Kehilangan
Pagi yang cerah mengiringi perjalananku berangkat ke sekolah. Sepanjang perjalanan aku masih kepikiran dengan kejadian yang aku alami kemarin, siapa sebenarnya orang – orang itu yang nampaknya sengaja ingin mencelakaiku. Apa ini ada hubungannya dengan Febri yang ingin membalasku..? Tapi aku melihat Febri bukan tipe orang seperti itu yang membalas dendam lewat tangan orang lain, dia lebih memilih untuk membalas sendiri seperti yang dia lakukan pada Akbar dan Samo. Hufh.. sudahlah ngapain juga dipikirin, mungkin kemarin juga kebetulan aja ketemu, moga – moga aku gak ketemu lagi. Kalau terlalu dipikirin yang ada malah tambah pusing.
1861Please respect copyright.PENANAWipPCzMh9z
Setelah sampai sekolah, aku bergegas untuk masuk kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa. Dan saat istirahat aku menyempatkan untuk ke kamar mandi dulu sebelum ke kantin.
1861Please respect copyright.PENANARiP0IkdUFK
“Rik.. ane masih penasaran..” ucap Yudha padaku saat di kantin sekolah.
1861Please respect copyright.PENANADllJHnqg5y
“penasaran kenapa..?” balasku bertanya.
1861Please respect copyright.PENANApstU6CJVBz
“itu kemarin gimana ceritanya ente bisa nyerang ke markas SJ..” ucap Yudha kemudian.
1861Please respect copyright.PENANAAgs3GjxeJM
Saat aku akan menjawab, tiba – tiba pandanganku teralihkan oleh Dini, Monic, Nisa dan Farah yang datang ke kantin. Sama seperti yang terakhir aku lihat, Dini beberapa kali sempat melihatku dengan ekspresi datar dan aku yang melihat itu jadi teringat waktu aku mengikuti mobil Dini untuk mengetahui rumahnya, tapi aksiku gagal karena Akbar dan Samo yang masuk rumah sakit karena di keroyok.
1861Please respect copyright.PENANADjXHbIzYYT
“woi Rik.. malah bengong..!!” ucap Yudha mengagetkanku.
1861Please respect copyright.PENANAG0lZ9EU6Pk
“eh.. gimana – gimana..” balasku ke Yudha.
1861Please respect copyright.PENANAEYSLUOa9lw
“udah gak jadi.. males ane..” ucap Yudha terlihat jengkel.
1861Please respect copyright.PENANA3GHVJ5uiP4
“males kenapa sih bro.. tadi tanya apaan..?” balasku ke Yudha.
1861Please respect copyright.PENANAu3GieKZSyS
“percuma ane tanya tapi pikiran ente ke Monic..” ucap Yudha sinis.
1861Please respect copyright.PENANAe2yyJSeuYM
“loh.. kok Monic..?” tanyaku heran.
1861Please respect copyright.PENANAt5s700S7yp
“lha mau siapa lagi.. ente gandengan mesra sama Monic tapi diem – diem dibelakang Dini, coba kalau ente gak musuhan sama Dini kan gak usah pakai sembunyi – sembunyi..!!” ucap Yudha kesal.
1861Please respect copyright.PENANAH9Up6zOTWe
Memang ada benarnya juga sih yang di omongin Yudha walau sebenarnya yang aku lihat tadi itu Dini, tapi aku juga kangen sama Monic karena sudah beberapa hari gak ketemu.
1861Please respect copyright.PENANAqLiK1fS6bq
“hehehe…” balasku tertawa.
1861Please respect copyright.PENANAt5N0ph2BGG
“dih.. malah ketawa lagi..” ucap Yudha yang jengkel.
1861Please respect copyright.PENANAXwcqQTwiQP
“kok ente marah – marah mulu kenapa sih, mau nyaingin pacar ente ya.. hehe..” balasku mengajak bercanda.
1861Please respect copyright.PENANAnUgHAsx7nN
“pacar taik..!!” ucap Yudha yang membuatku kaget.
1861Please respect copyright.PENANAoq56PpH4wU
“loh.. ente belum baikan sama Ratna..?” tanyaku ke Yudha dan dia menggelengkan kepala.
1861Please respect copyright.PENANAK3IaGQHTtr
“kita gak ada masalah Rik, ane cuma males aja sama sikapnya yang semakin hari makin gak jelas..” balas Yudha menjelaskan.
1861Please respect copyright.PENANAVv8z4Y4Ad4
“ya udah coba bicarain baik – baik bro..” ucapku ke Yudha.
1861Please respect copyright.PENANAtJYfjPq61T
“hmm..” balas Yudha yang terlihat malas.
1861Please respect copyright.PENANAsVgnmMuutV
Aduh kenapa lagi sih Ratna, pasti gara – gara dia liat aku makan bareng Monic tempo hari yang membuat sikapnya gak jelas. Setelah jam istirahat selesai, aku dan Yudha kembali ke kelas masing – masing.
1861Please respect copyright.PENANA9qsYJY3Qpb
Siang hari pulang sekolah, aku kembali menunggu Dini pulang dan aku akan coba mengikutinya lagi. Setelah terlihat Dini yang sudah di jemput, aku kemudian mengikutinya dengan menjaga jarak. Setelah berjalan cukup jauh, tiba – tiba mobil Dini terlihat belok masuk gang. Aku yang melihatnya kemudian buru – buru mengikutinya, saat aku sudah belok masuk gang, betapa terkejutnya aku melihat Dini yang sudah berdiri di luar mobilnya yang menatapku dengan tajam. Aku yang sudah kepergok membuntuti akhirnya berhenti tidak jauh dari posisi Dini berdiri.
1861Please respect copyright.PENANAYftJyqF5qX
“ngapain kamu ngikutin aku..” ucap Dini ketus.
1861Please respect copyright.PENANAQwMHcJvf0j
“aa.. akuu..” balasku yang bingung.
1861Please respect copyright.PENANAxFuPgHi40Z
“JAWAB..!!” bentak Dini padaku.
1861Please respect copyright.PENANARtJ0aQXz6h
“hufh.. aku cuma mau ngomong sama kamu..” ucapku ke Dini.
1861Please respect copyright.PENANAx8lQbiXTiX
“ya udah cepet ngomong..!!” balas Dini membentakku.
1861Please respect copyright.PENANAfcDst1kNeJ
“maksudnya berdua gitu..” ucapku meminta.
1861Please respect copyright.PENANAlVHSH1aU6P
“kamu gak liat kita cuma berdua..!!” balas Dini ketus.
1861Please respect copyright.PENANAHKRmCQ1meX
“bisa gak kalau ngomongnya sambil duduk..” ucapku memohon.
1861Please respect copyright.PENANA2vNu6Q328g
“ya udah besok istirahat sekolah di kantin..!!” balas Dini yang kemudian masuk mobil.
1861Please respect copyright.PENANAyvSjaHalEc
Aku yang melihat mobil Dini pergi menjauh merasa sedikit lega karena akhirnya aku bisa bertemu dengan Dini untuk menjelaskan kesalahpahaman di antara kita. Semoga saja dia mau menerima penjelasanku dan mau baikan denganku.
1861Please respect copyright.PENANA4C1apSq7o9
“TIIINNNN…” suara klakson mengagetkanku.
1861Please respect copyright.PENANAlXhPRxtwPG
“woi.. kalau ngalamun jangan di jalan..!!” teriak seseorang padaku.
1861Please respect copyright.PENANABDUpMSC5Mi
“maaf pak maaf..” ucapku sambil meminggirkan motor.
1861Please respect copyright.PENANAAf4UJy2sbu
Setelah dirasa tidak perlu membuntuti Dini lagi, aku kemudian memacu motorku untuk pulang.
1861Please respect copyright.PENANALBsGSlGE4q
***
1861Please respect copyright.PENANAPYxGKbiqhM
Hari berikutnya seperti yang minta oleh Dini, aku yang sedang duduk di kantin menunggu kedatangan Dini. Setelah beberapa saat menunggu, kemudian Dini datang dan langsung duduk di depanku.
1861Please respect copyright.PENANAhlFB40IVGp

“cepat mau ngomong apa.. waktuku tidak banyak..” ucap Dini setelah duduk.
1861Please respect copyright.PENANAGza9wUwgFV
“aku mau menjelaskan kalau ini hanya salah paham..” ucapku ke Dini.
1861Please respect copyright.PENANAFvrdFbp9vr
“aku tidak butuh penjelasan karena aku sudah tau semuanya..” balas Dini padaku.
1861Please respect copyright.PENANA27Syiy6XnB
“tapi Din.. semua yang kamu dengar itu salah..” ucapku meyakinkan Dini.
1861Please respect copyright.PENANAQzUQXbLPRQ
“terus yang sudah kamu lakukan itu benar..?” balas Dini sinis.
1861Please respect copyright.PENANAeA3SvfSmzF
“Din.. aku dan kak Doni berduel itu..” ucapku terpotong.
1861Please respect copyright.PENANAwmxdudT0h9
“cukup..!! Aku tidak mau mendengar kebohonganmu..!!” sahut Dini membentakku.
1861Please respect copyright.PENANAtH1imYCAAN
“aku sudah tau semuanya.. aku tau kamu menghajar kak Benny, aku tau kamu menghajar kak Doni dan yang aku dengar kamu juga menghajar Febri..” ucap Dini mengagetkanku.
1861Please respect copyright.PENANA6jC000y6tV
“bisa – bisanya kamu mempengaruhi Nisa dan Monic dengan cerita karanganmu.. kamu pikir aku percaya dengan semua kebohonganmu..!!” ucap Dini ketus.
1861Please respect copyright.PENANAQ7c4OuCdrb
“tapi Din..” ucapku terpotong.
1861Please respect copyright.PENANAE735wAwCmn
“Dini yang sekarang tidak seperti Dini yang dulu, Dini yang mudah terpikat oleh rayuan manismu.. aku juga tidak seperti Monic yang bisa kamu rayu dengan mudah kemudian bergandengan tangan dengan mesra sambil menonton sepak bola..” ucap Dini yang mulai berkaca – kaca.
1861Please respect copyright.PENANAl4AIfLQSlK
“sekarang aku minta kamu berhenti mendekatiku lagi, dan aku anggap permasalahan ini selesai kalau kamu sudah tidak menggangguku lagi..” ucap Dini yang kemudian pergi meninggalkanku.
1861Please respect copyright.PENANAYVwc323KO4
Harapan hanyalah tinggal harapan karena berakhir tidak sesuai dengan yang diinginkan. Aku mencoba ikhlas menerima semuanya walaupun aku belum sempat menjelaskan apa – apa. Aku merelakan Dini yang pergi dari kehidupanku karena aku sudah berusaha semampuku. Segala sesuatu yang kita perjuangkan tidak selalu bisa kita pertahankan hanya karena untuk menghormati suatu perbedaan.
1861Please respect copyright.PENANAnykhYCIuzS
Aku masih tidak habis pikir bagaimana Dini bisa tau sampai sedetail itu..? Aku yang ibaratnya sudah kalah dalam berperang kemudian berjalan dengan lesu menuju kamar mandi belakang untuk menghabiskan sisa waktu istirahatku. Walaupun aku sudah bersiap apabila terjadi hal seperti ini, tapi rasa – rasanya aku masih kecewa dan belum terima. Aku yang mencoba untuk tegar dan ikhlas tetap saja merasa nyesek.
1861Please respect copyright.PENANArHxpObLdDd
Saat aku sedang menikmati kesendirianku, tiba – tiba ada yang menghampiriku.
1861Please respect copyright.PENANA4jQHbZ1n8Q
“Rik..” panggil seseorang dari belakangku.
1861Please respect copyright.PENANAbCLosFNL7T

Saat aku menengok, aku melihat Nisa dan Monic yang berdiri terlihat sedih.
1861Please respect copyright.PENANAdsk7anGa7m
“Rik.. maafin aku.. gara – gara aku yang bicara ke Dini, dia jadi marah..” ucap Nisa meminta maaf.
1861Please respect copyright.PENANAR8FKIj9DcV
“maafin aku juga Nis.. gara – gara aku kalian jadi bertengkar..” balasku ke Nisa.
1861Please respect copyright.PENANAXv7Pvs4aJt
“seandainya aku tidak bicara ke Dini, mungkin dia mau mendengarkan penjelasanmu..” ucap Nisa yang terlihat menyesal.
1861Please respect copyright.PENANATxiBxM9B5U
“sudah Nis.. jangan di sesali..” balasku tersenyum.
1861Please respect copyright.PENANAZXmIM9KvWa
Kemudian terdengar bel tanda jam istirahat selesai, Nisa dan Monic mengajakku untuk kembali ke kelas.
1861Please respect copyright.PENANAVWwLH1Wlgz
“Mon..” panggilku ke Monic.
1861Please respect copyright.PENANAQ5ASL8ACVB
Monic dan Nisa menghentikan langkah, Nisa yang sempat berhenti kemudian ijin duluan untuk kembali ke kelas.
1861Please respect copyright.PENANAAfoDiGI30Q
“Maaf Mon.. aku gagal..” ucapku ke Monic.
1861Please respect copyright.PENANAZ53LRSGQ5w
“kamu gak sendirian kok, aku dan Nisa juga..” balas Monic tersenyum.
1861Please respect copyright.PENANAGhUN1D6QqA
“tapi gara – gara aku, kalian tidak bisa bersama – sama lagi..” ucapku kemudian.
1861Please respect copyright.PENANAiU3BJp45Z4
“bertemu dan berpisah adalah sebuah pilihan Rik, kita tidak bisa memaksakan kehendak seseorang karena kita hanyalah manusia biasa. Mungkin sekarang aku, kamu, Dini dan yang lain belum bisa bersama – sama, tapi aku percaya suatu saat nanti kita akan bisa bersama – sama lagi..” balas Monic tersenyum.
1861Please respect copyright.PENANADrVUQgYLWx
Ucapan Monic benar – benar menenangkan diriku yang lagi galau. Dia selalu ada di saat aku sedang bingung dan kacau. Ketulusan dan perhatiannya selalu bisa membuatku nyaman.
1861Please respect copyright.PENANAM7kR9HArmX
“makasih ya Mon..” ucapku memegang tangannya.
1861Please respect copyright.PENANAwPPxYDRPGv
“kita balik ke kelas yuk..” lanjutku menggandeng tangannya.
1861Please respect copyright.PENANAAooLEZHvpk
Monic tidak bergerak dan menahan tanganku, saat aku melihatnya dia menolak dan menggelengkan kepala.
1861Please respect copyright.PENANAvSdz97F8vI
“kenapa..?” tanyaku.
1861Please respect copyright.PENANAGbZNry6mZ0
“aku gak mau balik ke kelas kalau kamu masih sedih..” balas Monic.
1861Please respect copyright.PENANAzg8hTbwgkj
Aku kemudian mengangkat tangan Monic dan mencium punggung tangannya.
1861Please respect copyright.PENANAOAHAusciVR
“aku akan merasa sangat sedih kalau kamu yang pergi meninggalkanku..” ucapku tersenyum.
1861Please respect copyright.PENANAHarPpofohj
Akhirnya aku dan Monic berjalan bersama menuju kelasnya, sepanjang perjalanan aku tetap tidak melepaskan genggaman tanganku, walau para siswa sudah berada di dalam kelas, Monic terlihat kurang nyaman seperti takut ada yang melihat.
1861Please respect copyright.PENANA1WL8lexDqR
“Rik.. nanti kalau ada yang lihat gimana..” ucap Monic khawatir.
1861Please respect copyright.PENANA6V8iLo0d5q
“biarin aja.. aku sudah tidak peduli..” balasku tersenyum.
1861Please respect copyright.PENANAfsLZt3bNoe
Monic yang mendengar ucapanku kemudian ikut tersenyum dan membalas genggaman tanganku lebih erat. Setelah sampai di depan kelasnya kami berpisah dan aku kembali ke kelasku.
1861Please respect copyright.PENANAbL23qeDmrC
Aku kembali teringat dengan Dini yang marah – marah padaku, dan hal itu aku alami untuk yang kedua kalinya. Mungkin memang lebih baik aku merasa kehilangan dari pada aku merasakan lagi untuk ketiga kalinya. Lagi pula aku juga sudah tidak ada beban lagi karena Monic yang juga sudah merelakan Dini. Hufh.. sebenarnya aku ikhlas karena diriku sendiri apa karena Monic sih..
1861Please respect copyright.PENANAn7jRd4NSql
Aku yang berada di kelas mengikuti kegiatan belajar mengajar sampai selesai. Saat jam pulang sekolah aku langsung menuju parkiran untuk mengambil motorku. Saat aku sedang menuju parkiran, aku melihat seseorang yang aku kenal sedang berdiri di samping mobilnya, dan yang membuatku heran ada urusan apa dia kesini. Aku yang melihat orang itu langsung datang menghampirinya.
1861Please respect copyright.PENANA4qHzOVhZ7D

“mau apa kamu kesini..!!” ucapku ke Benny
1861Please respect copyright.PENANAeAFl6cTP6X
“bukan urusanmu..” balas Benny cuek.
1861Please respect copyright.PENANAaf0reCgYpX
“kamu berani datang kesini berarti berurusan denganku..” ucapku lagi.
1861Please respect copyright.PENANAK4H1wBTX2F
“kamu pikir bisa menghancurkanku hanya karena aku pernah kalah darimu..” balas Benny yang membuatku geram.
1861Please respect copyright.PENANArrhbYZ5SMQ
“bajingan..!!” ucapku yang kemudian menegang krah bajunya.
1861Please respect copyright.PENANA9QF5GI2P4S
“Riki..!!” teriak seseorang memanggilku saat aku akan memukul Benny.
1861Please respect copyright.PENANAnmSVodpPSe
Saat aku menoleh ke belakang, ternyata Dini yang meneriakiku dan dia berjalan cepat ke arahku dengan tatapan tajam.
1861Please respect copyright.PENANAwPapbxbkZ3
“hehe.. kamu hanya pecundang Rik.. kamu tidak akan pernah bisa mengalahkanku..” ucap Benny mengejekku sambil melepas tanganku dari krah bajunya.
1861Please respect copyright.PENANAgpbpEZRrIx
“sekarang aku sudah lihat sendiri, dan aku tidak salah menilaimu..” ucap Dini saat sudah di dekatku.
1861Please respect copyright.PENANAtEdxngwnfx
“ayo kak kita pulang..” ajak Dini yang langsung masuk ke mobil.
1861Please respect copyright.PENANAdkS3sQ0lPj
“jangan pernah sentuh aku lagi dengan tangan kotormu itu..” ucap Benny sinis mengejekku.
1861Please respect copyright.PENANACh6XyUp0Kr
“oh iya.. hati – hati dijalan..” ucap Benny menyeringai sesaat sebelum masuk ke mobil.
1861Please respect copyright.PENANAzXukMWMRQ3
Aku hanya diam membisu melihat Dini yang bersama Benny pergi meninggalkanku. Ingin aku rasanya memaki, tapi siapa yang aku maki – maki..? Ibarat permainan catur aku seperti kena skakmat oleh Dini dan kalah telak oleh Benny. Aku sudah tidak punya harapan lagi untuk menjelaskan kepada Dini, dan sudah bisa dipastikan aku kehilangan Dini.
1861Please respect copyright.PENANA4HqqPvgseq
Aku yang bingung dengan perasaanku yang campur aduk akhirnya memutuskan pergi ke cafe. Mungkin dengan bertemu teman – temanku, aku bisa sedikit melupakan kejadian memuakkan yang baru saja aku alami.
1861Please respect copyright.PENANAIOqhETXu2h
Saat aku sampai di cafe, aku kemudian masuk ke dalam dan aku melihat ada Reno, Anggi dan Ratna yang duduk satu meja. Aku sedikit lega karena bisa bertemu dengan Ratna setelah aku beberapa kali mencarinya dan tidak ketemu, mungkin sekarang aku bisa menjelaskan padanya tentang apa yang dia lihat saat aku yang sedang makan bersama Monic.
1861Please respect copyright.PENANAjzXyzfr4pP
“eh sob.. dari mana baru datang..?” tanya Reno padaku.
1861Please respect copyright.PENANA3sifdFt8IL
“dari sekolah aja sob.. hai.. Nggi..” jawabku ke Reno kemudian menyapa Anggi.
1861Please respect copyright.PENANA8YSoGhpCLg
“hai Rik..” balas Anggi padaku.
1861Please respect copyright.PENANApgHb6gSOXy
“hai Na..” sapaku ke Ratna.
1861Please respect copyright.PENANANyf4mtvj9m

Ratna hanya diam saja tidak menanggapiku dan kembali aku melihat muka Ratna yang judes dan cemberut. Hufh.. pasti dia marah sama aku sampai salamku aja tidak dia tanggapi.
1861Please respect copyright.PENANAAN9LUCzVpq
“yang lain mana sob..?” tanyaku ke Reno.
1861Please respect copyright.PENANAkx8qlLIvpl
“gak tau Rik.. ane juga heran tumben – tumbenan Yudha gak keliatan..” balas Reno padaku.
1861Please respect copyright.PENANA5biBb7t7zh
Setelah mendengar yang di ucapkan Reno, aku melihat Ratna yang makin cemberut dan tiba – tiba dia mengeluarkan rokok dari tasnya.
1861Please respect copyright.PENANAPWQOQGlWCR
Saat aku melihat Ratna yang sudah mengambil sebatang rokok, aku langsung buru – buru mengambil koreknya yang membuat Ratna melihat geram padaku. Rupanya dia tidak kehabisan akal, Ratna kemudian mengambil korek Reno yang tergeletak di atas meja dan langsung membakar rokoknya. Aku yang melihat itu langsung mengambil rokok yang menyala dari tangan Ratna dan membuangnya.
1861Please respect copyright.PENANAmWwTQETDmC
“kamu kenapa sih..!!” teriak Ratna yang marah padaku.
1861Please respect copyright.PENANAGhKH5IRHjQ
“aku gak suka..” balasku ke Ratna.
1861Please respect copyright.PENANAROlQuTphJE
“emang apa hakmu melarangku..!!” bentak Ratna padaku.
1861Please respect copyright.PENANAB18dn2Y6pR
“aku bukan siapa – siapamu..!! Aku juga bukan pacarmu..!!” sambung Ratna marah – marah.
1861Please respect copyright.PENANAzC1iZSIBid
“tapi aku peduli denganmu..” ucapku ke Ratna.
1861Please respect copyright.PENANAYCTuMW7lKq
“aku yang tidak peduli..!!” balas Ratna yang kemudian berdiri hendak pergi.
1861Please respect copyright.PENANAy00h7fF3r2
Aku yang melihat itu langsung memegang tangannya dan Ratna langsung memberontak melepaskan tanganku.
1861Please respect copyright.PENANARrF2fLYE5Z
“PLAAKKK..” tamparan keras dari Ratna mengenai pipi kiriku.
1861Please respect copyright.PENANA7PGSe1gcLr
“JANGAN PERNAH SENTUH AKU LAGI.. KAMU URUS SAJA WANITAMU ITU..!!” ucap Ratna yang kemudian pergi.
1861Please respect copyright.PENANAv9vp8NSazX
Lagi – lagi aku merasa seperti pecundang, setelah tadi aku dipermalukan oleh Dini dan Benny, sekarang Ratna yang melakukan itu padaku. Aku masih tak menyangka kalau Ratna bisa semarah itu padaku. Tadi aku sudah kehilangan Dini dan nampaknya aku juga akan kehilangan Ratna.
1861Please respect copyright.PENANA8SNuSvAPVY
Aku tersadar karena dari tadi ada yang memperhatikanku, siapa lagi kalau bukan Reno dan Anggi yang hanya bengong melihat kejadian yang baru saja aku alami. Mereka tampak bingung dan heran dengan sikap Ratna yang marah hingga kemudian menamparku.
1861Please respect copyright.PENANAlRY3oRkPZo
“apa yang sebenarnya terjadi Rik..?” tanya Anggi penasaran.
1861Please respect copyright.PENANAaxAPVbj4y0
“iya.. apa yang terjadi Rik..?” ucap Reno mengikuti.
1861Please respect copyright.PENANAznPmcLVACm
“hanya salah paham aja..” balasku sambil mengelus pipi.
1861Please respect copyright.PENANAN8iyYYaceI
“salah paham apa sampai Ratna marah gitu..?” tanya Anggi padaku.
1861Please respect copyright.PENANAJjObbwJGFX
“iya.. sudah ente apain Ratna..?” tanya Reno menambahi.
1861Please respect copyright.PENANAbaIH86qxD0
“bisa gak tanyanya satu – satu..” balasku yang bingung mau jawab yang mana dulu.
1861Please respect copyright.PENANAC7lKw5xsXG
“ya udah kamu jelasin aja..” ucap Anggi kemudian.
1861Please respect copyright.PENANAS61Pmm0X5S
“iya kamu jelasin aja..” ucap Reno yang ikut – ikut.
1861Please respect copyright.PENANAvX807nFHim
“bisa gak sih kalau ente gak ikut – ikut..” balasku jengkel ke Reno.
1861Please respect copyright.PENANABpNHL7M89I
“hehehe…” Reno yang terkekeh kemudian disuruh diam oleh Anggi.
1861Please respect copyright.PENANA3OGdOlsZgO
Aku kemudian menceritakan awal pertemuanku dengan Ratna yang sikapnya selalu jutek padaku, kemudian saat aku pulang liburan dan bertemu Ratna saat menunggu angkutan untuk pulang, aku menceritakan pada Reno dan Anggi bahwa aku sempat mampir untuk makan sebelum pulang. Dan saat itu aku baru tau kalau Ratna itu adalah teman masa kecilku, sikapnya yang jutek dan judes itu karena aku yang tidak mengenalinya waktu itu. Kemudian aku bercerita saat aku mengantar Monic pulang setelah pertandingan sepak bola tim sekolahku, aku dan Monic yang sempat mampir makan tanpa sengaja dilihat oleh Ratna, dan Ratna melihatnya di tempat aku dan dia pernah makan bersama.
1861Please respect copyright.PENANACRImLxVL2P
“berarti ini hanya salah paham aja Rik..” ucap Anggi padaku.
1861Please respect copyright.PENANAXvMX19mcqc
“berarti ente udah tidur sama dia..” ucap Reno mengikuti.
1861Please respect copyright.PENANAxQVJKPcsMu
Aku hanya mengangguk dan niatku adalah untuk menanggapi ucapan Anggi.
1861Please respect copyright.PENANA4OBoayDjj9
“nanti coba kamu jelaskan pelan – pelan Rik..” ucap Anggi padaku.
1861Please respect copyright.PENANAZ7YJvoeToe
“wah.. gila ente nidurin pacar temen..” ucap Reno menjengkelkan.
1861Please respect copyright.PENANAJYFdqUNkqq
“anjing..!! Ente sengaja jebak ane ya..!!” ucapku yang jengkel pada Reno.
1861Please respect copyright.PENANALL8D57jXPu
“wah ane gak ikut – ikutan kalau ente sampai ribut sama Yudha..” balas Reno yang tidak menghiraukanku.
1861Please respect copyright.PENANAzXzlGIu49D
“kalau ane sampai ribut sama Yudha, orang pertama yang ane cari itu ente..!!” ucapku yang geram pada Reno.
1861Please respect copyright.PENANAsm7ho3AHRJ
Kemudian mulut Reno di tutup oleh Anggi agar Reno berhenti nyerocos. Aku yang kemudian meminta maaf karena kejadian tadi, aku juga meminta Reno dan Anggi untuk diam dan jangan cerita ke siapa – siapa. Setelah hari mulai sore, kami kemudian bergegas untuk pulang.
1861Please respect copyright.PENANA6jjOPcpwwj
***
1861Please respect copyright.PENANAozCKuviPdO
Pagi hari di sekolah, para siswa terlihat sangat ceria dan bersemangat karena hari ini ada pertandingan bola basket melawan SMA 8. Walaupun hanya pertandingan persahabatan, tapi para siswa terlihat antusias karena yang bertanding adalah tim putra dan putri. Aku juga senang karena teman – temanku yang ikut bertanding seperti Monic yang tergabung dalam tim putri dan Yudha di tim putra.
1861Please respect copyright.PENANAR9PpgkIvaG
“Rik.. nanti ente ikut ke pertandingan kan..?” tanya Akbar padaku.
1861Please respect copyright.PENANAcYRf5xf7me
“iya..” balasku.
1861Please respect copyright.PENANAymMhyuzQbW
“tumben ente gak nolak..” ucap Akbar kemudian.
1861Please respect copyright.PENANAmcGIyeL5lL
“ane nolak ente maksa, giliran ane langsung setuju ente malah ragu.. maunya apa sih..” balasku ke Akbar agak kesal.
1861Please respect copyright.PENANAnTrRb5VPxe
“wei wei wei… gak usah pakai emosi kale Rik..” ucap Akbar nyengir.
1861Please respect copyright.PENANAEhLSEhAsmO
“taik..” balasku kesal.
1861Please respect copyright.PENANAXSMEYQ164T
Selama pelajaran berlangsung, Akbar terus bertanya tentang hal – hal yang bagiku tidak penting, seperti “Rik anak SMA 8 serem – serem gak..? Genknya namanya apa..? Ketua genknya siapa..? SMA 8 musuhan sama SMA mana..?”, pertanyaan yang menurutku tidak penting yang membuatku risih, kenapa gak sekalian tanya “ketuanya pakai sempak enggak..? Ukuran sempaknya berapa..? Warnanya apa..?” hahaha..
1861Please respect copyright.PENANA3gzXGNSUh1
Akbar lama – lama emosi karena jawabanku yang tidak jelas dan asal jawab. Bukan Akbar namanya kalau menyerah begitu saja, nampaknya dia akan mencari tau entah bertanya dengan siapa.
1861Please respect copyright.PENANA5LZzP8xrDf
Saat jam pulang sekolah, kami terutama anak – anak MEDUSA terlihat sudah berkumpul dan bersiap untuk ikut menyaksikan pertandingan, aku yang melihat Monic sedang berkumpul dengan tim basket kemudian melihatnya berangkat dengan membonceng temannya.
1861Please respect copyright.PENANAynkjhdc9dL
Para pemain dan suporter berangkat bersama – sama beriringan, setelah sampai di SMA 8 kami semua berkumpul dahulu yang kemudian masuk bersama – sama dan kami anak – anak MEDUSA yang terakhir masuk. Saat kami yang sedang bergantian masuk ke dalam, aku melihat Monic yang masih berdiri dan tidak ikut masuk, aku yang melihat itu langsung menghampirinya.
1861Please respect copyright.PENANAakKxiNSg4M

“kok kamu gak masuk..?” tanyaku ke Monic.
1861Please respect copyright.PENANAF2PkWsXhk6
“nungguin kamu..” balasnya tersenyum.
1861Please respect copyright.PENANAmkjWgV7EB8
“ya udah yuk..” ucapku sambil mengulurkan tangan.
1861Please respect copyright.PENANAXJNjXTzIV3
Monic yang melihat itu seperti enggan untuk menerima uluran tanganku, entah dia takut atau malu aku tidak tau.
1861Please respect copyright.PENANAM95CP9QuRv
“ya udah aku gak jadi masuk..” ucapku kemudian menurunkan tanganku.
1861Please respect copyright.PENANA1IjPZQNUOy
“iihhh..” ucap Monic gemas yang kemudian menarik tanganku.
1861Please respect copyright.PENANAokVYgUL79d
“Mon.. jangan cepat – cepat..” ucapku karena melihat Monic yang sepertinya buru – buru.
1861Please respect copyright.PENANAiKEthAoDZf
“aku udah ditunggu di dalam..” balas Monic padaku.
1861Please respect copyright.PENANAvDDQ8UJRpW
“udah ditunggu apa malu..” ucapku menggodanya.
1861Please respect copyright.PENANAXi90ZOXgjY
“iihh..” balasnya gemas sambil mencubitku.
1861Please respect copyright.PENANAbb4FSJpqSm
Setelah sampai di lapangan, Monic buru – buru melepaskan tangannya seperti takut kalau dilihat teman – temannya. Aku hanya tersenyum melihat Monic yang terlihat malu.
1861Please respect copyright.PENANAeJ8xDYoxPl
“aku tinggal dulu ya..” ucap Monic padaku.
1861Please respect copyright.PENANA20uStqcA0K
“semangat ya..” balasku tersenyum.
1861Please respect copyright.PENANAXOYqBnr6Ri
Aku kemudian bergabung menonton pertandingan bersama teman – temanku, saat aku datang Akbar berdehem menggodaku.
1861Please respect copyright.PENANAB2mioJqxcD
“ehhmm.. ehhmm.. ehhmm..” Akbar berdehem sambil melirikku.
1861Please respect copyright.PENANAEvDt4IysN9
Aku yang disindir hanya cuek dan tidak menanggapinya.
1861Please respect copyright.PENANADl1elruaJq
Kemudian pertandingan dimulai dan yang pertama bermain adalah tim basket putri. Aku melihat Monic yang ikut bermain dan di tim lawan aku melihat Anggi yang juga ikut. Pertandingan berjalan sengit dan terjadi kejar – kejaran skor, hingga akhirnya pertandingan berakhir dan dimenangkan oleh tim lawan dengan perbedaan skor yang tipis.
1861Please respect copyright.PENANAtJQWZsbnSx
Saat tim putra sedang melakukan pemanasan, tiba – tiba Bayu datang menghampiriku.
1861Please respect copyright.PENANAZTonUJUDYp

“mas.. bisa ikut sebentar gak..?” ucap Bayu padaku.
1861Please respect copyright.PENANAQLYKwsrp0V
“kemana..?” balasku bertanya.
1861Please respect copyright.PENANAaEEA77PVMM
“bentar aja mas..” ucap Bayu yang terlihat memohon.
1861Please respect copyright.PENANAux6aBLZrhE
Aku kemudian mengikuti dan berjalan bersama Bayu, saat aku tanya dia hanya diam saja tidak menjawabku hingga akhirnya aku dan Bayu bertemu seseorang yang masih memakai kostum basket.
1861Please respect copyright.PENANASZbnDlF4V8
“mas.. ini temenku pengen ketemu..” ucap Bayu datar.
1861Please respect copyright.PENANAhCV1KErYxC
“oh iya.. Riki..” ucapku mengajak bersalaman.
1861Please respect copyright.PENANAzkOohVT1eK
“Isna..” balas gadis tersebut malu – malu.
1861Please respect copyright.PENANAjJzfeGnxZw

Aku kemudian melihat wajah Bayu yang cemberut melihat Isna yang terlihat malu – malu, sepertinya Bayu suka dengan Isna karena terlihat cemburu saat aku berkenalan dengan Isna.
1861Please respect copyright.PENANAldbSnM5pp6
“udah ya aku tinggal dulu..” ucap Bayu kesal.
1861Please respect copyright.PENANACnLIUp8y4t
Aku yang melihat Bayu hendak pergi langsung aku tarik dan merangkulnya. Bayu terlihat kaget karena aku menahannya untuk tidak pergi.
1861Please respect copyright.PENANAFeEuE1DKAa
“Is.. udah kan kenalannya.. sekarang aku mau bilang ke kamu kalau adikku ini suka sama kamu..” ucapku yang membuat Isna dan Bayu kaget.
1861Please respect copyright.PENANA5fTh4OwTA3
“eh.. aa.. saya permisi dulu mas..” ucap Isna yang terlihat malu dan buru – buru pergi.
1861Please respect copyright.PENANAXkpZ26YBgu
“dek.. kamu suka sama Isna..?” tanyaku ke Bayu dan dia diam saja.
1861Please respect copyright.PENANAeWRe5MavGl
“kalau kamu gak kejar dia sampai dapat, jangan nyesel kalau nanti aku rebut..” ucapku menyemangati Bayu.
1861Please respect copyright.PENANAPpg29fFkLP
“makasih mas..” ucap Bayu tersenyum dan langsung berlari mengejar Ismi.
1861Please respect copyright.PENANAXS5BKaNOtO
Aku tersenyum melihat adikku yang terlihat menyukai gadis itu dan nampaknya Bayu juga sungguh – sungguh, semoga saja mereka sama – sama suka dan bisa jadian.
1861Please respect copyright.PENANAeM1dBxXfPO
Aku kemudian kembali bergabung dengan teman – temanku untuk melihat pertandingan tim putra.
1861Please respect copyright.PENANAcV75dPRWlF
“Rik.. itu yang sekarang jadi ketua BARCODE..” ucap Akbar padaku.
1861Please respect copyright.PENANAZXDIqXt0Mh
“BARCODE nama genk SMA 8 ya..?” tanyaku ke Akbar.
1861Please respect copyright.PENANAAwDHoHdW9Z
“iya..” jawab Akbar.
1861Please respect copyright.PENANAiDBLaBLEuT
“terus yang mana ketuanya..” ucapku kemudian.
1861Please respect copyright.PENANAKX4teUyaLa
“itu lhoo.. itu…” balas Akbar sambil menunjuk – nunjuk.
1861Please respect copyright.PENANAk3NLldMgjJ
Dan saat yang bersamaan, orang yang ditunjuk Akbar menengok dan melihat Akbar yang menunjuknya, kemudian orang yang ditunjuk Akbar terlihat berjalan menuju ke arahku dan Akbar.
1861Please respect copyright.PENANAcLudkKO0dn
“eh.. orangnya malah kesini..” ucap Akbar yang panik.
1861Please respect copyright.PENANA0P0sg1EKR7
“yang mana sih.. yang kanan apa kiri..?” tanyaku karena melihat ada dua orang yang berjalan kesini.
1861Please respect copyright.PENANAMjz28FkjKZ
“kanan Rik..” balas Akbar kemudian.
1861Please respect copyright.PENANAv3Q8s58n3v
Aku yang kenal dengan orang itu punya ide untuk iseng mengerjai Akbar.
1861Please respect copyright.PENANAb63oCULlb9
“mampus ente.. siapa suruh tunjuk – tunjuk.. marah kan dia..” ucapku memanasi.
1861Please respect copyright.PENANAhYV9DGzi50
“anjinglah.. gak ada niat ane buat ribut.. itu nunjuk kan juga karena ngasih tau ente..” balas Akbar yang mulai gelisah.
1861Please respect copyright.PENANAnyeczgvYEl
Aku menahan tawa melihat Akbar yang terlihat panik. Dua orang itu terus berjalan mendekat, dan mereka adalah Reno dan Wahyu.
1861Please respect copyright.PENANADdXHafF5jw


“yang mana ketua BARCODE..” ucapku pada mereka.
1861Please respect copyright.PENANATI3PhWR7ti
Reno yang terlihat kaget kemudian menunjuk Wahyu yang berada di sampingnya.
1861Please respect copyright.PENANA4teaNrj2Kf
“kalau berani duel satu lawan satu sama ketua MEDUSA..” lanjutku menantang.
1861Please respect copyright.PENANAVG3LmeGW53
Wahyu hanya tersenyum dan Reno malah terlihat bingung, sedangkan Akbar terlihat menyeringai.
1861Please respect copyright.PENANAMaGINwOmNu
“ini ketuaku..” ucapku tiba – tiba sambil menunjuk Akbar.
1861Please respect copyright.PENANANDxAkhgaTI
“eh apaan.. ane bukan ketua bro.. ane bukan ketua..” ucap Akbar yang panik pada Wahyu dan Reno.
1861Please respect copyright.PENANAAWoYvzxeLm
“ente ngapain nunjuk – nunjuk ane..!!” lanjut Akbar yang kesal.
1861Please respect copyright.PENANAM6duCmKtrb
“bangsat ente Rik.. itu anak orang sampai ente buat ketakutan..!!” ucap Reno yang sadar kalau aku mengerjai Akbar.
1861Please respect copyright.PENANAzjGDDHZrse
“hahaha…” aku tertawa melihat ekspresi Akbar yang ketakutan.
1861Please respect copyright.PENANAThoBBKpwEW
Dan teman – temanku yang sempat melihatnya juga ikut menertawakan Akbar, Akbar yang sadar kalau aku kerjain langsung memeteng leherku sambil ngomel – ngomel. Aku kemudian menyuruh Reno dan Wahyu untuk duduk di dekatku.
1861Please respect copyright.PENANArlrvEqPst0
Aku kemudian memperkenalkan Reno dan Wahyu kepada teman – temanku dan Akbar masih saja mengomel gara – gara aku kerjain, sedangkan Reno ikut – ikutan memarahiku karena sampai membuat Akbar ketakutan. Aku hanya tertawa menanggapi omelan Akbar dan Reno.
1861Please respect copyright.PENANArnEP5xLfHA
“sob.. ente sadar gak sih dari tadi ada yang liatin..” ucap Reno berbisik padaku.
1861Please respect copyright.PENANA2TW07usX68
“siapa yang liatin..?” tanyaku ke Reno.
1861Please respect copyright.PENANAlWjz5O0K0F
“yang nampar ente..” balas Reno berbisik.
1861Please respect copyright.PENANAhsyrJhAn0S
“mana.. ane gak liat..” ucapku penasaran karena aku memang tidak melihat Ratna.
1861Please respect copyright.PENANA9r5RksWhR6
“arah jam 2 mepet tembok..” balas Reno padaku.
1861Please respect copyright.PENANAyaocYUYiVW
Aku kemudian melihat ke arah yang di tunjukkan oleh Reno, saat aku menemukannya memang benar Ratna sedang melihatku dengan agak sembunyi, Ratna yang sadar kalau aku melihatnya juga kemudian terlihat pergi. Aku yang melihat itu sudah pasrah karena Ratna memang benar – benar marah padaku.
1861Please respect copyright.PENANAbCxAgDNXSe
“sob.. ngomong – ngomong pacar ente cantik juga.. pantesan Ratna cemburu..” ucap Reno padaku.
1861Please respect copyright.PENANAhcmtOK5Ir0
“pacar ane yang mana..?” tanyaku ke Reno.
1861Please respect copyright.PENANAiWdjdyQoJY
“gak ngakuin ane sumpahin ilang lho..” balas Reno mengejek.
1861Please respect copyright.PENANAM3nLj1Eqsv
“beneran sob.. ane belum punya pacar..” ucapku meyakinkan Reno.
1861Please respect copyright.PENANAfmNDRe3prT
“yang gandengan mesra sama ente tadi bukan pacar ente..?” tanya Reno heran.
1861Please respect copyright.PENANA76zogcDe0B
“belum sob..” balasku menggelengkan kepala.
1861Please respect copyright.PENANAtQN38geMqq
“wah.. ente culun apa bego sih.. kalau sampai lepas apa gak nyesel tuh..” ucap Reno yang geleng – geleng kepala.
1861Please respect copyright.PENANAIaQ9eYIIBH
Hufh.. aku benar – benar bingung dengan keadaan ini. Mungkin kalau Dini aku sudah tidak ada urusan, tapi bagaimana dengan Ratna jika sampai dia tau kalau aku beneran pacaran sama Monic. Lagi pula apa aku sudah siap untuk pacaran dengan Monic..? Menembaknya saja aku masih ragu, kemungkinan besar sih dia mau menerimaku, tapi kalau sampai aku ditolak apa gak nyesek aku nantinya.
1861Please respect copyright.PENANAAvW5ntoOOr
Aku melihat pertandingan basket putra sambil mengobrol dengan teman – temanku, hingga akhirnya pertandingan selesai dan dimenangkan oleh tim basket sekolah kami. Saat para pemain sedang bersalaman tanda berakhirnya pertandingan persahabatan, tiba – tiba Bayu datang menghampiriku.
1861Please respect copyright.PENANA49PEvCzd69
“mas.. aku tadi ketemu mbak Nana. Ternyata dia sekolah disini juga..” ucap Bayu padaku.
1861Please respect copyright.PENANAif8Qg7Z22X
“kamu ketemu dimana dek..?” tanyaku ke Bayu.
1861Please respect copyright.PENANAoROgLejjGU
“tadi di depan mas.. tapi kayaknya dia buru – buru pulang mas..” balas Bayu yang membuatku kecewa.
1861Please respect copyright.PENANAmkjMQWDROB
“oh.. ya udah kapan – kapan aku nyari dia disini..” ucapku ke Bayu.
1861Please respect copyright.PENANA3snBBmTmP1
Aku dan teman – temanku kemudian keluar untuk pulang. Sebenarnya kalau Ratna belum pulang, aku bisa memanfaatkan Bayu untuk bertemu dengan Ratna. Tapi ya sudahlah, mungkin aku bisa mencobanya lain waktu.
1861Please respect copyright.PENANAYzlVQLrslD
Saat sampai di parkiran motor, aku melihat Monic yang terlihat sedang menungguku.
1861Please respect copyright.PENANArs2cqIEKET
“maaf Mon.. aku gak bisa ngantar kamu pulang..” ucapku ke Monic.
1861Please respect copyright.PENANAA6mY0R23nr
“yahh… kenapa..” balas Monic yang terlihat kecewa.
1861Please respect copyright.PENANAoVVI2C8amA
“karena tadi kamu kalah..” ucapku cuek.
1861Please respect copyright.PENANAlPUE3bNwrT
“tapi kan.. tadi.. aku..” balas Monic yang terlihat bingung.
1861Please respect copyright.PENANAwaJ1v0RtDf
“udah ya aku tinggal dulu..” ucapku yang naik ke atas motor.
1861Please respect copyright.PENANAIpH7t14xhV
“Riki…” ucap Monic memelas.
1861Please respect copyright.PENANALrelSGWY8i
“kalau sampai motor ini nyala kamu belum naik, aku tinggal..” ucapku menahan tawa.
1861Please respect copyright.PENANAcZjW1dpEe8
“ihhh… jahatt..” balas Monic yang terlihat gemas langsung buru – buru naik memboncengku.
1861Please respect copyright.PENANAi5kJRcJbjE
Aku kemudian memacu motorku sambil tertawa dan Monic yang gemas berkali – kali mencubitku dengan cemberut.
1861Please respect copyright.PENANATCLmPkyi2x
“Mon..” panggilku saat perjalanan.
1861Please respect copyright.PENANAwyy3LuxhBU
“apa..!!” jawab Monic yang kesal.
1861Please respect copyright.PENANArDmWW22S5N
“senyum donk..” ucapku menggodanya.
1861Please respect copyright.PENANA5ffQSAVJoP
“gak mau..!!” balas Monic yang ngambek.
1861Please respect copyright.PENANAc8mAGpletr
“ya udah nanti pulangnya mampir rumahku dulu ya..” ucapku menggodanya.
1861Please respect copyright.PENANA5VDT1X4atg
“iihhh… Riki jahat… jahat..” balas Monic yang gemas padaku.
1861Please respect copyright.PENANANU9hQnyzG2
Sepanjang perjalanan Monic memelukku dengan erat, saat sampai rumahnya dan aku yang berpamitan seperti biasa Monic mencium punggung tanganku saat kami bersalaman. Aku merasa senang dengan apa yang dilakukan oleh Monic, dan dia melakukannya seperti suatu keharusan setiap aku pamit untuk pulang.
1861Please respect copyright.PENANAtKScVXEhWH
***
1861Please respect copyright.PENANAugybiOT56A
Hari – hari di sekolah berjalan seperti biasa walau aku merasa sedih karena sudah kehilangan Dini dan Ratna. Aku mencoba bersikap biasa dan tidak menunjukkannya ke teman – temanku walau terkadang tiba – tiba aku tanpa sengaja kembali mengingatnya. Aku sebenarnya sudah mencoba untuk melupakannya, tapi yang namanya ingatan itu bisa datang kapan saja dengan tiba – tiba.
1861Please respect copyright.PENANAKSNvAObmcb
Aku sekarang sedang duduk di kantin bersama teman – temanku. Samo dan Yudha tak henti – hentinya mengejek Akbar yang ketakutan saat di datangi oleh Reno dan Wahyu, dan Akbar selalu melampiaskannya rasa kesalnya padaku karena Akbar menganggap kalau ini gara – gara ulahku. Saat kami sedang mengobrol dan bercanda tiba – tiba Bayu datang menghampiriku.
1861Please respect copyright.PENANAg7VkzVg6sn
“mas.. bisa ngomong sebentar gak..?” ucap Bayu padaku.
1861Please respect copyright.PENANAPFHYsiD5zw
“disini aja gak papa dek..” balasku ke Bayu.
1861Please respect copyright.PENANAODCmHIWzYC
“sebentar aja mas..” ucap Bayu memohon.
1861Please respect copyright.PENANAdTCSNtnfea
Akhirnya aku mengikuti Bayu berjalan agak menjauh dari teman – temanku.
1861Please respect copyright.PENANAoS7VOjEVIq
“nanti malam ada acara gak mas..?” tanya Bayu padaku.
1861Please respect copyright.PENANAwN4RSPE6eO
“hmm.. kayaknya gak ada.. emang kenapa..?” balasku ke Bayu.
1861Please respect copyright.PENANAR9NRR1jUzD
“aku mau ngajak makan – makan mas..” ucap Bayu tersenyum.
1861Please respect copyright.PENANAC3p9hdD66b
“emang ada acara apa..?” tanyaku heran.
1861Please respect copyright.PENANAhH1R5KLtL2
“mm.. anu..” ucap Bayu yang seperti bingung akan menjelaskan.
1861Please respect copyright.PENANAU77SAvxoRd
“oh.. kamu sama Isna sudah jadian..” ucapku yang menangkap kebingungan Bayu.
1861Please respect copyright.PENANAsQTdiXRci4
“hehe.. iya mas..” balas Bayu malu – malu.
1861Please respect copyright.PENANAEamMc5AeU6
“wah selamat ya dek..” ucapku memberi selamat.
1861Please respect copyright.PENANAmhkpyzyuKb
“makasih mas.. berarti bisa datang kan..” balas Bayu yang terlihat bahagia.
1861Please respect copyright.PENANAIofC7qQyBC
“bisa.. bisa.. eh tapi, kalau aku ajak temen boleh gak..?” ucapku ke Bayu.
1861Please respect copyright.PENANAjnBqDOU6XN
Bayu terdiam sejenak dan sempat melirik ke arah teman – temanku.
1861Please respect copyright.PENANAMF0obPbV47
“boleh deh mas..” ucap Bayu yang tidak bisa menolak.
1861Please respect copyright.PENANAADkWAd9g88
Kemudian Bayu pergi dan aku kembali bergabung bersama teman – temanku. Saat pelajaran berlangsung, aku sempat mengirim pesan ke Monic untuk mengajaknya pergi ke acara Bayu untuk menemaniku dan Monic mau menerima ajakanku. Aku sengaja mengajak Monic karena aku tidak mau jadi obat nyamuk yang menemani adikku pacaran, lagian Monic pasti juga kenal sama Isna karena mereka satu tim basket.
1861Please respect copyright.PENANACCV4D6QgG3
Saat kegiatan belajar mengajar berakhir, aku bergegas untuk pulang dan beristirahat sejenak. Tante Septi yang melihatku sudah berdandan rapi sempat bertanya padaku.
1861Please respect copyright.PENANARUY3o3SOPc

“Rik.. tumben rapi.. mau kemana..?” tanya Tante Septi padaku.
1861Please respect copyright.PENANApUb7m0Fddz
“mau makan – makan Tan.. hehe..” balasku tersenyum.
1861Please respect copyright.PENANAuWfTq8hEE9
“tumben.. ada acara apa..?” tanya Tante Septi heran.
1861Please respect copyright.PENANAah95CCSpny
“Bayu punya pacar.. terus dia ngajak makan – makan..” balasku ke Tante Septi.
1861Please respect copyright.PENANAqvHXcHHed9
“Bayu siapa..?” tanya Tanteku yang penasaran.
1861Please respect copyright.PENANAyrp3LKpPz9
“Bayu anaknya Lek Narsi..” balasku menjelaskan.
1861Please respect copyright.PENANA7BGOs1BOso
“oohhh… adikmu aja udah punya pacar.. kamu kapan..?” ucap Tante Septi menyindirku.
1861Please respect copyright.PENANABSJPODJThn
“hmm.. ya doakan aja Tan..” balasku kemudian.
1861Please respect copyright.PENANAMpW4UY7kGC
“doa aja tanpa usaha ya sama aja donk..” ucap Tante Septi sinis.
1861Please respect copyright.PENANAOPNuyYeWxe
“ini juga lagi usaha Tan..” ucapku mulai jengkel.
1861Please respect copyright.PENANAXuMB31p01o
“ohh.. aku kira kamu takut sama cewek.. hihihi..” ucap Tante Septi mengejekku.
1861Please respect copyright.PENANAlQwGubIgEk
“udahlah aku pergi dulu..” balasku kesal.
1861Please respect copyright.PENANAKrHuwE1hv2
“hati – hati ya… jangan lupa usaha.. hihihi…” ucap Tante Septi terkekeh.
1861Please respect copyright.PENANAEMZqHanU7N
Aku yang sudah malas tidak menanggapinya. Setelah maghrib, aku sudah pergi untuk menjemput Monic, setelah itu aku dan Monic langsung menuju ke cafe tempat Bayu mengajakku. Saat sampai disana, aku melihat Bayu dan Isna yang sudah duduk di sebuah meja.
1861Please respect copyright.PENANAf5T4zmLQrf
“sudah lama dek..?” tanyaku ke Bayu.
1861Please respect copyright.PENANAZxhWKcHcDF
“belum mas.. baru aja..” balas Bayu padaku.
1861Please respect copyright.PENANAWdzZDcPQcY
“kenalin ini temanku..” ucapku memperkenalkan Monic.
1861Please respect copyright.PENANAHP9M7eVAaZ
“Monic..” ucap Monic mengajak salaman.
1861Please respect copyright.PENANA7gdmvNo9ly
“Bayu..” balas Bayu menyalami Monic.
1861Please respect copyright.PENANAW9lWQvLCiL
“cie.. cie.. akhirnya Isna punya pacar..” ucap Monic menggoda Isna.
1861Please respect copyright.PENANABbWFAWqR1r
“apa sih mbak..” balas Isna yang malu – malu.
1861Please respect copyright.PENANAWbE3VlEKXw
Kami kemudian mengobrol ringan sambil menikmati hidangan. Monic dan Isna terlihat akrab karena sebelumnya sudah sama – sama kenal. Aku dan Monic terus menggoda Bayu dan Isna yang lagi kasmaran. Sesekali kami tertawa melihat tingkah Bayu yang lucu dan salah tingkah.
1861Please respect copyright.PENANAxtG3liu1I0
“kalian pacaran sudah berapa lama..?” ucap Bayu tiba – tiba mengagetkanku.
1861Please respect copyright.PENANACBjwIywdAf
Aku yang kemudian melihat Monic juga terlihat kaget. Aku hanya diam karena bingung mau menjawab apa, dan sepertinya Monic merasakan hal yang sama. Disaat kami yang sedang terdiam, tiba – tiba datang seseorang yang langsung duduk bergabung dengan kami.
1861Please respect copyright.PENANARGeXJugDKZ

“maaf ya aku telat..” ucap Ratna cuek.
1861Please respect copyright.PENANAHfOz1UMExc
“iya mbak gak papa..” balas Bayu yang merasa tidak enak.
1861Please respect copyright.PENANAuqhVazF5rX
Aku hanya diam saat melihat Ratna yang datang dan saat aku melihat Bayu, dia terlihat seperti meminta maaf padaku dan aku hanya mengangguk tanda tidak apa – apa.
1861Please respect copyright.PENANAqrJ5OUcjx7
“kok pada diam..?” ucap Ratna memecah keheningan.
1861Please respect copyright.PENANAxJOjCKHSlB
“kayaknya aku sendiri deh yang gak ada pasangan..” lanjut Ratna menyindir.
1861Please respect copyright.PENANAKMYiy7q2hY
Aku melihat Monic yang bingung melihat tingkah Ratna, dan sepertinya Monic juga tidak nyaman dengan sikapnya.
1861Please respect copyright.PENANAwfNQmgaO91
“kamu pacarnya Riki ya.. kenalin aku Ratna, TEMANnya Riki..” ucap Ratna ke Monic dan Ratna sengaja memperjelas kata teman.
1861Please respect copyright.PENANARz6DFurbir
“Monic..” balas Monic menyalami Ratna.
1861Please respect copyright.PENANACHi43zpUu2
“kalian sudah lama ya pacaran..?” ucap Ratna kemudian.
1861Please respect copyright.PENANAFkRFgpzVdA
Aku hanya diam melihat tingkah Ratna yang semakin kacau.
1861Please respect copyright.PENANAqoBQ7g2wag
“kok gak dijawab.. salah ya aku tanyanya..” ucap Ratna yang membuatku geram.
1861Please respect copyright.PENANAdDsfUCosYn
“kamu kenapa sih Na..?” tanyaku yang akhirnya bersuara.
1861Please respect copyright.PENANAFhFHSVaVNq
“aku gak papa kok.. aku seneng aja kalian pacaran..” balas Ratna yang dibuat secuek mungkin.
1861Please respect copyright.PENANAtX0ysqu9AT
“pacarmu cantik kok Rik.. gak kayak aku..” ucap Ratna kemudian.
1861Please respect copyright.PENANA48BS0plcIG
“maaf.. aku pulang dulu..” ucap Monic yang kemudian pergi.
1861Please respect copyright.PENANAAOsss2wZYP
Aku yang geram melihat tingkah Ratna kemudian mengejar Monic.
1861Please respect copyright.PENANAEP075gKqf1
“Mon.. aku antar pulang..” ucapku mengejar Monic.
1861Please respect copyright.PENANAmxBxf9dKwg
“gak usah.. aku bisa pulang sendiri..” balas Monic yang berjalan keluar.
1861Please respect copyright.PENANAPufC8F89mu
“Mon.. tunggu Mon..” ucapku memegang tangannya.
1861Please respect copyright.PENANAKwTg26AWzt
“Rik.. aku mohon biarkan aku sendiri..” balas Monic yang terlihat berkaca – kaca.
1861Please respect copyright.PENANA6sVKu2w4Ou
“tapi Mon..” ucapku tertahan.
1861Please respect copyright.PENANAXK8SuMLKUW
“aku gak tau kamu punya hubungan apa dengan cewek itu, tapi aku melihat dia lebih mengenalmu dari pada aku..” balas Monic menangis.
1861Please respect copyright.PENANA9Q1RKsYaUL
“taksi..!!” teriak Monic memberhentikan taksi.
1861Please respect copyright.PENANA39N2sZvqTh
Monic kemudian masuk dan pergi meninggalkanku di pinggir jalan. Aku yang geram kemudian masuk kembali ke dalam cafe dan menemui Ratna yang terlihat puas melihatku ribut dengan Monic.
1861Please respect copyright.PENANAGuQzA2A5Kn
“puas kamu..!! Lebih baik kamu menamparku lagi dari pada bertindak konyol..!!” ucapku ke Ratna.
1861Please respect copyright.PENANAVFNmJn5mc6
“maaf dek.. aku pulang dulu..” pamitku ke Bayu.
1861Please respect copyright.PENANA38DkRxmmHX
Aku kemudian memacu motorku pergi dari cafe tersebut. Sepanjang perjalanan aku hanya bisa memaki, dan entah makianku itu aku tujukan ke siapa. Mungkin lebih baik aku memaki diriku sendiri karena sikapku yang tidak tegas. Aku masih bisa menerima saat Dini dan Ratna yang pergi meninggalkanku, tapi aku tidak bisa kalau sampai Monic yang pergi meninggalkanku.
1861Please respect copyright.PENANAiLdL2OjzEP
Ditinggalkan oleh orang yang kita sayang tentu saja bukan suatu hal yang mudah, sering kali terbayang saat masih bersama dengannya. Setiap pengalaman dan kenangan manis saat bersamanya pasti mempunyai tempat tersendiri di hati. Tidak heran jika aku merasa hancur saat harus ditinggalkan atau bahkan kehilangan orang yang aku sayang.
1861Please respect copyright.PENANA2398QeSjN6
Dan di malam tahun baru ini seharusnya aku bergembira dan menikmati perayaan bersama orang yang aku sayang. Tapi semua itu tidak terjadi karena satu per satu orang yang aku sayang pergi meninggalkanku. Meskipun begitu aku sadar bahwa segala sesuatu pasti ada yang datang dan pergi, karena aku yakin dibalik kejadian yang sudah terjadi pasti ada hal baik yang bisa kita ambil hikmahnya.
1861Please respect copyright.PENANAxOTs8iswt2
Kesedihan yang mendalam adalah saat kita kehilangan orang yang kita sayang pergi dengan hati yang terluka.
ns 172.71.254.125da2