Cuaca malam ini terasa lebih bersahabat di bandingkan malam-malam sebelumnya, yang selalu di guyur hujan lebat dan di sertai angin kencang. Tampak bintang-bintang kecil menghiasi langit malam ini, menemani sang rembulan yang muncul dengan bentuk sempurna.31935Please respect copyright.PENANAYHUinyCuxI
31935Please respect copyright.PENANAHzoxk7h2ly
Seperti yang sudah mereka sepakati, Asyifa, Adinda dan Aurel menginap di rumah Aziza. Melihat keakraban mereka, Ustadza Dwi terlihat sangat senang.31935Please respect copyright.PENANAixKO1G8zgU
31935Please respect copyright.PENANAnBwRoYj1D1
Di dalam kamar Aziza. Tampak mereka tengah menggoda Asyifa. Bermula ketika Aziza menceritakan kejadian kemarin sore ketika mereka bertemu dengan Adiknya Ustadza Zaskia.31935Please respect copyright.PENANAHrwsyMwMOC
31935Please respect copyright.PENANAuANvfqERLl
"Cie... Cie..." Ledek Aurel.31935Please respect copyright.PENANAC4HrGgDY2f
31935Please respect copyright.PENANAZpbnQ4YWGL
Wajah Asyifa bersemu merah. "Ih, apaan si kalian." Celoteh Asyifa, ia tampak kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa ketika teman-temannya membully dirinya.31935Please respect copyright.PENANAPaIGxHOqNu
31935Please respect copyright.PENANAbDFUuPPbe7
"Enaknya yang di peluk." Goda Aziza.31935Please respect copyright.PENANAJUq28Y07sz
31935Please respect copyright.PENANAxO9P2PtHPQ
Adinda yang tengah duduk di kursi belajar sembari memegang buku untuk mengulangi pelajaran tadi siang, hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku ketiga sahabatnya. Ada perasaan bahagia yang menyeruak ke dalam hatinya, ketika melihat kedekatan yang terjalin diantara mereka.31935Please respect copyright.PENANAXqS0sG6UwH
31935Please respect copyright.PENANAyL4IpOButr
Sungguh Adinda merasa bersyukur bisa memiliki sahabat seperti mereka bertiga.31935Please respect copyright.PENANAB6uo5sr1xw
31935Please respect copyright.PENANAUBoFAKRb9J
Aurel tiba-tiba memeluk Asyifa. "Mau dong ikut di peluk." Ujar Aurel dengan sedikit mendesah, membuat Asyifa bergidik geli. Ketika hendak melepaskan pelukan Aurel, tiba-tiba Aurel meremas payudaranya.31935Please respect copyright.PENANAbommWJti3a
31935Please respect copyright.PENANAJW1WZn8qQ5
"Aureeeeel!" Jerit Asyifa.31935Please respect copyright.PENANAWKfS4sP5yo
31935Please respect copyright.PENANAiC9m4DOBtC
Sekuat tenaga Asyifa berusaha memberontak, tapi Aurel tidak melepaskannya. Tanpa ampun Aurel meremas payudara Asyifa.31935Please respect copyright.PENANAEghfnXJwAN
31935Please respect copyright.PENANAeqPkMRa5gq
Adinda menghela nafas pelan, ia menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang di rasa semakin jauh dari norma-norma agama. Sementara Aziza hanya tertawa renyah melihat Asyifa yang terus-terusan meronta dari pelukan Aurel.31935Please respect copyright.PENANAimjdfD6IM1
31935Please respect copyright.PENANARbwJ7n3bVN
Dan tanpa merasa berdosa, Aurel meremas kedua payudara Asyifa hingga gadis berusia belasan tahun itu menjerit, membuat isi kamar menjadi ramai.31935Please respect copyright.PENANAlXB8ELz4at
31935Please respect copyright.PENANAwnCOhGSvKA
*****31935Please respect copyright.PENANAnmfQDUO2ZL
31935Please respect copyright.PENANAVM7BydNbWS
31935Please respect copyright.PENANA8YpOyTqZiK
31935Please respect copyright.PENANApD7HeFMOLA
31935Please respect copyright.PENANAGnIm3rCbXx
31935Please respect copyright.PENANALZufGNerF1
31935Please respect copyright.PENANA4OVCQa702y
31935Please respect copyright.PENANAZ21hvLvA1r
31935Please respect copyright.PENANAOpbWkkDxCg
31935Please respect copyright.PENANAPQ0ei4XMzA
Sekitar jam 10 malam, Rayhan keluar dari dalam kamarnya. Ia memasuki ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Tampak Zaskia tengah tertidur lelap diatas sofa. Wajah cantiknya terlihat begitu damai, membuat siapapun yang melihatnya pasti ingin menciumnya.31935Please respect copyright.PENANAL73rxfxrfP
31935Please respect copyright.PENANAtKprn9W7WZ
Rayhan menghampiri Kakak kandungnya, ia menatap Zaskia dengan tatapan yang tidak biasanya. Hatinya bergetar melihat Zaskia yang tengah tertidur.31935Please respect copyright.PENANARCMxt0j2UQ
31935Please respect copyright.PENANAERpkdrEHy7
Malam ini tidak ada yang spesial dari Zaskia, ia hanya mengenakan piyama tidur dengan model celana. Hanya saja, bagian perutnya terbuka, memamerkan perut rata dan kulitnya yang putih bak pualam.31935Please respect copyright.PENANAzDv1LacwBg
31935Please respect copyright.PENANAYp2Gd0TleP
"Kak!" Panggil Rayhan.31935Please respect copyright.PENANAVAfXrWd2Nt
31935Please respect copyright.PENANABFz4nGXXr7
Zaskia menggeliat pelan, lalu kembali tidur, seakan tidak terganggu dengan panggilan sang Adik.31935Please respect copyright.PENANAKfznpvp851
31935Please respect copyright.PENANAqKPEg55kpL
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya, seraya mendesah pelan. Dia mengambil remote tv dan mematikan tvnya yang masih menyala. Kemudian dengan sangat hati-hati Rayhan mengangkat tubuh Kakaknya, menggendongnya dengan perlahan.31935Please respect copyright.PENANAxGh6lDoxHl
31935Please respect copyright.PENANAug8xtrilYb
Deg... Deg... Deg...31935Please respect copyright.PENANA5moQVLzdE0
31935Please respect copyright.PENANAcNESiZNILq
Detak jantung Rayhan berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajahnya memanas tatkalah ia menatap wajah Zaskia yang begitu cantik.31935Please respect copyright.PENANAwUMWHW2HLY
31935Please respect copyright.PENANAckMafnnK0g
"Astaghfirullah! Apa yang kupikirkan!" Bisik hati Rayhan.31935Please respect copyright.PENANA8LZm86U9A0
Sembari menggendong Kakaknya, ia membawa Zaskia menuju kamar sang Kakak. Dengan sangat hati-hati Rayhan membaringkan Zaskia, agar Kakak kandungnya itu tidak terjaga dari lelapnya.31935Please respect copyright.PENANAbIprmHeuhh
31935Please respect copyright.PENANAKgGnEcaDK9
Sejenak ia terpaku menatap Kakaknya. Payudara Zaskia yang berukuran 34D tampak turun naik, mengikuti irama nafas Zaskia yang teratur.31935Please respect copyright.PENANAGfg0YLR4mF
31935Please respect copyright.PENANAsAh8tFYAVG
"Cantik!" Ujar Rayhan.31935Please respect copyright.PENANAJJ0SPeeUlw
31935Please respect copyright.PENANA6p5QSAmuYk
Tapi buru-buru Rayhan menggelengkan kepalanya. Zaskia memang cantik, tapi ia masih punya moral untuk tidak mengambil kesempatan di saat Kakaknya tengah tertidur lelap dengan damai. Dia menarik selimut Zaskia hingga menutupi sebagian tubuhnya. Lalu dengan perlahan ia mengecup kening Zaskia.31935Please respect copyright.PENANAjEFUzmFFZF
31935Please respect copyright.PENANAnTCDMSAE9A
Untuk terakhir kalinya, sebelum meninggalkan kamar Kakaknya, Rayhan melihat kearah Zaskia yang terbaring pasrah. Tampak pemuda itu menghela nafas, lalu pergi meninggalkan kamar Zaskia.31935Please respect copyright.PENANAslgqlcRpSG
31935Please respect copyright.PENANAP1QgIAO1km
Tepat ketika pintu kamarnya tertutup, Zaskia bergumam pelan. "Ray!!" Lirihnya.31935Please respect copyright.PENANAGpMki409q7
31935Please respect copyright.PENANA4ksoTcsLoD
*****31935Please respect copyright.PENANA1yIvVMakAh
31935Please respect copyright.PENANAD7J0sspgKG
Keadaan di luar rumah terasa tidak mencekam seperti biasanya. Bahkan terasa terlalu damai bagi Rayhan, tetapi walaupun begitu ia tetap memeriksa sekeliling rumahnya, memastikan tidak ada mahluk aneh yang mendekati rumah mereka.31935Please respect copyright.PENANAxGw5NvVsrz
31935Please respect copyright.PENANAgQXlgwCmCe
Ada alasan kenapa Rayhan memilih memantau rumahnya dari jauh, ketimbang tetap berada di dalam rumah menjaga Kakak kandungnya.31935Please respect copyright.PENANA1NEKJJgPok
31935Please respect copyright.PENANAjfzdAahIPH
Seingatnya, setiap kali mahluk itu hadir, tidak ada satupun orang yang berada di dekat korban akan menyadari kehadiran mahluk tersebut. Mereka semua akan tertidur lelap, selagi mahluk aneh itu memperkosa korbannya. Dengan alasan itulah Rayhan menjaga jarak dari Kakaknya, agar bisa tetap terjaga dan melindungi orang yang sangat berharga di dalam hidupnya..31935Please respect copyright.PENANAtsltsRlk6L
31935Please respect copyright.PENANAiJ4byEyh95
Untuk kedua kalinya ia mengitari rumahnya, dan Rayhan tidak menemukan jejak si kolor ijo berada di dekat rumahnya. Sembari menghela nafas ia duduk di potongan pohon kelapa yang telah di tebang.31935Please respect copyright.PENANAQQTETOnoTb
31935Please respect copyright.PENANAIejFdfjWfK
"Huaam." Dia menutup mulut sembari menguap.31935Please respect copyright.PENANATdkeZpFwG6
31935Please respect copyright.PENANAVTiOKrQpTY
Matanya yang biasanya tajam seperti elang, kini terlihat begitu sayu dan lelah. Maklum saja, karena akhir-akhir ini Rayhan tertidur tidak lebih dari dua jam. Rayhan baru tidur setelah menunaikan shalat subuh. Dan bangun lagi sekitar jam enam pagi.31935Please respect copyright.PENANAFed6MU7Vts
31935Please respect copyright.PENANAOgr701d5N3
Dia melipat tangannya di dada, untuk mengurangi hawa dingin yang membuat tubuhnya menggigil.31935Please respect copyright.PENANAP2oNg1ZQiJ
31935Please respect copyright.PENANAluy3tFyi4J
"Ray!"31935Please respect copyright.PENANA9VKOV5CiM8
31935Please respect copyright.PENANAECNJDh32Rw
Tubuh Rayhan terlonjak kaget ketika seseorang menepuk pundaknya. Saat ia berbalik, ia mendesah pelan ketika menyadari kehadiran Ustadza Dewi. "Astaghfirullah! Ana pikir tadi siapa?" Rayhan berujar sembari menggelengkan kepalanya.31935Please respect copyright.PENANAEfnCBcpwMW
31935Please respect copyright.PENANAU1kWVLNplc
"Antum pikir Ustadza hantu?" Singgung Ustadza Dewi sembari mengangkat alisnya.31935Please respect copyright.PENANAW8exoxFpwn
31935Please respect copyright.PENANAuyk35jAu43
Rayhan menggaruk kepalanya sembari tersenyum kecut. "Ya habisnya Ustadza ngagetin!" Jawab Rayhan, tidak memungkiri apa yang di katakan Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAGGGbQdNT2I
31935Please respect copyright.PENANA1nJNfDLWHV
"Dasar kamu."31935Please respect copyright.PENANAVD5mnLa1cY
31935Please respect copyright.PENANA4PjwcZ21kD
"Kok Ustadza malam-malam ke luar rumah! Ada perlu apa Ustadza?" Tanya Rayhan keheranan.31935Please respect copyright.PENANAn8BDmD1jjP
31935Please respect copyright.PENANATbgdcjjBcJ
Ustadza Dewi duduk di potongan pohon kelapa yang tadi di duduki Rayhan. "Dari jendela Ustadza lihat kamu mondar-mandir kayak orang kebingungan." Jelas Ustadza Dewi, dia merapatkan kardigan miliknya untuk mengurangi hawa dingin. "Kamu lagi berantem sama Uhkti Zaskia?" Tanya Ustadza Dewi penasaran.31935Please respect copyright.PENANA7vh0cJiPJV
31935Please respect copyright.PENANAz0pptKlvcb
"Eh..."31935Please respect copyright.PENANAswyMJfoqgY
31935Please respect copyright.PENANAwNujcoxRWH
"Berantem dengan saudara itu hal biasa, nanti juga baikan, jangan terlalu di pikirkan." Potong Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAaNyQmDiXll
31935Please respect copyright.PENANAhnhaKV2jKn
Rayhan yang tadinya hendak menjelaskan kenapa dirinya berada di luar menjadi urung. "Iya Ustadza!" Jawab Rayhan mengamini ucapan Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANADjJGjlDVsa
31935Please respect copyright.PENANACgnUSJ24A1
"Malam ini kamu tidur di rumah Ustadza! Besok pagi Kakak kamu pasti sudah baikan." Jelas Ustadza Dewi seraya tersenyum manis.31935Please respect copyright.PENANAmCNhNzWPxS
31935Please respect copyright.PENANAkgCq02qDn2
"Gak apa-apa Ustadza, saya di sini saja! Gak enak sama Nikita." Tolak halus Rayhan.31935Please respect copyright.PENANA1h9cspsqvs
31935Please respect copyright.PENANA3TnVAFWXMJ
Ustadza Dewi berdiri sembari merapikan gaun tidurnya yang berwarna putih. "Di rumah lagi gak ada orang! Nikita malam ini menginap di asrama temannya." Ujar Ustadza Dewi setengah berbisik.31935Please respect copyright.PENANA6df1aclkFn
31935Please respect copyright.PENANAIbjudKLj3c
Ucapan Ustadza Dewi sukses membuat Rayhan terdiam seribu bahasa. Pemuda itu sadar, kalau ucapan Ustadza Dewi adalah sebuah undangan khusus untuknya.31935Please respect copyright.PENANAUjHhOR2Gqr
31935Please respect copyright.PENANA3jn2qRsMCW
Tanpa menunggu jawaban Rayhan, Ustadza Dewi berlalu pergi menuju rumahnya. Sedetik kemudian Rayhan bergegas menyusul Ustadza Dewi. Sejenak ia lupa, akan niatnya yang ingin menjaga Kakak kandungnya.31935Please respect copyright.PENANAMA3Lsi9eJM
31935Please respect copyright.PENANAquPHyZnqZs
*****31935Please respect copyright.PENANAp1DC26ToDT
31935Please respect copyright.PENANAPlY74Lwitt
Di ruangan tamu minimalis itu, tampak kedua insan berbeda generasi tengah bercumbu mesrah. Kedua bibir mereka bertautan, saling hisap dan melumat satu sama lainnya. Telapak tangan Rayhan membelai punggung Ustadza Dewi membuat tubuh Ustadza Dewi merinding.31935Please respect copyright.PENANAll3kAD4Ta5
31935Please respect copyright.PENANAir6axOwa0x
Dengan perlahan Rayhan membuka cardigan yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga sang Ustadza hanya mengenakan gaun tidur tanpa lengan.31935Please respect copyright.PENANAl7xengrZv2
31935Please respect copyright.PENANA1Hm0JJFEbI
Rayhan mengecup mesrah pundak telanjang Ustadza Dewi, merangsang wanita paruh baya itu.31935Please respect copyright.PENANAaTZ6GjeO5R
31935Please respect copyright.PENANAzPW8BBwcy1
"Ahkk, Ray! Aaahkk..."31935Please respect copyright.PENANA6HTQIioQEG
31935Please respect copyright.PENANAkHGSYojSz9
Sembari menurunkan gaun tidur tersebut, Rayhan mengecup dada Ustadza Dewi. Dan seperti yang sudah di duga Rayhan. Ustadza Dewi sudah tidak memakai bra untuk melindungi payudaranya.31935Please respect copyright.PENANA6X6z9Cb5Fo
31935Please respect copyright.PENANAGSFhJHVVC5
Tepat ketika gaun tidur itu merosot kelantai, Rayhan mencomot payudara Ustadza Dewi. Dia menghisap payudara Ustadza Dewi secara bergantian, memainkan lidahnya di sekitar puting Ustadza Dewi yang cukup besar. Sementara telapak tangannya meremas pantat sebelah kiri Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANADNmOLqvM7Z
31935Please respect copyright.PENANA4DgctVjlV5
"Aahkk... Ray! Terus sayang." Racau Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAe000JpyIpC
31935Please respect copyright.PENANAk8uql6RgV9
Dia mendekap kepala Rayhan yang tengah bermain dengan kedua payudaranya yang berukuran 36D.31935Please respect copyright.PENANAl3hC8oaSAX
31935Please respect copyright.PENANA0xRr4lAMn5
Tubuhnya yang sudah lama tidak di sentuh, menggeliat tak terkendali, menikmati hisapan mulut Rayhan di kedua payudaranya yang besar.31935Please respect copyright.PENANAk4EMLVKbQh
31935Please respect copyright.PENANARhLhBSUHdd
Rayhan membantu Ustadza Dewi duduk di sofa, dia mendekap pundak Ustadza Dewi sembari melumat bibirnya. Sementara tangan Rayhan bergerilya di paha mulus Ustadza Dewi, terus naik menuju selangkangan Ustadza Dewi yang terbungkus kain segitiga berwarna putih yang telah basah.31935Please respect copyright.PENANAvle8kL4auA
31935Please respect copyright.PENANASbYXaUAwtF
Jemari telunjuknya menggosok clitoris Ustadza Dewi dari luar celana dalam.31935Please respect copyright.PENANANLcPC5KgHB
31935Please respect copyright.PENANAzwPpMNezmu
Setelah puas berciuman, Rayhan berlutut dihadapan Ustadza Dewi. Dia menaikan kedua kaki Ustadza Dewi keatas sofa dengan posisi mengangkang.31935Please respect copyright.PENANAitX1MdSC9m
31935Please respect copyright.PENANAj5s1pc1Kra
"Saya buka ya Uatadza!" Izin Rayhan.31935Please respect copyright.PENANAEitDKsFL8C
31935Please respect copyright.PENANANCwgfjH1Bg
Ustadza Dewi mengangguk lemah. "Buka aja sayang! Ini milikmu." Lirih Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAHpuImrLDJZ
31935Please respect copyright.PENANARnq9Z3Xyf9
Dengan perlahan Rayhan menarik turun celana dalam Ustadza Dewi. Dengan sedikit mengangkat pinggulnya, Ustadza Dewi membantu Rayhan melepas celana dalamnya. Tampak rambut kemaluan Ustadza Dewi yang tumbuh subur.31935Please respect copyright.PENANAXerNGOhTBb
31935Please respect copyright.PENANAbYMmqAFdLv
Rayhan berdecak kagum melihat keindahan memek Ustadza Dewi. "Indah sekali." Gumam Rayhan, sembari menghirup aroma memek Ustadza Dewi yang menyeruak masuk ke hidungnya.31935Please respect copyright.PENANAvxuANSLYE5
31935Please respect copyright.PENANAZj26eeDcbY
Sluuuppsss...31935Please respect copyright.PENANAjLM6iPCZm5
Sluuuppsss...31935Please respect copyright.PENANASQWZh1Tm6m
Sluuuppsss...31935Please respect copyright.PENANABtIIgVuhvr
31935Please respect copyright.PENANAc7W8hYKsGY
Lidah Rayhan menari-nari di bibir kemaluan Ustadza Dewi. Menyentil clitorisnya dengan ujung lidahnya. Sesekali lidahnya menusuk masuk ke dalam memek Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAZWSmBZV6ph
31935Please respect copyright.PENANAuNPOHQUaYV
"Ray! Aahkk... Terus sayang!" Mohonnya..31935Please respect copyright.PENANAuv2gtyJvKl
31935Please respect copyright.PENANAEz0Iqiwj7x
Sruuuppss... Sruuuppss... Sruuuppss...31935Please respect copyright.PENANAhucSam438o
31935Please respect copyright.PENANATLHGzxsqWY
Rayhan menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dewi yang keluar cukup banyak. Rasanya asin dan gurih.31935Please respect copyright.PENANAoZyem3Lkht
31935Please respect copyright.PENANAnNhjMyKyDd
Sembari menjilati clitoris Ustadza Dewi, jari tengah Rayhan mengocok memek Ustadza Dewi. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Semakin lama, Rayhan semakin cepat mengocok memek Ustadza Dewi, membuat tubuh Ustadza Dewi belingsatan.31935Please respect copyright.PENANAT8yrQNPAF8
31935Please respect copyright.PENANAUReeRQSQa5
"RAY, USTADZA KELUAAAAR!" Jerit Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANA4232v6Zqr2
31935Please respect copyright.PENANAG4CFa8d54B
Seeeeeeeeeerrrr...31935Please respect copyright.PENANAnBsxPn7pCw
31935Please respect copyright.PENANAKdtKQVxmwh
Pinggulnya tersentak-sentak beberapa kali sembari menyemburkan cairan bening dari dalam memeknya dengan jumblah yang cukup banyak.31935Please respect copyright.PENANA1AEgxM4Uj9
31935Please respect copyright.PENANAYn0ceYYYPX
Rayhan tersenyum tipis. Ia mendesah puas karena berhasil membuat Ustadza Dewi orgasme.31935Please respect copyright.PENANAPK5lusPAzc
31935Please respect copyright.PENANARbn1ou3Bt5
"Aku masukan sekarang ya Ustadza!" Rayhan membuka pakaiannya hingga telanjang bulat, tampak kontol besarnya menggantung diantara kedua pahanya yang di tumbuhi bulu halus.31935Please respect copyright.PENANA9jnBp1KyeA
31935Please respect copyright.PENANAKE0KhhcG4i
"Besar sekali Ray!" Lirih Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAkgxwfR9asD
31935Please respect copyright.PENANAMez3elGWmp
Masih dengan posisi sebelumnya, Rayhan memepet tubuh Ustadza Dewi sembari mengarahkan kontolnya di lipatan bibir kemaluan Ustadza Dewi. "Ustadza tidak akan kecewa." Ujar Rayhan sombong.31935Please respect copyright.PENANA3lygPACfpL
31935Please respect copyright.PENANA8XGJ5C2aL4
"Ustadza tidak sabar lagi sayang! Masukan sekarang." Pinta Ustadza Dewi menggoda.31935Please respect copyright.PENANAqHW4jUfdw9
31935Please respect copyright.PENANA3ZwYy51Psi
Rayhan menggesekkan kemaluannya ke bibir vagina Ustadza Dewi. Lalu dengan perlahan kepala kontolnya yang berbentuk helm tentara itu membela bibir memek Ustadza Dewi. Wajah Rayhan meringis, merasakan jepitan memek Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAEKVTSGBDbf
31935Please respect copyright.PENANAyt0HJElOpl
Wajah cantik Ustadza Dewi mendongak keatas, sembari mengepal kedua tangannya, meresapi setiap inci batang kemaluan Rayhan yang masuk ke dalam memeknya. Panjang dan keras, itu yang di rasakan Ustadza Dewi saat ini ketika kontol Rayhan menggesek dinding kemaluannya.31935Please respect copyright.PENANAUrotTleUEt
31935Please respect copyright.PENANAgK6XL6IfZW
Setelah beberapa kali dorongan, akhirnya kontol Rayhan bersemayam di dalam memeknya. "Gilaaaaaa... Ini besar sekali." Bisik hati Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANApU3ivOcpf2
31935Please respect copyright.PENANACcUsc3kzUv
"Nikmat sekali jepitan memek Ustadza." Racau Rayhan.31935Please respect copyright.PENANASPwPIj72t2
31935Please respect copyright.PENANAV5cl8N6UGI
Pinggul Rayhan mulai bergoyang maju mundur menyodok memek Ustadza Dewi. "OUGHKK... KONTOL KAMU BESAR SEKALI..." Jerit Ustadza Dewi, ia merasa kontol Rayhan begitu penuh di dalam memeknya.31935Please respect copyright.PENANAN29J9gg1RB
31935Please respect copyright.PENANAD0Y2dV3zId
Dengan gerakan perlahan tapi konsisten Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANA4s4fSClwal
31935Please respect copyright.PENANAo1aTddICCW
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...31935Please respect copyright.PENANANV53nGj5JM
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...31935Please respect copyright.PENANA3URzXlcdmD
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...31935Please respect copyright.PENANAEHxfaatLHK
31935Please respect copyright.PENANAiw3IQt4jv3
"Lebih cepat Ray! Lebih cepat." Pinta Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANALcBlRRufDq
31935Please respect copyright.PENANARzipSmTMhE
Nafas Rayhan mendengus, menahan gejolak birahinya. Sementara di bawah sana, kemaluannya bergerak semakin cepat menubruk daging empuk milik seorang Ustadza yang di kenal cukup alim.31935Please respect copyright.PENANA3tp0yxxwCf
31935Please respect copyright.PENANAK3yneC4jbC
Sembari menyodok memek Ustadz Dewi, Rayhan meremas payudaranya yang besar.31935Please respect copyright.PENANA4yp9epslJb
31935Please respect copyright.PENANAJWjFkhpgyd
"USTADZA KELUAAAAR RAY!" Pekik Dewi.31935Please respect copyright.PENANA1sOERKpLfW
31935Please respect copyright.PENANAFSNjihCcJ1
Buru-buru Rayhan mencabut kontolnya, dan tampak cairan bening kembali menyembur keluar. Dengan mulut mengangah, Ustadza Dewi menyambut orgasmenya.31935Please respect copyright.PENANACF0noFGJ65
31935Please respect copyright.PENANAUtzl74Up2C
******31935Please respect copyright.PENANAiQw8rId1ii
31935Please respect copyright.PENANAJ9QSiSe5ck
Rayhan duduk di sofa sembari memeluk tubuh Ustadza Dewi yang tampak kelelahan. Tubuh telanjangnya yang indah, tampak semakin indah karena peluh yang membasahi tubuh mulusnya.31935Please respect copyright.PENANANZrqjRZigd
31935Please respect copyright.PENANA2CRHqQkGZn
Telapak tangan Rayhan yang tak bisa diam bermain dengan puting Ustadza Dewi yang telah mengeras. Sementara Ustadza Dewi lebih banyak diam.31935Please respect copyright.PENANAEobuOeTubr
31935Please respect copyright.PENANAuaLsCnJnbl
"Bawak Ustadza ke kamar." Pintanya kemudian.31935Please respect copyright.PENANAPlolvVrKLj
31935Please respect copyright.PENANAOadHMByG4n
Rayhan tersenyum. Lalu dia menggendong tubuh telanjang Ustadza Dewi ke kamarnya.31935Please respect copyright.PENANAeg5BlBT9dC
31935Please respect copyright.PENANAI76jqjcE9r
Setibanya di dalam kamar Rayhan menurunkannya kembali. Ustadza Dewi meminta Rayhan tiduran, dan pemuda tanggung itu menuruti keinginan Ustadza Dewi. Ia berbaring dengan kedua kaki menjuntai di ujung tempat tidur Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAPrHSJo7qB6
31935Please respect copyright.PENANA9SNFBKvwLB
Ustadza Dewi ikut naik keatas, dia mencium sekujur wajah Rayhan. Dari mata, hidung, pipi, hingga bibirnya. Lalu terus turun menuju dada Rayhan.31935Please respect copyright.PENANA4Ceato65ED
31935Please respect copyright.PENANAEkzSIbBKkH
"Ughkk..." Lenguh Rayhan nikmat.31935Please respect copyright.PENANAIkuoZFwh7B
31935Please respect copyright.PENANAwfcW1E9a3N
Ustadza Dewi bermain dengan dengan dada bidang Rayhan, sementara telapak tangannya menggapai batang kemaluan Rayhan. Dia menggenggam dan mengocok kontol Rayhan.31935Please respect copyright.PENANAgY0WVafrNx
31935Please respect copyright.PENANA0QcsgrrG9m
"Hisap kontol ana Ustadza!" Pinta Rayhan.31935Please respect copyright.PENANARPMyGArpaa
31935Please respect copyright.PENANA5FUNMjk3ac
Ustadza Dewi segera menuruti permintaan tuannya, dia beralih ke kontol Rayhan. Dia jilati setiap inci batang kemaluan Rayhan hingga basah kuyup. Tak lupa ia mencucup kepala kontol Rayhan.31935Please respect copyright.PENANAITDftbAYvW
31935Please respect copyright.PENANApdD9CzY95p
"Aahkk... Enak! Eehmm..." Desah Rayhan ketika Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan kedalam mulutnya.31935Please respect copyright.PENANAdXRARJEFFH
31935Please respect copyright.PENANAamOX7O2BgI
Tangan Rayhan membelai rambut Ustadza Dewi yang tergerai indah. "Terus Ustadza! Aahkk... Enak, Oughkk..." Mata Rayhan terpejam meresapi kuluman Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAU7ndDHz8Rr
31935Please respect copyright.PENANArKmBSiLgbV
Karena tidak ingin Rayhan segera keluar, Ustadza Dewi segera mengakhiri kulumannya. Ia naik keatas tempat tidur. Dengan posisi memunggungi Rayhan, Ustadza Dewi mengarahkan kemaluan Rayhan di depan bibir memeknya yang merekah indah.31935Please respect copyright.PENANA1kKMTIwDCc
31935Please respect copyright.PENANANuI8nn9VUU
Dengan perlahan Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan di dalam memeknya.31935Please respect copyright.PENANAalcmATKRjL
31935Please respect copyright.PENANA9dI28YwjVy
Bleeesss...31935Please respect copyright.PENANA5A0CaOyUBZ
31935Please respect copyright.PENANAMfNaYGn77k
"Oughkk..." Erang Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANACYKFL8AQhY
31935Please respect copyright.PENANA7OOPKVL0mq
Rayhan meletakan tangannya di bawah kepalanya sebagai bantalan. Sementara Ustadza Dewi bekerja ekstra menggoyangkan pinggulnya naik turun.31935Please respect copyright.PENANACfZBQI4AKO
31935Please respect copyright.PENANAgFmxrUhgwD
Dari posisinya Rayhan dapat melihat jelas memek Ustadza Dewi yang tengah memakan kontolnya. Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi ikut ketarik keluar ketika ia mengangkat pinggulnya, dan sebaliknya, ketika Ustadza Dewi menekan pinggulnya, bibir kemaluan Ustadza Dewi tampak masuk ke dalam.31935Please respect copyright.PENANAMc1KGYpVyY
31935Please respect copyright.PENANAGr6RYrv2eA
"Aahkk... Aaahkk... Aaahk..." Ustadza Dewi tampak terengah-engah.31935Please respect copyright.PENANAOf3Jqrp7FO
31935Please respect copyright.PENANA8E1aJOQY9H
Setelah hampir lima menit dengan posisi tersebut. Ustadza Dewi kembali merasakan getaran nikmat di sekujur tubuhnya. Tepat ketika ia menarik lepas kontol Rayhan dari dalam memeknya, ia menggapai puncak kenikmatannya.31935Please respect copyright.PENANAas6PYIik58
31935Please respect copyright.PENANAW14v7VM6Vi
Seeeeeeeeeerrrr....31935Please respect copyright.PENANABBxP7q6Ruh
31935Please respect copyright.PENANAjdGALhouzc
Sembaran cairan cintanya membuat sepasang kaki dan selangkangan Rayhan menjadi basah.31935Please respect copyright.PENANAFGGbGWI39e
31935Please respect copyright.PENANAwmgpI0MOBL
*****31935Please respect copyright.PENANAnrsjOnA8AC
31935Please respect copyright.PENANAHUaknbksPo
Rayhan yang terlalu sibuk bercinta dengan gurunya, tidak menyadari perubahan cuaca di luar rumah. Angin yang tadinya tenang, mendadak bertiup kencang, menggoyang pohon besar yang telah berusia puluhan bahkan ada yang telah berusia ratusan tahun.31935Please respect copyright.PENANA6cjyFDRqFv
31935Please respect copyright.PENANAjnwdpMiiXz
Burung-burung kecil yang tengah beristirahat di dalam sarangnya, berusaha mati-matian menjaga anak-anaknya yang terus berteriak ketakutan.31935Please respect copyright.PENANA2Qs5w4oCLY
31935Please respect copyright.PENANA60IO8ZH1MS
Sementara rembulan yang tadinya terang benderang kini telah tertutup awan dengan sempurna. Tidak ada lagi keindahan, yang ada hanyalah suasana mencekam. Andai Rayhan menyadari perubahan cuaca malam ini, tentu Rayhan akan bergegas pulang untuk melindungi saudaranya. Tapi sayang, kenikmatan dunia membutakan indranya.31935Please respect copyright.PENANAMSdlSZa1UW
31935Please respect copyright.PENANAeSJsRz1YqF
Duaaaarrrr.... Duaaaarrrr... Duaaaarrrr...31935Please respect copyright.PENANAdYsfp7flp6
31935Please respect copyright.PENANA0Q2kjZ8bwk
Suara petir sahut-menyahut memekakkan telinga, perlahan hujan mulai turun membasahi tanah pesantren Al-tauhid.31935Please respect copyright.PENANAPhEitwNbZ3
31935Please respect copyright.PENANAhbRzJqTuuJ
Entah dari mana asalnya, mahluk aneh itu tiba-tiba saja sudah berada di dalam rumah seorang Ustadza. Ia menyelinap masuk hingga ke dapur.31935Please respect copyright.PENANAUhDDk1u0cm
31935Please respect copyright.PENANArlgwsAOutC
"Astaghfirullah!" Gelas yang ada di tangan Ustadza Dwi terlepas hingga jatuh ke lantai. Matanya membeliak tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.31935Please respect copyright.PENANAP1hKFhBFz5
31935Please respect copyright.PENANA30qSM5bLt5
Tepat dihadapannya, seorang mahluk menyeramkan berdiri di depannya. Tubuhnya berwarna hijau pekat dengan mata melotot yang seakan ingin keluar dari kelopak matanya. Giginya runcing, menambah keseraman mahluk tersebut.31935Please respect copyright.PENANAcsXq2fbTy2
31935Please respect copyright.PENANAGpNQKq5Xmk
Mahluk aneh itu menyeringai melihat mangsanya yang terdiam kaku sanking takutnya.31935Please respect copyright.PENANAQrsIyRX32V
31935Please respect copyright.PENANA0ELMeIeWLO
"TO... TOLOOOOOOONG!" Teriak Ustadza Dwi.31935Please respect copyright.PENANADrQqA8pMdj
31935Please respect copyright.PENANAqx1sq9VxC4
Dengan cekatan sang mahluk menangkap tubuh Ustadza Dwi yang terus meronta-ronta. Dia dengan mudahnya merobek pakaian tidur yang dikenakan Ustadza Dwi, berikut dengan pakaian dalamnya.31935Please respect copyright.PENANApYLSPDrOn6
31935Please respect copyright.PENANA2cWOIQMh6M
Dalam sekejap, mahluk aneh itu berhasil membuat Ustadza Dwi telanjang bulat. Mata merah sang kolor ijo menatap nanar kearah tubuh telanjangnya.31935Please respect copyright.PENANAkydRNwBw5D
31935Please respect copyright.PENANANPJLyLHzJi
"Jangaaaaan! Hentikan." Histeris Ustadza Dwi.31935Please respect copyright.PENANApTXVG1mVWu
31935Please respect copyright.PENANAFC8qwED2xY
Tubuhnya terdorong hingga jatuh kelantai. Dengan gerakan cepat sang kolor ijo menindih tubuh Ustadza Dwi, dia segera memposisikan kemaluannya diantara lipatan memek Ustadza Dwi. Mata Ustadza Dewi membeliak merasakan desakan kontol kolor ijo yang begitu besar.31935Please respect copyright.PENANAnryyufgjrY
31935Please respect copyright.PENANAfBXbZZsm1P
Kepala kontolnya menyeruak masuk dengan paksa memek Ustadza Dwi. Membuat tubuh Ustadza Dwi terasa kakuh sanking tegangnya. Perlahan tapi pasti, kepala kontol kolor ijo menyentuh dasar vaginanya.31935Please respect copyright.PENANAMEJ8JKs8pf
31935Please respect copyright.PENANARRk0hHGynl
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAdIrvG8GFvQ
31935Please respect copyright.PENANAMCpMdrWpGA
Walaupun telah melahirkan seorang anak, tapi tetap saja memek Ustadza Dwi terasa legit dan nikmat. Dengan gerakan menghentak kolor ijo mengaduk memek Ustadza Dwi. Sementara kedua tangannya mencengkram kedua payudara Ustadza Dwi yang berukuran 34D.31935Please respect copyright.PENANAyc0N3fOyx9
31935Please respect copyright.PENANAMT9u5oovmt
Dia meremasnya dengan kasar, meninggalkan bekas merah di kedua payudara Ustadza Dwi. Wanita berusia 38 tahun tersebut mulai menghayati pemerkosaan yang di alaminya.31935Please respect copyright.PENANAFSd2JIid9t
31935Please respect copyright.PENANAbKYjlFn3vk
Jujur saja selama ini ia selalu membayangkan dirinya di perkosa dan di lecehkan oleh seorang pria. Dan malam ini, tanpa ia duga, apa yang ia khayalkan selama ini akhirnya terjadi juga, sehingga tidak heran, kalau dengan cepat Istri dari Ustad Furqon tersebut tampak sangat menikmati pemerkosaan yang ia alami.31935Please respect copyright.PENANARBZKe9MHW5
31935Please respect copyright.PENANAEt6jWEirRV
"To... Tolooong! Aahkk... Hentikan!" Jerit Ustadza Dwi.31935Please respect copyright.PENANAcvp8Z3o5Eq
31935Please respect copyright.PENANA61R8AVljMh
Tapi tubuhnya hanya diam saja, dan menerima setiap hentakan kontol kolor ijo di dalam memeknya. Bahkan sepasang kaki jenjangnya melingkar di pinggang kolor ijo, sehingga kontol kolor ijo semakin dalam masuk ke dalam memeknya.31935Please respect copyright.PENANAsf0zfeKFzD
31935Please respect copyright.PENANAa90CjSbOP5
Tubuh Ustadza Dwi yang bermandikan keringat tampak gelajotan menerima hentakan kontol kolor ijo.31935Please respect copyright.PENANANUybm9RpK6
31935Please respect copyright.PENANA9lFX9Isvbo
"Aahkk... Aahkk.. aahkk..." Desahnya.31935Please respect copyright.PENANAfZzt3sQfjd
31935Please respect copyright.PENANAuDyUwYbGJX
Setelah beberapa menit kemudian, Ustadza Dwi mengerang panjang seiring dengan orgasmenya. Buru-buru kolor ijo mencabut kontolnya, membiarkan Ustadza Dwi menikmati orgasmenya. Creeetsss... Creeetsss... Creeetsss... Beberapa kali Ustadza Dwi menyemburkan cairan cintanya.31935Please respect copyright.PENANAUFVGezwBST
31935Please respect copyright.PENANApJhRr56dza
Setelah merasa reda, tubuh indah Ustadza Dwi terkulai lemas tak berdaya. Kolor ijo yang belum puas memaksa Ustadza Dwi berdiri dan duduk di atas meja makan.31935Please respect copyright.PENANA0Y5EBBlpfP
31935Please respect copyright.PENANAZbkRr9spAO
"Tidaaak... Jangaaaaan!" Melas Ustadza Dwi.31935Please respect copyright.PENANAHyF7qLq71L
31935Please respect copyright.PENANAsARG4jGEKD
Tapi tubuhnya, lagi-lagi mengkhianati dirinya. Tanpa perlawanan berarti, ia membiarkan sang kolor ijo menjilati memeknya yang berbulu tipis.31935Please respect copyright.PENANAew6D0ZN2bw
31935Please respect copyright.PENANA80licYbU9w
Sruuuppss....31935Please respect copyright.PENANAbAHLmo5UCB
Sruuuppss...31935Please respect copyright.PENANAE1TZ26m8Ac
Sruuuppss...31935Please respect copyright.PENANAAqQbalHKfX
31935Please respect copyright.PENANABSk7aVOtyt
Sang kolor ijo menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dwi yang membanjir cukup banyak. Menelan dan menjilati clitoris Ustadza Dwi yang mulai tampak terengah-engah.31935Please respect copyright.PENANAjfQw5wcuUg
31935Please respect copyright.PENANAsEaCvFwbyF
Setelah di rasa cukup kolor ijo kembali mengarahkan kemaluannya di depan memek Ustadza Dwi. Dengan satu dorongan ia kembali menusuk memek Ustadza Dwi. "Oughkk... Tuhan!" Lenguh Ustadza Dwi, ia mencengkram erat pinggiran meja makannya.31935Please respect copyright.PENANAUf91My8eDg
31935Please respect copyright.PENANAOxUzeK8MFb
Driit... Driit... Driit...31935Please respect copyright.PENANA8QCSzaOmBO
31935Please respect copyright.PENANAkujiLyrmXl
Meja makannya tampak berderit-derit ketika pinggul kolor ijo menghentak memek Ustadza Dwi.31935Please respect copyright.PENANA7syTSgME9O
31935Please respect copyright.PENANADaEeVz83Oq
Tidak butuh waktu lama bagi Ustadza Dwi untuk kembali mendapatkan orgasmenya. Ia melolong panjang menyambut orgasmenya dari seorang mahluk yang tidak jelas asal usulnya. Tapi karena itu Ustadza Dwi menjadi sangat bergairah. Sungguh ia mengutuk dirinya sendiri, karena menikmati pemerkosaan yang ia alami malam ini.31935Please respect copyright.PENANAr95z8qajzj
31935Please respect copyright.PENANAK3BRfbBgb2
Tanpa di ketahui dua orang tersebut. Tampak dari balik pintu seorang gadis muda tengah menatap tak percaya dengan apa yang saat ini ia lihat.31935Please respect copyright.PENANAxRXsYQ253d
31935Please respect copyright.PENANAtJQuHYl9b7
*****31935Please respect copyright.PENANARUhNwPYJwz
31935Please respect copyright.PENANAaL4Y3Xg8vh
Suara Muazin menggema dari menara masjid yang menjulang tinggi, membangunkan para penghuni pondok pesantren Al-tauhid yang terlelap tidur, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi menimpa salah satu staf pengajar di ponpes Al-tauhid. Sementara sang kolor ijo telah lama menghilang jauh sebelum sang Muazin mengumandangkan azan subuh.31935Please respect copyright.PENANAKIjsQUeEro
31935Please respect copyright.PENANA7s6LvMoXDl
Sementara itu di kediaman Ustadza Dewi. Wanita berusia 39 tahun itu baru saja selesai mengambil wudhu dan berniat membangunkan Rayhan yang masih terlelap.31935Please respect copyright.PENANA1VxHwZOf70
31935Please respect copyright.PENANA4BCpmfo9IL
"Bangun Ray!" Panggil Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAthctjSNX3G
31935Please respect copyright.PENANALfEwUPbhQf
Rayhan duduk di tempat tidur sembari mengucek-ngucek matanya yang masih mengantuk. "Ustadza!" Lirih Rayhan, ia terlihat takjub melihat kecantikan Ustadza Dewi yang memakai mukena berwarna putih bersih.31935Please respect copyright.PENANAeMs2iznhOD
31935Please respect copyright.PENANAxEm1yTj8rh
"Sudah azan! Shalat dulu." Pinta Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAEPOKp6mjMT
31935Please respect copyright.PENANAtabAmyfLLu
Rayhan tersentak kaget. Ia baru sadar kalau dirinya telah melupakan sesuatu yang penting. Dengan perasaan cemas ia bergegas keluar dari rumah Ustadza Dewi.31935Please respect copyright.PENANAR9cEsQ73iO
31935Please respect copyright.PENANAJEhZuXObGd
Mata Rayhan terpaku diam memandangi tanah yang basah karena di guyur hujan. Perasaannya menjadi tak tenang, ada kekhawatiran yang membuncah dihatinya. Berulang kali ia mengutuk kebodohannya yang sampai melupakan tujuan awalnya berada di luar rumahnya.31935Please respect copyright.PENANAWGDcaXGerv
31935Please respect copyright.PENANAfANujlRZfh
Rayhan berkeyakinan, sang kolor ijo semalam kembali beraksi. Entah siapa lagi yang menjadi korban kolor ijo.31935Please respect copyright.PENANAWq1F7SpNII
31935Please respect copyright.PENANARvNvBon9kw
Pemuda itu tampak menghela nafas. Ada rasa sesak di dadanya saat bayangan wajah Zaskia melintas di kelopak matanya. "Oh Tuhan, apa yang kulakukan, bukankah aku sudah berjanji akan menjaganya? Tuhan tolong lindungi Kakak." Bisik hatinya, ia menangis marah terhadap dirinya sendiri.31935Please respect copyright.PENANAsB1tO7SMqA
31935Please respect copyright.PENANAUgZEkuD8A4
Ustadza Dewi yang melihat Rayhan berulang kali menghela nafas, tak berani mengganggunya, bahkan ketika Rayhan pergi tanpa pamit, Ustadza Dewi hanya menatapnya kecewa.31935Please respect copyright.PENANAA2wQiSDKl0
31935Please respect copyright.PENANAaBWhdI8bzn
Ya...31935Please respect copyright.PENANA28pX792gV9
Tidak ada ucapan mesra yang keluar dari bibir Rayhan, setelah apa yang mereka lakukan semalaman.31935Please respect copyright.PENANALr2yjnzpg6
31935Please respect copyright.PENANASKwEb9CUIQ
*****31935Please respect copyright.PENANAi7K8q91pVE