Prolog
Hidup adalah sebuah perjalanan, maka tugas kita hanya berjalan dan terus berjalan, hingga kita sampai di tempat tujuan. Tetapi mau dibawa kemana perjananan hidup ini? Bagaimanakah kita menjalani kehidupan kita? Siapa yang tahu? Aku tak tahu, kamu tak tahu,mereka juga tak tahu dan hanya Sang Pencipta yang tahu.
7555Please respect copyright.PENANAZA9QBy3tm9
Banyak hal yang kita alami dalam kehidupan. Apa pun yang kita alami, bagaimana pun kehidupan kita, yang harus kita lakukan adalah tetap berjalan, terus berjalan melangkah dalam kehidupan kita.
7555Please respect copyright.PENANA2zTzcGi7jS
Hidup dengan segala keterbatasan sudah biasa aku jalani. Semenjak usaha Ayahku bangkrut, kami sekeluarga terpaksa menjual rumah peninggalan kakekku yang hasilnya dibagi kepada ketiga anaknya. Ayahku memutuskan untuk pergi keluar pulau untuk memulai kehidupan yang baru. Hidup serba sederhana untuk memulai usaha yang baru dengan penuh keprihatinan.
7555Please respect copyright.PENANASTyxBShJnp
Sekarang perjalananku dimulai disini dimana aku kembali ke kota kelahiranku, hidup jauh dari orang tua dan tinggal bersama Om dan Tanteku. Hidup jauh dari orang tua menuntut kita untuk lebih dewasa dan mandiri untuk menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab.
7555Please respect copyright.PENANAy8I0mAREUV
Perkenalkan namaku Riki Putra Sanjaya dan inilah kisahku.
7555Please respect copyright.PENANAcJXkW6BfiR
7555Please respect copyright.PENANAG5AgYWb6Ph
Selamat Datang
7555Please respect copyright.PENANAUFTodLX2my
“Rik.. Rik.. bangun..” terdengar seseorang memanggil sambil menggoyang – goyangkan badanku.
7555Please respect copyright.PENANAy01BPXls6u
“Rik.. udah pagi…” suara membangunkanku lagi.
7555Please respect copyright.PENANAo72uE2vY19
Kemudian aku membuka mataku dan terlihat ternyata Tante Septi yang membangunkanku.
7555Please respect copyright.PENANAZyWq5zPRro

“iya Tan..” ucapku yang masih ngantuk
7555Please respect copyright.PENANACxbW9ytpYB
“cepet bangun.. nanti telat kamu sekolah” ucap Tante Septi sambil berlalu pergi.
7555Please respect copyright.PENANAgQUI26UsaK
Aku lekas bangun kemudian mandi. Setelah berganti seragam, aku kemudian keluar kamar dan terlihat Om Heri dan Tante Septi sudah menungguku untuk sarapan.
7555Please respect copyright.PENANAVMKBMtqgwn

“sini Rik.. sarapan dulu..” ucap Om Heri memanggilku.
7555Please respect copyright.PENANAUm4rraqI1E
“iya Om..” jawabku yang kemudian ikut duduk mengambil sarapan.
7555Please respect copyright.PENANAvBMe2EjurT
Setelah ngobrol sebentar terlihat Om Heri sudah selesai sarapan kemudian berdiri.
7555Please respect copyright.PENANA1TlX0lG4Qv
“aku manasin motor bentar ya.. kamu gak usah buru – buru Rik..” ucap Om Heri meninggalkan aku dan Tante Septi di meja makan.
7555Please respect copyright.PENANAtxkrnLD6M4
“iya Om..” jawabku mengangguk.
7555Please respect copyright.PENANAy5Os8SjqHU
Aku yang baru datang semalam belum banyak ngobrol dengan Om dan Tanteku, karena semalam aku yang capek langsung tidur.
7555Please respect copyright.PENANA4y0KYkcxXU
“udah berapa bulan Tan?” tanyaku pada Tante Septi yang terlihat perutnya sudah membesar.
7555Please respect copyright.PENANAVm836WAGKF
“udah 7 bulan Rik.. doain lancar ya..” balas Tanteku tersenyum sambil mengelus – elus perutnya.
7555Please respect copyright.PENANAyE4kw517WI
“wah bentar lagi donk Tan.. USG nya cowok apa cewek Tan?” tanyaku yang sedang menghabiskan sarapan.
7555Please respect copyright.PENANA1V7ckPiRI3
“kalau kata dokter dilihat dari USG nya cowok Rik..” balas Tanteku yang terlihat bahagia menanti anak pertamanya.
7555Please respect copyright.PENANAqJDaalumRv
“wah.. jadi jagoan donk nanti Tan.. hehehe..” ucapku terkekeh
7555Please respect copyright.PENANAB0w71omyB3
“jagoan apa dulu nih..? Kalau suka berantem kayak kamu, tar aku jewer..” ucap Tanteku yang terlihat geram.
7555Please respect copyright.PENANA8MuKsEQtw8
“hehe.. enggak Tan.. becanda kok..” balasku nyengir. Duh serem juga Tanteku kalau marah gitu.
7555Please respect copyright.PENANA33A6DM5IlQ
“udah belom Rik.. makan nasi apa makan piring lama amat!!” teriak Om Heri dari depan rumah.
7555Please respect copyright.PENANABZVo0ZP9wm
“udah Om..” balasku yang kemudian berdiri.
7555Please respect copyright.PENANAigYRXlG8RM
“udah apa.. cepet keburu telat… udah siang ini..” teriak Om lagi
7555Please respect copyright.PENANASBu0ymiLi2
“iya.. iya..” jawabku sedikit jengkel. Gak sabaran amat ini Om ku. Tadi nyuruh gak usah buru – buru, sekarang nyuruh cepet – cepet.
7555Please respect copyright.PENANAyuAYONNv0R
“Rik..” panggil Tante Septi
7555Please respect copyright.PENANAtBhVkUS2zs
“jaga emosimu ya.. jangan buat Ayah Bundamu sedih..” ucap Tante Septi tersenyum menasehatiku.
7555Please respect copyright.PENANASIL2cFBsKD
“iya Tan..” jawabku yang kemudian pamit bersalaman sambil mencium tangannya.
7555Please respect copyright.PENANA00DEDnmf3w
Setelah berjalan kedepan kulihat Om Heri sudah duduk di atas motor. Aku kemudian menghampirinya dan naik memboncengnya.
7555Please respect copyright.PENANAF7I6RFwdk6
“udah belom..?” tanya Om Heri.
7555Please respect copyright.PENANAdzRpwETOLc
“udah..” jawabku yang sudah duduk memboncengnya.
7555Please respect copyright.PENANADLuOor5Nj0
“kenapa gak turun..?” ucap Om ku yang membuatku heran.
7555Please respect copyright.PENANAeOE6e79feI
“maksudnya..?” tanyaku heran.
7555Please respect copyright.PENANAGfLvB2MIXh
“kalau udah kenapa kamu masih naik…” ucap Om ku seperti tanpa dosa.
7555Please respect copyright.PENANAOl2Xai9045
Aku yang tersadar kalau dikerjain jadi geram. Kalau bukan adik Ayahku udah kujitak ini orang. Udah tua masih aja suka ngerjain.
7555Please respect copyright.PENANAbdvBc9JJpZ
“Yah.. udah buruan…” ucap Tante Septi di depan pintu yang terlihat gemas pada suaminya yang jahil.
7555Please respect copyright.PENANAECMpMKZVdc
“hehehe… iya Bun..” balas Om ku terkekeh.
7555Please respect copyright.PENANA6GNMONuZbG
Kemudian Om ku memacu motornya menuju sekolah baruku. Aku yang belum tau mau sekolah dimana hanya bisa mengikuti. Karena yang mengurus kepindahanku Om ku semua.
7555Please respect copyright.PENANA96MuJbn220
“Om.. emang sekolahku SMA mana?” tanyaku diperjalanan.
7555Please respect copyright.PENANARn0tjoIBsR
“di SMA 21..” jawab Omku singkat.
7555Please respect copyright.PENANAo3ryaReRkk
“kenapa disana Om..?” tanyaku lagi.
7555Please respect copyright.PENANAzFwlpIui8M
“yang paling deket..” jawab Omku. Lagi – lagi dengan jawaban yang singkat, padat dan menggatelkan.
7555Please respect copyright.PENANA5xawI0fOj4
Aku akhirnya memilih diam sepanjang perjalanan sampai akhirnya aku sampai disekolah baruku. Setelah meminta ijin kepada satpam, kemudian kami masuk menuju arah parkiran. Tiba – tiba Om ku menghentikan motornya.
7555Please respect copyright.PENANA0QsInUzWaR
“turun Rik..!!” ucap Om ku
7555Please respect copyright.PENANACvFR14m5m3
“loh Om kan parkirannya masih disana..” ucapku sambil menunjuk ke arah parkiran motor.
7555Please respect copyright.PENANA6ZzjT4X3hB
“ya kamu tunggu sini aja aku markirin motor kesana.. atau aku tunggu sini kamu parkirin ni motor kesana..” balas Om ku.
7555Please respect copyright.PENANAQvQ2tv5uqM
“oh iya Om.. aku tunggu sini aja..” balasku nyengir sambil turun dari motor. Bener juga nih Om ku, daripada jalan bolak balik.
7555Please respect copyright.PENANA58AXF4BsUR
Setelah Om ku memarkirkan motornya kemudian menghampiriku dan kami bersama – sama masuk kedalam. Setelah memasuki lorong – lorong kelas dan ruang guru kemudian kami berhenti di depan ruangan. Kemudian aku melihat di atas pintu terlihat tulisan “KEPALA SEKOLAH”. Setelah mengetuk pintu, kami kemudian dipersilahkan masuk. Terlihat didalam menunggu seorang laki-laki setengah baya yang kemudian menyalami kami dengan ramah. Om Heri terlihat sangat akrab dengan kepala sekolahku yang kuketahui bernama Pak Saiman.
7555Please respect copyright.PENANAdJArRecz8X

Ternyata alasan Om ku memasukkanku ke sekolah ini selain lebih dekat juga karena Om Heri kenal dengan kepala sekolahnya. Wajar sih karena agak susah pindah sekolah di tengah – tengah semester seperti ini.
7555Please respect copyright.PENANAXnDuAtSe9J
Setelah mengobrol beberapa saat kemudian Pak Saiman terlihat menelpon seseorang. Tak berapa lama muncul ibu – ibu berbadan gemuk dengan wajah galak yang menghampiri Pak Saiman dengan senyum yang dipaksakan. Kemudian kami diperkenalkan oleh Pak Saiman bahwa ibu guru tersebut adalah wali kelasku yang bernama Ibu Suhartilah, biasa dipanggil Bu Harti. Aku yang menyalaminya sempet keder bro lihat mukanya serem gak ada senyum – senyumnya dan Om ku yang melihat ekspresiku hanya tersenyum mengejek. Tak berapa lama kemudian Bu Harti berpamitan kepada kepala sekolah untuk mengajakku masuk ke kelas.
7555Please respect copyright.PENANA8KZqDipUl9

Sepanjang perjalanan menuju kelas hanya perasaan horor yang aku rasakan mendapati wali kelasku yang serem seperti ini. Dan benar saja saat memasuki kelas yang kulihat di atas pintu bertuliskan “KELAS 2 S3”, kelas yang tadi terlihat ramai mendadak menjadi hening saat aku dan Bu Harti memasuki kelas.
7555Please respect copyright.PENANAapJLVCeSjl
Saat di dalam kelas kulihat murid – murid tersebut diam memucat dengan tangan bersedekap diletakkan di atas meja. Aku yang berdiri disamping Bu Harti tak kalah ngeri hanya bisa diam mematung di depan kelas.
7555Please respect copyright.PENANAIUjyPt71Mx
“anak – anak, kita kedatangan murid baru.. sekarang perkenalkan dirimu” ucap Bu Harti memecah keheningan.
7555Please respect copyright.PENANAW2RWUfdZwn
“eh.. iya Bu..” jawabku kaget.
7555Please respect copyright.PENANA2KKusw7NUs
“selamat pagi..” ucapku.
7555Please respect copyright.PENANAyFHDsySUzR
Tak ada jawaban dari murid – murid di kelas. Mereka hanya diam melihat ke arahku. Beuh.. ini kelas apa kuburan sih, muka mereka udah kayak zombi semua. Anjir.
7555Please respect copyright.PENANA4EEoBKBA4e
“perkenalkan nama saya Riki Putra Sanjaya.. biasa dipanggil Riki..” ucapku kemudian dan murid – murid masih diam melihatku.
7555Please respect copyright.PENANAfE9leK7eUA

“saya pindahan dari kota X. Salam kenal semua..” ucapku yang lagi – lagi tidak ada tanggapan.
7555Please respect copyright.PENANAdzZZmIeD5f
Aku yang bingung mau ngomong apa lagi hanya diam sambil garuk – garuk kepala walau tidak gatal.
7555Please respect copyright.PENANAbrMGsrlWDR
“sudah belum..?” ucap Bu Harti tiba – tiba.
7555Please respect copyright.PENANA3m0bVd60qt
“su.. sudah Bu..” balasku tergagap.
7555Please respect copyright.PENANAGwtVmzqEI9
“ya sudah sana duduk..!” ucap Bu Harti datar.
7555Please respect copyright.PENANAkgsOdny2n2
Buset.. galak amat ini guru. Aku yang kemudian melihat – lihat mencari bangku mana yang kosong. Kulihat dibelakang sebelah kiri ada 1 bangku yang kosong disebelah laki – laki berambut kribo. Aku kemudian menuju ke bangku tersebut kemudian duduk.
7555Please respect copyright.PENANAu0eXIYQLb1
“sekarang pelajaran dilanjutkan..” ucap Bu Harti yang kemudian memberikan penjelasan.
7555Please respect copyright.PENANAZQpJfeaAiD
Aku yang tidak begitu paham tentang yang dijelaskan oleh Bu Harti hanya menoleh ke kanan – kiri melihat murid – murid di kelas sambil mencari – cari berharap ada yang aku kenal. Dan ternyata tak satupun yang aku kenal, disamping wajah mereka tidak terlihat jelas karena aku duduknya dibelakang, juga tak sedikit yang tidak terlihat karena pandanganku tertutup teman yang lain. Aku kemudian melihat teman sebelahku yang terlihat diam memperhatikan kedepan.
7555Please respect copyright.PENANAmZ8K15qWrU
“bro.. namamu sapa..?” tanyaku berbisik.
7555Please respect copyright.PENANAh50LoB3wEX
“ssttt…” balasnya menyuruhku diam tanpa melihatku.
7555Please respect copyright.PENANAFLKrTyHH2d
“kenapa bro..?” tanyaku lagi. Dia masih diam dan memandang kedepan.
7555Please respect copyright.PENANA1YRERaOldU
BEGGHH…
7555Please respect copyright.PENANAzx6lDrKPF4
“aawww…” teriakku kaget. Dan ternyata sebuah penghapus tepat mengenai pipi kiriku.
7555Please respect copyright.PENANAG2yY55JhXi
“KAMU ANAK BARU KALAU GAK MAU IKUT PELAJARAN SAYA SILAHKAN KELUAR!!!” teriak Bu Harti sambil melotot ke arahku.
7555Please respect copyright.PENANA3uJl8mAqVb
“ma.. maaf Bu..” ucapku sambil mengelus pipiku yang terkena lemparan penghapus.
7555Please respect copyright.PENANAAveiQ9rQBe
“SEKALI LAGI KAMU BERULAH.. KAMU KELUAR DARI KELAS SAYA..!! teriak Bu Harti kemudian.
7555Please respect copyright.PENANAnCxvBzEVtF
“i.. iyaa.. Bu..” balasku ketakutan.
7555Please respect copyright.PENANAG57MRtz9xg
Aku lihat teman – teman kelasku hanya melihatku datar dan tak sedikit yang terlihat menahan tawa, termasuk si kribo sebelahku. Akhirnya pelajaran pun dilanjutkan. Saat pelajaran berlangsung, terasa menyiksa dan terasa waktu berjalan sangat lambat. Sampai akhirnya pelajaran selesai, terlihat kelegaan diwajah mereka.
7555Please respect copyright.PENANAFSCtgwQrxV
“Akbar..” ucap laki – laki kribo yang duduk disebelahku menyodorkan tangan.
7555Please respect copyright.PENANA40n88USd1F

“Riki..” balasku sambil menjabat tangannya.
7555Please respect copyright.PENANAGoAVLdaVZp
“gimana rasanya di cium penghapus..? Hahaha..” ucap Akbar yang kemudian tertawa.
7555Please respect copyright.PENANAyOAeZfCPcU
Kulihat teman – temanku yang mendengar ucapan Akbar juga ikut tertawa.
7555Please respect copyright.PENANAkXuPnO8TPp
“sakit bro..” jawabku yang hanya bisa nyengir karena ditertawakan.
7555Please respect copyright.PENANAqaiXIVMVVU
“itu ucapan selamat datang di SMA 21.. hahaha..” balas Akbar tertawa.
7555Please respect copyright.PENANAXAwom1bcKZ
“santai bro.. kalau sama Bu Harti, yang penting kita diem pura – pura memperhatikan aja, dijamin ente gak kena marah bro..” ucap Akbar menjelaskan sambil menepuk pundakku.
7555Please respect copyright.PENANAeTtrNK2VCd
“oo.. gitu..” balasku manggut – manggut mendengar penjelasan Akbar.
7555Please respect copyright.PENANA0FKHvklacP
“terus ente paham gak yang dijelasin tadi..?” tanyaku kemudian.
7555Please respect copyright.PENANAmdqcJcOt2h
“ya jelass…. enggak lah… hahaha…” balas Akbar sambil tertawa.
7555Please respect copyright.PENANA19z5UHcMTJ
Aku kemudian mulai akrab dengan teman baruku yang namanya Akbar ini, selain orangnya yang banyak omong, Akbar ini orangnya juga selengekan. Aku juga sempat berkenalan dengan teman yang lain namanya Sadad Mochtar, tapi dia lebih sering dipanggil Samo.
7555Please respect copyright.PENANAFKMOBBt46F

Saat jam istirahat pun Akbar mengajakku pergi ke kantin bersama Samo juga.
7555Please respect copyright.PENANAesaQc7g3GT
Saat sedang duduk di kantin, tiba – tiba datang 2 orang yang langsung duduk bergabung dengan kami dan salah satunya tersenyum padaku.
7555Please respect copyright.PENANA2CiyO6GbLF
“ngapain ente senyum – senyum Fer..?” tanya Akbar pada orang yang duduk di depanku.
7555Please respect copyright.PENANAWHUP01c4SG
“diam kau kribo..!!” balasnya yang kemudian menyodorkan tangannya ke arahku.
7555Please respect copyright.PENANATqGuTkfmtN
“gimana kabar Rik..?” tanyanya menyalamiku.
7555Please respect copyright.PENANAmjvSsPoX8t
“baik Fer..” balasku menjabat tangannya. Dia adalah Ferdi temanku waktu SMP dulu sebelum aku pindah.
7555Please respect copyright.PENANAQ7uub4s3yt

“lho.. kau kenal sama anak baru ini Fer..?” tanya Samo yang duduk disebelahku.
7555Please respect copyright.PENANAZr7lPMQVAW
“temanku SMP dulu Sam..” balas Ferdi pada Samo.
7555Please respect copyright.PENANA0W6uYhLHG0
“Riki..” ucapku memperkenalkan diri pada orang yang duduk disebelah Ferdi.
7555Please respect copyright.PENANAnWePNLqIj2
“Yudha..” balasnya menjabat tanganku.
7555Please respect copyright.PENANAOpXToj7ShF

Kami kemudian mengobrol ringan sampai akhirnya bel berbunyi tanda masuk. Aku kemudian balik ke kelas bersama Akbar dan Samo, sedangkan Ferdi dan Yudha balik ke kelasnya yang aku ketahui mereka di kelas 2 A2.
7555Please respect copyright.PENANADhHqA3sCiZ
Setelah pelajaran selesai, kami kemudian bergegas keluar kelas. Aku yang kemudian jalan kedepan sudah melihat Om Heri yang menjemputku. Setelah menghampirinya kemudian kami pergi meninggalkan sekolahku.
7555Please respect copyright.PENANALXt0LBu03K
“Om kalau dari sekolah ke rumah naik angkutan jalur berapa?” tanyaku saat membonceng Om Heri.
7555Please respect copyright.PENANAiBGAJKfkVG
“kalau dari sekolah naik angkutan jalur 2, terus nanti kamu jalan sampai perempatan X naik jalur 9..” balas Om Heri menjelaskan.
7555Please respect copyright.PENANAG00cg0SBJt
“kalau berangkatnya Om..?” tanyaku kemudian.
7555Please respect copyright.PENANAj9RaEogjDM
“ya tinggal dibalik lah.. naik jalur 9 trus nanti pindah jalur 2.. gitu aja gak ngerti..” balas Om ku yang terlihat jengkel.
7555Please respect copyright.PENANAB7MHbE0F9m
“ya kali aja beda Om jalurnya.. hehe..” balasku.
7555Please respect copyright.PENANA2Fpcs0G8id
“makanya sabun mandi jangan buat sampoan..” ucap Om Heri.
7555Please respect copyright.PENANAkLg11ANeEB
“maksudnya..?” tanyaku heran.
7555Please respect copyright.PENANA6s7TZ6NsrE
“bikin bego.. hahaha..” balasnya cuek tanpa berdosa.
7555Please respect copyright.PENANA6hYJSTVRB1
“taik..” gerutuku.
7555Please respect copyright.PENANAo5LrwlOegH
Setelah menempuh perjalanan akhirnya sampai dirumah Om Heri. Setelah masuk membersihkan diri dan berganti pakaian, kemudian kami makan siang bersama.
7555Please respect copyright.PENANAors3su0aNf
“gimana Rik hari pertama sekolahmu..?” tanya Tante Septi saat kami sedang makan siang.
7555Please respect copyright.PENANAR8bgE2fpxt
“baik – baik aja Tan.. gak ada masalah..” jawabku.
7555Please respect copyright.PENANAk2iNmTE0uK
“syukurlah kalau gitu…” balas Tanteku yang merasa lega.
7555Please respect copyright.PENANASTjZfsi9Yt
“pokoknya belajar yang bener gak usah macem – macem..” ucap Tenteku kemudian.
7555Please respect copyright.PENANAutFsMXE3zC
“iya Tan..” balasku mengiyakan.
7555Please respect copyright.PENANA8KNDiCdnIy
“denger tuh kata Tantemu… kalau berantem diluar jangan di dalam kelas..” sahut Om Heri menyindirku.
7555Please respect copyright.PENANA23YpHOC2cv
“Ayah apaan sih malah ngajarin gak bener..!!” ucap Tanteku mengomel.
7555Please respect copyright.PENANAHjoTWxjvY6
“hehehe…” balas Om Heri terkekeh dan aku hanya tersenyum kecut.
7555Please respect copyright.PENANA1c04j96DE3
Setelah selesai makan siang aku dan Om Heri merokok di halaman belakang rumah. Tak berapa lama kemudian Om Heri pamit kedalam untuk tidur siang dan tak beselang lama aku juga ikut masuk ke kamar untuk istirahat.
7555Please respect copyright.PENANA1pT7gqmwzp
Saat sedang tidur aku terbangun mendengar orang yang sedang berbincang di halaman samping dekat kamarku. Aku kemudian bangun dan melihat keluar. Diluar kulihat ada orang yang mengantarkan sayuran. Dan di atas mobil pick up milik Om ku terlihat sudah ada beberapa macam sayuran mentah tersusun rapi. Setelah orang tersebut pergi, aku kemudian mendatangi Om ku.
7555Please respect copyright.PENANAAm11wGwSTq

“Om ini sayuran mau dibawa kemana..?” tanyaku pada Om Heri yang sedang menyusun sayuran di atas mobil pick upnya.
7555Please respect copyright.PENANAcXUzOA3C6a
“Rumah sakit..” jawabnya singkat.
7555Please respect copyright.PENANAv1Z5uTV5LR
“hah..?” balasku heran.
7555Please respect copyright.PENANArjvALyIpHD
“mau di infus..” sambungnya.
7555Please respect copyright.PENANAm11l5I95mx
“siapa yang di infus..?” tanyaku tambah bingung.
7555Please respect copyright.PENANAH6q6s81qCY
“kamulah… tar obat yang dimasukkan obat anti bego.. hahaha” balas Om ku sambil tertawa.
7555Please respect copyright.PENANAuW7JmoKe40
“assuu..” gumamku. Taik ini orang gak ada serius – seriusnya kalau ngomong.
7555Please respect copyright.PENANANytOVZKTYu
“hahaha…” terlihat Om ku tertawa puas yang berhasil mengerjaiku.
7555Please respect copyright.PENANAf2HNBPamoM
“Ayah kenapa sih ribut – ribut..” ucap Tante Septi yang muncul disebelahku.
7555Please respect copyright.PENANAePqYgObmyp
“gak papa Bun.. hehehe..” balas Om Heri yang masih terkekeh.
7555Please respect copyright.PENANAjIWWdIkccX
“kenapa Rik..?” tanya Tante Septi padaku.
7555Please respect copyright.PENANAO0jFGtz91A
“enggak Tan.. cuma tanya itu sayuran dibawa kemana..” balasku pada Tante Septi.
7555Please respect copyright.PENANAvcGdmKJTQL
“oohh… dibawa ke kuburan..” balasnya cuek.
7555Please respect copyright.PENANAmYqCp1CbIE
“hah..?” balasku yang terkejut.
7555Please respect copyright.PENANAy9VDjcxzm2
“hahaha…” tawa Om Heri yang mendengar ucapan istrinya.
7555Please respect copyright.PENANA8HBxOPzoMu
“hihihi… Riki.. Riki.. kamu itu aneh banget.. namanya sayuran mentah ya dibawa ke pasar toh ya..” ucap Tante Septi yang ikut tertawa.
7555Please respect copyright.PENANAzoLpwowX2Y
Ah sialan… gak Om gak Tante sama – sama selengekan. Walaupun suka bercanda, tapi mereka terlihat bahagia walau hidup serba sederhana. Ini yang aku suka dari Om dan Tanteku, mereka terlihat seperti tidak ada beban menjalani hidup dengan canda tawa dan kasih sayang.
7555Please respect copyright.PENANASkAfQAavD9
“terus kapan bawanya ke pasar Tan..?” tanyaku kemudian.
7555Please respect copyright.PENANAlmiRwyUvPQ
“pagi buta.. jam 3 berangkat, nanti jam 6 biasanya udah sampai rumah..” balas Tante Septi menjelaskan.
7555Please respect copyright.PENANA88HR9euSef
“ohh..” jawabku manggut – manggut.
7555Please respect copyright.PENANAH9sgR7aHkp
“dah sana mandi dulu.. dah sore ini..” ucap Tante Septi menyuruhku.
7555Please respect copyright.PENANAa8TutL9YJu
“iya Tan..” balasku yang kemudian aku masuk kedalam untuk mandi.
7555Please respect copyright.PENANAVgDgiL1ZPz
Setelah mandi kami hanya berkumpul dan ngobrol ringan. Kemudian setelah makan malam, kami memutuskan untuk tidur.
7555Please respect copyright.PENANAfEkYTulXZq
***
7555Please respect copyright.PENANAyXaIW5rVHS
Pagi harinya aku seperti biasa berangkat sekolah diantar dan pulangnya di jemput Om ku. Hal itu berlangsung sampai beberapa hari kemudian. Tak ada yang menarik selama beberapa hari mengikuti kegiatan belajar mengajar, karena aku yang masih tergolong murid baru, masih perlu banyak penyesuaian.
7555Please respect copyright.PENANAzyXgFiVuOw
Sampai tibalah pada hari sabtu, setelah pulang sampai rumah kemudian makan dan istirahat. Sore harinya seperti biasa beberapa orang berdatangan mengantar sayuran mentah yang keesokan harinya diantar oleh Om ku ke pasar.
7555Please respect copyright.PENANA8uNjSq10qu
Om Heri ini adalah salah satu pemasok sayuran mentah di pasar, sayuran – sayuran yang dibawanya kebanyakan dibeli dari petani – petani sekitar. Karena jarak ke pasar yang lumayan jauh, makanya petani – petani sayur lebih memilih menjual ke Om ku daripada langsung ke pasar.
7555Please respect copyright.PENANAbY1JOsNUPt
“Om besok aku ikut ke pasar ya..” ucapku pada Om ku yang sedang menata sayuran.
7555Please respect copyright.PENANAhSF4Hrz0gW
“ayolah… besok aku kenalin sama ciwi – ciwi cantik disana Rik..” balas Om ku.
7555Please respect copyright.PENANANDjwfgPAdt
“siiapppp Om..” balasku bersemangat.
7555Please respect copyright.PENANAL1B5a8uX0g
“aku dikenalin juga gak Yah..” sahut Tante Septi tiba – tiba dari belakang yang tanpa kami sadari kehadirannya.
7555Please respect copyright.PENANAMXvcNPXNvZ
“eh.. anu Bun..” ucap Om Heri tergagap karena ke gep istrinya.
7555Please respect copyright.PENANA9rLPeJJLNj
“anunya kenapa Yah..?” ucap Tante Septi sambil berkacak pinggal berdiri didekatku.
7555Please respect copyright.PENANAjW0eQzW0go
Kulihat Om Heri hanya nyengir salah tingkah tak bisa lagi berkata – kata.
7555Please respect copyright.PENANATvABiMROg5
“awas ya kalau Ayah macem – macem.. kusunat lagi nanti anunya..!!” ancam Tante Septi yang kemudian masuk ke dalam rumah.
7555Please respect copyright.PENANAUwi0aWEjXt
Aku yang melihat Om ku tak berkutik dimarahi istrinya hanya bisa menahan tawa dan kulihat Om Heri hanya tersenyum kecut.
7555Please respect copyright.PENANAhhh9Ljz9wh
Malamnya setelah makan malam, aku memutuskan untuk tidur lebih awal biar nanti tidak telat ikut ke pasarnya karena ini baru pertama kalinya.
7555Please respect copyright.PENANAuUrLPbeUKk
Seperti yang dibilang Tante Septi tempo hari, sekitar jam 3 aku dan Om Heri sudah berangkat menuju pasar. Aku yang belum terbiasa bangun jam segini hanya menguap berkali – kali menahan kantuk.
7555Please respect copyright.PENANAviBiW536P4
Sesampainya dipasar, kemudian Om Heri menurunkan barang bawaannya dan mengantarkan ke penjual – penjual di pasar. Aku ikut membantu Om Heri membawakan sayuran untuk diantarkan ke penjual – penjual.
7555Please respect copyright.PENANAPZkgYsZ9ew
Selama berpapasan dengan para penjual, terlihat mereka menyapa Om Heri dan ada yang cuma tersenyum mengangguk. Kulihat dari caranya bertegur sapa dengan Om ku, mereka seperti terlihat segan. Entah segan karena apa sih aku juga gak tau, yang jelas sih kalau aku melihat Om ku orangnya biasa – biasa aja.
7555Please respect copyright.PENANAkL2vWY8q1a
“Om ciwinya mana..?” tanyaku saat berjalan mengantarkan sayuran.
7555Please respect copyright.PENANAVPR19Grbq7
“itu daritadi kan dah ketemu..” jawabnya melirikku.
7555Please respect copyright.PENANA08JSc4z6Sm
Aku kemudian tolah – toleh melihat sekitar dan kulihat tak ada satu pun ciwi, yang ada ibu – ibu tua penjual – penjual di pasar. Oalah bangke, dikerjain lagi nih sama orang satu ini.
7555Please respect copyright.PENANAfD90naJRY8
“taik..” gerutuku. Dan kulihat Om ku seperti menahan tawa.
7555Please respect copyright.PENANAz4mhCB9Pwx
Tak terasa sudah 1 jam kami bolak – balik mengantar sayuran mentah ke penjual – penjual eceran. Kulihat Om ku biasa – biasa saja tidak terlihat capek sedikit pun, berbeda denganku yang tangan terasa pegal dan keringat mengucur deras di pagi yang masih dingin ini. Mungkin aku harus sering – sering ikut Om ku ke pasar biar lebih terbiasa. Masa staminaku kalah sama Om ku yang umurnya jauh di atasku. Bisa – bisa diejek aku sama Om ku.
7555Please respect copyright.PENANA0sxhkdLfAi
“pulang yuk.. kasian lihat kamu dah mau pingsan..” ucap Om Heri menyindirku saat kami berjalan ke mobil.
7555Please respect copyright.PENANAVc6vPiPMBC
“udahlah Om gak usah ngejek..” jawabku sinis.
7555Please respect copyright.PENANAulcitew6lJ
“dasar lemah..” ucap Om ku tanpa merasa berdosa.
7555Please respect copyright.PENANAhi7o7UBvnl
Aku tak menjawab hanya meliriknya. Tenagaku udah habis mau menanggapi Om ku yang super jengkelin.
7555Please respect copyright.PENANASKeTVL34O4
Saat perjalanan pulang, aku sempat tertidur bentar yang akhirnya aku dibangunkan Om ku karena sudah sampai rumah.
7555Please respect copyright.PENANAijiM5gGMCA
Aku sedang duduk di teras sambil merokok, kulihat sekarang masih pukul 6 pagi dan sekarang hari minggu, daripada gak ngapa – ngapain habis dari pasar, akhirnya aku memutuskan untuk jalan – jalan aja.
7555Please respect copyright.PENANAuT14BUxuth
Setelah berpamitan dengan Om dan Tanteku, kemudian aku naik angkutan yang menuju alun – alun tengah kota. Aku ingin menikmati hari libur dengan jalan – jalan santai.
7555Please respect copyright.PENANA1LiQLH0O6W
Setelah perjalanan yang lumayan memakan waktu, akhirnya sampai juga di alun – alun. Terlihat ramai sekali pengunjungnya, ada yang olah raga, ada yang jalan – jalan dan ada juga yang ngobrol sambil sarapan di warung – warung pinggiran.
7555Please respect copyright.PENANAOmO7n4NPEa
Aku yang tadi niatnya cuma mau jalan – jalan, jadi tergoda ingin olah raga santai melihat situasi dan kondisi yang sangat mendukung.
7555Please respect copyright.PENANARdP1TIdB6m
Aku sempat melakukan pemanasan sebentar kemudian lari jogging mengelilingi alun – alun. Setelah dapat 2 putaran, aku kemudian duduk istirahat di dekat pohon disekitaran alun – alun.
7555Please respect copyright.PENANAxm9iSBeSHu
“duh.. baru 2 putaran aja udah ngos – ngosan.. pantes di ejek sama Om ku.. dikatain lemah pula” gumamku yang sedang mengatur nafas.
7555Please respect copyright.PENANACw2IoYORbX
Karena tadi gak sempet bawa bekal dan terasa haus, akhirnya aku mencari – cari penjual yang jual air mineral.
7555Please respect copyright.PENANAwRZA9xPnsm
Saat menemukannya aku kemudian berniat untuk menghampirinya dan disaat yang bersamaan terlihat ada 3 cewek cantik – cantik yang kutaksir seumuran denganku dan salah satunya diantaranya memakai jilbab. Saat aku sedang mengamatinya, ternyata mereka sedang menuju ke penjual minuman tersebut. Hal itu membuatku mengurungkan niatku untuk membeli air mineral dan tetap duduk sambil mengamati cewek – cewek cantik tersebut. Aku menduga mereka juga habis berolah raga karena terlihat dari pakaian yang digunakan dan kulihat sesekali mereka menyeka keringat di dahinya.
7555Please respect copyright.PENANAbpRRps7LlW
Saat sedang fokus mengamati mereka dari kejauhan, tiba – tiba salah satu dari cewek tersebut melihat ke arahku. Aku dan cewek cantik tersebut sempat beradu pandang saling melihat beberapa saat sampai kemudian dia memalingkan wajahnya. Beberapa saat kemudian dia melihat ke arahku lagi. Aku yang dari tadi masih melihat ke arahnya tetap tidak nengalihkan pandanganku sampai kemudian cewek itu pun menunduk.
7555Please respect copyright.PENANAn2NctFvXlt
Beberapa saat kemudian, kulihat mereka kemudian pergi setelah membeli air mineral. Takutnya aku yang cuma ke geeran, aku sempat melihat sekelilingku apakah ada orang lain selain aku, hanya untuk memastikan kalau yang dilihatnya tadi itu aku.
7555Please respect copyright.PENANASOOf0ytiIr
Setelah itu gantian aku yang membeli air mineral dan kembali lagi menuju ke tempatku tadi untuk istirahat sambil minum.
7555Please respect copyright.PENANAW7kEMR6k9z
Tak berapa lama kemudian melintas sebuah mobil didepanku yang berjalan dengan pelan yang kemudian berhenti dipinggir jalan. Kemudian terlihat 3 cewek – cewek cantik yang kulihat tadi menghampiri mobil tersebut dan memasukinya. Cewek yang sempat beradu pandang denganku tadi sempat melihat ke arahku sesaat sebelum masuk ke dalam mobil.
7555Please respect copyright.PENANAygHGaMF9qz
“cantik.. seandainya aku bisa kenal sama cewek itu..” gumamku yang masih teringat wajah cantiknya.
7555Please respect copyright.PENANA0HAo8ZPPbu
Aku melamun sambil senyum – senyum sendiri dan tiba – tiba aku tersadar.
7555Please respect copyright.PENANAbL0rsuQv8x
“oalah Rik.. Rik.. mimpimu ketinggian… mana mungkin dia mau kenal sama cowok kampung macam aku” gumamku yang tersadar kemudian bergegas pergi untuk pulang.
ns 172.70.100.86da2