Kumandang Adzan dari masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya, membangunkan Rayhan dari lelap tidurnya. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang menyentuh selangkangannya. Saat ia membuka matanya, Rayhan tidak dapat berkedip memandang sosok bidadari yang tengah tertidur di sampingnya, dengan tangannya yang menindih selangkangannya.27374Please respect copyright.PENANA5l5uAatQAO
27374Please respect copyright.PENANAp3IxUa7eA6
Ternyata tanpa sadar Zaskia malah tertidur di atas tempat tidur Rayhan yang tidak begitu besar sehingga jarak diantara mereka berdua sangat dekat sekali.27374Please respect copyright.PENANAJXXd6EChfO
27374Please respect copyright.PENANAzzqOCH2L0L
Sanking dekatnya Rayhan dapat merasakan hembusan hangat dari nafas Zaskia yang menerpa sebagian wajahnya.27374Please respect copyright.PENANAIotqILJlSF
27374Please respect copyright.PENANAfBfg4gdbAM
Tentu saja kesempatan mas itu tidak di sia-sia kan Rayhan, dengan iseng ia memasukan tangan Zaskia ke dalam celana pendeknya dengan perlahan agar Zaskia tidak sampai bangun, hingga ia dapat merasakan betapa halus telapak tangan Zaskia yang kini menyentuh langsung batang kemaluannya yang hangat.27374Please respect copyright.PENANAqXLZ65agp6
27374Please respect copyright.PENANALDplImGv1z
Cukup lama Rayhan menatap dan memandangi wajah cantik Zaskia. Hingga akhirnya dengan perlahan Zaskia membuka matanya. Reaksi pertama saat membuka matanya hampir sama dengan Rayhan, ia terdiam sejenak, menatap wajah Rayhan dengan tatapan penuh kegaguman dengan sosok Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAzdfGdGHkFO
27374Please respect copyright.PENANAejv5vNhNYs
"Pagi Kak!" Sapa Rayhan serak.27374Please respect copyright.PENANAeJOVLdq4Lv
27374Please respect copyright.PENANAORXz9owfNp
Wanita cantik itu tersenyum. "Kakak ketiduran di sini ya!" Ucap Zaskia yang belum sepenuhnya sadar, ia menggeliat dan pada saat bersamaan tangan kanannya tidak sengaja malah meremas kontol Rayhan. "Eh..." Heran Zaskia.27374Please respect copyright.PENANAgnWhzsjBEs
27374Please respect copyright.PENANAwRZ8qBFobJ
Mata Zaskia turun kebawah menatap selangkangan Rayhan, dengan wajah merona merah. Tampak Zaskia terlihat kebingungan melihat tangannya yang entah kenapa bisa berada di dalam celana Rayhan, selain itu ia juga dapat merasakan dengan sangat jelas jemari tangannya menggenggam kontol Rayhan yang tengah ireksi, terasa hangat dan berkedut-kedut.27374Please respect copyright.PENANAOL9aeirKWv
27374Please respect copyright.PENANA28hW4OeAxF
Saat ia hendak menarik tangannya, secara tiba-tiba Rayhan mengecup hangat bibir Zaskia.27374Please respect copyright.PENANANCxRdMWsol
27374Please respect copyright.PENANAiUE7uDsN1b
Tubuh Zaskia mendadak kaku selama beberapa detik, jantungnya berdetak tak karuan, dan sekujur tubuhnya seakan merinding, hingga bulu kuduknya berdiri. Ya, walaupun kecupan itu hanya sekilas saja, tapi begitu membekas ke dalam dirinya. Seumur hidupnya baru kali ini ada seorang pria mengecup bibirnya.27374Please respect copyright.PENANAgDB3M5WSKv
27374Please respect copyright.PENANASBeF3mVL2g
"Ke-kenapa kamu nyium Kakak?" Sebuah pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ia tanyakan.27374Please respect copyright.PENANAOHrEonLqdO
27374Please respect copyright.PENANATH7LRAYhOw
Normalnya, ia seharusnya marah dengan perbuatan adik kandungnya yang berani mencium bibirnya. Tapi entah kenapa hati kecilnya malah merasa sangat bahagia, sehingga ia lupa akan status keduanya sebagai Kakak dan Adik kandung.27374Please respect copyright.PENANA7twPeAO3OM
27374Please respect copyright.PENANARt8WTaO783
"Soalnya Kakak cantik kalau lagi bangun tidur!" Jawab Rayhan santai. Seakan apa yang ia lakukan barusan bukanlah sesuatu yang salah.27374Please respect copyright.PENANAPMeMmBsPQR
27374Please respect copyright.PENANASU4IgeVNqF
"Gombal! Jijik tau." Sungut Zaskia.27374Please respect copyright.PENANAF03ho4hDVy
27374Please respect copyright.PENANAvwgR64rvW0
Rayhan tertawa sembari memonyongkan bibirnya. "Uhmmpps... Uhmmpps... Umppss..." Goda Rayhan seakan ia ingin kembali mencium bibir Kakaknya.27374Please respect copyright.PENANAzIOlDdpWPz
27374Please respect copyright.PENANAch15ZRSp3x
"Iiihk... Rayhan, ogah kakak di cium kamu. Hihihi..." Dengan tangan kirinya ia mendorong bibir Rayhan sembari terkikik.27374Please respect copyright.PENANACeZ2FTnfrP
27374Please respect copyright.PENANA6uKKEOcdhE
Tanpa sadar Zaskia lupa kalau tangan kanannya masih berada di dalam celana Rayhan. Bahkan jemarinya malah meremas-remas batang kontol Rayhan yang makin terasa keras dan berkedut-kedut.27374Please respect copyright.PENANAOBN8KCUcvw
27374Please respect copyright.PENANAgX9meoHOBY
Tentu saja Rayhan sangat menikmati sentuhan telapak tangan Zaskia yang terasa halus dan lembut. Tapi ia berusaha menyembunyikannya dengan terus menggoda Zaskia, dengan tujuan agar Kakaknya lupa dengan keberadaan tangannya yang berada di dalam celana pendeknya.27374Please respect copyright.PENANAnOWmQVtBSM
27374Please respect copyright.PENANAp8FTuqSfou
"Sekali saja Kak." Melas Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAk5FhomCkaM
27374Please respect copyright.PENANARkPqCFfSch
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Ogaaah... Mulut kamu bauk Ray..." Rengek Zaskia, sementara tangan kanannya malah semakin keras meremas batang kemaluan Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAJqZFIIvJfG
27374Please respect copyright.PENANAE9dDDHvpee
Kedutan kontol Rayhan makin lama makin terasa keras, menandakan kalau pertahannannya Rayhan sudah hampir jebol. Bahkan wajah Rayhan mengeras ketika ia sudah tidak mampu lagi menahan ledakan spermanya.27374Please respect copyright.PENANARAuZ5ITfKw
27374Please respect copyright.PENANAxwU4SlFkzs
Croooottss... Croooottss... Croooottss...27374Please respect copyright.PENANAT44CVgbpjE
27374Please respect copyright.PENANANM96LAhCKy
Hening....27374Please respect copyright.PENANA3nezEPesmb
27374Please respect copyright.PENANAWKz1EtPbBK
Zaskia menelan air liurnya yang hambar ketika merasakan lelehan hangat sperma Rayhan di tangannya.27374Please respect copyright.PENANAPX7fVMDxOx
27374Please respect copyright.PENANAifJduLEHls
Kesempatan tersebut tidak di sia-siakan oleh Rayhan, pemuda itu dengan kurang ajarnya malah kembali menyosor bibirnya. Kali ini tidak hanya mengecup, Rayhan juga melumat bibir merah Zaskia dengan lembut selama beberapa detik. Zaskia yang tengah shock berat hanya diam membiarkan Adiknya melakukan apapun yang ia mau.27374Please respect copyright.PENANAnZYAiNE0Lq
27374Please respect copyright.PENANAIYKfOkTpvV
"Yeaaaa... Dapat! Hahaha..." Tawa Rayhan senang.27374Please respect copyright.PENANApl0R5gwajH
27374Please respect copyright.PENANAnTDEQddLcu
Sejenak Zaskia terpaku melihat Rayhan, yang sama sekali tidak terlihat kalau dirinya merasa aneh dengan apa yang barusan terjadi diantara mereka.27374Please respect copyright.PENANAX7Hco9AcqH
27374Please respect copyright.PENANA9EsRRrpF5C
Rayhan tetap seperti Rayhan yang ia kenal, jahil dan kekanak-kanakan. Walaupun beberapa detik yang lalu, Rayhan terlihat sangat jantan ketika mencium bibirnya. Bahkan Adiknya yang saat ini tengah berteriak senang karena berhasil menjahilinya, beberapa waktu sebelumnya orgasme di tangannya.27374Please respect copyright.PENANAuKr6hmGluf
27374Please respect copyright.PENANAPgVI0GNRxk
Zaskia menarik tangannya dari dalam celana Rayhan sembari mengusap bibir merahnya. "Iihkk... Najis banget kamu Dek!" Rutuk Zaskia yang entah sadar atau tidak ia melepehkan sperma Rayhan di bibir merahnya.27374Please respect copyright.PENANARabMiPjk66
27374Please respect copyright.PENANAuEwYhiptM5
"Siapa suruh lengah! Hahaha... Satu kosong Kak." Ledek Rayhan.27374Please respect copyright.PENANANMhrVJRk7H
27374Please respect copyright.PENANA4qfsZTJztp
Zaskia memasang wajah garangnya seperti biasanya. "Eehmm... Berani ya kamu." Dengan gigi menggeratak Zaskia menyambar perut Rayhan dengan cubitan khasnya.27374Please respect copyright.PENANAXutbrzEdms
27374Please respect copyright.PENANAFHy0nFqrU5
"Oughkk..." Lenguh Rayhan seketika menahan sakit.27374Please respect copyright.PENANAsEDHAZ8NGB
27374Please respect copyright.PENANArB0ovPMq7H
"Masih berani?"27374Please respect copyright.PENANApJveM1EU3x
27374Please respect copyright.PENANAnX9i8aMbEo
Rayhan menggeleng. "Ampun Kak... Aduh... Sakit ni Kak." Melas Rayhan dengan raut wajah menyedihkan.27374Please respect copyright.PENANAfEFLSOWOoe
27374Please respect copyright.PENANAKC1IYtIUSt
"Makanya jangan berani jahilin Kakak." Omel Zaskia lagi.27374Please respect copyright.PENANAmqL8SyAOtU
27374Please respect copyright.PENANAurfdGq68mS
"Iya Kak, janji gak lagi..."27374Please respect copyright.PENANAdDnmxyE4fo
27374Please respect copyright.PENANA4MJBSPUDO6
"Benar ya."27374Please respect copyright.PENANA85Ylvf2XIm
27374Please respect copyright.PENANAj8t34sEZ51
"Iya Kak." Mohon Rayhan.27374Please respect copyright.PENANApuMQ6JzRMb
27374Please respect copyright.PENANADk8sCDJkdI
Sekilas dari raut wajah Zaskia tampak sangat puas melihat Adiknya tidak berkutik. Tapi pada kenyataannya Zaskia masih merasa shock atas apa yang barusan mereka berdua lakukan. Adik dan Kakak kandung berciuman bibir layaknya sepasang suami istri. Tidak sampai di situ saja, Rayhan orgasme di tangannya, dan ia masih bisa merasakan aroma sperma Rayhan yang rasanya cukup asin dan lengket di bibirnya.27374Please respect copyright.PENANAeBYlaZoldt
27374Please respect copyright.PENANA45Hqr6EgWg
Zaskia jelas sadar kalau yang mereka lakukan barusan adalah sebuah perbuatan yang tabu, yang di larang oleh Agama. Tapi entah kenapa, melihat tingkah Rayhan yang terlihat biasa-biasa saja, membuat Zaskia juga ingin menganggap kejadian barusan hanya sebagai angin lalu saja, seakan tidak pernah terjadi apapun diantara mereka berdua.27374Please respect copyright.PENANA2nRjZdDBBP
27374Please respect copyright.PENANAcdUFJsqp9R
*****27374Please respect copyright.PENANAH4IOVboz3D
27374Please respect copyright.PENANAFifquD10AT
Di kediaman Ustadza Dwi27374Please respect copyright.PENANAsoiWvioBfX
27374Please respect copyright.PENANAWM4u7F1Djd
Aziza yang baru selesai menyiapkan buku-buku pelajarannya, segera mendatangi Ibunya Ustadza Dwi. Ia pamit untuk segera berangkat ke sekolah. Dwi mengantarkan putrinya hingga ke ambang pintu rumahnya.27374Please respect copyright.PENANAOrUhdikTwi
27374Please respect copyright.PENANAB67v7hodpf
Selepas kepergian Aziza, Ustadza Dwi segera menutup dan mengunci pintu rumahnya. Setengah berlari ia menuju ke pintu belakang rumahnya.27374Please respect copyright.PENANAa68aTPmw3u
27374Please respect copyright.PENANA6400iQfQ0y
Saat pintu terbuka, tampak seorang pria keluar dari persembunyiannya. Dengan penampilan lusuhnya ia menghampiri Ustadza Dwi yang menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat. Di depan pintu belakang, tanpa ada rasa malu Dwi yang sudah diketahui telah bersuami memeluk erat Pak Imbron.27374Please respect copyright.PENANAKMCNUfcjpL
27374Please respect copyright.PENANAfARbvHM4Ky
"Kangen ya! Hahaha..." Tawa Pak Imbron.27374Please respect copyright.PENANA8BkZgfNMzb
27374Please respect copyright.PENANAmiANB5H307
Pria beruntung itu meraih dagu Ustadza Dwi dan melumat bibir merah Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANAh8DpGi9uCb
27374Please respect copyright.PENANAy8yTRXpSF7
Tanpa merasa segan Dwi bertukar lidah dan air liur dengan Pak Imbron. Rasa tembakau yang begitu menyengat seakan tidak menjadi penghalang bagi keduanya.27374Please respect copyright.PENANAwZP1YGoGz0
27374Please respect copyright.PENANAa2KRFwBrjD
Sembari melangkah masuk ke dalam rumah, mereka tidak melepas pagutan bibir mereka berdua, bahkan tangan kanan Pak Imbron menjamah pantat berisi Dwi yang terasa kenyal seperti agar. Sentuhan-sentuhan Pak Imbron dalam sekejap menenggelamkan Dwi ke dalam kubangan birahi.27374Please respect copyright.PENANAhkfWzxAPkh
27374Please respect copyright.PENANAJkKytypg9K
Tapi tiba-tiba...27374Please respect copyright.PENANAgjHvcIcRe5
27374Please respect copyright.PENANADYZt0q5umC
Pook... Pook... Poop...27374Please respect copyright.PENANAxijdEmW9S5
27374Please respect copyright.PENANAztA5jEvtDE
Beberapa bapak-bapak berjalan mendekati mereka sembari bertepuk tangan dengan senyuman menyeringai menatap keduanya yang kepergok berbuat asusila.27374Please respect copyright.PENANAgyYe9JxIrw
27374Please respect copyright.PENANAT5zMv1eGdk
Wajah Dwi tampak pucat pasih, ia tidak menyangkah kalau aksi gila mereka dengan cepat ketahuan oleh orang lain. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau seandainya aksi gila mereka di laporkan oleh mereka.27374Please respect copyright.PENANAOHoWTMHbjm
27374Please respect copyright.PENANAcGRhatEpsh
Berbeda dengan Pak Imbron, ia terlihat tenang bahkan dengan santainya ia mengambil besi palang pintu untuk memukul bahkan membunuh bapak-bapak tersebut yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri. Gerombolan bapak-bapak tersebut yang tadi petantang petenteng kini dengan serempak mengangkat tangan mereka.27374Please respect copyright.PENANAFePtuTRY70
27374Please respect copyright.PENANAegkUKz1pnL
"Majulah." Seringai Imbron.27374Please respect copyright.PENANAKKtyHwoejo
27374Please respect copyright.PENANAJF3Vhjbjgp
"Tenang Pak... Kita ke sini cuman mau berdamai." Ujar Pak Budi.27374Please respect copyright.PENANAmNiReu5om4
27374Please respect copyright.PENANATs7Gb2InHW
Imbron menyeringai. "Damai? Berdamailah dengan besi ini." Ancam Pak Imbron. Ia benar-benar akan mengamuk karena kesenangannya yang terganggu, beruntung Ustadza Dwi buru-buru menghentikannya.27374Please respect copyright.PENANAhGkV8qXOy5
27374Please respect copyright.PENANAVlpeBrNaEf
"Kita dengarkan saja dulu apa mau mereka." Pinta Dwi.27374Please respect copyright.PENANAZX0C9XC9Il
27374Please respect copyright.PENANAvZeHVi57u2
"Baiklah, katakan apa yang kalian mau." Ucap Pak Imbron dengan nada ancaman.27374Please respect copyright.PENANAH0BVcGm1yW
27374Please respect copyright.PENANABBP5ObEgW4
Mereka berempat tampak menelan air liur sanking takutnya. "Sabar Pak... Sebenarnya kami ke sini cuman karena penasaran kenapa Bapak selalu menghilang! Bukan karena apa-apa." Ucap Lukman ketakutan.27374Please respect copyright.PENANAe3xqffwpO6
27374Please respect copyright.PENANARd0B4giRs0
"Dan jujur saja Pak, sebenarnya ehmm... Melihat tadi Bapak cipokan dengan Ustadza Dwi, kita jadi..." Pak Edi tak berani menlanjutkan ucapannya, malah menyenggol temannya.27374Please respect copyright.PENANAocY27uJnJo
27374Please respect copyright.PENANAiTgNnvzSPl
"Apa si!" Protes Pak Pak Lukman.27374Please respect copyright.PENANALokrK9pORG
27374Please respect copyright.PENANAP92cTEklni
"Maaf Pak Imbron, kita jadi ikut nafsu terhadap Ustadza Dwi." Ucap Jaja. Tubuhnya sampai merinding sanking takutnya kalau Pak Imbron melayangkan besi tersebut kearahnya.27374Please respect copyright.PENANA672AbARe8A
27374Please respect copyright.PENANABQHy5966eS
Pria berambut panjang yang tak terurus itu mencoba memberanikan diri. "Ustadza Dwi sangat cantik, siapapun juga pasti suka... Ya... Siapa tau Pak Imbron mau berbagi." Ujar Pak Budi takut-takut menatap Pak Imbron.27374Please respect copyright.PENANAqEdszhNK27
27374Please respect copyright.PENANA1E0i9Ks65q
Pak Imbron manggut-manggut sambil memukul pelan gagang besi yang ada di tangannya ke lantai. "Ooo... Jadi itu niat kalian." Geram Pak Imron.27374Please respect copyright.PENANAKsyqGxDVYz
27374Please respect copyright.PENANAXuruXlViAt
"Sabar Pak! Kami tidak akan memaksa." Mohon Pak Lukman.27374Please respect copyright.PENANAgu2uc2C1Pf
27374Please respect copyright.PENANAfZC7L0RRmg
Lagi-lagi Dwi harus menghentikan Pak Imbron sebelum ia benar-benar membuat mereka berempat sekarat terkena hantaman palang besi pintu rumahnya. Ia menggelengkan kepalanya, meminta Pak Imbron untuk bersabar.27374Please respect copyright.PENANAbXXLYGNz8c
27374Please respect copyright.PENANApSXlcmGYI8
Jujur saja Dwi sedikit merinding mengetahui niat mereka, sekaligus merasa tertantang.27374Please respect copyright.PENANAA7t6xly2ZU
27374Please respect copyright.PENANAR5VToNRBmu
"Jadi... Bapak sekalian juga mau begituan saya?" Suara Dwi gemetar, menatap satu persatu bapak-bapak petugas kebersihan pesantren Al Tauhid.27374Please respect copyright.PENANAVqp1WbZzNq
27374Please respect copyright.PENANAZB6YEaAe47
"I-iya Bu Ustadza."27374Please respect copyright.PENANAqjSzcKxKIZ
27374Please respect copyright.PENANA6dYiSSZdyF
Dwi menatap Pak Imbron. "Saya pikir lebih baik kita ambil amannya saja Pak Imbron." Dwi kembali menatap keempat bapak-bapak lainnya. "Saya tidak mau ada keributan, jadi..." Dwi menggantung kalimatnya.27374Please respect copyright.PENANAHqkfP5InS4
27374Please respect copyright.PENANA9TIxNGhGGT
Imbron tersenyum. "Sepertinya itu solusi yang baik." Ujar Pak Imbron lalu melumat kembali bibir Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANAIQYUPCNRP6
27374Please respect copyright.PENANAXfDCXfbaBc
"Kalian buruan masuk, dan kunci pintunya." Ucap Dwi kemudian.27374Please respect copyright.PENANAFiOd05BVlx
27374Please respect copyright.PENANAwkOy9621Jw
Setelah memastikan kondisi aman, mereka segera menyusul Pak Imbron dan Dwi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Mereka berempat menatap sebentar kamar Ustadza Dwi yang terlihat begitu rapi dan wangi. Dinding kamarnya terdapat sebuah foto Ustad Furqon yang terlihat gagah dengan jas hitamnya.27374Please respect copyright.PENANA8Gp6nIf9jF
27374Please respect copyright.PENANAqipZ4BV8ro
Pandangan mereka beralih ke Dwi yang kini berdiri di hadapannya. Seraya tersenyum Dwi mulai menanggalkan gamis syar'i yang ia kenakan, menyisakan pakaian dalam serba ungu dengan hijab sewarna dengan pakaian dalamnya.27374Please respect copyright.PENANA2IYkyxPGcS
27374Please respect copyright.PENANAP6Rdl699RG
"Tunggu apa lagi Pak!" Ujar Dwi.27374Please respect copyright.PENANAbEWmmq3xTX
27374Please respect copyright.PENANAjQPkVcu2Y1
Pak Edi maju lebih dulu, ia memeluk tubuh ramping Ustadza Dwi sembari melumat bibir Ustadza Dwi. Ada sensasi geli di bibir Ustadza Dwi ketika kumis panjang Pak Edi menusuk-nusuk kulit bibirnya.27374Please respect copyright.PENANAnlMVcKHkdP
27374Please respect copyright.PENANAea5ItOtjX6
Tanpa di komando mereka segera menghampiri Ustadza Dwi. Pak Jaja bertubuh pendek, segera berlutut di belakang Dwi, ia menciumi sekujur pantat mulus Dwi dan sepasang paha mulus Dwi yang terpampang halus dan lembut. Dalam sekejap pipi pantat dan paha Dwi menjadi sangat basah karena air liur Pak Jaja.27374Please respect copyright.PENANAKScgUleRHZ
27374Please respect copyright.PENANAGKfzxwXps1
"Bawak ke kasur aja." Seru Lukman.27374Please respect copyright.PENANABXf8e1NQ6e
27374Please respect copyright.PENANAtYgUuFdS3k
Mereka segera membawa Ustadza Dwi naik keatas pembaringan, di kelilingi keempat pria dewasa yang menatapnya penuh birahi. Hanya Pak Imbron yang terlihat tidak begitu tertarik dan membiarkan teman-teman nya untuk lebih dulu menikmati tubuh Dwi. Sementara dirinya untuk sementara waktu cukup untuk melihat saja.27374Please respect copyright.PENANANUaK25kRFg
27374Please respect copyright.PENANAOMbDJOv6xQ
Jemari-jemari mereka mulai menjelajahi setiap inci kulit mulus Ustadza Dwi. Sementara sang Ustadza tampak begitu pasrah.27374Please respect copyright.PENANAiN8ieaucTl
27374Please respect copyright.PENANA8KoD90UM0K
Dalam sekejap pakaian dalamnya sudah di lepas oleh mereka dan hanya menyisakan hijabnya saja. Ketika Pak Jaja hendak melepas hijabnya, Dwi sempat menolaknya.27374Please respect copyright.PENANAJcKAR0qLi9
27374Please respect copyright.PENANAVYvI532xFI
"Jangan Pak! Ini identitas saya." Ujar Dwi.27374Please respect copyright.PENANAeKkyRyIw2v
27374Please respect copyright.PENANAXBhGVpVQt3
"Tidak masalah Bu Ustadza, hehehe..." Ujar Pak Jaja, yang kemudian mencium bibir Dwi.27374Please respect copyright.PENANAkCXT1mjtOG
27374Please respect copyright.PENANAeLyOfBb17L
Tiba-tiba kedua kaki Ustadza Dwi di rentangkan oleh seseorang dan ternyata yang melakukannya adalah Pak Lukman. Mata Pak Lukman menatap nanar kearah bibir memek Dwi yang kemerah-merahan, sungguh sangat mengundang birahi.27374Please respect copyright.PENANAAHHOSJ3C2c
27374Please respect copyright.PENANAGogHWowYMv
Dwi menggeliat manja, menatap Pak Lukman dengan gestur malu-malu. Membuat Pak Lukman gemas. Ia membenamkan wajahnya di selangkangan Dwi.27374Please respect copyright.PENANAUpdI7jqmjC
27374Please respect copyright.PENANAAbCCW2GqF1
"Oughkk... Pak! Aahkk..." Lenguh Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANAPtTBfCOSEd
27374Please respect copyright.PENANA2DhGgyBZwk
Lidah Lukman bermain-main dengan bibir kemaluan Dwi, menghisap clitorisnya dan sesekali menusuk-nusuk lobang memek Dwi dengan lidahnya. "Sluuuppss... Sluuuppss... Memek Ustadza Dwi bersih, enak..." Racau Pak Lukman.27374Please respect copyright.PENANA0Kk0JrMyER
27374Please respect copyright.PENANAgh6XaJTFj5
"Pak... Aahkk... Aahkk..." Erang Dwi makin keras.27374Please respect copyright.PENANAnoMfddIoA5
27374Please respect copyright.PENANAe5QRQ1S746
Pantatnya sedikit terangkat ketika jari Pak Lukman menerobos masuk ke dalam rongga memeknya. Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mengocok memek Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANA7Up9LeMYve
27374Please respect copyright.PENANAAlZsLZQdQX
Budi dan Jaja secara bersama-sama merangsang buah dada Dwi yang berukuran 34D itu. Mereka melumat payudara Dwi, menghisap putingnya yang terasa makin keras dan sensitif. Tubuh Dwi menggelinjang nikmat, ia tanpa henti mengeluarkan suara erangan manja dari mulutnya.27374Please respect copyright.PENANAdWhbZrjZ0c
27374Please respect copyright.PENANANgI5049ch5
Pak Edi segera melepas celananya, ia meraih tangan Ustadza Dwi untuk mengoralnya.27374Please respect copyright.PENANAGmnTzEMvw7
27374Please respect copyright.PENANAOXph506czG
Jemari halus Dwi menggenggam kontol Pak Lukman, ia mengocoknya sembari sesekali mencium dan menjilati batang kontol Pak Lukman, hingga membuat Pak Lukman mendesis nikmat.27374Please respect copyright.PENANAdDjzRZpSft
27374Please respect copyright.PENANA2170Cq4kNh
Sentuhan dan rangsangan yang terus-menerus ia terima, akhirnya membuat pertahanan Dwi jebol juga. Tubuhnya menggelinjang beberapa saat ketika ia mengalami sebuah orgasme dengan sensasi yang sungguh luar biasa ia dapatkan dari mereka berempat. Dengan mata terpejam ia melepaskan lendir cintanya.27374Please respect copyright.PENANAZdW4Keem7k
27374Please respect copyright.PENANAM92cXXIUIn
Creeettsss.... Creeettsss.... Creeettsss...27374Please respect copyright.PENANAkIfUZ1zuKN
27374Please respect copyright.PENANAs2zJn9b6gO
"Oughkk...." Lenguh panjang Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANATwe8DheDgy
27374Please respect copyright.PENANAiDWRcrSVxb
Pak Lukman membelai bibir memek Ustadza Dwi. "Gimana rasanya Bu Ustadza? Enak?" Goda Pak Lukman, tampak bibir hitamnya berlepotan lendir cinta Dwi.27374Please respect copyright.PENANAGGZlbm36qe
27374Please respect copyright.PENANAa14V7828Dz
"Iya Pak enak banget." Jawab Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANAmyE2VIN3Gi
27374Please respect copyright.PENANABWbav9KZbn
"Saya masukan sekarang ya Bu?" Izin Pak Lukman sembari melepas pakaiannya.27374Please respect copyright.PENANA5lTaA6A2Ne
27374Please respect copyright.PENANAcwucrJW8vx
Dwi mengguk setuju. "Pelan-pelan ya Pak!" Pinta Dwi, ia menggenggam kontol Pak Lukman dan mengarahkannya di lobang memeknya yang sudah sangat basah.27374Please respect copyright.PENANAcDSjihyHe6
27374Please respect copyright.PENANAUh75BfvhhY
27374Please respect copyright.PENANA9SYdTQvGga
"Di jamin Ibu bakalan puas, hahaha..." Tawa Lukman senang.27374Please respect copyright.PENANAHAae1k8IeI
27374Please respect copyright.PENANASNbmxnofuk
Dwi hanya tersenyum menatap Pak Lukman, dan membiarkan kontol Pak Lukman menyeruak masuk ke dalam lobang peranakannya. Perlahan tapi pasti, kontol Pak Lukman terbenam ke dalam lobang sempit Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANAoiwrQLahi6
27374Please respect copyright.PENANA3wDi7oyFLG
Tubuh Dwi menegang sesaat menikmati sensasi sodokan kontol Lukman di dalam memeknya.27374Please respect copyright.PENANADolyj5YiL7
27374Please respect copyright.PENANALhqcie8sJK
Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mulai memaju mundurkan kontolnya, menjelajahi relung memek Ustadza Dwi yang terasa pas, memeluk kontolnya.27374Please respect copyright.PENANADfQhqN2F5R
27374Please respect copyright.PENANACV2oeB1yuB
"Kayak mimpi bisa ngentotin Ustadza hari ini." Gumam Lukman.27374Please respect copyright.PENANABzKdkW4vYP
27374Please respect copyright.PENANAckcnkcbf6f
Ustadza Dwi melingkarkan kakinya memeluk pinggang Pak Lukman. "Aahkk... Terus Pak! Enaaak Pak... Aaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Dwi yang kembali hanyut akan permainan terlarang yang tengah mereka lakukan saat ini.27374Please respect copyright.PENANAcpg7dJSIdr
27374Please respect copyright.PENANAc9wYn7S5iR
"Ayo Bu Ustadza hisap lagi." Pinta Pak Eddi.27374Please respect copyright.PENANAM9sVQPTVuN
27374Please respect copyright.PENANAKU4jO0pKSH
Ustadza Dwi yang sudah sangat terangsang segera melahap kontol Pak Eddi. Ia mengulumnya, membuat kontol Pak Eddi basah sepenuhnya oleh air liurnya. Tidak hanya batang kontolnya, Ustadza Dwi juga menjilati kantung telur Pak Eddi, dan sesekali menghisapnya penuh nikmat.27374Please respect copyright.PENANAlrwq5ldAl2
27374Please respect copyright.PENANAFBm2Xqi8vM
Sementara Pak Jaja dan Pak Budi masih sibuk bermain-main dengan buah dadanya yang ranum. Kadang di remas, dan kadang di jilat dan di hisap. "Auww..." Jerit kecil Dwi ketika mereka mulai berani menggigit putingnya.27374Please respect copyright.PENANAhGHIBJmsGo
27374Please respect copyright.PENANASsZDql7ahM
"Enak banget Bu Ustadza! Apa Ustadza Dwi suka dengan kontol saya." Tanya Pak Edi.27374Please respect copyright.PENANAzHbyKFnYHG
27374Please respect copyright.PENANA1l1TKeCVxw
"Suka... Suka sekali Pak." Jawab Dwi cepat.27374Please respect copyright.PENANAbs2jOaFMg1
27374Please respect copyright.PENANAKICqbi1KB2
Mendengar ucapan Ustadza Dwi, Pak Edi jadi semakin bersemangat, ia menahan kepala Dwi sembari menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Dwi. Sensasi yang di dapatkan di luar ekspektasi Dwi, ternyata jauh lebih nikmat ketika tubuhnya di keroyok banyak pria sekaligus.27374Please respect copyright.PENANAH0S7ldBRrF
27374Please respect copyright.PENANANntm7on11f
Tidak mau tinggal diam, Ustadza Dwi ikut menggerakan pinggulnya menyambut kontol Pak Lukman yang terpaku di dalam memeknya. Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss.... Tiba-tiba Dwi kembali orgasme dan rasanya sungguh nikmat.27374Please respect copyright.PENANAqlGK7P5Sr2
27374Please respect copyright.PENANADdVQTyOSMo
"Eenghkk...." Lenguh Dwi karena mulutnya tersumpal kontol Eddy.27374Please respect copyright.PENANAEXxzXscm9h
27374Please respect copyright.PENANAQVVKxKSDkV
Kedutan memek Dwi yang cukup kuat ketika ia orgasme membuat pertahan Pak Lukman akhirnya jebol juga. Dengan satu hentakan kasar ia membenamkan kontolnya dan menyiram rahim Dwi dengan spermanya. "Enaaaaknyaaaa..." Erang Pak Lukman.27374Please respect copyright.PENANAMt8I7GV3S5
27374Please respect copyright.PENANAIsCMOT1XYS
"Ughkk..." Desah Dwi nikmat.27374Please respect copyright.PENANA9JzABfgPd3
27374Please respect copyright.PENANANKWLE0dsxD
"Maaf Bu, tadi di dalam." Ucap Pak Lukman.27374Please respect copyright.PENANAkWYgbjePzV
27374Please respect copyright.PENANACHMBhqwc5G
"Saya juga mau keluar Bu." Ujar Pak Eddi.27374Please respect copyright.PENANAnE8qEJ14PW
27374Please respect copyright.PENANAc8U0CutzOD
Ia mencabut kontolnya lalu mengarahkan kontolnya keatas kepala Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Spermanya berhamburan diatas jilbab ungu yang di kenakan Dwi. "Gila puas banget...." Komentar Pak Eddi.27374Please respect copyright.PENANA3lUF7csDqC
27374Please respect copyright.PENANAPpYU4BhhVY
Tubuh Ustadza Dwi tampak kelelahan, ia tidak menyangkah kalau melayani mereka bisa sangat menguras tenaganya. Tetapi ia merasa sangat puas.27374Please respect copyright.PENANA6iShSavzKg
27374Please respect copyright.PENANA0BiNirYcYZ
Dengan tubuh yang bermandikan keringat, ia menatap Pak Jaja dan Pak Budi, seakan menantang mereka berdua untuk segera meladeninya. Pak Jaja dan Pak Budi saling pandang, kemudian Pak Budi tiduran diatas tempat tidur Ustadza Dwi yang tampak sudah lecek dan bermandikan keringat.27374Please respect copyright.PENANAjUmpRvqsIq
27374Please respect copyright.PENANABr0VTTtx7o
Dwi segera merangkak naik keatas selangkangan Pak Budi, dengan tangannya ia menuntun kontol Pak Budi memasuki memeknya yang sudah sangat licin.27374Please respect copyright.PENANAf2Z6aSAdNB
27374Please respect copyright.PENANAedD4EmqwwB
Bleeess...27374Please respect copyright.PENANA3FnBgfjpw8
27374Please respect copyright.PENANAlY1gedEHqs
"Ough..." Lenguh Dwi.27374Please respect copyright.PENANAPnogp7Wzoj
27374Please respect copyright.PENANAUOhEiKwCF9
Tubuh Pak Budi mendadak kaku ketika kontolnya dalam sekejap tertelan ke dalam tubuh Ustadza Dwi. "Mantaaab..." Racau Pak Budi merasakan pijitan dinding memek Dwi.27374Please respect copyright.PENANAptXJzCxDAI
27374Please respect copyright.PENANANq2APJP2ku
"Ssstt.... Aahkk... Enak sekali Pak." Racau Dwi sembari menggerakan pantatnya naik turun diatas kontol Pak Budi yang terasa menusuk hingga kebagian dalam memeknya. Dwi meletakan kedua tangannya di dada Pak Budi agar semakin leluasa menggerakan pantatnya.27374Please respect copyright.PENANAaDfAoC9wbO
27374Please respect copyright.PENANAPGAtjtp9Ow
Tubuh Dwi terhentak seiring dengan meningkatnya penetrasi kedua kelamin mereka. Ploooookkss... Ploooookkss... Ploooookkss... Wajah Dwi mendongak keatas sembari membuka mulutnya hingga berbentuk "O"27374Please respect copyright.PENANAj1gGlpjtrD
27374Please respect copyright.PENANAZPChLmO1cf
Pak Jaja menyodorkan kontolnya, dan dengan tangkas Dwi melahap kontol Pak Jaja.27374Please respect copyright.PENANAU2KbQ3OeT2
27374Please respect copyright.PENANAxSpqIhyuOQ
Layaknya pelacur kelas tinggi, Dwi yang mulai terbiasa melayani dua pria sekaligus tampak sangat menikmatinya. Bahkan ia tak segan-segan meminta mereka untuk memuaskan dirinya.27374Please respect copyright.PENANAQndgAloHZ4
27374Please respect copyright.PENANAlwoEUhW9T3
"Saya keluar lagi Pak..." Jerit Dwi sembari melepaskan kontol Jaja dari dalam mulutnya. Sudah tidak terhitung berapa kali ia orgasme, tapi anehnya ia tidak pernah merasa puas, ia ingin dan ingin lagi mendapatkan orgasmenya.27374Please respect copyright.PENANA2R8j2KaDtK
27374Please respect copyright.PENANAozidOQaToV
Dari bawah Pak Budi meremas-remas susu Dwi yang berbentuk buah melon. Jemarinya memilin nakal puting Dwi, hingga birahi Dwi kembali naik.27374Please respect copyright.PENANAM7motrdBcG
27374Please respect copyright.PENANAqv4PzUGibA
Kini Dwi berkonsentrasi memuaskan hasrat Pak Budi, sembari mengocok-ngocok kontol Pak Jaja.27374Please respect copyright.PENANAEnrAt8TSiW
27374Please respect copyright.PENANAvyM0pkAPtT
"Saya sudah gak kuat lagi Bu Ustadza..." Ujar Pak Budi.27374Please respect copyright.PENANAKd2iF6t5gf
27374Please respect copyright.PENANA3juIbGKBFt
Sembari memegangi kedua pinggul Ustadza Dwi, Pak Budi menghentak-hentakkan kontolnya keatas, meyodok memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Sperma Pak Budi menembak keras ke dalam rahim Dwi.27374Please respect copyright.PENANArvaFP930ys
27374Please respect copyright.PENANAXW48oKB5hm
Masih dengan posisi menduduki kontol Pak Budi, Dwi menjepit kontol Pak Jaja dengan payudaranya.27374Please respect copyright.PENANAnDLDBhec39
27374Please respect copyright.PENANAf3Denl7b6O
"Oughkk..." Jerit Pak Jaja.27374Please respect copyright.PENANAyAXdViSRLm
27374Please respect copyright.PENANAxg52WAUKM6
Sedetik kemudian payudara dan wajah Ustadza Dwi sudah di penuhi sperma Pak Jaja. Dengan gaya yang sangat menggoda Dwi menjilati sperma Pak Jaja yang ada di bibir dan payudaranya.27374Please respect copyright.PENANAhOTRFUdjuM
27374Please respect copyright.PENANAB0DwU0kQEm
Nafas Ustadza Dwi makin terdengar berat, walaupun ia merasa lelah, tapi api birahi di dalam dirinya tak kunjung padam. Sehingga ketika Pak Edi memintanya menungging, Ustadza Dwi dengan pasrah menuruti keinginan Pak Edi.27374Please respect copyright.PENANA1qsUjcJHRb
27374Please respect copyright.PENANAyBRJFsXjsJ
"Aahkk..." Lenguh Pak Eddi ketika kontolnya bersemayam di dalam memek Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANATZ9v2s4vi4
27374Please respect copyright.PENANAr9O7smfHC1
Dengan gerakan perlahan Pak Eddi menggoyangkan pantatnya maju mundur, sembari membelai gemas pantat mulus Ustadza Dwi. Baginya ini seperti mimpi, ketika dirinya bisa meniduri salah satu seorang Ustadza di ponpes Al Tauhid. Apa lagi ia juga cukup mengenal baik Suami Ustadza Dwi, Ustad Furqon.27374Please respect copyright.PENANAtAUv6ben7O
27374Please respect copyright.PENANAqyajARkqbO
Ada rasa bersalah menyeruak di hati Pak Eddi mengingat betapa baiknya Ustad Furqon kepadanya. Tapi ia juga tidak munafik, kalau dirinya juga sangat menginginkan Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANAUpwA4XDTX0
27374Please respect copyright.PENANAO7cGdKUdFb
Ustadza Dwi yang ingin segera kembali mencapai klimaksnya, segera menggerakan pantatnya maju mundur menyambut setiap sodokan kontol Pak Eddi dari belakang. Tangan kirinya ia jadikan tumpuan, sementara tangan kanannya meremas-remas payudaranya sendiri, merangsang bagian sensitif tubuhnya.27374Please respect copyright.PENANAhrme25iEME
27374Please respect copyright.PENANA7Nsmdk4Mc2
Pak Eddi yang seakan paham apa yang di inginkan Ustadza Dwi semakin mempercepat sodokannya. "Oughkk...." Erang Ustadza Dwi ketika ia kembali orgasme. 'Creeettss.... Creeettsss... Creeettsss...' Ustadza Dwi merasa kontol Pak Eddi terasa semakin licin di dalam memeknya.27374Please respect copyright.PENANAhfqQFyKhBj
27374Please respect copyright.PENANALlqOcYdAlZ
Pak Eddi menyuruh Ustadza Dwi yang kelelahan untuk terlentang menghadapnya. Kedua tangan Pak Eddi mengangkat kedua tungkai kaki Ustadza Dwi di pundaknya dan kembali memasukan kontolnya ke dalam memek Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANApGK0N3kFfd
27374Please respect copyright.PENANAZvNkuc519S
Sembari menggenjot memek Ustadza Dwi, Pak Eddi melumat bibir merah Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANAeuKWa9nJ01
27374Please respect copyright.PENANAnLhDgDZaOa
"Saya keluar Bu Ustadza!" Geram Pak Eddi, dengan terus menghentak kontolnya di dalam lobang memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Semburan sperma Pak Eddi memenuhi liang peranakan Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANAromtKA4bxY
27374Please respect copyright.PENANAA4p7uIHTy8
Pak Eddi mencabut kontolnya yang tampak mulai mengkerut kecil. "Bu Ustadza memang luar biasa." Puji Pak Eddi sangat puas, ia menyodorkan kontolnya ke wajah Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANAmeXQMQKBT2
27374Please respect copyright.PENANAaHlN8YYjnf
"Pak Eddy juga hebat! Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss..." Balas Ustadza Dwi sembari mengulum kontol Pak Eddi.27374Please respect copyright.PENANAAsr1ZdEf89
27374Please respect copyright.PENANAAe1ZZ3mH3m
Pak Imbron yang tadinya hanya menonton, mulai menanggalkan pakaiannya hingga telanjang bulat. Kemudian ia meminta Pak Eddi untuk menyingkir. Ustadza Dwi tersenyum menggoda, jemarinya menggenggam dan membasahi kontol Pak Imbron sebelum nantinya akan di pakai untuk menyodok-nyodok memeknya.27374Please respect copyright.PENANAwmzIQqMej7
27374Please respect copyright.PENANAtIHulFwj0h
Selagi menikmati raut wajah Ustadza Dwi yang tengah mengoral kontolnya, Pak Imbron membelai kepala Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANA0DMKrC0KJ8
27374Please respect copyright.PENANAOO2svfbbw1
"Bu Ustadza pernah main dari belakang?" Tanya Pak Imbron.27374Please respect copyright.PENANAIPQluOG87m
27374Please respect copyright.PENANAdDp3vFaZtk
Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya. Ia mengerti maksud dari ucapan Pak Imbron adalah anal sex. "Belum pernah Pak, apa Bapak mau mencobanya." Tawar Ustadza Dwi, karena ia juga penasaran bagaimana rasanya ketika lobang pantatnya juga terisi kontol.27374Please respect copyright.PENANAmkQW2oTaVQ
27374Please respect copyright.PENANAl1JcDj9rU9
"Tentu saja, hehehe..." Jawab Pak Imbron, yang kemudian meminta Ustadza Dwi menungging.27374Please respect copyright.PENANA0jvWdUCVOP
27374Please respect copyright.PENANAHtnR29KD9U
Ustadza Dwi merentangkan kedua kakinya selebar mungkin, sembari membuka pipi pantatnya. Mula-mula Pak Imbron bermain dengan lobang anus Dwi menggunakan jarinya, hingga membuat Ustadza Dwi meringis karena rasa nikmat sentuhan jari Pak Imbron. Tapi itu tidak begitu lama, karena Pak Imbron yang kemudian menggantikan jarinya dengan kontolnya.27374Please respect copyright.PENANAunSxdvJLR0
27374Please respect copyright.PENANAqfdHIOfGlx
Dengan perlahan kepala jamur Pak Imbron membela lobang anus Ustadza Dwi. "Aduh... Uhkk... Perih Pak." Lenguh Ustadza Dwi, kedua tangannya terkepal erat.27374Please respect copyright.PENANAY8b3Ra4vva
27374Please respect copyright.PENANA7iHB48NBtu
"Tahan Bu, nanti juga enak!" Ujar Pak Imbron.27374Please respect copyright.PENANAYQCozNSev6
27374Please respect copyright.PENANAZKNocQDLTg
Ia mencengkram pantat Ustadza Dwi sembari mendorong kasar kontolnya, hingga akhirnya kontolnya amblas ke dalam lobang anus Dwi yang secara otomatis mengalami kontraksi yang membuat jepitan dinding anusnya semakin erat memeluk kontol Pak Imbron yang berukuran raksasa itu.27374Please respect copyright.PENANA8T8AORA0hV
27374Please respect copyright.PENANA6nJk2NawD7
Dwi menggigit bibirnya dengan erat ketika Pak Imbron mulai menggerakkan kontolnya maju mundur.27374Please respect copyright.PENANAhSixLVgbI0
27374Please respect copyright.PENANAl9zkCnFyXi
"Perih... Aahkk... Pelan-pelan Pak." Mohon Dwi.27374Please respect copyright.PENANAZI2fNIa38I
27374Please respect copyright.PENANA6O9kOGtn6a
Pak Imbron yang terlalu bernafsu tidak mengindahkan ucapan Dwi. Ia semakin cepat menyodok-nyodok anus Dwi yang tampak berkerut pucat. "Oughkk... Nikmat sekali Bu Ustadza! Aaahkk... Aahkk..." Desah Pak Imbron.27374Please respect copyright.PENANATRTdwPw7of
27374Please respect copyright.PENANAJSvz1xEpCo
"Auww... Ssstt..." Desah Ustadza Dwi.27374Please respect copyright.PENANAOXdtD3PAQZ
27374Please respect copyright.PENANAdRC839rwQ9
Tiba-tiba Pak Jaja masuk ke bawah tubuh Ustadza Dwi. "Main bertiga Bu Ustadza!" Ajak Pak Jaja. "Turunkan pantatnya Bu." Suruh Pak Jaja lagi.27374Please respect copyright.PENANA7ZiKprd0fq
27374Please respect copyright.PENANAGqqlHQKrbo
Dengan perlahan Ustadza Dwi menurunkan pantatnya, dengan posisi kontol Pak Jaja yang dengan perlahan masuk ke dalam rongga kenikmatannya. "Ughkk..." Lenguh Dwi keenakan ketika memeknya kembali terisi penuh.27374Please respect copyright.PENANAJM1x0pdTUK
27374Please respect copyright.PENANA8nVTySlvk1
"Kita goyang bareng Pak Imbron." Ajak Pak Jaja.27374Please respect copyright.PENANA5d2Ybx8tKG
27374Please respect copyright.PENANADyUZh66GSj
"Siap Pak! Hahahaha..." Tawa Pak Imbron.27374Please respect copyright.PENANAJquYQnZ9zK
27374Please respect copyright.PENANAeXbjrgouGX
Secara bersamaan mereka berdua memompa lobang anus dan memek Ustadza Dwi, seakan mereka lupa dengan pertikaian mereka sebelumnya. Sosok Ustadza Dwi tampaknya menjadi pemersatu bagi mereka yang bertikai.27374Please respect copyright.PENANAQQwelHK1S8
27374Please respect copyright.PENANAqt7vUhJds8
Pak Budi menyodorkan kontolnya kembali untuk di kulumnya. Dengan senyum manisnya Ustadza Dwi menghisap kontol Pak Budi, sementara kedua tangannya mengoral kontol Pak Eddi dan Pak Lukman yang staminanya kembali pulih. Pertempuran panjang mereka berakhir tepat ketika suara adzan zhuhur berkumandang.27374Please respect copyright.PENANA1tpO3qAsUQ
27374Please respect copyright.PENANAy0jNAI1ut3
*****27374Please respect copyright.PENANAKK0nwVn2p7
27374Please respect copyright.PENANAUF3eU8c0Sp
Teng... Teng... Teng...27374Please respect copyright.PENANAfMHmVRbaf9
27374Please respect copyright.PENANAo5IxuexKHT
Para santriwati berhamburan keluar dari dalam kelas mereka ketika lonceng tanda jam istirahat di bunyikan. Wanda yang belum beranjak dari mejanya sempat melirik Fei yang juga masih duduk di bangkunya. Ia terlihat begitu lamban memasukan bukunya ke dalam tas ranselnya.27374Please respect copyright.PENANAApuGFOnBYD
27374Please respect copyright.PENANAwjmm0uHMjS
Setelah kelas sudah sepi, Wanda menuju pintu kelas dan menutupnya. Tubuh Fei sampai merinding ketika melihat Wanda berjalan mendekatinya.27374Please respect copyright.PENANAfv8Zg4H423
27374Please respect copyright.PENANA8Sn2bB6XdC
"Gak ke kantin?" Tanya Wanda.27374Please respect copyright.PENANAh5jhKI6ecC
27374Please respect copyright.PENANAZyHPFuLegT
Fei menggelengkan kepalanya. "Masih kenyang Ustadza." Jawab Fei seraya tersenyum kaku.27374Please respect copyright.PENANAzN0ecVT4Oi
27374Please respect copyright.PENANA0cmyVzXjki
"Ustadza boleh duduk di sini?"27374Please respect copyright.PENANAY07ej48Tqk
27374Please respect copyright.PENANAcZMwYOxQUf
Fei mengangguk sembari menggeser duduknya. Wanda segera duduk di samping Fei. Ia meletakan tangannya diatas paha Fei dan memijitnya dengan sangat pelan.27374Please respect copyright.PENANAjQ897cwZFt
27374Please respect copyright.PENANAsQtl6pZldz
Pijitan lembut Ustadza Wanda membangkitkan birahi muda Fei, bahkan gadis cantik itu tampak begitu tegang. Nafasnya terputus-putus sanking tegangnya. Ia menggigit bibirnya ketika Ustadza Wanda merangkul pundaknya sembari mendekatkan wajah mereka, hingga akhirnya bibir merah mereka bertemu.27374Please respect copyright.PENANANO5etLC5hS
27374Please respect copyright.PENANAg0UhohmeMV
Dengan lembut Ustadza Wanda mengulum bibir Fei, membimbing muridnya yang lugu itu untuk menikmati setiap sentuhan yang ia berikan. Perlahan tapi pasti, Fei yang semakin hanyut akan sentuhan Ustadza Wanda, mulai membalas pagutan sang Ustadza.27374Please respect copyright.PENANARuEI3iAbp3
27374Please respect copyright.PENANAr9z4nERgmB
Fei menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Wanda, membiarkan wanita cantik itu menghisap dan mengulum lidahnya.27374Please respect copyright.PENANAr8PQvj5lYe
27374Please respect copyright.PENANAPFY9en8TO2
"Ehmmpsss... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."27374Please respect copyright.PENANA0gcgjLJPEm
27374Please respect copyright.PENANAkaAi0LSFFz
Sembari berciuman tangan Wanda tidak tinggal diam, ia menggerayangi tubuh muridnya. Menarik keatas rok hijau yang di kenakan Fei, sembari membelai paha mulus Fei, hingga menyentuh selangkangan Fei yang di balut kain berwarna putih.27374Please respect copyright.PENANADfsMvwqBVm
27374Please respect copyright.PENANAXjjMlUXZMC
Nafas kedua kian memburu, seiring meningkatnya aktivitas seksual yang mereka lakukan. "Ustadza... Ehmmpsss... Eehmmpss..." Lenguh Fei ketika payudaranya juga di gerayangi Ustadza Wanda.27374Please respect copyright.PENANATy8G8r82dN
27374Please respect copyright.PENANAyXqLB0fVQD
"Ustadza buka ya sayang!" Pinta Wanda sembari menanggalkan kancing seragam Fei.27374Please respect copyright.PENANAAUaMxDjnjI
27374Please respect copyright.PENANAzsEfyFPpGJ
"I-iya Ustadza." Jawab lemah Fei.27374Please respect copyright.PENANArvs47KLG5Y
27374Please respect copyright.PENANAiyR8V8TKJC
Dalam sekejap kancing kemeja Fei sudah terbuka semua. "Indah sekali sayang!" Puji Wanda, ia menyingkap keatas bra yang menutupi gunung kembar Fei.27374Please respect copyright.PENANAJFEB0Zyuqq
27374Please respect copyright.PENANA5DivSYVLVj
Gadis cantik itu memeluk erat Ustadza Wanda, membenamkan wajahnya di dalam pelukan Wanda. Sementara sang Ustadza makin intens menjamah bagian-bagian sensitif tubuh Fei, seperti menggosok-gosok kemaluan Fei, dan meremas-remas payudara Fei.27374Please respect copyright.PENANAYrNhPBI18y
27374Please respect copyright.PENANAImYVeojs8c
Dengan sedikit menunduk, Ustadza Wanda melumat payudara Fei, ia menghisap puting mungil Fei. 'Sruuuppss.... Sruuupss... Sruuupss...' Tanpa henti ia menyeruput puting muridnya.27374Please respect copyright.PENANAMfKgO8p3nr
27374Please respect copyright.PENANAE92ztPN9RM
"Aahkk... Engkk... Aahkk..." Desah Fei.27374Please respect copyright.PENANA9JsYtThhvh
27374Please respect copyright.PENANAm5V0Zhty5O
Ustadza Wanda meminta muridnya untuk duduk diatas meja, menghadap kearahnya dengan kaki mengangkang. "Buka celana dalam kamu sayang." Suruh Wanda sembari mengusap-usap paha mulus Fei yang tampak bersih.27374Please respect copyright.PENANAehAtqJ2Aiq
27374Please respect copyright.PENANAgRkCcWx2EH
Kedua tangan Fei menarik turun celana dalamnya, melewati pantatnya hingga ujung kakinya. "Ustadza." Lirih Fei, sembari membuka kembali kakinya.27374Please respect copyright.PENANAKT7B1zzp8X
27374Please respect copyright.PENANAgWB9oVmvft
"Wangi." Puji Wanda.27374Please respect copyright.PENANAdwuyPcBP1I
27374Please respect copyright.PENANAIxaSLs6IQW
Kemudian ia mendekatkan wajahnya di selangkangan Fei, menjilati paha mulus Fei secara bergantian. "Ough... Ustadza! Aahkk..." Erang Fei tak tahan.27374Please respect copyright.PENANA7LdhNs3oZp
27374Please respect copyright.PENANA5F8TC5RWWu
Ujung lidah Wanda menggeletik bibir vagina muridnya yang tampak masih begitu rapat. Ia menggosok-gosok clitoris muridnya, membuat Fei menggelinjang, dan tampak bibir kemaluannya yang semakin basah seiring dengan intensitas cairan lendirnya yang keluar semakin banyak.27374Please respect copyright.PENANADyehHkHVHu
27374Please respect copyright.PENANAXVHjL7xs25
Tangan kanan Fei mendekap kepala Ustadza Wanda, sementara tangan kiri Fei mencengkram pinggiran mejanya.27374Please respect copyright.PENANAsW3C0TjAUd
27374Please respect copyright.PENANAeOxvA6xnFv
"Ustadza.... Fei pipis." Jerit Fei.27374Please respect copyright.PENANAfYgYKNosBC
27374Please respect copyright.PENANA0CdqYsmJpG
Pantatnya terhentak beberapa saat ketika ia mengalami orgasme. 'Screeeetss.... Creeettsss.... Creeettsss....' Fei mendapatkan pipis enaknya dari sapuan lidah Ustadza Wanda.27374Please respect copyright.PENANAS61cei4FTV
27374Please respect copyright.PENANA2YDNQcdfAF
Wanda mengangkat wajahnya kemudian menatap Fei yang tersenyum malu. "Enak sayang?" Goda Wanda, Fei mengangguk mengiyakan apa yang di katakan Ustadza.27374Please respect copyright.PENANA7F4vrP1d8h
27374Please respect copyright.PENANAmBbLIyhYD8
"Terimakasih Ustadza." Lirih Fei.27374Please respect copyright.PENANACVCIND9ZZW
27374Please respect copyright.PENANAhpIWxDL23l
Ustadza Wanda merapikan kembali rok hijau yang di kenakan Fei, lalu mengantongi celana dalam Fei. "Nanti malam ke kamar Ustadza gak usah pake dalaman ya." Bisik Wanda sembari mengedipkan matanya kearah Muridnya.27374Please respect copyright.PENANAHzdHiBs8JG
27374Please respect copyright.PENANA3gQYiieKwh
"Iya Ustadza." Jawab Fei lemah.27374Please respect copyright.PENANAm4SqUoGGs6
27374Please respect copyright.PENANAxAQM5TVoKz
Setelah itu Wanda meninggalkan Fei yang tampak masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Ia tidak menyangkah sentuhan sang guru sungguh membuatnya seakan melayang. Entah kenapa Fei menjadi tak sabar menunggu malam tiba, dan menantikan apa yang akan di lakukan Wanda kepada dirinya.27374Please respect copyright.PENANAlcFbM5pVuW
27374Please respect copyright.PENANAXZtOxhUii0
*****27374Please respect copyright.PENANAo71APZPaq8
27374Please respect copyright.PENANAAiYDsQLlLz
Sepulang sekolah Rayhan, Doni, Nico segera menuju rumah Bu Surti yang kebetulan memiliki warung kecil di depan rumahnya. Tapi Rayhan dan yang lainnya bukannya duduk di warung Bu Surti, malahan mereka memasuki rumah Bu Surti menuju halaman belakang rumah Bu Surti. Di sana sudah ada Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa yang tengah mengobrol sembari menikmati gorengan Bu Surti.27374Please respect copyright.PENANAHf3N2cUtjC
27374Please respect copyright.PENANAY0RkB8KaUe
Bu Surti sendiri sebenarnya memiliki ikatan dengan Pak Bahar. Kasus kolor ijo beberapa waktu yang lalu membuat Bu Surti berhutang Budi kepada Rayhan dan kawan-kawan karena telah membuat saudaranya Pak Bahar terlepas dari kutukan kolor ijo. Ia juga berhutang maaf kepada Rayhan dan kawan-kawan karena ulah saudaranya yang membuat heboh pesantren.27374Please respect copyright.PENANApfsWHEeLJF
27374Please respect copyright.PENANAiCjDYH0XS6
Sebagai bentuk balas Budinya, ia membiarkan halaman belakangnya menjadi tempat mereka berkumpul, atau bisa di bilang menjadi markasnya mereka. Beruntung Suaminya Bu Surti bukan tipe laki-laki cerewet sehingga ia juga memberi izin kepada mereka untuk menjadikan perkarangan belakang rumahnya sebagai tempat berkumpulnya mereka.27374Please respect copyright.PENANAYvmQw3YS2j
27374Please respect copyright.PENANAdBVDcob5Go
Aurel menatap kedatangan Rayhan dan yang lainnya. "Kalian juga mau menghakimiku?" Ketus Aurel. Ia sangat kesal karena teman-temannya yang ia anggap terlalu ikut campur dengan urusan pribadinya.27374Please respect copyright.PENANAuQnTNTjta6
27374Please respect copyright.PENANA7oizuDIkXg
"Maaf Rel! Bukan begitu, kami hanya tidak ingin kamu menjadi korban Dedy." Jelas Rayhan, ia duduk di dekat Aziza sembari mengambil gorengan yang ada di dalam piring.27374Please respect copyright.PENANAkkpH224Rc8
27374Please respect copyright.PENANAtiokgrUTnZ
"Kayak kalian sudah jadi orang benar saja." Sengit Aurel.27374Please respect copyright.PENANAJLhnVQAEFw
27374Please respect copyright.PENANAR3jIJ9nzMX
Adinda menghela nafas. "Maaf Rel, kami hanya mencoba mengingatkan kamu." Nasehat Adinda, yang selama ini selalu di dengar oleh teman-temannya. Tapi kali ini nasehatnya tidak mampu membuat sahabatnya berfikiran jernih.27374Please respect copyright.PENANAnWKBuUGs7B
27374Please respect copyright.PENANAtg7UgD5ZcY
"Sudahlah, jangan sok ngurusin hidup orang." Kesal Aurel.27374Please respect copyright.PENANA2E9bmwx4WI
27374Please respect copyright.PENANAztrgSx8KsW
"Astaghfirullah Rel!" Ucap Asyifa.27374Please respect copyright.PENANAVNyTDmFJ7S
27374Please respect copyright.PENANARjdakb7bbb
"Sebagai sahabat sudah sewajarnya kita mencoba mengingatkan kamu Rel." Ujar Aziza mencoba membuat Aurel mengerti kenapa teman-temannya meminta ia menjauhi Dedy. "Lagian semua orang juga tau, seperti apa kelakuan pacarmu itu." Sambungnya lagi.27374Please respect copyright.PENANApziNIx4OKU
27374Please respect copyright.PENANAJv1drbCGZb
Aurel mendengus. "Setiap orang bisa berubah."27374Please respect copyright.PENANAH8ie3ATxsE
27374Please respect copyright.PENANAHbuio16OUy
"Jadi kamu pikir bisa merubah Dedy? Terlalu naif kamu Rel." Celetuk Doni.27374Please respect copyright.PENANAR5an5bXTFa
27374Please respect copyright.PENANA1LIpZZn76a
"Aku pulang." Ucap Aurel tiba-tiba.27374Please respect copyright.PENANAgs6uvYYRbO
27374Please respect copyright.PENANA9Hy15VjfoU
"Sabar Rel." Rayhan mencoba menahan Aurel.27374Please respect copyright.PENANAfI7VuiEFFP
27374Please respect copyright.PENANAKQ17GflaFI
Tapi Aurel yang keburu kesal segera pergi meninggalkan teman-temannya. Ia merasa sangat kecewa dengan sikap teman-temannya yang seakan ingin menghalangi kebahagiaan nya. Menurut Aurel, seharusnya mereka ikut senang bukannya malah mencoba menghasut dirinya untuk menjauhi orang yang di kasihinya.27374Please respect copyright.PENANADIZqsGXEF6
27374Please respect copyright.PENANA0jMgAN0l8T
Aziza hendak menyusul tapi di hentikan oleh Nico yang tampak tidak suka dengan sikap Aurel.27374Please respect copyright.PENANASxZZUO99mm
27374Please respect copyright.PENANAx6H2hlWG2G
"Sudah biarkan saja! Toh dia sendiri nanti yang menyesal." Kesal Nico sembari membuang mukanya, menatap Bu Surti yang tengah berjalan kearah mereka sembari membawa beberapa gelas minuman yang mereka pesan.27374Please respect copyright.PENANAhhlhqWxTjr
27374Please respect copyright.PENANAgiicBADV7F
"Kejar Zril." Bisik Rayhan.27374Please respect copyright.PENANA8gEbrjIw8v
27374Please respect copyright.PENANAmGwPBZyZFV
Pemuda yang dari tadi hanya menyimak itu menganggukkan kepalanya. Ia segera pergi meninggalkan teman-temannya yang lain dan segera menyusul Aurel.27374Please respect copyright.PENANARSJOD6O53a
27374Please respect copyright.PENANAUkLl54mwd4
Pak Budi yang baru pulang dari rumah Ustadza Dwi, tanpa heran melihat Aurel yang menangis, lalu di susul oleh Azril.27374Please respect copyright.PENANAa0jHzTqjD5
27374Please respect copyright.PENANAQZRclvA11o
*****27374Please respect copyright.PENANA7ruxXtcgox
27374Please respect copyright.PENANAIZFE4YFKox
Zaskia yang tengah di landa kebimbangan akhirnya memutuskan untuk menceritakan kejadian tadi pagi kepada Julia. Tanpa ada yang ia tutupi sama sekali. Bahkan ia mengakui kalau dirinya pada saat itu tak kuasa menolak setiap sentuhan Rayhan. Ia merasa sangat kotor dan bersalah karena membiarkan adiknya berbuat sampai sejauh itu.27374Please respect copyright.PENANAFdrkgDcc1f
27374Please respect copyright.PENANApQnTm00Frl
Dan untuk pertama kalinya Julia terlihat sangat serius mendengarkan cerita Zaskia. Sebagai sahabat ia tau, kalau Zaskia sebenarnya suka kepada Adiknya, hanya saja ada dinding tebal yang menghalangi perasaannya kepada Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAtY7Zxze8Io
27374Please respect copyright.PENANAVojghsEyKQ
"Saya benar-benar bingung." Lirih Zaskia, mengakhiri ceritanya.27374Please respect copyright.PENANA9iXMSqyjOg
27374Please respect copyright.PENANAtqQoJHwC7z
Julia meraih tangan Zaskia. "Kenapa harus bingung? Mbak yakin kamu tau betul apa yang kamu inginkan saat ini." Ujar Julia seraya tersenyum menguatkan hati Zaskia.27374Please respect copyright.PENANAwotax7FfPk
27374Please respect copyright.PENANAgViHVmrkFv
"Apa yang harus saya lakukan Mbak."27374Please respect copyright.PENANABOz53foBqO
27374Please respect copyright.PENANAImVKQh51ds
"Mbak punya pertanyaan, sekaligus jawaban buat kamu, asalkan kamu mau jujur." Ujar Julia pelan. Ia menatap ke dalam mata Zaskia untuk mencari kejujuran di sana.27374Please respect copyright.PENANA5Ce7sTFVyb
27374Please respect copyright.PENANAsrcmGDNxWy
Zaskia mengangguk. Ia merasa tidak ada gunanya ia berbohong. Selama ini hanya Julia yang mengerti dirinya.27374Please respect copyright.PENANAaxRy5vfArF
27374Please respect copyright.PENANAZEMPN9lXJw
"Apa kamu menikmatinya?" Tanya Julia.27374Please respect copyright.PENANA6Pzrzl17jz
27374Please respect copyright.PENANAdr92peweMU
Sejenak Zaskia terdiam. "Iya Mbak... Aku juga gak ngerti kenapa aku suka sekali setiap kali Rayhan iseng kepadaku. Semakin lama perasaan ini rasanya makin besar." Jawab Zaskia sejelas-jelasnya kepada Julia.27374Please respect copyright.PENANABrfkwvHzlb
27374Please respect copyright.PENANArbv82BdOM1
"Apa kamu bahagia?"27374Please respect copyright.PENANAOKl3CNIaGJ
27374Please respect copyright.PENANALl2B9XrbiU
"Sangat bahagia!" Jawab Zaskia yakin.27374Please respect copyright.PENANAltI3PBr2rt
27374Please respect copyright.PENANAlbsjJRWC4E
"Seandainya saja sikap Rayhan berubah sama kamu, ia mulai menjaga jarak sama kamu! Apa kamu bisa terima?" Kali ini pertanyaan Julia membuat Zaskia terdiam.27374Please respect copyright.PENANAWQRKkAnUNp
27374Please respect copyright.PENANAeDjWLI28EF
Benar apa yang di katakan sahabatnya, bisa saja ia menegur Rayhan dan meminta Rayhan untuk bersikap biasa-biasa saja, dan menceramahi Rayhan tentang sikap Rayhan yang selama ini kebablasan. Tapi itu artinya hubungan mereka akan menjadi sangat kaku, Rayhan pasti merasa bersalah, dan otomatis adiknya itu akan mencoba menjaga jarak darinya. Begitu juga dengan Zaskia, ia tentu akan merasa canggung saat berada di dekat adiknya.27374Please respect copyright.PENANAnU851aT2oy
27374Please respect copyright.PENANAqop10bFDUU
Jawabannya sudah jelas, ia tidak akan sanggup kalau semua itu terjadi. Ia sudah terlanjur nyaman dengan sikap Rayhan yang berbeda dari yang lainnya.27374Please respect copyright.PENANAwALbLPjmHw
27374Please respect copyright.PENANArevKSY8GHB
"Tapi Mbak, apa ini di benarkan oleh Agama?" Lirih Zaskia.27374Please respect copyright.PENANACyENsIwZ8d
27374Please respect copyright.PENANAveyZNnO7Cr
Julia berdiri dan tegak di belakang Zaskia. Ia memeluk leher Zaskia dari belakang. "Coba untuk sementara, untuk tidak menyangkut pautkan dengan Agama! Mulai sekarang pikirkan saja perasaan kamu, pikirkan saja mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka Za!" Nasehat Julia terdengar sangat dalam.27374Please respect copyright.PENANAVnnEFyH2Ei
27374Please respect copyright.PENANAN1nVf2QtAW
Zaskia sampai meremas lengan Julia, ada senyuman yang terukir di bibirnya. Benar apa yang di katakan sahabatnya, kenapa ia selalu menduakan perasaannya? Seharusnya ia lebih mendahulukan perasaannya ketimbang yang lainnya.27374Please respect copyright.PENANA1oS8zLtx2z
27374Please respect copyright.PENANAN3L7ex3x5z
"Pejamkan mata kamu." Bisik Julia.27374Please respect copyright.PENANAnW5TkPBb1w
27374Please respect copyright.PENANAODrON2bv3S
Zaskia memejamkan matanya, menuruti perinta Julia. "Sekarang bayangkan wajah seseorang paling ingin kamu lihat." Suruh Julia. Yang terlintas di benak Zaskia malah wajah Rayhan. "Bayangkan senyumannya, bayangkan tawanya, bayangkan semua kenakalannya." Lanjut Julia.27374Please respect copyright.PENANAbD4onhdL9U
27374Please respect copyright.PENANAyChCLwG12G
Zaskia membayangkan itu semua, ia membayangkan wajah Rayhan yang tertawa setelah berhasil menjahilinya, ia membayangkan bagaimana Rayhan tersenyum setelah mencium bibirnya. Lebih jauh lagi, ia membayangkan bagaimana rasanya ketika jemarinya menyentuh kontol Rayhan, hangatnya kontol Rayhan dan sperma Rayhan di tangannya.27374Please respect copyright.PENANAmLgoftlrU8
27374Please respect copyright.PENANA9mJxJWo46D
Tubuh Zaskia merinding, ia merasa ada kebahagiaan yang luar biasa yang sulit untuk di jelaskan. Bahkan kebahagian yang ia rasakan membuat tubuhnya terasa sensitif.27374Please respect copyright.PENANAPhVOt1Cm0p
27374Please respect copyright.PENANASM4wNfm0gj
"Engghk..." Lenguhan Zaskia.27374Please respect copyright.PENANArtDcKsWDCd
27374Please respect copyright.PENANAkaeOQPK0p6
Julia tersenyum mendengarnya. "Sepertinya kamu harus segera pulang deh Zaskia, di rumah ada yang kangen soalnya." Goda Julia, membuat kedua pipi Zaskia merona merah.27374Please respect copyright.PENANAHlUXPSeOvJ
27374Please respect copyright.PENANAoz7TfDziPY
"Apaan si Mbak." Rajuk Zaskia sembari menggandeng tasnya.27374Please respect copyright.PENANAkqYUFhEnsW
27374Please respect copyright.PENANA5p1kaX9UOC
******27374Please respect copyright.PENANAG5awJIgAPB
27374Please respect copyright.PENANA9vtVkTseZl
Selepas dari rumahnya Bi Surti, Rayhan menuju rumah Ustadza Risty, untuk mengetahui perkembangan hubungan Ustadza Risty dengan Suaminya. Ia bersiul ringan sembari melewati jalan setapak yang hanya cukup di lalui satu kendaraan roda empat. Sementara di sekitarnya terdapat pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.27374Please respect copyright.PENANALLTOG5d5X0
27374Please respect copyright.PENANAudvOHBW0Wu
Rayhan berfikir mungkin nanti ia akan mencoba memanjat salah satu pohon kelapa untuk mengambil buahnya.27374Please respect copyright.PENANA4f38MdWFhD
27374Please respect copyright.PENANAiQY1cpxhcg
"Ray!"27374Please respect copyright.PENANAB8YejaHgul
27374Please respect copyright.PENANArDyN1p48m2
Pemuda itu tampak celingukan. "Ustadza... Baru saja aku mau ke rumah Ustadza." Ucap Rayhan saat tau siapa yang memanggil dirinya. Wanita cantik berpakaian serba coklat itu tersenyum manis.27374Please respect copyright.PENANAfsvIrFEKD9
27374Please respect copyright.PENANAmWiXMOG6Cn
"Kangen kamu?" Goda Ustadza Risty.27374Please respect copyright.PENANAxjKa2viHsT
27374Please respect copyright.PENANAtMnUCeb5VM
"Bisa jadi! Hehehe..."27374Please respect copyright.PENANA9M8nLRtvts
27374Please respect copyright.PENANArZXZaAEewU
"Dasar... Ustadza yakin, kamu ini pasti playboy." Tembak Ustadza Risty sembari mensejajarkan langkah mereka. "Hayo ngaku, sudah berapa banyak cewek yang kamu tipu." Sambung Ustadza Risty, sembari terkikik pelan.27374Please respect copyright.PENANAKxcR3ls12c
27374Please respect copyright.PENANAwiwQ9eKAPx
"Berapa ya...." Ucap Rayhan pura-pura berfikir.27374Please respect copyright.PENANANkmiEThFIw
27374Please respect copyright.PENANA10tdKzM9Vb
Sanking gemasnya Ustadza Risty sampai memukul pundak Rayhan. "Memang buaya kamu Ray! Eh... Nanti kamu lewat sana aja ya, terus memutar ke belakang rumah Ustadza. Di sana di pinggir sungai, kamu tunggu aja di sana ya." Pinta Ustadza Risty. Ia khawatir kalau nanti ada orang yang curiga melihat Rayhan sering ke rumahnya.27374Please respect copyright.PENANAfG9OjNT5z3
27374Please respect copyright.PENANAeU6TtjKcIv
"Jangan lama-lama ya Ustadza!" Ujar Rayhan, lalu ia berbelok ke kiri menuju jalan yang di tunjuk Ustadza Risty.27374Please respect copyright.PENANAtvYpGX5Xcy
27374Please respect copyright.PENANATptzcYj8jz
Jalan yang di lalui Rayhan jelas tidak muda, ia harus menerobos ilalang yang cukup tinggi. Sejenak ia kembali teringat dengan aksi nakalnya bersama teman-temannya yang nekat mengintip Ustadza Risty. Tapi ia sama sekali tidak menyesal bahkan mensyukuri nya. Andai saja ia tidak menuruti ide gila teman-temannya, mungkin ia tidak akan bisa sedekat ini dengan Ustadza Risty.27374Please respect copyright.PENANA9xAZl9n7G8
27374Please respect copyright.PENANASfhu5wtJad
Setibanya di tempat yang di janjikan, Rayhan tampak terkagum dengan keindahan alam yang belum tersentuh oleh tangan-tangan manusia jahil yang hanya bisa merusak keindahan alam. Tidak ada sampah, dan terlihat sangat asri.27374Please respect copyright.PENANAyIs5KdSv3S
27374Please respect copyright.PENANA15jqdrQa6k
Di depannya terdapat sebuah sungai mengalir yang tampak sangat jernih. Sementara di ujung danau terdapat sebuah hutan yang terlihat sangat lebat dengan pohon-pohon besar yang mencakar langit. Belum lagi udaranya yang segar membuat Rayhan tidak menyesal karena harus memalui ilalang untuk sampai ke sini.27374Please respect copyright.PENANAUQE5vP910J
27374Please respect copyright.PENANAUEKCJD9Fxt
Ia duduk beralaskan rumput, sembari sesekali melempar batu-batu kecil ke sungai.27374Please respect copyright.PENANAHhMhuYCmBs
27374Please respect copyright.PENANAr2BucF5u3i
"Lama ya nunggunya?" Sapa Ustadza Risty yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya. Ustadza Risty duduk di samping Rayhan. "Ngomong-ngomong wajah kamu kenapa? Kok memar gitu?" Tanya Ustadza Risty merasa heran.27374Please respect copyright.PENANAf6bS87gUDB
27374Please respect copyright.PENANAJ8rSg0KM6X
"Biasa Ustadza, hehe..."27374Please respect copyright.PENANAg6GaiRzvfa
27374Please respect copyright.PENANArVjOVSFjhv
"Nakal kamu ya." Sentil Ustadza Risty.27374Please respect copyright.PENANA2hnX4eVxiJ
27374Please respect copyright.PENANAXJq7u8lFSo
Rayhan kembali menatap sungai yang ada di depannya. "Gimana kabar suaminya Ustadza?" Tanya Rayhan. Ustadza Risty tampak tersipu malu sebelum menjawab pertanyaan Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAZkJtc456TC
27374Please respect copyright.PENANAXAXwB33h8i
"Alhamdulillah... Sekarang Ustad lebih sering di rumah." Jawab Ustadza Risty. "Ini semua berkat kamu Ray." Lanjut Risty, sembari menghela nafas.27374Please respect copyright.PENANArNHmLd4uXF
27374Please respect copyright.PENANAb4W5NxvoN5
"Syukurlah, kalau begitu saya sudah di maafkan." Lega Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAsB6cmFvIcx
27374Please respect copyright.PENANAh2o8TSzsn7
Ustadza Risty merenyitkan dahinya. "Siapa bilang? Sekarang malah timbul masalah baru." Ujar Ustadza Risty sembari memainkan rumput yang ada di sampingnya.27374Please respect copyright.PENANA7Ybv44wm6q
27374Please respect copyright.PENANAUV0m4z4nff
"Masalah apa?"27374Please respect copyright.PENANA0Y5f0FAfSt
27374Please respect copyright.PENANAKOi1DpTOTw
"Susah ngejelasinnya... Memang si saran kamu buat Suami Ustadza jadi makin betah di rumah, tapi... Suami saya sering mengeluh karena setiap kali itunya di oral, ia merasa ngilu." Jelas Ustadzah Risty tanpa melihat kearah Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAESejGfzytA
27374Please respect copyright.PENANAWkmEtZiqqf
"Maksud Ustadza kontolnya Ustad suka ngilu pas lagi di kulum sama Ustadza?"27374Please respect copyright.PENANAamBRX1hgjO
27374Please respect copyright.PENANAsfxalnNODF
Ustadza Risty memeluk erat lututnya sembari mengangguk malu. "I-iya... Makanya Ustadza bingung, gimana caranya agar Ustad gak ngerasa ngilu lagi." Ucap Ustadza Risty.27374Please respect copyright.PENANAe1k6wOOAu3
27374Please respect copyright.PENANAgguLnDZWn5
"Soal itu aku bisa bantu." Rayhan berdiri lalu melempar batu ke sungai, hingga menimbulkan percikan kecil.27374Please respect copyright.PENANAVOGOY1DtHO
27374Please respect copyright.PENANAsbIEzXLlcF
"Serius." Mata Ustadza Risty berbinar.27374Please respect copyright.PENANAQbJWK7EyY1
27374Please respect copyright.PENANA5uIjAukT38
Rayhan mengangguk. "Tapi kali ini agak sulit Ustadza, entah Ustadza mau atau tidak." Ucap Rayhan ragu, kalau Ustadza Risty mau melakukannya.27374Please respect copyright.PENANARa3DUWPOyi
27374Please respect copyright.PENANANo1BsqM5jS
"Apa yang harus Ustadza lakukan?"27374Please respect copyright.PENANAp2T7MyjMh2
27374Please respect copyright.PENANAfEJ8ggQQmy
Rayhan menatap mata Ustadza Risty. "Kali ini Ustadza harus peraktek, agar bisa lebih cepat menguasai oral sex yang benar menggunakan mulut." Jelas Rayhan, sebenarnya ia ragu kalau Ustadza Risty akan menyanggupinya.27374Please respect copyright.PENANA7cBNJSLMbz
27374Please respect copyright.PENANAUH8yTqIbQR
"Kalau itu bisa membuat hubungan kami kembali harmonis, Ustadza bersedia." Lirih Ustadza Risty.27374Please respect copyright.PENANAEtDdH66xwZ
27374Please respect copyright.PENANAWmN7QbN4mW
"Ustadza yakin?"27374Please respect copyright.PENANADUU8JtZIrj
27374Please respect copyright.PENANATCT0k6RRA1
Risty menganggukkan kepalanya, sembari menatap sosok Rayhan yang tengah tersenyum memandangnya. Tiba-tiba Rayhan membungkukkan badannya, menyentuh pipi putihnya dengan lembut, hingga hatinya terasa bergetar.27374Please respect copyright.PENANAasYOtVq2c6
27374Please respect copyright.PENANALLrphEaXe8
Sedikit memejamkan mata, Ustadza Risty membiarkan muridnya itu mengecup bibirnya. Lembut dan hangat, hingga membuatnya merasa sangat nyaman. Bahkan Ustadza Risty tampak tak relah ketika Rayhan melepaskan pagutan singkat mereka, karena ia terlanjur menyukai cara Rayhan mengulum bibirnya.27374Please respect copyright.PENANAMjB9bOpUB4
27374Please respect copyright.PENANAIuE05s853q
"Ustadza sangat cantik." Puji Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAK6h4onDzHF
27374Please respect copyright.PENANAmXHo7tseEp
Ustadza Risty mencubit pelan lengan Rayhan. "Gombal! Kamu jadi gak ngajarin Ustadza." Rajuk Ustadza Risty, membuat wanita berusia 28 tahun itu makin menggemaskan.27374Please respect copyright.PENANADHKv1OQwJz
27374Please respect copyright.PENANAgPV55LH5TI
"Jadi dong! Mula-mula Ustadza buka dulu celana saya." Pinta Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAmNaFtqH30E
27374Please respect copyright.PENANAhbmluZYm2V
Ustadza Risty sejenak terdiam, entah kenapa adrenalinnya kian meningkat ketika anak itu memintanya untuk melepaskan celananya. Jujur ia tidak pernah membuka celana Suaminya saat mereka hendak melakukan hubungan intim. Tapi Rayhan malah memintanya untuk melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan.27374Please respect copyright.PENANA077dpnZjMF
27374Please respect copyright.PENANAKlyfcngQrK
Tapi pada akhirnya ia memberanikan diri membuka celana Rayhan, kedua tangannya hendak melepas celana hijau lumut yang di kenakan Rayhan saat ini.27374Please respect copyright.PENANAQuBlkviAXh
27374Please respect copyright.PENANAKdw5rc6YLA
"Buka resletingnya pake mulut Ustadza." Ucap Rayhan tiba-tiba.27374Please respect copyright.PENANAdy0XPHqDNL
27374Please respect copyright.PENANA16GbMAy3sh
"Eh..."27374Please respect copyright.PENANAvPPxOaeq8S
27374Please respect copyright.PENANAsx8STBfkfT
Rayhan mengusap lembut kerudung Ustadza Risty yang berwarna coklat. "Lakukan dengan perlahan, dan nikmati prosesnya." Tuntun Rayhan dengan tenang.27374Please respect copyright.PENANAfo5WafK6Ux
27374Please respect copyright.PENANAEcXLguZItW
Seakan terhipnotis dengan tatapan Rayhan, Ustadza Risty mendekatkan wajahnya di selangkangan Rayhan. Kemudian ia menggigit resleting celana Rayhan. Dengan di Bantu kedua tangannya Ustadza Risty menarik turun celana sekolah Rayhan berikut dengan celana dalamnya.27374Please respect copyright.PENANAauY1ZJH4fh
27374Please respect copyright.PENANA5rMGXFF91z
Mata Ustadza Risty tak berkedip menatap nanar kemaluan Rayhan yang telah ereksi sempurna. Panjang dan besar, membuat tubuhnya merinding tak karuan. Nafas Ustadza Risty terdengar memburu dengan tatapan mata yang berbinar.27374Please respect copyright.PENANASwBU3YndhI
27374Please respect copyright.PENANANPW4nW1fdt
Tanpa di suruh jemari Ustadza Risty menyentuh kemaluan Rayhan yang jauh lebih besar di bandingkan milik suaminya. Jari jempolnya mengusap lembut kepala pion kontol Rayhan.27374Please respect copyright.PENANA38x0bBW42d
27374Please respect copyright.PENANAvfsyF3hea7
"Pelan-pelan Ustadza! Hirup aromanya." Ujar Rayhan mengarahkan.27374Please respect copyright.PENANAI9vgvpOOeJ
27374Please respect copyright.PENANAx1EXc1lkF4
Ustadza Risty mendekatkan hidungnya di batang kemaluan Rayhan berwarna kemerahan. Aroma yang menyengat membuat Ustadza Risty seakan mabuk birahi. "Sa-saya suka aromanya..." Ujarnya gugup. "Apa Ustadza boleh menciumnya." Pinta Ustadza Risty, menatap kagum kontol Rayhan.27374Please respect copyright.PENANA64v0psU3LJ
27374Please respect copyright.PENANAG4OlvMqurb
"Tentu saja boleh." Rayhan membelai kerudung Ustadza Risty.27374Please respect copyright.PENANAlDQHszDOPh
27374Please respect copyright.PENANAd9efr0mS7r
Bibir merahnya mengecup lembut batang kemaluan Rayhan yang terasa hangat dan berkedut. Perlahan kecupannya semakin intens, tidak hanya batang kemaluan Rayhan saja, bahkan ia menciumi kepala kontol Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAGWDsfRP7D2
27374Please respect copyright.PENANAyKDBd5qbN0
"Nikmat sekali Ustadza." Rayhan mulai meracau tak jelas. "Jilat kontol saya, kalau Ustadza suka." Ujar Rayhan lagi dengan nafas yang mulai terasa berat.27374Please respect copyright.PENANAVuCcAiGw8F
27374Please respect copyright.PENANAOpLdsewf0F
Lidahnya menyapu perlahan permukaan kontol Rayhan. "Kontol kamu enak Ray! Sluuuppss... Sluuuppss..." Ujar Ustadza Risty yang entah kenapa sangat menyukai kontol Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAQdWuisjeJZ
27374Please respect copyright.PENANAzRPNP2Qkji
Bahkan tanpa di minta Ustadza Risty membuka bibir merahnya, melahap kontol Rayhan ke dalam mulutnya.27374Please respect copyright.PENANA6nVat5yYsr
27374Please respect copyright.PENANA3JnZUIToAk
Tubuh Rayhan menegang merasakan hisapan mulut Ustadza Risty, walaupun sesekali gigi Ustadza Risty menggaruk kontolnya hingga terasa ngilu. "Jangan kena gigi Ustadza!" Perintah Rayhan, Ustadza Risty berusaha menuruti ucapan Rayhan, dengan telaten ia mengulum kontol Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAH7ytq8qj1m
27374Please respect copyright.PENANAMQsLe0uytF
Ternyata Ustadza Risty cepat belajar, terbukti dengan suara erangan Rayhan yang semakin intens terdengar ketika Ustadza Risty menggerakan kepalanya maju mundur.27374Please respect copyright.PENANAj3tlQPVXG0
27374Please respect copyright.PENANAkjaWTPj8s1
Jemari Ustadza Risty membelai dan meremas lembut kantung telur Rayhan, dan secara naluri ia melahap sebanyak mungkin kontol Rayhan hingga masuk ke dalam tenggorokannya. Ia menghisap-hisap kuat kontol Rayhan hingga wajahnya memerah karena menahan nafasnya.27374Please respect copyright.PENANAz4Q1XxMlBP
27374Please respect copyright.PENANA13FplWQPec
"Ustadza... Saya mau keluar." Jerit Rayhan.27374Please respect copyright.PENANA0wu7HcmWUz
27374Please respect copyright.PENANABc7gdUXydK
Ia menarik pinggulnya melepaskan hisapan Ustadza Risty. Dengan wajah mendongak kearah kontol Rayhan, ia menatap nanar kontol Rayhan yang tengah di urut-urut oleh Rayhan sendiri.27374Please respect copyright.PENANAX6EVZOhMSc
27374Please respect copyright.PENANAiyvQpVdEho
Croooottss... Croooottss... Croooottss...27374Please respect copyright.PENANAYFuqPmZb5h
27374Please respect copyright.PENANA6dWocXymGU
Sperma Rayhan meledak, tumpah ruah di wajah cantik Ustadza Risty yang terlihat sangat menggoda. Dengan penuh kepasrahan, ia membiarkan sperma Rayhan yang najis menodai wajahnya yang selama ini selalu di basuh oleh air wudhu.27374Please respect copyright.PENANAYTAxucao4A
27374Please respect copyright.PENANAigy7LZxYGj
"Pinjang hp Ustadza." Pinta Rayhan.27374Please respect copyright.PENANAzdtMhyGJPT
27374Please respect copyright.PENANAV5tLUrNhfV
Ustadza Risty mengambil handphone nya dari dalam saku gamisnya. "Buat apa?"27374Please respect copyright.PENANAXRwhyVfQvC
27374Please respect copyright.PENANA37mAYOI697
"Buat kenang-kenangan." Ucap Rayhan tersenyum.27374Please respect copyright.PENANATps22k82PO
27374Please respect copyright.PENANAz3NJZ9gypx
Cekrekk...27374Please respect copyright.PENANAYxK3bAjDWy
27374Please respect copyright.PENANAr08QCqNRxc
Rayhan mengambil foto wajah Ustadza Risty yang berlepotan sperma Rayhan. Kemudian Rayhan memperlihatkan foto tersebut kepada Ustadza Risty yang tampak tidak percaya menatap dirinya sendiri di dalam hpnya.27374Please respect copyright.PENANA6q1zZyTMLF
27374Please respect copyright.PENANAVMD70UIi5W
Ia merasa sangat nakal, tapi ia juga merasa sangat bergairah dengan fotonya sendiri.27374Please respect copyright.PENANAy2x8HwRSrQ
27374Please respect copyright.PENANAVrz83Qf8e9
"Bandel kamu Ray!" Lirih Ustadza Risty.27374Please respect copyright.PENANASZN3mXYXzt
27374Please respect copyright.PENANAVoanA3VHGh
Rayhan tersenyum hangat. "Tapi Ustadza suka kan?" Bisik Rayhan lembut di telinga Ustadza Risty.27374Please respect copyright.PENANAHThEMcQj3y
27374Please respect copyright.PENANAST0VXq9X02
"Sangat suka."27374Please respect copyright.PENANAiVe8mT0AIg
27374Please respect copyright.PENANA8g3x3UEqzE
Rayhan kembali menaikkan celananya, dan merapikan pakaiannya yang sedikit lecek. Entah kenapa Ustadza Risty merasa sangat kecewa ketika Rayhan yang sepertinya ingin mengakhiri kegilaan yang baru saja mereka mulai. Sebenar Ustadza Risty berharap, Rayhan mau menuntaskannya, sekarang dan saat ini juga.27374Please respect copyright.PENANAtxEZrt0tGH
27374Please respect copyright.PENANACk2GOjp1DP
"Ray!"27374Please respect copyright.PENANAyrDRbiPF7L
27374Please respect copyright.PENANAEmfHlYHSNy
Rayhan duduk di samping Ustadzah Risty. "Pelajaran hari ini cukup sampai di sini Ustadza. Tapi saya punya pr buat Ustadza." Ucap Rayhan seraya membelai wajah Ustadza Risty, ia meratakan sperma yang ada di wajah Ustadza Risty. "Jangan di cuci selama 24 jam." Sambung Rayhan, membuat Ustadza Risty terhenyak.27374Please respect copyright.PENANAchL4qlsczF
27374Please respect copyright.PENANAypVLJnLlC9
"Akan Ustadza kerjakan!" Lirih Ustadza Risty. "Kapan kelas berikutnya akan di buka." Bisiknya pelan penuh harap.27374Please respect copyright.PENANAY2vDsfYvR1
27374Please respect copyright.PENANAfLDmxVJDFW
"Nanti akan saya kabarkan."27374Please respect copyright.PENANAnGJz53A7L8
27374Please respect copyright.PENANAA9ibnmvgty
Rayhan menghela nafas perlahan, lalu beranjak pergi meninggalkan Ustadza Risty yang tampak masih gelisah karena syahwat nya yang di buat menggantung oleh muridnya sendiri. Sejujurnya ia tidak menyangkah kalau hubungan mereka akan sampai sejauh ini. Ustadza Risty menatap sayu punggung Rayhan, yang akhirnya menghilang di balik ilalang.27374Please respect copyright.PENANA8Ey92QG4dr
27374Please respect copyright.PENANAHkG3Pw08pQ
*****27374Please respect copyright.PENANAPc0ugFbCy5