Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.28491Please respect copyright.PENANAU10BUk1c3d
28491Please respect copyright.PENANAz0uArP4iA7
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.28491Please respect copyright.PENANAM3Br15VQ7e
28491Please respect copyright.PENANA3YSTBPYwka
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.28491Please respect copyright.PENANA9ISltI3zha
28491Please respect copyright.PENANAWNiMq47ApC
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.28491Please respect copyright.PENANAdSdTNRypYG
28491Please respect copyright.PENANAMpbQv5GUZD
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.28491Please respect copyright.PENANAed3nrKr3ia
28491Please respect copyright.PENANAOwrnhz1VPW
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.28491Please respect copyright.PENANAadoj4klDGf
28491Please respect copyright.PENANAFbeQGgOKtq
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.28491Please respect copyright.PENANAp4TvvI63zi
28491Please respect copyright.PENANAxMtsEGzcqP
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.28491Please respect copyright.PENANAPHVM8U8rQe
28491Please respect copyright.PENANAuVQFSQ6u1N
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.28491Please respect copyright.PENANASbULr8nQTO
28491Please respect copyright.PENANAK7ZQMF0Uz3
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.28491Please respect copyright.PENANADp0Cd2979s
28491Please respect copyright.PENANAQh8JUsuqDb
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.28491Please respect copyright.PENANAgnds2B52DC
28491Please respect copyright.PENANAisHuLFWPkQ
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.28491Please respect copyright.PENANA09EHE1dtBV
28491Please respect copyright.PENANA7gtyk6DBjW
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.28491Please respect copyright.PENANAS1Lg4vWRZU
28491Please respect copyright.PENANA4iIRf9vabO
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.28491Please respect copyright.PENANApPmt5prtxU
28491Please respect copyright.PENANA8aXNGsYyG5
"Siap Kak."28491Please respect copyright.PENANAIMxDx1gJK2
28491Please respect copyright.PENANAoKXLB1RrSx
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.28491Please respect copyright.PENANAFmiblzGMFe
28491Please respect copyright.PENANAbjNPS0Zkvw
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.28491Please respect copyright.PENANAkl6PWFltEX
28491Please respect copyright.PENANA1x69M0JPGO
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAA6BobHq6fY
28491Please respect copyright.PENANA45KAJl3NAk
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.28491Please respect copyright.PENANAGgQg0WlW84
28491Please respect copyright.PENANApO03n00vYt
*****28491Please respect copyright.PENANAmSJRh4pOxH
28491Please respect copyright.PENANAzFllbFsqH9
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.28491Please respect copyright.PENANAQJCMjmo6Ty
28491Please respect copyright.PENANA33rKG2n2nf
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.28491Please respect copyright.PENANAuF47787c27
28491Please respect copyright.PENANAzXEaxq3nga
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.28491Please respect copyright.PENANA9rNzunDyzj
28491Please respect copyright.PENANAQbkqhRthuo
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.28491Please respect copyright.PENANAkWQOJWLIIx
28491Please respect copyright.PENANA58gXDM1P82
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAPSYLBWZL6b
28491Please respect copyright.PENANAanVdGaI3Av
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANANd4j2fcNn1
28491Please respect copyright.PENANAQ7lxtEknE5
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.28491Please respect copyright.PENANAmwhOSZc0jR
28491Please respect copyright.PENANAYLZDuovIfg
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.28491Please respect copyright.PENANANGJKMt5vCv
28491Please respect copyright.PENANAyA4jSNCoiB
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.28491Please respect copyright.PENANAiEtIA2oRn4
28491Please respect copyright.PENANAg7NdVX8Bej
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.28491Please respect copyright.PENANAyR7c2BrzbO
28491Please respect copyright.PENANALccRlBXRFD
Ya... 28491Please respect copyright.PENANAtODiCU8jS4
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.28491Please respect copyright.PENANAPjcdnljkj0
28491Please respect copyright.PENANAQjahxBET9H
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.28491Please respect copyright.PENANAXRYJjypKi1
28491Please respect copyright.PENANAS7UEAEmjb4
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANAWro9HlfZBM
28491Please respect copyright.PENANAIevWq7FIEO
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANA0yUXzvi3MU
28491Please respect copyright.PENANAsjweO5yhjS
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANASFlUvCpLhu
28491Please respect copyright.PENANATVgln56LO3
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.28491Please respect copyright.PENANA35n4Ni9eNa
28491Please respect copyright.PENANAqzlu7qsNgB
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANAZaLrefhIZE
28491Please respect copyright.PENANA19wi82Mqk3
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.28491Please respect copyright.PENANAf0Wm8prHn7
28491Please respect copyright.PENANAtvcQZgtq5b
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.28491Please respect copyright.PENANA0uKWV2qCBV
28491Please respect copyright.PENANAmcJe9QilCq
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.28491Please respect copyright.PENANARh2lm6ypeh
28491Please respect copyright.PENANAw0f0rXIzav
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.28491Please respect copyright.PENANAll3R1CXrfS
28491Please respect copyright.PENANApy23mU3QNy
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.28491Please respect copyright.PENANAG202F97jLg
28491Please respect copyright.PENANAun06tN5yV2
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAZQ9TR9kjGi
28491Please respect copyright.PENANABXEVPtbf3E
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.28491Please respect copyright.PENANAEiMNX2chTn
28491Please respect copyright.PENANAqKx9jQ3A7m
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.28491Please respect copyright.PENANAMSKmOB22Do
28491Please respect copyright.PENANAbzj9kBJFG3
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.28491Please respect copyright.PENANA7mpFCBqjuw
28491Please respect copyright.PENANA3mNNwa9wWD
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 28491Please respect copyright.PENANAzBCIWOsVCZ
28491Please respect copyright.PENANAit6ZNmdbKk
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.28491Please respect copyright.PENANA8x3Us41gir
28491Please respect copyright.PENANAQJdK2pYO2R
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.28491Please respect copyright.PENANAmHUeH7QCAS
28491Please respect copyright.PENANAHyF8QeIxWx
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAp9sK1rU1xy
28491Please respect copyright.PENANANM4nTxIecw
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.28491Please respect copyright.PENANAzb0cRHTZho
28491Please respect copyright.PENANAlpsJq3Hxwz
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAx58aaAP9yq
28491Please respect copyright.PENANAsMz08STVVa
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAumN3W5njPD
28491Please respect copyright.PENANAwRY2LbWbvn
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.28491Please respect copyright.PENANABE2VE7jDlm
28491Please respect copyright.PENANAd98F59rNBJ
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.28491Please respect copyright.PENANAsa9HKV1THk
28491Please respect copyright.PENANAM9shrmO2gQ
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANA1U5kfs5CNZ
28491Please respect copyright.PENANAfpvyf1KIwB
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.28491Please respect copyright.PENANAhYJgOqonxU
28491Please respect copyright.PENANAUnXCzsk9gJ
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANAdELVhbHvzj
28491Please respect copyright.PENANA7546fK0Fgz
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.28491Please respect copyright.PENANA5SnnFRphu1
28491Please respect copyright.PENANAKx7F7UhgN0
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.28491Please respect copyright.PENANAFk4X8F7Mk4
28491Please respect copyright.PENANAPsgPnieLU4
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.28491Please respect copyright.PENANA8Oa78gf8TV
28491Please respect copyright.PENANA3dN114hKmL
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.28491Please respect copyright.PENANAKRXrGbFGFb
28491Please respect copyright.PENANAhombBpp00S
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.28491Please respect copyright.PENANAYSeedUEch5
28491Please respect copyright.PENANAJSS5gy4lxP
Creetss... Creetss... Creetss...28491Please respect copyright.PENANAs51isURDK7
28491Please respect copyright.PENANAwW9wYehO8o
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANAqNe7nDKnE2
28491Please respect copyright.PENANAMRuSFge63z
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAKWgodyajxb
28491Please respect copyright.PENANAxcRgF1TB9e
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.28491Please respect copyright.PENANAc2mwMKjDfQ
28491Please respect copyright.PENANAv2Vpc4eNrc
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.28491Please respect copyright.PENANApm1mUOE66L
28491Please respect copyright.PENANAPGzpdvZjNw
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.28491Please respect copyright.PENANA5No0HrT3Fe
28491Please respect copyright.PENANAmzv84kESf8
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.28491Please respect copyright.PENANAP3pBloV5wO
28491Please respect copyright.PENANAsPx8H3UoO4
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.28491Please respect copyright.PENANAeCH4mNXSHu
28491Please respect copyright.PENANAdqTqLTPm52
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.28491Please respect copyright.PENANA1QINKyqPOI
28491Please respect copyright.PENANAcwpiopKI7p
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.28491Please respect copyright.PENANAHpnJNPR7vs
28491Please respect copyright.PENANA91X4dnLlS1
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANAl1mGOtYwnL
28491Please respect copyright.PENANAupyTHYY5lY
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANANv2ro5t5Ht
28491Please respect copyright.PENANAZI8jaQSYMY
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.28491Please respect copyright.PENANAKMy0PYTynG
28491Please respect copyright.PENANAdugJDWyU41
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.28491Please respect copyright.PENANACaCNvjDdNM
28491Please respect copyright.PENANAxkBAULS3xJ
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28491Please respect copyright.PENANAbtjVirB0d0
28491Please respect copyright.PENANAvTUqeHhmxD
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28491Please respect copyright.PENANAlTKpxIIX7X
28491Please respect copyright.PENANAFURVD3AoLM
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28491Please respect copyright.PENANAXdb5pkhETi
28491Please respect copyright.PENANA8ex1Jcxf6t
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.28491Please respect copyright.PENANAhMBUlAIzps
28491Please respect copyright.PENANAfpnZHHoPFz
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.28491Please respect copyright.PENANAE7DyM9j12e
28491Please respect copyright.PENANANmL7hNQ1dW
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.28491Please respect copyright.PENANAPhUchQhzWG
28491Please respect copyright.PENANAFo9ZVjTjhI
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.28491Please respect copyright.PENANA1cRCdcl87O
28491Please respect copyright.PENANALPxRVYCeYd
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANAKmW5c88SO8
28491Please respect copyright.PENANAsHgfMgTp2m
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAtqljvdv47m
28491Please respect copyright.PENANAV5NJIPto0w
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.28491Please respect copyright.PENANAfSReqZs2W0
28491Please respect copyright.PENANArrD35vpcPU
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.28491Please respect copyright.PENANAuHcuQ3ybo8
28491Please respect copyright.PENANAaHQwGF7YFP
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANAHSoFXOdpV9
28491Please respect copyright.PENANAQFuleZjnNx
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.28491Please respect copyright.PENANAoQuu4Woc9K
28491Please respect copyright.PENANAIiE489be4h
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.28491Please respect copyright.PENANAgrdV7KVmgz
28491Please respect copyright.PENANA2g08VDYx8S
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.28491Please respect copyright.PENANA9JOnjr2Av7
28491Please respect copyright.PENANAG2tx7mW0Uv
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.28491Please respect copyright.PENANAiEUer8oYdR
28491Please respect copyright.PENANAVVWWGOAPMH
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28491Please respect copyright.PENANA3Uq1JE9kqP
28491Please respect copyright.PENANA3qKXBZrBGh
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAAdBKERsc4U
28491Please respect copyright.PENANAQfpMCJu7lp
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.28491Please respect copyright.PENANAYFwzf0fAA8
28491Please respect copyright.PENANAdJ9dQ55KZj
"Ustadza." Panggil Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAr2rYbKNBwl
28491Please respect copyright.PENANAEZil4ZeOEq
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.28491Please respect copyright.PENANAPZLAPeZYIt
28491Please respect copyright.PENANAQvO3W2q8r2
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAlusFRGQ6ao
28491Please respect copyright.PENANAeOcThJyiB1
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.28491Please respect copyright.PENANA4bztBpniba
28491Please respect copyright.PENANA68Pp2A1rTq
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANAZoE3FHnIoN
28491Please respect copyright.PENANAkws0NdHiv8
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.28491Please respect copyright.PENANAsS7yZL4xLJ
28491Please respect copyright.PENANA1PfNUo1GAh
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANADuPhJqnKap
28491Please respect copyright.PENANAG84FsXHueM
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.28491Please respect copyright.PENANAio0S4AYTEI
28491Please respect copyright.PENANAnyWqh3NRmq
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."28491Please respect copyright.PENANAoOntAyuwWa
28491Please respect copyright.PENANASh9A4wTIXO
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28491Please respect copyright.PENANAsRRnj2nPHH
28491Please respect copyright.PENANAfZ2VD2drv1
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...28491Please respect copyright.PENANA1V7XFJs93Y
28491Please respect copyright.PENANARuQ9kPSpai
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.28491Please respect copyright.PENANAK0rZ2DfyJZ
28491Please respect copyright.PENANA8mk4QBWLNF
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.28491Please respect copyright.PENANAXyw5HlPdnr
28491Please respect copyright.PENANAJr0WGZtpzk
****28491Please respect copyright.PENANAl1VDH85KEp
28491Please respect copyright.PENANAF20GyZKv8Y
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.28491Please respect copyright.PENANABlrpa0q3fb
28491Please respect copyright.PENANA9smQU1GnKb
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.28491Please respect copyright.PENANAI4wiFEmP53
28491Please respect copyright.PENANAFEZB1ulZ0n
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.28491Please respect copyright.PENANA6PKEDxUgQX
28491Please respect copyright.PENANAsaTb0UAHaC
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.28491Please respect copyright.PENANA4Ns0rhXQa9
28491Please respect copyright.PENANAU88w1Lxjvi
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.28491Please respect copyright.PENANAsjdQCm2g0Q
28491Please respect copyright.PENANAOD1lsLaD34
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.28491Please respect copyright.PENANAzwG33GvxWU
28491Please respect copyright.PENANAwOtI7dQ98K
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.28491Please respect copyright.PENANAaafPpscCcT
28491Please respect copyright.PENANASxc0J0xF2m
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.28491Please respect copyright.PENANAc8jNmWKl3f
28491Please respect copyright.PENANAZqa6mvDnvB
"Ini soal kolor ijo."28491Please respect copyright.PENANAq5MiEYjPrS
28491Please respect copyright.PENANAPM1dlDCNAB
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.28491Please respect copyright.PENANA0NEA7W4vIh
28491Please respect copyright.PENANAb3OhZ5zlJR
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.28491Please respect copyright.PENANAsWZiJQez5T
28491Please respect copyright.PENANAEqY38IJcT6
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.28491Please respect copyright.PENANABQjH2OQ8UB
28491Please respect copyright.PENANAEho2seX8iv
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.28491Please respect copyright.PENANACizL7O6Mvk
28491Please respect copyright.PENANAYYbcQRO9Jz
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.28491Please respect copyright.PENANAzHEZlyFDGa
28491Please respect copyright.PENANAAw1TEFEhdq
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.28491Please respect copyright.PENANAiDPYwHsrCT
28491Please respect copyright.PENANAHIL6PJ9sTg
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.28491Please respect copyright.PENANAKtmvf6MZL4
28491Please respect copyright.PENANAtxUUIfSdaA
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.28491Please respect copyright.PENANARQ4YWUPUhY
28491Please respect copyright.PENANApnwyasY5R4
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.28491Please respect copyright.PENANA3MybOGsfgI
28491Please respect copyright.PENANAjcToyKRPRe
"Siapa?" Kejar mereka serempak.28491Please respect copyright.PENANA2lDcmHGvwe
28491Please respect copyright.PENANAnTkfQ6XnUX
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.28491Please respect copyright.PENANA1mDMvDsQRk
28491Please respect copyright.PENANAwM8pEJkZiv
*****28491Please respect copyright.PENANAjNGniWXSb5
28491Please respect copyright.PENANAMf8Ng6lXY4
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.28491Please respect copyright.PENANAnU0lj0plmN
28491Please respect copyright.PENANAofWp9jJVxL
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.28491Please respect copyright.PENANAr17W4db3E4
28491Please respect copyright.PENANA2ffDh7i3ya
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.28491Please respect copyright.PENANAbm4xzSS4El
28491Please respect copyright.PENANAIDyW2igL3G
Deg... Deg... Deg... 28491Please respect copyright.PENANAF7y16MMlRl
28491Please respect copyright.PENANAuUKCdgopP9
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.28491Please respect copyright.PENANAXNwgs5HQgh
28491Please respect copyright.PENANAaioX17ZYlf
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.28491Please respect copyright.PENANA3DiTLRBTNv
28491Please respect copyright.PENANAFRemY0xiwz
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.28491Please respect copyright.PENANAaeCa3Z7lvI
28491Please respect copyright.PENANAjLE0jevXiI
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.28491Please respect copyright.PENANAGR0pVFLkOQ
28491Please respect copyright.PENANAf6AwmTvIQp
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.28491Please respect copyright.PENANAwtQO2kPS33
28491Please respect copyright.PENANA9l2m4aDS5l
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."28491Please respect copyright.PENANA3Do63bzaUd
28491Please respect copyright.PENANA87Maoml6xm
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.28491Please respect copyright.PENANAPXLcigvbs7
28491Please respect copyright.PENANAt3faiuSNh9
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.28491Please respect copyright.PENANA5cyaMZIvMe
28491Please respect copyright.PENANAgtgq6NiVfd
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.28491Please respect copyright.PENANAncy1k3yKxi
28491Please respect copyright.PENANA5R5EAFYXoK
Bruaaak...28491Please respect copyright.PENANABytLlzhAsW
28491Please respect copyright.PENANACChuWC5vxS
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.28491Please respect copyright.PENANADo8moEEPPK
28491Please respect copyright.PENANAdzn4VJeFc8
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.28491Please respect copyright.PENANAdIDunBTC5p
28491Please respect copyright.PENANABxNmIuHpWS
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.28491Please respect copyright.PENANAVP3neyi4nK
28491Please respect copyright.PENANAhc2gZkGlSM
Aku tidak takut....28491Please respect copyright.PENANASVBvI4FxQR
28491Please respect copyright.PENANATPMxTe8Itl
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.28491Please respect copyright.PENANAmBhPPNMc5m
28491Please respect copyright.PENANAFnNQHZfxgo
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.28491Please respect copyright.PENANAMHuuImS7ma
28491Please respect copyright.PENANAQ08vIiExxk
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.28491Please respect copyright.PENANA0E3waBFERN
28491Please respect copyright.PENANAbfx5s6JpJb
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.28491Please respect copyright.PENANARb9fzxZYB2
28491Please respect copyright.PENANAuJz3aILjuS
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.28491Please respect copyright.PENANA1URLAX89iC
28491Please respect copyright.PENANAFOkllszBnd
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAQD06RXKaRd
28491Please respect copyright.PENANAfoe1UnN9mK
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.28491Please respect copyright.PENANAD5H7FFrJo1
28491Please respect copyright.PENANAeawlvQtwgT
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.28491Please respect copyright.PENANAshH3dfxNXv
28491Please respect copyright.PENANAtotsaGqvsM
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.28491Please respect copyright.PENANANwW84Yu7rO
28491Please respect copyright.PENANAZTIokJBouL
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.28491Please respect copyright.PENANAOMJVLjfu6h
28491Please respect copyright.PENANAraX4I1z98S
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.28491Please respect copyright.PENANAVGYxPAIIx3
28491Please respect copyright.PENANAdWbLLUC7i2
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.28491Please respect copyright.PENANATipuBwtY3E
28491Please respect copyright.PENANAOfMHuYRVJv
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.28491Please respect copyright.PENANADkVjmuq2VN
28491Please respect copyright.PENANAap1wPoplnL
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.28491Please respect copyright.PENANA8nhiM3ElfC
28491Please respect copyright.PENANAfWfe20VaCb
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.28491Please respect copyright.PENANAM5lKhTCqZv
28491Please respect copyright.PENANAORjc9wjzdE
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.28491Please respect copyright.PENANAzvfs6HEmGc
28491Please respect copyright.PENANAAEx1Wyi4eG
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.28491Please respect copyright.PENANARF3q4RJX2u
28491Please respect copyright.PENANAQXWavV3mCv
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.28491Please respect copyright.PENANA7e9M8kKk86
28491Please respect copyright.PENANAOZPUXvGSk6
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.28491Please respect copyright.PENANAUImcI52TaV
28491Please respect copyright.PENANAz5E7YsIyx6
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.28491Please respect copyright.PENANArhlGMWhgEV
28491Please respect copyright.PENANAUw11oDPOnU
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.28491Please respect copyright.PENANAoeTGNPJ1zR
28491Please respect copyright.PENANASMnpE25EVZ
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.28491Please respect copyright.PENANAjdYl1JpVSi
28491Please respect copyright.PENANAons6YO1of7
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.28491Please respect copyright.PENANATqE4DWehrX
28491Please respect copyright.PENANAysTJpEZavp
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.28491Please respect copyright.PENANAbDhU9sbmuf
28491Please respect copyright.PENANAHgIbxXyfj7
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.28491Please respect copyright.PENANAdo3ZTCsag8
28491Please respect copyright.PENANAXGNMnModjh
Kraaaak...28491Please respect copyright.PENANAGZvYPZ5RI5
28491Please respect copyright.PENANAg31u7ZDC8K
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.28491Please respect copyright.PENANA6cZSDBlvLr
28491Please respect copyright.PENANA3sNU7d0Log
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.28491Please respect copyright.PENANAXnUUyQByCM
28491Please respect copyright.PENANAmTeH5Zrvyd
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.28491Please respect copyright.PENANAsxTqYY8jxc
28491Please respect copyright.PENANA3UmIz8WQFa
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.28491Please respect copyright.PENANAa2Nwsc1hjx
28491Please respect copyright.PENANAlvwAfkb3df
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.28491Please respect copyright.PENANAR634CnLUU9
28491Please respect copyright.PENANAAlLf4B2nbi
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.28491Please respect copyright.PENANAjLRYdSxDYL
28491Please respect copyright.PENANAVoojAu9rhH
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.28491Please respect copyright.PENANAvSLFDynv4n
28491Please respect copyright.PENANAwMZoD8Haxq
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.28491Please respect copyright.PENANADMgzCi12JC
28491Please respect copyright.PENANAjPEDu9Lxzb
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.28491Please respect copyright.PENANAwAPv7yWDLt
28491Please respect copyright.PENANAJb8YnFECiv
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.28491Please respect copyright.PENANA89HJznDQz9
28491Please respect copyright.PENANAq7heh1ZQTP
Buuuk...28491Please respect copyright.PENANAiRUXODEw9j
28491Please respect copyright.PENANAgShXrSTNfr
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.28491Please respect copyright.PENANABzhAJU7Py0
28491Please respect copyright.PENANAWjUC3cDbUR
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.28491Please respect copyright.PENANAjvTqx81Xnt
28491Please respect copyright.PENANADjh1hYUQ6p
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.28491Please respect copyright.PENANA7yxMAz80LS
28491Please respect copyright.PENANAuFDyVLDqy6
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.28491Please respect copyright.PENANAXbfB97O5Ck
28491Please respect copyright.PENANAdyJALB9hwL
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.28491Please respect copyright.PENANAcAnZMgTA82
28491Please respect copyright.PENANA3FJwxmY4KJ
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.28491Please respect copyright.PENANAMDmEwGABfM
28491Please respect copyright.PENANAR5UV0b582B
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.28491Please respect copyright.PENANApYkxbJ9Azx
28491Please respect copyright.PENANAJ4vWc1eBH5
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.28491Please respect copyright.PENANAmJv7Z1tfgF
28491Please respect copyright.PENANAju2gHDwriw
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.28491Please respect copyright.PENANAtBKnNCO9bl
28491Please respect copyright.PENANAlEDWQWku0i
"Rayhaaaan." Jerit Nico.28491Please respect copyright.PENANASjo55lqVg9
28491Please respect copyright.PENANAiP2oXpMRia
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.28491Please respect copyright.PENANAOUeD5TUSd1
28491Please respect copyright.PENANAg5pmzxGXT1
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAav9h2CXQEC
28491Please respect copyright.PENANAHQUpAio0Q5
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.28491Please respect copyright.PENANAUWoFeW53Vy
28491Please respect copyright.PENANA3wKur8BeK8
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.28491Please respect copyright.PENANAG6b7GHczAf
28491Please respect copyright.PENANAgJ3GLwjl9Z
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.28491Please respect copyright.PENANAlYdRapJPIT
28491Please respect copyright.PENANAeo3qT0efVC
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.28491Please respect copyright.PENANAAVHviLGYBR
28491Please respect copyright.PENANAJd3uflrYCq
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.28491Please respect copyright.PENANA7ZcruOoDS8
28491Please respect copyright.PENANAzNNggC6Wul
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.28491Please respect copyright.PENANAy3BRKZ3ARU
28491Please respect copyright.PENANA2XwLYwa94F
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.28491Please respect copyright.PENANAxhHzvOLlnd
28491Please respect copyright.PENANA4Iv8wm6bUD
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.28491Please respect copyright.PENANATWjLqxITJZ
28491Please respect copyright.PENANAGKI6b9sYkv
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.28491Please respect copyright.PENANAbhbUwWkwkQ
28491Please respect copyright.PENANAeNAHZW4Xwy
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.28491Please respect copyright.PENANA4iinMAAZoe
28491Please respect copyright.PENANA4H91UXvitD
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.28491Please respect copyright.PENANANIq7HTmezn
28491Please respect copyright.PENANAMyDZHsY3NK
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.28491Please respect copyright.PENANAJqNBhZLaHA
28491Please respect copyright.PENANA24grEakPqg
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.28491Please respect copyright.PENANA2y7avLSewH
28491Please respect copyright.PENANAQwsFiDNpQw
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.28491Please respect copyright.PENANA0icmuEsyXN
28491Please respect copyright.PENANANlFvOeTk2c
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.28491Please respect copyright.PENANAZWFxGeHSXz
28491Please respect copyright.PENANA2eBmWctpOr
Duaaaarrrr...28491Please respect copyright.PENANAPvISBA6YH9
28491Please respect copyright.PENANAZVrVua0Mqn
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.28491Please respect copyright.PENANA9BzwLGxXqC
28491Please respect copyright.PENANAMPNN0e7ntl
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.28491Please respect copyright.PENANAsQ0zJQyrkP
28491Please respect copyright.PENANAX4J4jocc6S
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.28491Please respect copyright.PENANAn8QAyiwfqk
28491Please respect copyright.PENANAea7fHvdn9k
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.28491Please respect copyright.PENANA9EurgMltFN
28491Please respect copyright.PENANATmCkN90fvI
"Mang Burhan!" Jerit mereka.28491Please respect copyright.PENANADcxG2jBAN1
28491Please respect copyright.PENANA5ACSGTSvZy
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.28491Please respect copyright.PENANAQ063XT3Anp
28491Please respect copyright.PENANAziqaZONg0l
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."28491Please respect copyright.PENANALaK2hJUona
28491Please respect copyright.PENANAMw6fA46z6f
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.28491Please respect copyright.PENANAo6wGY2TRsx
28491Please respect copyright.PENANAmamwPrmrS1
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.28491Please respect copyright.PENANAtqUENcScjz
28491Please respect copyright.PENANAntjr6Vqm8y
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.28491Please respect copyright.PENANAted6xAWY1s
28491Please respect copyright.PENANATnwt7eqD2A
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.28491Please respect copyright.PENANAP2UwhfGZEO
28491Please respect copyright.PENANALQJg27BIHH
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.28491Please respect copyright.PENANAy9pebQJuM8
28491Please respect copyright.PENANAlg0Pc5WtcI
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.28491Please respect copyright.PENANAh34durSvre
28491Please respect copyright.PENANAjt4gypxaTT
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.28491Please respect copyright.PENANAzQoAxZx1eb
28491Please respect copyright.PENANAC4D2XkSvWk
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.28491Please respect copyright.PENANAxDuyJBl7JS
28491Please respect copyright.PENANAhVlXiwoZ7W
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.28491Please respect copyright.PENANAtQWMFdJIGe
28491Please respect copyright.PENANABoFphc13bm
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.28491Please respect copyright.PENANAS9Yinsy7sp
28491Please respect copyright.PENANAhnSOgC7GI1
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.28491Please respect copyright.PENANAx2ueBRRasn
28491Please respect copyright.PENANAfKiy8hQ1R1
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.28491Please respect copyright.PENANAgvS1mLGXj1
28491Please respect copyright.PENANA9aAWnE04RK
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.28491Please respect copyright.PENANAIzeZVwf0oo
28491Please respect copyright.PENANAtg5HHSZLgR
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.28491Please respect copyright.PENANAlbd6eI1WXO
28491Please respect copyright.PENANA8TDOwhOAxT
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.28491Please respect copyright.PENANAg23SaFiK2U
28491Please respect copyright.PENANAnYbuUsQiEK
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.28491Please respect copyright.PENANAJAqpfDq9ig
28491Please respect copyright.PENANADVTHYWQsUa
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.28491Please respect copyright.PENANAbwnYq8yjlQ
28491Please respect copyright.PENANA0Mb1JWJJzr
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.28491Please respect copyright.PENANArKtuPAURQ1
28491Please respect copyright.PENANAN4KsJtsZNG
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.28491Please respect copyright.PENANAzJUYAUuh2E
28491Please respect copyright.PENANAiR4Rns7P8H
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"28491Please respect copyright.PENANAxgOWE6gbOo
28491Please respect copyright.PENANAztoOuqAhD0
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"28491Please respect copyright.PENANA7VXkM2Qm4V
28491Please respect copyright.PENANAaqLtLUxwtH
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"28491Please respect copyright.PENANAOiySzEl9xG
28491Please respect copyright.PENANA3PjkvFuBhc
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.28491Please respect copyright.PENANA0SUS7Ak8B3
28491Please respect copyright.PENANAqXjCi9UoLu
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.28491Please respect copyright.PENANAyltPuZxPfO
28491Please respect copyright.PENANAN8TUv5rcYm
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"28491Please respect copyright.PENANAtHn5lYBY3p
28491Please respect copyright.PENANAweWyp8ntXj
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.28491Please respect copyright.PENANAu9fbtgrYQZ
28491Please respect copyright.PENANAxfxzZHzx28
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."28491Please respect copyright.PENANAKwc9jO5WKy
28491Please respect copyright.PENANADrJwdlplJz
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.28491Please respect copyright.PENANAzfve5Ahbr3
28491Please respect copyright.PENANAZQRwlwcsvh
"Terimakasih Mbah!"28491Please respect copyright.PENANA8pL56HJS4r
28491Please respect copyright.PENANAhSmWX7yIJQ
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.28491Please respect copyright.PENANAtAoT1hjR0s
28491Please respect copyright.PENANAlRd8NnpvGG
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.28491Please respect copyright.PENANA7K8DV0pMU5
28491Please respect copyright.PENANAMmexNZIIRf
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.28491Please respect copyright.PENANA13uSosdcmK
28491Please respect copyright.PENANARymjKlNIlO
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.28491Please respect copyright.PENANATO7Mr9JdAq