x
Osamu dan Yoshine pergi ke sebuah motel kecil di dekat stasiun kereta, tanpa membawa satu pun barang, dan membayar menggunakan uang eletronik ... Osamu dan Yoshine pergi ke kamar motel yang kecil dengan penerangan minim itu sambil bergandengan tangan.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mYFIggEe5
Di dalam kamar Yoshine duduk di atas ranjang kayu bersama Osamu yang selalu memegang tangannya. Mereka saling pandang untuk beberapa saat sampai akhirnya secara alami kedua bibir mereka saling bertemu, dan saling mencaplok satu-sama lain.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5WATbAoLal
"Senior! Aku kotor, boleh aku mandi dulu?" pinta Yoshine di sela-sela pangutan mereka.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbyDoFWd4aM
"Mau mandi bareng?" goda Osamu.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSACP8kHtG
Yoshine langsung tersipu, dan membalasnya dengan anggukan kecil.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtoYtvyX3ek
Osamu tersenyum senang, kembali ia cium kekasihnya itu dengan penuh nafsu, lalu mulai membuka kimono yang ia kenakan hingga terlihatlah gunungan putih besar dengan ujung berwarna kecoklatan itu.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQe5IyhDPD
"Ahh! Senioor!" eram Yoshine saat Osamu meremas gemas payudara kanannya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVlqFl4YB70
"Tetekmu Tobrut sekali Yoshine, bagaimana kau membesarkannya?" bisik Osamu dengan cabul ke telinga Yoshine.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYu08pajZRL
"Ya ampun ... senior ini."
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6CP6umpkI
Yoshine cemberut dengan mengempalkan pipi, setelahnya ia tanggalkan seluruh pakaiannya hingga telajang bulat, dan menutupi vaginanya dengan tangan kiri—sementara tangan kanan menutupi putingnya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsq2Z532s6
"Kenapa malu-malau Yoshine? Tubuhmu itu indah, tak usak malu untuk menunjukkannya padaku."
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3tZSGIRzk
Yoshine melepas tangannya, tubuhnya yang putih montok dan tanpa sehelai benang pun terekspose di depan Osamu. Osamu sampai menelan ludah melihat pacarnya yang seksi itu, kedua payudaranya mengantung indah di atas rambut kemaluan tipis yang dicukur rapi.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXVwjfsQLo
"Aku mencintaimu Yoshine," kata Osamu tanpa sadar.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk66qO31Nyd
Osamu pun menanggalkan pakaiannya, Yoshine yang telanjang di depannya melebarkan matanya menatap tubuh telanjang Osamu yang kekar dan berotot dengan sebuah penis raksasa yang menjulang di antara kedua belah pahanya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07Yj9Gnrgy
'Besar sekali.... Ya Tuhan! Itu penis paling besar yang pernah aku lihat selama ini,' batin Yoshine yang kagum dengan kegagahan burung Osamu.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF3YkxsVCCW
Osamu yang telanjang itu pun mendekati Yoshine, Yoshine yang gugup tanpa sadar berjalan mundur dengan jantung berdegup kencang. Osamu memelukanya dari depan, penisnya yang gagak menyentuh perut Yoshine sementara dada besar Yoshine menempel di dada bidang dan sedikit berbulu Osamu.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPaXw7Rm758
"Ayo mandi, akan kubersihkan kau," bisik Osamu.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3HdDkDPgS
Mereka berdua pun berjalan ke kamar mandi motel dengan saling memeluk dan berciuman dengan liarnya. Osamu terus meremasi dada besar Yoshine dengan gemas, mencubit putingnya yang kecoklatan, dan memelintirnya selagi berjalan hingga membuat Yoshine begitu becek di bawah sana.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTaFLVEMo4o
Sesampainya di kamar mandi, Osamu langsung mengambil shower untuk membasahi badan Yoshine yang penuh keringat, seperti memandikan mobil ... Osamu menyirami Yoshine dari atas ke bawah, dan berhenti di area selangkangannya yang becek dan berlendir.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcqCvsTqI52
"Ini begitu becek, berapa kali orang itu memasukinya sampai sebecek ini?" kata Osamu sambil mengusapi bibir vagina Yoshine.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsaZ4prA6XO
"Ahh! Hentikan Senior! Ahh! Senior!"
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvpnx2VIIT
Yoshine mengejang hebat, hanya dengan satu sentuhan tubuhnya itu seperti tersetrum ribuan volt. Tangan Osamu mengusapi pintu masuk gua rahasia Yoshine dengan kasar, sambil jarinya mencoba menusuk-nusuknya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ymc1Qrz3R
Wajah Yoshine memerah dengan lidah menjulur, vaginanya itu dipermainkan Osamu sambil menyiraminya dengan air dingin. Sambil menggesek tangannya yang kasar ke gelambir Yoshine, Osamu meremasi pantatnya yang lembut dan bulat itu dari belakang.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTKgMNkt8o
"Ahh! Senior Ahh! Aku-Aku..."
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRcNpEzhJr
Yoshine tak tahan lagi, satu muncratan deras diikuti guyuran kecil pipis keluar dari uretranya diikuti desahan keras yang membuat kuping Osamu menjadi panas.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaL8aBqU6a
"Hmmm... Ahh... Seniorr Ahh..."
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQXBJiqnkF
Yoshine terkulai ke bawah, namun segera ditopang oleh Osamu dan langsung di dudukkan di samping dinding. Penis Osamu yang tegang itu semakin mengeras hingga kepalanya berdenyut-denyut, ia melihat Yoshine dengan nafsu, lalu menyodorkan penisnya ke wajah Yoshine untuk di sepong.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITYex8qf26
"Yoshine... bisa tolong sepong," kata Osamu sambil menggenggam batang penisnya dengan tangan kanan untuk menahan getarannya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFk41KEzwQ
"Aku tak begitu mahir, Senior. Tapi aku akan berusaha!"
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhJrtbRMAt
Tangan Yoshine meraih kepala jamur Osamu yang bergetar, lalu mulai menggengamnya ... ukuran penis itu sangat besar sampai tangan Yoshine yang menggengamnya tak bisa menyatu ibu jari dengan telunjuknya. Perlahan Yoshine urut penis berurat itu dengan lembut, ke atas dan bawah, sambil mengelus lubang kencingnya yang berkilap karena precum.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtaOYlPdcM2
"Ahh! Hmm! Bagus seperti itu Yoshine! Lanjutkan! Ahh!"
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksvx2nEPMV
Yoshine semakin percaya diri, ia kocok atas bawah penis itu lalu ia pijat bijinyanya dengan tangannya yang satunya. Setelah puas mengocoki penis itu Yoshine mulai mendekatkan kepalanya ... dari dekat ia bisa melihat lebih jelas betapa besar dan beruratnya penis Osamu.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCOzektd4P
"Aku jilat ya, Senior."
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHp18F0lYF
Yoshine menjulurkan lidahnya, menjilati kepala jamur Osamu dengan gerakan menggelitik hingga membuat Osamu mengejang—merasa penisnya itu akan meledak sebentar lagi.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtrIlZq4PZ
"Ahh! Yoshine! Ahh!"
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73rofgcmZi
Osamu menggigit bibirnya sendiri untuk menahan ejaksinya, di bawah Yoshine semakin berani menjilati penis Osamu seperti menyantap sebatang eskrim rasa macha favoritnya sampai penis Osamu penuh liurnya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTWE1qysqP
"Masukkan Yoshine! Ahh! Masukkan!"
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcbF97SSYnP
Yoshine membuka mulutnya lebar-lebar memasukkan batang Osamu yang keras dengan perlahan, ia sempat tersedak karena ukuran penis itu—namun ia menguatkan diri untuk memasukkannya semakin dalam ke mulutnya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpWblGaN3P
"Ahhhh!"
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwW7jqyV2GO
Sensasi lembut lidah Yoshine di bagian bawah batangnya membuat Osamu gila, baru setengah penisnya masuk—ia langsung tancap gas menggenjot mulut Yoshine dengan penuh semangat.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFv2dfa3Tgy
"Hrmmm... Ermmm... Se... Errmm."
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOsdZzCh7T
Yoshine kelabakan, penis besar Osamu memaksa masuk dengan kasar hingga membuatnya mual. Osamu tak peduli, ia maju mundurkan penisnya itu di dalam mulut Yoshine untuk memuaskan dirinya. Tak menunggu lama, Osamu akhirnya ejaksi—pejunya menyembur kuat dalam kerongkongan Yoshine hingga sisanya mengalir keluar melalui mulutnya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMtYrXCsod
"Huuaa! Hak! Uhak! Huk!"
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRaJlssUZtB
Yoshine terbatuk-batuk, sisa peju Osamu termuntahkan olehnya. Osamu yang baru orgasme menjadi panik karena terlalu kasar padanya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTd1A1TFQMK
"Eh! Maaf-maaf Yoshine! Aku kelewatan!" seru Osamu panik.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrqjJwEfFU
Tapi di luar yang ia duga, Yoshine malah berusaha menelan bulat-bulat sisa peju yang ada di mulutnya. Dengan mata memerah dan sedikit meringis, Yoshine menelan habis peju Osamu yang tersisa lalu tersenyum padanya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbHQGc6yWS
"Jadi ini rasa calon anak-anak Senior, rada asin ... tapi aku menyukainya," kata Yoshine sembari tersenyum.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78Psm5XPcZ
Mata Osamu berbinar, penisnya yang loyo perlahan kembali mengeras ingin segera bersarang dalam gua kekasihnya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggjsuDFIiW
"Senior ... Ayo selesaikan mandinya! Ntar kita lanjut di kasur!"
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNKViNd6lnV
Osamu mengangguk senang, setelahnya keduanya saling membasuh dan menyabuni satu sama lain. Sesali mereka saling menggoda dengan menyentuh bagian-bagian sensitif lawannya sambil menyabuninya.
1758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAkALF9JB0
