
8.Swinger bertabur Nikmat
Saat itu aku sedang asyik minum kopi sambil menikmati asap rokokku di salah satu café di bandara Juanda, Sidoarjo, Surabaya.
8186Please respect copyright.PENANAIDFFyLxGdU
Tiba-tiba seorang lelaki menghampiriku sambil menunjuk-nunjuk padaku, “Yadi?!” serunya.
8186Please respect copyright.PENANAQOItUjvzV5
Aku agak kaget dan memperhatikan orang yang memanggil namaku itu. Dan , “Bambang ?!” seruku sambil bangkit dari kursiku.
8186Please respect copyright.PENANAUGr8tBHI80
“Hahahaa…sampeyan durung lali ya karo aku?!” kata lelaki itu yang tak lain teman seangkatan waktu masih sama-sama kuliah di Yogya.
8186Please respect copyright.PENANAQFxqoN1J33
“Hehehee..piye kabare rek?”
8186Please respect copyright.PENANAmXl1KZWkEB
“Apik, apik,” Bambang mengangguk-angguk, “Dari mana mau ke mana nih?”
8186Please respect copyright.PENANAx58D8cdu4s
“Dari Banjarmasin, singgah disek neng Suroboyo. Biasa, urusan sesuap nasi. Sekarang lagi nunggu bojoku yang sebentar lagi pesawatnya landing di sini.”
8186Please respect copyright.PENANAyu5W1hy9QZ
“Gak bareng-bareng perginya?”
“Gak. Aku kan pulang dari Kalimantan. Sendirian. Istriku pengen tahu jembatan Suramadu, katanya. Ya kusuruh terbang ke sini aja, mumpung aku masih di Surabaya.”
8186Please respect copyright.PENANAKXFKd3wlEA
“Ogitu. Terus…suka maen ke Yogya?”
8186Please respect copyright.PENANARatkKY4c1Q
“Udah lama banget gak ke Yogya. Sampeyan dewek suka ke sana?”
8186Please respect copyright.PENANAkNbGwrWTTG
“Ini baru pulang dari Yogya. Eh, kebetulan kita mau reunian di Yogya. Angkatan kita thok.”
8186Please respect copyright.PENANAypbgisUFly
“Kapan?”
8186Please respect copyright.PENANAjVbXsGF1wg
“Rencananya sih bulan depan. Ketua panitianya Surono, sekretarisnya Syamsul, bendaharanya Wandi. Minta nomor hapemu, Yad. Nanti panitia akan hubungi sampeyan.”
8186Please respect copyright.PENANAvl3QdfkfQt
Aku mengangguk, lalu kuberikan nomor handphoneku ke teman sealmamater itu.
8186Please respect copyright.PENANAXy3emjcvob
Setelah tukaran nomor handphone, Bambang menepuk tanganku, “Nanti nek bojomu wis teko, sekalian ke rumahku yok. Rumahku di Waru. Gak jauh dari bandara ini.”
8186Please respect copyright.PENANAySidUzrMEi
“Sorry Bang. Aku lagi buru-buru. Nanti bojoku tak ajak ke Suramadu disek, pulangnya langsung terbang ke Jakarta. Ada hal yang penting nanti malam di Jakarta.”
8186Please respect copyright.PENANArDUyzZbgwx
“Weleh weleh…udah jadi boss gitu ya?”
8186Please respect copyright.PENANAX3XHOmeJQC
“Ah, kebetulan aja hari ini waktuku sempit banget. Nanti ada saatnya aku sengaja bertamu ke rumahmu. Nah tuh…bojoku udah datang,” kataku sambil menunjuk ke arah Nur yang baru mau keluar dari pintu kedatangan.
8186Please respect copyright.PENANAQB4C7icsoZ
“Yang mana?”
8186Please respect copyright.PENANAQjx8KdUGc4
“Yang pakai baju orange dan celana panjang coklat tua itu.”
8186Please respect copyright.PENANAQlhUeGRwuS
“Haaah? Gak salah?”
8186Please respect copyright.PENANAjiNzZItAV3
“Apanya yang salah?”
8186Please respect copyright.PENANAns0ArTWbKZ
“Bojomu itu…tisih nom tenan ketoke (istrimu itu masih muda banget keliatannya).”
8186Please respect copyright.PENANAYUssLAw9dH
Aku tak menjawabnya. Tidak pula mau menjelaskan bahwa Nur itu istri mudaku.
8186Please respect copyright.PENANAmaGDG62p15
Begitu keluar dari pintu kedatangan, pandangan Nur langsung tertuju padaku. Dan melangkah ke arahku.
8186Please respect copyright.PENANAHEN8sHhz9J
Kukenalkan Nur dengan Bambang. “Ini teman seangkatanku waktu sama-sama kuliah di Yogya dulu,” kataku kepada Nur. Dan mereka lalu berjabatan tangan sambil menyebutkan namanya masing-masing.
8186Please respect copyright.PENANAatoifiJKQ0
“Istrimu asli mana, Yad?” tanya Bambang sesaat kemudian.
8186Please respect copyright.PENANA4u26aMTrAb
“Darah campuran…. Ayahnya Jawa, ibunya Manado,” sahutku.
8186Please respect copyright.PENANAALNB6T4nY8
“O, pantesan,” Bambang mengangguk-angguk.
8186Please respect copyright.PENANA0hGP9owyG8
“Oke,” kataku sambil menepuk bahu Bambang, “Sampai jumpa di reuni nanti ya. Titip salam buat istrimu.”
8186Please respect copyright.PENANAKR8cbbHhyT
“Iya. Hati-hati di jalan ya.”
8186Please respect copyright.PENANA5sR8Welxv1
Tak lama kemudian aku dan Nur sudah berada di dalam taksi yang kucarter dari tadi pagi. “Mau makan dulu apa mau langsung ke Suramadu?”
8186Please respect copyright.PENANAKW5s8T4lsB
“Di Madura banyak yang jualan makanan, Mas?”
8186Please respect copyright.PENANAJtrHLNhJTJ
“Banyak, tapi sulit nyari yang enak. Kecuali kalau kita mau jauh masuk ke Maduranya. Kalau di dekat Suramadu, asal-asalan semua rasanya.”
8186Please respect copyright.PENANAVBfRkmMrLO
“Kalau gitu makan di Surabaya aja dulu.”
8186Please respect copyright.PENANAQmjstZvFll
“Di resto seafood mau?”
8186Please respect copyright.PENANAgU08K2H9OP
“Iya,” Nur mengangguk.
8186Please respect copyright.PENANASIh8pozGW1
Lalu kutepuk bahu sopir taksi sambil menyebutkan nama resto seafood langgananku kalau aku sedang berada di Surabaya.
8186Please respect copyright.PENANAOea192GPYP
Sopir taksi mengangguk. Lalu menjalankan taksinya keluar dari wilayah bandara Juanda.
8186Please respect copyright.PENANAvEwvDVQH86
Dan aku…pertemuanku dengan Bambang tadi membuatku teringat masa laluku di Yogyakarta. Mulai dari masa waktu baru sebulan berada di Yogyakarta, setelah diterima sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi terkenal.
8186Please respect copyright.PENANAs1fsyEUKk1
Ya, aku masih ingat benar, saat itu aku sudah mulai kuliah, tapi aku masih tetap tinggal di sebuah losmen di daerah Gowongan Kidul.
8186Please respect copyright.PENANAkZIfwLPCXo
Setelah sebulan tinggal di Yogyakarta, Papie dan Mamie datang menengokku. Maklum aku anak kesayangan Papie. Beliau ingin tahu yang jelas tentang keberadaanku di Yogya.
8186Please respect copyright.PENANAH6hMuX6yAn
Dan aku kena tegur, karena masih tinggal di losmen, bukannya di rumah kos, “Kamu itu mau kuliah apa mau foya-foya di Yogya ini, Yad? Masa kuliah tinggal di hotel gini? Nyari rumah kos dong, biar gak cepet abis duitmu.”
8186Please respect copyright.PENANAAXxhUuGl1B
Aku cuma mengangguk-angguk. Malu kepada ayahku. Dan tak menyangka beliau akan datang mendadak seperti itu.
8186Please respect copyright.PENANAtE8fR13l3H
Setelah Papie dan Mamie pulang, aku pun mencari rumah kos yang tak jauh dari Bulak Sumur. Aku sudah mencari sampai Gampingan, yang relatif jauh dari kampusku, lalu ada juga rumah kos yang masih bisa menerimaku di Bintaran Wetan dan di Ngabean. Tapi akhirnya kutemukan rumah kos yang kuinginkan, yang kebetulan dekat dengan kampusku. Kuliah juga tak usah pakai kendaraan lagi, cukup jalan kaki, karena jaraknya dekat sekali dengan kampusku.
8186Please respect copyright.PENANAhGogbS0AC7
Rumah kos yang kuputuskan untuk jadi tempat tinggalku itu hanya sebuah rumah kecil. Dan hanya menyediakan dua kamar, masing-masing kamar diisi oleh dua orang.
8186Please respect copyright.PENANAsp5ernnKqs
Aku sekamar dengan Dicky yang berasal dari Balikpapan. Sementara kamar yang satu lagi dihuni oleh dua cewek, Emmy dan Yuanita yang berasal dari Palembang dua-duanya.
8186Please respect copyright.PENANAdtRddDgLMb
Pemilik rumah kos itu Pak Banu dan istrinya yang jauh lebih muda dan biasa kupanggil Mbak Siti.
8186Please respect copyright.PENANAx35wC3zxRJ
Pak Banu cuma seorang sopir truk gandengan. Usianya sudah lebih dari 40 tahun. Sementara Mbak Siti kutaksir baru berusia 25 tahunan. Mereka sudah 5 tahun menikah, dan sudah dikaruniai seorang anak yang baru berusia 3 tahun.
8186Please respect copyright.PENANAy4CqCRclOj
Mbak Siti hitam manis orangnya. Tubuhnya langsing, toketnya biasa-biasa saja, gede nggak kecil pun nggak. Tingginya juga biasa-biasa saja, tinggi standard buat wanita Indonesia.
8186Please respect copyright.PENANAjS8q0TOUpf
Aku tak pernah menyangka di rumah kos yang sederhana itu justru akan terjadi serentetan kisah yang tidak sederhana. Kisah yang indah bagiku, yang masih remaja dengan hasrat remaja yang tekdang meluap-luap tak terkendalikan.
8186Please respect copyright.PENANAzV0jlFU5rf
8186Please respect copyright.PENANAkh8nfWSYhF
Awal kisah itu terjadi pada saat aku sedang tak ada kuliah, sementara Dicky, Emmy dan Yuanita pada kuliah, karena kami masing-masing beda fakultas dan bahkan beda universitas.
8186Please respect copyright.PENANAoAkasHrb6c
8186Please respect copyright.PENANA33pHC6GuDG
Pak Banu sedang nyopir ke Bengkulu. Biasanya suka lebih dari seminggu kalau muatan truknya harus dikirim ke Sumatra.
8186Please respect copyright.PENANAraGlyYOU3s
8186Please respect copyright.PENANAk37al19LiC
Aku sedang mendengarkan musik waktu kudengar suara siraman-siraman air di kamar mandi. Dan entah setan dari mana yang mempengaruhi jiwaku, tiba-tiba saja aku ingin iseng…ingin mengintip yang sedang mandi itu…pasti Mbak Siti, karena di rumah tiada siapa-siapa kecuali aku, Mbak Siti dan anaknya yang sedang tidur.
8186Please respect copyright.PENANAWItPsHuYZR
8186Please respect copyright.PENANA7GQy6T9Flx
Seperti pencuri, aku berjalan mengendap-endap menuju pintu kamar mandi yang tertutup. Aku mencari-cari lubang kecil untuk mengintip ke dalam kamar mandi. Tapi tidak ada celah sedikit pun di pintu itu. Untung ada lubang ventilasi yang bisa dijangkau kalau aku naik tangga menuju tempat jemuran pakaian.
8186Please respect copyright.PENANA2lOsTLvND5
8186Please respect copyright.PENANAmDTfiSdKjE
Aku berjalan pelan-pelan menaiki tangga. Cukup naik dua trap, aku sudah bisa menempelkan wajahku ke lubang ventilasi kamar mandi itu. Aku bisa melihat keadaan di dalam kamar mandi secara leluasa. Wow…ternyata tubuh Mbak Siti begitu menggiurkan buat cowok yang masih belasan tahun seperti aku ini. Saat itulah aku melihat sekujur tubuhnya yang langsing, dengan toket yang sedang-sedang saja gedenya, bokongnya juga biasa-biasa saja. Tapi oh, buat anak muda sebaya aku….oi maaak…aku terangsang sekali melihatnya !
8186Please respect copyright.PENANAJXi74qpRI4
8186Please respect copyright.PENANAGPkgUhWX4V
Tapi dasar sial…baru saja sebentar mengintip Mbak Siti yang sedang telanjang di kamar mandi, tiba-tiba matanya melirik ke arah lubang ventilasi yang sedang kupakai mengintip. Lubang ventiasi ini terlalu besar, sehingga dari dalam kamar mandi pun bisa melihat kalau ada sesuatu yang bergerak di luar.
8186Please respect copyright.PENANAJ5RpRhT93s
8186Please respect copyright.PENANAs0DpnVDjJb
“Waaaaaw !” Mbak Siti menjerit kaget. Aku lebih kaget lagi. Bergegas kutinggalkan tangga itu, kembali ke kamarku dengan perasaan tak menentu. Ada rasa takut pula, karena mungkin Mbak Siti marah setelah selesai mandi nanti. Lalu apa yang harus kulakukan? Apakah aku harus minta maaf? Kalau tidak, apa alasanku mengintip dia sedang mandi tadi?
8186Please respect copyright.PENANAZNDGz8BdNe
8186Please respect copyright.PENANAEb3TYSguAG
Aku jadi degdegan sendiri di kamarku. Lalu kudengar pintu kamar mandi dibuka. Aku semakin degdegan. Terlebih ketika kudengar suara Mbak Siti memanggilku, “Yadi !!! Sini !”
8186Please respect copyright.PENANAUd7GGykpFN
8186Please respect copyright.PENANA7yKdrR0Lgb
“Ya Mbak…” sahutku dengan perasaan cemas sekali. Wah pasti gawat nih. Mungkin aku akan diusirnya.
8186Please respect copyright.PENANAMqZS5fQX2G
8186Please respect copyright.PENANA9SD2xJ1AvJ
Aku keluar dari kamarku, melangkah dengan perasaan takut menuju kamar Mbak Siti yang ada di belakang. Kulihat Mbak Siti berdiri di ambang pintu kamarnya, dengan hanya membalut tubuhnya dengan handuk putih. Seksi sekali dalam keadaan seperti itu. Tapi boro-boro mikir yang bukan-bukan, aku malah takut waktu menghampirinya. Yah, namanya orang bersalah, tentu harus takut.
8186Please respect copyright.PENANAeMCfHuP9LE
8186Please respect copyright.PENANA5muW2zL7oA
“Kamu yang ngintip saya tadi ya?” terdengar suara Mbak Siti, tapi tidak bernada ketus. Malah terdengar aneh ditelingaku. Tapi ah, perasaanku semakin cemas. Mungkin dia akan mengusirku, dengan cara yang halus supaya aku tidak dendam.
8186Please respect copyright.PENANA2j955Czyxo
8186Please respect copyright.PENANAV2Qp5CiqFP
“Iya Mbak,” sahutku sambil menundukkan kepala, tak berai memandang wajahnya, “Saya terima salah dan takkan mengulanginya lagi.”
8186Please respect copyright.PENANArxvP6MRZOb
8186Please respect copyright.PENANA0FVOH3m4Nd
“Emang anak-anak lain gak ada?”
8186Please respect copyright.PENANAnlBIE81mMx
8186Please respect copyright.PENANAP45CL5vK55
“Pada kuliah Mbak. Saya sendiri yang gak ada kuliah hari ini dan besok.”
8186Please respect copyright.PENANAjVh6xOL2KA
8186Please respect copyright.PENANA9JRND4NLAA
“Lantas tadi ngintip saya mandi kenapa?”
8186Please respect copyright.PENANAxTkXwlsz7J
8186Please respect copyright.PENANAdr4bjHh03H
“Gak sengaja Mbak. Tadinya mau jemur handuk, pas di tangga saya dengar ada suara air gebyar-gebyur…lalu…saya…saya ingin tahu siapa yang sedang mandi itu…”
8186Please respect copyright.PENANAiPrYJXWnCI
8186Please respect copyright.PENANAWrsIVu79tt
“Ah, alesan…” Mbak Siti melangkah ke depan meja rias. Aku tetap berdiri di ambang pintu kamarnya, “Sudah sering ya ngintip saya mandi?!”
8186Please respect copyright.PENANAPyPmlAYRpg
8186Please respect copyright.PENANAwLs4Drs6eC
“Nggak Mbak, saya berani bersumpah apa saja. Baru sekali tadi…itu juga nggak lama, karena Mbak keburu tau…”
8186Please respect copyright.PENANAQFHv6UbGwx
8186Please respect copyright.PENANASttHT3PXwN
Mbak Siti duduk di depan meja rias sambil menyisir rambutnya yang sebahu dan tergerai lepas. Tetap dalam keadaan cuma dibelit handuk putih di badannya. “Apa saja yang kelihatan sama kamu tadi?” tanyanya sambil menatapku dari kursi depan meja rias itu.
8186Please respect copyright.PENANA7VqlfDUAu2
8186Please respect copyright.PENANAKc5hvIqgj2
“Tadi…saya cuma melihat bagian punggung Mbak,” sahutku berbohong, “Terus keburu Mbak menjerit…”
8186Please respect copyright.PENANAEJhL0LkcUt
8186Please respect copyright.PENANA3BtBVkmZze
“Maunya sih melihat bagian depannya ya? Hihihi…emangnya kalau sudah melihat semuanya mau ngapain? Paling juga kamu tersiksa kan?” kata Mbak Siti dengan nada yang misterius bagiku. Apakah dia sedang marah atau sedang menghukumku dengan “interogasi” ini?
8186Please respect copyright.PENANAsIarMPgec1
8186Please respect copyright.PENANARC9wClvFrv
Aku tak menjawabnya. Lalu kulihat Mbak Siti bangkit, menghampiriku di ambang pintu kamarnya. Dan memegang pergelangan tanganku. Terasa dingin telapak tangannya, karena dia baru habis mandi.
8186Please respect copyright.PENANAVBKq4RboQn
8186Please respect copyright.PENANArvWULAYg75
Dan tangan yang terasa dingin segar itu menarikku ke dalam kamar. Aku tak tahu apa yang akan dilakukannya. Apakah dia mau menempelengku? Ah, seandainya itu dilakukannya, aku takkan melawan, karena aku memang bersalah.
8186Please respect copyright.PENANAPGGUDyy2gh
8186Please respect copyright.PENANAZKcvQGMYFB
Tapi kenapa pintu itu ditutup dan dikuncinya?
8186Please respect copyright.PENANAlbYlkJOw4q
8186Please respect copyright.PENANArvCSq5IaJM
“Kamu ingin melihat ini kan?” kata Mbak Siti sambil melepaskan belitan handuknya, sehingga tampak sesuatu yang membuatku gemetaran….ternyata di balik handuk itu tak ada apa-apa lagi selain tubuh Mbak Siti yang begitu aduhai…oooh…apakah aku sedang bermimpi atau gimana?
8186Please respect copyright.PENANAkxNjDRxgBX
8186Please respect copyright.PENANAggLWuBwIAc
Tapi dalam tempo singkat aku bisa menguasai diri. Aku malah menjadi nekad, karena perbuatan Mbak Siti pasti ada maksudnya. Kenapa aku masih pura-pura bodoh seperti bukan mahasiswa saja? Merasa dikasih angin, kusentuh kemaluan Mbak Siti yang tanpa jembut sehelai pun itu (pasti ia rajin mencukurnya).
8186Please respect copyright.PENANAThO6UNklLV
8186Please respect copyright.PENANAOWGefTArPa
“Iya Mbak…ingin melihat ini…duuuh Mbak…. … Mbak ini … sangat….”
8186Please respect copyright.PENANAOp5TRg8rbh
8186Please respect copyright.PENANAY5bRiOUeGp
“Sangat apa?”
8186Please respect copyright.PENANAamNdRWSTgA
8186Please respect copyright.PENANAXNteoCiU1T
“Sangat menggiurkan. Duuuh….”
8186Please respect copyright.PENANAhn2xEuf8h2
8186Please respect copyright.PENANA7ajQYE2NPQ
Mbak Siti malah tersenyum mendengar ucapanku. Dan dibiarkannya saja tanganku mengelus-elus kemaluannya.
8186Please respect copyright.PENANAAaLNKTI0Ea
8186Please respect copyright.PENANA30uXIIMnNR
Saat itu aku cuma mengenakan celana pendek, tanpa celana dalam. Karena pakaianku baru dicuci dan sedang dijemur semua. Dan tiba-tiba saja Mbak Siti memaksakan tangannya menyelinap ke balik celana pendekku yang berkaret di pinggangku.
8186Please respect copyright.PENANAXiHkRa140y
8186Please respect copyright.PENANAGJQp1XZXGt
“Ayooo….ngaceng kan?” kata Mbak Siti nakal, sambil menggenggam penisku. Wah….diperlakukan seperti ini aku jadi salah tingkah. Tapi cepat kukuasai diri. Kupeluk tubuh telanjang yang sintal itu sambil berbisik, “Enak Mbak…iiih…diremas-remas begini bisa meletus nanti…”
8186Please respect copyright.PENANAl6PSGUwOAa
8186Please respect copyright.PENANAZNELzIYCkL
“Jujur aja, kamu mau?” tanyanya tanpa menepiskan pelukanku.
8186Please respect copyright.PENANA9afgEBqZej
8186Please respect copyright.PENANA5mURyLyuuf
“Mau apa?” tanyaku pura-pura bodoh.
8186Please respect copyright.PENANAV3k1M6pSKS
8186Please respect copyright.PENANAWNnCESH38a
“Mau ini gak?” sahutnya perlahan sambil menunjuk ke arah kemaluannya yang tanpa jembut itu.
8186Please respect copyright.PENANA38U7lZ3lPW
8186Please respect copyright.PENANAwqFW5edyrX
Aku terkejut mendengar kalimat itu. Tapi aku senang mendengarnya. Dan sahutku, “Sama Mbak? Oooh…mau banget…”
8186Please respect copyright.PENANAcPWCOTDg68
8186Please respect copyright.PENANA6v1BWZhp4G
“Ya udah…buka pakaianmu….tapi awas jangan bilang siapa-siapa ya.”
8186Please respect copyright.PENANAAoXdgJ4eHr
8186Please respect copyright.PENANABJKFLNjqGw
“Dijamin Mbak. Saya takkan bilang siapa-siapa,” kataku sambil melepaskan baju kaus dan celana pendekku.
8186Please respect copyright.PENANAylB0az452o
8186Please respect copyright.PENANAfV7ytgSdB8
Sementara Mbak Siti sudah menelentang sambil memperhatikan batang kemaluanku. aku tak mau buang-buang waktu lagi, langsung naik ke atas tempat tidur ibu kostku yang masih muda itu.
8186Please respect copyright.PENANApXeaDFBQ7D
8186Please respect copyright.PENANAHwtoYnxNrt
“Jangan berisik ya, nanti anakku bangun,” kata Mbak Siti sambil menunjuk ke tempat tidur kecil di mana anaknya sedang tidur nyenyak, ” Ohya…umurmu berapa sih?” tanya Mbak Siti sambil memegang batang kemaluanku.
8186Please respect copyright.PENANANUJZCB9Q8F
8186Please respect copyright.PENANA6NTSvGcsot
“Delapanbelas tahun, Mbak,” sahutku sambil membiarkan batang kemaluankudipegang dan dielus-elus olehnya.
8186Please respect copyright.PENANAu9oNxCSfTT
8186Please respect copyright.PENANAwRNMRCAO7H
“Delapanbelas taun kontolnya udah gede banget gini…apalagi kalau sudah dewasa nanti….”
8186Please respect copyright.PENANAuNQlCmzYIY
8186Please respect copyright.PENANAJvmm0chIyW
Aku cuma tersenyum. Mbak Siti menarik batang kemaluanku dan meletakkan “topi bajanya” di mulut vegynya sambil berkata, “Ayo masukin aja, takut anak-anak pada datang. Tapi pelan-pelan ya masukinnya, jangan disekaliin. Penismu kegedean sih….m….ya..dorong terus…..mmmm…duuuh…sudah masuk sayang….”
8186Please respect copyright.PENANAF8IWj3pgkc
8186Please respect copyright.PENANATobcd7QAfw
Batang kemaluanku memang sudah membenam sedikit demi sedikit. Sesuai dengan keinginan Mbak Siti, aku tidak menjebloskannya sekaligus. Masukkan dulu sedikit, lalu kutarik dan kumasukkan lagi lebih dalam, tarik lagi dan masukkan lagi makin dalam …makin dalam…sampai akhirnya kurasakan Mbak Siti mendekapku erat-erat karena aku sudah mulai mengentotnya.
8186Please respect copyright.PENANAg2uyieBNHb
8186Please respect copyright.PENANAMhHzs4cocX
“Duuuh Mbak….enak banget….gak nyangka bakal dikasih hadiah yang luar biasa sama Mbak…” cetusku sebelum mempergencar sodokan dan tarikan batang kemaluanku.
8186Please respect copyright.PENANASCum3R9YI3
8186Please respect copyright.PENANAr8Ply2GtHO
“Kebetulan aku juga lagi kepengen…oooh….iya….entot terus sayang….penismu gede gini…enak banget…” sahut Mbak Siti sambil menggoyang-goyang pinggulnya dengan gerakan yang membuat gesekan antara penisku dengan dinding liang kemaluannya jadi makin terasa, “sambil emut dong tetekku, biar tambah enak…oooh…..yesssss…..enak Yadi…aaaah….iya….enjotnya jangan terlalu cepat, biar aku bisa mengahayati gesekannya…”
8186Please respect copyright.PENANA8M6gXITShE
8186Please respect copyright.PENANA3tRoiOitCH
“Iya Mbak….segini ?” tanyaku sambil memperlambat enjotan penisku.
8186Please respect copyright.PENANAljeKoqYYRF
8186Please respect copyright.PENANANeG6w57T9z
“Iya…segitu…duuuh…enak, Yadiii…. tapi nanti jangan dilepasin di dalam ya.”
8186Please respect copyright.PENANAqZBATksJnm
8186Please respect copyright.PENANALyAGGZJQ5v
“Iya Mbak…takut hamil ya?”
8186Please respect copyright.PENANATth8n9dIZm
8186Please respect copyright.PENANAv4o0U6MTtW
“Iya….ooooh…aaaah…..aaaah….enak banget Yadiii…..”
8186Please respect copyright.PENANA0oj2SCqop7
8186Please respect copyright.PENANA7v6zniHcDh
Aku makin asyik menggeser-geserkan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang surgawi Mbak Siti. Aku merasa tangguh sekali. Pasti Mbak Siti juga menyadari hal itu. Bahwa sudah lebih dari setengah jam aku menyetubuhi ibu kostku, tanpa ada gejala-gejala mau ejakulasi. Padahal dalam hal ini aku punya rahasia. Bahwa tadi subuh aku habis ngocok, karena penisku ngaceng terus. Dengan sendirinya waktu menyetubuhi Mbak Siti aku jadi perkasa sekali, karena boleh dibilang persetubuhan itu yang kedua kalinya (walau yang pertama cuma menghadapi tanganku sendiri).
8186Please respect copyright.PENANAwinaDvkVtJ
8186Please respect copyright.PENANAeXdm6qm40A
“Kamu kuat banget sih? Oooh….aku sudah dua kali lepas lho…” bisik Mbak Siti sambil meremas-remas rambutku.
8186Please respect copyright.PENANA4pr1pxuZO2
8186Please respect copyright.PENANAxuHjSJxbjJ
“Lepas?! Orgasme maksudnya?”
8186Please respect copyright.PENANArvnen6TRlQ
8186Please respect copyright.PENANAeaJQp1lBzb
“Iya….iiih…sekarang juga aku mau lepas lagi nih…duuuh Yadi…Yaaaaad…..” Mbak Siti mengepak-ngepak seperti burung patah sayapnya. Sementara pinggulnya seperti sengaja digoyang-goyang supaya liang kemaluannya bergesek-gesek kencang dengan penisku.
8186Please respect copyright.PENANAuIGJvFNq9s
8186Please respect copyright.PENANAaYGNHjkz1R
Mbak Siti gedebak gedebuk sambil mengacak-acak rambutku sampai kusut masai. Tak beda dengan Bi Yeyen waktu pertama kalinya aku merasakan enaknya tubuh wanita. Bi Yeyen juga gedebak-gedebuk waktu mau mencapai orgasmenya.
8186Please respect copyright.PENANAJfx47rgg37
8186Please respect copyright.PENANA5eme8ZaH1B
Dan seperti yang diminta oleh Mbak Siti, ketika aku merasa sudah mau ngecrot, buru-buru kucabut batang kemaluanku dari jepitan liang kemaluan Mbak Siti. Lalu kumuntahkan air maniku di atas perut ibu kosku itu.
8186Please respect copyright.PENANAhp6U09LKjw
8186Please respect copyright.PENANAEA3CzHROnr
Aku terkapar di samping ibu kosku yang telah menyuguhkan kenikmatan padaku. Tadinya kupikir Mbak Siti akan menyuruhku cepat keluar dari kamarnya, karena takut teman-teman keburu pulang.
8186Please respect copyright.PENANA78hQHJfXIg
8186Please respect copyright.PENANAW4qCH8WvlE
Tapi ia bahkan menggenggam batang kemaluanku yang sudah lemas ini sambil tersenyum-senyum dan bertanya setengah berbisik, “Masih kuat sekali lagi?”
8186Please respect copyright.PENANAZg3tg7EEVJ
8186Please respect copyright.PENANA2aatZvZNWO
AKu cum menjawabnya dengan senyum. Dan tiba-tiba saja Mbak Siti memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya. Lalu terasa jilatan dan isapannya yang membuatku jadi bergairah lagi. Maklum saat itu aku masih remaja sekali.
8186Please respect copyright.PENANA5iX14MH8qS
8186Please respect copyright.PENANAc4MCiraXGQ
Dalam tempo singkat saja penisku sudah ngaceng berat. Sudah siap tempur lagi.
8186Please respect copyright.PENANAQkPmgeeobu
8186Please respect copyright.PENANAJ6tq7xJDEo
Mbak Siti tampak girang dan bersemangat, langsung celentang dan merentangkan sepasang pahanya sambil berkata, “Wis tangi maneh…ayo…mumpung ra ono konco-koncomu, Yad.”
8186Please respect copyright.PENANA1PXfQ1EGyT
8186Please respect copyright.PENANAVPwTU3cev2
“Njih Mbak,” kataku sambil tersenyum dan cepat meletakkan moncong penisku di ambang pintu senggama Mbak Siti.
8186Please respect copyright.PENANAvrKQz9EqzF
8186Please respect copyright.PENANAQEAME1sAmv
Liang senggama Mbak Siti masih lumayan basah, sehingga aku tak menemui kesulitan untuk membenamkan batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini.
8186Please respect copyright.PENANAypacbFJCxY
8186Please respect copyright.PENANArWViKB4mto
“Mmmm…gak nyangka kowe iki kepenak tenan, Yad…” bisik Mbak Siti sambil merengkuh leherku ke dalam dekapannya.
8186Please respect copyright.PENANAfoudmCClXv
8186Please respect copyright.PENANAZ1eNDWCUpk
Persetubuhan kedua pun terjadi di dalam kamar Mbak Siti. Tentu dalam waktu yang berlangsung lebih lama daripada persetubuhan sebelumnya.
8186Please respect copyright.PENANAHKkTb649Ix
8186Please respect copyright.PENANAkE9Az3wIei
Setelah persetubuhan kedua itu selesai, Mbak Siti malah ketagihan dan ingin disetubuhi lagi untuk yang ketiga kalinya. Tapi anaknya yang masih kecil itu terbangun dan menangis. Sehingga terpaksa ia membatalkan niatnya dan cepat memangku anaknya sambil memberi isyarat padaku agar cepat meninggalkan kamarnya.
8186Please respect copyright.PENANAbw2Wxycnby
8186Please respect copyright.PENANAVGRT9z0zDo
Aku pun bergegas meninggalkan kamar Mbak Siti, kembali ke dalam kamarku.
8186Please respect copyright.PENANA4wY9aQupXO
8186Please respect copyright.PENANAzJZWpYwSF6
Ternyata Dicky sudah datang dan menyambutku dengan sindiran, “Asyik banget ya temanku ini…”
8186Please respect copyright.PENANAkAhtIDE8xN
8186Please respect copyright.PENANAcJS69iSZ7p
“Apanya yang asyik?” tanyaku dengan perasaan kuatir juga.
8186Please respect copyright.PENANAGKG0jLBvgm
8186Please respect copyright.PENANAU9gq1hC26Y
“Berapa ronde barusan sama Mbak Siti? Lama banget. Aku aja pulang sejam yang lalu, kamu udah enak-enakan ngegenjot Mbak Siti kan?”
8186Please respect copyright.PENANA1IvFE1xwSZ
8186Please respect copyright.PENANAKtzulewduK
Aku kaget. Benar-benar kaget. Tapi berusaha menghindari tuduhannya, “Enak aja. Siapa yang genjot dia?”
8186Please respect copyright.PENANAGfltte4944
8186Please respect copyright.PENANAgg2cOAMVAi
“Heheheee…aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, Yad…jadi orang itu harus jujur, mengakui semua perbuatan yang telah dilakukan.”
8186Please respect copyright.PENANAEJaGJ3DBqD
8186Please respect copyright.PENANA8y6sMGZOdU
Aku menghempaskan diri ke atas tempat tidurku dengan perasaan tak menentu.
8186Please respect copyright.PENANAJQyp9r8DuJ
8186Please respect copyright.PENANA46LcgyPjOs
“Pokoknya aku harus dikasih jatah. Kalau tidak….tau sendiri….kubikin heboh aja sekalian,” kata Dicky sambil menyeringai.
8186Please respect copyright.PENANAVztrAQB5o9
8186Please respect copyright.PENANAFWQC0v3By3
Jujur, aku takut sekali mendengar ancaman teman sekamarku itu. Bukan takut berkelahi dengannya, tapi takut ia benar-benar menyebarkan berita tentang skandalku dengan Mbak Siti tadi.
8186Please respect copyright.PENANASLXSWmfVkr
8186Please respect copyright.PENANAHlg3NeFD44
Lalu aku berusaha melunakkan hati Dicky. Kataku, “Santai aja Dick. Besok aku akan bujuk dia agar kamu bisa diajak join. Oke?”
8186Please respect copyright.PENANAIg7pyC85KZ
8186Please respect copyright.PENANAIvJeOV6yX5
“Bener nih?”
8186Please respect copyright.PENANA98e6lJPZS4
8186Please respect copyright.PENANA7DAT1AV58f
“Ya bener lah. Kapan aku pernah ingkar janji sama kamu?”
8186Please respect copyright.PENANA9JDPhR0DNW
8186Please respect copyright.PENANATXNb5k4jb4
Sikap Dicky kontan berubah. Jadi lunak kembali.
8186Please respect copyright.PENANAxg2DO7UVwk
8186Please respect copyright.PENANAHczowgcIQm
Aku pun lalu merundingkan rencanaku itu dengannya. Rencana untuk memasukkan Dicky di “waiting list” besok.
8186Please respect copyright.PENANA0nLqzCQHku
8186Please respect copyright.PENANAcCFfGpnSqR
Tapi malam itu aku jadi sulit memejamkan mataku. Karena aku tahu bahwa rencanaku itu bukan hal yang mudah dilaksanakan. Bagaimana kalau Mbak Siti menolak? Kalau Mbak Siti menolak, tentu aku tak bisa memaksanya.
8186Please respect copyright.PENANAjyvMhZwaDB
8186Please respect copyright.PENANAAcDB6GLWLI
Tapi biarlah, apa yang mau terjadi, terjadilah. Yang penting aku harus mengutarakan semuanya ini kepada Mbak Siti. Soal baik-buruknya tanggapan dia nanti, bagaimana nanti saja.
8186Please respect copyright.PENANA0Na0DwOPcv
8186Please respect copyright.PENANAj7dlLsxRMV
Esok paginya, kebetulan Dicky, Emmy dan Yuanita sudah pada berangkat kuliah. Sehingga aku punya kesempatan untuk menghampiri Mbak Siti yang sedang menyuapi anaknya di depan.
8186Please respect copyright.PENANAlsCXxudCZx
8186Please respect copyright.PENANABpb3n9KRtx
“Mbak…” kataku setengah berbisik, “Ada yang gawat…”
8186Please respect copyright.PENANA2VNBUvDNgg
8186Please respect copyright.PENANA1e9qFimdNw
“Apanya yang gawat?”
8186Please respect copyright.PENANA2rC9mksUYe
8186Please respect copyright.PENANAyM2MVicDcP
“Kemarin rupanya Dicky nngintip kita. Dia tau semuanya.”
8186Please respect copyright.PENANAlXAbbTFvZB
8186Please respect copyright.PENANAIRzc4DHHqZ
“Ah masa?!” Mbak Siti tersentak kaget.
8186Please respect copyright.PENANAaUNFsc9DVP
8186Please respect copyright.PENANAcz8Vs9lvxp
“Iya Mbak. Dia malah ngancam kalau gak adil mau nyebarin berita tentang kita.”
8186Please respect copyright.PENANACJUG9MLLUq
8186Please respect copyright.PENANAdZ33P1NW32
“Gak adil gimana?”
8186Please respect copyright.PENANASde3R7a5Jw
8186Please respect copyright.PENANAKbL3wctGmh
“Di…dia minta jatah yang sama seperti yang Mbak kasih ke saya.”
8186Please respect copyright.PENANAwHxL54oaRS
8186Please respect copyright.PENANAXIt40eZS18
Mbak Siti menatapku. Lalu tampak seperti berpikir. Dan akhirnya ia berkata, “Ya udah…nanti aku mau nitipin si dede dulu di rumah mbakku di Pengok, biar semuanya bisa berjalan santai, jangan diganggu tangis si dede kayak tadi malam lagi.”
8186Please respect copyright.PENANA9tMjeYC800
8186Please respect copyright.PENANA8jqEG7ePVl
“Iya Mbak.”
8186Please respect copyright.PENANAim2FOAZDZU
8186Please respect copyright.PENANAGtc9coXIor
“Yang penting mengko sing ati-ati, jangan sampe Nita dan Emmy weruh. Masuk ke kamarku seorang-seorang wae. Yakinkan dulu nek Emmy karo Nita wis turu.”
8186Please respect copyright.PENANAgwVo8dHN20
8186Please respect copyright.PENANA9NmSbdLqOa
“Njih Mbak,” sahutku sambil melingkarkan lenganku di pinggang Mbak Siti, lalu mencium pipinya.
8186Please respect copyright.PENANAs9XKO28ZCq
8186Please respect copyright.PENANA854ee1AXG8
“Iiih…sabarlah…nanti malem kan arep tak ke’i…” kata Mbak Siti sambil tersenyum.
8186Please respect copyright.PENANAeFGOkdfZGP
8186Please respect copyright.PENANAYHoAouzKVX
“Itu kan tanda pamit aja, saya mau ke kampus Mbak. Pareeeeng…”
8186Please respect copyright.PENANA6ZOpvn8zzL
8186Please respect copyright.PENANAqMIz237YpF
“Monggo…” sahut Mbak Siti sambil menutupkan kembali pintu depan rumahnya.
8186Please respect copyright.PENANAW49oyw2SU9
8186Please respect copyright.PENANAHJMb85R23k
8186Please respect copyright.PENANAhNhikD2PvA
Sorenya kucegat Dicky di jalan yang biasa dilaluinya kalau pulang atau pergi kuliah. Maklum pada saat itu kami belum punya handphone, karena perangkat komunikasi itu belum populer di Indonesia. Baru orang-orang trertentu saja yang sudah memilikinya.
8186Please respect copyright.PENANAqiTkjvZgHz
8186Please respect copyright.PENANAUx8ryk8obj
Supaya tidak kesal menunggu Dicky lewat, aku nongkrong di warung gudeg langgananku.
8186Please respect copyright.PENANAZeVS38XIDN
8186Please respect copyright.PENANAPMBlNZxgTe
Dan ketika Dicky sudah kelihatan, aku mencegatnya, “Dick…ada kabar baik…”
8186Please respect copyright.PENANA9yw8RzG8sq
8186Please respect copyright.PENANAB3rKiKKvC8
“Hah?! Gimana?” Dicky tampak kaget lalu wajahnya mendadak ceria.
8186Please respect copyright.PENANAPRlyFa8ovT
8186Please respect copyright.PENANAhdT0x1Pfkd
Setengah berbisik aku berkata padanya di depan warung gudeg itu, “Dia udah mau.”
8186Please respect copyright.PENANALAfP0Lt1Rz
8186Please respect copyright.PENANA8QVPn0MZKy
“Asyiiiik !” wajah Dicky semakin ceria.
8186Please respect copyright.PENANAwtgFiW1ZLQ
8186Please respect copyright.PENANAHMu6FiSMfC
” Dia sampai mau nitipin anaknya di kakaknya yang di Pengok Kidul itu. Mungkin dia pengen ladeni kita sebebas mungkin. Tapi kita harus atur gimana baiknya nanti. ”
8186Please respect copyright.PENANAeChtFu6wD4
8186Please respect copyright.PENANA28FCBF0oNM
“Ikutin kayak di bokep aja.”
8186Please respect copyright.PENANAJVvGlZSREF
8186Please respect copyright.PENANAZQ5z6GiDOX
“Threesome?”
8186Please respect copyright.PENANAHnOwBzSNCX
8186Please respect copyright.PENANAIAdiLcYZA6
“Iya. Pasti dia juga seneng digituin.”
8186Please respect copyright.PENANAZOQMBislvn
8186Please respect copyright.PENANAuwLoQtiROx
“Iya, tapi jangan kasar-kasar, biar dia gak kapok sama kita.”
8186Please respect copyright.PENANAgpTG52HwIg
8186Please respect copyright.PENANAQauZAGisKL
“Ya iyalah. Pelan-pelan aja. Kalau perlu kita cumbu dulu dia sampai mateng.”
8186Please respect copyright.PENANA7Q60Qqaujg
8186Please respect copyright.PENANAbRej4kuMRe
“Hahahaha…mateng….emangnya rebus pisang?”
8186Please respect copyright.PENANAC3xyqTOEhm
8186Please respect copyright.PENANAhVAM6lSXEc
Setelah berada di dalam kamar, kami lanjutkan rundingan tentang apa yang akan kami lakukan nanti malam. Tentu saja rundingan ini kami lakukan secaran bisik-bisik, agar tiada orang lain yang bisa mendengarnya.
8186Please respect copyright.PENANAH2dVaFSa4e
8186Please respect copyright.PENANARwLNpHpWzd
8186Please respect copyright.PENANAjAEVp59b7J
Ketika malam tiba, aku dan Dicky resah, tak sabar menunggu sampai kamar Yuanita dan Emmy sunyi sebagai pertanda bahwa mereka sudah tidur.
8186Please respect copyright.PENANAZpwwcR7YB3
8186Please respect copyright.PENANAY3gn9TwHer
Sampai pada suatu saat, aku melangkah mengendap-endap tanpa alas kaki, supaya tidak menimbulkan suara, menuju pintu kamar Mbak Siti. Pintu itu tidak terkunci. Aku pun membukanya perlahan. Mbak Siti menyambutku, sambil berkata setengah berbisik, “Ayo masuk. Mereka udah tidur ya?”
8186Please respect copyright.PENANAwyn6uq4ypC
8186Please respect copyright.PENANAWYXR4XHwB3
“Njih Mbak,” sahutku sambil melangkah masuk ke dalam kamar ibu kosku.
8186Please respect copyright.PENANA55R2eQeslR
8186Please respect copyright.PENANAYSpVNJKTTl
Setelah berada di dalam kamar, aku langsung menyergap pinggang Mbak Siti, sambil melumat bibirnya. Tapi cuma itu yang kulakukan, karena aku masih menunggu Dicky bergerak dari kamar kami. Tadi sudah direncanakan bersama Dicky, bahwa kalau aku tidak kembali dalam dua menit, berarti keadaan sudah aman dan ia sudah boleh masuk ke dalam kamar Mbak Siti.
8186Please respect copyright.PENANAik3cbfqInJ
8186Please respect copyright.PENANAhHjBewSish
Tak lama kemudian pintu kamar Mbak Siti terbuka perlahan.
8186Please respect copyright.PENANApeNjeodL4i
8186Please respect copyright.PENANA5JpfHBcPnJ
“Sttt…ayo masuk Dick,” kataku setengah berbisik.
8186Please respect copyright.PENANARRBW0afxgo
8186Please respect copyright.PENANA8oeLkeWwWG
Dicky pun masuk ke dalam kamar Mbak Siti yang saat itu hanya diterangi cahaya lampu 5 watt.
8186Please respect copyright.PENANAeLzb1aHLHF
8186Please respect copyright.PENANAiAz57vrNq9
Setelah Dicky masuk, Mbak Siti menutupkan kembali pintu kamarnya, lalu mendorong kunci slot tanpa menimbulkan suara.
8186Please respect copyright.PENANAefnOgxwghx
8186Please respect copyright.PENANAE7ta3NTzro
Mbak Siti pun menarik pergelangan tangan DIcky sambil berkata perlahan, “Jangan bersuara keras-keras ya. Jangan sampai kedua temanmu itu terbangun.”
8186Please respect copyright.PENANA1usgZGhw4E
8186Please respect copyright.PENANAGpRtYrSSAX
Dicky mengangguk sambil tersenyum-senyum. Lalu duduk di kursi depan meja rias Mbak Siti.
8186Please respect copyright.PENANAtqDtfvrT9D
8186Please respect copyright.PENANANnI62JjWsp
Pada saat itulah Mbak Siti menghampiriku, “Mau siapa dulu?”
8186Please respect copyright.PENANAY43GLvWVte
8186Please respect copyright.PENANAQifcmbuqoq
“Dicky aja dulu Mbak,” sahutku. Ini berdasarkan pertimbangan bahwa ukuran penis Dicky biasa-biasa saja. Kalau aku yang duluan “maju” bisa longgar nanti pada waktu Dicky maju di kesempatan berikutnya.
8186Please respect copyright.PENANANlqSCOxWKX
8186Please respect copyright.PENANAhrjKWIc5An
Mbak Siti tersenyum dan mencubit pipiku dengan mesra. Lalu menghampiri Dicky dan meraih tangannya ke arah tempat tidurnya, sambil berkata, “Kamu ini gak usah ngancam-ngancam segala, Dick. Kalau kepengen ya ngomong aja baek-baek.”
8186Please respect copyright.PENANAN3zFVgntgS
8186Please respect copyright.PENANAT2h8FvL2q9
“Hehehe…maafin saya Mbak….soalnya saya ngiri juga lihat Yadi dikasih…” sahut Dicky sambil cengar-cengir.
8186Please respect copyright.PENANAe2DS6vRNhG
8186Please respect copyright.PENANAF1Onu2IURD
Mbak Siti cuma tersenyum. Namun tangannya mulai menyelinap ke balik celana training Dicky, lalu terdengar suaranya perlahan, “Weleh-weleh….udah ngaceng gini….”
8186Please respect copyright.PENANA26AGxvP2z0
8186Please respect copyright.PENANADf1SPjb7Ba
Mendengar ucapan Mbak Siti itu, aku jadi ingin ketawa, tapi kututup mulutku sendiri, jangan sampai kedengaran suara tawa ke luar kamar.
8186Please respect copyright.PENANAx89kVroE2Q
8186Please respect copyright.PENANALFR7jnMmm0
“Ya udah, buka disik katok karo kelambimu,” kata Mbak Siti sambil naik ke atas tempat tidurnya. Di situ ia melepaskan daster batiknya, disusul dengan behanya. Kemudian juga celana dalamnya. Setelah telanjang bulat, ia menelentang sambil tersenyum-senyum padaku.
8186Please respect copyright.PENANAyIKMAOz6Fy
8186Please respect copyright.PENANA6MYnOFb1ct
Sementara itu Dicky pun sudah menanggalkan seluruh pakaiannya. Lalu merayap ke arah Mbak Siti yang sudah menunggunya di atas tempat tidur.
8186Please respect copyright.PENANAxQkcsoyoFm
8186Please respect copyright.PENANAtfg3giPBB1
Ini adalah tontonan yang mengasyikkan bagiku. Maka aku pun duduk di pinggiran tempat tidur. Memperhatikan Dicky yang sudah mulai menciumi betis Mbak Siti, lalu naik ke atas…naik terus sampai ke pangkal paha ibu kosku itu.
8186Please respect copyright.PENANA6QxLRFo7u0
8186Please respect copyright.PENANAK2FtQpCBZK
Dan ketika Dicky mulai asyik menjilati kemaluan Mbak Siti, aku pun mulai campur tangan. Kukulum pentil payudara Mbak Siti yang sebelah kanan, sementara tanganku mulai meremas-remas payudara kirinya.
8186Please respect copyright.PENANA4HqAGZ2X1K
8186Please respect copyright.PENANAF4ZUqA4I6X
Tampaknya Mbak Siti senang diperlalukan seperti itu. Dan tangan kanannya membelai rambutku, sementara tangan kirinya membelai rambut Dicky yang sedang asyik menjilati kemaluan ibu kosku itu.
8186Please respect copyright.PENANAPgiXFekOTs
8186Please respect copyright.PENANAvPKvQ1PdVN
Namun ketika Dicky mulai naik ke atas perut Mbak Siti, aku berniat menjauh. Tapi Mbak Siti menarik tanganku, sambil memegangi ritsleting celana jeansku. Aku pun mengerti apa yang diinginkannya. Bahwa aku harus menyembulkan penisku, karena saat itu aku masih mengenakan celana jeans, baju kaus dan celana dalam. Maka kulepaskan celana jeans dan celana dalamku, kemudian duduk di dekat pinggang Mbak Siti yang sudah mulai dientot oleh Dicky. Rupanya Mbak Siti ingin memegang batang kemaluanku pada saat liang kemaluannya sedang dipompa oleh tombak kejantanan Dicky.
8186Please respect copyright.PENANAuxgcBb0yq8
8186Please respect copyright.PENANArIL4cmFPgf
Batang kemaluanku bukan cuma dipegangnya, tapi juga diremas-remasnya dengan lembut, sehingga tentu saja jadi tambah tegang dibuatnya. Tapi aku tak mau menjamah payudara Mbak Siti lagi, karena sudah terhimpit oleh dada Dicky. Yang bisa kulakukan hanya meremas-remas pinggulnya pada saat Mbak Siti makin binal meremas-remas batang kemaluanku, dengan remasan yang terasa seperti gemas.
8186Please respect copyright.PENANATKdgcI2zpL
8186Please respect copyright.PENANAKOBM8tzUfT
Tadinya kupikir DIcky akan sangat lama menyetubuhi ibu kos kami itu. Tapi ternyata Dicky terlalu bernafsu dan tak mampu mengontrol dirinya. Sehingga hanya belasan menit ia mengentot Mbak Siti, lalu mencabut batang kemaluannya lalu menyemprot-nyemprotkan air maninya di atas perut Mbak Siti, sambil mendengus seperti kerbau disembelih.
8186Please respect copyright.PENANA0owZJBLmE8
8186Please respect copyright.PENANA504Fi4ZYjA
“Yadi…tolong ambilin handuk kecil di kamar mandi,” kata Mbak Siti sambil meringis-ringis. Mungkin ia kecewa pada potensi Dicky yang tidak seberapa.
8186Please respect copyright.PENANA8z6XuB4jRx
8186Please respect copyright.PENANAqZDLLT1d9x
Aku pun bergegas menuju kamar mandi pribadi Mbak Siti. Mengambil handuk kecil yang terlipat rapi di samping bak washtafel, lalu kembali ke tempat tidur Mbak Siti dan menyerahkan handuk itu padanya.
8186Please respect copyright.PENANAyymGrTItNJ
8186Please respect copyright.PENANA5gWJhvTiRQ
Mbak Siti duduk sambil mengelap air mani Dicky dari perutnya. Lalu menelentang lagi sambil menarik pergelangan tanganku. Ia juga meraih batang kemaluanku dan menempelkan ke ambang pintu vaginanya.
8186Please respect copyright.PENANAhTZARqZqMz
8186Please respect copyright.PENANA0zjjACjvyq
Pada waktu aku berhasil membenamkan batang kemaluanku ke liang surgawi Mbak Siti, kulihat Dicky melangkah tertunduk ke dalam kamar mandi. Dan Mbak Siti membisiki telingaku, “Koncomu itu…nafsune thok sing gede. Maene malah kayak ayam…durung opo-opo wis ngeces.” (temanmu itu nafsunya aja yang gede. Maennya malah kayak ayam, belum apa-apa sudah keluar air liurnya)
8186Please respect copyright.PENANA14m938ii4Y
8186Please respect copyright.PENANAG6grrum3iN
Ucapan Mbak Siti itu menggelikan. Tapi aku cuma tersenyum. Tak berani tertawa. Takut suaraku terlalu keras dan terdengar sampai ke kamar dua cewek itu.
8186Please respect copyright.PENANAr2SwtYCG5F
8186Please respect copyright.PENANAeNgv7wfpTQ
Mendingan menikmati gesekan antara liang senggama Mbak Siti dengan batang kemaluanku ini.
8186Please respect copyright.PENANAbnafHPDVF8
8186Please respect copyright.PENANA0bpo4Hzc2K
8186Please respect copyright.PENANAhLE3o0aQY1
Kok ngelamun, Mas? Di sini restorannya?” tegur Nur membuyarkan terawangan masa laluku di Yogya yang penuh dengan kenangan manis. Padahal taksi yang kucarter sudah parkir di depan restoran langgananku.
8186Please respect copyright.PENANAYRF679Psdl
8186Please respect copyright.PENANAoM8PVKWKMN
“Oh iya….di sini semua jenis ikan tersedia lengkap, juga cumi, udang, kepiting, kerang dan semua yang berasal dari laut tersedia, tinggal pilih dan tentukan mau diapain,” kataku sambil turun dari taksi.
8186Please respect copyright.PENANAong0ZkQjUf
8186Please respect copyright.PENANAR3mv85P9n9
Baru saja aku dan Nur duduk di dalam restoran seafood cabang dari Jakarta itu, tiba-tiba hapeku berdering. Kukeluarkan hapeku. Ternyata Jaka yang nelepon : “Hallo Jaka ! Apa kabar?”
8186Please respect copyright.PENANAvIZQIZz4Bs
8186Please respect copyright.PENANAsWnxCHJRfn
“Duh kamu lagi di mana Yad? Kok bising gitu, suaramu aja gak jelas.”
8186Please respect copyright.PENANA6lzDKUzZDO
8186Please respect copyright.PENANAIgGcgAzkbb
“Sebentar, aku nyari posisi yang sepi dulu,” kataku sambil menepuk bahu Nur dan memberi isyarat agar pesan makanan yang disukainya. Lalu aku menjauh darinya, menjauh pula dari kebisingan.
8186Please respect copyright.PENANA4elFQwHDCU
8186Please respect copyright.PENANALAyXuhPMm5
“Nih di sini rada sepi,” kataku di depan mik hapeku, “aku lagi di Surabaya Jak.”
8186Please respect copyright.PENANADTltAd6gy0
8186Please respect copyright.PENANAiuMOF62jaA
“Ohya?! Belakangan kamu sering banget ke Surabaya. Ketemuan sama cewek Gresik itu ya?”
8186Please respect copyright.PENANA9vF8J2IBI6
8186Please respect copyright.PENANAZIp8FZmLao
“Hush. Aku kan buka kantor cabang di Surabaya. Ada apa nih, kedengarannya suaramu serius banget ?!”
8186Please respect copyright.PENANAOk99oryxSf
8186Please respect copyright.PENANAV3tQ7uIo4o
“Furry hamil, Yad.”
8186Please respect copyright.PENANATAfm4WU722
8186Please respect copyright.PENANAeOm6cFoTDE
“Wow ! Selamat deh. Semoga bayi dan ibunya sehat dan lahir dengan lancar.”
8186Please respect copyright.PENANA8gZIu8ECm8
8186Please respect copyright.PENANAUViX8F0WLe
“Ntar dulu…dia ngidamnya aneh.”
8186Please respect copyright.PENANA8z8BYRQXcr
8186Please respect copyright.PENANAuHkQx2bnBg
“Aneh gimana? Pengen makan sop belalai gajah?”
8186Please respect copyright.PENANAFFtmAlq81n
8186Please respect copyright.PENANAaEdc5wgMcf
“Dia pengen ML sama kamu Yad.”
8186Please respect copyright.PENANAUFqhjJCrh3
8186Please respect copyright.PENANAPcpJecuSEj
“Ohya?!” aku kaget mendengar ucapan sahabatku itu, ” Emang orang ngidam suka aneh-aneh. Bawaan bayi katanya.”
8186Please respect copyright.PENANAJqethG0dLx
8186Please respect copyright.PENANAW0TvPp71Jk
“Terus kapan pulang?”
8186Please respect copyright.PENANAu0rz98Chjt
8186Please respect copyright.PENANAEYu1lkLb0f
“Nanti malam ada meeting di Jakarta. Besok juga pulang.”
8186Please respect copyright.PENANAM6TWmVaRE4
8186Please respect copyright.PENANAN7rvRVZyTx
“Baguslah. Terus kapan bisa penuhi keinginan istriku itu?”
8186Please respect copyright.PENANAh8eHFlVSnk
8186Please respect copyright.PENANAnno1jttboD
“Hai…ini serius?”
8186Please respect copyright.PENANAQN0P0t7tEh
8186Please respect copyright.PENANA2CZPfucWfa
“Ya serius lah. Masa aku main-main dalam soal sepenting itu?”
8186Please respect copyright.PENANAwMWDToH4Qu
8186Please respect copyright.PENANAPGqlroGLDK
“Nanti kita bahas lagi kalau aku sudah pulang, ya.”
8186Please respect copyright.PENANAbr0iuQEQSy
8186Please respect copyright.PENANA9IdwW4BSBq
Setelah hubungan teleponku dengan Jaka ditutup, aku balik lagi ke kursi di samping kursi istri mudaku.
8186Please respect copyright.PENANA1p1e5InjSW
8186Please respect copyright.PENANAd0gHMzqZMa
Dan ingatanku masih dipengaruhi oleh masa laluku di Yogya, juga oleh telepon dari Jaka tadi. Aku memang seorang petualang. Wanita ngidam waktu sedang hamil muda, juga hal yang biasa bagiku. Tapi keinginan istri Jaka dalam ngidamnya itu, benar-benar hal baru bagiku.
8186Please respect copyright.PENANA9Jufvv2Y63
8186Please respect copyright.PENANAVa983YClYg
Namun itulah kejadian awalnya. Bahwa aku mulai mengenal sex lebih dari sepasang, yang lalu kukenal sebagai threesome MMF, yang terjadi pada saat aku masih berumur delapan belas tahun. Bahkan di kota gudeg itu pula aku mulai sering mendapatkan pengalaman baru. Tentunya bukan pengalaman bersama pelacur, perek dan sejenisnya. Karena sampai sekarang aku tak pernah menyentuh yang begituan. Hiii…jangan sampai !
8186Please respect copyright.PENANAPWbJRAa44x
Dua hari kemudian, ketika sedang berada di bandara Soekarno Hatta, aku menyempatkan diri menelpon Jaka di smoking area yang kebetulan cuma aku sendiri berada di dalamnya, sementara Nur kutinggalkan di ruang tunggu.
8186Please respect copyright.PENANAGTnps94Kvw
8186Please respect copyright.PENANAzj2BcdLf1V
“Harusnya sekarang aku sudah pulang. Tapi ada acara mendadak di Yogya, Jak. Jadi kalau memang Furry benar-benar seperti yang kamu ceritakan, bilangin sabar dulu gitu ya,” kataku mengawali pembicaraan di handphone dengan Jaka.
8186Please respect copyright.PENANAAoi8ORE7sN
8186Please respect copyright.PENANA3UW4HhPi1v
“Dalam rangka apa kamu di Yogya? Bisnis atau new female?”
8186Please respect copyright.PENANAbilNE7snDJ
8186Please respect copyright.PENANAeLtFEEzbrR
“Mau rapat untuk menyelenggarakan reuni.”
8186Please respect copyright.PENANAVt7RhJesq0
8186Please respect copyright.PENANAQTTV2x9HTS
“Reuni SMA kita? Kok aku gak dikasitau? Lagian kenapa rapatnya harus di Yogya?”
8186Please respect copyright.PENANAwCrCWmfz2h
8186Please respect copyright.PENANAq1FaRqtUDG
“Hahahaa…bukan reuni SMA kita Jak. Reuni teman-teman sefakultas dan seangkatan denganku di Yogya dulu.”
8186Please respect copyright.PENANAJZKcIqlp9w
8186Please respect copyright.PENANAZqdjvKkKi4
“Wah asyik dong. Bisa usul bikin acara swinger kayak reuni kita di Puncak dahulu.”
8186Please respect copyright.PENANAdXARN8YCIC
8186Please respect copyright.PENANA9UUomMhpJz
“Gak tau tuh. Soalnya teman-teman kuliahku dahulu pada alim-alim. Aku sendiri yang tergolong nakal saat itu.”
8186Please respect copyright.PENANA2FuyroO3Ce
8186Please respect copyright.PENANAnEywdtftay
“Gitu ya? Eeeeh…Yad……nih ngomong sama Furry, jelasin aja apa adanya. Jangan sampai bayinya ngeces nanti.”
8186Please respect copyright.PENANA6DDwFoYkaV
8186Please respect copyright.PENANAnW7MR0jx7W
“Mana Furry?”
8186Please respect copyright.PENANANCKvgf7uVw
8186Please respect copyright.PENANA04vQ4ZrzB5
Lalu terdengar suara Furry, “Hallo…sekarang lagi di mana Bang?”
8186Please respect copyright.PENANALsg1HsAf95
8186Please respect copyright.PENANAvFxXp2D9ek
“Udah di Jakarta,” sahutku, “tapi sebentar lagi mau terbang ke Yogya. Jadi…acara kita dipending dulu beberapa hari ya.”
8186Please respect copyright.PENANAB49GA6Ove0
8186Please respect copyright.PENANA5u6FXhzsrn
“Mmmmm…..”
8186Please respect copyright.PENANAIzCC4c2WIK
8186Please respect copyright.PENANAOw3Eh4lMTE
“Emang betul apa yang Jaka bilang, bahwa kamu lagi ngidam? Dan ngidamnya…..”
8186Please respect copyright.PENANAG7hheJoKgG
8186Please respect copyright.PENANADVfr0nOLNz
“Ngidamnya pengen digauli sama Bang Yadi !”
8186Please respect copyright.PENANA4Lzyv4PzIK
8186Please respect copyright.PENANAwcqYFgx0fg
“Hahahaaa…ya udah…gampang soal itu sih. Tunggu aja sampai aku pulang dari Yogya nanti ya.”
8186Please respect copyright.PENANAvb0sY6P9TM
8186Please respect copyright.PENANAYu5dd7Z9Qu
“Jangan kelamaan Bang. Ntar keburu basi…”
8186Please respect copyright.PENANALbVZFaC9fw
8186Please respect copyright.PENANAxp74pdVqO3
“Apanya yang basi?”
8186Please respect copyright.PENANAMJJ3vFacfw
8186Please respect copyright.PENANAbrDP2G2Ukk
“Hihihihi…Bang Jaka menggodaku nih…dari tadi ketawa-ketawa terus.”
8186Please respect copyright.PENANAdhlEAvVCW0
8186Please respect copyright.PENANAT3kpqYsuRU
“Oke deh. Nanti kita sambung lagi ya. Aku harus segera cek in…”
8186Please respect copyright.PENANALdvrsFGYPL
8186Please respect copyright.PENANAsEpxQh8hT5
“Iya Bang. Semoga penerbangannya lancar yaaa…”
8186Please respect copyright.PENANAaw4H8LmmYx
8186Please respect copyright.PENANALVzIGjPBtB
8186Please respect copyright.PENANA06P9zyUC9t
Dalam penerbangan menuju Yogya, Nur ketiduran di sampingku. Sementara aku memandang ke luar jendela bundar pesawat. Tapi pikiranku tidak memperhatikan gundukan-gundukan awan yang membosankan itu. Aku kembali lagi menerawang masa silamku di kota yang sedang kutuju. Yogya yang penuh dengan kenangan indah.
8186Please respect copyright.PENANAj2hg7aqlL0
8186Please respect copyright.PENANAlPKatNhxYw
Tentang Dicky yang cuma semalam sempat menyalurkan nafsu seksnya kepada Mbak Siti. Esoknya ada interlokal dari Balikpapan (sekali lagi, saat itu kami belum punya handphone, jadi komunikasi cuma dilakukan lewat telepon rumah kos, yang dipasangi alat untuk koin pula, kalau mau nelepon ke luar kota ya harus pergi ke wartel….tidak semudah dan semurah sekarang). Ternyata interlokal itu mengirim berita duka, berita tentang meninggalnya ayah Dicky. Dan meminta Dicky secepatnya pulang ke Balikpapan.
8186Please respect copyright.PENANAhnSkGVE3J9
8186Please respect copyright.PENANAMLrzRWpDqt
Dicky langsung pulang pada hari itu juga. Sehingga malamnya aku jadi kesepian. Ditambah lagi dengan pulangnya Pak Banu, yang membuatku mati kutu, sementara pacarku nun jauh di Jakarta sana.
8186Please respect copyright.PENANAAM5EGYVsO6
8186Please respect copyright.PENANAmNzrnWuIE6
Dan malam pertama ditinggalkan Dicky itu terasa sekali sepinya bagiku. Sepi yang mencekam, sambil membayangkan Mbak Siti yang pasti sedang kangen- kangenan dengan suaminya.
8186Please respect copyright.PENANAiH8jKrA1N6
8186Please respect copyright.PENANAvAaVWNRPGj
Maka malam itu aku hanya bisa nyetelin musik perlahan dari mini compoku (hihihi…pada masa itu punya mini compo juga sudah senang, tentu dianggap ndeso kalau untuk ukuran masa kini).
8186Please respect copyright.PENANA1zZoxwVh13
8186Please respect copyright.PENANALY8e11aasA
Esoknya aku bangun terlambat. Waktu mau mandi (satu-satunya kamar mandi untuk para penghuni kos), aku berpapasan dengan Yuanita (yang biasa kupanggil Yoan) yang baru keluar dari kamar mandi. Saat itu Yoan berlari-lari kecil dengan cuma membelitkan handuk kuning untuk menutupi tubuhnya yang p[utih bersih itu. Aku terlongong dibuatnya, karena saat itu Yoan menggiurkan sekali di mataku. Padahal sebelumnya aku tak pernah tertarik padanya. Karena aku sudah mendengar statusnya yang berbeda dengan Emmy. Usia Yoan pun lima tahun daripada Emmy. Sementara Emmy kira-kira sebaya denganku. Jadi pada saat itu Yoan sudah berusia 23 tahun, sementara aku baru 18 tahun.
8186Please respect copyright.PENANAwYke3SSzzF
8186Please respect copyright.PENANAxBBI3qFMHp
Menurut cerita yang pernah Emmy tuturkan, Yuanita itu sudah punya suami tapi belum punya anak. Suaminya mendapat tugas belajar di Jerman, sehingga atas persetujuan suaminya Yoan pun melanjutkan kuliahnya di Yogya ini.
8186Please respect copyright.PENANACtBt176xib
8186Please respect copyright.PENANAuaCcKw6nUa
Maka meski Yoan itu berperawakan dan berwajah menarik, aku cuek-cuek saja padanya. Rasanya gengsi juga kalau aku harus menggodanya, karena aku sendiri sudah punya pacar yang kurasa lebih cantik daripada Yoan.
8186Please respect copyright.PENANAPUEWvVXc3S
8186Please respect copyright.PENANAWHrMlaLMeV
Tapi saat itu, ketika aku sudah berada di dalam kamar mandi, pemandangan sepintas tadi terlihat-lihat terus di pelupuk mataku. Tentang tubuh Yoan yang tidak tertutupi handuk kuningnya, begitu menggiurkan !
8186Please respect copyright.PENANAYrQvUtGCi2
8186Please respect copyright.PENANAuvmwQix75x
Sampai selesai mandi, pikiranku tertuju ke arah situ terus. Ke arah sesuatu yang menggiurkan tadi.
8186Please respect copyright.PENANAzqNoXTaA9Z
8186Please respect copyright.PENANA6Dlu8VDLrv
Dan kebetulan pada waktu mau makan siang di ruang yang biasa digunakan untuk ruang makan anak-anak kos, Yoan pun tampak sudah duduk di depan meja makan kami.
8186Please respect copyright.PENANARocLcJg3Xx
8186Please respect copyright.PENANAFNXbtfS9Ee
“Kok sepi gini ya?” cetusku sambil mengambil piringku, lalu mengisinya dengan nasi yang sudah disediakan di bakul stainless.
8186Please respect copyright.PENANA2dFgtvAVXO
8186Please respect copyright.PENANAq7eXrmDK5S
“Iya,” sahut Yoan, “Emmy kuliah, Mbak Siti pergi sama suaminya entah ke mana.”
8186Please respect copyright.PENANAcm3xBfCjgj
8186Please respect copyright.PENANAA6QWaueQMe
“Yoan kuliah sore?”
8186Please respect copyright.PENANAg7fzKXsFeM
8186Please respect copyright.PENANAKcne2kAUp3
“Nggak,” Yoan menggeleng, “Hari ini gak ada kuliah.”
8186Please respect copyright.PENANAdkVTIqqmnb
8186Please respect copyright.PENANAVb2LBJf2P0
“Sama. Aku juga gakda kuliah.”
8186Please respect copyright.PENANAO32xECsGgB
8186Please respect copyright.PENANAND7EWsJqDP
Lalu kami sama-sama makan siang. Rumah kos Mbak Siti memang bukan cuma menyediakan kamar, tapi juga menyediakan makan dan mencuci pakaian. Jadi kami yang kos di rumah Mbak Siti tak usah gentayangan nyari tempat makan lagi. Pakaian pun selalu dicucikan oleh Mbok Darmi (pembantu Mbak Siti) yang datang tiap pagi dan pulang sorenya. Makanan kami pun dimasakkan oleh Mbok Darmi itu.
8186Please respect copyright.PENANAAuuckQOmgF
8186Please respect copyright.PENANArCPQL5BJSH
Sejak aku tinggal di rumah kos Mbak Siti, baru sekali itulah aku ngobrol berkepanjangan dengan Yuanita yang suka kupanggil Yoan itu. Biasanya aku cuek-cuek saja padanya, padahal kelihatannya Yoan ingin akrab denganku, sering melemparkan senyum manisnya padaku, tapi cuma kutanggapi dengan senyum lagi saja. Tidak mengajaknya ngobrol berlama-lama seperti saat itu.
8186Please respect copyright.PENANAuT24y8xPBA
8186Please respect copyright.PENANA0TBZkVBpYv
“Tugas belajar suami Yoan di Jerman berapa lama?”
8186Please respect copyright.PENANALcLVtUviWw
8186Please respect copyright.PENANA9ojvvwGsgp
“Antara empat sampai lima tahun.”
8186Please respect copyright.PENANAb8RzLKULPN
8186Please respect copyright.PENANArcIIKyvKi3
“Wow…selama ini belum pernah pulang ke Indonesia?”
8186Please respect copyright.PENANAMONxcRcZKM
8186Please respect copyright.PENANAyXGknN3Eel
“Belum. Paling juga nanti pas libur musim dingin.”
8186Please respect copyright.PENANAOySu3l83qw
8186Please respect copyright.PENANAqH5YViJZED
“Emang gak kangen sama suami?”
8186Please respect copyright.PENANAJSJsIA7ICm
8186Please respect copyright.PENANAMmtyfOJ5yp
“Yah…kangen juga mau diapain? Kalau tugas belajarnya cuma di Jakarta sih sebulan sekali juga bisa pulang.”
8186Please respect copyright.PENANAsP6uIuEbdm
8186Please respect copyright.PENANASqqC0KKQkX
Aku terdiam. Lalu entah kenapa, seperti ada magnet yang menyebabkanku ingin memegang tangan Yoan yang terletak di atas meja. Yoan tampak kaget dan heran. Tapi ia biarkan saja kupegang tangannya. Cuma bertanya, “Ada apa Yad? Kamu kok lain dari biasanya?”
8186Please respect copyright.PENANAyQmdrVJU05
8186Please respect copyright.PENANA9jsLhC5Ajy
“Ajarin aku dong.”
8186Please respect copyright.PENANAWlQ5WRnNDI
8186Please respect copyright.PENANASfxcerOlyc
“Heh? Ajarin apa? Aku kuliah aja baru semester tiga.”
8186Please respect copyright.PENANAKc79DYNQ7r
8186Please respect copyright.PENANA9Hs4G7ZgfY
“Ajarin maen.”
8186Please respect copyright.PENANAu7wqjWbjVh
8186Please respect copyright.PENANAQfhSKmJLAD
“Maen apa? Kamu kan jago maen basketball. Masa minta diajarin sama aku?”
8186Please respect copyright.PENANAZz9q6BRqaW
8186Please respect copyright.PENANApgXKYQWKVY
“Ajarin…hehehe…jangan marah ya…mau gak ajarin aku di…di atas ranjang?”
8186Please respect copyright.PENANAxJoYnXhPGJ
8186Please respect copyright.PENANAnSuIXdslqU
“Hihihihi ! Gila kamu ! Hihihii!” Yuanita malah mengetawakanku. Tapi feelingku tak pernah meleset. Buktinya ia membiarkan tangannya tetap kupegang erat-erat. Tak meronta sedikit pun.
8186Please respect copyright.PENANAqoWRJoW5oD
8186Please respect copyright.PENANAY0wWcS1pz9
“Aku serius, Yoan. Aku pengen diajarin…”
8186Please respect copyright.PENANADuS1erTpTZ
8186Please respect copyright.PENANADU6y9jfoeM
” Emang kamu gak pernah nyobain?” Yoan menatapku dengan sorot serius. Dan sikapnya terasa berubah, seperti sikap seroang cewek kepada kekasihnya.
8186Please respect copyright.PENANAq2ANx5DUdr
8186Please respect copyright.PENANAb7MkaKPsIF
“Belum,” aku menggeleng. Jelas ini suatu kebohongan. Tapi saat itu aku sedang berakting sebagai seorang cowok yang masih awam dalam soal seks. Dan aku yakin Yoan sudah terpancing.
8186Please respect copyright.PENANAwrpToxkBRk
8186Please respect copyright.PENANATjqJILAHVd
“Ajak pacarmu dong.”
8186Please respect copyright.PENANAOAEw5ZSfgr
8186Please respect copyright.PENANAW6KewJGFb5
“Pacarku jauh, di Jakarta sana.”
8186Please respect copyright.PENANAQoDyyI04DE
8186Please respect copyright.PENANAHJdRrnf6yD
Yoan menengok ke kanan kirinya. Lalu berkata perlahan, “Kalau Emmy atau Mbak Siti datang gimana? Pasti heboh kan?”
8186Please respect copyright.PENANAuxM40MOdlt
8186Please respect copyright.PENANATg2iZwLjFQ
“Di kamarku aja yuk. Kan aku sekarang tidur sendirian, sampai Dicky pulang lagi.”
8186Please respect copyright.PENANASlQ3pZ91kE
8186Please respect copyright.PENANAri9HMDTSDJ
“Takut ah,” kata Yoan dengan tangannya tetap berada dalam genggamanku.
8186Please respect copyright.PENANAT3rRB2ldLe
8186Please respect copyright.PENANAvH2bp5SBHN
“Takut apa?” tanyaku sambil berdiri, lalu melangkah ke belakang kursinya. Dan melingkarkan lenganku ke lehernya.
8186Please respect copyright.PENANAfZ5l1B3aKZ
8186Please respect copyright.PENANAuQ8McPZFdk
“Takut ketahuan,” kata Yoan tanpa menepiskan lenganku yang sedang melingkari lehernya dari belakang.
8186Please respect copyright.PENANAa8sfxzTAlF
8186Please respect copyright.PENANAj4DYSYt1Z1
“Emmy biasanya kalau kuliah sampai sore kan? Kadang jam delapan malam baru pulang.”
8186Please respect copyright.PENANAdTMAREKA28
8186Please respect copyright.PENANAhQ2Mvy0e0F
Yoan tak menjawab. Mungkin sedang mempertimbangkan keinginanku. Sementara tanganku mulai merayap ke balik daster bagian dadanya, woow….kebetulan banget. Ia sedang tak mengenakan bra. Sehingga tanganku berhasil menyentuh payudaranya yang kenyal dan hangat.
8186Please respect copyright.PENANAojO6xA09SD
8186Please respect copyright.PENANAl0ue34QaSr
Dan Yoan diam saja. Membiarkan tanganku mengelus payudaranya dengan hati-hati. Lalu kurasakan hawa yang semakin hangat dari tubuh teman kosku itu. Dan aku teringat kata orang-orang yang sudah berpengalaman, bahwa menghangatnya tubuh seorang perempuan pada waktu disentuh pria, berarti birahinya sudah terbangkitkan.
8186Please respect copyright.PENANAr0QZfH3nZt
8186Please respect copyright.PENANAD56ZlNYPf8
“Ya udah…kamu ke kamarmu dulu gih,” kata Yoan dengan suara yang hampir tak terdengar.
8186Please respect copyright.PENANA2iWnH1W8e3
8186Please respect copyright.PENANACoHCOZ85sy
“Nanti Yoan menyusul kan?” tanyaku sambil menarik tanganku dari balik dasternya.
8186Please respect copyright.PENANAFs8waSG7FG
8186Please respect copyright.PENANAF0LckyZ0RJ
“Iya…aku harus ngatur dulu, supaya Emmy gak curiga kalau dia datang lebih cepat dari biasanya.”
8186Please respect copyright.PENANAlDlWgP5Rla
8186Please respect copyright.PENANATHoOIcgsDS
“Oke,” kataku sambil mengelus rambut Yoan sesaat, lalu melangkah menuju kamarku. Dengan perasaan gembira sekali. Ya, barangkali faktor keberuntungan selalu mendampingiku dalam soal cewek. Kalau aku sudah menginginkan seorang cewek, tak pernah ada yang menolak. Tapi tentu saja aku mempertimbangkannya terlebih dahulu, apakah cewek itu sepadan denganku atau tidak. Kalau cewek itu terasa kelewat tinggi “levelnya”, aku pun tak pernah mencoba mendapatkannya (kecuali kalau ia datang sendiri, seperti adik Joseph yang sekarang sudah jadi salah seorang istriku).
8186Please respect copyright.PENANAkGPJjXuQqG
8186Please respect copyright.PENANA6Sh8QD6p7k
Beberapa menit aku menunggu Yoan di dalam kamarku. Kemudian ia datang dengan membawa gaun bersih yang biasanya dipakai untuk bepergian, sambil menjinjing sepatu pula. Kunci kamarnya pun dibawa dan diletakkan di atas meja kecil dekat tempat tidurku.
8186Please respect copyright.PENANApN0BhO0beh
8186Please respect copyright.PENANA2xE7Yn4RrM
Sebelum sempat aku bertanya dalam heranku, Yoan berkata, “Ini untuk persiapan aja. Kalau Emmy tiba-tiba datang, aku akan bersikap seperti sedang keluar. Lalu dengan gaun dan sepatu itu aku seolah-olah baru pulang dari mana gitu…”
8186Please respect copyright.PENANAaTgFzh1c6j
8186Please respect copyright.PENANAiaoNQkSM63
“Yayaya…aku ngerti,” kataku sambil menguncikan pintu kamarku. Biasanya kalau ada Dicky, aku suka mencabut anak kuncinya setelah pintu itu kukuncikan dari dalam. Supaya Dicky bisa membukanya dengan kunci cadangan. Memang baik kamarku maupun kamar Yoan, disediakan dua anak kunci. Masing-masing memegang sebuah anak kunci.
8186Please respect copyright.PENANA8IpB1GZrtB
8186Please respect copyright.PENANANRBz6t5OfZ
Setelah menguncikan pintu kamarku, tanpa mencabut anak kuncinya, aku menghampiri Yoan yang sikapnya jauh berbeda daripada sebelumnya. Ia langsung memelukku sambil berkata setengah berbisik, “Kamu pandai banget memancingku…memancing hasratku yang sudah terlalu lama tidak dipuasi oleh suamiku.”
8186Please respect copyright.PENANAjDBnCQAV2u
8186Please respect copyright.PENANAHr3DJFcY9c
“Hehehe…tujuanku kan ingin diajarin…” kataku dengan sikap pura-pura masih awam dalam soal seks.
8186Please respect copyright.PENANAXHdFXu9x3G
8186Please respect copyright.PENANATuxh19ZJlu
Tiba-tiba Yoan mencium bibirku, terasa hangat dan mesra ciumannya itu. Lalu ia membisiki telingaku, “Aku gak percaya kalau kamu sama sekali belum punya pengalaman. Bilang aja terus-terang, pengen nyobain aku kan?”
8186Please respect copyright.PENANAno4GZpIEtF
8186Please respect copyright.PENANA6ZCofqziHx
Aku terperangah dan merasa bersalah. Lalu kujawab dengan suara setengah berbisik juga, “Iya…aku…aku gak punya kata-kata yang ngepas. Takut Yoan tersinggung. Makanya bilang ajarin aja…”
8186Please respect copyright.PENANAhwvlWbJY40
8186Please respect copyright.PENANAnoBDGHnE1K
Ucapan itu kususul dengan menyingkapkan daster Yoan setinggi mungkin, lalu melepaskannya lewat kepalanya. Sehingga Yoan tinggal mengenakan celana dalam saja, karena sejak tadi pun aku sudah tahu bahwa ia tak mengenakan bra.
8186Please respect copyright.PENANA2CjHjgxlPc
8186Please respect copyright.PENANAEXosv51XgD
“Yoan…duuuh…tubuhmu indah sekali….” kataku sambil meraih pinggangnya ke dalam pelukanku.
8186Please respect copyright.PENANAFrmj8IOu8I
8186Please respect copyright.PENANAQDY61YnB39
“Tapi sejak kapan kamu mikir pengen sama aku?” tanya Yoan disusul dengan kecupannya lagi di bibirku.
8186Please respect copyright.PENANASsvZ8YERbu
8186Please respect copyright.PENANAWZ2XfJaGby
“Mau dijawab secara jujur?”
8186Please respect copyright.PENANAOLrZu2FZaQ
8186Please respect copyright.PENANANhajXTsprX
“Ya iyalah. Kamu kan biasanya juga cuek gitu. Tapi hari ini mendadak berubah. Kenapa?”
8186Please respect copyright.PENANAN8AbFIlRQ5
8186Please respect copyright.PENANAlQSFZxrlBY
“Sejak melihatmu, aku langsung tertarik. Tapi kudengar kamu kan sudah punya suami. Makanya kutahan-tahan aja ketertarikanku ini di dalam hati,” kataku, lagi-lagi berbohong. Padahal sebenarnya aku tergiur olehnya sejak melihatnya keluar dari kamar mandi tadi, dengan tubuh cuma ditutupi oleh sehelai handuk yang dibelitkan.
8186Please respect copyright.PENANA0lKeHaJNZ0
8186Please respect copyright.PENANAskENEvA1O6
“Masa sih?” cetus Yoan yang tampak mempercayai ucapanku, “Sebenarnya perasaanku juga sama. Aku sudah merasa suka sama kamu sejak pertama melihatmu di rumah kos ini. Tapi aku merasa harus mempertahankan diri, karena aku sudah punya suami. Dan hari ini pertahananku runtuh, Yad…”
8186Please respect copyright.PENANApjjlzD2Egz
8186Please respect copyright.PENANAVUrtvFZwR7
Yoan melanjutkan pengakuannya dengan menarik ritsleting celana jeansku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan ia terperangah. Menatapku dengan sorot heran, “Gak salah nih…punyamu gede banget…”
8186Please respect copyright.PENANAKu0hHALbwe
8186Please respect copyright.PENANAHFOIi4wbmD
“Gak apa-apa kan? Sebentar lagi yang kamu pegang ini akan menjadi milikmu,” kataku yang mulai lancar membahasakan “kamu” padanya. Padahal biasanya tak pernah pakai istilah itu, mengingat usianya beberapa tahun lebih tua dariku.
8186Please respect copyright.PENANAUeIbmrwRHN
8186Please respect copyright.PENANA1YoNAq7ISR
Yoan tersenyum manis. Lalu menepuk celana dalam yang masih menutupi bagian terpenting bagiku itu sambil berkata, “Ini juga sebentar lagi akan menjadi milikmu.”
8186Please respect copyright.PENANAmUvZrpuFWa
8186Please respect copyright.PENANA8pPdOIL7vP
Tanpa ragu lagi kusergap Yoan ke dalam pelukan hangatku. Kuciumi bibirnya sepuas hati, lalu menelentangkannya di atas tempat tidurku, lalu kulepaskan baju kaus dan celana jeansku, tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuhku.
8186Please respect copyright.PENANA97xz9aOOWc
8186Please respect copyright.PENANALIQjpz7pbA
Tadinya aku mau menerkam dan menggumuli Yoan di atas tempat tidurku. Tapi Yoan mengangkat telapak tangannya sambil berkata perlahan, “Bedmu bunyi-bunyi tuh…”
8186Please respect copyright.PENANAeAQ1c6DRxi
8186Please respect copyright.PENANAwqFmxlgFmf
Yoan menggerak-gerakkan badannya sambil memberi isyarat padaku agar mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh bedku. Memang ada bunyi yang lumayan mengganggu, “Krekeeeet…krekeeeet…krekeeeet…”
8186Please respect copyright.PENANAo2uLV0Qeej
8186Please respect copyright.PENANApZz976FDiq
Yoan pun turun dari tempat tidurku sambil berkata perlahan, “Turunin aja kasurnya yok. Biar jangan heboh.”
8186Please respect copyright.PENANAudRiDj3w0s
8186Please respect copyright.PENANApSjgVvPzZP
Aku mengangguk. Lalu berusaha menarik kasur tebal dari atas tempat tidurku. Yoan pun membantuku, berusaha menarik kasurku dari sisi yang lain.
8186Please respect copyright.PENANAn8TAot1fNp
8186Please respect copyright.PENANAgaDruo9iQi
“Iiih…kasurmu kok beda Yad? Tebal dan berat sekali,” kata Yoan setelah berhasil menggeletakkan kasurku di lantai.
8186Please respect copyright.PENANAfbOkHyPwsP
8186Please respect copyright.PENANAUtTBnv9kf3
“Emang banyak yang beda di kamarku ini,” sahutku, “kasurnya diganti…terus beli sofa itu juga. Di kamarmu gak ada sofanya kan?”
8186Please respect copyright.PENANAuOAAeNuzyG
8186Please respect copyright.PENANAe4mVF8SdY6
“Iya…iya…berarti kamu pakai modal lagi ya?” ucap Yoan sambil menghamparkan kain seprai di atas kasurku sampai rapi. Bantal-bantalku juga diletakkan di atas kasur yang sudah terhampar di lantai itu.
8186Please respect copyright.PENANAp48SeHp2hI
8186Please respect copyright.PENANAZbDA4teRsb
Setelah meletakkan kedua bantal itu di bagian pinggir kasurku, Yoan menarik pergelangan tanganku kuat-kuat, sehingga aku terhempas ke atas dadanya. “Sekarang mau lompat-lompatan juga takkan menimbulkan suara yang bisa mencurigakan orang di luar,” kata Yoan disusul dengan lumatan mesranya di bibirku.
8186Please respect copyright.PENANAEybRwpekui
8186Please respect copyright.PENANABFF2wtKnQ1
Kusambut lumatan itu dengan belaian lembut di rambutnya. Lalu terdengar bisikannya, “Yad…punyamu kegedean…kalau vegyku gak dijilatin dulu pasti sakit…”
8186Please respect copyright.PENANAszFAu6mbZt
8186Please respect copyright.PENANAKieIbB0C05
“Iya,” sahutku, “Santai aja….nanti memekmu kujilati sampai basah kuyup, sayang…”
8186Please respect copyright.PENANAJ76u8tHXh8
8186Please respect copyright.PENANA3KSqteyPdh
Itulah pertama kalinya aku menyebut “sayang” kepada Yoana yang 5 tahun lebih tua dariku.
8186Please respect copyright.PENANAgzVmulrDyV
8186Please respect copyright.PENANAcs0SRUgoea
“Mmm…ucapan sayang barusan, bikin dadaku berdenyut, honey…” cetus Yoan tetap dengan volume suara terkontrol, agar jangan terdengar ke luar kamar, meski belum terdengar suara orang di luar kamarku.
8186Please respect copyright.PENANAi703ctvbvo
8186Please respect copyright.PENANAW3mVJCV0b8
Dan aku mulai asyik mencelucupi leher Yoan yang hangat, lalu turun ke puting payudara kirinya, sementara tanganku meremas-remas payudara kanannya. Yoan menyambutnya dengan belaian lembut di rambutku.
8186Please respect copyright.PENANAk75tFvuYig
8186Please respect copyright.PENANAxXRhstDpdv
Dan mulutku melorot ke bawah…ke bawah terus sampai berhadapan dengan celana dalam yang sedang kutarik ke bawah, sehingga kemaluan Yoan mulai tampak jelas di depan mataku. Setelah melepaskan celana dalam Yoan, aku langsung menciumi kemaluan yang tercukur bersih itu.
8186Please respect copyright.PENANA4Y8v39aOOQ
8186Please respect copyright.PENANAcFwCqKDizr
Yoan pun menyambutnya dengan merenggangkan kedua belah pahanya, sambil membelai rambutku dengan lembutnya. Sehingga aku makin bersemangat untuk menjilati celah kemaluannya yang mulai membasah…dan menjilati kelentitnya secara intensif….sehingga ia mulai menggeliat dan mengejang-ngejang. Tapi tak terlontar suara nyata dari mulut Yoan, hanya terdengar desah nafasnya yang tersendat-sendat. Pasti ia sengaja mengontrolnya, agar jangan terdengar suara “aneh” ke luar kamar. Meski belum terdengar suara langkah ataupun suara manusia di luar kamarku.
8186Please respect copyright.PENANAkHsCXTZAp4
8186Please respect copyright.PENANAvZ7fNyv2Zr
Meski sedang asyik menjilati memek plontos itu, kedua tanganku masih bisa kurayapkan ke atas, sampai menyentuh kedua pentil buah dada Yoan. Lalu kumainkan pentil payudara Yoan itu dengan jemariku, terkadang meremasnya dengan nafsu birahi yang semakin menggila.
8186Please respect copyright.PENANAqVihOuVbvf
8186Please respect copyright.PENANA0ohznBZnqr
Sampai akhirnya terasa kemaluan Yoan sudah basah kuyup oleh air liurku, mungkin bercampur dengan lendir nafsu Yoan.
8186Please respect copyright.PENANArY7JePaM9l
8186Please respect copyright.PENANAaJaMPrc77R
Cepat kulepaskan celana dalamku dan cepat pula aku merayap ke atas perut Yoan sambil memegang batang kemaluanku yang sudah sangat ngaceng ini.
8186Please respect copyright.PENANA0BfGb2e1K4
8186Please respect copyright.PENANAGJXOmBEk2Z
Yoan pun menyambutku. Memegangi leher penisku, lalu mencolek-colekkan moncongnya ke celah kewanitaannya yang sudah basah itu. Mungkin ia sedang mencari-cari letaknya yang pas, supaya tidak meleset pada waktu penisku didesakkan nanti.
8186Please respect copyright.PENANAntdjQCHG4W
8186Please respect copyright.PENANA5okMCNB9vh
Lalu ia memberi isyarat agar aku mulai beraksi. Maka kudesakkan batang kemaluanku dengan dorongan yang cukup kuat, sehingga terasa kepalanya mulai membenam ke dalam liang kemaluan Yoan yang sudah cukup basah dan licin itu.
8186Please respect copyright.PENANAI2A6fQAAdQ
8186Please respect copyright.PENANAjG9QFXrWeb
Yoan merangkul leherku sambil berbisik, “Iya…udah masuk sedikit Yad…dorong terus…ooooh….punyamu gede gini sih…hhhhhh….”
8186Please respect copyright.PENANAZLRhhA6BnE
8186Please respect copyright.PENANAaAC4aDZ7GA
“Sakit?” bisikku sambil mulai mengayun batang kemaluanku perlahan-lahan dulu.
8186Please respect copyright.PENANAmFnmQkVb3B
8186Please respect copyright.PENANAq6g5tuCZuh
“Gak…malah enak banget, sayang. Emwuaaaaah….” ucap Yoan diakhiri dengan ciuman mesra di bibirku.
8186Please respect copyright.PENANAaBceE9I8D7
8186Please respect copyright.PENANAsj7V07zXAs
Setiap kali kudorong penisku, aku berusaha agar semakin dalam membenam di dalam liang senggama Yoan. Bahkan selanjutnya, setiap kali aku mendorongnya, terasa moncong penisku sudah mentok, menyundul dasar liang senggama Yoan.
8186Please respect copyright.PENANANYyEhbHNjJ
8186Please respect copyright.PENANAGbCaigEny2
Tampaknya Yoan sangat menghayati persetubuhan ini. Ketika batang kemaluanku makin mantap mengentot liang senggamanya, ia terus-terusan mengajakku berciuman dengan hangatnya.
8186Please respect copyright.PENANAYJQOQTrqBJ
Rasanya persetubuhan dengan Yoan ini bukan cuma pelampiasan nafsu semata. Karena di tengah kenikmatan yang tengah kurasakan ini, terselip sentuhan-sentuhan romantis, yang membuatku berdesir-desir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. Gerakan batang kemaluanku juga tidak terlalu cepat, karena Yoan memintaku perlahan saja mengentotnya. “Biar aku bisa menghayati semuanya ini dengan sepenuh perasaan,” katanya.
8186Please respect copyright.PENANAizNl9O45KA
8186Please respect copyright.PENANA6R5IGWn1i3
Dan ketika aku sedang asyik meremas-remas sepasang payudaranya yang tak terlalu besar tapi indah bentuknya, juga kulakukan dengan penuh kelembutan. Sehingga Yoan tampak benar-benar meresapi indahnya persenggamaan kami siang itu.
8186Please respect copyright.PENANA2OvNlcMzdQ
8186Please respect copyright.PENANATBxwunJL3v
Namun pada suatu saat Yoan membisiki telingaku, “Nah sekarang silakan percepat gerakannya, karena aku sudah….sudah mau…mau datang….aaaaaa….aaaaaaahhhh”
8186Please respect copyright.PENANAlrqRPpyPSP
8186Please respect copyright.PENANA9aTPgh0kl2
Yoan menggeliat-geliat seperti seekor belut dilempar ke darat. Lalu ia mengejang, tepat pada saat aku sedang mempercepat gerakan penisku di dalam liang senggamanya.
8186Please respect copyright.PENANAMwMxnoUsO7
8186Please respect copyright.PENANAvW1X142nix
Saat itu aku memang sudah punya pengalaman, meski belum banyak, tapi sedikitnya aku sudah tahu bagaimana cara memperlakukan perempuan yang sedang kusetubuhi di saat sedang mencapai orgasmenya. Ketika liang senggamanya terasa berkedut-kedut, kudorong batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai terasa menyundul dasar liang kewanitaannya. Kutancap penisku tanpa ditarik lagi, sambil meremas payudaranya, sementara Yoan lagi-lagi melumat bibirku dengan pelukan yang terasa ketat sekali.
8186Please respect copyright.PENANAUy5HUChYf4
8186Please respect copyright.PENANAANAA9E3PSJ
Setelah ciumannya terlepas, ia berkata setengah berbisik lagi, “Ooooh…….makasih Yad…enak sekali….tapi nanti jangan dilepasin di dalam ya….kalau mau, lepasin di mulutku aja….”
8186Please respect copyright.PENANALCzHVa1UNf
8186Please respect copyright.PENANAGOieW03m2C
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu kuayun lagi batang kemaluanku yang masih sepenuhnya tegang ini.
8186Please respect copyright.PENANAWoTRe4u85L
8186Please respect copyright.PENANAfux1Avpp6i
Mengingat sikonnya kurang aman, ada perasaan takut Emmy atau Mbak Siti tahu, maka kupercepat ayunan batang kemaluanku, tanpa dikontrol lagi. Maju-mundur-maju-mundur….dan pada suatu saat kucabut batang kemaluanku dari dalam liang kewanitaan Yoan, lalu cepat aku bergerak ke dekat mulut Yoan sambil mengocok-ngocok penisku. Dengan trampilnya Yoan menarik batang kemaluanku ke dalam mulutnya. Dan terasa ia menydotnya kuat-kuat, membuatku menyeringai sambil menembak-nembakkan air maniku.
8186Please respect copyright.PENANAqXgrmwTEup
8186Please respect copyright.PENANA7hQRjhZNjR
Tanpa kelihatan jijik sedikit pun Yoan menelan spermaku sampai habis, tak disisakan setetespun!
8186Please respect copyright.PENANALZ1nVlUERs
8186Please respect copyright.PENANARqHxiPXHYf
Oh, ini benar-benar suatu persetubuhan yang mengesankan. Membuatku nikmat bercampur perasaan terharu.
8186Please respect copyright.PENANA61CiT7er7v
8186Please respect copyright.PENANAGRH87sxHyA
AKu pernah membaca di sebuah rubrik seks, bahwa perempuan yang menelan air mani lelaki, niscaya lelaki itu takkan melupakannya sampai kapan pun.
8186Please respect copyright.PENANAsy53fNrSDg
8186Please respect copyright.PENANAmFqFwCOTFo
“Yoan…rasanya hatiku sudah menjadi milikmu sekarang,” kataklu disusul dengan ciuman di kedua belah pipinya.
8186Please respect copyright.PENANAMeYwQJKbhB
8186Please respect copyright.PENANAoo5mGFMvrk
Yoan tersenyum manis sambil mengusap-usap rambutrku yang tergerai ke dahiku.
8186Please respect copyright.PENANAjTCf8MfEPK
8186Please respect copyright.PENANAlF3UbIIWRT
“Yang kutakutkan, kita jadi ketagihan, lalu lupa diri dan lama-lama ketahuan oleh Emmy atau Mbak Siti.
8186Please respect copyright.PENANAUuMQePUpdk
8186Please respect copyright.PENANAR2H2YXeZ3E
“Lain kali kalau lagi sama-sama kepengen, kita ketemuan di losmen saja. Gimana?” tanyaku.
8186Please respect copyright.PENANALIyJ3xu9EI
8186Please respect copyright.PENANAAabb39uvpp
“Iya, bagusan begitu,” sahut Yoan.
8186Please respect copyright.PENANAJXp02vN4ac
8186Please respect copyright.PENANA11HKEInRDg
“Sebelum kos di sini, aku tinggal di sebuah losmen di Gowongan Kidul. Gimana kalau di sana?”
8186Please respect copyright.PENANAdI2HJGSrsi
8186Please respect copyright.PENANAJs7vPeaBRb
“Jangan di tengah kota gitu. Carinya yang agak di luar kota. Dari Demangan ke timur lagi. Kan banyak hotel kecil di sana, gak usah di hotel yang mewah-mewah, biar duit kita jangan dikuras.”
8186Please respect copyright.PENANAy0B8fzLGWH
8186Please respect copyright.PENANAtPSrSpzd62
“Santai aja…kalau cuma untuk hotel, aku masih mampu kok,” kataku bernada meyakinkan. Memang sejak aku tinggal di Yogya, aku mulai menjalankan bisnis yang orangtuaku pun tidak mengetahuinya (takut kiriman duitnya dikurangi…xixixiii). Karena itu di lingkungan mahasiswa seangkatanku, aku lah yang selalu tak pernah kekurangan duit. Bahkan teman-temanku sering pinjam uang padaku jika kiriman dari orang tua mereka terlambat.
8186Please respect copyright.PENANAPmBNfykm3o
8186Please respect copyright.PENANAsvWBKARrBh
8186Please respect copyright.PENANAvMCLuroTda
Ketika pesawat sudah landing di Bandara Adisucipto, aku merasa seolah mulai menginjak kampung halamanku yang kedua. Betapa tidak, aku merasa di Yogya terlalu banyak kenangan indah yang tak mungkin kulupakan. Kenangan indah yang masih tergambar jelas di pelupuk mata batinku. Serasa baru terjadi kemaren. Dan wajah-wajah cantik menghiasi terawanganku. Wajah-wajah yang pasti sudah jadi milik orang lain kini.
8186Please respect copyright.PENANAdWW5vLDfuG
8186Please respect copyright.PENANADw2HWOPeLd
Meski tempat rapat itu di sebuah hotel yang tak jauh dari bandara, aku dan Nur memakai taksi untuk mencapai hotel itu.
8186Please respect copyright.PENANAiKSCNbRzCX
“Mas pasti banyak kenangan di kota ini ya,” kata Nur sambil memegang tanganku.
8186Please respect copyright.PENANATYefruT3eV
8186Please respect copyright.PENANAFEbeIrHPII
“Mmm…yah…hampir semua orang yang pernah kuliah di kota ini, pasti punya kenangan masing-masing,” sahutku agak memproteksi diriku sendiri.
8186Please respect copyright.PENANALIsIalhNQ5
8186Please respect copyright.PENANAIBDuhj3rof
Tapi sekian tahun Mas tinggal di Yogya, pasti ada sosok yang tak bisa Mas lupakan sampai sekarang kan?” suara Nur bernada cemburu.
8186Please respect copyright.PENANAOyFkjELHgq
8186Please respect copyright.PENANAFDgIdU8I2l
“Hahahaa…tentu aja ada. Bahkan sampai makanan kesukaanku selama berada di kota ini, seperti rujak tahu, bakmoy, tongseng, sate telur muda dan sebagainya, masih kuingat semua. Kucing kepunyaan ibu kos aja masih kuingat, namanya Yoyo. Apalagi orang-orang yang pernah dekat denganku di kota ini, tentu takkan kulupakan begitu saja. Tapi untuk apa diingat-ingat lagi? Mereka sudah pada jadi istri orang. Lagian sudah bertahun-tahun aku meninggalkan kota ini. Mereka pun pasti sudah melupakan aku. Nah…kita sudah sampai nih.”
8186Please respect copyright.PENANASmICl3igEW
8186Please respect copyright.PENANABkBpoeGsUy
Taksi yang membawaku dari bandara telah tiba di depan hotel yang kutuju. Di hotel inilah aku akan ketemuan dengan kelompok kecil almamaterku, yang jumlahnya hanya 12 orang. Kami akan mengadakan rapat, untuk mempersiapkan reuni dengan seluruh teman-teman seangkatanku nanti.
8186Please respect copyright.PENANAB82VAKvk7A
8186Please respect copyright.PENANAkaPktYukc9
Ketika aku dan Nur baru turun dari taksi, tampak Surono menghampiriku sambil tertawa lebar. “Yadi ! Hahahaaa…akhirnya sampeyan datang juga !” Surono memelukku dengan hangatnya, sebagai sahabat lama yang bertahun-tahun tak berjumpa.
8186Please respect copyright.PENANA8AHKc83ZxO
8186Please respect copyright.PENANATldpJMtshl
“Kalau ada yang kasitau, pasti aku datang,” sahutku sambil menepuk bahu Surono.
8186Please respect copyright.PENANAeZnj3g1QI4
8186Please respect copyright.PENANAsTtAN2JbX2
“Iya, Bambang ngirim nomor handphonemu dua hari yang lalu, kebetulan sekali hari ini kita mau rapat persiapan reuni itu. Ini istrimu?”
8186Please respect copyright.PENANA7F0HRZGAeg
8186Please respect copyright.PENANAyPEbZxRh2i
“Iya,” aku mengangguk, “Kenalin dulu.”
8186Please respect copyright.PENANATmUKlYt5DD
8186Please respect copyright.PENANAupA1tZUHIW
Surono berjabatan tangan dengan Nur sambil menyebutkan namanya masing-masing.
8186Please respect copyright.PENANA6uSJiwNcA5
8186Please respect copyright.PENANAtDWd4UHfaL
Sopir taksi menurunkan koporku dan menunggu perintahku di dekat taksinya.
8186Please respect copyright.PENANALLzkkuNczg
8186Please respect copyright.PENANAWVmeogTyvj
“Kalau mau istirahat, silakan istirahat dulu,” kata Surono sambil membaca catatannya di secarik kertas, “Sampeyan dapat kamar nomor tigapuluh lima.”
8186Please respect copyright.PENANA7KxeFKWg1F
8186Please respect copyright.PENANAPVBwrED3A1
Lalu Surono menoleh ke eorang bellboy yang berdiri di belakangnya, sambil menyebutkan nomor kamar yang sudah disediakan untukku. Bellboy itu mengangguk sopan, lalu menghampiri sopir taksi dan dengan sigap menjinjing kopor besarku. Setelah membayar ongkos taksi, aku dan Nur mengikuti langkah bellboy itu, menuju kamar yang sudah dipesankan untuk aku dan Nur.
8186Please respect copyright.PENANAQJWO537zay
8186Please respect copyright.PENANAeSwimj5pVx
8186Please respect copyright.PENANApbWCFwmBTP
“Hotel ini antik banget ya Mas,” kata Nur setelah berada di dalam kamar 35, “Pintu-pintu, jendela-jendela dan furniturenya diukir semua. Pengerjaannya pasti lama banget.”
8186Please respect copyright.PENANARpFs6UHU7w
8186Please respect copyright.PENANA6clKiiMVXS
“Gak juga,” sahutku, “zaman sekarang segalanya tinggal pesan. Pemborongnya cuma tinggal pasang-pasangin doang.”
8186Please respect copyright.PENANAKdoMzYimPs
8186Please respect copyright.PENANANaZ0yuMoI4
“Iya juga sih. Kelihatannya pintu dan furniture ini ukiran Jepara, ya Mas.”
8186Please respect copyright.PENANAXLFLthmIyo
8186Please respect copyright.PENANAzul59t3DOi
“Mungkin,” aku melepaskan kaus kaki dan sepatuku, lalu menggantinya dengan sandal hotel, “Kalau mau mandi atau istirahat, silakan aja. Aku mau ngobrol dulu sama temanku tadi ya.”
8186Please respect copyright.PENANAUVlaTSWQKJ
8186Please respect copyright.PENANA6BFkVzm5Hl
“Iya Mas,” Nur mengangguk sambil melepaskan ikatan rambutnya.
8186Please respect copyright.PENANAOdRLJTYJP0
8186Please respect copyright.PENANAI2hRtXnSqR
Lalu aku melangkah ke luar kamar, menuju lobby, di mana kulihat Surono masih duduk sendirian di sofa yang terdekat dengan pintu masuk hotel itu.
8186Please respect copyright.PENANAxAmIkzS1sg
8186Please respect copyright.PENANALuNc6efDsa
“Acara utamanya di samping mempersiapkan reuni angkatan kita, apa lagi, Ron?” tanyaku.
8186Please respect copyright.PENANAFoMGq0tPcc
8186Please respect copyright.PENANArvmjZvGjL6
Surono, yang biasa kupanggil Rono, menyahut, “Rencananya sih ingin bikin yayasan.”
8186Please respect copyright.PENANAHvfkjgfLE6
8186Please respect copyright.PENANAgqKOSE2Wu5
“Yayasan yang bergerak di bidang apa?”
8186Please respect copyright.PENANAVTLTPnAciA
8186Please respect copyright.PENANA50CyFW3ocS
“Tergantung hasil keputusan bersama nanti. Bisa yayasan sosial dengan membentuk panti asuhan, bisa juga yayasan pendidikan.”
8186Please respect copyright.PENANAmP4IjeiAks
8186Please respect copyright.PENANA2gcRjHgHZ5
“Owh, bagus itu.”
8186Please respect copyright.PENANAZCTKFsrf0i
8186Please respect copyright.PENANAw4nWY9Ocdx
“Itu acara seriusnya. Kalau acara casualnya, sampeyan tentu punya ide-ide cemerlang. Kan sejak dulu juga pikiran sampeyan terkenal paling maju di antara teman-teman seangkatan kita.”
8186Please respect copyright.PENANAn9bggNRqXX
8186Please respect copyright.PENANAfdMd0rb9p0
“Waktu acara reuni SMAku dahulu, memang ada acara casualnya. Tapi aku gak tau apakah bisa dilaksanakan di sini atau tidak.”
8186Please respect copyright.PENANAJF4VERCjaH
8186Please respect copyright.PENANASqIRD7CUpD
“Acaranya gimana toh?”
8186Please respect copyright.PENANAhpTF6XeMMu
8186Please respect copyright.PENANAplvqoIH6tO
Aku pun lalu menceritakan pengalamanku waktu reuni di Puncak itu. Semuanya kujelaskan, termasuk soal swinger yang berlangsung lebih dari seminggu itu.
8186Please respect copyright.PENANAcRJrZL3JdB
8186Please respect copyright.PENANAgo9CyRd80H
“Wah…wah…itu acara hebat, Yad. Aku justru sering kepikiran ingin nyobain swinger,” kata Rono setengah berbisik, “Tapi kalau di acara kita nanti, mungkin harus diperhalus pelaksanaannya.”
8186Please respect copyright.PENANAhNiZFWU35U
8186Please respect copyright.PENANAZV4hI6kTQM
“Iya, aku juga berpikir kalau selama seminggu terus-terusan wife swap, malah terlalu padat acaranya. Malah lebih mengesankan kalau step by step. Kita kumpulkan aja teman-teman yang berminat. Menyampaikannya juga harus pilih-pilih. Kalau yang kolot-kolot pendiriannya, gak usah diajakin.”
8186Please respect copyright.PENANAMPcXXBfkVp
8186Please respect copyright.PENANA0pGPgusWip
“Terus, acaranya mau dibikin seperti apa?”
8186Please respect copyright.PENANAl3r313GgoC
8186Please respect copyright.PENANAwgFwRz2p32
“Kita kumpulkan aja member yang berminat. Lalu wife swapnya dilaksanakan setelah reuni kita selesai aja. Bikin acara bebas aja. Misalnya si A ingin wife swap dengan si B, lalu janjian di mana pelaksanaannya, gitu. Yang penting, swinger itu hanya dilakukan oleh kita-kita aja. Jangan menerima orang luar.”
8186Please respect copyright.PENANAGgfkialwTu
8186Please respect copyright.PENANAoAfPzTLQW6
“Dan yang paling penting, semua member harus punya surat bebas HIV-AIDS. Betul kan?”
8186Please respect copyright.PENANA7tPWUlBm55
8186Please respect copyright.PENANAxsz3LjRZko
“Iya Ron. Di kalangan mantan seangkatanku di SMA juga gitu. Jangan sampai ada penyakit menular di antara kita nanti.”
8186Please respect copyright.PENANAaNaPhbk2ri
8186Please respect copyright.PENANArT1v7cGzfM
Pembicaraan kami terhanti, karena seorang wanita muda hitam manis berperawakan montok menghampiri Rono.
8186Please respect copyright.PENANAnU6mwPlWMk
8186Please respect copyright.PENANAuCRbqcNicM
“Eeeh, ini istriku Yad. Belum kenal kan?” kata Rono sambil berdiri dan memegang punggung wanita montok bergaun hijau itu.
8186Please respect copyright.PENANA1732v2pnRa
8186Please respect copyright.PENANAf5s6EZh6U0
“Belum,” kataku sambil tersenyum dan mengulurkan tangan untuk berjabatan tangan dengan istri Rono itu.
8186Please respect copyright.PENANA7F4eoHpYvM
8186Please respect copyright.PENANAMhkjZXgfnH
“Yadi,” kataku memperkenalkan namaku.
8186Please respect copyright.PENANAu6RyR86nJk
8186Please respect copyright.PENANACZ2wJtOzIL
“Dini,” kata istri Rono memperkenalkan namanya.
8186Please respect copyright.PENANA5ggXk0fnBv
8186Please respect copyright.PENANAoRIMstmuZD
Kemudian wanita bernama Dini itu duduk di samping kanan suaminya, sementara aku duduk di samping kiri Rono.
8186Please respect copyright.PENANAl0gyk45X0D
8186Please respect copyright.PENANA1iaFIBEeO4
Kemudian mereka berbicara serius, membahas masalah catering untuk peserta rapat nanti malam. Setelah clear, istri Rono bangkit dan mengangguk sopan padaku sambil berkata, “Saya tinggal dulu ya Mas.”
8186Please respect copyright.PENANAu9WInxgLlu
8186Please respect copyright.PENANAhmXlPhbQrr
“Iya Mbak,” sahutku sambil membalas dengan anggukan sopan juga.
8186Please respect copyright.PENANAi5ARzFEQWc
8186Please respect copyright.PENANAtuWeIByLUe
Setelah istrinya pergi, Rono menepuk lututku, “Nah…itu istriku. Tidak secantik istrimu, tapi usianya sih mungkin sebaya.”
8186Please respect copyright.PENANAoz92n8XhbT
8186Please respect copyright.PENANAqAAndSvmKH
“Manis kok Ron.”
8186Please respect copyright.PENANAsTY0oIgnrE
8186Please respect copyright.PENANAXLJ9yxjObq
“Aku tidur di kamar tigapuluh tiga. Jadi berdampingan dengan kamar sampeyan.”
8186Please respect copyright.PENANA1biY7ImoKT
8186Please respect copyright.PENANAwXBP0CzSRk
“Alaaah…gak usah sampeyan-sampeyanan…dulu juga kita biasa pakai istilah kowe. Kenapa sekarang jadi sampeyan? Panjenengan aja sekalian. Hahahaaa…”
8186Please respect copyright.PENANAbJsMJOKCzd
8186Please respect copyright.PENANAVVlG1jRlHY
“Ya udah, aku mau total pake bahasa Indonesia aja ya.”
8186Please respect copyright.PENANAi4sWIkKimW
8186Please respect copyright.PENANAv8KOK4s9jb
“Ya iyalah. Biar lebih akrab, kalau pakai bahasa Jawa, di sini kan terdengar janggal kalau bahasanya gak halus. Sedangkan aku udah biasa pake bahasa Suroboyoan.”
8186Please respect copyright.PENANA5PsQBv4oXl
8186Please respect copyright.PENANArGnyzHgogt
“Hahahaaa…kalau di Yogya pake bahasa Suroboyoan, bisa kaget-kaget orang sini, Yad. Oke…aku tadi mau bicara serius malah jadi keputus.”
8186Please respect copyright.PENANAKwPuPqkebV
8186Please respect copyright.PENANABYNhlQ6fN1
“Oh, iya…tadi kamu kan bilang kamarmu berdampingan dengan kamarku. Terus ?”
8186Please respect copyright.PENANAWG88PmD62z
8186Please respect copyright.PENANAyzBcABWf5L
“Di antara kamarmu dengan kamarku ada pintu terkunci. Tapi kuncinya bisa kuminta ke pihak hotel ini.”
8186Please respect copyright.PENANAED8PTFo6ev
8186Please respect copyright.PENANAKuIdF7uWUR
“Terus?”
8186Please respect copyright.PENANA9ZUIrTHkMA
8186Please respect copyright.PENANAwYv9aA1a9X
Rono celingukan, seperti takut ada yang ikut mendengarkan. Lalu berbisik ke telingaku, “Nanti malam, sehabis rapat, kita wife swap…gimana? Aku penasaran banget lho, ingin nyobain swinger gitu.”
8186Please respect copyright.PENANAKoj1dA0SgW
8186Please respect copyright.PENANAw25RmjymHd
“Emangnya udah pernah membahas soal itu dengan istrimu?”
8186Please respect copyright.PENANA8L0vwZBXXD
8186Please respect copyright.PENANAnXs0J0a6pO
“Sering,” sahut Rono serius, “tapi kalau dengan orang yang belum kenal, takut ada penyakitnya, takut kena tipu juga lagi.”
8186Please respect copyright.PENANAsxNIn5aklU
8186Please respect copyright.PENANAJ6fy6T0Klx
Kutepuk lutut Rono sambil berkata, “Oke…hitung-hitung inreyen, nanti malam kita laksanakan. Jadi kamu tidur dengan istriku, aku tidur dengan istrimu.”
8186Please respect copyright.PENANAzuDiRMILgK
8186Please respect copyright.PENANApIJeMzor1C
“Beneran nih?” Rono menatapku dengan sorot ceria.
8186Please respect copyright.PENANADMsXN4V2iF
8186Please respect copyright.PENANA8P8nfCn1u4
“Bener lah. Tapi jujur aja…sebenarnya yang kubawa sekarang istri mudaku. Dia baru satu kali kuajak swinger dengan teman kuliahku waktu ngambil master degree di Canada dulu.”
8186Please respect copyright.PENANAYn7cClWEkc
8186Please respect copyright.PENANA7F2p2VThuQ
“Lantas reuni dengan teman-teman SMAmu….?”
8186Please respect copyright.PENANASyLCNR35sc
8186Please respect copyright.PENANAKZEcmMtlLi
“Itu dengan istri pertamaku. Nanti jangan bahas masalah ini dengan istri mudaku ya. Soalnya aku juga belum pernah bilang kalau istri pertamaku pernah diajak swinger dengan teman-teman seSMA dahulu.”
8186Please respect copyright.PENANAfMqpsQ3FUL
8186Please respect copyright.PENANALDHCn9ZNOb
“Iya…iya…dan teman-teman lain gak usah dikasihtau ya. Ini rahasia kita aja.”
8186Please respect copyright.PENANAuzoj1WHWBf
8186Please respect copyright.PENANADlK7kMAnxQ
“Sip !” kataku sambil mengacungkan jempolku
8186Please respect copyright.PENANAqtk7eDrRo8
8186Please respect copyright.PENANAvspMe8linH
8186Please respect copyright.PENANAXgoLjeX7E3
Ketika kembali ke kamar 35 itu, aku mulai membayangkan menggiurnya tubuh istri Rono yang montok itu. Kebayang kalau ia sudah kutelanjangi….kebayang semuanya !
8186Please respect copyright.PENANATNgLw3Xyci
Nanti malam setelah rapat selesai, ada acara istimewa, sayang,” kataku sambil melingkarkan lenganku di pinggang Nur.
8186Please respect copyright.PENANASmlukFWrqT
8186Please respect copyright.PENANAi8sZaHQ1qa
“Acara apa? Dansa-dansi?” tanya Nur dengan senyum manis.
8186Please respect copyright.PENANAPAlWDsOq8N
8186Please respect copyright.PENANAMFLl84XPbu
“Iya…dansa dansi di atas kasur. Hihihi…’
8186Please respect copyright.PENANApLMPSbTHgj
8186Please respect copyright.PENANA145Qt0h72B
“Maksud Mas?”
8186Please respect copyright.PENANA4hhmdipiI1
8186Please respect copyright.PENANAwdP7LRjWGn
“Temanku yang tadi sudah kenalan denganmu di depan itu ngajak wife swap dengan kita.”
8186Please respect copyright.PENANABDzGxgKoa4
8186Please respect copyright.PENANAQByYmsYP9m
“Hah? Sempet-sempetnya mikir ke situ sih? Katanya mau rapat.”
8186Please respect copyright.PENANAY4VO0207qn
8186Please respect copyright.PENANAbOX2qeZwmz
“Nantinya malah lebih banyak lagi temanku yang akan swinger dengan kita. Tapi untuk sekarang sih dengan Rono aja. Yang lainnya akan diatur kemudian. Gimana?”
8186Please respect copyright.PENANA0jl2BhcTgT
8186Please respect copyright.PENANAwc72iCZkwa
“Emangnya mau dilaksanain di mana?” Nur balik bertanya.
8186Please respect copyright.PENANAfELNtOXOlx
8186Please respect copyright.PENANAA3xERk6Piw
“Ya di sini. Kamar Rono di sebelah itu,” kataku sambil menunjuk ke pintu di antara kamar 35 dengan kamar 33, “Sekarang pintunya masih terkunci. Nanti malam akan dibuka. Jadi kamar ini dengan kamar di sebelah seolah menjadi suatu kesatuan.”
8186Please respect copyright.PENANAW7KEbVLKJi
8186Please respect copyright.PENANAXMwsTUqLji
“Terus…?”
8186Please respect copyright.PENANAbDkZHmQt5v
8186Please respect copyright.PENANA2gGCYAmqOo
“Nanti Rono tidur di sini, bersamamu. Aku akan tidur di kamar sebelah…”
8186Please respect copyright.PENANA1mYT0YR381
8186Please respect copyright.PENANAdYDnxuWMUX
“Dengan istri Mas Rono?”
8186Please respect copyright.PENANAjZSuP6mQi4
8186Please respect copyright.PENANAo9bdGvFLNY
“Begitulah…gimana?”
8186Please respect copyright.PENANAoCVawdm2TG
8186Please respect copyright.PENANA0M5A3tzcaF
“Terserah Mas aja. Tapi kebiasaan itu benar-benar takkan meretakkan hubungan kita di kemudian hari, Mas?”
8186Please respect copyright.PENANAi7hvmatz0e
8186Please respect copyright.PENANAvVrqjOUK2V
“Aku jamin hubungan kita malah akan semakin hangat. Yang penting kamu harus jujur. Nanti pulang dari Yogya ini, catat semua yang telah terjadi dengan Rono dengan sejujur-jujurnya, jangan ada yang disembunyikan ya.”
8186Please respect copyright.PENANAINJMwX2xMX
8186Please respect copyright.PENANA3BRuXFxhiw
Nur mengangguk perlahan. Entah apa yang sedang bermukim di hatinya.
8186Please respect copyright.PENANAil1d9AXfIA
8186Please respect copyright.PENANABV401XPJwn
“Jangan lupa, makin kamu berterus terang di dalam catatan pengakuanmu nanti, aku akan semakin cemburu. Dan dari cemburu itu aku seolah mendapat perangsang yang luar biasa mujarabnya, sayang. Makanya, kalau enak, katakan enak di dalam catatanmu nanti. Itu akan membuatku cemburu…”
8186Please respect copyright.PENANAH1Lg7lZgFV
8186Please respect copyright.PENANAmdzsDkWrmJ
“Iya Mas.”
8186Please respect copyright.PENANAY8uHhB0TQi
8186Please respect copyright.PENANAYNWHFe6Qip
“Kamu masih ingat kan, setelah pulang swinger dengan Anton, aku jadi rakus sekali kan?”
8186Please respect copyright.PENANAhG8WLUgXMT
8186Please respect copyright.PENANAlQIodkqdXF
“Iya, Mas terus-terusan ngajak begituan. Apalagi setelah membaca catatan pengakuanku…lebih edan lagi…”
8186Please respect copyright.PENANAP0NTYUYX3e
8186Please respect copyright.PENANAMrBe06WUfh
“Hihihihi…itulah manfaatnya…”
8186Please respect copyright.PENANAUaMYStLilX
8186Please respect copyright.PENANA9bHfQcBl1z
“Mas jadi bisa menyelam sambil minum air…”
8186Please respect copyright.PENANAjEb80Vq838
8186Please respect copyright.PENANAiptRJaDVlv
“Maksudnya?”
8186Please respect copyright.PENANA6YA3w1pxwe
8186Please respect copyright.PENANA5OLCHlTrMQ
“Mas bisa nyicipi istri Anton, sambil mendapat perangsang karena cemburu melihatku dengan teman Mas itu.”
8186Please respect copyright.PENANAf09wlAC5jz
8186Please respect copyright.PENANACNxBxTBjq3
“Hush…fokusnya bukan ke situ. Nanti kapan-kapan aku malah akan mengajakmu threesome, supaya kamu ngerti bahwa fokusnya adalah dirimu, sayang. Bukan fokus ke istri teman-temanku.”
8186Please respect copyright.PENANA40lUzimtqk
8186Please respect copyright.PENANAbSEBa1DxGh
8186Please respect copyright.PENANAcZZZYFsVeC
“Threesome?”
8186Please respect copyright.PENANAnJT3f9xby5
8186Please respect copyright.PENANA7APmg2qLyU
“Iya. Nanti aku akan mengundang salah seorang temanku yang sudah lama tergiur berat sama kamu. Masih ingat temanku yang ketemu di dokter anak, waktu kita mau ngobati Yona? Kan ada temanku yang bawa anaknya juga.”
8186Please respect copyright.PENANA3ijRV7Itdd
8186Please respect copyright.PENANA8OTo5mQ9Qn
“Ooo, yang namanya Jacki itu Mas?”
8186Please respect copyright.PENANACpYzuyfnGq
8186Please respect copyright.PENANAFan6oecKmD
“Jaka, bukan Jacki.”
8186Please respect copyright.PENANAmQj2o4yUyz
8186Please respect copyright.PENANAblniaDX5lA
“Ooo, iya Jaka….yang istrinya bernama…duh lupa lagi…”
8186Please respect copyright.PENANAluceQXJg92
8186Please respect copyright.PENANApPShOSMVFN
“Nama istrinya Furry. Dia kan sempet ngobrol sama kamu sambil menunggu nama anak kita dipanggil.”
8186Please respect copyright.PENANAA3IOg704i9
8186Please respect copyright.PENANAsyfiNN1kds
“Iya, iya…aku ingat.”
8186Please respect copyright.PENANAAY0WvdVe1U
8186Please respect copyright.PENANAlfeI8ddd2D
“Nah…pada waktu kamu ngobrol sama Furry itu, Jaka bisik-bisik ke telingaku, pengen ngajak swinger.”
8186Please respect copyright.PENANA8RwgLBJvqQ
8186Please respect copyright.PENANA89LSqBM610
“Terus?”
8186Please respect copyright.PENANApfKhR6BYZh
8186Please respect copyright.PENANAIOHkEmXE7G
“Saat itu aku gak mengiyakan, tapi menolak juga gak. Aku cuma bilang nantilah dulu. Butuh waktu untuk membuat suasananya ngepas.”
8186Please respect copyright.PENANArMcmCB8Ocn
8186Please respect copyright.PENANA0Bx0hAh3Rd
“O, jadi Mas mau ngajak Jaka itu wife swap?”
8186Please respect copyright.PENANAxick2pL4tC
8186Please respect copyright.PENANAxi1QmxxkPh
“Gak. Tadi kan udah kubilang, mau ngajak dia threesome.”
8186Please respect copyright.PENANAV4es60ObUk
8186Please respect copyright.PENANAAr32t5vBe0
“Jadi?”
8186Please respect copyright.PENANAqwf1xAVr9Y
8186Please respect copyright.PENANA1mfjMpEXMC
“Kamu akan digauli dua orang lelaki. Aku dan Jaka. Dijamin asyik deh.”
8186Please respect copyright.PENANAec79LQjtLS
8186Please respect copyright.PENANAqApWTK52BB
“Iiiih…Mas….” Nur menyandarkan kepalanya ke dadaku, dengan sikap manja.
8186Please respect copyright.PENANAqVyf3MZrAY
8186Please respect copyright.PENANAludAXCEawl
“Bayangin aja…nanti aku bersila atau selonjoran kaki, kepalamu direbahkan di atas pahaku sambil kupeluk…lalu Jaka memasukkan penisnya ke dalam vegymu…pasti seru…!”
8186Please respect copyright.PENANADEbPolR5j7
8186Please respect copyright.PENANAt9f6VhiUoW
“Hmm…pasti seru lah….” Nur seperti sedang membayangkan seperti apa serunya rencanaku itu.
8186Please respect copyright.PENANAqY7Y0bTCYz
8186Please respect copyright.PENANASKX6t6i4Gn
“Tapi sekarang siap-siap untuk wife swap dengan Rono aja dulu. Nanti setelah rapat selesai, pintu itu akan dibuka. Rono akan masuk ke kamar ini, aku akan masuk ke kamarnya sana.”
8186Please respect copyright.PENANAeLaihxKGzn
8186Please respect copyright.PENANAqWQRoZymfU
8186Please respect copyright.PENANAmo1A4DSbRR
Rapat persiapan reuni telah menghasilkan keputusan-keputusan penting, yang tiada gunanya dituturkan di sini. Yang jelas, Surono memimpin rapat itu secara hemat waktu. Cuma berlangsung sejam. Lalu makan bersama, karena semua yang diundang hadir bersama istrinya masing-masing. Mereka adalah
8186Please respect copyright.PENANA1cShl9egNo
8186Please respect copyright.PENANAmUAYc5FSTV
Surono dan istrinya (Dini), Syamsul dan istrinya (Hanifah), Wandi dan istrinya (Yuli), Bahar dan istrinya (Putri), Jono dan istrinya (Laura), David dan istrinya (Regina), Sapto dan istrinya (Sheila), Wayan dan istrinya (Ayu), Johan dan istrinya (Artini), Kunto dan istrinya (Dhalia), Bambang dan istrinya (Winda).
8186Please respect copyright.PENANAVuh0DqFzW8
8186Please respect copyright.PENANAYDs71vi9Cr
Setelah rapat ditutup, Surono minta agar semua peserta rapat menuliskan pin BBM atau nomor hape di papan tulis supaya bisa saling menghubungi di kemudian hari. Lalu kami makan malam bersama.
8186Please respect copyright.PENANAM0VzZZr4tA
8186Please respect copyright.PENANA5IPuNHMQai
Sebelum jam sepuluh malam, peserta rapat pun bubar. Nur dan istri Ropno pun sudah masuk ke dalam kamar masing-masing. Sementara itu Rono masih ingin berbicara denganku di ruang meeting. Pada saat itulaqh Rono menyampaikan, “Tadi aku secara bisik-bisik bilang pada Syamsul, bahwa kita akan membentuk grup swinger. Tau gak? Semua yang hadir dalam rapat tadi menyatakan mau ikut ! Jadi peserta rapat tadi sudah menjadi member…hahahaaaa…”
8186Please respect copyright.PENANAWlUjXpVrnv
8186Please respect copyright.PENANAdPLAhhCvTM
“Baguslah, biar hidup ini bervariasi. Tapi pelaksanaannya tak usah digabung-gabung dengan acara reunian.”
8186Please respect copyright.PENANAtKqjnwkTVv
8186Please respect copyright.PENANAQvpxNC3nSI
“Iya. Memang tadi juga Syamsul sudah memberikan masukan, agar pada saatnya nanti, swinger dilaksanakan secara pribadi saja, dengan waktu dan tempat yang mereka pilih masing-masing.”
8186Please respect copyright.PENANAfwI1KtDIBl
8186Please respect copyright.PENANA5M0kpNppLj
“Ya udah…kalaupun harus ada ketuanya, ya kamu aja ketuanya Ron.”
8186Please respect copyright.PENANAfI7U3Xdzdy
8186Please respect copyright.PENANAzdsb99yrlr
“Hush, gak salah nih? Aku kan belum pengalaman dalam soal itu. Baru mau nyobain sebentar lagi. Hihihihi…”
8186Please respect copyright.PENANA5srZlWWWPp
8186Please respect copyright.PENANAauy9ivu58G
“Kalau gitu soal ketua dan sebagainya kita atur belakangan aja. Yang penting, jangan memasukkan member dari luar. Takut ada masalah di kemudian hari.”
8186Please respect copyright.PENANA760WdI9sXU
8186Please respect copyright.PENANArd2xWH1Xdj
“Iya. Dan setiap member diwajibkan menyerahkan surat bebas HIV-AIDS nanti. Surat itu bisa diminta dari PMI kan?”
8186Please respect copyright.PENANA4oqDAIiU4j
8186Please respect copyright.PENANAWlHgF7nCC9
“Iya. Cek darah ke laboratorium PMI, lalu minta hasilnya secara tertulis. Itu yang bisa kita jadikan patokan.”
8186Please respect copyright.PENANAEEkLOU2eD3
8186Please respect copyright.PENANAQnNz6YbBHf
Setelah berbicara agak panjang mengenai teknis reuni yang akan diselenggarakan bulan depan, aku dan Surono kembali ke kamar masing-masing.
8186Please respect copyright.PENANAP8ureYaDVK
8186Please respect copyright.PENANAo4ghLvc1Yb
Nur tampak sedang asyik nonton tv. Dan menyambutku dengan senyum ketika aku sudah berada di belakang kursinya.
8186Please respect copyright.PENANADV9sTdhxQg
8186Please respect copyright.PENANAZnMnTwV23H
“Sebentar lagi pintu itu akan dibuka,” kataku sambil menunjuk ke pintu yang menghubungkan kamar 35 dengan kamar 33 itu, “Lalu Surono masuk ke sini…”
8186Please respect copyright.PENANAbIAU16wxog
8186Please respect copyright.PENANAy8jiebpZYm
“Dan Mas akan masuk ke kamar Surono,” sela Nur sambil mencubit lenganku, “Asyik tuh Mas…istri Mas Rono montok dan seksi gitu.”
8186Please respect copyright.PENANAQtsHyGY898
8186Please respect copyright.PENANAmDxPHCmUyP
“Kamu juga takkan kecewa lah. Rono kan simpatik gitu orangnya. Ramah dan murah senyum. Tampan pula,” kataku sambil mencubit hidung Nur.
8186Please respect copyright.PENANAXYoqHQ4OEc
8186Please respect copyright.PENANADgH9ZXmU7I
Klik…terdengar bunyi kunci diputar. Pintu yang menghubungkan kamar 35 dengan kamar 33 itu terbuka. Rono muncul di ambang pintu itu sambil bertanya, “Are you ready?”
8186Please respect copyright.PENANAX1Z1O9FJxU
8186Please respect copyright.PENANA75TtwaGSNT
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menyempatkan mencium kedua pipi Nur sambil membisikinya, “Enjoy aja ya sayang.”
8186Please respect copyright.PENANAfmZvpqV1WW
8186Please respect copyright.PENANAqPrKiF7kM9
Surono masuk ke dalam kamar 35, aku masuk ke kamar 33.
8186Please respect copyright.PENANAzxTO2zxnP4
8186Please respect copyright.PENANA7OMJGusBCN
“Kuncinya ada di situ,” kata Rono, “Kalau mau dikunci silakan.”
8186Please respect copyright.PENANA0WXXlym8vF
8186Please respect copyright.PENANALUZparXHql
“Gak usah dikunci lah. Tapi jangan intip-intipan ya.”
8186Please respect copyright.PENANAqBnup2fAXw
8186Please respect copyright.PENANAmQe9WZLhpA
“Hahahaaa…..” Rono tertawa sambil menutupkan pintu itu. Sementara pandanganku langsung terarah ke istri Rono yang bernama Dini itu.
8186Please respect copyright.PENANAlQWlUzS0Uz
8186Please respect copyright.PENANAx2AuBCY54t
Ternyata Dini itu cukup agresif. Setelah pintu itu ditutupkan, Dini langsung menghampiriku dan memelukku dengan hangatnya, “Kami sudah lama ingin swinger begini. Ternyata malam ini kejadiannya.”
8186Please respect copyright.PENANAx4aU7SdeDB
8186Please respect copyright.PENANAAb8KsrISef
Aku pun ikut-ikutan agresif. Kucium bibir istri Rono yang montok itu, lalu kataku, “Waktu diperkenalkan sama Rono tadi siang, aku langsung tergiur lho sama sampeyan. Sudah lama aku terobsesi sama wanita yang montok seperti sampeyan ini.”
8186Please respect copyright.PENANAeuJ3EsxKBF
8186Please respect copyright.PENANAK5tj6SbG3D
“Kok sama ya? Tadi aku juga langsung suka begitu melihat Mas yang kelihatan jantan begini…mmmm….”
8186Please respect copyright.PENANA9YoEwpezxz
8186Please respect copyright.PENANARKZ6H3SnuV
Aku sudah tak sabaran lagi. Kuselipkan tanganku ke daster Dini bagian dadanya, karena ingin segera menjamah payudara montok istri Rono itu, yang sepertinya tak mengenakan beha. Tebakanku benar, aku langsung menyentuh payudara montok itu. Membuat gairahku semakin menggebu-gebu.
8186Please respect copyright.PENANAy2UTcTXAmY
8186Please respect copyright.PENANAE1Y0OAwhYU
“Sebentar Mas…ta buka dulu dasternya, biar Mas bebas mainin tetekku,” kata DIni sambil menarik tanganku dari balik daster bagian dadanya.
8186Please respect copyright.PENANAEhHvCFXGTx
8186Please respect copyright.PENANA7DxNI8FufC
Lalu wanita muda yang usianya kira-kira sebaya dengan Nur itu melepaskan dasternya. Sehingga tubuh hitam manis berpayudara montok itu tinggal mengenakan celana dalam saja. Aku pun bereaksi, cepat kutanggalkan kemeja batikku (bekas rapat tadi) dan celana hitamku. Sehingga aku pun tinggal mengenakan celana dalam saja.
8186Please respect copyright.PENANARGaAi7SPjp
8186Please respect copyright.PENANAYkV8gQckgO
Dini sudah menungguku di atas tempat tidur. Dan menyambutku dengan pelukan hangat ketika aku sudah merayap ke atas tubuhnya.
8186Please respect copyright.PENANAigwDH5UiiJ
8186Please respect copyright.PENANAKYrpq88LRC
“Mas punya istri cantik begitu, masih untung Mas mau sama aku,” kata Dini sambil menciumi pipiku dengan binalnya.
8186Please respect copyright.PENANARAhrTTBSuQ
8186Please respect copyright.PENANAIAwN00imPp
“Kan aku kepengen yang belum kumiliki,” sahutku sambil meremas-remas payudara montok istri Rono itu, “Istriku putih, kepengen yang item. Istriku agak langsing, kepenengen yang montok. Ya sampeyan ini orangnya. Aku jadi mendapatkan sosok yang benar-benar baru…mmmm….”
8186Please respect copyright.PENANA6bAFUP5hWr
8186Please respect copyright.PENANA74LuSQDApN
Pada saat itulah kurasakan tangan Dini menyelinap ke balik celana dalamku, dan terasa mulai memegang batang kemaluanku, “Mas…iiiih….gede banget punya Mas ini….pasti marem rasanya….hmmmm…”
8186Please respect copyright.PENANAJGYhOwWBwl
8186Please respect copyright.PENANAIuLOdcixhh
Dan ketika aku mulai menjilati pentil payudara montok itu, Dini berdesah erotis. Dan terdengar suaranya, “Ooooh…aku langsung horny berat nih Mas….”
8186Please respect copyright.PENANAt5mFfY5ANo
8186Please respect copyright.PENANAxF9GTZb2vz
Aku pun lalu turun, mulai menjilati pusar perutnya sambil menurunkan celana dalamnya sedikit demi sedikit. Dan setelah celana dalam itu kulepaskan, kusaksikan sebentuk kemaluan yang “tebal dan kokoh” dengan rambut yang tipis sekali, bekas dicukur pula.
8186Please respect copyright.PENANAlUXscnrAeh
8186Please respect copyright.PENANAi5BUJBjcfm
Terbayang bnetapa mencengkramnya kemaluan Dini itu pada waktu kusetubuhi nanti.
8186Please respect copyright.PENANA1OC3BoWxpe
8186Please respect copyright.PENANA3RE1kgSiIw
Tanpa banyak bicara lagi, kupegangi kedua paha yang sudah mengangkang itu, lalu kuciumi dan kujilati kemaluan yang tebal dan kokoh itu.
8186Please respect copyright.PENANAnF5A0hulvE
8186Please respect copyright.PENANAqM7JLttrJZ
erasa Dini mengejang-ngejang pada waktu lidah dan bibirku mulai menggeluti kemaluannya. Terlebih ketika aku sudah memfokuskan pada kelentitnya. Kujilati kelentit istri Rono itu dengan penuh semangat, sambil sesekali kusedot-sedot, sehingga wanita itu menggeliat dan mengejang….sampai akhirnya ia merengek histeris, “Maaas….masukin aja Maaas…..”
8186Please respect copyright.PENANAPznidGTXSj
8186Please respect copyright.PENANAuzMTqFcWGb
Aku ikuti keinginannya. Kulepaskan celana dalamku lalu merayap naik ke atas perutnya, sambil memegangi batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini.
8186Please respect copyright.PENANAaBPv70fIx9
8186Please respect copyright.PENANA7vrLmE0l0R
Ketika aku mencolek-colekkan moncong penisku ke mulut vaginanya, Dini membantuku dengan memegangi batang kemaluanku dan meletakkannya pada posisi yang dianggap tepat.
8186Please respect copyright.PENANAKSaerz58hP
8186Please respect copyright.PENANAGbPvv1io7y
Lalu kudorong tongkat kejantananku ini kuat-kuat….blessss….melesak masuk ke dalam liang senggama Dini yang terasa empuk tapi unik rasanya.
8186Please respect copyright.PENANAKVPUE2rqsc
8186Please respect copyright.PENANAaPAMVmr9WT
“Duuuuh….Mas….ini pertama kalinya aku diginiin oleh lelaki selain Mas Rono…..aduuuh…besar banget punya Mas Yadi ini….marem banget Mas,” ucap Dini sambil merengkuh leherku ke dalam pelukan hangatnya.
8186Please respect copyright.PENANApEi9y2NhWV
8186Please respect copyright.PENANAMsIMMVNg0o
Meski tidak berkomentar, sebenarnya aku sendiri merasakan nikmat yang lain, karena yang sedang kusetubuhi ini bertubuh sintal, dengan payudara lumayan gede dan liang kemaluannya itu…empuk tapi mencengkram sekali. Sehingga gairahku sangat bergelora ketika penisku mulai lancar mengentot liang senggama empuk dan mencengkram dan hangat tapi licin itu. Luar biasa. Dini ini terasa fantastis sekali.
8186Please respect copyright.PENANA6IKN4dY1Yz
8186Please respect copyright.PENANA2uAUvPgKT8
Yang istimewa lagi, meski tubuhnya montok, Dini cukup trampil menggoyang pinggulnya, meliuk-liuk erotis, membuatku makin bersemangtat untuk mengentotnya seedan mungkin.
8186Please respect copyright.PENANAuZd65Gu8jm
8186Please respect copyright.PENANA8C7MBXm63O
Sementara itu Dini pun tiada hentinya berdesah dan berbisik-bisik di telingaku, “Addduh…Maaas….enak banget Maaas….ini…ini em-el yang paling enak dalam hidupku Mas….addddduuuuuh enak tenan Mas Yadi….iya….entot terus Mas…enak Mas…aaaaaah…enak…aaaaah…”
8186Please respect copyright.PENANAxHSXILMnRk
8186Please respect copyright.PENANAFA62vs90wP
Dini hanya berhenti berceloteh kalau aku sudah menyumpal bibir sensualnya dengan ciuman hangat dan terkadang kulumat habis-habisan.
8186Please respect copyright.PENANAnA3T2Y1O5C
8186Please respect copyright.PENANATDDtI7XoGk
Diam-diam aku pun bisa mengukur, bahwa liang kemaluan Dini tidak sedalam liang kemaluan Nuryati. Sehingga tiap kali penisku didorong, terasa moncong penisku menyundul dasar liang senggama wanita montok itu. Mungkin hal itu pula yang membuatnya merem melek dan berdesah-desah terus.
8186Please respect copyright.PENANAlqL9pyrWHy
8186Please respect copyright.PENANAZSj98iNUEG
Seperti yang pernah kubaca dalam buku ilmu seks, ada penjelasan bahwa di dasar liang senggama wanita terdapat lingkaran daging berbentuk cincin, disebut cincin purana. Kata pakar seks yang menulis buku itu, kalau cincin purana (cervical) itu tersentuh oleh penis, pasti akan menimbulkan kenikmatan yang luar biasa bagi pihak wanitanya.
8186Please respect copyright.PENANAL4hs9Ad3AS
8186Please respect copyright.PENANA3oWBQueZIO
Mungkin karena moncong penisku terus-terusan menyundul cincin purana Dini, maka tak lama kemudian kurasakan tubuh Dini bergetar. Kedua tangannya pun mencengkram bahuku kuat-kuat, disusul dengan rintihan histerisnya, “Mas…ooooh….aku udah mau lepas Mas……”
8186Please respect copyright.PENANAlbcJsc5nK3
8186Please respect copyright.PENANAZRo4MHIVK4
Aku pun cepat bereaksi. Kupercepat dan kuperdalam entotanku, sampai akhirnya kubenamkan penisku sedalam mungkin, sampai terasa mendesak dasar liang senggama Dini.
8186Please respect copyright.PENANA7e2gk8x9yE
8186Please respect copyright.PENANA7An9AflqkM
Pada detik-detik itulah kunikmati betapa indahnya merasakan denyut-denyut liang senggama Dini, yang lalu terasa seperti mau jebol ke luar. Disusul dengan membanjirnya lendir hangat di dalam kemaluannya.
8186Please respect copyright.PENANAemq3BsmlFe
8186Please respect copyright.PENANA4fsv9JeCF0
Kubiarkan batang kemaluanku tetap menancap beberapa saat di dalam jepitan liang senggama istri Surono itu.
8186Please respect copyright.PENANAuqEszDsp8C
8186Please respect copyright.PENANABepnInoQo3
Lalu kuayun lagi perlahan-lahan, sehingga menimbulkan bunyi khas…crek…crok… crek…crok….
8186Please respect copyright.PENANAdQa4NuKdXN
8186Please respect copyright.PENANADhC6yNGO1A
“Duh jadi becek ya Mas,” bisik Dini setelah menyadari betapa beceknya liang senggamanya saat itu, “Mau dilap dulu?”
8186Please respect copyright.PENANAen8N4No076
8186Please respect copyright.PENANAWC9BNmdshw
“Gak usah,” sahutku, “aku justru suka vegy yang sudah orga dan basah gini. Normal-normal aja kok. Nanti juga mengering sendiri.”
8186Please respect copyright.PENANANoISpmtQvk
8186Please respect copyright.PENANAaNvPtAQBw9
“Iya Mas….duuuh….diginiin sama Mas Yadi sih tiap malam juga mau.”
8186Please respect copyright.PENANAU4JXwepC88
8186Please respect copyright.PENANATI55cEs3lD
“Iya…kalau aku ke Yogya lagi, kita ketemuan ya. Aku seneng sama yang montok seperti sampeyan ini.”
8186Please respect copyright.PENANAezD9j1QacF
8186Please respect copyright.PENANA9J7dyFy3bT
“Iya Mas…duuuh…ini udah enak lagi mas….entotnya yang agak cepet lagi Mas…oooooh….”
8186Please respect copyright.PENANASOYP23Injm
8186Please respect copyright.PENANAdtI1PT5OZ4
“Nanti boleh dilepasin di dalam?” tanyaku.
8186Please respect copyright.PENANAMhhmq40MyJ
8186Please respect copyright.PENANAXMfwqW9xSs
“Boleh Mas. Aman kok,” sahut Dini sambil menempelkan pipinya ke pipiku.
8186Please respect copyright.PENANAymJLUhssFm
8186Please respect copyright.PENANAmw1fD1AzEX
Aku pun mulai beraksi lagi. Mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang agak cepat, karena liang kemaluan istri Rono itu tidak becek lagi.
8186Please respect copyright.PENANACZKtDyRqHf
8186Please respect copyright.PENANAmJOaA0dhV0
“Wah…ini sih bisa dilepasin bareng-bareng ya,” kataku tanpa menghentikan ayunan penisku.
8186Please respect copyright.PENANAp3Z4gLnrEE
8186Please respect copyright.PENANA1dso5yU1IB
“I…iya Mas…kalau dibarengin suka nikmat, Mas…” sahut Dini sambil menggoyang-goyang lagi pinggulnya.
8186Please respect copyright.PENANAwoftzEt778
8186Please respect copyright.PENANAi551sevlv3
Tiba-tiba aku membayangkan apa yang sedang terjadi di kamar 35. Rono pasti rakus sekali melahan istri mudaku yang berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Entah sedang diapakan Nur saat itu. Brrrrr….aku menggertakkan gigi dan melampiaskan “dendam” kepada Dini.
8186Please respect copyright.PENANAh3hJM0FAih
8186Please respect copyright.PENANApVmMlZTEET
Mungkin aku mendadak berubah menjadi lelaki yang ganas di atas perut perempuan montok berpayudara gede itu. Kuayun batang kemaluanku dengan gerakan yang cepat dan keras. Pada waktu penisku sedang bergerak maju, kudorong sedalam-dalamnya, sehingga terasa manabrak dasar liang senggama Dini dengan kuatnya. Sementara payudara montok itu pun tak lepas dari sasaran keganasanku. Kuremas dengan remasan-remasan kuat. Terkadang juga kusedot putingnya kuat-kuat.
8186Please respect copyright.PENANArRnFfzgFxc
8186Please respect copyright.PENANAFJeWOE8zde
Tapi Dini justru keenakan dengan entotan ganasku ini. Ia bahkan memelukku dengan eratnya sambil berkata-kata terus, “Iya…Mas…enak Mas…iya Mas…lebih keras lagi Mas remasnya…duuuuh enak Mas…enak sekaliii….”
8186Please respect copyright.PENANAQDhVOtpXJB
8186Please respect copyright.PENANAYBHpNem1eU
Wow, lain wanita lain selera dan kebiasaannya. Kalau Erni atau Nur diperlakukan seperti ini, pasti menangis kesakitan. Karena mereka terbiasa dengan perlakuan lembutku dalam keseharian maupun di atas ranjang.
8186Please respect copyright.PENANADYAcwww2WQ
8186Please respect copyright.PENANAy7GgLpRjfz
Cukup lama aku menentot Dini dengan gerakan keras ini. Sehingga keringatku bercucuran dengan derasnya, membasahi tubuh DIni dan kain seprai. Sampai akhirnya ia memberitahuku bahwa ia akan mencapai orgasme lagi. Dan ia ingin mencapai puncak kenikmatan itu bersamaan dengan ejakulasiku.
8186Please respect copyright.PENANAXgWVdKmGL0
8186Please respect copyright.PENANAVDYNXcYoKt
Kuikuti saja keinginannya. Kupercepat entotanku sambil menggasak sepasang payudaranya dengan remasan-remasan kerasku.
8186Please respect copyright.PENANATBJvLGHMgH
8186Please respect copyright.PENANAJTagXoZVRS
Dan akhirnya…wow…kami jadi seperti dua manusia yang sedang kerasukan. Kami saling cengkram. Saling lumat. Dan saling desakkan kemaluan kami agar saling desak…dan tembakan-tembakan air maniku disambut oleh kejutan-kejutan liang senggama Dini.
8186Please respect copyright.PENANA0jXPB6il58
8186Please respect copyright.PENANANA1k1tSqnL
Aduhai…ini nikmat sekali !
8186Please respect copyright.PENANAfmhaxx6ocH
8186Please respect copyright.PENANAs116818zF3
Nikmat yang lalu membuat kami terkapar di pantai kepuasan.
8186Please respect copyright.PENANA5rZlW1WarG
8186Please respect copyright.PENANAMQwEGWLmbs
“Duuuh….luar biasa enaknya, Mas….makasih Mas…barusan enak banget…” ucap Dini sambil mengelus dadaku setelah penisku tercabut dari liang kemaluannya.
8186Please respect copyright.PENANAsVGzy4129B
8186Please respect copyright.PENANAxX9Jm8Oskz
8186Please respect copyright.PENANAJkuTYCwStG
Aku turun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Dini mengikutiku dari belakang, dalam keadaan sama-sama telanjang bulat.
8186Please respect copyright.PENANAVDJSRKbVAc
8186Please respect copyright.PENANAd6jgUqCZrp
“Mau mandi Mas?” tanya Dini setelah berada di dalam kamar mandi.
8186Please respect copyright.PENANA0gkm1HenKD
8186Please respect copyright.PENANAFmPtvaQcvK
“Iya,” sahutku, “Pengen ngebersihin keringatnya, biar nanti bisa main lagi.”
8186Please respect copyright.PENANAWHpnXJHpkO
8186Please respect copyright.PENANATFS41qaJWk
“Heheheee…iya Mas…”
8186Please respect copyright.PENANAOnTjSVWTCr
8186Please respect copyright.PENANA4ckFLRGU1Z
Di kamar mandi, seperti biasanya aku suka iseng menyabuni memek partner seksualku, lalu membuat kami sama-sama horny, sehingga kami pun bisa melakukannya lagi di kamar mandi, meski sambil berdiri dan saling peluk.
8186Please respect copyright.PENANA2yuE1smkUX
8186Please respect copyright.PENANAwO503iBz7k
Ya, setelah kulicinkan celah kemaluannya dengan sabun cair, kusandarkan istri Rono itu ke dinding kamar mandi. Lalu dengan sedikit menekuk lututku (karena ia lebih pendek dariku), kubenamkan kembali batang kemaluanku yang sudah siap tempur lagi ini.
8186Please respect copyright.PENANAVz39bG28nt
8186Please respect copyright.PENANAG3xLxzrYj6
“Oooh…Mas…sambil berdiri gini juga kok enak ya?” cetus Dini ketika aku mulai menggerak-gerakkan batang kemaluanku di dalam liang senggamanya.
8186Please respect copyright.PENANA3puK4AjLxm
8186Please respect copyright.PENANAtEUHGy9xdZ
“Emang belum pernah nyoba dengan Rono?”
8186Please respect copyright.PENANAccbf2zFHCG
8186Please respect copyright.PENANAg4IWBnwDCQ
“Belum Mas…oooh….Mas Yadi….beginian sama Mas Yadi kok bisa enak banget gini sih….”
8186Please respect copyright.PENANAzpHWBskleg
8186Please respect copyright.PENANAwP1PeLze3I
Aku pun mulai benar-benar mengentotnya, dengan ayunan penis yang makin cepat. Bersetubuh dalam posisi berdiri memang sensasional. Tapi lama-lama kakiku terasa pegal juga. Mungkin Dini lebih pegal lagi, karena tubuhnya montok begitu. Maka akhirnya kucabut penisku dari liang kemaluan Dini, sambil berkata, “Kita mandi aja dulu ya. Nanti lanjutin di atas tempat tidur aja, biar gak pegel.”
8186Please respect copyright.PENANA7ZkYCNomGP
8186Please respect copyright.PENANAxRTl1IrH8m
“Iya Mas,” sahut Dini yang tampak menurut sekali padaku.
8186Please respect copyright.PENANAeiI0DGTNSf
8186Please respect copyright.PENANANrpWDBrbui
Lalu kusemprotkan air hangat shower ke sekujur tubuh Dini, sampai air sabunnya terbilas bersih. Tampaknya ia suka sekali dimandikan seperti itu olehku. Selanjutnya kubersihkan tubuhku sendiri dan cepat mengeringkannya dengan handuk. Dini malah sudah duluan membelitkan sehelai handuk ke tubuhnya. Lalu menungguku selesai berhanduk dan lalu kembali ke atas tempat tidur.
8186Please respect copyright.PENANACxXTxZqki9
8186Please respect copyright.PENANAoy4mKIjsDQ
Rasanya tubuhku sudah benar-benar segar. Dan siap untuk melanjutkan persetubuhan yang belum tuntas tadi. Tapi Dini mendahuluiku, beraksi dengan memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Lalu menyelomotinya dengan binalnya.
8186Please respect copyright.PENANAnKbBsIJDER
8186Please respect copyright.PENANAMuxWXmBMVC
Aku cuma terlentang sambil menikmati enaknya selomotan Dini. Dan setelah puas menyelomoti penisku, Dini pun merangkak ke atas pinggangku, lalu berusaha memasukkan penisku ke dalam liang senggamanya.
8186Please respect copyright.PENANAYandL3kH8N
8186Please respect copyright.PENANACs7SIGB1hf
Blessss…..penisku membenam lagi ke dalam liang kemaluan Dini. Dan dengan binalnya ia memperlihatkan kemahirannya untuk bermain dengan posisi WOT, sehingga togenya bergelantungan di atas dadaku. Tentu saja aku tak mau menyia-nyiakan bagian tubuh Dini yang kuanggap istimewa itu. Kuremas dan kuremas terus payudara gede itu, sementara Dini tetap asyik mengayun pinggulnya naik turun dan meliuk-liuk, sehingga penisku terasa seperti dipilin-pilin oleh daging empuk yang hangat dan bergerinjal-gerinjal, licin pula.
8186Please respect copyright.PENANAZO0rVeMpkJ
8186Please respect copyright.PENANANp9Z9g6w3e
Tapi aku yakin, biasanya kalau main di atas, perempuan suka cepat mencapai orgasmenya. Ternyata benar. Hanya belasan menit Dini main di atas, pada suatu saat ia ambruk, menghempas ke atas dadaku sambil berkelojotan dan berkata terengah, “Aaa…aku udah lepas, Masss…”
8186Please respect copyright.PENANA3qn3mWbLcl
8186Please respect copyright.PENANA47jfj7a4DZ
Kubiarkan dulu ia terkapar di atas dadaku, sambil kudekap erat-erat. Setelah nafasnya terdengar normal, aku membalikkan badan jadi di atas, sambil berusaha agar penisku tetap berada di dalam liang kewanitaan Dini.
8186Please respect copyright.PENANASC75wb7Yi1
8186Please respect copyright.PENANAKji5Kkuu8Y
Setelah berada di bawah, spontan Dini merentangkan kedua pahanya, tak ubahnya dua capit kepiting yang sedang merentang. Itu membuatku leluasa membenamkan batang kemaluanku pada saaat kudorong. Dan ketika aku mulai mengentotnya lagi, terasa moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang senggamanya lagi.
8186Please respect copyright.PENANAPbOwIZXGJk
8186Please respect copyright.PENANADsgaQEk5Nu
Tampaknya hal itu terasa nikmat sekali bagi Dini. Bahkan ia menyatakannya dalam celotehan histerisnya, “Wiiiih…enak Mas…iya Mas….tancap sampai nabrak-nabrak di dalam Mas…ooooh….ooooh….enak sekali Mas…”
8186Please respect copyright.PENANACA2BX7knJp
8186Please respect copyright.PENANA73cOReyiln
Meski habis mandi, leher Dini tampak mulai keringatan lagi. Aku pun tak mau membiarkannya. Kugigit-gigit kecil leher berkeringat itu, terkadang kujilati…tapi tak berani mencupangnya, takut jadi masalah dengan Rono nanti.
8186Please respect copyright.PENANAjKwcSwW4ZU
8186Please respect copyright.PENANAzdtAzK5nKk
Lenguhan-lenguhan histeris Dini menjadi-jadi lagi. Dan paqda satu saat ia merengek manja, “Maaas….barengin lagi yo Maaas….biar enak lagi kayak tadi.”
8186Please respect copyright.PENANA4i5iDx40oy
8186Please respect copyright.PENANA0TC3KfskLW
Aku ikuti saja keinginannya. Kuayun batang kemaluanku lebih cepat dan lebih keras. Sehingga aku sendiri merasakan jelasnya gesekan liang kemaluan Dini dengan penisku, sampai akhirnya kami seperti orang kerasukan lagi. Terbelalak sambil menyeringai. Saling cengkram seolah ingin saling meremukkan. Lalu kami sama-sama mengejang. Muncratan air maniku disambut oleh gerakan-gerakan dinding liang senggama Dini, yang nikmat tiada bandingannya.
8186Please respect copyright.PENANA0PGN84D4qX
8186Please respect copyright.PENANAXuZPuSEdDC
Sepulangnya dari Yogya (dengan segunung kenangan indahku di sana), hanya dua hari aku beristirahat di rumah Erni. Dan setelah merasa staminaku pulih kembali, aku pun menghubungi Jaka lewat bbm. Lalu aku ketemuan di mall langgananku.
8186Please respect copyright.PENANAkIOBuPy2q6
8186Please respect copyright.PENANA9Xh2Bu31qo
“Aku mau tau dulu acaranya gimana?” tanyaku.
8186Please respect copyright.PENANA4aPbNqxkEb
8186Please respect copyright.PENANAHogZc2jvMI
“Pokoknya dia kepengen digituin sama kamu Yad. Kapan bisa dilaksanakan?”
8186Please respect copyright.PENANAAjiqz9YPz0
8186Please respect copyright.PENANASQgqfra75Z
“Sekarang juga bisa. Tapi maksudku prosesnya gimana? Kamu mau ikut mengeroyok dia atau gimana?”
8186Please respect copyright.PENANAkHgN9aPxlK
8186Please respect copyright.PENANALrVgiPsC9q
“Kalau dikeroyok, kasian dia Yad. Soalnya lagi hamil. Silakan aja kamu berdua dengan dia…aku ikhlas Yad. Soalnya kamu juga sudah sering sekali berbagi kenikmatan denganku.”
8186Please respect copyright.PENANAzgCY4PUJHQ
8186Please respect copyright.PENANApwy0HoGrqD
“Nanti anakmu campur-campur dong ayahnya.”
8186Please respect copyright.PENANA5XhjksvKe0
8186Please respect copyright.PENANAv0boZcN7s5
“Gak lah. Kalau sudah jadi janin gitu, biar digauli sama seratus lelaki juga, tetap aja janin itu anakku.”
8186Please respect copyright.PENANAGSB0qarzRG
8186Please respect copyright.PENANAnIPTgC2xOo
“Sudah berapa bulan hamilnya ?”
8186Please respect copyright.PENANAH8bWctZG33
8186Please respect copyright.PENANAdXX119qaPh
“Baru dua bulan. Belum kelihatan hamil.”
8186Please respect copyright.PENANA1d4Y7a6HL9
8186Please respect copyright.PENANA2BoallzJc4
Aku terdiam. Aku buru-buru pulang dari Yogya, karena teringat janjiku pada Jaka dan istrinya. Dan setelah bertemu dengan Jaka, aku justru teringat janjiku pada Nur.
8186Please respect copyright.PENANAJF7cEIgi4M
8186Please respect copyright.PENANARnoADJiknI
Aku masih ingat benar percakapanku dengan Nur waktu mau wife swap dengan Rono itu :
8186Please respect copyright.PENANAhG0leTWOVA
8186Please respect copyright.PENANAHWKvyhyV2O
“Hush…fokusnya bukan ke situ. Nanti kapan-kapan aku malah akan mengajakmu threesome, supaya kamu ngerti bahwa fokusnya adalah dirimu, sayang. Bukan fokus ke istri teman-temanku.”
8186Please respect copyright.PENANAIHVxYivrR8
8186Please respect copyright.PENANAb0PFZ7wIOr
“Threesome?”
8186Please respect copyright.PENANAuFPM2V8ZkQ
8186Please respect copyright.PENANAiVLz7uhEou
“Iya. Nanti aku akan mengundang salah seorang temanku yang sudah lama tergiur berat sama kamu. Masih ingat temanku yang ketemu di dokter anak, waktu kita mau ngobati Yona? Kan ada temanku yang bawa anaknya juga.”
8186Please respect copyright.PENANA5Ii9NdLIl7
8186Please respect copyright.PENANASeOu5TSXDw
“Ooo, yang namanya Jacki itu Mas?”
8186Please respect copyright.PENANAdKOaBHbSjB
8186Please respect copyright.PENANAcR2UzqE4DO
“Jaka, bukan Jacki.”
8186Please respect copyright.PENANAygybDE7zGS
8186Please respect copyright.PENANAAwmg0yy2eF
“Ooo, iya Jaka….yang istrinya bernama…duh lupa lagi…”
8186Please respect copyright.PENANAOkwaC3xkvE
8186Please respect copyright.PENANAbg67SIOG8Q
“Nama istrinya Furry. Dia kan sempet ngobrol sama kamu sambil menunggu nama anak kita dipanggil.”
8186Please respect copyright.PENANAnJGnBtvNOF
8186Please respect copyright.PENANApuYVLL3GEP
“Iya, iya…aku ingat.”
8186Please respect copyright.PENANAVnSD4T4vsP
8186Please respect copyright.PENANADGFm5lkg0T
“Nah…pada waktu kamu ngobrol sama Furry itu, Jaka bisik-bisik ke telingaku, pengen ngajak swinger.”
8186Please respect copyright.PENANAgLo2sK1XST
8186Please respect copyright.PENANAiXUHtxvtus
“Terus?”
8186Please respect copyright.PENANA76es5HLgk5
8186Please respect copyright.PENANA4CHjF5rNQv
“Saat itu aku gak mengiyakan, tapi menolak juga gak. Aku cuma bilang nantilah dulu. Butuh waktu untuk membuat suasananya ngepas.”
8186Please respect copyright.PENANAcf9KhXbd3y
8186Please respect copyright.PENANA0XUnq51MSb
“O, jadi Mas mau ngajak Jaka itu wife swap?”
8186Please respect copyright.PENANAfxbOcLA90h
8186Please respect copyright.PENANAyZx6j1Qw5C
“Gak. Tadi kan udah kubilang, mau ngajak dia threesome.”
8186Please respect copyright.PENANA9eDlJxSHxc
8186Please respect copyright.PENANALkMu9Ygtcs
“Jadi?”
8186Please respect copyright.PENANA2kq3ZkQt1y
8186Please respect copyright.PENANAE3Lq6Hsy0S
“Kamu akan digauli dua orang lelaki. Aku dan Jaka. Dijamin asyik deh.”
8186Please respect copyright.PENANAJ7oHkIneUe
8186Please respect copyright.PENANAUkOiH3ssqX
8186Please respect copyright.PENANANMMWsoYa8E
Dan kini Jaka sudah menyerahkan istrinya padaku untuk kugauli. Penyerahan yang mungkin terdengar aneh bagi orang lain. Tapi tidak terlalu aneh bagiku, karena sudah banyak yang kualami bersama Jaka dalam hal-hal yang dianggap aneh itu.
8186Please respect copyright.PENANABt7XbcY2Ya
8186Please respect copyright.PENANAGBpwu6bXIn
Yang kuanggap aneh adalah ngidamnya Furry itu. Kenapa dia mengidamkan digauli olehku?
8186Please respect copyright.PENANARTl1ZiDA7A
8186Please respect copyright.PENANAL7iMHlkGgw
Seandainya Furry punya suami pencemburu, wah, bisa perang dengan suaminya.
8186Please respect copyright.PENANAvD6yqZJCv9
8186Please respect copyright.PENANAhI863PhVIv
“Lalu nanti di mana aku bisa mengajak Furry?”
8186Please respect copyright.PENANAzQsRBWc1FW
8186Please respect copyright.PENANAwifE1INGhw
“Ajak ke mana aja yang kamu dan Furry suka.”
8186Please respect copyright.PENANA8cg92HUMrD
8186Please respect copyright.PENANAyowSyBn9GO
Ucapan Jaka yang terasa polos begitu membuatku trenyuh juga. Maka lalu kataku, “Kamu baik banget padaku, Jak. Sebagai kompensasinya, lusa kita bikin acara MMF dengan istri mudaku.”
8186Please respect copyright.PENANAoKQbm5d1Dm
8186Please respect copyright.PENANA0bSEUIA7ga
“Istri mudamu yang dulu ketemu di klinik dokter anak itu?”
8186Please respect copyright.PENANALZpPz6Hfvl
8186Please respect copyright.PENANAsR3KPSuc3v
“Iya. Sekarang aku sudah bisa menjinakkannya.”
8186Please respect copyright.PENANAjI9YhZ9R6v
8186Please respect copyright.PENANAfpzCATpqDQ
“Hahahaaa…hebat ! Aku langsung bersemangat nih dengarnya.”
8186Please respect copyright.PENANAE0jZMXKhXy
8186Please respect copyright.PENANAs5XwEFiKxE
“Besok kita atur lagi teknisnya ya. Ayo sekarang kita jemput Furry dulu.”
8186Please respect copyright.PENANAA7RddZoXFQ
8186Please respect copyright.PENANArNrgV5jG3r
“Dia sudah ada di mall ini kok. Lagi beli baju dulu di bawah.”
8186Please respect copyright.PENANAQX5kxNWd11
8186Please respect copyright.PENANAFuOaATLFug
“Ohya? Baguslah. Aku akan bawa dia ke luar kota, boleh?”
8186Please respect copyright.PENANA3IPUn8jSOb
8186Please respect copyright.PENANAm9gMZq6ZUk
“Terserah. Pokoknya tolong bikin dia bahagia aja, Yad.”
8186Please respect copyright.PENANAKNBL1jPQvT
8186Please respect copyright.PENANAp7euckieTs
“Nginap gakpapa kan?”
8186Please respect copyright.PENANA3rBZXl4Ll9
8186Please respect copyright.PENANAl4o87xSriG
“Iya. Mau dibawa nginap sebulan juga boleh.”
8186Please respect copyright.PENANAwZ12lMAQsW
8186Please respect copyright.PENANA5nnqoHnKWF
“Gak lah. Paling juga semalam. Kan besok ada acara MMF sama istri mudaku itu.”
8186Please respect copyright.PENANA91G4fM2kNz
8186Please respect copyright.PENANApVxYLTcdzR
“Iya, iya…siip !” Jaka mengacungkan jempolnya, “Tunggu sebentar ya, mau jemput Furry dulu di bawah.”
8186Please respect copyright.PENANAy3VJy5EkPd
8186Please respect copyright.PENANAwoEqcFDAxK
8186Please respect copyright.PENANAOrdeHMC1Uu
Sejam kemudian Furry sudah duduk di sampingku, di dalam mobil yang sedang kusetir menuju villa yang baru kubeli sebulan yang lalu, tigapuluh kilometer di luar kotaku.
8186Please respect copyright.PENANAFsUHNBEiBW
8186Please respect copyright.PENANA4Xn6phqpUJ
“Kenapa kamu ngidamnya kok pengen sama aku, Fur?” tanyaku waktu mobilku baru melewati batas kota.
8186Please respect copyright.PENANA6aBr1UUKN3
8186Please respect copyright.PENANAeAK2nFLreo
“Gak tau,” sahut Furry sambil menyandarkan kepalanya ke bahu kiriku, “Sejak hamil, aku terus-terusan ingat sama Bang Yadi mulu.”
8186Please respect copyright.PENANANHB5Eo33LN
8186Please respect copyright.PENANA1xvl2hZnKB
“Untung Jaka baik orangnya. Kalau suami lain, wah…bisa ngajak berantem.”
8186Please respect copyright.PENANAhGl29Hn9Bm
8186Please respect copyright.PENANAwHyFgXrrGU
“Iya. Tapi Bang Jaka kan yang ngajak aku mengenal tukar pasangan, threesome dan sebagainya. Jadi jangan salahkan aku kalau ngidamku pengen sama Bang Yadi.”
8186Please respect copyright.PENANA8RrFjx3jBI
8186Please respect copyright.PENANAT6jZb5619p
Aku tak menjawab. Tapi hatiku berkata, “Dikasih memek nganggur, sapa takut?”
8186Please respect copyright.PENANAFJGHWejpsl
8186Please respect copyright.PENANApoidXxcW9c
Di depan villa yang sudah jadi milikku itu Furry tertegun, “Wuiiih…ini villa megah banget Bang !” serunya, “Punya siapa sih?”
8186Please respect copyright.PENANAbClnzj9QU6
8186Please respect copyright.PENANAqBA1ageYXH
“Punya orang, mau dijual,” sahutku berbohong. Padahal villa itu sudah jadi milikku dan rencananya akan direnovasi, lalu akan kujual lagi kalau untungnya memadai, “Peralatannya sudah tua-tua, tapi suasananya nyaman kan?”
8186Please respect copyright.PENANAb0t3kYTdF6
8186Please respect copyright.PENANA5f6lSfuND9
“Iya…bagus banget pemandangannya Bang.”
8186Please respect copyright.PENANAf51AHMQfEG
8186Please respect copyright.PENANAS5tfyJWjaF
“Tapi yang jelas, di pekarangan belakang kita bisa bebas melakukan apa aja.”
8186Please respect copyright.PENANA30Q0rX1Bnz
8186Please respect copyright.PENANAv4uQFnywx6
“Jangan ngajak maen di atas rumput ah. Ntar gatel-gatel udahnya.”
8186Please respect copyright.PENANAcYaRKsuzy2
8186Please respect copyright.PENANAuiot6fwzHv
“Oke, oke…” ucapku sambil mengajak Furry duduk di sofa tua dan kuno itu (kalau sudah datang pesananku, paling juga sofa kuno ini akan kuberikan kepada mang Darta, yang kutugaskan merawat dan menjaga villa ini).
8186Please respect copyright.PENANAubjwDIfzXY
8186Please respect copyright.PENANAorPIlBlR0x
“Emangnya mau disetubuhi sama aku berapa kali malam ini?” cetusku sambil memeluk pinggang Furry yang tampak sedang bergairah sekali.
8186Please respect copyright.PENANAIQIUOtlhty
8186Please respect copyright.PENANANK2NA96hty
Furry menjawabnya dengan mengacungkan kelima jari tangan kanannya.
8186Please respect copyright.PENANAUmQ8WXqEKY
8186Please respect copyright.PENANAopiaJ216o5
“Hah?! Lima kali dalam semalam ini?” aku terperangah, ” Gila…mana kuat aku, Fur?”
8186Please respect copyright.PENANAwmMoHSa12x
8186Please respect copyright.PENANApum1emYbfL
“Kuat ah. Kata Bang Jaka juga Bang Yadi kan jagoan.”
8186Please respect copyright.PENANAFkSL36iSqE
8186Please respect copyright.PENANAWjb1tagSQe
“Kalau lima kali, aku harus minta bantuan orang lain.”
8186Please respect copyright.PENANAut2iMXbQLz
8186Please respect copyright.PENANAqhCPsVwPDr
“Terserah. Pokoknya aku pengen dientot lima kali malam ini.”
8186Please respect copyright.PENANAgtGKV1bWzs
8186Please respect copyright.PENANA2BOUtf8Udt
“Aku ajak teman aja kalau gitu sih. Oke?”
8186Please respect copyright.PENANAqXbEy8S9UK
8186Please respect copyright.PENANAdNhUZz34Q3
“Mau ngajak siapa?”
8186Please respect copyright.PENANAcCTpft9W7L
8186Please respect copyright.PENANASWKt716YYJ
“Kalau ngajak Joseph gimana?”
8186Please respect copyright.PENANADSBIK9knwn
8186Please respect copyright.PENANAEFlrlN8Cto
“Joseph yang indo itu?”
8186Please respect copyright.PENANAvfKYTpUxm6
8186Please respect copyright.PENANAQ0S93FI8RK
“Iya, Joseph yang indo dan tampan itu.”
8186Please respect copyright.PENANA0zcNkwaWKM
8186Please respect copyright.PENANAznl5uUlJnC
“Ya udah…kalau ngajak Joseph sih aku mau.”
8186Please respect copyright.PENANAcZ066IrL88
8186Please respect copyright.PENANAxvGHFM885A
“Tapi jangan laporan sama Jaka nanti ya. Soalnya Jaka ngasihnya sama aku.”
8186Please respect copyright.PENANAJ3VfNnVRLa
8186Please respect copyright.PENANAgyX2ze0BV3
“Iya, iya…tapi Joseph bisa dipanggil sekarang gak?”
8186Please respect copyright.PENANAUlF4mw0eKT
8186Please respect copyright.PENANAXvI1rYcYPI
“Mudah-mudahan bisa. Ntar kutelepon dulu ya.”
8186Please respect copyright.PENANAe78qQoDDdQ
8186Please respect copyright.PENANA9ZvJPDpdEu
Lalu kupijat nomor Joseph di hapeku.
8186Please respect copyright.PENANAj272JfH73w
8186Please respect copyright.PENANANEWvscPsyR
“Tunggu sebentar ya,” kataku sambil menjauh dari Furry.
8186Please respect copyright.PENANAdPZnmcBIZ2
8186Please respect copyright.PENANANnM9Y3a9uB
Setelah berada di luar villa, kudengar suara Joseph di hapeku, “Hallo Yad ! Apa kabar?”
8186Please respect copyright.PENANAy9BzgeegiW
8186Please respect copyright.PENANADoiqwmDcZi
“Baik,” sahutku, “Jos…ini aku sedang bersama istri Jaka. Dia lagi ngidam, pengen em-el denganku. Jaka nyerahin padaku. Tapi gilanya, istri Jaka ini minta em-el lima kali malam ini.”
8186Please respect copyright.PENANA1zxvUcS67W
8186Please respect copyright.PENANAfKHuPu42uI
“Hahahahaaaaa…ada-ada aja ! Terus gimana?”
8186Please respect copyright.PENANAF0rB6QcgBt
8186Please respect copyright.PENANAqpaKhbl8gx
“Aku bilang kalau mau lima kali sih harus minta bantuan Joseph. Dia mau Jos. Cepetan ke villa yang tempo hari baru kubeli.”
8186Please respect copyright.PENANAKuL2ggpDVZ
8186Please respect copyright.PENANAFE93hSIcOh
“Iya, iya…paling lambat sejam aku sudah tiba di sana. Ada minuman gak?”
8186Please respect copyright.PENANAGjZqNQAilv
8186Please respect copyright.PENANAVZAHdduJ8R
“Ada. Udah cepetan berangkat Jos.”
8186Please respect copyright.PENANA34aLq0Kvfz
8186Please respect copyright.PENANADvU6Ci5gHZ
“Oke, adik ipar…”
8186Please respect copyright.PENANAPXSolu1iTq
8186Please respect copyright.PENANAjeVA4y7jri
“Hahahaaaa….” ketawa juga aku jadinya mendengar istilah “adik ipar” itu. Tapi memang Joseph itu kakak iparku. Dan dia bisa memanggil adik ipar padaku.
8186Please respect copyright.PENANAQtZWriaOJy
8186Please respect copyright.PENANAv1XmusFnjD
Aku kembali lagi ke dalam villa. Menuju lemari minumanku. Mengeluarkan sebotol dry gin dan 2 buah sloki. Kuambil juga sebotol fanta dari dalam kulkas. Fanta itu kuberikan pada Furry, sementara untukku sendiri kutuangkan dty gin ke sloki, lalu kuteguk langsung sampai habis. Dan kutuangi lagi sloki itu dengan dry gin.
8186Please respect copyright.PENANAVL9JbXnlEb
8186Please respect copyright.PENANA791v29enye
“Ada Josephnya?” tanya Furry sambil menyedot fanta dinginnya.
8186Please respect copyright.PENANALMyyR3UCCP
8186Please respect copyright.PENANAOTDYrdyODT
“Ada,” sahutku, “Dalam sejam juga dia udah merapat ke sini.”
8186Please respect copyright.PENANAdtLETpxAWf
8186Please respect copyright.PENANAcdiRQZUqch
Setelah kuteguk dua sloki dry gin, aku mulai merasakan pengaruh alkohol. Yang membuatku jadi bergairah. Kupeluk tubuh Furry yang agak kurus itu, sambil menciumi lehernya.
8186Please respect copyright.PENANA3sCClMgoJI
8186Please respect copyright.PENANAGNC3zSBB8G
“Nanti main threesome ya. Kan sedap bisa dapet dua jenis penis sekaligus,” kataku.
8186Please respect copyright.PENANARYcLYt3bKW
8186Please respect copyright.PENANA61DuBXnZhE
“Iya lah…sapa takut?” sahut Furry centil, sambil melepaskan baju kaus dan celana jeansnya.
8186Please respect copyright.PENANAx4ps2g7clr
8186Please respect copyright.PENANAHIzQvG5Fg4
“Kamu ini beneran hamil apa gak sih?” tanyaku sambil memegangi perut Furry yang tampak biasa-biasa saja, tidak seperti sedang hamil.
8186Please respect copyright.PENANAd9k6DUroCY
8186Please respect copyright.PENANAdMzZb1wpCK
“Betul,” sahutnya, “baru jalan dua bulan. Masa ngebohong?”
8186Please respect copyright.PENANAG0kf33gFG2
8186Please respect copyright.PENANAhDR5yH1cI8
“Berarti anakmu bakal jadi dua ya.”
8186Please respect copyright.PENANAqkWUoShfAi
8186Please respect copyright.PENANAzGknIuZn7o
“Iya.”
8186Please respect copyright.PENANAEvgdXWQuP1
8186Please respect copyright.PENANAe76CKaHbzr
Bicara begitu, diam-diam aku sudah menyelinapkan tanganku ke balik celana dalam Furry. Sampai menyentuh kemaluannya yang tercukur habis. Bahkan jemarilku sudah mulai menyelip-nyelip ke dalam liang kemaluannya, sehingga dalam tempo singkat liang kemaluan Furry sudah mulai basah.
8186Please respect copyright.PENANAuIi5zW30nO
8186Please respect copyright.PENANACkf2NNuaXB
“Maen aja yok,” ajak Furry sambil memegangi tanganku yang sedang asyik mempermainkan kemaluannya.
8186Please respect copyright.PENANAgoPsWYTBuE
8186Please respect copyright.PENANACHA5XYmbJB
“Ntar…kan nungguin Joseph dulu, biar meriah…” sahutku yang semakin asyik memainkan liang kemaluan Furry yang sudah basah itu.
8186Please respect copyright.PENANALvNEMGDpb8
8186Please respect copyright.PENANAhNm9on8hmi
Furry bangkit. Menurunkan celana dalamku sambil berkata, “Aku sering teringat, punya Bang Yadi ini panjang dan gede banget. Makanya ngidam juga pengen disetubuhi sama Bang Yadi.”
8186Please respect copyright.PENANAQVGP2KHDF5
8186Please respect copyright.PENANAcXLzMOEdA5
Dan setelah celana dalamku terlepas, Furry langsung menyergap penisku dengan tangan dan mulutnya. Menjilati di seputar leher dan moncongnya, lalu berusaha menyelomotinya…dan aku cuma terduduk di sofa tua itu.
8186Please respect copyright.PENANAyBFEsPhfrf
8186Please respect copyright.PENANANZxh7xTXBs
Diselomoti seperti itu, pastilah penisku langsung siap tempur. Furry juga tahu itu. Bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Ia pun lalu beraksi, berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang kemaluannya, dengan posisi setengah berjongkok di atasku.
8186Please respect copyright.PENANA63vZVWJKHD
8186Please respect copyright.PENANAM2Vq85rij3
Meski sulit, namun akhirnya Furry berhasil melakukannya. Ia menduduki pahaku sambvil membelakangiku, sementara batang kemaluanku sudah amblas ke dalam liang senggamanya. Pada saat itulah kudengar suara mobil Joseph berhenti di depan villa. Lalu terdengar suara langkah menuju teras, disusul oleh ketukan di pintu depan yang kusahut dengan seruanku agak keras, “Buka aja Jos ! Gak dikunci!”
8186Please respect copyright.PENANA2783Z9nH04
8186Please respect copyright.PENANAy9ufYnmjIj
Pintu terbuka. Joseph muncul di ambang pintu, lalu masuk dan menutupkan kembali pintu itu, sekaligus menguncikannya.
8186Please respect copyright.PENANAicYHaIeGx6
8186Please respect copyright.PENANAedLYWjryq5
“Wow ! Sudah dimulai rupanya,” seru Joseph sambil menghampiri sofa yang sedang kami pakai bersetubuh, “Udah ronde ke berapa nih?”
8186Please respect copyright.PENANAex8mdyDcxT
8186Please respect copyright.PENANA1GFWpRW3uA
“Baru juga josss….” sahutku.
8186Please respect copyright.PENANA3YR8hA3S3I
8186Please respect copyright.PENANAglQD3vuYHr
Sementara Joseph agak membungkuk lalu mencium Furry yang sedang mengayun pantatnya sambil membelakangiku (menghadap ke arah Joseph).
8186Please respect copyright.PENANANooWru5Ddg
“Waktu reuni di Puncak kita gak pernah ketemu ya?” kata Joseph sambil mempermainkan payudara Furry yang mungil itu.
8186Please respect copyright.PENANAqXEvRAat95
8186Please respect copyright.PENANAtEBAVI7YhX
“Gak…aku kan di gelombang kedua,” sahut Furry sambil menghentikan ayunan pantatnya sesaat. Lalu melanjutkannya lagi, menaik-turunkan pantatnya, sehingga terasa membesot-besot penisku. Memang enak banget permainan Furry ini.
8186Please respect copyright.PENANAx1cC5NyWQN
8186Please respect copyright.PENANAOqkrplbIa0
Sementara itu kulihat Joseph langsung menelanjangi dirinya, lalu mengangsurkan batang kemaluannya ke depan Furry. Tapi Furry cuma memegangi batang kemaluan Joseph itu. Tidak menyelomotinya. Mungkin masih malu-malu, karena ia belum begitu akrab dengan Joseph.
8186Please respect copyright.PENANAy4IrRW1Xs4
“Mendingan kamu minum dulu, Jos. Biar tambah hot,” kataku untuk mencairkan suasana kaku di antara Furry dengan Joseph.
8186Please respect copyright.PENANAwv4V21trXM
8186Please respect copyright.PENANAo9eX0woSgs
Joseph mengangguk. Lalu menuangkan dry ginku ke sloki yang masih kosong. Dan duduk di sofa lain sambil menonton persetubuhanku dengan Furry.
8186Please respect copyright.PENANA5tsWN0XhQY
8186Please respect copyright.PENANA4Bb9sIy1NE
“Posisi klasik aja, Fur,” kataku sambil menepuk punggung Furry perlahan.
8186Please respect copyright.PENANAfcciYq1B02
8186Please respect copyright.PENANAShMLWM10Aq
Furry mengangguk. Lalu menaikkan pantatnya tinggi-tinggi, sampai penisku terlepas dari jepitan liang senggamanya.
8186Please respect copyright.PENANAT8bontUhS7
8186Please respect copyright.PENANAMbVPeyWOxI
Lalu Furry terlentang di atas sofa kuno itu, sambil merenggangkan jarak kedua belah pahanya. Aku pun mulai beraksi. Sambil menelungkupi dada Furry, kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang kewanitaan istri sahabatku itu.
8186Please respect copyright.PENANA6bDvLYAcac
Entah berapa sloki minuman yang Joseph habiskan. Yang jelas, ketika aku mulai asyik menyetubuhi Furry dengan posisi klasik, kelihatannya sudah lebih dari dua sloki minuman ia habiskan. Dan dengan mata merah ia menghampiriku. Berdiri di dekat sofa sambil memegangi penisnya yang tampak sudah ngaceng berat.
8186Please respect copyright.PENANA8ZYpJUVLK1
8186Please respect copyright.PENANAiyJel3xyvQ
Aku kasihan juga kepada Joseph yang pasti tersiksa oleh nafsunya sendiri. Karena itu aku mengajak Furry melanjutkan dalam posisi doggy, sementara Joseph bisa merebahkan diri di atas sofa, dengan kepala di bagian lengan sofa itu.
8186Please respect copyright.PENANAD7wHh2o1to
8186Please respect copyright.PENANA0KX4KxmiPR
Meski agak bingung pada mulanya, Furry menurut juga. Ia lalu menungging, dengan posisi wajah berada di atas penis Joseph.
8186Please respect copyright.PENANAuTjgmeczAA
8186Please respect copyright.PENANAU3wDuQTvEn
“Nah…kalau begini kamu bisa sambil ngemut penis Joseph tuh Fur,” kataku sambil berusaha memasukkan kembali penisku ke dalam liang senggama dari belakang. Dan sambil memegangi pantat Furry, aku melanjutkan lagi mengentotnya dalam posisi doggy.
8186Please respect copyright.PENANAgi97kXb0eW
8186Please respect copyright.PENANA6NAoIFuqdx
Sementara itu Furry bisa menikmati entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan Joseph. Dalam keadaan seperti itu, Furry tidak bisa merintih-rintih lagi, karena mulutnya tersumpal oleh penis Joseph.
8186Please respect copyright.PENANA6263YCopba
8186Please respect copyright.PENANAZpTC4RLdLS
Mungkin aku sudah keranjingan dengan hubungan sex “biasa-biasa saja”, atau ada faktor lain, entahlah. Yang jelas, sebelum Joseph datang tadi, gairahku biasa-biasa saja. Seolah melakukan “tugas rutin” untuk menyetubuhi Furry. Tapi setelah Joseph datang, gairahku mendadak berubah, jadi menggebu-gebu !
8186Please respect copyright.PENANAr7TWxi67Ix
8186Please respect copyright.PENANANmmjm4994H
Sehingga malam itu aku dan Joseph bisa memenuhi keinginan Furry. Bahkan ada bonusnya, aku tiga kali, Joseph juga tiga kali. Berarti Furry enam kali disembur air mani. Padahal permintaannya cuma lima kali.
8186Please respect copyright.PENANAWOqscYpkaE
8186Please respect copyright.PENANAu7CajSEIEs
Kelihatannya Furry puas sekali dengan apa yang sudah kami lakukan. Tapi dalam perjalanan pulang, aku berkata di belakang setir mobilku, “Ingat…jangan bilang sama Jaka kalau Joseph ikut tadi. Aku takut disalahkan.”
8186Please respect copyright.PENANA6NgY4BD8uq
8186Please respect copyright.PENANAzZhczJ4ZMr
“Iya Bang. Bereslah itu,” sahut Furry sambil menepuk lutut kiriku.
8186Please respect copyright.PENANAJixl35HllI
8186Please respect copyright.PENANA9lPVFSug6a
Kalau wanita lain digasak oleh dua lelaki seperti tadi malam, pasti pulangnya akan tampak letih. Tapi Furry sebaliknya. Ia bahkan tampak lebih segar daripada waktu berangkat kemaren.
8186Please respect copyright.PENANA0zyl7FNcq3
8186Please respect copyright.PENANAVoju9rPWBC
Apakah itu juga perbawaan bayi yang akan mulai tumbuh di dalam perutnya? Entahlah. Tapi diam-diam aku berharap, semoga Anna ngidamnya tidak seperti Furry. Karena kalau ngidamnya seperti Furry, pasti aku takkan mengabulkannya.
8186Please respect copyright.PENANAwgObmGHmdI
8186Please respect copyright.PENANACH9KWV2CKs
Ya, serasa diingatkan. Bahwa Anna juga sedang hamil. Usia kandungannya kira-kira sama dengan Furry. Baru dua bulan, jalan tiga bulan. Berarti aku mau punya anak tiga ! Betapa menyenangkannya kalau aku sudah punya anak dari Anna nanti. Seperti apa anaknya nanti ya? Kebule-bulean atau kecoklat-coklatan seperti kulitku?
8186Please respect copyright.PENANAbHLWFVyaSZ
Kuantarkan Furry sampai rumahnya. Jaka menyambutku dengan senyum ceria. Dan setelah Furry masuk ke dalam, Jaka membisikiku. Bukan masalah Furry yang dibisikkannya, tapi masalah Nur !
8186Please respect copyright.PENANAtpgjfB6TBg
8186Please respect copyright.PENANAckAgyevvOC
“Lusa jadi kan mau em-em-ef bini mudamu?”
8186Please respect copyright.PENANAbsdqg0AwgH
8186Please respect copyright.PENANAynrmfY9Zbw
“Aku kan selalu tepat janji dan tepat waktu,” sahutku, “Hotelnya kamu aja yang booking.”
8186Please respect copyright.PENANAMJ8G1eVhSJ
8186Please respect copyright.PENANAc9QnMUh5G2
Lalu kusebutkan nama sebuah hotel bintang empat yang aku rasakan kenyamanannya.
8186Please respect copyright.PENANA60AiyGt6TO
8186Please respect copyright.PENANAMKlTKcDp3q
“Beres,” Jaka mengangguk, “Soal hotel, minuman dan sebagainya, biar aku yang nanggung.”
8186Please respect copyright.PENANAqYHO4QT7aK
8186Please respect copyright.PENANABvjxVNFfBa
8186Please respect copyright.PENANA5c2EpRri9g
Pada hari yang sudah dijanjikan dengan Jaka itu, pagi-pagi sekali aku sudah berada di rumah Nur.
8186Please respect copyright.PENANAjJ4PW78xX5
8186Please respect copyright.PENANAm04jWJZwKD
“Udah mandi, sayang?” tanyaku ketika melihat rambut Nur sudah tersisir rapi, tapi masih mengenakan daster batik.
8186Please respect copyright.PENANAjElmaMYHNJ
8186Please respect copyright.PENANA0nKwn9sPpp
“Udah Mas,” sahutnya, lalu membiarkan bibirnya kukecup mesra.
8186Please respect copyright.PENANAURqYr7vKYG
8186Please respect copyright.PENANAgybZASQ9f0
“Kalau begitu, berdandanlah seseksi mungkin. Aku mau memenuhi janjiku tempo hari.”
8186Please respect copyright.PENANADLKZoqGyyr
8186Please respect copyright.PENANAC6c75QajRd
“Janji apa Mas?”
8186Please respect copyright.PENANAHly8WjVLkf
8186Please respect copyright.PENANAMICJ001U6F
“Janji untuk mengundang Jaka untuk ikut menggaulimu.”
8186Please respect copyright.PENANAsLwip2QCLF
8186Please respect copyright.PENANAao4cpCmeX8
Nur cuma menatapku dengan sorot sangsi.
8186Please respect copyright.PENANAdVeySJTked
8186Please respect copyright.PENANAXLBsDgIYdY
“Aku hanya ingin membuktikan, bahwa kalau aku mengajakmu swinger, fokusku adalah ingin melihatmu dipuasi lelaki lain, lalu membuatku cemburu. Dan dari perasaan cemburu itulah aku menemukan perangsang yang luar biasa mujarabnya….seperti sudah kamu buktikan kan?”
8186Please respect copyright.PENANAajQHYGIplv
8186Please respect copyright.PENANADzv4WDN3Jo
“Iya Mas. Tapi istri Mas Jaka nanti dibawa juga?”
8186Please respect copyright.PENANAXIT0F2ZKxG
8186Please respect copyright.PENANA7i3phXmCP3
“Nggak. Kamu kan belum merasakan threesome, dua lelaki satu wanita, suka disebut MMF, singkatan dari male-male female.”
8186Please respect copyright.PENANAdEzy85tx6e
8186Please respect copyright.PENANAliVw0UWirX
“Jadi?”
8186Please respect copyright.PENANAdCBW4tQgMP
8186Please respect copyright.PENANA5EzfOeIx69
“Jadi kamu nanti sendirian, akan digauli olehku bersama Jaka. Ayolah dandan cepetan. Mungkin Jaka sudah nunggu di hotel.”
8186Please respect copyright.PENANAHiGVKvRbfs
8186Please respect copyright.PENANAxVPpTuAs46
“Pakai gaun mana Mas?” tanya Nur sambil membuka pintu lemari pakaiannya.
8186Please respect copyright.PENANA6nm4K7Fepb
8186Please respect copyright.PENANA3SQgKKW9Yi
Kupilih gaun terusan, berwarna hijau tosca, ke bawahnya berbentuk span dan ada belahan di bagian pahanya.
8186Please respect copyright.PENANAgcd1EyDye7
8186Please respect copyright.PENANAs4K5SWtYIG
Nur menurut saja pada pilihanku. Lalu mulai berdandan. Sementara aku keluar dari kamar menuju dapur.
8186Please respect copyright.PENANAznsSqXC554
8186Please respect copyright.PENANA8F0LVJvvsq
Ita menghampiriku sambil berkata setengah berbisik, “Makasih Mas…transfernya udah Ita terima kemaren. Banyak banget.”
8186Please respect copyright.PENANAWd50CIgUVe
8186Please respect copyright.PENANAqvS04PSuYN
“Kan katanya pengen punya Ipad. Belilah Ipad itu. Memang sekarang anak muda udah banyak yang ninggalin laptop dan beralih ke Ipad. Aku sendiri juga udah pake Ipad.”
8186Please respect copyright.PENANAPkAHz27DNN
8186Please respect copyright.PENANAL8OpB96hJz
“Iya Mas. Makasih.”
8186Please respect copyright.PENANAyIDIqOnOhZ
8186Please respect copyright.PENANAPu3muerp4l
“Kamu ada kuliah hari ini?”
8186Please respect copyright.PENANAxgSB2QVQ5X
8186Please respect copyright.PENANA96Crv4r4BF
“Gak ada Mas. Kalau besok ada, dari pagi sampai siang, disambung sore sampai malam.”
8186Please respect copyright.PENANAJ4I7B8hUeE
8186Please respect copyright.PENANAcXyXdix9DZ
“Kalau gitu jagain Yona ya. Aku mau pergi seharian sama Mbakmu.”
8186Please respect copyright.PENANA4tKYd5LYum
8186Please respect copyright.PENANAZx9eCc0016
“Iya Mas. Ohya…Mas…kapan kita ketemuan lagi?”
8186Please respect copyright.PENANAN0Z3iowlGh
8186Please respect copyright.PENANA37zDYS4mEl
“Nanti deh kuatur, lewat bbm aja ya.”
8186Please respect copyright.PENANAc8U5DiiwYF
8186Please respect copyright.PENANAZrOJ6sMuoP
“Iya Mas…kangen…” sorot mata Ita tampak berharap-harap.
8186Please respect copyright.PENANAElOQqeQVjo
8186Please respect copyright.PENANAoAP1sfSpYt
“Sama, aku juga kangen. Tapi belakangan ini aku sibuk terus di luar kota. Nanti deh kalau ketemuan, kita lepasin semua rasa kangen kita.”
8186Please respect copyright.PENANAlmC3nsTYbw
8186Please respect copyright.PENANA5gNOkD7vHS
Tiba-tiba terdengar suara Nur dari ambang pintu kamar, “Mas…!”
8186Please respect copyright.PENANAribnI8SGBW
8186Please respect copyright.PENANA7G1hsjTtlh
“Ya…kenapa?” tanyaku sambil melangkah ke arah pintu kamar kami.
8186Please respect copyright.PENANAm6stYYxQNM
8186Please respect copyright.PENANAF2FCZHRJeG
“Begini udah cukup?” tanya Nur yang sudah selesai berdandan, sambil memutarkan badannya di depan mataku.
8186Please respect copyright.PENANAgyV2e4h29Y
8186Please respect copyright.PENANAUiPxlxzpX9
“Iya…udah cukup cantik dan seksi. Ayo…udah siap berangkat?”
8186Please respect copyright.PENANAhhCmcetzIu
8186Please respect copyright.PENANAuiUnPc5qy1
“Bawa pakaian ganti jangan?” tanya Nur.
8186Please respect copyright.PENANA2dn92XBWYt
8186Please respect copyright.PENANAdOfMLYSb9p
“Bawa kimono aja sehelai,” sahutku sambil menghampiri Yona yang sedang asyik bermain bersama pengasuhnya di teras depan.
8186Please respect copyright.PENANAcA1or9p2ZD
8186Please respect copyright.PENANAWeT7lXzzaJ
“Cantiiik…lagi ngapain?” tegurku sambil berjongkok di dekat Yona.
8186Please respect copyright.PENANATHhRiKowaT
8186Please respect copyright.PENANA8PxKuzf6Vq
Yona tampak senangh, menghampiriku dengan wajah ceria. “Yayah….” cetusnya. Mungkin maksudnya “ayah”.
8186Please respect copyright.PENANARdRCKvsk4Z
8186Please respect copyright.PENANAKydWSs2VnU
Kuciumi pipi anakku yang sedang lucu-lucunya itu. Lalu berkata padanya, “Ayah sama Bunda mau pergi dulu ya sayang. Nanti pulangnya dibawain mainan baru yaaaa.”
8186Please respect copyright.PENANAjZvILZLxAp
8186Please respect copyright.PENANA4By7JeS8LV
Yona seperti mengerti kata-kataku. Ia mengangguk-angguk sambil berkali-kali menyebut yayah padaku.
8186Please respect copyright.PENANAVe4ZY5fCce
8186Please respect copyright.PENANAb4yYUbQWVK
Waktu aku dan Nur sudah naik ke atas mobil, Yona melambai-lambaikan tangannya sambil bersuara lucu, “Daaaaaa…daaaaaa….” (maksudnya daaaag).
8186Please respect copyright.PENANANdx0H1msPu
8186Please respect copyright.PENANAaK7PBOL65z
Terharu aku melihat kelucuan anakku itu.
8186Please respect copyright.PENANAzM6yVdfvXY
8186Please respect copyright.PENANAMdkF5z4alR
Tak lama kemudian mobilku sudah kularikan dengan kecepatan sedang di jalan raya. Datang pula bbm dari Jaka, isinya : “Aku udah di hotel. Di lantai 3 kamar 323.”
8186Please respect copyright.PENANAspHuUc5vWP
8186Please respect copyright.PENANAjFrOh3ywt6
Kubalas dengan : “Ok. Kami juga otw ke hotel.”
8186Please respect copyright.PENANAACpzgfaz5v
8186Please respect copyright.PENANA9HezGH6KzK
Lalu kusimpan lagi hapeku di saku celana corduroy biru tuaku. Dan konsentrasi lagi ke jalan yang sedang kami lalui.
8186Please respect copyright.PENANAefHBQJztRO
8186Please respect copyright.PENANA5idfXxIkV6
“Jaka udah nunggu di hotel,” kataku sambil tetap konsen ke jalan raya yang sudah dipadati kendaraan.
8186Please respect copyright.PENANA5DMDFo7EMu
8186Please respect copyright.PENANAwgZEeqVapG
“Aku degdegan Mas…” sahut Nur hampir tak terdengar.
8186Please respect copyright.PENANA7iWtJoCdyS
8186Please respect copyright.PENANAEkJETQUhA9
“Ngapain degdegan? Kamu akan kami belai, kami cumbu dan kami puasi. Bukan mau disakiti.”
8186Please respect copyright.PENANASEx94KpWkm
8186Please respect copyright.PENANAxnK6NwQ7DC
Nur menyandarkan kepalanya ke bahuku sambil berkata, “Ntar kalau aku ketagihan gimana, ayo?”
8186Please respect copyright.PENANAjU57dwvLMH
8186Please respect copyright.PENANAZMgn7EfAHs
“Gampang. Temanku di kota ini banyak. Tinggal pilih aja.”
8186Please respect copyright.PENANAreX4WWUbae
8186Please respect copyright.PENANAe5E1fGA1SS
“Ohya…catatan waktu di Yogya belum dibaca ya Mas?”
8186Please respect copyright.PENANApEa0lLoZKJ
8186Please respect copyright.PENANARgFJ50KUHB
“Belum sempat. Nanti catat juga yang akan kita alami dengan Jaka. Maksudku, bagaimana perasaanmu waktu threesome bersama dia, gitu. Nanti kubaca semuanya.”
8186Please respect copyright.PENANAZLmBrXRQEg
8186Please respect copyright.PENANAwRFT6cRsuo
“Nanti pelaksanaannya gimana Mas?”
8186Please respect copyright.PENANAJKT6HI4oZF
8186Please respect copyright.PENANAvJhWdXC1Bs
“Pokoknya kamu ikuti aja apa yang aku inginkan. Ingat…kamu jangan canggung meski aku ada di depan matamu ya. Pada waktu Jaka menyetubuhimu, ladeni aja dia sebinal mungkin. Anggap aja aku gak ada. Nah…kita sudah sampai,” kataku sambil membelokkan mobilku.
ns52.14.133.33da2