salah satu bannya masuk ke dalam lobang yang cukup besar. Ibu-ibu yang berada di dalam angkot tampak menjerit, ada rasa khawatir kalau mobil tersebut akan terbalik.33568Please respect copyright.PENANAiAwxkA6lUz
33568Please respect copyright.PENANAuwnlgg5Joi
"Bang, pelan-pelan saja!" Protes salah satu penumpang yang tengah menggendong seorang anak.33568Please respect copyright.PENANArh22BwISjn
33568Please respect copyright.PENANArJ3KU6lr9p
Tetapi sang sopir seakan tidak perduli. Sembari menghisap rokok kretek, ia menghajar setiap lobang yang ada di hadapannya tanpa ada rasa takut. Rayhan yang juga menjadi salah satu penumpang angkutan umum tersebut tanpa menghela nafas.33568Please respect copyright.PENANAgwn4v8cFfP
33568Please respect copyright.PENANA3fLdoPIKTj
Perutnya terasa mual karena goncangan di dalam angkot yang tidak beraturan. Belum lagi bauk amis yang menyengat dari penumpang yang duduk di sampingnya.33568Please respect copyright.PENANAmtkbm7RGKF
33568Please respect copyright.PENANAjYkxiHOzKt
Hal yang sama juga di rasakan Asyifa dan Aziza, mereka berdua kompak menutup hidung, untuk mengurangi bauk amis yang menyengat. Sesekali Asyifa melirik kearah Rayhan, tetapi ia buru-buru membuang mukanya ketika Rayhan balas menatapnya.33568Please respect copyright.PENANAoxyNuTgwBP
33568Please respect copyright.PENANAbl6sbde3n6
"Kalian mau kemana?" Sapa Rayhan kemudian.33568Please respect copyright.PENANAZjpaviy8rv
33568Please respect copyright.PENANACA8KIMXMZ1
Aziza tersenyum manis. "Kami mau ke pasar Akhi! Kalau Akhi sendiri mau kemana?" Tanya Aziza sopan, membuat Asyifa geram. Dia mencubit paha Aziza sembari memberi kode untuk diam.33568Please respect copyright.PENANAcsEuLdGdy7
33568Please respect copyright.PENANAnufNpOnsaB
"Gak usah di ajak ngomong!" Bisik Asyifa.33568Please respect copyright.PENANAPlxAK5ZiFo
33568Please respect copyright.PENANAjWYG13zzko
Gadis berjilbab merah muda itu menatap Rayhan tak suka. Ia masih teringat kejadian di kantor Aliya beberapa hari yang lalu. Ia masih sangat marah kepada Rayhan, apa lagi sampai hari ini pemuda itu tidak meminta maaf atas kejadian waktu itu.33568Please respect copyright.PENANAw2deaid5dW
33568Please respect copyright.PENANAcf83Ufuxrc
Rayhan yang mengerti amarah Asyifa, memilih diam. Sesekali ia tersenyum tipis mengingat kejadian waktu itu.33568Please respect copyright.PENANATjoO7xmXQ2
33568Please respect copyright.PENANAehvJxtHYWI
Sementara Aziza tampak tidak mengerti dengan sikap sahabatnya. Karena Asyifa yang ia kenal adalah sosok wanita yang ramah pada siapa saja. Tapi di hadapan Rayhan, Asyifa malah terlihat berbeda.33568Please respect copyright.PENANAetKqf1EfcO
33568Please respect copyright.PENANAuF5kiNPm3J
"Kamu kenapa Asyifa?" Tanya Aziza pelan.33568Please respect copyright.PENANAcKMaXmhny7
33568Please respect copyright.PENANAoERWDsY4sb
Asyifa membuang muka kearah jendela angkot, seraya menggelengkan kepalanya. "Aku gak apa-apa." Jawab Asyifa singkat.33568Please respect copyright.PENANAQJfweGI5HL
33568Please respect copyright.PENANAg0rjpvJdrS
Aziza menghela nafas dalam, lalu diam sembari menikmati perjalanan mereka. Hingga akhirnya angkot yang mereka tumpangi akhirnya tiba di terminal pasar kabupaten. Para penumpang berbondong-bondong keluar dari dalam angkot, begitu juga dengan Asyifa dan Aziza.33568Please respect copyright.PENANAJ4qe4lprho
33568Please respect copyright.PENANAUfS2LZ33cF
Ketika hendak menyebrang jalan, dari arah berlawanan tampak sebuah motor 2tak melaju dengan kencangnya. Asyifa yang tak menyadarinya dengan santai hendak menyebrang.33568Please respect copyright.PENANAlMwIyDNmNZ
33568Please respect copyright.PENANArYk3HXOZTQ
Rayhan dengan cepat menarik tangan Asyifa, hingga tubuh Asyifa jatuh di dalam pelukannya. "Ngeeeeeeeng...." Dengan kecepatan maksimal, motor Yamaha RX-King melaju cepat, tepat didepannya. Asyifa yang melihat kejadian tersebut tanpa pucat pasi.33568Please respect copyright.PENANAbw9bcsGwUO
33568Please respect copyright.PENANAkWVRYgRZ9U
Cukup lama bagi Asyifa untuk mengembalikan kesadarannya. Dan ketika ia sadar, Asyifa sangat terkejut ketika tau berada di dalam pelukan Rayhan.33568Please respect copyright.PENANAF5gTkjpT8O
33568Please respect copyright.PENANA6kuYeSGo4e
"Astaghfirullah! Kamu..." Asyifa mengarahkan tunjuknya kearah Rayhan. Rahangnya mengeras dan wajahnya memerah.33568Please respect copyright.PENANAWbuYiP7eXR
33568Please respect copyright.PENANA6Ozl1n8jeD
"Cie... Cie... Cie..." Goda Aziza.33568Please respect copyright.PENANAfDqk8mm8lB
33568Please respect copyright.PENANAxe36jPn8jO
Asyifa yang tadinya hendak marah, berubah menjadi sangat malu setelah di goda oleh sahabatnya. Ia bergegas menarik tangan Aziza untuk segera memasuki pasar tanpa memperdulikan pemuda yang baru saja menyelamatkan nyawanya.33568Please respect copyright.PENANAsDsVuwMmeq
33568Please respect copyright.PENANA9aBiVFPDJ9
Rayhan yang melihat hal tersebut hanya diam, sembari menyunggingkan senyumnya. "Cantik juga." Gumam Rayhan, sembari ikut menyebrang jalan.33568Please respect copyright.PENANAP0gNsE4rMd
33568Please respect copyright.PENANAMfmqVG1DB9
*****33568Please respect copyright.PENANA9xZHhQru2S