Tiga hari berlalu begitu saja, sementara Rayhan masih terbaring di rumahnya. Sejenak Rayhan kembali teringat dengan kejadian malam terkutuk yang nyaris merenggut nyawanya. Andai saja saat itu Kakaknya tidak datang menolongnya, mungkin saat ini Rayhan menjadi salah satu penghuni neraka.26466Please respect copyright.PENANAXzyOb2mOKI
26466Please respect copyright.PENANAbynd7iELm4
Pemuda itu tertawa di dalam hatinya, mengingat dirinya yang berencana menjaga Kakaknya, malah sekarang menjadi kebalikannya. Rayhan lupa, kalau Kakaknya pernah bergabung di salah satu perguruan tapak suci, dan pernah juara nasional antar kabupaten.26466Please respect copyright.PENANAE7XCgu0eFI
26466Please respect copyright.PENANAd1tPguW9mN
Rayhan mendesah bosan. Sudah tiga hari ia tidak kemana-mana hingga ia nyaris mati bosan. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena Zaskia yang memintanya untuk beristirahat total.26466Please respect copyright.PENANAtYqgCtEhlo
26466Please respect copyright.PENANAfqzvtH8If7
Ketika ia sedang sibuk melamun tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan tampak Zaskia masuk sembari membawa sepiring bubur untuknya. Baru melihatnya saja Rayhan sudah merasa eneg. Ia merasa bosan karena sudah tiga hari ini ia di suguhi bubur dan sop.26466Please respect copyright.PENANAikC7dq2zJM
26466Please respect copyright.PENANAl6Q7UCgPM1
"Makan dulu Ray!" Ujar Zaskia sembari meletakan makanan diatas meja belajar Rayhan.26466Please respect copyright.PENANAcJ4k2SW3Dx
26466Please respect copyright.PENANAeSvZesEuSe
Dari belakang Rayhan dapat melihat jelas cetakan celana dalam Zaskia di balik gamis syar'i yang di kenakannya, ketika ia sedikit membungkuk. "Nanti aja Kak!" Jawab Rayhan singkat, ia menggeser posisi tidurnya.26466Please respect copyright.PENANAPTArSdFZiv
26466Please respect copyright.PENANAmVlzVfjetz
"Kalau kamu gak makan, kapan bisa sembuhnya." Protes Zaskia.26466Please respect copyright.PENANAyUK1H7Jkdb
26466Please respect copyright.PENANAGsSs9IyrIm
Ia duduk di samping kepala Rayhan sembari menyilangkan kakinya. Telapak tangannya yang halus menyentuh kening Rayhan, memastikan kondisi Rayhan saat ini. Ia sedikit merasa lega karena panas Rayhan kini telah turun.26466Please respect copyright.PENANAHGW2diHOk4
26466Please respect copyright.PENANAQVa933u9TC
Masih teringat jelas di ingatan Zaskia ketika Rayhan di cekik dalam kondisi menggantung. Saat itu ia sangat ketakutan hingga kalap. Bahkan ia menangis sepanjang malam, ketika Rayhan harus menginap di rumah sakit. Tapi untunglah, tidak ada luka dalam yang cukup serius.26466Please respect copyright.PENANAj1ZnBZcRSx
26466Please respect copyright.PENANArq2qDhkCD9
Sebagai Kakak Zaskia merasa gagal menjaga adiknya, membuatnya sangat menyesal, karena keegoisan nya, ia menempatkan Rayhan dalam bahaya.26466Please respect copyright.PENANAThNBKnliAW
26466Please respect copyright.PENANAlil0tyQAyB
"Ya nanti aku makan." Ujar Rayhan malas.26466Please respect copyright.PENANA4Szc8ATfKr
26466Please respect copyright.PENANAQSoVzIKcbH
Zaskia mengambil piring diatas meja. "Makan sekarang." Perintahnya kepada Rayhan.26466Please respect copyright.PENANAM0SyKCsAxW
26466Please respect copyright.PENANA6KHBDtk6TF
"Masih kenyang Kak."26466Please respect copyright.PENANA8yT65kgE1K
26466Please respect copyright.PENANA9lKz3t7hjn
"Sedikit saja." Paksa Zaskia.26466Please respect copyright.PENANApoPrYDSwpL
26466Please respect copyright.PENANATa2pGL0aFZ
Kalau sudah seperti ini, Rayhan hanya pasrah menuruti kemauan Kakaknya. Ia menegakkan punggungnya. Zaskia segera menyuapi Rayhan, sesuap demi sesuap.26466Please respect copyright.PENANAySgUIuVIyq
26466Please respect copyright.PENANAFQUPVgaELI
Melihat perhatian Zaskia kepadanya, tentu saja ada getaran-getaran halus yang merasuki hatinya. Sembari menyabut suapan Zaskia, Rayhan menatap mata bening Zaskia yang begitu teduh, lalu hidungnya, dan tak luput Rayhan memandangi bibir merah Zaskia.26466Please respect copyright.PENANAp1KbsX2UF6
26466Please respect copyright.PENANAn93oKQmZWB
Tidak terasa piring yang di pegang Zaskia telah kosong. Ia meletakan kembali piringnya di atas meja makan.26466Please respect copyright.PENANAeJyAwTGbZp
26466Please respect copyright.PENANAAXqMeH2ylw
"Terimakasih ya Kak." Bisik Rayhan.26466Please respect copyright.PENANAYk9S3nCiri
26466Please respect copyright.PENANAsTzkegB0ZE
Zaskia masih dapat mendengar bisikan Rayhan. "Sama-sama sayang, jangan buat Kakak khawatir lagi." Ujar Zaskia sembari mengucek-ucek rambut adiknya, lalu ia menundukan wajahnya untuk mencium kening Rayhan.26466Please respect copyright.PENANAZd8W8IFhPB
26466Please respect copyright.PENANAaL2Wts7SeX
Zaskia merenyitkan dahinya ketika mencium aroma tidak sedap dari rambut adiknya.26466Please respect copyright.PENANAeMiFUepEDC
26466Please respect copyright.PENANAFe9NHLuZxS
"Kamu sudah berapa hari gak mandi?" Tanya Zaskia menyelidik.26466Please respect copyright.PENANA1e4oPVfP82
26466Please respect copyright.PENANAw9QzZFn6CA
Rayhan menyeringai masam. "Baru tiga hari Kak." Jawab Rayhan polos, sementara Zaskia tampak terkejut mendengar ucapan Adiknya. Pantas saja Zaskia mencium bauk apek. Ternyata itu aroma tubuh Rayhan.26466Please respect copyright.PENANABXc8n7C5n7
26466Please respect copyright.PENANAeIqWcnluFm
"Astaghfirullah Ray!"26466Please respect copyright.PENANAHBjQ9xsa1m
26466Please respect copyright.PENANA8hlAj0GsC5
"Kakak kan tau, kaki Ray masih sakit." Ujar Rayhan.26466Please respect copyright.PENANAMdqW5ZZIKo
26466Please respect copyright.PENANAxKLrEfH43D
Zaskia yang tadinya ingin marah kini ia malah tertawa kasihan melihat Adiknya. Bahkan hanya sekedar untuk mandi saja Rayhan tidak bisa.26466Please respect copyright.PENANAjo2TFneXxW
26466Please respect copyright.PENANAKEIraVJVVA
"Biar Kakak yang mandikan kamu." Usul Zaskia.26466Please respect copyright.PENANAbUeHFNa7Gz
26466Please respect copyright.PENANA3TGFFZe8uB
"Eh..."26466Please respect copyright.PENANARv2vDCIDl4
26466Please respect copyright.PENANA758DYoTfMc
"Gak usah membantah." Ucap Zaskia memasang wajah galak.26466Please respect copyright.PENANA2xCgk549SE
26466Please respect copyright.PENANAw5NkHJyzau
Sebenarnya Rayhan malu kalau harus di mandikan oleh Kakaknya. Mengingat usia Rayhan saat ini yang sudah dewasa, tapi karena tidak ingin membuat Kakaknya mengamuk, akhirnya Rayhan memilih pasrah.26466Please respect copyright.PENANAEMObFavlvT
26466Please respect copyright.PENANA7wgOzAIwVx
Zaskia segera membantu adiknya untuk berdiri. Dengan bersusah paya akhirnya Rayhan bisa berdiri dengan merangkul pundak Kakaknya. Sebenarnya Rayhan merasa kasihan, mengingat tubuhnya lebih besar dari pada Kakaknya. Tapi Zaskia tetap memaksa.26466Please respect copyright.PENANAH4CJy6iyE2
26466Please respect copyright.PENANA2UYGRhZMeg
Setibanya di dalam kamar mandi, Zaskia segera menutup pintu kamar mandi seakan takut kalau ada orang lain yang melihat. Tentu saja dengan tertutupnya pintu kamar mandi, membuat mereka terlihat semakin intim.26466Please respect copyright.PENANAjcRHWlsidj
26466Please respect copyright.PENANAapW1tFwFuB
Di dalam kamar mandi Rayhan duduk di bangku plastik berukuran kecil.26466Please respect copyright.PENANADCqnAn9ZPg
26466Please respect copyright.PENANAKMrMiXr1Az
"Bajunya kok gak di lepas." Ujar Zaskia melihat Rayhan yang memakai pakaian lengkap. "Sini biar Kakak yang buka." Zaskia menarik kaos yang di kenakan Rayhan hingga tampak dada bidang Rayhan.26466Please respect copyright.PENANA2TRgZZdz8n
26466Please respect copyright.PENANAdlJwc6LTsp
Saat Zaskia hendak menarik celana pendeknya, Rayhan sempat menahan tangan Kakaknya. Tapi tidak berapa lama karena Zaskia buru-buru melototinya.26466Please respect copyright.PENANAQEvrzvwr1g
26466Please respect copyright.PENANACHSERnEDXB
Dengan perlahan celana pendek Rayhan ketarik kebawah, dan pada saat bersamaan Zaskia tersadar dari apa yang ia lakukan saat ini, ketika matanya melihat kontol Rayhan yang berukuran jumbo keluar dari sangkarnya. Untuk beberapa detik tangan Zaskia berhenti menarik celana adiknya.26466Please respect copyright.PENANA01QjZQpgv5
26466Please respect copyright.PENANAWDqpamEUPq
Deg... Deg... Deg...26466Please respect copyright.PENANAbxh0pZRMyf
Jantung Zaskia berdebar-debar sanking tegangnya, ia lupa kalau Rayhan kini telah tumbuh menjadi sosok pemuda dewasa. Beberapa detik yang lalu Zaskia masih memandang Rayhan masih seperti anak kecil, tapi kali ini daya tarik seksual yang di miliki Rayhan membuatnya sadar.26466Please respect copyright.PENANAgMMZh35Mx2
26466Please respect copyright.PENANAPMp4FBUeXF
"Kok diam Kak?" Tanya Rayhan memasang wajah polos.26466Please respect copyright.PENANAO8yVmnhHoe
26466Please respect copyright.PENANAInTUBZ5m9i
"Eh iya..." Zaskia tersadar dari lamunannya. "Kok susah sekali buka celana kamu Dek." Ujar Zaskia, dengan suara yang terdengar gemetaran, menandakan kalau saat ini ia tengah gerogi.26466Please respect copyright.PENANAhjyt7tgtoJ
26466Please respect copyright.PENANAiqnWg5A71C
Di dalam hati Rayhan tersenyum senang, ia berfikir ingin sedikit menggoda Kakak Kandungnya.26466Please respect copyright.PENANAXUrj3VgJpt
26466Please respect copyright.PENANAg9e1oH8mi3
Setelah sedikit bersusah paya akhirnya Zaskia berhasil melepas celana adiknya. Ia segera meletakan celana adiknya di dalam keranjang pakaian kotor bersama baju Rayhan. Sejenak Zaskia terdiam membelakangi Rayhan.26466Please respect copyright.PENANATnrW5LPule
26466Please respect copyright.PENANAiwHIlYIDvI
Astaghfirullah...26466Please respect copyright.PENANAmDDIOWAsmC
Zaskia memejamkan matanya, menenangkan dirinya yang mendadak gelisah.26466Please respect copyright.PENANAdYj0oXGR9X
26466Please respect copyright.PENANA7ymRhYzCeb
Walaupun Rayhan adalah adik kandungnya, tapi tetap saja Rayhan seorang pria dan dia seorang wanita. Seharusnya Zaskia menyadarinya sejak awal sebelum memaksa Rayhan untuk mandi. Tapi sekarang sudah terlambat, ia tidak mungkin meminta Rayhan mandi sendiri, karena kondisi tubuh Rayhan yang masih lemah.26466Please respect copyright.PENANAbSLGElYscj
26466Please respect copyright.PENANAfELufnGnH1
"Dia adikku, apa yang salah kalau aku memandikannya? Apa lagi saat ini ia sedang sakit, bukankah sudah menjadi tugasku untuk membantunya? Benar... Kamu tidak salah Zaskia." Lirih Zaskia di dalam hati.26466Please respect copyright.PENANAEDUm3200dZ
26466Please respect copyright.PENANADpcH2uFucw
Setelah merasa tenang, Zaskia kembali berbalik menghadap kearah Rayhan. Dan pada saat bersamaan, matanya kembali tertuju kearah kontol Rayhan.26466Please respect copyright.PENANASizG0YqNYn
26466Please respect copyright.PENANAvKFLCnmSVB
Deg... Deg... Deg...26466Please respect copyright.PENANAaI67aLu5Nu
26466Please respect copyright.PENANAujbQWHUIda
Ya Tuhan... Itu kontol Rayhan? Serius itu kontol adikku? Ya Tuhan... Besar... Besar sekali... Gemuk... Issstt... Ehmmpsss... Kenapa nafasku jadi sesak. Bisik hati Zaskia sembari melihat kontol Rayhan yang manggut-manggut.26466Please respect copyright.PENANAHCSMPCfBVK
26466Please respect copyright.PENANAzQh9aUWqoT
"Kak... Kakak..." Panggil Rayhan.26466Please respect copyright.PENANAyBk02W7RnQ
26466Please respect copyright.PENANAe0jVEJVt1D
"Eh, iya dek." Zaskia tergagap.26466Please respect copyright.PENANAUr5ok9hDMa
26466Please respect copyright.PENANAJgp6s6sOuk
Ia buru-buru mendekati adiknya, dan sebisa mungkin ia tidak melihat kearah tubuh telanjang Rayhan. Ia mendekati bak mandi dari samping tubuh Rayhan sembari mengambil gayung yang ada di dalam bak mandi.26466Please respect copyright.PENANA8x6KqjPYO8
26466Please respect copyright.PENANAJruE7bIU8O
"Kak."26466Please respect copyright.PENANADq7Sh3HAaE
26466Please respect copyright.PENANAF9VR1U4isX
"I-i-iya Dek."26466Please respect copyright.PENANAL6s5jqHeRm
26466Please respect copyright.PENANA6cIALVwWGZ
Rayhan mengulum senyum melihat Kak Zaskia yang terlihat sangat tegang. "Anu Kak! Itu bajunya gak di lepas aja Kak, takut nanti basah." Ujar Rayhan mengingatkan Kakaknya. Zaskia menunduk melihat pakaiannya, ujung gamisnya sedikit basah karena menyentuh lantai kamar mandi.26466Please respect copyright.PENANAPYPgjiTJFk
26466Please respect copyright.PENANA1U04Zkrzou
Zaskia yang tengah kalut karena keputusannya ingin memandikan adiknya, tanpa sadar menanggalkan gamisnya dan menyisakan tank top berserta celana legging yang membalut sepasang kaki jenjangnya. Bagi Rayhan bisa milihat Zaskia memakai pakaian saat ini saja sudah cukup, tapi di luar dugaan, Zaskia malah membuka tanktopnya.26466Please respect copyright.PENANAEzwspHeZiu
26466Please respect copyright.PENANAxsu8j0ktWF
Zaskia berjalan santai melewati Rayhan yang terdiam seribu bahasa melihat penampilan Kakaknya yang kini memakai bra berwarna biru muda berbahan spandek.26466Please respect copyright.PENANAQJO8L7oavH
26466Please respect copyright.PENANAWEXNjdGiSs
Ia menggantungkan gamisnya di belakang daun pintu kamar mandi, berikut dengan tanktop miliknya. Dan pemandangan selanjutnya, membuat Rayhan nyaris mati berdiri ketika Zaskia sedikit membungkuk di depannya sembari menarik perlahan celana legging yang ia kenakan.26466Please respect copyright.PENANAAqlySgNNzI
26466Please respect copyright.PENANAbToxYqoZyy
Deg... Deg... Deg...26466Please respect copyright.PENANA6I1FlqbMp5
26466Please respect copyright.PENANAtxeDA5I2sp
Detak jantung Rayhan menjadi tak beraturan, dan nafasnya tampak tersengal-sengal seakan ia baru saja lari meraton. Sedikit demi sedikit celana legging berwarna hitam yang di kenakan Zaskia di tarik lepas, melewati paha mulusnya, lutut, betis hingga akhirnya celana legging itu benar-benar lepas dari kedua kaki jenjangnya.26466Please respect copyright.PENANAez2YVGwZKP
26466Please respect copyright.PENANAbCOMZXQaI3
Kini di hadapannya Zaskia berdiri membelakanginya hanya memakai satu set dalaman berwarna biru muda yang sedikit menerawang.26466Please respect copyright.PENANABvr7Aia1cl
26466Please respect copyright.PENANAIcY9AJ0qe0
Mata Rayhan menjelajahi punggung Zaskia yang putih mulus dan terdapat tali pengait bra. Terus turun menatap pinggang ramping Kakaknya, di bawahnya terlihat sedikit belahan pantat Zaskia yang putih mulus, karena celana dalamnya sedikit ketarik kebawah ketika ia melepas celana legingnya.26466Please respect copyright.PENANAP1MY22qSc5
26466Please respect copyright.PENANAzr9A2eyzJb
Tanpa sadar Rayhan menggenggam kemaluannya, sembari menatap nanar kearah pantat itik Kakaknya yang terlihat sangat kencang dan besar, sungguh sebuah pemandangan terindah yang pernah di lihat Rayhan.26466Please respect copyright.PENANAoQLSb2G5uS
26466Please respect copyright.PENANALciwBQdGhS
Baru beberapa detik Rayhan menatap pantat Kakaknya, tiba-tiba Zaskia memutar tubuhnya.26466Please respect copyright.PENANAmCCH4YCrSZ
26466Please respect copyright.PENANA8EBEcRZ0Yl
"Ray." Lirih Zaskia.26466Please respect copyright.PENANAtEEm7fe7D6
26466Please respect copyright.PENANAOIHDl7TG4c
Matanya tertuju kearah kontol Rayhan yang kini telah berdiri sempurna mengancung menghadap kearahnya. Sama seperti Rayhan, yang menatap nanar kearah vagina Zaskia yang terlihat gemuk dan menjiplak di celana dalamnya.26466Please respect copyright.PENANAcsA8KeWArE
26466Please respect copyright.PENANAPA0MjywxpL
Rayhan mengangkat wajahnya, hingga mata mereka saling menatap selama beberapa detik. Tangan kanan Zaskia mendekap mulutnya, sementara tangan kirinya mengepal tepat diatas gundukan memeknya.26466Please respect copyright.PENANAGvFUgubRGt
26466Please respect copyright.PENANAzBXaxbTUoJ
"Rayhaaaaaaaaaaaaaaaan....."26466Please respect copyright.PENANAj1tiqZLgIE
26466Please respect copyright.PENANAcA4xyHPpRs
*****26466Please respect copyright.PENANA8Ku6ZbNKMl
26466Please respect copyright.PENANAQuNdeP0L4x
Mengingat kejadian tadi pagi, tak henti-hentinya Rayhan ingin tertawa. Ia tidak menyangka kalau Kakaknya sepolos itu. Tetapi walaupun Kakaknya kesal karena termakan omongannya, Zaskia tetap memandikannya, hanya saja Zaskia memakai kembali pakaiannya secara utuh. Alhasil pakaian Zaskia menjadi basah kuyup. Dan selama memandikan Rayhan, Zaskia terlihat sangat gerogi, karena beberapa kali ia harus melihat kontol Rayhan.26466Please respect copyright.PENANAt0NkBmrJv0
26466Please respect copyright.PENANAMo7GsrLNEq
Rayhan mendesah pelan, rasa bosan kembali menyelimutinya. Ia ingin sekali bisa keluar rumah, berkumpul bersama teman-temannya, bermain sepak bola dan sebagainya., tapi kondisinya saat ini belum memungkinkan.26466Please respect copyright.PENANANVOer6pvj0
26466Please respect copyright.PENANAcP9D1gBbxW
"Ray!"26466Please respect copyright.PENANAjrp9SqFugb
26466Please respect copyright.PENANAuh88Xn0okx
Rayhan melirik kearah pintu kamarnya. "Iya Kak, ada apa?" Tanya Rayhan.26466Please respect copyright.PENANAcMhklKWaPA
26466Please respect copyright.PENANAK34mLqJnmK
"Ada teman kamu."26466Please respect copyright.PENANAkW9joj9MRt
26466Please respect copyright.PENANAdI8nQRoT7w
"Suruh masuk aja Kak."26466Please respect copyright.PENANAyq0iaqa6lu
26466Please respect copyright.PENANAHKWIhSb1ch
Zaskia melihat kebelakang. "Masuk aja, Rayhan belum bisa banyak gerak." Ujar Zaskia memberi tau kepada teman Adiknya.26466Please respect copyright.PENANAccxGxqAsXu
26466Please respect copyright.PENANAZxY377QJ2U
Saat tamunya masuk ke dalam kamarnya, Rayhan tampak sangat terkejut melihat sosok wanita cantik memakai kemeja putih di padu dengan rok berwarna hijau. Ia tersenyum manis menyapa Rayhan.26466Please respect copyright.PENANAB5kXWWutEE
26466Please respect copyright.PENANAsBkezgZtCg
Selama ia tinggal di pesantren, baru kali ini ia di kunjungi teman wanita. Dan sialnya, ia keburu memberi izin wanita tersebut untuk masuk kedalam kamarnya yang berantakan.26466Please respect copyright.PENANAMcs0gKiAdh
26466Please respect copyright.PENANAoxRSQvYo1W
"Cifa?"26466Please respect copyright.PENANAJTy92YgRph
26466Please respect copyright.PENANAoxVtBy9jTy
"Apa kabar kamu Ray? Udah mendingan?" Tanya Asyifa sembari duduk di kursi belajar Rayhan .26466Please respect copyright.PENANAODqgUeYFF1
26466Please respect copyright.PENANAGcmNAqdGJK
Dengan bersusah paya Rayhan menegakkan tubuhnya. "Alhamdulillah, udah mulai baikan. Tumben kamu ke sini, ada apa?" Tanya Rayhan penasaran, karena selama ini Asyifa selalu terlihat cuek kepadanya, bahkan beberapa kali Asyifa menatapnya dengan tatapan benci.26466Please respect copyright.PENANA6z1Ht84z7c
26466Please respect copyright.PENANA9wjHzbUtE4
"Jadi aku gak boleh jenguk kamu?"26466Please respect copyright.PENANA1qq23aTcsq
26466Please respect copyright.PENANAY2Z694PtLh
"Bukannya begitu, tentu aku senang kamu mau datang ke sini, itu artinya kamu sudah gak marah lagi sama aku." Ujar Rayhan.26466Please respect copyright.PENANA6cVuXgIwxC
26466Please respect copyright.PENANACRpmjy5DNl
Asyifa tersenyum manis. "Yang bilang aku gak marah siapa? Geer..." Celetuk Asyifa, merubah wajah Rayhan yang tadi cerah kini berubah masam.26466Please respect copyright.PENANAUBi5Qx8bl3
26466Please respect copyright.PENANAj4kzXiLoRe
"Kirain..."26466Please respect copyright.PENANAMwRwJnY7gp
26466Please respect copyright.PENANAkIZmQ9ujR2
"Hihihi..." Tawa renyah Asyifa. "Aku gak akan marah lagi, tapi dengan satu syarat." Ujar Asyifa.26466Please respect copyright.PENANAKh6rhUQhDV
26466Please respect copyright.PENANA5At9XPtgCK
"Apa?"26466Please respect copyright.PENANAJd5suaVJ96
26466Please respect copyright.PENANAKaXdtF3Hdo
"Kamu harus cepat sembuh."26466Please respect copyright.PENANAeSgmD7NuwW
26466Please respect copyright.PENANA2VOt944GWT
Rayhan kembali tersenyum, ia menyodorkan jari kelingkingnya, Asyifa mengaitkan jari kelingking Rayhan dengan jari kelingkingnya sebagai simbol ikrar janji yang mereka ucapkan. Selagi jari kelingking mereka menyatu, mata mereka saling menatap seraya tersenyum.26466Please respect copyright.PENANAwMA4dEHCaD
26466Please respect copyright.PENANA0NqmWtAlcp
Baik Rayhan maupun Asyifa, mereka berdua dapat merasakan getaran-getaran lembut yang menggetarkan hati mereka. Dan tanpa mereka sadari, virus merah jambu telah menyebar ke hati mereka.26466Please respect copyright.PENANAHEqx0oeRkK
26466Please respect copyright.PENANApPKvvgqzuN
"Terimakasih ya Ray!" Lirih Asyifa.26466Please respect copyright.PENANAV3PiO0pIlg
26466Please respect copyright.PENANAVFBk6DNqh3
Rayhan tersenyum lembut. "Sama-sama, oh ya mau sampai kapan jari kita nyatu kayak gini? Bukan muhrim loh." Goda Rayhan, sembari mengedipkan matanya.26466Please respect copyright.PENANAIViyS1hIDM
26466Please respect copyright.PENANAhm0kz8GZSs
Wajah Asyifa mendadak merah merona setelah menyadari kalau jarinya sejak tadi mengikat jari Rayhan, seakan ia tidak rela kalau jari Rayhan terlepas dari jari kelingkingnya. Buru-buru Asyifa membuang jari Rayhan hingga tangan Rayhan terhempas di atas tempat tidur.26466Please respect copyright.PENANAEB1Gt24JDo
26466Please respect copyright.PENANAPyzet25xmU
"Auww..." Rayhan menjerit kecil.26466Please respect copyright.PENANAwV80q7S5k8
26466Please respect copyright.PENANAx28kYk4ZIC
"Eh... Ma-maaf!" Asyifa reflek berlutut di samping Rayhan, sembari memegangi tangan Rayhan. "Mana yang sakit Ray?" Tanya Asyifa, ia terlihat begitu panik. Wajah panik Asyifa malah membuat Rayhan tertawa.26466Please respect copyright.PENANAn4WtqB6DAu
26466Please respect copyright.PENANAIhdUi9c6e6
"Hahaha... Kamu lucu sekali Cifa." Ledek Rayhan.26466Please respect copyright.PENANA3uilLRDirI
26466Please respect copyright.PENANAbJ8NAETW7P
Wajah Asyifa terlihat sangat sebal, reflek ia mencubit lengan Rayhan membuat pemuda itu mengasuh kesakitan di selingi tawanya yang terlihat puas setelah berhasil menggoda Asyifa. Begitu juga dengan Asyifa, tanpa ia sadari dirinya pun ikut tertawa lepas. Seakan ia telah lupa kejadian di mana ia hampir kehilangan kesuciannya.26466Please respect copyright.PENANAkp27Vs3sYR
*****26466Please respect copyright.PENANA9IP3LXr9oy
26466Please respect copyright.PENANAS8YH7iYgJu
"Burhan sudah di makamkan Bi?" Tanya Laras yang tengah sibuk melipat pakaian di dalam kamarnya.26466Please respect copyright.PENANAScV232Vi3D
26466Please respect copyright.PENANAxyHCdgM8pU
KH Umar yang baru saja tiba di rumah setelah dua hari ia terpaksa meninggalkan Istrinya dan tinggal di kediaman Mang Burhan sebagai bentuk rasa tanggung jawab dan penghormatan terakhirnya kepada beliau. "Sudah Mi, sehabis di otopsi Burhan langsung di makamkan." Jelas KH Umar.26466Please respect copyright.PENANA3a8FwM5rby
26466Please respect copyright.PENANAm5YQdRkFi0
"Umi benar-benar tidak menyangkah kalau Burhan bisa bertindak sejauh itu." Ujar Hj Laras mengingat betapa baiknya Burhan selama ini terhadap keluarga mereka.26466Please respect copyright.PENANAMnJgfZ4oJm
26466Please respect copyright.PENANAHRHeonWwlj
"Begitulah manusia Umi." KH Umar duduk di samping Istrinya. "Tidak pernah puas dengan apa yang di miliki, selalu saja menginginkan lebih dan lebih. Padahal Tuhan sudah memberikan kita yang terbaik yang kita butuhkan saat ini. Andai saja Burhan memiliki harta yang banyak dan Istri cantik, belum tentu Burhan bahagia." Nasehat KH Umar sungguh mengena di hati Laras.26466Please respect copyright.PENANAqMOZjysJ5c
26466Please respect copyright.PENANAZxWaJ0ZttD
Kalau di pikir-pikir, apa yang di katakan KH Umar membuat Laras ikut tersentil. Selama ini ia memiliki kehidupan yang normal, memiliki putra dan putri yang membanggakan. Tetapi semenjak hadirnya Daniel, kehidupan nya berubah derastis. Walaupun di bawah ancaman dan pemerkosaan, tetapi Laras tidak memungkiri kalau dirinya juga menikmati ketika Daniel memperkosa dirinya, bahkan dua malam belakangan ini, ia terus memohon kepada Daniel akan menuntaskan birahinya.26466Please respect copyright.PENANAa4XcRpjcHY
26466Please respect copyright.PENANA7wOtQVe0SJ
Mengingat semua itu membuat Laras sangat menyesal. Dari awal dirinya memang salah, seharusnya saat pertama kali Daniel menyentuhnya, ia telah melaporkan perbuatan Daniel. Tapi Laras malah memilih diam.26466Please respect copyright.PENANA7Ek8SszAg6
26466Please respect copyright.PENANA2OoGo20jG7
Dan sekarang Laras seakan kehabisan alasan untuk melaporkan Daniel ke pihak berwajib atas pemerkosaan yang di lakukan Daniel kepadanya.26466Please respect copyright.PENANA3Kom108F0d
26466Please respect copyright.PENANAvFyu7fBtrX
"Intinya kita harus selalu mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, dengan begitu insyaallah kita tidak akan tersesat." KH Umar meriah tangan Istrinya, ia menggenggam tangan Istrinya penuh cinta.26466Please respect copyright.PENANAEJ1yBEeyq1
26466Please respect copyright.PENANArpqJRW2a5x
Laras tersenyum tipis, ia tau apa yang di inginkan Suaminya saat ini setelah dua hari tidak bertemu dengannya.26466Please respect copyright.PENANA6fkCjOhZJT
26466Please respect copyright.PENANAtq20ZSs06D
Tanpa di minta Laras menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Kemudian ia berbaring diatas tempat tidur dengan posisi terlentang. KH Umar yang juga telah telanjang bulat naik keatas tubuh Istrinya. Tidak lupa ia melapaskan doa sebelum meniduri Istirnya.26466Please respect copyright.PENANAziJvsMHrXk
26466Please respect copyright.PENANASvO7X7OwhA
Saat proses penetrasi di lakukan KH Umar. Laras merasa sangat hambar. Berulang kali ia teringat bagaimana ketika Daniel yang mengaduk-aduk memeknya, rasanya sangat nikmat dan bikin ketagihan. Berbeda ketika Suaminya yang melakukannya, ia merasa sangat hambar.26466Please respect copyright.PENANAN8zjVFmZm3
26466Please respect copyright.PENANAUnTSPcxV1i
Maafkan Umi Abi, mungkin Umi salah satu manusia yang tak pandai bersyukur, dan selalu menginginkan lebih dan lebih. Hingga Umi tersesat seperti saat ini.26466Please respect copyright.PENANAIWBhDIjqvY
26466Please respect copyright.PENANAGMrtKCnF5B
****26466Please respect copyright.PENANAT8Zyz7BH4P
26466Please respect copyright.PENANADObOWn9Agp
26466Please respect copyright.PENANAu0GIJONsnq
Siang hari di kediaman Ustadza Dwi.26466Please respect copyright.PENANAsE7DwfI2Ve
26466Please respect copyright.PENANA4WK5Mgd9MM
Ustadza Dwi terlihat sibuk menyapu teras rumahnya. Dan pada saat bersamaan Pak Imbron yang baru saja selesai membuang sampah lewat di depan rumah Ustadza Dwi. Pria berwajah buruk rupa itu tersenyum menyapa Ustadza Dwi, yang di balas dengan senyuman juga.26466Please respect copyright.PENANAirbsh2w9b1
26466Please respect copyright.PENANAmD0wB3F9Mb
Masih lekat di ingatan Ustadza Dwi bentuk celana Pak Imbron ketika membantu dirinya memperbaiki atap rumahnya yang bocor. Semenjak hari itu Ustadza Dwi tak pernah bisa melupakannya, ia selalu terbayang-bayang dengan ukuran kontol Pak Imbron.26466Please respect copyright.PENANAE9TlWZiz5s
26466Please respect copyright.PENANArEEpoZZmSx
"Assalamualaikum!" Sapa Ustadza Dwi.26466Please respect copyright.PENANASMI18QK34I
26466Please respect copyright.PENANAmy7bZcqcSz
Pak Imbron menghentikan langkahnya sejenak. "Waalaikumsalam Bu Ustadza." Balas Pak Imbron, seraya memamerkan gigi kuningnya.26466Please respect copyright.PENANAX3KZqO8R30
26466Please respect copyright.PENANA3W7D2wAFb0
"Dari mana Pak?"26466Please respect copyright.PENANAP88Y4KvHs8
26466Please respect copyright.PENANApsBregaBjc
"Biasa Bu Ustadza habis buang sampah." Jawab Pak Imbron, yang tak pernah bosan memandangi wajah cantik Ustadza Dwi yang siang ini mengenakan gamis syar'i berbahan Balotelli. Di bagian depan gamis berwarna ungu tersebut terdapat resleting, dan ada tali pita berwarna putih di bagian pinggangnya.26466Please respect copyright.PENANAMxvjbuHZ8s
26466Please respect copyright.PENANACQh6621ubN
"Mau mampir dulu Pak." Ajak Ustadza Dwi.26466Please respect copyright.PENANA9WsRYl8ReO
26466Please respect copyright.PENANASwoNgpCsrO
"Gak usah Bu Ustadza, takut merepotkan."26466Please respect copyright.PENANAHSSsVmR40P
26466Please respect copyright.PENANAhE8K9seejg
"Kok repot, saya malahan merasa sangat senang kalau Bapak mau mampir ke rumah saya." Bujuk Ustadza Dwi, seakan ia lupa kalau dirinya adalah seorang wanita muslimah yang sangat tidak pantas mengundang pria yang bukan muhrimnya masuk ke dalam rumahnya, ketika suaminya tak berada di rumah.26466Please respect copyright.PENANAp79Xjywhyq
26466Please respect copyright.PENANAhK6KWXT4me
"Bu Ustadza bisa aja ni."26466Please respect copyright.PENANAPlbFiN9P76
26466Please respect copyright.PENANAKyaYGYa4jg
Ustadza Dwi tersenyum simpul. "Bener ni gak mau mampir? Padahal baru mau di bikinin kopi spesial loh." Pancing Ustada Dwi sembari tersenyum penuh arti.26466Please respect copyright.PENANAhGNaHmsvAf
26466Please respect copyright.PENANAEBBHwF9wr0
"Serius ni Bu Ustadza? Wa... Saya udah kangen sekali mencicipi kopi Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron, membuat Ustadza Dwii tertawa renyah mendengarnya. Tapi ia cukup senang karena Pak Imbron akhirnya mau main ke rumahnya.26466Please respect copyright.PENANArXofmoFHv7
26466Please respect copyright.PENANAq0kdx3u3AE
"Hihihi... Pak Imbron bisa aja! Tapi maaf Pak, masuknya lewat belakang aja ya."26466Please respect copyright.PENANAPP8jHMe3zK
26466Please respect copyright.PENANAJJ0WImBbrY
"Emangnya kenapa Bu Ustadza?"26466Please respect copyright.PENANAD8X2piw2vi
26466Please respect copyright.PENANAFl1iMDBVvl
"Nanti Bapak juga akan tau." Jawab Ustadza Dwi seraya tersenyum.26466Please respect copyright.PENANA43weAyiRfX
26466Please respect copyright.PENANAVlaNTES3z0
Walaupun tidak begitu mengerti maksud Ustadza Dwi, Pak Imbron cukup senang bisa bertandang kembali ke rumah Ustadza Dwi. Ia bersiul ringan sembari mengitari rumah Ustadza Dwi. Setibanya di depan pintu belakang rumah Ustadza Dwi, Imbron hendak mengetuk pintu tersebut, tapi baru sekali ketuk, pintu itu terdorong ke dalam.26466Please respect copyright.PENANApiPXsYfQjV
26466Please respect copyright.PENANAVnDyNw7yOf
Ternyata pintu rumah Ustadza Dwi tidak terkunci, dengan begitu Pak Imbron bisa masuk tanpa menunggu Ustadza Dwi membukakannya.26466Please respect copyright.PENANAZDxn2yvoAW
26466Please respect copyright.PENANAODgN3r55J9
Baru satu langkah masuk ke dalam rumah, Pak Imbron melihat Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.26466Please respect copyright.PENANAxAzX3XWqFW
26466Please respect copyright.PENANA6jOuhltfG2
"Tunggu di depan ya Pak, saya buatkan dulu."26466Please respect copyright.PENANAax0lP2FeQA
26466Please respect copyright.PENANAxQlHuddID6
"Oh iya Bu Ustadza." Jawab Pak Imbron.26466Please respect copyright.PENANACKvyeeKD5l
26466Please respect copyright.PENANA5367tdtRDQ
Ia segera menuju bagian depan rumah Ustadza Dwi, dan duduk di sofa sembari menunggu Ustadza Dwi.26466Please respect copyright.PENANAQU7Zmd9FmT
26466Please respect copyright.PENANA9ZUieatyUn
Tidak lama kemudian wanita berparas cantik itu datang sembari membawakan segelas kopi untuknya. Dengan sedikit membungkuk kan badannya, Ustadza Dwi meletakan segelas kopi diatas meja.26466Please respect copyright.PENANAI1OyY0EvpS
26466Please respect copyright.PENANAgCagK3lLm1
"Di minum Pak." Pinta Ustadza Dwi.26466Please respect copyright.PENANAjfDTN9SWVY
26466Please respect copyright.PENANAJfF6Sv7QkP
Pak Imbron kembali tersenyum. "Terimakasih banyak Bu Ustadza, saya jadi merepotkan ni." Seloroh Pak Imbron, sembari mencicipi kopi buatan Ustadza Dwi. "Hmm... Ini nikmat sekali Bu Ustadza." Puji Pak Imbron, membuat Ustadza Dwi sangat senang mendengarnya.26466Please respect copyright.PENANAWEIdUr76l6
26466Please respect copyright.PENANACpAqrsxtrT
"Aduh Bapak bisa aja ni!" Ustadza Dwi tersenyum renyah sembari menutup mulutnya. "Suami saya aja gak pernah loh Pak, muji kopi buatan saya." Ujar Ustadza Dwi tersenyum malu.26466Please respect copyright.PENANAXoOBdKY2bL
26466Please respect copyright.PENANAWiXyVGPct3
"Serius Bu Ustadza? Wa... Berarti Pak Ustad tidak ngerti seninya kopi."26466Please respect copyright.PENANAHCYm5K4NmN
26466Please respect copyright.PENANA8GXPH55L4v
"Ya, sepertinya memang begitu."26466Please respect copyright.PENANAcTbCWszsoZ
26466Please respect copyright.PENANA19vjt2TgYS
"Ini kopinya enak banget loh Bu, sumpah." Pak Imbron kembali menyeruput kopi buatan Ustadza Dwi. "Pahitnya pas, manisnya pas, rasa susunya juga pas." Sambung Pak Imbron sembari mengacungkan jari jempolnya.26466Please respect copyright.PENANATdNsNsBSyV
26466Please respect copyright.PENANA4ORYH6N2zk
"Yang pas memang selalu enak ya Pak."26466Please respect copyright.PENANAlumtfOAeRJ
26466Please respect copyright.PENANAeeZ3Dgn7NA
"Hahaha, memang benar Bu."Gelak tawa Pak Imbron.26466Please respect copyright.PENANAfzbm7EDCOt
26466Please respect copyright.PENANARMz4wQ6GOU
Ustadza Dwi tersenyum manis, sembari memperhatikan sosok pria paru baya yang ada di hadapannya saat ini. Setiap kali berada di dekat Pak Imbron, Ustadza Dwi selalu terbayang akan pemerkosaan yang di lakukan kolor ijo kepadanya. Bayangan tersebut selalu membuatnya basah.26466Please respect copyright.PENANAqC6w15w70t
26466Please respect copyright.PENANAVFnuenP06U
Diam-diam Ustadza Dwi menyukai sosok Pak Imbron, andai saja Pak Imbron menginginkannya tentu Ustadza Dwi akan dengan senang hati berbagi kehangatan dengan Pak Imbron.26466Please respect copyright.PENANAX9fvQYqPl0
26466Please respect copyright.PENANAFZpsQ7iZYk
Mata indah Ustadza Dwi turun kebawah, menuju selangkangan Pak Imbron. Mata Ustadza Dwi membeliak ketika melihat kearah resleting Pak Imbron yang terbuka. Ia dapat melihat jelas kontol Pak Imbron yang berbulu lebat, dan seperti yang sudah ia duga, Pak Imbron memang memiliki kontol berukuran sangat besar.26466Please respect copyright.PENANA2uCshtJWgl
26466Please respect copyright.PENANAeqME8e6VEd
"Ehmmpsss..." Ustadza Dwi mulai gelisah.26466Please respect copyright.PENANADgr68zcU2k
26466Please respect copyright.PENANA62YY34wzRY
Dia memainkan cincin perkawinannya yang melingkar di jari manisnya. Sembari sesekali melihat kontol Pak Imbron yang sangat menggoda imannya.26466Please respect copyright.PENANAjBnYJvObFG
26466Please respect copyright.PENANAhQPDsySAjY
Pak Imbron yang baru saja kembali mencicipi kopi buatan Ustadza Dwi, tampak heran melihat tingkah Ustadza Dwi yang tampak tidak tenang, berulang kali Ustadza Dwi mengganti posisi duduknya, sembari melirik kearah selangkangannya.26466Please respect copyright.PENANAc0wNp4fRd0
26466Please respect copyright.PENANAl2FwUNaTb4
"Bu Ustadza gak apa-apa?" Tanya Pak Imbron.26466Please respect copyright.PENANA00PuOY6qf8
26466Please respect copyright.PENANA9gdrPu0ux3
Ustadza Dwi makin terlihat salah tingkah. "Anu Pak, itunya kebuka!" Jawab Ustadza Dwi. Pak Imbron baru sadar ketika ia melihat resletingnya terbuka dan memperlihatkan kejantanannya.26466Please respect copyright.PENANAaZ3Qhr74i5
26466Please respect copyright.PENANA31P57kywBa
Buru-buru Pak Imbron menutup selangkangannya dengan kedua tangannya. "Ma-maaf Bu Ustadza, saya lupa kalau resleting saya rusak." Ujar Pak Imbron merasa bersalah.26466Please respect copyright.PENANAsnC8qjUBcW
26466Please respect copyright.PENANAk9hD34tUOJ
"Ehmmpsss... Gak apa-apa kok Pak? Saya yang salah sudah lancang melihat itu Bapak."26466Please respect copyright.PENANAjostVrWUfi
26466Please respect copyright.PENANAiHgeghwZBi
Pak Imbron menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Sembari nyengir memamerkan giginya yang tidak rata. Tangannya yang tidak lagi menutupi selangkangannya, membuat Ustadza Dwi bisa kembali melihat kontol Pak Imbron yang berukuran jumbo.26466Please respect copyright.PENANAF7NUVVrXGG
26466Please respect copyright.PENANAJMGJkc7Bki
Tapi kali ini Pak Imbron membiarkannya, ia sangat yakin kalau Bu Ustadza menyukai kontolnya.26466Please respect copyright.PENANAvYVsvUSxrX
26466Please respect copyright.PENANAR2S2Ue4HZS
"Saya malah senang di liatin Bu Ustadza." Pancing Pak Imbron.26466Please respect copyright.PENANABg2xUs3SQt
26466Please respect copyright.PENANA5stEQR1ElV
Ustadza Dwi tersipu malu sembari memperbaiki jilbabnya, tapi matanya tak berpaling dari kontol Pak Imbron yang terlihat kaku dan keras. "Bapak bisa aja." Lirih Ustadza Dwi nyaris tak terdengar sanking geroginya. "Itu aurat Pak, dosa loh kalau di kasih liat ke orang lain." Sambung Ustadza Dwi.26466Please respect copyright.PENANAsUVbKv9yRZ
26466Please respect copyright.PENANAopp0R9K0L0
"Masak si Bu?" Tangan Pak Imbron menarik keluar kemaluannya.26466Please respect copyright.PENANAUWYjji8Zpt
26466Please respect copyright.PENANAWUpzkcOOT9
"Astaghfirullah!" Jerit kecil Ustadza Dwi.26466Please respect copyright.PENANAeT9d45QeSk
26466Please respect copyright.PENANALXjdBm9ZZl
Ia mendekap mulutnya, tapi matanya menatap kearah kontol sang petugas kebersihan itu. Ia sangat mengagumi kontol Pak Imbron yang berukuran sangat besar, ia membayangkan betapa nikmatnya kalau kontol besar itu mengaduk-aduk lobang memeknya.26466Please respect copyright.PENANA9RjcwmKXsN
26466Please respect copyright.PENANA7wC8nHFxRG
Tanpa merasa bersalah, Pak Imbron mengocok kontolnya di hadapan Ustadza Dwi.26466Please respect copyright.PENANANMCWN67ROD
26466Please respect copyright.PENANA4UU2wRy2YQ
"Kalau Bu Ustadza mau." Pak Imbron meraih tangan Ustadza Dwi. "Bu Ustadza boleh pegang." Dia menarik tangan Ustadza Dwi dan meletakannya di atas kontolnya.26466Please respect copyright.PENANAIqOtRDUfkV
26466Please respect copyright.PENANA9qo5Lmhcbv
"Astaghfirullah!" Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya.26466Please respect copyright.PENANAPmUxORVCEm
26466Please respect copyright.PENANAdos9ndW97N
Walaupun masih malu-malu Ustadza Dwi menggenggam kontol Pak Imbron. Dengan gerakan perlahan Ustadza Dwi mengocok kontol Pak Imbron.26466Please respect copyright.PENANA2xkwjHChta
26466Please respect copyright.PENANARCclApODjo
Jemarinya yang halus mengusap kepala kontol sang petugas kebersihan. Wajah cantik Ustadza Dwi meringis ketika kulit telapak tangannya menyapu air mazi yang keluar dari ujung lobang kencing kontol Pak Imbron yang terasa hangat, hingga menjalar ke seluruh tubuhnya.26466Please respect copyright.PENANAjD9c30qRA4
26466Please respect copyright.PENANAN0XYlMuWvj
Berulang kali Ustadza Dwi menelan air liurnya, ingin rasanya ia merasakan kontol Pak Imbron di mulutnya. Tapi sedikit harga diri, membuatnya memilih bertahan.26466Please respect copyright.PENANArxCF4EnCXx
26466Please respect copyright.PENANAoQhfUZyyeB
"Besar gak Bu Ustadza?" Tanya Pak Imbron.26466Please respect copyright.PENANAzTeSAsy51j
26466Please respect copyright.PENANAC7uOzZkNUE
Ustadza Dwi menggigit bibir bawahnya. "Be-be-besar sekali Pak! Ehmmpsss..." Ustadza Dwi mendesah pelan.26466Please respect copyright.PENANA2CQdElpZLD
26466Please respect copyright.PENANAJdHTunofQf
"Sini Bu dekatan lagi." Pak Imbron merangkul pundak Ustadza Dwi agar lebih mendekat. "Besar mana di bandingkan milik Pak Ustad?" Goda Pak Imbron, sembari menatap bibir merah Ustadza Dwi.26466Please respect copyright.PENANADFd4Igp4md
26466Please respect copyright.PENANAkKmiw4hCyV
"Be... Be... Besar pu... Punya... Punya... bapak." Lirih Ustadza Dwi.26466Please respect copyright.PENANAjwvQgku7kh
26466Please respect copyright.PENANAGgJSWukvae
Pak Imbron mendekatkan wajah Ustadza Dwi ke wajahnya. Reflek Ustadza Dwi memejamkan matanya, dan sedikit membuka bibir sensualnya. Nafas Ustadza Dwi mulai tersengal-sengal ketika ia mencium aroma tembakau dari dalam bibir Pak Imbron. Ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba gangguan datang tanpa di undang.26466Please respect copyright.PENANApwAaeKp0X2
26466Please respect copyright.PENANAHhx4hq48Fo
Tok... Tok... Tok...26466Please respect copyright.PENANAHUoylxoKOg
26466Please respect copyright.PENANAjhM6R7fubQ
"Assalamualaikum, Umi."26466Please respect copyright.PENANAhyxz8pWn7o
26466Please respect copyright.PENANAZtTNEc34WF
Buru-buru Ustadza Dwi mendorong dada Pak Imbron agar menjauh darinya.26466Please respect copyright.PENANAV9AZqvQdoB
26466Please respect copyright.PENANAiEBmSCbDVw
Wajah mereka berdua yang tadinya merah padam karena birahi kini mendadak pucat pasi. Tanpa di suruh, Pak Imbron bergegas menuju pintu belakang. Sementara Ustadza Dwi bergegas menuju pintu depan.26466Please respect copyright.PENANA6aFwPnPcDY
26466Please respect copyright.PENANAFhg3g6HN5h
Setelah yakin Pak Imbron sudah meninggalkan rumahnya, Ustadz Dwi baru membukakan pintu untuk anak gadisnya, setelah beberapa kali memanggilnya.26466Please respect copyright.PENANAEqmEgEqnZA
26466Please respect copyright.PENANAEeaihGsys9
"Kok lama Mi?" Tanya Aziza.26466Please respect copyright.PENANA83bivH6cYS
26466Please respect copyright.PENANA20tHdIICIC
"Tadi Umi ketiduran."26466Please respect copyright.PENANAfT4GffEDWS
26466Please respect copyright.PENANAkQQWxkEgY3
Aziza manggut-manggut, sembari hendak ke kamarnya. Tapi matanya sempat melihat kearah segelas kopi milik Pak Imbron yang tertinggal di meja tamu.26466Please respect copyright.PENANAF4GziheCd1
26466Please respect copyright.PENANA4mFac9ZtTX
"Ada tamu ya Mi?" Aziza merenyitkan dahinya.26466Please respect copyright.PENANAnrgzq4aHC3
26466Please respect copyright.PENANAwbStiAZlUt
"Oh, itu punya Umi."26466Please respect copyright.PENANA1r93ImbhH1
26466Please respect copyright.PENANANWtjQTBXiN
Aziza sempat merasa heran mendengar pengakuan Ibunya, karena setau dirinya Ustadza Dwi tidak suka kopi. Entah semenjak kapan Ibunya jadi suka kopi? Aziza tidak mau ambil pusing, ia segera menuju kamarnya. Sementara Ustadza Dwi tampak menghela nafas lega.26466Please respect copyright.PENANAvdktBD9nz9
26466Please respect copyright.PENANAQ4dzW17oEN
Ia tersenyum tipis sembari menghabiskan kopi sisa Pak Imbron yang baginya terasa nikmat.26466Please respect copyright.PENANA85zVrvcFiG
26466Please respect copyright.PENANABUvpYzDI2C
*****26466Please respect copyright.PENANANVr9KDzz3F
26466Please respect copyright.PENANAkr9e0ijK4x
26466Please respect copyright.PENANAMfolbe9CQI
26466Please respect copyright.PENANAkKGOuExmxa
26466Please respect copyright.PENANA8MCppZW8jD
26466Please respect copyright.PENANA0aOJbpSXwC
26466Please respect copyright.PENANA2aoYGhISJz
26466Please respect copyright.PENANANuxQjhi54N
26466Please respect copyright.PENANAYJIjV8LI0H
26466Please respect copyright.PENANAAPv0ZHSMKp
26466Please respect copyright.PENANAyF9xCETp91
26466Please respect copyright.PENANABw0EW0RGvA
26466Please respect copyright.PENANAnPFMYOmxHi
Sementara itu, di dalam kamar asrama yang di khususkan untuk seorang Ustadza yang belum menikah. Tampak dua anak manusia berbeda generasi tengah bercumbu mesra layaknya sepasang kekasih. Mereka berciuman sangat panas sembari saling merebah.26466Please respect copyright.PENANA8alIzxp5jp
26466Please respect copyright.PENANAWh4gCxkJbl
Ustadza Wanda dengan perlahan mempreteli kancing kemeja berwarna putih yang di kenakan oleh Muridnya, dia melepas seragam tersebut menyisakan bra berwarna putih.26466Please respect copyright.PENANASvWkdfZKSw
26466Please respect copyright.PENANAs7xkrHFGnm
Telapak tangannya yang halus membelai payudara muridnya yang berukuran 36c, kemudian ia melepas bra tersebut, dan membebaskan payudara Lala dari belenggu bra yang sudah sejak tadi pagi membungkusnya.26466Please respect copyright.PENANAspbkULPw2h
26466Please respect copyright.PENANAoy1vkYn97U
"Sssttt... Ustadza!" Desah Lala.26466Please respect copyright.PENANAnuK0oYwb83
26466Please respect copyright.PENANAvVvheFopTS
Ustadza Wanda membungkukkan badannya, mencomot salah satu payudara Lala. Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... dia menghisap lembut putingnya.26466Please respect copyright.PENANAL9OlqxItcN
26466Please respect copyright.PENANAGgV3QS87Aj
Mata Lala merem melek keenakan sembari mendekap kepala Ustadza Wanda yang secara bergantian menghisap payudaranya yang ranum. Wajahnya menadah keatas meresapi setiap hisapan putingnya di mulut Ustadza Wanda.26466Please respect copyright.PENANATdhhur95Ux
26466Please respect copyright.PENANA67Crb5rMJY
"Sssstttt... Aahkk... Aaahk..." Desah Lala.26466Please respect copyright.PENANAWaCYW1H5q8
26466Please respect copyright.PENANA5C0Bza86qt
"Sayang, kamu duduk di meja Ustadza ya." Suruh Ustadza Wanda, dan tanpa penolakan Lala duduk diatas meja Ustadza Wanda.26466Please respect copyright.PENANAGEs8vUcqnL
26466Please respect copyright.PENANAbRQOux9xiB
Kedua tangan Ustadza Wanda masuk ke dalam rok hijau yang di kenakan muridnya, lalu dengan perlahan ia menarik celana dalam muridnya dan membuangnya secara sembarangan. Lala mengangkat satu kakinya keatas meja, mempertontonkan memeknya di hadapan sang Ustadza.26466Please respect copyright.PENANAmCLs4a1ppH
26466Please respect copyright.PENANAeKAPdeK6MV
Jemari Ustadza Wanda membelai memek muridnya yang ternyata telah basah.26466Please respect copyright.PENANAP5ZMU506Jg
26466Please respect copyright.PENANA1ykIXZAmcU
Kedua tangannya melingkar di leher Ustadza Wanda, dan tanpa merasa canggung mereka bertukar bibirnya. Saling melumat dan menghisap satu sama lain. Sementara jemari Ustadza Wanda bermain-main dengan bibir memek Lala yang semakin banyak mengeluarkan pelumas.26466Please respect copyright.PENANAmsecx0soVC
26466Please respect copyright.PENANAsaNfOG5GnW
"Hmmmpss... Hmmmpss... Hmmmpss..."26466Please respect copyright.PENANAqIJPQipGb3
26466Please respect copyright.PENANA7AgXZ2gidB
Sembari berciuman, jari tengah Ustadza Wanda menerobos masuk ke dalam memek muridnya. Dengan gerakan perlahan, jemari Ustadza Wanda keluar masuk dengan perlahan.26466Please respect copyright.PENANAhzdIqGKswk
26466Please respect copyright.PENANAP6ALMBQ6mX
Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss...26466Please respect copyright.PENANAi88Ue4hGOu
26466Please respect copyright.PENANAUO94ri6f5Z
Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss...26466Please respect copyright.PENANAUqZrSNZa6g
26466Please respect copyright.PENANAcUBL2STVbK
"Aahkk... Ustadza! Aaaahkk..." Desah Lala keenakan.26466Please respect copyright.PENANAgjje0Gqagr
26466Please respect copyright.PENANAX7T4jwN26F
Ciuman Ustadza Wanda mendarat di dada bagian atas kanan Lala, terus turun menuju gumpalan daging payudara Muridnya. Lidahnya menari-nari di bagian aurola Lala yang kehitaman, sedikit menyentil puting Lala yang perlahan mulai mengeras, merespon rasa nikmat yang di berikan gurunya.26466Please respect copyright.PENANAiK4wFfPYih
26466Please respect copyright.PENANA4B3hf3b5z6
Bibir tipisnya mencomot puting Lala, menghisapnya dengan lembut, menstimulasi putingnya. Lala mendongakkan kepalanya, sembari menggigit bibirnya.26466Please respect copyright.PENANACBWdxCI4ZR
26466Please respect copyright.PENANAkpk6mg3fy7
"Saya keluar Ustadza!" Jerit Lala.26466Please respect copyright.PENANAVxupu5UMmc
26466Please respect copyright.PENANALsYX1yhxvt
Pinggulnya tersentak-sentak menyambut orgasme kecilnya, tampak lelehan lendir kewanitaannya mengalir di sela-sela pangkal pahanya.26466Please respect copyright.PENANAvDWEci5hJJ
26466Please respect copyright.PENANADfrMNkmKzo
Mata Lala menatap sayu sang Ustadza, dan kemudian giliran dirinya menanggalkan gamis yang di kenakan Ustadza Wanda hingga sang Ustadza nyaris telanjang bulat dan hanya menyisakan kaos kaki dan jilbab segiempat dengan motif abstrak berwarna merah.26466Please respect copyright.PENANAb6mSEEJNjr
26466Please respect copyright.PENANARkawHMzkK9
Ustadza Wanda mendekap kepala muridnya yang tengah menyusu diatas payudaranya. Sembari mendesis nikmat, dengan nafas memburu.26466Please respect copyright.PENANAz5FENcAgLY
26466Please respect copyright.PENANASPBgwCa3VJ
"Jilat memek Ustadza sayang!" Pinta Wanda.26466Please respect copyright.PENANAfucnZeTvE9
26466Please respect copyright.PENANAckrwJlOgwL
Ia berbaring diatas matras miliknya yang di selimuti seprei berwarna putih. Kemudian ia tiduran terlentang dengan memamerkan memeknya yang berbulu lebat.26466Please respect copyright.PENANAWuiWObiDBD
26466Please respect copyright.PENANAzkR81FLGyi
Lala segera bersimpuh di bawah kaki Ustadza Wanda, sembari menciumi paha mulus gurunya. Lidahnya menyapu lembut bibir kemaluan Wanda, menyentil clitorisnya, dan sesekali menusuk lobang memek Wanda dengan ujung lidahnya, membuat tubuh Wanda menggelinjang nikmat.26466Please respect copyright.PENANAwAfuCi9uDq
26466Please respect copyright.PENANA9EssxJKiBd
"Oughkk... Yesss... Terus sayang! Aaaahkk..." Erang Wanda.26466Please respect copyright.PENANAdqDoXNwuUE
26466Please respect copyright.PENANAsxqKxOyLH3
Kedua paha gemuknya menjepit kepala muridnya yang tengah menjelajahi bibir memek Wanda.26466Please respect copyright.PENANApKy3tNM9hI
26466Please respect copyright.PENANAEV7C1kZYZe
Tidak butuh waktu lama baginya untuk segera mendapatkan puncak kenikmatannya. Creetss... Creetss... Creetss... Lendir kewanitaannya muncrat hingga membasahi wajah cantik Lala yang tersenyum sumringah.26466Please respect copyright.PENANAfecSZ8zgWM
26466Please respect copyright.PENANAJPoa5fbYaY
"Terimakasih sayang!" Bisik Wanda.26466Please respect copyright.PENANA9P7tosKG8T
26466Please respect copyright.PENANAThimJ23pFL
Lala tiduran di samping Ustadza Wanda sembari memeluk guru kesayangannya itu. "Sama-sama Ustadza." Jawab Lala, sembari memejamkan matanya.26466Please respect copyright.PENANA4uCu8jBc6q
26466Please respect copyright.PENANAIDC9qmf4KG
*****26466Please respect copyright.PENANAGrkFhjvAZ3