Malam hari di sebuah asrama...24862Please respect copyright.PENANAMeVVjGK1ZP
24862Please respect copyright.PENANA2nwId8LvVy
Kreaak...24862Please respect copyright.PENANATiO1e9bz1J
24862Please respect copyright.PENANA2gpFcNBWlB
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung berdiri ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka. Heru memicingkan matanya, menatap tak suka kearah pria yang dengan sangat berani masuk ke dalam kamar kekuasaannya tanpa permisi terlebih dahulu.24862Please respect copyright.PENANAcEUflkTYyk
24862Please respect copyright.PENANAV8Myxryyq1
Bagong langsung menghampiri anak tersebut sembari menarik kaos pemuda tersebut. "Eh anjing, siapa yang suruh Lo masuk bangsat." Umpat Bagong, tangan kanannya sudah terkepal dan siap memukulnya.24862Please respect copyright.PENANAqVtieKrCr0
24862Please respect copyright.PENANAQfvW9dkhk7
"Santai bro, gue gak ada urusan sama Lo." Doni mengalihkan pandangannya ke Heru.24862Please respect copyright.PENANAqCMX621Bgv
24862Please respect copyright.PENANA4RFpgBfGvF
Pemuda itu tersenyum tipis, sembari berdiri menghampiri Doni. "Lepasin." Heru menepuk lengan Bagong.24862Please respect copyright.PENANAshV05DywHb
24862Please respect copyright.PENANAdeGOifsd84
"Anjing. Cuiiih..." Kesal Bagong.24862Please respect copyright.PENANA5bPOvWkxm3
24862Please respect copyright.PENANAM0p79ldzVF
"Ada apa Lo nyari gue?"24862Please respect copyright.PENANAviEreBa2kr
24862Please respect copyright.PENANAht6PYb7k9O
"Gue minta Lo ngerahin anak asrama kelapangan besok lusa! Teman gue ada ribut sama asrama Hamza." Jelas Doni yang memang tidak suka berbasa-basi.24862Please respect copyright.PENANAjYzcqLm208
24862Please respect copyright.PENANA9H4djlY2iw
"Anjing ni bocah."Umpat Pandi emosi, sembari membuang puntung rokok kearah Doni.24862Please respect copyright.PENANARSvK1f7Wsz
24862Please respect copyright.PENANAObYGHna4sY
"Kalau gue gak mau?"24862Please respect copyright.PENANAH5sxBX9dET
24862Please respect copyright.PENANAaP7PFFkXhT
Doni tersenyum sinis. "Gue kesini bukan untuk mendengar kata tidak." Doni menanggalkan kaosnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kotak-kotak. Di atas perutnya terlihat ada bekas luka yang cukup besar.24862Please respect copyright.PENANA4Zey4VdyZ4
24862Please respect copyright.PENANAndTPcFD9ba
Tentu saja Heru tidak bergidik melihat bekas luka di perut Doni. Yang ada adrenalin nya makin terpacu untuk menghadapi Doni. Apa lagi selama ini Doni di kenal anak yang tidak pernah terlibat perkelahian, bahkan beberapa kali ia mengalah ketika seseorang mencoba mengganggunya.24862Please respect copyright.PENANAfn4qASgfmC
24862Please respect copyright.PENANAcP5crgaIeG
Diatas kertas jelas Heru yang menang, mengingat track record nya yang tidak terkalahkan di asrama al-Fatih.24862Please respect copyright.PENANAE8qpOjl6ox
24862Please respect copyright.PENANAPXAVbKoIeV
"Lo taukan aturan mainnya?"24862Please respect copyright.PENANApZOvQ2gEb1
24862Please respect copyright.PENANAhrRFbSRXYL
Doni menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian tiga orang pria dewasa masuk ke dalam kamar. Mereka adalah santri pengabdian yang bertugas menjaga keamanan asrama. Bagi mereka yang ingin berkelahi, harus mendapat izin terlebih dahulu dari santri pengabdian. Kalau tetap nekat berkelahi di asrama tanpa izin dari santri pengabdian, mereka di pastikan akan di keluarkan dari pesantren.24862Please respect copyright.PENANAL6OD2AQ3cr
24862Please respect copyright.PENANA0yHUYjp6rL
Tradisi ini sudah ada sejak lama, hal ini di lakukan untuk meredam kenakalan anak remaja yang butuh di salurkan. Karena pada dasarnya, sebagian dari santri masuk ke pesantren bukan karena mereka ingin jadi ustad, melainkan karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi mendidik mereka.24862Please respect copyright.PENANAlvKAfzUrjw
24862Please respect copyright.PENANA9qEjPGorrf
Terlalu naif memang, menyerahkan anak mereka untuk di didik orang lain, agar menjadi anak yang lebih baik, berguna untuk masyarakat hingga membanggakan kedua orang tua mereka.24862Please respect copyright.PENANAoLuqEY7hts
24862Please respect copyright.PENANAregGZWYSO1
Pablo, Iyan, Dan Dery duduk diatas salah satu kasur santri sembari melihat Doni dan Heru.24862Please respect copyright.PENANA5Q58FEjcHC
24862Please respect copyright.PENANAVjRTLXpkfs
"Kalian berdua mau ribut?" Tanya Yan. Ia menyulut api ke sebatang rokok. "Ada masalah apa?" Sambung Yan, ia menghembuskan asap rokok kearah Doni.24862Please respect copyright.PENANAx4nJ7HL790
24862Please respect copyright.PENANA1bKVJ1h0v4
"Apa perlu ada alasan." Jawab Doni.24862Please respect copyright.PENANAb3lpfcAp1g
24862Please respect copyright.PENANAUsTnIfhcyd
"Songong juga ni anak." Komentar Pablo.24862Please respect copyright.PENANAocRyky58L3
24862Please respect copyright.PENANAU0rqfOCR6w
Yan tertawa renyah mendengar jawaban Doni. "Iya, kamu benar... Tidak perlu ada alasan." Yan berdiri sembari merangkul Doni.24862Please respect copyright.PENANAMNFUpA351W
24862Please respect copyright.PENANAx9wfanmETH
Dan tanpa di duga-duga Yan memukul perut Doni dengan sangat keras. "Hooeek..." Rintih Doni, ia merasa perutnya sangat sakit sekali. Bahkan hanya dengan satu pukulan, sudah membuat lututnya gemetar.24862Please respect copyright.PENANAUl3sxxiKFu
24862Please respect copyright.PENANASxNFrjr01E
"Lain kali kalau ngomong sama senior yang sopan." Bisik Yan.24862Please respect copyright.PENANAsN9Lg86sva
24862Please respect copyright.PENANAlmvGoMkyBa
Doni mengeram sembari menatap seniornya. Ia tidak menyangka kalau pukulan dari seniornya bisa sekeras itu.24862Please respect copyright.PENANA4WoJZnb8Mt
24862Please respect copyright.PENANAE0peAxg8He
"Kalian berdua silahkan selesaikan masalah kalian, tapi dengan satu syarat. Tidak boleh menggunakan senjata." Jelas Yan kemudian kembali duduk di dekat kedua sahabatnya yang dari tadi hanya diam saja.24862Please respect copyright.PENANAxiqJzMLtSA
24862Please respect copyright.PENANAEJP2maM7sn
Heru menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, agar otot lehernya lebih rilex, sembari memasang kuda-kuda, dia mengangkat kedua tangannya yang terkepal, dengan pose siap melawan.24862Please respect copyright.PENANATV4IMwP91U
24862Please respect copyright.PENANAhk63UOnAQO
Doni tersenyum, akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan Heru yang katanya jagoan nomor satu di asrama Al Fatih. Mengalahkan Heru akan menjadi solusi terbaik untuk berhadapan dengan Hamka besok lusa. Ia yakin, pertempuran jumad nanti tidak akan muda.24862Please respect copyright.PENANAtUEaSx0HJm
24862Please respect copyright.PENANA3TsLsdFjdm
Doni menyerang lebih dulu, dia melepaskan jeb kearah wajah Heru, tapi dengan muda Heru menangkisnya dengan tangan kiri. Satu kakinya mundur ke belakang untuk memperkuat kuda-kuda nya. Sementara tangannya dengan cepat mengincar perut Doni. Tab Doni berhasil menangkis pukulan Heru dengan mengangkat lututnya cukup tinggi.24862Please respect copyright.PENANAVRhydS9q2h
24862Please respect copyright.PENANAmcOhse00xm
"Lumayan." Puji Heru.24862Please respect copyright.PENANAbZITAFXN6v
24862Please respect copyright.PENANAEGGSjn6421
Kaki Heru terangkat tinggi dan terarah kewajah Doni. Reflek Doni mundur kebelakang, tapi tetap tidak bisa menghindari tendangan Heru.24862Please respect copyright.PENANA8DGtsaW2pL
24862Please respect copyright.PENANAlMbZIhDTCs
Pipi kanan Doni memerah akibat tendangan Heru walaupun tidak telak.24862Please respect copyright.PENANA2JgaSkcwiM
24862Please respect copyright.PENANAUxEpuyZUga
Heru maju ke depan, ia melakukan uppercut kearah dagu Doni, dengan cepat Doni mengangkat kedua tangannya sembari menurunkan dagunya. Buuk Tinju Heru tepat mengenai kedua lengan Doni. Walaupun pukulan Heru berhasil di tangkis tapi tetap saja menimbulkan efek di kedua lengannya.24862Please respect copyright.PENANA9JQD236d1G
24862Please respect copyright.PENANATvsxFGbRi0
Lalu kemudian di susul oleh pukulan tangan kirinya, dan kali ini Doni tidak sempat menghindar.24862Please respect copyright.PENANA3IHycjfT3Z
24862Please respect copyright.PENANAtBsnEecP35
Kaki kanan Heru maju satu langkah, dan dengan gaya memutar ia melayangkan kaki kirinya kearah kepala Doni, beruntung kali ini Doni berhasil menghindarinya dengan sedikit menunduk. Andai saja ia telat menghindar, satu tendangan Heru barusan bisa saja menjadi akhir dari pertempuran malam ini.24862Please respect copyright.PENANADpooM8gqCC
24862Please respect copyright.PENANAJygGy74Lom
"Hampir saja, sekarang giliran gue.." Gumam Doni.24862Please respect copyright.PENANAXjvHxJx42y
24862Please respect copyright.PENANAHy7Lt4sT6g
Doni mundur satu langkah, kemudian tangan kanannya melakukan pukulan menyilang. Heru yang belum siap hanya pasrah ketika wajahnya terpaksa menerima pukulan Doni dari jarak yang ideal.24862Please respect copyright.PENANAjCH90jYhii
24862Please respect copyright.PENANAP2GnKtFm5X
Tanpa membuang kesempatan, tangan kiri Doni menghantam wajah kanan Heru, dan di balas dengan satu pukulan telak di ulu hati Doni.24862Please respect copyright.PENANASlUIUjEGwC
24862Please respect copyright.PENANAUjilkkAcxp
Mereka berdua mundur beberapa langkah sembari mengatur nafas mereka yang mulai tersengal-sengal.24862Please respect copyright.PENANAk3k1CeD7sV
24862Please respect copyright.PENANAbHmZ4uOGoB
Heru langsung menerjang Doni, beberapa pukulannya berhasil di tepis Doni. Kaki kanan Doni menerjang lengan Heru, lalu di susul pukulan tangan kirinya di wajah Doni.24862Please respect copyright.PENANAcnaYnQ3zjM
24862Please respect copyright.PENANAwkz7uEsvi6
Buuuuk...24862Please respect copyright.PENANAQE7CtzLkIa
24862Please respect copyright.PENANAhvDYP9DL4u
"Bangsaaaaat..." Pekik Heru di dalam hati.24862Please respect copyright.PENANAg5szOVW0aS
24862Please respect copyright.PENANA14Qn5VAfLf
Tubuhnya langsung sempoyongan setelah menerima pukulan telak di wajahnya. Kemudian di susul beberapa pukulan kombinasi yang di lakukan Doni. Yang bisa Heru lakukan hanyalah menangkis setiap pukulan yang di lepaskan Doni ke wajahnya. Dan sesekali mencoba membalasnya.24862Please respect copyright.PENANAfq4WVsEUqc
24862Please respect copyright.PENANA1mF3JzSLUD
Tapi balasan Heru sama sekali tidak terasa bagi Doni, itu terlihat dari senyuman Doni kearah Heru, membuat pemuda itu makin kalap, dan berusaha memukul Doni berulang kali yang dengan muda di tangkis.24862Please respect copyright.PENANAb5FJgf9pMV
24862Please respect copyright.PENANA7urNgY5lsZ
Sanking kesalnya, Heru lupa untuk melindungi perutnya. Dan hal tersebut di manfaatkan Doni dengan memukul perut Heru sekuat tenaga.24862Please respect copyright.PENANACEmUxyoOx2
24862Please respect copyright.PENANAzNTtzKvHw3
"Hooeek..." Heru memuntahkan darah dari mulutnya.24862Please respect copyright.PENANAw8oALObo6s
24862Please respect copyright.PENANAk9JG2lqNCY
"Selesai." Ujar Doni, sembari mengalungkan tangannya di leher Heru, dan menariknya ke bawah. Pada saat bersamaan lututnya sudah siap menghantam wajah Heru.24862Please respect copyright.PENANALpXT9Nwgsb
24862Please respect copyright.PENANAw176UpHDF8
"Anjing!" Umpat Heru.24862Please respect copyright.PENANA15COzCMZqZ
24862Please respect copyright.PENANARtk4rDzPGE
Buuuk...24862Please respect copyright.PENANAtWbhU7Pcr6
24862Please respect copyright.PENANApGJL7TIA73
Tubuh Heru kehilangan tenaga, ia roboh kelantai dengan wajah bersimbah darah. Di perkirakan hidungnya patah, dan beberapa giginya tanggal.24862Please respect copyright.PENANA2RX8cFtida
24862Please respect copyright.PENANAtLUll9ZWo0
Doni mencekik Heru, ia berniat ingin menghabisi Heru dengan satu pukulan lagi. Ketika tinjunya hampir mengenai wajah Heru, tiba-tiba seseorang menerjang pinggangnya hingga ia terjungkal ke samping.24862Please respect copyright.PENANAWqRLNcZOKy
24862Please respect copyright.PENANAopzw4Weh94
Pablo berdiri tegak setelah menendang Doni yang tengah meringis kesakitan.24862Please respect copyright.PENANAfIOtgW4EgS
24862Please respect copyright.PENANANyR1ate2Ln
"Cukup!" Ucapnya tenang. "Kalian Bawak Heru ke klinik sekarang juga." Perintah Pablo. Bagong dan beberapa temannya segera membopong tubuh Heru.24862Please respect copyright.PENANAL9ZRLF7wNa
24862Please respect copyright.PENANApMWmNE4bAW
"Selamat Lo sekarang bos baru di sini." Ucap Bang Yan sembari menepuk pundak Doni.24862Please respect copyright.PENANAkTRo0q9X9b
24862Please respect copyright.PENANAa2lceIaF2L
Doni tersenyum sinis. Ia mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan kamar Heru. Baginya menjadi yang terkuat di asrama Al Fatih tidaklah penting.24862Please respect copyright.PENANAnRMC8BO9ql
24862Please respect copyright.PENANAaxRjvdpUPp
*****24862Please respect copyright.PENANAxIrUudyrS5
24862Please respect copyright.PENANAefTznM3S7I
"Astaghfirullah Rayhan..."24862Please respect copyright.PENANAfRSdmIW9V5
24862Please respect copyright.PENANAQhqxEs90rx
Zaskia menjerit ketika melihat Rayhan yang masih tidur di dalam kamarnya. Bukan karena adiknya telat bangun, tapi karena lagi-lagi ia mendapatkan celana adiknya basah karena terkena sperma. Dan itu artinya, ia lagi-lagi harus mencuci celana Rayhan yang penuh dengan lendir yang lengket.24862Please respect copyright.PENANAO7RazPcjCu
24862Please respect copyright.PENANAAptDgsXcXH
Teriakan Zaskia tentu saja membangunkan Rayhan. Dengan ekspresi tanpa dosa, Rayhan menatap Zaskia dengan penuh heran.24862Please respect copyright.PENANAXOZFI054zB
24862Please respect copyright.PENANAorhbJpYS3E
"Kenapa si Kak, pagi-pagi udah teriak." Gerutu Rayhan.24862Please respect copyright.PENANA5u67bP2qJe
24862Please respect copyright.PENANAhMDuTMxyP8
Zaskia mendesah pelan. "Lihat tuh celana kamu." Tunjuk Zaskia. Rayhan buru-buru menarik selimutnya. "Setiap hari Kakak harus nyuci celana kamu yang bauk sperma itu. Bisa gak si, sehari saja kamu gak mimpi basah." Omel Zaskia, dia mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang terlipat.24862Please respect copyright.PENANALq2ad2MD1d
24862Please respect copyright.PENANAgqrJ9IWaO1
"Eh anu Kak."24862Please respect copyright.PENANAE5BoOCM5Dd
24862Please respect copyright.PENANAWToE8Jq4FC
"Anu-anu... Emangnya kamu tiap malam ngayalin siapa? Kok bisa setiap malam mimpi basah. Kalau sesekali Kakak bisa maklum, tapi kalau sampai setiap hari, ini sudah keterlaluan." Cerocos Zaskia, yang tidak habis pikir dengan kelakuan Rayhan.24862Please respect copyright.PENANAV4mf2a8aGK
24862Please respect copyright.PENANAruNy2WqL7i
Rayhan menggaruk kepalanya. "Ini semua salah Kakak yang terlalu cantik. Setiap malam aku mimpiin Kakak! Dan berharap benar-benar bisa ngentotin Kakak." Ingin Rayhan mengatakan hal tersebut, tapi tentu saja ia tidak berani untuk berterus terang.24862Please respect copyright.PENANA1DxreMC3Fs
24862Please respect copyright.PENANAHOsOZUdK61
"Maaf Kak." Akhirnya yang keluar hanya kalimat itu.24862Please respect copyright.PENANAkII2LqTSOl
24862Please respect copyright.PENANAA1E1Pt3EwQ
"Sudah sana, siap-siap mandi wajib. Habis itu shalat." Suruh Zaskia. Habis memarahi adiknya ia segera keluar dari kamar Rayhan yang masih shock karena habis di marahi Kakaknya.24862Please respect copyright.PENANAubQGph8Rhy
24862Please respect copyright.PENANAucLLEVHUy1
Zaskia benar-benar bingung dengan kelakuan Rayhan. Bagaimana mungkin ada orang yang mimpi basahnya setiap hari. Ini pasti karena pikiran adiknya yang telah rusak, karena terlalu sering membayangkan adegan tak senonoh. Entah bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan Rayhan, agar tidak mimpi basah lagi.24862Please respect copyright.PENANAMougaYthrq
24862Please respect copyright.PENANAb06tZQ6JVK
Ia membuka pintu kamar mandi, melepas bagian bawah mukenanya berikut dengan dalamannya dan menyisakan mukena bagian atas.24862Please respect copyright.PENANALkoElYudtU
24862Please respect copyright.PENANAcYVG9y5nNi
Zaskia berjongkok sembari sedikit mengangkat mukena bagian atas agar tidak terkena air urinenya ketika ia buang air kecil.24862Please respect copyright.PENANARLxWaL3BCN
24862Please respect copyright.PENANATA8xBGrKGu
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...24862Please respect copyright.PENANAoG7meoJg2P
24862Please respect copyright.PENANAKv5d8mobzK
Ketika lagi asyik menikmati momen buang hajat, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka. Sosok Rayhan masuk ke kamar mandi sembari menenteng handuk di pundaknya. Mata Zaskia membulat sempurna melihat adiknya yang baru masuk ke kamar mandi tanpa melihat kearahnya.24862Please respect copyright.PENANApH7K83DWKE
24862Please respect copyright.PENANAIp0Aj9GRSx
"Rayhan!" Tegur Zaskia.24862Please respect copyright.PENANAtsFF48mgvK
24862Please respect copyright.PENANAbY3tUHqA81
Tubuh Rayhan mendadak kaku, ketika mendapati Kakak kandungnya yang tengah berjongkok hanya memakai bagian atas mukena, sementara bagian bawahnya terbuka lebar, memamerkan memeknya yang tembem tanpa rambut kemaluan yang menempel di pubiknya.24862Please respect copyright.PENANA1K4XbULzgJ
24862Please respect copyright.PENANAbGvzzatKHi
Gleeek...24862Please respect copyright.PENANAtW5dEgvKZj
24862Please respect copyright.PENANAeOAtSg2Z49
Rayhan menelan air liurnya, sembari mengusap bibirnya dengan lengannya.24862Please respect copyright.PENANApOFbk8SdDs
24862Please respect copyright.PENANAilBk0DK8lp
"Kakak ngapain?" Pertanyaan tolol itu meluncur dari bibir Rayhaan.24862Please respect copyright.PENANASk1meqhqfW
24862Please respect copyright.PENANAle6pm8AdLn
"Emang kamu gak liat Kakak ngapain?" Tanya Zaskia.24862Please respect copyright.PENANAHYtNUhqVeV
24862Please respect copyright.PENANAvXAkvVMOv4
Tentu saja Rayhan lihat, dan ia melihat jelas ketika air urine Kakak kandungnya mengucur deras ke dalam closet hingga akhirnya berhenti. Proses buang air kecil Zaskia tentu terekam jelas di ingatan Rayhan.24862Please respect copyright.PENANAjibhn1wi4d
24862Please respect copyright.PENANAMwQWhs6hwM
"Eh iya, kakak lagi kencing ya, hehehe..." Sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya.24862Please respect copyright.PENANAFa297mUmEG
24862Please respect copyright.PENANAORdQsTHe5m
"Itu tau pake tanya lagi." Omel Zaskia.24862Please respect copyright.PENANAPEMMx3BkFZ
24862Please respect copyright.PENANAbpK6tbP3KR
"Aku kan gak tau kalau Kakak lagi pipis! Lagian kebiasaan pintu kamar mandi gak di kunci." Ucap Rayhan santai. Sembari melepas pakaiannya.24862Please respect copyright.PENANAIXQcp5stBu
24862Please respect copyright.PENANAYTHWwk7z7s
"Eh mau ngapain?"24862Please respect copyright.PENANA2INMFlnm8P
24862Please respect copyright.PENANApaNpzj9UWz
"Mandi Kak." Jawab Rayhan santai. "Kan tadi Kakak suruh aku mandi." Sambung Rayhan, ia menarik turun celana pendeknya dan memamerkan kontolnya yang seukuran pisang ambon.24862Please respect copyright.PENANAevG2bkEyj1
24862Please respect copyright.PENANAFfmEbJqb6Y
"Astaghfirullah Ray!" Protes Zaskia.24862Please respect copyright.PENANAdOnozz0oyL
24862Please respect copyright.PENANA6ketBtaWzy
Rayhan melirik memek Kakaknya. "Apa lagi si Kak?"24862Please respect copyright.PENANA6nh2BJi7g0
24862Please respect copyright.PENANAJa3VwVbsxp
"Kamu tuh ya, pake telanjang di depan Kakak! Gak sopan tau gak." Lagi-lagi Zaskia mengomel, tapi matanya itu malah gak berpaling dari kontol Adiknya.24862Please respect copyright.PENANABqH8dXayYv
24862Please respect copyright.PENANA90ddioz3ZT
"Apaan si Kak! Kayak gak pernah lihat Ray telanjang aja." Ucap Rayhan santai, sembari mengguyur tubuh telanjangnya dengan air di dalam bak mandi.24862Please respect copyright.PENANAnr8aOc8yyY
24862Please respect copyright.PENANAuWgx1mh0WO
Zaskia kehabisan kata-kata, apa yang di katakan Rayhan memang benar. Dia sudah beberapa kali melihat Adiknya telanjang. Bahkan ia pernah memandikan Rayhan dalam keadaan telanjang bulat. Pengalaman tersebut tak akan pernah di lupakan Zaksia.24862Please respect copyright.PENANAhDlqjIrIQn
24862Please respect copyright.PENANAibHl2JtBea
Sebagai wanita normal, ia sangat kagum dengan bentuk dan ukuran kontol Rayhan. Apa lagi kontol Rayhan, adalah kontol pria dewasa pertama yang ia lihat, sehingga meninggalkan kesan tersendiri baginya.24862Please respect copyright.PENANAO6nduYcTKh
24862Please respect copyright.PENANAiiTdbS9sQQ
Wajah Zaskia merona merah ketika melihat Rayhan menggosok kontolnya dengan gerakan perlahan. Sanking tegangnya Zaskia sampai lupa bernafas. Ia merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, walaupun kondisi kamar mandi yang cukup dingin, tapi Zaksia malah berkeringat.24862Please respect copyright.PENANAJs3Z8f8bR8
24862Please respect copyright.PENANAQoCebyHzfX
Melihat Kakaknya yang setengah sadar dengan kondisi mereka saat ini membuat Rayhan semakin berani.24862Please respect copyright.PENANAq5dyCXJeX6
24862Please respect copyright.PENANA2hbTQnUFZA
Ia berjalan kearah Kakaknya dengan kontol yang menggantung. "Maaf ya Kak, mau ambil sabun." Ujar Rayhan, ia berdiri di depan Zaskia sembari menggapai sabun yang ada di dekat Kakaknya.24862Please respect copyright.PENANAgjlobmnPZM
24862Please respect copyright.PENANAk5sGGMY3t2
"Eh..." Kaget Zaskia.24862Please respect copyright.PENANABvLEOQLQtu
24862Please respect copyright.PENANA5XnWVQvSE2
Bayangkan saja, kontol Rayhan tepat di depan wajahnya. Dan hanya beberapa senti lagi kontol besar Rayhan akan menyentuh wajahnya.24862Please respect copyright.PENANACVQkQ3Vyk3
24862Please respect copyright.PENANAUuZE0GJCfx
Mata Zaksia tak berkedip menatap setiap jengkal kontol Rayhan yang berotot. Dengan sengaja Rayhan berlama-lama mengambil sabun yang ada dinding tepat di sampingnya yang sedang berjongkok diatas closed.24862Please respect copyright.PENANADq5W55pOmv
24862Please respect copyright.PENANAEDUKNpokOD
Kemudian Rayhan melumuri badannya dengan busah sabun. Ketika ia menyabuni tubuhnya tiba-tiba sabun di tangannya melompat kearah closed sampai masuk ke dalam closed.24862Please respect copyright.PENANA1vBMh0LW8E
24862Please respect copyright.PENANAPztDe53U1v
"Waduh..." Kaget Rayhan.24862Please respect copyright.PENANAdEUe9xXAT4
24862Please respect copyright.PENANADJgirhpTab
Kemudian Rayhan berjongkok di depan Zaskia, tangannya terjulur diantara kedua kaki Zaskia yang terbuka untuk mengambil sabun.24862Please respect copyright.PENANAV9H7JoMqJU
24862Please respect copyright.PENANAknii1kqkEu
"Mau ngapain kamu Dek?" Wajah Zaskia makin tegang.24862Please respect copyright.PENANAyOtL340UOH
24862Please respect copyright.PENANALb2B72G1vG
"Ambil sabun Kak." Jawab Rayhan enteng.24862Please respect copyright.PENANAAGbABL0Xk6
24862Please respect copyright.PENANAw04NlFu7tt
"Eh..." Zaskia tersentak kaget ketika merasakan lengan Rayhan menyentuh bibir memeknya.24862Please respect copyright.PENANALJkSdPtrod
24862Please respect copyright.PENANAwHgooRaKHx
"Angkat sedikit pantatnya Kak, susah ni." Pinta Rayhan.24862Please respect copyright.PENANAZD50kAfY0Q
24862Please respect copyright.PENANAvsDMia9nEl
Zaskia berusaha mengangkat pantatnya, tapi tentu saja tidak muda, karena posisinya yang masih jongkok.24862Please respect copyright.PENANAzkVHhzdS63
24862Please respect copyright.PENANARgMSv1YlKP
Tanpa sepengetahuan Zaskia, Rayhan dengan sengaja menggodanya. Ia menggerakkan tangannya maju mundur dengan perlahan, menggesek bibir memek Kakaknya yang terasa hangat karena lendir kewanitaannya. Mata Zaskia membeliak, merasakan sensasi geli-geli nikmat, ketika bibir memeknya bersentuhan dengan kulit lengan Rayhan yang kasar.24862Please respect copyright.PENANADtlw6L4kFr
24862Please respect copyright.PENANAleKpF3zfcS
"Engg... Dek!"24862Please respect copyright.PENANACwRvjDM62T
24862Please respect copyright.PENANAoA3Q4dBhTv
"Iya Kak."24862Please respect copyright.PENANApOvE9CWtLh
24862Please respect copyright.PENANAB0xXHTFjJI
Zaskia menggigit bibirnya, hingga terlihat sensual di mata Rayhan. "Sha... Sabhun-nya dah... Dhaapaaat.... Ughkk... Belum?" Tanya Zaskia terbata-bata. Pinggulnya turun naik kegelian.24862Please respect copyright.PENANAHtLZQtup5r
24862Please respect copyright.PENANAIJ37HwsNjP
"Belum kak."24862Please respect copyright.PENANAAhcnng6ZKf
24862Please respect copyright.PENANAb2dDg3WqmZ
Zaskia membuang muka kearah bak mandi. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah. Sementara di bawah sana Rayhan semakin intens menggerakan tangannya maju mundur, menggosok memek Zaskia.24862Please respect copyright.PENANAjO8TLxgmXn
24862Please respect copyright.PENANACrfBsKO9NN
Aneh... Memang sangat aneh, seharusnya ia tau apa yang di lakukan Adiknya saat ini kepada dirinya. Tapi anehnya, wanita Soleha itu malah diam, dan menganggap apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah benar, dan memang sudah seharusnya terjadi tanpa ia inginkan.24862Please respect copyright.PENANABFXtzC6fNL
24862Please respect copyright.PENANAuzDNbTvR5A
Kesadaran Zaskia seakan di renggut. Sehingga iman dan logikanya tak sejalan dengan hatinya. Dan dengan mudahnya ia terjebak dengan permainan Adiknya.24862Please respect copyright.PENANAEb70vqTKkb
24862Please respect copyright.PENANA4IWM6dzEcf
Bahkan dia hanya diam ketika Rayhan dengan jelas membenamkan wajahnya di dekat selangkangannya. Sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Rayhan yang menerpa bibir memeknya.24862Please respect copyright.PENANAqOQEA3Lesd
24862Please respect copyright.PENANAUMkTpEEnSw
"Engkk... " Zaskia menarik nafas panjang, kedua matanya terpejam.24862Please respect copyright.PENANAVoabkBw2S3
24862Please respect copyright.PENANACpqGUnxXYR
Tanpa sadar ia menjepit kepala Rayhan dengan kedua pahanya, sementara tangan Rayhan semakin cepat menggosok bibir kemaluannya. Beberapa detik kemudian, tubuh mulus Zaskia bergetar, dan pinggulnya tersentak-sentak menyambut datangnya orgasme.24862Please respect copyright.PENANAHkR3vGj1LL
24862Please respect copyright.PENANAyPJqUhQ0yV
Rasanya nikmat yang luar biasa di rasakan Zaskia, ketika cairan cintanya merembes keluar dari sela-sela bibir memeknya di lengan Rayhan.24862Please respect copyright.PENANAGWtpvc32Gz
24862Please respect copyright.PENANA0H8ByPlHK6
"Oughkk..." Ia melolong panjang.24862Please respect copyright.PENANAmUfPnrf9bA
24862Please respect copyright.PENANAG07IQ1f5Rm
Dalam diam Rayhan tersenyum karena berhasil membuat Kakak kandungnya orgasme. "Dapet Kak!" Ujar Rayhan berat. Karena dirinya juga saat ini sangat bernafsu.24862Please respect copyright.PENANAE4qgCDo7R0
24862Please respect copyright.PENANA2y5x5dC7bt
"Eh... Iya!"24862Please respect copyright.PENANADh2KuLwvxf
24862Please respect copyright.PENANA586mWi8Nc1
Zaskia buru-buru merenggangkan kakinya agar kepala Adiknya terbebas dari dekapan pahanya. "Lain kali hati-hati dong Dek! Udah buang aja. Kotor itu." Suruh Zaskia, Rayhan segera membuang sabun tersebut ketempat kotak sampah yang ada di dalam kamar mandi.24862Please respect copyright.PENANAnNr6zMrgAE
24862Please respect copyright.PENANAqE7TqEtMyt
Rayhan segera membilas tubuhnya yang penuh sabun itu. Selesai mandi, ia segera mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut ke tubuhnya.24862Please respect copyright.PENANAamzFqv9F2m
24862Please respect copyright.PENANAhNMBNjhT8R
"Kakak belum selesai pipisnya? Lama juga ya Kakak kalau lagi pipis." Ujar Rayhan, dengan wajah polos tapi penuh makna.24862Please respect copyright.PENANAEJvYSM1zew
24862Please respect copyright.PENANAfILRdmjx4q
"I-ini baru selesai." Jawab Zaskia gugup.24862Please respect copyright.PENANAkmPu2J1bZn
24862Please respect copyright.PENANAc6kQ0rmdq9
Zaskia baru sadar, kalau dirinya sudah lama selesai buang air kecil, bahkan tidak lama setelah Rayhan masuk ke kamar mandi, ia sudah selesai buang air kecil. Tapi anehnya ia masih jongkok di situ dan melihat Rayhan mandi, bahkan ia masih diam ketika Rayhan hendak mengambil sabun beberapa menit yang lalu.24862Please respect copyright.PENANATIC68fe4d2
24862Please respect copyright.PENANAphSjrlgBYZ
Kenapa? Kenapa aku jadi bodoh seperti ini? Ya Tuhaaaan... Sebenarnya ada apa denganku, tadi itu... Ya Tuhan...24862Please respect copyright.PENANAKx1n05wGNJ
24862Please respect copyright.PENANAyXC2J7EipY
"Kakak sudah shalat?" Tanya Rayhan.24862Please respect copyright.PENANACx1D1ql4IK
24862Please respect copyright.PENANAt9azchfHzv
"Eh..."24862Please respect copyright.PENANAWP07baFDYI
24862Please respect copyright.PENANABXBe2y0S5P
Rayhan tersenyum tipis. "Jangan lupa mandi wajib." Ucap Rayhan nyaris tidak terdengar. Zaskia hanya melongok melepas kepergian Rayhan.24862Please respect copyright.PENANA6XPY9xZuHJ
24862Please respect copyright.PENANA20rcvO1O08
"Ya Tuhaaaan..."24862Please respect copyright.PENANAiZL3F753lB
24862Please respect copyright.PENANABscR5GO3VZ
Zaskia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasa sangat malu di hadapan Adiknya. Ingat, malu bukan marah.24862Please respect copyright.PENANAqy7UsapzcH
24862Please respect copyright.PENANAmsDDeoWr71
****24862Please respect copyright.PENANA7iwFT1QX2A
24862Please respect copyright.PENANAQUsXUNfyP6
Jam istirahat di kantin santri...24862Please respect copyright.PENANAicSHqZ1UW4
24862Please respect copyright.PENANA8rUyARKqeK
Seperti biasanya kantin pesantren selalu ramai di kunjungi oleh beberapa santri Al-tauhid. Bahkan beberapa ustad dan staf ponpes Al-tauhid ikut membaur di sana, menghabiskan waktu mereka hingga jam istirahat berakhir.24862Please respect copyright.PENANAAD2SqSsLSv
24862Please respect copyright.PENANALLVS2iakAF
Di pojokan kantin, Rayhan, Azril, Doni dan Nico tengah membahas rencana besok siang setelah shalat Jum'at.24862Please respect copyright.PENANAEfT9QeFmI9
24862Please respect copyright.PENANAqHlaN0noNx
"Muka Lo kenapa lebam gitu?" Tanya Rayhan heran.24862Please respect copyright.PENANAGR3KY1hQex
24862Please respect copyright.PENANA6bTk7lcirT
Doni nyengir. "Biasa." Jawab Doni, tidak begitu mengubris ke khawatiran ketiga temannya. Toh baginya luka yang di alaminya tidak begitu parah.24862Please respect copyright.PENANAVc17dU7CNW
24862Please respect copyright.PENANAk1M7QBqKgY
"Lo berantem? Sama siapa?" Tanya Azril.24862Please respect copyright.PENANAtgvPSln9jm
24862Please respect copyright.PENANAFDWAvPu8cq
"Heru..." Jawab singkat Doni.24862Please respect copyright.PENANAe9FZBs75Fx
24862Please respect copyright.PENANAmhSb40Q4vn
"Hogk... Hogk... Hogk..." Nico sampai terbatuk mendengar jawaban Doni.24862Please respect copyright.PENANAUubqa1LcJy
24862Please respect copyright.PENANAQUgRvuOE2m
"Lo gak apa-apa?"24862Please respect copyright.PENANAmo3jGq2loe
24862Please respect copyright.PENANAKzixbE36bO
"Serius, Lo berantem dengan Heru?" Potong Nico mengabaikan pertanyaan Rayhan. "Gilaaa... Kenapa Lo gak bilang sama gue, pantesan semalam Lo ngilang." Rutuk Nico, ia sudah lama sekali ingin melihat Doni berkelahi. Tapi pupus sudah harapan Nico. Ngehek...24862Please respect copyright.PENANAOpFCCpHAX8
24862Please respect copyright.PENANAn44tGN6p76
"Gue baik-baik aja, cuman sedikit bonyok. Yang penting sekarang kita punya kekuatan, kalau seandainya saja pihak Hamka mau main keroyokan." Jelas Doni.24862Please respect copyright.PENANAr7nk3pb7Ph
24862Please respect copyright.PENANAl3yyLAl2pk
"Lo udah ngomong sama anak-anak."24862Please respect copyright.PENANAhchW3ggwQL
24862Please respect copyright.PENANADor2q2HIUC
Doni mengangguk. "Sudah, dan kebetulan ternyata mereka juga punya dendam lama sama anak-anak Hamza. Tapi sayangnya Heru terlalu pengecut." Doni tersenyum sinis, mengingat pengakuan salah satu temannya di asrama.24862Please respect copyright.PENANA5IaP5k72n3
24862Please respect copyright.PENANAiW9ELly565
"Bagus..." Ucap Nico senang.24862Please respect copyright.PENANAkEcEkFFatk
24862Please respect copyright.PENANAcv2ozjmuUk
Rayhan menyandarkan punggungnya di kursi kantin. "Sory ya bro, gara-gara gue Lo sampe repot kayak gini." Ujar Rayhan tidak enak hati kepada sahabatnya. Doni menepuk pelan pundak sahabatnya.24862Please respect copyright.PENANAyLi39bwS5L
24862Please respect copyright.PENANADTW622RfKV
"Itulah gunanya sahabat." Ucap Doni.24862Please respect copyright.PENANAYpZb6TTUsc
24862Please respect copyright.PENANAsTOP4gwJg9
"Yups, benar." Timpal Nico.24862Please respect copyright.PENANAKqQ8J9mYZU
24862Please respect copyright.PENANAX50k844lnz
Sementara Azril hanya diam, karena ia merasa pokok permasalahannya ada pada dirinya. Tapi sayangnya ia tidak bisa membantu apapun.24862Please respect copyright.PENANAHXjEk2EISi
24862Please respect copyright.PENANAEfRxW99wJk
****24862Please respect copyright.PENANAys66WlyBoW
24862Please respect copyright.PENANAsWoEJ9Uy50
24862Please respect copyright.PENANAVOq4R3w9f7
24862Please respect copyright.PENANAbGd4Fwhg1Q
24862Please respect copyright.PENANAhCcOgsVhOM
24862Please respect copyright.PENANAdPLvBPW9CC
24862Please respect copyright.PENANAhfFCjpq3so
24862Please respect copyright.PENANAgV3NJ3KpSD
Di dalam kelas para santriwati terlihat begitu ramai, padahal sudah lima belas menit yang lalu jam pelajaran di mulai, tapi kelas tetap kosong, sehingga di manfaatkan oleh para santriwati untuk bercanda gurau, hingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.24862Please respect copyright.PENANAm10f9XuQ6O
24862Please respect copyright.PENANA3ngbSW2KWQ
Sementara seorang Ustadza yang seharusnya mengajar siang ini, malah tengah bermesraan dengan seorang pria yang tak lain hanya seorang petugas kebersihan.24862Please respect copyright.PENANA8LZwXazHUG
24862Please respect copyright.PENANAc3YwGS3ipO
Ustadza Dwi, tampak lupa akan tanggung jawabnya untuk mendidik murid-muridnya, demi kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskannya ke neraka. Ilmu agama yang ia miliki, seakan tidak bisa untuk menyadarkan perbuatannya saat ini.24862Please respect copyright.PENANAT0nJ1eZPMc
24862Please respect copyright.PENANATNIMDtt0qc
"Masih mau lagi Ustadza?" Goda Imbron.24862Please respect copyright.PENANAKadlYUXdS4
24862Please respect copyright.PENANA2SpiEnCktk
Ustadza Dwi tersipu malu sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Pak, kalau Bapak gak sibuk." Jawab Ustadza Dwi sembari membelai kontol Pak Imbron yang beberapa menit lalu mengantarkannya ke surga dunia.24862Please respect copyright.PENANA1WoqJk40FQ
24862Please respect copyright.PENANABglKRecnBD
"Ngentotin Ustadza lebih penting dari pada pekerjaan lain." Jawab Pak Imbron.24862Please respect copyright.PENANAwxEgTDhmEu
24862Please respect copyright.PENANAsxRiULsOfE
"Bapak bisa aja."24862Please respect copyright.PENANAbeWTX9Ayzp
24862Please respect copyright.PENANAeSW4SzjAuj
Pak Imbron mengangkat dagu Ustadza Dwi, dia melumat mesrah bibir Ustadza Dwi. Tangan kekarnya menyusuri bukit kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang tak begitu lebat Daging kenyal itu dirasakan sudah sangat lembab.24862Please respect copyright.PENANAVdn6nnqkO2
24862Please respect copyright.PENANAhvuFLhbIuU
Jari tengah Pak Imbron menggosok lembut clitoris Ustadza Dewi, sementara ciumannya semakin panas.24862Please respect copyright.PENANAx0eK3FCMEf
24862Please respect copyright.PENANAz4tr9JqKv8
"Ganti gaya Pak." Pinta Ustadza Dwi.24862Please respect copyright.PENANA1vGXldy6Xp
24862Please respect copyright.PENANAnKOeBGuOR9
Dia naik keatas tubuh Pak Imbron dengan posisi 69. Ia mengangkangi wajah Pak Imbron, menyodorkan memeknya kepada Pak Imbron. Sementara jari lentik membelai kontol Pak Imbron yang hampir setiap hari menyinggahi memeknya yang haus akan kontol besar seperti Pak Imbron.24862Please respect copyright.PENANALbcuD4cTeo
24862Please respect copyright.PENANA1neH7zz9Js
Lidahnya terjulur menyapu kepala kontol Pak Imbron. "Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... Kontol Bapak enak sekali, bikin saya ketagihan Pak." Puji Ustadza Dwi, dia melahap kontol Pak Imbron dengan mulutnya.24862Please respect copyright.PENANAaYzcgxJzSs
24862Please respect copyright.PENANAcognHaDKLw
"Memek Bu Ustadza juga bikin nagih." Jawab Pak Imbron. Dia menusukan satu jarinya ke dalam memek Ustadza Dwi. Semetara lidahnya menjilati daging mungil berwarna kemerah-merahan di sela-sela lipatan memek Ustadza Dwi. "Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss..." Secara bersamaan lidah dan jarinya merangsang memek Ustadza Dwi.24862Please respect copyright.PENANAOF0tPSs4vw
24862Please respect copyright.PENANAAbaKqNlfit
Dengan mata merem melek keenakan, Ustadza Dwi tampak kesulitan berkonstrasi mengoral kontol Pak Imbron. Sembari menghisap kontol Pak Imbron, jemari Ustadza Dwi membelai kantung telurnya.24862Please respect copyright.PENANAuBjdgdffzn
24862Please respect copyright.PENANAdgxiHnvDso
Selama beberapa menit mereka saling mengoral, hingga tiba akhirnya daging kenyal itu di masuki oleh kontol Pak Imbron yang sekeras besi.24862Please respect copyright.PENANAcL1cowF5nM
24862Please respect copyright.PENANA0MWcS5HhsY
Ustadza Dwi mengangkangi kontol Pak Imbron, di menuntun kontol Pak Imbron kearah memeknya.24862Please respect copyright.PENANAQYHYaxf5G8
24862Please respect copyright.PENANAh5fIe3PkAi
"Sssttt..." Ustadza mendesis nikmat.24862Please respect copyright.PENANA9Ir09OgCKX
24862Please respect copyright.PENANAGSWuODrZMl
Kedua tangan Pak Imbron mencengkram payudara montok Ustadza Dwi. "Tekan lebih dalam Bu." Pinta Pak Imbron, yang keenakan di jepit memek Ustadza Dwi.24862Please respect copyright.PENANAdNSs1PPcHm
24862Please respect copyright.PENANAeQtbwex1st
"Aahkk... Enak sekali." Suara Ustadza Dwi melengking, merasakan gesekan antara dinding kemaluannya dengan kulit kontol Pak Imbron yang memiliki tekstur kasar. Hingga akhirnya kontol Pak Imbron masuk seluruhnya ke dalam memeknya.24862Please respect copyright.PENANAwNvHKDuzDl
24862Please respect copyright.PENANA9in3nrfwzW
Dengan perlahan Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya kembali. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, dan semakin lama semakin cepat.24862Please respect copyright.PENANA2s5BLQA4hc
24862Please respect copyright.PENANANRRL5T6hPP
Rasa nikmat yang di berikan kontol Pak Imbron, membuat Nurul makin menggila. Dia menggerakkan pinggulnya dengan gaya ngebor, dan menghentak hingga kepala kontol Pak Imbron beberapa kali menyentuh dinding rahimnya.24862Please respect copyright.PENANAomeknNZPr7
24862Please respect copyright.PENANAMHY7JBXpE3
Gerakan erotis Ustadza Dwi, membuat Pak Imbron harus berkerja lebih ekstra agar tidak sampai keluar lebih cepat. Belum lagi ulekan memek Ustadza Dwi yang selama meremas-remas kontol Pak Imbron. Untuk mengalihkan rasa nikmat yang di berikan Ustadza Dwi, Pak Imbron menggigit lidahnya, dan cara ini ternyata cukup berhasil.24862Please respect copyright.PENANAMPTMoYXdjC
24862Please respect copyright.PENANAXriqcG6feL
"Ganti gaya Bu." Pinta Pak Imbron.24862Please respect copyright.PENANAnJ1abZiwOd
24862Please respect copyright.PENANA8Vm8JD37Oq
Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, tampak kontol Pak Imbron kini bermandikan lendir cintanya. "Sodok memek saya dari belakang Pak." Pinta Ustadza Dwi.24862Please respect copyright.PENANAF44M81Yqs3
24862Please respect copyright.PENANAtwnFTV8beK
"Siap Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron.24862Please respect copyright.PENANADiHMFHGmtt
24862Please respect copyright.PENANAcYkP0Q1Eu5
Ustadza Dwi menungging diatas tempat tidurnya yang spreinya sudah berantakan, dan basah karena keringat mereka yang bercampur dengan lendir.24862Please respect copyright.PENANAR7NiLpatDM
24862Please respect copyright.PENANAvc35pWwevk
Dari belakang Pak Imbron kembali memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontol Pak Imbron amblas ke dalam memek Ustadza Dwi yang memang sudah sangat licin.24862Please respect copyright.PENANAgh7OrF3OKY
24862Please respect copyright.PENANAFCz2dM6NBa
Kontol Pak Imbron kembali memompa memek Ustadza Dwi, sembari memegangi pinggulnya.24862Please respect copyright.PENANASTnxld7xNF
24862Please respect copyright.PENANAI16CEcC0iJ
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk....24862Please respect copyright.PENANAdm2PkSHUK4
24862Please respect copyright.PENANAS15i0xLnVw
Suara benturan kedua kelamin mereka terdengar menggema ke seluruh ruangan, di bumbui dengan suara erotis dari kedua mulut mereka.24862Please respect copyright.PENANAYSxUwS58Q7
24862Please respect copyright.PENANAriYhLrw33X
"Pak Imbron... Aahkk... Ssstt...."24862Please respect copyright.PENANAntEOAGxVUT
24862Please respect copyright.PENANAZzZL99xIcG
Plak...24862Please respect copyright.PENANAM4Cap8LhhD
Plak...24862Please respect copyright.PENANAFdPQg5XdLS
Plak...24862Please respect copyright.PENANAWqykix45XL
24862Please respect copyright.PENANAuiXHhvtCG9
Berulang kali Pak Imbron menampar pantat Ustadza Dewi dengan kasar.24862Please respect copyright.PENANA2ZYkfzq6u7
24862Please respect copyright.PENANA7LNm9Z4fPe
"Bu... Saya mau keluar." Desah Pak Imbron.24862Please respect copyright.PENANAOwL7qrgmep
24862Please respect copyright.PENANAqTJphJR279
Sang pejantan yang selama ini selalu berhasil membuat seorang Ustadza Dwi sampai terkencing-kencing kini harus menyerah. Ia melepaskan spermanya yang sudah berada di ujung kontolnya, menyiram rahim Ustadza Dwi hingga terasa penuh.24862Please respect copyright.PENANADQNf1WG1MQ
24862Please respect copyright.PENANAlltRzeoftj
Tidak ingin kehilangan momen, Ustadza Dwi dengan liar menggerakan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang ia damba-dambakan. Tapi apa daya, sang pejantan telah menyerah, sekeras apapun usahanya tidak membuahkan hasil. Yang ada kontol Pak Imbron semakin mengecil di dalam memeknya.24862Please respect copyright.PENANA16sTRRYInK
24862Please respect copyright.PENANAdoePLhiGG4
Ploppss...24862Please respect copyright.PENANAnv1ho2YlGU
24862Please respect copyright.PENANAnBRAdAgaOV
Kontol Pak Imbron terlepas dari dalam memek Ustadza Dwi, tampak sperma Pak Imbron mengalir di sela-sela kemaluan Ustadza Dwi.24862Please respect copyright.PENANARZn9dCUAib
24862Please respect copyright.PENANArejF2PdVuk
"Ayo Pak lagi." Pinta Ustadza Dwi.24862Please respect copyright.PENANAVGwd0IZCQY
24862Please respect copyright.PENANAUlxNs77lfM
Pak Imbron mendesah, ia telah kehilangan gairahnya. "Maaf Bu Ustadza, sudah tidak bisa lagi." Ucap Pak Imbron dengan sangat terpaksa.24862Please respect copyright.PENANAK98IV9J5X3
24862Please respect copyright.PENANAx6PNvg9dCI
"Sebentar lagi Pak."24862Please respect copyright.PENANASOYmVYyKLX
24862Please respect copyright.PENANAuKPM8ycFyz
Pak Imbron menggelengkan kepalanya. Ia tampak sangat kecewa karena Pak Imbron tidak bisa menuntaskan hasrat birahinya.24862Please respect copyright.PENANAcZf8VgzO6z
24862Please respect copyright.PENANAvrBvBCePGf
*****24862Please respect copyright.PENANA9kP7FEgmRu
24862Please respect copyright.PENANAHQwG3jFyya
"Mana si Imbron?"24862Please respect copyright.PENANA4Gz5hpoWrC
24862Please respect copyright.PENANACt9r9oUHPm
"Mana aku tau! Sejak tadi pagi dia menghilang." Jawab Jaja yang tengah menginjak tumpukan sampai di dalam gerobak sampah.24862Please respect copyright.PENANAUjV3SHua7L
24862Please respect copyright.PENANAiF4VgamGrN
"Akhir-akhir ini Pak Imbron sering sekali menghilang." Keluh Budi.24862Please respect copyright.PENANAnB7mgJp8oA
24862Please respect copyright.PENANAzt279fnixu
"Tuh orangnya." Tunjuk Edi.24862Please respect copyright.PENANA7pQbiX5Uog
24862Please respect copyright.PENANAYLq0HQwkDm
Dari kejauhan Pak Imbron berjalan santai sembari bersiul ringan. Dari wajahnya terpancar kebahagiaan yang sulit di mengerti oleh teman-temannya.24862Please respect copyright.PENANAc8hPFkAQyH
24862Please respect copyright.PENANA7y3U71hNNN
Sebagai teman seprofesi, mereka tentu sangat kesal, karena sikap Pak Imbron yang seenaknya saja. Tapi tidak ada satupun yang berani menegur Pak Imbron. Selain Pak Imbron yang di tuakan, mereka juga takut akan latar belakang Pak Imbron yang seorang preman pasar. Dapat di lihat dari tato yang ada di lengan tangannya.24862Please respect copyright.PENANAagR6bJvRXD
24862Please respect copyright.PENANAoPGvQMPjOW
*****24862Please respect copyright.PENANAhGWlQtNnl4
24862Please respect copyright.PENANAkoqoag6sE5
24862Please respect copyright.PENANAOp5q8Xvgj1
24862Please respect copyright.PENANAKG2yEwusFk
24862Please respect copyright.PENANAAw0epz831q
24862Please respect copyright.PENANAkD4bUouFE8
Zaskia menghampiri sahabatnya Julia yang sedang duduk di meja kerjanya. Ia tampak sibuk mengoreksi hasil ulangan harian yang ia berikan kepada murid-muridnya setiap satu bulan sekali. Saat melihat Zaksia, ia menghentikan sejenak pekerjaannya, sembari tersenyum menyapa Zaskia.24862Please respect copyright.PENANAgsNR8MRJvp
24862Please respect copyright.PENANAnhVMLBNzVT
Zaskia dengan wajah lesu nya, duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Julia.24862Please respect copyright.PENANAj6O65vWG8z
24862Please respect copyright.PENANAa6Tf62ENks
"Kamu kenapa lagi say!"24862Please respect copyright.PENANAshfyK6wUAs
24862Please respect copyright.PENANA8w4dfbLjZ2
Zaskia menghela nafas perlahan. "Kejadian kemarin terulang lagi." Lirih Zaskia, ia membuang muka kearah sepasang bingkai foto presiden dan wakil presiden.24862Please respect copyright.PENANAWH85HOLrdb
24862Please respect copyright.PENANAfce3vW3uXx
"Maksudnya?"24862Please respect copyright.PENANAvsSWJwG9AX
24862Please respect copyright.PENANAXWnYujJde5
"Rayhan... Dia ngejerjain aku lagi, kayak waktu itu, saat aku mandikan dia." Jujur Ustadza Zaskia sembari merucutkan bibirnya. "Nyebelin banget kan." Keluh Zaskia, ia menatap dalam sahabatnya yang hanya tersenyum.24862Please respect copyright.PENANA0sVWfUJYc4
24862Please respect copyright.PENANAIDzuKVbico
Julia mencondongkan badannya kedepan. "Entah Rayhan yang pintar, atau karena kamu sendiri yang suka di goda oleh adikmu." Ujar Julia, dia mengambil gelas yang ada di atas mejanya, dan meminumnya.24862Please respect copyright.PENANAia4syAKaHe
24862Please respect copyright.PENANAJSlyWxsmsc
"Maksudnya?"24862Please respect copyright.PENANAYE6OCbbeH5
24862Please respect copyright.PENANAXv0HVZiFXB
"Mungkin Uhkti gak sadar. Sebenarnya Uhkti sendiri yang suka di godain Rayhan, atau jangan-jangan Uhkti mulai kecanduan di nakalin Rayhan." Jelas Julia.24862Please respect copyright.PENANAlzSTAxlO3U
24862Please respect copyright.PENANAF3YNQC7rSq
"Kenapa bisa begitu."24862Please respect copyright.PENANASXOiYEilko
24862Please respect copyright.PENANAoMS5ZKeug1
Julia menghela nafas. "Coba Uhkti pikir lagi. Tidak mungkin Rayhan berani menggoda kamu berulang kali, kalau kamu sejak pertama sudah tegas kepada Rayhan. Misalkan kamu memarahinya atas perbuatannya." Julia menggelengkan kepalanya dengan sikap Zaskia.24862Please respect copyright.PENANAvVocUjEp1Y
24862Please respect copyright.PENANA4uwZyjtyqV
"A-aku gak bisa marah sama dia." Aku Zaskia.24862Please respect copyright.PENANA7GO9itpCRE
24862Please respect copyright.PENANADt5e3lzUBq
"Aku ngerti kok! Anggap saja apa yang di lakukan Rayhan, hanyalah kenakalan biasa, bukan suatu yang harus di pikirkan." Ucap Julia, sembari menggenggam tangan Zaskia.24862Please respect copyright.PENANAHeKTJfuSza
24862Please respect copyright.PENANACIdRn5orpP
"Ya, kamu benar." Zaskia tersenyum manis.24862Please respect copyright.PENANA0jpZ8sU5IQ
24862Please respect copyright.PENANAug0CP5ZcXc
*****24862Please respect copyright.PENANAWuodGnHaKS