
7.Reuni Gangbang
Ketika aku tiba di rumah Erni, target pertamaku adalah mencari catatan pengakuan Erni. Tapi ternyata Erni belum mengisi pengakuan di dalam catatan hariannya itu.
8106Please respect copyright.PENANA9hFUdCYIAo
8106Please respect copyright.PENANAFuaoiOf3wK
Dua bulan kemudian, barulah aku menemukan catatan pengakuan istriku itu. Jauh lebih lengkap dari dugaanku. Bukan cuma catatan mengenai Le0
8106Please respect copyright.PENANAsoi0YbQMBY
***************************************************************************************************
8106Please respect copyright.PENANAbe2RBOVVFh
Kedatangan Leo di malam itu benar-benar membuatku terkejut sekaligus girang. Terlebih ketika kulihat sosok adik sepupu suamiku itu makin tampan saja. Dan yang jelas, kedatangan Leo terasa pas pada waktunya. Pada waktu aku membutuhkan belaian dan gumulan lelaki !
8106Please respect copyright.PENANAkXj5Zi5o9x
8106Please respect copyright.PENANAykrw6IpYVW
Maka kusambut Leo dengan pelukan hangat, dengan ciuman bertubi-tubi di bibirnya, dengan belaian pula di rambutnya dan dengan ucapan setengah berbisik, “Kenapa tadi gak nelepon dulu, sayang?”
8106Please respect copyright.PENANAo5WXyUAs1P
8106Please respect copyright.PENANA3PfPkq1Ukk
“Hapeku hilang di bandara, Mbak. Gak tau ada yang nyopet, gak tau jatuh waktu turun dari pesawat,” sahut Leo dengan senyum yang selalu saja meluluhkan hatiku, “Bang Yadi ada?”
8106Please respect copyright.PENANAdNTl6puLEa
8106Please respect copyright.PENANAkWFI3GziaO
“Katanya sih lagi di Cirebon. Lagi ngurus apa gitu di pelabuhan.”
8106Please respect copyright.PENANAR3NxcJDoQH
8106Please respect copyright.PENANAGjAyXdQwmy
“Oh, iya. Dalam sepuluh hari ini banyak batubara yang dikirimkan ke Cirebon, karena ekspor ke Filipina dihentikan dulu. LCnya banyak yang bodong.”
8106Please respect copyright.PENANA6X4i0mhdXW
8106Please respect copyright.PENANANKMnwaIaI7
“O, pantesan. Perutmu lapar kali ya? Makan dulu ya, nanti ngobrolnya belakangan.”
8106Please respect copyright.PENANA0EhlWwJLK0
8106Please respect copyright.PENANA931tlvOerl
“Udah makan tadi di rest area, Mbak. Masih kenyang sekali. Mungkin mau mandi aja dulu. Keringat Kalimantan masih nempel di tubuhku. Hehehe…”
8106Please respect copyright.PENANAYb4d6n3ly4
8106Please respect copyright.PENANAUDTmAPCTXJ
“Ya udah mandi dulu gih sana. Apa mau dimandiin kayak dulu lagi?”
8106Please respect copyright.PENANAsOLb4KYYIo
8106Please respect copyright.PENANAOVsJICZGfv
“Gak usah. Nanti aja kalau udah kangen-kangenan,” Leo mencium bibirku dengan hangatnya.
8106Please respect copyright.PENANAvOn6pimchI
8106Please respect copyright.PENANA9oGYTF7VtO
“Emang kangen sama aku?”
8106Please respect copyright.PENANA2JUbuNwfMp
8106Please respect copyright.PENANA5lxL8dCjXL
“Banget.”
8106Please respect copyright.PENANAuQy1hXCZF3
8106Please respect copyright.PENANAwTaSIIfKif
“Hmmm…sama, sayang. Aku juga kangen banget sama kamu,” kataku sambil menciumi pipinya mwuah, mwuah, mwuaaah.
8106Please respect copyright.PENANAcoDYtCXEjk
8106Please respect copyright.PENANAso6c3CB4LA
Leo menjinjing tas besarnya ke dalam kamar yang dahulu biasa dipakai olehnya. Lalu kudengar bunyi air mengalir di kamar Leo itu. Dan aku membuka lemari minuman. Seperti biasa, kuambil sebotol tequila yang belakangan ini jadi favoritku. Seperti biasa juga, kuteguk langsung isi botol itu tanpa menggunakan gelas atau sloki lagi. Lalu kuletakkan botol tequila itu di atas meja kecil yang dikitari sofa-sofa. Balik lagi ke lemari minuman, karena teringat ada minuman kesenangan Leo, vodka Smirnoff. Lalu kuambil botol vodka itu dan kuletakkan di dekat botol tequila tadi. Kuletakkan juga dua buah sloki kristal di dekat botol-botol minuman itu. Lalu aku masuk ke dalam kamarku. Cuma untuk melepaskan celana dalamku. Kemudian melemparkan celana dalam itu ke tempat cucian.
8106Please respect copyright.PENANAsSFAhFfZvB
8106Please respect copyright.PENANA2lAtjDmPTm
Lalu aku balik lagi ke ruang keluarga. Aku masih berdaster batik. Tapi di balik dasterku tiada apa-apa lagi selain tubuhku…tubuh yang haus belaian dan gumulan lelaki ini.
8106Please respect copyright.PENANAmm5StNXIqY
8106Please respect copyright.PENANAMxmKNn4Rir
Beberapa saat kemudian Leo muncul, mengenakan baju kaus hitam dan celana pendek putih.
8106Please respect copyright.PENANAJcrj8astQr
8106Please respect copyright.PENANAV75LGc7ocI
“Udah kelamaan tinggal di Kalimantan, datang ke sini jadi terasa dingin banget,” kata Leo sambil duduk di sofa, merapat di sebelahku.
8106Please respect copyright.PENANA0GsPoI1POi
8106Please respect copyright.PENANApTyRuoE6bn
Kujawab dengan bisikan, “Sebentar lagi juga keringetan.”
8106Please respect copyright.PENANAq4KIHWs0G7
8106Please respect copyright.PENANA55DykFTaD8
“Setelah minum vodka ini?” tanya Leo sambil menuangkan vodka ke sloki kosong.
8106Please respect copyright.PENANA0JQfvJHsn8
8106Please respect copyright.PENANARMgFdad8CZ
“Setelah nemplok di atas perutku,” sahutku dalam bisikan disusul dengan gigitan kecil di daun telinga Leo.
8106Please respect copyright.PENANAFlHZZ3Y5D4
8106Please respect copyright.PENANAGzEHbLEuyQ
“Hahahaaa…iya Mbak. Bener,” kata Leo setelah meneguk vodkanya sekaligus sampai habis. Lalu menuangi slokinya dengan vodka lagi.
8106Please respect copyright.PENANAgUHvOXrywx
8106Please respect copyright.PENANAy8t04HVVsx
Dan aku tak sabar lagi. Kurayapkan tanganku ke ritsleting celana pendek putih Leo, lalu memasukkan tanganku ke dalamnya. Wow, rupanya Leo pun tak mengenakan celana dalam di balik celana pendek putihnya.
8106Please respect copyright.PENANAQyZmMuTv9X
8106Please respect copyright.PENANAOgkPTkrGrW
“Di Kalimantan ini suka dimainin sama siapa aja?” tanyaku sambil meremas-remas batang kemaluan Leo yang masih lemas. Tentu dengan remasan lembut dan terlatih.
8106Please respect copyright.PENANAT7th4LXzdm
8106Please respect copyright.PENANAfC1uGcF20d
“Gak pernah Mbak. Sumpah deh, gak pernah !”
8106Please respect copyright.PENANAPyM1RmN3LR
8106Please respect copyright.PENANA5bnmBrWbZx
Aku percaya pada pengakuan Leo itu. Karena dahulu ia pernah cerita betapa takutnya ia menyentuh cewek sembarangan, karena di zaman sekarang anak SMP pun ada yang sudah kena HIV-AIDS.
8106Please respect copyright.PENANAK7KuWpyus0
8106Please respect copyright.PENANAKnM2UNQYKK
Dan aku makin asyik mempermainkan batang kemaluan Leo yang mulai menegang sedikit demi sedikit. Terlebih setelah aku menyelomotinya tanpa keraguan sedikit pun. Sampai akhirnya kulihat batang kemaluan Leo sudah benar-benar siap tempur. Maka tanpa basa-basi lagi aku duduk di atas pangkuan Leo, saling berhadapan, sambil mengarahkan penisnya ke kemaluanku yang sudah membasah dan tak bercelana dalam ini.
8106Please respect copyright.PENANAbIlhU1aJAn
8106Please respect copyright.PENANALznvsy3CYE
Leo cuma tersenyum-senyum menyaksikan dan merasakan ulahku. Dan…aku berhasil membenamkan batang kemaluan Leo ke dalam liang kenikmatanku. Lalu aku menggerak-gerakkan pinggulku naik turun perlahan, sehingga terasa liang kemaluanku bergesekan dengan penis Leo yang sangat kurindukan itu.Leo pun lalu mendekap pinggangku, mungkin supaya aku tidak terjengkang ke belakang.
8106Please respect copyright.PENANAZtwx9wyIEc
8106Please respect copyright.PENANAwYbYQWheyu
Sambil menciumi bibir Leo, kuayun terus pinggulku, membuat liang kemaluanku seolah membesot-besot dan memeras-meras batang kemaluan Leo. Karena pinggulku bukan cuma kugerakkan naik turun, melainkan juga kugoyang meliuk-liuk, yang terkadan membuat liang kemaluanku seolah memeras dan memilin penis Leo.
8106Please respect copyright.PENANAS96WM9FpJp
8106Please respect copyright.PENANAZNEM5l5RuY
Kuhentikan ayunan pinggulku sesaat, lalu berkata setengah berbisik, “Ini ucapan selamat datangku buat Leo tersayang…Leo yang sangat kurindukan.” Lalu kulanjutkan lagi ayunan pinggulku, makin lama makin menggila, makin cepat dan makin bergairah.
8106Please respect copyright.PENANAoCeD46ZOB1
8106Please respect copyright.PENANAdd2TCfIag1
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas, pastilah aku tak kuasa menahan diri, tak kuasa mengulur waktu agar orgasmeku lambat datangnya.
8106Please respect copyright.PENANA7cKmYyjhhu
8106Please respect copyright.PENANA2lmK4YOY88
Di puncak orgasmeku ini, pinggulku roboh di atas paha Leo. Begetar-getar sesaat. Lalu kupeluk leher Leo erat-erat.
8106Please respect copyright.PENANAAHXNnW6zdF
8106Please respect copyright.PENANAbAIZndoEZ3
“Mbak udah orga?” tanya Leo sambil tetap mendekap pinggangku.
8106Please respect copyright.PENANApSGBF5KpBu
8106Please respect copyright.PENANACh4nIBJtfA
“Iya,” aku mengangguk lemah, “Lanjutin di kamarku aja yok.”
8106Please respect copyright.PENANAsjB3vKH2oa
8106Please respect copyright.PENANAgCU862Lk7V
“Bang Yadi kapan pulangnya?”
8106Please respect copyright.PENANAzuStdlKYUt
8106Please respect copyright.PENANAmtTCi7Kn0m
“Masih lama. Mungkin tiga hari lagi baru pulang.”
8106Please respect copyright.PENANAoSRY63Fj8G
8106Please respect copyright.PENANAf5ib2gVWj3
“Asyiiik,” cetus Leo sambil mengikuti langkahku menuju kamar.
8106Please respect copyright.PENANACPPbLPlo9M
8106Please respect copyright.PENANA2uO4oCPbaA
Aku langsung masuk ke kamar mandi dulu, untuk menyabuni kemaluanku, kemudian mengelapnya dengan handuk sampai kering dan bersih.
8106Please respect copyright.PENANAzbAcb1oPpk
8106Please respect copyright.PENANAbTjq2cku3H
Kulepaskan daster batikku dan kugantungkan di dinding, kemudian aku keluar dari kamar mandi, dalam keadaan telanjang bulat. Menghampiri Leo dengan gairah birahi yang sudah bergejolak lagi. Dan Leo menyambutku dengan terkaman jantannya. Mendorongku ke atas bed, lalu menciumi pentil buah dadaku, pusar perutku dan lalu menjilati kemaluanku dengan ganasnya.
8106Please respect copyright.PENANAKOeAnmyo9v
8106Please respect copyright.PENANApynhxIZXdd
Oh, jilatan seperti ini selalu saja kurindukan. Karena senantiasa membuatku seolah melayang-layang di langit yang teramat indah…membuatku berfantasi, seolah alamku sedang ditaburi bunga-bunga surgawi.
8106Please respect copyright.PENANAZPOG7K5oPI
8106Please respect copyright.PENANAdlaUYCT05X
Aku mulai terkejang-kejang lagi dalam arus nikmat yang luar biasa. Terlebih ketika kurasakan liang kemaluanku sudah diterobos oleh tombak kejantanan Leo, oooh, aku menyambutnya dengan pelukan di leher Leo, dengan ciuman hangat di bibir Leo dan dengan sepasang kaki yang kurentangkan selebar mungkin, agar batang kemaluan Leo bisa masuk sedalam-dalamnya.
8106Please respect copyright.PENANAxHJbmcXtEf
8106Please respect copyright.PENANA2JJkvAAJat
Leo mulai mengentotku dengan garangnya, mungkin karena ia benar-benar sudah kangen padaku. Sehingga bunyi yang ditimbulkan oleh pergeseran batang kemaluan Leo jadi aneh. Bunyinya crek…bles…crekk…blesss…crekk…blesss…!
8106Please respect copyright.PENANAP6uTdkCmRn
8106Please respect copyright.PENANAeX7nWbD5at
Makin lama gerakan batang kemaluan Leo itu makin cepat, membuatku terengah-engah dalam nikmat yang semakin terasa…dan semakin indah saja rasanya.
8106Please respect copyright.PENANAQlPtqum84h
8106Please respect copyright.PENANArzMsk6TNiV
Seperti orang kesurupan, aku pun mulai menceracau tanpa dapat kukendalikan, “Leo, oh, Leo…iya, Leo sayang…entot terus Leo…adududuuh, ini enak banget, sayang…iya, sayang…entot terus sampai muncrat di dalam memekku ya sayang…emutin pentil tetekku sayang…naaaah, gitu…dudududuuuh, enak sekali, Leooo…”
8106Please respect copyright.PENANAgFnFWR0u4w
8106Please respect copyright.PENANAsoGHYyWquq
Malam itu seolah menjadi malam surgawi bagiku. Karena Leo sudah bercucuran keringat sambil mengucurkan kenikmatan yang tiada taranya buatku. Bahkan ketika kubisiki telinganya dengan suara terengah, agar ia meletuskan ejakulasinya bareng-bareng dengan puncak orgasmeku, ia bisa melakukannya dengan sempurna. Ia mengentotku dengan cepat dan kerasnya, lalu pada saat aku sedang mencapai titik puncak kenikmatanku, Leo mendesakkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya, tanpa ditarik lagi. Pada saat itulah liang kemaluanku terasa berkedut-kedut nikmat, bahkan terasa dinding liang kemaluanku seperti menggelusur ke luar…pada saat yang sama kurasakan semprotan-semprotan air mani Leo yang begini hangatnya, seolah menghangati sekujur batinku.
8106Please respect copyright.PENANAyIm1uL2tkW
8106Please respect copyright.PENANA7lWAbGz5ZY
O, luar biasa indah dan nikmatnya.
8106Please respect copyright.PENANAmCYeIRUKEv
8106Please respect copyright.PENANAoPADuXJxfg
Kupeluk leher Leo yang sudah dibanjiri keringat. Lalu kuciumi bibirnya bertubi-tubi, sebagai tanda puasku atas persetubuhan yang baru selesai itu.
8106Please respect copyright.PENANA8BilflkwGK
8106Please respect copyright.PENANA2oTfeIhPHD
Lalu kucuci kemaluanku di kamar mandi. Setelah kemaluanku dikeringkan dengan handuk, kukenakan kembali daster batikku, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha.
8106Please respect copyright.PENANA3ItRbpMOr1
8106Please respect copyright.PENANAmDpvoJ110L
Leo pun melakukan hal yang sama. Mencuci batang kemaluannya yangberlepotan lendir, kemudian mengeringkannya dengan handuk. Celana pendek putih dan baju kaus hitamnya pun dikenakan kembali, lalu menuju ruang keluarga. Duduk merapat padaku di atas sofa. Sambil melingkarkan lengannya di pinggangku.
8106Please respect copyright.PENANAgtSA4DGfK6
8106Please respect copyright.PENANAgU5AONXNtH
Namun, malam itu Leo seolah oase yang tak pernah mengering di tengah padang pasir yang gersang. Ia tak cuma memeluk p[inggangku, tapi juga menanggalkan kancing-kancing dasterku yang berada di bagian depanku. Semua kancing dilepaskannya. Lalu dengan bersemangat ia mencelucupi pentil buah dadaku. Bukan cuma mencelucupi, tapi juga menyedot-nyedot seperti bayi yang kehausan dan menetek pada ibunya.
8106Please respect copyright.PENANAAOwQnVy4ai
8106Please respect copyright.PENANA7dZ0qJ0pZX
Belum lama Leo berejakulasi di dalam liang kemaluanku. Tapi kini ia terasa bergairah lagi untuk mencumbuku. Sehingga aku pun terlentang pasrah di atas sofa. Terserah apa yang mau Leo lakukan, lakukanlah sepuasnya.
8106Please respect copyright.PENANAR8nXNMU8kF
8106Please respect copyright.PENANAmezncZN4Fw
Daster batikku setelah dibuka semua kancingnya, jadi seperti kimono. Ketika Leo menyibakkan belahan dasterku, terbukalah payudara dan kemaluanku. Dan dengan lahap ia menggasak sepasang buah dadaku. Lalu menciumi dan menjilati betisku, mencelucupi dan menjilati pahaku sampai ke pangkalnya. Terkadang disertai gigitan-gigitan kecil. Lalu…kembali ia menjilati kemaluanku, sehingga aku pun sengaja merentangkan sepasang pahaku, supaya ia bisa menjilati sampai ke dalam-dalamnya. Dan ia memang melakukannya. Menjilati bagian dalam kemaluanku yang sudah dingangakan ini. Tentu saja ia hanya menjilati bagian yang terjangkau oleh lidahnya saja. Namun semuanya itu menimbulkan fantasi dan kenikmatan yang luar biasa indahnya.
8106Please respect copyright.PENANAQWFuWSOq3Z
8106Please respect copyright.PENANAJKsgj687p2
Terlebih setelah Leo memusatkan jilatannya pada kelentitku, sambil sesekali menyedotnya…ooh…aku pun terkejang-kejang lagi dibuatnya.
8106Please respect copyright.PENANAN8XDtH4L8e
8106Please respect copyright.PENANAIjddiUZiAL
Dan di atas sofa itu, aku merasakan lagi nikmatnya batang kemaluan Leo membenam ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sekali menerobos liang vaginaku…blessss….!
8106Please respect copyright.PENANAG573es6s1i
8106Please respect copyright.PENANAW4EwsVd4fy
Lalu Leo mengentotku lagi di atas sofa itu.
8106Please respect copyright.PENANARHsOdAfs8c
8106Please respect copyright.PENANAe5vhuQ6Dl3
Dan aku seolah kafilah yang dahaga di tengah padang pasir, sementara Leo seolah oase…yang menyejukkan batinku…memuasi hasrat birahiku. Lama sekali Leo enjot-enjotan di atas perutku, sampai keringatnya bercucuran kembali. Berjatuhan di atas tubuhku dan bercampur aduk dengan keringatku sendiri. Namun kami tak peduli dengan semuanya itu. Yang kami tau cuma satu, bahwa kemaluan kami yang terus-terusan saling gesek, membuat kami seolah melayang-layang di langit surgawi…surga dunia.
8106Please respect copyright.PENANAGpxBijKkSm
8106Please respect copyright.PENANAHr1fFRGmfe
Tentu aku pun tak berdiam pasif. Sodokan-sodokan nikmat penis Leo kutanggapi dengan goyangan pinggulku yang memutar-mutar, meliuk-liuk dan menghentak-hentak.
8106Please respect copyright.PENANAipXUztJzOB
8106Please respect copyright.PENANA38SluiEhbX
Jujur, dalam persetubuhan yang kedua ini aku mencapai orrgasme lagi dua kali. Dan Leo baru ejakulasi setelah aku benar-benar letih dibuatnya.
8106Please respect copyright.PENANAD1L3qqjgNh
8106Please respect copyright.PENANA71WPJRFFAu
Lalu aku tidur di kamar Leo. Dan sebelum fajar menyingsing, gairahku bangkit lagi. Tanpa ragu kuselomoti batang kemaluan Leo, sehingga anak muda itu terbangun. Dan setelah batang kemaluannya tegang, kuajak ia bersetubuh lagi.
8106Please respect copyright.PENANAvhWv4E3utL
8106Please respect copyright.PENANA1EOz7WfPYp
Dan paginya, ketika aku sedang membuatkan lasagna di dapur pribadiku (bukan dapur kantin), Leo tahu saja kalau aku belum mengenakan celana dalam. Waktu aku sedang menghadap ke arah oven microwave, tiba-tiba terasa dasterku disingkapkan.
8106Please respect copyright.PENANAp78CNEdFYh
8106Please respect copyright.PENANAunv56qgmv8
Aku kaget dan berusaha menoleh, tapi setelah tahu bahwa yang menyingkapkan dasterku itu Leo, aku diam saja. Bahkan berpegangan ke meja tembok berlapis batu pualam di dapur pribadiku itu. Ini membuatku setengah menungging. Dan…Leo membenamkan batang kemaluannya dari belakang ! Leo, oooh, Leo….kenakalanmu itu justru sangat kusukai. Maka kubiarkan saja ia mengentotku dari belakang, meski baru dua jam yang lalu ia menyetubuhiku tadi.
8106Please respect copyright.PENANAbfpFSVvAMI
8106Please respect copyright.PENANALTjqcBinYW
Lama pula ia menyetubuhiku dalam posisi berdiri sambil berpegangan ke daun meja berlapir batu pualam itu. Mampu pula membuatku orgasme di situ.
8106Please respect copyright.PENANA11cyAbm5uT
8106Please respect copyright.PENANA0nV221PRlW
Dan setelah terasa moncong penis Leo menembak-nembakkan air maninya di dalam liang kemaluanku, kubiarkan dulu ia selesai memuntahkoan air maninya. Lalu kubuka pintu microwaveku sambil berkata, “Tuh…aku sengaja bikinin lasagna buatmu, sayang. Kalau mau sarapan, ambil aja sendiri ya. Aku mau mandi dulu.”
8106Please respect copyright.PENANANzQBjeKY24
8106Please respect copyright.PENANAQV4UFd6lAY
Begitulah…kehadiran Leo seolah jadi penyejuk dan penyegar dalam kehidupan seksualku.
8106Please respect copyright.PENANAQuhLZpR7fS
8106Please respect copyright.PENANA7OTE9bTYzW
Tapi tak bisa selamanya ia berada di dalam rumahku, karena tugasnya di Kalimantan sudah menumpuk, katanya. Sementara kuliahnya pun tak bisa ditinggalkan terlalu lama. Maka akhirnya aku harus melepaskannya, meski dengan perasaan pilu dan kecewa. Dan setelah ia pulang, aku jadi kesepian lagi. Kesepian yang mencekam, yang terkadang menyiksa batinku.
8106Please respect copyright.PENANAEurh8Oh9aa
8106Please respect copyright.PENANAub6im5rMH1
8106Please respect copyright.PENANAUqDAn7vXMe
Hari demi hari berlalu dengan cepatnya. Aku merasa benar-benar kehilangan setelah Leo pulang ke Kalimantan lagi. Padahal aku belum “kenyang” digasak oleh kejantanannya. Dan aku tidak tertarik kepada ajakan Indra maupun Rio lewat sms maupun secara lisan di kantin. Aku hanya menginginkan Leo. Dan rasanya aku sulit sekali mendapatkan pengganti Leo yang telanjur jadi nsosok yang kurindukan.
8106Please respect copyright.PENANAHtfhORVpFx
8106Please respect copyright.PENANAbGC5C35Ejg
Sampai pada suatu malam, suamiku menggauliku dengan garangnya. Aku berusaha melupakan Leo dan menghadapkan hatiku kepada suamiku seorang. Aku tak mau mengecewakannya.
8106Please respect copyright.PENANAld6cBlQXkm
8106Please respect copyright.PENANA7NXCcv31sn
Dan setelah menyetubuhiku, suamiku berkata, “Lama juga kita gak swap ya. Kamu kangen gak sama wife swap seperti biasa?”
8106Please respect copyright.PENANAZwzqjIRZPE
8106Please respect copyright.PENANANoGryziL2h
“Aku kan terserah maunya Abang,” sahutku, “Aku selalu berusaha mengikuti cara-cara suami.”
8106Please respect copyright.PENANAPJB70RMT7L
8106Please respect copyright.PENANAQZB5Y2btta
“Ada konsep baru. Tadi siang aku ngobrol sama Bimo….”
8106Please respect copyright.PENANAXl2v7UIaTU
8106Please respect copyright.PENANAZ4EqmC9cV3
“…Bimo?”
8106Please respect copyright.PENANAXlw1aXzGtm
8106Please respect copyright.PENANA4N0qmo6iz5
“Iya,” sahut suamiku, “Kamu belum kenal sama Bimo, karena dia termasuk gelombang kedua waktu reuni di Puncak. Konsepnya sederhana tapi pasti fantastis.”
8106Please respect copyright.PENANAn1SWSfK6WL
8106Please respect copyright.PENANAo0vyLhkaaZ
“Konsep apa?”
8106Please respect copyright.PENANAcSCr4tEUEa
8106Please respect copyright.PENANAlvaYovXsCM
“Gangbang seminggu sekali. Jadi cuma tiap malam Minggu doang.”
8106Please respect copyright.PENANAbT7d3DaAN1
8106Please respect copyright.PENANAsw3tSc88oo
“Iiih…gangbang seperti di DVD bokep Bang?”
8106Please respect copyright.PENANAKd1eTrkQ9c
8106Please respect copyright.PENANA5BuP8XFiSO
“Iya,” suamiku mengangguk, “Tapi semuanya dilaksanakan secara smooth and soft. Cowoknya juga cuma empat orang di dalam satu kelompok. Lima orang sih dengan suami yang mau digangbang. Tapi suaminya hanya akan menonton doang.”
8106Please respect copyright.PENANAO9ftHJFh2q
8106Please respect copyright.PENANA0JhVflSqO2
“Gak ngerti ah.”
8106Please respect copyright.PENANAAqr9EgwHJ0
8106Please respect copyright.PENANApcK7rnnlI0
“Begini. Misalnya di malam Minggu mendatang ini giliran kamu yang digangbang, aku cuma akan nonton doang. Pada malam Minggu berikutnya, barulah aku aktif menggangbang salah seorang istri temanku. Tapi suaminya juga takkan ikut, hanya akan nonton aja.”
8106Please respect copyright.PENANAtiEbI0MU91
8106Please respect copyright.PENANAoTBQaoTaeA
“Jadi kegiatannya hanya tiap malam Minggu?”
8106Please respect copyright.PENANAiaCssVM21X
8106Please respect copyright.PENANAWCJuOLGzhZ
“Iya, supaya semuanya energik pada waktu melaksanakannya. Jadi misalnya malam Minggu yang akan datang giliran istri si A yang digangbang, aku akan gabung dewngan teman-teman untuk menggangbang istri si A itu. Pada malam Minggu berikutnya, misalnya giliran istri si B yang digangbang, maka aku pun akan hadir untuk menggangbang istri si B. ”
8106Please respect copyright.PENANAesNk96EpZs
8106Please respect copyright.PENANAxWX4LOokQW
Aku cuma termangu.
8106Please respect copyright.PENANA1ogKehYlq2
8106Please respect copyright.PENANAPMthtd1bnM
Kata suamiku lagi, “Nah jika tiba giliran kamu yang digangbang, aku takkan ikut menyetubuhimu, sayang. Semuanya akan dilakukan secara soft and smooth. Takkan vulgar seperti di video bokep. Pertamanya, secara bergiliran tiap peserta masuk ke dalam kamar bersamamu. Setelah lelaki pertama selesai, baru lelaki kedua boleh masuk dan seterusnya.”
8106Please respect copyright.PENANAVpjFESKMhp
8106Please respect copyright.PENANAZXL6nDjXu9
“Setelah semuanya kebagian, aku boleh pulang gitu?”
8106Please respect copyright.PENANAoPWCXKc8Te
8106Please respect copyright.PENANAyG5qLgNu7s
“Masih harus ikuti fivesome besok siangnya. Jadi keempat temanku akan menggilirmu, tidak di kamar tertutup lagi. Tapi masing-masing peserta hanya boleh ejakulasi satu kali. Setelah selesai semuanya, ya kita pulang lah.”
8106Please respect copyright.PENANAHSLAYZ7pbX
8106Please respect copyright.PENANAH7h4D4KqKv
“Pada kesempatan pertama juga hanya boleh ejakulasi satu kali kan?”
8106Please respect copyright.PENANAYmxXrIcetg
8106Please respect copyright.PENANADpaVLXH5XD
“Iya,” suamiku mengangguk, “supaya ada unsur greget untuk acara esok siangnya. Lagian pihak istri jangan dibikin terlalu letih, karena besoknya harus melayani teman-teman suaminya empat orang sekaligus.”
8106Please respect copyright.PENANAQO5675jPBY
8106Please respect copyright.PENANAyjoI6ViPDD
Aku terdiam, membayangkan apa yang akan terjadi jika “konsep” itu jadi dilaksanakan.
8106Please respect copyright.PENANAETINg6a6tU
8106Please respect copyright.PENANA6I53pbBwGX
“Lalu,” kataku kemudian, “kalau semua istri sudah kebagian giliran, apa lagi rencananya?”
8106Please respect copyright.PENANAiRwZrmxyQd
8106Please respect copyright.PENANAFBzThriAbm
“Stop dulu. Biar semua pihak bisa beristirahat. Sambil menunggu munculnya konsep berikutnya. Gimana? Setuju?”
8106Please respect copyright.PENANAW5pi582sOA
8106Please respect copyright.PENANAfXuL3GkVDq
“Aku sih terserah Abang aja.”
8106Please respect copyright.PENANAcvsFkczJsO
8106Please respect copyright.PENANAR1gl56bOKh
“Bagus ! Artinya kamu sudah setuju kan?” suamiku memegang kedua bahuku.
8106Please respect copyright.PENANAM5nAg09JZ7
8106Please respect copyright.PENANAsoELuen4jM
Aku mengangguk perlahan. Disusul dengan kecupan mesra suamiku tercinta.
8106Please respect copyright.PENANAAbVWvL2vCX
8106Please respect copyright.PENANAk9M0YN2wLH
“Nih teman-teman yang akan masuk ke dalam kelompok kita nanti,” kata suamiku sambil memperlihatkan layar handphonenya. Di situ ada nama-nama teman suamiku berikut istrinya masing-masing :
8106Please respect copyright.PENANAg11Nzsg3qQ
8106Please respect copyright.PENANAsmse7AycEi
8106Please respect copyright.PENANA84enryT0UR
Danang dan Ririn
8106Please respect copyright.PENANAOe9LCsDSSR
8106Please respect copyright.PENANAA5BJTWa3jn
B i m o dan Yayuk
8106Please respect copyright.PENANAGLZo8Udvw8
8106Please respect copyright.PENANA687rkx7UeB
Denny dan Asti
8106Please respect copyright.PENANAiusQXfm8kE
8106Please respect copyright.PENANAMh1KWhM7AK
Robby dan Nindy
8106Please respect copyright.PENANA7B2h9KSiOX
8106Please respect copyright.PENANAQUBNCGZucu
8106Please respect copyright.PENANAtyEz0Tb9So
Tentu di hp teman-teman suamiku ada namaku dan nama suamiku.
8106Please respect copyright.PENANA5y0MSdPSLv
8106Please respect copyright.PENANAytUXcKJoYD
“Emang acaranya mau dimulai kapan Bang?” tanyaku.
8106Please respect copyright.PENANA79dLCzdMqi
8106Please respect copyright.PENANAiJK7nrU2D3
“Dalam dua tiga hari lagi akan dilakukan pengundian. Yang diundi nama-nama pihak istrinya saja. Karena yang akan melakukan gangbang sudah pasti tetap lima orang. Danang, Bimo, Denny, Robby dan aku.”
8106Please respect copyright.PENANAp9HLDtSjYN
8106Please respect copyright.PENANA9q4PlJEIHt
8106Please respect copyright.PENANAAFZVWsgW8U
Menunggu kabar tentang pengundian nama keempat istri teman-teman suamiku, dan lima nama berikut namaku, memang membuat batinku jedag-jedug juga. Masalahnya sudah lumayan lama aku tidak mengalami “sesuatu yang spesial” itu, sedangkan acara yang direncanakan itu akan menjadi sesuatu yang baru bagiku. Memang aku pernah dithreesome, tapi belum pernah merasakan digilir oleh empat orang lelaki.
8106Please respect copyright.PENANAd0vWfGxAyR
8106Please respect copyright.PENANAOQHxXBKvT5
Takutkah aku pada rencana suamiku dan teman-temannya itu? Tidak. Karena aku yakin, teman-teman suamiku bukan semacam gang yang biasa bertindak kriminal. Mereka semua baik-baik. Bahkan ada yang terasa lebih lembut daripada suamiku sendiri.
8106Please respect copyright.PENANAhyxcZYJfOX
8106Please respect copyright.PENANAUNQYxbkc4X
Tiga hari kemudian, aku mendapat kabar dari suamiku, bahwa aku kebagian giliran nomor dua. Dan gangbang pertama akan dilangsungkan pada malam Minggu mendatang, dengan istri Robby yang bernama Nindy itu sebagai target gangbangnya. Pada malam Minggu berikutnya adalah giliranku.
8106Please respect copyright.PENANApdP58b5yJf
8106Please respect copyright.PENANAC0bi3Mm76Y
Sebenarnya aku merasa diuntungkan dengan dapatnya giliran di malam Minggu kedua itu. Karena aku sedang menstruasi dan kuperkirakan di malam Minggu mendatang belum bersih benar. Sedangkan di malam Minggu kedua, aku pas sedang dalam masa subur. Setahuku, pada masa subur aku sekujur tubuhku jadi sensitif sekali. Kena sentuh sedikit saja bisa membuatku terpejam-pejam. Tentu saja aku tidak takut digangbang pada masa suburku, karena aku masih tetap ikut program KB.
8106Please respect copyright.PENANABAcAT4yBzt
8106Please respect copyright.PENANAIRZeudiupy
Pada malam Minggu pertama, suamiku minta izin untuk bermalam di villa yang sudah ditentukan, untuk menggangbang Nindy. Meski berat hati, terpaksa harus kuikhlaskan, karena aku sudah menyetujui acara itu. Biarlah kubebaskan suamiku dengan legowo. Bukankah malam Minggu berikutnya giliran aku memperoleh kepuasan yang pasti bakal fantastis itu?
8106Please respect copyright.PENANAyptOogsBvM
8106Please respect copyright.PENANAf09tQWio2h
Waktu pulang, suamiku tersenyum-senyum. Membuatku cemburu. Pastilah dia sudah puas karena telah kenyang menyetubuhi Nindy.
8106Please respect copyright.PENANAIOnoPd51lc
8106Please respect copyright.PENANAmTkqLHVjVR
“Acaranya berubah, sayang,” kata suamiku pada waktu sedang mengganti pakaiannya di kamar, “Jadi gak ada acara sendiri-sendiri masuk ke kamar. Mereka bilang kurang seru kalau begitu.”
8106Please respect copyright.PENANAna6kI3bHz3
8106Please respect copyright.PENANA8DTrH98NCB
“Terus gimana jadinya?” tanyaku ingin tahu juga, karena seminggu lagi giliranku yang akan digangbang oleh empat orang teman suamiku.
8106Please respect copyright.PENANAXcZGTCTjhW
8106Please respect copyright.PENANAyMnTa6qJje
“Langsung gangbang di ruang tengah saja. Memang secara bergiliran. Peraturannya tetap, tak boleh main keroyok dan tak boleh main anal. Jadi gak boleh double penetration.”
8106Please respect copyright.PENANAVktbFRDQHE
8106Please respect copyright.PENANARBCgx9tJwV
“Jadi…Nindy dan teman – teman Abang langsung telanjang di ruang tengah?”
8106Please respect copyright.PENANA7KdK6UewiH
8106Please respect copyright.PENANAivYq2pjMdC
“Iya,” suamiku mengangguk, “Malah yang melepaskan pakaian Nindy juga suaminya sendiri.”
8106Please respect copyright.PENANAAJu05l1qVk
8106Please respect copyright.PENANAkAibOK0b6L
“Padahal suaminya hanya boleh nonton kan?”
8106Please respect copyright.PENANA5uBoKBG912
8106Please respect copyright.PENANAuWTqDnyHGv
“Iya. Aturan mainnya begitu.”
8106Please respect copyright.PENANAbtL0EAk0y4
8106Please respect copyright.PENANAHNhvYGQdQ5
“Nanti Abang yang nelanjangi aku di depan keempat teman Abang?”
8106Please respect copyright.PENANA3Ed3vDekjV
8106Please respect copyright.PENANA9jLoqQqqSA
“Iya. Dan nanti yang mendapat grand prize boleh tidur semalam denganmu.”
8106Please respect copyright.PENANAenHgK9Exc8
8106Please respect copyright.PENANAViSNkFoI4P
“Lho kok ada grand pize segala?”
8106Please respect copyright.PENANAEXWcYRAHMQ
8106Please respect copyright.PENANAqr3cvGtgVr
“Iya…diundi dulu. Tapi besoknya dia gak boleh ikut menggangbang kamu lagi. Karena pasti malamnya bersetubuh lagi denganmu.”
8106Please respect copyright.PENANAMKoAb3RiTa
8106Please respect copyright.PENANAL8hC1JMoM3
“Emang di acara kemaren, siapa yang dapat grand prize?”
8106Please respect copyright.PENANAKzO3OpJeKq
8106Please respect copyright.PENANAqYXnfloJXK
“Aku…hehehehe…”
8106Please respect copyright.PENANA0HG1wrRdEc
8106Please respect copyright.PENANAvpNXjupNOA
“Mmmm…pantesan datang-datang senyam-senyum terus,” kataku sambil mencubit perut suamiku.
8106Please respect copyright.PENANAgvicp9Vxke
8106Please respect copyright.PENANAJWDoOq0SMG
Suamiku membalas dengan tawa kecil.
8106Please respect copyright.PENANA6DBr2j3hkC
8106Please respect copyright.PENANAPzNzWx8I40
8106Please respect copyright.PENANAYvvyqFwczu
Seminggu kemudian, tibalah giliranku untuk mendapatkan empat lelaki sekaligus di villa yang terletak di daerah Puncak itu.
8106Please respect copyright.PENANA1nro1us8XQ
8106Please respect copyright.PENANAhnJWheTIZh
Terus terang, sebenarnya jantungku berdebar-debar terus menjelang keberangkatan ke villa yang terletak di kompleks villa di daerah Cipanas-Puncak itu. Soalnya sudah terbayang apa yang akan terjadi nanti. Bahwa aku akan dikelilingi teman-teman suamiku, dalam keadaan telanjang semua, sementara suamiku hanya akan menonton, seolah seorang wasit dalam suatu pertandingan.
8106Please respect copyright.PENANAwaxt2uhlLb
8106Please respect copyright.PENANAXdfIF0ey0y
Ketika aku dan suamiku memasuki kompleks villa di daerah Cipanas itu, suamiku berkata, “Villa-villa di sini banyak yang mau dijual murah. Tapi aku gak ketarik. Mendingan bikin rumah kecil aja di kebun kita yang Sukabumi itu.”
8106Please respect copyright.PENANAuJ6q1JA35G
8106Please respect copyright.PENANAgO8LA1DZWn
“Iya Bang. Kalau mau nginvest mending beli rumah biasa, seperti rumah puri itu kan lumayan. Udah balik modal, bahkan lebih. Tiga tahun lagi bisa dikontrakan lagi, duitnya dipakai untuk beli rumah tua, lalu direnovasi dan dijual lagi,” sahutku.
8106Please respect copyright.PENANAcmYZit9A2B
8106Please respect copyright.PENANAmjzrwxb3tq
“Hahahaaa….aku suka mendengar pola bisnismu sudah mulai berkembang. Gak kayak dulu, seolah cuma toko yang bisa mendatangkan penghasilan. Padahal buka toko di zaman sekarang, makin lama makin payah, makin terdesak oleh minimart yang tumbuh kayak jamur gitu kan? Syukurlah, aku senang kalau otak bisnismu mulai jalan dengan kecerdasan baru gitu.”
8106Please respect copyright.PENANAz9MHVt2nn8
8106Please respect copyright.PENANA9oVD7W863z
“Mmmm, siapa dulu ding suamiku…” kataku sambil menyandarkan kepalaku di bahu Bang Yadi.
8106Please respect copyright.PENANAn2oK3IUK7S
8106Please respect copyright.PENANASCnRUUtKhH
“Wow…sekali ini kita yang paling terlambat. Teman-teman udah pada datang semua tuh,” suamiku menunjuk ke beberapa mobil yang sudah diparkir di depan sebuah villa besar.
8106Please respect copyright.PENANATDia5gugx4
8106Please respect copyright.PENANAZDBqM9VGbs
“Ohya,” kata suamiku lagi, “Nanti jangan kaget, pada waktu dikenalkan satu persatu, mereka akan langsung memeluk dan mencium bibirmu, sayang. Bukan cuma jabatan tangan biasa.”
8106Please respect copyright.PENANAGcglLp52fR
8106Please respect copyright.PENANAIXgFdHOjGm
“Wuih…..” cuma itu yang terlontar dari mulutku.
8106Please respect copyright.PENANA4yQbLEuXNf
8106Please respect copyright.PENANAZhi6xCv94Z
“Reuni gangbang kali ini masih dalam tahap percobaan.”
8106Please respect copyright.PENANAUowM0uS8yQ
8106Please respect copyright.PENANAbYl8wU0qhV
“Maksudnya?”
8106Please respect copyright.PENANAd9P3PCkHDQ
8106Please respect copyright.PENANA1P52dVP3SX
“Sekarang kan pesertanya cuma lima orang termasuk suaminya masing-masing. Nanti akan dijajaki, apakah istri-istri mau ditambah anggotanya. Ya terserah pihak istri lah. Kalau pihak suami sih makin banyak malah makin asyik.”
8106Please respect copyright.PENANA5tC0fiL75t
8106Please respect copyright.PENANA6NDsaH4r18
“Jangan banyak-banyak dong Bang. Iiih….gak kebayang…”
8106Please respect copyright.PENANAmDmElmmI4l
8106Please respect copyright.PENANArCIi7hRMht
“Tapi kalau anggotanya ditambah, pihak istri pun bisa ditambah. Gak seorang seperti sekarang. ”
8106Please respect copyright.PENANADO0biJ1aBF
8106Please respect copyright.PENANAvTBPldvNeM
“Nah…kalau itu ide yang bagus Bang.”
8106Please respect copyright.PENANAsj9aywOiAf
8106Please respect copyright.PENANAtRHU6ntPcl
“Iya, jadi misalnya peserta prianya ada sepuluh orang, pihak istrinya jadi dua atau tiga orang. Biar meriah….”
8106Please respect copyright.PENANAhrf1pj3DjI
8106Please respect copyright.PENANAFohEwGp7Hn
Hanya sampai di situ suamiku bicara, karena mobil yang disetirinya sendiri sudah berhenti di dekat empat mobil yang sudah terparkir di depan villa itu.
8106Please respect copyright.PENANAjpgVGkoUUE
8106Please respect copyright.PENANA5LP5e4z8d8
Aku degdegan juga, karena mulai membayangkan apa yang akan terjadi nanti.
8106Please respect copyright.PENANA8I7Yh0qURU
8106Please respect copyright.PENANAVAhPJiAzO5
Saat itu aku hanya mengenakan celana jeans dan kemeja jeans juga. Untuk apa berpakaian bagus-bagus? Toh nanti juga bakal ditelanjangi. Hihihihi…
8106Please respect copyright.PENANA6BpZQGoIRQ
8106Please respect copyright.PENANALVjGnrjZ3s
8106Please respect copyright.PENANAEaDucdMSmi
Seperti yang sudah diberitahukan oleh suamiku, keempat teman suamiku itu mencium bibirku seorang demi seorang. Dan aku lagi-lagi kagum, karena teman-teman suamiku tiada yang berbentuk di bawah rata-rata. Semuanya di atas rata-rata. Yang pertama memperkenalkan diri, sambil mencium bibirku bernama Danang. Orangnya berperawakan tinggi besar, seperti binaragawan, berkumis tebal dan sorot wajahnya seperti serius terus.
8106Please respect copyright.PENANAhyIhuHeXZT
8106Please respect copyright.PENANAV0Zztbj7zQ
Selanjutnya yang memperkenalkan diri sambil mencium bibirku adalah Bimo. Tidak seperti Bimo dalam dunia pewayangan yang tinggi besar, Bimo teman suamiku itu berperawakan tinggi ceking.
8106Please respect copyright.PENANAdfvxK647vz
8106Please respect copyright.PENANAM1jM9LwKLu
Teman suamiku selanjutnya yang bernama Denny, juga menjabat tanganku sambil mencium bibirku. Denny itu kocak orangnya, bicaranya mengandung humor mulu, sementara perawakannya biasa-biasa saja, tinggi gak pendek pun tidak.
8106Please respect copyright.PENANAQZspKM6dXN
8106Please respect copyright.PENANAin0ETbkGKT
Dan yang terakhir menjabat tangan sambil mencium bibirku bernama Robby. Di antara teman-teman suamiku yang empat orang itu, Robbylah yang paling ganteng. Sikapnya pun tenang, mengingatkanku kepada Joseph.
8106Please respect copyright.PENANAWCNvWB2xL3
8106Please respect copyright.PENANAuWJaAOs6jn
“Yadi !” kata Bimo memanggil suamiku, “Tadi kami berunding dan bersepakat, bahwa system yang pernah dicoba itu tidak akan dilanjutkan. Karena kita harus memperhatikan unsur romantisnya juga. Jadi kita kembalikan ke konsep awal.”
8106Please respect copyright.PENANAAmpbKl36XC
8106Please respect copyright.PENANAF1EyoiTxtT
“Jadi one by one masuk ke kamar secara bergiliran begitu?” tanya suamiku.
8106Please respect copyright.PENANAPbw8UOtxc0
8106Please respect copyright.PENANA946XwH3IOr
“Iya,” Bimo mengangguk, “Tadi kami sudah mengundi nomor urut, hasilnya adalah ke satu Robby, kedua aku, ketiga Danang dan keempat Denny. Doorprize tetap ada, tapi siapa-siapanya akan diserahkan kepada istrimu untuk memilihnya nanti setelah kami berempat selesai. Yang pure gangbang dilakukan besok, tapi semuanya hanya boleh ejakulasi satu kali saja.”
8106Please respect copyright.PENANAoIXHWDVumL
8106Please respect copyright.PENANAu3onRI764B
Suamiku mengangguk-angguk, kemudian mengajakku masuk ke dalam kamar yang pintunya sudah terbuka. Di dalam kamar itu ia berkata perlahan, “Jadi nanti konsep pertama itu yang akan dilaksanakan. Robby yang pertama akan masuk ke sini, kemudian Bimo, Danang dan Denny. Malamnya kamu dipersilakan memilih sendiri mau tidur bersama siapa.”
8106Please respect copyright.PENANAQGliG2bNdY
8106Please respect copyright.PENANAj77bQoofRJ
“Iya Bang,” sahutku, “aku degdegan nih…”
8106Please respect copyright.PENANAZqwLeUPsT9
8106Please respect copyright.PENANAy3E9YKIBfv
“Wajarlah kalau degdegan sih. Kan baru pertama kali kamu akan mengalami gangbang.”
8106Please respect copyright.PENANAcyIK76Jr67
8106Please respect copyright.PENANAAjxPQCtuFl
“Besok gimana acaranya?” tanyaku.
8106Please respect copyright.PENANASDMuJCPotq
8106Please respect copyright.PENANA6CuYfTfCCq
“Sesuai dengan konsep awal saja. Mereka akan giliran mencintaimu di ruang tengah itu. Udah ngerti kan?”
8106Please respect copyright.PENANA5VZKsvX7LA
8106Please respect copyright.PENANAOkr7QURzXp
Aku mengangguk lemah. Dengan dada berdebar-debar. Tapi jujur saja, ada perasaan ingin tahu juga seperti apa rasanya digilir oleh keempat teman suamiku itu. Ah…apakah aku sudah menjadi perempuan berjiwa petualang? Entahlah. Yang jelas, semuanya ini kehendak suamiku dan teman-temannya. Bukan kehendakku. Dan aku mau mengikuti saja apa jadinya nanti.
8106Please respect copyright.PENANAZCaFlmB3OV
8106Please respect copyright.PENANADDRnX9kI5a
“Oke,” suamiku melingkarkan lengannya di leherku, lalu mengecup kedua belah pipiku dan katanya lagi, “kamu stand by aja di sini. Nanti mereka yang masuk seorang demi seorang. Tapi pintu tidak boleh dikunci dari dalam. Supaya kalau ada apa-apa gampang masuknya. Tapi sebelum tiba gilirannya, siapa pun dilarang masuk ke dalam kamar ini.”
8106Please respect copyright.PENANARg7iuCfJUy
8106Please respect copyright.PENANA8U7WdDkibk
Aku cuma mengangguk lemah. Lalu duduk di sofa yang menghadap ke jendela kaca, ke arah hutan yang hijau dan rimbun.
8106Please respect copyright.PENANASrOr0wOpdh
8106Please respect copyright.PENANA2zgqaUizNq
Tak lama kemudian datanglah teman suamiku yang bernama Robby itu. Yang kuanggap paling ganteng dengan matanya yang sayu seolah mau tidur itu.
8106Please respect copyright.PENANA0SPtZICegy
8106Please respect copyright.PENANACG20w2bZTf
“Aku beruntung, mendapatkanmu dalam keadaan segar…belum disentuh orang lain,” kata Robby sambil menghampiriku, duduk di sampingku dengan wajah yang kelihatan ceria.
8106Please respect copyright.PENANAD0255hhZZ4
8106Please respect copyright.PENANAuAWhi67dyy
Sejak pertama kali melihatnya di depan tadi, aku sudah ada perasaan suka pada Robby ini. Dan kini ia sudah duduk merapat di sampingku. Sekilas kuperhatikan kulitnya yang tampak lebih putih daripada kulitku. Memang suamiku juga pernah bilang bahwa kakek Robby itu berdarah campuran Belanda. Cuma kakeknya yang indo. Tapi kalau dibandingkan dengan Joseph, Robby itu jauh lebih putih. Bentuk tubuhnya pun lebih langsing (tapi tidak kurus) daripada suamiku. Mungkin ia biasa berlatih fitness secara teratur, sehingga bentuk tubuhnya jadi ideal begitu.
8106Please respect copyright.PENANAp1pgL4ZxEL
8106Please respect copyright.PENANAP6fjzaHlfL
“Bener kata orang-orang,” kata Robby sambil memegang bahuku, “Kamu memang yang tercantik di antara istri-istri sealmamaterku, Er.”
8106Please respect copyright.PENANA1iDeCNisz5
8106Please respect copyright.PENANAY9miz4gIvh
“Mmm…gombal…” cetusku sambil membiarkan ia merapikan beberapa helai rambutku yang terurai ke depan.
8106Please respect copyright.PENANAKaSkP9Qyvu
8106Please respect copyright.PENANAPBssD07F8r
“Serius, Er….” desis Robby sambil mendekatkan bibirnya ke bibirku.
8106Please respect copyright.PENANAwunpRChMzE
8106Please respect copyright.PENANAhl5HDjUh3y
Karena telanjur suka, kupagut bibir Robby itu, sambil memeluk lehernya sekalian. Lalu kami saling lumat lama sekali. Sampai aku tak tahu lagi sejak kapan celana dan kemeja jeansku meninggalkan tubuhku. Sehingga tinggal celana dalam dan bra saja yang masih melekat di tubuhku.
8106Please respect copyright.PENANAxBkws0TEnO
8106Please respect copyright.PENANA8qN5HD1WSJ
Pasti ini gara-gara minuman yang kuteguk dalam perjalanan menuju villa ini tadi. Ditambah dengan sukanya aku kepada Robby, sampai tak sadar kalau pakaianku dilucuti olehnya. Sementara di tubuh Robby pun tinggal celana dalam yang masih melekat.
8106Please respect copyright.PENANABISMAjcYk2
8106Please respect copyright.PENANACAXGgoKFHU
Aku diam pasrah saja ketika Robby menanggalkan behaku, kemudian menelentangkanku di atas sofa. Menciumi dan meremas-temas payudaraku, mempermainkan pentil buah dadaku dengan jemarinya yang terlatih. Lalu menjilatinya dengan lembut, membuatku terlena-lena di alam birahiku. Alam yang makin lama makin indah. Terlebih setelah Robby menanggalkan celana dalamku, lalu menjilati kemaluanku yang pinggirannya sudah kusemprot dengan parfum di kamar mandi tadi.
8106Please respect copyright.PENANAZ9iXbWJdiU
8106Please respect copyright.PENANAAAptPAT0hF
Meski kuanggap terlalu cepat melakukannya, kubiarkan saja ketika Robby membenamkan batang kemaluannya di liang kewanitaanku yang sudah dibasahi oleh air liurnya.
8106Please respect copyright.PENANAyTV9YSMD64
8106Please respect copyright.PENANAfmxF53cQMd
Biarlah. Kunikmati saja semuanya ini. Aku tak menganggapnya terlalu buru-buru, karena aku teringat bahwa di luar kamar sana, tiga oerang lelaki sudah menunggu gilirannya masing-masing.
8106Please respect copyright.PENANA4U9qUDCjjV
8106Please respect copyright.PENANAVTjRur1gjD
Gila, kalau dihayati benar, indah juga digangbang ini. Semoga saja ketiga lelaki yang belum mendapatkan gilirannya itu akan memperlakukanku dengan lembut, seperti yang dilakukan oleh Robby ini padaku.
8106Please respect copyright.PENANA7nsP2NDeIh
Iya. Aku merasakan betapa lembutnya Robby memperlakukanku. Meski ia berada di dalam kelompok gangbang dari komunitas suamiku, ia sangat lembut menyetubuhiku. Ayunan batang kemaluannya pun perlahan saja bermaju-mundur di dalam jepitan liang kewanitaanku. Hal itu membuatku bisa meresapinya dengan sepenuh perasaan. Meresapi arti nikmat dari pergesekan antara alat kejantanan Robby dengan liang kewanitaanku.
8106Please respect copyright.PENANAhAo0SlVxF3
8106Please respect copyright.PENANAhlQvJHbTyc
Robby pun terkadang melumat bibirku. Tanpa ragu kubalas lumatannya, karena mulutku juga sudah kusemprot dengan pengharum mulut di dalam kamar mandi tadi. Dan Robby tampak sangat menikmatinya. Menikmati pergesekan antara p[enisnya dengan liang vaginaku, sementara mulut kami saling lumat dengan mesra dan hangatnya.
8106Please respect copyright.PENANAe3fHlWdwDi
8106Please respect copyright.PENANAbrY0gFfzBN
“Bang Robby…oooh…Abang romantis banget…ini enak sekali Bang,” bisikku pada suatu saat.
8106Please respect copyright.PENANArYWDi4VyLf
8106Please respect copyright.PENANAESruWB97aJ
“Soalnya kamu juga sangat menggiurkan, Er…duuuh…memekmu ini….enak sekali…rasanya lengkap…baru sekali ini aku merasakan vegy seenak ini…” sahut Robby sambil menciumi dan menjilati leherku yang juga sudah kusemprot dengan parfum tadi. Ciuman dan jilatan di leher seperti ini, selalu saja membuatku geli…geli-geli enak, yang membuat persetubuhan ini terasa lengkap. Apalagi ketika puting payudaraku dijilati, diselomoti dan diisap-isap oleh lelaki bernama Robby itu, terkadang membuat sekujur tubuhku bergetar dan mengejang.
8106Please respect copyright.PENANAn3pFMsEfWs
Tak puas dengan cuma posisi klasik. Robby pun mengajakku ganti posisi, duduk berhadapan, saling peluk erat dan mesra, sementara batang kemaluannya tetap menancap di liang kewanitaanku. Dalam posisi itulah kami bisa sama-sama bergerak. Pada waktu Robby menarik penisnya, aku pun menarik kemaluanku, pada waktu Robby mendorong batang kemaluannya aku pun mendesakkan vegyku, sehingga terasa sekali kompaknya persetubuhan ini. Namun seperti biasa, aku selalu saja cepat mencapai orgasme dalam posisi di atas atau duduk seperti ini.
8106Please respect copyright.PENANAg8edd1lU0c
8106Please respect copyright.PENANAVf2hAmQzfk
Robby tahu itu. Lalu ia mengajakku ganti posisi menjadi posisi doggy. Kuikuti saja ajakannya, meski masih lemes karena baru saja mencapai orgasme.
8106Please respect copyright.PENANAQ1wJhLfSRU
8106Please respect copyright.PENANAZKA3HeW6sv
Aku menungging, dengan pantat sejajar dengan pinggiran sofa. Dan Robby membenamkan batang kemaluannya dari belakangku, sambil berdiri di lantai. Ia tak sulit memasukkan penisnya ke dalam liang kemaluanku yang masih basah oleh lendirku sendiri ini.
8106Please respect copyright.PENANAz25qScrJCV
8106Please respect copyright.PENANAVmWu6DqIRI
“Nanti lepasin di dalam atau di luar?” tanya Robby sebelum mengayun batang kemaluannya.
8106Please respect copyright.PENANAoobxAQGKo1
8106Please respect copyright.PENANANZlxMRB31t
“Terserah,” sahutku, “Mau di luar silakan, di dalam juga silakan.”
8106Please respect copyright.PENANAhnQHqnTczX
8106Please respect copyright.PENANAIKaGnGoD3D
“Oke,” cetus Robby sambil mengantotku lagi dari belakang, sambil memegangi bokongku dan terkadang meremasnya. Lagi-lagi bunyi aneh itu terdengar dari arah kemaluan kami…crek…crok…crek…crok…crek…crok…
8106Please respect copyright.PENANAx1r6hba3ON
8106Please respect copyright.PENANAN9OYU4eeql
Maklumlah lubang vaginaku sudah kebanjiran lendirku sendiri.
8106Please respect copyright.PENANAYdmZzm9nVM
8106Please respect copyright.PENANAuZSwRcF4fF
Robby memang tampan. Permainannya lembut pula. Tapi ia tidak kuat terlalu lama bertahan. Pada suatu saat ia membenamkan batang kemaluannya. Terasa remasannya di bokongku demikian kerasnya. Lalu moncong penisnya menembak-nembakkan air maninya. Ooooh, ternyata sudah selesai keindahan bersama lelaki tampan itu. Dan ia dilarang berusaha menyetubuhiku untuk yang kedua kalinya. Tapi biarlah, bukankah masih ada tiga orang lelaki yang siap menyetubuhiku nanti?!
8106Please respect copyright.PENANAJAbtDJiHXv
Setelah Robby keluar, bergegas aku ke kamar mandi, untuk membersihkan sekujur tubuhku dengan shower air panas dan sabun cair. Tak enak kalau lelaki berikutnya mencium bau keringat Robby nanti, apalagi kalau merasakan genangan air mani Robby yang masih mengendap di kemaluanku. Semuanya kubersihkan. Lalu kukeringkan dan kusemproti lagi dengan parfum.
8106Please respect copyright.PENANApJdONj1r0W
8106Please respect copyright.PENANAsKPDWyp8QS
Kuambil kimono putih polos yang kubekal dari rumah tadi. Lalu keluar dari kamar mandi. Ternyata lelaki bernama Bimo itu belum masuk. Mungkin sudah demikian aturan mainnya. Bahwa Bimo harus menunggu dulu beberapa saat, sampai aku sendiri yang membuka pintu dan mempersilakan Bimo masuk.
8106Please respect copyright.PENANA2QURl3YUXQ
8106Please respect copyright.PENANAnWRqYQ0wu3
Jadi aku punya kesempatan untuk merapikan rambutku dulu sebentar di depan cermin. Lalu aku membuka pintu sambil tersenyum.
8106Please respect copyright.PENANAzwCKHhXBNs
8106Please respect copyright.PENANATIYmPt2jEP
Lelaki berperawakan tinggi kurus bernama Bimo itu langsung melangkah menghampiriku di ambang pintu. “Udah siap?” tanyanya.
8106Please respect copyright.PENANAkdnMjc0gyI
8106Please respect copyright.PENANA1KHBRFNOAg
Aku mengangguk dan tersipu. Malu juga melihat teman-teman suamiku yang lain, pandangannya tertuju padaku semua. Suamiku malah tak kelihatan, entah ke mana.
8106Please respect copyright.PENANA9wcpKTOhZP
8106Please respect copyright.PENANAnAuf2nVXHG
Bimo masuk, menutupkan pintu dari dalam dan sekaligus menguncikannya kembali. Lalu menghampiriku dengan senyum menggoda.
8106Please respect copyright.PENANAhGiUP2O5Jw
8106Please respect copyright.PENANAXZih64I1dd
“Udah gak sabaran dari tadi,” katanya sambil meraih tanganku dan mengajaknya duduk di sofa, “Untung Robby gak lama. Tumben dia cepet-cepetan gitu. Padahal biasanya lama sekali.”
8106Please respect copyright.PENANA2bHtKiltIn
8106Please respect copyright.PENANArGgqS1tEUv
“Masa?” cetusku dengan senyum dan sikap manja.
8106Please respect copyright.PENANA6PwEqsNHJQ
8106Please respect copyright.PENANAH2ZNx89wJS
“Iya,” sahut Bimo sambil melingkarkan lengannya di pinggangku, “Mungkin dia terlalu membayangkan sebelumnya. Membayangkan bakal em-el sama wanita secantik dan seseksi Erni.”
8106Please respect copyright.PENANAMQSYmqlXAT
8106Please respect copyright.PENANAtisxP1h5vW
“Mmmm…” gumamku sambil membiarkan pipi dan leherku diciumi oleh lelaki bernama Bimo itu.
8106Please respect copyright.PENANAAHV0VhjmEO
8106Please respect copyright.PENANAQbzrXdO5dc
Seandainya Bimo tahu bahwa di balik kimono putih yang terbuat dari kain handuk ini aku tak mengenakan celana dalam maupun bra, mungkin ia akan langsung merayapkan tangannya ke pangkal pahaku. Tapi tampaknya ia tahu bahwa aku tak mengenakan bra, karena tangannya mulai menyelinap ke belahan kimonoku di bagian atas.Dan langsung memegang payudaraku.
8106Please respect copyright.PENANAE2e14D9PgF
8106Please respect copyright.PENANAMiDWG6HL7H
Ah, apakah aku ini benar-benar sudah menjadi perempuan yang gede nafsu? Kenapa baru dipegang payudara saja rasanya kemaluanku mulai membasah?
8106Please respect copyright.PENANAq9HMb5OIhg
8106Please respect copyright.PENANAJOiPKhPWzd
Lalu kenapa diam-diam tanganku mulai menarik ritsleting celana panjang Bimo? Apakah aku terpengaruh oleh kata-kata suamiku tadi di jalan, bahwa di antara keempat lelaki yang akan menyetubuhiku itu penis Bimolah yang terhebat? Hebat dalam soal apa? Ukurannya atau permainannya?
8106Please respect copyright.PENANAlolh04HXr9
8106Please respect copyright.PENANAU62mzlMLbW
Entahlah. Yang jelas ketika tanganku menyelusup ke balik celana dalamnya, Bimo sedang asyik mempermainkan payudaraku yang sudah disembulkan dari belahan kimonoku.
8106Please respect copyright.PENANAIQ6flzteHa
8106Please respect copyright.PENANA6nrnSCYjDz
Dan aku sudah berhasil menggenggam batang kemaluan Bimo. Tidak terlalu besar, kalau dibandingkan dengan penis suamiku, penis Bimo masih kalah. Tapi maaak…panjang sekali ! Membuatku berpikir, ini penis apa ular cobra? Hihihihi.
8106Please respect copyright.PENANA0pZkVHOyZb
8106Please respect copyright.PENANAda2gOeePQr
Dan gilanya, aku senang sekali menemukan penis yang panjang gitu. Soalnya terbayang kalau sedang disetubuhi oleh pemilik penis panjang itu, dasar liang kemaluanku akan disundul-sundul terus. Dan itu biasanya enak sekali. Bikin mataku merem melek.
8106Please respect copyright.PENANA8WlsdAR4gb
8106Please respect copyright.PENANAOARnv8yDMm
Dengan rasa penasaran, kusembulkan batang kemaluan Bimo itu. Wow, mengacung ke atas. Mengacung benar saking tegangnya.
8106Please respect copyright.PENANAsRGhkix7tz
8106Please respect copyright.PENANATyCuCj2pb9
Pada saat itulah cara dudukku berubah tanpa disengaja. Pahaku terlalu mengangkang, sehingga belahan kimonoku tertarik dan terbuka. Sehingga Bimo langsung nyadar bahwa aku tak mengenakan celana dalam !
8106Please respect copyright.PENANAZ3jWsmuUHV
8106Please respect copyright.PENANAwDcShVzVjF
Maka ketika aku mendekatkan mulutku ke batang kemaluan yang panjang sekali itu, tangan Bimo mulai mengelus celah kemaluanku. Membuatku jadi sangat bergairah untuk menyelomoti batang kemaluan teman suamiku itu.
8106Please respect copyright.PENANAiQwoZALAZx
8106Please respect copyright.PENANAnJX1coZald
Tanpa ragu aku menghimpit tubuh Bimo, dengan posisi sungsang. Mulutku berada di atas penis Bimo, sementara kemaluanku berada di atas mulut lelaki itu.
8106Please respect copyright.PENANAZaOwfAoc6L
8106Please respect copyright.PENANAUPOyWD5lJe
Tampaknya Bimo mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku mulai menjilati leher dan moncong penisnya, Bimo pun mulai menjilati kemaluanku.
8106Please respect copyright.PENANAQ7uHGfjU3F
8106Please respect copyright.PENANADY4iJJU0DA
Oh, aku senang sekali melakukannya. Karena batang kemaluan Bimo takl terlalu besar seperti punya suamiku, sehingga aku merasa leluasa menyelomotinya, terkadang menyedotnya, terkadang menjilatinya. Dan jilatan Bimo di kemaluanku itu membuatku terpejam-pejam juga saking enaknya.
8106Please respect copyright.PENANAl0G0d0NsEL
8106Please respect copyright.PENANATYhfaUf5kg
8106Please respect copyright.PENANA1pV2migrqT
**************************************************************************************************
8106Please respect copyright.PENANA9OPnj96eSn
8106Please respect copyright.PENANA8njTmdbLfk
8106Please respect copyright.PENANAx2xMQzpTTJ
Baru sampai di situ aku membaca catatan pengakuan istriku, tiba-tiba handphoneku bergetar. Ada sms. Dari siapa ya?
8106Please respect copyright.PENANAS7oEIb6u9h
8106Please respect copyright.PENANAtTcKr6UbrP
Ternyata dari Ita (Lihat Langkah Langkah Binal episode terakhir)
8106Please respect copyright.PENANArd6JRuXU4s
8106Please respect copyright.PENANAZ5AtzAF8AD
Isinya cuma, “Mas kok lama gak muncul? Lagi sibuk ya?”
8106Please respect copyright.PENANAqthpzLtAeN
8106Please respect copyright.PENANANnCOaI2TiH
Aku bahkan balik bertanya di sms balasanku, “Kamu lagi di mana?”
8106Please respect copyright.PENANAuA631FMomr
8106Please respect copyright.PENANAbBrKQ0sgBn
“Di mall. Mas ke sini dong. Ita lagi gakda kuliah.”
8106Please respect copyright.PENANAR56yriNHEV
8106Please respect copyright.PENANA1YASb97Siv
Kulihat jam baru menunjukkan pukul sepuluh pagi. Cepat kukeluarkan Ipadku dari dalam tas kerjaku. Lalu kucopy catatan harian istriku yang belum selesai kubaca itu. Biasa, copy ke Ipad lumayan ribet kalau belum terbiasa, harus lewat iTunes dulu.
8106Please respect copyright.PENANAzzkKVgfDJ3
8106Please respect copyright.PENANAxTUJ3gZxg4
Tapi hanya beberapa menit pengcopyan itu selesai. Kusimpan lagi Ipadku di tas kerjaku. Biar nanti kubaca di tempat lain.
8106Please respect copyright.PENANAoMJ4auRyp2
8106Please respect copyright.PENANAAsvbv8ujbg
Tak sampai sejam kemudian, aku sudah berada di mall langgananku. Ita sudah tahu di mana tempat nongkrongku. Di smoking area.
8106Please respect copyright.PENANAMC9ghyelLz
8106Please respect copyright.PENANALOUpgiOSgU
Dan ternyata Ita memang ada di tempat biasa aku nongkrong itu. Ita mengenakan kacamata hitam saat itu. Dia memang keren dalam pakaian atau asesori apa pun.
8106Please respect copyright.PENANASMAnyFPNzL
8106Please respect copyright.PENANAeOD5Qfi9Uc
Aku pesan black coffee dulu, lalu menghampiri Ita yang sedang menyedot jus strawberrynya.
8106Please respect copyright.PENANAz1ncaJaMSG
8106Please respect copyright.PENANAIwLB4Ti1Jn
“Sama siapa kamu ke sini?” tanyaku membuat Ita menoleh dan tersenyum.
8106Please respect copyright.PENANADnmXgdPVDx
8106Please respect copyright.PENANAQ8otnbNW6A
“Sendirian Mas. Tadinya mau kuliah, tapi dosennya sakit. Jadi bebas deh hari ini. Sini Mas duduknya,” Ita menepuk kursi di samp[ingnya.
8106Please respect copyright.PENANAUsLZP9wuj4
8106Please respect copyright.PENANA2oAT7Fw29r
Aku ikuti saja keinginannya. Duduk di sampingnya. Dan langsung disambut dengan genggaman Ita di tanganku, “Ita kangen banget sama Mas, tau? Kalau malam jadi susah tidur. Kebayang-bayang Mas terus.”
8106Please respect copyright.PENANAWBbGilMy3u
8106Please respect copyright.PENANAopLuUdbS8t
“Masa sih?!”
8106Please respect copyright.PENANAn8qez3rYa5
8106Please respect copyright.PENANArx0IMAmu1l
“Mas gak kangen ya sama Ita?”
8106Please respect copyright.PENANAr3Jj5kGfHw
8106Please respect copyright.PENANAuq6qrcju48
“Tentu aja kangen. Tapi aku kan banyak kerjaan sayang.”
8106Please respect copyright.PENANAJA2TK6VjOV
8106Please respect copyright.PENANAFIFLK0Jegf
“Ke villa kayu itu lagi yuk Mas.”
8106Please respect copyright.PENANABYXRunrkiQ
8106Please respect copyright.PENANAFrEwgIcREt
“Gak usah jauh-jauh. DI sini juga kan ada hotel. Tuh…di ruang parkir itu ada pintu lift, langsung menuju hotel,” kataku sambil menunjuk ke ruang parkir yang hanya berjarak beberapa langkah dari tempat kami nongkrong.
8106Please respect copyright.PENANAhCWIZzDqwm
8106Please respect copyright.PENANApwOmn5C2hZ
“Oh…iya ya….Ita baru ngeh, di sini kan ada hotel juga ya.”
8106Please respect copyright.PENANAyoVmltM1is
8106Please respect copyright.PENANAQLuXmY5rhk
“Mau kuajak ke situ?”
8106Please respect copyright.PENANAVsXPcmR697
8106Please respect copyright.PENANAIlrfTOWD6Z
“Mau,” Ita mengangguk dengan senyum ceria, “Dari sini kan ada angkot menuju rumah. Gak dianter sama Mas juga Ita bisa pulang sendiri.”
8106Please respect copyright.PENANAJMbKIKH1NB
8106Please respect copyright.PENANAE5XgplZ5gP
Seorang pelayan café mengantarkan secangkir kopi panas untukku.
8106Please respect copyright.PENANAiRBHX4Mimq
8106Please respect copyright.PENANA6IeJ5hQR1m
“Ntar, aku mau minum kopi dulu ya.”
8106Please respect copyright.PENANAavpWhEsjB9
8106Please respect copyright.PENANATFkmRdUIiK
Setelah kutiupi beberapa kali, kuteguk kopi panas itu. Lalu kunyalakan sebatang rokok. Dan berbisik ke telinga Ita, “Nanti mau diapain?”
8106Please respect copyright.PENANA5gzGIllOrQ
8106Please respect copyright.PENANAWo3PGUBTzk
Ita mencubit pahaku, tapi tak berhasil karena pahaku cukup keras otot-ototnya.
8106Please respect copyright.PENANA3E90QIPTwp
8106Please respect copyright.PENANAE3NrQfTH6G
Lalu katanya, “Ita kan cewek. Terserah Mas lah mau diapain,” kata Ita perlahan, seperti takut kedengaran orang lain.
8106Please respect copyright.PENANAhbu6Iw7KwS
8106Please respect copyright.PENANAHr5GjZVz0k
8106Please respect copyright.PENANAQ1kMlehdtV
Obrolan kami dilanjutkan setelah berada di dalam kamar hotel yang bersatu dengan mall itu.
8106Please respect copyright.PENANA6uJE9K7O9t
8106Please respect copyright.PENANALLKnK2PK1k
“Enak ya hotelnya. Kelihatan masih baru, jadi serba bersih kelihatannya,” kata Ita sambil merebahkan kepalanya di pahaku yang sedang diselonjorkan di atas tempat tidur.
8106Please respect copyright.PENANAzjR0cY8v8H
8106Please respect copyright.PENANAxwe3aVSKeD
“Nanti kalau mau ketemuan di sini aja ya. Tunggu dulu di smoking area tadi, lalu bareng-bareng masuk ke sini.”
8106Please respect copyright.PENANAqS7pAREAVh
8106Please respect copyright.PENANActLtaGI1U7
“Iya Mas,” sahutnya sambil menatapku, “sekarang cium dulu dong bibir Ita. Kok dari tadi dingin-dingin aja? Lagi inget sama cewek lain ya?”
8106Please respect copyright.PENANApZ72wMfhlE
8106Please respect copyright.PENANAosxt0w41vs
“Hush, cewek mana lagi selain kamu, sayang?” hiburku sambil mendorong dada Ita sampai ia terlentang di atas kasur bertilam kain seprai putih bersih itu
8106Please respect copyright.PENANApop46MGww1
8106Please respect copyright.PENANA3uyQuCJS5k
Setelah menghimpitnya, kuciumi bibirnya berkali-kali, kemudian kulanjutkan dengan lumatan. Tubuhnya terasa menghangat. Berarti Ita ini tergolong cewek yang cepat dibangkitkan.
8106Please respect copyright.PENANAuhJnpsKriv
8106Please respect copyright.PENANA5D9WzCFMwI
“Biar jangan kusut, buka dong pakaianmu, sayang,” kataku setelah melepaskan lumatanku.
8106Please respect copyright.PENANAhg4l3CQH4F
8106Please respect copyright.PENANAy2dquijwsc
Ita pun bangkit. Turun dari tempat tidur. Menanggalkan blouse putih dan rok kotak-kotaknya. Lalu dilepaskannya juga beha dan celana dalamnya.
8106Please respect copyright.PENANApMqL4m4v6C
8106Please respect copyright.PENANAJ9XFc1DMb0
Ketika pandanganku tertuju ke arah kemaluannya, Ita tersipu dan menutupinya dengan kedua tangannya. “Mas,” katanya dengan sikap manja, “jawab jujur ya Mas. Kalau Ita dibandingkan dengan Mbak Nur, bagusan siapa?”
8106Please respect copyright.PENANAgc9NNGK1lQ
8106Please respect copyright.PENANAeRaSDJwKRg
“Bagus apa cantik?”
8106Please respect copyright.PENANAWqxvj5fUNy
8106Please respect copyright.PENANACOUsqfhg6m
“Ya bagusan siapa cantikan siapa deh.”
8106Please respect copyright.PENANArGyRwJebLt
8106Please respect copyright.PENANAkeC1FXDIw6
“Kamu lebih cantik, sayang. Tapi kalau bentuk tubuh, bagusan mbakmu.”
8106Please respect copyright.PENANAYiPdfxF3h6
8106Please respect copyright.PENANATJhceYknig
Ita cemberut, “Ita ndut ya?”
8106Please respect copyright.PENANA9X6lkTN7Hv
8106Please respect copyright.PENANAVZ4qPNQZ5B
“Ndut sih gak. Cuma jarang olah raga aja kali.”
8106Please respect copyright.PENANAnVoxYrSsUg
8106Please respect copyright.PENANAcYXO8dENUk
“Kalau gitu beliin alat fitness Mas. Biar Ita bisa membentuk badan sampai bagus kayak Mbak Nur.”
8106Please respect copyright.PENANAvrFAT9YO3w
8106Please respect copyright.PENANAVeIAXV3mRm
“Ngapain beli alatnya segala? Kalau salah pakai jenis alatnya, malah bentuk tubuhmu tambah parah nanti. Kan kita harus tau bagian mana yang mau dibentuk, ingin seperti apa bentuknya, lalu alat mana yang bisa membantu. Mendingan masuk grup aja. Biar ada pakarnya yang bisa bantu kamu supaya tubuhmu jadi bagus.”
8106Please respect copyright.PENANA37yhituJ8U
8106Please respect copyright.PENANAINzjDFSLEa
“Iya Mas.”
8106Please respect copyright.PENANA2NvkmMzZfo
8106Please respect copyright.PENANAi3AqqhrRNd
“Tapi secara keseluruhan, kamu bagus, sayang. Makanya aku melanjutkan hubungan ini juga, karena kamu memang istimewa di mataku,” kataku sambil meraih pinggang Ita ke dalam pelukanku. Lalu kutarik tubuh mulus dan serba segar itu ke atas tempat tidur lagi. Kutelungkupkan sambil kutepuk-tepuk bokongnya yang cukup besar untuk ukuran cewek 18 tahunan. Kemudian kutelentangkan. Dan mulai mencumbunya dengan mengerahkan segala pengalamanku.
8106Please respect copyright.PENANAeTu01oMX98
8106Please respect copyright.PENANAaHMvxeiUOv
Kumulai dengan menciumi dahinya, kelopak matanya, pipinya, hidungnya, bibirnya, lehernya…lalu lama mulutku melumat pentil buah dada kirinya, sementara tanganku meremas buah dada kanannya, tentu dengan segala kelembutan yang kumiliki.
8106Please respect copyright.PENANAT3Qa8SUCNi
8106Please respect copyright.PENANAxjmoudpFvJ
Ita terkadang memejamkan matanya. Tapi ketika mulutku mau bergerak ke arah perutnya, Ita membisiki telingamu, “Pakaian Mas juga buka dong…jangan curang gini…”
8106Please respect copyright.PENANAKf28C1hVrb
8106Please respect copyright.PENANAjHWwGGQ82D
Aku ikuti juga keinginannya itu. Kutanggalkan tiap helai busana yang melekat di tubuhku. Sampai telanjang bulat. Seperti Ita.
8106Please respect copyright.PENANAm4emIM9k0T
8106Please respect copyright.PENANAomapUWwWjo
Lalu kuterkam lagi tubuh mulus cewek remaja itu. Sasaranku langsung ke arah bagian yang di bawah perut itu. Ke kemaluan yang tercukur bersih itu. Ita pun merenggangkan kedua pahanya. Mulai mengerti bahwa kalau aku mau ngemut memeknya, ia harus merenggangkan kedua belah pahanya. Setelah memperhatikan kemaluan Ita yang tampak masih sangat “tertutup” itu, diam-diam penisku mulai ngaceng berat.
8106Please respect copyright.PENANAT765ZjoM2Q
8106Please respect copyright.PENANA34S9LsAfc8
Dan ketika aku mulai menjilati kemaluan Ita dengan ketrampilan yang kumiliki, Ita mulai mendesah-desah dan mengejang-ngejang. Bahkan Ita mulai merintih-rintih histeris, “Mas…oooh…Mas…enak Mas…ooooh….enak banget…Mas….oooh….”
8106Please respect copyright.PENANAUopfU6krxh
8106Please respect copyright.PENANAQT53vGXd2R
Tapi pada suatu saat Ita merengek, “Mas…masukin aja punya Mas…Ita pengen nyobain Mas…ayo Mas…”
8106Please respect copyright.PENANA8K93502nsA
8106Please respect copyright.PENANA8pM0al1b4R
Kuhentikan jilatanku, “Nanti kamu gak perawan lagi,” kataku.
8106Please respect copyright.PENANA1hq7VdAzkT
8106Please respect copyright.PENANAlB14LbJbf3
“Biarin. Ita rela menyerahkan virginitas Ita, asalkan Mas yang melakukannya.”
8106Please respect copyright.PENANA7CsaZZs8JG
8106Please respect copyright.PENANAKIJ0iQyX4K
Pergulatan batinku berkecamuk. Ada geliang-geliut antara iya dengan tidak. Antara lakukan dengan jangan.
8106Please respect copyright.PENANAxHRpVfwQvv
8106Please respect copyright.PENANAoF3XrH0YpN
“Kalau gitu, tunggu sebentar ya. Aku mau nyari sesuatu dulu di mall. Rebahan aja dulu di sini,” kataku sambil melepaskan pelukanku.
8106Please respect copyright.PENANAnaSeWaG5D9
8106Please respect copyright.PENANANdID5M4yHx
Ita cuma mengangguk, tanpa bertanya apa yang akan kucari di mall.
8106Please respect copyright.PENANAS4GQmHqR3j
8106Please respect copyright.PENANAHyhf1bhtwv
Setelah berpakaian lengkap lagi, aku tinggalkan kamar itu. Tak lama kemudian aku sudah berada di lantai bawah mall itu. Di supermarket yang menyediakan sesuatu yang kucari itu. Sebenarnya aku hanya mencari minyak goreng. Untuk pelumas yang paling ampuh pada waktu mau penetrasi nanti. Soalnya kalau lotion yang ada pengharumnya, selalu saja menimbulkan panas di kemaluan wanita (mungkin karena ada parfumnya itu). Sedangkan minyak goreng, setahuku tidak berpengaruh panas sedikit pun.
8106Please respect copyright.PENANA425hkkcyul
8106Please respect copyright.PENANAwkjvFVfipA
Aku hanya membeli minyak yang isi kantong paling kecil. Kemudian kubeli juga kapas. Dan tak lama kemudian aku sudah berada di hotel itu lagi.
8106Please respect copyright.PENANAIhIiNG4GCF
8106Please respect copyright.PENANAB20p2wW60S
“Apa itu Mas?” tanya Ita di balik selimut, sambil memperhatikan kantong kresek yang kubawa.
8106Please respect copyright.PENANANmKWb8Y07X
8106Please respect copyright.PENANAmikuKWLbuU
Kukeluarkan kantong plastik berisi minyak goreng ini sambil berkata, “Untuk yang pertama, tidak mudah melakukannya. Karena itu harus pakai pelumas ini.”
8106Please respect copyright.PENANAPFcQsgdDxJ
8106Please respect copyright.PENANAE76w6Eui6I
“Hihihihi…Mas ada-ada aja. Itu minyak goreng kan?”
8106Please respect copyright.PENANA29GLzDrBbH
8106Please respect copyright.PENANAr4hBYNiIVe
“Iya sayang. Kalau pakai lotion yang wangi, nanti memekmu panas. Kalau pakai minyak ini, takkan panas. Nanti kan bisa dicuci sebersih-bersihnya.”
8106Please respect copyright.PENANAmMiO0PgoaM
8106Please respect copyright.PENANASYhkFq2xkt
“Ogitu ya. Ya udah, Ita manut ae…terserah Kangmas Yadi.”
8106Please respect copyright.PENANAe20kbjNIBE
8106Please respect copyright.PENANACJBwtOyBwL
Aku cuma tersenyum, dengan hati mengetawai diriku sendiri. Karena mau penetrasi menyiapkan minyak goreng segala. Tapi aku memang sudah merasakan efektifnya bahan yang lumrahnya tersimpan di dapur ini.
8106Please respect copyright.PENANAy3cBC3yYu2
8106Please respect copyright.PENANABCJ1hxz5T9
Kulepaskan semua pakaianku, sampai telanjang lagi. Kemudian kutarik selimut yang menutupi tubuh Ita dan kurenggangkan jarak kedua paha Ita. Kuelus-elus kemaluan Ita sesaat, kemudian kutuangkan minyak secukupnya ke telapak tanganku. Dan tangan berminyak ini kuelus-eluskan ke permukaan kemaluan Ita. Kutambah lagi minyaknya agak banyak, kemudian kuusahakan agar minyaknya menyelusup ke dalam liang kemaluan Ita yang terasa masih sangat-sangat sempit.
8106Please respect copyright.PENANAhy4QXSIDNC
8106Please respect copyright.PENANAj5Q6aiTgbU
“Udah siap?” tanyaku sambil melumuri penisku yang sudah ngaceng berat lagi ini.
8106Please respect copyright.PENANABrXl9XgIBP
8106Please respect copyright.PENANA8tf5qD3hCc
“Udah Mas. Dari kemaren-kemaren juga Ita udah siap. Sangat siap,” sahut Ita membuatku tersadar, betapa kuatnya kekaguman Ita padaku, sampai melupakan segalanya.
8106Please respect copyright.PENANAqdiP79i6hS
8106Please respect copyright.PENANAFuXGDO7S0S
Dan tanpa berpikir panjang lagi, aku mulai mengelus-elus celah kemaluan Ita yang sudah berlumuran minyak dan sangat licin. Ita mengejang dan terpejam. Aku masih mempermainkan celah kemaluan dan kelentitnya, supaya secara fisik ia benar-benar sudah siap untuk dieksekusi.
8106Please respect copyright.PENANA2jwYlYZIXl
8106Please respect copyright.PENANA8SqPAXwAn8
Ketika terasa sudah banyak lendir bercampur minyak di kemaluan perawan itu, aku pun mulai membalurkan lagi minyak ke penisku, sampai mengkilap dan licin. Kemudian kuletakkan moncong penisku dengan hati-hati, agar letaknya tepat di ambang mulut kemaluan Ita yang masih kecil sekali itu. Sementara Ita seperti tak berani menatapku. Matanya cuma menatap ke arah langit-langit kamar itu. Dan aku mulai mendesakkan batang kemaluanku.
8106Please respect copyright.PENANA0brUTXqbLj
8106Please respect copyright.PENANAG25F1WGQ5j
Saking licinnya liang kemaluan Ita, penisku langsung berhasil membenam kepalanya. Tinggal mendorongnya lagi dengan tekanan yang lebih kuat. Tapi masih sempat aku berkata, “Biasanya yang pertama agak sakit. Tahan aja sakitnya, ya sayang.”
8106Please respect copyright.PENANAhVDNqCoft8
8106Please respect copyright.PENANAFBp8GDbvwY
“Iya Mas…” sahut Ita hampir tak terdengar.
8106Please respect copyright.PENANAvcnCtdmZH8
8106Please respect copyright.PENANApgKz0RA6uF
Dan aku benar-benar mendesakkan batang kemaluanku sekuatnya, berhasil membenam sedikit demi sedikit sampai separohnya. Mata Ita terbeliak, mulutnya pun ternganga, tapi hanya sebentar. Lalu ia memeluk leherku sambil berbisik, “Udah masuk ya Mas?”
8106Please respect copyright.PENANAyjZ17Lsn2a
8106Please respect copyright.PENANAAivKXDgPLx
“Iya sayang,” sahutku sambil mencium bibirnya.
8106Please respect copyright.PENANAVNpPj2wGEP
8106Please respect copyright.PENANAmNL2svE05L
Mulailah aku menggerak-gerakkan penisku sedikit demi sedikit, kutarik perlahan, lalu kudorong lebih dalam dari semula, kutarik lagi dan kudorong makin dalam lagi…begitulah, akhirnya aku mulai benar-benar mengentotnya, mulai memaju-mundurkan penisku dalam liang kemaluan Ita yang demikian sempitnya, sampai terasa seperti menjepit tongkat kejantananku demikian ketatnya. Namun licinnya minyak yang sudah kuselundupkan ke celah kemaluan Ita tadi, membuatku tidak menemui kesulitan menyetubuhi kemaluan Ita yang baru sekali ini disetubuhi lelaki.
8106Please respect copyright.PENANA2XJmy2diph
8106Please respect copyright.PENANAkjXfxzVgLC
Meski terasa enak sekali mengentot kemaluan yang masih sangat menjepit itu, masih sempat aku membisikinya, “Gak sakit?”
8106Please respect copyright.PENANAuhVyyuHzHT
8106Please respect copyright.PENANAAitlY1ALMM
“Tadi iya Mas, agak sakit sedikit. Tapi sekarang gak sakit lagi,” sahut Ita sambil memperketat rengkuhannya di leherku.
8106Please respect copyright.PENANAfI5xT3ZnuA
8106Please respect copyright.PENANAMf6dI3a3KF
“Sekarang kita sedang bersetubuh beneran, sayang,” kataku sambil mengayun kembali batang kemaluanku.
8106Please respect copyright.PENANA0olRaCUw6B
8106Please respect copyright.PENANAQJf5YLWTe0
“Iya, sekarang Ita…benar-benar….sudah…sudah jadi milik Mas Yadi,” kata Ita terengah-engah, sambil mempererat pelukannya di leherku, sehingga pipiku dan pipi Ita bertempelan dengan ketatnya.
8106Please respect copyright.PENANAOnaJbdE3kj
8106Please respect copyright.PENANArXRgVFjXSm
Aku pun melengkapi aksiku dengan jilatan di lehernya, terkadang dengan gigitan-gigitan kecil, sementara tangankumeremas payudaranya yang mungil tapi masih sangat padat itu.
8106Please respect copyright.PENANAg7lsUZBm4X
“Mas…” ucap Ita tersendat-sendat, “kok makin lama…ma…makin enak…Mas…”
8106Please respect copyright.PENANA2fFT9tFgxy
8106Please respect copyright.PENANAlIE7VXI7B0
Aku cuma menjawab dengan ciuman bertubi-tubi di bibir sensual Ita. Karena sesungguhnya aku pun tengah merasakan hal yang sama. Makin lama makin enak.
8106Please respect copyright.PENANASB9Scd4ZgE
8106Please respect copyright.PENANA94kLRa87XQ
Jujur, dahulu…pada waktu aku mengambil keperawanan Erni, pada waktu pertama kalinya aku menyetubuhi istriku itu, rasanya tidak seenak dengan Ita sekarang. Mungkin karena persetubuhan pertamaku dengan Ita ini merupakan wujud petualangan, sementara dengan Erni dahulu kulakukan secara sah, beberapa jam setelah Erni diresmikan sebagai istriku.
8106Please respect copyright.PENANAvwrFpZfYk8
8106Please respect copyright.PENANAroZbZVSJgk
Gilanya, hubungan sex dalam langkah petualangan begini, nikmatnya lebih edan daripada hubungan sex yang sah. Kalau kubanding-bandingkan, hubungan sex dalam bentuk petualangan itu laksana makan di restoran atau di daerah wisata. Sedangkan hubungan sex yang sah, seolah makan di rumah, lalu rasanya pun jadi biasa-biasa saja. Semoga yang membaca thread ini jangan mengikuti langkahku ya (kecuali kalau kepepet…hahaaahaa).
8106Please respect copyright.PENANAnFtIBjDktT
8106Please respect copyright.PENANAUN1V7omu7V
Meski terasa masih sangat sempit, tapi makin lama aku semakin lancar mengentot adik iparku yang masih remaja itu. Tapi untuk yang pertama kalinya, aku tak mau gagah-gagahan. Takut Ita kesakitan nanti.
8106Please respect copyright.PENANAwFXSzfT0U0
8106Please respect copyright.PENANAc908Zowty8
Maka setelah hampir setengah jam Ita, akhirnya kucabut batang kemaluanku dari jepitan liang kemaluan adik iparku itu. Kugenggam batang kemaluanku di atas perut Ita, dalam detik-detik krusial. Dan…bersemburanlah air maniku, menembak-nembak perut dan payudara Ita.
8106Please respect copyright.PENANAHb0RFik21u
8106Please respect copyright.PENANARbhxXatjRx
“Kok dimuntahin di perut Ita, Mas?” Ita tampak heran.
8106Please respect copyright.PENANASzHoN6zVTs
8106Please respect copyright.PENANAKUgvq2DPqP
“Kan biar jangan hamil. Nanti kalau sudah ikut KB sih bebas, dilepasin di dalam juga aman.”
8106Please respect copyright.PENANAY4S58TrZ6f
8106Please respect copyright.PENANAFLzdlT8VkE
Ita pun bangkit dengan wajah pucat. Melihat genangan darah di kain seprai, ia memekik tertahan, “Waaau….ada darahnya Mas.”
8106Please respect copyright.PENANApllqCNr2jj
8106Please respect copyright.PENANAcZoRcL2I2g
“Iya, itu darah perawanmu sayang.”
8106Please respect copyright.PENANAVP6wnxpQMF
8106Please respect copyright.PENANAt6GOJbejn6
“Tapi malu nanti sama orang hotel,” Ita bergegas turun dari bed. Masuk ke kamar mandi dan kembali lagi dengan handuk hotel yang sudah dibasahi separohnya.
8106Please respect copyright.PENANAHpydTlyP0W
8106Please respect copyright.PENANAcbm9mGF0X4
Ita menggosok-gosokkan handuk hotel di bagian yang basahnya ke darah di seprai putih itu. Kubiarkan saja Ita melakukan itu semua. Sampai akhirnya kain seprai itu bersih kembali, meski jadi ada yang basah agak lebar.
8106Please respect copyright.PENANAgUlLm0MNco
8106Please respect copyright.PENANAOrBCEdcnY2
Ita pun masuk ke kamar mandi lagi. Kuikuti dari belakang.
8106Please respect copyright.PENANAtVBH0LemGw
8106Please respect copyright.PENANA32ygv516Ry
“Perih ya memeknya?” tanyaku sambil memeluk Ita dari belakang.
8106Please respect copyright.PENANAuk7HYhenlK
8106Please respect copyright.PENANANCbYW3G5IK
“Iya, sedikit. Tapi gakpapa. Yang penting Mas udah jadi milik Ita.”
8106Please respect copyright.PENANAmEOc8kF69m
8106Please respect copyright.PENANARpXptfsKSZ
“Ita juga jadi milikku,” sempalku, “Tapi kita takkan bisa kawin, sayang.”
8106Please respect copyright.PENANA0IRiC0pHJc
8106Please respect copyright.PENANACx1HW3Xwj2
“Gakpapa. Yang penting Mas jangan buang Ita.”
8106Please respect copyright.PENANA0YQTRQ97Rq
8106Please respect copyright.PENANAfGCeavAP65
“Nanti semuanya akan kuatur, sayang. Tenang aja. Pokoknya kuliahmu harus jalan terus. Dan kalau bisa jangan hamil dulu.”
8106Please respect copyright.PENANA9cX55C88zI
8106Please respect copyright.PENANANfv81HtD32
“Iya sih. Kebayang Mbak Nur bakal marah besar kalau Ita hamil dan tau siapa yang menghamili Ita.”
8106Please respect copyright.PENANAi2IGHdXVEe
8106Please respect copyright.PENANATNv8kZKqp7
Ita mengangguk. Setelah membersihkan noda darah di handuk hotel, ia pun memutar kran shower air hangat dan menyemburkan ke tubuhnya.
8106Please respect copyright.PENANAIfG1xMkdUS
8106Please respect copyright.PENANAyb3xE0xfhX
Kuambil sabun yang disediakan hotel, lalu kusabuni tubuh Ita dengan telaten. Tampaknya Ita senang kusabuni dan kumanjakan dengan kecupan di sana-sini.
8106Please respect copyright.PENANANDKBPuzCKY
8106Please respect copyright.PENANApHFw1i8gem
“Tiga atau empat hari lagi kita ketemuan di sini lagi, ya sayang.”
8106Please respect copyright.PENANAECdo65z3RH
8106Please respect copyright.PENANAhr5Re30hC1
“Iya.”
8106Please respect copyright.PENANA4IhjLstcIY
8106Please respect copyright.PENANAX2Vc7iUdHP
“Luka di dalam vegymu harus sembuh dulu. Baru kita ulangi lagi yang udah kita lakukan tadi.”
8106Please respect copyright.PENANAkfHxftcZ3h
8106Please respect copyright.PENANAPJmZofCdJs
“Iya Mas,” Ita memeluk pinggangku, “Mas…rasanya Ita makin dalam mencintai Mas…”
8106Please respect copyright.PENANAcZ4usYpfxQ
8106Please respect copyright.PENANArknMk1UTjA
“Aku juga sama, sayang. Tapi kita tetap harus rapi. Jangan sampai mbakmu tau. Jadi kalau di depan dia, jangan memperlihatkan sikap yang bakal mencurigakan. Bersikap seperti waktu belum ada hubungan aja.”
8106Please respect copyright.PENANA6N6aEkBi0C
8106Please respect copyright.PENANAbOtSfZvAe0
“Iya Mas.”
8106Please respect copyright.PENANANSNUL61IfO
8106Please respect copyright.PENANAOxgvFsFDHP
Dua jam kemudian, Ita kubiarkan pulang sendirian. Mau naik angkot saja, katanya. Tapi aku tetap diam di kamar hotel itu. Karena aku ingin membuka Ipadku, untuk melanjutkan membaca catatan pengakuan Erni yang sudah kucopy ke Ipadku tadi.
8106Please respect copyright.PENANAhjxJ3NFBvE
8106Please respect copyright.PENANAJWJI8uY3tY
Sambil rebahan di atas tempat tidur kulanjutkan membaca catatan istriku itu:
8106Please respect copyright.PENANAxxeigqICv5
8106Please respect copyright.PENANAP9HatiqZTb
****************************************************************************************************
8106Please respect copyright.PENANA3El5RBDSfK
8106Please respect copyright.PENANAPsubLy1vLl
8106Please respect copyright.PENANA4UaERaEGcI
Ketika penis panjang itu mulai membenam ke dalam liang kewanitaanku, oh…benar-benar panjang penis Bimo itu. Sampai tak bisa masuk semuanya, karena mentok di dasar liang kewanitaanku.
8106Please respect copyright.PENANADgmfoZsLIu
8106Please respect copyright.PENANAfFvkhKl8uM
Ini membuat gairahku semakin menggila. Terlebih setelah Bimo mulai mengayun batang kemaluan panjangnya itu, terasa sekali bedanya dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.Soalnya tiap kali batang kemaluan itu bergerak maju, terasa menyundul dasar liang kewanitaanku. Membuatku berdesir dalam nikmat yang tiada taranya.
8106Please respect copyright.PENANAoZiHSkt6QJ
8106Please respect copyright.PENANAZgrQOufWFH
Nikmat yang terasa menggerus sampai ke dasar terdalam. Lalu membuatku berdesir dan seolah melayang…makin tinggi…makin tinggi…aduhai indahnya perasaanku waktu disetubuhi oleh lelaki bernama Bimo ini !
8106Please respect copyright.PENANAOLzK74GSqm
Bang Yadi suamiku tercinta, kuharap Abang takkan geram membaca semuanya ini. Karena bukankah Abang sendiri pernah berkata bahwa semakin besar rasa cemburu Abang, akan semakin dahsyat pula gairah Abang untuk menggauliku?
8106Please respect copyright.PENANA6fBuadNUsc
8106Please respect copyright.PENANAQBlimAkFmU
Karena itulah aku mau menjelaskan semuanya ini, termasuk perasaanku yang terdalam ketika menikmati persetubuhanku dengan Bimo itu.
8106Please respect copyright.PENANAgzhR7ZUwS3
8106Please respect copyright.PENANAHfV4HPq18X
Seperti kata suamiku, di antara keempat temannya yang akan menggangbangku itu, Bimolah yang paling hebat. Sekarang aku telah membuktikannya. Bagaimana nikmatnya ketika kurasakan dasar liang kewanitaanku disundul-sundul terus oleh moncong penisnya.
8106Please respect copyright.PENANAo4UlR2rE8L
8106Please respect copyright.PENANAxEYMlcL120
Dan aku ingin mengimbanginya. Dengan goyangan pinggulku yang seedan mungkin. Sehingga liang kewanitaanku seolah membanting-banting penis panjang itu, yang membuat Bimo mulai bercucuran keringat.
8106Please respect copyright.PENANAVuLfwMO60g
8106Please respect copyright.PENANAZvaRZ8lSKi
Aku sendiri merasakan gesekan yang luar biasa enaknya, menimbulkan desir aneh tapi nikmat di batinku, sresett….serrr…sresett…serrr…sresett..serrrrr….
8106Please respect copyright.PENANAYRvqTHyR0u
8106Please respect copyright.PENANAB2oVOPvrIn
Pada suatu saat, Bimo mengajakku tukar posisi. Aku di atas, dia di bawah. Aku setuju-setuju saja, meski biasanya dalam posisi WOT aku suka cepat orga.
8106Please respect copyright.PENANA6Z1RA7wRQM
8106Please respect copyright.PENANAVYBIdMbFNI
Tapi setelah bertukar posisi, ternyata Bimo yang aktif. Karena penisnya panjang sekali, Bimo tak kuatir penisnya terlepas dari “genggaman” kemaluanku. Ia yang mengentotku dari bawah. Dan tetap saja dasar liang kenikmatanku disundul-sundul oleh batang kemaluannya yang panjang sekali itu.
8106Please respect copyright.PENANApgYsVoA9oB
8106Please respect copyright.PENANA77ixF6R1qc
Meskipun aku tidak terlalu aktif, kecuali memutar dan meliuk-liukkan pantatku, namun tak urung aku mencapai puncak orgasmeku dengan cepat. Tak bisa kutahan-tahan lagi. Sambil menjatuhkan dadaku ke dada Bimo, aku menahan nafasku. Kucengkram bahu Bimo sekuatnya. Dengan mata terpejam-pejam nikmat.
8106Please respect copyright.PENANAnAUHt1HGXk
8106Please respect copyright.PENANAeditEqq1Jn
Dan……..rrrrrrrrrrrrr…..terasa lendirku terbit menggenangi liang kemaluanku sendiri. Sementara dinding liang kemaluanku terasa berkedut-kedut di puncak nikmat yang fantastis ini.
8106Please respect copyright.PENANAPn3uP9dlZc
8106Please respect copyright.PENANAsXTvPKzsjD
Namun Bimo seolah tak peduli bahwa aku sudah mencapai orgasme. Ia tetap mengenjot penisnya dari bawah tubuhku. Padahal liang kemaluanku sudah mulai becek.
8106Please respect copyright.PENANAsMXHPQaMSw
8106Please respect copyright.PENANAbG5mQtzp0g
Untungnya kebecekan liang kemaluanku hanya berlangsaung sebentar. Tak lama kemudian kurasakan lendir kewanitaanku sudah mengering. Mungkin banyak yang terbawa oleh penis Bimo, lalu terangin-anginkan di luar, di saat penis panjang itu sedang ditarik mundur.
8106Please respect copyright.PENANAQ3fwwvV8fq
8106Please respect copyright.PENANAPNI2at2nFH
Bimo malah semakin asyik. Mengentotku dari bawah, sambil meremas-remas sepasang payudaraku yang bergelantungan di atas dadanya.
8106Please respect copyright.PENANA9yU4JxoIVe
8106Please respect copyright.PENANARBgnBuaM40
Cukup lama aku disetubuhi dalam posisi WOT ini. Sampai akhirnya kami bersepakat untuk mencapai puncak kenikmatan kami secara berbarengan.
8106Please respect copyright.PENANAPk76WIQzGs
8106Please respect copyright.PENANA8aUfpw1kJ6
Kami berhasil melakukannya. Mencapai puncak kenikmatan kami bverbarengan, dengan perilaku seperti manusia-manusia kerasukan. Kami saling cengkram. Mulut kami saling lumat. Dan sama-sama menahan nafas. Sampai akhirnya kurasakan moncong penis Bimo menembak-nembakkan air maninya, bertepatan dengan berkedut-kedutnya liang kewanitaanku di puncak orgasme yang kedua.
8106Please respect copyright.PENANAiCEc0V5eu0
8106Please respect copyright.PENANABJpM2QuleQ
Lalu kami sama-sama terkapar. Sangat meletihkan persetubuhanku dengan Bimo itu. Tapi aku merasa puas. Puas sekali.
8106Please respect copyright.PENANAcYd06cZjxl
8106Please respect copyright.PENANAx6ZCNdU5OX
Tapi kami tak bisa berlama-lama saling peluk dengan keringat yang membanjir di tubuh kami. Karena Danang sudah menunggu gilirannya di luar kamar sana.
8106Please respect copyright.PENANAkouiT94qKI
Setelah Bimo meninggalkanku, lagi-lagi aku merasa harus bersih-bersih. Sekalian mandi lagi. Supaya tubuhku tidak berbau keringat Bimo. Selesai mandi, kukenakan lagi kimono putih itu, karena aku tidak banyak membawa pakaian ganti. Tapi tentu saja kusemproti dulu kimono itu dengan parfum mahalku.
8106Please respect copyright.PENANAV28lVHkXob
8106Please respect copyright.PENANAdjs8FopX58
Teman suamiku yang bernama Danang itu bertubuh tinggi besar. Berkumis tebal pula kayak Pak Raden. Kalau belum kenal, orang akan menilai Danang itu sosok yang angker dan keras. Tapi ternyata sebaliknya. Ia seorang lelaki yang gentle, bahkan kuanggap penuh dengan tatakrama.
8106Please respect copyright.PENANAPTyAEOBQ5e
8106Please respect copyright.PENANAkiufXPLRld
Ketika ia mau masuk, seorang pelayan villa pun datang mengantarkan makanan untuk kami berdua.
8106Please respect copyright.PENANAg91RjgiZLz
8106Please respect copyright.PENANAESF8TigFq0
Memang setelah melayani dua orang lelaki itu, perutku jadi terasa lapar juga.
8106Please respect copyright.PENANAXIr0UtRRO7
8106Please respect copyright.PENANAvcREGdfUhu
Maka aku dan Danang makan bersama di dalam kamar, tapi pintunya dibiarkan terbuka dulu. Bahkan jendela pun dibuka lebar-lebar, supaya udara segar masuk ke dalam kamar ini.
8106Please respect copyright.PENANAxP1zqSOnvv
8106Please respect copyright.PENANAhyPOl3WUsf
“Letih juga tempur sama Robby dan Bimo tadi ya?” cetus Danang pada waktu kami sedang makan bersama.
8106Please respect copyright.PENANAQ1G3NY9A3v
8106Please respect copyright.PENANAW8OlFmdZrE
“Lumayan,” kataku tersipu. Memang aku rada malu-malu melihat sikap Danang yang tampak serius gitu.
8106Please respect copyright.PENANAa6Qt0FezqX
8106Please respect copyright.PENANAKpJ8OgNeJF
“Makanya harus makan dulu, untuk mengganti energi yang dipakai tadi,” katanya sambil tersenyum. Tampak jantan sekali senyum lelaki berkumis tebal itu.
8106Please respect copyright.PENANA9DemWlyFU8
8106Please respect copyright.PENANAwZbL68VlQH
“Ohya, tadi Yadi nitip pesan padaku,” kata Danang lagi, “Dia mau turun dulu, ada rekan bisnisnya yang ngajak meeting.”
8106Please respect copyright.PENANA4UFnXWlGZc
8106Please respect copyright.PENANAdtd247YiPN
“Duh, berarti aku ditinggal sendirian di sini,” cetusku pura-pura kuatir. Padahal sebenarnya aku merasa lebih leluasa kalau suamiku tidak berada di villa ini.
8106Please respect copyright.PENANAPxucMHaoD8
8106Please respect copyright.PENANAQmlvdPfEOX
“Sendirian gimana? Sampai besok sore, kamu kan punya empat suami di sini. Ada Robby, Bimo, aku dan Denny. Santai aja.”
8106Please respect copyright.PENANAfHvMepz2vG
8106Please respect copyright.PENANAj0SBfmNtAu
Aku cuma ketawa kecil.
8106Please respect copyright.PENANABjppOVe5Cn
8106Please respect copyright.PENANAOBPqRksTf4
8106Please respect copyright.PENANAwfeFMOKHdj
****************************************************************************************************
8106Please respect copyright.PENANAUrwZv9jaAh
8106Please respect copyright.PENANAhW0EqLaI5z
8106Please respect copyright.PENANAjA90vNzZAy
Sampai di situ aku berhenti dulu membaca catatan pengakuan istriku yang sudah tersimpan di Ipadku. Karena ucapan istriku kepada Danang itu mengingatkanku pada apa yang terjadi sebelum Danang masuk ke kamar di villa itu.
8106Please respect copyright.PENANA9hZTernG8z
8106Please respect copyright.PENANA3sMJFceMKW
Saat itu ada BBM dari Mbak Lies. Isinya singkat saja, “Yadi sayang, aku kangen berat.”
8106Please respect copyright.PENANAZiTJWpMGlG
8106Please respect copyright.PENANA7aLJZECOcm
Seperti biasa, kalau ada BBM dari Mbak Lies, selalu kubalas secepatnya, “Iya, Mbak di mana?”
8106Please respect copyright.PENANAmm8CpEuHvA
8106Please respect copyright.PENANAubXMOoHTqz
“Masih di rumah.”
8106Please respect copyright.PENANA0ZozXokFDI
8106Please respect copyright.PENANAh8nzkmiHkG
“Mau ketemuan di mana?”
8106Please respect copyright.PENANAVEJkI7miXC
8106Please respect copyright.PENANAjtgWY1bQh6
“Di Rumah Cinta aja.”
8106Please respect copyright.PENANAWG5FuFPMfF
8106Please respect copyright.PENANAih92bXBTq2
“Iya Mbak. Aku lagi di luar kota. Tapi paling lambat dua jam lagi sudah merapat ke Rumah Cinta.”
8106Please respect copyright.PENANA5PiOx4mfl3
8106Please respect copyright.PENANAQLc3CdCtUO
Lalu kuhampiri Danang, yang sebentar lagi akan mendapat gilirannya menggauli istriku. Kataku setengah berbisik kepada Danang, “Nang, titip pesan sama istriku nanti ya. Bilangin aku turun gunung dulu. Ada rekan bisnis ngajak meeting.”
8106Please respect copyright.PENANAt5uCUy3qUl
8106Please respect copyright.PENANA7qMbC0rm7H
“Oke,” Danang mengangguk.
8106Please respect copyright.PENANAfiVmV0RZHa
8106Please respect copyright.PENANAxsRAvAN6F8
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di belakang setir jipku, yang kupacu dengan kecepatan tinggi menuju kotaku, menuju rumah yang dibeli lewat Teh Tia dan Mbak Lies menamainya Rumah Cinta. Tidak ada tulisan apa-apa di depan rumah yang sudah disulap jadi rumah megah itu. Tapi baik Mbak Lies maupun aku, pasti tahu benar kalau rumah itu sudah dinamai Rumah Cinta di dalam hati kami.
8106Please respect copyright.PENANA0XgXEv6Dul
8106Please respect copyright.PENANAfJsx3o6Zkf
Rumah itu sudah direnovasi oleh Mbak Lies sendiri, sehingga jadi rumah termegah di sekitar rumah itu. Dengan duit, semuanya bisa diwujudkan.
8106Please respect copyright.PENANAyFanBDLEFD
8106Please respect copyright.PENANAAXO29J2JnI
8106Please respect copyright.PENANAmGaGMhO8xg
Aku berhasil mencapai rumah megah itu pada waktunya. Bahkan lebih cepat lima menit. Sebuah sedan yang belum kukenal terparkir di depan pintu garasi.
8106Please respect copyright.PENANAW4hXvtkh3I
8106Please respect copyright.PENANAmDRuhCvLFR
Dengan benak penuh tanda tanya, aku turun dari Grand Cherokee hitamku. Mobil siapa itu ya? Kalau Mbak Lies, tak mungkin beli mobil Jepang. Semua mobil Mbak Lies buatan Amerika atau Eropa.
8106Please respect copyright.PENANA2DBdfdJw0t
8106Please respect copyright.PENANAnNkhPOyAzn
“Hai Yadi datang,” Mbak Lies bangkit dan memburuku, memeluk dan mencium kedua pipiku. Tapi ada wanita lain di ruang tamu itu. Seorang wanita cantik yang usianya mungkin sebaya dengan Mbak Lies.
8106Please respect copyright.PENANAaTOq1MikgK
8106Please respect copyright.PENANAMB2ITTDR2F
Setelah melepaskan pelukannya, Mbak Lies menunjuk ke awah wanita cantik bergaun hitam mengkilap itu. “Masih ingat siapa wanita cantik itu?” tanya Mbak Lies.
8106Please respect copyright.PENANAN3q0kU1vAu
8106Please respect copyright.PENANAesKmBUQhRI
Daya ingatku tajam. Maka setelah memperhatikan wajah wanita itu beberapa detik saja, aku langsung ingat siapa dia. “Bu Nancy kan?” (Siapa Bu Nancy, lihat di Reuni Yang Fantastis Episode 2)
8106Please respect copyright.PENANAB4LxrcpNcm
8106Please respect copyright.PENANAn8VzJYZvhR
“Hebat ! Dia masih ingat Nan,” kata Mbak Lies pada wanita cantik yang berdiri dan menjabat tanganku dengan sikap hangat. Lalu kami semua duduk di ruang tamu.
8106Please respect copyright.PENANA6BrqH3JXnN
8106Please respect copyright.PENANAqT9XslcRuI
Tapi tak lama kemudian Mbak Lies mengajakku masuk ke dalam kamar, sambil berkata dulu kepada Bu Nancy, “Sebentar ya Nan…ada yang penting mau kubicarakan dulu dengan pangeranku ini.”
8106Please respect copyright.PENANAbVBrvC2gC4
8106Please respect copyright.PENANAypgO1kdeKd
Bu Nancy mengangguk sambil tersenyum. Lalu aku dan Mbak Lies masuk ke dalam kamar, meninggalkan Bu Nancy sendirian di ruang tamu.
8106Please respect copyright.PENANAxvlXRCGsWk
8106Please respect copyright.PENANADEr3AcVieC
Di dalam kamar, Mbak Lies berbisik padaku, “Yad, katamu ada cowok yang bisa kita ajak happy-happy seperti waktu Di Banjarmasin tempo hari.”
8106Please respect copyright.PENANAG1ojbxot3g
8106Please respect copyright.PENANAHMDZMJ8zKQ
“Mbak mau dithreesome lagi?” tanyaku setengah berbisik juga.
8106Please respect copyright.PENANA2MwEJpnNqE
8106Please respect copyright.PENANAGcgaY2dkje
“Bukan gitu. Aku butuh buat sahabatku itu. Jadi nanti kita ada dua pasang. Biar suasananya meriah.”
8106Please respect copyright.PENANAgrj8nfRsIn
8106Please respect copyright.PENANAmuFwXjjoMs
Aku berpikir sesaat. Lalu mengangguk, “Oke Mbak. Aku ngerti maksud Mbak. Mau sekarang kan?”
8106Please respect copyright.PENANAVbFZ0vSfUF
8106Please respect copyright.PENANAMMYarHFRLH
‘Ya iyalah mumpung suami Nancy lagi di luar negeri.”
8106Please respect copyright.PENANAgum9kDUI35
8106Please respect copyright.PENANA9J4CciimcU
Sambil berbisik-bisik dengan Mbak Lies, diam-diam aku mengirim bbm ke Jaka. Dan sudah ada jawabannya.
8106Please respect copyright.PENANA50fQHwbsBT
8106Please respect copyright.PENANAY3Z1hGsdSD
“Sudah ada temanku yang akan datang ke sini, Mbak,” bisikku.
8106Please respect copyright.PENANAcFQcQm8t9B
8106Please respect copyright.PENANAp4QDqb3XUD
Mbak Lies menepuk bahuku dengan wajah ceria, “Hebat. Kamu selalu cepat tanggap dalam segala hal. Tapi…orangnya ganteng gak?”
8106Please respect copyright.PENANAGmakBUyp6A
8106Please respect copyright.PENANAuW7W7gkZNr
“Jujur Mbak, dia lebih tampan daripada aku.”
8106Please respect copyright.PENANAAkri1RLU2Z
8106Please respect copyright.PENANARir1Eam8XF
“Sip…kalau gitu acara kita bisa seru nanti malam.”
8106Please respect copyright.PENANAG6yJd6DehA
8106Please respect copyright.PENANAEg9oVsa5y2
“Foursome Mbak. Bisa lanjut dengan pasangan masing-masing, bisa change place juga.”
8106Please respect copyright.PENANAlecfmAldH8
8106Please respect copyright.PENANAZAwPEKXYbz
“Hihihi…iya, iya. Kamu kan pernah merelakan aku dengan temanmu yang bernama Edo itu. Sekarang aku juga akan merelakanmu dengan Nancy. Cumbu dia gih. Kasihan, dia itu hampir senasib denganku. Suaminya kalau sudah ke luar negri bisa setahun gak pulang-pulang.”
8106Please respect copyright.PENANA7lRosleaOQ
8106Please respect copyright.PENANAvQNE1Mh5Ey
Aku cuma terpana, tak berani menanggapinya (karena aku ingin tetap memiliki Mbak Lies).
8106Please respect copyright.PENANA5pGyebP5SN
8106Please respect copyright.PENANANaRvJdTpAp
“Ayo kita ke depan lagi. Gak enak Nancy ditinggal sendirian,” ajak Mbak Lies.
8106Please respect copyright.PENANA8V5sSCKPYp
8106Please respect copyright.PENANAc0TiWrONDz
“Iya,” aku mengangguk sambil mengetik alamat lengkap Rumah Cinta ini di handphoneku. Lalu kubbmkan ke Jaka.
8106Please respect copyright.PENANAGt9BUowtrh
8106Please respect copyright.PENANAy4OiFZ0uYt
Spontan dapat balasan dari Jaka yang isinya, “Sip broer ! Dalam sejam aku sudah merapat ke situ.”
8106Please respect copyright.PENANA47GOV6BQS9
8106Please respect copyright.PENANAoAaBLS2nLG
Kemudian aku melangkah ke ruang tamu lagi. Kulihat ada sebotol martini dan dua sloki di depan Mbak Lies dan Bu Nancy. Rupanya mereka sudah minum sebelum aku datang.
8106Please respect copyright.PENANApJ5YDQ40o5
8106Please respect copyright.PENANAPPlk6Zj3hf
Aku sendiri langsung menuju lemari minuman di belakang meja bar. Dry Gin Gordon kutemukan. “Dry Gin yang Crystal sudah habis ya Mbak?” tanyaku kepada Mbak Lies.
8106Please respect copyright.PENANAJZV8WQ13vb
8106Please respect copyright.PENANAM3xrHc7w9d
“Gak tau,” Mbak Lies menggeleng, “Aku kan gak pernah minum dry gin. Eh…ada tequila di situ, tolong bawa sini Yad.”
8106Please respect copyright.PENANAWDngWfxPoE
8106Please respect copyright.PENANAwkw8jEvSpP
“Iya,” sahutku sambil meraih botol dry gin Gordon dan tequila yang Mbak Lies minta. Kuambil juga sloki yang tergantung di atas meja bar. Kemudian menghampiri Mbak Lies dan tamunya.
8106Please respect copyright.PENANAfxGoN9mY6G
8106Please respect copyright.PENANAV3IOGWLAYf
Sekilas bayangan wajah Erni melintas di pelupuk khayalku. Ada perasaan bersalah juga, karena ia kutinggalkan di Puncak sana. Tapi biarlah dia enjoy, menikmati empat orang teman lamaku hari ini dan besok sebelum bubar.
8106Please respect copyright.PENANAz8Vi7KBXKZ
8106Please respect copyright.PENANAjQXrfcpCQx
Perhatianku terpecah-pecah. Kadang ingat Erni, kadang ingat Anna yang pasti sedang sibuk mengelola restonya, kadang curi-curi pandang ke arah Bu Nancy yang kelihatan cantik sekali sore ini. Dan tentunya aku tak boleh mengabaikan Mbak Lies, yang sore itu berpakaian seksi sekali, mengenakan celana legging berwarna krem, hampir sama dengan kulitnya, dengan baju kaus ketat berwarna sama dengan leggingnya. Sehingga kalau dilihat dari jauh seperti sedang telanjang.
8106Please respect copyright.PENANAfkrhewtSyi
8106Please respect copyright.PENANAgVl4j4UIxC
Tapi bicara soal perseksian, diam-diam aku menilai Bu Nancy tidak kalah seksi. Terlebih jika kuamati kulitnya itu putih mulus, tampak dari belahan gaun hitam wetlooknya yang mempertontonkan betapa putihnya wanita yang dulu pernah berjumpa dalam urusan serius denganku (transaksi hotel bintang tiga itu).
8106Please respect copyright.PENANAaFFCVespCq
8106Please respect copyright.PENANAWk95QoHRAE
Dulu aku tak mikir apa pun waktu bersama duduk di depan notaris. Karena aku tak mau mencampur adukkan urusan bisnis dengan yang lain-lain. Tapi sore ini tak ada urusan bisnis. Bu Nancy sendiri tak terlihat serius seperti dulu. Kalau kebetulan bertemu pandang, ia jadi sering mengumbar senyum padaku. Senyum yang mengundang, menurutku.
8106Please respect copyright.PENANAZZgaEx8yFV
8106Please respect copyright.PENANA4LjKNLN8rm
Tapi aku belum berani macam-macam, meski aku duduk di samping dia, meski tadi Mbak Lies sudah ngasih lampu hijau dan berkata, ….Kamu kan pernah merelakan aku dengan temanmu yang bernama Edo itu. Sekarang aku juga akan merelakanmu dengan Nancy. Cumbu dia gih. Kasihan, dia itu hampir senasib denganku…..
8106Please respect copyright.PENANAINWVu2fjrG
8106Please respect copyright.PENANA1igxqgbRLw
Padahal Mbak Lies sudah berkali-kali memberi isyarat agar aku mulai beraksi. Aku malah berpura-pura tidak mengerti arti isyarat itu. Pikirku, nanti saja kalau Jaka sudah datang diatur-atur gimana baiknya.
8106Please respect copyright.PENANAVz9kFXKqps
8106Please respect copyright.PENANAJFI7lIC28D
Dan akhirnya terdengar suara mobil berhenti di depan rumah megah ini. Aku cepat bangkit. Memastikan apakah yang datang itu Jaka atau bukan.
8106Please respect copyright.PENANA8KCW4ZD6iE
8106Please respect copyright.PENANAoXAafqJOTc
Benar-benar Jaka, yang kelihatan tampan sekali sore itu. Jujur, Jaka itu berpakaian apa pun selalu pantas. Seperti sore itu, ia mengenakan kemeja katun putih tangan pendek dan bercelana katun berwarna coklat muda, tampak pantas dan takkan mengecewakan kalau kuperkenalkan kepada Mbak Lies dan Bu Nancy.
8106Please respect copyright.PENANAU2ETwGNvvx
8106Please respect copyright.PENANAymlWRRdA5S
Setelah Jaka kubawa ke dalam Mbak Lies tampak senang melihat bentuk lelaki yang kubawa itu. Bahkan ketika Jaka berjabatan tangan dengan Bu Nancy, Mbak Lies mencolek pahaku dan diam-diam mengacungkan jempolnya sambil tersenyum. Aku pun sempat membisiki Mbak Lies, “Aku juga mau merelakan Mbak sama temanku itu.”
8106Please respect copyright.PENANAQN49IjS4Iw
8106Please respect copyright.PENANAp9HuXzeN6R
Mbak Lies mengangguk-anguk dengan senyum. Semuanya itu tidak terlihat oleh Jaka dan Bu Nancy.
8106Please respect copyright.PENANAwhmpbP66Ql
8106Please respect copyright.PENANAl02TuLegSV
Lalu kami duduk berpasang-pasangan. Mbak Lies duduk di samping Jaka, sementara aku duduk di samping Bu Nancy lagi. Bahkan kali ini dudukku mulai merapat ke sisi Bu Nancy.
8106Please respect copyright.PENANACOf5mwTt1j
8106Please respect copyright.PENANA89ZYlIbQ2I
Sepintas pun terlihat bahwa Bu Nancy lebih tertarik padaku.
8106Please respect copyright.PENANAKRlBkCuRQR
8106Please respect copyright.PENANAcu4zzvkJqx
Ada sloki kosong di meja di depan kami. Maka kusuruh Jaka mengisi sendiri minuman yang ada.
8106Please respect copyright.PENANApTJp1fDzNL
8106Please respect copyright.PENANA3JqOITI8gh
Spontan Jaka mengisi sloki kosong itu dengan dry gin. Sementara Mbak Lies tampak tersenyum-senyum. Sambil berkali-kali memperhatikan Jaka dengan lirikan-lirikannya.
8106Please respect copyright.PENANAuHYOUQP7J8
8106Please respect copyright.PENANA0YupSLOnYH
Setrelah Jaka menghabiskan dua sloki dry gin, Mbak Lies langsung mengajaknya naik ke lantai dua. Dan berkata padaku sambil menunjuk ke pintu kamar yang dekat ruang tamu itu, “Pilih aja mau kamar yang itu bisa, yang di lantai dua juga kan ada tiga kamar. Di lantai tiga juga ada kamar kan?”
8106Please respect copyright.PENANA5lzH7gC8EG
8106Please respect copyright.PENANAWZ2Rod3wL8
“Iya Mbak,” aku mengangguk lalu membiarkan Mbak Lies menaiki tangga.
8106Please respect copyright.PENANAwBN6owmJZG
8106Please respect copyright.PENANAqVPEhDgOEv
“Bu Nancy mau di kamar itu apa mau di lantai tiga sekalian?” tanyaku setelah menghabiskan isi sloki keduaku.
8106Please respect copyright.PENANAQ7fTaEsfLs
8106Please respect copyright.PENANAM1vxwNC2PN
“Jangan panggil Bu lagi dong. Kita kan lagi nyantai, bukan lagi ngurus bisnis,” kata Bu Nancy sambil merapatkan duduknya padaku. Hawa hangat pun tersiar dari tubuh wanita cantik berkulit putih mulus itu. Aku pun memberanikan diri melingkarkan lenganku ke pinggangnya.
8106Please respect copyright.PENANAxhLhEIpmdV
8106Please respect copyright.PENANAU2sNgS65SO
Dan Bu Nancy (yang selanjutnya kupanggil Mbak Nancy) malah mendekatkan bibirnya ke bibirku, dengan bola mata yang bergoyang-goyang indah. Tentu aku takkan menyia-nyiakan kesempatan ini. Kupagut bibir yang agak terbuka itu dan kulumat dengan lembut dan penuh kehati-hatian.
8106Please respect copyright.PENANArVnEvq6edD
8106Please respect copyright.PENANAVrIruoi895
Tapi setelah saling lumat sebentar, Mbak Nancy berkata perlahan, “Di kamar aja yuk. Takut ada tamu mendadak ke sini.”
8106Please respect copyright.PENANAa9XR1RVU2T
8106Please respect copyright.PENANAkk8ZbJaYL4
Aku mengangguk dengan senyum. Kutuangi dulu sloki kosongku dengan minuman, lalu membawa sloki itu ke dalam kamar depan. Kamar yang biasa kupakai “kangen-kangenan” dengan Mbak Lies.
8106Please respect copyright.PENANA8wRQz9Os0x
8106Please respect copyright.PENANAXaE7AKdZqi
“Gak nyangka kita ketemuan lagi dalam keadaan yang berbeda, ya Mbak,” kataku setelah berada di dalam kamar itu.
8106Please respect copyright.PENANAv3yWu11vMW
8106Please respect copyright.PENANAldjhpBAYH5
“Mas Yadi,” sahut Mbak Nancy, “Umurku baru tigapuluh lho. Panggil nama aja, lebih enak. Kalau aku manggil abang atau mas kan pantas. Karena Mas Yadi dua tahun lebih tua dariku kan?”
8106Please respect copyright.PENANAinswMMRwhF
8106Please respect copyright.PENANASJJfBqH5P2
“Ohya?!” aku agak kaget juga mendengarnya, “Soalnya Nan…Nancy kan teman Mbak Lies. Jadi aku manggil Mbak juga kan pantes.”
8106Please respect copyright.PENANAmMiJZEJ29F
8106Please respect copyright.PENANAQyPcLUUPjx
“Aku bukan orang Jawa kok. Dipanggil Nancy aja lebih enak didengar.”
8106Please respect copyright.PENANAdVc4NHnN1P
8106Please respect copyright.PENANAvhTj2GIx2R
“Oke, Nancy sayang…”
8106Please respect copyright.PENANAwkNGRaig0C
8106Please respect copyright.PENANAYf7y3iPxIY
“Jangan pake sayang ah. Ntar Mbak Lies marah.”
8106Please respect copyright.PENANAo12gXuqjpn
8106Please respect copyright.PENANAkvp0eEUY5i
“Mbak Lies kan sedang menjadi milik Jaka,” kataku sambil menyerudukkan mulutku ke leher Nancy.
8106Please respect copyright.PENANAOsG66vfpO2
8106Please respect copyright.PENANAqztpQnWPrv
Nancy menyambut dengan pelukan di pinggangku. Lalu, “Mas…aku gak mau sama Jaka ah. Aku cuma mau sama Mas Yadi.”
8106Please respect copyright.PENANA5OqEB3ftiT
8106Please respect copyright.PENANAQXacXlScKA
“Iya. Biarin aja Mbak Lies sekenyangnya dengan Jaka. Dan kita…”
8106Please respect copyright.PENANAUBOYn73Ljr
8106Please respect copyright.PENANAnxFJjseAYg
“Kita sekenyangnya juga. Tapi lain kali bisa kan ketemuan aja di satu tempat? Di sini rasa kurang leluasa,” desis Nancy sambil membiarkan tanganku yang sedang merayapi pahanya yang tersembul lewat belahan gaun hitamnya.
8106Please respect copyright.PENANAQvEcO6ifYh
8106Please respect copyright.PENANACUq7mqZ6wJ
“Gakpapa lah. Ini kan untuk pertama aja. Next time better. Mmm…gimana kalau gaunnya dibuka? ”
8106Please respect copyright.PENANAVXWCYLgjod
8106Please respect copyright.PENANAsERwTqc9LY
Nancy melingkarkan lengannya di leherku. Menciumi pipiku seraya berkata setengah berbisik, “Mas Yadi dong yang bukain.”
8106Please respect copyright.PENANAXA6mzT5EzT
8106Please respect copyright.PENANAwKyv5PzLJb
Aku tersenyum-senyum dan meraba-raba ke bagian punggung gaun hitam itu. Terasa ada ritsleting yang cukup panjang, dari tengkuk sampai pinggulnya. Kutarik ritsleting itu. Dan dengan mudahnya kutanggalkan gaun hitam mengkilap itu.
8106Please respect copyright.PENANAfMs5ZcGMGJ
8106Please respect copyright.PENANAoN9id15roh
Setelah gaun hitam itu terlepas, aku terpana juga menyaksikan keindahan tubuh Nancy yang tinggal mengenakan bra dan celana dalam itu. Tubuhnya mulus sekali. Kulitnya lebih bersinar daripada kulit Mbak Lies. Dengan perasaan penasaran, kutanggalkan juga bra Nancy, lalu kuletakkan di atas gaunnya yang sudah kuletakkan di atas meja kecil dekat sofa.
8106Please respect copyright.PENANAuP7lSU3rQn
8106Please respect copyright.PENANA27dhpLG0cB
Toketnya tdak besar. Sedang-sedang saja. Tapi tampaknya terawat dan menggiurkan, membuatku tak sabar lagi ingin meremasnya perlahan, lalu mengemut pentilnya yang terasa mengeras (pertanda horny).
8106Please respect copyright.PENANAZEUppe6EXi
8106Please respect copyright.PENANAU5Qjoz2OVJ
Tapi pada waktu aku mau menarik celana dalamnya, ia menepiskan tanganku dengan halus, sambil berkata, “Mas Yadi sendiri masih berpakaian lengkap gitu. Buka dong semuanya. Aku juga ingin liat Mas Yadi telanjang.”
8106Please respect copyright.PENANAOMlERrrmRl
8106Please respect copyright.PENANAedNIcvyrXi
Aku tersenyum dibuatnya. Tapi kuikuti juga permintaan wanita yang namanya sering dipakai oleh Mbak Lies dalam beberapa transaksi property itu. Kulepaskan segala yang melekat di tubuhku, sampai aku benar-benar telanjang.
8106Please respect copyright.PENANACKm5uBqFkp
8106Please respect copyright.PENANA4cSQYqCbD6
Pandangan Nancy tertuju ke arah penisku yang memang sudah tegang ini. “Wow, bener kata Mbak Lies tadi. Punya Mas Yadi itu…edan…gede banget.”
8106Please respect copyright.PENANAV9O1xwcmOk
8106Please respect copyright.PENANAcr4KBVRAMP
Dengan nakal kugenggam penisku, lalu kutempelkan ke perut Nancy sambil berkata, “Ini kan buat Nancy.”
8106Please respect copyright.PENANAXvC1N6w67e
8106Please respect copyright.PENANAbHj0aRNloS
Nancy ketawa kecil. Lalu menurunkan celana dalamnya sampai terlepas dari kakinya. Nancy lalu mengelus kemaluannya yang berjembut tipis itu sambil berkata, “Ini juga buat Mas Yadi.”
8106Please respect copyright.PENANAo8av48mLlb
Kuciumi kemaluan Nancy berkali-kali, sebagai jawaban atas pernyataannya itu.
8106Please respect copyright.PENANASoRTIdDB9N
8106Please respect copyright.PENANAkukywbYiu5
Nancy yang sudah duduk di atas tempat tidur itu, langsung merebahkan diri, terlentang dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar. “Iya Mas…lakukanlah apa pun yang Mas Yadi inginkan sekarang…aku…aku memang sedang membutuhkan Mas Yadi saat ini…”
8106Please respect copyright.PENANAaAnShbIjSc
8106Please respect copyright.PENANAvKCI4tI9tW
Aku mengerti bahwa Nancy sedang horny. Karena waktu kusentuh dengan jemariku, terasa kemaluannya itu sudah “basah berat”. Tapi aku tak mau menanyakan kenapa ia begitu bernafsunya setelah berdekatan denganku. Apakah ia seperti Ita, yang diam-diam terobsesi oleh diriku, ataukah memang ada hal lain yang membuatnya jadi horny berat seperti itu. Yang jelas aku ingin “mematangkan” hasrat birahinya, dengan sapuan-sapuan ujung lidahku di permukaan kemaluan Nancy, sehingga ia makin bergeliat-geliat dengan nafas yang tertahan-tahan. Terlebih setelah aku mengarahkan jilatanku di clitorisnya, ia melenguh-lenguh histeris. Bahkan lalu mengejang tegang, seolah ingin segera dieksekusi.
8106Please respect copyright.PENANAdC5gShHlMe
8106Please respect copyright.PENANAiLdQB37rPl
Aku pun tak mau menyiksanya terlalu lama. Kuletakkan moncong meriamku tepat pada sasarannya. Dan kudorong sekuatnya, sehingga tongkat kejantananku mulai membenam perlahan tapi pasti, ke dalam liang yang masih cukup sempit namun sudah terbasahi oleh air liurku bercampur dengan lendir hasrat birahi Nancy.
8106Please respect copyright.PENANAbCPeJpltyB
8106Please respect copyright.PENANAUwDvgF1aCn
Baru juga penisku terbenam separohnya, Nancy memeluk leherku erat-erat sambil berbisik, “Mas Yadiii….ooooh….punya Mas besar banget….terasa seperti menggerus lubangku, Maaas….ooooh….ini untuk yang pertama kalinya aku selingkuh dari suamiku, Maaas……”
8106Please respect copyright.PENANAOaKKWc8NWQ
8106Please respect copyright.PENANAgQz1v1W18v
Aku cuma menjawabnya dengan ciuman hangat di bibir sensualnya, sementara penisku mulai kayun perlahan-lahan, dengan ayunan pendek-pendek dulu…makin lama makin dalam dan makin mantap gerakannya.
8106Please respect copyright.PENANA1p8SQrz6fA
8106Please respect copyright.PENANAKmGzXu6ppK
Jujur, ini luar biasa enaknya. Menyetubuhi wanita yang sedang berada dipuncak hasrat birahinya. Bahkan diam-diam aku menerawang, betapa sedang menggilanya istriku digauli oleh keempat temanku itu. Membuat batinku bergetar-getar dalam cemburu. Cemburu yang berbunga gairah…gairah itu pun lalu kulampiaskan ke tubuh Nancy. Kusetubuhi wanita muda itu sejadi-jadinya. Dengan enjotan yang makin lama makin ganas. Sehingga Nancy benar-benar menikmatinya. Menikmati kegarangan penisku.
8106Please respect copyright.PENANAmQRlBv9w8f
8106Please respect copyright.PENANAT1HYWcTkHy
Jadi, kalaulah ada yang bisa disebut “manfaat” setelah kulakukan wife share itu, yang lalu berbunga cemburu, lalu berbuah gairah seksual yang luar biasa…kini Nancy yang memanfaatkan kejantananku ini. Ya…manfaatnya jadi menyebar ke mana-mana. Bukan ke arah istriku saja.
8106Please respect copyright.PENANAdX4qC8Z1E1
8106Please respect copyright.PENANAd7b7rlkQKe
Bahkan ketika kubayangkan istriku tengah terkejaqng-kejang nikmat digasak penis teman-temanku itu, kutumpahkan rasa cemburu itu ke tubuhy Nancy.
8106Please respect copyright.PENANA14vWky3tff
8106Please respect copyright.PENANAZJJIUg5LRM
Sodokan-sodokan batang kemaluanku berkali-kali menyentuh dasar liang kemaluan Nancy, yang membuat nafasnya tertahan, lalu mendesah ketika kutarik lagi penisku ini.
8106Please respect copyright.PENANADXsfdcFRjK
8106Please respect copyright.PENANAMaBMwOYgbF
Di tengah keganasanku menggauli Nancy, aku pun tak mau membiarkan buah dadanya menganggur. Kuremas payudara indah dan terasa masih kencang itu, terkadang kujilati pentilnya, lalu kujilati pula lehernya yang sudah terasa berkeringat….keringat yang sudah harum, karena pasti disemprot parfum dulu sebelum berjumpa denganku tadi.
8106Please respect copyright.PENANA4xFjKPEOQh
8106Please respect copyright.PENANArScgxNeEjK
Lenguhan-lenguhan Nancy makin lama makin nyata, “Maaas….ooooh…Maaaas….edan…ini enak sekali Maaaas….belum pernah aku merasakan em-el seenak ini Maaaaas…..ooooh….Maaaaas…..”
8106Please respect copyright.PENANAShmtq8O9As
8106Please respect copyright.PENANAiGs08p9Wsi
Aku cuma menjawabnya dengan aksi penisku. Makin mantap bermaju mundur di dalam liang vagina wanita tigapuluh tahunan itu.
8106Please respect copyright.PENANAE2Q5DljX36
8106Please respect copyright.PENANADH0UnoqjKm
Tak lama kemudian Nancy mencengkram bahuku sambil merintih, “Maaas…aku…aku udah mau lepas, Maaas….”
8106Please respect copyright.PENANArWDz6kOXqF
8106Please respect copyright.PENANADlnuy6fmFc
Dan aku tahu benar bagaimana cara untuk menghadapi wanita yang mau mencapai orgasmenya. Kuentot segarang mungkin. Lalu kubenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya. Sambil melumat bibirnya. Sambil meremas sepasang payudara mungilnya.
8106Please respect copyright.PENANAbmfrj1JB84
8106Please respect copyright.PENANAWi3BTDOBbo
Klepek-klepek…..Nancy seperti ular terjepit kepalanya. Mengfgeliat-geliat, lalu mengejang, dengan mata melotot….lalu terpejam dan disusul dengan kedutan-kedutan indah di dalam liang kewanitaannya.
8106Please respect copyright.PENANAML7jYgNici
8106Please respect copyright.PENANAQvX3MprHNP
Sebenarnya aku belum apa-apa. Tapi aku punya siasat untuk menciptakan suasana seindah mungkin bagi Nancy. Kucabut batang kemaluanku dari dalam liang kewanitaannya yang terasa sudah basah kuyup itu.
8106Please respect copyright.PENANASAxevusr5s
8106Please respect copyright.PENANAbGy6X2JNVR
“Mas Yadi udah keluar?” tanya Nancy seperti heran.
8106Please respect copyright.PENANAZbglyOCLeQ
8106Please respect copyright.PENANA2mG970kiv4
“Belum,” sahutku, “gampanglah aku sih…yang penting kita harus menciptakan suasana romantis di tengah hubungan indah ini.”
8106Please respect copyright.PENANATaQ5cViYxP
8106Please respect copyright.PENANAtyuFirsQn6
Ucapan itu kususul dengan pelukanku, sambil rebah berhadapan dengannya. Aku memang ingin menikmati suasana romantis itu. Menikmati kencangnya payudara Nancy waktu kuremas, menikmati ciuman-ciuman hangatnya yang terasa begitu tulus padaku, sementara jemariku tetap sering terarah ke kemaluan wanita muda itu. Tetap senang mempermainkan bibir luar dan bibir dalamnya yang sudah basah itu. Dan Nancy pun membalasnya dengan memegang batang kemaluanku yang masih sangat tegang ini.
8106Please respect copyright.PENANAnmdxW9jqva
8106Please respect copyright.PENANAhS5Ku1tjvS
Bahkan pada suatu saat, Nancy memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Terasa sesak penisku di dalam mulutnya, mungkin karena penisku terlalu gede untuk mulutnya yang kecil itu. Tapi aku mulai merasakan jilatan-jilatannya di seputar moncong dan leher penisku. Terasa sangat bergairah wanita itu melakukannya. Membuatku jadi tak sabar lagi. Dan setelah cukup lama Nancy menyelomoti batang kemaluanku, kubenamkan lagi tombak kejantananku ini ke dalam liang kemaluan Nancy.
8106Please respect copyright.PENANA94kN6KhqvA
8106Please respect copyright.PENANACeOQyrEILs
Permainan surgawi itu pun berlangsung lagi dengan hangatnya. Bahkan terasa lebih binal lagi Nancy melayani genjotan penisku. Nancy ternyata pandai juga menggoyang-goyangkan pinggulnya, sehingga aku seperti berada di tengah samudra dan terombang-ambing dibawa ombak yang meliuk-liuk dan menghempas-hempas.
8106Please respect copyright.PENANAXhUEwrpgVM
8106Please respect copyright.PENANAAr6co0NRrv
Adakah permainan yang lebih indah daripada senggama? Kurasa tidak ada. Karena permainan surgawi ini membuat kami lupa daratan. Yang kami ingat cuma satu. Bahwa kami harus memberi dan mendapatkan kepuasan, supaya persetubuhan ini jadi sempurna.
8106Please respect copyright.PENANAwsKJWyAGyU
8106Please respect copyright.PENANAZELLRWO6wN
8106Please respect copyright.PENANAlm7SvTEvgH
Ya, aku masih ingat benar apa yang terjadi saat itu. Saat kutinggalkan villa, kutinggalkan istriku bersama empat teman lamaku itu.
8106Please respect copyright.PENANA0UNiElyAeJ
8106Please respect copyright.PENANAR5iHWREbnh
Aku juga masih ingat benar, ketika Mbak Lies menawarkan untuk bertukar pasangan, Nancy menolaknya dengan halus. Dengan kata lain, Nancy hanya mau disetubuhi olehku saja. Tidak mau disetubuhi oleh Jaka. Mungkin terlalu berat kalau dalam perselingkuhan pertamanya langsung digauli oleh dua orang lelaki seperti itu. Mungkin juga karena diam-diam hatinya sudah runtuh di kaki kejantananku. Entahlah. Yang jelas, malamnya aku bersetubuh lagi dengan Nancy. Esok paginya pun kugauli lagi wanita yang penuh pesona itu.
8106Please respect copyright.PENANA5P3gDhJyv5
8106Please respect copyright.PENANAtbiB364NA0
Setelah semuanya merasa puas, barulah Jaka pulang, aku pun kembali ke villa itu, tentu dengan mengemukakan alasan ini-itu kepada Mbak Lies.
8106Please respect copyright.PENANAk5Rav6nngQ
Lalu kulanjutkan lagi membaca catatan istriku yang sudah dicopy ke Ipadku ini:
8106Please respect copyright.PENANAOPmpFcMTCN
8106Please respect copyright.PENANAgnjuKKBYWq
8106Please respect copyright.PENANAfXENdh6y6q
*************************************************************************************************
8106Please respect copyright.PENANAdxyZKjLrqX
8106Please respect copyright.PENANA0q8rhB8fNM
8106Please respect copyright.PENANAYMtydjHc4L
“Duh, berarti aku ditinggal sendirian di sini,” cetusku pura-pura kuatir. Padahal sebenarnya aku merasa lebih leluasa kalau suamiku tidak berada di villa ini.
8106Please respect copyright.PENANAscMJ23EZOV
8106Please respect copyright.PENANAXSvYURt2Z7
“Sendirian gimana? Sampai besok sore, kamu kan punya empat suami di sini. Ada Robby, Bimo, aku dan Denny. Santai aja.”
8106Please respect copyright.PENANA0wRcw9OIV3
8106Please respect copyright.PENANA47jN4j9QmV
Aku cuma ketawa kecil. Ketawa karena membayangkan seandainya aku benar-benar punya suami empat orang, yang tiap hari menggangbangku, gak terbayang gila-gilaannya.
8106Please respect copyright.PENANAQ8JelBei6e
8106Please respect copyright.PENANAqxiYursyPw
Namun bayangan itu justru membuat hasratku mulai bangkit. Membuatku makin merapatkan dudukku ke samping lelaki bernama Danang itu. Tapi Danang bangkit dari sofa sambil berkata, “Pintu masih terbuka…nanti orang-orang pada nongkrong di ambang pintu, karena ada tontonan gratis…hehehe…”
8106Please respect copyright.PENANAC24wHaVoMh
8106Please respect copyright.PENANAkW2zQ0K7Ap
Oh, iya. Aku sampai lupa bahwa pintu kamar masih terbuka lebar. Dan ketiga teman suamiku bisa melihat segala perilaku kami di dalam kamar ini.
8106Please respect copyright.PENANAbp8hSw2okf
8106Please respect copyright.PENANAytcA9EDwX9
Setelah menutup dan menguncikan pintu, Danang kembali ke sampingku. Duduk merapat seperti tadi lagi.
8106Please respect copyright.PENANA5Ae1OTURxG
8106Please respect copyright.PENANAq28e0UezEk
Bahkan Danang tak hanya sekadar duduk merapat ke samping kananku, tangan kirinya pun mulai melingkari leherku, lalu menyelinap ke belahan kimonoku, langsung menyergap buah dada kiriku yang memang no-bra ini.
8106Please respect copyright.PENANAb6yF0mmT6O
8106Please respect copyright.PENANAnuuoX28ji2
“Wow, padat gini payudaramu, Er,” kata Danang sambil mempermainkan puting payudara kiriku, “Diapain supaya bisa kencang gini?”
8106Please respect copyright.PENANAM1c2Ok42V9
8106Please respect copyright.PENANAihZb6SkfL5
“Gak diapa-apain. Cuma diemut aja sama Bang Yadi tiap hari,” sahutku bercanda.
8106Please respect copyright.PENANAmCm9opstRG
8106Please respect copyright.PENANA3Lvs7j74Gg
“Masa sih?! Aku juga mau numpang ngemut ah, biar tetekmu makin kencang,” kata Danang sambil berusaha menyembulkan payudara kananku, lalu ia benar-benar melakukannya. Mengemut pentil tetek kananku dengan jilatan dan sedotan yang membuat birahiku makin terbangkitkan.
8106Please respect copyright.PENANA33673aAgjM
8106Please respect copyright.PENANAsxJCWix0wu
Terlebih setelah Danang menyadari bahwa aku tak mengenakan celana dalam di balik kimono yang sudah tersingkap lebar ini. Dengan lembut ia merayapkan tangan kanannya, lalu mengusap-usap kemaluanku, sementara tangan kirinya tetap asyiok meremas-remas payudara kiriku.
8106Please respect copyright.PENANAjrbUHZ9U4D
8106Please respect copyright.PENANAhhVTjdGuNn
Tangan kanan Danang tak hanya mengusap-usap kemaluanku. Jemarinya terkadang menyelusup ke dalam liang kemaluanku, lalubergerak-gerak di situ, sehingga nafsuku semakin menggelegak, ingin segera disetubuhi oleh lelaki berkumis tebal itu.
8106Please respect copyright.PENANASUGGDXWR5z
8106Please respect copyright.PENANAn7NoJY6HZ0
Danang bisa melakukan tiga point sekaligus. Tangan kirinya meremas-remas payudara kiriku, tangan kanannya mempermainkan kemaluanku, sementara bibirnya memagut bibirku, meski aku bisa melakukannya dengan wajah sedikit berpaling ke kanan.
8106Please respect copyright.PENANAWnO6CqPPtZ
8106Please respect copyright.PENANAfK9XMyP1ci
Jujur, dicium oleh lelaki berkumis tebal begitu, membuatku geli, geli yang merinding, geli-geli enak. Terasa benar sensasinya. Sensasi diciumi oleh lelaki berkumis tebal seperti itu.
8106Please respect copyright.PENANAFbWXDQDeq1
8106Please respect copyright.PENANA6kGKLLlhY8
Dan…tiba-tiba Danang melorot, jadi duduk di lantai, dengan wajah menghadap ke kemaluanku, sementara kedua tangannya mendorong sepasang pahaku agar merenggang selebar mungkin. Aku tahu apa yang akan dilakukannya. Benar saja dugaanku, ia mulai menciumi kemaluanku. Gila, kemaluanku diciumi oleh mulut berkumis tebal gitu, juga menimbulkan sensasi yang fantastis. Terlebih setelah ia menjilati kemaluanku dengan lahapnya. Membuatku terkejang-kejang sambil membelai rambut lelaki itu.
8106Please respect copyright.PENANAIIooT8J4uy
8106Please respect copyright.PENANAJ0YCy4j1Vy
“Mas Danang….ooooh…Mas…..Mas…..aaaaaah….aaaaah….” rintihku tak terkendalikan lagi dalam nikmatnya jilatan dan sedotan Danang di kelentitku yang teramat peka ini.
8106Please respect copyright.PENANA4tF0O3pW7N
8106Please respect copyright.PENANAm8EoLionMm
Namun masih sempat juga aku membukai kancing sporthemd Danang satu persatu, kemudian ia menanggalkannya, tanpa menjauhkan mulutnya dari kemaluanku.
8106Please respect copyright.PENANAOkWWJG0WrG
8106Please respect copyright.PENANAb5j7RJMUkc
Ketika aku merasa sudah cukup lama kemaluanku dijilati dan diisap-isap oleh lelaki berkumis tebal itu, aku pun berkata dengan nada seperti minta belas kasihan lelaki itu, “Udah Mas…pake punya Mas aja…ntar keburu becek kan gak enak, Mas…”
8106Please respect copyright.PENANAUkgV7xfjSm
8106Please respect copyright.PENANAnbWXq58Y3g
Danang mengangguk. Lalu memangku tubuhku dari sofa dan meletakkannya di atas tempat tidur. Sepintas kuperhatikan dadadanya yang tak berbaju lagi itu, kelihatan seperti dada binaragawan. Seksi sekali dada Danang itu di mataku.
8106Please respect copyright.PENANAtOOjQdxvlH
8106Please respect copyright.PENANAGLbZW05ERR
Lalu ia menanggalkan celana denim hitamnya, disusul dengan pelepasan celana dalamnya. Wow, batang kemaluan lelaki itu sudah tegang sekali, seolah menunjuk ke arahku.
8106Please respect copyright.PENANAvOl39dZqRA
8106Please respect copyright.PENANAZUOphA59a1
Penis Danang tidak sebesar punya suamiku, juga tidak sepanjang penis Bimo. Tapi kelihatan sudah tegang sekali. Dan aku mulai merasakannya, betapa kerasnya penis Danang itu waktu mau dimasukkan ke liang kemaluanku, karena ketika kubantu memegangnya supaya mengarah secara tepat ke “pintu surgawiku”.
8106Please respect copyright.PENANARnJ0YaSE39
8106Please respect copyright.PENANAkqMeLdNBOd
Lalu terasa penis tegak keras itu menyelusup ke dalam liang kemaluanku. Ooooh…ini lelaki yang ketiga buatku di villa ini. Dan aku ingin menikmatinya, meresapkan arti gesekan demi gesekan di antara liang kemaluanku dengan penis lelaki itu.
8106Please respect copyright.PENANAmW87f9CRs9
8106Please respect copyright.PENANAPmjVetGCkm
Ya, aku merasa telanjur di alam yang diperkenalkan oleh suamiku, yang lalu membuatku seolah dilahirkan kembali. Erni yang lugu telah berubah menjadi Erni yang binal dan selalu merasakan nikmatnya digauli lelaki demi lelaki, dengan sosok dan perilaku yang berbeda-beda. Kesan yang ditinggalkan pun berbeda-beda antara lelaki yang satu dengan lelaki lainnya.
8106Please respect copyright.PENANAbnqBKJQBAy
8106Please respect copyright.PENANAFvS9zbPTHS
Mungkin aku harus berterimakasih kepada suamiku. Karena aku sudah diraih ke alam penuh pesona dan nikmat ini. Biarlah suamiku juga mencicipi perempuan-perempuan lain, asalkan aku tetap diperkenankan untuk berganti-ganti pasangan seksualku, di samping suamiku sendiri tentunya.
8106Please respect copyright.PENANA7eztVVJjnM
8106Please respect copyright.PENANAXqhO6m4kFU
Danang memang sosok serius di mataku. Tapi ia tak kehilangan sifat romantisnya. Ketika batang kemaluannya sudah mulai menggenjot liang kenikmatanku, mulut berkumis tebalnya bertubi-tubi menciumiku. Terkadang juga kumisnya membuatku geli sekali ketika ia menggesek-gesekkannya di leherku. Sehingga tubuhku jadi bergetar-getar dibuatnya.
8106Please respect copyright.PENANAx9pxE4eKSQ
8106Please respect copyright.PENANAnfLAZxq9zj
Dan aku mulai merasakan perbedaan “rasa” lelaki yang satu dengan lelaki lainnya. Karena gayanya pun berlainan. Gaya Danang adalah pertama kalinya kurasakan. Ia tak sekadar mengenjot lurus ke dalam liang kewanitaanku. Ia sangat kreatif. Terkadang penisnya berbelok arah ka bagian kanan liang kemaluanku, terkadang pula ke arah kiri, lalu ke atas dan ke bawah. Sehingga kurasakan seluruh sisi liang kemaluanku tergasak oleh penis tegak kerasnya itu.
8106Please respect copyright.PENANAmlFb4PMFoN
8106Please respect copyright.PENANA17gSejw6tq
Bukan hanya itu. Danang juga masih sempat merayapi bokongku, meremasnya dengan kencang, sehingga aku ternikmat-nikmat dibuatnya, seolah sedang menikmati pijitan ahli massage. Bahkan terkadang jemarinya mengusap-usap mulut anusku, yang menimbulkan geli-geli enak, tapi aku lalu mencegahnya, “Jangan ke situ ah tangannya.”
8106Please respect copyright.PENANA7YzSYjOtDx
8106Please respect copyright.PENANAgNvnwMPUyH
Seperti suamiku dan teman-temannya, aku juga tak mau mengumbar anus untuk menikmati seks.
8106Please respect copyright.PENANApZXv4JOl7H
8106Please respect copyright.PENANAO8fSAhyvxa
Tangan Danang pun lalu pindah sasaran. Memeluk leherku sambil menciumi bibirku, meremas payudaraku yang satu, sementara pentil payudaraku yang satunya lagi diselomotinya, diisap-isapnya dan dijilatinya dengan lembut.
8106Please respect copyright.PENANAZNVgcceHgf
8106Please respect copyright.PENANAQYBQJSOdQF
Hawa dingin di luar dan di dalam villa tak terasa lagi. Berubah jadi hawa hangat yang mengucurkan keringat kenikmatan. Keringatku bercampur aduk dengan keringat Danang, tapi kami tak peduli itu semua.
8106Please respect copyright.PENANAnykAL8Wvic
8106Please respect copyright.PENANAozvKvdBa6Z
Lebih tak peduli lagi ketika aku merasa hampir mencapai puncak orgasmeku. Aku mempergila goyangan pinggulku setelah membisiki telinga Danang bahwa aku mau orgasme.
8106Please respect copyright.PENANAZuF38hdHL2
8106Please respect copyright.PENANAo71L2xBhnu
Danang pun menyambut kedatangan orgasmeku dengan ayunan batang kemaluannya yang demikian ganasnya, seolah ingin mengaduk-aduk isi liang kemaluanku. Dan ketika tak kuasa menggoyang pinggul lagi, ketika sekujur tubuhku mengejang kaku, pada saat itu juga Danang membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin. Tanpa menggerakkannya lagi. Namun bibirnya masih sempat melumat bibirku tepat di saat liang kemaluanku sedang berkedut-kedut sebagai pertanda orgasmeku sudah tiba. O, nikmatnya persetubuhanku dengan lelaki berkumis tebal itu.
8106Please respect copyright.PENANAzUtjFkVY1O
8106Please respect copyright.PENANA4JL9iK1JfB
8106Please respect copyright.PENANAVYzVGU5p2I
Aku terdiam lemas setelah mencapai kepuasanku. Namun Danang mulai mengayun kembali batang kemaluannya yang belum ejakulasi itu. Aku pun tak mau disebut perempuan lemah. Kusambut ayunan penis Danang dengan sepenuh gairahku yang perlahan-lahan bangkit kembali.
8106Please respect copyright.PENANAJbCPe4uodD
8106Please respect copyright.PENANAVmTa5epk3Q
Namun aku teringat bahwa di luar masih ada seorang lelaki lagi yang belum mendapatkan gilirannya. Ya, lelaki bernama Denny itu akan masuk ke dalam kamar ini setelah Danang selesai menyetubuhiku.
8106Please respect copyright.PENANAFtJMBOjPW8
8106Please respect copyright.PENANAuyD6b0zSW4
8106Please respect copyright.PENANACFtXwa2MwW
Maka timbullah kejahilanku. Aku sengaja menggoyang pinggulku seedan mungkin, supaya Danang cepat ngecrot. Karena masih ada seorang lelaki lagi yang akan menyetubuhiku.
8106Please respect copyright.PENANACJ0tM5l9Qq
8106Please respect copyright.PENANADTxgHKLmt7
Goyangan pinggulku ini, mungkin lebih binal daripada goyangan pinggul penyanyi dangdut koplo Pantura, yang konon goyangannya edan-edanan. Dengan binalnya kugoyang pinggulku dengan gerakan meliuk-liuk, terkadang menghempas-hempas seperti ombak yang berkejaran menuju pantai.
8106Please respect copyright.PENANAbfQXnYbjmR
8106Please respect copyright.PENANAyU4eSoQzyb
Aku berhasil menjahili Danang. Karena edannya goyangan pinggulku, tak lama kemudian Danang membisiki telingaku dengan suara tersengal-sengal, “Le…lepasin di ….di mana? Di …luar apa di dalam?”
8106Please respect copyright.PENANAKqjnfA18lg
8106Please respect copyright.PENANAZE9MZf5a51
“Ter…terserah,” sahutku tersengal juga.
8106Please respect copyright.PENANAKPrkMRi7kG
8106Please respect copyright.PENANAF91Uhmw3h0
Lalu kurasakan Danang membenamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya, dengan napas yang tertahan. Lalu terasa moncong penisnya menembak-nembakkan cairan kental hangat di dalam liang kemaluanku, disusul dengan suara dengus Danang, seperti bunyi kerbau sedang disembelih….guuuuuuhhhh…. uhhhh…. uuuuuuuuuuh….
8106Please respect copyright.PENANAh0t3iLOeN1
8106Please respect copyright.PENANAFtwdyf2Vpo
Aku tersenyum dan membiarkan bibirku diciumnya dengan hangat, sementara keringat kami semakin membanjir.
8106Please respect copyright.PENANALwje2Ts323
8106Please respect copyright.PENANALy6yi8rkn6
Tapi aku harus mempersiapkan fisik dan mentalku untuk lelaki berikutnya. Lelaki yang bernama Denny itu.
8106Please respect copyright.PENANAWfu8qQI8Rf
Aku mandi lagi untuk yang kesekian kalinya, karena aku tak mau meninggalkan kesan jorok di hati keempat lelaki itu. Setelah mandi dan menyemprotkan parfum di setiap bagian penting, kukenakan sehelai kimono sutra berwarna merah bermotifkan bunga-bunga kecil berwarna pink,
8106Please respect copyright.PENANAivZHspdeSt
8106Please respect copyright.PENANANmgJozuvi5
Seperti tadi, aku tak mengenakan apa-apa lagi di balik kimono ini. Biar gak ribet dan cepat “sampai di tujuan utama”.
8106Please respect copyright.PENANAUbijzd665Q
8106Please respect copyright.PENANACw8FKbZ5zx
Ketika Denny masuk, aku sudah selesai mempersiapkan segalanya. Siap fisik maupun mental. Aku bahkan sudah minum dua sloki martini, untuk mengatasi hawa dingin yang mulai terasa, karena hari mulai malam.
8106Please respect copyright.PENANAVYfJdFrHYw
8106Please respect copyright.PENANAoxonL63ZBE
“Biasanya yang kebagian nomor paling akhir, lebih kenyang daripada yang lain-lain, hahahaaaa….” ucap Denny dengan tawa lebar. Menurut penuturan suamiku, Denny itu paling kocak orangnya.
8106Please respect copyright.PENANA16bDhWYqjo
8106Please respect copyright.PENANAJpg48mMMqg
sambil tersenyum aku bertanya, “Mmmm…aku harus manggil Bang atau Mas atau….”
8106Please respect copyright.PENANAhpkDptmIuq
8106Please respect copyright.PENANAKdHnYZi9xF
“Panggil Kang aja, karena aku asli orang sini,” potong Denny sebelum pertanyaanku selesai.
8106Please respect copyright.PENANA2ns5Bhvvk6
8106Please respect copyright.PENANAYb8b0UywwW
“Kang Denny? Oke,” aku mengangguk-angguk kecil, “Eh, itu bawa apa Kang?”
8106Please respect copyright.PENANAW2cU4eGpry
8106Please respect copyright.PENANAuOetIU9Iwy
“Minuman, biar badan kita hangat, jangan kedinginan begini.”
8106Please respect copyright.PENANAwoSw0iLHGJ
8106Please respect copyright.PENANAvPfKC3pNfp
Aku cuma tersenyum. Denny tidak tahu bahwa sebelum dia masuk ke dalam kamar ini, aku sudah minum martini. Dan membuatku agak kleyengan. Tidak mabuk, tapi aku merasa sikap dan perilakuku lebih bebas daripada biasanya.
8106Please respect copyright.PENANAuusuBuLWRc
8106Please respect copyright.PENANAx4EaCIHz82
Denny mengambil gelas-gelas kecil, karena tidak menemukan sloki yang dicarinya, lalu menuangkan isi botol minuman itu ke dua gelas kecil itu. Dan menyerahkan sebuah gelas yang sudah diisi minuman kepadaku.
8106Please respect copyright.PENANAWHyRc6nWWb
8106Please respect copyright.PENANAxVmiX25uT0
Aku tak kuasa menolaknya, meski belum tahu apakah aku masih kuat minum atau tidak. Soalnya aku tak mau disebut kampungan.
8106Please respect copyright.PENANAeeShfJGxof
8106Please respect copyright.PENANAgJN6IyTjc4
Tanpa banyak tanya lagi kuteguk saja minuman itu. Lalu kuletakkan gelasnya di atas meja kecil di depan sofa tempat kami duduk.
8106Please respect copyright.PENANAvRIztfSbyi
8106Please respect copyright.PENANAkhw44lCZpI
“Aku harus mulai dari mana ya? Dari sini?” tanya Denny sambil memegang ibu jari kakiku, “atau dari sini?” ia menyentuh bibirku, “atau dari sini?” ia menyentuh payudaraku yang masih terhalang kimono. Dan ia seperti mendapat kejutan, karena kimono sutra tipis itu membuat sentuhan Denny seperti langsung menyentuh payudaraku.
8106Please respect copyright.PENANAr64F8NfuLh
8106Please respect copyright.PENANAg2neOo2Vh7
“Wow…ternyata Erni gak pakai beha ya?” cetus Denny sambil menyelinapkan tangannya ke balik belahan kimonoku dan langsung menyentuh payudaraku, tanpa penghalang lagi.
8106Please respect copyright.PENANAMpMPImWVde
8106Please respect copyright.PENANAUL9ZkFj53c
Namun hanya sesaat Denny memegang payudaraku. Dia bahkan langsung melorot, memegang mata kakiku sambil mengamati bentuk kakiku dari telapak kaki sampai pangkal pahaku, semuanya terbuka kini, karena belahan kimonoku tersingkap ke kanan dan ke kiri.
8106Please respect copyright.PENANATLCidfSdgR
8106Please respect copyright.PENANAuKmptuARmc
“Indah sekali kakimu ini Er,” kata Denny sambil menciumi betisku. Dan…aaaaah….Denny mulai menciumi telapak kakiku. Bukan cuma menciumi, melainkan juga menjilatinya. Aku paling geli kalau sudah tersentuh telapak kaki. Tapi ketika Denny menjilatinya, aku bahkan terpejam-pejam dalam nikmat yang fantastis. Untungnya aku baru mandi, sehingga Denny hanya akan menemukan sekujur tubuhku yang benar-benar bersih dan harum, dari ujung kaki ke ujung rambutku.
8106Please respect copyright.PENANAxpigJP9PKQ
8106Please respect copyright.PENANA3y0GqkeM3c
Kubiarkan saja Denny menjilati telapak kakiku, menggigit-gigit lembut jari-jari kakiku, lalu menjilati mata kakiku, betisku, pahaku….lama ia menjilati pahaku sampai ke pangkalnya. Dan akhirnya ia menjilati bagian di antara kedua pangkal pahaku. Terasa betapa bersemangatnya Denny menjilati kemaluanku yang senantiasa tercukur bersih ini.
8106Please respect copyright.PENANAVyGaOAMYnU
8106Please respect copyright.PENANAa2YBB3W0kF
Tak cuma menjilati belahan kemaluanku dan mencelucupi kelentitku. Denny juga memasukkan jari telunjuknya ke dalam liang kemaluanku, menggesek-gesek di sana-sini, sehingga aku terpejam-pejam dibuatnya, sementara kedua tanganku membelai-belai rambut Denny dengan perasaan nikmat dan sangat tergugah.
8106Please respect copyright.PENANAi0fY6PZl6o
8106Please respect copyright.PENANApmgDD0m9QB
Dalam tempo singkat saja liang kemaluanku sudah basah oleh air liur Denny yang bercampur dengan lendir nafsu birahiku.
8106Please respect copyright.PENANAgxurr2O0cT
8106Please respect copyright.PENANAOXlfxPAMFw
Dan Denny memintaku menungging di sofa, dengan posisi pantat berada di sisi kiri sofa itu. Kuikuti saja keinginannya, karena aku sendiri menyukai posisi doggy begitu. Lalu Denny menelanjangi dirinya dan memegangi batang kemaluannya yang ternyata sudah siap tarung itu. Sambil berdiri di lantai, menghadapi pantatku yang sudah kutunggingkan, Denny berusaha memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaanku yang sudah basah kuyup ini.
8106Please respect copyright.PENANAeepk9ORRfS
Tak sulit bagi Denny untuk membenamkan batang kemaluannya ke dalam liang mekiku. Lalu ayunan surgawi itu mulai kunikmati lagi. Ayunan maju mundurnya penis Denny secara berirama, membuatku meringis-ringis nikmat, karena dalam posisi doggy seperti ini sensasi kenikmatannya sangat fantastis, sehingga banyak pasangan yang menyukainya.
8106Please respect copyright.PENANA5Wnh5Ml6sL
Dalam posisi itu, tiada hentinya Denny menepuk-nepuk dan meremas-remas bokongku, sementara batang kemaluannya makin lama makin lancar mengentotku dari belakang.
8106Please respect copyright.PENANAdxejg0tZzZ
Oh, ini fantastis sekali. Dan aku tidak tahu seperti apa cemburunya suamiku kalau melihat persetubuhanku dengan Denny ini. Karena aku terus-terusan meringis nikmat, sambil sesekali melontarkan rintihan-rintihan histerisku. Rintihan-rintihan yang tak dapat kukendalikan lagi, berlontaran begitu saja dari mulutku.
8106Please respect copyright.PENANA0MaHKhuVM3
“Kang Denny….ooooh Kang….ini enak banget Kang….iya Kang…..entot terus Kang…jangan mandeg-mandeg….oooh….tepukin terus bokongku Kaaaang….iya…ini enak Kang….”
8106Please respect copyright.PENANAgdtFrw0kXQ
8106Please respect copyright.PENANAu4WXTmAMew
Namun saking nikmatnya entotan Denny dalam posisi doggy ini, aku pun hanya mampu bertahan belasan menit. Lalu aku menjerit lirih di puncak orgasmeku, “Kaaaaaaaang…..!”
8106Please respect copyright.PENANAjtG2CRKxRo
8106Please respect copyright.PENANABYkyUHdcuY
Lalu aku ambruk di pantai kepuasan.
8106Please respect copyright.PENANACL8CkZLftx
8106Please respect copyright.PENANAxUAZIIqjy5
Tapi Denny masih giat melancarkan pompaan penisnya di liang kemaluanku yang sudah banjir ini, bahkan terasa ada cairan yang meleleh ke pahaku. Meski sudah letih lesu, kubiarkan Denny tetap mengentotku dalam posisi doggy itu.
8106Please respect copyright.PENANABzYKHuDvPR
8106Please respect copyright.PENANAmjRCxqSNWI
Cukup lama Denny mengentotku dari depan pantatku dan tetap dalam posisi berdiri. Sampai akhirnya ia bertanya harus dikeluarkan di mana? Kujawab singkat, “Di dalam aja”.
8106Please respect copyright.PENANAP32KDrCy25
8106Please respect copyright.PENANAhOzWGssy0Q
Akhirnya Denny membenamkan batang kemaluannya sambil menembak-nembakkan air maninya. Begitu banyak air mani yang dimuntahin oleh moncong penis Denny. Sehingga banyak yang meleleh, membludak dari liang kemaluanku. Bertetesan di sofa dan mungkin ada yang menetes ke lantai juga. Mungkin Denny sudah cukup lama tidak bersetubuh, sehingga letusan air maninya begitu banyak.
8106Please respect copyright.PENANA5r8cMvZrX9
8106Please respect copyright.PENANArDUFXMPSdh
Berakhir sudah “jatah” keempat teman suamiku malam itu. Tinggal mengikuti acara berikutnya. Mataku akan ditutup entah oleh apa. Lalu dalam keadaan mata tgertutup itu aku harus memilih salah satu di antara empat lelaki itu, untuk menjadi teman tidurku semalam suntuk !
8106Please respect copyright.PENANAGxRiYAEXtb
8106Please respect copyright.PENANAFQxtyRgIOK
Dan besok aku akan “dikeroyok” langsung oleh keempat teman suamiku. Lalu di mana suamiku sekarang? Kenapa ia belum pulang juga? Entahlah….
8106Please respect copyright.PENANAqjIUw1cqYz
8106Please respect copyright.PENANAoqYdMdmtR0
Yang jelas, setelah Denny keluar dan aku selesai mandi yang kesekian kalinya, kukenakan lagi kimono sutra merahku.
8106Please respect copyright.PENANAEjO8sb6fZd
8106Please respect copyright.PENANADiPZO6rXk5
Lalu Bimo masuk dan bertanya, “Acara selanjutnya sudah tau kan?”
8106Please respect copyright.PENANA3OG5yeJSm9
8106Please respect copyright.PENANAwh1sMRuPLd
“Pilih teman tidur?” aku balik bertanya.
8106Please respect copyright.PENANAwsXWgBRzCY
8106Please respect copyright.PENANAGlKhxhIyh5
“Iya,” kata Bimo sambil mengeluarkan sehelai syal dari dalam saku celananya, “Ayo keluar dulu.”
8106Please respect copyright.PENANAOXfGK19EAI
8106Please respect copyright.PENANA1Hx7K0u0e7
Aku mengangguk lemah dan mengikuti langkah Bimo ke luar. Robby, Danang dan Denny sudah berdiri di luar pintu kamarku.
8106Please respect copyright.PENANAkVQdYMjZ1d
8106Please respect copyright.PENANAYzIIT6Gk4U
Kata Bimo, “Matamu akan ditutup oleh syal ini, lalu nanti boleh pilih siapa teman tidurmu. Barangsiapa tangannya terpegang olehmu, berarti dia lah teman tidurmu. Oke?”
8106Please respect copyright.PENANAfd9bTYZvU9
8106Please respect copyright.PENANAIpiRXNmVLH
Aku mengangguk dan tersipu. Malu juga bertemu pandangan dengan lelaki-lelaki yang sudah menyetubuhiku itu. Lalu aku diam saja ketika Bimo membelitkan syal itu di kepalaku, tepat menutupi mataku, sehingga aku tak bisa melihat apa-apa lagi.
8106Please respect copyright.PENANAv2l2EBER8O
8106Please respect copyright.PENANAxcOadwtANA
“Tunggu ya, kami akan mengatur posisi acak dulu,” kata Bimo. Dan terdengar langkahnya menjauhiku.
8106Please respect copyright.PENANAzYZlSzf1Tm
8106Please respect copyright.PENANAp3LtvUYb2R
Tak lama kemudian Bimo memberi aba-aba, “Oke…sekarang belokkan badan ke kanan dulu. Kemudian melangkah terus sampai bisa menyentuh kami.”
8106Please respect copyright.PENANAfdDd6Bb30H
8106Please respect copyright.PENANAhU8Q5DX3GF
Kuikuti aba-aba itu. Kubelokkan badanku ke kanan, kemudian melangkah perlahan-lahan sekali, karena takut menabrak meja atau kursi.
8106Please respect copyright.PENANAWkejXFy9zD
8106Please respect copyright.PENANAR48y8fGdPg
Gap….aku kaget karena terasa menabrak tubuh manusia. Langsung saja kucari tangan orang itu. Dan berhasil memegangnya.
8106Please respect copyright.PENANAIUIe1LOBNy
8106Please respect copyright.PENANAW6HsqnxXNh
“Hahahaaaa…nasibku baik sekali malam ini !” seru lelaki yang tangannya kupegang itu.
8106Please respect copyright.PENANAw4F67XIbPL
8106Please respect copyright.PENANA1kdsW3aJVu
Penutup mataku dibuka. Dan kulihat siapa lelaki yang sudah kupilih itu.
8106Please respect copyright.PENANATgU9BhcndC
8106Please respect copyright.PENANAl1unEyrmXf
Ternyata lelaki yang telah kupilih itu Robby !
8106Please respect copyright.PENANAfpW8OqW5uf
8106Please respect copyright.PENANATtmfTh3yaW
Aku cuma tersipu ketika melihat Robby tersenyum-senyum padaku, sementara teman-temannya bertepuk tangan semua.
8106Please respect copyright.PENANAfp1zigakcE
8106Please respect copyright.PENANAaQIXLboXUu
“Teman-temanku…!” kata Robby kepada teman-temannya, “karena hari sudah malam, aku mau tidur dulu yaaaa….bye-bye !”
8106Please respect copyright.PENANAyoreSea0wR
8106Please respect copyright.PENANAn1TB4lIBEq
Tangan kiri Robby melambai-lambai ke arah teman-temannya, sementara lengan kanannya menggandeng pinggangku…mengajakkku masuk ke dalam kamar.
8106Please respect copyright.PENANA2kNZ4QVkHf
8106Please respect copyright.PENANA6UKL9ckupT
Setelah berada di dalam kamar, Robby menutupkan pintu dan sekaligus menguncikannya.
8106Please respect copyright.PENANA9b2qfpprUC
8106Please respect copyright.PENANA6zgyBeSmxJ
“Bintangku sedang bersinar terang malam ini,” kata Robby, “karena aku kebagian yang pertama bercinta denganmu. Dan sekarang, aku yang beruntung, bisa memelukmu sepanjang malam…”
8106Please respect copyright.PENANA9PCspBKfXq
8106Please respect copyright.PENANAUr2LW1NStq
“Cuma tidur bareng tanpa gituan lagi kan?” tanyaku dengan senyum. Sebenarnya aku senang juga mendapatkan Robby sebagai teman tidurku, karena ia memang kuanggap paling tampan di antara keempat teman suamiku itu.
8106Please respect copyright.PENANA8ALZIojcYp
8106Please respect copyright.PENANAYpb3nj40NY
“Di dalam acaranya, memang tidak ada ketentuan khusus. Jadi…yaaaa, tergantung kesepakatan kita berdua aja,” kata Robby yang malam itu sudah mengenakan stelan piyama, “Tapi Erni tau kan…waktu acara menggangbang istriku seminggu yang lalu, yang beruntung menemani istriku semalam suntuk itu Yadi.”
8106Please respect copyright.PENANAmnx7sb5PlH
8106Please respect copyright.PENANA89wN7dQyFP
“Iya, dia cerita,” kataku sambil mengangguk.
8106Please respect copyright.PENANAfJk4jHvaiz
8106Please respect copyright.PENANAXHfWFdvZYe
“Dia cerita juga kalau malam itu dia ML sama istriku sampai dua kali? Hahahahaa…jadi bukan cuma nemenin tidur kan?”
8106Please respect copyright.PENANAvNaLvZbioO
8106Please respect copyright.PENANATUXxtqQlhu
“Masa sih?! Kalau soal itu dia gak cerita.”
8106Please respect copyright.PENANA5egU0RYOR9
8106Please respect copyright.PENANAyGV34n4EY3
“Istriku yang cerita,” kata Robby sambil merebahkan diri di sampingku.
8106Please respect copyright.PENANA78H7T1OTFc
8106Please respect copyright.PENANAqAJ55p9Tar
Gemas juga aku mendengar keterangan Robby itu. Suamiku pasti habis-habisan dengan istri Robby yang bernama Nindy itu. Soalnya aku sudah pernah bertemu dengan Nindy. Dan aku juga tahu kalau istru Robby itu cantik.
8106Please respect copyright.PENANAPHV1rMuv1l
8106Please respect copyright.PENANAJ0iAhhalIx
“Jadi dalam acara seminggu yang lalu itu, Yadi menyetubuhi istriku sampai empat kali. Karena ada acara curi-curian malam harinya itu.”
8106Please respect copyright.PENANARn1ANxDIA0
8106Please respect copyright.PENANAqTywaUhE8m
“Lalu sekarang mau balas dendam?” tanyaku sambil memeluk dada Robby.
8106Please respect copyright.PENANAi0XQo9GwJ0
8106Please respect copyright.PENANAATvQQ6HWEL
“Jangan pake istilah balas dendam dong. Kan kita harus sepakat dulu, karena kalau malam ini kita ML, memang tidak tercantum dalam acara resminya, tapi tidak ada larangan. Jadi semuanya tergantung kesepakatan kita saja,” kata Robby sambil menyelinapkan tangannya ke dalam kimonoku, langsung menyentuh kemaluanku yang memang tidak mengenakan celana dalam ini.
8106Please respect copyright.PENANA4ymwAt7BHj
8106Please respect copyright.PENANACXelJGGtUZ
8106Please respect copyright.PENANASYtrq4kS2x
8106Please respect copyright.PENANAIunrtBXbi8
8106Please respect copyright.PENANAXv0KiQ4efJ
************************************************************************************************
8106Please respect copyright.PENANAAz1ubwkv8X
8106Please respect copyright.PENANAGg0StMZV1k
Lagi-lagi aku harus berhenti membaca catatan pengakuan istriku itu, karena aku menerima bbm dari Nancy. Memang sebelum berpisah di Rumah Cinta itu aku dan Nancy tukaran pin bbm. Tapi itu pertama kalinya aku menerima pesan Nancy lewat bbm. Isinya, “Mas Yadi….kapan kita mau ketemuan lagi? Aku kangen banget, Mas.”
8106Please respect copyright.PENANA4nT6YqeXBb
Kubalas dengan: “Sama, aku juga kangen banget. Ini aku lagi di mall. Ke sini aja sekarang.”
8106Please respect copyright.PENANATKVQeohyNR
8106Please respect copyright.PENANAK9l3gJdHHn
“Mall mana?” tanya Nancy di bbm. Kujawab dengan mengetik nama mall langgananku ini.
8106Please respect copyright.PENANAWsb9gIbW7d
8106Please respect copyright.PENANAnckEBuizb9
“Oke aku ke sana sebentar lagi. Mau pake taksi aja ya. Biar gak usah dua-dua mobil. Mas bawa mobil kan?”
8106Please respect copyright.PENANABppxQa8iLL
8106Please respect copyright.PENANAyB5QjASj8F
“Iya. Aku tunggu ya. Emwuaaaahhhh….”
8106Please respect copyright.PENANARmRnTzKQfn
8106Please respect copyright.PENANAubARwsaTFE
“Thanks…..I love U…emwuaaah….”
8106Please respect copyright.PENANA1BN3B0vMxJ
8106Please respect copyright.PENANALXwzHMzUgj
Selesai bbman dengan Nancy, aku menoleh ke arah tempat tidur. Kusut dan ada bagian yang masih basah. Bahkan masih ada noda darah walaupun hanya dua-tiga titik (bekas mengeksekusi virginitas Ita tadi). Maka kutelepon front office, minta agar seprainya diganti.
8106Please respect copyright.PENANAxMQNSOeEAj
8106Please respect copyright.PENANA9FQZ3y3Ysb
Setelah kain seprai diganti dan dirapikan kembali, hatiku jadi tenang. Tak ada kesangsian lagi untuk mengajak Nancy ke dalam kamar ini.
8106Please respect copyright.PENANA3d6TBxfRgj
8106Please respect copyright.PENANAWUtYKE13LF
Lalu aku keluar dari kamarku, melangkah ke arah pintu lift menuju mall.
8106Please respect copyright.PENANAW9nbP8qtyU
8106Please respect copyright.PENANAaPvoZTyRNe
Sesaat kemudian aku sudah nongkrong di smoking area mall lagi.
8106Please respect copyright.PENANAynMR8ErT4P
8106Please respect copyright.PENANAXr8d8mBBZI
Aku merasa nyaman nongkrong di mall ini. Merasa seperti berada di rumah sendiri. Bahkan aku punya rencana untuk ngambil counter untuk menempatkan Ita di sini. Dia bisa belajar bisnis kecil-kecilan, tanpa harus meninggalkan kuliahnya, karena ia bisa nungguin counter sambil membuka-buka diktat kuliahnya. Selain daripada itu, kalau mau ketemuan denganku, gampang sekali, tinggal melangkah ke ruang parkir, tanpa harus turun atau naik ke lantai lain, lalu masuk ke dalam lift dan langsung masuk ke hotel.
8106Please respect copyright.PENANAtODMOBwebe
8106Please respect copyright.PENANAX0Wn1sP6XG
8106Please respect copyright.PENANAn7wwNaJ57B
Kopiku baru kuminum dua teguk, Nancy sudah muncul. Dalam gaun hijau tosca dengan hiasan manik-manik gemerlapan di seputar lehernya. Cantik dan anggun sekali Nancy di mataku sore itu. Dan yang sangat menawan, senyum manisnya itu. Benar-benar meluluhkan hatiku. Kalau bukan di tempat umum, mau saja kucium bibir sensual itu sepuasnya. Tapi tak urung juga Nancy mencium kedua belah pipiku.
8106Please respect copyright.PENANAkMN4WBDMqq
8106Please respect copyright.PENANAUlI93mbEK2
“Sehat kan?” tanyaku setelah ia duduk di sampingku.
8106Please respect copyright.PENANAXTHBKYOTwb
8106Please respect copyright.PENANApm7lYD8f0y
“Sehat,” sahutnya dengan nada lembut, “cuma kangen terus sama Mas Yadi. Kenapa ya?”
8106Please respect copyright.PENANA12Nkt6htai
8106Please respect copyright.PENANAGBSEgmNlM5
“Sebenarnya hatiku juga seperti yang Nancy rasakan. Cuma gak diucapkan aja. Ohya, mau minum makan apa?”
8106Please respect copyright.PENANAC7zAOZm3Ai
8106Please respect copyright.PENANAx8d28LncoT
“Minta air jeruk panas aja, Mas. Jangan dijuice.”
8106Please respect copyright.PENANAQmkFXiyUJv
8106Please respect copyright.PENANAUC86zm4pht
“Oke,” kataku sambil melambaikan tangan ke pelayan counter aneka juice yang kebetulan lewat di depanku. “Minta air jeruk panas satu ya. Jangan dijuice,” kataku pada pelayan itu.
8106Please respect copyright.PENANAf6DmJ8vQFP
8106Please respect copyright.PENANAMommG6sgE3
“Baik,” pelayan itu mengangguk, kemudian bergegas menuju counternya.
8106Please respect copyright.PENANA6xRLH3VRyZ
8106Please respect copyright.PENANARRZkj0yPJa
“Udah lama nongkrong di sini Mas?” tanya Nancy sesaat kemudian.
8106Please respect copyright.PENANAtmD71hudZw
8106Please respect copyright.PENANAhBmUd0Y2bS
“Udah cukup lama,” sahutku.
ns52.14.133.33da2