Selamat Ulang Tahun
“Mbah.. Mbah..” panggilku pada Mbah Wongso saat sudah berada di depan gubuknya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYztG4y6EV
“Mbah..!!” panggilku lagi dengan sedikit berteriak.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mB6VOSPrB
Tak berapa lama kemudian pintu terbuka dan terlihat Mbah Wongso yang melihatku dengan sinis. Nampaknya beliau tidak nyaman dengan suaraku yang sedikit berteriak. Kemudian Mbah Wongso menyuruhku duduk di lincak yang berada di depan gubuknya dan beliau kembali masuk ke dalam. (Lincak = bangku panjang yang terbuat dari kayu atau bambu).
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7IIhnHEZn
Beberapa saat kemudian Mbah Wongso keluar dengan membawa segelas air yang langsung diberikan padaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnsGo5UmU49
“minum..!” ucapnya sambil menyerahkan gelas padaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8C2qk4EjW
Aku tanpa bertanya langsung meminum air itu sampai habis.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43p27Tp7Fb
“huek..” aku yang merasa mual karena air yang aku minum rasanya gak enak banget dan baunya seperti air cucian.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKznw6m4LC
“air apaan sih ini Mbah..” tanyaku pada Mbah Wongso.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCUJaybW1V
“biar kamu gak emosi lagi.. kekeke..” balas Mbah Wongso terkekeh.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCj0S3zPSY
Memang sih aku jadi gak emosi lagi, tapi perutku terasa mual dan rasanya ingin muntah.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZE85v9dbWV
“tunggu sini..” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam lagi.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrf0pSVHOK
Aku tak tau apa yang dilakukan Mbah Wongso di dalam, karena selama menunggu aku sampai menghabiskan dua batang rokok saking lamanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVZcBvsaV4
“nak sini masuk..” panggil Mbah Wongso dari dalam gubuknya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyaqn1UTWfe
Aku kemudian masuk dan melihat Mbah Wongso yang sedang duduk menghisap rokok lintingannya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhFKeeA2Gzi
“sana bersihkan dulu badanmu.. aku sudah siapkan air..” ucap Mbah Wongso menyuruhku ke belakang untuk membersihkan diri.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRa7SrtyvKr
Aku yang sudah sampai di belakang hanya bingung tolah – toleh mencari kamar mandi. Karena di belakang hanya ada sebuah sumur dan ada sebuah bangunan kecil setinggi dada tanpa atap yang hanya di tutup dengan anyaman bambu. Saat aku mengintip isi di dalamnya yang ternyata adalah jamban.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKWcCddCa1
“Mbah.. kamar mandinya mana..?” ucapku berteriak pada Mbah Wongso.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByiuhKcC2j
“dasar anak manja.. sudah mandi disitu cepat..!!” ucap Mbah Wongso yang berdiri di pintu belakang sambil menunjuk sebelah ember di dekat sumur.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvLyHBCMqs
Gila bro.. ini ruang terbuka.. kalau ada yang lihat gimana coba. Masa mandi di samping sumur yang letaknya diluar tanpa ada tembok sama sekali.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCf5UPmMrV
Dengan agak ragu aku kemudian membuka baju dan kaosku. Saat aku akan membuka celana, aku melihat Mbah Wongso yang masih berdiri di pintu belakang. Aku hanya nyengir karena Mbah Wongso masih melihatku dengan melotot.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePhdmGg72C
“kenapa..? Cepat buka..!!” ucap Mbah Wongso menyuruhku segera membuka celana.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHEWvsRwZFR
Dengan berat hati akhirnya aku melepaskan celana dan celana dalamku hingga sekarang kondisiku telanjang bulat.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNg3A2g3fQ0
“dasar perjaka..!!” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJXNVeEeWM
Aku kemudian berjongkok di depan ember dan menyentuh airnya. Ternyata air dalam ember tersebut adalah air hangat dan baunya seperti air rebusan daun sirih. Aku kemudian mengambil gayung dan menyiramkannya dari atas kepalaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcxM4sTdcRp
“aarrgghhhh…” teriakku kesakitan saat air itu mengenai luka di wajahku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRcTtHMTmjg
Aku yang merasa perih hanya bisa menahannya dan memejamkan mataku. Kalau dirasakan dari perihnya, ini bukan hanya air rebusan daun sirih, pasti ada campuran lainnya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9N8Zy2S7Tz
“arghh..” rintihku saat aku menyiramkan air lagi. Rasanya masih perih tapi tidak sesakit yang pertama.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iwB9ZHDf0
Akhirnya aku melanjutkan mandiku. Rasa perih yang tadi sempat terasa perlahan mulai hilang. Sampai aku menyelesaikan mandiku, sudah tidak terasa perih lagi pada lukaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFGqntCLte
Aku kemudian mengeringkan badan dan memakai pakaianku kembali. Aku kemudian mencari Mbah Wongso yang ternyata sedang duduk di depan. Aku kemudian menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGnLNi8X8h
“Mbah.. sebenarnya apa yang terjadi pada diriku..?” ucapku bertanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8HKYLQEc5
“minumlah dulu..” balas Mbah Wongso memberiku secangkir minuman.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpXfYKfRaS
“air apa lagi ini Mbah..?” ucapku bertanya. Jujur aku jadi parno sendiri dengan minuman – minuman yang diberikan oleh Mbah Wongso.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEI6Lj4ZSXZ
“teh panas..” balas Mbah Wongso singkat.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRmDL2TZErz
Aku kemudian mengambil cangkir tersebut dan meminumnya. Waw.. rasa tehnya beda dan enak. Badanku jadi terasa hangat setelah meminum teh tersebut.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvWx1XUuB7
“kamu ingin tau dengan apa yang terjadi padamu..?” tanya Mbah Wongso padaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZakDoQ0HH
“iya Mbah..” jawabku tegas.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAK6kXCEOL8
Dengan tenang Mbah Wongso mulai bercerita.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YjjWUaGTR
“semua berawal dari kakekmu. Hadi Sanjaya atau lebih dikenal dengan sebutan Hadi Ndawe adalah seorang petarung jalanan yang akhirnya menjadi preman yang ditakuti karena banyaknya daerah yang ditaklukkan. Banyak yang kemudian ikut menjadi anak buah kakekmu sampai akhirnya terbentuk suatu kelompok yang besar. Kerasnya hidup di jalanan menjadi tanda bahwa tidak selamanya daerah yang dikuasai menjadi aman. Pertempuran demi pertempuran biasa terjadi hanya demi memperebutkan kekuasaan” ucap Mbah Wongso bercerita sambil melinting rokok. Setelah membakar rokok, Mbah Wongso melanjutkan ceritanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQkekBjxA9
“kakekmu yang seorang pimpinan kelompok adalah sosok yang vital untuk ditaklukkan, berbagai serangan coba diarahkan ke kakekmu mulai dari serangan fisik sampai yang non fisik. Untuk menjaga dirinya, anak buah kakekmu sampai ada yang berjaga secara bergantian. Dan kakekmu sempat lelaku (mencari ilmu/wangsit) di sebuah hutan yang letaknya di bagian timur pulau ini. Disitulah akhirnya kakekmu bertemu dengan Gembong, khodam penjaga yang setia dan selalu menemani kakekmu” ucap Mbah Wongso menceritakan asal usul Gembong.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxSw4v0lF9
“seiring berjalannya waktu, kakekmu mulai berkeluarga dan kemudian memiliki tiga orang anak. Saat Ayahmu semakin beranjak dewasa, ternyata kelakuan kakekmu menurun ke Ayahmu. Ayahmu yang suka berkelahi dan berbuat ulah menjadikan dirinya banyak musuh. Hal itu tentu saja membuat kakekmu khawatir yang kemudian kakekmu meminta bantuanku untuk memindahkan Gembong. Kakekmu ingin mewariskan Gembong pada anaknya dan memutuskan berhenti dari dunia yang membesarkannya.” ucap Mbah Wongso bercerita.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLzCZvIFat
Aku yang mendengar cerita Mbah Wongso jadi tau kalau aku selama ini benar – benar polos dan tidak tau tentang sejarah keluargaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xFyzbULOk
“keinginan kakekmu untuk mewariskan Gembong ternyata tidak berjalan dengan mulus. Setelah Ayahmu menyatu dengan Gembong, ternyata membuat Ayahmu semakin liar dan tidak terkendali. Hal itu menjadikan suasana menjadi semakin panas hingga nenekmu tewas dalam suatu penyerangan. Kakekmu memintaku untuk menarik kembali Gembong dari tubuh Ayahmu. Hal itu ternyata tidak berpengaruh apapun sampai akhirnya Ayahmu bertemu dengan wanita yang bisa meredamnya, wanita itu adalah Bundamu.” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgmFggrXyN
Memang aku dari kecil belum pernah bertemu dengan nenekku, ternyata penyebab nenek meninggal adalah penyerangan suatu kelompok. Dan sekarang aku jadi mengerti. Kenapa saat aku emosi kemarin langsung dipeluk oleh Tanteku, dan emosiku langsung mereda dan hilang. Mungkin itu juga yang terjadi pada Ayahku dulu yang kemudian diredakan oleh Bundaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIV7JAnkmfN
“kalau Om Heri..?” tanyaku pada Mbah Wongso.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrRlq1j0wq
“sama.. tidak berhasil juga. Walau Om mu sempat liar, tapi tidak separah Ayahmu.” balas Mbah Wongso.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60E8eoRwOy
“kakekmu sempat sedih karena meninggalnya nenekmu. Kakekmu juga sedih karena Herman dan Heri tidak mampu mengendalikan Gembong. Dan aku yang bilang pada kakekmu waktu itu kalau Gembong itu tidak bisa dikendalikan, karena yang seharusnya dikendalikan adalah emosi orang yang bersamanya. Gembong hanya bisa lebih tenang dengan orang yang dia pilih.” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Mud0wRLcQ
“berarti Gembong juga tidak bisa aku kendalikan Mbah..?” ucapku bertanya dan Mbah Wongso hanya tersenyum menggeleng kepala.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxpHYbqZrv
“kita semua adalah makhluk ciptaan-Nya, kita juga tidak bisa saling mengendalikan. Yang harus kita kendalikan adalah emosi kita dan kita juga harus saling menyayangi kepada sesama. Tunjukkan kasih sayangmu, maka sekitarmu juga akan menyayangimu..” ucap Mbah Wongso menasehati.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQUDEzv4apT
“tapi kenapa aku tidak bisa mengendalikan emosiku Mbah..?” tanyaku heran karena saat aku emosi, seperti hilang akal.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8r2p5PX8nx
“karena otakmu bebal..!!” jawab Mbah Wongso yang langsung membuatku dongkol.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2smmBGXJF
Ini orang sudah tua tapi ngomongnya bebas banget. Tanpa ba bi bu langsung ngatain orang otak bebal. Coba deh bilangnya agak halusan dikit, kan jadi lebih enak di dengernya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVoiezoPfJ
“terus aku harus gimana Mbah..?” tanyaku jengkel.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF3TGeBFOai
“udah kita istirahat dulu, dilanjut besok lagi.. jadi bloon nanti kamu kalau kebanyakan denger ceritaku..” balas Mbah Wongso yang kemudian pergi ke dalam.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd48GsRUwFp
Akbar ngatain aku bego, Om Heri ngatain aku otak kosong, adikku Riska bilang aku rada oon, terus sekarang Mbah Wongso bilang otakku bebal dan bilang aku bloon.. Arrghhh… separah itukah otakku?
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfuCbYTEQL
Aku yang sempat pamit ke Om Heri dengan mengirim pesan kalau aku tidak pulang dengan alasan menginap di rumah teman. Aku juga sempat mengirim pesan pada Dini memberitahukan kalau besok tidak bisa pergi olahraga di alun – alun. Disamping badanku yang masih sakit, aku juga tidak mau dia melihat kondisi wajahku yang terluka.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3cwNMBOW2
Malamnya Mbah Wongso memberiku singkong rebus untuk makan malam, dan memberiku sebuah sarung untuk aku tidur di luar. Aku sempat meminta untuk ikut tidur di dalam, tapi jawaban dari Mbah Wongso membuatku mengelus dada.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bis6rtHdy
“tamu itu harus nurut sama pemilik rumah, sudah mending aku ijinin kamu tidur disini dari pada aku suruh kamu tidur disana..!!” ucap Mbah Wongso sambil menunjuk pemakaman.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbrkbm5Qxs
Hufh.. dimana – mana tuh kalau yang namanya tamu itu adalah raja, selayaknya diperlakukan dengan sebaik – baiknya. Sayangnya aku bukan raja, hanya seorang pemuda yang takut pulang dan mencari tempat pelarian.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZe6SuokNZ
Akhirnya aku tidur di luar dengan berselimutkan sarung yang tipis menahan dingin dan gigitan nyamuk.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFGzEW4FI54
***
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGR7oWf0gH
Paginya aku dibangunkan oleh Mbah Wongso dan disuruh sarapan bubur. Anehnya, kapan Mbah Wongso beli bubur? Terus naik apa beliau? Karena yang aku tau, area makam ini agak jauh dari pemukiman penduduk dan yang pasti yang jual bubur juga jauh. Apa Mbah Wongso sempat masak ya? Tapi kan beliau makannya cuma umbi – umbian yang direbus. Ah.. kenapa juga mikirin itu, yang penting aku bisa sarapan.. hehehe..
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq58P7fgJ1z
“habis ini kamu mandi, terus nanti ikut aku..” ucap Mbah Wongso saat aku masih sarapan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUaMMejmXF
“iya Mbah..” jawabku menghabiskan sarapan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdmNLv8F32V
Setelah sarapanku habis aku kemudian bergegas untuk mandi, dan air yang aku pakai untuk mandi sama seperti kemarin. Saat aku mencoba meraba luka – lukaku terasa sudah tidak sakit lagi dan lukanya sudah mulai mengering hanya tinggal bekas – bekasnya saja. Wah.. sungguh ajaib ramuan yang dibuat oleh Mbah Wongso ini.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcausKvPnpM
Selesai mandi aku di ajak Mbah Wongso menuju area pemakaman. Kami kemudian berhenti di sebuah bangunan. Setelah membuka kunci, Mbah Wongso mengajakku masuk.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgukZztQrTz
“kita mau ngapain Mbah..?” tanyaku bingung karena bangunan ini seperti gudang yang isinya ada keranda, payung dan peralatan lainnya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkty62ld6Ya
“ambil cangkul itu..” ucap Mbah Wongso menyuruhku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuCV2wmjBJ
Setelah mengambil cangkul, Mbah Wongso mengajakku berjalan lagi sampai kemudian kami berhenti di suatu tanah kosong sekitar pemakaman.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLnazPt2sO
“cepat gali disitu.. nanti siang ada yang mau dimakamkan disini..” ucap Mbah Wongso sambil menunjuk lokasi yang tidak jauh dari tempatku berdiri.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl83GgHDyih
Hah..? Jadi aku di ajak kesana kemari cuma disuruh buat gali makam. Aku kira mau di ajarin caranya buat mengendalikan emosi atau mau diceritain sesuatu oleh Mbah Wongso. Dan yang membuatku heran, kenapa gali lubangnya tidak berdekatan dengan makam yang lain malah agak jauh dan terpisah.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWCYiPwFpD
Aku tanpa banyak bertanya lagi langsung membuka pakaianku dan mencangkul tanah tersebut. Aku hanya diam dan mengerjakan karena takut dimarahin sama Mbah Wongso. Setelah kedalaman sekitar 1 meter, tiba – tiba Mbah Wongso menyuruhku berhenti. Aku sempat heran karena yang aku tau, kedalaman makam itu setinggi orang berdiri. Aku yang sudah letih merasa senang – senang saja disuruh berhenti.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZg7MN6mcvu
“kenapa tadi disuruh mandi dulu Mbah kalau akhirnya cuma keringatan lagi..” ucapku yang sedang duduk beristirahat.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6WhA9NLLGE
“cuma mau ngecek badanmu sudah pulih apa belum..” jawab Mbah Wongso yang membuatku bertanya – tanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipGESWv2Bm
“jadi gak ada yang mau dimakamkan disini Mbah..?” tanyaku lemas.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKH0SrmNxSi
“hekekeke…” balas Mbah Wongso terkekeh.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡva4J1PLAuw
Kemudian Mbah Wongso mengajakku pergi mengembalikan cangkul dan balik ke gubuk. Aku yang sudah letih hanya bisa menurut tanpa banyak protes.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnIPbqAXWT
Setelah sampai gubuk, Mbah Wongso memberiku teh yang sama seperti kemarin. Aku yang langsung meminumnya merasakan hangat di badanku dan tenagaku seperti pulih kembali.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESKYjiuvO6
“dulu waktu kamu kecil, kakekmu sering mengajakmu jalan – jalan kesini..” ucap Mbah Wongso saat kami duduk di depan gubuk.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPjteovQhP
Aku tidak terlalu ingat pergi kemana, yang aku ingat memang kakekku sering mengajakku jalan – jalan. Mungkin karena aku yang masih kecil, jadi aku tak mengingat tempat ini.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRp3v7UBEgJ
“tujuan kakekmu membawamu kesini sebenarnya agar Gembong mengenalimu. Mengingat kegagalan Herman dan Heri, membuat kakekmu mempersiapkanmu lebih dini..” ucap Mbah Wongso bercerita.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4phNEowbeE
“sebenarnya kamu sendiri sudah bisa mengendalikan emosimu, tapi karena otakmu yang bebal membuatmu jadi tidak fokus..” ucap Mbah Wongso kemudian.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09oYoWU1Ga
“maksudnya gimana Mbah..?” tanyaku yang belum paham.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJcScxtfHt
“ya kamu itu bebal… lambat berfikir..!!” ucap Mbah Wongso tegas.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRN60MndKtj
Aku kemudian menilai diriku sendiri, aku menyadari kalau aku sering tidak fokus yang membuatku lambat berfikir dan lama untuk memahami sesuatu.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmRC0JIFKe
“terus bagaimana caranya aku mengendalikan emosiku Mbah..?” tanyaku pada Mbah Wongso.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQulOe1en4w
“yang bisa mengendalikan emosimu ya hanya kamu sendiri.. atau..” ucap Mbah Wongso terhenti.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUILdgyY64
“atau apa Mbah..?” tanyaku penasaran.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqj9eYPMrpL
“atau dengan cara membuatmu lebih fokus, jadi kamu akan bisa mengendalikan emosimu sendiri..” jawab Mbah Wongso.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRc13DaSQHu
“caranya..?” tanyaku yang makin penasaran.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTs9UxjXV60
“melepas keperjakaanmu..” jawab Mbah Wongso yang membuatku kaget.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsSCSrnHpP
Hah..? Serius..? Emang dengan melepas keperjakaan terus aku bisa fokus dan mengendalikan emosi? Emang ada hubungannya gitu? Cara yang menurutku benar – benar tidak masuk akal.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT5LzbGRG9U
“ke.. kenapa harus begitu Mbah..?” tanyaku tergagap karena masih kaget.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpylhDdGRwL
“kita manusia punya akal, perasaan dan nafsu. Semua harus berjalan seimbang dan berurutan. Menggunakan akal untuk menilai perasaan dan untuk mengendalikan nafsu adalah cara yang seharusnya dilakukan. Apabila kita hanya mengedepankan perasaan atau nafsu, maka akalmu tidak bisa berfikir yang menjadikanmu hilang kendali” jawab Mbah Wongso menjelaskan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RCMfcov3u
“apa harus dengan seorang wanita Mbah..?” tanyaku memastikan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5MGoJs2VH
“maksudmu coli sendiri gitu..?” balas Mbah Wongso bertanya dan aku hanya nyengir mengangguk.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWXe72FkZ5L
“untuk permasalahanmu ini tidak bisa sembarangan. Harus seorang wanita yang benar – benar mengerti dan bisa membantumu untuk melakukannya. Tidak bisa sembarang wanita, karena dia harus bisa membuat perasaanmu nyaman dan nafsumu tersalurkan dengan benar. Hal itu akan membuat pikiranmu menjadi tenang dan membuatmu jadi lebih fokus” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLQukJOnOW
Wah.. benar – benar berat caranya. Aku pikir kalau cuma asal wanita sih aku bisa saja jajan, habis melakukan bayar selesai. Hehehe.. atau aku mengajak salah satu temanku? Terus gimana ngajaknya? Masa datengin terus tiba – tiba bilang “hai.. ML yuk..” bukan jawaban setuju tapi yang ada malah digampar aku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIc9AlEEpcr
“gak ada cara yang lain Mbah..?” tanyaku berharap ada cara lain.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MciYwS9X1
“ada..” jawab Mbah Wongso yang membuatku antusias.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6uquRaDJQo
“gimana Mbah..?” tanyaku bersemangat.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2H3RD4LED
“kamu minum air cucian seperti yang kamu minum kemarin saat kamu emosi.. kekekeke..” jawab Mbah Wongso tertawa.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0G24wmpdV
Wah.. bener kan dugaanku.. ternyata yang aku minum kemarin air cucian. Pantas saja rasa dan baunya aja bikin mau muntah. Untuk yang ini jelas aku gak mau, karena membayangkannya saja aku sudah mual, apalagi kalau sampai minum lagi. Hueekk..
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLG1PMoaq5Z
“enggak Mbah.. gak mau..” balasku nyengir.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehpROEqr9K
“ya udah.. aku siapkan air dulu.. setelah mandi kamu pulang..” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsBnJw7uND
Setelah mandi Mbah Wongso sempat mengecek luka – lukaku dan kata Mbah Wongso lukaku sudah sembuh, hanya tinggal bekasnya saja. Aku kemudian berpamitan pada Mbah Wongso dan bergegas pulang.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnmvcDXHih
***
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53F95ZXYd1
Setelah sampai dirumah, aku kemudian berganti pakaian dan ikut bergabung dengan Om Heri dan Tante Septi yang sedang makan siang.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBy3N3Iyc2B

“dari mana saja kamu Rik..?” tanya Tante Septi saat di meja makan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn728vHrO8v
“dari rumah teman Tan..” jawabku dan Om Heri hanya melirikku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZy4nuShOnB
“besok lagi kalau mau nginep, bawa baju ganti..” ucap Tante Septi.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOosmDSr0My
“iya Tan..” balasku menghabiskan makanan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ546Y4TfnOh
Setelah selesai makan siang aku dan Om Heri ke belakang rumah untuk merokok.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOoDyitF7v

“gimana Rik..?” tanya Om Heri setelah membakar rokok.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQRzA77jJh
“gimana apanya Om..?” jawabku yang juga membakar rokok.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjquWi8hnP
“temanmu..” balas Om Heri.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOW6xppx9R
“temanku yang mana..?” balasku heran.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblcvVYODaE
“katanya kamu dari tempat temanmu..” ucap Om Heri menyeringai.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcCE3cQjtX
Wah pintar juga Om Heri memancingku. Aku yang bingung mau jawab apa hanya bisa nyengir.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY4XstFq1ZA
“disuruh apa aja kamu..?” tanya Om Heri yang membuatku mengernyitkan dahi.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfufSz04ua
“maksudnya..?” tanyaku heran.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDwtKF0yot
“disuruh gali makam berapa..?” balas Om Heri yang membuatku kaget.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kZeQYkI0R
Ternyata Om Heri tau aku pergi kemana dan disuruh ngapain aja. Yang aku heran, Om Heri kok bisa tau dari mana ya..
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1dC6ccy4I
“kok Om bisa tau..?” tanyaku penasaran.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEU31S8Q1B
“luka bisa sembuh dengan cepat hanya hitungan hari, dimana lagi kalau bukan di tempat Mbah Wongso..” balas Om Heri yang membuatku diam.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOpnUwH6Gsl
“maaf Om..” ucapku merasa bersalah karena tidak berterus terang.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01aHcUIaOr
“hmm..” balas Om Heri.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEl8sJQGUm
“semoga disana kamu sudah menemukan apa yang kamu cari..” ucap Om Heri yang kemudian pergi meninggalkanku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEboq4wwBUS
Aku masih duduk sambil memikirkan yang dikatakan oleh Om Heri. Memang aku sudah menemukan jawaban dari pertanyaanku, tapi yang aku bingung bagaimana cara menjawabnya. Akhirnya aku hanya pasrah dan membiarkan waktu yang menjawabnya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFm3NxDX9A
***
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZhHI3ClM5
Aku terbangun oleh suara dering telepon di HP ku. Aku yang masih mengantuk langsung mengangkat telepon tanpa melihat siapa yang menelpon.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjJY6XOfD3
“halo..” ucapku di telepon dengan nada malas.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaISmS5ieEB
“halo nak.. kamu gak pergi ke pasar..?” terdengar suara Ayahku di telepon yang membuatku langsung melek.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QbZxcrZSy
“eh Ayah.. enggak yah.. Om Heri nyuruh aku gak ikut..” balasku sambil melihat jam yang menunjukkan pukul setengah 5 pagi.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmrGiIRBIL
“oh.. ini Bundamu mau ngomong..” ucap Ayahku yang kemudian menyerahkan telepon.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Iw6DA5Thh
“halo kakak…” ucap Bundaku di telepon.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgkCvaXYXI
“iya Bun..” balasku pada Bunda.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yR5y7GpHw
“gimana kabar kakak.. baik – baik aja kan..?” tanya Bundaku kemudian.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB35qI7as8d
“Alhamdulillah baik Bun.. gimana kabar disana..?” balasku ke Bunda.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxBvPK1Dgl
“kita semua baik – baik aja Kak..” ucap Bunda yang membuatku tenang.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvSsTiyOjb
“tumben pagi – pagi telepon Bun..?” tanyaku heran karena biasanya kalau telepon tuh sore atau malam.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTVcEwc8MoG
“emang gak boleh ya kalau teleponnya pagi..?” balas Bundaku balik bertanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6m90J6hsBP
“eh.. bukan gitu Bun.. boleh kok boleh..” balasku yang merasa bersalah.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyhYDu8cuH
Kenapa juga aku nanyain seperti itu, lagian kan orang tuaku mau telepon kapan saja juga bebas. Apalagi yang di telepon anak kesayangan… hehehe..
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKUCFXC2HV
“Kak..” panggil Bundaku di telepon.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZh56i1E2Ld
“iya Bun..” jawabku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopX7HB7Way
“selamat ulang tahun ya kakak.. semoga kakak selalu menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab dan selalu sayang keluarga..” ucap Bundaku yang membuatku kaget.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmewSPIovOn
Aku yang masih kaget kemudian tersadar kalau sekarang hari ulang tahunku. Aku sama sekali tidak ingat karena kemarin aku disibukkan oleh permasalahan yang menyita pikiranku. Aku merasa terharu karena keluargaku tidak pernah lupa hari ulang tahunku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JlSt0eaXG
“makasih Bun..” balasku yang tidak bisa banyak berkata – kata.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Y51TRZXD3
“kak..” panggil Bunda kemudian.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4f0IRkQILM
“iya Bun.. ‘sroott” balasku menahan haru.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRHjY0aDRl
“sayangilah orang – orang yang menyayangimu.. “ ucap Bundaku berpesan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡINxecE9rr5
“iya Bun..” balasku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcG8h90yQo6
“Bun gantian..” terdengar suara Riska.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1JamCHf5YF
“kak.. ini adikmu mau ngomong..” ucap Bundaku yang kemudian menyerahkan telepon ke Riska.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsI8xR9vIsU
“halo kakakku yang ganteng..” ucap Riska di telepon.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhv7LCVI1RP
“halo Dek..” balasku tersenyum mendengar suara adikku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9KCxM99fa
“selamat ulang tahun yah kak.. semoga kakak selalu sehat dan selalu dalam lindungan-Nya.. Aamiin..” ucap Riska padaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJFnc8vBkV
“Aamiin.. makasih Dek..” balasku yang merasa bahagia.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFm1juXWLlj
“adek buruan mandi.. nanti telat sekolahnya..” terdengar suara Bunda menyuruh Riska untuk mandi.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSD7WsM6Nu
“bentar Bun..” balas Riska ke Bunda..
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQS5V1Eyva
“kak..” panggil adikku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCs1bF35Ber
“ya..?” balasku ke Riska.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFr53XCEqyM
“hmm.. kakak jangan terlalu cuek ya sama cewek.. apalagi sama yang tulus mencintai kakak..” ucap adikku berpesan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfeCr9ju3F0
“hush.. kamu masih kecil udah ngomongin cinta – cinta..” balasku menyangkal.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7fNnWpEst
“ihh.. kakak kalau dibilangin pasti gitu…” ucap Riska yang terlihat kesal.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡViAtsGWvi4
“udah.. udah.. gantian Ayah yang ngomong..” terdengar suara Ayahku yang meminta telepon.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktRSj7yD9W
“iya.. iya.. daahh kakak.. muach..” ucap Riska yang kemudian menyerahkan telepon ke Ayahku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7UGntNuKqw
“nak..” panggil Ayahku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQhnNuSdoV
“iya Yah..?” balasku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyprPtoHrBT
“sekarang umurmu sudah 18 tahun.. kamu seharusnya bisa lebih dewasa lagi.. Kendalikan emosimu..” ucap Ayahku menasehati.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8K13PSSHfp
“iya Yah..” balasku pada Ayah.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHt1sjseJb
“udah dulu ya nak.. kamu juga mau berangkat sekolah kan..” ucap Ayahku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWX004JGUc
“iya Yah..” balasku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkPECWDKwO
“eh iya.. selamat ulang tahun ya nak..” ucap Ayahku mengucapkan selamat.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwONo2gVjnC
“makasih Yah..” balasku tersenyum yang kemudian Ayah menutup telepon.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsSk0Nidy0
Aku tersenyum bahagia merasakan kasih sayang dari keluagaku. Walaupun hanya lewat suara aku bisa merasakan ketulusan dan perhatian dari orang – orang yang aku sayangi.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCb1CdCf9e0
Mengingat aku yang harus berangkat sekolah, aku kemudian bergegas untuk mandi. Saat menuju kamar mandi, aku melihat Tante Septi yang sedang menyiapkan sarapan dan aku juga melihat Om Heri yang sudah pulang dari pasar.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ076eysFMmt
Setelah selesai mandi, aku terkejut saat membuka pintu kamar mandi. Di depan pintu berdiri Om Heri, Tante Septi dan adek Fian yang sedang digendong. Om Heri terlihat membawa sebuah mangkok yang berisikan makanan dan di atasnya ada sebuah lilin yang menyala.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4p8RAdof9

“selamat ulang tahun..” ucap Tante Septi tersenyum padaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5WEqU004HZ
“makasih Om, Tan, adek..” balasku terharu.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOZzuk1sjJ
Aku merasa terharu karena ternyata mereka juga tau kalau hari ini adalah ulang tahunku. Dan yang membuatku sangat bahagia, karena mereka sampai repot – repot menyiapkan kejutan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuozBdZSq0
“sebelum tiup lilin, buatlah permintaan..” ucap Tante Septi tersenyum padaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkaRxJATi8
“semoga aku selalu bisa membahagiakan orang – orang sekitarku.. hufhh..” batinku yang kemudian meniup lilin.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3AZzszpAn
“yeeyyy…” ucap Tante Septi yang kemudian bertepuk tangan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkG0LASg9r
“selamat ulang tahun ya..” ucap Om Heri yang kemudian memelukku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVk0MtBgVS
“makasih Om makasih..” balasku pada Om Heri.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFnfsQAWOqD
“selamat ulang tahun yah Rik.. semoga kamu bisa lebih dewasa lagi..” ucap Tante Septi yang kemudian memelukku menyamping, karena ada adek Fian yang sedang di gendong.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4ZZLEskMw
“makasih Tan.. Makasih..” balasku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9qlC8qni3
Kemudian aku bergegas untuk memakai seragamku dan sarapan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPaV6FbrSs
“sory Rik.. di pasar gak ada kue ulang tahun.. adanya cuma gethuk.. hehehe..” ucap Om Heri tertawa.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cj8JcBtfi
“gak papa Om.. yang penting bukan barangnya, tapi nilainya..” balasku tersenyum.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8mjEBaIHs
“tumben kamu bijak.. biasanya kamu ngejek..” balas Om Heri yang heran.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Z3mzr7nqe
“Yah..” ucap Tante Septi menegur Om Heri.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlnc9YpZ3y
“hehehe..” Om Heri yang ditegur hanya bisa tertawa.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZYfnj3TkH
“gak papa Tan.. karena ini hari ulang tahunku, dia bebas..” ucapku yang membuat Om Heri melirikku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHqfnEvppe
“maksudnya..?” tanya Om Heri melotot.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIfDoO851yL
“hehehe…” aku hanya tertawa menanggapinya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6KUMZaOLo
Setelah sarapan, aku kemudian pamit dan segera berangkat ke sekolah. Karena tadi sempat ada acara tiup lilin, menjadikanku agak kesiangan. Untungnya aku tidak sampai terlambat saat sampai di sekolah. Karena upacara akan segera dimulai, aku hanya meletakkan tasku di atas motor dan langsung mengikuti upacara.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPHKncM8Zh
Saat upacara selesai, aku kembali ke parkiran motor untuk mengambil tasku, kemudian bergegas untuk masuk ke kelas.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCAQnLrKjH
“eh bro.. ada berita heboh..” teriak Akbar saat melihatku datang masuk kelas.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbdrjiAiTM
“apaan..?” tanyaku yang sudah duduk di sebelah Akbar.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFf6PbgotWx
“kak Doni mengundurkan diri, tapi tidak menunjuk pengganti..” jawab Akbar yang terlihat antusias.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2cI79ujdP
“kak Doni siapa..?” balasku yang tidak tau dengan orang yang dimaksud.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibAARJ0V5f
“kak Doni.. ketua genk MEDUSA bro..” ucap Akbar menjelaskan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuM5FNrXPO
“oh.. tau dari mana..?” tanyaku penasaran.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuO8VAj8hqX
“ini.. lagi ramai di grup..” jawab Akbar sambil menunjukkan sebuah aplikasi perpesanan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV6c1IWRrRL
“kita besok harus ikut acara pemilihan ketua bro.. siapa tau kita masuk kandidat..” ucap Akbar yang terlihat bersemangat.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhEptPw55U
“kita..? Ente aja kali.. ane sih ogah ikut – ikut gituan..” balasku malas, karena aku memang malas untuk ikut.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lLiYsVg51
“ente kan juga anggota bro.. makanya wajib ikut..” ucap Akbar kemudian.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0LQDIwlYY
“anggota..? Sejak kapan ane daftar jadi anggota..?” balasku bertanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFgtf4SOyU
“itu waktu ente mukulin orang kan udah masuk seleksi..!!” ucap Akbar yang geram mengingatkanku saat aku menghajar Benny.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtfq33Ts5l
“biasa aja ngomongnya gak usah pake melotot..” balasku terkekeh.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDAPU0FCbs
“anjing…!” ucap Akbar kesal.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpMX2T9i2vM
Selama pelajaran berlangsung Akbar berkali – kali membahas tentang pemilihan ketua MEDUSA yang membuatku sampai malas menanggapi dan mendengarnya. Hingga jam istirahat sekolah pun Akbar terus mengikutiku sampai ke kantin sekolah.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrj6TfyT3YD
Aku sedang duduk di kantin sekolah bersama Akbar, Ferdi dan Yudha. Nampaknya teman – temanku tidak ada yang tau kalau hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku sih senang – senang saja karena tidak perlu mentraktir mereka. Hehehe.. Kami hanya mengobrol ringan sambil bercanda, dan lagi – lagi Akbar menyinggung tentang MEDUSA.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbory7cUTO
“eh bro.. ngomong – ngomong kenapa ya kak Doni kok tiba – tiba mundur tanpa menunjuk pengganti..?” tanya Akbar yang membuatku geram.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmDq5zkUIT
“mungkin dia muak liat muka ente.. jadi gak bilang – bilang..” balasku asal.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdY7Y25ueE
“hahaha..” Ferdi dan Yudha hanya tertawa mendengar ucapanku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYD4WCmcpHR
“eh.. serius anjing.. ini pasti ada sesuatu..” ucap Akbar yang masih penasaran.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27EvjPy4Km
“iya.. sesuatu di dalam sempakmu..” balas Yudha menanggapi Akbar.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfccpMXsSZr
“anjing..” umpat Akbar kesal.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCc1yMn0Cp
“hahaha..” aku, Ferdi dan Yudha tertawa melihat Akbar yang kesal.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG06poZuIHO
Kami yang sedang bercanda dan tertawa tiba – tiba dikagetkan oleh seseorang yang menarikku dengan kasar.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMPHtNcLHu

“PLAKKK..” suara tamparan yang keras mengenai pipi kiriku yang membuat pengunjung kantin langsung melihat ke arahku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GW6gYTOzA
“JANGAN PERNAH GANGGU KELUARGAKU LAGI DAN JANGAN COBA – COBA DEKATI AKU LAGI..!!!” teriak Dini yang terlihat sangat marah dan kemudian pergi meninggalkanku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLsevBsrnFF
Aku hanya terdiam mematung dan tidak bisa berkata apa – apa. Aku bingung dengan Dini yang tiba – tiba menamparku dan marah padaku. Apa salahku sampai dia yang begitu marah padaku. Aku yang sebenarnya ingin mendapat hadiah kebahagiaan dari Dini saat hari ulang tahunku, malah hadiah tamparan yang kudapat darinya. Aku masih terdiam saat melihat Dini yang pergi meninggalkanku dengan wajah yang terlihat sangat emosi.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBT5sYnQETZ
“kamu kenapa Rik..? Apa salah kak Doni sampai kamu menghajarnya..” ucap Farah yang tadi datang bersama Dini.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxodtDXpIf
“beb.. tunggu..” ucap Ferdi yang kemudian pergi mengejar Farah.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCwm3DXAQe
Aku kemudian duduk termenung memikirkan yang baru saja terjadi. Farah tadi menyebut nama yang aku hajar adalah Doni, berarti orang yang berkelahi denganku tempo hari itu adalah orang yang dimaksud.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzi60p0YBfD
“beneran bro..? Beneran ente menghajar kak Doni..?” tanya Akbar dan hanya aku balas dengan anggukan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLl3MAQeYB
“wah.. berarti bener kak Doni mundur karena sudah ente kalahkan, secara otomatis ente yang menggantikan..” ucap Akbar yang tidak aku hiraukan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnbf3MqWPS
Aku tidak menanggapi Akbar yang malah mengurusi masalah genk, bagiku yang terpenting saat ini adalah masalah hati. Aku masih berpikir keras dengan apa yang terjadi. Kenapa Dini sampai melakukan itu padaku. Apa hubungannya aku menghajar Doni dengan Dini yang marah padaku..? Dini tadi sempat menyebut kata “keluarga”. Apa berarti Doni dan Dini ada hubungan keluarga?
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO1BtCU1rQY
“Doni itu kakaknya Dini.. dan dulu mereka satu sekolah denganku waktu SMP..” ucap Yudha yang membuatku kaget.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsf7iRqJf8x
Terjawab sudah permasalahan ini yang ternyata Doni adalah kakaknya Dini. Aku jadi mengerti kenapa Dini begitu marahnya padaku. Memang kuakui kalau aku salah karena sudah menghajar kakaknya, tapi aku melakukannya juga atas permintaan Doni yang mengajakku berduel. Tapi kenapa cuma aku yang disalahkan? Aku harus menjelaskan semuanya pada Dini, karena ini hanya sebuah kesalah pahaman.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzdOGnqjw8
Aku dengan pikiran yang kacau akhirnya memutuskan untuk membolos pelajaran dan nongkrong di kamar mandi belakang untuk menenangkan diri. Aku yang duduk sendirian di sudut belakang sambil merokok mencoba menenangkan diriku. Sampai jam sekolah selesai pun aku juga masih belum beranjak, hingga kemudian datang seseorang mendekatiku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FW3dPXB5l
“bro.. ayo ikut ane..” ucap seseorang mengajakku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ercwg10wC

Saat aku melihat orang tersebut adalah Yudha yang juga terlihat membawa tasku. Setelah menyerahkan tasku, kemudian Yudha menarikku berdiri dan mengajakku pergi.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFa5GWdO2ra
Aku hanya mengikuti Yudha yang berjalan lebih dulu dengan motornya. Kemudian kami berhenti di sebuah café. Yudha sempat bilang padaku kalau dia biasa nongkrong disini. Bangunan café tersebut tidak terlalu besar, tapi halaman di dalamnya cukup luas yang terdapat banyak meja dibawah pepohonan. Yudha terus mengajakku masuk sampai kemudian berhenti di salah satu meja yang sudah ditempati oleh 3 orang yang duduk disana.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHbSRT72h7
Aku kemudian dikenalkan oleh teman – teman tongkrongan Yudha, yang kemudian aku tau nama mereka adalah Reno, Wahyu dan Yusuf atau biasa dipanggil Ucup.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Vsv1OXatL



Aku yang baru mengenal mereka hanya mendengarkan obrolan mereka. Ucup yang anaknya cengengesan, Wahyu yang lebih banyak diam tapi suka tersenyum dan Reno yang orangnya paling rame. Aku mulai nyaman mengobrol dengan mereka karena sesekali aku juga menyahut.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB9MNT2GDUc
“sob.. temen ente kenapa kok kayaknya murung..?” tanya Reno pada Yudha.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aXcxBb1Yc
“patah hati..” balas Yudha yang berbisik.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dOiTuxzW8
“hmm.. enaknya minum jamu ini.. hehehe..” ucap Reno yang kemudian bangkit dan pergi.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAgeedpEQS
Aku tau yang dimaksud jamu oleh Reno adalah minuman keras. Aku sebenarnya jarang mabuk sih, cuma waktu aku masih tinggal di pulau seberang, aku kadang minum sama teman – temanku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0AbjRUoUu
Tak berapa lama Reno datang membawa 4 botol minuman bergambar orang tua. Reno kemudian membuka 1 botol dan menuangkannya ke gelas. Reno yang meminum pertama, selanjutnya diputar ke yang lain. Sampai pada giliranku, aku masih sempat berfikir. Apa dengan mabuk aku bisa menyelesaikan masalahku? Atau aku hanya ingin lari dari masalah dan melampiaskannya dengan mabuk?
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyezHIHFYS
Akhirnya aku putuskan untuk minum. Aku ingin sejenak melupakan masalahku, karena aku sudah terlalu lelah untuk berpikir. Gelas demi gelas kami minum secara bergantian, sampai habis 4 botol kemudian mereka pulang.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1c0VzZZMR
Aku masih duduk sendiri dan kembali merenung tentang permasalahanku. Aku yang merasa masih nanggung hanya bisa garuk – garuk kepala. Gimana gak nanggung, 4 botol untuk lima orang. Aku yang malas pulang dan merasa gerah akhirnya memutuskan untuk numpang mandi di café tersebut. Aku sekarang membawa baju ganti karena teringat pesan Tante Septi tempo hari kalau sewaktu – waktu aku tidak pulang.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSRga2UX1z
Setelah mandi badanku terasa segar, tapi yang jadi masalah mabukku malah hilang. Aku yang ingin sejenak melupakan masalah dengan mabuk malah jadi dongkol. Akhirnya aku membeli 2 botol minuman dan duduk di bagian pojok café seorang diri. Aku sempat mengirim pesan pada Om Heri kalau aku tidak pulang, karena aku gak mau pulang dalam kondisi mabuk dan terlihat banyak masalah.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yODISXep1

Aku menikmati minumanku seorang diri sambil merokok. Saat minumanku sudah habis 1 botol, aku melihat Reno yang datang sendirian kemudian menghampiri seorang cewek yang sudah menunggunya di salah satu meja.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Kawt40ODy
Aku yang sedang menikmati kesendirianku melihat Reno dan teman ceweknya seperti sedang berdebat. Tak berapa lama tiba – tiba cewek itu berdiri dan pergi meninggalkan Reno dengan marah – marah. Reno yang masih duduk terlihat hanya mengusap – usap kepalanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNnlZUKIQr
Aku menduga kalau mereka itu pacaran dan entah ada masalah apa mereka jadi berantem. Aku tidak terlalu memperdulikan karena itu bukan urusanku. Reno yang terlihat masih bingung tiba – tiba menoleh ke arahku dan melihatku duduk sendirian. Dia kemudian mendatangiku, dan saat dia datang aku memberinya segelas minuman. Setelah minum kemudian Reno pergi dan tak berapa lama dia datang membawa 2 botol minuman.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ilksVkZnn

“wah.. apa orang yang ada masalah selalu larinya ke minum..?” batinku bertanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqRZsHLfkk
“sama kita sob..” ucap Reno padaku dan aku hanya tersenyum padanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9oyu6j88Rf
“apa semua cewek selalu bikin pusing..” ucap Reno kemudian dan aku hanya mengangguk mengiyakan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaK0KtN1wfZ
“ente sekolah dimana sob..?” tanyaku pada Reno.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMe1e0eOkbX
“SMA 8 sob.. ente sekelas sama Yudha..?” jawab Reno yang kemudian bertanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQWHVhwXi6
“enggak.. ane beda kelas sama dia..” balasku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kgqppzX3D
Kemudian kami mulai asik bercerita dan saling bertanya satu sama lain. Dari yang aku tau, ternyata Reno tinggal sendiri di kontrakan. Dia beralasan karena Ayah tirinya tidak mau tinggal bersama dengannya, jadi ibunya mengontrak rumah untuk ditempati Reno. Dia tinggal sendirian dan dicukupi semuanya fasilitasnya termasuk motor dan mobil. Walaupun serba berkecukupan, tapi aku melihat Reno seperti kesepian dengan dia yang jarang pulang dan lebih sering nongkrong. Untungnya Reno orangnya asik dan mudah bergaul, membuatnya gampang mendapat teman. Seperti aku yang baru saja kenal dengannya, terasa seperti sudah teman lama.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdM7WhG8y9
Tak terasa sudah 2 botol kami habiskan sambil mengobrol, Reno kemudian pamit untuk pulang karena dia sudah merasa tidak kuat. Reno sempat mengajakku untuk menginap di kontrakannya dan aku jelas menolaknya karena ngapain juga tidur tempat cowok, takutnya kalau dia hom – hom malah diperkosa aku nanti.. hahaha…
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrpTN33Fln
Satu botol tersisa setelah Reno pergi, aku yang sudah merasa mabuk tetap kupaksakan untuk meminumnya. Sampai aku yang sudah tidak kuat lagi akhirnya tertidur ditempat.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsRICjkqlFn
***
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEkAHIVsRd
Paginya aku dibangunkan oleh seseorang yang ternyata adalah tukang bersih – bersih café tersebut. Aku sempat meminta maaf padanya dan kemudian bergegas untuk pergi. Aku mendorong motorku keluar area cafe karena kepalaku yang masih terasa pusing. Disamping café tersebut ada sebuah ruko yang nampaknya tutup. Aku mendorong motorku kesana kemudian duduk di bangku yang ada di depan ruko tersebut.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYtn3p9g53
Aku kemudian membuka HP ku dan melihat ada beberapa panggilan dan pesan yang masuk. Panggilan dari Om Heri dan pesan dari Akbar.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeRc5hbwR8
“bro.. kenapa ente gak masuk..?” pesan dari Akbar yang hanya aku baca.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSIoY8EVQs
Aku melihat jam di HP ku menunjukkan pukul 9 kurang yang berarti aku bolos sekolah. Aku hanya duduk menunduk karena kepalaku masih sedikit pusing. Kembali aku teringat pada permasalahanku dengan Dini. Ternyata mabuk hanya membuat permasalahan kita terlupakan sesaat, setelahnya permasalahan itu malah terasa semakin berat.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSfIETXppT
Aku yang masih menunduk tiba – tiba dikejutkan oleh seseorang yang berdiri di depanku. Aku yang melihatnya sempat kaget. Bagaimana dia bisa tau kalau aku disini..? Dia melihatku dengan wajah yang terlihat khawatir.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEZCLYu8Q0J
“Mon..?” panggilku pada Monic yang berdiri di depanku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMqpI7XUbu

Aku yang merasa malu dengan kondisiku kembali menundukkan kepalaku. Jujur aku merasa malu karena aku yang malah larut dengan permasalahanku. Sebagai seorang lelaki harusnya aku bangkit dan menyelesaikan masalahku, bukan malah mencari pelarian yang menjadikanku terpuruk.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lSlelY7zW
Monic kemudian mendekatiku dan menyandarkan kepalaku di perutnya. Dia membelai rambutku dengan lembut yang membuatku merasa nyaman. Tanpa terasa air mataku mengalir dengan bangsatnya. Kenapa wanita ini yang hadir disaat aku terpuruk? Dia hadir menenangkanku dan memberiku kenyamanan, dan bangsatnya malah aku menyakitinya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuTEjbG20P
Monic kemudian mengangkat wajahku dan tersenyum padaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29btInQHfp
“antar aku pulang..” ucap Monic tersenyum.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqpY2QpWnfk
Aku hanya mengangguk kemudian berdiri menaiki motorku. Monic yang langsung memboncengku memelukku dengan erat.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQhX4PObpY
Sepanjang perjalanan kami sama – sama terdiam. Aku merasakan pelukan Monic benar – benar tulus. Aku juga merasakan kenyamanan saat dia memelukku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwk7uK1YXlI
Setelah sampai Monic menyuruhku duduk di teras, kemudian dia masuk ke dalam. Tak berapa lama Monic keluar membawa sepiring nasi dan segelas air. Monic juga terlihat sudah berganti dengan pakaian rumahan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQrKwAO6gM
“makanlah dulu..” ucap Monic memberiku sepiring nasi berserta lauknya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQhzRqcPCi
“terus kamu..?” tanyaku pada Monic.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fhW7jGMtt
“aku sudah sarapan.. kamu kan belum..” balas Monic tersenyum.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPT0DmYPfDR
Aku kemudian makan dengan lahapnya, karena aku merasa benar – benar lapar. Seharian kemarin aku sama sekali tidak makan dan hanya minum sampai aku teler.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YfZGOxSH6
Setelah selesai Monic memberiku segelas air yang langsung aku habiskan. Melihat aku yang terlihat kehausan kemudian Monic kembali ke dalam mengambil botol yang berisi air putih.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXM1E21H1t
“Mon..” panggilku pada Monic.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7h1xlSFOcS
“yah..?” jawabnya yang kemudian melihatku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22VZnuRES6
“kamu bisa tau aku disana dari mana..?” tanyaku yang merasa penasaran.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVrynIQs40
“sebelum aku jawab, aku mau tanya dulu sama kamu..” balas Monic.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEK7CW3MPF
“kenapa kamu seperti ini..?” tanya Monic yang membuatku hanya bisa menunduk.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8GJaTRnUR
“apa yang sebenarnya terjadi..? Kamu ada masalah apa sama kak Doni sampai Dini begitu marah padamu..” ucap Monic kemudian dan aku masih tetap diam.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4aNgckcvA
“Rik.. tolong jawab.. aku mohon..” ucap Monic memohon.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdM6lcIwwz
“Mon.. aku mau cerita, tapi tolong jangan bilang ke siapa pun termasuk Dini..” ucapku yang dibalas anggukan oleh Monic.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNolJdo2LeY
Aku mulai bercerita tentang Akbar yang mengajakku sparing dengan KOMBAT. Kemudian aku juga bercerita tentang aku yang menghajar Benny sampai aku yang dipanggil oleh Bimo karena masalah aliansi yang pecah. Aku kemudian bercerita saat aku dan Bimo yang akan bertarung dan tiba – tiba terhenti karena kedatangan Doni. Aku yang saat itu harus bertarung dengan terpaksa menghajar Doni. Aku menjelaskan pada Monic kalau saat itu aku tidak tau siapa Doni dan tidak tau juga kalau Doni adalah kakaknya Dini.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdY8iGMC3J
“berarti ini hanya kesalah pahaman..” ucap Monic yang terlihat kaget.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcYkKLM14c
“aku harus menjelaskan..” ucap Monic terpotong.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5nqeQyu3t
“Mon..” panggilku memotong perkataan Monic.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzT3TQ9WEyr
“tolong berjanjilah.. jangan terlibat dalam permasalahan ini..” ucapku memohon.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJq9xV5nJy
“tapi Rik..” balas Monic yang merasa tidak terima.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL970GMMvBr
“aku tidak mau persahabatan kalian hancur gara – gara aku..” ucapku yang membuat Monic berkaca – kaca.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxyj2mhiwIh
“aku masih bisa bertahan dengan perasaanku..” ucapku yang membuat Monic menangis.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8A1e4TU0Mg
Setelah acara tangis – tangisan kami kemudian mengobrol ringan. Kadang kami juga bercanda bersama. Ternyata memang dasarnya Monic orangnya ceria, yang membuat beban masalahku sedikit berkurang. Monic juga pintar menghidupkan suasana, dari yang awalnya terasa canggung berubah menjadi lebih terbiasa.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIgylTt4E9
Tanpa terasa hari sudah semakin siang, aku kemudian pamit pada Monic untuk pulang ke rumah.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7z4k6Cquiq
“Mon.. aku pulang dulu ya.. makasih untuk semuanya..” ucapku pada Monic.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGzicHVxoN
“iya Rik.. hati – hati ya..” balas Monic padaku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17a0JOMXcH
“maaf ya.. gara – gara aku kamu jadi bolos sekolah..” ucapku yang merasa tidak enak.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6n4xgIZAOY
“sudahlah.. gak usah dipikirin..” balas Monic tersenyum.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQfSVmOxKN8
“eh iya Rik.. tunggu sebentar..” ucap Monic yang kemudian berlari ke dalam.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHMpuLZUXNu
Beberapa saat kemudian Monic kembali dan terlihat membawa sesuatu.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JuitLrUiR

“ini buat kamu..” ucap Monic menyerahkah kotak kecil yang bertalikan pita.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtwSp4KsUz
“eh.. ini apa Mon..?” tanyaku yang kaget.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkRqStzzfjc
“selamat ulang tahun.. maaf yah telat” ucap Monic tersenyum.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXssgiK6pPC
Aku sangat kaget saat menerima kado dari Monic. Darimana dia bisa tau kalau aku habis ulang tahun? Sedangkan teman – temanku yang lain tak ada satu pun yang tau kalau aku ulang tahun.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGL9kn2q8Jy
“makasih Mon..” ucapku yang merasa senang.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmjPWS2Q0C
Aku yang merasa senang dapat kado langsung ingin membukanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWT4AL20K6l
“eh jangan dibuka disini..” ucap Monic menghentikanku saat akan membuka kado.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiWnzVEuBo
“nanti dibuka dirumah aja ya..” ucap Monic tersenyum dan aku mengangguk setuju.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41g1TE2QTE
“ya udah aku pulang dulu ya..” ucapku sambil mengulurkan tangan mengajak bersalaman.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVVvW96IU2
Monic tidak membalas salamanku malah memegang pipiku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrl0Rhavv8
“cuph..” Monic mengecup bibirku dengan lembut.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsepLI2bWm
“hati – hati yah..” ucapnya tersenyum.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNY1SKFfOi
Aku hanya mengangguk dan kemudian pergi untuk pulang ke rumah. Sesampainya di kamar aku langsung masuk ke kamar dan menutup pintu. Aku kemudian mengambil bungkusan yang diberikan oleh Monic tadi. Setelah aku buka, aku melihat sebuah benda dan ada secarik kertas yang terlipat. Aku mengambil kertas itu dan membacanya.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs99ZgHOnFQ
Sehebat apapun usahaku,
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5YKHVvvqS
Sebanyak apapun namamu dalam doaku,
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qPxDkCZnF
Seperih apapun perjuanganku.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzWS1zQfij
Akhirnya akan tetap sama.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWl1fymyIe
Aku tak akan pernah menjadi seseorang yang kau impikan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2dYOENP82
Apalagi menjadi seseorang yang hatinya kau simpan.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6T5GbG0wH8
Kupikir mencintaimu saja sudah cukup.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMS4DMPFtGu
Melihatmu tertawa meski dengannya sudah membuat aku lega.
8471Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBtmfAu0aBV
-Monica Anastasya-
ns3.137.210.13da2
