
9.Hangatnya Birahi Erni
Aku sadar bahwa aku bukan Erni yang dahulu lagi. Bukan Erni yang lugu dan tidak mementingkan sex di atas segalanya lagi.
10083Please respect copyright.PENANAlLuxuO1hJb
Ya, dahulu aku cuma menganggap sex sebagai kewajiban pasangan suami-istri belaka. Kalau suamiku menginginkannya, aku harus meladeninya. Karena sebagai seorang istri, aku wajib melayani hasrat birahi suamiku kapan pun ia menghendakinya. Kalau ia tidak menghendakinya, aku pun jarang memancing-mancing birahinya. Katakanlah aku seolah cuma seorang istri yang pasrah terhadap apa pun yang diinginkan oleh suamiku, sementara hasratku sendiri sering kutindas dengan menyibukkan diri pada usahaku (waktu masih punya toko dahulu).
10083Please respect copyright.PENANAdLyntv6N71
10083Please respect copyright.PENANAaggRKmPNA8
Tapi setelah suamiku memperkenalkan dunia sex yang berwarna-warni dan penuh variasi itu, sedikit demi sedikit diriku jadi berubah. Lalu aku merasa bahwa sex itu sesuatu yang teramat indah. Teramat hangat dan teramat nikmat.
10083Please respect copyright.PENANA2mZiB13yqV
10083Please respect copyright.PENANAL8O6rJktHI
Karena itu aku selalu bersemangat tiap kali suamiku mengajak wife swap dengan teman-temannya. Bahkan ketika aku digangbang oleh teman-temannya, aku pun tidak menolaknya.
10083Please respect copyright.PENANAkWQ3orR3nV
10083Please respect copyright.PENANAO0psIhPDy4
Semuanya itu sangat fantastis bagiku. Bahkan kalau aku mengingat setiap langkah seksual yang telah kualami itu, hasrat birahiku sering berdesir-desir dan sulit mengendalikannya. Karena itu, atas izin dari suamiku sendiri, aku meredakan hasrat itu dengan lelaki lain. Syarat dari suamiku cuma harus mencatat setiap langkahku jika terjadi hubungan seksual dengan lelaki lain.
10083Please respect copyright.PENANAHvZoitrCH0
10083Please respect copyright.PENANAAD8i3ExjJV
Walaupun diberi keleluasaan untuk mendapatkan lelaki lain manakala aku tak kuasa lagi menahan hasratku, namun aku berusaha untuk mengendalikan diri. Karena keutuhan perkawinanku dengan Bang Yadi, adalah di atas segala-galanya. Dan meski sudah ada beberapa lelaki yang singgah dalam perjalanan hidupku, namun aku tau bahwa cintaku hanya untuk Bang Yadi seorang.
10083Please respect copyright.PENANABPiAKfWarh
10083Please respect copyright.PENANAnn89gfPwUW
Namun sampai kapan aku bisa bertahan dalam kendaliku sendiri ini? Bukankah makin lama suamiku makin jarang pulang? Bukankah kalau hasrat birahiku sedang menagih-nagih, aku sulit menguasai diri?
10083Please respect copyright.PENANAWIWRpEPcyE
10083Please respect copyright.PENANAQBYRkbRi46
Aku bisa mengerti bahwa suamiku semakin sibuk dengan bisnis propertinya. Dan aku tahu bahwa kalau sedang mujur dalam bisnis propertinya, suamiku bisa mengeduk keuntungan ratusan juta rupiah. Bahkan ketika berhasil mencarikan buyer untuk sebuah hotel yang mau dijual oleh pemiliknya, suamiku mendapatkan keuntungan sampai milyaran rupiah.
10083Please respect copyright.PENANAgw9EcsU2FE
10083Please respect copyright.PENANAqpW6odcIwU
Sebagai istrinya, aku senang sekali melihat sukses demi sukses yang diraih oleh suamiku itu. Tapi apakah suamiku demikian tenggelamnya dalam urusan bisnis, sehingga makin lama makin jarang pulang? Apakah ia tak punya waktu lagi untuk membahagiakan diriku?
10083Please respect copyright.PENANAifLiwHSIlg
10083Please respect copyright.PENANABbwnwLueXf
Tapi aku selalu positive thinking. Biarlah, anggap saja suamiku itu seorang pejabat tinggi, yang hanya sesekali bisa berkumpul dengan keluarganya. Atau anggap saja suamiku itu seorang artis yang sangat sibuk di lokasi-lokasi shooting, sehingga aku harus menerima kesepianku sebagai suatu pengorbanan.
10083Please respect copyright.PENANAWqi9Hie4L8
10083Please respect copyright.PENANALcZ42aqvav
Lagian dari sisi materi, suamiku telah memberiku harta yang berlimpah ruah (menurut levelku). Dari sisi materi, aku tak merasa kekurangan lagi. Bahkan berlebih terus, sehingga saldo di bankku makin lama makin membesar dan meyakinkan.
10083Please respect copyright.PENANAHM53rSzkGs
10083Please respect copyright.PENANAKB6kRso0Xg
Kekuranganku hanya satu : Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih tanpa solusi.
10083Please respect copyright.PENANAy1DVqda8qp
10083Please respect copyright.PENANAlX9gmGy2Ad
Terkadang aku bertanya di dalam hati, apakah aku harus mengajak salah seorang lelaki yang pernah menggauliku untuk meredakan gejolak ini?
10083Please respect copyright.PENANAR8nkJ8oVoA
10083Please respect copyright.PENANA59txBq18Im
Tidak. Kalau pun aku terpaksa harus mendapatkan lelaki untuk hasrat birahi yang sering sulit mengendalikannya ini, aku harus mendapatkan lelaki baru. Bukan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.
10083Please respect copyright.PENANArIUftJeOSL
10083Please respect copyright.PENANAqmUOa1BnNU
Tapi siapa yang harus kupilih? Bukankah suamiku pernah menegurku setelah mengetahui skandalku dengan Jonathan, Rio dan Indra. Kata suamiku, “Jangan jadi pagar makan tanaman. Para penghuni wisma kos itu sumber rejeki kita. Jangan mereka diganggu dengan kebinalanmu. Kalau beritanya menyebar ke penghuni lain, mereka bisa antre untuk mendapatkanmu. Lalu urusan bisnisnya pasti kacau, gak jelas lagi hitungannya.”
10083Please respect copyright.PENANAXCv9bK2Pm3
10083Please respect copyright.PENANADRpEU69SH1
Tapi tahukah suamiku, bahwa kalau bayangan tentang sentuhan lelaki sedang merajalela, aku sering menggeliat-geliat sendiri di dalam kamarku sambil mengelus kemaluanku yang ingin dipuasi?
10083Please respect copyright.PENANArJKqnqfvqX
10083Please respect copyright.PENANA4BGWbwqC73
Lalu bagaimana dengan Victor, lelaki yang sudah berbulan-bulan menjadi teman chattingku itu?
10083Please respect copyright.PENANAeCk5PsCILx
10083Please respect copyright.PENANAr9bDMjwrT4
Ya…di malam-malam kesepianku, aku jadi senang berkomunikasi dengan teman-temanku di situs gaul, yang lalu bergeser ke BBM. Salah seorang yang paling intens bbman denganku itu adalah Victor.
10083Please respect copyright.PENANAMkEo53uO2a
10083Please respect copyright.PENANAGPr4uf5T8Z
Tapi aku sengaja menutupi identitasku yang sebenarnya. Aku mengaku bernama Rani (karena nama panjangku memang Maharani). Mengaku sudah punya suami tapi selalu ditugaskan jauh di luar Jawa. Tempat tinggalku pun kusamarkan, kusebut saja nama kota yang bukan kotaku. Pokoknya aku mengaku sebagai wanita yang kesepian dengan kehidupan yang serba pas-pasan.
10083Please respect copyright.PENANAw2562Y0YKe
10083Please respect copyright.PENANAmBROEFnU3s
Aku sengaja menyamarkan semuanya itu, karena takut kalau teman chatku cuma ingin mengincar hartaku, seperti banyak yang pernah terjadi dalam hubungan yang berawal dari dunia maya.
10083Please respect copyright.PENANAXFbHw6Utxx
10083Please respect copyright.PENANA9TqZ6H6F6e
Menurut pengakuannya, Victor juga punya istri. Tapi istrinya ada masalah pada kandungannya, sehingga setelah melahirkan anak pertamanya, istrinya harus disterilkan, karena berbahaya kalau sampai hamil lagi. Kata Victor di bbmnya, “Sejak istriku disterilkan, entah karena sugestif atau memang punya istriku jadi gak enak lagi. Pokoknya aku jadi gak nafsu lagi main sama dia. Kalaupun sesekali main, rasanya aku memaksakan sekali.”
10083Please respect copyright.PENANAi2zJlITtUy
10083Please respect copyright.PENANAvMskVTg8J0
Banyak lagi curhat Victor di bbm. Kesimpulannya, ia merasa kemaluan istrinya jadi sangat tidak enak. Sehingga ia malas bersetubuh dengan istrinya. Meski rumah tangganya tetap dipertahankan, hanya demi anaknya itu, katanya.
10083Please respect copyright.PENANASbY1P7keSV
10083Please respect copyright.PENANAU6ArLtJ2BI
Menurut pengakuannya pula, usia Victor kira-kira dua tahun lebih muda dariku. Sama-sama belum kepala tiga.
10083Please respect copyright.PENANAMpgybbMnEd
10083Please respect copyright.PENANAKyoxjkJWR5
Sebenarnya bbman dengan Victor sudah cukup jauh. Bahkan sering juga telepon-teleponan di malam hari, kecuali kalau suamiku sedang ada di rumah.
10083Please respect copyright.PENANAqHEfgptbxO
10083Please respect copyright.PENANAqm7pOBk2bC
Aku juga sudah dikirimi beberapa foto Victor lewat bbm. Sebaliknya aku pun pernah mengirimkan foto-fotoku padanya.
10083Please respect copyright.PENANAZedom0Wm47
10083Please respect copyright.PENANAI9xNYUo0tE
Aku mengaku belum pernah selingkuh dengan lelaki lain. Apalagi yang lebih dari itu. Maka ketika ia minta fotoku dalam keadaan telanjang, kutolak mentah-mentah. Tapi ia lalu mengirimkan foto-foto sekujur tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat. Bahkan banyak juga ia mengirimkan foto penisnya dalam keadaan ngaceng. Membuatku merinding dan berdesir-desir dalam amukan birahiku sendiri.
10083Please respect copyright.PENANAIAT7lRAffA
10083Please respect copyright.PENANAkIXBJgNE7U
Aku memang tetap jaim, tak mau mengirimkan foto telanjangku. Tapi tiap malam-malam kesepianku, aku suka menatap foto-foto penis Victor itu, sambil mengelus-elus kemaluanku sendiri, sambil membayangkan seandainya penis panjang gede itu dimainkan di dalam liang kemaluanku.
10083Please respect copyright.PENANAyQEYL0b5MG
10083Please respect copyright.PENANAVHWKtENaKc
Sering aku digoda oleh hasrat birahiku sendiri seperti itu. Terkadang sampai tengah malam aku mengelus-elus kemaluanku di dalam kesendirianku. Dan esoknya pasti aku bangun terlambat.
10083Please respect copyright.PENANAKHl5lS9119
10083Please respect copyright.PENANAK98O42gv1w
Lalu, apakah aku harus memutuskan untuk ketemuan dengan Victor seperti yang sering ditawarkannya? Entahlah. Aku jadi peragu gini. Karena Victor baru akrab di dunia maya, tapi belum bertemu di dalam dunia nyata.
10083Please respect copyright.PENANA7MROqT9I5m
10083Please respect copyright.PENANAk3E2MA5mLz
Dalam keadaan bimbang inilah tiba-tiba perhatianku tertuju kepada Billy, anak muda yang sudah tiga bulan bekerja sebagai kasir kantinku itu.
10083Please respect copyright.PENANAcqLJX3ip4L
10083Please respect copyright.PENANAexQnl4Sf7A
Kenapa aku tidak memanfaatkan dia? Bukankah bentuk Billy tidak mengecewakan? Kenapa aku harus jauh-jauh memikirkan Victor yang belum jelas jujur atau tidaknya?
10083Please respect copyright.PENANAMEXgauOB6S
10083Please respect copyright.PENANA5qYJ0nHfB2
Ya, sekarang ini aku tidak membutuhkan lelaki setampan Arjuna. Yang penting lelaki dan kejantanannya.
10083Please respect copyright.PENANAJYZGu5Z11P
10083Please respect copyright.PENANAw1WshdcNDz
Billy baru berusia 24 tahun. Ijazahnya juga cuma D3. Tapi itu sudah cukup. Bahkan dalam keadaan segelisah ini, lelaki tamatan SD pun boleh lah. Yang penting jantan dan bisa meredakan hasrat birahiku yang menagih-nagih terus ini.
10083Please respect copyright.PENANAOwHvRCXuUN
10083Please respect copyright.PENANAV5NrGJXYDp
Maka malam itu…malam di mana gejolak birahiku sudah semakin memuncak ini, Billy menyetorkan uang pemasukan seharian tadi. Kuterima uang yang sudah dimasukkan ke kantong plastik itu, sambil berkata, “Jangan pulang dulu Bil. Ada yang mau diomongin. Di ruang tamu aja ngobrolnya yok.”
10083Please respect copyright.PENANAqID6ypyUWN
10083Please respect copyright.PENANAxbeNWyBzhy
“Baik Bu,” sahut Billy sopan. Lalu mengikuti langkahku menuju ruang tamu.
10083Please respect copyright.PENANANOrhnWBDb2
10083Please respect copyright.PENANAnD64oo6bhu
Billy duduk di sofa. Tetap dengan sikap sopan. Aku sengaja duduk di sampingnya. Ini pertama kalinya aku duduk disamping Billy.
10083Please respect copyright.PENANABwKjk9w8xy
10083Please respect copyright.PENANAEnf92YWO6x
Dan kutepuk lutut Billy perlahan, “Aku senang melihat ketelitian dan kerajinanmu selama berkerja di sini, Bil. Kamu sendiri gimana? Kerasan kerja di sini?”
10083Please respect copyright.PENANAsAMaSi5EyX
10083Please respect copyright.PENANAdYlLYBRgBm
“Kerasan Bu. Cuman…rumah saya jauh di luar kota. Jadi kalau mau berangkat kerja, harus subuh sekali perginya dari rumah. Jadi kalau sekali-sekali saya telat datang, mohon Ibu memakluminya,” sahut Billy sambil menunduk.
10083Please respect copyright.PENANASsxyBkOhSb
10083Please respect copyright.PENANA1TnwUlFul7
“Kamu masih tinggal sama orang tua kan?”
10083Please respect copyright.PENANAHuYMm9PwFx
10083Please respect copyright.PENANAMAKCpyQ3ZX
“Iya Bu.”
10083Please respect copyright.PENANAH6qrhZ7r2t
10083Please respect copyright.PENANA9Z6K0NM8xj
“Terus…kalau kamu tinggal di sini, orangtuamu pasti ngijinin?”
10083Please respect copyright.PENANAeOi4X0VhB4
10083Please respect copyright.PENANAp0nKhWe0Y2
“Ohya…emang bisa saya tinggal di sini, Bu?”
10083Please respect copyright.PENANALxikHpv56d
10083Please respect copyright.PENANAlN79BOKdQB
“Bisa. Pegawai yang cewek-cewek itu juga kan pada tidur di sini. Tapi kamu kan cowok, jadi kamarmu tidak boleh di berdekatan dengan kamar-kamar pegawai wanita. AYo lihat kamarnya sekarang,” kataku sambil bangkit, lalu melangkah ke belakang. Billy pun mengikuti langkahku.
10083Please respect copyright.PENANASDPsMst1mL
10083Please respect copyright.PENANA3KAqx6lEBm
Kamar-kamar yang disediakan untuk pegawai wanita itu seperti bersatu dengan rumahku. Tapi sebenarnya mereka berada di luar batas rumahku. Karena kamar-kamar pegawai itu hanya menempel dindingnya ke dinding belakang rumahku. Tapi mereka tidak bisa sembarangan masuk ke dalam rumahku, karena di antara kamar-kamar mereka dengan rumahku, ada pintu besi yang selalu dikunci, kecuali kalau aku ingin memeriksa kamar-kamar pegawaiku itu.
10083Please respect copyright.PENANAx38mwWsOTh
10083Please respect copyright.PENANABA1Is3RLoJ
Dan aku akan menempatkan Billy pada kamar paling belakang, tapi berada di dalam lingkungan rumah pribadiku.
10083Please respect copyright.PENANAMtqoudhZce
10083Please respect copyright.PENANAxr5HNWHvzn
Kamar itu tidak terlalu besar, tapi untuk bujangan seperti Billy cukup lah. Apalagi kamar itu dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet, bed dan furniture lainnya pun cukup bagus, bukan barang murahan seperti yang disediakan untuk pegawai wanita itu.
10083Please respect copyright.PENANAr6bBOp6aPD
10083Please respect copyright.PENANAQXe6WowfW4
“Bagaimana?” tanyaku, “Seneng kalau ditempatkan di kamar ini?”
10083Please respect copyright.PENANA5i47DGiCj0
10083Please respect copyright.PENANA8T0FFuYknW
Dengan sorot ceria Billy menyahut, “Wah…ini sih kamar yang benar-benar bagus, Bu. Tentu aja saya seneng kalau ditempatkan di sini. Tapi saya harus bayar berapa per bulannya Bu?”
10083Please respect copyright.PENANAtWolpmsznJ
10083Please respect copyright.PENANAehZruHiONa
Pasti ia membayangkan aku ingin mengambil keuntungan dari peminjaman kamar itu. Dan kalau diberi harga, tentu saja kamar itu harus disewa dengan nilai mahal. Karena selain fasilitasnya serba lengkap, kamar itu pun menghadap ke kolam renang.
10083Please respect copyright.PENANAm0KLAktRyU
10083Please respect copyright.PENANAbuF3Foudvl
“Gratis,” kataku, “Yang penting kamu harus menjaga kebersihannya.”
10083Please respect copyright.PENANAfmd2TeIJ4X
10083Please respect copyright.PENANACKMwilomMC
Wajah Billy bersorot ceria, “Iya Bu…terimakasih. Ka…kapan saya bisa mulai tinggal di sini?”
10083Please respect copyright.PENANAkWLMxGxJld
10083Please respect copyright.PENANAt6fXS8dVbx
“Sekarang juga bisa.”
10083Please respect copyright.PENANAo9fZ5frPc7
10083Please respect copyright.PENANAJwgc7JnFfo
“Iya Bu. Tapi saya harus bawa pakaian saya dulu, sekalian bilang juga kepada orang tua saya. Bagaimana kalau mulai besok Bu?”
10083Please respect copyright.PENANATZJxo1EYGK
10083Please respect copyright.PENANAwX4T1NWK0o
“Iya,” aku mengangguk sambil memperhatikan sosok Billy secara diam-diam. Kenapa tidak dari kemaren-kemaren aku perhatikan dia ya?
10083Please respect copyright.PENANAOGhdeblrGI
10083Please respect copyright.PENANAgXJ2IhRhbj
Sebenarnya aku sudah tak sabaran, ingin mendapatkan Billy pada malam itu juga. Tapi aku harus menindas gejolak ini, jangan sampai aku dianggap wanita murahan. Dan setelah Billy pulang, aku hanya bisa membayangkannya. Membayangkan digasak oleh lelaki belia itu. Tapi aku tidak mau bermasturbasi. Aku ingin murni dipuasi oleh seorang lelaki. Dan Billy sudah masuk ke dalam targetku. Tapi terburu-buru juga aku tak mau.
10083Please respect copyright.PENANAFBdqidDAC7
10083Please respect copyright.PENANA04gH5Z7rht
Esok paginya, Billy datang sambil membawa sebuah koper besar. Aku langsung menjemputnya dan mengajaknya ke pintu kamar yang sudah disediakan untuknya itu. Di dalam kamar itu aku berkata setengah berbisik, “Nanti kalau cewek-cewek itu nanya, kenapa kamu ditempatkan di lingkungan rumah pribadiku, bilang aja kamu itu sebenarnya masih familiku. Supaya mereka gak ngiri.”
10083Please respect copyright.PENANAHyDCHXYfvZ
10083Please respect copyright.PENANA6s3gWwy8ML
“Iya Bu,” sahutnya, “yang jelas, mulai hari ini saya gak usah nyiapin duit buat ongkos naik bus dan angkot.”
10083Please respect copyright.PENANAgR0T0mlhnh
10083Please respect copyright.PENANAPAJ0fiaChK
“Iya. Makan juga kamu bebas di sini. Aku takkan membatasi soal makan kepada semua pegawaikukan?”
10083Please respect copyright.PENANAXWblu4AbWK
10083Please respect copyright.PENANAwqQ4Prn1N7
“Iya Bu. Ohya…lemari ini boleh dipakai untuk pakaian saya?”
10083Please respect copyright.PENANABRn5rw8Ntj
10083Please respect copyright.PENANAU3vEtniYAZ
“Semua peralatan yang ada di dalam kamar ini boleh kamu pakai, Bil.”
10083Please respect copyright.PENANAiMi7Fg7sW3
10083Please respect copyright.PENANAbPgu5Xqy0C
“Iya, terimakasih Bu,” kata Billy pada saat aku melangkah ke pintu lagi, kemudian meninggalkannya di dalam kamar itu. Biarlah ia merasa nyaman dulu di dalam kamar itu, tak usah kuganggu dulu.
10083Please respect copyright.PENANAc1zbWlTOJZ
10083Please respect copyright.PENANAYEXwqpFvtl
Dan pada saat kantin mulai dibuka, Billy sudah nongkrong di depan cash register, sudah siap menunaikan tugasnya. Sementara dua pegawai wanitaku sedang menyapu dan mengepel lantai kantin.
10083Please respect copyright.PENANAzgiwxPC75m
10083Please respect copyright.PENANAUGwFqArgWX
Beberapa menit kemudian kantin itu mulai ramai dikunjungi para penghuni kos yang ingin makan sarapan pagi.
10083Please respect copyright.PENANAZixmHZXNGV
10083Please respect copyright.PENANAzqTFjvUwY8
Sejak hari itu, Billy tak pernah telat masuk kerja lagi. Tentu saja, karena ia sudah tinggal di rumah pribadiku. Sehingga tak banyak waktu dan uang yang harus dibuang sia-sia lagi, tinggal melangkah dari kamarnya ke kantin, lalu siap bekerja.
10083Please respect copyright.PENANA9mLEHHyEDI
10083Please respect copyright.PENANAOOf2SS7F92
Sementara itu otakku berputar terus. Meski tujuanku simple sekali. Ingin dipuasi oleh anak muda yang usianya 5 tahun lebih muda dariku itu.
10083Please respect copyright.PENANAmb9M8Ykjob
10083Please respect copyright.PENANAkj3p0RyaMU
10083Please respect copyright.PENANAkiPrDdYDwC
Sembilan hari kemudian, aku tak bisa lagi menahan gejolak birahiku ini. Diawali percakapan di depan meja kasir, ketika kantinku sudah sepi dan siap-siap untuk ditutup.
10083Please respect copyright.PENANA8fEICbsTno
10083Please respect copyright.PENANA8jT8YPsRwG
Billy sedang menghitung uang yang baru dikeluarkan dari laci cash register. Sementara aku berdiri di depan meja kasir yang agak tinggi seperti meja bar itu.
10083Please respect copyright.PENANA39JYdCEhvC
10083Please respect copyright.PENANAhP6oWJPTmd
“Gimana setelah tinggal di sini? Sehabis kerja, bisa istirahat sepuasnya kan?” tanyaku perlahan, takut terdengar oleh pegawai wanita yang sedang mengangkut piring-piring kotor ke tempat cuci piring.
10083Please respect copyright.PENANApLxeLjxzmG
10083Please respect copyright.PENANA1Pd1jRfZyA
“Enak sekali Bu. Kalau di rumah malah suka digangguin adik-adik. Kadang harus bantu mereka ngerjain pe-ernya,” sahutnya.
10083Please respect copyright.PENANAXD3MqnDca8
10083Please respect copyright.PENANAhGiuTgrZ9d
“Adikmu berapa orang?”
10083Please respect copyright.PENANAvGqWTUpdBL
10083Please respect copyright.PENANABNTs8Tb5al
“Empat orang Bu. Cowok semua.”
10083Please respect copyright.PENANAxomC2gmRtJ
10083Please respect copyright.PENANA5BjqXKCvSr
“Kamu anak sulung?”
10083Please respect copyright.PENANArvng9alDhl
10083Please respect copyright.PENANA08mUY1XJyX
“Iya Bu.”
10083Please respect copyright.PENANAA2ddITwinr
10083Please respect copyright.PENANAYGzuHx3ABR
“Tapi kalau di rumah banyak adik yang suka gangguin, di sini malah kesepian ya?”
10083Please respect copyright.PENANAMwKt4fU1qP
10083Please respect copyright.PENANAVaJAH2oJA1
“Heheheee…iya Bu.”
10083Please respect copyright.PENANAwgDSKz2N1N
10083Please respect copyright.PENANADTEfc1WIHT
Aku menengok ke kanan kiriku, lalu berkata setengah berbisik, “Ya udah…nanti malam aku temenin ya…biar kamu jangan kesepian lagi.” Ucapan itu kususul dengan cubitan kecil di lengan Billy.
10083Please respect copyright.PENANA2nHd4ipvKy
10083Please respect copyright.PENANAm9BSFSRCZW
Billy terperangah. Menatapku sesaat. Lalu tersenyum-senyum.
10083Please respect copyright.PENANAZQ8K7aD3H5
10083Please respect copyright.PENANAuAfYG2EcNZ
Dan kutinggalkan kantin, menuju ruang tamu. Duduk di sofa dan berpikir sebentar, lalu masuk ke dalam kamarku. Dan masuk ke kamar mandi, lalu mandi sebersih-bersihnya.
10083Please respect copyright.PENANA0fn2DOQavw
10083Please respect copyright.PENANAlUvsutzQYc
Selesai mandi, kusemprotkan parfum ke setiap lekuk krusialku, lalu kuambil kimono putihku yang masih baru dari lemari pakaian di kamar mandi. Kukenakan celana dalam yang masih baru juga, lalu kukenakan kimono putih itu, tanpa mengenakan bra di baliknya.
10083Please respect copyright.PENANA4nNT0rn8ly
10083Please respect copyright.PENANAMyQkmgkZ4N
Sebenarnya tiap malam kalau mau tidur, aku tak pernah mengenakan bra. Bahkan terkadang celana dalam pun tak kukenakan.Tapi malam itu aku memang punya tujuan “khusus”, makanya sengaja tak kukenakan bra. Payudaraku yang masih terawat ini pun tak lepas dari semprotan parfum, supaya kesannya semakin indah nanti.
10083Please respect copyright.PENANAPMObdvL0Sf
10083Please respect copyright.PENANAeIwIJpBmoB
Tak lama kemudian terdengar langkah Billy menuju kamarnya yang cuma terhalang tiga kamar ke arah belakang. Sesaat berikutnya, aku melangkah juga menuju pintu kamarnya. Kuketuk pintu kamarnya yang sudah tertutup itu.
10083Please respect copyright.PENANAz98iLYvTSg
10083Please respect copyright.PENANAcCbl48MYhX
Billy membuka pintu itu. Tadinya aku mau langsung menyergapnya. Tapi aku tak mau terlalu murahan. Aku ingin melewati suatu proses yang mengesankan.
10083Please respect copyright.PENANA5JXKFDw5lK
10083Please respect copyright.PENANAO6Dd5Hjavq
“Bil…temani aku ngobrol di depan yuk,” kataku.
10083Please respect copyright.PENANAOKv2nMknVB
10083Please respect copyright.PENANAhv377b61np
“Iya Bu…tapi boleh saya mandi dulu, Bu?”
10083Please respect copyright.PENANAB5peJJocXs
10083Please respect copyright.PENANAWgkU0REhm6
Aku mengangguk sambil berkata, “Kutunggu di ruang tamu ya.”
10083Please respect copyright.PENANAq2ewO5zJiy
10083Please respect copyright.PENANArIzEzxH0De
“Iya Bu.”
10083Please respect copyright.PENANAZJafq0EqW8
10083Please respect copyright.PENANA26A6bNCYby
Lalu aku melangkah ke depan. Kututupkan semua tirai di ruang tamu. Lalu kumatikan lampu gantung dan beberapa lampu yang terlalu terang cahayanya. Lalu kunyalakan lampu led kecil, sehingga ruang tamu itu jadi tampak remang-remang.
10083Please respect copyright.PENANAuusBAUDjjL
10083Please respect copyright.PENANABkbjUaRQxn
Lalu kuputar MP3 album Sixpence None The Richer, group favoritku sejak tahun 2002. Volumenya kecil saja, sehingga suaranya terdengar sayup-sayup di ruang tamu ini.
10083Please respect copyright.PENANAHelDNqug25
10083Please respect copyright.PENANA2mxcVs0EnC
Tak lama kemudian Billy muncul di ruang tamu yang cuma diterangi sinar remang-remang ini. Ia tampak ganteng, meski cuma mengenakan kaus oblong putih dan celana training biru muda begitu.
10083Please respect copyright.PENANAVpioqBQeYJ
10083Please respect copyright.PENANA9pgZdY9CFf
“Sini duduknya Bil,” kataku sambil menepuk kain sofa di sebelah pahaku.
10083Please respect copyright.PENANAkbLs9aOjdM
10083Please respect copyright.PENANA021RKyL9uF
Dengan ragu Billy duduk di samping kananku, tapi agak menepi ke pinggiran sofa. Tentu ia masih sungkan, meski tadi sudah dipancing dengan kata-kata di meja kasir.
10083Please respect copyright.PENANAiwVIJ4tqwo
10083Please respect copyright.PENANAJe2SZo0Znb
“Sinilah duduknya, kayak mau digigit aja,” kataku sambil meraih pergelangan tangan Billy, supaya duduknya merapat padaku.
10083Please respect copyright.PENANAtC3ql9xONh
10083Please respect copyright.PENANARK5okzc5NY
“Waktu belum kerja, kalau malam suka ke mana aja, Bil?” tanyaku sesaat kemudian.
10083Please respect copyright.PENANAxpFGovpGjS
10083Please respect copyright.PENANAChOmOuzaFn
“Paling juga bantu adik-adik bikin pe-er, Bu.”
10083Please respect copyright.PENANAJIEK9kq9vn
10083Please respect copyright.PENANAbZTZGz4oGO
“Emangnya kamu gak punya pacar?”
10083Please respect copyright.PENANA7BDMEptb1j
10083Please respect copyright.PENANAc6Tpo6fkPB
“Sampe sekarang masih jomblo Bu.”
10083Please respect copyright.PENANA0BPcCLL2y2
10083Please respect copyright.PENANAojamEPIjRa
“Ah, masa? Aku gak percaya ah.”
10083Please respect copyright.PENANAxAYXXwYVU4
10083Please respect copyright.PENANAkL33lgDHbm
“Betul Bu. Waktu masih di SMA pernah punya pacar. Tapi ya gitulah, cuma cinta monyet.”
10083Please respect copyright.PENANAm30kyRwley
10083Please respect copyright.PENANA6NnaycH5HI
“Setelah kuliah punya pacar juga kan?”
10083Please respect copyright.PENANA3cRjB05gIO
10083Please respect copyright.PENANAUtBRAODGKz
“Gak Bu. Saya kasihan sama orang tua, untuk biayai kuliah sampai de tiga juga habis-habisan. Kalau saya pacaran segala kan nyusahin Bu.”
10083Please respect copyright.PENANAAkWirqVYJF
10083Please respect copyright.PENANABQJ6La9Cbm
“Umurmu cuma lima tahun lebih muda dariku. Panggil mbak aja deh sama aku. Gak usah bu-buan.”
10083Please respect copyright.PENANAlJpr8mxxja
10083Please respect copyright.PENANAGkOxw03NKJ
“Iya Bu…eh…Mbak…”
10083Please respect copyright.PENANAOavgeEHgH5
10083Please respect copyright.PENANAs2ik0zVDLM
“Waktu pacaran kamu ngapain aja sama pacarmu?”
10083Please respect copyright.PENANAv2HQNe8xE8
10083Please respect copyright.PENANAE8TYUeIXLG
“Cuma ngobrol doang Mbak.”
10083Please respect copyright.PENANAFukrnb0moz
10083Please respect copyright.PENANAJZGz1Te15w
“Ah…masa? Ciuman juga gak pernah?”
10083Please respect copyright.PENANAIiTcohNJWR
10083Please respect copyright.PENANAXh7QbgDzdE
“Sering sih. Tapi ya sebatas mmm…pokoknya dari dada ke atas. Hehehee…”
10083Please respect copyright.PENANARTOKEO72KM
10083Please respect copyright.PENANAqDhWk5GdbK
“Dari perut ke bawah gak?”
10083Please respect copyright.PENANAlZZR68YCyD
10083Please respect copyright.PENANAmsr6YcKfHp
“Gak berani Mbak. Baru mau megang perut juga dia marah.”
10083Please respect copyright.PENANAaRkrtGx2L0
10083Please respect copyright.PENANAjzRvJxazhz
“Aku minta jawaban yang sejujur-jujurnya ya. Kamu pernah berhubungan seks dengan wanita?” tanyaku sambil menatapnya dengan penuh selidik.
10083Please respect copyright.PENANAHTgDsJA0h4
10083Please respect copyright.PENANAGgn6XbCSt5
“Pernah, tapi bukan dengan pacar.”
10083Please respect copyright.PENANA02yff8Lbsx
10083Please respect copyright.PENANAiid1PweQnp
“Bukan dengan pacar ?! Lantas sama siapa?”
10083Please respect copyright.PENANAQcocbAmuTg
10083Please respect copyright.PENANAd9qNFs60Ns
“Sama dosen Mbak…hehehe….”
10083Please respect copyright.PENANAh3YtUDeKJb
10083Please respect copyright.PENANAlFdNJ5jQKx
“Ohya?! Dosenmu pasti lebih tua darimu kan?”
10083Please respect copyright.PENANA7S3Ptmqclg
10083Please respect copyright.PENANAhVlEblh5Si
“Iya Mbak. Soalnya saya…saya suka sama wanita yang lebih tua.”
10083Please respect copyright.PENANA9K6Vg4Udtu
10083Please respect copyright.PENANAaXJY1PfEPe
“Jadi, sama aku juga suka kan?” tanyaku sambil memegang tangannya. Dan meremasnya dengan lembut.
10083Please respect copyright.PENANA3YBb7R4vYj
10083Please respect copyright.PENANArh3G6ScUCI
“Sama Mbak? Wah…saya gak berani…Mbak kan boss saya.”
10083Please respect copyright.PENANAncEeBkgajF
10083Please respect copyright.PENANABatJHxQsOd
“Santai aja Bil…kamu kan tau, suamiku jarang pulang. Mmm…aku ini sebenarnya istri yang kesepian Bil,” kataku sambil menarik tangan Billy ke balik kimono bagian dadaku.
10083Please respect copyright.PENANAQLf5SmoMX3
10083Please respect copyright.PENANAJkLdmhGqtS
Billy tampak kaget, mungkin karena ia langsung menyentuh payudaraku yang no bra ini.
10083Please respect copyright.PENANAexDBprJkFQ
10083Please respect copyright.PENANAFBc9OP8wk5
Terdengar lagu Kiss Me berkumandang perlahan. Membuat perasaanku jadi semakin romantis.
10083Please respect copyright.PENANApFuhkhKI3G
10083Please respect copyright.PENANAXgxgPlQaEl
“Remas deh…tapi jangan terlalu keras ya,” kataku setengah berbisik.
10083Please respect copyright.PENANACssYrZay4c
10083Please respect copyright.PENANAm5gOLyOjKz
“I…iya Mbak…” Billy mulai melakukan apa yang kuminta. Tangan kanannya meremas payudaraku dengan lembut.
10083Please respect copyright.PENANABruSezIJJA
10083Please respect copyright.PENANAuZCma6ZhxY
Remasan Billy membuatku horny. Maka tanpa ragu-ragu lagi kulingkarkan lenganku di lehernya, lalu kuciumi bibirnya, sehingga ia terasa gelagapan pada mulanya, tapi lama kelamaan ia mulai membalas lumatanku, sementara belahan kimonoku semakin terbuka lebar, sehingga sepasang payudaraku pun tersembul sepenuhnya.
10083Please respect copyright.PENANAmH5m2bxJQR
10083Please respect copyright.PENANA1EF8WOlDMl
Tanpa buang-buang waktu lagi, kulepaskan kimonoku sekalian. Sehingga aku tinggal mengenakan celana dalam saja.
10083Please respect copyright.PENANANSreoIq35b
10083Please respect copyright.PENANAw8onWBta15
Billy semakin gelagapan kelihatannya. Tapi kutarik lagi tangan kanannya, dan menempelkan telapak tangan itu di payudaraku. Sementara tangan kirinya kutarik, lalu diselinapkan ke balik lingkaran karet celana dalamku, kumasukkan terus tangan itu sampai menyentuh kemaluanku.
10083Please respect copyright.PENANAlP4YEYpJ32
10083Please respect copyright.PENANAWPT0FDR0H4
“Ooo…ooo…oooh…Mbak….” cetus Billy tersendat-sendat, mungkin karena sudah bergelut dengan nafsunya.
10083Please respect copyright.PENANASCKccKmTZr
10083Please respect copyright.PENANAm2xkqUvTM2
“Mainkanlah…aku seneng kok….”
10083Please respect copyright.PENANAjuosGHGy2V
10083Please respect copyright.PENANA92pPe10vpN
“Bo…boleh celana dalamnya dilepaskan Mbak? Takut robek…”
10083Please respect copyright.PENANAsLWSMCr2dh
10083Please respect copyright.PENANAACgUiU1188
“Iya lepaskanlah,” sahutku sambil menelentang di atas sofa.
10083Please respect copyright.PENANA9IHl2w3RUy
10083Please respect copyright.PENANAWfYiSxTyuU
Dengan hati-hati Billy menurunkan celana dalamku sampai terlepas di kakiku.
10083Please respect copyright.PENANAqubJD3DL0d
10083Please respect copyright.PENANAO1ZQqsfXV6
Tangannya tampak gemetaran waktu mau menyentuh kemaluanku yang tak tertutup apa-apa lagi ini. Kucairkan keraguannya itu dengan menarik tangannya sampai menyentuh kemaluanku. “Jangan takut-takut…sentuhlah semaumu…jilatin juga boleh…”
10083Please respect copyright.PENANAaMHZR5GYE5
10083Please respect copyright.PENANAQAVqdQpes1
“Iya…iya…” Billy mengangguk-angguk dengan sorot bersemangat. Tentu saja. Masa sih dia gak tergiur oleh kemulusan tubuhku dan kemolekan kemaluanku yang selalu kurawat dan kusterilkan dari hal-hal yang kurang aman dan nyaman?
10083Please respect copyright.PENANAP7U80LYPU2
10083Please respect copyright.PENANAMjucBpiutz
“Tapi nanti dulu…jangan curang dong, kamu juga harus telanjang” kataku sambil bangkit dan menarik celana training sekaligus celana dalam Billy sampai terlepas dari kakinya. Dan wow…kupegang batang kemaluan Billy yang ternyata sudah tegang sekali, sampai mengacung ke atas. Lumayan gede, meski tidak segede penis suamiku, tapi panjang sekali. Kalau dibandingkan dengan penis suamiku, pasti penis Billy ini lebih panjang…!
10083Please respect copyright.PENANArr1NWYKvtO
10083Please respect copyright.PENANA8FpLN6VjTD
Hasrat birahi semakin menguasai diriku. Tapi setelah melepaskan kaus oblong Billy, aku menelentang kembali, sambil merenggangkan kedua belah kakiku.
10083Please respect copyright.PENANAZTGyEUEPRj
10083Please respect copyright.PENANATpAxhyX4br
Sofa yang sandarannya bisa direbahkan sehingga berbentuk bed yang cukup lebar, membuatku leluasa untuk melakukan apa pun bersama Billy.
10083Please respect copyright.PENANAuNDPntqwaq
10083Please respect copyright.PENANAweifhF1l4Y
Sebenarnya nafsuku sudah memuncak dan membuatku sulit mengendalikan diri. Tapi kubiarkan dulu Billy menciumi kemaluanku dengan lahapnya. Lalu lidahnya pun mulai terjulur dan jilatan-jilatan liarnya mulai kurasakan….jilatan yang membuatku terpejam-pejam dalam arus nikmat yang makin lama makin menjadi-jadi.
10083Please respect copyright.PENANAlCW4V7FzSw
10083Please respect copyright.PENANAQB0bjawR6o
Dan di balik rasa nikmat ini terselip rasa sayang padanya. Karena ia sedang membuang rasa jijiknya dengan menjilati bagian yang terpeka di tubuhku ini. Maka ketika aku semakin merasa syur, kubelai rambut Billy dengan lembut, sebagai rasa sayang dan tanda terima kasih yang tak terucapkan
10083Please respect copyright.PENANAVPRpaDoB7e
10083Please respect copyright.PENANARLTG8EP7No
Tapi di dalam kemaluanku ini sudah ada kedutan-kedutan…pertanda hasratku sudah tak terbendung lagi. Dan memang terasa liang kemaluanku sudah basah. Maka kutarik kepala Billy agar merayap ke atas tubuhku sambil berkata. “Udah Bil…masukin aja punyamu….”
10083Please respect copyright.PENANAMPMLnZRHGa
10083Please respect copyright.PENANAi2njivsgWk
“I…iya Mbak.”
10083Please respect copyright.PENANASKEgbqufDn
10083Please respect copyright.PENANApnxbWnCPJT
Lalu Billy meletakkan batang kemaluannya pada posisi yang tepat, disusul dengan tekanannya yang agak kuat, sehingga batang kemaluan Billy mulai melesak masuk ke dalam liang kewanitaanku,.
10083Please respect copyright.PENANAyBiXrhMBpc
10083Please respect copyright.PENANAWNltwtzwmo
Duuuuh…pas aku sedang menginginkannya, kini aku mendapatkannya….bukan main nikmatnya. Baru dimasuki penis Billy aja sudah terasa srrrrrrr….nikmat sekali. Apalagi setelah ia menggerak-gerakkannya, maju mundur di dalam liang senggamaku, o my God….enak banget !
10083Please respect copyright.PENANAdkQJEcd2g7
10083Please respect copyright.PENANAFhMvcYxR7L
Maka tanpa sungkan-sungkan lagi kupeluk leher Billy dan kuciumi bibirnya sambil mulai menggoyang-goyangkan pinggulku dengan ayunan yang sudah terlatih, sehingga Billy mengentotku dengan mata terpejam-pejam, pasti karena saking enaknya goyangan pinggulku ini.
10083Please respect copyright.PENANAB1PWBkpReE
10083Please respect copyright.PENANAAsFIDVbfSX
“Duuuh Billy…ini enak banget, sayang….” cetusku seolah terlontar begitu saja. Ini pertama kalinya aku memanggil sayang kepadanya.
10083Please respect copyright.PENANAiJtmtDRxgJ
10083Please respect copyright.PENANAm1VNG9ONpt
“Punya Mbak juga ee…enak sekali, Mbaaak…” sahut Billy tanpa menghentikan entotannya.
10083Please respect copyright.PENANAsnu0tjWL5y
10083Please respect copyright.PENANAlIGrkhkTZC
Makin lama entotan Billy terasa makin nikmat …makin nikmat dan makin nikmat saja rasanya. Sehingga aku seolah baru sekali ini merasakan nikmatnya disetubuhi pria. Maklum, sudah cukup lama aku tidak digauli oleh pria.
10083Please respect copyright.PENANABvO8XsNwIK
10083Please respect copyright.PENANAKN4gSxMNCn
Billy pun melengkapi kenikmatanku dengan ciuman-ciuman hangatnya di bibirku, di leherku yang mulai keringatan dan di pentil payudaraku. Sedangkan penisnya yang begitu panjang, mampu “menggedor-gedor” dasar liang senggamaku. Justru inilah yang membuatku nikmat sekali.
10083Please respect copyright.PENANAtehhB6mr6d
10083Please respect copyright.PENANAdi7hSTgNyB
Tapi saking lamanya aku tidak merasakan nikmatnya bersetubuh, maka belasan menit kemudian aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku (orgasme). Maka dengan sangat binal kuayun pinggulku, dengan maksud agar kelentitku sering bergesekan dengan penis Billy. “Billy…aku…aku mau lepas Bil…..iya…iyaaa….percepat entotannya sayang…iya…iyaaaa…….ooooooh….” cetusku berlontaran begitu saja dari mulutku.
10083Please respect copyright.PENANAMoBJJG4P59
10083Please respect copyright.PENANAEj8pmqGReg
Billy pun memenuhi keinginanku. Ia mempercepat entotannya…batang kemaluannya maju-mundur-maju-mundur-maju-mundur……sementara goyangan pinggulku yang menghentak-hentak berhasil membuat gesekan kelentitku dengan penis Billy…sehingga akhirnya tubuhku menggeliat…lalu mengejang….berkelojot dan terkulai dalam kepuasan. Terasa liang senggamaku mengejut-ngejut sendiri, sementara Billy tetap ganas mengentotku.
10083Please respect copyright.PENANALhFjEhmbGT
10083Please respect copyright.PENANAWM2bQTsqzy
Ooooh…luar biasa nikmatnya.
10083Please respect copyright.PENANAjvPzKJMi24
10083Please respect copyright.PENANAyBufrnv4rc
Kutahan pantat Billy sambil berkata, “Stop dulu….duuuh…ini enak sekali, Bil…”
10083Please respect copyright.PENANAPHBE8oYk4d
10083Please respect copyright.PENANAPSkn87nx4e
Billy pun menghentikan dulu entotannya. Membiarkan batang kemaluannya tertanam di dalam liang senggamaku.
10083Please respect copyright.PENANA5vEhyBkDii
10083Please respect copyright.PENANACEP26Uc6nH
“Mbak…bagaimana kalau nanti saya ketagihan? Soalnya ini enak sekali Mbak…” ucap Billy setgengah berbisik.
10083Please respect copyright.PENANAB4qWysUpvd
10083Please respect copyright.PENANAapETfrU9QH
“Santai aja Bil…kapan pun kamu mau, tinggal ngomong aja…mau sepuluh kali dalam semalam juga aku kasih….yang penting kamu kerasan tinggal di sini dan bekerja sebaik mungkin ya.”
10083Please respect copyright.PENANAIIfm5PdzqS
10083Please respect copyright.PENANAOZhAeh2mLL
“Iya Mbak…saya janji soal itu sih…”
10083Please respect copyright.PENANAQagtW4PQ7r
10083Please respect copyright.PENANArip84UdEsL
“Tapi ingat Bil…semua ini rahasia kita berdua saja. Jangan sampai ada yang tau…”
10083Please respect copyright.PENANAXmsxqa1aEA
10083Please respect copyright.PENANA8DoP9afVkA
“Iya Mbak, saya janji juga soal itu…saya akan merahasiakannya.”
10083Please respect copyright.PENANARp0ZocFd2F
10083Please respect copyright.PENANAZC5Rim33Fe
“Jadi di depan orang lain, sikap kita harus biasa-biasa saja, seperti kemaren-kemaren. Jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan.”
10083Please respect copyright.PENANACEpMPQaujg
10083Please respect copyright.PENANAhopkrUvQNy
“I…iya Mbak….”
10083Please respect copyright.PENANAuaH0KwwFwL
10083Please respect copyright.PENANAIe61IlaafS
“Ayo…sekarang entot lagi seperti tadi, Bil…”
10083Please respect copyright.PENANABmcJPswYjh
10083Please respect copyright.PENANAJJBDjyqAXB
Billy mengangguk perlahan. Lalu mulai menggerakkan batang kemaluannya kembali, bermaju-mundur dalam liang senggamaku yang sudah basah ini.
10083Please respect copyright.PENANA7yCOricKKn
10083Please respect copyright.PENANA9AO9HEu45m
Aku mulai dimanjakan oleh keindahan dan kenikmatan birahi lagi. Kenikmatan yang membuatku menggeliat, merintih dan mendesah.
10083Please respect copyright.PENANAkBFWyJTvJv
10083Please respect copyright.PENANA6SFGujTvgm
Dak-duk-dak-duk….puncak penis Billy kembali menonjok-nonjok dasar liang senggamaku lagi. Inilah keistimewaan penis panjang, yang mampu terus-terusan menyundul dasar liang senggamaku. Hal seperti ini tak mungkin kurasakan kalau dientot oleh penis yang panjangnya biasa-biasa saja.
10083Please respect copyright.PENANAAm06s6ZO4g
10083Please respect copyright.PENANAUk5oa4skOr
“Bil…nanti kita barengin ya…biar nikmaaat….” bisikku pada suatu saat.
10083Please respect copyright.PENANAIcGedByGM9
10083Please respect copyright.PENANA39XdopUjgm
“I…iyaaa..aa..Mbak….” sahut Billy terengah-engah
10083Please respect copyright.PENANAjIjzZcMMLv
10083Please respect copyright.PENANASV8sL3hivn
“Mau ganti posisi?” tanyaku sambil menciumi pipi Billy yang sudah berkeringat.
10083Please respect copyright.PENANACOlVpHImJu
10083Please respect copyright.PENANAL4SVT48hUP
“Nggak usah Mbak….ini lagi enak-enaknya…” sahut Billy disusul dengan pagutan mesranya, yang lalu berubah menjadi lumatan, yang kubalas dengan lumatan pula. Sementara salah satu tangannya asyik meremas-remas payudaraku.
10083Please respect copyright.PENANAjcOj0XtkhJ
10083Please respect copyright.PENANACmskM5JmDw
Oh, ini indah sekali. Bersetubuh sambil berciuman demikian lamanya, membuat desir-desir birahiku seolah arus yang menjalar ke mana-mana.
10083Please respect copyright.PENANADJwWX5CRyR
10083Please respect copyright.PENANAp37PyC1dxn
Setelah cukup lama merasakan nikmatnya disetubuhi oleh Billy, akhirnya aku merasa akan mencapai orgasme yang kedua. Maka sambil meremas-remas rambut Billy, aku berkata setengah berbisik, “Bil…aku mau lepas lagi…ayo barengin Bil…”
10083Please respect copyright.PENANAI26AS8gyLL
10083Please respect copyright.PENANAc1iem0lgyu
“Boleh lepasin…di… di dalam Mbak?” cetusnya tersengal.
10083Please respect copyright.PENANAHHBlkWF7xk
10083Please respect copyright.PENANASCn376SZou
“Iya…di dalam aja…..oooh…Billy…aku sayang kamu…Billy…aku sayang kamu, Billy….sayaaaang…” celotehku berlontaran begitu saja ketika puncak kenikmatanku makin dekat…makin dekat dan makin dekat…!
10083Please respect copyright.PENANAGt2lBfC9OA
10083Please respect copyright.PENANAmktnctHEOY
Untunglah Billy langsung mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku berkelojotan di puncak kenikmatanku, lalu mengejang tegang…Billy pun sudah tiba di puncak kenikmatannya. Billy mendorong batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sampai terasa mendesak dasar liang kemaluanku…oooh…ini indah sekali…bahwa ketika liang senggamaku berkedut-kedut nikmat, moncong penis Billy pun menembak-nembakkan cairan kental hangatnya….betapa indahnya semua ini…!
10083Please respect copyright.PENANA2yoxRTVpLt
10083Please respect copyright.PENANAFC6d9RiwJI
Emwuaaaah…emwuaaah…emwuaaah…kuciumi bibir Billy sebagai tanda terima kasihku. Karena sekian lamanya aku mendambakan gumulan dan entotan lelaki, kini tercapai sudah. Bahkan Billy akan kuanggap sebagai “tabunganku”. Tabungan yang sewaktu-waktu boleh kuminta dan kupakai.
10083Please respect copyright.PENANArPmq9jANQG
10083Please respect copyright.PENANANeyQrL4OOZ
“Mbak…luar biasa sekali rasanya….terimakasih Mbak….saya puas sekali,” kata Billy setelah duduk di sampingku, dalam keadaan masih sama-sama telanjang bulat.
10083Please respect copyright.PENANA5CF0QtbkZc
10083Please respect copyright.PENANAOT7PXdxc89
Dengan lembut kubelai rambut anak muda itu sambil berkata, “Aku tak mau jadi orang munafik. Kita saling membutuhkan, Bil…”
10083Please respect copyright.PENANAxsANz6NHzf
10083Please respect copyright.PENANASCkPj48anU
“Kalau saya kepengen…Mbak akan tetap ngasih?” tanya Billy sambil mencioumi puting payudaraku.
10083Please respect copyright.PENANAhLMKTXO0BV
10083Please respect copyright.PENANAVh6kMDCsN1
“Iya,” aku mengangguk, “Sebaliknya, kalau aku lagi kepengen, kamu harus siap ya.”
10083Please respect copyright.PENANAgy2fBP4G2b
10083Please respect copyright.PENANAj7iHGvyS2F
“Siap Mbak. Saya akan selalu siap.”
10083Please respect copyright.PENANAugCT8cOTvC
10083Please respect copyright.PENANAIbdIv3UQux
Aku bangkit sambil meraih pergelangan tangan Billy, “Temani aku mandi yok…”
10083Please respect copyright.PENANAozcnSBuo7X
10083Please respect copyright.PENANAHLvXs7kk5n
Billy mengiyakan sambil mengikuti langkahku ke dalam kamarku, lalu bersama-sama masuk ke kamar mandi pribadiku.
10083Please respect copyright.PENANALeXbagRIJq
10083Please respect copyright.PENANA5Py8jMNIBC
Di kamar mandi, kurengkuh leher Billy seraya berkata, “Billy…kita sudah saling memiliki. Apakah kamu merasakan hal itu?”
10083Please respect copyright.PENANAtQV8ivrAjb
10083Please respect copyright.PENANAcqGPqlVdtx
“Iya Mbak,” sahut Billy yang disusul dengan ciuman hangatnya di bibirku. Dan lanjutnya, “Saya gak nyangka akan mendapat kesempatan yang sangat istimewa ini…”
10083Please respect copyright.PENANAtPTHNEsrEt
10083Please respect copyright.PENANA8R4Nf9zwNY
Berpelukan sambil berdiri dalam keadaan sama-sama telanjang begini, membuat sepasang payudaraku bertempelan dengan dada Billy. Dan kemaluan kami pun saling berentuhan.
10083Please respect copyright.PENANA41RPYdlx6t
10083Please respect copyright.PENANAV47NZHkqz1
Dan gilanya, hasrat birahiku jadi bangkit lagi. Tapi aku tahu bahwa penis Billy masih terkulai lemah, karena baru melepaskan spermanya beberapa menit yang lalu.
10083Please respect copyright.PENANAPGqr0WUTNA
10083Please respect copyright.PENANAv9vZUuJE96
“Billy sayang….maukah kamu menyabuni tubuhku dari kaki sampai kepala?” tanyaku sambil melepaskan pelukanku.
10083Please respect copyright.PENANAGkVRPYUdth
10083Please respect copyright.PENANArgF1pL0Dnw
“Mau Mbak…” Billy mengangguk, Jangankan menyabuni…disuruh menjilati Mbak dari kaki sampai kepala juga saya mau…”
10083Please respect copyright.PENANAjrlwySEyjo
10083Please respect copyright.PENANAA0lOdFBjcm
“Hihihi…ntar kalau mandi kucing sih harus di atas tempat tidur,” sahutku sambil mencubit perut Billy, “Sekarang sih sabuni aja dulu dari kaki sampai kepala. Oke?”
10083Please respect copyright.PENANArWX9B2h2uE
10083Please respect copyright.PENANAR5cj74bDSO
Billy mengangguk dan mulai melaksanakan keinginanku.
10083Please respect copyright.PENANAGzygu6DfVk
10083Please respect copyright.PENANALhIkYP3pAZ
Sambil berjongkok Billy mulai menyabuni telapak kakiku, demikian telitinya ia menyabuniku, sampai ke sela-sela jari kakiku pun disabuninya. Lalu merayap ke sepasang betisku, juga disabuninya dengan cermat. Naik lagi ke pahaku, sampai ke pangkalnya disabuni, disusul dengan semburan air hangat dari shower.
10083Please respect copyright.PENANAQqy5RR1iGI
10083Please respect copyright.PENANADwXNfeuHWb
“Memekku juga dong sabuni…sampai ke lubangnya…” kataku sambil menepuk kemaluanku.
10083Please respect copyright.PENANARb039aHzil
10083Please respect copyright.PENANAkEUwolkP4f
Sambil berdiri membungkuk Billy menyabuni kemaluanku, sampai ke lubangnya juga dilumuri sabun cair, lalu disemprot dengan air hangat.
10083Please respect copyright.PENANASEY5knfSdQ
10083Please respect copyright.PENANARwhOaMZMML
Pada saat itulah aku bisa menangkap batang kemaluan Billy. Yang ternyata sudah ngaceng lagi !
10083Please respect copyright.PENANA0QoEiuReu8
10083Please respect copyright.PENANARNcXaJn9pF
“Aku mau nyabuni tititmu aja,” bisikku sambil menuangkan sabun cair ke penis Billy, lalu meremas batang kemaluan yang telah berhasil memuasiku itu.
10083Please respect copyright.PENANAlcx9MX2kGg
10083Please respect copyright.PENANArGzz8bcP3B
Namun genggamanku yang kugerak-gerakkan maju mundur, membuat penis Billy tambah keras.
10083Please respect copyright.PENANA33qNimolQ4
10083Please respect copyright.PENANAetVYLTUiQx
Aku pun cepat membelakangi Billy, jadi membungkuk dengan kepala berada di atas washtafel, sementara kedua tanganku dipakai untuk menahan di bak washtafelku.
10083Please respect copyright.PENANAm9xgG8ycoL
10083Please respect copyright.PENANAEwADweCh5Q
“Kontolmu udah ngaceng lagi tuh,” kataku, “Ayo masukin lagi dari belakang Bil.”
10083Please respect copyright.PENANAGcSiervaVt
10083Please respect copyright.PENANAp2sFE5AYC3
“Iya Mbak,” sahut Billy sambil meraba-raba pantatku, lalu menemukan celah kemaluanku dan terasa didesak oleh moncong penisnya….blesss….mudah saja masuknya karena licinnya air sabun.
10083Please respect copyright.PENANABmPidQHyCL
10083Please respect copyright.PENANA6CzEm7XimU
“Nyabuninya belum selesai…dari perut ke atas kan belum Mbak.”
10083Please respect copyright.PENANA1EvBPxIRsn
10083Please respect copyright.PENANAWHvYCDLiWb
“Biarin…nanti aja setelah kamu ngecrot. Ayo entot lagi…jangan direndem terus…”
10083Please respect copyright.PENANAFWYwAOvoeo
10083Please respect copyright.PENANA6VZjjn40hT
Lalu penis Billy terasa menyodok-nyodok lagi, membuat mekanisme syarafku berdenyut-denyut nikmat…berdesir-desir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. O, tak kusangka Billy pun mampu membuatku begini nikmatnya, sehingga mulutku tak terkendalikan lagi, berceloteh terus secara spontan, “Iya…Billy…iya…entot terus, Sayaaang….jangan berhenti…entot terus…dudududuuuuh…enak banget, Billy…sayangku…ooooh…Billly sayangku….”
10083Please respect copyright.PENANAucHCTTUHfS
10083Please respect copyright.PENANApds354AJZ8
Kedua tangan Billy tak lagi memegang buah pantatku, melainkan merayap ke arah kemaluanku. Lalu seperti mencari-cari….oooh…rupanya ia ingin mengelus-elus kelentitku. Sungguh tak kuduga, Billy demikian pandainya membuatku semakin melejit-lejit dalam nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
10083Please respect copyright.PENANA2ykGgJRSAB
10083Please respect copyright.PENANAW9ub0eKmBm
Belakangan aku tahu bahwa ia sering membaca dan mempelajari buku ilmu seks, lalu mempraktekkannya padaku.
10083Please respect copyright.PENANAt9lCp76brg
10083Please respect copyright.PENANAR4vYe0UBGv
Cukup lama Billy mengentotku dari belakang. Setelah aku dua kali orgasme, barulah ia ngecrot. Air maninya sampai membludak dan meleleh ke pahaku.
10083Please respect copyright.PENANAWYV1SVkgIt
10083Please respect copyright.PENANAxB9eBIgEna
Dan is tetap menunaikan “tugasnya”. Setelah mencabut batang kemaluannya yang sudah terkulai, ia menyabuni sekujur tubuhku, dari kepala sampai kakiku. Lalu dengan telaten ia membilasnya dengan air hangat.
10083Please respect copyright.PENANABLbfkeOIyl
10083Please respect copyright.PENANAzKXTd72uu0
“Saya biasa mandiin adek-adek,” katanya setelah aku mengeringkan tubuhku dengan handuk.
10083Please respect copyright.PENANAIApr3CHETE
10083Please respect copyright.PENANA7O1KlwObd4
Lalu kukenakan kembali kimonoku, tanpa mengenakan celana dalam dan beha di dalamnya. Billy juga mandi, lalu mengenakan kembali celana training dan kaus oblongnya dan mengikuti langkahku keluar dari kamar mandi.
10083Please respect copyright.PENANA3TaFcmBUNo
10083Please respect copyright.PENANAyzFgEGl15W
“Kamu bisa nyetir?” tanyaku setelah bersama-sama duduk di ruang tamu.
10083Please respect copyright.PENANAxnD3q2hfkl
10083Please respect copyright.PENANAvbc4siKedJ
“Bisa Mbak. SIM juga punya. Saya kan pernah jadi sopir cadangan mobil ELF antar kota,” sahutnya.
10083Please respect copyright.PENANAALiP2QOM3v
10083Please respect copyright.PENANAcYcAjWEzAG
“Ohya?! Baguslah. Kalau gitu kita nyari makanan yuk. Kamu yang nyetir,” kataku sambil bangkit dari sofa.
10083Please respect copyright.PENANA8Ko6PSLCHe
10083Please respect copyright.PENANAlef6BFFY7n
“Boleh,” Billy juga bangkit, “Saya mau ganti baju dulu sebentar ya.”
10083Please respect copyright.PENANA2sZHDTSL6A
10083Please respect copyright.PENANAYiHYJx9zxU
“Iya,” aku mengangguk sambil masuk lagi ke dalam kamarku. Kukenakan celana legging biru tua dan baju kaus berwarna biru tua juga, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha. Tapi kukenakan sweater putihku, agar jangan kelihatan nobra.
10083Please respect copyright.PENANA4sl28x2cKM
10083Please respect copyright.PENANAAdUwxB1Ofp
10083Please respect copyright.PENANA6erqNfidKX
Tak lama kemudian, aku sudah duduk di dalam mobilku, di samping Billy yang sudah menghidupkan mesin mobil.
10083Please respect copyright.PENANAhvzsNhSTsC
10083Please respect copyright.PENANAzYaixQu7Av
“Wah, mobil matic gini sih gampang nyetirnya Mbak,” kata Billy sambil memasukkan perseneleng matic ke D. Dan mobilku mulai bergerak menuju pintu gerbang yang selalu dijagai satpam itu.
10083Please respect copyright.PENANAf3HSEhxXCh
10083Please respect copyright.PENANAOGVP2FdTrK
“Enak kan mobil matic?! Tangan kiri dan kaki kiri bisa leluasa bergerak ke mana-mana,” kataku sambil memegang pergelangan tangan kiri Billy lalu menyelinapkan tangannya itu ke lingkaran karet celana leggingku.
10083Please respect copyright.PENANA488qaj0KVb
10083Please respect copyright.PENANA4rPk8i1pdZ
“Duh…Mbak gak pake celana dalem?” Billy seperti kaget karena tangan kirinya bisa langsung menyentuh kemaluanku.
10083Please respect copyright.PENANAkEQuUdNHKi
10083Please respect copyright.PENANApbOzxd6niQ
“Hihihihi…sengaja…biar kamu gampang kalau mau megang…” kataku sambil membiarkan tangan Billy tetap menelungkupi kemaluanku.
10083Please respect copyright.PENANA629qFKu79M
10083Please respect copyright.PENANAEfDlqqJ27h
Meski tangan kanan Billy sedang memegang setir, tangan kirinya terasa mengelus kemaluanku sambil berkata, “Saya gak pernah menduga kalau saya akan mendapat kesempatan yang luar biasa ini Mbak.”
10083Please respect copyright.PENANAWIx7tXLk85
10083Please respect copyright.PENANAcmUvTOTU6n
“Emang seperti apa aku ini bagimu, Bil?”
10083Please respect copyright.PENANAyP8HLOyUmw
10083Please respect copyright.PENANAT8IAtL58rI
“Jujur aja….Mbak adalah wanita yang paling cantik dan paling seksi di mata saya.”
10083Please respect copyright.PENANAX3pkD0J7oJ
10083Please respect copyright.PENANAsyiQUrZeEX
“Kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu dulu gimana?”
10083Please respect copyright.PENANAKbUModsO42
10083Please respect copyright.PENANAo9ss67ZzP7
“Wah…kalau dibandingkan dengan Mbak sih gak ada apa-apanya.”
10083Please respect copyright.PENANA9ace07v1c3
10083Please respect copyright.PENANAIiBrHxLHB0
“Masa sih?” aku tersenyum dan tersanjung.
10083Please respect copyright.PENANA1JbbJmSYd4
10083Please respect copyright.PENANAig7zw90MMz
“Betul Mbak. Saya ngomong sejujur-jujurnya.”
10083Please respect copyright.PENANAOPw9cYM4uD
10083Please respect copyright.PENANAlAfOMNO4Ng
“Emangnya apa saja kelebihanku kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu itu?”
10083Please respect copyright.PENANAQRQ4psHpZ7
10083Please respect copyright.PENANASzSTBfUb5h
“Semuanya…semuanya Mbak lebih unggul. Ya kulitnya, bentuk badannya, wajahnya dan aaah…pokoknya Mbak jauh lebih bagus.”
10083Please respect copyright.PENANAUMmfqzzL6e
10083Please respect copyright.PENANAozO4McaAPe
Diam-diam tanganku sudah membuka ritsleting celana denim Billy dan menyeinap ke balik celana dalamnya…lalu memegang penisnya yang ternyata….sudah ngaceng lagi !
10083Please respect copyright.PENANAETdqBNjUCP
10083Please respect copyright.PENANAEDXx0wbDte
Lalu kudekatkan mulutku ke telinga Billy. Dan bertanya setengah berbisik, “Memekku enak gak?”
10083Please respect copyright.PENANA655Fig8ZZY
10083Please respect copyright.PENANAUJe63Eo73f
“Wuiihh…enak banget Mbak.”
10083Please respect copyright.PENANAf1pQojHVtD
10083Please respect copyright.PENANALshq1nqK8I
“Pantesan punyamu udah ngaceng lagi nih,” kataku sambil meremas-remas penis Billy dengan lembut.
10083Please respect copyright.PENANATKV1Nj3TgY
10083Please respect copyright.PENANAKtx8IlHBcL
“Iya Mbak,” sahut Billy malu-malu, “Barusan megang-megang punya Mbak jadi bangun lagi dedenya.”
10083Please respect copyright.PENANAX83Kt12NON
10083Please respect copyright.PENANAUZWurIgNGW
“Ya udah, ntar kalau sudah makan, kita pulang. Lalu maen lagi. Malam ini tidur di kamarku aja ya.”
10083Please respect copyright.PENANAcXrDsVXz7o
10083Please respect copyright.PENANAwurtCZObgR
“Takut Mbak.”
10083Please respect copyright.PENANAt7I01DnI4I
10083Please respect copyright.PENANA9GlovEUBsz
“Takut apa?”
10083Please respect copyright.PENANA1jd9P5k6hI
10083Please respect copyright.PENANASRWA5lAieh
“Takut Om mendadak pulang. Bisa dibunuh saya nanti.”
10083Please respect copyright.PENANA1kB6CqxNHJ
10083Please respect copyright.PENANAQoDPuScN24
“Gak lah. Dia kan lagi di Surabaya. Paling juga seminggu lagi pulangnya.”
10083Please respect copyright.PENANAMnj2Fx02oe
10083Please respect copyright.PENANAbMVVc796Fh
“Mmmm…Mbak aja yang tidur di kamar saya, gimana?”
10083Please respect copyright.PENANAAapCXJTPpU
10083Please respect copyright.PENANAaNI0RwNE1L
“Ya udah…gampang deh. Nanti kita atur-atur lagi.”
10083Please respect copyright.PENANAdQHrsfOXNZ
10083Please respect copyright.PENANAo93WHlISuM
10083Please respect copyright.PENANAnKwzy3MJVk
Di sebuah restoran yang cukup bergengsi di kotaku, Billy membelokkan mobilku seperti yang kuperintahkan.
10083Please respect copyright.PENANA1g9Cwcdhqt
10083Please respect copyright.PENANAIxBNTfxTZm
“Di sini enak steaknya,” kataku setelah Billy menghentikan mobilku di pelataran parkir.
10083Please respect copyright.PENANALmcGbn5x1F
10083Please respect copyright.PENANALU2sgGx0fo
“Iya,” Billy mengangguk, “Saya pernah satu kali makan di sini, ditraktir teman yang baru mendapat pekerjaan. Berarti sekarang untuk yang kedua kalinya.”
10083Please respect copyright.PENANAEe0PjKwTpZ
10083Please respect copyright.PENANAujHbIGSYh5
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan lugu itu. Namun diam-diam aku memperhatikan Billy, yang sangat menyenangkan bagiku. Bahkan diam-diam aku membandingkan dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku. Mungkin hanya dua orang yang paling menyenangkan hatiku, yakni Joseph dan…Billy ini !
10083Please respect copyright.PENANASUyf8ITuC7
10083Please respect copyright.PENANAzOUvYu7ttD
Tapi sambil menunggu pesananan makanan dihidangkan, aku mencoba mengalihkan pikiranku ke arah bisnis utamaku itu. Mengenai wisma kos itu.
10083Please respect copyright.PENANA8sb3WQJTE3
10083Please respect copyright.PENANAIg4DyAIGkb
Kataku, “Kamu bisa mengelola wisma kos kalau aku sedang ada urusan keluarga di luar kota kan?”
10083Please respect copyright.PENANAXRCA4AKkJh
10083Please respect copyright.PENANAOn3ALVw49B
“Mudah-mudahan bisa,” Billy mengangguk, “Karena kelihatannya pola wisma kos itu simple. Tinggal buka filenya aja. Kan sudah ada system operasinya, Mbak.”
10083Please respect copyright.PENANA0bUQSIvbq9
10083Please respect copyright.PENANAbY6nvREJXA
“Bagus,” kataku sambil tersenyum, “Soalnya besok aku mau ke luar kota. Ya itu tadi, ada urusan keluarga. Hitung-hitung latihan aja dulu ya. Siapa tau kamu cocok untuk kuangkat jadi manager wisma kos nanti.”
10083Please respect copyright.PENANA5ZRktdDWDy
10083Please respect copyright.PENANAObqcb8Lh0w
“Iya Mbak,” Billy mengangguk dengan sorot senang.
10083Please respect copyright.PENANAfKll6rLAv3
10083Please respect copyright.PENANAZAqrk0ezDz
“Sekalian jagain rumah juga ya.”
10083Please respect copyright.PENANADb3EOASa8X
10083Please respect copyright.PENANAYjFt7BIGeh
“Baik Mbak. Mmm…kalau boleh tau, Mbak mau lama di luar kotanya?”
10083Please respect copyright.PENANAaELCfsOq7p
10083Please respect copyright.PENANAc4FMx8GpG6
“Ah paling juga dua malam.”
10083Please respect copyright.PENANA3qWWlL55ic
10083Please respect copyright.PENANAh383TOA9S5
10083Please respect copyright.PENANAnI8jrPUDZV
10083Please respect copyright.PENANAuzNYi3AgXr
Malam belum larut benar ketika kami meninggalkan restoran itu. Dan di sepanjang jalan menuju wisma kosku, tangan kananku terus-terusan mencengkram batang kemaluan Billy. Namun tidak berani berbuat lebih dari itu, karena takut Billy tidak bisa konsentrasi menyetir mobilku.
10083Please respect copyright.PENANAWsVZ4vwETd
10083Please respect copyright.PENANAmeq6MiJ7tH
Billy masih greng sekali. Meski cuma kugenggam, batang kemaluan Billy itu sudah ngaceng berat. Bahkan sampai terasa hangat dan berdenyut-denyut dalam genggamanku.
10083Please respect copyright.PENANAGdVYBv9fUQ
10083Please respect copyright.PENANAF2V4DZ6Dlb
“Malam ini kuat berapa kali lagi?” tanyaku dengan sedikit remasan di penis Billy.
10083Please respect copyright.PENANAYGeikpOtxH
10083Please respect copyright.PENANA8TwK33goNE
“Gak tau Mbak. Yang jelas…sekarang saya sudah pengen naek lagi…heheheee…”
10083Please respect copyright.PENANAUly1nNQ6Em
10083Please respect copyright.PENANAuQ6Fpc5Epj
“Naek ke mana?” tanyaku pura-pura tak mengerti.
10083Please respect copyright.PENANAfJ11682m9a
10083Please respect copyright.PENANAsxi4Zs5gA3
“Ke…ke atas perut Mbak. Hehehe….”
10083Please respect copyright.PENANATPOum9pVil
10083Please respect copyright.PENANAzDifL3Dbbv
“Kamu kok seperti sudah banyak pengalaman. Sudah ngerti Gspot segala. Mantan dosenmu itu yang ngajarin?”
10083Please respect copyright.PENANAPC1eeS73Tj
10083Please respect copyright.PENANAqz67F6xeuZ
“Gak Mbak. Saya hanya seneng baca bukunya aja. Buku ilmu seks, gitu.”
10083Please respect copyright.PENANASvlK0yAtlh
10083Please respect copyright.PENANA2ynonJ8JEv
“Lalu kamu praktekkan sama aku ya?”
10083Please respect copyright.PENANAS0wBdhaWG1
10083Please respect copyright.PENANACxf5vk98Nt
“Hehehee…iya Mbak.”
10083Please respect copyright.PENANAoPb6iwm78U
10083Please respect copyright.PENANAWgUYQ226As
Kalau tidak takut mengganggu konsentrasi Billy yang sedang nyetir, mau saja rasanya kujilati dan kuselomoti batang kemaluan yang sedang kugenggam ini.
10083Please respect copyright.PENANAo3oPTYaUCw
10083Please respect copyright.PENANALQ7oLiRKPy
Tapi setelah berada di dalam kamar Billy yang pintunya sudah dikunci, aku bisa melakukannya. Pada mulanya Billy tampak kaget ketika aku mendorongnya sampai terlentang dan menyembulkan batang kemaluannya yang membuatku horny lagi itu, lalu menjilati, mengulum dan mengisap-isapnya.
10083Please respect copyright.PENANAJVajpemMUP
10083Please respect copyright.PENANAqvojcKBHwr
Dalam tempo sangat singkat, aku berhasil membuat batang kemaluan Billy siap tempur kembali. Aku pun buru-buru melepaskan celana leggingku, lalu “menduduki” batang kemaluan Billy…dan…blesss….penis anak muda itu sudah membenam ke dalam liang senggamaku.
10083Please respect copyright.PENANAdPWmUNhHl4
10083Please respect copyright.PENANAE1Fa8rDbbu
Meski kami tidak telanjang, kami bisa bersetubuh lagi, dengan posisi WOT.
10083Please respect copyright.PENANAfM0hRm4Xhm
10083Please respect copyright.PENANAhBs6faeTmc
Namun sambil mengayun pinggulku naik turun di atas tubuh Billy, masih sempat aku melepaskan sweater dan baju kausku, sehingga aku jadi telanjang total, sementara Billy pun bisa melakukan halo yang sama, sehingga akhirnya kami sama-sama telanjang bulat.
10083Please respect copyright.PENANAy6JpA83Eo6
10083Please respect copyright.PENANAZ1xkwcrG14
Aku tidak mau mengayun pinggulku sambil duduk terus. Karena itu aku menjatuhkan diri memeluk leher Billy dari atas, sementara pantatku bergerak-gerak terus, untuk membesot-besot batang kemaluan anak muda itu.
10083Please respect copyright.PENANAMinTat6Tbd
10083Please respect copyright.PENANA6s0fdHwrs3
Meski posisinya di bawah, Billy tidak tinggal diam. Ia mengimbangi gerakan pantatku dengan sodokan-sodokan penisnya di liang senggamaku yang terasa nikmat sekali.
10083Please respect copyright.PENANACxYTBDZAPe
10083Please respect copyright.PENANAvUpgH46UDB
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas pertahananku cepat jebol. Tapi kali ini aku ingin agar jangan dulu orgasme. Karena itu aku berusaha menggulingkan tubuhku ke samping sambil mendekap pinggang Billy erat-erat dan berusaha agar kontol Billy tidak tercabut dari dalam liang kemaluanku. Akhirnya aku berada di bawah, Billy di atas.
10083Please respect copyright.PENANAN9LwGdOF6O
10083Please respect copyright.PENANAfaPrCQ9JcP
Lalu kubisiki Billy, “Ayo…sekarang entotlah sepuasmu, Billy sayang….”
10083Please respect copyright.PENANAjOEyoSft4o
10083Please respect copyright.PENANALNeLTYuIvY
Billy tersenyum. Lalu kubiarkan ia mulai mengentotku dengan mantapnya. Dan aku meladeni keperkasaan Billy dengan menggoyang pinggulku, dalam gerakan meliuk-liuk dan menghempas-hempas, sambil menciumi bibir Billy sebinal mungkin.
10083Please respect copyright.PENANAyLZGb1Z588
10083Please respect copyright.PENANAXvITJRELUr
Dan aku melayang-layang lagi di langit kenikmatanku, di langit birahi yang indah sekali.
10083Please respect copyright.PENANABAJIT10qBe
10083Please respect copyright.PENANAndTyhcG5P2
10083Please respect copyright.PENANAg59X37vYry
Namun aku seolah perempuan yang kelaparan malam itu. Setelah Billy menumpahkan air maninya di dalam liang senggamaku, kubiarkan ia terkapar di atas perutku. Tapi aku hanya membiarkan ia beristirahat belasan menit saja. Setelah mencuci dan mengeringkan kemaluanku, aku menghampiri Billy yang juga baru mencuci penisnya yang sudah terkulai lemas.
10083Please respect copyright.PENANADM9l21c7Lo
10083Please respect copyright.PENANA3LlgXbpfLL
“Masih kuat main lagi?” tanyaku sambil memegang batang kemaluannya yang sudah lemas itu.
10083Please respect copyright.PENANAq7xfoG40cc
10083Please respect copyright.PENANAR3EOSpR6Xj
“Emangnya Mbak masih mau?” Billy balik bertanya.
10083Please respect copyright.PENANA7CWaU5dRYi
10083Please respect copyright.PENANAg6UFPyr7aJ
Aku mengangguk sambil meremas-remas batang kemaluan Billy. Kemudian kusuruh ia menelentang. Dan kuambil posisi sungsang di atas tubuhnya.
10083Please respect copyright.PENANA2CVxXQ8fgK
10083Please respect copyright.PENANAG7DCdPCxkD
Billy mengerti apa tujuanku saat itu. Bahwa aku ingin melakukan pemanasan lagi dalam posisi 69.
10083Please respect copyright.PENANA5oB77RVRLP
10083Please respect copyright.PENANAtcTqaxArej
Billy mulai menjilati kemaluanku yang berada di atas mulutnya, sementara aku pun mulai menyelomoti penisnya yang berada di bawah mulutku.
10083Please respect copyright.PENANAaDVOjX0XlF
10083Please respect copyright.PENANADFHkx59mQ3
Cukup lama kami melakukan posisi ini. Karena aku ingin agar penis Billy tegak sempurna lagi. Dan perlahan-lahan penis Billy mulai membesar…mulai menegang dan menegang terus. Sementara jilatan Billy pun memnbuat nafsuku berkobar lagi dengan hebatnya.
10083Please respect copyright.PENANAllDGhOgFlY
10083Please respect copyright.PENANApkFzi6dXlm
Akhirnya aku berhasil membuat penis Billy siap tempur lagi. Maka dengan sepenuh hasrat, aku menelentang lagi sambil merentangkan sepasang pahaku lebar-lebar.
10083Please respect copyright.PENANAL8czxKklHW
10083Please respect copyright.PENANAo73hV4CHmx
Tanpa diminta lagi, Billy membenamkan batang kemaluannya ke liang vaginaku…blesssss….melesak masuk lagi dengan mantapnya di liang kemaluanku yang sudah basah ini.
10083Please respect copyright.PENANAPhEo0B5BGo
10083Please respect copyright.PENANAw9lo6dOL62
Untuk kesekian kalinya Billy menyetubuhiku lagi. Dan aku menikmati kejantanannya dengan sepenuh hasrat birahi yang terasa begini binalnya.
10083Please respect copyright.PENANAdOTrqOxDcK
10083Please respect copyright.PENANACxk11WbzyZ
Padahal tadi…di kamar mandi, pada waktu aku mau pergi ke resto itu, aku menerima phone call dan sudah janjian dengan seseorang untuk ketemuan besok di sebuah hotel……..!
10083Please respect copyright.PENANA7Lcc0auJvu
10083Please respect copyright.PENANAxLPUcgZ3n3
Billy tidak tahu itu. Dan tidak usah tahu.
10083Please respect copyright.PENANAvQdfiSO2GJ
10083Please respect copyright.PENANAVe2s7Dp3Dy
Billy hanya tahu bahwa besok aku akan ke luar kota untuk urusan keluarga.
10083Please respect copyright.PENANAFy1SGuUxWh
Sebelum aku berangkat untuk makan malam di resto tadi, aku bersih-bersih dulu di kamar mandi. Pada saat itulah aku menerima phonecall dari…Herman ! Ya dari mantan sopirku yang sekarang sudah punya kedudukan baik, sebagai kepala bagian logistik di pertambangan suamiku di Kalsel !
10083Please respect copyright.PENANAGYtWVCbrIw
10083Please respect copyright.PENANAytFS5LTDxb
“Apa kabar Bu?”
10083Please respect copyright.PENANAox8zsc2QGh
10083Please respect copyright.PENANAh8eaG1AhW4
“Baik-baik aja. Kamu sendiri gimana Man?”
10083Please respect copyright.PENANA5OuRxpZyLQ
10083Please respect copyright.PENANAMYRvm3HXJx
“Saya lagi pulang kampung nih Bu. Lagi di rumah ortu.”
10083Please respect copyright.PENANA8pG4JRzwAp
10083Please respect copyright.PENANAAHJ9As7P4j
“Hah?! Kok gak ke sini?”
10083Please respect copyright.PENANAKpnOLSwHGB
10083Please respect copyright.PENANAygetaKAE12
“Sekarang masih kecapean Bu. Kan dari tambang menuju Banjarmasin aja harus naik mobil delapan jam. Penerbangan dari Banjarmasin ke Jakarta sih gak sampai dua jam. Tapi dari Jakarta ke rumah ortu makan waktu juga. Besok aja saya ke situ ya….”
10083Please respect copyright.PENANAEJH6xfnfF2
10083Please respect copyright.PENANAm7W3ivWCAl
Aku memaklumi hal itu. Soalnya pada masa itu belum ada penerbangan langsung dari Banjarmasin ke kotaku. Sekarang saja cuma ada satu kali penerbangan, pagi-pagi dari Banjarmasin ke kotaku dan sore dari kotaku ke Banjarmasin.
10083Please respect copyright.PENANAPgVw6AfEuZ
10083Please respect copyright.PENANABiIM8oHhrm
“Emang kamu gak kangen sama aku, Man?” tanyaku.
10083Please respect copyright.PENANAyGtrvIGqr0
10083Please respect copyright.PENANA1KfwdDHGBa
“Kangen banget sih. Tapi saya harus istirahat dulu Bu. Badan saya rasanya pegel-pegel gini. Boss lagi di Surabaya ya?”
10083Please respect copyright.PENANAQk4MKVhy6c
10083Please respect copyright.PENANA6MNf4kS1Gm
“Iya, udah lebih sebulan gak pulang-pulang. Mmm…mendingan besok malam kita ketemuan di hotel aja Man.”
10083Please respect copyright.PENANAAOapjHKHUk
10083Please respect copyright.PENANA0KIzhZbIRv
“Siap Bu. Di hotel mana?”
10083Please respect copyright.PENANAgss0VyHHmi
10083Please respect copyright.PENANAm5CgmXjK5J
Lalu kusebutkan nama hotel yang letaknya di luar kota itu.
10083Please respect copyright.PENANAwbxfvgibn8
10083Please respect copyright.PENANA4Ftz9oONOt
Setelah hubungan telepon ditutup, aku tersenyum sendiri. Aku memang merindukan Herman. Tapi aku tak mau hubunganku dengan Billy terganggu dengan kehadiran Herman. Aku ingin agar diriku kelihatan sebagai wanita baik-baik di mata Billy. Karena Itu kuajak Herman ketemuan di hotel saja.
10083Please respect copyright.PENANAJNRFpvaonf
10083Please respect copyright.PENANAoeEWYWS3JH
10083Please respect copyright.PENANAgeL8XmY5oT
Setibanya di hotel yang sudah dijanjikan itu, kuhubungi Herman lewat hapeku. Ternyata ia sudah berada di hotel itu. Tentu ia sudah mampu bayar sendiri kamar hotel itu, karena ia sudah banyak duit sekarang.
10083Please respect copyright.PENANAkSTFFyNuVp
10083Please respect copyright.PENANAes8jUJbEgN
“Saya sudah di kamar dua kosong dua, di lantai dua, Bu.”
10083Please respect copyright.PENANA1prmYmxLvW
10083Please respect copyright.PENANAQgqooaDXvu
“Iya. Ini lagi parkir mobil dulu, Man.”
10083Please respect copyright.PENANAh5jYv7OxYu
10083Please respect copyright.PENANAjU0mZytnEN
Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan pintu bernomor 202. Kuketuk tiga kali saja pintu itu, hanya beberapa detik kemudian pintu itu dibuka dari dalam. Seorang lelaki muda berdiri di ambang pintu. Wow….Herman makin ganteng saja di mataku. Jauh berbeda dengan waktu masih menjadi sopirku dahulu.
10083Please respect copyright.PENANAUouEpKrN7i
10083Please respect copyright.PENANADEFvCft05S
Maka begitu aku sudah berada di dalam kamar itu, dengan pintu yang sudah ditutup dan dikunci kembali, tanpa ragu-ragu lagi kupeluk pinggang Herman sambil berkata, “Kamu kok makin ganteng aja Man?”
10083Please respect copyright.PENANALaDLp04nFN
10083Please respect copyright.PENANAfMkY3p44RX
“Mmm…justru Ibu yang makin cantik aja,” sahut Herman sambil balas memeluk pinggangku.
10083Please respect copyright.PENANA0wsm1fKLvA
10083Please respect copyright.PENANAe7CjrkXAO5
Kuciumi bibir Herman dengan penuh hasrat. Lalu kataku, “Aku kangen banget sama kamu Man.”
10083Please respect copyright.PENANAAbobkMU1pE
10083Please respect copyright.PENANAgtmZXj0h6w
“Apalagi saya…kadang-kadang sering ingin terbang ke sini, hanya ingin bertemu dengan Ibu,” kata Herman sambil mempererat dekapannya, “Saya malah pernah mengajukan permohonan pindah ke kota ini, tapi Boss gak ngijinin. Soalnya di Kalimantan yang dipercayai oleh Boss cuma Pak Edo, saya dan Leo. Kalau salah satu pindah, pasti ada kesulitan di sana. Kan Boss sendiri jarang ke Kalimantan Bu. Makanya kami bertiga lah kepercayaannya di sana.”
10083Please respect copyright.PENANAVHu4QuWU3B
10083Please respect copyright.PENANA2scPFJ52it
“Gak perlu minta pindah ke sini, yang penting kamu harus sering pulang. Bilang aja mau nengok orang tua gitu. Tiket pesawat kan dibayar oleh perusahaan.”
10083Please respect copyright.PENANAbM3FFZ6TdF
10083Please respect copyright.PENANA1dS9YxviCr
“Iya Bu…nanti saya usahakan sebulan sekali pulang. Mudah-mudahan aja Boss ngasih ijin. Mmm…gaunnya mau dilepasin?”
10083Please respect copyright.PENANAGnkvsAUoJt
10083Please respect copyright.PENANADpbhXGkNNM
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum, “bukain dong sama kamu….kancingnya kan di punggung, susah bukanya kalau gak dibantu.”
10083Please respect copyright.PENANAKEKpC5VvK9
10083Please respect copyright.PENANAekJ9HsqFzg
Herman membuka kancing gaunku di bagian punggung, lalu menurunkan gaun itu dengan hati-hati, sampai terlepas di kakiku.
10083Please respect copyright.PENANALva56wS4eZ
10083Please respect copyright.PENANAv0jLjQEpqt
“Badan Ibu ini luar biasa mulusnya,” kata Herman sambil mengelus betisku dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya melemparkan gaunku ke atas tempat tidur. Lalu ia menciumi betis dan pahaku, sementara aku sudah terduduk di pinggiran tempat tidur, sambil menanggalkan behaku.
10083Please respect copyright.PENANAEjcPtDnQN7
10083Please respect copyright.PENANAIio9nuIGss
Lalu aku bergerak. Menarik ritsleting celana jeans Herman. Sudah tak sabar, ingin cepat menyentuh penis Herman yang lebih “tinggi tegap” daripada penis suamiku itu.
10083Please respect copyright.PENANAQhTU8uQs3W
10083Please respect copyright.PENANAvHtU5ri1pf
Ketika aku berhasil menyentuh penis lelaki muda itu, ternyata sudah ngaceng berat. Jelas hal itu membuatku makin horny.
10083Please respect copyright.PENANAiyC6BHAdtq
10083Please respect copyright.PENANAXziLK4CgCG
“Aku udah kangen sama ini nih…” kataku sambil menyembulkan batang kemaluan Herman, lalu menciuminya dengan penuh hasrat.
10083Please respect copyright.PENANAMsdaiT2B51
10083Please respect copyright.PENANAWFG68Sjqj9
Herman menjawab sambil menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku dan menyentuh kemaluanku, “Saya juga udah kangen sama ini…luar biasa enaknya Bu…”
10083Please respect copyright.PENANAHm9Flf9noN
10083Please respect copyright.PENANAI6DdXLPSv5
Sentuhan jemari Herman di kemaluanku, langsung membuatku horny berat. Karena itu kutanggalkan celana dalamku, lalu menelentang di atas bed.
10083Please respect copyright.PENANAHCjVBclcDQ
10083Please respect copyright.PENANAKZY7L5eDZl
Herman pun menanggalkan seluruh pakaiannya, sampai telanjang bulat. Lalu melompat ke atas bed dan mulai menciumi pahaku, membuatku merinding-rinding dalam desir birahi.
10083Please respect copyright.PENANAe3Q6Od5gij
10083Please respect copyright.PENANANCwfhGsuTB
Tapi ketika Herman mau menjilati kemaluanku, cepat kuraih kepalanya ke atas sambil berkata, “Gak usah dijilatin Man. Langsung masukin aja, biar terasa gedenya kontolmu itu…”
10083Please respect copyright.PENANAs9vsyRWnrd
10083Please respect copyright.PENANAa0KFVEfMdQ
“Punya Ibu sekarang jadi ada jembutnya. Biasanya kan dicukur terus,” kata Herman sambil meletakkan moncong penisnya di mulut memekku.
10083Please respect copyright.PENANAcv3eVDbX9B
10083Please respect copyright.PENANAnMRujt7s45
“Iya, Bang Yadi yang melarang dicukur mulu. Dia bilang, kalau terlalu gundul kesannya gersang,” sahutku sambil merenggangkan pahaku selebar mungkin, “Kamu suka yang plontos apa yang gondrong?”
10083Please respect copyright.PENANA4QY4kYRjxV
10083Please respect copyright.PENANAhSCgKJ1bqr
“Hehehe…saya suka yang seperti punya Ibu ini. Ada rambutnya tapi gak sampai menutupi mulutnya. Saya lebih suka seperti ini Bu,” sahut Herman yang sudah berhasil meletakkan moncong penisnya tepat di ambang mulut vaginaku.
10083Please respect copyright.PENANAGSOp0lFb7k
10083Please respect copyright.PENANAntRkVkcMwK
“Ya udah…kalau gitu aku takkan main cukur habis lagi, biar kamu tetap suka sama aku.”
10083Please respect copyright.PENANAE3V1mHMtnw
10083Please respect copyright.PENANAdSvL0Id2uT
Ucapanku disahut dengan dorongan penis Herman. Dan…oooh….puncak penis Herman mulai melesak masuk ke dalam kemaluanku….!
10083Please respect copyright.PENANAjfReNbx56Q
10083Please respect copyright.PENANAZLAItGXe6X
Terasa benar enaknya ketika penis tinggi gede itu menerobos ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sesak dan seret, tapi membuat sekujur tubuhku seolah berkedut-kedut dalam nikmat.
10083Please respect copyright.PENANADYomHTr4vH
10083Please respect copyright.PENANAIibqUEK9ah
Herman memang sudah berpengalaman, karena pernah punya istri. Ia tidak sekaligus membenamkan penisnya. Ketika penis panjang gedenya sudah membenam sepertiganya, ia menariknya perlahan-lahan, lalu mendorongnya lagi lebih dalam, menariknya lagi, mendorongnya lagi semakin dalam, menariknya lagi, mendorongnya semakin dalam dan semakin dalam…sampai akhirnya membenam sepenuhnya.
10083Please respect copyright.PENANAiIW86iGoIM
10083Please respect copyright.PENANAugUWL8y12X
Tapi setelah membenam sepenuhnya, Herman menancapkan penisnya tanpa menggerakkannya.
10083Please respect copyright.PENANAqumgi8uD1J
10083Please respect copyright.PENANA3ulHLHm2PH
“Bu…boleh saya berterus terang?” tanya Herman sambil menatapku.
10083Please respect copyright.PENANAWYAU5BTjb1
10083Please respect copyright.PENANANRSM9MVLaT
“Soal apa?” tanyaku sambil mendekap pinggangnya.
10083Please respect copyright.PENANAlPOqVW58Vu
10083Please respect copyright.PENANADpC5dRVNxp
“Rasanya saya sudah lama merasakannya…”
10083Please respect copyright.PENANAOekycx8z8W
10083Please respect copyright.PENANAqhFb2RgNlx
“Merasakan apa?”
10083Please respect copyright.PENANAQLq4LcVqKe
10083Please respect copyright.PENANAod9dJ5WzOa
“Jangan marah ya Bu. Saya…saya sudah jatuh cinta sama Ibu…”
10083Please respect copyright.PENANAzvOUsQSKCA
10083Please respect copyright.PENANA1hT8OBbIbB
“Ohya?” aku agak kaget mendengar pengakuannya itu, yang aku yakin pengakuan sejujurnya.
10083Please respect copyright.PENANA30hXMPm8DB
10083Please respect copyright.PENANAmpuh6UxT92
“Di Kalimantan saya ingat terus sama Ibu. Saya sering melamun…bahkan sering mimpiin Ibu.”
10083Please respect copyright.PENANAN0vZcmt8Hv
10083Please respect copyright.PENANAiZKe6GSX6b
Terharu aku mendengar ucapan Herman itu. Maka kukecup bibirnya. Kubelai rambutnya. Kucium lagi bibirnya, lalu kataku, “Tapi aku kan sudah punya suami Man. Makanya jangan terlalu memperturutkan perasaan cinta. Toh aku bisa kamu miliki kapan saja.”
10083Please respect copyright.PENANAtto07U4kln
10083Please respect copyright.PENANAHEdKppTb08
“Iya Bu. Saya juga menyadari hal itu. Tapi terus terang…dalam saat seperti ini, saya bukan cuma melampiaskan nafsu Bu. Saya selalu melakukannya dengan cinta di hati saya.”
10083Please respect copyright.PENANATh9xtna6dS
10083Please respect copyright.PENANAnNo07nUdc3
Kuperhatikan sorot mata Herman. Memang aku percaya, dia sudah mencintaiku.”Iya Man. Tapi santai aja. Aku kan gak ke mana-mana. Kalau kamu pulang kampung, aku pasti ngajak kamu ketemuan seperti sekarang,” kataku sambil membelai rambutnya dengan lembut.
10083Please respect copyright.PENANAxxcJTat6Nx
10083Please respect copyright.PENANAjLsfhDItM7
Bagaimana pun juga aku ini seorang wanita, yang punya perasaan lebih halus daripada lawan jenisku. Maka dengansendirinya pengakuan Herman itu membuatku tersentuh.
10083Please respect copyright.PENANAfMswMe1O9c
10083Please respect copyright.PENANAt6QNUFss4s
Akibatnya, ketika Herman mulai menggerak-gerakan batang kemaluannya bermaju-mundur di dalam jepitan liang senggamaku, oooh…..rasanya sresettt…sresettt….benar-benar terasa gesekannya itu, demikian dominannya…membuatku benar-benar terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa…!
10083Please respect copyright.PENANA2FhRnFXKiK
10083Please respect copyright.PENANAgsFRsSW33q
Apakah karena aku terhanyut oleh pengakuan Herman tadi, ataukah karena ukuran penis Herman yang lebih panjang dan lebih gede daripada penis suamiku…entahlah. Mungkin dua-duanya yang menyebabkan aku merasa nikmat sekali ketika Herman mulai mantap mengentotku. Terlebih setelah kurasakan puncak penis Herman menyundul-nyundul dasar liang senggamaku, saking panjangnya penis itu, membuatku berkali-kali menahan napas dalam nikmat yang luar biasa. Sundulan-sundulan itu pun berkali-kali membuatku mengejang dan bergetar.
10083Please respect copyright.PENANAj8r6FOZPA3
10083Please respect copyright.PENANASUf7aMPc2J
Mulutku pun bergumam terus tanpa kendali lagi, “Duuuh…Maaan…..uuuuuh…..uuuuh …..enak banget Maaaan….iya Maaaan…entot terus Maaan….ooooh….”
10083Please respect copyright.PENANAURgUL2KqJl
10083Please respect copyright.PENANAIjipHn3c5L
Herman sendiri berkali-kali membisiki telingaku dengan suara tersendat-sendat, “Punya Ibu ini….memang top….gak ada duanya….enak banget…..ooooh….Buuu…”
10083Please respect copyright.PENANALJ9Wh0sE5A
10083Please respect copyright.PENANAWGWRdTk92h
Jujur, tadinya aku kurang bersemangat menuju hotel ini. Karena aku sudah habis-habisan dengan Billy tadi malam. Tapi begitu berjumpa dengan Herman, semangatku mendadak bangkit. Dan begitu penisnya melesak masuk ke dalam liang senggamaku, oooh, luar biasa nikmatnya. Pantaslah wanita-wanita yang sering berselingkuh di belakang suaminya ada yang berkata, “Lain lelaki lain lagi rasanya. Lain gayanya, lain pula kesannya.”
10083Please respect copyright.PENANAr2iETdIelq
10083Please respect copyright.PENANA558vTeHFeg
Dan kini aku bisa berkata, lain rasa suamiku, lain rasa Billy, lain pula rasa Herman ini. Terlebih setelah Herman menyatakan cintanya tadi, yang kupercayai datang dari lubuk hatinya, rasanya tiap pergerakan penis Herman ini benar-benar membuatku merem-melek saking nikmatnya.
10083Please respect copyright.PENANA8ts0yT1Q6I
10083Please respect copyright.PENANAFqihlbv5Co
Herman memang pandai membuat jiwaku tersentuh. Pada waktu ia sedang mengentotku, jilatan-jilatannya di leher, di puting payudaraku, di ketiakku dan terkadang di telingaku…membuatku merinding-rinding dalam nikmat yang luar biasa, nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
10083Please respect copyright.PENANAzEwXNLufzr
10083Please respect copyright.PENANAaQ2O4fe4mR
Mungkin aku harus berterimakasih kepadanya. Bahwa di saat aku kesepian, ia datang dengan menaburkan 1001 kenikmatan ini.
10083Please respect copyright.PENANAIuN3tqcRVm
10083Please respect copyright.PENANAk5b4WHBEvk
Maka tanpa ragu lagi, kupagut dan kulumat bibirnya sambil memeluk lehernya erat-erat. Sambil mengoceh tak terkendalikan lagi, “Edan Man….entotanmu enak banget Man….jangan cepat-cepat dikeluarin ya Man…aku ingin menikmatinya selama mungkin…duuuuh….enak banget Maaaan…iya…entot terus Man…..ini…ini luar biasa enaknya Maaan…”
10083Please respect copyright.PENANAouZn1u02iM
10083Please respect copyright.PENANA5YXBDmbHgh
Celotehan itu kulontarkan dengan batin bergetar-getar dalam siraman surgawi. yang makin lama makin nikmat rasanya. Terkadang mataku terpejam-pejam, sambil menahan nafasku, lalu terbeliak sambil menjambak-jambak rambut Herman sampai kusut masai.
10083Please respect copyright.PENANA8fUKo5r4jY
10083Please respect copyright.PENANAwbALMK6lqC
Sebenarnya nafas Herman pun tersengal-sengal pada waktu entotannya makin menggila ini. Tapi aku tidak begitu memperhatikannya, karena aku sendiri sedang menikmati entotannya ini.
10083Please respect copyright.PENANAuusrI88Met
10083Please respect copyright.PENANAyUqyQilebq
Keringat Herman pun mulai berjatuhan ke wajah dan dadaku. Tapi dalam keadaan terlupa segalanya itu, aku hanya teringat satu hal, saling memberi dan menerima kenikmatan, dengan membuang jauh-jauh sikap egoismeku. Maka tanpa keraguan lagi kujilati keringat Herman yang membanjir di leher dan di bawah dagunya itu. Disertai dengan gigitan-gigitan kecil.
10083Please respect copyright.PENANAhjbKKCQLIx
10083Please respect copyright.PENANAgqjQJklPZP
“Enak Bu…silakan gigit lebih keras….sampai berdarah juga gakpapa….” bisik Herman tanpa menghentikan entotannya.
10083Please respect copyright.PENANAYEJM7hrzL0
10083Please respect copyright.PENANA7mxe24vo5Q
“Iiih…gak mau kalau sampai berdarah sih,” sahutku tersengal, “emangnya…aku dracula?”
10083Please respect copyright.PENANAV1DnhFelFV
10083Please respect copyright.PENANAcI80wX6Kc5
Lalu kami tak bicara lagi…hanya elahan nafasku dan dengus-dengus perkasa Herman yang terdengar di dalam kamar hotel ini.
10083Please respect copyright.PENANARjHJsHFxvH
10083Please respect copyright.PENANAfSt7RwmfxB
Namun getaran-getaran nikmat ini membuatku mulai berada di detik-detik orgasme. Makin lama makin nikmat rasanya, sampai akhirnya aku memekik lirih, “Maaaan….aku mau lepas Maaaaan…”
10083Please respect copyright.PENANA29COwSoj5C
10083Please respect copyright.PENANAoYNGYrJ5Mm
“Iya Bu…silakan lepasin…saya suka sekali merasakan ibu sedang orga….” sahut Herman, disusul dengan percepatan gerakan penisnya…maju mundur, maju mundur, maju mundur….gedag gedug terasa menyundul-nyundul dasar liang surgawiku.
10083Please respect copyright.PENANA9cxaDi74r7
10083Please respect copyright.PENANAm7DmQm6mam
Sampai pada suatu detik, aku mengejang dan menahan napas di puncak kenikmatanku. Pada saat itulah aku sendiri merasakan liang kemaluanku berkejut-kejut dalam nikmat yang tak terlukiskan dengan kata-kata, sementara Herman bahkan semakin mempercepat gerakan batang kemaluannya. Pada saat itulah aku menjambak-jambak rambut Herman sambil bergumam histeris, “Hermaaan…oooooh….ini enak sekali Maaaan…..”
10083Please respect copyright.PENANAe9n8IIsJrv
10083Please respect copyright.PENANAkcBtEGntsR
Herman menanggapinya dengan ciuman hangat di bibirku, kubalas pula dengan lumatan sambil memeluk lehernya erat-erat. Oh, indahnya orgasmeku saat bitu.
10083Please respect copyright.PENANAHPEDIKkfcd
10083Please respect copyright.PENANAZkrahAISzh
Liang kemaluanku terasa basah oleh lendir kenikmatanku sendiri. Sehingga penis Herman terasa lancar sekali bermaju mundur di dalam jepitan liang senggamaku.
10083Please respect copyright.PENANAJmV828v9u2
10083Please respect copyright.PENANAD82iVRFALW
Gilanya, hanya beberapa saat aku merasa agak ngilu-ngilu ketika Herman mengentotku di detik-detik paska orgasmeku. Mungkin hal itu hanya terjadi dua menitan. Berikutnya aku malah jadi bergairah lagi untuk menyambut entotan Herman dengan melingkarkan kakiku di pinggang Herman, sehingga ia leluasa untuk menyodok memekku sedalam-dalamnya.
10083Please respect copyright.PENANALChKifZ7D5
10083Please respect copyright.PENANAezGCSEwsF3
Bahkan aku pun sempat berbisik ke telingaku, “Ayo usahakan kita lepas bareng-bareng, Man…biar lebih enak.”
10083Please respect copyright.PENANAsk1Et2b3kH
10083Please respect copyright.PENANAWQGZ2uaRGY
“Iya Bu…” sahut Herman sambil mengayun penisnya dengan ganasnya.
10083Please respect copyright.PENANAL9SUcDO1pj
10083Please respect copyright.PENANAvlO8tVzKUr
“Sambil emut tetekku, Man…” pintaku sambil mengelus rambutnya yang sudah acak-acakan.
10083Please respect copyright.PENANA8UKOxcE59p
10083Please respect copyright.PENANAYucjD6kpqi
Herman memenuhi permintaanku. Ia mulai mengulum, menjilati dan menyedot-nyedot pentil toketku, sementara penisnya tetap perkasa mengentot memekku.
10083Please respect copyright.PENANAWZ5C6LsgRx
10083Please respect copyright.PENANANSEqpsJc6K
Aduhai Herman…Herman…makin ke sini makin terhayati olehku, bahwa disetubuhi oleh mantan sopirku ini luar biasa nikmatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya meremas-remas di bahunya, di kepalanya dan terkadang di buah pantatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya mencetuskan apa yang tengah kurasakan, “Iya Man…entot terus Man…enak banget Maaan….iya….sundulin dasar liang memekku, Maaan…ooooh…iya…iya gitu Man…gitu terus Man…ooooh…ini enak sekali Maaaan….”
10083Please respect copyright.PENANAw7sXVAxATb
10083Please respect copyright.PENANANHPmCv7Q7K
Beberapa saat kemudian, aku merengek manja lagi, “Maaan…ayo barengin Man….aku…aku udah mau lepas…”
10083Please respect copyright.PENANATZnqz3nsp5
10083Please respect copyright.PENANAY53OcBJeBK
Herman mengiyakan sambil mempercepat gerakan batang kemaluannya yang dahsyat itu. Maju mundur dan maju mundur ndengan cepatnya di dalam jelitan dan ayunan liang senggamaku.
10083Please respect copyright.PENANAM3Wt5Z9CMY
10083Please respect copyright.PENANAxxBhgMiK3b
Pada suatu detik, kami sama-sama kejang. Herman membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin, sehingga terasa moncong penisnya mendesak dasar liang memekku. Sementara liang senggamaku terasa berkejut-kejut di puncak orgasmeku, dibalas dengan semprotan-semprotan air mani Herman membasahi sekujur liang senggamaku.
10083Please respect copyright.PENANACB3pe48IXd
10083Please respect copyright.PENANA0yq0TyLT3u
Ooooh….ini indah sekali….nikmat sekali !
10083Please respect copyright.PENANA9XWJJIMBLh
10083Please respect copyright.PENANAzwqTsC80Ej
10083Please respect copyright.PENANAGAwp58mddc
Setelah Herman terkapar di sisiku, aku pun turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi. Air mani Herman banyak sekali yang membludak dari kemaluan ke pahaku. Sehingga aku merasa perlu membersihkannya , dengan air hangat dan shower soap.
10083Please respect copyright.PENANA8qAu0zSTWq
10083Please respect copyright.PENANAKYFBMSUYru
Ternyata Herman mengikutiku masuk ke kamar mandi sambil tersenyum-senyum. Maka kusambut dengan pelukan hangat sambil mencium bibirnya, lalu kataku, “Kamu sangat memuaskan, Man. Yang tadi wuih…nikmat banget.”
10083Please respect copyright.PENANApWlRBK2Zs9
10083Please respect copyright.PENANAbKMYHb6VV9
“Gak mau nyabunin ini lagi?” tanyaku sambil menepuk memekku.
10083Please respect copyright.PENANAnffwStzkfx
10083Please respect copyright.PENANAnag3hGASLt
“Tentu mau, Bu,” sahut Herman sambil berjongkok di depanku. Dan…bukannya menyabuni kemaluanku, Herman malah menjilatinya dengan agresif sekali, sehingga aku tersandar ke dinding sambil memegangi kepala Herman.
10083Please respect copyright.PENANA2lu5IBwUKV
10083Please respect copyright.PENANAulcRyLfOXE
“Duuuh…Maaan….oooh….Maaan…..kamu bisa aja bikin aku keenakan, Maaan….” kataku sambil terpejam-pejam saking nikmatnya dijilati oleh lelaki yang sudah berpengalaman meruntuhkan pertahananku itu.
10083Please respect copyright.PENANAGCAUnobFTG
10083Please respect copyright.PENANALSzGXBpkPZ
Herman seperti tak mendengar kata-kataku. Ia bahkan duduk di lantai kamar mandi, dengan penis yang sudah mengacung. Dan berkata, “Nyobain di sini Bu?”
10083Please respect copyright.PENANAPNDzovyspY
10083Please respect copyright.PENANAfHn4dcFZUJ
Meski sudah dua kali orgasme, gairahku bangkit lagi untuk meladeni tantangan Herman. Lalu aku berjongkok sambil memegangi batang kemaluanHerman yang sudah keras itu. Herman pun membantuku untuk memasukkan batang kemaluannya ke liang kenikmatanku.
10083Please respect copyright.PENANA1oflB1yi7C
10083Please respect copyright.PENANALX3m15pe5Z
Setelah penis Herman masuk ke dalam liang vaginaku, mulailah kami beraksi. Aku menaik turunkan pantatku, sementara Herman pun menggerak-gerakkan batang kemaluannya meski sambil duduk di bawahku.
10083Please respect copyright.PENANAlbadQxqQtl
10083Please respect copyright.PENANAfaqDg3AznV
Inilah pengalaman pertamaku bersetubuh di lantai kamar mandi sambil duduk begini. Tapi dalam posisi apa pun bersetubuh itu tetap saja nikmat.
10083Please respect copyright.PENANAe30ZgeqnCm
10083Please respect copyright.PENANA1rqlLWVeCz
Sambil memeluk leher Herman dan sesekali menciumi bibirnya, kuayun meqiku sedemikian rupa, sehingga penis Herman seolah terombang-ambing di dalam jepitan liang kemaluanku.
10083Please respect copyright.PENANAsqlEd4xFpX
10083Please respect copyright.PENANA6DGKqNB6fs
Cukup lama kami lakukan semuanya itu. Sehingga pada suatu saat aku memekik lirih, “Maaaan…aku udah mau lepas lagi….!”
10083Please respect copyright.PENANARhsHriydrX
10083Please respect copyright.PENANAVclSj9wwfG
“Iya Bu,” sahut Herman sambil mempererat dekapannya di pinggangku, “Saya paling suka merasakan Ibu keluar…”
10083Please respect copyright.PENANAwk38IWzpMQ
10083Please respect copyright.PENANAOLWwrtYQ1N
Akhirnya aku menggelepar dalam dekapan Herman. Dalam puncak orgasme yang indah sekali.
10083Please respect copyright.PENANA3ITap5aoBc
10083Please respect copyright.PENANAqENremowLf
Setelah aku orgasme, Herman mencabut batang kemaluannya sampai terlepas dari liang senggamaku.
10083Please respect copyright.PENANAX5NreP6oKl
10083Please respect copyright.PENANAJA3MzyvF3r
“Lho…kok dilepasin? Kamu kan belum ngecrot ?!” cetusku heran.
10083Please respect copyright.PENANAuFXbQAZqSU
10083Please respect copyright.PENANAovt59jWndk
“Nanti aja di tempat tidur dilanjutkan. Sekarang kan mau menyabuni Ibu,” sahut Herman sambil berdiri dan meraih pergelangan tanganku supaya berdiri juga.
10083Please respect copyright.PENANAVNjL2qTliT
10083Please respect copyright.PENANAGlN2qAOn4k
Jujur, ini indah sekali. Bahwa setelah aku mencapai orgasme, Herman memandikanku, menyabuni setiap lekuk di tubuhku sampai terasa benar-benar bersih. Kemudian ia pun mandi sebersih-bersihnya, sementara aku mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhku.
10083Please respect copyright.PENANALsnF0OWY7p
10083Please respect copyright.PENANAaKb24xgr45
“Kamu booking hotel ini buat berapa malam, Man?” tanyaku pada waktu Herman sedang menghanduki badannya.
10083Please respect copyright.PENANAz0FzH4SUEK
10083Please respect copyright.PENANAx4u0JpFEhg
“Gak ditentuin Bu. Soalnya kan tergantung bisanya Ibu nginep di sini. Saya hanya menyimpan deposit aja…ya cukup buat seminggu juga sih.”
10083Please respect copyright.PENANAvUTrQ0sfr1
10083Please respect copyright.PENANAoDa6mnItJL
“Hush…buat apa lama-lama banget? Dua malam aja Man.”
10083Please respect copyright.PENANAO8xNRwFLUk
10083Please respect copyright.PENANAkAyllFiEvf
“Iya, Bu.Berarti saya akan tidur sama Ibu nanti malam ya?”
10083Please respect copyright.PENANAL9SVybNXxl
10083Please respect copyright.PENANAUcd1thlVKk
“Iya sayang,” kataku sambiul melingkarkan lenganku di lehernya.
10083Please respect copyright.PENANATTVDPTRl8S
10083Please respect copyright.PENANAQqjmgIFy2Q
“Asyiiik…kebayang indahnya tidur bersama Ibu yang…yang selalu saya impikan ini.”
10083Please respect copyright.PENANA59qcKbVkPE
10083Please respect copyright.PENANAo6WCttk0LS
Lalu dengan lengan kekarnya Herman mengangkat tubuhku, memangku dan membawaku ke luar kamar mandi dan metelakkan dengan hati-hati di atas tempat tidur. Kejadian ini trerasa romantis sekali buatku, karena suamiku sendiri tak pernah memperlakukanku seperti ini. Duduk di pangkuannya pun belum pernah.
10083Please respect copyright.PENANA8tWgoAmWcO
10083Please respect copyright.PENANApW7g5Mnhs3
Tak cuma itu. Setelah aku diterlentangkan di atas tempat tidur, Herman mulai menjilati telapak kakiku, tanpa kelihatan ragu sedikit pun. Oooh…sedemikian mendalam perasaan Herman padaku, sehingga telapak kakiku pun dijilatinya, lalu menggigit-gigit ibu jari kakiku dengan lembut, berlanjut dengan jilatan lahap di betisku…naik ke pahaku sampai pangkalnya dan melewatkan kemaluanku untuk menjilati sekujur perutku, naik lagi ke atas…menjilati ketiakku, sekujur payudaraku…leherku…telingaku…aaaah…aku merinding-rinding dalam geli dan nikmat yang luar biasa.
10083Please respect copyright.PENANAhGPwi6mj6G
10083Please respect copyright.PENANAcMgB2ZaAj2
Lalu jilatannya menurun lagi. Lidahnya menyapu-nyapu pusar perutku, lalu menurun dan akhirnya menggeluti kemaluanku. Tentu saja aku meregang-regang nikmat lagi dibuatnya.
10083Please respect copyright.PENANAtuzg5bBIgX
10083Please respect copyright.PENANAH5FYspv77B
Aku merenggangkan sepasang pahaku lebar-lebar, agar Herman bisa menjilati kemaluanku sepuasnya. Sementara kedua tanganku mengelus-elus rambutnya dalam perasaan bercampur aduk. Ada perasaan kasihan, terharu, horny dan beraneka perasaan bercampur aduk di dalam hatiku. Tapi yang jelas semuanya itu nikmat sekali. Terlebih setelah Herman menjilati kelentitku dan sesekali mengisapnya…oooh….aku tak tahan lagi…!
10083Please respect copyright.PENANAVocCl6Ait1
10083Please respect copyright.PENANAQ39w0vuxXQ
“Udah cukup Man…masukin aja…..nanti keburu becek …” pintaku sambil menarik kepala Herman agar naik ke atas.
10083Please respect copyright.PENANAV74Jorz5oZ
10083Please respect copyright.PENANAZT69ixlTBi
“Sebecek apa pun memek Ibu tetap enak,” kata Herman setelah menghimpitku sambil memegangi batang kemaluannya dan diarah-arahkan ke mulut vaginaku.
10083Please respect copyright.PENANAC6lgvIvKpr
10083Please respect copyright.PENANAMcBVvZsuIF
Tak lama kemudian batang kemaluan Herman amblas lagi ke dalam liang kenikmatanku…blessssss…..
10083Please respect copyright.PENANASYRUnZpKmP
10083Please respect copyright.PENANA4QM71gwc59
Mataku terpejam dalam nikmat. Terlebih nikmat lagi setelah ia mengayun batang kemaluannya. Ooo, penis perkasa mantan sopirku itu memang mampu membuat sekujur tubuhku seolah dialiri arus listrik yang bukan main nikmatnya…
10083Please respect copyright.PENANAA5EnZZgAsP
10083Please respect copyright.PENANApIkU78Hv3G
Dalam perjalanan pulang, aku tersenyum-senyum sendiri di belakang setir mobilku. Dua malam bersama Herman di hotel itu telah menggoreskan kenangan baru lagi bagiku. Begitu seringnya Herman menyetubuhiku di hotel itu, sehingga aku tidak ingat lagi berapa kali hal itu terjadi di sana. Entah delapan kali, entah sembilan kali…entahlah. Yang jelas selama bersamanya di hotel itu, siang malam ia melampiaskan keperkasaannya di atas perutku.
10083Please respect copyright.PENANA0fqjxaU9om
10083Please respect copyright.PENANAmQ8vdIHhBz
Dan aku harus mengakuinya secara jujur, bahwa persetubuhan demi persetubuhanku dengan Herman, luar biasa nikmatnya.
10083Please respect copyright.PENANATkVx9JduoN
10083Please respect copyright.PENANAZxEIGJdQSe
Aku pun berjanji bahwa kalau ia datang lagi kelak, aku akan menyempatkan diri ketemuan dengannya di hotel itu.
10083Please respect copyright.PENANAtOCT3GDTlZ
10083Please respect copyright.PENANALBgB0MMvv3
Ketika aku tiba di rumah, baru saja aku mau ganti pakaian, datang dua orang tamu yang belum kukenal. Yang seorang adalah lelaki bule. Yang seorang lagi lelaki negro.
10083Please respect copyright.PENANA8nCrnI5Jry
10083Please respect copyright.PENANA0mxaS9Uh9k
Aku agak heran, karena tidak mengenal mereka. Mau apa mereka itu?
10083Please respect copyright.PENANAzzBuQS1Jj7
10083Please respect copyright.PENANATyB0SP5I66
Yang orang bule mengenalkan namanya, “Johnson…Neil Johnson.”
10083Please respect copyright.PENANAUJq1gCAEyW
10083Please respect copyright.PENANAeIfL9Td0vQ
Sedangkan yang negro mengenalkan namanya sebagai Frank Sabato.
10083Please respect copyright.PENANA8fSmbgUUCj
10083Please respect copyright.PENANAHF7o9xAVVR
Kedua tamu asing itu sama-sama berperawakan tinggi besar, layaknya dua binaragawan berlainan warna kulit.
10083Please respect copyright.PENANAk6B9EFoZhE
10083Please respect copyright.PENANAbcJHDz7Dv9
Meski masih heran, kupersilakan mereka duduk. Lalu tanyaku, “What can I do for you?”
10083Please respect copyright.PENANAzeUV1v1Lk0
10083Please respect copyright.PENANAg7N0L0vE3n
Ternyata lelaki bule itu sudah pandai berbahasa Indonesia, meski aksennya terdengar aneh, “Kami warga negara Amerika yang sudah lima tahun bekerja di Jakarta. Kebetulan kami dipindahkan ke kota ini. Kami mencari tempat kos untuk setahun saja. And kami dapat berita dari teman, bahwa wisma kos di sini bagus-bagus kamarnya. Apakah masih ada dua kamar kosong untuk kami?”
10083Please respect copyright.PENANAJSWLZ0Dj4W
10083Please respect copyright.PENANAleMx098OaH
O, rupanya mereka mencari kamar kos. Tapi setahuku, kamar-kamar di wisma kos sudah penuh semua.
10083Please respect copyright.PENANAwvba70UGKs
10083Please respect copyright.PENANARdCLZ3YRwL
“Tunggu sebentar ya. Saya mau cek dulu,” kataku ramah, sambil bangkit dan melangkah ke meja komputer. Kubuka file wisma kos. Memang sudah penuh.
10083Please respect copyright.PENANADovUjoyPmC
10083Please respect copyright.PENANALmCM1M4xB2
Aku bingung, karena aku ingin membantu kedua warga negara US itu. Akhirnya kutelepon suamiku yang masih berada di Surabaya. Lalu:
10083Please respect copyright.PENANAGR4kMnejdu
10083Please respect copyright.PENANA8l9To6nTPz
“Bang…masih di Surabaya?”
10083Please respect copyright.PENANAITIQJpmHkm
10083Please respect copyright.PENANAtT8hKU7nGl
“Iya, sayang. GImana kamu sehat-sehat aja kan?”
10083Please respect copyright.PENANARf1OItUUka
10083Please respect copyright.PENANALJs0cqK2z0
“Sehat Bang. Ini Bang…ada dua orang warganegara Amerika yang sedang mencari dua kamar kos untuk setahun. Sedangkan kamar-kamar di wisma sudah penuh. Gimana baiknya ya?”
10083Please respect copyright.PENANAoouyO4uD3O
10083Please respect copyright.PENANApmLxFWzlLe
“Kasih kamar-kamar di belakang aja. Tapi tarifnya harus lebih mahal, karena fasilitasnya kan beda. Ada kolam renangnya segala lagi.”
10083Please respect copyright.PENANAc6M8LziLGd
10083Please respect copyright.PENANAodMWaBkycZ
“Iya ya Bang. Daripada dibiarkan kosong-kosong kan mendingan diduitkan. Tapi…kasir itu sudah ditempatkan di salah satu kamar di belakang Bang. Dia stay di rumah kita, supaya tidak telat-telat datang lagi, karena rumah ortunya di luar kota.”
10083Please respect copyright.PENANAPnBlC4MwYC
10083Please respect copyright.PENANAoPgu5lYf3J
“Kalau kasir itu kelihatan baik, tempatkan aja di kamar bekas Leo itu.”
10083Please respect copyright.PENANAro4TwimvXb
10083Please respect copyright.PENANAGp63b3FhrP
“Iya Bang. Terus Abang kapan pulang?”
10083Please respect copyright.PENANAusmemKqKsa
10083Please respect copyright.PENANAf5dSJ5iYv7
“Aku lagi sibuk banget, sayang. Tiap hari ada barang masuk ke Surabaya. Paling bisa dua minggu lagi aku baru bisa pulang.”
10083Please respect copyright.PENANAzm5RmLYVHA
10083Please respect copyright.PENANAbXGSR6MANc
“Iiih…Abang…emang gak kangen sama aku Bang?”
10083Please respect copyright.PENANA8UcRMkgdTo
10083Please respect copyright.PENANAKUKTGGJlu6
“Tentu aja kangen. Tapi kita gak boleh cengeng. Mending sama-sama fokus ke usaha kita masing-masing. Kalau sama-sama sukses kan bisa bikin kerajaan kecil. Hahahaaaaa….”
10083Please respect copyright.PENANA1J98FNaF7V
10083Please respect copyright.PENANAhl3u87KXIF
“Oke Bang. Ini tamu-tamu yang nyari kamar kos itu masih di depan. Aku mau hadapi mereka dulu ya. Emwuaaaah….”
10083Please respect copyright.PENANA3deXB5Xnsh
10083Please respect copyright.PENANAxZ189kvp8n
“Emwuaaaah… I love you, beib.”
10083Please respect copyright.PENANAZ4CYZpp0Xf
10083Please respect copyright.PENANAfhcSGg7oDV
“Me too….”
10083Please respect copyright.PENANAamkACyfaVY
10083Please respect copyright.PENANATcgD1WKIDo
Setelah hubungan telepon ditutup, aku menghampiri kedua tamuku lagi.
10083Please respect copyright.PENANAjlnIGMiHA8
10083Please respect copyright.PENANA5Qn7a2apre
Kataku, “Sebenarnya wisma kos sudah penuh, tidak ada kamar kosong lagi. Tapi kalau you mau, masih ada beberapa kamar VIP di belakang.”
10083Please respect copyright.PENANA3l6bhxshlZ
10083Please respect copyright.PENANAihvi8YnUio
“Bisa kami lihat kamarnya?” tanya lelaki bule bernama Neil Johnson itu.
10083Please respect copyright.PENANAHhd1qpmSx8
10083Please respect copyright.PENANA4kibCOq1zT
“Boleh. Mari ikut saya,” kataku sambil membuka pintu menuju kamar-kamar di belakang itu.
10083Please respect copyright.PENANAtNETacWWIA
10083Please respect copyright.PENANA3znGAHPTvQ
Tampaknya mereka senang melihat kamar-kamar di belakang itu. Terlebih setelah melihat ada kolam renang segala di depannya.
10083Please respect copyright.PENANARxoI8fnslh
10083Please respect copyright.PENANAs0X6XJSXoV
“Bagus…bagus,” ucap Neil sambil mengangguk-angguk, “Tapi kalau mau masuk ke sini selalu harus lewat rumah Anda, Mom?”
10083Please respect copyright.PENANAe2CdtgDNeG
10083Please respect copyright.PENANAltCqlMRxH2
“Nggak,” sahutku, “Itu kan ada dua pintu, yang satu untuk menuju keluar, yang satu lagi menuju kamar-kamar pegawai. Nanti kalau you tinggal di sini, kunci pintu keluar itu bisa kami berikan.”
10083Please respect copyright.PENANA7lz518cXgr
10083Please respect copyright.PENANAZC6jA5zhVa
Kemudian mereka bertanya mengenai tarif dua kamar yang akan mereka pakai itu. Kusebutkan harga yang lumayan mahal. Tiga kali tarif kamar-kamar di wisma kos. Tadinya aku sengaja menyebut angka yang tergolong mahal itu, sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk menawarnya.
10083Please respect copyright.PENANATvV1Ra4Qu9
10083Please respect copyright.PENANA78XBmarYL7
Tapi di luar dugaanku kedua orang Amerika itu langsung setuju !
10083Please respect copyright.PENANAcYbzNaZ9vc
10083Please respect copyright.PENANAqvD3yaciXL
Di ruang depan, lelaki bule bernama Neil Johnson itu menyerahkan sehelai cek, sambil berkata, “Kami akan masuk ke sini seminggu lagi. Tapi kami bayar sewa kedua kamar itu untuk setahun. Ok?”
10083Please respect copyright.PENANAHAWynPY5g1
10083Please respect copyright.PENANA8yQu1QUJvT
“Iya, terima kasih,” sahutku sambil menerima cek itu dengan perasaan senang.
10083Please respect copyright.PENANA3G4NMMZvoL
10083Please respect copyright.PENANAXUMrjKkTUC
Setelah kedua tamuku berlalu, aku masuk ke dalam kamarku. Menyimpan cek dari mereka ke dalam dompetku. Lalu mandi sebersih mungkin.
10083Please respect copyright.PENANAGH5MEDqyS8
10083Please respect copyright.PENANAo6OxnEwtcw
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Lalu kukenakan kimono sutra putihku tanpa mengenakan apa-apa lagi di dalamnya.
10083Please respect copyright.PENANAjQ04Mvbqat
10083Please respect copyright.PENANAKQ1EhqzTDp
Merasa tak mengenakan celana dalam mau pun beha, aku memanggil Billy lewat hape saja.
10083Please respect copyright.PENANAuEPA2cCLz0
10083Please respect copyright.PENANAOIkngcSX2f
“Bil, di kantin banyak yang makan gak?”
10083Please respect copyright.PENANAY0qgvqTyqW
10083Please respect copyright.PENANAPcspd2PUCN
“Gak ada Mbak. Baru pada bubar.”
10083Please respect copyright.PENANAlqb7ETJQQk
10083Please respect copyright.PENANADM8zQnvgdN
“Kalau gitu ke sini sebentar.”
10083Please respect copyright.PENANAuwV8mg74mP
10083Please respect copyright.PENANANjZc1qjY8p
“Siap Mbak.”
10083Please respect copyright.PENANAtYCFkTJhll
Aku tidak tahu kenapa hasrat birahiku ini seperti tiada kenyangnya. Selama dua hari dua malam aku sudah habis-habisan bersama Herman di hotel itu. Tapi begitu Billy muncul di ruang keluargaku ini, hasrat untuk menggodanya pun timbul di dalam hatiku.
10083Please respect copyright.PENANAa05wSfKt4E
10083Please respect copyright.PENANAuTk1nRyzgq
Setelah ia menyerahkan setoran pendapatan kantin selama aku tak di rumah, aku langsung menggodanya.
10083Please respect copyright.PENANAOvCSISqFYo
10083Please respect copyright.PENANAV3sADMfiUb
“Kamu gak kangen sama aku?” tanyaku.
10083Please respect copyright.PENANAIzBajMruTn
10083Please respect copyright.PENANAoQkH2XSuWQ
Billy menatapku dengan senyum. “Kangen sih Mbak…dua hari gak ketemu sama Mbak rasanya seperti dua minggu….”
10083Please respect copyright.PENANADgJ8fpJaAg
10083Please respect copyright.PENANAOiaE2qAy4H
“Lalu kenapa duduknya jauh-jauh gitu? Sini dong duduknya,” kataku sambil menepuk sofa yang sedang kududuki.
10083Please respect copyright.PENANAOCPdlUtqyq
10083Please respect copyright.PENANA62JtOq5tR0
Billy bangkit dari sofa di depanku ke sofa yang kududuki. Langsung kusambut dengan pelukan di lehernya, lalu kucium bibirnya dengan kehangatan birahiku. Billy membalasnya dengan lumatan mesra dan pelukan hangat.
10083Please respect copyright.PENANAd9QnaVEJZ0
10083Please respect copyright.PENANAvVhFja7ruY
“Ohya…mulai nanti malam kamu pindah kamarnya ke kamar itu, Bil,” kataku sambil menunjuk ke kamar yang dahulu dijadikan kamar Leo.
10083Please respect copyright.PENANAxKKemPH5bh
10083Please respect copyright.PENANA3XFLG01N2i
“Pindah ke kamar itu? Wah takut Mbak.”
10083Please respect copyright.PENANAs6Em4Pyou1
10083Please respect copyright.PENANAaKrrZp5DL6
“Takut apa?”
10083Please respect copyright.PENANAzDVUOD19qf
10083Please respect copyright.PENANAkRlA11ATpx
“Takut suami Mbak pulang nanti….pasti curiga…”
10083Please respect copyright.PENANA1aMvrnfsC2
10083Please respect copyright.PENANA5DM8Dissi1
“Justru dia yang menyuruh agar kamu pindah ke kamar itu, Bil.”
10083Please respect copyright.PENANAdpLVREyHUh
10083Please respect copyright.PENANA5XPbUgLuMp
“Ohya?”
10083Please respect copyright.PENANAMJ2rICOoeG
10083Please respect copyright.PENANAed4v7VYnZQ
“Iya. Soalnya kamar-kamar di belakang itu akan dihuni sama orang asing, Bil.”
10083Please respect copyright.PENANA6BfToMKQ7N
10083Please respect copyright.PENANAFK56FN0S8V
“Oh…begitu…”
10083Please respect copyright.PENANABucgFC9MXe
10083Please respect copyright.PENANA1LJuG9Ep1T
“Ayo lihat kamarnya. Lebih bagus dari kamar-kamar di belakang itu Bil,” kataku sambil bangkit dan meraih pergelangan tangan Billy.
10083Please respect copyright.PENANA8AIFOvNykE
10083Please respect copyright.PENANA1AOWLxVDva
Kubuka pintu kamar itu, lalu mengajak Billy masuk ke dalam. Kunyalakan lampu-lampunya. Sehingga tampak jelas keadaan di dalam kamar itu. Memang jauh lebih bagus dan lebih lengkap daripada kamar-kamar di belakang itu.
10083Please respect copyright.PENANAOVMhDPgXzk
10083Please respect copyright.PENANA0YEnAdqDLC
“Lebih bagus kan?” kataku sambil memeluk Billy dari belakang.
10083Please respect copyright.PENANAfArCeZxl3k
10083Please respect copyright.PENANA60o3xL0R7P
“I..iya Mbak,” sahutnya tergagap, “Bahkan terlalu bagus buat saya.”
10083Please respect copyright.PENANAgV9JkrI3EK
10083Please respect copyright.PENANACxVsNv4Cag
“Jangan bilang begitu ah. Nanti kan aku sering tidur bersamamu di sini, sayang. Makanya harus bagus, lengkap dan rapi kamarnya.”
10083Please respect copyright.PENANAdKGkp0E0Ve
10083Please respect copyright.PENANAGtclrYhYSQ
Lalu aku melompat ke atas tempat tidur sambil berkata, “Bil…kasurnya juga terbuat dari bulu angsa. Enak ditidurinnya…sini…”
10083Please respect copyright.PENANA3YJKaKjtio
10083Please respect copyright.PENANAMHZOCtSsoK
Billy duduk di pinggiran tempat tidur itu.
10083Please respect copyright.PENANAk3fNxI6kbJ
10083Please respect copyright.PENANAiB4cx9HHoU
Dengan sigap kutarik ritsleting celana anak muda itu. Kuselinapkan tanganku ke dalam, ke balik celana dalamnya. Dan kutangkap batang kemaluannya yang ternyata sudah tegang itu. Inilah segarnya daun muda. Baru disentuh sedikit langsung ngaceng !
10083Please respect copyright.PENANAHbDrewGcWO
10083Please respect copyright.PENANA2DgkBMJnmT
“Hihihi…udah ngaceng Bil. Ayo masukin aja langsung,” kataku sambil merentangkan kimonoku, sehingga bagian depan tubuhku terbuka total.
10083Please respect copyright.PENANAvBxUeaRW4j
10083Please respect copyright.PENANAbZ4EGEnVjJ
“Kantin masih buka Mbak. Kalau banyak yang makan nanti gimana?” Billy tampak ragu, tapi sambil melepaskan celana panjangnya.
10083Please respect copyright.PENANAMthRIh2iGa
10083Please respect copyright.PENANAXWf5L5VjDh
“Alaa…sebentar aja mainnya. Nanti malam yang main lama-lamaan mah,” kataku sambil melepaskan kimonoku, sehingga tubuhku langsung telanjang bulat.
10083Please respect copyright.PENANAhqeEtlnx63
10083Please respect copyright.PENANArtZdc9ahsv
Billy tersenyum-senyum melihat ketelanjanganku. Masa sih tubuhku yang mulus dan sudah telanjang ini tidak membuat anak muda itu mabuk kepayang? Hihihi…narsis juga aku ini.
10083Please respect copyright.PENANAbcrl9DkIXX
10083Please respect copyright.PENANAOBeBGFWSVh
Selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi di dalam kamar yang dahulu pernah dijadikan kamar Leo itu.
10083Please respect copyright.PENANAmlZlCGdqEw
10083Please respect copyright.PENANATSRobkp5JI
10083Please respect copyright.PENANAhrIyjFf8M8
Dua minggu setelah janji di telepon itu, suamiku benar-benar datang. Aku kangen sekali padanya, sehingga begitu muncul di depan mataku, langsung kusergap dengan pelukan dan ciuman hangat.
10083Please respect copyright.PENANAhRNzOKeFHM
10083Please respect copyright.PENANAJzRtXSQP8i
Tapi setelah itu ia langsung masuk ke dalam ruang kerjanya. Langsung menyalin data-data dari Ipad ke komputernya. Lalu ia bertekun di depan komputernya.
10083Please respect copyright.PENANAYbMklD3X2i
10083Please respect copyright.PENANAoZyZF9l1Cm
“Gak mandi dulu Bang?” tanyaku di ambang pintu ruang kerja suamiku.
10083Please respect copyright.PENANAWcWUKg75xc
10083Please respect copyright.PENANAcjWHD9LQ93
“Ntar…banyak yang harus kuperiksa secepatnya nih,” sahutnya dingin, “Bikinin kopi aja yang kental, gulanya sedikit aja.”
10083Please respect copyright.PENANAQfdsVzDNCI
10083Please respect copyright.PENANAc9K8gBLcNO
Kulaksanakan perintah suamiku. Kubuatkan kopi sekental mungkin, lalu kuberi gula sedikit seperti permintaannya.
10083Please respect copyright.PENANAwnxfpoxqzh
10083Please respect copyright.PENANAerA4y4f7x9
Waktu meletakkan secangkir kopi itu di meja kerja suamiku, kulihat monitor komputernya hanya memperlihatkan deretan angka-angka yang aku tidak tahu angka-angka apa saja. Soalnya aku tak pernah mencampuri urusan bisnis suamiku.
10083Please respect copyright.PENANAhbpJkrQ8lm
10083Please respect copyright.PENANAyjzWRfdZZr
Sampai larut malam suamiku tetap tekun menghadapi komputernya. Padahal aku ingin, ingin sekali mendapat belaian dan cumbuannya yang senantiasa menghanyutkanku. Haruskah “kupanasi” ia dengan cara-cara seperti dahulu, supaya gairahnya bangkit dan melupakan pekerjaannya beberapa saat?
10083Please respect copyright.PENANAnPfkNdz4Ob
10083Please respect copyright.PENANAb6N5OjLbgC
Ketika jam sudah menunjukkan lebih dari jam duabelas malam, aku menghampiri suamiku di ruang kerjanya.
10083Please respect copyright.PENANAZQ3Lnk0ovK
10083Please respect copyright.PENANADkOKRYng2N
“Bang…aku mau jujur seperti yang Abang minta. Terus terang aja, Herman tempo hari datang. Dan aku menemaninya di hotel selama dua hari dua malam,” kataku.
10083Please respect copyright.PENANAIEj5w15EkB
10083Please respect copyright.PENANA2gjLetxysF
Di luar dugaanku, Bang Yadi cuma menjawab, “Iya.” Sambil mengangguk dan matanya tetap tertuju ke layar monitornya.
10083Please respect copyright.PENANAk2IlvH4xTr
10083Please respect copyright.PENANA8Cfbx8QBLe
“Ada lagi Bang…” kataku ragu.
10083Please respect copyright.PENANAhftrmZM5wM
10083Please respect copyright.PENANAUXtx2A4iuC
“Apa?” tanyanya tanpa menoleh padaku sedikit pun.
10083Please respect copyright.PENANAhAuk0GlX2B
10083Please respect copyright.PENANA5MCqZCnIGn
“Anak muda yang sekarang ditempatkan di kamar bekas Leo itu, juga sudah beberapa kali menggauliku.”
10083Please respect copyright.PENANAvXOSRIFxQ4
10083Please respect copyright.PENANAUtSpaZYvxB
Sebenarnya berat aku menyampaikan hal itu. Takut suamiku marah. Tapi apa yang kudengar sebagai jawabannya? Ia cuma berkata, “Iya gakpapa. Biar kamu jangan kesepian kalau aku tak di rumah.”
10083Please respect copyright.PENANA1jilfMROBQ
10083Please respect copyright.PENANAMmPAfXyZqu
Astagaaa ! Apakah suamiku sudah tak mencintaiku lagi? Tak adakah lagi perasaan cemburu sedikit pun, sehingga ekspresinya datar-datar saja ketika kulaporkan “kesalahanku” yang buat suami-suami lain mungkin bisa jadi sumber keributan karena cemburunya?
10083Please respect copyright.PENANA5d8gM4dWP3
10083Please respect copyright.PENANAY8ivj6xWqX
Pasti ada sebabnya. Mungkin ada masalah berat dalam perusahaannya yang membuatnya tak bisa berpikir secara jernih, lalu masalah perusahaan itu saja yang menggeluti benaknya. Atau…adakah perempuan lain yang telah dicintainya, sehingga statusku sebagai seorang istri hanya untuk simbol status saja?
10083Please respect copyright.PENANAaQvZPNtRr9
10083Please respect copyright.PENANAqIyDtvEMnh
Lama aku terdiam di sofa yang tak jauh dari meja kerja suamiku itu. Lalu kataku lagi, “Bang…aku mau nanya, boleh kan?”
10083Please respect copyright.PENANA7DIq0ktSfs
10083Please respect copyright.PENANAylbckhBI8O
“Nanya soal apa?” ia balik bertanya, sementara matanya tetap tertuju ke layar monitor.
10083Please respect copyright.PENANAn7zPIGwIuB
10083Please respect copyright.PENANAKRr7Dx49zX
“Abang jangan marah ya…” kataku.
10083Please respect copyright.PENANA43TBiNWolL
10083Please respect copyright.PENANAR1xd37dotk
“Iya,” sahutnya tanpa menoleh padaku.
10083Please respect copyright.PENANACNeXLmbMN9
10083Please respect copyright.PENANALHlPF1PFL6
“Kita kan sudah sepakat untuk selalu jujur. Sekarang trolong jawab pertanyaanku, tapi Abang jawab sejujur-jujurnya ya.”
10083Please respect copyright.PENANAxIfkQr7kDo
10083Please respect copyright.PENANABFLYBFDnsd
“Iya.”
10083Please respect copyright.PENANAC4U6AitT3i
10083Please respect copyright.PENANA8bZYYP9hrm
Aku menarik napas panjang, lalu melepaskannya. Dan kataku, “Sebenarnya istri Abang ada berapa orang? Maksudku selain aku dan Uni, adakah wanita lain yang jadi istri Abang.”
10083Please respect copyright.PENANAtFZjDGwsef
10083Please respect copyright.PENANAV5I9YeVJoK
“Ada dua orang lagi. Jadi semuanya empat orang. Tidak boleh lebih dari empat kan?”
10083Please respect copyright.PENANAxd7zJlPxb2
10083Please respect copyright.PENANADhc6ddG4jr
Aku terkejut mendengar pengakuannya yang kuyakini sebagai pengakuan jujur itu. Tapi aku berusaha untuk menguasai diriku sendiri. Lalu kataku, “Tentu Abang hanya nikah siri dengan mereka, karena kalau nikah resmi harus ada ijin dariku kan?”
10083Please respect copyright.PENANAX6whsH19bo
10083Please respect copyright.PENANArR1PuTxmpT
“Iya.”
10083Please respect copyright.PENANAzMpwfyDAle
10083Please respect copyright.PENANAcSq2zeyfJR
“Siapa aja mereka itu Bang?”
10083Please respect copyright.PENANAFAW8DdI0uT
10083Please respect copyright.PENANALcKvjF66Ia
“Istri ketigaku berdarah campuran Jawa dengan Manado. Namanya Nuryati. Sudah punya anak seorang. Anak cewek yang usianya baru tiga tahun.”
10083Please respect copyright.PENANAfHHw5EO291
10083Please respect copyright.PENANASOCxiMct7t
“Lalu istri yang keempat?”
10083Please respect copyright.PENANAej19iplp9N
10083Please respect copyright.PENANAfTwxFmfxW7
“Yang keempat berdarah campuran Indonesia dengan Belanda, namanya Anna Karina. Sudah punya anak juga, yang usianya baru tiga bulan.”
10083Please respect copyright.PENANAi9GO2W2SF1
10083Please respect copyright.PENANAcoBmWGXhmO
“Hebat,” cetusku nyinyir, “Punya istri Indo segala…”
10083Please respect copyright.PENANACJzJ9Wt0uk
10083Please respect copyright.PENANA1zj1ELTNIY
“Dia adik kandung Joseph.”
10083Please respect copyright.PENANA1rZkqkMomA
10083Please respect copyright.PENANA4hO0rCkRoB
Aku terkejut lagi. Kalau benar istri keempatnya itu adik Joseph, sudah terbayang…pasti cantik wanita bernama Anna itu.
10083Please respect copyright.PENANAYZhHJaEwx0
10083Please respect copyright.PENANAWtgNlWUfc7
Lalu kataku, “Pantesan Abang jadi jarang pulang. Mungkin lebih kerasan bersama mereka ya.”
10083Please respect copyright.PENANAEDhNzaZZM7
10083Please respect copyright.PENANAJTzPxmBcPA
“Gak juga,” sahutnya, “Aku tetap konsen di dalam bisnis.”
10083Please respect copyright.PENANAOydgf6S37L
10083Please respect copyright.PENANAexSCy247eu
“Lalu siapa yang ditempatkan di Surabaya, sehingga Abang jadi kerasan di sana?”
10083Please respect copyright.PENANAIoO7CPlYQv
10083Please respect copyright.PENANACUn9MIk2e3
“Gak ada,” suamiku menggeleng, “Semuanya tinggal di kota ini. Kalau gak percaya, kapan pun kamu boleh cek ke Gresik sana. Lingkunganku di sana laki-laki semua. Boro-boro bawa istri segala.”
10083Please respect copyright.PENANAb23aml3ILA
10083Please respect copyright.PENANAYlnqwKwbGP
Aku percaya pada pengakuan suamiku itu. Napasku agak lega, meski masih tetap galau.
10083Please respect copyright.PENANAI9xbhY4bkb
10083Please respect copyright.PENANAgBnu79idRw
“Lalu di antara keempat istri Abang, siapa yang paling Abang cintai?” tanyaku lagi.
10083Please respect copyright.PENANAeGHE55E3gf
10083Please respect copyright.PENANAt4RaCZo24N
“Tetap kamu yang paling kucintai. Karena kamu istri pertamaku yang kunikahi secara resmi di depan kedua orang tuamu.”
10083Please respect copyright.PENANAJk6igsCEuj
10083Please respect copyright.PENANAubtu2Ix478
Suasana menjadi hening lagi. Sementara suamiku asyik mengetik lagi.
10083Please respect copyright.PENANArMchPHNmzR
10083Please respect copyright.PENANAskutZvn1w4
Dan aku mencoba mengatasi perasaan cemburu ini dengan berkata, “Harusnya adil dong. Kalau istri Abang empat orang, aku pun boleh dong punya suami empat orang.”
10083Please respect copyright.PENANA60G0dEzxZ9
10083Please respect copyright.PENANAtbLko0gStL
“Agama mana yang membolehkan istri punya suami lebih dari seorang?” cetus suamiku sambil menyalakan rokoknya, tapi matanya tetap tertuju ke layar monitor.
10083Please respect copyright.PENANAVDvsvxRXF6
10083Please respect copyright.PENANAbCfY0mKMNE
“Kalau resmi-resmian, Abang juga gak bisa punya istri sebanyak itu. Kalau nikahnya resmi aku hanya mengijinkan untuk menikahi Uni saja. Yang dua lagi itu takkan kuijinkan.”
10083Please respect copyright.PENANALArDtdgEQu
10083Please respect copyright.PENANAh02qARMoJh
“Jadi kamu kepengen punya suami simpanan, gitu?”
10083Please respect copyright.PENANANnwIcGRSLU
10083Please respect copyright.PENANAx9NIpovCM8
Aku tak menjawabnya. Karena sebenarnya aku tak punya niat punya suami simpanan. Untuk apa punya suami simpanan segala? Bukankah aku sudah enjoy dengan kebebasan yang kumiliki saat ini?
10083Please respect copyright.PENANAEU9gSfjjAd
10083Please respect copyright.PENANATFA4nuaCaW
“Yang penting, Abang jangan complain kalau aku punya hubungan dengan lelaki lain ya.”
10083Please respect copyright.PENANA0zTXQgxsmD
10083Please respect copyright.PENANARrHX0xvlel
“Emang kapan aku pernah complain? Sudah berapa banyak teman-temanku yang menggaulimu, aku gak pernah complain kan? Bahkan dengan Leo, Herman dan kasir baru itu pun aku gak complain. Yang penting harus hati-hati. Jangan sampai bawa penyakit yang bisa nular ke sana-sini. Jadi harus yakin dulu lelaki pilihanmu itu terjamin kebersihannya atau tidak.”
10083Please respect copyright.PENANAo1oYo3ybeh
10083Please respect copyright.PENANAgIaDe1i2iJ
Aku tak menjawab lagi. Secara tidak langsung ucapan suamiku itu seolah mengijinkanku untuk mencari lelaki lain, yang penting kebersihannya terjamin. Jujur…itu ucapan yang luar biasa beratnya buat suami yang pandangannya masih konservatif.
10083Please respect copyright.PENANAGlAIWKt06H
10083Please respect copyright.PENANAI29KSR6aXc
Lalu apakah aku mau kembali ke pandangan konservatif dengan mempersoalkan suamiku yang ternyata istrinya empat orang? Bukankah aku sendiri kalau mau bisa mendapatkan sepuluh lelaki sekali pun untuk dijadikan simpananku?
10083Please respect copyright.PENANAxAqBSj27rl
10083Please respect copyright.PENANARlggAW8kDC
Tidak. Aku memang sering bertualang. Tapi aku tak mau terikat dengan siapa pun kecuali dengan suamiku. Meski aku mendapatkan kenikmatan puluhan kali lipat dengan lelaki lain, aku hanya mengakui Bang Yadi sebagai lelaki yang paling kucintai dan akan tetap kucintai sampai kapan pun.
10083Please respect copyright.PENANA2SJpTVZ0dd
10083Please respect copyright.PENANAd4c9QSKImR
“Tidurlah sana,” kata suamiku tiba-tiba, “Ini sudah jam setengah dua pagi.”
10083Please respect copyright.PENANAJHXs7htLlw
10083Please respect copyright.PENANAtTSmYZNfIz
“Abang sendiri gak tidur?”
10083Please respect copyright.PENANAWfZ1TxPmaR
10083Please respect copyright.PENANAB2FmKlkO7d
“Gak. Ini masih banyak yang harus dikerjain, besok harus terbawa ke Banjarmasin.”
10083Please respect copyright.PENANA4CZxIcuFRb
10083Please respect copyright.PENANA4vtP2knvVv
“Abang besok mau ke Banjarmasin?”
10083Please respect copyright.PENANADDj3KmfAIq
10083Please respect copyright.PENANA5OIZQo8Oxo
“Iya, ada beberapa surat penting yang harus secepatnya kutandatangani di sana.”
10083Please respect copyright.PENANAoJokW48kd9
10083Please respect copyright.PENANALJXtqUMPaD
“Ikut Bang…!”
10083Please respect copyright.PENANA0APl0OPC2a
10083Please respect copyright.PENANA3pjrJUwK65
“Ayo aja.”
10083Please respect copyright.PENANASaTRerZ7fe
10083Please respect copyright.PENANAPRldZhiIst
“Tapi…di sana panas ya hawanya.”
10083Please respect copyright.PENANA340je4k7xq
10083Please respect copyright.PENANACpQq6vg3fu
“Panas sekali. Lebih panas daripada Jakarta atau Surabaya.”
10083Please respect copyright.PENANAAVdN5uDYgH
10083Please respect copyright.PENANARQKsSPFYYX
“Ah…pasti belepotan keringet mulu nanti…”
10083Please respect copyright.PENANAmO9U105p66
10083Please respect copyright.PENANANY5YKktqKL
“Di hotel kan pake AC, di hotel juga pake AC.”
10083Please respect copyright.PENANAPEMDzr8hGo
10083Please respect copyright.PENANAjGlXH75jsI
“Males ah…di sini kan gak bisa ditinggalin lama-lama Bang.”
10083Please respect copyright.PENANAPjufHSZdzk
10083Please respect copyright.PENANAqzvWMxZzVA
“Emangnya gak kangen sama Edo dan Leo?”
10083Please respect copyright.PENANAfMkW0HpF7Z
10083Please respect copyright.PENANA3X6k5ayXGO
Aku terperangah mendengar ucapan suamiku itu. Kalau aku bicara jujur, aku akan bilang, tentu saja aku kangen kepada mereka. Tapi masa aku harus bicara seperti itu kepada suamiku?
10083Please respect copyright.PENANA0A5DBZFQRe
10083Please respect copyright.PENANAjkxxit2Yqk
Maka kataku, “Ah, kalau mereka kangen, tentu mereka datang ke kota ini. Masa aku harus nyebrang lautan hanya untuk berjumpa dengan mereka?”
10083Please respect copyright.PENANAHEi3sANF2c
10083Please respect copyright.PENANAwrJsdYuta7
Lalu kutinggalkan ruang kerja pribadi suamiku. Melangkah dengan batin gontai ke dalam kamarku.
10083Please respect copyright.PENANAatqZMzSWSI
10083Please respect copyright.PENANAlkKu8pJume
Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi batinku yang sedang kemelut ini membuatku tak dapat tidur.
10083Please respect copyright.PENANA2YfT6oblm8
10083Please respect copyright.PENANAGVk9jAYS10
Pengakuan suamiku, bahwa istrinya empat orang itu, memang cukup memukulku. Dan terbayang olehku betapa cantik-cantiknya istri ketiga dan keempat itu. Tentu saja. Kalau tidak cantik, tak mungkin suamiku mau menikahi mereka.
10083Please respect copyright.PENANAoosahZbAKF
10083Please respect copyright.PENANAQ0jvssrR3U
Lalu seberapa cantik aku kini di mata suamiku? Apakah aku tidak menarik lagi dan cuma dijadikan symbol status belaka baginya, sementara cintanya sudah beralih ke istri lain?
10083Please respect copyright.PENANAvmPpdoWKPe
10083Please respect copyright.PENANAvnoEGe8Akr
Aku berusaha untuk bersabar dan berbesar hati. Terlebih kalau mengingat bahwa langkah-langkahku sendiri sudah gila-gilaan. Tapi dengan kebinalan demi kebinalan yang sudah kulakukan, apakah aku tak punya hak untuk cemburu lagi?
10083Please respect copyright.PENANATDbnHwApM5
10083Please respect copyright.PENANANHgAA5eayI
Masalahnya, kalau suamiku sekadar berselingkuh saja dengan wanita lain, aku masih bisa memaklumi dan memaafkannya. Tapi diam-diam menikahi dua wanita lain yang katanya bernama Nuryati dan Anna Karina itu, benar-benar terasa seperti pukulan berat yang menghantam batinku.
10083Please respect copyright.PENANAjzOKKvJIqz
10083Please respect copyright.PENANAi8rhXUSYHN
Padahal aku sudah cukup “bijak” dengan memintanya agar menikahi Uni Erna sebagai istri keduanya. Lalu…apakah dua istri pun masih belum cukup baginya?
10083Please respect copyright.PENANAXqXGfumbxx
10083Please respect copyright.PENANADY3pQ7fy2f
Lalu, kalau timbul protes di dalam hatiku, apakah aku ini tergolong istri yang mau menang sendiri?
10083Please respect copyright.PENANA7zj3NVILsN
10083Please respect copyright.PENANAgKmeyLctmb
Bukankah aku sendiri sudah melangkah sedemikian binalnya, sehingga lelaki demi lelaki kubiarkan menikmati kehangatan tubuhku? Kubiarkan menggasak sekujur tubuhku habis-habisan? Lalu kenapa aku tak tahu diri dan mempersoalkan istri ketiga dan keempat itu?
10083Please respect copyright.PENANAR0hihfnIsE
10083Please respect copyright.PENANAa8m7M9bEY5
Aaaah…entahlah….dalam suasana batin kemelut ini aku tak bisa berpikir jernih lagi.
10083Please respect copyright.PENANAPVzcK4i6Eu
10083Please respect copyright.PENANAvucKb1AfGo
Ketika terdengar ayam mulai berkokok di kejauhan, barulah aku tertidur.
10083Please respect copyright.PENANAJZCqD1JHUV
10083Please respect copyright.PENANADk8zisYpsW
Demikian nyenyaknya tidurku, sehingga baru terbangun setelah jam menunjukkan pukul setengah duabelas siang.
10083Please respect copyright.PENANAc4DiOPL9Co
10083Please respect copyright.PENANAdEap9hUuHD
Dengan malas-malasan aku turun dari tempat tidur. Masuk ke kamar mandi, tapi cuma untuk sikat gigi dan cuci muka.
10083Please respect copyright.PENANAwxFueAelGi
10083Please respect copyright.PENANAVwb1n7reWy
Pada waktu melangkah ke ruang keluarga, kulihat suamiku sudah berpakaian rapi dan sudah menyiapkan kopor pakaian.
10083Please respect copyright.PENANA1QOl9qGBk9
10083Please respect copyright.PENANAIJcicGgkXM
“Abang tadi gak tidur?” tanyaku dengan kening berkerut.
10083Please respect copyright.PENANABkbd35ffAu
10083Please respect copyright.PENANA6zPR0xSvPV
“Tidur sejam di ruang kerja,” sahutnya tanpa ekspresi, “Oke, aku berangkat dulu ya.”
10083Please respect copyright.PENANAHSy7VrHVXR
10083Please respect copyright.PENANAXiPOA5y6bq
Ia memelukku. Mencium bibir dan keningku. Tapi perasaan halusku berkata bahwa semuanya itu tidak semesra dahulu lagi.
10083Please respect copyright.PENANAZNDhQ06nBY
10083Please respect copyright.PENANALFeewWI9tS
Tapi sebagai seorang istri, aku mengucapkan, “Semoga penerbangannya lancar, selamat sampai tujuan ya Bang.”
10083Please respect copyright.PENANA5HfgI9fVQL
10083Please respect copyright.PENANAL0zGKiSQzp
“Amien,” sahutnya, lalu memanggil sopir taksi yang sudah menunggu di depan rumah dan menyuruhnya memasukkan koper besar itu ke bagasi taksinya.
10083Please respect copyright.PENANAHnX8uVxfKD
10083Please respect copyright.PENANATfXOSVzn6f
Setelah suamiku berlalu, aku tertunduk kelu. Ada perasaan sepi yang mencekam. yang membuatku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Padahal sejak menikah dengan Bang Yadi, aku sudah terbiasa ditinggalkan berhari-hari. Bahkan belakangan ini ia bisa lebih dari sebulan tak pulang-pulang. Tapi mengapa sekarang aku jadi dicekam perasaan kesepian yang teramat sangat begini?
10083Please respect copyright.PENANA8gAfIf7xom
10083Please respect copyright.PENANAu8BIOySzM6
Akhirnya aku mandi, karena tadi baru cuci muka dan sikat gigi. Sambil berpikir apa yang harus kulakukan agar kesepianku ini terobati. Tak usahlah mengajak ketemuan dengan lelaki mana pun, yang penting aku ingin mengusir kesepian ini dan bisa berpikir jernih lagi.
10083Please respect copyright.PENANAoTrH8Y951h
10083Please respect copyright.PENANAUSgGmrazsP
Sebelum meninggalkan rumah, kusempatkan makan roti bakar dulu di kantin.
10083Please respect copyright.PENANAI2O5Mome0P
10083Please respect copyright.PENANAsShhLpovHb
Tak lama kemudian aku sudah berada di belakang setir mobilku menuju mall yang biasanya mampu mengusir rasa kesepianku. Kebetulan aku ingin mengganti casing hapeku yang sudah tampak lusuh.
10083Please respect copyright.PENANAdYeI6bOE8A
10083Please respect copyright.PENANAvSolyJOEmc
Di counter asesori hape itulah bahuku ditepuk, disertai suara lelaki dari belakangku, “Erni?!”
10083Please respect copyright.PENANAnJklmNBiQJ
10083Please respect copyright.PENANAVxak10Gz1z
Aku terkejut dan menoleh. Dan lebih terkejut lagi ketika kulihat seorang lelaki tampan berdiri di dekatku, dengan senyumnya yang…..oooh….rasanya sekujur tubuhku jadi lunglai…karena ternyata lelaki itu Aria…! Ya…Aria yang dahulu pernah merajut cinta di masa remaja denganku. Cinta pertamaku !
10083Please respect copyright.PENANA0zC9HZMu8X
10083Please respect copyright.PENANAYrZfaj98tv
“Jadi sekarang tinggal di kota ini?” tanyanya sambil menjabat tanganku.
10083Please respect copyright.PENANAGq9PmbEkbq
10083Please respect copyright.PENANAGxIAdptb6V
“Iya,” aku mengangguk. Dengan jantung memukul kencang.
10083Please respect copyright.PENANAPbniwrVqLv
10083Please respect copyright.PENANAeYU6VOK69Q
“Erwin udah cerita bahwa kamu jadi istri temannya yang seorang pengusaha besar.”
10083Please respect copyright.PENANAKA4LTtG99M
10083Please respect copyright.PENANAZWOprLvyAV
Aku terkejut dan serasa diingatkan bahwa dalam salah satu acara swinger, aku pernah jadi pasangan adik Aria yang bernama Erwin itu. Ah…jangan-jangan Erwin sudah cerita banyak dan mungkin saja dilebih-lebihkan. “Erwin ngomong apa mengenai aku?” tanyaku.
10083Please respect copyright.PENANAwbnmN8J91a
10083Please respect copyright.PENANAwWyU9V2U8J
“Gak ngomong apa-apa. Cuma bilang ketemu sama kamu dalam suatu acara reuni,” sahutnya.
10083Please respect copyright.PENANANEoLtgvhAj
10083Please respect copyright.PENANAvms9I4FN5v
Hmm…mudah-mudahan saja Erwin belum pernah bicara masalah yang terjadi antara dirinya dengan diriku.
10083Please respect copyright.PENANArLVhC3XiNX
10083Please respect copyright.PENANActwYlChwA2
“Mana suamimu?” tanyanya.
10083Please respect copyright.PENANA3zBzuBFQrs
10083Please respect copyright.PENANAnfwVLsPEdb
“Baru berangkat ke Kalimantan tadi. Istrimu mana?” aku balik bertanya.
10083Please respect copyright.PENANAeLKKM7dmkU
10083Please respect copyright.PENANAhD572kFHoP
“Di Jakarta. Gak ikut ke sini,” sahutnya sambil menepuk lenganku, “rasanya seperti mimpi ketemu lagi denganmu setelah kita sama-sama dewasa begini.”
10083Please respect copyright.PENANAkKkRy5kvUI
10083Please respect copyright.PENANAqSWNtg9VRU
“Sama…aku juga rasa seperti ngimpi,” kataku, “dalam rangka apa kamu ke kota ini sekarang?”
10083Please respect copyright.PENANAwbI5QZ8mvA
10083Please respect copyright.PENANAbflFyUXyC2
“Tugas dari kantor.”
10083Please respect copyright.PENANAoGov3jS4UE
10083Please respect copyright.PENANAvSmHsziC9H
“Dengan teman-teman sekantor?”
10083Please respect copyright.PENANAB9xnjOdzxi
10083Please respect copyright.PENANAhKqmQjOo9c
“Gak. Cuma aku sendirian.”
10083Please respect copyright.PENANAVNNR5TCFAf
10083Please respect copyright.PENANAEOuPZg92Ph
“Berapa lama kamu di sini?”
10083Please respect copyright.PENANA4gmH64SNSr
10083Please respect copyright.PENANADJSUn9Efem
“Paling juga tiga hari lagi aku pulang ke Jakarta.”
10083Please respect copyright.PENANA7lhunLegiY
10083Please respect copyright.PENANAVY9kgmzYQ8
“Nginap di mana?”
10083Please respect copyright.PENANAAeLuZI2xy8
10083Please respect copyright.PENANATKsp9em54Y
Aria menyebutkan nama hotel yang sangat kukenal. Disusul dengan pertanyaan, “Kenapa? Mau nemenin aku di hotel?”
10083Please respect copyright.PENANAF4xGrYUFz2
10083Please respect copyright.PENANAMc5Qx0alTv
“Nemenin apa?” tanyaku disertai kerlingan menggoda.
10083Please respect copyright.PENANAhaXeov5DH8
10083Please respect copyright.PENANAspM4RTYiWe
“Nemenin ngobrol…nemenin makan dan sebagainya…mmm…hitung-hitung nostalgia masa remaja aja.”
10083Please respect copyright.PENANAXqnNQDlfFZ
10083Please respect copyright.PENANA4gDa6kmenw
Jujur, batinku tergetar mendengar kata “nostalgia” itu. Karena aku dan Aria pernah menggoreskan kenangan indah di masa remajaku. Tapi pada saat itu masih serba terbatas. Tiada langkah yang lebih dari sekadar berciuman.
10083Please respect copyright.PENANABa6SGwxoIT
10083Please respect copyright.PENANAKIVTOYFjII
Aku dengan Aria putus dengan baik-baik. Sehingga aku tetap menganggapnya sebagai orang dekat, meski sekian lamanya aku baru dipertemukan lagi dengannya. Maka tanpa sungkan-sungkan kutanyakan di kamar nomor berapa dia menginap di hotel itu? Ia pun menyebutkan nomor kamarnya. Lalu aku berjanji akan datang ke hotel itu nanti malam.
10083Please respect copyright.PENANAUN7Wkw66s7
Setelah tukaran nomor hape, kami berpisah. Setelah mengganti casing dan cover hape, aku kembali ke basement paling bawah, di mana mobilku diparkir. Aria entah pergi ke mana setelah berjanji untuk melanjutkan obrolan di hotel nanti malam. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu parkir, hapeku berdering. Aria yang call. Supaya tidak mengganggu tanganku yang sedang nyetir, kupasang handsfree hapeku.
10083Please respect copyright.PENANAxNizm6v2eq
10083Please respect copyright.PENANARh3tnducor
Lalu:
10083Please respect copyright.PENANAqKJLSl1Fv3
10083Please respect copyright.PENANAaz7HwgBnn0
“Tau gak, tadi kalau kita ketemunya bukan di tempat umum, mau saja rasanya kupeluk dirimu seerat-eratnya, Er.”
10083Please respect copyright.PENANAiusgXsIQ6m
10083Please respect copyright.PENANAahZwMjviLp
Tergetar batinku mendengar ucapan itu. Tapi entahlah, aku tak mau dipandang murahan oleh mantan pacar pertamaku itu. Karena itu aku malah bertanya, “Tadi ada yang lupa kutanyakan. Anakmu udah berapa orang?”
10083Please respect copyright.PENANAtaojYRqeH4
10083Please respect copyright.PENANAPLKwnNcJJI
“Dua orang. Kamu?”
10083Please respect copyright.PENANA8dBaGLhAyu
10083Please respect copyright.PENANAAAMBIiXEXD
“Baru satu.”
10083Please respect copyright.PENANAFqv8oVHujF
10083Please respect copyright.PENANA7qfyCesjyK
“Sengaja distop dulu?”
10083Please respect copyright.PENANArPdC9vKjzp
10083Please respect copyright.PENANA1vTjDpilxa
“Iya. Biar anakku gede dulu. Jangan punya adik dulu.”
10083Please respect copyright.PENANANXcODTB3II
10083Please respect copyright.PENANAR0PZCcfdhf
“Hmm…sekarang kita sudah menjadi bapak dan ibu ya.”
10083Please respect copyright.PENANA4KxfvOGsIv
10083Please respect copyright.PENANAs13aDGFiFQ
“Iya. Bapak muda dan ibu muda. Sekarang kamu sudah tigapuluh kan?”
10083Please respect copyright.PENANAAdVbDoqm5s
10083Please respect copyright.PENANAVSSffQWtXr
“Iya. Seminggu yang lalu aku genap tigapuluh tahun.”
10083Please respect copyright.PENANAsL9eQSfbKW
10083Please respect copyright.PENANA04cHxxtZxl
“Ohya? Terlambat dong aku ngasih ucapan selamat ulang tahunnya. Mau kado apa?”
10083Please respect copyright.PENANAXZmSFMVu7g
10083Please respect copyright.PENANA5rB0oUxaNN
“Kadonya? Jangan berupa barang deh. Aku ingin mendapatkan ciuman mesra aja…seperti suka kita lakukan pada waktu masih pacaran dulu.”
10083Please respect copyright.PENANAOwthCX2lGW
10083Please respect copyright.PENANAQdzjgKxzyK
“Mmm…ciuman lewat telepon ini aja ya. Emwuaaaah…”
10083Please respect copyright.PENANAYHOUQNdcfK
10083Please respect copyright.PENANAhAtRS2B8yc
“Gak ah…gak kerasa lewat telepon sih. Nanti malam aja ya Er…please….”
10083Please respect copyright.PENANALmHJ57W386
10083Please respect copyright.PENANAl0D6xSC8mI
“Aku kan udah punya suami, Ar.”
10083Please respect copyright.PENANALYkGycwqEk
10083Please respect copyright.PENANATzh4GFZsmY
“Aku juga udah punya istri. Tapi aku tak mau munafik. Pertemuan kita barusan…benar-benar menggetarkan hatiku…menggetarkan cintaku padamu, sayang.”
10083Please respect copyright.PENANADAfBeuvO4f
10083Please respect copyright.PENANAHQKSKl83yA
Aria…Aria…tahukah kau bahwa tadi aku pun sangat tergetar setelah melihat dirimu berdiri di depan mataku?
10083Please respect copyright.PENANAwyg34vQtpG
10083Please respect copyright.PENANAcJEiY7ZuRD
Tapi entah kenapa, aku ingin tetap kelihatan sebagai wanita terhormat di mata mantan kekasihku itu. Maka kataku, “Nanti malam aja kita sambung ya Ar. Ini aku lagi nyetir, takut nabrak mobil lain…”
10083Please respect copyright.PENANA24ApwbWfnH
10083Please respect copyright.PENANAxHtbGsnyeu
“Oh, kamu lagi nyetir? Ya udah…aku tunggu nanti malam, ya Erniku sayang…”
10083Please respect copyright.PENANAO7LxHIYHw0
10083Please respect copyright.PENANArbKOarr3CW
Aku termangu lagi. Mendengar istilah “Erniku sayang” itu, terbayang lagi kisah remajaku bersama Aria dahulu. Semuanya masih tergambar dengan jelas.
10083Please respect copyright.PENANAJoZ6otufEg
10083Please respect copyright.PENANAd39uWA9xa7
Kalau saja pamanku merestui hubunganku dengan Aria, pasti ia sudah menjadi suamiku sejak lama. Tapi pamanku lebih menyukai Bang Yadi. Sehingga terpaksa hubunganku dengan Aria diputuskan.
10083Please respect copyright.PENANAAT3Gi3wXu0
10083Please respect copyright.PENANAyL8JMFOaCj
Pada masa remaja, aku memang anak yang penurut. Aku juga sadar bahwa paman yang merawat dan menyayangiku dari kecil sampai dewasa. Sehingga aku merasa berhutang budi benar padanya. Meski masih remaja, aku sudah punya pikiran ingin membalas kebaikannya sebisaku. Karena itru, ketika paman menganjurkan untuk menerima lamaran Bang Yadi, aku langsung menerimanya saja, meski cinta pertamaku harus kuhancurkan. Dan aku bahagia melihat pamanku senang dengan penerimaan lamaran Bang Yadi itu. Lalu aku berusaha menutup pintu hatiku. Berusaha untuk mengalihkan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Meski aku sudah berada di alam baru, alam yang mulai diperkenalkan oleh suamiku sendiri, tiada seorang lelaki pun yang kucintai di dunia ini selain Bang Yadi seorang. Lelaki mana pun bisa memiliki tubuhku, tapi cintaku tetap hanya untuk Bang Yadi.
10083Please respect copyright.PENANABGx5pqb3eS
10083Please respect copyright.PENANA6TTdtDH09T
Tapi…sejak mendengar pengakuan suamiku, bahwa ia memiliki empat istri, bukan cuma aku dan Uni Erna….entahlah…rasanya aku tak bisa menerimanya. Kalau sekadar selingkuh dengan perempuan lain, aku pun takkan mempersoalkannya, karena aku sendiri juga agak kerap melakukannya (tapi selalu laporan kepada suamiku).
10083Please respect copyright.PENANAexxhaFFZ4c
10083Please respect copyright.PENANAG3Yu6ojfqB
Ya, aku bisa mentolerir jika suamiku selingkuh dengan perempuan lain. Karena mungkin saja ia hanya menyalurkan kebutuhan biologisnya semata. Tapi…kalau menikahi perempuan lain…aku yakin…pasti ada cinta di hati suamiku. Bukan sekadar menyalurkan kebutuhan biologisnya semata.
10083Please respect copyright.PENANAP4TJZKG5Re
10083Please respect copyright.PENANAmdAW7Wmn6s
Lalu…masih adakah perasaan cinta di hati Bang Yadi kepadaku? Apakah perkawinannya denganku sekarang sudah tinggal symbol status belaka, sementara cintanya sudah beralih ke perempuan lain?
10083Please respect copyright.PENANAXVJU2W1YA9
10083Please respect copyright.PENANAcqlPrDNgDV
Hmm…seandainya tidak ada masalah itu, sudah pasti aku akan menolak pertemuan empat mata dengan Aria. Karena aku sangsi apakah aku masih bisa mempertahankan diri pada waktu ia menghendaki lebih dari ciuman atau tidak.
10083Please respect copyright.PENANABkUIR8Tznx
10083Please respect copyright.PENANABAZdovJg5v
Tapi masalah suamiku yang ternyata punya istri empat orang itu membuat batinku kemelut dan murka.
10083Please respect copyright.PENANA07veNYyYWZ
10083Please respect copyright.PENANAvkuSuXRPPs
Dan aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi dengan Aria nanti. Sehingga aku sampai pada suatu keputusan…que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah !
10083Please respect copyright.PENANAMABqkXMbTL
10083Please respect copyright.PENANAPfV90Aj4ri
10083Please respect copyright.PENANAgl1HxnRSKG
Jam setengah tujuh malam aku sudah menyiapkan diri sesiap-siapnya. Bahkan diam-diam aku memasukkan tas pakaianku ke bagasi mobilku, untuk persiapan kalau-kalau aku harus menginap di hotel nanti. Tapi pada waktu menuju kamar Aria, aku akan melenggang saja dengan tas kecilku. Tas pakaian itu akan kutinggalkan di bagasi mobil. Dan hanya akan kukeluarkan jika sudah ada kepastian harus menginap di hotel itu.
10083Please respect copyright.PENANA1tXkVR44qv
10083Please respect copyright.PENANA68yudaylkE
Meski sudah banyak pengalaman bersentuhan dengan lelaki yang bukan suamiku, anehnya kali ini aku agak degdegan waktu sedang mengemudikan mobilku menuju hotel tempat Aria menginap. Masalahnya aku sudah bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi nanti. Rasanya mustahil kalau Aria cuma minta dicium doang. Tapi yah..que serra serra…apa yang mau terjadi terjadilah.
10083Please respect copyright.PENANAZrvQqfAsjf
10083Please respect copyright.PENANAn1jku21qyW
Begitu mobilku memasuki area parkir, aku memberitahu Aria lewat hapeku, “Ini aku sudah mau parkir di hotel, Ar.”
10083Please respect copyright.PENANAx62CKjhweV
10083Please respect copyright.PENANAeMGc4eY6f5
“Oh…yayayaa…tunggu di lobby aja. Aku akan menjemput ke situ, sayang.”
10083Please respect copyright.PENANAVk8v5TcEEM
10083Please respect copyright.PENANAdKAORop9Ro
Dan ketika Aria muncul di lobby…batinku bergetar hebat melihat senyumnya yang menggugahkan kenangan lamaku. Ah…apakah aku sudah menjadi wanita cengeng malam ini? Kenapa perasaanku mendadak jadi mellow begini?
10083Please respect copyright.PENANA0Md8OM2Izd
10083Please respect copyright.PENANA1CzR5Ikddj
Kenapa aku tertunduk malu-malu waktu melihat tatapan teduh Aria itu?
10083Please respect copyright.PENANACyhggmIkZP
10083Please respect copyright.PENANABuU0OubeKT
Dan ketika Aria menggandeng pinggangku menuju pintu lift, batinku serasa dinaungi keteduhan dan kesejukan. Seakan-akan aku kembali ke masa remajaku dahulu.
10083Please respect copyright.PENANALZNtpIX6Ro
10083Please respect copyright.PENANAYwY1Tshb1O
Setibanya di dalam kamar tertutup, kedua tangan Aria mengepit sepasang pipiku. Dan bibirnya mendekat…perlahan tapi pasti…sampai akhirnya menciumi bibirku dengan mesra dan hangatnya.
10083Please respect copyright.PENANAWNNPzHFp40
10083Please respect copyright.PENANAo239u0Sc56
Oh, Aria…Aria…kenapa kita harus bertemu lagi? Bukankah kini keadaannya sudah berubah? Bukankah kita sekarang sudah sama-sama memiliki pasangan hidup? Tapi kenapa perasaanku ini malah lebih mendalam daripada waktu masih pacaran denganmu dahulu?
10083Please respect copyright.PENANAGrlQEl5zjk
10083Please respect copyright.PENANAXTKCAewbge
Lalu Aria mengajakku duduk berdampingan di sofa. Aku menurutinya saja. Tapi setelah duduk merapat dengannya, sekujur tubuhku terasa lemas. Lemas dalam indahnya berada di dekat lelaki yang dahulu sangat kucintai itu.
10083Please respect copyright.PENANAoLp3FwtApo
10083Please respect copyright.PENANAkZBgsTBl78
Barangkali aku harus mengakuinya sejujur mungkin, bahwa cintaku kepada Aria tidak pernah layu. Hanya saja sebagai seorang istri, aku memaksakan diri untuk mencintai Bang Yadi sambil berusaha untuk melupakan Aria. Memang butuh waktu untuk melupakan cinta pertamaku itu. Lalu aku berhasil melupakannya, kemudian kutujukan perasaan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Tapi…setelah berjumpa lagi dengan Aria dalam suasana seperti ini….oooh….apa yang sedang terjadi di dalam diriku ini?
10083Please respect copyright.PENANAv7Z28asG5s
10083Please respect copyright.PENANAu75pBpNCJM
Entahlah. Yang jelas, aku merebahkan kepalaku di paha Aria, sambil berpuas-puas menatap wajahnya.
10083Please respect copyright.PENANAoS1AqXx7Ov
10083Please respect copyright.PENANAhT3CSEh4Vl
Dan hatiku semakin luluh ketika Aria membelai rambutku, terkadang menciumi bibirku denga kemesraan yang menghanyutkan.
10083Please respect copyright.PENANA9iwm0sBoPV
10083Please respect copyright.PENANAfeWUuVjRwL
“Nginap aja di sini ya sayang,” kata Aria sambil megusap pipiku dengan lembut.
10083Please respect copyright.PENANAf7hYf0uvtM
10083Please respect copyright.PENANA53kBBaIIKB
Aku tidak menjawabnya.
10083Please respect copyright.PENANAtjfJEpbTwf
10083Please respect copyright.PENANA1rpGdrGPnk
“Mau kan tidur bersamaku malam ini?”
10083Please respect copyright.PENANA1fHDfD7ZaP
10083Please respect copyright.PENANA13lFgSLXJe
“Takut…”
10083Please respect copyright.PENANAHAWhKA9ZPO
10083Please respect copyright.PENANARG0eOMWVxX
“Takut apa?”
10083Please respect copyright.PENANA1iZsbGSeM6
10083Please respect copyright.PENANArXUNnR6uLV
“Takut gak mau pisah lagi sama kamu…”
10083Please respect copyright.PENANAgOjcQy9aLk
10083Please respect copyright.PENANAJoVxZwy5V0
“Jangan pikirkan masalah itu dulu. Sekarang mumpung ada kesempatan, kita nikmati aja.”
10083Please respect copyright.PENANAUX2a0Ol7R7
10083Please respect copyright.PENANAzrPKDCDlhW
“Pakaianku di bagasi mobilku.”
10083Please respect copyright.PENANADHw8Vgc6uQ
10083Please respect copyright.PENANA5gLsFV5EZc
“Ohya?! Mana kunci mobilnya? Biar kuambilin,” Aria bangkit dengan sikap bersemangat.
10083Please respect copyright.PENANAljj39skRLK
10083Please respect copyright.PENANAoT2Ou46x3g
Kuambil kunci mobilku dari tas kecilku, lalu kuberikan pada Aria sambil menyebutkan nopol mobilku.
10083Please respect copyright.PENANAkaXseS4qBO
10083Please respect copyright.PENANA18OGwkHcn2
Aria tampak senang sekali. “Tunggu sebentar ya sayang,” katanya sambil membuka pintu kamar, kemudian meninggalkanku sendirian di dalam kamar ini.
10083Please respect copyright.PENANAs1PGLDJXwU
10083Please respect copyright.PENANAN11j4BbfNV
Hanya beberapa menit Aria meninggalkanku. Lalu muncul lagi sambil menjinjing tas pakaianku.
10083Please respect copyright.PENANA3QNLfiV0al
10083Please respect copyright.PENANAFdyxsG8hwZ
“Kamu bawa pakaian ganti…bikin aku senang aja,” kata Aria sambil meletakkan tas pakaianku di atas meja kecil.
10083Please respect copyright.PENANAYrXdeGAk02
10083Please respect copyright.PENANAVnuL2j9iyC
“Ke mana pun aku pergi, selalu membawa pakaian untuk ganti. Hanya untuk persiapan kalau pakaian yang kukenakan kotor. Bukan sengaja merencanakan tidur di sini.”
10083Please respect copyright.PENANA7hhSPuFquq
10083Please respect copyright.PENANAbavrTbeIei
“Whatever lah…yang penting kamu bisa bersamaku malam ini….malah maunya sih sampai aku mau pulang ke Jakarta nanti.”
10083Please respect copyright.PENANAGuT47IqJwy
“Kamu berkeras banget ingin aku tidur di sini, emangnya mau ngapain?” tanyaku sambil membuka tas pakaianku dan mempertimbangkan pakaian tidur mana yang cocok kukenakan malam ini.
10083Please respect copyright.PENANALpC625zmw2
10083Please respect copyright.PENANAP6HrfneFmp
“Ingin mengobati kerinduanku selama bertahun-tahun,” sahut Aria sambil memelukku dari belakang.
10083Please respect copyright.PENANAAFpeOck2a3
10083Please respect copyright.PENANAfrC1TjVomN
“Sabar dulu dong sayang,” kataku sambil mengeluarkan kimono importku yang terbuat dari kain handuk halus berwarna kuning muda, “Aku mau ganti pakaian dulu ya.”
10083Please respect copyright.PENANAuxtkww94hq
10083Please respect copyright.PENANAMWkGQDimNd
Aria melepaskan pelukannya dan membiarkanku menuju kamar mandi, untuk mengganti baju kaus dan celana corduroyku di dalam kamar mandi.
10083Please respect copyright.PENANAiuhMhWKhca
10083Please respect copyright.PENANASv1ievK7tR
Waktu berganti pakaian di kamar mandi, sengaja pintunya tidak kukuncikan. Tapi Aria tidak berani membukanya. Itulah salah satu sifatnya yang aku sukai. Ia tak mau bertindak sembarangan dalam segala hal.
10083Please respect copyright.PENANAJfL9RoEp74
10083Please respect copyright.PENANAbuZmNw1MNf
Tapi tahukah Aria bahwa hasrat birahiku mulai berdesir-desir sejak ia mencium bibirku tadi?
10083Please respect copyright.PENANAQsmp2WQCzC
10083Please respect copyright.PENANAo8wGnJq3iw
Tak lama kemudian, aku sudah mengenakan kimono tebal itu, sementara baju kaus dan celana corduroyku sudah kugantungkan di kapstok kamar mandi. Bahkan behaku juga kugantungkan di situ.
10083Please respect copyright.PENANA1tZqUEZYRe
10083Please respect copyright.PENANAQijOrCVpzg
Lalu aku keluar dari kamar mandi, disongsong dengan senyuman Aria yang selalu saja membuatku luluh.
10083Please respect copyright.PENANAvAv3huFLOV
10083Please respect copyright.PENANAoRr2yhvZmx
“Dalam pakaian apa pun, kamu tetap cantik di mataku, sayang,” kata Aria sambil menggandeng pinggangku dan kembali mengajakku duduk di sofa berkulit putih bersih itu.
10083Please respect copyright.PENANAqCqwlQvDEj
10083Please respect copyright.PENANAwLIHAuLKWJ
Di sofa itulah Aria memeluk leherku, kembali menciumi bibirku, lalu terdengar suaranya, “Dahulu banyak larangan, gak boleh menyentuh ini dan itu. Sekarang gimana? Masih ada larangan?” tanya Aria sambil menciumi leherku.
10083Please respect copyright.PENANAreAKdaEo4c
10083Please respect copyright.PENANA86BxsSq4kE
Aku cuma tersenyum. Memang dahulu Aria kubatasi, cuma boleh mencium pipi dan bibirku. Menyentuh payudaraku pun belum pernah kuizinkan. Tapi kini? Masihkah larangan itu berlaku?
10083Please respect copyright.PENANAtCDRKFVSSk
10083Please respect copyright.PENANAqJn50px1oV
Bukankah hasrat birahiku sudah berdesir-desir begini hebatnya? Masih perlukah aku berlagak wanita terhormat yang tak pernah selingkuh dari suamiku?
10083Please respect copyright.PENANAT11aJoOXX2
10083Please respect copyright.PENANAnnoOE5O13B
Maka kataku, “Whatever you want, do as you will.”
10083Please respect copyright.PENANAfPKl7bRfF5
10083Please respect copyright.PENANACTEOsBgzJy
Aria terperangah, lalu tersenyum.
10083Please respect copyright.PENANAcj0RNv2bUP
10083Please respect copyright.PENANAYAQpgrosYy
“Terimakasih, sayangku….” kata Aria sambil menciumi pipiku, “Aku masih dan akan tetap mencintaimu…sampai kapan pun. Hanya saja pertemuan kali ini terjadi dalam keadaan sama-sama dewasa. Maka tentu berbeda cinta di masa remaja dengan cinta di masa dewasa. Tapi bagaimana perasaanmu padaku? Masih adakah cinta di hatimu?”
10083Please respect copyright.PENANArkSsYMtWXr
10083Please respect copyright.PENANAQOI2XdQ4a2
“Pikir aja sendiri,” sahutku sambil mengerling manja, “Makanya aku datang ke sini karena apa?”
10083Please respect copyright.PENANAldRo1a1Lxa
10083Please respect copyright.PENANAhFi8DcVLll
Aria ketawa kecil. Lalu meraih pergelangan tanganku, “Kalau begitu, kita pindah ke sana aja yok,” katanya sambil menunjuk ke tempat tidur bertilam seprai putih bersih itu.
10083Please respect copyright.PENANAQas5bxZ4qp
10083Please respect copyright.PENANAisdW7BY3KI
Aku jadi manja lagi, seperti masa remajaku dulu. Diam saja di sofa itu, sehingga Aria menggodaku, “Mau kugendong?”
10083Please respect copyright.PENANAyBG5Xy8ypW
10083Please respect copyright.PENANAEX4JzWCOyI
Aria mengangsurkan punggungnya. Maka sekalian aku memeluk lehernya dari belakang. Dan ia benar-benar menggendongku, lalu meletakkanku dengan hati-hati ke atas tempat tidur.
10083Please respect copyright.PENANAcEC8q55eig
10083Please respect copyright.PENANAB01D9Dammc
Kini aku yang merengkuh lehernya. Dan Aria seperti mengerti apa yang kuinginkan. Ia mendekatkan bibirnya ke bibirku, lalu merapat dan saling lumat. Tapi ketika tangannya menyelinap ke arah payudaraku yang tak berbeha ini, kubisiki telinganya, “Sentuhlah dengan mulutmu, sayang.”
10083Please respect copyright.PENANArOQxspzsE5
10083Please respect copyright.PENANAK6WfdpOJPy
Aria mengangguk dan mendekatkan mulutnya ke arah oayudaraku. Pada saat itulah kulepaskan ikatan tali kimonoku, lalu kurentangkan kedua sisi kimonoku, sehingga payudaraku terbuka total di depan mata Aria. Inilah untuk pertama kalinya payudaraku dipertontonkan di depan mata Aria.
10083Please respect copyright.PENANA72lrIDt9Sb
10083Please respect copyright.PENANAcUE7WSw2QA
Aria pun berkomentar, “Hmmm….payudaramu indah sekali, sayang.”
10083Please respect copyright.PENANAnXjSMX9J4X
10083Please respect copyright.PENANAwgnD6Rvo7E
Lalu Aria benar-benar mengikuti permintaanku. Mulutnya mendekati puting payudara kiriku, sementara tangan kirinya memegang payudara kananku.
10083Please respect copyright.PENANA0DdZoW0u3d
10083Please respect copyright.PENANAnFsiflzacJ
Desir birahiku semakin menguasai batinku ketika Aria mulai mengemut pentil payudara kiriku, sementara tangan kirinya mulai meremas-remas lembut payudara kananku.
10083Please respect copyright.PENANAm7wkW6abbY
10083Please respect copyright.PENANAxglyOA84yi
Entah kenapa, aku merasa inilah emutan yang paling indah dalam hidupku. Yang membuatku terlena dalam godaan birahi yang semakin menjadi-jadi.
10083Please respect copyright.PENANAFKXbGPtQnf
10083Please respect copyright.PENANAYrVa9IlDR9
Kubiarkan ia menjilati pentil payudaraku dan sesekali mengisapnya seperti bayi yang sedang menyusu. Namun diam-diam tanganku mulai masuk ke balik jerseynya. Mengusap-usap kulit punggungnya yang terasa hangat. Dan seperti digerakkan oleh tenaga magnetisme, kuturunkan celana dalamku sampai ke dekat lututku, karena mulut Aria mulai menurun ke arah perutku. Ini bisa dijadikan lampu hijau, bahwa Aria boleh menyentuh kemaluanku !
10083Please respect copyright.PENANAPU8IBvIyPa
10083Please respect copyright.PENANAOYryGa2Zup
Tapi tahukah Aria bahwa kemaluanku sudah mulai basah akibat emutannya di pentil payudaraku? Oh…sebaiknya ia jangan menjilati kemaluanku. Karena aku tak mau kemaluanku jadi terlalu basah.
10083Please respect copyright.PENANAjaJCfvoYMm
10083Please respect copyright.PENANA6WZUcwaCeb
Karena itu cepat kutarik lagi kepala Aria ke atas, lalu kucium bibirnya dengan binalnya. Sementara tanganku berusaha menarik ritsleting celana panjangnya, lalu berusaha menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Aria membiarkan apa pun yang kulakukan.
10083Please respect copyright.PENANAbM2sosbLWI
10083Please respect copyright.PENANAzBXtnwrn7J
Jantungku memukul kencang setelah berhasil memegang penis mantan kekasih pertamaku itu. Dan nafsuku semakin menjadi-jadi. Sehingga tanpa ragu lagi kusembulkan penis Aria yang ternyata sudah sangat tegang itu. Lalu tanpa ragu pula kucolek-colekkan moncong penis itu ke celah kemaluanku yang sudah basah licin ini.
10083Please respect copyright.PENANALz1NHGoLIV
10083Please respect copyright.PENANA2FEq9QjAiP
Dan semakin basah licin setelah kurasakan nikmatnya mengelus-eluskan moncong penis itu ke celah kemaluanku.
10083Please respect copyright.PENANAMGY04Rjhau
10083Please respect copyright.PENANAF7GYmLEZyj
Dan…oooh…moncong penis itu terasa mulai mendesak dengan kuatnya…mulai membenam ke dalam liang kemaluanku.
10083Please respect copyright.PENANAjQ5oGaU7uP
10083Please respect copyright.PENANADNxG4xC4tR
Pada saat itulah kualihkan tanganku untuk memeluk leher Aria sambil merengek manja, “Aaaaa…Aria ….oooh….ini sudah mulai masuk, sayang….”
10083Please respect copyright.PENANAYMYtLbs8Lg
10083Please respect copyright.PENANAVl86RwgN3J
“Iya sayang…aku bahagia sekali…karena akhirnya aku bisa memilikimu…” sahut Aria tersengal, sementara penisnya mulai bergerak-gerak maju mudur di dalam liang senggamaku.
10083Please respect copyright.PENANATyD7urIyCf
10083Please respect copyright.PENANAc7OaCdTLXB
“Sebentar…celana dalamku harus dilepaskan dulu,” kataku sambil menggerakkan kaki kananku, lalu jari-jari kakiku menjepit celana dalamku dan mendorongnya sampai terlepas dari kakiku.
10083Please respect copyright.PENANAcSpm1O6xrf
10083Please respect copyright.PENANAE1L4oIxQbN
Aria pun melakukan hal yang sama. Batang kemaluannya tetap berada di dalam jepitan liang senggamaku, namun ia berusaha melepaskan celana panjang dan celana dalamnya.
10083Please respect copyright.PENANAgXF4lRQbeI
10083Please respect copyright.PENANAbyHittuUzT
Aku sendiri sudah berhasil mengeluarkan kedua tanganku dari kimonoku. Lalu kutarik jersey Aria ke atas, sampai terlepas dari kepalanya.
10083Please respect copyright.PENANA4cxTuiKR9H
10083Please respect copyright.PENANAvYCT5NraqN
Dan kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.
10083Please respect copyright.PENANAF8XCqi7fSC
10083Please respect copyright.PENANAWYy5qBQT9t
Maka mulailah kami melakukannya dengan lebih leluasa. Bahwa Aria mulai mengentotku, sementara kedua pahaku terangkat tinggi ke atas, agar ia bisa mendorong penisnya sedalam mungkin.
10083Please respect copyright.PENANArjRKQAxKHv
Aria…oh, Aria…tak kusangka akan terjadi juga kisah indah ini. Kisah tentang galaunya batinku di rumah, lalu bertemu denganmu dan akhirnya kegalauanku terobati olehmu. Padahal aku tak pernah merencanakannya. Apalagi kalau mengingat bahwa kita berlainan kota. Tapi dunia ini terkadang terasa kecil, sehingga kita dipertemukan lagi setelah sama-sama dewasa.
10083Please respect copyright.PENANAi7DFY9VN3J
10083Please respect copyright.PENANAUIdGufIQhi
Dan aku merasakan, disetubuhi oleh lelaki yang kucintai, luar biasa indahnya. Apalagi ketika Aria mengentotku sambil menciumi bibirku dengan lahapnya, sementara payudaraku pun tiada hentinya diremas-remas olehnya.
10083Please respect copyright.PENANArY6BOfnGPF
10083Please respect copyright.PENANAywXw3zpmBC
Sambil menikmati keperkasaan Aria, aku pun punya pikiran harus jauh lebih memuaskan daripada istri Aria. Karena itu aku mulai menggoyang pinggulku segila mungkin. Dengan gerakan meliuk-liuk, memutar-mutar dan menghentak-hentak. Napas Aria terdengar ngos-ngosan, tapi entotannya makin lama makin ganas. Terasa menggesek-gesek dinding liang senggamaku dan menonjok-nonjok dasar liang senggamaku, sebagai pertanda betapa panjang penis mantan kekasihku itu.
10083Please respect copyright.PENANA77kYApy7Ju
10083Please respect copyright.PENANAstHAx0X8rl
Dalam nikmat tak terlukiskan itu, aku pun meremas-remas rambut Aria dengan gemasnya. Dan mulutku tak terkendalikan lagi, terus-terusan melontarkan suara histerisku, “Ooooh…Aria…Aria sayang…..ini enak banget sayang……ooooh….iya….entot terus Ariaku sayang….enak sayang…iya…iya….aaaaaah….oooooh….aaaah…”
10083Please respect copyright.PENANAoHPqlKJ8sO
10083Please respect copyright.PENANAArkSANmJA7
Begitu nikmatnya disetubuhi oleh lelaki yang masih dan akan tetap kucintai itu, membuatku cepat sekali mencapai puncak orgasmeku.
10083Please respect copyright.PENANAZnz6MvZDV3
10083Please respect copyright.PENANAm20VzzxlAY
Maka pada saat Aria sedang ganas-ganasnya mengayun penisnya, aku justru sedang mengejang tegang sambil menahan napasku, dengan mata terbeliak lalu terpejam, dengan pinggul terangkat ke atas dan…aaaaah….terasa betapa nikmatnya puncak orgasmeku ini…sehingga aku sendiri merasakan betapa liang senggamaku berkejut-kejut, kemudian sekujur tubuhku serasa dialiri desir-desir nikmat yang tiada taranya…
10083Please respect copyright.PENANAg9TSB4loSI
10083Please respect copyright.PENANA29ZDZdVugB
Aku menggelepar, lalu sekujur tubuhku lemas kembali, dalam nikmat sedalam lautan.
10083Please respect copyright.PENANA1sXuRnbYlW
10083Please respect copyright.PENANAPqLKXJluK1
Tapi Aria masih asyik mengayun penisnya bermaju mundur di dalam liang senggamaku yang sudah basah licin ini.
10083Please respect copyright.PENANA1tqkzCqgWK
10083Please respect copyright.PENANAJmSfiT1AcQ
Muncul lagi perasaan ingin lebih memuaskan daripada istri Aria itu. Maka kutahan rasa ngiluku sesaat, kemudian aku pun menggoyang pinggul lagi sebinal mungkin. Sehingga liang kemaluanku seolah memilin-milin dan meremas-remas batang kemaluan Aria yang tetap mantap bermaju-mundur itu.
10083Please respect copyright.PENANAVMFRvjiCjt
10083Please respect copyright.PENANAnl60mLo3He
“Kamu ikut kabe…?” tanya Aria terengah.
10083Please respect copyright.PENANAwXToQk8KCk
10083Please respect copyright.PENANApT3V2OPj8H
“Iya,..
ns3.143.115.238da2