Kesalahpahaman
Sekilas tentang masa lalu pasti kita berbicara tentang masa yang pernah kita lewati. Masa – masa dimana kita berkumpul saling bercerita dan tertawa bersama. Indahnya sebuah kebersamaan membuat kita ingin mengulanginya lagi dan lagi.
2278Please respect copyright.PENANAfr0Z4H4XQc
Saat kesendirian datang ada banyak hal yang dapat dinikmati dan disyukuri dengan menghabiskan waktu seorang diri, walaupun sebenarnya kita sedang tidak ingin sendiri. Tapi aku tidak ingin mempermasalahkannya, di saat Dini, Monic dan Nisa yang selalu menghindariku serta Ferdi yang dipaksa Farah untuk tidak bergaul denganku lagi. Aku dengan tenang menjalaninya.
2278Please respect copyright.PENANAegisO3MYZu
Hari ini aku sedang di kantin melihat Monic, Nisa dan Farah yang duduk satu meja tidak jauh dari tempatku. Aku tidak melihat adanya Dini disana, apa dia tidak masuk? Entahlah.. aku sebenarnya ingin bertemu dan menjelaskan pada Dini, tapi ya sudahlah, aku hanya bisa berusaha dan belum tau untuk hasil akhirnya.
2278Please respect copyright.PENANApydIRyEVdf
Aku yang biasanya sendiri sekarang ditemani oleh seseorang yang duduk bersamaku kantin.
2278Please respect copyright.PENANA90mIm3jU3k

“bro.. ane jadi kasihan sama Ferdi..” ucap Yudha padaku.
2278Please respect copyright.PENANAnIrpcFJMxA
“sudahlah kita gak usah ikut campur..” balasku ke Yudha.
2278Please respect copyright.PENANANnMLdpQukb
“tapi kan mereka gak tau yang sebenarnya..” ucap Yudha merasa tidak terima.
2278Please respect copyright.PENANAW3uhPfL1yB
“sudahlah..” balasku agar Yudha tidak membahasnya lagi.
2278Please respect copyright.PENANAxyN0t2BkWF
Yudha tau cerita permasalahanku dengan Doni yang sampai membuat Dini marah. Aku menceritakannya saat aku dan Yudha sedang nongkrong di cafe. Aku juga memintanya untuk tidak ikut campur karena ini adalah masalahku.
2278Please respect copyright.PENANASgrlOS7cY4
Saat jam istirahat selesai, kami kembali ke kelas masing – masing. Sebelumnya aku menyempatkan diri ke kamar mandi belakang untuk kencing. Setelah selesai, aku kemudian bergegas untuk kembali ke kelasku.
2278Please respect copyright.PENANAi7d9xNERYI
Ditengah perjalanan menuju kelas, ada seseorang yang memanggilku. Saat aku menoleh dan melihatnya, ternyata yang memanggilku adalah Nisa.
2278Please respect copyright.PENANAjsRlQYDvK6

Aku kemudian berjalan menghampiri Nisa yang berdiri di lorong dekat kelasnya. Aku yakin dia akan membahas saat melihatku yang bersama Monic di warung soto dekat stasiun tempo hari.
2278Please respect copyright.PENANADE9IEF8C95
“ada apa Nis..?” tanyaku pada Nisa.
2278Please respect copyright.PENANAfS64L18NDc
“apa maumu Rik..?” balas Nisa yang terlihat geram.
2278Please respect copyright.PENANANG4uxZqPlF
“apa yang sebenarnya ingin kamu tanyakan..?” balasku berbalik bertanya.
2278Please respect copyright.PENANAyYololveao
“kenapa kamu tega mempermainkan perasaan Dini, dan sekarang kamu mempermainkan perasaan Monic.. kenapa..??!! Mereka sahabatku.. aku gak mau mereka bersedih gara – gara kamu..!!” ucap Nisa yang terlihat emosi.
2278Please respect copyright.PENANAQVs8gdnA8R
“aku tidak pernah mempermainkan perasaan siapa pun..” balasku dengan tenang.
2278Please respect copyright.PENANApWDW0JQYdR
“bisa – bisanya kamu mengelak dengan semua yang sudah terjadi..” ucap Nisa sinis.
2278Please respect copyright.PENANAQCp03D2lkU
“apa kamu pernah mendengarkan penjelasanku..?” ucapku yang membuat Nisa diam.
2278Please respect copyright.PENANA6kECPKMexr
“dimana Nisa yang aku kenal selalu tenang, sabar dan berfikir dewasa..” ucapku kembali kemudian meninggalkan Nisa yang masih diam.
2278Please respect copyright.PENANA2InaWjQRg4
Aku kemudian menuju kelasku dan kembali mengikuti pelajaran.
2278Please respect copyright.PENANALw9jNs6XEJ
Aku kembali teringat oleh nasihat dari mbah Wongso dan bu Asih, jika kita bisa berpikir dengan tenang kita bisa mengatur perasaan kita, seperti yang baru saja terjadi. Nisa menghakimi dan menuduhku dengan sesuatu yang tidak aku lakukan. Mungkin jika aku belum mendapat pencerahan dari bu Asih, aku bisa saja marah atau sakit hati mendapat perlakuan seperti itu. Aku juga merasakan lebih sabar saat menghadapi masalah dengan tenang tanpa menjadikannya beban.
2278Please respect copyright.PENANApF2KjiMWAl
Bel berbunyi tanda berakhirnya kegiatan belajar mengajar untuk hari ini. Para siswa berbondong – bondong keluar kelas dan bergegas untuk pulang ke rumah masing – masing. Aku yang masih bersantai keluar kelas agak belakangan.
2278Please respect copyright.PENANASnPRjDwxEE
Saat berjalan menuju parkiran, tiba – tiba aku melihat Akbar yang berlari ke arahku.
2278Please respect copyright.PENANAF9kEyoOw11

“gawat bro.. kita diserang..!!” ucap Akbar dengan ngos – ngosan.
2278Please respect copyright.PENANAk2MzZ7KCjB
“siapa yang nyerang..?” tanyaku kemudian berjalan lebih cepat ke depan.
2278Please respect copyright.PENANAmsih7w4CDC
“gak tau..!! Anjing.. banyak banget mereka..!!” ucap Akbar yang berjalan bersamaku.
2278Please respect copyright.PENANARHX5yir9mI
Saat sampai di halaman suasana sangat riuh dan mencekam. Banyak yang ketakutan dan tidak sedikit ada yang sampai menangis. Banyaknya anak SMA yang menyerang berada di luar sekolah membuat kami tertahan dan tidak bisa pulang. Sebagian dari mereka ada yang melempari batu ke kami yang ada di dalam, sebagian juga membawa kayu yang digunakan sebagai senjata dan hampir semua dari mereka memakai jaket atau sweeter, pantas saja Akbar tidak bisa mengenali mereka dari mana.
2278Please respect copyright.PENANAbvVukuD0lf

Aku melihat Bimo yang berada di halaman berdiri paling depan bersama beberapa anggota genk yang lain, tapi aku tidak melihat adanya Doni disana. Aku kemudian melihat sekelilingku ada Angga yang aku lihat berada dibelakang dan sedikit bersembunyi. Aku juga melihat beberapa guru berusaha menenangkan para siswa dan ada guru yang terlihat sedang menelpon, pasti beliau sedang menelpon polisi. Jika sampai polisi datang, maka anak – anak yang menyerang itu akan langsung bubar dan kami tidak tau dari mana yang menyerang kami.
2278Please respect copyright.PENANAEu9qcxa1xv
Aku kemudian memutar otakku untuk berbuat sesuatu agar aku bisa tau siapa yang menyerang dan tujuan mereka menyerang. Aku kemudian melihat jam tanganku dan memikirkan dimana posisi kantor polisi terdekat, aku juga menghitung kira – kira butuh berapa menit untuk polisi sampai ke sini.
2278Please respect copyright.PENANAZDuworOyPG
Sekolahku lokasinya agak masuk dari jalan utama, dan lokasi kantor polisi berada di sebelah timur sekolahku dan pasti polisi akan datang dari arah timur juga. Akhirnya aku memutuskan berjalan menuju samping sekolah di sisi bagian barat.
2278Please respect copyright.PENANAncLbeT8dw6
“woi Rik.. mau kemana ente..??!!” teriak Akbar yang melihatku berjalan pergi.
2278Please respect copyright.PENANABPpCKuRjBu
“kalau ente takut disini aja gak usah kemana – mana..” balasku ke Akbar.
2278Please respect copyright.PENANAFyDu6bb1q7
“siapa yang takut bangsat..!!” ucap Akbar yang kemudian mengikutiku.
2278Please respect copyright.PENANAjp0KhIUI9Y
Aku kemudian berjalan agak cepat karena mengingat waktuku yang tidak banyak. Aku melihat kebelakang ternyata bukan hanya Akbar yang mengikutiku, tapi kulihat ada Samo, Yudha dan ada seorang adik kelasku namanya Sony.
2278Please respect copyright.PENANAUm2h7bCLNC

Aku melihat ada beberapa kursi dan meja bekas yang sudah tidak terpakai. Aku kemudian mengambil kursi yang sudah reot dan tidak layak pakai lalu aku hantamkan ke lantai sampai kursi itu pun pecah dan terpisah – pisah bagiannya.
2278Please respect copyright.PENANAcnugeR34Er
“woi Rik.. kita mau ngapain..?” tanya Akbar yang bingung.
2278Please respect copyright.PENANAZeID9pSTOz
“cari info.. cepet ambil itu kayu buat senjata..” jawabku yang kemudian menyuruh teman – temanku membawa kayu untuk senjata.
2278Please respect copyright.PENANAt6vH3PHeVe
Aku kemudian mengambil satu kursi yang masih terlihat kokoh dan membawanya menuju pagar sekolah. Pagar sekolahku tingginya hanya sekitar 2 meter, jadi kita tidak terlalu susah untuk memanjat pagar dengan bantuan kursi.
2278Please respect copyright.PENANAMydSrZHto2
“cepet naik.. kita nanti kumpul dulu..” ucapku pada teman – temanku.
2278Please respect copyright.PENANAVc2yQQQ92q
Yudha yang pertama naik melewati pagar kemudian disusul oleh Akbar. Saat giliran Samo, dia terlihat menggerutu.
2278Please respect copyright.PENANAuEnUtUN7QI

“Sam.. cepet..!!” ucapku yang melihat Samo kesusahan untuk naik karena badannya yang gemuk.
2278Please respect copyright.PENANA0QfZC9MLBs
“sabar Rik.. susah ini..” balas Samo yang masih berusaha.
2278Please respect copyright.PENANAYF5qiRGOWW
“makan doank banyak tapi naik aja gak kuat..” ucapku yang kemudian mendorong pantat Samo ke atas membantunya naik.
2278Please respect copyright.PENANAZcXzEa54mE
“tuiittt..” terdengar suara kentut dari Samo.
2278Please respect copyright.PENANA4y8BIdhaO2
“bangsaattt…!!” teriakku.
2278Please respect copyright.PENANAdRxK8luCHO
“sory Rik kelepasan.. hehe..” ucap Samo merasa seperti tidak bersalah.
2278Please respect copyright.PENANAHlDsj7Qmio
“anjing.. makan apa sih bau banget..!!” ucapku sambil menahan nafas karena bau kentut Samo.
2278Please respect copyright.PENANAGi1jj2VpyL
Setelah Samo berhasil naik, aku melihat Sony yang terlihat masih menahan tawa dan aku melihatnya tidak membawa kayu seperti yang lain.
2278Please respect copyright.PENANAGbBjyzIhoV
“kamu kenapa gak ambil kayu..?” tanyaku pada Sony.
2278Please respect copyright.PENANAFD4WyBIyZl
“gak ada yang panjang kak.. patah semua..” balas Sony menjelaskan.
2278Please respect copyright.PENANAvkYvrF6AJA
“ya udah cepet naik..” ucapku yang menyuruhnya memanjat pagar.
2278Please respect copyright.PENANADxQvuMd3Pa
Setelah semua berkumpul, aku kemudian mengajak teman – temanku ke sudut tembok untuk mengintip.
2278Please respect copyright.PENANADqZgGxEIWW
“nanti kalau aku bilang maju, kalian langsung culik orang sedapatnya. Tahan jangan sampai mereka kabur, terserah mau kalian apain..” ucapku pada temen – temenku dan hanya Yudha dan Sony yang mengangguk.
2278Please respect copyright.PENANAl7ie0ssNRh
“ini berarti kita nyerang mereka..?” tanya Akbar yang heran.
2278Please respect copyright.PENANAJGklFrKGgs
“iya..” balasku sambil melihat situasi.
2278Please respect copyright.PENANAvfXnZmrmOi
“berlima doank..?” tanya Akbar kemudian dan aku hanya mengangguk.
2278Please respect copyright.PENANA0ny8fVduwc
“bangsat.. nyari penyakit ini..” gerutu Samo.
2278Please respect copyright.PENANAQuvxEQlyal
“anjing.. kita ngikutin orang gila..” sahut Akbar.
2278Please respect copyright.PENANA7gngsQK4SR
“kalau kalian takut tunggu sini aja..” ucapku kemudian.
2278Please respect copyright.PENANACZfBuCFNZT
“pantang bagi seorang Akbar takut, kalau Samo iya..” balas Akbar mengejek Samo.
2278Please respect copyright.PENANA8of95Bdtl1
“eh anjing.. ente yang dari tadi ngomel… dasar kribo..!!” sahut Samo yang tidak terima.
2278Please respect copyright.PENANArTiuQgqG66
“udah.. udah.. diem..” ucap Yudha melerai.
2278Please respect copyright.PENANAkojsN9UmjQ
Aku masih mengamati situasi menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.
2278Please respect copyright.PENANAldpdCKRhlq
“Rik.. ini nunggu apa sih..? Kapan majunya..?” tanya Akbar yang bingung karena kami hanya berdiam di sudut luar tembok.
2278Please respect copyright.PENANAOQhqrGGTfE
“ssttt…” balasku menyuruhnya diam.
2278Please respect copyright.PENANAjYn3KBzVJC
Aku masih berdiam dan menunggu. Saat aku samar – samar mendengar suara sirine polisi, aku langsung berlari maju ke arah kerumunan musuh.
2278Please respect copyright.PENANAXFYK6e98JQ
“maju sekarang..!!” ucapku yang langsung berlari.
2278Please respect copyright.PENANAnpr0mSqm64
“woi anjing.. gak kasih aba – aba dulu..” terdengar suara Akbar yang memaki.
2278Please respect copyright.PENANAPpaXpth1DQ
Aku yang berlari langsung merangsek masuk ke arah kerumunan memukul, menendang, menabrak yang ada di depanku. Aku merasa tubuhku terasa ringan dan setiap gerakanku menjadi lebih cepat. Aku juga bisa berfikir dengan cepat dan merasa sikapku lebih waspada, jadi aku bisa menghindari setiap serangan balasan musuh.
2278Please respect copyright.PENANAV2Et8fV2IU
Aku sengaja melakukan ini karena ingin mengacaukan mereka dan menahan mereka sampai polisi datang. Aku kemudian melihat Akbar, Yudha dan Samo yang sedang memukul siapa saja yang ditemuinya dengan kayu. Alasan aku tadi menyuruh teman – temanku untuk menahan beberapa orang agar bisa digali keterangan.
2278Please respect copyright.PENANAUHqh4zXDG7
Gerombolan musuh terlihat kalang kabut karena tiba – tiba ada yang menyerang dan dalam waktu yang bersamaan mendengar suara sirine polisi. Mereka terlihat panik dan terburu – buru kabur sampai ada yang tabrak – tabrakkan. Ada yang langsung pergi memacu motor mereka, ada juga yang berlari karena ditinggal teman boncengannya.
2278Please respect copyright.PENANA9QPGVJ8duh
Aku melihat ada yang berhasil dilumpuhkan oleh teman – temanku karena mereka mengeroyoknya. Aku kemudian melihat Sony yang dikeroyok karena dia maju agak terpisah dengan kami. Aku melihat Sony yang terlihat masih berusaha menahan seorang musuh, akibatnya dia dipukuli dan dikeroyok beberapa orang karena teman – temannya mencoba menolong orang yang ditahan Sony.
2278Please respect copyright.PENANAnmDGHF7fKy

Aku kemudian berlari dan menerjang musuh yang mengeroyok Sony. Saat musuh terjatuh, aku kemudian berusaha menolong Sony dengan menariknya agar dia berdiri. Tiba – tiba aku merasakan seperti ada yang akan menyerangku dari belakang. Saat aku menoleh, reflek aku mengangkat tanganku dan..
2278Please respect copyright.PENANAAVJFuopYLN
“BEGH”
2278Please respect copyright.PENANA0srIoBmKYY
Sebuah pukulan dengan kayu mengenai tanganku, walau sempat aku tahan tapi ujung kayu yang siku mengenai pelipis kananku sampai robek. Walau aku tidak merasakan sakit, tapi darah yang mengalir cukup mengganggu penglihatanku.
2278Please respect copyright.PENANAcsYLogjfwn
Tiba – tiba orang yang memukulku dengan kayu itu ditendang oleh seseorang yang membuatnya jatuh terjungkal. Ternyata orang itu adalah Bimo yang datang bersama teman – temannya membantu kami. Mereka kemudian ikut menghajar dan menahan musuh yang tertinggal.
2278Please respect copyright.PENANAI8hlswCt4V
Beberapa saat kemudian polisi tiba dan mengamankan lokasi. Aku kemudian membantu Sony yang berhasil menahan satu orang sampai dia tadi sempat di injak – injak. Terlihat kakinya kesakitan yang membuatnya susah untuk berdiri. Aku kemudian membantunya berdiri dan memapahnya masuk ke area sekolah, terlihat beberapa siswa berlari ke arahku kemudian membantu membawa Sony.
2278Please respect copyright.PENANApOHxceOQf2
Saat penyerang sudah berhasil diamankan dan dikumpulkan, aku sempat menghitung jumlahnya yang sekitar 10 orang. Saat sedang di interogasi oleh polisi, ternyata mereka tidak hanya dari sekolah yang sama. Ada 4 orang dari SMA 17 dan sisanya dari SMA 6. Pantas saja jumlah mereka sangat banyak karena ternyata mereka gabungan.
2278Please respect copyright.PENANA7aasm6DJna
Saat aku sedang mendengarkan alasan mereka menyerang, tiba – tiba ada yang menarikku dari belakang. Orang itu adalah Monic.
2278Please respect copyright.PENANAcYOR4Iw465

Monic yang diam dan bersikap dingin terus menarikku berjalan menuju ke ruang kesehatan. Aku yang ditarik hanya bisa menurut dan mengikutinya. Saat masuk ke ruang kesehatan, aku melihat ada Sony yang sedang berbaring di tempat tidur sedang dirawat. Aku kemudian duduk tidak jauh dari Sony.
2278Please respect copyright.PENANAV2cpW21PCZ
Monic kemudian mengambil peralatan untuk membersihkan lukaku. Selama membersihkan dia hanya diam dan tidak menatapku. Aku kemudian melihat Sony yang terlihat masih kesakitan.
2278Please respect copyright.PENANAcbp9AMaCiX
“Son.. besok lagi jangan terlalu nekat..” ucapku pada Sony.
2278Please respect copyright.PENANAIa9aQWoVYl
“i.. iyyaa.. kak..” balas Sony menjawabku.
2278Please respect copyright.PENANAOzkVQn2PZs
“aww..” teriakku kesakitan karena Monic menekan lukaku dengan keras.
2278Please respect copyright.PENANANUVw8KCxLN
“sakit Mon.. aduh..” ucapku saat Monic yang menekan – nekan lukaku makin keras.
2278Please respect copyright.PENANA4SY3DxcAv5
“kamu bilang besok lagi.. hah..!!” ucap Monic geram.
2278Please respect copyright.PENANASmitZL4iUw
“kamu nyuruh orang lain jangan nekat.. kamu gak liat apa kamu sendiri gimana..!!” ucap Monic kemudian yang masih menekan – nekan lukaku.
2278Please respect copyright.PENANAzU0yhyoHUz
“aduh.. aduh.. iya.. iyaa.. ampun..” ucapku memelas.
2278Please respect copyright.PENANAFDpmkILdox
Aku kemudian melihat Sony dan seorang yang merawat Sony menahan tawa.
2278Please respect copyright.PENANAi726JaGB9m
“kalian gak usah ketawa..” ucapku pada mereka.
2278Please respect copyright.PENANA9ZuDZZ7Bcv
“aww..” teriakku kesakitan karena lukaku kembali ditekan dengan keras oleh Monic.
2278Please respect copyright.PENANAqu45BBZn5y
“gak usah ngurusin orang lain..!!” ucap Monic dingin.
2278Please respect copyright.PENANAoUcGSvrG3d
“iya maaf..” balasku ke Monic.
2278Please respect copyright.PENANANbGhXyICGw
Selama mengobati lukaku Monic hanya diam dan sikapnya terlihat dingin. Saat selesai mengobatiku, Monic langsung akan pergi tanpa mengucapkan sesuatu. Aku sempat menahan tangannya.
2278Please respect copyright.PENANAyVLml7iSEs
“Mon.. aku antar pulang ya..” ucapku ke Monic.
2278Please respect copyright.PENANAvcefIGFz3e
Monic hanya menggelengkan kepala dan melepaskan pegangan tanganku kemudian pergi meninggalkanku. Hufh.. pasti ini ada hubungannya dengan Nisa yang tadi pagi marah – marah padaku. Aku kemudian melihat Sony yang terlihat melirikku.
2278Please respect copyright.PENANAZFvKUXUnY5
“apa kamu liat – liat..!!” ucapku kesal pada Sony.
2278Please respect copyright.PENANAcL45cHPJEO
Sony hanya nyengir melihatku yang kesal. Aku kemudian bergegas untuk keluar ruangan. Karena aku yang sedikit terburu – buru saat keluar, tanganku tanpa sengaja menyenggol gagang pintu ruang kesehatan.
2278Please respect copyright.PENANASp1UwFs2gk
“aarrgghh.. anjing.. anjing..!!” teriakku kesakitan.
2278Please respect copyright.PENANA2WHdCHafj1
Saat aku melihat tanganku ternyata memar karena kena pukul kayu tadi. Kenapa waktu ada Monic tadi tidak terasa sakit. Kalau tadi terasa sakit juga kan sekalian dirawat juga. Hehehe..
2278Please respect copyright.PENANA8r2e3PadgK
Saat aku sudah berada di halaman, suasana terlihat sudah agak sepi dan anak – anak yang ditahan tadi sudah tidak ada, mungkin sudah di bawa sama polisi. Aku yang sudah mengambil motorku kemudian bergegas untuk pulang.
2278Please respect copyright.PENANAQ1aqOXYvtr
***
2278Please respect copyright.PENANAV3TmDHTWX8
Sampainya di rumah, aku kemudian ganti pakaian dan mengambil es batu. Aku mengompres tanganku yang memar di belakang rumah. Tiba – tiba Om Heri datang dan melihatku dengan tersenyum jahat.
2278Please respect copyright.PENANAlA0ox1lyYk

“Bun.. Riki berantem lagi..” teriak Om Heri pada Tante Septi.
2278Please respect copyright.PENANATxfMErAGYL
“biasa aja Om gak usah teriak – teriak..” ucapku yang membuat Om Heri bengong.
2278Please respect copyright.PENANA4WLvxwm8p8
Om Heri seperti kaget melihatku karena biasanya aku yang takut karena habis berkelahi, ini malah aku santai – santai saja.
2278Please respect copyright.PENANAjV4KfhJeUK
Tak berapa lama Tante Septi datang dan melihatku dengan tatapan sedih, kemudian Tante Septi masuk lagi ke dalam rumah.
2278Please respect copyright.PENANA2BIBs1RcrV
“Rik..?” panggil Om Heri.
2278Please respect copyright.PENANAp8GwmI22aQ
“kenapa Om..” balasku.
2278Please respect copyright.PENANA0xPGsu3SNS
“otakmu gak geser kan..?” tanya Om Heri dan aku hanya tersenyum.
2278Please respect copyright.PENANAL5nsoepPr8

Kemudian Tante Septi datang membawa baskom yang berisi air. Tanpa aba – aba Tante Septi langsung menarik lepas perban yang menutupi luka di pelipisku.
2278Please respect copyright.PENANAelSpwQlafG
“aaww…” teriakku kesakitan.
2278Please respect copyright.PENANAANy1OsCBgN
“kenapa di lepas Tan.. uhh..” ucapku yang mengaduh karena terasa perih.
2278Please respect copyright.PENANA0kep7AY7wh
“kelamaan nanti sembuhnya..” jawab Tante Septi yang kemudian mengambil handuk kecil.
2278Please respect copyright.PENANAC3k65cKdr7
Setelah dibasahi dengan air yang dibaskom, kemudian Tante Septi menempelkan handuk itu ke lukaku.
2278Please respect copyright.PENANABgHuNkO252
“aarrgghhh…” teriakku yang merasa kesakitan.
2278Please respect copyright.PENANAvz7DjKTuES
“hahaha…” suara Om Heri yang tertawa terbahak – bahak.
2278Please respect copyright.PENANAI5SoP7XlXH
“waktu berantem aja gak sakit, masa pas diobatin sakit..” ucap Tanteku yang masih menahan handuk di lukaku.
2278Please respect copyright.PENANAEE4odQDski
Kemudian Tante Septi membasahi lagi handuk itu dan menempelkan kembali ke lukaku.
2278Please respect copyright.PENANArrouZ9rYhg
“aduh.. aduh.. pelan – pelan Tan..” ucapku yang masih merasa sakit.
2278Please respect copyright.PENANAO4ru3rf1JS
“dasar manja..” ucap Om Heri mencibir.
2278Please respect copyright.PENANAwqe5n8j8vZ
“dah ini terusin sendiri.. aku mau nyiapin makan siang dulu.. itu nanti tanganmu di obati juga..” ucap Tanteku menyerahkan handuk dan pergi ke dalam.
2278Please respect copyright.PENANAxaI3cQCtqn
“kamu berantem sama siapa lagi Rik..?” tanya Om Heri yang membakar rokok.
2278Please respect copyright.PENANAozmILsIfge
“gak tau Om..” jawabku sambil membasuh lukaku dengan handuk basah.
2278Please respect copyright.PENANAzOZWBLp4Jq
“kok bisa gak tau..?” tanya Om Heri yang heran.
2278Please respect copyright.PENANAvjKHKFEvoM
“lha aku belum kenalan.. jadi ya aku gak tau..” balasku ke Om Heri.
2278Please respect copyright.PENANAlEMhmbll7J
“lha yang berantem sama kamu tuh orang apa bukan..” ucap Om Heri yang telihat kesal.
2278Please respect copyright.PENANAP4P3EaAP5m
“ya orang Om.. sekolahku tadi diserang SMA lain..” balasku.
2278Please respect copyright.PENANAFpimO86wKh
“ooouww… ngomong dari tadi..” ucap Om Heri.
2278Please respect copyright.PENANAAsSsQtagVc
“makanya kalau tanya tuh yang jelas..” ucapku kemudian dan Om Heri hanya melirikku.
2278Please respect copyright.PENANAfR73SCPJ0s
“Om.. ngomong – ngomong ini airnya kok kayaknya sama seperti yang ditempat Mbah Wongso..?” tanyaku ke Om Heri.
2278Please respect copyright.PENANAZLfd7NR1cP
“ya emang dari sana..!!” balas Om Heri melotot.
2278Please respect copyright.PENANAVqa8PcphHT
“ohh.. ya biasa aja donk Om ngomongnya..” ucapku pada Om Heri.
2278Please respect copyright.PENANAXuaUJVdi1Q
“CTAKK..” bunyi tanganku yang di sentil.
2278Please respect copyright.PENANAklhd0UBT3Y
“aww..” teriakku yang kesakitan karena tanganku yang memar di sentil Om Heri.
2278Please respect copyright.PENANAKzVlUhFVE1
“sakit Om..” ucapku memprotes.
2278Please respect copyright.PENANAxQkQAXc5WC
“hehehe..” balas Om Heri yang terkekeh.
2278Please respect copyright.PENANALUpT2eARVZ
“Rik.. nanti di lanjut lagi, sekarang makan dulu..!!” teriak Tante Septi dari dalam rumah.
2278Please respect copyright.PENANAYvJggqIAA5
“iya Tan..” balasku.
2278Please respect copyright.PENANACO2I9TIll1
Aku dan Om Heri kemudian masuk untuk makan siang. Selesai makan siang aku kemudian melanjutkan lagi mengobati lukaku dengan air ramuan dari Mbah Wongso.
2278Please respect copyright.PENANArXeDSH0Ftf
***
2278Please respect copyright.PENANAAjtv9Ov4lf
Aku berangkat sekolah seperti biasa dan aku melihat keadaan sekolah juga biasa saja, tidak terlihat seperti ada yang ketakutan atau trauma setelah kejadian penyerangan kemarin.
2278Please respect copyright.PENANAzxGUkaWSdE
Aku kemudian masuk ke kelasku dan melihat Akbar yang sudah datang terlihat cengar – cengir melihat aku datang.
2278Please respect copyright.PENANA2Dh4XYu2Yb
“kenapa ente senyum – senyum..?” tanyaku ke Akbar.
2278Please respect copyright.PENANAeVWOryDBTs
“ane lagi bahagia.. hehe..” balas Akbar yang masih senyum – senyum sendiri.
2278Please respect copyright.PENANAO7njK47xQv
“oh.. kenapa..?” ucapku bertanya.
2278Please respect copyright.PENANALYL9x14Y8F
“ane masih gak nyangka dengan kejadian kemarin.. aku seperti mimpi bro bisa melakukan itu..” ucap Akbar yang terlihat senang.
2278Please respect copyright.PENANAnKMBySmAp1
“dan yang ane gak habis pikir, kok bisa – bisanya ente ngatur itu semua sampai punya ide buat nahan orang.. kalau kita kemarin gak nyulik orang, kita gak tau siapa yang nyerang kita…” ucap Akbar yang heran.
2278Please respect copyright.PENANAqWP9ZAaHeu
“hanya kebetulan aja bro..” balasku tersenyum.
2278Please respect copyright.PENANAyg4igPL2eK
“haahhh… gila – gila.. ane masih gak nyangka bisa nekat gitu.. lima orang nyerang puluhan orang..” ucap Akbar yang terlihat senang.
2278Please respect copyright.PENANAHtflU7boeL
“terus alasan mereka nyerang apa..?” tanyaku ke Akbar karena aku kemarin di ruang kesehatan jadi tidak tau.
2278Please respect copyright.PENANAbn4v7p4Bsu
“mereka cuma di suruh Rik.. ada orang yang bayar mereka..” jawab Akbar menjelaskan.
2278Please respect copyright.PENANAMegSLr15qc
Aku kemudian kembali berfikir, pasti ini ada hubungannya dengan ayah Benny yang datang tempo hari yang marah karena keinginannya tidak terpenuhi.
2278Please respect copyright.PENANA28F8ramexs
“Rikiii… Rikiii.. kita jadi terkenal.. hahaha…” ucap Akbar yang bergembira sambil menggoyang – goyangkan badanku.
2278Please respect copyright.PENANAEBdorqfCbu
Aku hanya tersenyum melihat Akbar yang terlihat sangat senang. Memang tindakan yang kami lakukan kemarin terlihat mencolok dan cukup menyita perhatian karena tiba – tiba ada yang menyerang dari samping. Tindakan yang kami lakukan juga tergolong nekat dan bisa membahayakan diri kami. Tapi aku sudah memikirkannya masak – masak dengan bergerak di waktu yang tepat saat polisi sudah dekat.
2278Please respect copyright.PENANAlA5kMCcPba
Polisi datang dari sisi timur dan kami menyerang dari sisi barat, dengan mengacaukan dan melumpuhkan sebagian yang berada di sisi barat, membuat mereka yang akan kabur jadi terhambat dan menjadi sedikit lama. Hal itu menguntungkan kami untuk bisa menahan yang tertinggal di sisi timur dan membuat mereka tidak bisa kabur.
2278Please respect copyright.PENANArZLsaB5nYh
Saat jam istirahat aku menuju kantin dan meninggalkan Akbar yang masih menikmati kebahagiaannya. Aku duduk di kantin bersama dengan Yudha, dan di meja yang lain aku melihat ada Dini, Monic, Nisa dan Farah yang acuh saat melihatku.
2278Please respect copyright.PENANAUmf9fg4yWo
“Rik.. kalau ente mau, ane bisa bantu jelasin..” ucap Yudha yang melihatku sedang memperhatikan ke arah Dini dan teman – temannya duduk.
2278Please respect copyright.PENANA9FLnglczDd
“gak usah bro..” balasku tersenyum.
2278Please respect copyright.PENANAB2fUbJmnh9
“ane kenal Dini dari SMP bro, dia pasti mau dengerin ane..” ucap Yudha kemudian.
2278Please respect copyright.PENANAqksM3MqWjN
“kalau pun Dini mau dengerin ente, apa yang lain mau dengerin ente juga..?” balasku ke Yudha dan dia hanya diam.
2278Please respect copyright.PENANA3DURO3sOmO
“udahlah bro… kenapa ente gak ngikut Akbar yang lagi girang..” ucapku ke Yudha.
2278Please respect copyright.PENANAbHotCUwE7v
“girang kenapa..? Gara – gara kemaren..?” balas Yudha dan aku hanya mengangguk.
2278Please respect copyright.PENANAMM9XfE0ZEq
“kalau ane sih gak kaget sama yang ente lakuin..” ucap Yudha sinis.
2278Please respect copyright.PENANAyWfw5wu9IS
“kenapa bisa begitu..?” tanyaku heran.
2278Please respect copyright.PENANALZxMP4st82
“ya cuma orang gila yang berani mukulin Benny sama Doni..” balas Yudha yang membuatku mengerutkan dahi seolah bertanya.
2278Please respect copyright.PENANAhanQVaiF6J
“ayah Doni itu seorang pengusaha yang memiliki sedikit bisnis kotor, dan ayahnya Benny yang jadi bekingannya..” ucap Yudha menjelaskan.
2278Please respect copyright.PENANAFDZc6CYkdK
“makanya bisa ada aliansi antara KOMBAT dan MEDUSA, padahal seumur – umur gak ada yang namanya aliansi bagi MEDUSA” ucap Yudha melanjutkan.
2278Please respect copyright.PENANAYUN5K6Gc40
Sekarang aku bisa menyimpulkan siapa dalang penyerangan dan siapa yang membayar mereka.
2278Please respect copyright.PENANAX7nkK1WB4w
“dari mana ente tau ini semua..?” tanyaku ke Yudha.
2278Please respect copyright.PENANAVpP4DAbtLB
“kakakku yang bilang.. makanya ane gak mau gabung sama MEDUSA..” balas Yudha menjelaskan.
2278Please respect copyright.PENANAIawpKaMFoz
Setelah jam istirahat selesai, kami kemudian kembali ke kelas masing – masing.
2278Please respect copyright.PENANAaGJHyfOwLd
“bro.. nanti pulang sekolah ikut ane ya..” ucap Akbar mengajakku.
2278Please respect copyright.PENANAqifftyo6kB
“kemana..?” balasku bertanya.
2278Please respect copyright.PENANAYRaaHVMv5B
“udah ikut aja.. tenang.. gak pakai berantem – berantem lagi bro..” ucap Akbar tersenyum.
2278Please respect copyright.PENANAQez8NjVSSK
Kami kemudian mengikuti kegiatan belajar mengajar. Saat bel tanda pulang sekolah berbunyi, aku dan Akbar kemudian ke parkiran untuk mengambil motor kami.
2278Please respect copyright.PENANAFHhdAKW5Cj
Aku mengikuti Akbar yang berjalan lebih dulu dengan motornya, hingga kemudian kami berhenti di warung belakang sekolah tempat nongkrong anak – anak MEDUSA.
2278Please respect copyright.PENANAHwwqjiCdKh
Saat aku masuk ke dalam bersama Akbar, aku melihat Bimo, Sigit dan beberapa anggota MEDUSA yang sedang duduk disana. Bimo kemudian menyuruh aku dan Akbar untuk duduk.
2278Please respect copyright.PENANAqEVDARExzu
“aku disini berbicara sebagai perwakilan dari MEDUSA. Setelah Doni mundur, terjadi kekosongan untuk ketua MEDUSA karena Doni tidak menunjuk pengganti. Tradisi dari genk apabila seorang ketua kalah dalam berduel satu lawan satu, secara otomatis yang menang langsung menggantikan sebagai ketua. Jujur kami masih ragu dan tidak terima melihatmu mengalahkan Doni. Dan saat kami melihat yang kamu lakukan kemarin, kami semua langsung sepakat dan setuju menunjuk Riki sebagai ketua genk MEDUSA” ucap Bimo menjelaskan panjang lebar.
2278Please respect copyright.PENANAeBQhlivKga
“apa tidak ada orang lain..?” tanyaku pada Bimo.
2278Please respect copyright.PENANA2wPNkqQi2p
“kami sudah kelas 3 Rik, dan sebentar lagi kami lulus. Walau kamu masih tergolong murid baru, tapi kami melihat hanya kamu yang cocok menjadi ketua.. jadi sekarang tinggal bagaimana keputusanmu..” balas Bimo yang kemudian menjulurkan tangan mengajakku bersalaman.
2278Please respect copyright.PENANA1D0MD7H4MU
Aku kemudian berfikir sejenak tentang keputusanku. Aku sebenarnya ragu untuk menerimanya, tapi aku akan merasa sangat bersalah kalau sampai menolaknya. Awal permasalahan secara tidak langsung berawal dariku, mulai dari aku yang menghajar Benny dan Doni, kemudian pecahnya aliansi dan yang terakhir penyerangan sekolah dari SMA lain.
2278Please respect copyright.PENANAx29E3O7iA4
Jika aku menerima dan menjadi ketua MEDUSA, mungkin nantinya akan menjadi beban buatku, tapi aku di didik oleh orang tuaku untuk bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku lakukan. Dengan menunjukku langsung tanpa adanya pemilihan, membuatku sadar bahwa mereka mempercayakan jabatan ini padaku.
2278Please respect copyright.PENANA88lDaMPHvg
“aku menerimanya..” ucapku yang menjabat tangan Bimo.
2278Please respect copyright.PENANA91EXaa5SGk
Prok.. prok.. prok.. prok.. prok..
2278Please respect copyright.PENANAN0tqkVdrfN
Semua orang bertepuk tangan dan mengucapkan selamat padaku termasuk Akbar yang berada di sampingku yang terlihat sangat gembira.
2278Please respect copyright.PENANAQ8X8RtoD7B
“terima kasih semuanya.. terima kasih sudah mempercayakan ini padaku.. dan aku harap aku bisa menjaga kepercayaan kalian dan tidak mengecewakan kalian..” ucapku berterima kasih dan menyampaikan harapanku.
2278Please respect copyright.PENANAB8UX2ygLZR
“tapi… aku tidak bisa menjalankan ini sendirian, dan aku meminta bantuan Akbar untuk membantuku menjalankan ini..” ucapku yang dibalas anggukan oleh semuanya.
2278Please respect copyright.PENANA5e7OhZGOBm
Akbar yang terlihat senang berkali – kali menepuk pundakku, dan akhirnya keinginannya selama ini tercapai yaitu menjadi salah satu pimpinan MEDUSA.
2278Please respect copyright.PENANAgphAblGzZh
Setelah dirasa cukup, aku kemudian pamit untuk pulang dan Akbar masih ingin tetap tinggal bersama anggota yang lain. Bimo kemudian mengikutiku berjalan keluar.
2278Please respect copyright.PENANAb2zy6uhCgW
“Rik.. penyerangan kemarin hanya sebuah permulaan, dan pasti mereka akan mencari cara untuk menghancurkanmu. Aku harap kamu hati – hati karena aku yakin kamu juga pasti sudah tau siapa dibalik ini semua..” ucap Bimo memperingatkanku.
2278Please respect copyright.PENANAQWMe43pEp9
“terima kasih bro..” balasku ke Bimo.
2278Please respect copyright.PENANA15KH2k8wzs
Aku kamudian pamit dan pergi meninggalkan markas MEDUSA. Aku memacu motorku menuju tempat selanjutnya untuk menemui seseorang, tempat itu adalah cafe tempat aku biasa nongkrong.
2278Please respect copyright.PENANAFmprMGlbNK
Sesampainya disana, aku kemudian menuju tempat dimana teman – temanku biasa nongkrong. Aku melihat Reno, Yudha, Ratna dan seorang lagi cewek yang pernah aku lihat bertengkar dengan Reno waktu itu.
2278Please respect copyright.PENANAqNTMvA5DWy
“woi Rik.. dari mana ente baru datang..” ucap Reno saat melihatku datang.
2278Please respect copyright.PENANAcFbjnnf0kH
“ada urusan bentar tadi..” balasku tersenyum.
2278Please respect copyright.PENANADnnHpD03b0
“oh iya ini kenalin cewek ane..” ucap Reno memperkenalkan pacarnya.
2278Please respect copyright.PENANAOiO1uyqeDj
“Anggi..” ucap cewek itu memperkenalkan diri.
2278Please respect copyright.PENANAjRbEhhhoKX

“Riki..” balasku tersenyum.
2278Please respect copyright.PENANA0ab0r4tPkH
“udah baikan ente sob..” ucapku berbisik pada Reno dan dia hanya melirikku.
2278Please respect copyright.PENANAzOokGEG814
“gimana..?” tanya Yudha padaku.
2278Please respect copyright.PENANAhJORkmeODE
“ane kesini mau nagih janji ente bro..” balasku tersenyum.
2278Please respect copyright.PENANAuCTSVXnPsA
“siap..” balas Yudha yang mengangguk tersenyum.
2278Please respect copyright.PENANAJIoNcQ5Nlf
Aku dan Yudha saat di kantin sempat berbincang tentang ketua MEDUSA. Yudha yang bilang padaku kalau kabarnya aku akan ditunjuk sebagai ketua menggantikan Doni. Aku yang sempat berfikir akan menolak jika ditunjuk malah mendapat dukungan dari Yudha. Maka dari itu aku kemudian membuat perjanjian dengan Yudha jika aku menerima jabatan ketua, dia harus bersedia menjadi salah satu wakilku dan membantuku mengurus genk.
2278Please respect copyright.PENANA5n7emMSmN7
“eh ada apaan sob..?” tanya Reno yang penasaran.
2278Please respect copyright.PENANAskKHlhKe8o
“gak ada apa – apa sob..” balasku ke Reno.
2278Please respect copyright.PENANA9GNcceq4Wo
“Riki jadi ketua MEDUSA..” sahut Yudha kemudian.
2278Please respect copyright.PENANAezDnIdyBne
Reno dan Anggi langsung melihatku seakan tidak percaya dan Ratna malah melihatku dengan tatapan yang tidak aku mengerti.
2278Please respect copyright.PENANABF9lYDdx3M
“serius sob..?” tanya Reno yang masih belum percaya.
2278Please respect copyright.PENANAieOvbQvkhj
“hmm..” balas Yudha dan aku hanya tersenyum.
2278Please respect copyright.PENANAsIVAxzWXie
“biasa aja..” ucap Ratna tiba – tiba yang membuat semua melihatnya.
2278Please respect copyright.PENANASd0QMeEWit
“maksudnya apa beb..?” tanya Yudha ke Ratna mempertanyakan ucapannya.
2278Please respect copyright.PENANAncuK5kxQzq
“enggak.. “ balas Ratna sinis.
2278Please respect copyright.PENANA60ILyh019X
Aku merasa heran dengan Ratna, sejak pertama bertemu dia terlihat sinis dan judes padaku. Aku tidak tau apa yang membuatnya bersikap seperti itu padaku, padahal aku merasa tidak berbuat salah padanya. Huffhh… ya sudahlah nikmati saja, toh aku juga baru kenal sama dia.
2278Please respect copyright.PENANAJe6fJWTJA7
Setelah berbincang sebentar, aku kemudian pamit pada mereka untuk pulang ke rumah.
2278Please respect copyright.PENANAIkuwqmUBL9
***
2278Please respect copyright.PENANAIwJyWKlUkm
Hari demi hari kulewati dengan biasa – biasa saja. Aku merasakan seperti kehilangan sejak Dini, Monic, Nisa dan Farah yang selalu menghindar dan menjauhiku. Sedangkan Ferdi, diam – diam sudah mulai berkumpul lagi dengan kami tanpa sepengetahuan Farah.
2278Please respect copyright.PENANAUdMw9wgwJY
“dasar lemah..” sindir Yudha kepada Ferdi.
2278Please respect copyright.PENANAbN45tSpaRY
“ente gak tau sih kalau cewek ane marah..!!” balas Ferdi membela diri.
2278Please respect copyright.PENANAZNCyMeKO8l
“galakan mana coba sama Ratna..?” balas Yudha membandingkan dengan pacarnya.
2278Please respect copyright.PENANAW7OsNmlJLj
“ya masih galak Ratna sih.. hehe..” ucap Ferdi nyengir.
2278Please respect copyright.PENANAhUkMwGe8FP
“emang dasarnya ente lemah..” ucap Yudha mengejek Ferdi.
2278Please respect copyright.PENANA8j3CSjoESr
Aku tersenyum mendengarkan percakapan Yudha dan Ferdi yang membahas tentang pacar mereka, sedangkan aku..? Hehehe… Ferdi juga tidak pernah menyinggung permasalahanku dengan cewek – cewek termasuk pacarnya, aku juga tidak berusaha bertanya padanya karena aku takut malah akan menambah permasalahan baru.
2278Please respect copyright.PENANAXI426ZO3Ou
Aku dan Yudha sekarang lebih sering nongkrong di kamar mandi belakang, sedangkan Akbar dan Samo lebih sering di warung belakang sekolah tempat anak – anak MEDUSA berkumpul. Yudha sering memberiku masukan tentang genk yang menurutku bagus dan bisa diterima, maka dari itu tak salah aku meminta bantuan Yudha untuk ikut mengurusi MEDUSA mendampingi Akbar yang sedikit ceroboh dan tidak terkontrol.
2278Please respect copyright.PENANAhXsGMwt4Yq
***
2278Please respect copyright.PENANAIn8FAS9OH3
Hari ini adalah hari terakhir kami anak kelas 1 dan 2 mengikuti ujian kenaikan kelas. Sedangkan untuk anak kelas 3 sudah menjalani ujian nasional dan tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Kami mengikuti ujian dengan tertib hingga ujian berakhir, terlihat kelegaan terpancar dari wajah teman – temanku setelah usai menjalani ujian sekolah yang cukup membebani pikiran.
2278Please respect copyright.PENANAaLRCWUXWtx
“bro.. nanti ikut datang ke markas ya..” ucap Akbar padaku menyebut markas adalah warung belakang sekolah.
2278Please respect copyright.PENANAQUVEuqNPGR
“ngapain..?” balasku bertanya kepada Akbar.
2278Please respect copyright.PENANAsfCRTZboXQ
“kak Bimo sama temen – temen mau pamitan..” ucap Akbar menjelaskan.
2278Please respect copyright.PENANAYMOBPtyeeD
Aku sebenarnya malas untuk nongkrong di warung belakang, tapi karena Akbar menjelaskan bahwa Bimo yang akan pamit akhirnya aku menyanggupi untuk menghormatinya. Pamit yang dimaksud disini adalah menyerahkan sepenuhnya urusan genk kepada penerusnya dan sudah tidak ikut terlibat lagi dengan segala permasalahan yang berurusan genk.
2278Please respect copyright.PENANAmgMQHYDahK
Aku bersama Akbar, Samo dan Yudha berserta anggota yang lain dari kelas 1 dan 2 turut ikut berkumpul di warung belakang. Aku melihat disana sudah berkumpul Bimo dan teman – teman yang lain yang segera akan lulus. Tapi lagi – lagi aku tidak melihat kehadiran Doni disana.
2278Please respect copyright.PENANAaXLaILfQMA
Kami duduk membaur sambil minum dan ngobrol dengan santai. Tidak ada senior junior karena yang kami rasakan adalah kebersamaan, tidak ada rasa dendam atau permusuhan yang terasa walau dulu kami pernah berselisih. Hal itu dilakukan oleh semua kakak kelasku seperti Bimo, Sigit dan yang lainnya, kecuali satu orang yang memperlihatkan rasa ketidak sukaan dan melihatku dengan tatapan sinis. Siapa lagi kalau bukan Angga, cowok yang diam – diam suka sama Dini tapi tidak berani mengungkapkan, dan nampaknya Dini juga tidak menerima Angga kalau dilihat dari sikap Angga yang terlihat muram.
2278Please respect copyright.PENANAT2DRv3hklP
Saat kami sedang mengobrol sambil memutarkan minuman, tiba – tiba datang seseorang yang berjalan masuk dengan santai.
2278Please respect copyright.PENANAaHA5ZmovPn

“Doni..!!” ucap Bimo yang melihat kedatangan Doni.
2278Please respect copyright.PENANAXy4lTMPsSj
“silahkan dilanjut, aku cuma ada urusan sebentar..” ucap Doni yang tersenyum.
2278Please respect copyright.PENANAxpSyluFTgF
Aku yang melihat Doni jadi merasa tidak enak, dan aku rasa dia pasti akan menyelesaikan urusannya denganku. Aku juga merasa sudah siap dan pasrah jika Doni menghajarku, aku rela dibalas oleh Doni asalkan itu bisa membuat Dini lega dan tidak marah lagi denganku.
2278Please respect copyright.PENANAakV3NE5Drp
Aku kemudian melihat Doni yang terlihat masih santai, saat Doni melihatku dia malah tersenyum dan sama sekali tidak terlihat marah atau pun dendam padaku.
2278Please respect copyright.PENANAXx2yVxMcKk
Kami semua dikagetkan oleh Doni yang tiba – tiba menarik Angga dengan kasar kemudian menghajarnya. Kami yang melihat kejadian itu hanya diam terbengong dan anehnya tidak ada satu orang pun yang melerainya. Aku yang melihat Angga yang sudah kepayahan dan tidak bisa melawan menjadi kasihan padanya. Walau Angga bersikap tidak suka dan membenciku, tapi aku tetap tidak tega melihatnya dihajar sampai babak belur dan tidak berdaya.
2278Please respect copyright.PENANAhcAHpQZJFA
“cukup kak..” ucapku menghentikan Doni yang menghajar Angga.
2278Please respect copyright.PENANAEZKwRJbSY1
Doni kemudian berhenti memukuli Angga dan tersenyum padaku.
2278Please respect copyright.PENANAS7d9cw8EHq
“maaf sudah mengganggu pesta kalian..” ucap Doni yang kemudian pergi.
2278Please respect copyright.PENANAz1gOXYZqtm
Aku yang melihat Doni pergi kemudian ikut menyusulnya keluar.
2278Please respect copyright.PENANA7LSeU2TqJA
“kak..” panggilku saat Doni yang sudah berada di atas motornya.
2278Please respect copyright.PENANA85R41qq2xJ
“ini hanya sebuah kesalahpahaman..” ucap Doni padaku.
2278Please respect copyright.PENANAAeV19Jb0ox
“tapi..” balasku terpotong.
2278Please respect copyright.PENANAQG3io6S30p
“aku melakukannya karena aku dan Angga sudah bukan anggota MEDUSA lagi..” ucap Doni tersenyum.
2278Please respect copyright.PENANAdI8novRFT3
Kemudian Doni menyalakan motornya dan pergi meninggalkan aku yang masih terdiam. Aku kembali berfikir dengan ucapan Doni yang mengatakan bahwa “ini hanya sebuah kesalahpahaman”. Apakah ini ada hubungannya dengan Dini..?
2278Please respect copyright.PENANAF994cYl1Jp
Pov Doni
2278Please respect copyright.PENANAJm5wu9B0Ld
Perasaan bersalah selalu menghantuiku. Aku merasa bersalah pada Riki terlebih pada Adikku Dini. Aku secara tidak langsung membuat mereka berpisah dan membuat adikku sedih. Hubunganku dengan adikku baik – baik saja seperti tidak terjadi apa – apa, tapi setiap aku menyinggung tentang Riki dan mencoba menjelaskan pada adikku tentang apa yang sebenarnya terjadi, dia langsung marah dan memintaku untuk jangan menyebut nama Riki lagi.
2278Please respect copyright.PENANAT2bkHfLff2
Aku jadi bingung dengan adikku, apa yang membuatnya sampai begitu marahnya dia sampai aku yang akan menjelaskan saja langsung ditolak olehnya. Aku diam – diam mencoba bertanya pada Nisa sahabat adikku saat dia berkunjung ke rumah. Pada suatu kesempatan aku menghampiri Nisa yang sedang sendiri di dapur disaat teman – teman yang lain di kamar adikku di lantai atas.
2278Please respect copyright.PENANAT0EZiXZ8WY

“Nis..” panggilku ke Nisa.
2278Please respect copyright.PENANAX5Qd4xlv23
“eh.. iya kak.. ada apa..?” jawab Nisa yang kaget karena aku tiba – tiba menghampirinya.
2278Please respect copyright.PENANAm6SVH01WNO
“bolehkah aku bertanya sesuatu dan aku harap kamu mau jujur saat menjawabnya..” ucapku pada Nisa.
2278Please respect copyright.PENANAX1dvvwPwvu
“iya kak..” balas Nisa mengangguk.
2278Please respect copyright.PENANAtTH18VN35x
“tolong ceritakan yang kamu tau tentang permasalahan Dini dengan Riki..” ucapku pada Nisa.
2278Please respect copyright.PENANApR8KeucrMe
“hmm.. baik kak.. tapi sebenarnya aku gak boleh cerita kak” balas Nisa agak ragu.
2278Please respect copyright.PENANA2nmX5HZVGC
“aku tidak akan bilang ke Dini.. kamu bisa pegang omonganku..” ucapku meyakinkannya.
2278Please respect copyright.PENANAlRZogtz5Ne
“baiklah..” ucap Nisa setuju.
2278Please respect copyright.PENANArLAlO3cn8H
“jadi.. saat kakak pulang dalam kondisi babak belur, Dini bertanya pada kak Angga siapa yang melakukannya. Kak Angga menjelaskan bahwa Riki tiba – tiba menyerang kak Doni. Saat itu Dini sempat tidak percaya kalau yang melakukannya adalah Riki, tapi kak Angga meyakinkan Dini dengan menunjukkan luka di hidungnya saat akan menolong kak Doni. Saat itu juga kak Angga memperingatkan Dini untuk menjauhi Riki karena dia orang yang berbahaya..” ucap Nisa menjelaskan.
2278Please respect copyright.PENANAkdXWr1OWAe
“kamu percaya dengan semua itu..?” tanyaku pada Nisa.
2278Please respect copyright.PENANAiEhf9LkqfH
“aku percaya pada Dini karena dia sahabatku..” balas Nisa yakin.
2278Please respect copyright.PENANAkXwbFDhAtj
“baguslah.. terima kasih ya..” ucapku pada Nisa kemudian pergi meninggalkan Nisa.
2278Please respect copyright.PENANAKjTKgJ54N4
“kak..” panggil Nisa yang membuatku menghentikan langkah.
2278Please respect copyright.PENANARuJ7HjDfr7
“apa benar seperti itu kejadiannya..?” tanya Nisa padaku.
2278Please respect copyright.PENANA5q5J1YDtNt
Aku hanya tersenyum dan meninggalkannya. Aku sengaja tidak memberi tau Nisa karena aku takut malah membuat Nisa dan Dini ribut. Untuk permasalahan Dini dan Riki, biarlah nanti pelan – pelan terjawab dan semoga mereka bisa menyelesaikannya.
2278Please respect copyright.PENANAAUn2pmpXaD
Dari penjelasan Nisa aku bisa menyimpulkan bahwa permasalahan sebenarnya bukan dari aku dan Riki yang berduel, tapi dari omongan si bangsat Angga. Bisa – bisanya dia mengarang cerita dan mengadu domba yang menjadikan masalah semakin rumit, aku yang ingin menjelaskan pada Dini saja sampai tidak bisa gara – gara adikku sudah termakan omongan Angga.
2278Please respect copyright.PENANAQ6MPqHW0wH
Suatu hari, papaku tiba – tiba mengajak aku dan Dini untuk pergi ke luar kota. Aku sempat heran karena papaku yang mengajak kami pergi bukan pada hari libur. Papa beralasan bahwa itu acara penting dan kami harus ikut, papa juga sudah meminta ijin tidak masuk ke sekolah untuk aku dan Dini. Karena itu permintaan papaku, maka aku tidak bisa menolak dan mengikuti kemauan papaku.
2278Please respect copyright.PENANAC8zcXwfDnE
Aku, papa dan adikku dengan di antar supir pergi ke kota sebelah, setelah menempuh waktu beberapa jam sampailah kami di sebuah perusahaan. Papa kemudian bertemu seseorang yang aku tau kalau itu rekan bisnis papaku. Aku dan Dini sempat bingung, kenapa juga kami di ajak papa kesini? Dari percakapan yang aku tangkap mereka hanya membicarakan masalah bisnis dan kerja sama. Setelah beberapa waktu kemudian, papa kemudian pamit dan mengajak aku dan Dini pergi.
2278Please respect copyright.PENANACkK4mrnVGB
Aku dalam hati bertanya – tanya, sebenarnya aku dan Dini itu ngapain ikut kesini? Acara penting? Penting dari mana coba, kita cuma disuruh duduk dengerin orang ngomong dan yang dibahas juga gak penting, apa yang sebenarnya terjadi.
2278Please respect copyright.PENANA59QWbPXBYx
Saat perjalanan pulang, aku sempat bertanya pada papaku kenapa kami disuruh ikut. Papaku beralasan ingin memperkenalkan kami pada dunia bisnis, dia juga menjelaskan cara bernegosiasi dan menjalin hubungan baik dengan rekan bisnis. Setelah mendapat penjelasan dari papaku, aku sedikit bisa menerimanya karena aku yang sebentar lagi akan kuliah, tapi yang membuatku heran, kenapa juga Dini di ajak? Lagian perjalanan dia juga masih jauh karena adikku yang masih sekolah.
2278Please respect copyright.PENANARXCXNWZOCh
Esok harinya, aku mendapat cerita dari Bimo kalau kemarin sekolah di serang. Dia juga bercerita kalau yang menyerang gabungan SMA 6 dan SMA 17. Aku seketika itu langsung sadar, jadi alasan sebenarnya papaku mengajak aku dan Dini pergi karena tau kalau sekolahku akan di serang. Dan siapa lagi kalau bukan pak Surya yang memerintahkan itu, karena Bimo sempat bilang kalau anak – anak yang menyerang itu dibayar.
2278Please respect copyright.PENANAsFz7M7R9oX
Bimo kemudian bercerita padaku tentang apa yang dilakukan oleh Riki dan beberapa temannya yang tiba – tiba menyerang sampai bisa menahan beberapa orang sehingga polisi dan pihak sekolah jadi tau siapa yang menyerang dan alasan mereka menyerang.
2278Please respect copyright.PENANAQK9juzGjlG
Aku tersenyum mendengar cerita Bimo karena aku jadi tau kalau Riki tidak hanya bernyali, tapi dia juga pintar. Aku seketika itu langsung bilang ke Bimo kalau Riki yang cocok jadi ketua MEDUSA dan Bimo juga sependapat denganku. Setelah Bimo mengadakan rapat dengan anggota yang lain, mereka sepakat menunjuk Riki sebagai ketua tanpa adanya pemilihan, dan yang membuatku senang karena Riki mau menerimanya.
2278Please respect copyright.PENANAwL48CcGLsT
Pada hari terakhir ujian kenaikan kelas untuk anak kelas 1 dan 2, Bimo mengajakku untuk ke acara perpisahan terakhir sebagai anggota MEDUSA. Acara itu di adakan oleh kami anak kelas 3 yang menunggu kelulusan sebelum kami disibukkan oleh pendaftaran kuliah dan lain – lainnya. Aku sempat meminta Bimo untuk mengundang semuanya tanpa terkecuali termasuk Angga, karena aku akan datang dan menemuinya.
2278Please respect copyright.PENANA1oOjHX9aI8
Aku mendapat pesan dari Bimo yang menanyakan kenapa aku belum datang, aku beralasan pada Bimo karena aku sedang ada urusan. Aku sebenarnya sengaja melakukannya karena aku tidak ingin berlama – lama disana, jujur aku masih merasa bersalah pada Riki terutama pada adikku Dini karena secara tidak langsung, akibat ulahku yang membuat hancur kebahagiaan mereka.
2278Please respect copyright.PENANA3q1f9InN8s
Aku datang ke warung belakang sekolah dan langsung masuk ke dalam. Saat Riki yang melihatku datang, dia terlihat kaget dan merasa canggung. Aku hanya tersenyum padanya karena tujuanku datang bukan untuk menemuinya, tapi menemui si bangsat Angga yang dari tadi senyum – senyum saat melihatku datang.
2278Please respect copyright.PENANAJfSXIjQVCt


Aku yang sudah muak melihat muka Angga langsung menyeretnya dan memukulinya dengan brutal. Aku merasa emosiku tersalurkan setiap aku memukul muka Angga. Aku sangat marah karena selama ini dia yang berpura – pura baik di depanku ternyata busuk di belakang, sampai mengarang cerita yang membuat adikku mempercayainya.
2278Please respect copyright.PENANAEPjIEoLPX3
Tiba – tiba Riki menyuruhku berhenti untuk memukul Angga yang sudah pingsan. Aku salut pada Riki karena hanya dia yang menghentikanku disaat temanku yang lain hanya diam melihat. Aku sempat meminta maaf karena sudah membuat keributan kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
2278Please respect copyright.PENANArmlV7plCVC
Saat aku sudah menaiki motorku, tiba – tiba Riki memanggilku. Aku menjelaskan padanya kalau ini hanya sebuah kesalahpahaman. Saat dia akan bertanya, aku menjelaskan padanya karena aku dan Angga sudah bukan anggota MEDUSA. Hal itu menjelaskan bahwa kami sudah bukan satu kelompok dan aku melakukannya karena aku ingin menyelesaikan kesalahpamahanku dengannya.
ns 172.70.126.129da2