Jam di dinding kamar Rayhan sudah menunjukan pukul satu dini hari, tapi entah kenapa Rayhan tetap terjaga, walaupun ia sudah berusaha agar segera tidur. Segala posisi tidur yang paling nyaman sudah ia lakukan, tapi tetap saja mata Rayhan terjaga di tengah kesunyian malam.24948Please respect copyright.PENANA7MSVYJp5Ar
24948Please respect copyright.PENANACtdRGwSHL7
Ia bangun dari tempat tidurnya, dengan langkah gontai ia keluar dari dalam kamarnya.24948Please respect copyright.PENANAlyWoaeoCBw
24948Please respect copyright.PENANABtnTDXCSTc
Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Zaskia yang tengah tertidur di sofa dalam keadaan tv menyalah. Rayhan mendesah pelan dan hendak membangunkan Kakaknya.24948Please respect copyright.PENANArJjYCpvlxu
24948Please respect copyright.PENANAnvP02wmmGi
"Cantik." Gumam Rayhan.24948Please respect copyright.PENANAB8NETzz9M2
24948Please respect copyright.PENANAdB3IQgBgQn
Ia tersenyum menatap wajah polos Kakaknya yang tengah terlelap. Perlahan Rayhan berlutut di samping wajah Zaskia, sembari menatap lembut wajah cantik Kakaknya yang membuat hatinya bergetar.24948Please respect copyright.PENANAiO60PonOUh
24948Please respect copyright.PENANAgqPWIZnZcz
Bibir merah Zaskia yang alami, seakan mengundang pemuda itu untuk menyentuhnya. Sadar atau tidak, kesanalah perginya jari Rayhan. Ia membelai bibir Zaskia yang terasa lembut.24948Please respect copyright.PENANAgObeFns958
24948Please respect copyright.PENANAFnitX37Glm
Deg... Deg... Deg...24948Please respect copyright.PENANAfQQrA8STaM
24948Please respect copyright.PENANAdhELwLWGiH
Adrenalin Rayhan berpacu ketika ia memberanikan dirinya untuk menyentuh bibir Kakaknya. Perlahan ia mendekatkan wajahnya. Cup... Sebuah kecupan hangat mendarat di kening Zaskia, dan tampaknya Zaskia sama sekali tidak terganggu oleh aksi nakal Rayhan.24948Please respect copyright.PENANAMxBtNJZQHV
24948Please respect copyright.PENANAUKz0lhZDYF
Tidak bisa di bayangkan, apa yang akan terjadi kalau seandainya Zaskia terbangun oleh tindakan nekat Rayhan yang mencium kening Kakaknya.24948Please respect copyright.PENANANTecPW4mmF
24948Please respect copyright.PENANAl36svF6WGb
Mata Rayhan menjelajahi lekuk tubuh Zaskia yang malam ini mengenakan piyama motif lebah berbahan katun jepang dengan warna kuning. Rayhan menyipitkan matanya ketika melihat salah satu kancing piyama Zaskia yang tidak terkancing. Rayhan bisa menyimpulkan kalau Kakaknya malam ini tidak memakai beha.24948Please respect copyright.PENANADL0XNCG36j
24948Please respect copyright.PENANAFLKx5nXdxz
Menyadari hal tersebut membuat kelakian Rayhan memberontak. Rasa penasaran mendorongnya untuk bertindak lebih jauh tanpa memperdulikan status mereka.24948Please respect copyright.PENANAHY5Lgsu3hK
24948Please respect copyright.PENANAUcDvbwDgmg
Kedua jari Rayhan, jempol dan telunjuknya mengapit sedikit kain piyama Zaskia agar lebih terbuka. Dan hasilnya seperti yang di harapkan Rayhan, ia bisa melihat puting payudara Zaskia yang mengintip malu-malu di balik kemeja yang di kenakan Kakaknya.24948Please respect copyright.PENANAEuSk5rkMc9
24948Please respect copyright.PENANAM3cZupJbDZ
Gleeek...24948Please respect copyright.PENANAPNbZxfxh1R
24948Please respect copyright.PENANAiEOfEnCyUX
Dengan bersusah paya Rayhan menelan air liurnya, menatap nanar kearah puting Zaskia yang berwarna merah muda. Terlihat segar dan menggoda.24948Please respect copyright.PENANAmUUbllBTTk
24948Please respect copyright.PENANAhRaBMq8jOV
"Eehmm..." Zaskia menggeliat merubah posisinya hingga terlentang.24948Please respect copyright.PENANA6Wg2cqfD9v
24948Please respect copyright.PENANA3xiVNRhJbn
Rayhan sempat mundur satu langkah, sembari mengamati tingkah Kakaknya, takut kalau Zaskia sampai terjaga dan menemukan dirinya tengah bertindak kurang ajar. Bisa-bisa namanya akan di coret dari dalam Kartu keluarga kalau sampai aksinya ketahuan.24948Please respect copyright.PENANAIsQWTdnwYV
24948Please respect copyright.PENANA3Zia2oSqMM
Setelah yakin kalau Kakaknya masih tertidur lelap, Rayhan kembali mendekati Zaskia. Ia meraih satu kancing lagi untuk di buka agar bisa leluasa mengamati payudara Zaskia.24948Please respect copyright.PENANAPQkY2GP0tU
24948Please respect copyright.PENANAUg7RUTqL6I
Besar, kencang, putih mulus tanpa cacat. Ketiga Kalimat itu sangat pantas untuk di sematkan kepada payudara Zaskia setelah ia amati dengan teliti. Tangannya terjulur ke depan menggapai payudara Kakaknya, dengan sedikit gerakan ia memberanikan diri meremas payudara Kakaknya.24948Please respect copyright.PENANAN1zFpXy0qN
24948Please respect copyright.PENANAu56bkn2rdN
"Engkk...." Desah Zaskia.24948Please respect copyright.PENANAT3iWyDhAoV
24948Please respect copyright.PENANA5F20VNhZ1O
Rayhan kembali terdiam, setelah merasa aman Rayhan menyentuh puting Kakaknya yang mungil, membelai puting mungil itu dengan gemas.24948Please respect copyright.PENANAUUOs2fuWh1
24948Please respect copyright.PENANAFo2mxm6rl7
Lagi Zaskia menggeliat, seakan ia bisa merasakan kalau bagian sensitif nya tengah di rangsang oleh seseorang. Mungkin saat ini Zaskia tengah bermimpi sedang bercumbu dengan seorang pria idamannya.24948Please respect copyright.PENANAel2u3gJvGI
24948Please respect copyright.PENANAt0ZYd56tZi
Kembali ke Rayhan. Pemuda itu semakin nekat saja, ia mendekatkan bibirnya dan mencomot salah satu payudara Zaskia. Ia menghisap pelan payudara Kakaknya di dalam mulutnya yang terasa hangat. Sementara tangannya masih sibuk meremas payudara Zaskia yang menganggur.24948Please respect copyright.PENANAXmXwMZXlzT
24948Please respect copyright.PENANACdKYHEe9bq
Plaaaaak....24948Please respect copyright.PENANAGvt5XEk0aL
24948Please respect copyright.PENANAEbwFpkQPki
Tangan Zaskia tiba-tiba memukul wajah Rayhan, membuat Rayhan terkejut setengah mati.24948Please respect copyright.PENANAC4YWxFN4TV
24948Please respect copyright.PENANAtu1ha49es3
Rayhan menghela nafas, sembari mengusap wajahnya. "Apa yang kulakukan barusan?" Lirih Rayhan, ia menatap wajah Kakaknya yang masih terlelap. Ada rasa bersalah yang membuncah di hatinya, tidak seharusnya ia melecehkan Kakak kandungnya.24948Please respect copyright.PENANATbUL4N8EF0
24948Please respect copyright.PENANAnZ1fJzGJgv
"Maafkan Ray Kak." Bisik Rayhan sembari menunduk.24948Please respect copyright.PENANAjhrvekC854
24948Please respect copyright.PENANAu7QFi1XVyd
Kedua tangan Rayhan mengangkat tubuh Zaskia, lalu dia membawa Zaskia menuju kamarnya.24948Please respect copyright.PENANAqpfuTUEiZG
24948Please respect copyright.PENANA1kZLf1bQ18
Setelah meletakan kakaknya diatas kasur, Rayhan mematikan lampu kamar kakaknya sebelum ia keluar dari dalam kamar Zaskia. Lagi Rayhan menghembuskan nafasnya, kemudian ia menutup pintu kamar Kakaknya.24948Please respect copyright.PENANANjgwv562wU
24948Please respect copyright.PENANAZhoEVl3a0X
*****24948Please respect copyright.PENANArkoXw1bHsO
24948Please respect copyright.PENANAMjwu4tq26q
24948Please respect copyright.PENANAKBfm96qJ3I
24948Please respect copyright.PENANAHdBmAeQqNr
24948Please respect copyright.PENANAjRbuhnJPpU
24948Please respect copyright.PENANAgL7LI1Q7g7
24948Please respect copyright.PENANAS1cj0bAfJ6
24948Please respect copyright.PENANA5AuEAhIefS
Keesokan paginya...24948Please respect copyright.PENANAJriT1DOkaO
Rayhan nyaris saja terlambat, setibanya di lokasi yang sudah di janjikan, tampak ketiga sahabatnya tengah menunggunya. Mereka bertiga menatap Rayhan sembari menggelengkan kepala melihat kebiasaan Rayhan yang selalu saja terlambat. Rayhan nyengir sembari menyapa ketiga temannya.24948Please respect copyright.PENANA2p403bq5Lx
24948Please respect copyright.PENANAXaCgItoToL
"Sory bro, telat."24948Please respect copyright.PENANAVYCObDQkeY
24948Please respect copyright.PENANAsSWtkJTRzk
"Uda biasa." Celetuk Nico.24948Please respect copyright.PENANAhTYPoMFlIf
24948Please respect copyright.PENANAMhEb6gZlqk
Rayhan hanya terkekeh tanpa merasa bersalah sedikitpun terhadap teman-teman nya yang sudah lama menunggu kedatangannya.24948Please respect copyright.PENANAg4oLfXUJTX
24948Please respect copyright.PENANA73GPCoLuyn
"Kalian ikuti gue." Instruksi Doni.24948Please respect copyright.PENANAhqNwx9nNcn
24948Please respect copyright.PENANAaB585weTCV
Mereka berempat menuju ke kediaman Ustadza Risty melalui jalan memutar. Sekitar sepuluh menit mereka berjalan menelusuri jalan setapak yang tidak muda untuk di lewati karena banyak di tumbuhi ilalang dan ranting-ranting kering yang tumbuh liar di dekat danau.24948Please respect copyright.PENANAUeTJYI7I6k
24948Please respect copyright.PENANAJ6NG8d8Ql6
Setibanya di belakang rumah Ustadza Risty, Doni mengomandoi ketiga sahabatnya untuk memanjat pohon jambu yang ada di belakang rumah Ustadza Risty.24948Please respect copyright.PENANAmcfvpbs2v5
24948Please respect copyright.PENANAyYYg59Tw6R
"Hati-hati." Bisik Doni.24948Please respect copyright.PENANAEQOX1V7LVX
24948Please respect copyright.PENANAX5voy4O7mf
Pook... Pook... Pook...24948Please respect copyright.PENANA8UY0bYSgKd
24948Please respect copyright.PENANAzT5C8ODXQY
Berulang kali Nico memukul lengan, kaki dan lehernya. "Anjing, semutnya banyak banget, bangke..." Umpat Nico kesal, karena di kerubungi semut.24948Please respect copyright.PENANAJ1Sg7VxAW3
24948Please respect copyright.PENANANHTZxMxacn
"Hahahaha..." Rayhan tertawa geli.24948Please respect copyright.PENANAV76nDnJlaX
24948Please respect copyright.PENANA2gOkvY8AN6
"Sssstttt... Jangan berisik bego." Geram Doni was-was.24948Please respect copyright.PENANAWrszfwJvlb
24948Please respect copyright.PENANAEo9VWuetBu
"Woy, bantuan gue." Teriak Azril dari bawah.24948Please respect copyright.PENANA4oSvbkZQqG
24948Please respect copyright.PENANAVYAs36IAqD
"Sssstttt..." Kompak mereka bertiga menegur Azril, sementara Azril yang tengah berusaha naik keatas pohon jambu tampak kesal dengan ketiga sahabatnya.24948Please respect copyright.PENANAhaI8rdmJqW
24948Please respect copyright.PENANAjbgfpzDrXo
"Sini pegang tangan gue." Rayhan menyodorkan tangannya.24948Please respect copyright.PENANAlKNonM96Wm
24948Please respect copyright.PENANAEEc73720kZ
Azril dengan sigap menangkap tangan Rayhan, dengan bantuan Rayhan akhirnya ia bisa naik juga.24948Please respect copyright.PENANA1LiXtWyBR4
24948Please respect copyright.PENANAAPI4M7Z1z4
Doni menjulurkan tangannya untuk membuka sedikit atap seng kamar mandi Ustadza Risty yang ternyata tidak begitu sulit. Dengan adanya cela yang terbuka, membuat mereka berempat bisa melihat jelas isi di dalam kamar mandi Ustadza Risty yang terbilang sederhana, seperti kamar mandi di lingkungan pesantren pada umumnya.24948Please respect copyright.PENANAummPPkgKew
24948Please respect copyright.PENANAjRbrKGtccO
Ukurannya tidak begitu besar sekitar 2X1,5 meter, di dalam kamar mandi terdapat bak mandi berukuran setengah meter, closet jongkok dan ember berwarna hitam.24948Please respect copyright.PENANAXoc2VHvdcN
24948Please respect copyright.PENANAFz9JDSPCvY
Selagi menunggu kedatangan Ustadza Risty, berulang kali mereka harus memukul badan mereka sendiri untuk mengusir semut hitam ataupun nyamuk yang berulang kali hinggap di kulit mereka.24948Please respect copyright.PENANAaclGYwkcAu
24948Please respect copyright.PENANAH0MPYs9guT
Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit, akhirnya sang pemeran utama datang juga. Ustadza Risty mengenakan daster berwarna merah tanpa motif, di pundaknya tersampir handuk berwarna coklat muda dengan tulis Gucci. Keempat pemuda tanggung yang tadinya sibuk mengusir serangga di kulit mereka mendadak diam tanpa suara.24948Please respect copyright.PENANAEIOtqxoN9o
24948Please respect copyright.PENANA3Fwpkl284x
Bagaikan gerakan slow motion Ustadza Risty meloloskan daster miliknya dan menggantungkannya di belakang daun pintu kamar mandinya, menyisakan bra berwarna putih dan celana dalam berwarna hitam.24948Please respect copyright.PENANAdrtmHoncc8
24948Please respect copyright.PENANA0Xfdv5qMVR
Ia berbalik menghadap bak mandi, melepas pengait behanya hingga payudaranya yang berukuran 34D terpampang di hadapan mereka. Dengan kompaknya, mereka berempat menelan air liur, memandangi payudara Ustadza Risty yang berukuran jumbo walaupun agak turun.24948Please respect copyright.PENANAgybxqpXDlq
24948Please respect copyright.PENANAYhmM5dZFYf
Pemandangan selanjutnya, membuat jantung mereka nyaris berhenti, ketika Ustadza Risty meletakan kedua tangannya di bagian elastis celana dalamnya. Dengan sedikit menggoyang pinggulnya, ia menarik turun celana dalamnya, melewati tungkai kakinya yang putih mulus.24948Please respect copyright.PENANAhZILtYDczu
24948Please respect copyright.PENANAA58miwzmg5
Sejenak Ustadza Risty membelai tubuhnya, mengusap sepasang payudaranya dan pubik memeknya yang di tumbuhi rambut keriting yang tidak begitu lebat.24948Please respect copyright.PENANAnhbLEI3HqG
24948Please respect copyright.PENANAQtu7PU39Ic
Mata Ustadza Risty terpejam ketika jari tangan kirinya menyentuh clitorisnya, sementara telapak tangan kanannya meremas-remas payudara bagian kiri. Rayhan dan teman-teman nya seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Seorang Ustadza yang kealimannya tidak di ragukan lagi, tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi.24948Please respect copyright.PENANAVBq3SaVyug
24948Please respect copyright.PENANA4jAJDXyAho
"Aahkk... Sssttt... Aaaahkk..." Desah Ustadza Risty.24948Please respect copyright.PENANAGlo57rMcH8
24948Please respect copyright.PENANA1KebN2rhaI
Jarinya menusuk lobang memeknya dengan mudah, kemudian jari itu bekerja mengorek-ngorek lobang kenikmatannya, hingga kedua pahanya bergetar.24948Please respect copyright.PENANA57aEe7Ho0o
24948Please respect copyright.PENANAbZ1b8N5FXH
"Aaaahkk... Aaaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Risty.24948Please respect copyright.PENANAuvoAEDUOdk
24948Please respect copyright.PENANAkyn3YyCjcZ
Semakin lama kocokan jarinya semakin cepat, sementara tangan kanannya memelintir putingnya yang berukuran cukup besar, berwarna coklat tua.24948Please respect copyright.PENANAoNiJHngTBt
24948Please respect copyright.PENANA6PSp4pZ0l7
Beberapa detik kemudian, Ustadza Risty melolong panjang menyambut orgasmenya.24948Please respect copyright.PENANAWFaiVOyTXQ
24948Please respect copyright.PENANA8K86SSsSAC
"Oouuughhkk...."24948Please respect copyright.PENANA1WhouHmNZ6
24948Please respect copyright.PENANAbe0dBgXzc8
Creeettsss.... Creeettsss... Creeettsss...24948Please respect copyright.PENANAmgTf42NPj8
24948Please respect copyright.PENANAKoQFlsl1hv
Keempat pasang mata yang tadi melihat aktivitas Ustadza Risty di dalam kamar mandi, tampak terbelalak tak percaya, kalau barusan salah satu guru pavorit mereka orgasme.24948Please respect copyright.PENANAc9EV9jEMuo
24948Please respect copyright.PENANAepcKVfBHEr
Pemandangan tersebut membuat keempat santri ponpes Al-tauhid menjadi gerasa-gerusu. Doni menaikan satu kakinya ke salah satu cabang pohon jambu yang lebih tinggi, agar leluasa mengintip Ustadza Risty mandi.24948Please respect copyright.PENANAphUZ1UoXAc
24948Please respect copyright.PENANAes7YTSM5Gx
Setelah puas, Ustadza Risty mulai mengguyur tubuhnya dengan menggunakan gayung.24948Please respect copyright.PENANA1mtQBt1Kxr
24948Please respect copyright.PENANAzGSvhF8BNR
Tiba-tiba...24948Please respect copyright.PENANAcGET0I0BdC
24948Please respect copyright.PENANAb4Iys5c2ay
Kreaaak... Kraaaaak... Kraaak...24948Please respect copyright.PENANAyYHwY6q2Gx
24948Please respect copyright.PENANA0RGlPD2hYG
Mereka berempat saling pandang, sedetik kemudian Bruaaaakk... dahan pohon yang menopang kaki mereka tidak kuat menahan berat badan tubuh mereka, tanpa bisa berbuat apa-apa mereka jatuh bersamaan menghujam tanah cukup keras.24948Please respect copyright.PENANAAqOIdzhPl0
24948Please respect copyright.PENANA9yakw2dOUj
"Anjiiiing!" Pekik Doni.24948Please respect copyright.PENANAEdfglxr22x
24948Please respect copyright.PENANAsWFVTUtsEo
Rayhan dengan setengah melompat menggapai dahan yang lebih tinggi, hingga ia selamat. Sementara ketiga temannya yang jatuh ke tanah merintih kesakitan.24948Please respect copyright.PENANAw7D0jfIYPf
24948Please respect copyright.PENANAyDBPWGNKHq
Dan pada saat bersamaan, mendengar suara ribut di luar membuat Ustadza Risty melihat ke atas, dan mendapatkan Rayhan yang tengah bergantung di dahan pohon jambu. Mata indahnya membeliak menyadari kalau salah satu muridnya tengah mengintipnya mandi.24948Please respect copyright.PENANAAmUQdiHDtT
24948Please respect copyright.PENANAOSy0QmFR7A
Saat Rayhan kembali melihat ke dalam kamar mandi, mereka berdua sempat beradu tatapan.24948Please respect copyright.PENANAyhqYCS1uEY
24948Please respect copyright.PENANAAK8WkXeWR7
Kretaaaak....24948Please respect copyright.PENANAiIR9I0A2ce
24948Please respect copyright.PENANAL1BxmnUa3L
"Anjiiiing..." Geram Rayhan, ketika menyadari kalau dahan pohon yang ia gantungi patah.24948Please respect copyright.PENANAqmgcjq2pZK
24948Please respect copyright.PENANAw1q1CcLeRv
Tubuh Rayhan ikut terjatuh menyusul teman-teman nya yang lebih dulu terjatuh dari atas pohon.24948Please respect copyright.PENANA3XlBxDhNhc
24948Please respect copyright.PENANAF55txZtDsO
"Siapa itu?" Panggil Ustadza Risty.24948Please respect copyright.PENANA4Y8bS6QrmP
24948Please respect copyright.PENANA9OD4ikZuZX
Mereka berempat saling pandang. "Kita ketahuan, kabuuur..." Ujar Nico dengan cepat bangkit dan berlari sempoyongan, melupakan rasa sakit di tubuhnya setelah terjatuh dari jarak hampir dua meter.24948Please respect copyright.PENANAh4LiV3CDG5
24948Please respect copyright.PENANAuimjZo80VS
Tanpa di komando, yang lain ikut berlari mengejar Nico. Menerobos ilalang dan ranting-ranting pohon yang menghalangi jalan mereka. Berulang kali mereka terjatuh, tapi kembali bangun dan berlari menjauh dari rumah Ustadza Risty, hingga akhirnya mereka tiba di jalan besar.24948Please respect copyright.PENANAW4XNfag8xf
24948Please respect copyright.PENANAy4ibUQDhlA
Sejenak mereka berempat mengatur nafas mereka yang memburu, mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Mereka kembali saling pandang.24948Please respect copyright.PENANAznAzk22fi9
24948Please respect copyright.PENANAgYYcCMzJJ5
"Hahahaha...." Tawa mereka bersamaan.24948Please respect copyright.PENANAaOWU0kYtJM
24948Please respect copyright.PENANArZ4skT5gLg
*****24948Please respect copyright.PENANAI7OcMtjDPR
24948Please respect copyright.PENANAYjO3fBZQzh
Teng... Teng... Teng...24948Please respect copyright.PENANA35vUvFYnUt
Lonceng tanda berakhirnya istirahat kedua berbunyi nyaring, membuat para santri Al-tauhid berbondong-bondong masuk ke kelas mereka masing-masing. Azril, Rayhan, Doni, dan Nico telah duduk di kursi mereka, sembari menunggu Ustadza Risty masuk ke kelas mereka.24948Please respect copyright.PENANA8GlinZftot
24948Please respect copyright.PENANA8zjVPTOiIZ
Alhasil, Ustadza Risty menjadi perbincangan hangat diantara mereka berempat.24948Please respect copyright.PENANABOfCObtnlF
24948Please respect copyright.PENANArpVr72EW5A
Bruaaaakk...24948Please respect copyright.PENANAL4sY5qXD1W
24948Please respect copyright.PENANAHHKoXM83vd
Seseorang menggebrak meja Rayhan membuat mereka berempat kaget bukan main, karena tiba-tiba seseorang menghampiri mereka berempat.24948Please respect copyright.PENANAc1ZaRr3Ark
24948Please respect copyright.PENANAUyXoSnmgdk
"Lo cari masalah sama gue?" Hamka menatap Rayhan tajam.24948Please respect copyright.PENANAFgowCFUjyp
24948Please respect copyright.PENANAo67zzCVjkA
Rayhan mendesah pelan. "Tenang bos, ada masalah apa ini?" Tanya Rayhan berusaha tetap kalem, walaupun emosinya sudah di ubun-ubun.24948Please respect copyright.PENANA6bvDELU1DW
24948Please respect copyright.PENANAD3Amy2FD04
"Lo gak tau masalahnya apa? KEMARIN LO UDAH MUKULIN KEDUA ANAK BUA GUE BANGSAT." Teriak Hamka keras, membuat suasana kelas yang tadinya ramai kini mendadak sunyi dan mencekam.24948Please respect copyright.PENANA3ufCsCGIB2
24948Please respect copyright.PENANATcme73lC4a
Doni dan Nico sudah bersiap menyerang Hamka kalau anak itu berani menyentuh Rayhan.24948Please respect copyright.PENANArPRiKBTWfe
24948Please respect copyright.PENANA8rdyj6Wig7
"Oh... Jadi itu anak buah Lo! Bilang sama mereka, jangan ganggu sahabat gue lagi, atau...." Rayhan tidak melanjutkan kalimatnya, ia hanya menatap sembari mendongakkan wajahnya dengan ekspresi menantang. Sikap Rayhan, membuat Hamka semakin murka.24948Please respect copyright.PENANA4wElQrKSYI
24948Please respect copyright.PENANATHT3Lo3gIG
"Bangsat."24948Please respect copyright.PENANAQsmIofyt7j
24948Please respect copyright.PENANABG2sQLj0be
Syuuuttttt....24948Please respect copyright.PENANAh7wemhwkJe
24948Please respect copyright.PENANAaJwY79HXvs
Tangan Kanan Hamka hendak memukul wajah Rayhan. Tapi reflek Rayhan sangat cepat hingga pukulannya mengenai sandaran kursi Rayhan. Dengan satu terjangan, tubuh Hamka terdorong kebelakang hingga menabrak meja yang ada di belakangnya.24948Please respect copyright.PENANATlKSCNiIKh
24948Please respect copyright.PENANAKz0ziQkE8x
Braaakkk....24948Please respect copyright.PENANAycOmVhuxFm
24948Please respect copyright.PENANAcUkN0EvV1w
Rayhan segera berdiri dan di susul oleh Doni maupun Nico. Di bantu oleh kedua temannya Hamka kembali berdiri, Hamka mengibaskan tangannya hingga kedua tangan temannya yang tengah memeganginya terlepas.24948Please respect copyright.PENANA3Gz88tRyG0
24948Please respect copyright.PENANAL9lhN8yzw3
"Kalau Lo mau berantem, jangan di sini." Ujar Rayhan pelan tapi tajam bagaikan mata pisau.24948Please respect copyright.PENANAwJipL5NlAs
24948Please respect copyright.PENANAQPpxYRJCer
Hamka menyeringai. "Gue tunggu Lo lusa habis jumad di lapangan dekat danau." Ujar Hamka, matanya memerah menahan ledakan amarahnya.24948Please respect copyright.PENANAyotccWEYJ5
24948Please respect copyright.PENANAwXD76TxhJr
"Tapi dengan satu syarat. Kalau Lo kalah, jangan perna mengusik Azril lagi."24948Please respect copyright.PENANAgbZMgj7fO8
24948Please respect copyright.PENANAIRurE3a2bT
"Deal." Ujar Hamka.24948Please respect copyright.PENANAA2sC4TK52M
24948Please respect copyright.PENANAPYs1lZ1pIA
Dia berjalan keluar kelas Rayhan sembari menabrak beberapa orang yang menghalangi jalannya.24948Please respect copyright.PENANAiJVIJb31wd
24948Please respect copyright.PENANAFhGAiTVbSR
Selepas kepergian Hamka, Doni dan Nico terduduk lemas di kursi mereka. Beberapa kali Nico mengusap wajahnya yang bermandikan keringat sanking tegangnya.24948Please respect copyright.PENANALZejLxyTi1
24948Please respect copyright.PENANAU56iWdL77S
"Lo tau dia siapa?" Tanya Doni.24948Please respect copyright.PENANAMXnXpOdFiB
24948Please respect copyright.PENANAzn8zUqBMVO
Rayhan ikut duduk di kursinya. "Tau, dia anak kelas sebelah namanya Hamka." Jawab Rayhan singkat.24948Please respect copyright.PENANAoMBjo4Yf5C
24948Please respect copyright.PENANAUqiiQ3boxk
"Anjing...." Umpat Nico. "Dia itu jagoan dari asrama Hamza! Lo sadar gak si, kalau elo itu salah nantang orang." Ucap Nico berapi-api, ia tampak kesal terhadap sahabatnya yang telah mencari gara-gara dengan orang yang tidak tepat.24948Please respect copyright.PENANAQCTpqpmRMX
24948Please respect copyright.PENANAOcc5KjUFOZ
"Lo ada masalah apa sama Hamka?" Tanya Doni lebih kalem.24948Please respect copyright.PENANAigfyGzlf6q
24948Please respect copyright.PENANAUAexS0HpZE
Rayhan mendesah pelan, ia hendak menjawab pertanyaan Doni, tapi di potong oleh Azril. "Gue yang salah, Rayhan hanya ngebelain gue." Ujar Azril tak bersemangat, ia merasa bersalah, karena dirinya Rayhan terlibat masalah dengan Hamka.24948Please respect copyright.PENANAgULuF30J89
24948Please respect copyright.PENANA87PirwYj3N
"Mereka yang salah bukan Lo." Lirih Rayhan.24948Please respect copyright.PENANAOup687Ey93
24948Please respect copyright.PENANAaZR9uYtkZu
"Ini apaan si, pake saling salah segala, emang ada masalah apa si." Ujar Nico yang semakin kesal.24948Please respect copyright.PENANAgnHfSq0J8T
24948Please respect copyright.PENANA5Exc9rF3To
Doni menepuk pundak Nico. "Lo bisa lebih santai kan?" Ucap Doni pelan, tapi aura yang ia keluarkan sangat mengerikan, membuat bulu kuduk Nico berdiri.24948Please respect copyright.PENANAPPDO19WNr0
24948Please respect copyright.PENANA2AjFe2q1Ps
"Sory..." Ujar Nico meredah.24948Please respect copyright.PENANA9xWRenLu95
24948Please respect copyright.PENANAWj9pBpIUmZ
"Jadi gini, kemarin Juned dan Robby malakin Azril, karena gak terima jadi gue hajar. Dan gue yakin, kalian berdua kalau berada di posisi gue juga pasti melakukan hal yang sama." Jawab Rayhan, sembari merangkul pundak Azril yang hanya diam saja karena merasa bersalah.24948Please respect copyright.PENANA252aorrQH8
24948Please respect copyright.PENANA65glaOKQjC
Nico mendengus kesal. "Bangsat mereka berdua." Umpat Nico yang tampak kesal.24948Please respect copyright.PENANAq9npi0d51X
24948Please respect copyright.PENANAzkVVkLpjSS
"Apa yang Lo lakukan itu sudah benar." Kata Doni tersenyum bangga dengan apa yang di lakukan Rayhan, berani mengambil resiko demi sahabatnya.24948Please respect copyright.PENANAMa0obMOAED
24948Please respect copyright.PENANA28DIFKcoBB
"Masalah Hamka gimana?" Tanya Azril yang sedari tadi diam.24948Please respect copyright.PENANA8M7TxdZFRz
24948Please respect copyright.PENANA1ZPRaxZdMj
"Bagaimanapun juga Hamka bukan sosok orang sembarangan, dia tidak mungkin menjadi jagoan di asrama Hamza kalau dia lemah." Tutur Nico.24948Please respect copyright.PENANAsd45f6yGzm
24948Please respect copyright.PENANAUhKwZ85Iso
"Selain itu yang gue takutkan ia akan main keroyokan, seperti yang dia lakukan kepada Dedy." Ucap Nico.24948Please respect copyright.PENANAdcN1QuKv1D
24948Please respect copyright.PENANAJrInPsdwZU
Rayhan agak kaget mendengarnya. "Dedy pernah lawan Hamka? Siapa yang menang?" Tanya Rayhan penasaran.24948Please respect copyright.PENANAbvHs1UW8SZ
24948Please respect copyright.PENANAIWmLbwobs9
"Tentu saja Dedy, bahkan sekarang asrama Kholid yang di pimpin Dedy menjadi asrama yang paling kuat di pesantren kita. Dia tidak terkalahkan." Jawab Nico, tubuhnya merinding mengingat cara Dedy memukul lawan-lawannya. Sejenak ia teringat dengan kejadian kemarin ketika mereka hampir terlibat perkelahian dengan Dedy dkk.24948Please respect copyright.PENANAp1PW8eyRPH
24948Please respect copyright.PENANAz9fPY3iIMu
"Tadi kata Lo Dedy di keroyok?"24948Please respect copyright.PENANAkp6uZRFooX
24948Please respect copyright.PENANAAbvkFQPuhx
"Dedy memang di keroyok, tapi teman-teman asrama Dedy balik meyerang mereka, dan berhasil mengalahkan Hamka dan seluruh asrama Hamza, bahkan sampe ke santri pengabdian yang ada di asrama Hamza." Jelas Doni, ia terlihat biasa-biasa saja.24948Please respect copyright.PENANAptrj4xGqiO
24948Please respect copyright.PENANA3lZ4ffPL5E
"Habislah kita." Keluh Azril.24948Please respect copyright.PENANAV2JrjRRzdU
24948Please respect copyright.PENANAttlPv72mc8
"Hamka cuman ada masalah sama gue, kita berharap saja dia main adil, satu lawan satu sama gue." Ujar Rayhan, menenangkan Azril yang tampak pucat.24948Please respect copyright.PENANAwiXFdM23LO
24948Please respect copyright.PENANA9FFD01Xjip
"Gue akan ajak anak-anak dari asrama gue." Ujar Doni.24948Please respect copyright.PENANAvhKNrxfzDU
24948Please respect copyright.PENANACtClVg1cO1
Nico melihat Doni. "Apa mungkin Heru mau bantuin Lo?" Ujar Doni pesimis.24948Please respect copyright.PENANAHjfrmOUHo9
24948Please respect copyright.PENANA2oFiNsqJx4
"Kalau dia tidak mau, ini gue yang bicara." Doni mengepalkan tinjunya di hadapan teman-temannya.24948Please respect copyright.PENANAMHMvOUIy4o
24948Please respect copyright.PENANAldZyUwnzKp
Plok... Plok... Plok...24948Please respect copyright.PENANAPi24DARP7X
24948Please respect copyright.PENANAQWQVeUEt0q
Nico bertepuk tangan. "Akhirnya teman gue mau juga menguasai asrama Al Fatih. Gue dukung Lo sob." Ujar Nico bersemangat. Dulu ia sempat berambisi merebut kekuasaan asrama Al Fatih, tapi kalah dari Heru. Berbeda dengan Doni yang sama sekali tidak tertarik untuk merebutkan orang nomor satu di asrama Al Fati.24948Please respect copyright.PENANAHwDpn7IdSi
24948Please respect copyright.PENANAVlg8mo60uQ
Obrolan seru mereka harus terputus ketika seorang Ustadza yang mengajar hari ini masuk ke kelas mereka.24948Please respect copyright.PENANAELz5egCfOI
24948Please respect copyright.PENANAY52Gr8BGJu
*****24948Please respect copyright.PENANA8HCnIi4Fmb
24948Please respect copyright.PENANAjR1KJNJTUX
Rayhan, Doni, Nico, dan Azril tampak pucat pasi selama proses ngajar mengajar bersama Ustadza Risty. Terutama Rayhan, ia masih ingat jelas kalau Ustadza Risty sempat melihat keberadaannya ketika bergantungan di dahan pohon jambu belakang rumah Ustadza Risty.24948Please respect copyright.PENANAgphuGJMsik
24948Please respect copyright.PENANAy4Pm1kYv0Y
Tetapi selama proses mengajar, Ustadza Risty terlihat biasa-biasa saja, tidak ada hal yang aneh dari cara Ustadza Risty mengajar mereka.24948Please respect copyright.PENANA0kgzXkUbS4
24948Please respect copyright.PENANAaeS2xmcDlK
"Hari ini kita akan membahas tentang salah satu dosa besar. Siapa yang bisa menebaknya." Unjuk Ustadza Risty kepada murid-muridnya.24948Please respect copyright.PENANAlhF6aEpGpE
24948Please respect copyright.PENANAwHdTLloq8m
"Menyembah berhala."24948Please respect copyright.PENANA7cTozz0kWm
24948Please respect copyright.PENANAPySqdvq6Uj
"Musrik."24948Please respect copyright.PENANAmKRgKYmfvn
24948Please respect copyright.PENANABX67ega5YB
"Maling."24948Please respect copyright.PENANA3OiGUMPmZc
24948Please respect copyright.PENANAoYsgbEkINq
"ZINA."24948Please respect copyright.PENANA2Hl1AnQo4H
24948Please respect copyright.PENANAnEnOSwHVnz
Deg...24948Please respect copyright.PENANAKCzJ51Wqbc
24948Please respect copyright.PENANAnaUsGXHBrN
Mata Ustadza Risty melirik kearah Rayhan yang baru saja menyebutkan salah satu dosa besar yang di lakukan manusia di dunia ini. Yaitu Zina. Hari ini, Ustadza Risty akan membahas tentang zina yang akhir-akhir ini merajalelah di kalangan anak remaja pada umumnya.24948Please respect copyright.PENANAcQaQry4G1m
24948Please respect copyright.PENANA3Jj439IkPX
Tapi entah kenapa ketika kalimat itu keluar dari Rayhan, Risty merasa tubuhnya gemetar, ada sesuatu yang aneh yang membuncah di hati Risty.24948Please respect copyright.PENANAogbd10DdSG
24948Please respect copyright.PENANAvqQveoD2Oy
Masih ingat jelas mata pemuda itu ketika menatapnya dalam keadaan telanjang. Tatapan yang tajam, seakan pemuda itu mengisyaratkan kalau pemuda itu menginginkan dirinya. Tentu saja ia sangat marah, tapi anehnya ia tidak bisa mengekspresikan kemarahannya kepada Rayhan.24948Please respect copyright.PENANANYahApmzS1
24948Please respect copyright.PENANAtXT7Sp7Cvi
"Benar... Ustadza hari ini akan membahas tentang zina. Apa itu zina?" Ujar Ustadza Risty sembari menuliskannya di papan tulis. "Pengertian zina, macam-macam zina, dampak zina, dan hukum zina." Lanjut Ustadza Risty, sementara dari belakang Rayhan menatap nanar kearah Ustadza Risty.24948Please respect copyright.PENANA2bbxXaVrlJ
24948Please respect copyright.PENANAbIxOAIRsH7
"Kita mulai dari pengertian zina. Ada yang tau?" Ustadza Risty melihat satu persatu kearah muridnya. Dan ia melihat Rayhan mengangkat tangannya. "Iya Ray, coba kamu jelaskan." Walaupun ia tersenyum tapi hatinya bergejolak.24948Please respect copyright.PENANAY3aIAQOB7Z
24948Please respect copyright.PENANAorHKUXv0Tr
Rayhan berdiri. "Zina adalah perbuatan bersanggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan atau perkawinan. Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tapi segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk dikategorikan zina." Ucap Rayhan lantang tanpa gagu.24948Please respect copyright.PENANAsBJyNTSiND
24948Please respect copyright.PENANArAy8T1L1BI
"Benar sekali! Zina tidak selalu berhubungan dengan bersenggama." Ujar Ustadza Risty. "Segala bentuk seksualitas bisa masuk dalam katagori zina, seperti onani, menonton video porno, terangsang melihat lawan jenis dan..." Ustadz Risty menatap Rayhan. "Mengintip." Tutur Ustadza Risty pelan, tapi bisa di dengar jelas oleh Rayhan.24948Please respect copyright.PENANAwB2zd1PJPi
24948Please respect copyright.PENANAQwB1D0STkB
Pemuda itu menelan air liurnya, wajah tampak pucat pasi. Kini ia semakin yakin kalau aksinya tadi pagi telah ketahuan. Berulang kali Rayhan mengusap keringat di wajahnya yang sebesar biji jagung, sanking tegangnya.24948Please respect copyright.PENANAy1xdlQmkKR
24948Please respect copyright.PENANAavL4Q1iyBH
Ustadza Risty kembali melanjutkan penjelasannya tentang zina, baik itu pengertian zina, akibat buruk dari perbuatan zina dan jenis-jenis zina yang sering di lakukan tanpa di sadari. Tak lupa Ustadza Risty juga memberi tau tentang hukum zina dan dalil-dalil yang mendukung tentang perzinahan.24948Please respect copyright.PENANA6MofEmmqkz
24948Please respect copyright.PENANAddRAnYTxmt
Ia juga memberikan tips untuk murid-murid nya bagaimana cara menghindari zina, dan secara tidak langsung ia menyentil Rayhan yang kini lebih banyak diam.24948Please respect copyright.PENANAXitS3tpb1k
24948Please respect copyright.PENANA9eaDjJcUYd
Tidak terasa waktu berjalan cepat, walaupun Rayhan merasa waktu berjalan sangat lambat ketika Ustadza Risty menjelaskan tentang zina. Ada rasa takut yang luar biasa di rasakan Rayhan, tapi rasa takut tersebut malah membuat adrenalin Rayhan terpacu menanti apa yang akan di lakukan Ustadza Risty kepada dirinya.24948Please respect copyright.PENANA9SbuNH4Pli
24948Please respect copyright.PENANAHxTmZ1luyH
"Baiklah anak-anak, bab zina untuk hari ini, Ustadz rasa sudah cukup. Kita tutup pelajaran hari ini dengan melapaskan alhamdalah."24948Please respect copyright.PENANAmYjzfcgBEA
24948Please respect copyright.PENANARKqDneo1tX
"Alhamdulillah hirobbilalamin."24948Please respect copyright.PENANAhgiOpY1Ihn
24948Please respect copyright.PENANAsDdAg59z5k
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu." Ucap Ustadza Risty yang di jawab serentak oleh murid-muridnya. "Oh ya, Rayhan nanti sore kamu ke rumah Ustadza." Ustadza menatap Rayhan sebentar kemudian berlalu pergi.24948Please respect copyright.PENANAcYe8mm54hI
24948Please respect copyright.PENANAm3rOC73W03
"Tamat Ray!" Celetuk Nico.24948Please respect copyright.PENANAwtYIu7nOhC
24948Please respect copyright.PENANAH4fyKwuMKA
Rayhan mendesah pelan sembari membereskan barang-barang miliknya ke dalam tas.24948Please respect copyright.PENANAbsBBcMIh1f
24948Please respect copyright.PENANAcXwUeVA6mM
*****24948Please respect copyright.PENANADM3qOrUxYM
24948Please respect copyright.PENANAvNWq6LQkcK
24948Please respect copyright.PENANA1s6RNCzmQV
24948Please respect copyright.PENANAeDgdhWCIIo
Di ruangan berbeda...24948Please respect copyright.PENANAdxiZij0tdf
24948Please respect copyright.PENANAhMKcBUA6Pl
Ketika seluruh santri berhamburan keluar kelas ketika mendengar suara lonceng tanda berakhirnya sekolah, tidak dengan gadis cantik bernama Fei, berusia 18 tahun. Ia tertahan di dalam kelas bersama seorang Ustadzah yang di kenal killer di pesantren karena sikap tegasnya.24948Please respect copyright.PENANAPVayc8VnAT
24948Please respect copyright.PENANAjNVE7kUVjo
Ia berdiri di depan kelas tidak jauh dari kursi sang Ustadza, sementara bibirnya komat Kamit menghafal pelajaran mahfuzod yang di ajarkan oleh Ustadza Wanda.24948Please respect copyright.PENANAqPtToNDUzs
24948Please respect copyright.PENANAEc8iRGG1ad
"Gimana udah hafal?" Tanya Ustadza Wanda.24948Please respect copyright.PENANAhLfID8HE8m
24948Please respect copyright.PENANA2i1vUX5bRJ
Fei tertunduk, kedua kakinya gemetar entah karena rasa takut berlebih, atau di karenakan kakinya kesemutan karena terlalu lama berdiri. "Be-be-belum Ustadza." Jawab Fei yang terlihat sangat gugup, ia tidak berani memandang Ustadza Wanda.24948Please respect copyright.PENANAE7RbbcwgQ1
24948Please respect copyright.PENANAlWegO13yEv
"Kenapa kamu tidak hafal." Ustadza Wanda berdiri dari kursinya.24948Please respect copyright.PENANARXEumeXleA
24948Please respect copyright.PENANAb8EcPRu6vn
Ia merangkul pundak muridnya yang masih berdiri kaku di depan kelas. "Ana lupa kalau ada hafalan Ustadza." Tubuhnya merinding ketika Ustadza Wanda membelai punggungnya.24948Please respect copyright.PENANAHl6M3CjM3M
24948Please respect copyright.PENANAnprJHm6CQL
"Alasan kamu, bilang aja males." Jari lentik Ustadza Wanda turun menuju pinggangnya.24948Please respect copyright.PENANAY94m4UCaLT
24948Please respect copyright.PENANAYmz4xSHYAy
Bulu kuduk Fei rasanya berdiri ketika ia merasakan ada belaian lembut di bongkahan pantatnya. "Hehehe... Iya Ustadza." Jawab Fei yang kini terlihat mulai rileks, instingnya berkata kalau Ustadza Wanda tidak akan memberikannya sebuah hukuman yang berat.24948Please respect copyright.PENANAdzdk23IJ49
24948Please respect copyright.PENANAdrRqp0893I
Gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang lesbi memang sudah tersebar di kalangan para santri, hanya saja, tidak semua santri yang mengetahui kebenaran sosok Ustadza Wanda yang di kenal sangat tegas.24948Please respect copyright.PENANAqPUmwMH50X
24948Please respect copyright.PENANAIfE8SpxhJG
Tapi hari ini, gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang LGBT memang benar adanya.24948Please respect copyright.PENANAF8GuJPM1pJ
24948Please respect copyright.PENANAUAKCzUvcEi
Fei kini menyaksikan sendiri kalau Ustadza Wanda memang seorang lesbi. Tetapi walaupun begitu Fey tidak perduli, baginya yang terpenting selamat dari hukuman Ustadza Wanda, walaupun itu artinya ia harus telah di jamah oleh Ustadza Wanda kepada dirinya.24948Please respect copyright.PENANAdmnJrA3CR1
24948Please respect copyright.PENANAYRXhLVM7Hx
"Ngaku sekarang kan." Ucap Ustadza Wanda berbarengan dengan mencolek selangkangan muridnya.24948Please respect copyright.PENANA4dVEkrJZUg
24948Please respect copyright.PENANAdaa8G2dtPP
"Maaf ya Ustadza!" Melas Fei.24948Please respect copyright.PENANAY1lsnMXhe5
24948Please respect copyright.PENANAmIPg81kLO6
Ia memasang wajah imut yang membuat Ustadza gemas. Alhasil Ustadza Wanda mencubit pipi Fei yang agak tembem.24948Please respect copyright.PENANAffJzOXckOu
24948Please respect copyright.PENANAIgoWckUERs
Kemudian ia meminta Fei duduk di kursi bagian pojok belakang, kemudian Ustadza Wanda duduk di samping muridnya dan meminta muridnya untuk kembali menghafal, dia mengancam tidak akan mengizinkan muridnya pulang kalau Fei tetap bisa menghafalnya.24948Please respect copyright.PENANAy6yv5KXPh7
24948Please respect copyright.PENANAcIXHOQDvGR
Selagi Fei mengulang hafalan, Ustadza Wanda kembali merangsang muridnya. Ia meletakan tangan diatas paha muridnya sembari mengelusnya.24948Please respect copyright.PENANA4aUP3ecM02
24948Please respect copyright.PENANAua0ZyAaivY
Fei sempat melirik kearah Ustadza Wanda sembari menggigit bibir merahnya. Jujur ia mulai terangsang, tubuhnya seakan kesemutan dan bibir vaginanya di rasakan berdenyut-denyut bagaikan detak nadi.24948Please respect copyright.PENANA6FVcu1wudw
24948Please respect copyright.PENANAP4pM6uN64W
"Kamu tuh sebenarnya cantik, tapi sayang kamu tuh males." Ucap Ustadza Wanda.24948Please respect copyright.PENANAYwWfFZF7UD
24948Please respect copyright.PENANAEBYYIoxAym
Fei terdiam mendengarnya, ia membiarkan rok hijau yang di kenakannya di singkap keatas. Fei sedikit tenang karena ia memakai dalaman piyama. Kemudian ia kembali merasakan pijitan di selangkangannya. Mata Fei sayu menatap Ustadza Wanda yang tengah tersenyum kepadanya.24948Please respect copyright.PENANAARVSw1NXxF
24948Please respect copyright.PENANAdA4Q1A3Cf3
Tangan Wanda turun ke lengan muridnya, lalu menyusup diantara ketiak muridnya, menyentuh payudara Fey yang membulat sempurna.24948Please respect copyright.PENANANQD2UeXs0r
24948Please respect copyright.PENANA2AJRIESA5V
"Eenghkk..." Desah Fei.24948Please respect copyright.PENANAo8jxSe1fpM
24948Please respect copyright.PENANAAMHOlNZ0Vs
Remasan-remasan kecil telapak tangan Wanda membelai payudara Fei. Sementara di bawah sama jarinya memijit selangkangan muridnya.24948Please respect copyright.PENANAhWdgrJcZGX
24948Please respect copyright.PENANAbDxb1ITOWW
Walaupun agak kecewa karena Fei memakai celana training, tetapi Wanda berusaha mengabaikan kekecewaan nya, dan fokus merangsang tubuh muridnya yang sepertinya makin hanyut akan sentuhannya. Jari Wanda naik keatas, ia menyusup kedalam celana tidur Fei.24948Please respect copyright.PENANAZ8q73lkgG3
24948Please respect copyright.PENANA8Bs1A1gLvL
Reflek Fei menahan pergelangan tangan Gurunya, ia belum siap kalau harus sampai sejauh itu.24948Please respect copyright.PENANAy0G9AuYdJw
24948Please respect copyright.PENANAUHhLHF70sf
Tapi Wanda sudah berpengalaman menghadapi penolakan seperti yang di lakukan muridnya. Ia hanya perlu sedikit bersabar agar bisa menaklukkan muridnya.24948Please respect copyright.PENANAYG5HMK3Y4O
24948Please respect copyright.PENANAT9XNjekrjd
"Sekarang kamu boleh pulang, tapi nanti malam kamu ke kamar Ustadza." Perintah Wanda, ia segera menarik diri dari muridnya. Bagianya saat ini sudah lebih cukup.24948Please respect copyright.PENANABuBhXui4zX
24948Please respect copyright.PENANA8bFamBEuU7
Fei terdiam di tempatnya, dengan perasaan berkecamuk saat ini. Ia sendiri merasa sangat normal, tapi entah kenapa ia sangat terangsang ketika Ustadza Wanda menyentuhnya. Bahkan seandainya saja Ustadza Wanda mau sedikit memaksanya, mungkin ia akan membiarkan jari-jari Ustadza Wanda bermain dengan selangkangannya.24948Please respect copyright.PENANAJ20fNTC9po
24948Please respect copyright.PENANApqwMGkIBmt
Ada rasa penyesalan di dalam diri Fei ketika melihat sosok Ustadza Wanda yang menghilang di balik pintu kelasnya. Tapi kekecewaan nya memudar mengingat nanti malam ia akan kembali menghadap Ustadza Wanda.24948Please respect copyright.PENANAChsTSa1Uxr
24948Please respect copyright.PENANAUfeLsqDQwg
Entah apa yang akan terjadi nanti malam, yang pasti saat ini ia sangat tegang menanti pertemuannya dengan Ustadza Wanda.24948Please respect copyright.PENANAyeRZalkav7
24948Please respect copyright.PENANA0KICYYbkox
*****24948Please respect copyright.PENANAaHvJcmqWB5
24948Please respect copyright.PENANA3JGs8Dgon6
24948Please respect copyright.PENANApWJOBCzkDl
24948Please respect copyright.PENANAeCaOF0nHc7
24948Please respect copyright.PENANArKp9ndyYOz
"Kak, aku keluar dulu ya." Rayhan mencomot kue kering yang baru saja di angkat dari oven. Ia buru-buru meninggalkan dapur sebelum Kakaknya menyadari kalau kue nya baru saja hilang satu.24948Please respect copyright.PENANAE1jjKfOm6N
24948Please respect copyright.PENANA2lSGOh0eDR
"Mau kemana kamu Dek?"24948Please respect copyright.PENANAtPRSzWWIoi
24948Please respect copyright.PENANAisgo9zBdJE
Rayhan menatap Kakaknya yang berada di balik pemisah dapur. "Mau main bola, seperti biasa Kak." Ujar Rayhan, sembari mengenakan sandal Eiger miliknya.24948Please respect copyright.PENANAY6x0GCphfU
24948Please respect copyright.PENANAoeeyT6a5Cw
"Pulangnya jangan terlalu sore." Teriak Zaskia dari dapur.24948Please respect copyright.PENANAV54n7RkB2J
24948Please respect copyright.PENANARaVkH4mlxn
"Iya Kak! Assalamualaikum..." Rayhan melambaikan tangannya kearah Zaskia.24948Please respect copyright.PENANAApkVHzpdZu
24948Please respect copyright.PENANAWi18oEwZOb
"Waalaikumsalam."24948Please respect copyright.PENANAnvvEOwY2sm
24948Please respect copyright.PENANAYMk9bnHJQT
Rayhan bergegas berjalan menuju kediaman Ustadza Risty. Selama di perjalanan Rayhan terus berfikir bagaimana cara memberi alasan kepada Ustadza Risty, agar ia tidak mengadukan perbuatannya kepada Kakaknya Zaskia. Dan akan lebih bahaya lagi kalau Ustadza Risty membawa kasusnya ke mahkamah pesantren, bisa-bisa ia akan di keluarkan dari pesantren, itu artinya Kak Zaskia akan sangat kecewa terhadap dirinya.24948Please respect copyright.PENANA4J91gpO5Uo
24948Please respect copyright.PENANA2roo4MvkQq
Tapi kalaupun Ustadza Risty berniat membawanya ke mahkamah pesantren, kenapa ia tidak langsung menyeretnya, bukankah itu lebih mudah?.24948Please respect copyright.PENANARoocDJQ8XM
24948Please respect copyright.PENANALU3Tto6YCr
Rayhan menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin terlalu banyak berfikir. Masalah Hamka belum juga selesai, sekarang ia malah di hadapi sebuah masalah yang lebih pelik lagi, yang mengancam masa depannya di pesantren.24948Please respect copyright.PENANAuVgSC5WIOj
24948Please respect copyright.PENANAa396UGtrBM
Setibanya di rumah Ustadza Risty, suasana rumah Ustadza Risty terlihat sepi. Seakan tidak ada aktivitas di dalam rumah. Rayhan mendekati pintu rumah Ustadza Risty, dengan satu tarikan nafas, Rayhan hendak mengetuk daun pintu rumah Ustadza Risty. Tapi tiba-tiba...24948Please respect copyright.PENANATboi3fVP15
24948Please respect copyright.PENANAKj500URLvu
Praaaang....24948Please respect copyright.PENANAnpGLkPkBRU
24948Please respect copyright.PENANADBTv968SEc
Rayhan mendengar ada suara gaduh di dalam rumah Ustadza Risty. Kemudian terdengar suara teriakan Ustadza Risty dari dalam rumahnya.24948Please respect copyright.PENANA07cQNld8fP
24948Please respect copyright.PENANA18F5Frrwlq
"Apa kurangnya aku Abi? Kenapa Abi mau nikah lagi." Isak tangis Ustadza Risty.24948Please respect copyright.PENANAFVwi6km9EI
24948Please respect copyright.PENANAdn1bVcTBoo
"Apa Umi mau melawan perintah agama?"24948Please respect copyright.PENANAo1zpnechl1
24948Please respect copyright.PENANAHsW6Zr40JW
"Tapi Umi gak ridho Bi! Selama ini Umi sudah melakukan apapun yang Abi inginkan. Tapi kenapa Abi sekarang mau ninggalin Umi."24948Please respect copyright.PENANABdc9acnqkT
24948Please respect copyright.PENANAfTe7YuWWwG
"Capek ngomong sama Umi."24948Please respect copyright.PENANARp1BwMvFOE
24948Please respect copyright.PENANA6MxpFc6iEC
Rayhan tersentak kaget mendengar keributan yang ada di dalam rumah Ustadza Risty. Ketika ia mendengar langkah kaki yang menuju kearahnya, Rayhan segera bersembunyi di balik dinding samping rumah Ustadza Risty. Ia sempat melihat Ustad Fuad keluar dari rumah mereka.24948Please respect copyright.PENANAjITFN4LJTi
24948Please respect copyright.PENANAQ1kTGG8Uw1
Dari wajahnya terlihat jelas kalau Ustad Fuad sangat emosi. Ia menghentakkan kakinya meninggalkan rumah mereka. Selepas kepergian Ustad Fuad, Rayhan keluar dari persembunyiannya.24948Please respect copyright.PENANAOSEJXSlb3D
24948Please respect copyright.PENANAtJStM2MYkm
Sejenak Rayhan menghela nafas. Sekarang ia di buat bingung, antara ingin tetap menghadap Ustadza Risty atau kembali pulang ke rumahnya, mengingat kondisi ustadzah Risty saat ini yang tengah bersedih.24948Please respect copyright.PENANAciwq39yU9T
24948Please respect copyright.PENANAHPRdTeEsZK
"Ray!"24948Please respect copyright.PENANAVSXecwbatz
24948Please respect copyright.PENANADlon4Xyz1D
Rayhan menoleh ke belakang. "Eh iya Ustadza." Jawab Rayhan tergagap saat melihat Ustadza Risty berdiri di ambang pintu sembari mengusap air matanya.24948Please respect copyright.PENANA2EdMlyiVsQ
24948Please respect copyright.PENANA9JyjJzfMsf
"Ayo masuk." Perintahnya.24948Please respect copyright.PENANA1Vn69vab3n
24948Please respect copyright.PENANAQbvAIrZAJd
Walaupun Rayhan merasa ini bukan waktu yang tepat ia menemui Ustadza Risty, tapi seruan Ustadza Risty tentu tak bisa ia abaikan. Toh kalau memang Ustadza Risty butuh waktu sendiri, rasanya tidak mungkin ia memintanya untuk masuk.24948Please respect copyright.PENANA9EmxDkPxAA
24948Please respect copyright.PENANA21M3ozMShf
Rayhan duduk di sofa milik Ustadza Risty, sementara Ustadza Risty duduk di sampingnya.24948Please respect copyright.PENANAKX7Mwich7z
24948Please respect copyright.PENANAMws5vckApH
"Ustadza!" Rayhan menyodorkan tisu.24948Please respect copyright.PENANAQ2wetEInJI
24948Please respect copyright.PENANAGQNapPLR1F
Ustadza Risty tersenyum tipis. "Terimakasih Ray!" Ia menyeka air matanya dengan tisu. Dari ekspresi wajahnya, Rayhan bisa merasakan kesedihan yang di rasakan ustadza Risty.24948Please respect copyright.PENANAompGeltRtL
24948Please respect copyright.PENANAtn98w1pfJN
"Kamu tadi denger Ustadza ribut sama Ustad Fuad?"24948Please respect copyright.PENANA6jCaC9GDrg
24948Please respect copyright.PENANAyvEerYiJ1v
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Iya, tapi tidak begitu jelas." Jawab Rayhan sedikit berbohong.24948Please respect copyright.PENANArXOgmL659w
24948Please respect copyright.PENANA6awzFmh4xz
"Tolong jangan kasih tau siapa-siapa, apa yang kamu dengar barusan ya." Pinta Ustadza Risty, Rayhan menganggukkan kepalanya. Walaupun Ustadza Risty tidak memintanya, Rayhan akan tetap menjaga aib keluarga gurunya itu.24948Please respect copyright.PENANAEEwzraxDhX
24948Please respect copyright.PENANAdymVMxIuU8
"Terimakasih ya Nak! Ustadza sangat malu kalau sampai ada orang lain yang tau." Aku Ustadza Risty.24948Please respect copyright.PENANAYHyy3CXDLh
24948Please respect copyright.PENANAXL6Hl5NLJy
Rayhan tentu saja mengerti. "Rahasia Ustadza aman sama saya, hehehe..." Canda Rayhan sembari menepuk dadanya, tingkah konyol Rayhan, membuat Ustadza Risty tertawa.24948Please respect copyright.PENANAxfNDs7SptP
24948Please respect copyright.PENANAhZKsvlM91R
"Bisa aja kamu Ray."24948Please respect copyright.PENANAJxwIsHGVLN
24948Please respect copyright.PENANA0cU6KxiCjj
"Hehehe..."24948Please respect copyright.PENANAicRdS7fib6
24948Please respect copyright.PENANAby6fC4xeOQ
Mereka terdiam sejenak, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Rayhan sibuk memikirkan masalahnya karena ketahuan mengintip pagi tadi. Sementara Ustadza Risty memikirkan nasib keluarganya. Ia tentu tak ingin bercerai, tapi ia juga tidak ingin di madu oleh suaminya.24948Please respect copyright.PENANAP0S8DptS8w
24948Please respect copyright.PENANA8tBNqgvyuK
Ustadza Risty menghela nafas cukup keras, menyadarkan lamunan Rayhan.24948Please respect copyright.PENANAzyjQ7HaDuO
24948Please respect copyright.PENANA3N637TOOkJ
"Oh iya Ustadza! Ehmm... Soal Ustadza memanggil saya ke sini ada apa ya?" Tanya Rayhan, ia berharap apa yang ia duga salah, walaupun kemungkinan itu sangat kecil.24948Please respect copyright.PENANAAy1YoipMHp
24948Please respect copyright.PENANAsWza3bYjt9
Ustadza Risty mengangkat alisnya, sembari menatap Rayhan dengan tatapan menyelidik. "Yakin kamu gak tau? Apa pura-pura gak tau?" Selidik Ustadza Risty, Rayhan tersenyum kecut sembari menggaruk-garuk kepalanya.24948Please respect copyright.PENANAkawA8AZQEp
24948Please respect copyright.PENANATU8qz2nBPQ
"Soal tadi pagi ya Ustadza."24948Please respect copyright.PENANADhvomGPnu1
24948Please respect copyright.PENANAzRloAqq7qi
"Tuh tau..." Ujar Ustadza Risty yang terlihat lebih santai. "Sebenarnya Ustadza berencana ingin mengintrogasi kamu dan menghukum kamu seberat-beratnya. Tapi karena masalah tadi, lebih baik Ustadza tunda dulu." Ujar Risty, membawa kabar gembira bagi Rayhan.24948Please respect copyright.PENANAxa3baLHgpA
24948Please respect copyright.PENANAIKRAep9sEx
"Alhamdulillah." Rayhan mengusap wajahnya penuh syukur.24948Please respect copyright.PENANArMgf8DCNM3
24948Please respect copyright.PENANAwFwXG9lp5H
"Jangan senang dulu, ini hanya sementara."24948Please respect copyright.PENANAH4HcmccjCn
24948Please respect copyright.PENANAUnRXbTXCB7
Rayhan kembali tersenyum. "Gak apa-apa Ustadza! Setidaknya untuk saat ini saya aman. Hehehe...." Girang Rayhan, yang membuat Ustadza Risty tertawa makin keras.24948Please respect copyright.PENANAoTlaY9uTgt
24948Please respect copyright.PENANARYFx0JURYx
"Ustadza kok jadi berubah pikiran ya." Risty mengetuk-ngetuk dagunya.24948Please respect copyright.PENANAFpDxTXVV1e
24948Please respect copyright.PENANAz7kJ2gbwCC
Wajah Rayhan mendadak panik. "Ya... Jangan dong Ustadza!" Melas Rayhan. "Sembari menatap wajah cantik Ustadza Risty, yang membuat wajah Ustadza Risty merona merah.24948Please respect copyright.PENANA4EWYifo5MY
24948Please respect copyright.PENANAuGI7FCFQws
"Hihihi... Makanya jangan senang dulu." Goda Ustadza Risty. "Tapi terimakasih ya Ray! Karena kamu sekarang beban Ustadza jadi sedikit berkurang." Terang Ustadza Risty, sembari merapikan jilbab pashmina yang di kenakannya.24948Please respect copyright.PENANAdJ4lSpLyQf
24948Please respect copyright.PENANAMJQmXmThIb
"Saya siap kok jadi pendengar yang baik untuk Ustadza."24948Please respect copyright.PENANAsFpd0Kz8Sh
24948Please respect copyright.PENANANRVKeFxOJL
Kening Ustadza Risty berkerut. "Curhat sama kamu maksudnya?" Tanya Ustadza Risty tak yakin, Rayhan menganggukkan kepalanya.24948Please respect copyright.PENANApKNRW4GIuY
24948Please respect copyright.PENANA7Xegarqqgi
"Ya mau sama siapa lagi? Bukannya Ustadza tidak mau orang lain tau masalah Ustafza? Satu-satunya orang yang bisa Ustadza ajak bicara ya cuma sama saya." Analogi yang di sampaikan Rayhan sangat tepat bagi Ustadza Risty, satu-satunya orang yang bisa di ajaknya berbagi hanya Rayhan.24948Please respect copyright.PENANAuL9HQQWUIr
24948Please respect copyright.PENANAzsdtoRVjmg
Tapi yang jadi masalah, apa pemuda itu mengerti dengan problematika rumah tangga yang di hadapinya saat ini? Mengingat Rayhan di matanya, hanyalah anak kemarin sore.24948Please respect copyright.PENANAgnqjM5Usbc
24948Please respect copyright.PENANAaQ5CdhuDnP
*****24948Please respect copyright.PENANA4XHTCvcn8u
24948Please respect copyright.PENANAO7gz73cLLb
24948Please respect copyright.PENANANnZAkkv5nr
24948Please respect copyright.PENANAkihkdqzO94
24948Please respect copyright.PENANAGZjQISOYX4
24948Please respect copyright.PENANA2ziZvRCdLC
24948Please respect copyright.PENANAFSh45Y6mVf
24948Please respect copyright.PENANAIqKCs0refh
24948Please respect copyright.PENANAXdKiFZN2dI
24948Please respect copyright.PENANAHWGoSNnNh6
Suara adzan magrib berkumandang dari manara masjid yang tidak begitu jauh dari rumah Haja Laras. Wanita berparas cantik itu baru saja selesai mandi, tepatnya mandi wajib, setelah hampir tiga jam lamanya ia di perkosa oleh Daniel. Walaupun Laras ragu kalau dirinya masih pantas di sebut sebagai korban pemerkosaan oleh keponakan nya.24948Please respect copyright.PENANA9LSBWhI93v
24948Please respect copyright.PENANAuQDUdJDtNR
Setibanya di dalam kamar, Laras berdiri di depan sebuah cermin besar, ia menatap dirinya yang kini berlumur dosa. Entah, apakah kubangan dosa yang ada di dalam dirinya masih bisa di bersihkan atau tidak.24948Please respect copyright.PENANA2qVsSbovPw
24948Please respect copyright.PENANAliSyI56j0v
Laras menanggalkan handuknya, membiarkan tubuh telanjangnya yang sempurna. Sepasang payudaranya terlihat semakin ranum dan kencang semenjak di pegang Daniel. Sementara rambut kemaluannya terlihat semakin subur, karena ia tidak pernah lagi mencukurnya.24948Please respect copyright.PENANAfpPom3DS6a
24948Please respect copyright.PENANAg7ef5csyQh
Sudah tidak terhitung berapa kali kontol jumbo Daniel menyeruak masuk ke dalam memeknya. Sudah tidak terhitung lagi berapa liter sperma Daniel bersemayam di dalam rahimnya.24948Please respect copyright.PENANAH8M0rpIXPg
24948Please respect copyright.PENANAAdxb33sboq
Sejauh ini Laras cukup bersyukur, karena ia tidak juga mengandung anak dari hubungan terlarang mereka berdua, mengingat ia tidak pernah lagi mengonsumsi pil KB yang biasa ia beli di apotik seperti yang di minta Daniel kepadanya.24948Please respect copyright.PENANAAO8SEadZDq
24948Please respect copyright.PENANAG049Xt50Cp
Ia segera mengambil satu stel pakaian dalam berwarna hitam, dan sebuah daster santai lengan panjang berwarna putih dengan motif bunga.24948Please respect copyright.PENANAkbuDPBMxPR
24948Please respect copyright.PENANAtiNRRqeqKU
Saat ia tengah memakai jilbab simple yang berbahan kaos, tanpa di sengaja ia melihat siluet bayangan seseorang yang menghilang dari depan pintu kamar tidurnya yang sedikit terbuka. Walaupun hanya beberapa detik, Laras yakin kalau seseorang baru saja mengintipnya.24948Please respect copyright.PENANARfTSwF98OO
24948Please respect copyright.PENANAa4nSbVdbN4
Tapi siapa?24948Please respect copyright.PENANAJrZyoaHWr3
24948Please respect copyright.PENANANHqPSebf38
Daniel? Tidak mungkin.... Kalau pemuda itu mau, ia hanya perlu masuk dan menyergapnya. Kemungkinan satu-satunya yang ada di benak Laras ada satu nama, yaitu Azril putranya.24948Please respect copyright.PENANABxg9A8prbZ
24948Please respect copyright.PENANAKHJDvc9xQu
Laras tersenyum misterius, ia meremas kedua tangannya sembari membayangkan hukuman apa yang pantas untuk putranya nanti. Dengan menghukum Azril, rasa kesalnya dengan Daniel bisa sedikit terobati.24948Please respect copyright.PENANAW4swjTCmrN
24948Please respect copyright.PENANAmbkLMBzfMP
***** 24948Please respect copyright.PENANAbtqJPHgGOd