Dari belakang seorang pemuda berjalan mengendap. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping seorang wanita berusia 24 tahun. Gadis bermata indah itu tersenyum menyambut pelukan hangat dari seseorang yang amat ia sayangi. Ia memutar tubuhnya hingga mereka saling berhadapan.116937Please respect copyright.PENANAEIHvYmd6LX
116937Please respect copyright.PENANA5PdK8wQ3AR
Kedua mata mereka saling menatap, menimbulkan getaran-getaran syahwat yang semakin membakar birahi mereka berdua. Rayhan mendekatkan wajahnya, bibir tebalnya menyentuh lembut bibir Zaskia yang kemerah-merahan.116937Please respect copyright.PENANADuIlqR1fwy
116937Please respect copyright.PENANAAvuzhukbiH
Zaskia memejamkan matanya, menikmati lumatan lembut dari sang Adik yang tengah mengulum bibirnya. Ia membuka sedikit bibirnya, membiarkan lidah adiknya masuk kedalam mulutnya, menjamah bagian dalam mulutnya, membelit lidahnya, dengan mesrah, seperti sepasang ular yang tengah memadu kasih.116937Please respect copyright.PENANAoYnQxH4Vt0
116937Please respect copyright.PENANA95VQaCU7VV
Kedua tangan Rayhan kebawah, ia menyentuh dan membelai bongkahan pantat Zaskia yang terasa kenyal dan padat.116937Please respect copyright.PENANABfzAtdQ78s
116937Please respect copyright.PENANAdKUhWngQWp
"Eehmmpss.... Hmmmpss..."116937Please respect copyright.PENANA66wRTPaGwa
116937Please respect copyright.PENANAaFeK8ZE5dU
Ciuman mereka semakin panas, ketika jemari Zaskia menyentuh kemaluan Rayhan yang ternyata sudah ereksi maksimal. Wanita berparas cantik itu melepas ciuman mereka, ia turun kebawah, berlutut di hadapan Rayhan. Jemari lembutnya kembali membelai tonjolan yang ada di celana Rayhan.116937Please respect copyright.PENANAKzwVVma6Qq
116937Please respect copyright.PENANAm8hJ3FF8fQ
"Kakak buka ya Dek!" Pinta Zaskia.116937Please respect copyright.PENANATUaDvaGSo8
116937Please respect copyright.PENANAvudzmW79Hq
Rayhan menganggukan kepalanya, sembari membelai kepala Zaskia yang terbungkus jilbab segi empat berwarna biru muda.116937Please respect copyright.PENANA55g9qrOHRk
116937Please respect copyright.PENANAf8SZRhu7ky
Dengan perlahan jemari lentik itu membuka pengait celana Rayhan. Lalu ia menarik turun celana Rayhan bersama celana dalamnya yang berwarna coklat tua. Sedetik kemudian, batang kemaluan Rayhan yang berukuran 22Cm melompat keluar dari dalam sarangnya, terpampang di hadapannya.116937Please respect copyright.PENANASZRC4xGhHG
116937Please respect copyright.PENANALeW9MwG4tu
"Eessstt..." Rayhan mendesis nikmat ketika jemari halus Zaskia menggenggam batang kemaluannya.116937Please respect copyright.PENANApWWLuTmgmC
116937Please respect copyright.PENANA4IVwMLcZgw
Zaskia menatap Rayhan sembari tersenyum menggoda. "Enak Dek? Kamu suka?" Tanya Zaskia, sembari menggerakan tangannya maju mundur, mengocok kemaluan Adiknya.116937Please respect copyright.PENANAwohTvLwAD5
116937Please respect copyright.PENANAJdQPGiel1g
"Enak banget Kak! Aaahkk... Hisap kontolku Kak." Pinta Rayhan, dia kembali membelai kepala Kakak kandungnya.116937Please respect copyright.PENANAecWDEk999y
116937Please respect copyright.PENANAmASqpXWTKx
Saat wajahnya semakin dekat dengan kemaluan Rayhan. Zaskia dapat mencium aroma menyengat dari batang kemaluan Rayhan yang membuatnya kian terbakar birahi. Perlahan Zaskia menyapu permukaan kepala penis Rayhan dengan ujung lidahnya, lalu turun menelusuri batangnya yang panjang. Sementara jemarinya membelai lembut kantung pelirnya Rayhan.116937Please respect copyright.PENANArykbgNc8VU
116937Please respect copyright.PENANAVTFOWxEuVp
Tidak ada satu incipun dari kemaluan Rayhan yang terlewat dari sapuan lidahnya. Setelah batang kemaluan Rayhan basah oleh air liurnya, Zaskia melahap penis Rayhan. Wanita berhijab biru itu mengoral penis Rayhan dengan mulutnya.116937Please respect copyright.PENANA09QElvRQr6
116937Please respect copyright.PENANAJZ1LiMegNb
"Oughkk... Astaghfirullah! Enaaak Kak." Keluh Rayhan.116937Please respect copyright.PENANAwg12lptnZA
116937Please respect copyright.PENANAx1dhZCpc56
Sluuuppsss... Sluuuppsss... Sluuuppsss...116937Please respect copyright.PENANAfxVsAMsA5r
116937Please respect copyright.PENANA2misO6ktcK
Zaskia mengombinasikan kulumannya dengan kocokan telapak tangannya di batang kemaluan Rayhan. Membuat pemuda berusia belasan tahun itu mengerang nikmat.116937Please respect copyright.PENANAN9csDvT1qp
116937Please respect copyright.PENANAiy2R05JjuA
Permainan mulut, lidah dan telapak tangan Zaskia membuat Rayhan rasanya ingin meledak. Aliran darahnya memanas, berkumpul di satu titik dan siap untuk di tumpahkan kapan saja. Tetapi sebelum itu terjadi, Rayhan segera meminta Zaskia berhenti mengoral penisnya.116937Please respect copyright.PENANASfRVW3Mbjb
116937Please respect copyright.PENANA48MORZJ2ln
Ia meminta Zaskia kembali berdiri. Lalu bibirnya mencium dan melumat bibir Zaskia yang telah memberikan servis yang luar biasa untuk Rayhan junior.116937Please respect copyright.PENANALblsfiTk1l
116937Please respect copyright.PENANAg92Il0FA08
Sembari berciuman, Rayhan menarik turun resleting gamis Zaskia yang berada di punggungnya. Kemudian dari pundaknya, Rayhan menarik turun gamis Zaskia dengan perlahan. Tampak pundak Zaskia yang putih mulus terpampang di hadapannya. Cup... Rayhan mengecup mesrah pundaknya, sembari terus menarik turun gamis Zaskia hingga jatuh kelantai.116937Please respect copyright.PENANA57ekpSiCwk
116937Please respect copyright.PENANA25aWaDNmEA
Di hadapannya saat ini seorang wanita dewasa berdiri di depannya hanya mengenakan bra berwarna hitam berukuran 34E, celana dalam jenis g-string yang menutupi pubik vaginanya, dan kaos kaki sepanjang betis berwarna putih bersih.116937Please respect copyright.PENANAOYj9aYj3yJ
116937Please respect copyright.PENANAyuMqZiFuX9
Kedua jari tangan Rayhan menyusup masuk ke tali bra Zaskia. Lalu ia menurunkannya dengan perlahan. Tidak sampai disitu saja, Rayhan juga melipat kebawah cup branya, hingga meninggalkan sepasang gunung kembar yang terlihat sangat indah, dengan kedua puting mungil yang kemerah-merahan.116937Please respect copyright.PENANAg8cyAKzJpO
116937Please respect copyright.PENANAMcMYIna2Ks
Rayhan menelan air liurnya, tak tahan dengan keindahan yang ada di hadapannya saat ini.116937Please respect copyright.PENANAg8ySt3lKzW
116937Please respect copyright.PENANA9kHSLdbNR0
"Hisap tetek Kakak Dek!" Pinta Zaskia.116937Please respect copyright.PENANApiMnX78GON
116937Please respect copyright.PENANAPb1ET79Kis
Rayhan menangkup payudara Zaskia. "Cuman di hisap saja Kak?" Goda Rayhan, dia meremas lembut gumpalan daging gemuk yang berada di telapak tangannya.116937Please respect copyright.PENANAHDVvC11NUT
116937Please respect copyright.PENANAMsbj940F2K
"Oughkk... Enak! Lakukan sesuka kamu Dek. Tetek Kakak milik kamu sayang." Ujar Zaskia dengan suara mendesah, membuat Rayhan semakin bersemangat mengerjai sepasang payudara Zaskia yang sempurna itu.116937Please respect copyright.PENANAsUeTSc9eWb
116937Please respect copyright.PENANARFHZinFr9m
Anak remaja itu memposisikan Kakak kandungnya untuk duduk diatas meja rias. Lalu Rayhan membungkukkan tubuhnya, sembari mendekatkan wajahnya di hadapan payudara Zaskia. Mulutnya terbuka lebar, dan melahap payudara Zaskia. Sementara tangannya yang menganggur meremas payudara Zaskia.116937Please respect copyright.PENANAlfX42EMSki
116937Please respect copyright.PENANAXQuDNxH8Fx
"Oughkk...!" Desah Zaskia.116937Please respect copyright.PENANAtwD5HQPTp9
116937Please respect copyright.PENANAf24YNxoITZ
Kedua tangan Zaskia mencengkram erat pinggiran meja hias miliknya dengan wajah cantiknya yang mendongak keatas, merasakan setiap sentuhan di payudaranya yang merangsang tubuh indahnya.116937Please respect copyright.PENANAoYFULjV9Ox
116937Please respect copyright.PENANAcMyvgnvPVT
Secara bergantian Rayhan merangsang, menyentuh payudara Zaskia dengan bibir, lidah dan tangannya. Ia juga meninggalkan bekas merah di sana.116937Please respect copyright.PENANAWXICKNjlZJ
116937Please respect copyright.PENANAlnaKYxsXY6
"Aahkkk... Ray! Aduh... Kakak gak tahan sayang!" Erang Zaskia.116937Please respect copyright.PENANA3v4XxViVPL
116937Please respect copyright.PENANAhGJW5bHEs1
Rayhan menggigit puting Zaskia, sembari membelai paha mulus Kakak kandungnya yang selama ini selalu tersembunyi di balik gamisnya.116937Please respect copyright.PENANA33sPfmucsT
116937Please respect copyright.PENANA2IEZE2Cmu3
Jemari Rayhan terus naik, menuju gundukan tebal yang berada diantara kedua paha mulus Zaskia. Jari telunjuknya menyentuh lembut lembah terlarang tersebut, lalu bergerak mengikuti garis vagina Zaskia.116937Please respect copyright.PENANAyWQ3yf9Mxe
116937Please respect copyright.PENANAud7z7PROrP
"Aduh Dek! Enaaak." Pinggul Zaskia tersentak-sentak.116937Please respect copyright.PENANAc9IX7kMyj3
116937Please respect copyright.PENANADr7rUonJ0u
Telapak tangan kanannya meremas lengan kanan Rayhan yang jarinya tengah membelai, menjamah vaginanya.116937Please respect copyright.PENANAoG206zepFL
116937Please respect copyright.PENANA5RPrrLcZxe
"Apanya yang enak Kak?" Goda Rayhan.116937Please respect copyright.PENANAXJFqGHU6dO
116937Please respect copyright.PENANA1jORG1N21h
Zaskia menggigit bibir bawahnya, membuatnya terlihat sensual. "Itu Kakak sayang, enak!" Desah Zaskia, wajahnya bersemu merah karena malu.116937Please respect copyright.PENANABn4B4pSp7s
116937Please respect copyright.PENANA7sNtqHyUF4
"Iya apa? Adek gak ngerti Kak."116937Please respect copyright.PENANAEuYogufPAA
116937Please respect copyright.PENANArjZvmiLZ78
"Vagina Kakak?"116937Please respect copyright.PENANAQjtMNg83Pk
116937Please respect copyright.PENANA0dTwzwUIf3
"Eh... Ini namanya memek Kakak!" Bisik Rayhan, ia menarik celana dalam Zaskia keatas, sehingga permukaan kain G-string Zaskia menggesek-gesek bibir kemaluannya.116937Please respect copyright.PENANALmRdUt38v9
116937Please respect copyright.PENANAA2AgFgQ5Vc
Zaskia mendekap mulutnya, ia merasakan cairan cintanya keluar semakin banyak. "Aduh... Aahkkk... Enak! Eehmm..." Desah Zaskia, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha melawan rasa nikmat yang di berikan Rayhan kepada dirinya.116937Please respect copyright.PENANA2a2OlDCmMA
116937Please respect copyright.PENANAP47LxMUFay
"Jawab Kak." Desak Rayhan.116937Please respect copyright.PENANA0p0cv9j9xn
116937Please respect copyright.PENANA85s2x2MSgk
"I-iya Memek Dek!" Jawab Zaskia terputus-putus. "Kakak mau pipis Dek." Melas Zaskia, ia semakin menggelinjang tidak beraturan, ketika orgasme itu hampir tiba.116937Please respect copyright.PENANAESBp7dOs6z
116937Please respect copyright.PENANACA7M3ELI84
Rayhan tersenyum tipis. Ia ingin sedikit mengerjai Kakaknya sehingga ia menghentikan aksinya sejenak. Zaskia yang hampir saja klimaks mencoba menarik tangan Rayhan agar kembali menarik-narik celana dalamnya. Tetapi Rayhan menolaknya, ia malah meminta Zaskia untuk kembali turun dari atas meja hiasnya.116937Please respect copyright.PENANAWKc93lpP1i
116937Please respect copyright.PENANAAcTn8AWQ45
Zaskia hanya pasrah menuruti kemauan Rayhan, walaupun ia merasa kecewa.116937Please respect copyright.PENANAW5AAf0GcET
116937Please respect copyright.PENANAuaf4rSJV4D
Mereka kembali berciuman selama beberapa detik. Kemudian Rayhan meminta Zaskia untuk menghadap kearah cermin meja riasnya. Rayhan menarik pantat Zaskia agar sedikit menungging.116937Please respect copyright.PENANAjTu49IGw9c
116937Please respect copyright.PENANAbVlL9r5Tab
"Kamu mau apa Dek?" Tanya Zaskia. Kedua sikunya bertumpu diatas meja rias.116937Please respect copyright.PENANA86itL14Hn8
116937Please respect copyright.PENANAs7mnQvOVxr
Anak remaja berusia belasan tahun itu tidak menggubrisnya. Ia membelai punggung telanjang Zaskia. Lalu melepas pengait bra Zaskia dengan perlahan dan melempar bra berwarna hitam itu ke sembarang tempat.116937Please respect copyright.PENANAuywR08ZKAH
116937Please respect copyright.PENANA0Zqy7PA9yz
Belaian kuku Rayhan turun menuju pinggang ramping Zaskia, membuat wanita yang sampai detik ini masih menjaga kesuciannya itu menggelinjang geli.116937Please respect copyright.PENANAWfLFAS43z3
116937Please respect copyright.PENANAIpkwU7wjCq
Rayhan berlutut di belakang tubuh Zaskia. Sementara telapak tangannya membelai bongkahan pantat Zaskia yang besar tapi sangat kencang. Jari telunjuknya menyusup dan mengait tali G-string yang menyelip di dalam belahan pantatnya. Dengan satu tarikan, tali G-string tersebut membetot bibir kemaluan Zaskia yang telah berlendir.116937Please respect copyright.PENANASFOp5B93ph
116937Please respect copyright.PENANApNzjVXgqwP
"Auwww!" Pekik Zaskia manja.116937Please respect copyright.PENANA1z3VPjjNO1
116937Please respect copyright.PENANAJkJCuLoPux
Mata mereka berusaha kembali bertemu, dan sedetik kemudian mereka berdua sama-sama tersenyum.116937Please respect copyright.PENANAEhYuxjopIA
116937Please respect copyright.PENANAncmSNKbolX
Kedua tangan Rayhan meraih pinggiran G-string yang di kenakan Kakaknya. Lalu dengan perlahan ia menarik turun kedua sisi celana dalam Zaskia, hingga melewati betisnya yang masih terbungkus kaos kaki berwarna putih. Dan lagi Rayhan membuang salah satu penutup tubuh Zaskia.116937Please respect copyright.PENANAlaM05j7qFO
116937Please respect copyright.PENANAM0J84KH6uh
"Dek!" Lirih Zaskia malu.116937Please respect copyright.PENANAOjScotya0d
116937Please respect copyright.PENANAYEzwXvTZ8I
Wanita cantik berusia 24 tahun itu menatap sayu kearah Rayhan, ketika anak remaja itu membuka pipi pantatnya, hingga anus dan lobang vaginanya terlihat jelas oleh Adiknya. Sebagai wanita yang amat menjaga privasi nya itu, tentu apa yang di lakukan Rayhan sangat memalukan baginya. Tetapi di sisi lain, ia tertantang untuk melanjutkan kegilaannya.116937Please respect copyright.PENANAbWlesvLox2
116937Please respect copyright.PENANAl8r9T0yB9i
Mula-mula Rayhan mencium bongkahan bokong Zaskia yang padat berisi itu. Lidahnya menjilati setiap inci pantatnya, terus turun menuju lubang sempit yang terlihat seperti kuncup bunga mawar yang belum mekar. Zaskia tersentak kaget saat merasakan lidah Rayhan menyapu lobang anusnya.116937Please respect copyright.PENANAnLwyHHutqC
116937Please respect copyright.PENANAbGP1b1AhRB
Dia menatap Adik kandungnya tak percaya sembari menggelengkan kepalanya. Tetapi ia juga tidak bisa menghentikan aksi Rayhan, karena sejujurnya ia menikmati sensasinya.116937Please respect copyright.PENANA9AHInVfzit
116937Please respect copyright.PENANAfUK9a2cKNP
"Ahkk... Dek! Kamuuu... Aduh!" Pantat Zaskia terdorong ke depan ketika ujung lidah Rayhan menusuk anusnya.116937Please respect copyright.PENANA7knmekaL18
116937Please respect copyright.PENANABbNIC4Yrac
Rasa asin di ujung lidah Rayhan, mengantarkan getaran nikmat ke sekujur tubuhnya. Membuat Rayhan semakin betah berlama-lama menjilati anus Kakak kandungnya. Sementara jemari Rayhan yang lainnya, membelai bibir kemaluan Zaskia. Ia menggosok-gosok clitoris Zaskia yang semakin membengkak.116937Please respect copyright.PENANAHekTz2SRR0
116937Please respect copyright.PENANASgQlUxRLaS
Zaskia membenamkan wajahnya di atas meja. Wajah cantiknya meringis menahan rasa nikmat yang luar biasa. Bahkan jauh lebih nikmat dari sebelumnya.116937Please respect copyright.PENANA8qnKnpDwF3
116937Please respect copyright.PENANAo0qcXDRQjv
Kombinasi lidah Rayhan yang bermain di anus dan jarinya yang menggosok clitoris Zaskia. Membuat wanita muda itu dengan cepat kembali di kuasai birahi. Tubuh menegang, dan keringat dingin mengucur deras, membasahi tubuh mulusnya. Ketika orgasme yang tadi tidak kunjung datang, kini sudah tidak bisa dihentikan lagi.116937Please respect copyright.PENANAkurk9ojkmE
116937Please respect copyright.PENANAR65URAQhsY
Tubuhnya bergetar hebat, matanya terbelalak lebar dengan wajah bersemu merah seperti kepiting rebus.116937Please respect copyright.PENANAynNpLYYlcz
116937Please respect copyright.PENANAgoVysW3aL6
"Adeeeeeeeeeeekkkkkkkk..... Banguuuuuuunnn...."116937Please respect copyright.PENANAHJwl2OuAvq
116937Please respect copyright.PENANAY7GlNdqoON
Ngiiiiiiiiing.....116937Please respect copyright.PENANAhD7swSCO4p
Tubuh Rayhan tersentak kaget, dan telinganya terdengar suara dengungan yang membuatnya harus mengusap-usap telinga bagian kanannya untuk menghilangkan efek dengungannya.116937Please respect copyright.PENANAuE0bm6U8Z7
116937Please respect copyright.PENANAGeC0aceOYu
Rayhan menoleh ke samping, ia melihat seorang wanita cantik tengah berjongkok di samping tempat tidurnya dengan senyuman iblis tanpa dosa, setelah mengacaukan mimpin indahnya. Rayhan mengeram kesal, tapi tentu saja ia tidak akan pernah berani berteriak di depan Kakak kandungnya.116937Please respect copyright.PENANAcrD3oJpWNp
116937Please respect copyright.PENANAZSJWTjYAH5
Zaskia mengangkat alisnya. "Masih mau tidur?" Ledek Zaskia. Rayhan mendesah pelan.116937Please respect copyright.PENANAN1KKGmXRox
116937Please respect copyright.PENANA2LAZot6R3S
"Nyebelin!" Sungut Rayhan.116937Please respect copyright.PENANAA5vVvpmoyg
116937Please respect copyright.PENANAtHPelAHkdC
"Bodoh." Zaskia tertawa tipis. "Kamu sih Dek, di bangunin baik-baik gak bangun. Ya udah Kakak pake cara terakhir buat membangunkan kebo kayak kamu." Ujar Zaskia senang, karena berhasil mengerjai Adik kandungnya.116937Please respect copyright.PENANAz4K5DQgFmY
116937Please respect copyright.PENANAIMeKaEe3dK
"Sakit ni." Rengek Rayhan.116937Please respect copyright.PENANAyY4TUn2fc5
116937Please respect copyright.PENANAWuXR8TxDo2
Zaskia mendekat, ia duduk di tepian tempat tidur Adiknya. "Sakit ya? Kaciaaan... Cini-cini biar Kakak tiup." Ujar Zaskia dengan nada suara yang di buat menirukan anak kecil. Jemari halusnya menyentuh daun telinga Rayhan, sembari meniup kuping Rayhan.116937Please respect copyright.PENANAjSnv8uxiHi
116937Please respect copyright.PENANAJzphvdQovV
Jantung Rayhan berdetak kian cepat saat ia dapat melihat jelas bibir merah Zaskia yang meruncing ke depan, seakan meminta untuk di lumat. Gleeek... Rayhan menelan air liurnya dengan bersusah paya, menahan birahinya yang di rasakan semakin membara. Andai saja yang ada di sampingnya saat ini bukan saudara kandungnya, mungkin Rayhan akan nekat memperkosanya.116937Please respect copyright.PENANAzs9q6y91aT
116937Please respect copyright.PENANAANiogSEDcK
"Udah sembuh!" Ujar Zaskia sembari mengucek rambut Adiknya.116937Please respect copyright.PENANAWBc7U46ND5
116937Please respect copyright.PENANAL7Sr9gcXkW
"Terimakasih ya Kak!"116937Please respect copyright.PENANAw8lQ6h9Atw
116937Please respect copyright.PENANA6u5mm8Fj4U
Zaskia menganggukkan kepalanya. "Sama-sama adikku sayang! Sekarang kamu ambil wudhu ya, waktu subuh sudah mau hampir habis." Ujar Zaskia.116937Please respect copyright.PENANAokgXvRes3Q
116937Please respect copyright.PENANAa6c07Dsxzg
Rayhan menyingkap badcover yang menutupi sebagian tubuhnya, lalu turun dari atas tempat tidurnya. Ia berdiri sejenak di depan Kakaknya sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya yang dirasa kaku. Sementara Zaskia yang berada di dekatnya tampak meringis ketika matanya tidak sengaja melihat tonjolan di celana Rayhan yang sangat besar.116937Please respect copyright.PENANAlziILbpk5U
116937Please respect copyright.PENANAdmfhB3fhp1
Walaupun Rayhan Adik kandungnya, tetapi tetap saja sebagai seorang wanita dewasa, ia juga memiliki rasa penasaran dengan bentuk kelamin Rayhan yang sepertinya besar dan panjang.116937Please respect copyright.PENANAMuer3w6YLD
116937Please respect copyright.PENANA2EXn9jYdf1
"Tunggu Ray!" Cegah Zaskia ketika Rayhan hendak keluar kamar. "Mandi wajib dulu." Bisik Zaskia nyaris tidak terdengar sembari menunjuk tonjolan di celana Rayhan menyisakan bercak sperma Rayhan di sana.116937Please respect copyright.PENANA4hh0FowcxW
116937Please respect copyright.PENANAyAJHwDYBmN
Mata Rayhan tertuju di celananya. "Eh... Iya, maaf Kak!" Lirih Rayhan, tapi ia tidak berusaha menutupinya.116937Please respect copyright.PENANAihHWYh8S3x
116937Please respect copyright.PENANA99X8rJ0n7M
"Kebiasaan!" Sungut Zaskia.116937Please respect copyright.PENANAR9ualbtKvd
116937Please respect copyright.PENANAYSTpAvg063
*****116937Please respect copyright.PENANA6ZKJY0W27H
116937Please respect copyright.PENANAU6RP8eRPQG
116937Please respect copyright.PENANAsVR7DGUo9C
116937Please respect copyright.PENANA8pwl4ej8lT
Tidak terasa sudah setengah tahun Rayhan tinggal di pesantren. Awalnya ia menolak keras ketika Ibunya meminta dirinya untuk tinggal di pesantren, karena Rayhan merasa pesantren bukanlah tempatnya. Tetapi setelah di bujuk oleh Zaskia, akhirnya Rayhan bersedia mondok di pesantren. Dan ternyata pesantren tidak seburuk yang ia pikirkan dulu.116937Please respect copyright.PENANAaVl899OM4j
116937Please respect copyright.PENANAAMJx8o0xAr
Tata cara mengajar mereka kini lebih modern dan tentunya di padu dengan pelajaran agama yang memang lebih dominan dari pada pelajaran umum. Awalnya Rayhan memang sedikit ke sulitan untuk beradaptasi, tetapi Kak Zaskia dengan sabar menyemangati dan membimbingnya hingga akhirnya ia mulai terbiasa dengan lingkungan barunya yang ternyata sangat menyenangkan.116937Please respect copyright.PENANAJDyxyKazbr
116937Please respect copyright.PENANAjb4rwm1Z63
Ya... Menjadi santri bukan hal yang menyedihkan, bahkan sangat menyenangkan. Apa lagi Rayhan kini tinggal berdua dengan Kakak kandungnya yang sudah sejak dulu ia kagumi. Bahkan mimpi basah pertamanya bersama Zaskia.116937Please respect copyright.PENANAF06j6vQVtM
116937Please respect copyright.PENANALPM5XYWtK8
Mereka baru saja selesai sarapan. Rayhan membantu Zaskia membawakan piring kotor menuju wastafel. Seperti biasanya mereka berbagi tugas. Zaskia mencucinya, sementara Rayhan membilas piring maupun gelas minuman mereka. Karena peralatan makan mereka yang tidak begitu banyak membuat pekerjaan mereka cepat selesai116937Please respect copyright.PENANAEzn3CHkDC7
116937Please respect copyright.PENANAFBXr7vFPKz
"Kak, aku pamit dulu ya!" Ujar Rayhan.116937Please respect copyright.PENANAXusMJvP32V
116937Please respect copyright.PENANAODT4eBgGEL
Zaskia menganggukan kepalanya. "Rajin-rajin sekolahnya jangan bandel." Nasehat Zaskia, sembari memberikan tangannya untuk di cium Rayhan.116937Please respect copyright.PENANAK6f2ZiE10H
116937Please respect copyright.PENANAAQa5OP5xSB
Zaskia dapat merasakan betapa hangatnya bibir Rayhan ketika menyentuh punggung tangannya.116937Please respect copyright.PENANACHyNtBVmd9
116937Please respect copyright.PENANA0YSbgqinpI
"Iya Kak!" Jawab Rayhan.116937Please respect copyright.PENANAAGWGJj94XD
116937Please respect copyright.PENANAynZtkERWQC
"Ini baru adik Kakak!" Ujar Zaskia senang.116937Please respect copyright.PENANAf4BTS8O9ti
116937Please respect copyright.PENANAt1jpDhxGEo
Wanita berusia 24 tahun tersebut, sempat mangantar Rayhan sampai ke depan pintu rumah mereka. Zaskia kembali masuk ketika bayangan Rayhan benar-benar menghilang dari dalam pandangannya.116937Please respect copyright.PENANA4dBAjFLMo1
116937Please respect copyright.PENANA52YDP9TkRG
Di jalan setapak, yang di lapisi krikil Rayhan melangkah gontai menuju rumah sahabatnya. Sesekali matanya berkeliaran memandangi beberapa santri wati yang tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sungguh Rayhan merasa begitu beruntung, karena rumah Kakaknya berada di kompleks putri, sehingga ia bisa setiap hari mencuci mata.116937Please respect copyright.PENANAyDWK6Qmu1S
116937Please respect copyright.PENANAKvuN9R6sPU
Ketika lagi asyik-asyiknya memandangi santri wati, tiba-tiba seseorang menegur Rayhan membuatnya terpaksa menghentikan langkah kakinya.116937Please respect copyright.PENANAXxXzqSB1og
116937Please respect copyright.PENANAx9jtauQN6b
"Kamu bisa bantu Ustadza Ray?" Tanya seorang wanita yang tengah berdiri sembari meluruskan pinggangnya. Tampak di hadapannya ada sebuah baskom yang berukuran besar, dan di dalamnya terdapat pakaian yang baru saja selesai di cuci.116937Please respect copyright.PENANA040ah3c68M
116937Please respect copyright.PENANAAJRix8qnD4
Rayhan menghampiri wanita berhijab ungu tersebut. "Apa yang bisa ana bantu Ustadza?" Tanya Rayhan.116937Please respect copyright.PENANATHbjDjNlIa
116937Please respect copyright.PENANAchPnYgtoIR
"Bantu Ustadza membawa baskom ini ke sana." Dewi menunjuk tiang jemuran yang berada tidak jauh dari Rayhan.116937Please respect copyright.PENANASHkHqx9Ui3
116937Please respect copyright.PENANAZUIXurNrN9
Tanpa banyak bicara, Rayhan segera mengambil baskom tersebut, dan harus di akui baskom tersebut cukup berat. Rayhan yakin, kalau Ustadza Dewi sudah cukup lama tidak mencuci pakaiannya hingga bisa sebanyak ini.116937Please respect copyright.PENANAhBJw1dPTJ2
116937Please respect copyright.PENANAjqdRX7L2Ez
Rayhan membawa baskom tersebut dan meletakkannya di dekat tiang jemuran.116937Please respect copyright.PENANAgvfsqyAQmm
116937Please respect copyright.PENANAUeThcGgJt0
"Syukraan Ray!"116937Please respect copyright.PENANAg2LxuCcPg2
116937Please respect copyright.PENANAlssQddWOsK
"Syukraan lak maratan uhkraa." Jawab Rayhan sembari tersenyum manis kearah Dewi.116937Please respect copyright.PENANAUg6wGqT9MI
116937Please respect copyright.PENANAORlsJYJnkU
"Boleh minta tolong lagi?"116937Please respect copyright.PENANARs0FJGU0f6
116937Please respect copyright.PENANAKbgSJTC795
Rayhan mengangguk cepat. "Tentu saja boleh Ustadza! Apa yang bisa ana bantu?" Tanya Rayhan, yang diam-diam tengah mengamati gamis Ustadza Dewi yang sedikit ngejiplak karena terkena percikan air.116937Please respect copyright.PENANA6K9a3NXAV3
116937Please respect copyright.PENANAspgsqqDH02
"Tolong temani Ustadza menjemur pakaian! Kamu bisa lihat sendiri kan? Banyak sekali yang harus di jemur." Keluh Dewi, ia menyeka keringat yang membasahi dahinya. Ya... Sudah satu Minggu ini pesantren Tauhid di guyur hujan deras, sehingga ia tidak ada satupun pakaian yang bisa ia jemur.116937Please respect copyright.PENANAMzBbdAe5Qu
116937Please respect copyright.PENANAQLz7UMiWWL
Beruntung pagi ini cuaca cukup bersahabat. Dan Dewi berharap hari ini hujan tidak turun agar pakaiannya bisa cepat kering.116937Please respect copyright.PENANAsmOB8MmoCl
116937Please respect copyright.PENANA804Z4NzwjE
Rayhan mengerti, ia segera mengambil yang berat-berat terlebih dahulu seperti gamis milik Ustadza Dewi dan anaknya. Setelah memeras pakaian tersebut Rayhan menggantungkannya di tali jemuran yang terbuat dari kawat yang cukup tebal.116937Please respect copyright.PENANAgurerG7XF5
116937Please respect copyright.PENANAfrFxYDqJWA
"Kamu yang jemur, Ustadza yang memerasnya." Saran Ustadza Dewi.116937Please respect copyright.PENANAmFpEyNVlZU
116937Please respect copyright.PENANAmoy8I3tp1o
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu Ustadza! Biar ana saja yang melakukannya." Ujar Rayhan, tapi Dewi tentu saja tidak tega kalau semuanya di lakukan Rayhan seorang diri.116937Please respect copyright.PENANAKA4ithmwYo
116937Please respect copyright.PENANAENjZ3Wfzfz
"Tidak apa-apa Ray! Biar cepat selesai."116937Please respect copyright.PENANAowUmVnBJzw
116937Please respect copyright.PENANAVEPVdGHY1w
Ustadza Dewi menyampirkan jilbab lebarnya kebelakang, agar tidak menganggu. Lalu ia membungkuk untuk memeras pakaian miliknya. Dan pada saat bersamaan, Rayhan tengah melihat kearahnya. Mata Rayhan terbelalak, ketika ia tidak sengaja melihat belahan payudara Ustadza Dewi dari kancing gamis yang terbuka.116937Please respect copyright.PENANA79L8qoFYNK
116937Please respect copyright.PENANAJ0clpFtR0i
Pemandangan indah tersebut tentu saja membuat Rayhan menjadi gugup. Tapi ia dengan cepat berhasil menenangkan dirinya. Tapi diam-diam Rayhan tetap mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi yang cukup menggoda kelakiannya.116937Please respect copyright.PENANA9AQuTgNWRr
116937Please respect copyright.PENANAmmXM3wh4wi
"Terimakasih ya Ray! Kamu baik sekali." Puji Dewi, ia kembali memamerkan senyuman indahnya.116937Please respect copyright.PENANAmIioaUOeIc
116937Please respect copyright.PENANAVx9XnnG4Wj
Pundak Rayhan sedikit naik mendapat pujian dari salah satu Ustadza idolanya itu. "Bukankah Ustadza yang pernah mengajarkan ana kalau kita sesama muslim harus saling membantu satu sama lainnya." Jelas Rayhan, membuat Dewi merasa bangga akan perbuatan terpuji muridnya.116937Please respect copyright.PENANAV5U5Y1S9W6
116937Please respect copyright.PENANAV29FA7BL7x
"Antum benar Ray! Orang yang suka membantu sesamanya akan mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan." Tambah Dewi. Tapi Rayhan tidak begitu mendengarnya, ia terlalu fokus kearah payudara Ustadza Dewi.116937Please respect copyright.PENANAeG2RDnl9YL
116937Please respect copyright.PENANAozs1idFFEZ
Wajar saja kalau Rayhan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan matanya. Mengingat wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza yang selama ini selalu menjaga penampilannya dengan berpakaian yang sangat tertutup. Tetapi siapa yang menyangkah, ia malah mendapatkan kesempatan bisa melihat sepasang gunung kembar milik Ustadza Dewi.116937Please respect copyright.PENANA0rBb2etNis
116937Please respect copyright.PENANAlThAJWQQGi
Seperti pepatah yang mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan itu terjadi kepada Rayhan. Aksinya yang suka mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi, akhirnya ketahuan juga.116937Please respect copyright.PENANAgFPxDjB7KS
116937Please respect copyright.PENANAVVbGi0Soti
Dewi menangkap basah mata Rayhan yang tengah melirik kearah belahan payudaranya. Tetapi bukannya menegur apa lagi marah, Dewi malah berfikir ingin memberi sedikit hadiah untuk Rayhan, karena pemuda tersebut sudah membantunya dengan tulus. Bagi Dewi tidak ada salahnya kalau dirinya sedikit berbagi.116937Please respect copyright.PENANA7j1IEDI4aj
116937Please respect copyright.PENANAjZIpFImgSL
"Capek Ray!" Keluh Dewi, ia kembali merenggangkan pinggang.116937Please respect copyright.PENANAJuKHvG0Zp0
116937Please respect copyright.PENANAcZjzB1VwEl
Kemudian ia duduk beralaskan tanah, kedua lututnya ia lipat keatas sehingga bagian bawah gamisnya terbuka. Mata Rayhan terbelalak lebar ketika melihat isi yang ada di dalam gamis Ustadza Dewi.116937Please respect copyright.PENANAl7iWrBscEh
116937Please respect copyright.PENANAhunNn9Hv8y
Terlihat sepasang paha mulus Dewi yang tanpa cacat, dan kain segitiga berwarna hitam yang membalut selangkangannya. Keindahan yang terpampang di hadapannya, membuat tubuh pemuda itu menegang. Raut wajah Rayhan mendadak berubah, sementara nafasnya mulai terasa berat. "Gleeek..." Dengan bersusa paya Rayhan menelan air liurnya yang terasa hambar.116937Please respect copyright.PENANALF9QYy9VoD
116937Please respect copyright.PENANA6luxsX2DwO
Gila... Benar-benar gila apa yang dilakukan Dewi. Sebagai seorang Ustadza seharusnya ia tidak menggoda muridnya, apa lagi dengan cara memamerkan auratnya di depan pria yang bukan muhrimnya. Tapi Dewi malah melakukannya, seakan ia tidak takut akan azab yang menimpa dirinya atas perbuatannya.116937Please respect copyright.PENANAXoS9bcrABB
116937Please respect copyright.PENANAv9ei4T90To
Janganlah sesekali kalian mengumbar aurat, karena sesungguhnya, itu bagian dari syetan.116937Please respect copyright.PENANA2nBEpKMAIe
116937Please respect copyright.PENANAsUMZPb37Ew
"Kok bengong?" Tegur Dewi.116937Please respect copyright.PENANAPbLbAOZnYV
116937Please respect copyright.PENANAoTpvoSatGw
Rayhan tersentak sadar atas kekhilafannya. "Eh... Iya Ustadza, biar ana saja yang menyelesaikannya. Ustadza istirahat saja dulu." Saran Rayhan, Ustadza Dewi tersenyum sembari menyebarkan kedua kakinya hingga semakin terbuka.116937Please respect copyright.PENANArHBsZtZiDZ
116937Please respect copyright.PENANANtbKor79Hg
Rayhan berjongkok di depan Dewi sembari memeras pakaian Dewi yang masih basah. Tetapi matanya sesekali mengintip kearah selangkangan Ustadza Dewi yang terlihat gemuk.116937Please respect copyright.PENANAdlIeANW5V9
116937Please respect copyright.PENANAAaJV7K5UDZ
Satu persatu Rayhan menjemur pakaian Dewi, dan selama itu juga Rayhan merasa sangat tersiksa. Belum lagi ketika ia harus memegang dalaman Ustadza Dewi dan putrinya Nikita, dengan berbagai warna dan bentuknya yang terkadang aneh. Ada yang berenda, ada yang berbentuk seperti tali, kupu-kupu, dan ada juga yang di bagian bawahnya terbuka.116937Please respect copyright.PENANAcpSj7gjVan
116937Please respect copyright.PENANAFPx4xQdnXj
"Akhirnya selesai juga." Rayhan mendesah puas.116937Please respect copyright.PENANAKIdKfGILD0
116937Please respect copyright.PENANAdeCbz8TsSh
Dewi tersenyum lalu ia berdiri. Sekali lagi Rayhan melihat celana dalam Dewi untuk terakhir kalinya. "Terimakasih banyak Ray! Ustadza gak tau deh kalau gak ada kamu." Ujar Dewi, ia merasa puas atas pekerjaan Rayhan yang cukup rapi dalam menjemur pakaiannya di tiang jemuran.116937Please respect copyright.PENANA6fb1BSJXpk
116937Please respect copyright.PENANAdt5OCWdXbG
"Sama-sama Ustadza, saya senang bisa membantu Ustadza! Kalau nanti ada lagi yang bisa ana bantu, Ustadza bilang aja. Insyaallah ana akan bantu." Ujar Rayhan.116937Please respect copyright.PENANAMe0XI9abnG
116937Please respect copyright.PENANABq26LxwkDm
"Tentu, Ustadza akan memanggil kamu."116937Please respect copyright.PENANAPH0E6j0sYq
116937Please respect copyright.PENANARnHhh1QYhZ
"Kalau begitu ana pergi dulu Ustadza!" Pamit Rayhan.116937Please respect copyright.PENANA7f3HHEMBIx
116937Please respect copyright.PENANAbPT1ZNdmTN
Dewi mengangguk. "Ya, hati-hati di jalan. Sekolah yang rajin biar bisa jadi orang besar." Nasehat Dewi.116937Please respect copyright.PENANAk34bdcIDFN
116937Please respect copyright.PENANAfXBgsRYCy6
"Insyaallah Ustadza."116937Please respect copyright.PENANAqffHDHc6LX
116937Please respect copyright.PENANA1QTJYQB28C
Setelah kepergian Rayhan, Dewi memasukan tangannya kedalam gamisnya. Ia mendapatkan selangkangannya yang sudah terlalu basah. "Anak itu membuatku terangsang." Gumam Dewi. Ia tersenyum nakal.116937Please respect copyright.PENANAJoVJSwBIAf
116937Please respect copyright.PENANAmATqMMDH6t
*****116937Please respect copyright.PENANAOE1AMq4pO9
116937Please respect copyright.PENANA3iXENYDRiR
116937Please respect copyright.PENANAMZMZzuS0xZ
116937Please respect copyright.PENANAgVykzX1ojb
3 jam sebelumnya di tempat yang berbeda...116937Please respect copyright.PENANA2xxHsXsNMX
116937Please respect copyright.PENANAoG1Z6HGa1p
Di dalam kamar berukuran 5X6 itu terdapat sepasang Suami Istri yang baru saja selesai beribadah. Laras melepas mukenanya, dan tidak lupa ia melipatnya agar rapi. Lalu meletakkan kembali mukena miliknya di gantungan khusus yang beradah di samping lemari besar pakaian miliknya.116937Please respect copyright.PENANAeniqz0lu9W
116937Please respect copyright.PENANAR6JGgJrgpk
KH Umar tersenyum memandang Istrinya. Wanita yang telah menemaninya selama sepuluh tahun terakhir, setelah mendiang Istri pertamanya meninggal dunia.116937Please respect copyright.PENANAU4RxEUlgw9
116937Please respect copyright.PENANAv40agMhAO5
"Kenapa Bi?" Tanya Laras, setelah menangkap basah mata Suaminya yang tengah memandangi lekuk tubuh indahnya.116937Please respect copyright.PENANAeAGfuXJC12
116937Please respect copyright.PENANAUIEkESXnUH
KH Umar mendekati Istrinya, lalu memeluknya dari belakang. "Apakah Abi sudah tidak boleh memandang tubuh indah Umi." Bisik KH Umar di dekat telinga Istrinya.116937Please respect copyright.PENANASrMqCHZU8J
116937Please respect copyright.PENANASGeEXQr3Y9
"Boleh dong Bi! Kan Umi milik Abi." Laras memutar tubuhnya hingga mereka berhadap-hadapan.116937Please respect copyright.PENANAyLdHx9BTvV
116937Please respect copyright.PENANArsL6Ul6v8E
Kedua tangan Laras membelai wajah keriput KH Umar yang di tumbuhi jenggot panjang yang mulai memutih di makan usia. Ya... Sekilas mereka berdua seperti anak dan orang tua, mengingat jauhnya perbedaan usia mereka berdua. Saat ini KH Umar sudah berusia 76 tahun, sementara Laras baru berusia 42 tahun.116937Please respect copyright.PENANA0bub0UPPPF
116937Please respect copyright.PENANAAqCyLPZdzM
KH Umar mendekatkan bibir hitamnya ke bibir merah Istrinya. Ia mengecup mesrah bibir Laras, dan Laras mencoba membalas lumatan bibir Suaminya.116937Please respect copyright.PENANAG1tdzmKuw8
116937Please respect copyright.PENANA0L24F6AwVn
Mereka berciuman selama beberapa detik. Kemudian KH Umar membawa Laras menuju ke pembaringan. Pria berusia 76 tahun itu menanggalkan sarungnya, sementara Laras menanggalkan celana tidurnya sekaligus dalamannya.116937Please respect copyright.PENANAYAaJj7DZoW
116937Please respect copyright.PENANA9eirUczXZa
"Ayo Bi!" Ajak Laras.116937Please respect copyright.PENANAFNlaA92o15
116937Please respect copyright.PENANAr9fofRf4mB
KH Umar menindih tubuh Laras yang telah membuka kedua kakinya selebar mungkin. Tampak bibir KH Umar komat-kamit membaca doa. Selesai berdoa KH Umar menusukan kemaluannya yang sudah ereksi.116937Please respect copyright.PENANAcBAvUaIycv
116937Please respect copyright.PENANAg9FJgJzqFj
Laras dapat merasakan sedikit geli di kemaluannya ketika penis KH Umar masuk kedalam rongga kemaluannya.116937Please respect copyright.PENANA4hbiblhDer
116937Please respect copyright.PENANAQyCjw8q0LA
"Aahkk...!" Desah KH Umar, ketika merasakan jepitan vagina Istrinya yang terasa begitu sempit. Maklum saja, Laras belum pernah melahirkan, sehingga vaginanya masih terasa seret walaupun di masuki penis KH Umar yang tergolong kecil dan agak lembek.116937Please respect copyright.PENANAmF0Mf55SLY
116937Please respect copyright.PENANArnkb68qTkT
Laras memejamkan matanya, berusaha menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua. Seiring dengan waktu wanita yang telah memasuki kepala empat itu akhirnya mulai terbakar birahi, membuat vaginanya menjadi semakin licin karena lendir kewanitaannya yang mulai basah.116937Please respect copyright.PENANAaOErG07qhm
116937Please respect copyright.PENANAzPLRioHLuO
Tapi sayangnya rasa nikmat itu tidak bertahan lama. Baru beberapa menit KH Umar sudah tidak mampu mempertahankan permainannya. Tubuh tua itu menegang sesaat hingga akhirnya menumpahkan spermanya kedalam rahim Istrinya.116937Please respect copyright.PENANA6e8NKNRY2r
116937Please respect copyright.PENANAQPzoWypVIi
"Terimakasih Umi." Ujar KH Umar sembari rebahan di samping Laras.116937Please respect copyright.PENANAMDXvcTmYI8
116937Please respect copyright.PENANAhDvIyDxlrQ
Walaupun merasa kecewa, Laras tetap berusaha tersenyum semanis mungkin. Karena bagaimanapun juga, kepuasan suaminya menjadi prioritas baginya. "Sama-sama Abi." Jawab Laras sembari turun dari tempat tidurnya.116937Please respect copyright.PENANARst9laMaHt
116937Please respect copyright.PENANAHoqatQCajN
"Oh iya Umi, hari ini keponakan Abi mau ke rumah kita." Ujar KH Umar sembari memandang bulatan pantat Istrinya yang sedikit bergoyang ketika ia mengenakan kembali celana dalamnya. "Mungkin dia akan tinggal beberapa hari di rumah kita." Lanjut KH Umar.116937Please respect copyright.PENANAXkINJwP7VJ
116937Please respect copyright.PENANAojDnCt7e7e
"Siapa Bi?"116937Please respect copyright.PENANAJ9AKmTEl13
116937Please respect copyright.PENANAUKy3lKrOzn
KH Umar tampak mendesah. "Daniel Umi." Jawabnya.116937Please respect copyright.PENANAt6EQXXz4Pr
116937Please respect copyright.PENANAjTvfBsxwfa
"Ooo!" Bibir Laras membulat, sembari melepas baju piyama miliknya yang tampak basah karena keringat. "Aku bangunin Azril dulu ya Bi." Laras mengambil kimono miliknya dan memakainya. Tidak lupa ia juga mengenakan jilbab santai yang tidak begitu besar.116937Please respect copyright.PENANAz5Buj0Cipv
116937Please respect copyright.PENANAUxtXqOahIh
Selepas kepergian Istrinya, KH Umar masih terlihat melamun. Sebenarnya ia tidak yakin untuk membiarkan Daniel tinggal bersama mereka untuk sementara waktu, mengingat Daniel adalah aib bagi keluarga besar KH Umar. Karena perselingkuhan Daniel dengan Ibu Tirinya, membuat saudara KH Umar meninggal dunia karena stres. Tetapi KH Umar juga tidak bisa menolak keponakannya tersebut, karena bagaimanapun juga Daniel masih keluarganya, apa lagi saat ini tidak ada satupun keluarga besarnya mau menampung Daniel yang baru keluar dari hotel prodeo.116937Please respect copyright.PENANA4dYZMRDWvR
116937Please respect copyright.PENANA6HNVZ777Y5
KH Umar berharap keponakannya itu mau berubah. Dan ia pikir Daniel berhak untuk mendapatkan kesempatan ke dua dalam memperbaiki dirinya. Semoga saja dengan Daniel tinggal di pesantren ia bisa menjadi pemuda yang lebih baik lagi.116937Please respect copyright.PENANAzWQ8KrmkZ7
116937Please respect copyright.PENANAY3t0DAT8iD
Sementara itu di kamar sebelah, Laras tengah duduk di pinggiran tempat tidur putranya yang tengah terlelap. Dengan perlahan ia mengusap lembut kening Azril.116937Please respect copyright.PENANAJWPd2Cmd4B
116937Please respect copyright.PENANA1nMZe35DAd
Walaupun anak remaja yang tengah tertidur di dekatnya bukanlah anak kandungnya. Tetap saja Laras sangat menyayangi dirinya seperti anak kandungnya sendiri. Dulu saat Azril masih kecil, Laras ikut merawat dan membesarkannya. Sehingga tidak heran, ketika Kakak nya meninggal, ia di minta untuk menggantikan posisinya menjadi Ibu Azril.116937Please respect copyright.PENANAhSaELcP2g4
116937Please respect copyright.PENANAF2k3hUfUH8
Laras menyandarkan punggungnya, sembari menatap kamar Azril yang selalu rapi. Di pojokan kamarnya terdapat meja belajar, dan rak buku yang tersusun sangat rapi.116937Please respect copyright.PENANAsI4Klu02IU
116937Please respect copyright.PENANAj3dwjN9JMU
Sungguh Laras merasa bangga memiliki anak seperti Azril. Selain patuh terhadap orang tua, Azril juga anak yang berprestasi. Satu bulan yang lalu, mereka merayakan keberhasilan Azril yang telah berhasil menghafal tiga puluh Juzz. Rasanya sangat jarang menemukan anak seusia Azril bisa menghafal 30 juz.116937Please respect copyright.PENANALoKIHddQaG
116937Please respect copyright.PENANAU0mSHC3xaY
"Bangun Nak! Subuh dulu." Panggil Laras lembut.116937Please respect copyright.PENANAH56fRYUkAr
116937Please respect copyright.PENANAwsfFA3LL0D
Tubuh Azril menggeliat, dan sedetik kemudian ia membuka matanya. Laras menyambut pagi Azril dengan senyuman terbaiknya. Dan tanpa di sadari Laras, senyumannya membuat anak remaja tersebut menjadi salah tingkah.116937Please respect copyright.PENANAScEfx7FLDE
116937Please respect copyright.PENANAJSHieQSHpl
Azril segera bangun, ia duduk di atas tempat tidurnya sembari melihat kearah jam dinding kamarnya dengan motif Spiderman. "Astaghfirullah! Sudah setengah enam." Gumam Azril.116937Please respect copyright.PENANAxlxAa7cJEZ
116937Please respect copyright.PENANAUMBOhoiT5S
"Masih ada waktu!" Laras membelai anak rambut Azril.116937Please respect copyright.PENANAuaP2NBk0XG
116937Please respect copyright.PENANATwxu7OBvL4
Laras mengerti kenapa Azril akhir-akhir ini sering bangun terlambat. Sehingga ia memakluminya.116937Please respect copyright.PENANA9JCEDBusvg
116937Please respect copyright.PENANAbnuXSwqO5I
Azril melihat kearah Ibu Tirinya. Dalam diam ia menelan air liurnya yang terasa hambar, ketika matanya menangkap siluet belahan payudara Laras diantara lipatan kimono yang di kenakan Laras. Sebagai anak remaja, sudah sewajarnya kalau Azril terangsang melihat pemandangan indah tersebut.116937Please respect copyright.PENANAD5LPhNfgGw
116937Please respect copyright.PENANAU98EpYmG1W
Tetapi karena Azril anak yang baik, ia cepat sadar akan kesalahannya. Buru-buru Azril membuang mukanya, ia menatap kaligrafi yang ada dinding kamarnya yang bercat putih.116937Please respect copyright.PENANA2JvxAPvdQV
116937Please respect copyright.PENANArITQJObKWx
"Kalau ngantuk tidur lagi aja sebentar." Suruh Laras. Ia merasa tidak tega melihat Azril menahan kantuk.116937Please respect copyright.PENANAnSpBLvxTb2
116937Please respect copyright.PENANA0mKzm0VphB
Azril tersenyum. "Takut kebablasan Umi." Sahut Azril, tanpa melihat kearah Ibu Tirinya. Ia takut kembali khilaf, walaupun setan sudah berusaha membujuk dirinya untuk melihat kearah Laras yang pagi ini tampil seksi.116937Please respect copyright.PENANAT5JVl3KWZI
116937Please respect copyright.PENANAYYUoXPtjAP
Tiba-tiba Laras menarik tangan Azril, membuat tubuh Azril limbung dan jatuh kedalam pelukan Laras. Dan beruntungnya atau sialnya bagi Azril, wajahnya bersandar tepat diatas payudara Ibu Tirinya, benda empuk yang menjanjikan sejuta kenikmatan. Dari jarak yang begitu dekat Azril dapat mencium aroma tubuh Ibunya.116937Please respect copyright.PENANAS5Z4KmfoHF
116937Please respect copyright.PENANAuPa2ttZ6fZ
Laras yang tidak mengerti akan penderitaan Azril, malah mendekap kepala Azril, membuat nafas Azril menjadi tersengal-sengal. Seumur hidupnya, baru kali ini wajahnya menyentuh payudara Laras.116937Please respect copyright.PENANAUUlMRvl3QB
116937Please respect copyright.PENANAgTbVSTxSkI
Azril membuka matanya, dengan tatapan tidak percaya, ia dapat melihat jelas belahan bongkahan payudara Laras yang memang tidak mengenakan bra untuk melindungi payudaranya yang berukuran 36E. Bahkan ia bisa melihat puting Laras yang berwarna kecoklatan sebesar biji kacang.116937Please respect copyright.PENANAJDxxJ63kgN
116937Please respect copyright.PENANA8f74PlxkxQ
Buru-buru Azril menurunkan pandangannya, dan kali ini ia di suguhi pemandangan yang tidak kalah indahnya. Sepasang paha mulus beserta gundukan vagina Laras yang masih tersimpan di balik kain segitiga berwarna hitam yang telah lecek. Lagi Azril menelan air liurnya. Sungguh ia tidak menyangkah, kalau sepagi ini akan di suguhi pemandangan yang begitu indah, sekaligus menyesatkan.116937Please respect copyright.PENANAxtrA1mJU1o
116937Please respect copyright.PENANA65byYG7EgV
"Hafalan... Hafalan... Hafalan..." Azril bergumam pelan. Ia percaya salah satu yang merontokkan hafalan salah satunya adalah hawa nafsu.116937Please respect copyright.PENANA4ePobnBOtw
116937Please respect copyright.PENANAsgKRPuUX2W
Laras mengecup lembut ubun-ubun kepala Azril. "Gimana hafalan kamu sayang?" Tanya Ashanty, ia sama sekali tidak sadar, kalau sikapnya yang bermaksud ingin membuat Azril merasa nyaman, malah membuat anak remaja itu menderita.116937Please respect copyright.PENANAH4s60f8gpu
116937Please respect copyright.PENANAEYMOHturkU
"Al-alhamdulillah U-Umii, masih lancar!" Jawab Azril gugup.116937Please respect copyright.PENANAaIITfbujhu
116937Please respect copyright.PENANAuY5gP4bFP7
"Yang sulit dari menghafal itu, bukan waktu menghafalnya, melainkan menjaganya sayang! Karena itu kamu harus menjaga hafalan kamu dengan baik." Jemari Laras membelai wajah Azril, sembari menatapnya.116937Please respect copyright.PENANAxm0PYNfNhl
116937Please respect copyright.PENANAIfe2vqfuza
"Iya Umi, insyaallah Azril akan menjaganya." Jawab Azril ragu. Ia tidak yakin bisa mempertahankan hafalannya, kalau Ibu Tirinya tidak juga melepaskan dirinya.116937Please respect copyright.PENANAZWbo9y6A8B
116937Please respect copyright.PENANA6DYMBzKvKf
Sebenarnya Azril ingin sekali meminta Laras untuk berhenti memeluknya. Tetapi ia takut Ibunya akan tersinggung. Tetapi kalau dia hanya diam saja, ia juga tidak yakin bisa menjaga pandangannya lebih lama lagi, karena penampilan Laras yang seksi seakan menari-nari di kelopak matanya, walaupun ia sudah memejamkan matanya.116937Please respect copyright.PENANAUP4WmfNmgl
116937Please respect copyright.PENANA2btUtLlcrA
116937Please respect copyright.PENANACNub6kSu3n
116937Please respect copyright.PENANAnrbdIbhW1n
116937Please respect copyright.PENANAYDcMTson5A
116937Please respect copyright.PENANAw0aDN2kgLG
*****116937Please respect copyright.PENANAtikB1c5MRs
116937Please respect copyright.PENANAGwytmIL8k6
116937Please respect copyright.PENANAIJEl9OyODZ
116937Please respect copyright.PENANA69IgVHlRjY
"Aurel, jangan lari..."116937Please respect copyright.PENANA1ZQGrN3U2l
116937Please respect copyright.PENANAyQLS1RhR8q
Di koridor asrama tampak dua anak remaja putri tengah berlarian, saling kejar-kejaran, membuat salah satu dari mereka bertiga hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan kedua sahabatnya yang seakan tidak pernah lelah bercanda satu sama lainnya. Dinda menutup kitabnya.116937Please respect copyright.PENANAY3X9fNpt5d
116937Please respect copyright.PENANABnLNOychUP
Ia menghampiri Aurel dan Asyifa yang tengah bergulat di lantai koridor asrama. Mereka berdua saling menggelitik satu sama lainnya.116937Please respect copyright.PENANAV3YZ4l3v00
116937Please respect copyright.PENANAmaaisTVI9P
"Astaghfirullah! Kalian berdua ini sudah keterlaluan, tidak mencerminkan akhlak seorang muslimah." Ujar Dinda, menceramahi kedua sahabatnya yang malah cengengesan.116937Please respect copyright.PENANAxfsADwB9rP
116937Please respect copyright.PENANARHzRRwKA50
"Eh Ustadza." Ujar Asyifa. Ia memperbaiki roknya yang tersingkap.116937Please respect copyright.PENANAye1mfi4OTr
116937Please respect copyright.PENANANOX78y1Jmt
Aurel berdiri, lalu dengan gerakan cepat ia meremas payudara Asyifa, membuat gadis cantik itu terpekik kaget. "Aurel... Sini aku mau balas." Panggil Asyifa, tetapi gadis yang di panggilnya itu sudah cukup jauh darinya.116937Please respect copyright.PENANAefmqUFiNTi
116937Please respect copyright.PENANAlai5Fbkvuj
"Astaghfirullah! Bisa stres aku melihat kalian berdua." Omel Adinda.116937Please respect copyright.PENANAnnvTELplg7
116937Please respect copyright.PENANAF1b7QiegxA
Melihat Adinda yang mulai serius, mereka berdua kompak berhenti untuk saling mengganggu. Ya... Bagaimanapun juga mereka menganggap Adinda seperti Kakak, mengingat Adinda memang lebih tua setahun dari mereka. Selain itu sikap Adinda lebih dewasa di bandingkan mereka berdua.116937Please respect copyright.PENANAXJNIu7FUya
116937Please respect copyright.PENANAYFiXmZg4Zr
Aurel mendekat, ia berdiri di samping Adinda yang sesekali menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua, yang tidak jarang membuatnya setres.116937Please respect copyright.PENANAgmovlO3pzw
116937Please respect copyright.PENANAwmhcXb5Ely
"Kalian sudah besar, tidak baik bercanda seperti itu." Nasehat Adinda. Walaupun apa yang mereka lakukan hanya sebatas bercanda, tetapi tetap saja bagi Adinda yang mereka lakukan sebuah perbuatan tabu.116937Please respect copyright.PENANA4484PcGNa3
116937Please respect copyright.PENANAq1RFBBkcE6
"Iya Umi!" Jawab mereka serempak.116937Please respect copyright.PENANAGVZUScgTjB
116937Please respect copyright.PENANAAbkMGTJwKz
"Sudah hampir jam tujuh, mau sekolah gak?" Tegas Adinda. Aurel dan Asyifa saling pandang.116937Please respect copyright.PENANAxV128uFNV2
116937Please respect copyright.PENANASXt0bcbdR0
"Iya Umi."116937Please respect copyright.PENANAO4t7M3ZVbw
116937Please respect copyright.PENANA1jI70KUfXY
"Yuk." Ajak Adinda sembari menghela nafas.116937Please respect copyright.PENANAcjclSzHKy0
116937Please respect copyright.PENANAArEvHw6gPC
*****116937Please respect copyright.PENANAmlrYjy5iLN
116937Please respect copyright.PENANA0hfUlx2gXZ
116937Please respect copyright.PENANAS5smrr6uBL
116937Please respect copyright.PENANAWaJxe9aj5s
Teng... Teng... Teng...116937Please respect copyright.PENANA4CxuphxPZb
Bertepatan dengan suara bel tanda masuk sekolah, Rayhan, Doni, Azril, Nico dan santri lainnya bergegas masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan dan Azril duduk di depan sementara Doni dan Nico duduk di belakang.116937Please respect copyright.PENANAc43IV5sCvk
116937Please respect copyright.PENANAfAyugDVX9I
Tidak lama kemudian seorang wanita cantik dengan kaca mata minusnya masuk kedalam kelas. Tidak lupa ia mengucapkan salam, yang di jawab kompak oleh murid-muridnya. Ia duduk di kursinya sembari membuka daftar absen. Satu persatu nama yang di absensi ia panggil. Sebagian besar muridnya hadir, tetapi ada sebagian kecil yang tidak bisa mengikuti kelas.116937Please respect copyright.PENANA48bh3bmQ4K
116937Please respect copyright.PENANASNp4l3q0FB
Setelah agenda formal itu selesai, suasana kelas mendadak hening dan mencekam. Beberapa Santri terlihat tertunduk lesu, dengan keringat dingin yang membasahi tubuh mereka, dan beberapa lagi terlihat sibuk membuka kitab mereka.116937Please respect copyright.PENANA7Pm5Ts8iDF
116937Please respect copyright.PENANAsM8YmUOiM1
Ustadza Anita turun dari kursinya, ia mengedarkan pandangannya kearah muridnya yang terlihat pucat pasi. Hanya ada beberapa santri saja yang terlihat tenang.116937Please respect copyright.PENANAWnBxpXDnCg
116937Please respect copyright.PENANAYkjs7Lq661
"Woi!" Bisik Doni.116937Please respect copyright.PENANAFBgT5M0x9z
116937Please respect copyright.PENANAmFRCiF5osG
Rayhan menoleh ke belakang. "Apa?" Jawab Rayhan dengan berbisik juga.116937Please respect copyright.PENANAvjjWdJFmos
116937Please respect copyright.PENANA3n05VjdMdX
"Lo udah hafal?"116937Please respect copyright.PENANA9HLSbxQhRB
116937Please respect copyright.PENANAsf040aP8Eh
"Belum, Lo?" Doni menggelengkan kepalanya.116937Please respect copyright.PENANABTudmyTGz2
116937Please respect copyright.PENANAOmFg89PlKN
Rayhan bernafas lega, setidaknya ia punya teman berdiri nanti dan menerima hukuman bersama-sama. Sementara Azril, rasanya tidak mungkin ia tidak hafal, mengingat sahabatnya yang satu itu sangat rajin dan ia juga cepat menghafal.116937Please respect copyright.PENANAZgt7vsPEqz
116937Please respect copyright.PENANA6tcVJhUSFJ
Ustadza Anita menghela nafas, sebelum mengucapkan kalimat pamungkasnya. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Suara Ustadza memang terdengar pelan, tetapi sangat tajam menusuk bagaikan pedang di hati para Santri yang belum hafal.116937Please respect copyright.PENANAI8kNEbjjeA
116937Please respect copyright.PENANAScvoIfKK7z
Satu persatu Santri maju ke depan kelas, tak ketinggalan Doni dan Rayhan, memang selalu menjadi langganan.116937Please respect copyright.PENANAhlAEPd0yDh
116937Please respect copyright.PENANAwnCHH1wDP0
Ustadza Anita menggelengkan kepalanya, melihat murid-muridnya yang berjumlah delapan orang telah siap menerima hukuman darinya. Ia kembali melihat kearah santri lainnya yang masih duduk bangku mereka masing-masing. Anita tersenyum tipis, melihat sisa muridnya yang kurang lebih dua puluh orang.116937Please respect copyright.PENANAdOt9R404de
116937Please respect copyright.PENANAUysHWGKTx7
"Jadi yang masih duduk sudah hafal semua?" Tanya Anita.116937Please respect copyright.PENANAQ6LBMMtqfc
116937Please respect copyright.PENANA4avqdpgoVp
"Sudah Bu!" Jawab mereka kompak.116937Please respect copyright.PENANAVarRf15Qb3
116937Please respect copyright.PENANAQKB69jn95R
Ustadza Anita kembali duduk di kursinya. "Kalau ada yang tidak hafal, maka hukumannya akan semakin berat! Ustadza tanya sekali lagi." Hening sejenak. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Ulangnya, sembari menatap satu persatu wajah muridnya yang terlihat tegang.116937Please respect copyright.PENANACXmREejShq
116937Please respect copyright.PENANApPd1AwJX8z
Sekitar lima menit berlalu, belum ada satupun santri yang beranjak dari kursinya. Itu artinya sudah tidak ada lagi Santri yang belum hafal. Tetapi ketika Ustadza Anita hendak mengetes mereka, tiba-tiba seorang santri menggeser kursinya, lalu berjalan dengan wajah tertunduk menuju depan kelas.116937Please respect copyright.PENANAXSsqpJT3Gy
116937Please respect copyright.PENANAVpzPFPPcbx
Rayhan dan Doni kompak saling pandang, lalu pandangan mereka tertuju kearah Azril yang tengah melangkah gontai menuju barisan para pesakitan.116937Please respect copyright.PENANAoRAz6IqxFo
116937Please respect copyright.PENANAfMWFmubdRz
"Azril!" Lirih Ustadza Anita.116937Please respect copyright.PENANAeAjujnyJjO
116937Please respect copyright.PENANA9nBxEHZiEn
Ternyata bukan hanya Rayhan dan Doni saja yang sulit percaya kalau sahabat karib mereka yang semester lalu juara kelas bisa berada di barisan pesakitan. Ustadza Anita pun sulit untuk percaya, mengingat Azril selama ini di kenal sebagai anak yang pintar, dan selalu bisa menghafal setiap hafalan yang di berikan kepadanya.116937Please respect copyright.PENANA2VH3XCk3Km
116937Please respect copyright.PENANAZvqNBQgnjB
Azril sadar kalau dirinya saat ini mendadak menjadi pusat perhatian teman-temannya, tetapi ia tidak mengubrisnya.116937Please respect copyright.PENANA97W8itzH0Y
116937Please respect copyright.PENANAp7XipQwgPZ
Sebenarnya semalam Azril telah menghafal hafalan yang di berikan Ustadza Anita. Tetapi entah kenapa, tiba-tiba ia sulit mengingat hafalannya. Mungkinkah karena kejadian tadi? Bisa jadi... Karena Azril sendiri berfikir seperti itu. Setiap kali ia ingin fokus mengingat hafalannya, secara tiba-tiba kemolekan tubuh Ibunya terbayang di dalam benaknya.116937Please respect copyright.PENANAMZQtpMKRI5
116937Please respect copyright.PENANAOhqNnnwfu1
*****116937Please respect copyright.PENANARGFVr3w55c
116937Please respect copyright.PENANAdPttGPW9AM
116937Please respect copyright.PENANAuZDZVddNEW
Ketika jam menunjukan pukul sembilan pagi, lonceng kembali berdentang, menandakan jam istirahat pertama. Beberapa siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke asrama, duduk di taman, perpustakaan dan ada juga ke tempat pavorit mereka, kantin sekolah.116937Please respect copyright.PENANAaQaBdcgvaL
116937Please respect copyright.PENANAPwR8oU1oLW
Pesantren Al Tauhid memiliki dua kantin, satu khusus santri perempuan dan satunya lagi di khususkan untuk santri laki-laki. Kantin mereka memang di pisah, sama halnya dengan kelas maupun asrama mereka. Sehingga sulit bagi mereka untuk berinteraksi secara langsung ketika berada di dalam lingkungan pesantren.116937Please respect copyright.PENANANUxaDpQ6Uw
116937Please respect copyright.PENANApdpbQrUdTm
Dan di sanalah Zaskia bersama dua rekannya sesama Ustadza menghabiskan waktu istirahat.116937Please respect copyright.PENANAY4TpbXqf0X
116937Please respect copyright.PENANAbGS6GgtfVm
Sembari menikmati sepiring bakso Mang Solihin, mereka bercengkrama ringan, membaur dengan para santri wanita dan beberapa Ustadza.116937Please respect copyright.PENANA2Djy8SqVll
116937Please respect copyright.PENANAiyDpxtLLmN
"Mau sampai kapan Uhkti melajang?" Pertanyaan menohok itu meluncur deras dari sahabat baiknya Julia. Zaskia yang tengah mengunyah pentol bakso miliknya, nyaris saja memuntahkan kembali makanannya.116937Please respect copyright.PENANA0PEtSaGbBm
116937Please respect copyright.PENANAt3PH5mXFeo
Nabila yang merasa kasihan menyikut lengan Julia. Ia merasa pertanyaan frontal seperti itu bisa di sampaikan dengan cara yang lebih tepat. Walaupun sebenarnya ia juga ingin menanyakan hal yang sama, mengingat usia Zaskia yang sudah 24 tahun, sangat layak bagi wanita berhijab merah muda itu untuk segera menikah.116937Please respect copyright.PENANAgbAeckSV7q
116937Please respect copyright.PENANAetYp8z0Osg
Zaskia tidak langsung menjawab pertanyaan yang sering sekali mampir kepadanya. Karena pada dasarnya, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa dirinya masih ingin melajang.116937Please respect copyright.PENANAZqJKhNizoj
116937Please respect copyright.PENANAO3qoEs5oim
Wanita secantik Zaskia, tentu tidak sulit baginya untuk mencari pasangan. Sudah banyak para Ikhwan yang datang kepadanya dan mengajukan proposal ta'aruf, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang di terima Zaskia. Selalu saja ada alasan, bagi Zaskia untuk menolak mereka.116937Please respect copyright.PENANAFklUiUJDuB
116937Please respect copyright.PENANAnVgTTqqdbv
"Jodohnya belum ada!" Jawab Zaskia singkat.116937Please respect copyright.PENANAuvb6Un69lj
116937Please respect copyright.PENANARzcOqyUcWU
Julia menghela nafas, sembari mengaduk kopi cappucino yang ada di depannya. "Jodoh juga harus di usahakan Uhkti. Ingat, Allah tidak akan merubah nasib kaumnya, kecuali kaumnya yang mau berubah." Nasehat Julia, ia mengangkat gelas dan menyeruput kopinya.116937Please respect copyright.PENANAgEG8605PQ6
116937Please respect copyright.PENANA9QvQhaA1Gu
"Benar Za! Junior kita aja sudah banyak yang menikah." Jelas Nabila, yang setahun lalu melepas masa lajangnya.116937Please respect copyright.PENANAUevcCFBseR
116937Please respect copyright.PENANArvd78UCvIw
"Bukannya ana belum mau menikah Uhkti, hanya saja, belum menemukan sosok yang layak untuk menjadi pemimpin rumah tanggaku nanti."116937Please respect copyright.PENANA9aERzlymd4
116937Please respect copyright.PENANABuJCHmv9ch
"Laki-laki yang seperti apa yang Uhkti inginkan untuk menjadi pendamping Uhkti?" Tanya Julia heran, dengan sikap sahabatnya. Selama ini yang mencoba mendekati Zaskia bukan pria sembarangan, mereka adalah pria-pria pilihan yang keislamannya tidak bisa di ragukan lagi.116937Please respect copyright.PENANA2MrPG1HbW5
116937Please respect copyright.PENANAXFWEoyByPI
Zaskia diam sejenak, ia mengedarkan pandangannya kearah sepasang kucing yang tengah kawin di pojokan kantin. Tanpa sadar, sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.116937Please respect copyright.PENANAPHmw4war2g
116937Please respect copyright.PENANAcSK56Ei0CG
Sebenarnya Zaskia sadar betul, kalau manusia di ciptakan berpasang-pasangan untuk melengkapi iman mereka. Hanya saja, untuk saat ini Zaskia merasa belum siap untuk membuat komitmen dengan seseorang pria. Ia ingin melihat Adik kandungnya sukses terlebih dahulu, sebelum membuat komitmen. Karena dirinya takut, kalau ia memiliki pasangan hidup, perhatiannya terhadap Rayhan akan berkurang.116937Please respect copyright.PENANAdytfWFsYEN
116937Please respect copyright.PENANA8tu7NmB5ES
"Kucing aja ada pasangannya? Kamu kapan?" Ledek Julia. "Mau sampai kapan memek kamu menganggur!" Lanjut Julia, kali ini ia berbicara dengan nada yang sebenarnya tidak layak di ucapkan oleh Ustadza seperti Julia.116937Please respect copyright.PENANA95qkWbH2OW
116937Please respect copyright.PENANAGAYWyuB5OW
Nabila yang duduk di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Keluar dah sifat asli." Celetuk Nabila, sembari melirik kearah sahabatnya.116937Please respect copyright.PENANAd2HhImcneI
116937Please respect copyright.PENANAnn3RV3pC0C
"Astaghfirullah Mbak! Gak ada kalimat yang lebih bagus." Singgung Zaskia, ia benar-benar tidak mengerti dengan sahabatnya yang satu itu. "Seperti bukan seorang muslimah." Nyinyir Zaskia.116937Please respect copyright.PENANAfZsdSYtpOb
116937Please respect copyright.PENANAWgZb2efjPW
"Habis aku sebel sama kamu Za!"116937Please respect copyright.PENANAGGVv5Ca119
116937Please respect copyright.PENANALhzHBMN3H0
Zaskia meletakan kedua tangannya diatas meja kantin. "Sebel kenapa? Ana belum menikah, karena memang belum bertemu sosok yang tepat. Ana yakin, uhkti pasti tidak ingin melihat Ana menyesal nantinya, karena terburu-buru mencari pasangan hidup." Jelas Zaskia, membuat Julia tidak bisa berkata-kata lagi.116937Please respect copyright.PENANAogsTKoGvhT
116937Please respect copyright.PENANAltDEb1zauy
"Sudah-sudah, kita ngobrolin yang lain aja." Lerai Nabila.116937Please respect copyright.PENANAIRyMlGiB6l
116937Please respect copyright.PENANAhFSPEu9tQr
Julia menghela nafas perlahan, sembari menegakan punggungnya. "Uhkti benar, bagaimanapun juga kita tidak boleh terburu-buru mencari pasangan hidup!" Getir Julia, wajah cantiknya menggambarkan kesedihan yang mendalam.116937Please respect copyright.PENANAiIozuzmQ1K
116937Please respect copyright.PENANAU2NXTm4x2D
"Alhamdulillah kalau Uhkti mengerti." Zaskia tersenyum manis. Membuat pria manapun pasti akan oleng imannya kalau melihat senyuman Zaskia.116937Please respect copyright.PENANA3G2ex6woRN
116937Please respect copyright.PENANAV4AnF7Y9g5
Mereka kembali melanjutkan makan siang mereka, sembari mengobrol ringan. Sementara Julia lebih banyak diam. Wanita berusia 33 tahun itu sangat menyesal karena sempat memaksa sahabatnya untuk segera menikah, dan melupakan masa lalunya yang penuh penyesalan. Andai saja dulu ia tidak terburu-buru memilih pasangan, mungkin ia tidak perlu merasakan penyesalan sampai detik ini.116937Please respect copyright.PENANAF9sXtHTzSQ
116937Please respect copyright.PENANAzr0YlCK0kp
Obrolan mereka terhenti, ketika suara dentang lonceng kembali berkumandang. Habis ini Zaskia dan Nabilla masih ada kelas. Sementara Julia memutuskan pulang ke rumahnya. Karena jadwal mengajarnya kosong.116937Please respect copyright.PENANABxg1SWBGV6
116937Please respect copyright.PENANAcamsxjRJ4F
*****116937Please respect copyright.PENANAehwQkvL0jw
116937Please respect copyright.PENANAiQqT99wE2m
116937Please respect copyright.PENANApy3DoTx6XJ
116937Please respect copyright.PENANAoQaaovk9Ln
Suara azan berkumandang melalui Manara masjid yang menjulang tinggi. Suara sang Muazin yang begitu merdu, mampu menggetarkan hati siapapun yang mendengarkannya dengan khusuk. Tidak lama kemudian, beberapa santri dan ustadz-ustadza berbondong-bondong menuju masjid. Dalam sekejap masjid di penuhi oleh orang-orang yang ingin melaksanakan ibadah.116937Please respect copyright.PENANAECwNesR3Co
116937Please respect copyright.PENANAaCt0PZpBXB
Di tempat yang berbeda, terlihat seorang pemuda berdiri di depan sebuah rumah. Sesekali wajahnya meringis menahan hawa panas matahari yang menerpa wajahnya.116937Please respect copyright.PENANAnfMqd5WE91
116937Please respect copyright.PENANA5akNXYfWcC
Sudah hampir setengah jam lamanya ia berdiri di depan pintu seorang diri. Menahan hawa panas yang membakar kulitnya, membuatnya mendumel kesal. Ingin rasanya ia segera meninggalkan rumah tersebut, tetapi sayangnya ia tidak memiliki tujuan lain.116937Please respect copyright.PENANAV8hLR2OUGq
116937Please respect copyright.PENANANmF5APBE5p
Tok... Tok... Tok...116937Please respect copyright.PENANAgIyxHWKdPo
116937Please respect copyright.PENANAxOYBBhEU9k
"Assalamualaikum!" Panggilnya untuk ke sekian kali.116937Please respect copyright.PENANAzhwUbDreRJ
116937Please respect copyright.PENANAJuBwQ2cvWJ
Lima menit kemudian pintu itu akhirnya terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya berparas cantik keluar dari dalam rumahnya. Wanita tersebut adalah Laras, istri dari pimpinan Ma'had Al Tauhid. Di usianya yang sudah berkepala empat, ia masih terlihat begitu cantik. Dan kecantikannya mampu menghipnotis pemuda yang ada dihadapannya saat ini.116937Please respect copyright.PENANAfwZd1mWejC
116937Please respect copyright.PENANAtStI0rosGQ
Butuh waktu beberapa detik untuk mengembalikan kesadaran Daniel.116937Please respect copyright.PENANAb2v6jseiPo
116937Please respect copyright.PENANAlCDmW8ofBP
"Waalaikumsalam! Daniel?" Ujar Laras.116937Please respect copyright.PENANAQ4I5wVinm0
116937Please respect copyright.PENANAvXaD6cjnOU
Pemuda itu tersenyum lega. "Iya Tante, ini saya Daniel." Ujar Daniel sembari menyalami tangan Laras. Bibir tebalnya mencium hangat punggung tangan Laras.116937Please respect copyright.PENANAMPdRgAMEXy
116937Please respect copyright.PENANADSdMH1CCJK
"Subhanallah, sekarang kamu terlihat semakin tampan, terakhir kita ketemu kamu masih terlihat kudel." Laras tertawa renyah, ia tidak menyangkah kalau Daniel akan tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.116937Please respect copyright.PENANAUYKbq7Oi8V
116937Please respect copyright.PENANAvWqObHe6Hg
Daniel tersenyum senang mendengarnya. "Tante juga masih terlihat sangat cantik!" Balas Daniel.116937Please respect copyright.PENANAwox8SN6IhS
116937Please respect copyright.PENANAMFKBojCRyE
"Bisa saja kamu Dan!"116937Please respect copyright.PENANALJsIX5kzTa
116937Please respect copyright.PENANASb5RnFQJOT
"Bener kok Tante, tadi saya kira anaknya Tante yang keluar menyambut saya, eh... Gak taunya Tante sendiri."116937Please respect copyright.PENANAw4XYz7qikR
116937Please respect copyright.PENANAYl14AFyDfZ
Laras tertawa semakin keras, ia tidak menyangkah kalau dirinya ternyata masih begitu cantik. Sebagai seorang wanita sudah sewajarnya kalau ia merasa senang karena di sejajarkan dengan anak remaja.116937Please respect copyright.PENANAUqyDsH9MHz
116937Please respect copyright.PENANATUTnNX2XUJ
"Uda ah ngegombalnya, nanti Tante malah terbang lagi." Ujar Laras sembari tersenyum manis. "Gimana kabar kamu Dan?" Tanya Laras, mengalihkan pembicaraan.116937Please respect copyright.PENANARzqUISmlfw
116937Please respect copyright.PENANAzZBiT7QgGn
"Alhamdulillah, baik Tante, kabar Tante sendiri bagaimana?" Tanya Daniel sopan. Tapi sayang, matanya tidak sesopan mulutnya. Diam-diam mengamati wajah cantik Istri dari KH Umar yang berseri indah, bagaikan bunga mawar yang tengah mekar. Ia berfikir betapa beruntungnya kalau dirinya bisa meniduri wanita yang ada di hadapannya saat ini.116937Please respect copyright.PENANA03TFM3ldhU
116937Please respect copyright.PENANAdUvIsB4LLd
Matanya turun menuju sepasang gunung kembar yang terbungkus rapi di balik hijab hitam yang di padu dengan gamis berwarna coklat muda.116937Please respect copyright.PENANAukvaCysgXh
116937Please respect copyright.PENANAdsuvLHR0XS
Laras sama sekali tidak menyadari kenakalan Daniel yang berani memandangi kemolekan sepasang gunung kembar miliknya yang amat ia banggakan.116937Please respect copyright.PENANAJFzfcLADu3
116937Please respect copyright.PENANAIv5EFMOD2c
"Alhamdulillah, Tante juga baik! Ayo masuk dulu Dan. Gak enak ngobrol di luar." Ajak Laras.116937Please respect copyright.PENANAQ5JCfJP77q
116937Please respect copyright.PENANAStdVQrs7En
"Iya Tan."116937Please respect copyright.PENANA52zJ6r3Zed
116937Please respect copyright.PENANA5XZETwz7zV
******116937Please respect copyright.PENANAfEJIFqqdpA
Amanda116937Please respect copyright.PENANAOeWXVAeVge
116937Please respect copyright.PENANADPlBmqgIBU
Rika116937Please respect copyright.PENANAD4jB7tqNw2
116937Please respect copyright.PENANAbBx0GSAQ90
Gita116937Please respect copyright.PENANAZF517xfAZD
116937Please respect copyright.PENANAdaHw8iK5YZ
Langit yang tadinya berwarna biru cerah kini telah berganti warna menjadi warna jingga. Angin bertiup pelan, menggulung debu-debu jalanan, dan beberapa plastik bekas ikut tertiup perlahan.116937Please respect copyright.PENANAyjJTuBJSJm
116937Please respect copyright.PENANAHspAe2slml
Di sebuah lapangan yang tidak begitu besar, tampak dua orang santri wati yang tengah bermain badminton. Seorang lagi duduk di pinggir lapangan sembari menjadi wasit dadakan.116937Please respect copyright.PENANAihop3Dr0R9
116937Please respect copyright.PENANA6PUkbf1GeG
"Tadi masukkan?" Protes Gita.116937Please respect copyright.PENANAa5DIAmLBZU
116937Please respect copyright.PENANARVDGf4Y5Xp
Rika ikut menghampiri Amanda yang menjadi wasit dadakan. "Tadi melewati garis line kok." Sengit Rika tidak mau kalah, Amanda hanya melongok bingung.116937Please respect copyright.PENANAnLvLW3Ylvt
116937Please respect copyright.PENANADokjWbQZ5W
"Buta ya mata kamu."116937Please respect copyright.PENANAKNGlbFmJCm
116937Please respect copyright.PENANAIrVeiH7Qg0
"Enak aja! Tadi benaran gak masuk." Jawab Rika berkacak pinggang sembari mengembungkan pipinya, hingga ia terlihat sangat menggemaskan.116937Please respect copyright.PENANAGQLrYxY9sg
116937Please respect copyright.PENANADAkSX6gDTe
Amanda segera berdiri sembari menepuk-nepuk pantatnya yang kotor terkena debu. "Di sini gue wasitnya, kalian gak usah ribut." Lerai Amanda, seakan dirinya memang seorang wasit proposional.116937Please respect copyright.PENANA33EvAtE7gA
116937Please respect copyright.PENANAN6ZVam7pp7
"Jadi keputusannya apa?" Tanya Rika.116937Please respect copyright.PENANAtnO26XsY9n
116937Please respect copyright.PENANAJiJHAuPk8E
"Masuklah..." Ujar Gita semangat.116937Please respect copyright.PENANAwwgHtmrEV4
116937Please respect copyright.PENANARUYUqqaFSg
Rika menyikut Gita kesal, Amanda yang melihat kedua sahabatnya hanya mendesah pelan sembari menggelengkan kepalanya. "Hmmm... Ini agak sulit, soalnya tadi kurang jelas masuk apa gak." Ujar Amanda.116937Please respect copyright.PENANAHzCJHBKWkK
116937Please respect copyright.PENANAHaeZ7oNB0k
"Tadi tuh gak masuk, bolanya keluar line."116937Please respect copyright.PENANASnz9uGWpqd
116937Please respect copyright.PENANACtNdlwbSWT
Gita memeluk dan menarik lengan Amanda. "Tadi itu masuk! Kalau masuk makan malam nanti aku teraktir lauk ikan." Ujar Gita menyogok Amanda sang Wasit.116937Please respect copyright.PENANAP3IKOfZchc
116937Please respect copyright.PENANA4xDkPqSeJM
"Oke! Sebagai wasit saya putuskan kalau bola barusan di hitung masuk...." Jawab Amanda.116937Please respect copyright.PENANACznFUnezpj
116937Please respect copyright.PENANAO2g6Qwim6X
Rika melongok, sementara Gita berjingkrak senang karena bisa mengalahkan sahabatnya. Karena tidak terima Rika mencoba memaksa sahabatnya untuk merubah keputusannya, alhasil keributan kecil kembali terjadi di antara mereka bertiga.116937Please respect copyright.PENANASTHXCUIEDm
116937Please respect copyright.PENANAykOBSiy2al
Tanpa mereka sadari, dari jarak 20 meter seseorang diam-diam tengah mengamati mereka.116937Please respect copyright.PENANAxaCfgziRdo
116937Please respect copyright.PENANA8sHfPl4ykE
Pria paruh baya itu tersenyum menjijikan, sembari memamerkan gigi kuningnya yang seakan sudah bertahun-tahun tidak ia bersihkan.116937Please respect copyright.PENANANjHJwoPOZj
116937Please respect copyright.PENANAAWgtm94e1j
Sembari menyeka air liurnya yang sedikit menetes, ia memasukan tangannya ke dalam celananya, merogoh batang kemaluannya yang telah mengeras. Tanpa berkedip ia memandangi mereka bertiga.116937Please respect copyright.PENANApHrYzmxDPx
116937Please respect copyright.PENANAudCLt0F4nR
*****116937Please respect copyright.PENANA0idD0csQxS
116937Please respect copyright.PENANAjyCsQel0zC
116937Please respect copyright.PENANAfbWmF0gvt0
116937Please respect copyright.PENANACspAHOCY11
Di tempat yang berbeda, terlihat dari kejauhan seorang pemuda sembari menenteng sepatu berjalan menelusuri jalan berdebu. Sementara langit terlihat mulai tampak gelap, menandakan kalau sebentar lagi langit akan menumpahkan rahmatnya untuk umat manusia.116937Please respect copyright.PENANApwqa02lFBj
116937Please respect copyright.PENANANeQPem2c6n
Duaaarrr...116937Please respect copyright.PENANA4VaZVxGaDD
116937Please respect copyright.PENANAtEYvsfSH8n
Sekilas cahaya terang lewat di depan wajah sang pemuda, ia meringis sembari menatap langit.116937Please respect copyright.PENANA991KtK2y2c
116937Please respect copyright.PENANAPQf6tPOUwC
"Ray... Ray..."116937Please respect copyright.PENANA8IFKhZciud
116937Please respect copyright.PENANA9JZsum2ruz
Rayhan celingukan mencari sumber suara yang tengah berteriak memanggilnya.116937Please respect copyright.PENANAMGNYSI4ISg
116937Please respect copyright.PENANAsbxZCEPfh5
Tampak seorang wanita berjilbab hitam tengah menggapai kan tangannya ke pada Rayhan. Buru-buru pemuda itu menghampiri sang Ustadza.116937Please respect copyright.PENANAHTohRz4tzC
116937Please respect copyright.PENANAZ0A9jforje
"Ada apa Ustadza?"116937Please respect copyright.PENANA91B7CayWqt
116937Please respect copyright.PENANAk07MbA2ugT
"Kamu dari mana, buruan pulang, mau hujan tuh." Tegur Ustadza Dewi. Tampak angin nakal meniup-niup ujung jilbab lebarnya.116937Please respect copyright.PENANAakK9CkcAzS
116937Please respect copyright.PENANAViwGW7qXP9
Rayhan mengangkat sepatu bolanya. "Habis main bola Ustadza! Hehehe... Jemurannya sudah di angkat ya Ustadza?" Tanya Rayhan, sembari melirik kearah jemuran milik Ustadza Dewi yang terlihat kosong.116937Please respect copyright.PENANABvFw6BKTxO
116937Please respect copyright.PENANApQSDWFfxPs
"Baru aja selesai! Kamu telat... Hihihi..." Tawa Ustadza Dewi.116937Please respect copyright.PENANAAa4TEWnNiS
116937Please respect copyright.PENANAR2kEN0uhbB
Rayhan menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal. "Lain kali harus lebih cepat pulang ni." Gumam Rayhan, Ustadza Dewi mengangkat alisnya, lalu kembali tertawa renyah mendengar gumaman Rayahan.116937Please respect copyright.PENANAX0IxAeGPFK
116937Please respect copyright.PENANAcjYxAtNx5h
"Lain kali kamu harus lebih cepat."116937Please respect copyright.PENANAzSYXdRnjcX
116937Please respect copyright.PENANA2D10vjs5DY
"Siap Ustadza! Hehehe..."116937Please respect copyright.PENANA7xdMPUr8ec
116937Please respect copyright.PENANAfxTS8YDOWi
Dewi melipat tangannya diatas dada, membuat payudaranya kini lebih membusung. "Ya sudah, sana kamu pulang, nanti di cariin sama Ustadza Zaskia." Suruh Dewi, yang terkesan mengusir Rayhan.116937Please respect copyright.PENANAe6cefmsyxv
116937Please respect copyright.PENANAXbsPW1oPyz
"Assalamualaikum Ustadza."116937Please respect copyright.PENANA1d0bAKIxVY
116937Please respect copyright.PENANAV8EqJF62t9
"Waalaikumsalam!" Jawab Ustadza Dewi.116937Please respect copyright.PENANA62vSgPSlbJ
116937Please respect copyright.PENANAjcmXVg6RwI
Dia memandangi punggung Rayhan yang perlahan menghilang dari pandangannya. Satu tangan Ustadza Dewi turun kebawah, mengurut pelan vaginanya, yang entah kenapa terasa gatal.116937Please respect copyright.PENANAPQa4bTlYmu
116937Please respect copyright.PENANAHMEHftKsr9
*****116937Please respect copyright.PENANAzIx50hxdIr
116937Please respect copyright.PENANAswxmznQaKB
Clara116937Please respect copyright.PENANAA2QS7LOE0I
Laras116937Please respect copyright.PENANASk58qt04hm
116937Please respect copyright.PENANAM4BrLOFnb5
Selepas shalat isya hujan turun sangat lebat beserta angin kencang. Pohon-pohon besar yang berjejer di tepian sungai tampak bergoyang mengikuti alunan angin yang seakan ingin menerbangkan mereka, akibatnya banyak daun-daun pohon tersebut yang berguguran.116937Please respect copyright.PENANAOfhD5zt5Rf
116937Please respect copyright.PENANA2Qy1gLFkrb
Di jalanan tampak beberapa santri berlindung di balik kain sarung yang mereka kenakan. Berlari secepat mungkin agar bisa tiba lebih cepat di asrama. Hal yang sama juga di lakukan oleh santriwati, mereka bergegas untuk kembali ke asrama agar bisa segera berlindung di balik selimut tebal.116937Please respect copyright.PENANAufRwrv43WY
116937Please respect copyright.PENANAowCEIPbmg9
Berulang kali langit berteriak, seakan ingin meruntuhkan seisi dunia. Membuat beberapa santri Wati terlihat ketakutan. Mereka yang tidak bisa tidur, memutuskan untuk mengobrol di dalam kamar sembari menanti hujan reda.116937Please respect copyright.PENANAhALQG4Swik
116937Please respect copyright.PENANAYoRBEfzHfr
Sementara itu di kediaman KH Umar, Laras bersama anak-anaknya tengah menikmati siaran televisi. Mereka tengah menonton sinetron di ruang keluarga.116937Please respect copyright.PENANAz49fTpZxC2
116937Please respect copyright.PENANA5EqdcSntRT
"Mi! Clara ke kamar dulu ya." Pamit Clara. Gadis berusia 18 tahun itu berulang kali menguap, mencoba menahan kantuk.116937Please respect copyright.PENANAkPLhcoTEBB
116937Please respect copyright.PENANAZQ5x6n0N3H
Laras tersenyum sembari menganggukan kepalanya. "Iya sayang! Jangan lupa cuci tangan dan kakinya sebelum tidur." Nasehat Laras kepada Putrinya.116937Please respect copyright.PENANAtKIlXYH5cv
116937Please respect copyright.PENANAEVy97hNW38
"Siap Mi."116937Please respect copyright.PENANA4lnzm2lMWX
116937Please respect copyright.PENANAzXVKM75S1K
Kaki mungil Clara menghentak lantai, meninggalkan Laras dan Adiknya Azril yang diam-diam memperhatikan garis celana dalam saudara tirinya, yang menjiplak di celana tidur yang di kenakan Clara.116937Please respect copyright.PENANAs5CWQZGJVe
116937Please respect copyright.PENANA14Nylo7Esj
Tapi Azril buru-buru sadar akan kesalahannya, sehingga ia dengan cepat beristighfar di dalam hatinya. Ia sangat menyesal karena sempat mencuri pandang pantat Saudaranya. Padahal dulu, ia tidak pernah memiliki pikiran kotor tentang keluarganya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini ia sering berfikiran kotor tentang keluarganya.116937Please respect copyright.PENANA8tn5XB0D90
116937Please respect copyright.PENANAcKoYWBWp2v
"Kamu belum tidur?" Tegur Laras.116937Please respect copyright.PENANA33rYwif6nj
116937Please respect copyright.PENANAG69B3x9fWG
Wanita anggun itu meluruskan kakinya di sofa, sembari menopang kepalanya dengan tangan. Ia menekuk satu kakinya sehingga gaun tidur berwarna putih yang ia kenakan sedikit tersingkap memamerkan betisnya yang putih mulus seperti pualam.116937Please respect copyright.PENANA0iLkaYiy2h
116937Please respect copyright.PENANAHR5tN9ufyE
Sejenak Azriel terpaku menatap betis Laras yang terlihat seperti padi bunting. Alhasil pemandangan tersebut membuat sang junior terbangun.116937Please respect copyright.PENANAk9M7djpkoV
116937Please respect copyright.PENANA6tcowMbH4e
Laras menggeser kakinya hingga semakin terbuka. "Di tanya kok diam?" Tegur Laras, dia melirik kearah putranya.116937Please respect copyright.PENANAe1AT4QBV7m
116937Please respect copyright.PENANAxsRe5o2xIL
Deg... Deg... Deg...116937Please respect copyright.PENANA3W3evRvM0j
116937Please respect copyright.PENANAk5vdV5qwIE
Jantung Azril berdetak tidak beraturan, bahkan ia tampak kesulitan mengambil nafas sanking tegangnya. "Eh... Ke-kenapa Mi?" Tanya Azril, sembari melihat kearah Ibu Tirinya, dan sialnya matanya malah tertuju kearah selangkangan Laras yang terbuka.116937Please respect copyright.PENANA1VD4FCnluy
116937Please respect copyright.PENANAAn5Akv9mbD
Gleeek...116937Please respect copyright.PENANA8XRgeNs7nZ
Azril menelan air liurnya yang hambar ketika melihat celana dalam Laras yang berwarna cream.116937Please respect copyright.PENANAFUla9bzY17
116937Please respect copyright.PENANAo89a0qLhnr
"Kamu gak ada hafalan?" Tanya Laras.116937Please respect copyright.PENANAo1kzLVa91W
116937Please respect copyright.PENANAu8P3z75TiY
Azril menggelengkan kepalanya. "Gak ada Mi! Eehmm... Azril ke kamar dulu ya Mi?" Ujar Azril gugup. Ia tidak ingin Ibu Tirinya menyadari perubahan yang ada di dalam dirinya.116937Please respect copyright.PENANAKHKwRi539P
116937Please respect copyright.PENANA9rmPYcCpVj
"Iya, kamu tidur sana." Suruh Laras.116937Please respect copyright.PENANADHKrCzXBid
116937Please respect copyright.PENANA7OI5c8POHp
Ia tersenyum tipis sembari menghela nafas. Sebagai seorang Ibu ia merasa sangat bersyukur karena memiliki dua orang anak yang begitu baik dan penurut. Apa lagi keduanya bisa di bilang cukup berprestasi, terutama Azril. Laras merasa sangat bangga terhadap Azril.116937Please respect copyright.PENANA1Qc3ZP4K3p
116937Please respect copyright.PENANAPGIMOkxplR
Perlahan Laras memejamkan matanya, mengistirahatkan matanya yang terasa lelah.116937Please respect copyright.PENANAYmOx2uA7dU
116937Please respect copyright.PENANA5H51wcReie
Tanpa di sadari Laras, seseorang tengah berjalan mendekat kearahnya. Pria tersebut tentu dapat melihat isi dalam gaun tidur Laras yang kebetulan menghadap kearahnya.116937Please respect copyright.PENANAkoPPxF6nuU
116937Please respect copyright.PENANAGwOEJBlqqE
"Tan..." Panggilnya.116937Please respect copyright.PENANAh1LzSCXH8y
116937Please respect copyright.PENANAfeBh25ZtAn
Laras mengerjapkan matanya. "Daniel? Astaghfirullah..." Laras tersadar dari lelapnya. Ia buru-buru duduk di sofa, sembari mengambil jilbab miliknya yang kebetulan tadi sempat ia lepas.116937Please respect copyright.PENANAvv9EoGFfil
116937Please respect copyright.PENANA7P6l5MDeFu
"Maaf Tante! Tadi saya liat Tante ketiduran, jadi saya berinisiatif ingin membangunkan Tante." Ujar Daniel, sembari tersenyum hangat.116937Please respect copyright.PENANA9plS5TFw2s
116937Please respect copyright.PENANAljnTBXUzhC
"Iya tidak apa-apa." Jawab Laras tampak canggung.116937Please respect copyright.PENANANdZRDiyezu
116937Please respect copyright.PENANAbeEQbe0Bx1
"Mau saya buatkan kopi?" Tawar Daniel.116937Please respect copyright.PENANAghYXGp9n94
116937Please respect copyright.PENANAKnOX621OJs
"Serius?"116937Please respect copyright.PENANArQdpAO52gC
116937Please respect copyright.PENANA30sevZASfQ
"Ya tentu saja. Buatan kopi saya sangat enak, Tante harus mencobanya." Usul Daniel, sembari mengangkat satu alisnya. Laras tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.116937Please respect copyright.PENANADxxBQMCKC6
116937Please respect copyright.PENANADT4Ihwtu76
"Boleh juga." Jawab Laras.116937Please respect copyright.PENANAvpwRWTeOfa
116937Please respect copyright.PENANAX7kt8R2g6s
Suasana canggung yang sempat terjadi diantara mereka berdua dengan cepat kembali normal. Laras sangat tersanjung dengan sikap Daniel yang menurutnya sangat baik. Sayang, pemuda baik itu punya masa lalu yang membuat keluarga besarnya sangat membenci dirinya.116937Please respect copyright.PENANA2XJUaXzbi7
116937Please respect copyright.PENANAByIv4cP6AT
Tapi tidak bagi Laras, ia sama sekali tidak membenci Daniel, baginya setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri mereka.116937Please respect copyright.PENANAYi0pnvmRR6
116937Please respect copyright.PENANA2gVjNcUSTK
Tidak lama kemudian Daniel kembali menghampiri Laras, ia membawa dua gelas kopi hangat.116937Please respect copyright.PENANAjGvmY200hL
116937Please respect copyright.PENANAGjB1jEuCBf
"Silakan di minum Tante!" Ujar Daniel.116937Please respect copyright.PENANAiO4KpokFfJ
116937Please respect copyright.PENANAKeyNrYwTZG
Laras mengangkat gelasnya. "Terimakasih Dan! Kamu tau, Tante itu paling suka kopi." Jujur Laras, dia menghirup aroma kopi yang terasa nikmat.116937Please respect copyright.PENANAFe0B3lL4Vy
116937Please respect copyright.PENANABeNVHvUPVs
"Oh ya, sama dong Tante."116937Please respect copyright.PENANA4C1soujfk9
116937Please respect copyright.PENANADbz3NkPM4e
"Sepertinya kita memiliki banyak kesamaan ya!" Laras melirik Daniel yang tengah menyeruput kopi.116937Please respect copyright.PENANA0CahKsPU5p
116937Please respect copyright.PENANAOdD2RFgOxA
Daniel tersenyum tipis, sembari meletakan kembali gelas miliknya keatas meja. Daniel menemani Laras yang terlihat sangat antusias ketika sedang bercerita. Entah kenapa Laras merasa ada kecocokan ketika tengah mengobrol dengan Daniel keponakannya.116937Please respect copyright.PENANA3K9jJc1Tqa
116937Please respect copyright.PENANAQRb6WGb4HW
*****116937Please respect copyright.PENANAu0X6P5T2Q9
116937Please respect copyright.PENANAZJYsyUzSrc
116937Please respect copyright.PENANAtTSW6Nx9lo
116937Please respect copyright.PENANAl0Japs6VUP
Jam sudah menunjukan pukul satu malam, tapi hujan tak kunjung reda di sertai petir yang sesekali membuat seisi pesantren mendadak menjadi terang benderang di tengah kegelapan malam yang mencekam. Seakan-akan langit tengah marah.116937Please respect copyright.PENANAfyUB4Sfc9L
116937Please respect copyright.PENANAv1LHkHS8eU
Di asrama putri, sebagian besar para Santri telah terlelap tidur, sehingga mereka tidak menyadari bahaya yang tengah mengintai mereka.116937Please respect copyright.PENANApWb92tDKgQ
116937Please respect copyright.PENANAtkwcS5P1C6
Duaaaarrr....116937Please respect copyright.PENANA6zLnLCyGuw
116937Please respect copyright.PENANAbDVUt3OHJj
Kembali petir menyambar, tampak bayangan seorang pria bertubuh besar berdiri di depan pintu kamar asrama. Ia menyeringai memamerkan giginya yang kehitaman, dengan air liurnya yang menetes bagaikan anjing. Matanya yang tajam seperti serigala yang tengah mengintai mangsanya.116937Please respect copyright.PENANATYxG2bo0r8
116937Please respect copyright.PENANA1FjFoRuAIl
Dia berjalan perlahan memasuki asrama, menatap para santri yang tengah tertidur diatas tempat tidur mereka.116937Please respect copyright.PENANAp1UJQ8GXMu
116937Please respect copyright.PENANAoxqo9A0Csk
"Rrrrtttt..." Dia mengeram dengan tatapan mata yang membara, menatap seorang gadis yang tengah terlelap diatas tempat tidurnya.116937Please respect copyright.PENANAZ5RfMYQUdU
116937Please respect copyright.PENANAt5UjAnvOPm
Dia menghampiri gadis tersebut, tersenyum menyeringai bagaikan hewan buas yang siap memangsa.116937Please respect copyright.PENANAS89EF2R1q1
116937Please respect copyright.PENANAJkGP9PiXb5
Jemarinya yang besar berwarna kehijauan membelai wajah cantik sang Santriwati yang bernama Amanda. Kuku-kukunya yang panjang membelai pipi putih Amanda hingga ke dagunya yang runcing. Dia mengangkat dagu Amanda, kemudian bibir merah darah mahluk tersebut memanggut bibir tipis Amanda.116937Please respect copyright.PENANA2Vc4hKIpcT
116937Please respect copyright.PENANA3SElbZ49y1
Lumatan sang kolor Ijo yang membuat Amanda merasa sesak. Sehingga ia terbangun dari tidurnya, dan mendapatkan seorang mahluk mengerikan tengah menindih tubuhnya.116937Please respect copyright.PENANAlmJq2hYfe7
116937Please respect copyright.PENANAfWTeaqjZ0x
"Aaaaaaarrrttt..." Amanda berteriak sekencang mungkin tapi anehnya suaranya sama sekali tidak keluar.116937Please respect copyright.PENANAVQ4QOeVz4o
116937Please respect copyright.PENANAUPcuQCScVz
Sang kolor Ijo menatapnya dengan sinis. "Percuma saja!" Geramnya, sembari mempereteli kancing piyama yang di kenakan Amanda.116937Please respect copyright.PENANAPZXA7hX1FQ
116937Please respect copyright.PENANAQ7ePULmliM
Gadis berusia belasan tahun itu meronta-ronta, ia berusaha melepaskan diri dari dekapan sang predator. Tetapi anehnya ia seakan kehilangan tenaganya. Ia hanya bisa menangis, berharap ada seseorang yang terbangun dan segera menolong dirinya.116937Please respect copyright.PENANAk4dsOPXEAf
116937Please respect copyright.PENANAllUKVJ32lT
Breeet... Breeet... Breeet...116937Please respect copyright.PENANAxLD7WQPs6W
116937Please respect copyright.PENANAihFLPR7I01
Sang kolor Ijo merobek pakaian yang di kenakan Amanda, hingga gadis itu telanjang bulat.116937Please respect copyright.PENANAPOmv9Xutdq
116937Please respect copyright.PENANA3rD4ZtEqRt
Di tengah kegelapan malam, sang Kolor Ijo masih dapat melihat keindahan tubuh Amanda khas anak remaja pada umumnya. Payudaranya yang tidak begitu besar, tetapi terlihat begitu ranum dengan putingnya yang kecoklatan menghiasi aurolanya.116937Please respect copyright.PENANAKRfVjFJrF6
116937Please respect copyright.PENANA8jGMc4XLa6
Kuku-kuku panjang sang Kolor Ijo membelai payudara Amanda, menyentuh putingnya yang tengah mekar. Tentu saja hal tersebut membuat Amanda sangat ketakutan.116937Please respect copyright.PENANAPEq9l8oQyP
116937Please respect copyright.PENANApyQyULr4AA
"Tolooong.... Tolooong... Tolooong..." Amanda berteriak tanpa suara. Yang terdengar hanya suara lolongan petir yang saling sahut menyahut di luar sana.116937Please respect copyright.PENANABEqnPQTezC
116937Please respect copyright.PENANAn7fM8R4ZrN
Dengan kuku tajamnya, sang Kolor Ijo menyentil puting Amanda, membuat gadis berusia belasan tahun itu merintih kesakitan. Apa lagi ketika kuku tajam itu menusuk puting mungilnya yang menggoda.116937Please respect copyright.PENANAaeRPigagLf
116937Please respect copyright.PENANA0JF1iQIh8C
"Aahkk... Tolooong! Aduuuuh sakiiiit." Histerisnya.116937Please respect copyright.PENANAJzAJkBOj1B
116937Please respect copyright.PENANAWwHE0ZxBQR
Sang Kolor Ijo mendekap kepala Amanda, lalu dia mengulum kasar bibir merah Amanda, memaksa gadis belia itu membalas pagutan liarnya. Sementara kuku-kukunya memelintir puting Amanda.116937Please respect copyright.PENANAtDnAprgz4K
116937Please respect copyright.PENANA87seglaynn
Belaian tangan sang Kolor Ijo terun menuju perut rata Amanda, kemudian... "Breeaaattt..." Sang Kolor Ijo menyobek celana tidur yang di kenakan Amanda.116937Please respect copyright.PENANAD377sIr3oq
116937Please respect copyright.PENANAaPcThz933P
Tangis Amanda semakin pecah, ketika celana dalamnya ikut di sobek. Tampak bukit kecil yang di tumbuhi rambut tipis, terpampang di hadapan sang Kolor Ijo.116937Please respect copyright.PENANA4Kko9o8CkS
116937Please respect copyright.PENANAtwxoUcMqzN
Kedua kaki Amanda di rentangkan selebar mungkin, hingga bibir memeknya yang mungil sedikit terkuak, memperlihatkan lobang perawannya. Sang Kolor Ijo berlutut di depan memek Amanda, lalu dia mengecup kedua paha mulus Amanda secara bergantian, dan terakhir ia menjilati bibir merekah memek Amanda.116937Please respect copyright.PENANAV2zQ6qnTc4
116937Please respect copyright.PENANAQVzPMjXGkl
Sluuuppsss... Sluuuppsss.... Sluuuppsss...116937Please respect copyright.PENANAuxgnTJKGiq
116937Please respect copyright.PENANA4rqcl9Qlzv
"Oughkk..." Amanda mendesah nikmat.116937Please respect copyright.PENANAfpZN7jRHWK
116937Please respect copyright.PENANAWxAQu4YJVl
Walaupun ia tidak ingin mengakuinya, tapi kenyataannya Amanda menikmati sapuan lidah mahluk aneh tersebut di sekitaran memeknya. Si kolor Ijo mencucup lendir yang keluar dari dalam memek Amanda, mengorek bagian dalam memek Amanda yang masih perawan.116937Please respect copyright.PENANAZHf0CoCZ52
116937Please respect copyright.PENANACFlZlBaBoN
Di tengah keputusasaan nya tiba-tiba Amanda merasakan gelombang birahi yang luar biasa. Sekali lagi ia histeris, tapi kali ini di karenakan rasa nikmat yang luar biasa yang belum pernah ia dapatkan.116937Please respect copyright.PENANA43x6SPTkiJ
116937Please respect copyright.PENANAjkkxsDOFxM
"Aaarrttt..."116937Please respect copyright.PENANAFHemA3cuaK
116937Please respect copyright.PENANAhZYprj1eg6
Seeeeeeeeeerrrr.....116937Please respect copyright.PENANAxKKNsUqXkE
116937Please respect copyright.PENANAKVCvVO1UiG
Lendir kewanitaannya menyembur deras, tanpa bisa di tahan. Sang Kolor Ijo dengan rakus menyeruput lendir kewanitaannya hingga tidak bersisa.116937Please respect copyright.PENANAAhfzMQniql
116937Please respect copyright.PENANAsEsiiMkkTW
Rasa nikmat yang di dapatkan oleh Amanda sejenak membuat gadis tersebut lupa akan nasib tragis yang tengah menimpa dirinya saat ini. Tubuh indahnya, tampak melejang-lejang, menikmati sisa orgasmenya.116937Please respect copyright.PENANABFgeqCW92L
116937Please respect copyright.PENANAbHGEFG1r0T
Belum hilang rasa nikmat itu, si Kolor Ijo kembali beraksi. Mahluk berwarna hijau itu menindih tubuh Amanda. Tubuh besarnya masuk diantara kedua kaki Amanda yang masih mengangkang. Sadar akan bahaya yang kembali mengintai dirinya, Amanda berusaha sekuat tenaga untuk meronta, tapi lagi-lagi ia gagal.116937Please respect copyright.PENANAylNdjQRvjs
116937Please respect copyright.PENANANuvrdCfJkS
Hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti mengaliri pipinya. Rasa takut, frustasi, dan depresi menjadi satu di dalam diri Amanda. Apa lagi ketika ia merasakan benda besar yang tengah menggesek bibir memeknya.116937Please respect copyright.PENANAeFkDItVwqn
116937Please respect copyright.PENANAwU6e5QHJJu
"Jangaaaaan! Tolooong..." Jerit hati Amanda.116937Please respect copyright.PENANARoIHHirVLp
116937Please respect copyright.PENANA2GWaxSxnGJ
Perlahan kontol besar milik Kolor Ijo membelai bibir memek Amanda, memaksa memek perawan itu melahap kontolnya yang berukuran besar. "Jleeebss..." Untuk kesekian kalinya kontol Kolor Ijo meleset.116937Please respect copyright.PENANACUkSUixkjs
116937Please respect copyright.PENANAG9XOKf9hPi
Tetapi sang predator tidak menyerah, dia kembali berusaha menembus perawan Amanda.116937Please respect copyright.PENANAQwebFEbEfo
116937Please respect copyright.PENANAGQuyB8pfCQ
"Sakiiiit... Sakiiiit..." Histeris Amanda.116937Please respect copyright.PENANAZAKKjIwPUJ
116937Please respect copyright.PENANAE7wHYCQZPV
Inci demi inci kepala kontol Kolor Ijo berhasil masuk kedalam memek Amanda. Wajah garang Kolor Ijo tampak meringis menahan jepitan memek Amanda.116937Please respect copyright.PENANAd8rQSftpqf
116937Please respect copyright.PENANAZw7H6N7OFt
Dia terus mendorong kontolnya, menembus memek Amanda yang terasa semakin mencekik kontolnya. "Bleeeess..." Dengan satu dorongan keras, akhirnya sang Kolor Ijo berhasil mengoyak perawan Amanda. Gadis remaja itu berteriak tanpa suara dengan kedua bola mata yang melotot.116937Please respect copyright.PENANAUeuDIy8Jrb
116937Please respect copyright.PENANAoSNCqiGXP8
Sekujur tubuh Amanda terasa sakit ketika sang Kolor Ijo mengoyak perawannya.116937Please respect copyright.PENANAnzFRKDgOle
116937Please respect copyright.PENANAS7XmG1fhLi
"Eehmmss... Eehmmss... Eehmmss..."116937Please respect copyright.PENANACeR8NCK0pl
116937Please respect copyright.PENANAE0RZLT9f0h
Dengus nafas Kolor Ijo semakin memburu, seiring dengan kocokan kontolnya di dalam memek Amanda. Ia memompa memek Amanda dengan penuh semangat sembari kembali bermain dengan payudara Amanda.116937Please respect copyright.PENANArquuATRcNt
116937Please respect copyright.PENANAHbPbgQCVuw
Berbeda dengan sang Korban yang terlihat sangat tersiksa. Ia merasa memeknya seakan robek oleh kontol besar Kolor Ijo yang memaksa masuk kedalam lobang memeknya yang sempit itu. Walaupun pada akhirnya, Amanda dapat merasakan sedikit nikmat dari sodokan kontol si Kolor Ijo di dalam memeknya.116937Please respect copyright.PENANA8SpjQPnZjF
116937Please respect copyright.PENANAN0NkkSdAkd
Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...116937Please respect copyright.PENANAoxDToxmVrx
116937Please respect copyright.PENANA5av4Is3Wa0
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss....116937Please respect copyright.PENANAQNM6fvEUo4
116937Please respect copyright.PENANA3yzZVChpnF
Dengan gencarnya si Kolor Ijo memacu birahinya, menggagahi gadis perawan tersebut. Hingga pada akhirnya, di iringi oleh suara petir yang menggelegar, sang Kolor Ijo membenamkan spermanya ke dalam rahim Amanda.116937Please respect copyright.PENANAuWCiRjErNz
116937Please respect copyright.PENANAiBYgM8uiEV
Croooootss.... Croooootss... Croooootss...116937Please respect copyright.PENANAYLbTb3yy0q
116937Please respect copyright.PENANAnzLEp9V121
Sperma Kolor Ijo menembus rahim Amanda, dan sisanya tampak mengalir dari sela-sela bibir memek Amanda.116937Please respect copyright.PENANATua8SJpUDq
116937Please respect copyright.PENANAZG9l7467K2
*****116937Please respect copyright.PENANANRfwwOTVri