Jumat pagi, seperti biasanya anak-anak pesantren Al-tauhid memiliki jadwal rutin olahraga, biasanya di mulai dengan lari meraton mengelilingi pondok pesantren, baik itu para santri maupun santriwati. Biasanya mereka memanfaatkan lari pagi untuk cuci mata, menurut istilah yang biasa mereka gunakan untuk melihat lawan jenis.22743Please respect copyright.PENANAwp0kodMa3q
22743Please respect copyright.PENANA6YB81PULGH
Doni, Nico, Rayhan dan Azril lari beriringan, mereka tampak sibuk membahas persiapan mereka nanti sehabis shalat Jum'at. Ketegangan jelas sekali terlihat dari wajah mereka.22743Please respect copyright.PENANAz2VRKwHlJO
22743Please respect copyright.PENANAwQQaSJvdU6
"Nanti kita berkumpul di lapangan jam 2 siang." Ujar Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAgM4VENcIdK
22743Please respect copyright.PENANAu9OG39qb0f
Mereka bertiga mengangguk setuju. "Gue harap nanti tidak sampai terlambat, yang pasti gue harus ngajak anak-anak lainnya." Ujar Doni.22743Please respect copyright.PENANADZWDTu4dlb
22743Please respect copyright.PENANAeQSZcMV9PB
"Gue percaya sama Lo." Ujar Rayhan tersenyum.22743Please respect copyright.PENANAPZ8DqON14F
22743Please respect copyright.PENANAPP6ksM1jNt
"Gue udah gak sabar!" Nico mengepal tangannya dengan erat.22743Please respect copyright.PENANAns4HAvpZKF
22743Please respect copyright.PENANA11hzmoBJLG
"Awas aja Lo kalau nanti sampai kabur." Ujar Doni, sembari meninju pundak Nico.22743Please respect copyright.PENANAltC8gQcptd
22743Please respect copyright.PENANASBZl7pFTBX
"Eits... Jangan pernah meragukan gue kawan." Kata Nico yakin.22743Please respect copyright.PENANAurnKXayLN9
22743Please respect copyright.PENANASywsCflHKt
Rayhan tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. "Gue percaya sama kalian semua! Terimakasih sudah mendukung gue, dan maaf karena harus melibatkan kalian." Rayhan menatap ketiga sahabatnya secara bersamaan.22743Please respect copyright.PENANANjFoIDXeFG
22743Please respect copyright.PENANAAdbbN1ZpZs
"Santai aja mas Bro."22743Please respect copyright.PENANAiUOoTEJFqp
22743Please respect copyright.PENANATjuyGEYuz4
"Kayak sama siapa aja Lo Anjing!" Nico menerjang paha Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAeADrCQiTus
22743Please respect copyright.PENANAl4ZN1VgXAm
Rayhan meringis kesal. "Bangke, sakit bego." Protes Rayhan, saat ia ingin hendak membalas, Nico sudah berlalu kabur dari ketiga temannya sembari tertawa.22743Please respect copyright.PENANAFHQE0Xf60s
22743Please respect copyright.PENANAdTq2Q93l6r
Doni ikut terkekeh melihat tingkah laku kedua sahabatnya yang terkadang memang lucu.22743Please respect copyright.PENANA3vAtTSTSJs
22743Please respect copyright.PENANAknpldR9Wbe
Sementara Azril memilih diam, ia merasa sangat bersalah terhadap sahabatnya, sementara dirinya tidak bisa membantu apapun untuk perkelahian nanti. Ia ragu kalau tenaganya bisa berguna untuk teman-temannya nanti, yang ada ia hanya akan menjadi beban buat mereka bertiga.22743Please respect copyright.PENANApPsHqOyWsV
22743Please respect copyright.PENANA80fji4feH7
Rayhan yang mengerti perasaan Azril, meminta Azril untuk tetap tenang, dan yakin kalau semuanya akan baik-baik saja.22743Please respect copyright.PENANAsekAn8rwhH
22743Please respect copyright.PENANAXmGVdOquyI
Tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, Doni dan Nico kembali ke asrama, sementara Azril dan Rayhan memutuskan untuk pulang, padahal biasanya sehabis lari pagi mereka akan bermain bola sebentar sebelum pulang dan bersiap-siap untuk shalat Jum'at.22743Please respect copyright.PENANAAUWYsaal0y
22743Please respect copyright.PENANAdL3SykWUVV
Setelah mereka berpisah, ternyata Rayhan tidak benar-benar pulang ke rumah, ia mampir terlebih dahulu ke rumah Ustadza Dewi. Ia mengetuk beberapa kali pintu rumah Ustadza Dewi, tapi tidak ada yang menjawab.22743Please respect copyright.PENANAwPbBHOmpqK
22743Please respect copyright.PENANAOdn5KiIvia
Ketika ia mulai berfikir untuk pulang, tiba-tiba rumah Ustadza Dewi terbuka.22743Please respect copyright.PENANACBs6vx2Fen
22743Please respect copyright.PENANAClmF4q8Izs
"Kak Rayhan." Sapa Nikita.22743Please respect copyright.PENANARFztvZr6i9
22743Please respect copyright.PENANAFacwDnbnrE
Rayhan tersenyum kearah gadis cantik yang masih memakai pakaian olahraga "Ustadza Dewi ada?" Tanya Rayhan kepada Nikita anaknya Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANAsJBwTftoy0
22743Please respect copyright.PENANAKcTWpmswxD
"Belum pulang! Mungkin sebentar lagi pulang, masuk aja dulu Kak." Ajak Nikita.22743Please respect copyright.PENANAhQ5hYdAOJm
22743Please respect copyright.PENANAOls7TbiPUA
"Terimakasih." Jawab Rayhan.22743Please respect copyright.PENANArjM0edY6uU
22743Please respect copyright.PENANAXPUl4y4DES
Nikita mempersilahkan Rayhan duduk, kemudian ia ke belakang untuk membuatkan minuman. Entah kenapa detak jantung Nikita berdetak lebih cepat dari biasanya, ia merasa ada getaran-getaran cinta yang tak terkendali. Entah semenjak kapan gadis lugu itu menyukai Rayhan. Tapi yang pasti gadis cantik itu tidak bisa mengendalikan perasaannya saat ini.22743Please respect copyright.PENANArqhrBrViau
22743Please respect copyright.PENANABe3qezUFMs
Selesai membuat minuman, ia kembali sembari membawa minuman tersebut kepada Rayhan.22743Please respect copyright.PENANA6kgeSHhSsB
22743Please respect copyright.PENANAl2JmXa98yx
Senyuman indah terukir di bibir Rayhan, membuat anak remaja berusia belasan tahun itu tampak semakin salah tingkah, bahkan gelas yang ada di tangannya tampak gemetar ketika ia hendak meletakkannya keatas meja.22743Please respect copyright.PENANAk0jSzGq5nu
22743Please respect copyright.PENANA6B4IYPjLsW
"Terimakasih." Lirih Rayhan, ia menyambut gelas di tangan Nikita sebelum tumpah.22743Please respect copyright.PENANA3b041feAbv
22743Please respect copyright.PENANAv2fo4Z16KS
Nikita menggigit bibirnya, menatap sayu kearah Rayhan. "Sama-sama Kak." Jawab Nikita, ia duduk dengan tidak tenang di samping Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAuq0oUgoT67
22743Please respect copyright.PENANAxu94q9WtXz
"Ehmmpsss... Ini enak sekali, manis... Sama seperti Nikita." Aku Rayhan setelah mencicipi teh buatan Nikita yang memang terasa pas manisnya di lidah Rayhan. Pujian Rayhan tertanyata membuat gadis lugu di hadapannya merona merah.22743Please respect copyright.PENANA8BmT8731Ol
22743Please respect copyright.PENANAJqRtqOzN5T
Sebagai anak gadis yang cantik, tentu Nikita sudah terbiasa mendapatkan pujian seperti itu. Hanya saja terasa berbeda ketika sosok Rayhan yang memuji dirinya.22743Please respect copyright.PENANA2tkGxH3jAi
22743Please respect copyright.PENANAMUiM164P3B
Gelagat Nikita yang salah tingkah membuat Rayhan ingin menggoda anak Ustadza Dewi lebih jauh lagi. Ia menggeser duduknya agar bisa lebih dekat dengan Nikita, ia sengaja menempelkan lututnya ke lutut Nikita, membuat gadis itu tampak makin salah tingkah.22743Please respect copyright.PENANAC4BFw7iJZF
22743Please respect copyright.PENANAt7JhsOspCD
Berulang kali Nikita memperbaiki posisi jilbabnya, walaupun tidak ada yang salah dengan posisi jilbabnya.22743Please respect copyright.PENANA2GHPATfOTB
22743Please respect copyright.PENANAknTiArOPQS
"Ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum?" Tanya Rayhan, ia sedikit membungkukkan badannya dan menatap wajah cantik Nikita yang bersemu merah.22743Please respect copyright.PENANANwvVs8AhgO
22743Please respect copyright.PENANAi3AUisMJwM
Nikita meremas-remas jemarinya. "Be-belum Kak! Kan katanya gak boleh pacaran." Ujar Nikita, walaupun di dalam hatinya kalau ia ingin sekali berpacaran dengan pemuda yang duduk di sampingnya saat ini.22743Please respect copyright.PENANAzfcdzStOKg
22743Please respect copyright.PENANAmxbFKt5Oav
"Yang bener... Alasan tuh." Goda Rayhan.22743Please respect copyright.PENANACccFR0pzDN
22743Please respect copyright.PENANAPuvd5lNpJr
Reflek Nikita memegang lengan Rayhan. "Ih... Beneran Kak! Nikita gak pernah pacaran." Aku Nikita, ia memang berkata jujur apa adanya.22743Please respect copyright.PENANAi4v8r9JCi4
22743Please respect copyright.PENANARUOfJQzUmX
Rayhan meraih tangan Nikita, ia menggenggam tangan Nikita dengan erat. Getaran-getaran syahwat yang di timbulkan oleh sentuhan Rayhan, membuat gadis lugu itu makin bertambah salah tingkah. Sebagai santri tentu saja Nikita sadar, kalau hukumnya haram ketika seorang wanita bersentuhan dengan seorang pria.22743Please respect copyright.PENANApF0mHVUhdz
22743Please respect copyright.PENANArOeueDsUX5
Tapi kharisma Rayhan, membuat Nikita tak berdaya, ia membiarkan jemari halusnya berada di dalam genggaman seorang pria yang bukan muhrimnya.22743Please respect copyright.PENANAu9Cf7frFJQ
22743Please respect copyright.PENANA85ZCDlkpCl
Jantung Nikita rasanya mau meledak sanking kencangnya memompa darahnya. Adrenalin Nikita kian terpacu ketika Rayhan membelai wajah cantik Nikita yang kian merona merah, baru kali ini ada sosok pria yang menyentuh wajahnya, membuatnya makin salah tingkah.22743Please respect copyright.PENANACIayy7EXfu
22743Please respect copyright.PENANAc1fvvAm0R1
Tapi saat ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah.22743Please respect copyright.PENANAA4FoKFkoav
22743Please respect copyright.PENANA5Szpei0nUe
"Loh ada Rayhan." Kaget Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANAhigaxxtE2o
22743Please respect copyright.PENANAHsOcQXBQUW
Pemuda itu tersenyum kearah Ustadza Dewi. "Dari mana Ustadza?" Tanya Rayhan hanya sekedar berbasa-basi. Ia menghampiri Ustadza Dewi yang tengah menenteng beberapa kantong kresek di tangannya.22743Please respect copyright.PENANAqUenN9Uh5l
22743Please respect copyright.PENANAtqxMh40OoP
"Biasa, dari pasar."22743Please respect copyright.PENANA8UrR5yzR5S
22743Please respect copyright.PENANAXCVjPDrqyP
Rayhan mengambil kantong kresek yang ada di tangan Ustadza Dewi. "Sini biar aku bantuin Ustadza, mau di bawak kemana Ustadza?" Tanya Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAWuaTBtcC9d
22743Please respect copyright.PENANACBvQ9x9P1u
"Ke belakang, dapur." Jawab Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANAjmxJFRaeDY
22743Please respect copyright.PENANAz6IvLLKImj
Nikita yang tadi sempat terbawa suasana kini telah benar-benar kembali ke dunianya. Ia menghampiri Rayhan dan Ibunya yang tengah mengobrol ringan. "Umi, aku ke asrama teman dulu ya." Pamit Nikita.22743Please respect copyright.PENANAVqn4khmDq3
22743Please respect copyright.PENANAgjaAz23fr1
"Sebelum Jumat sudah pulang ya." Ujar Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANARV9V3kzbVs
22743Please respect copyright.PENANAgUAnk0u4OT
Nikita menyalimi Ustadza Dewi dan Rayhan. "Aku pergi dulu ya Mi, Kak... Assalamualaikum." Salam Nikita sembari keluar dari dalam rumahnya.22743Please respect copyright.PENANAj075d4Xq68
22743Please respect copyright.PENANAWvRZpKSp4y
"Waalaikumsalam!" Jawab mereka serempak.22743Please respect copyright.PENANA9NBxvqeHXh
22743Please respect copyright.PENANATEOUXRan9v
Rayhan segera membawa beberapa kantong keresek tersebut ke dapur. Ia meletakan kantong tersebut diatas meja dapur. Sementara Ustadza Dewi menata barang belanjaannya.22743Please respect copyright.PENANAAtgBE0UH5L
22743Please respect copyright.PENANAkXMvCTC00J
Selagi Ustadza Dewi menata barang belanjaannya, mata Rayhan tak berkedip memandangi lekuk tubuh Ustadza Dewi yang terlihat semakin berisi dari hari ke hari, membuat kontolnya telah ireksi maksimal. Apa lagi tadi ia gagal menggoda Nikita anak dari Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANAzQn8cxLuh8
22743Please respect copyright.PENANA9GhXl5hCEv
Rayhan memeluk tubuh sintal Ustadza Dewi dari belakang, hidungnya mengendus-endus leher Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANARjPBNJ7jWf
22743Please respect copyright.PENANAykz9gQ2frw
"Rayhan... Engkk... Geli ah..." Geliat manja Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANAgW6s1n7YRj
22743Please respect copyright.PENANA2QZ9hTfN22
Tangan Rayhan turun ke selangkangan Ustadza Dewi. Ia memijit memek Ustadza Dewi dari luar gamisnya. "Aku kangen sama Ustadza." Bisik Rayhan. Tangan satunya lagi meraih payudara Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANA3M7kVFR1TV
22743Please respect copyright.PENANArLbPmm2hWK
"Eehmpps... Ray! Aahkk... Kamu kangen sama Ustadza apa sama anak Ustadza." Lirih Ustadza Dewi yang mulai terbakar api birahi.22743Please respect copyright.PENANAyEMzK5POoD
22743Please respect copyright.PENANAetC1zwIsiD
"Ustadza tadi lihat?"22743Please respect copyright.PENANAkOT6C5fg57
22743Please respect copyright.PENANACHYCYLKxDX
Wanita cantik itu memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Tentu saja... Kamu hampir mencium bibirnya." Rajuk Ustadza Dewi, sembari membelai kontol Rayhan yang tengah ireksi sempurna.22743Please respect copyright.PENANAk4xuTqQWb0
22743Please respect copyright.PENANA5wn4K7AjRg
"Hisap kontolku Ustadza." Perintah Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAgAZ6ZNMESK
22743Please respect copyright.PENANAa64KvjtmA1
Tubuh Ustadza Dewi merosot kebawah, ia menarik celana training yang di kenakan Rayhan berikut dengan celana dalamnya. "Gak dapat anaknya, ibunya yang di embat." Rutuk Ustadza Dewi, tapi ia tidak bersungguh-sungguh dan Rayhan tentu menyadarinya.22743Please respect copyright.PENANAxxI5fY7SmR
22743Please respect copyright.PENANA9bcQYbuAM5
Jemari lembut Ustadza Dewi membelai batang kemaluan Rayhan, ia mengocok kontolnya dengan perlahan sembari mengecup mesrah kepala kontol Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAtaMbJ2LUSo
22743Please respect copyright.PENANAcejzVM3l8t
Tubuh Rayhan menegang, merasakan desiran nikmat di kemaluannya. Apa lagi ketika Ustadza Dewi melahap habis kontolnya ke dalam mulutnya. Dengan gerakan teratur, kepala Ustadza Dewi maju mundur, di kombinasikan dengan jilatan di kepala kontolnya.22743Please respect copyright.PENANA6IePx5BK1E
22743Please respect copyright.PENANAP85txLjzqe
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang terbungkus jilbab syar'i berwarna coklat muda.22743Please respect copyright.PENANAes3SdZaAv5
22743Please respect copyright.PENANAhljpWQZpmh
"Oughkk... Enak sekali Ustadza." Racau Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAd4vbd64Jp9
22743Please respect copyright.PENANAzcNztvemVn
Lidah Ustadza Dewi menari-nari di lobang kencing Rayhan. "Mulut Nikita sepertinya lebih nikmat." Goda Ustadza Dewi, dia mengarahkan mulutnya kearah kantung pelir Rayhan dan menghisapnya dengan lembut.22743Please respect copyright.PENANA3ZKLxRNYNE
22743Please respect copyright.PENANAPMw5mxh1RY
"Ssstt... Kalau begitu aku akan memintanya." Lirih Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAOAGQAPUsJX
22743Please respect copyright.PENANAsCxdE6um8M
"Coba saja, kalau kamu mampu." Tantang Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANA1aHwUmYOr8
22743Please respect copyright.PENANAuwCYUKk4GL
Dia menarik tangan Ustadza Dewi agar wanita cantik itu berdiri, ia memeluk mesrah Ustadza Dewi, seakan wanita yang harusnya ia hormati itu adalah kekasihnya. Bibirnya memanggut mesrah bibir Ustadza Dewi, lidahnya bermain bagaikan ular membelit lidah Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANA8pBxOGGjtJ
22743Please respect copyright.PENANAJb763Tg6qW
Sembari berciuman tangannya menarik keatas bagian bawah gamis Ustadza Dewi. Kedua telapak tangannya meremas-remas pantat Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANAIs2etWV5ZX
22743Please respect copyright.PENANAa2lo97Cr53
Setelah puas menjamah pantat Ustadza Dewi, Rayhan mengangkat tubuh Ustadza Dewi dan mendudukinya di atas meja dapur. Rayhan membuka bagian atas gamis Ustadza Dewi berikut dengan bra-nya. Membiarkan payudaranya yang indah terbebas dari belenggu kain yang menutupinya.22743Please respect copyright.PENANA2Y4n5ikLHn
22743Please respect copyright.PENANAa3pGnwVGIl
"Wow... Indah sekali! Apa punya Nikita seindah ini?" Goda Rayhan, dia memilin puting Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANANdMM0pAhNA
22743Please respect copyright.PENANAVQiGBzQSay
Ustadza mendesah nikmat. "Tentu saja... Aahkk... Payudara Nikita sangat ranum, walaupun tidak sebesar punya Ustadza, kamu mau? Hihihi...." Aku Ustadza Dewi. Dia mendekap kepala Rayhan, meminta pemuda itu menghisap payudaranya.22743Please respect copyright.PENANAndMdOki0s5
22743Please respect copyright.PENANALUU0LfXDoI
"Aku tidak sabar untuk melihatnya langsung." Seloroh Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAz6E2TcUnqG
22743Please respect copyright.PENANANKOn4swV01
Pemuda itu membenamkan wajahnya diantara payudara Ustadza Dewi. Secara bergantian ia menghisap payudara Ustadza Dewi, lidahnya mengitari aurola puting payudara Ustadza Dewi, menyentilnya dengan gemas, hingga menghisapnya dengan kuat.22743Please respect copyright.PENANAnnJo9kGP6H
22743Please respect copyright.PENANApjYx1UvPHH
Tubuh Ustadza Dewi menggelinjang, ia merasa seakan di sentrum oleh ribuan volt.22743Please respect copyright.PENANA6RiKjhb2ce
22743Please respect copyright.PENANAlv6uZOkBIl
Jemari Rayhan menyusup masuk ke dalam gamis Ustadza Dewi, ia menemukan dalaman Ustadza Dewi yang sudah sangat basah karena precumnya.22743Please respect copyright.PENANAFgzosD8S8D
22743Please respect copyright.PENANABYQsTJW7uv
"Sudah basah sekali." Goda Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAdEhaPKHYC1
22743Please respect copyright.PENANAxdBiEjPiJT
Dewi menarik lepas gamisnya, lalu dia menaikan satu kakinya dan menyibakkan celana dalamnya.22743Please respect copyright.PENANAwbfxXnaa0L
22743Please respect copyright.PENANAjMGtNELReR
Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi yang kemerah-merahan telah sangat basah, mengundang Rayhan untuk segera mencicipi lendir tersebut.22743Please respect copyright.PENANA3DohHexkHu
22743Please respect copyright.PENANA7jJbQf6lrM
Rayhan berlutut di depan selangkangan Ustadza Dewi yang terbuka lebar. "Wow... Aku tidak pernah bosan melihatnya Ustadza!" Puji Rayhan, dia membelai bibir kemaluan Ustadza Dewi dengan seksama.22743Please respect copyright.PENANArQbNnPnZZP
22743Please respect copyright.PENANAa7JPqrT7Ap
"Aku tau itu sayang." Goda Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANA5orwDF8ehm
22743Please respect copyright.PENANAgwC4kMxwMz
Perlahan Rayhan menciumi sepasang paha mulus Ustadza Dewi secara bergantian. Perlahan mulai menuju bibir kemaluannya, lidahnya terjulur menjilati bibir kemaluan Ustadza Dewi yang mengeluarkan aroma yang memabukkan, membuat birahi Rayhan makin tinggi.22743Please respect copyright.PENANAg4O71UzM7S
22743Please respect copyright.PENANAk0xwc6N61Z
Rasa asin di ujung lidahnya membuat Rayhan makin bersemangat mengorek-ngorek memek Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANAg7SQWjSy63
22743Please respect copyright.PENANAOTjldnlMtq
Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss...22743Please respect copyright.PENANAISm5pc8F4A
22743Please respect copyright.PENANAwLZCV5brcp
"Oughkk... Ray! Enak sekali." Racau Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANA5UgezYy5f4
22743Please respect copyright.PENANAAnGPa9BaLM
Kedua pahanya menjepit wajah Rayhan, sementara kedua tangannya menekan wajah Rayhan agar semakin tenggelam ke dalam lembah memeknya.22743Please respect copyright.PENANAF1GgJtxQUZ
22743Please respect copyright.PENANAcmp99dbwLV
Tidak lama kemudian tubuh Ustadza Dewi melejang-lejang menandakan kalau wanita cantik tersebut baru saja mencapai puncaknya. Ia merasa cairan cintanya keluar begitu banyak, dan tanpa rasa jijik Rayhan menelannya.22743Please respect copyright.PENANArrH9p24Ovc
22743Please respect copyright.PENANA9bZyZrsSLx
"Segar sekali rasanya." Ujar Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAIsP5k5RYqE
22743Please respect copyright.PENANAaJv29wGz3A
Ustadza Dewi menatap sayu kearah Rayhan, dia sedikit mengangkat pantatnya ketika Rayhan melepas celana dalamnya. Kedua tangannya dengan manja memeluk leher Rayhan, dan membiarkan pemuda itu kembali melumat bibirnya sembari meremas teteknya.22743Please respect copyright.PENANAEs3hlqV1bD
22743Please respect copyright.PENANAAb4UA4UHJx
Tangan kanan Ustadza Dewi meraih batang kemaluan Rayhan, dia mengarahkan kontol Rayhan tepat di depan pintu masuk lobang memeknya.22743Please respect copyright.PENANAmWyLN9DttA
22743Please respect copyright.PENANA6SJ2JusInK
Dengan satu kali dorongan kontol Rayhan amblas ke dalam memek Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANA92ZLiy5S2I
22743Please respect copyright.PENANAYvjbNXyWwj
"Oughkk... Terus Ray! Aahkk... Entotin Ustadza." Racau Ustadza Dewi, ketika Rayhan mulai menggerakan pinggulnya maju mundur menusuk lobang memeknya.22743Please respect copyright.PENANAmj15mSL8Kv
22743Please respect copyright.PENANA55CDAtfaue
Sembari menopang kedua kaki jenjang Ustadza Dewi, Rayhan memacu kontolnya semakin lama semakin cepat, kian cepat dan makin cepat, hingga menimbulkan suara benturan kelamin mereka berdua yang terdengar bagaikan melodi erotis yang kian membangkitkan birahi mereka berdua.22743Please respect copyright.PENANAhJd6OFgwsB
22743Please respect copyright.PENANAY5qNWqYcdn
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...22743Please respect copyright.PENANAkfDnX0WGcl
22743Please respect copyright.PENANAY840qm2wgI
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...22743Please respect copyright.PENANAFYg5eGYbo4
22743Please respect copyright.PENANA2cfvUz1BvY
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...22743Please respect copyright.PENANAsS4U2VfTTu
22743Please respect copyright.PENANA5iSEgxgT6z
Lobang memek Ustadza Dewi yang sudah sangat licin memudahkan Rayhan memacu birahinya. Sembari menyodorkan kontolnya yang besar ke dalam memek Ustadza Dewi, mulut Rayhan sibuk menstimulasi payudara Ustadza Dewi yang sangat ranum.22743Please respect copyright.PENANA8GTlMDkAi8
22743Please respect copyright.PENANAFhuklIIy3s
Tubuh Ustadza tersentak-sentak, ketika ia hampir kembali mendapatkan orgasmenya Rayhan segera mencabut kontolnya dari dalam memek Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANA0RWjLEGrsR
22743Please respect copyright.PENANAUN4nL4kCdy
"Ganti gaya Ustadza." Pinta Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAp7g6SuIrGO
22743Please respect copyright.PENANAXhYULHrrnE
Dia menurunkan Ustadza Dewi dan memposisikan Ustadza Dewi dengan pose membelakanginya. Plaaakk.... Sebuah tamparan keras mendarat di pipi pantat Ustadza Dewi yang tampak bergetar.22743Please respect copyright.PENANA7dGmLWw0S5
22743Please respect copyright.PENANAcmKQ9noxiP
Jarinya membuka cela pipi pantat Ustadza Dewi, ia menggesekkan kontolnya di bibir memek Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANAcg3IQecXil
22743Please respect copyright.PENANAlJsiqraeq0
"Masukan lagi Ray!" Mohon Ustadza Dewi.22743Please respect copyright.PENANAlY1xVPUZMW
22743Please respect copyright.PENANAwI1qIywTMH
Untuk kedua kalinya batang kemaluan Rayhan menjelajahi rongga memek Ustadza Dewi. Kedua tangan Rayhan mencengkram erat pinggul Ustadza Dewi, selagi kontolnya bergerak maju mundur dengan cepat, menikmati jepitan hangat dan legit dari dalam memek Ustadza Dewi yang sudah berulang kali merenggut kenikmatan bersamanya.22743Please respect copyright.PENANAfCxQXykJzj
22743Please respect copyright.PENANAyNA8rnvPID
*****22743Please respect copyright.PENANABLUeSjIe2c
22743Please respect copyright.PENANAfJ8RKpAqa5
Sehabis shalat Jum'at, seperti yang sudah di janjikan Rayhan, Doni dan Azril sudah berada di lapangan kosong yang berada tak jauh dari danau. Gulungan debu berterbangan di tiup angin gersang yang membuat kulit terasa kering, belum lagi terik matahari yang begitu panas, seakan tidak menyurutkan langkah mereka.22743Please respect copyright.PENANAEVfMSbDWnd
22743Please respect copyright.PENANAMdZRTaPrV7
Hamka berdiri dengan senyum culasnya bersama teman-teman dari asramanya yang berjumlah belasan orang. Ia sangat yakin bisa membuat Rayhan berlutut di hadapannya hari ini.22743Please respect copyright.PENANAXXqwTT5Y2d
22743Please respect copyright.PENANA94ZQWlr4El
Sementara itu, di sekeliling lapangan puluhan santri berdiri tidak sabar melihat perkelahian antara Rayhan dan Hamka. Bahkan mereka tidak sabar untuk menantikan perkelahian mereka berdua, menjadi sebuah tawuran yang besar, bahkan beberapa dari mereka sampai memasang taruhan.22743Please respect copyright.PENANAqFYkmmRLhk
22743Please respect copyright.PENANAdyCPpyIani
"Mulai dong." Pekik salah satu Santri yang mulai tak sabar.22743Please respect copyright.PENANAiivEdrddgO
22743Please respect copyright.PENANAM8OpqHxgWQ
Hamka dengan kepercayaan tinggi maju ke tengah lapangan, ia mengepal dan mengurut-ngurut kepalan tangannya, tak sabar ingin meremukkan wajah Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAMcRlEOqyu0
22743Please respect copyright.PENANAeJto8fEYZK
Sementara itu, Nico dan Azril tampak begitu khawatir, berbeda dengan Rayhan yang terlihat lebih tenang.22743Please respect copyright.PENANAKvRkpyy3vC
22743Please respect copyright.PENANAcRdNS7ZW1l
"Gue maju." Ujar Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAVY7Fa188vM
22743Please respect copyright.PENANAhGMJ2W1MDt
Nico menggelengkan kepalanya sembari mendengus kesal. "Tai, kemana tuh orang." Geram Nico, yang sedari tadi mencoba mencari sosok Doni.22743Please respect copyright.PENANAqVtXrRD7ad
22743Please respect copyright.PENANABqDGVO96zX
"Takut mungkin." Geram Azril tidak kalah kesalnya.22743Please respect copyright.PENANAOlT5ibs5eL
22743Please respect copyright.PENANAxnPxd4jAjF
Nico menyeringai, ia berjanji di dalam hati akan menghajar Doni kalau anak itu tidak juga datang.22743Please respect copyright.PENANA2wkL96ftNU
22743Please respect copyright.PENANAPS5FRsUNTt
Ia mengalihkan pandangannya ketengah lapangan, Rayhan dan Hamka berdiri berhadap-hadapan. Mereka saling menatap, mengintimidasi satu sama lainnya. Terlihat sekali dari tatapan Hamka kalau ia ingin melumat habis Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAH4kKOcX4Dg
22743Please respect copyright.PENANAobg9cDKobA
"Anjiiiing..." Teriak Hamka.22743Please respect copyright.PENANAYpsNZkozcO
22743Please respect copyright.PENANA87LNXGCCOL
Kepalan tinjunya melesat kearah wajah Rayhan, yang tidak bisa di tangkis Rayhan sehingga pukulan Hamka telak mengenai wajahnya. Hamka menyeringai, ia kembali mendekat dan melayangkan pukulannya, tapi kali ini Rayhan berhasil menghindari pukulan Hamka di wajahnya, ia bergeser ke kiri kesamping Hamka.22743Please respect copyright.PENANAn2uooXL4Fc
22743Please respect copyright.PENANArUMgJaiLXB
Tidak mau kehilangan momen, Hamka melayangkan tendangan ke udara dan dengan cepat Rayhan menangkis menggunakan kedua lengannya.22743Please respect copyright.PENANAQwWY5lm8h6
22743Please respect copyright.PENANAqZ0U1c8ur0
Rayhan mulai terdesak, membuat penonton semakin kencang bersorak meminta Hamka segera menghajar Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAA68J1H0JFW
22743Please respect copyright.PENANAAxWum0xZ6Y
Pukulan kombinasi yang di lancarkan Hamka beberapa bisa di tangkis Rayhan, tapi beberapa kali juga Rayhan harus menerima bogem mentah di wajahnya. Rayhan mencoba membalas sesekali, tapi posisinya yang terpojok tidak bisa berbuat banyak.22743Please respect copyright.PENANA6OK3yfqUlb
22743Please respect copyright.PENANAoTdg0sbyWJ
Rayhan tersenyum sinis. "Cuman segitu doang?" Ledek Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAofjU2Pp2Hc
22743Please respect copyright.PENANACzx11DyybC
"Anjiiiing..." Tangan Hamka kembali melayang.22743Please respect copyright.PENANAjVg561XpN2
22743Please respect copyright.PENANA15fHF4PiUB
Rayhan maju masuk ke dalam pertarungan, tangan kirinya menangkis pukulan tangan kanan Hamka, sementara kepalan tangan kanannya menghantam perut Hamka, hingga membuat pemuda itu mundur beberapa langkah sembari menahan perutnya yang sakit.22743Please respect copyright.PENANA6ZU8shqtHo
22743Please respect copyright.PENANA3svi0y92IE
Hamka mencoba membalas dengan membabi buta, tapi dengan muda di hindari maupun di tangkis Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAOBkUDs4bTR
22743Please respect copyright.PENANAgzwy03WCrV
Jual beli pukulan terjadi, dan darah mulai tampak menutupi wajah mereka berdua, membuat penonton bersorak semakin keras menyemangati mereka berdua, berbeda dengan Nico dan Azril yang terlihat begitu khawatir.22743Please respect copyright.PENANAxsDYm9oyrZ
22743Please respect copyright.PENANAxh4JD9DXRR
Dengan menggunakan lututnya Rayhan menghantam uluh hati Hamka, hingga membuat pemuda itu terjerembab ke tanah dengan nafas terengah-engah. Rayhan tidak membuang ke sempatkan masnya, dengan tendangan memutar ia menghantam wajah Hamka dengan telapak kakinya.22743Please respect copyright.PENANAbfHvlboBar
22743Please respect copyright.PENANA8xcnceWr1x
Tubuh Hamka terlempar sejauh satu meter, sembari berguling-guling ia menahan rasa sakit di wajah dan perutnya.22743Please respect copyright.PENANAOuWHp2tS9a
22743Please respect copyright.PENANAbqnKJ8xGvt
"Hoek... Hoek... Hoek..." Hamka batuk darah.22743Please respect copyright.PENANAMPb3KQB51q
22743Please respect copyright.PENANAendbO7w4uH
Rayhan kembali menerjangnya, Hamka yang hendak berdiri dan membalas pukulan Rayhan sama sekali tidak berkutik. Satu tendangan Rayhan membuatnya kembali tersungkur.22743Please respect copyright.PENANAyE20vTBIcy
22743Please respect copyright.PENANADxCziAMpLL
Sembari menduduki tubuh Hamka yang sudah tidak berdaya, Rayhan menghujani pukulannya, membuat suasana yang tadi yang ramai dengan sorak Sorai penonton, kini malah tampak sepi menatap ngeri kearah Rayhan yang tanpa ampun menghajar Hamka yang sepertinya sudah tidak sadarkan diri.22743Please respect copyright.PENANAIBBjnfSqfd
22743Please respect copyright.PENANAE6EBwetCig
"INI AKIBATNYA KALAU LO BERANI GANGGU TEMAN GUE." Pekik Rayhan dengan tatapan penuh amarah.22743Please respect copyright.PENANAgIrvFW4k6E
22743Please respect copyright.PENANAhcLmfL9viF
Niko dan Azril terdiam tak percaya dengan apa yang di lakukan Rayhan yang seakan ingin membunuh Hamka. Bahkan tubuh Azril sampai menggigil.22743Please respect copyright.PENANARlpIidroxq
22743Please respect copyright.PENANAcEL7gCwKAi
"Dia bisa mati Ko." Lirih Azril menyadarkan Nico.22743Please respect copyright.PENANAdvU6DDjQGW
22743Please respect copyright.PENANAIH4QSLriee
"Anjing tuh anak, mau jadi pembunuh dia." Geram Nico, ia hendak masuk ke tengah lapangan karena ingin menghentikan kegilaan Rayhan. Tapi tiba-tiba.22743Please respect copyright.PENANACn7jN58xVb
22743Please respect copyright.PENANA4Wj2APNKxq
"SERBUUU...."22743Please respect copyright.PENANAbWjgqFroOX
22743Please respect copyright.PENANA42JvpQBDaX
Entah dari mana datangnya suara teriakan tersebut, tiba-tiba anak asrama Hamza yang di pimpin Hamka masuk ke tengah lapangan hendak mengeroyok Rayhan. Buru-buru Rayhan bersiap menerima serangan dadakan dari teman-teman Hamka.22743Please respect copyright.PENANA0z7Sga5C7L
22743Please respect copyright.PENANALcEWqSnMRj
"ANJIIIING." Teriak Nico.22743Please respect copyright.PENANAIFn4QEYHsX
22743Please respect copyright.PENANAzNe5z3wQBv
Ia berlarian mendatangi kerumunan yang dengan cepatnya sudah mengepung Rayhan. Tapi belum juga tiba di dekat Rayhan, ia sudah di jegal oleh tiga orang anak Asrama Hamza. Sebisa mungkin Nico menangkis dan membalas memukul mereka, beberapa dari mereka berhasil di buat babak belur oleh Nico, tapi kondisi Nico tidak kalah tragisnya, darah bercucuran dari bibir dan hidungnya.22743Please respect copyright.PENANAoHZfKMI3jf
22743Please respect copyright.PENANAfdFlmoSbAf
Nasib Azril ternyata lebih tragis, ia meringkuk sembari memeluk tubuhnya sendiri, tak bisa berbuat apa-apa ketika beberapa orang menganiaya dirinya.22743Please respect copyright.PENANAd9Dj2Ylasn
22743Please respect copyright.PENANA8Fwrmc1IXo
Di saat semuanya hampir sudah tidak berdaya, tiba-tiba dari arah selatan anak-anak Asrama Al Fatih menerobos masuk ke tengah lapangan, alhasil perkelahian menjadi seimbang untuk beberapa saat. Namun setelah mereka dengan cepat mendominasi pertarungan. Doni dengan beringasnya menghajar siapa saja yang berada di dekatnya, ia sungguh sangat marah.22743Please respect copyright.PENANALyDegF4vsf
22743Please respect copyright.PENANAAs6hcDDvfV
Rayhan berdiri sempoyongan sembari tersenyum melihat bala bantuan yang telah datang.22743Please respect copyright.PENANAoOdDCeLfba
22743Please respect copyright.PENANA0kw4XQMKl3
Tawuran tersebut baru berhenti tepat ketika suara Adzan Ashar berkumandang. Tanpa ada yang memerintah, dua kelompok yang bersiteru memisahkan diri, mereka membawa teman-teman mereka yang terluka untuk kembali ke asrama masing-masing.22743Please respect copyright.PENANAnTSk7213CF
22743Please respect copyright.PENANAILj4f9r9AL
*****22743Please respect copyright.PENANAaVjvBXKDvA
22743Please respect copyright.PENANAxBnVEqzA5u
Sore itu Zaskia marah besar terhadap Rayhan, melihat keadaan Rayhan yang berantakan. Luka lebam dan darah kering masih terlihat jelas di wajah Rayhan, belum lagi luka memar di sekujur tubuhnya. Sebenarnya Rayhan sudah berusaha menghindar dari Kakak kandungnya. Setibanya di rumah ia segera ke kamarnya, melihat tingkah Rayhan yang mencurigakan membuat Zaskia segera menyusul Adiknya.22743Please respect copyright.PENANAn3wdE5svFS
22743Please respect copyright.PENANAI9oNNzyT2u
Bukan main kagetnya Zaskia saat melihat wajah Rayhan yang nyaris tak berbentuk. Bibirnya pecah, begitu juga dengan pelipisnya. Rasa khawatir yang membuncah, membuat Zaskia meluapkan kekhawatirannya dengan amarah.22743Please respect copyright.PENANA1BmlpqhhOf
22743Please respect copyright.PENANAbo8uI1Yjty
"Kalau kamu mau berantem, lebih baik kamu pulang Ray!" Omel Zaskia, nafasnya memburu menahan gejolak di hatinya.22743Please respect copyright.PENANAHZPw0V8Ko6
22743Please respect copyright.PENANAYeumADlVpH
"Maaf Kak! Sssttt..."22743Please respect copyright.PENANAfPjLaLVymZ
22743Please respect copyright.PENANAhyPBiNMfLB
Rayhan meringis saat Zaskia mencoba mengobati luka di wajahnya. "Maaf saja gak cukup Ray! Kenapa kamu selalu saja membuat Kakak khawatir. Apa kamu belum puas dengan kejadian tempo hari? Kakak hampir saja kehilangan kamu." Lirih Zaskia.22743Please respect copyright.PENANAM6uuMdwLu4
22743Please respect copyright.PENANAhOLKf9SxIr
Sebagai seorang Kakak sudah sewajarnya saja, kalau Zaskia merasa sangat khawatir dengan keadaan Rayhan. Apa lagi Rayhan, satu-satunya keluarganya di pesantren.22743Please respect copyright.PENANAYYcZ2PrZLT
22743Please respect copyright.PENANA6lWDAHJpHr
Karena alasan itu juga Rayhan tidak berani membantah ucapan Zaskia, Kakak kandungnya.22743Please respect copyright.PENANASkYtZApJ18
22743Please respect copyright.PENANA7anlpQfbF0
"Hari ini kamu gak boleh keluar!" Titah Zaskia.22743Please respect copyright.PENANAwDA1k2mN0e
22743Please respect copyright.PENANAhbD3jOEZkp
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya. "Iya Kak!" Jawab Rayhan pasrah, karena tidak ingin membuat kakaknya semakin marah.22743Please respect copyright.PENANA53fTlkSNmq
22743Please respect copyright.PENANA2HM1trfBxN
Selepas kepergian Zaskia, Rayhan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya yang terdapat lampu LED.22743Please respect copyright.PENANAbiEtGfZ24b
22743Please respect copyright.PENANABSY6uTAyb3
Sejujurnya Rayhan juga tidak menyangka kalau dirinya tidak mengalami nasib yang lebih buruk lagi, mengingat bagaimana mereka di keroyok oleh belasan anak asrama Hamza. Beruntung walaupun terlambat, Doni membawa bala bantuan untuk menyelamatkan mereka, andai saja Doni tidak datang, entah bagaimana masih mereka.22743Please respect copyright.PENANAIdTktGEcjP
22743Please respect copyright.PENANACAUmK5Z0iJ
*****22743Please respect copyright.PENANAuVbrrWbs0j
22743Please respect copyright.PENANAvqfVJ3wbtO
Nasib Azril ternyata tidak lebih baik dari Rayhan, ia habis di omeli Laras, Ibu Tirinya. Dengan wajah tertunduk ia tidak berani menatap balik Ibu Tirinya. Baru kali ini ia melihat Laras benar-benar marah kepadanya, membuat wajahnya pucat pasih.22743Please respect copyright.PENANAI0b0NQn1ii
22743Please respect copyright.PENANAnL4OY6FavF
Sembari menghela nafas, Laras meninggalkan Azril di ruang tamu yang masih terduduk lesu.22743Please respect copyright.PENANAVorS9fpOAQ
22743Please respect copyright.PENANAcIATqTSeyr
Setelah beberapa menit dengan keheningan, Azril segera menyusul Laras ke dalam kamarnya. Tampak Laras yang tengah duduk di depan meja riasnya hanya memakai handuk. Sepertinya Laras baru saja selesai mandi, melihat pundak dan punggungnya masih tampak basah.22743Please respect copyright.PENANAS9xsxead4X
22743Please respect copyright.PENANAbo1fd7uSnv
"Umi." Panggil Azril.22743Please respect copyright.PENANA0raUlVLpSH
22743Please respect copyright.PENANA1me9BWdvDm
Laras menoleh sebentar. "Umi belum ganti baju! Apa kamu sengaja ingin melihat Umi telanjang?" Sindir Laras, ia tampak benar-benar kecewa dengan Azril.22743Please respect copyright.PENANAUBBJ0VOOOh
22743Please respect copyright.PENANAnBoaWI7vHG
Selama ini di mata Laras Azril adalah anak yang baik, patuh terhadap orang tua. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini Azril sering berulah, dan tidak lagi mendengarkan ucapannya. Terakhir kali ia melihat Azril babak belur, Laras sudah meminta anak itu untuk tidak mengulanginya lagi, tapi lagi-lagi Azril melanggarnya.22743Please respect copyright.PENANAo4onyY22AI
22743Please respect copyright.PENANAD9sh91VQUF
Mendapat ucapan menohok dari Ibu Tirinya Laras, membuat Azril merasa sangat sedih. Tidak pernah sekalipun Laras menegurnya dengan begitu keras seperti barusan.22743Please respect copyright.PENANA1kncLaVRrT
22743Please respect copyright.PENANACUVIVSPRhQ
"Mi, maafkan Azril!" Pemuda itu terisak penuh penyesalan.22743Please respect copyright.PENANAdU3m1JKQoH
22743Please respect copyright.PENANASq78rHHgJ7
Ia menatap Azril, ada rasa kasihan juga melihat Azril menangis seperti itu. "Kemarin Umi sudah bilang, jangan pernah berkelahi, tapi kamu mengabaikan peringatan Umi." Ujar Laras, membuat Azril semakin merasa menyesal karena mengindahkan ucapan Laras beberapa waktu yang lalu.22743Please respect copyright.PENANAC9roeOZv7m
22743Please respect copyright.PENANAey2onb7osX
"Tolong Mi! Azril janji ini yang terakhir."22743Please respect copyright.PENANAYTW3NKnRdy
22743Please respect copyright.PENANANxkMIdKZS3
"Azril." Bentak Laras mulai kesal.22743Please respect copyright.PENANALz7ctT5UCw
22743Please respect copyright.PENANAsyNHIygSZY
Bukannya segera keluar dari kamar Laras, Azril malah berlutut di depan pintu Ibunya. Ia pikir dengan cara ini Ibu Tirinya akan memaafkan perbuatannya.22743Please respect copyright.PENANA2XUPs5HX74
22743Please respect copyright.PENANAUoElmlhrvj
Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Laras semakin kesal dengan sikap Azril yang kekanak-kanakan.22743Please respect copyright.PENANAqTYOWXdF0j
22743Please respect copyright.PENANAEdqvi2IiUd
"Tolong Mi, maafkan Azril... Tolong jangan beri tau Abi! Umi boleh menghukum Azril apa saja, asalkan Umi tidak memberi tau Abi." Melas Azril, ia berharap Laras, Ibu tirinya merasa kasihan kepadanya.22743Please respect copyright.PENANAmNHZHD0JLt
22743Please respect copyright.PENANAYXBdgV4LsE
Mendengar ucapan Azril, Laras malah semakin kesal dengan sikap Azril yang lebih takut kalau Abinya marah ketimbang dirinya yang marah. Dengan emosi yang memuncak, Laras menghampiri Azril, berdiri di depan putranya itu. "Baiklah, Umi tidak akan memberi tau Abi, dan sebagai hukumannya, mulai hari ini Umi tidak akan mau bicara lagi sama kamu, dan mulai hari ini kamu bebas melakukan apapun, karena Umi akan tutup mata." Ucap Laras membuat Azril terhenyak.22743Please respect copyright.PENANABhPleZ0DSZ
22743Please respect copyright.PENANARXXGn487br
"Umi..."22743Please respect copyright.PENANAVjgEIR4WN1
22743Please respect copyright.PENANAGtvECkxXqz
"Keluar sekarang! Umi mau ganti baju." Usir Laras dengan tatapan tajam kearah Azril.22743Please respect copyright.PENANAmBgiRs0TTj
22743Please respect copyright.PENANAZMA24wRTwL
Dengan wajah tertunduk dan berurai air mata, Azril meninggalkan kamar Laras. Baru beberapa langkah ia pergi, tiba-tiba Laras membanting pintu kamarnya, menandakan kalau dirinya benar-benar marah terhadap Azril.22743Please respect copyright.PENANAQYvrruWazR
22743Please respect copyright.PENANA1vp4PqtZk3
*****22743Please respect copyright.PENANAnYmFHx7qhb
22743Please respect copyright.PENANAfSv78xHY81
Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari. Sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali terdengar suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan, langit cerah di hiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan.22743Please respect copyright.PENANAI3722v7Lmm
22743Please respect copyright.PENANAZHYu0Zd1Q3
Di dalam sebuah kamar, Zaskia tampak begitu gelisah, berulang kali ia mencoba memejamkan matanya, tapi tetap juga tak bisa tidur. Hatinya gundah gulana, ada rasa sesal atas sikapnya kepada Rayhan.22743Please respect copyright.PENANA6GEJHSBvzE
22743Please respect copyright.PENANAH3EKYWOjYI
Haruskah ia bersikap sekeras itu kepada Rayhan? Bagaimanapun juga Rayhan sama seperti anak remaja pada umumnya, pasti pernah berkelahi dan itu adalah sebuah hal lumrah yang biasa di lakukan anak seusia Rayhan. Seharusnya ia bisa bersikap lebih baik, menasehati Adiknya agar tidak mengulanginya lagi.22743Please respect copyright.PENANAIYw9zkAWDJ
22743Please respect copyright.PENANAqA40QUxRuA
"Gimana keadaan Rayhan sekarang?" Gumam Zaskia pelan.22743Please respect copyright.PENANA54Va1pQym5
22743Please respect copyright.PENANAAPcxpATV4T
Dengan gerakan perlahan ia turun dari atas tempat tidurnya, memakai jilbab instan miliknya, lalu berjalan gontai keluar dari kamarnya menuju kamar Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAdcNToRX1eo
22743Please respect copyright.PENANAZR2o6J3Vuu
Saat pintu kamar Rayhan terbuka, lampu kamar Rayhan masih menyalah, sepertinya ia ketiduran tanpa sempat mematikan lampunya terlebih dahulu. Dengan langkah berjinjit agar tidak membangunkan Rayhan, Zaskia menghampiri Adiknya.22743Please respect copyright.PENANAl0pHuKGbhZ
22743Please respect copyright.PENANApAlUGWXA6R
Ia meletakan tangannya diatas dahi Rayhan. "Astaghfirullah..." Zaskia mendadak panik saat merasakan dahi Rayhan yang begitu panas.22743Please respect copyright.PENANA78hlzPFZyA
22743Please respect copyright.PENANApIKsNcfdDt
Buru-buru Zaskia keluar kamar adiknya dan kembali ke kamarnya, dengan asal ia mengambil secarik kain lalu ia ke kamar mandi mengisi air ke dalam baskom kecil, dan kembali lagi ke kamar Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAX9fdOdXPq0
22743Please respect copyright.PENANAHLpq7znl6l
Dengan wajah panik Zaskia mengompres kening Rayhan, untuk menurunkan panas di tubuh Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAuwSTD0K4GZ
22743Please respect copyright.PENANAYUSwft65ze
Tak terasa air mata Zaskia jatuh ke wajah Rayhan, ia merasa sangat sedih karena gagal melindungi adik satu-satunya. Ia menjerit dalam diam sembari terus mengompres dahi dan luka lebam di wajah Adiknya yang tampak terlelap damai.22743Please respect copyright.PENANAfhZwCm6kHf
22743Please respect copyright.PENANAZ7T0GSq0lO
Tetesan demi tetesan air mata Zaskia, mau tidak mau mengganggu tidur Rayhan. Pemuda itu membuka matanya, memandang Kakaknya yang tengah menangis.22743Please respect copyright.PENANAY1qoeEPNCR
22743Please respect copyright.PENANAstSw2oldsR
"Kak!" Lirih Rayhan.22743Please respect copyright.PENANAXLVIp57NZW
22743Please respect copyright.PENANAK2Ikmtb9yL
Zaskia berusaha tersenyum, tapi ia tidak bisa menyembunyikan raut kekhawatiran nya. "Sssttt... Kamu tidur lagi ya." Bisik Zaskia, sembari menahan isak tangisnya.22743Please respect copyright.PENANAE8Ky2stHvi
22743Please respect copyright.PENANAQApUeZWMZS
"Maafin aku Kak!"22743Please respect copyright.PENANAx2iXlo14r2
22743Please respect copyright.PENANAPIdMk5oOiR
"Sudah sayang, gak apa-apa kok, tapi jangan kamu ulangi lagi ya." Mohon Zaskia.22743Please respect copyright.PENANAVfNgafFvpE
22743Please respect copyright.PENANApmDDRdsO71
Rayhan mengangguk sembari berusaha tersenyum. "Iya Kak! Janji gak akan bikin Kakak khawatir lagi." Ucap Rayhan, ia berusaha terlihat baik-baik saja di hadapan Zaskia.22743Please respect copyright.PENANAGecMGuSSWV
22743Please respect copyright.PENANAqFdvUh3Qx5
Zaskia tersenyum sangat manis, sembari berbaring di samping Adiknya. Dengan perlahan ia melingkarkan tangannya di tubuh Rayhan, memeluknya dengan penuh kasih sayang. Rayhan membalas pelukan Kakaknya dengan erat sembari mengecup pelan kening Zaskia, Kakak kandungnya.22743Please respect copyright.PENANAVSFApH0htc
22743Please respect copyright.PENANA4cjWivYkzi
Kecupan lembut Rayhan membuat Zaskia merasa tenang, hingga akhirnya mereka berdua pun terlelap.22743Please respect copyright.PENANAd5kcwzM78R
22743Please respect copyright.PENANAc52yz04nve
****22743Please respect copyright.PENANAzi2zIyS1Hk
22743Please respect copyright.PENANACNr3hW9k0o
Kediaman KH Umar22743Please respect copyright.PENANAx3HOPzBhS7
22743Please respect copyright.PENANAO00xK2V5Ko
Sementara itu di dalam sebuah kamar, di rumah yang berbeda, tampak seorang wanita dalam keadaan nyaris telanjang bulat tengah terlentang sembari di genjot-genjot oleh seorang pemuda yang tengah menindihnya dari atas. Dari raut wajah sang wanita yang masih memakai hijab itu, tampaknya ia merasa serba salah.22743Please respect copyright.PENANAt935SoV2SZ
22743Please respect copyright.PENANAWkr20Tl4in
Jujur saja, sodokan kontol Daniel rasanya sangat nikmat, tapi ia masih memiliki sedikit harga diri untuk mengakui betapa nikmatnya kontol Daniel di dalam memeknya.22743Please respect copyright.PENANAoz2RfL2c6D
22743Please respect copyright.PENANAyU2p6xBtcW
"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Desah Laras.22743Please respect copyright.PENANAWvPy6AOeqU
22743Please respect copyright.PENANA2gKx4yBXEJ
Jemari Daniel membelai buah dada Laras yang ranum itu, bermain dengan puting Laras yang berwarna coklat tua. Sentuhan-sentuhan Daniel membuat birahi Laras kian menggelegak.22743Please respect copyright.PENANA9ABN3DGizo
22743Please respect copyright.PENANAznNGjKi3iY
Tanpa sadar ia melingkarkan kedua kakinya di pinggang Daniel, agar kontol pemuda itu masuk semakin dalam di dalam rongga memeknya. Ia merasa kontol Daniel menyentuh bagian dasar lobang peranakannya yang semakin basah dan licin itu.22743Please respect copyright.PENANALb2Go7IbZy
22743Please respect copyright.PENANAnfDOUuQ2Nv
"Ughkk... Enak sekali!" Racau Daniel. "Tadi sore, aku sempat mendengar Azril menangis, memangnya ada apa?" Tanya Daniel, tanpa menghentikan hentakan kontolnya di dalam memek Laras.22743Please respect copyright.PENANAn8mWeQhyvZ
22743Please respect copyright.PENANANY3PdhWV6t
"Uhmmm... Aahkk... Tadi! Aaahkk... Azril mau meminta maaf... Dan... Please..." Terlihat sekali kalau Laras sudah benar-benar tidak tahan dan ingin sekali mendapatkan orgasmenya dari Daniel.22743Please respect copyright.PENANA7M6FEnlR9r
22743Please respect copyright.PENANAbuDcUcIb8V
Daniel menurunkan tempo permainannya, sengaja ingin mempermainkan birahi Laras. "Apa masalahnya?" Cecar Daniel.22743Please respect copyright.PENANAU31jYhhjIA
22743Please respect copyright.PENANAgmDTzJSnCd
"Dia... Aahkk... Dia... Dia berkelahi, dan aku tidak mau memaafkannya." Jawab Laras, ia benar-benar di buat Daniel tersiksa akan rasa nikmat yang menggantung.22743Please respect copyright.PENANAEFnGKnBeOe
22743Please respect copyright.PENANAYssx1I5PV7
Laras yang sudah berada di ujung kenikmatan, berusaha menggapai kenikmatan itu sendiri. Ia menggerakan pantatnya agar kocokan Daniel bisa mengantarkannya ke puncak kenikmatan. Tapi lagi-lagi Daniel mempermainkannya.22743Please respect copyright.PENANAdfP9PbTZOc
22743Please respect copyright.PENANA6z2YTYJiFx
Ia menarik kontolnya dari dalam memek Laras, dan membiarkan makin tersiksa.22743Please respect copyright.PENANAZe7Yvymj43
22743Please respect copyright.PENANA6hMh3Aa1OG
"Daniel! Tolong Tante..." Melas Laras.22743Please respect copyright.PENANAYwXMkfC0fb
22743Please respect copyright.PENANAUplC63jvx3
Daniel tersenyum sembari merabahi rambut kemaluan Laras. "Dia menangis karena berkelahi, atau karena tidak mendapatkan maaf dari kamu." Tanya Daniel, tidak mengubris permohonan Laras.22743Please respect copyright.PENANAGio1YHeBvl
22743Please respect copyright.PENANAA7Ox6qfQWW
"Karena tidak mendapatkan maaf dari saya!" Jawab Laras cepat. "Dan... Ayo Dan, jangan siksa Tante." Laras tampak nyaris menangis sanking frustasi karena tersiksa akan birahinya yang di buat menggantung oleh Daniel.22743Please respect copyright.PENANAKJoAc7cdl1
22743Please respect copyright.PENANA1TOQJQ0k33
Daniel merenyitkan dahinya tanda tidak suka. "Bukankah saya sudah menyuruh Tante untuk membuat Azril terobsesi kepada Tante? Kenapa Tante malah berbuat seperti itu." Kesal Daniel.22743Please respect copyright.PENANALM1rE2lPHy
22743Please respect copyright.PENANA6d5IIXdT3V
"Oke, aku minta maaf dan sekarang..."22743Please respect copyright.PENANA8MkHCuML8q
22743Please respect copyright.PENANAJwixNOT1Jf
Daniel memotong ucapan Laras. "Tidak untuk malam ini, lakukan tugasmu dengan benar, setelah itu aku akan memberikan kamu surga yang sebenarnya." Ucap Daniel sembari menyeringai kearah Laras yang kian frustasi.22743Please respect copyright.PENANACHCi2NIWfK
22743Please respect copyright.PENANAEXAtzs3Sw0
"Apa?"22743Please respect copyright.PENANAekGfHmPPFI
22743Please respect copyright.PENANABTPW6XreQs
Daniel tidak mengubrisnya, ia turun dari tempat tidurnya dan mengambil pakaian Laras yang berserakan. "Pergilah! Temui saya setelah kamu melaksanakan tugas yang saya berikan." Usir Daniel.22743Please respect copyright.PENANAPHyi5PSayq
22743Please respect copyright.PENANA5LZV3WHkmk
Dengan perasaan campur aduk, Laras segera bangun dari tempat tidur Daniel dan mengenakan kembali pakaiannya. Tak terasa bulir-bulir air matanya jatuh membasahi kedua pipinya. Laras benar-benar merasa terhina atas perbuatan Daniel. Ia merasa seperti wanita murahan yang mengemis orgasme kepada pria yang memperkosanya.22743Please respect copyright.PENANAKr6BQvIctg
22743Please respect copyright.PENANAE1NYaGefyL
"Apa salah saya Dan?" Lirih Laras.22743Please respect copyright.PENANAnKULcNwxmI
22743Please respect copyright.PENANAMHkhWiPYac
Daniel menghidupkan sebatang rokok. "Tante tidak salah, tapi yang salah keluarga ini, keluarga saya. Mereka yang membuat saya melakukan semua ini, membuat Tante harus ikut merasakan penderitaan atas masa lalu keluarga saya." Ia menyeringai, dadanya terasa sesak setiap kali mengingatnya.22743Please respect copyright.PENANA0Fx4GgCg3I
22743Please respect copyright.PENANAErRJn38K61
"Aku pergi." Ujar Laras. Ia tidak mengerti dan berfikir kalau itu hanyalah alasan Daniel untuk membenarkan apa yang Daniel lakukan.22743Please respect copyright.PENANAWZrtNhg6At
22743Please respect copyright.PENANAOjTvawerc6
Ia melangkah keluar dan berharap Daniel menariknya kembali, memperkosanya seperti dulu, membuat tubuhnya bermandikan keringat dan spermanya. Tapi sayang, hingga ia berada di dalam kamarnya Daniel tak juga memanggilnya kembali.22743Please respect copyright.PENANAj19DN2Oh7u
22743Please respect copyright.PENANAOkI8eUO2Mb
*****22743Please respect copyright.PENANAPm863hyatO