Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.28926Please respect copyright.PENANA0RI7EwUkgV
28926Please respect copyright.PENANADEi9uEyTFG
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.28926Please respect copyright.PENANALa3BYUUdjy
28926Please respect copyright.PENANAhXC6rT1qia
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.28926Please respect copyright.PENANAUvFOP3zDol
28926Please respect copyright.PENANAs5m8THCvak
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.28926Please respect copyright.PENANApcbAtWnlVK
28926Please respect copyright.PENANAgBLSQzeWMl
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.28926Please respect copyright.PENANAF7f0VliWOa
28926Please respect copyright.PENANAKCpG4CsGYq
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.28926Please respect copyright.PENANAPmae1rNDS2
28926Please respect copyright.PENANA8m58WyKOVg
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.28926Please respect copyright.PENANAOqisMWmIze
28926Please respect copyright.PENANArPtnTExOuL
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.28926Please respect copyright.PENANAnmkwIPapyr
28926Please respect copyright.PENANAb3ptFEfre1
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.28926Please respect copyright.PENANAIsgNs7aDow
28926Please respect copyright.PENANAa9sML0kX7j
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.28926Please respect copyright.PENANANIqtlgjjN0
28926Please respect copyright.PENANA8wmYDfrTfa
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.28926Please respect copyright.PENANARxyCHXBARs
28926Please respect copyright.PENANA8MNypeLHv6
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.28926Please respect copyright.PENANAGbEkplmpeY
28926Please respect copyright.PENANAB9plhCAR36
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.28926Please respect copyright.PENANADWSfemTnXv
28926Please respect copyright.PENANAQFvyu3GkXh
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.28926Please respect copyright.PENANAHc2IjDEo7o
28926Please respect copyright.PENANAL2I4ooNgVe
"Siap Kak."28926Please respect copyright.PENANAjwTLg3ZKbM
28926Please respect copyright.PENANAA6OHu3PHSR
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.28926Please respect copyright.PENANAkHgBoiG7c5
28926Please respect copyright.PENANAB3joMad7Db
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.28926Please respect copyright.PENANAAFq7GHBDOr
28926Please respect copyright.PENANA7Bx2TGaUdX
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.28926Please respect copyright.PENANA1EwUgcwqdL
28926Please respect copyright.PENANAmG0IJhUvgQ
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.28926Please respect copyright.PENANAqmdczmMbhR
28926Please respect copyright.PENANAU32bggimBd
*****28926Please respect copyright.PENANAWtZ6ETyssI
28926Please respect copyright.PENANAWBL3PozFT3
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.28926Please respect copyright.PENANAaRHE5n2YgT
28926Please respect copyright.PENANALztCxncopo
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.28926Please respect copyright.PENANAsqurKaAD08
28926Please respect copyright.PENANAwPZ0EFhQXE
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.28926Please respect copyright.PENANAG6snA07W5e
28926Please respect copyright.PENANA61kLAE70gg
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.28926Please respect copyright.PENANAhVr3OR63BZ
28926Please respect copyright.PENANA2ReWNDAj2J
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAFQ9N8oixlz
28926Please respect copyright.PENANAHZYWjSPFAn
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAZmt6P76xOw
28926Please respect copyright.PENANAWBck0CE4dq
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.28926Please respect copyright.PENANAVWQf8Uw0Dj
28926Please respect copyright.PENANArDlZY8dLKm
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.28926Please respect copyright.PENANARi7u9BZqor
28926Please respect copyright.PENANAWor4IM8lEe
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.28926Please respect copyright.PENANASdHEtJGbE7
28926Please respect copyright.PENANAtaTYb7wevb
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.28926Please respect copyright.PENANA9w9zRc05tE
28926Please respect copyright.PENANAPwcrgH37eJ
Ya... 28926Please respect copyright.PENANAQD5A4jcnhB
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.28926Please respect copyright.PENANAV3obcPwFf4
28926Please respect copyright.PENANAwyebvqrmby
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.28926Please respect copyright.PENANAXEnhkmKlLm
28926Please respect copyright.PENANAUObme5F6vY
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAKUgBi2kBQi
28926Please respect copyright.PENANAVAvehRZVG1
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAsmHUCByyjO
28926Please respect copyright.PENANABahc8TJ85u
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAj8EsN1AuRj
28926Please respect copyright.PENANAVhEAFBBgol
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.28926Please respect copyright.PENANAkfk1UT0Dcv
28926Please respect copyright.PENANAtMvjsEo1yO
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAjnoYHGlrgE
28926Please respect copyright.PENANAcRzPpwTLXx
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.28926Please respect copyright.PENANA1yFUeIbgkL
28926Please respect copyright.PENANAFc90aQNXYG
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAeuJ96cXwuY
28926Please respect copyright.PENANAPnyP9DrrgZ
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.28926Please respect copyright.PENANArUp0diYqTN
28926Please respect copyright.PENANAQDah0OaHNj
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.28926Please respect copyright.PENANAF7sXnGR0vk
28926Please respect copyright.PENANArgVRIvulV2
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.28926Please respect copyright.PENANA8og7OAVEYW
28926Please respect copyright.PENANAIQkh3aXRYT
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.28926Please respect copyright.PENANArHxtC2WNuG
28926Please respect copyright.PENANAVHuzIks0Gr
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.28926Please respect copyright.PENANAcshMTb0I3O
28926Please respect copyright.PENANAbH3KzA4Yxa
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.28926Please respect copyright.PENANAqs0tjZAXnx
28926Please respect copyright.PENANAhksWWMMR3N
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.28926Please respect copyright.PENANA85YjenH4W6
28926Please respect copyright.PENANAvr73xHNzBg
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 28926Please respect copyright.PENANAiEPtvoR7ZE
28926Please respect copyright.PENANAKXs5hADLiy
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.28926Please respect copyright.PENANAES6quA1fnt
28926Please respect copyright.PENANASy9lAROzr7
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.28926Please respect copyright.PENANAZr7jtJEN5N
28926Please respect copyright.PENANAs0ECY7WyV8
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAGXxKcaJWEi
28926Please respect copyright.PENANAHA7FpH9Oae
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.28926Please respect copyright.PENANAi9SAf4z5no
28926Please respect copyright.PENANA6rmpAyz5hU
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAksmMOdwHgA
28926Please respect copyright.PENANA9vE6xwwjjN
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAoD2J77jrm8
28926Please respect copyright.PENANAUktR0wcAMT
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.28926Please respect copyright.PENANACwpTmWxSAv
28926Please respect copyright.PENANA4FGfdSJEtq
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.28926Please respect copyright.PENANAI8FpNNKTf5
28926Please respect copyright.PENANAdgcWZYk2tk
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANANjrZnCAFn0
28926Please respect copyright.PENANA4YgCU40IVM
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.28926Please respect copyright.PENANAdzVTChTicE
28926Please respect copyright.PENANAaI7U0UsrhU
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAhJ54pj5Iku
28926Please respect copyright.PENANA2viVE5X0Wa
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.28926Please respect copyright.PENANAnjPorcshSt
28926Please respect copyright.PENANAQHwe0wTt58
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.28926Please respect copyright.PENANAEgxXXMd3br
28926Please respect copyright.PENANA8nvVBqfTYW
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.28926Please respect copyright.PENANAXkdhzeBAx5
28926Please respect copyright.PENANAtEGgaZ80o8
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.28926Please respect copyright.PENANAtHlpXCCctC
28926Please respect copyright.PENANACZybmGXK58
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.28926Please respect copyright.PENANALJo1lToDSY
28926Please respect copyright.PENANA27gl7lUSF6
Creetss... Creetss... Creetss...28926Please respect copyright.PENANABowxHvMBWy
28926Please respect copyright.PENANAWyz6F4sCK9
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAJwVzzus6Ip
28926Please respect copyright.PENANA60R7f95iUM
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.28926Please respect copyright.PENANASGOK6SQRjb
28926Please respect copyright.PENANACQ3wayf6DJ
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.28926Please respect copyright.PENANAXVJrlAwaYY
28926Please respect copyright.PENANAoSGsD0hTR9
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAVB1ZRFp0qp
28926Please respect copyright.PENANAe7GW3syTB2
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.28926Please respect copyright.PENANAhBHmB4dTEk
28926Please respect copyright.PENANAd5CGNTSMA3
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.28926Please respect copyright.PENANAmu4R1pEjP1
28926Please respect copyright.PENANANNttsepz2A
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.28926Please respect copyright.PENANANSLpwG763j
28926Please respect copyright.PENANAh5nNp2vroW
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.28926Please respect copyright.PENANAnbgDPo4Ivt
28926Please respect copyright.PENANAbQDipAWvCi
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.28926Please respect copyright.PENANAcYG4Yl7Jjb
28926Please respect copyright.PENANAsl5IXat6Ho
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANABbL6YnjQP5
28926Please respect copyright.PENANAHZ4ekglYvT
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAwTl67J2eWA
28926Please respect copyright.PENANAXEdn7sLerN
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.28926Please respect copyright.PENANAPnx4NIt9Yu
28926Please respect copyright.PENANAWU6YzqWuA4
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.28926Please respect copyright.PENANAbB5TLtulwn
28926Please respect copyright.PENANAd3Pb4cu4gy
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28926Please respect copyright.PENANAEpOO4P3Ik3
28926Please respect copyright.PENANAxxtd4xJ1Tq
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28926Please respect copyright.PENANAyk7iMvFavO
28926Please respect copyright.PENANABLi390Uwf0
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28926Please respect copyright.PENANAyO7qly124C
28926Please respect copyright.PENANAC5ZTWCBBQp
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.28926Please respect copyright.PENANAgmns5LHePi
28926Please respect copyright.PENANAoqH5LrPMck
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.28926Please respect copyright.PENANAfCslcyeEsA
28926Please respect copyright.PENANARMvSKXmtTh
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.28926Please respect copyright.PENANAsN0InxWO6I
28926Please respect copyright.PENANAtL8sWeTcHP
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.28926Please respect copyright.PENANARlXQdbafT1
28926Please respect copyright.PENANAmfmE4WTeKp
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAKAi7lFzc75
28926Please respect copyright.PENANA3NfvlYw2Sj
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAx7R8Zmxtqq
28926Please respect copyright.PENANAgPMBjET4Cm
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.28926Please respect copyright.PENANA6laOVzKIbm
28926Please respect copyright.PENANAUmQ9xLj8VL
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.28926Please respect copyright.PENANAlnfwn0eVho
28926Please respect copyright.PENANAWbRRZZ3d5a
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAECz06KDWpI
28926Please respect copyright.PENANAXbCQa8pNlX
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.28926Please respect copyright.PENANAqMYr9da9Xk
28926Please respect copyright.PENANA8VN2GjDE1W
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.28926Please respect copyright.PENANAzGzZL5xdso
28926Please respect copyright.PENANAsabE8fazIW
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.28926Please respect copyright.PENANAaCxldEWRjI
28926Please respect copyright.PENANAhUfztqtoEs
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.28926Please respect copyright.PENANAQFpfcmnJ9y
28926Please respect copyright.PENANAbkXbB9ZeYY
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28926Please respect copyright.PENANAdAXZ02vivg
28926Please respect copyright.PENANAx8Ra7GM3pF
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAMS9abKcRUJ
28926Please respect copyright.PENANAj0XiwCC5Ia
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.28926Please respect copyright.PENANATwuRgDlTSg
28926Please respect copyright.PENANAOnCNb2Q0D1
"Ustadza." Panggil Rayhan.28926Please respect copyright.PENANA03OX7JwUaV
28926Please respect copyright.PENANArcSBFJKxQ4
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.28926Please respect copyright.PENANAKx37WLv3t5
28926Please respect copyright.PENANA7wvSANzp1j
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAAfqXTscDam
28926Please respect copyright.PENANACLMZSXIyqo
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.28926Please respect copyright.PENANAKBlH3jtqiH
28926Please respect copyright.PENANAx2FXQXyaYl
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAj3MNtkC4vt
28926Please respect copyright.PENANAdM1uHJzdBc
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.28926Please respect copyright.PENANALODvD5Wscb
28926Please respect copyright.PENANA8HNkKezgxi
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAb6kAxe4wnJ
28926Please respect copyright.PENANAap5dlsnTac
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.28926Please respect copyright.PENANAwJSWjADA9v
28926Please respect copyright.PENANA6qqZvRqU1u
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."28926Please respect copyright.PENANAF4NAprce1t
28926Please respect copyright.PENANAyRLcZdHZCe
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28926Please respect copyright.PENANAVzlhaJBu42
28926Please respect copyright.PENANACeUyjFtdnX
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...28926Please respect copyright.PENANAYwsmpd67Sg
28926Please respect copyright.PENANAIM61I6XC8P
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.28926Please respect copyright.PENANAzh0hACmDQE
28926Please respect copyright.PENANAbL6PW2mHHo
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.28926Please respect copyright.PENANAVEJjAWM66d
28926Please respect copyright.PENANAriwnN7pazK
****28926Please respect copyright.PENANABLtabvZC1c
28926Please respect copyright.PENANAVMFsiVSDl0
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.28926Please respect copyright.PENANA7hXSHIcRI7
28926Please respect copyright.PENANANvYIau5Jmu
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.28926Please respect copyright.PENANAMTFYTCt3oY
28926Please respect copyright.PENANAML1PEZXKwq
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.28926Please respect copyright.PENANAeOdHUz7tjy
28926Please respect copyright.PENANAvcw43ZPSku
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.28926Please respect copyright.PENANAVQqkhOoPTc
28926Please respect copyright.PENANAGmyJwHu57w
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.28926Please respect copyright.PENANAUX35ClldcP
28926Please respect copyright.PENANAs5E1znZGBz
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.28926Please respect copyright.PENANAnwFmIbSgBa
28926Please respect copyright.PENANAPUw9TI6ikw
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.28926Please respect copyright.PENANAW8QSiDbaVS
28926Please respect copyright.PENANA2hAcCuhe8y
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.28926Please respect copyright.PENANASBAor9iMFJ
28926Please respect copyright.PENANAD8KXEkQISf
"Ini soal kolor ijo."28926Please respect copyright.PENANADGsm0FyHUO
28926Please respect copyright.PENANA09GXHI7nyq
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.28926Please respect copyright.PENANA0cqfDfwyvo
28926Please respect copyright.PENANANtzEEvH2VN
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.28926Please respect copyright.PENANA35V67Synxd
28926Please respect copyright.PENANAhgRBq7tYMH
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.28926Please respect copyright.PENANATuumgUoY8H
28926Please respect copyright.PENANAlMVa40oBwu
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAI1kD64G6MZ
28926Please respect copyright.PENANAVvOtKFag8C
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.28926Please respect copyright.PENANAOaP5b2Rq27
28926Please respect copyright.PENANAOCIQnSjZo7
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.28926Please respect copyright.PENANA9brrN9lg9x
28926Please respect copyright.PENANAROdujttDND
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.28926Please respect copyright.PENANA59DfwHvuNK
28926Please respect copyright.PENANAsXAIqQpApF
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.28926Please respect copyright.PENANAMAUQRbjkk7
28926Please respect copyright.PENANACKql2ywTtT
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.28926Please respect copyright.PENANAZYxfO185eu
28926Please respect copyright.PENANAXzfNhApKkc
"Siapa?" Kejar mereka serempak.28926Please respect copyright.PENANAQPEP9InNrY
28926Please respect copyright.PENANAPkEKVNVBF9
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.28926Please respect copyright.PENANA4povY7mc29
28926Please respect copyright.PENANATmm1IJ4kmS
*****28926Please respect copyright.PENANA04jJQ1OyoI
28926Please respect copyright.PENANADt7vY4EyjW
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.28926Please respect copyright.PENANAHU8ikuIXom
28926Please respect copyright.PENANAHqVYazFFyK
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.28926Please respect copyright.PENANA5LXWfDeli1
28926Please respect copyright.PENANAwiRFw8tAAF
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.28926Please respect copyright.PENANAhAfRA3SHUs
28926Please respect copyright.PENANAihO6fD558g
Deg... Deg... Deg... 28926Please respect copyright.PENANAiCW15K5zQe
28926Please respect copyright.PENANAlmBk1aprgE
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.28926Please respect copyright.PENANAHXUaH1Ir7b
28926Please respect copyright.PENANA1sHfPyo5Nf
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.28926Please respect copyright.PENANAKkBgaTRAQN
28926Please respect copyright.PENANADM7sSlZkgO
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.28926Please respect copyright.PENANAkorEqHcLLk
28926Please respect copyright.PENANAyNHF1sR8wy
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.28926Please respect copyright.PENANA3P6Gfe46Yi
28926Please respect copyright.PENANAAaTvo54e5j
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.28926Please respect copyright.PENANAJd7RL9WNRh
28926Please respect copyright.PENANArNgOSYVG1M
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."28926Please respect copyright.PENANAjupqo3yTsm
28926Please respect copyright.PENANA2oXgWxymzy
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.28926Please respect copyright.PENANAAcNiYMLlOD
28926Please respect copyright.PENANAMeS5cJnuKm
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.28926Please respect copyright.PENANAvbkVQDxsZA
28926Please respect copyright.PENANA0hMi4Kfaam
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.28926Please respect copyright.PENANAzmIqtDHPi2
28926Please respect copyright.PENANA3qs2ojCUW9
Bruaaak...28926Please respect copyright.PENANAaunXBKxvJy
28926Please respect copyright.PENANAkWTx4dchhb
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.28926Please respect copyright.PENANAKfPwFzZ2DG
28926Please respect copyright.PENANAB8C31FjpsU
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.28926Please respect copyright.PENANAwnsPRhq6Mw
28926Please respect copyright.PENANA1WpsLhWKvc
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.28926Please respect copyright.PENANAEAT3nQGBPq
28926Please respect copyright.PENANAKYLyl34hJJ
Aku tidak takut....28926Please respect copyright.PENANANO2IBN7NBO
28926Please respect copyright.PENANA9tQzsnj6mK
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.28926Please respect copyright.PENANAbpdHl1o70D
28926Please respect copyright.PENANAYgZTYgIDHy
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.28926Please respect copyright.PENANAczzkV0ovmR
28926Please respect copyright.PENANAc4inpRZDRq
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.28926Please respect copyright.PENANAL177aSCg6b
28926Please respect copyright.PENANA0h7KsO9Flm
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.28926Please respect copyright.PENANAi4DrkyTkGY
28926Please respect copyright.PENANA6EkljI7UuH
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.28926Please respect copyright.PENANAMC7rg8xjK1
28926Please respect copyright.PENANAkJUFgH4ZcC
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAL2TN6cvTRJ
28926Please respect copyright.PENANAFdS0Lo84Yx
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.28926Please respect copyright.PENANABHxp1nj2zX
28926Please respect copyright.PENANAazC0RcdARQ
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.28926Please respect copyright.PENANAvJ4PZfdQQT
28926Please respect copyright.PENANAspD1w7wpHU
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.28926Please respect copyright.PENANAMDLbEjQYJd
28926Please respect copyright.PENANAZwKdJxX0AF
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.28926Please respect copyright.PENANA9MVwZzEpJs
28926Please respect copyright.PENANAgj8XVtRbZr
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.28926Please respect copyright.PENANAc49W5HLCiH
28926Please respect copyright.PENANAZwwLBgY80q
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.28926Please respect copyright.PENANAFAGxEcSvPM
28926Please respect copyright.PENANAP4HAygTAme
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.28926Please respect copyright.PENANATJyBp4HD1E
28926Please respect copyright.PENANAgpRZjoBIeQ
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.28926Please respect copyright.PENANArZR5ISDlhN
28926Please respect copyright.PENANAzdsHDVF0Ed
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.28926Please respect copyright.PENANAYCpthQgJAg
28926Please respect copyright.PENANA0Xm0VJdUuV
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.28926Please respect copyright.PENANAU85H4la0Ii
28926Please respect copyright.PENANAUfpuzyjrUn
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAI0VZlVkd1s
28926Please respect copyright.PENANAbsPIrNKEWU
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.28926Please respect copyright.PENANA7fdbj9VpaO
28926Please respect copyright.PENANAKNPiMBmJnP
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.28926Please respect copyright.PENANApww4HAydSK
28926Please respect copyright.PENANA5Bm7aCzN8v
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.28926Please respect copyright.PENANArAzMkb0gU9
28926Please respect copyright.PENANAUsm1Z5U3Pg
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.28926Please respect copyright.PENANAxJHuz9Tv6a
28926Please respect copyright.PENANAUOz9E4esRe
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.28926Please respect copyright.PENANANjujlJjk38
28926Please respect copyright.PENANA7ZINmLAmBa
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.28926Please respect copyright.PENANAfZeY05Kcbl
28926Please respect copyright.PENANALj9MEDSjC8
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.28926Please respect copyright.PENANAMFRNlARlm4
28926Please respect copyright.PENANAV4958K9X45
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.28926Please respect copyright.PENANAfLpYUmuIol
28926Please respect copyright.PENANAjdxQul5BTf
Kraaaak...28926Please respect copyright.PENANApyzOPbRf3s
28926Please respect copyright.PENANAQcegx3pJih
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.28926Please respect copyright.PENANAM7vKy1Dkcs
28926Please respect copyright.PENANAYqdRVi0Wro
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.28926Please respect copyright.PENANAC1aBMpkILM
28926Please respect copyright.PENANA79YMpVe9U0
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.28926Please respect copyright.PENANA0wrIrgI4qj
28926Please respect copyright.PENANAhReKODwn9T
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.28926Please respect copyright.PENANAMpM1ENdoVg
28926Please respect copyright.PENANAVG3YXDA3dV
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.28926Please respect copyright.PENANAMxVXtNhEc3
28926Please respect copyright.PENANASeOIYyxWH3
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.28926Please respect copyright.PENANAEdHpz01iox
28926Please respect copyright.PENANAYsjBJxtXE8
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.28926Please respect copyright.PENANAm6n1rLiVv5
28926Please respect copyright.PENANAfUz1MRJB4q
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.28926Please respect copyright.PENANAgl6UxpSJHC
28926Please respect copyright.PENANAGTfvzudmoo
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.28926Please respect copyright.PENANAwwChZo5qJb
28926Please respect copyright.PENANAhh5TCOrYIU
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.28926Please respect copyright.PENANAdJySR0rwXn
28926Please respect copyright.PENANAkwrSNQP7Tk
Buuuk...28926Please respect copyright.PENANAVYx7bVkA6r
28926Please respect copyright.PENANAiHB8LovF1g
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.28926Please respect copyright.PENANA6oVURno52h
28926Please respect copyright.PENANAFplzTQWXTH
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.28926Please respect copyright.PENANAIN9EbJTNe4
28926Please respect copyright.PENANAkkMMDEAtID
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.28926Please respect copyright.PENANAjgrx9fHjk3
28926Please respect copyright.PENANAREtqUcpVhc
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.28926Please respect copyright.PENANAU90zN8Ceys
28926Please respect copyright.PENANALGr2S7TvAd
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.28926Please respect copyright.PENANA93HQqlfMMc
28926Please respect copyright.PENANAh0jkinfNV5
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.28926Please respect copyright.PENANAVG1hItoqum
28926Please respect copyright.PENANA5QbM36koYE
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.28926Please respect copyright.PENANAvTWfbD7hap
28926Please respect copyright.PENANAOhq3h15aBT
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.28926Please respect copyright.PENANAa08B3G0j1K
28926Please respect copyright.PENANA6UPlTGagbm
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.28926Please respect copyright.PENANAW6pglbGpmQ
28926Please respect copyright.PENANAqREWq1hAv1
"Rayhaaaan." Jerit Nico.28926Please respect copyright.PENANAVr30xcykJD
28926Please respect copyright.PENANAYJR5jenxTR
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.28926Please respect copyright.PENANAME8N2kXFvZ
28926Please respect copyright.PENANAQmxIHeD96c
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.28926Please respect copyright.PENANAtP7zaFiII7
28926Please respect copyright.PENANAjyFUhSZQzg
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.28926Please respect copyright.PENANAfHrEfNMbkF
28926Please respect copyright.PENANA2hSxBAqZUq
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.28926Please respect copyright.PENANAk1OXI4Mloa
28926Please respect copyright.PENANAqC2fOyq3KI
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.28926Please respect copyright.PENANAfD0pLOMmmb
28926Please respect copyright.PENANADYNs9VhwOe
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.28926Please respect copyright.PENANAwDo0GdKWwh
28926Please respect copyright.PENANAaelPl0cNoJ
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.28926Please respect copyright.PENANAhtUFwBankN
28926Please respect copyright.PENANABlLG8W77Ne
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.28926Please respect copyright.PENANAXYyyBpvDwQ
28926Please respect copyright.PENANAPd10Jbdken
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.28926Please respect copyright.PENANA5wTPqpImaH
28926Please respect copyright.PENANAYaSwKTGcFX
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.28926Please respect copyright.PENANA4yPPf5TiRP
28926Please respect copyright.PENANA8cILaukxUn
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.28926Please respect copyright.PENANA5hiWT648u2
28926Please respect copyright.PENANAnhDa6WxPfm
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.28926Please respect copyright.PENANATGSnJXAGm9
28926Please respect copyright.PENANADfOKRyyu3t
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.28926Please respect copyright.PENANALFrrZ8MRe6
28926Please respect copyright.PENANA7waJA2iyNl
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.28926Please respect copyright.PENANABFUn7qeQqg
28926Please respect copyright.PENANAFCpiRtcGBQ
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.28926Please respect copyright.PENANACqqwa7TOvy
28926Please respect copyright.PENANAb4J4tKHMpM
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.28926Please respect copyright.PENANA67sntyJtnL
28926Please respect copyright.PENANAk3mu0CqGRy
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.28926Please respect copyright.PENANALXq9CuaIBr
28926Please respect copyright.PENANA1KOOaIRw6a
Duaaaarrrr...28926Please respect copyright.PENANAUMf1jIW0lB
28926Please respect copyright.PENANAhHOJO9uEig
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.28926Please respect copyright.PENANAWqgoqZezIs
28926Please respect copyright.PENANAgmnpL83d4Q
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.28926Please respect copyright.PENANA50I5M7ZW0m
28926Please respect copyright.PENANAiBbWKXx8xm
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.28926Please respect copyright.PENANAzKXFwSjDVv
28926Please respect copyright.PENANAt3gw4Rt5JV
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.28926Please respect copyright.PENANAg3ZFUNdi5y
28926Please respect copyright.PENANAas7crTXB9p
"Mang Burhan!" Jerit mereka.28926Please respect copyright.PENANAk9Ze79NE8h
28926Please respect copyright.PENANA5OFFBwA594
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.28926Please respect copyright.PENANA8ARq85Tb8L
28926Please respect copyright.PENANAnCG5m0j1Pa
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."28926Please respect copyright.PENANASaASxpGEoc
28926Please respect copyright.PENANAN1Da594zso
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.28926Please respect copyright.PENANA6bQZy4PdyD
28926Please respect copyright.PENANA5kSDEa4EFC
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.28926Please respect copyright.PENANA1jOuSlSELW
28926Please respect copyright.PENANAdTMUJwA2mx
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.28926Please respect copyright.PENANADeDhAeg6QI
28926Please respect copyright.PENANAehbhsNaU7n
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.28926Please respect copyright.PENANAWCdg2HydO0
28926Please respect copyright.PENANA4kArrLUevL
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.28926Please respect copyright.PENANAICR8Ipoil8
28926Please respect copyright.PENANAHS1WWfMDw0
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.28926Please respect copyright.PENANATrrj2WIAga
28926Please respect copyright.PENANA0HtAuQdlXf
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.28926Please respect copyright.PENANAIUDhcSY2Ms
28926Please respect copyright.PENANASOmVLK0SMs
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.28926Please respect copyright.PENANANt7ZVflZGH
28926Please respect copyright.PENANArKJIwMEw1c
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.28926Please respect copyright.PENANAH9frsy9m7S
28926Please respect copyright.PENANAJLK2qYnM6K
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.28926Please respect copyright.PENANA32FKUy2ZX2
28926Please respect copyright.PENANAXBRh8Fsfns
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.28926Please respect copyright.PENANA4x2iozTG9P
28926Please respect copyright.PENANA9w7kBrDa8W
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.28926Please respect copyright.PENANA3AsHVHmyak
28926Please respect copyright.PENANAHbvo6RTlHo
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.28926Please respect copyright.PENANAJr3eawpBVS
28926Please respect copyright.PENANAujf67MY15O
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.28926Please respect copyright.PENANA0qm4IYnNaA
28926Please respect copyright.PENANAaqK9MQDaKA
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.28926Please respect copyright.PENANA7dQnOPL7zc
28926Please respect copyright.PENANApFlEAgZiNj
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.28926Please respect copyright.PENANAnc2CNxVXoF
28926Please respect copyright.PENANAqzbXCLAekJ
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.28926Please respect copyright.PENANAMmd6jZCMWo
28926Please respect copyright.PENANA6LhNxvfKYg
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.28926Please respect copyright.PENANAb6EtNzeX5h
28926Please respect copyright.PENANAysc9RnIuK5
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.28926Please respect copyright.PENANAM8FeA5rcBt
28926Please respect copyright.PENANAPonqRf8ZGW
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"28926Please respect copyright.PENANA8iymfrYpWW
28926Please respect copyright.PENANAV12cxXKygy
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"28926Please respect copyright.PENANA3j6qtppvhS
28926Please respect copyright.PENANAsNGiLfXphz
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"28926Please respect copyright.PENANA7FlMGfHErT
28926Please respect copyright.PENANAGjpvkKLqFc
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.28926Please respect copyright.PENANA1JDP11ETIe
28926Please respect copyright.PENANA3ZxJw3HOEA
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.28926Please respect copyright.PENANAo40QmzpPMi
28926Please respect copyright.PENANASkxOQmfe2s
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"28926Please respect copyright.PENANAiU163edEtP
28926Please respect copyright.PENANAk8XcxMOaYC
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.28926Please respect copyright.PENANAFBhn1oY37y
28926Please respect copyright.PENANAKWVEc3zg0b
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."28926Please respect copyright.PENANA3VjyinrApF
28926Please respect copyright.PENANAZRJ3icctQw
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.28926Please respect copyright.PENANAKNTfkEHVVv
28926Please respect copyright.PENANA4IcloSLWQQ
"Terimakasih Mbah!"28926Please respect copyright.PENANAX9n7XCgvAP
28926Please respect copyright.PENANAx0qE3WonLE
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.28926Please respect copyright.PENANAgDFgpX0edo
28926Please respect copyright.PENANA4USeWDsuuB
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.28926Please respect copyright.PENANAmWcQRkWBQZ
28926Please respect copyright.PENANAY4Xipz3B4h
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.28926Please respect copyright.PENANAJq4tbGAzz3
28926Please respect copyright.PENANA93ePzELx68
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.28926Please respect copyright.PENANAfqTP5s5zVv