
Chapter 09
18611Please respect copyright.PENANAK4yoNI8hvC
Esok harinya pada jam 10.00 Ustadzah Anna pergi ke Mapolres sendirian tanpa ada yang menemani.
18611Please respect copyright.PENANA4IRe59ic5T
Usia pernikahannya dengan Ustadz Afandi sudah berjalan 3 tahun ini dan sampai sekarang mereka belum dikaruniai momongan.
18611Please respect copyright.PENANA3gMAr08MXP
Di kampung ini Ustdzah Anna dan suaminya adalah pendatang, keduanya sama sama berasal dari Padang. Kebetulan setelah lulus dari pesantren Ustadz Afandi mendapat tugas mengajar ke pulau Jawa, tepatnya di kampung yang mereka tinggali sekarang. Di sini mereka juga tak punya sanak saudara yang tinggal di dekat dekat sini.
18611Please respect copyright.PENANA6neHSriad0
Dan hari itu langit terlihat mendung, matahari seakan bersembunyi dibalik awan, cuaca hari itu seakan ikut merasakan apa yang dirasakan Ustadzah Anna, hatinya yang masih diliputi kebimbangan membuat Ustadzah Anna larut dalam kesedihan, semua pilihan itu terasa sangat berat baginya.
18611Please respect copyright.PENANAn6mRn0jVLA
Sampai saat ini Ustadzah Anna masih bertahan pada pendiriannya,Ia tidak mau kalau sampai melakukan dosa besar itu, menjual kehormatannya sebagai seorang wanita. Prisip prinsip keimananannya masih Ia pegang teguh sampai pagi hari itu. Semua nya Ia pasrahkan pada kehendak Illahi, Ia hanya seorang hamba yang tak mampu berbuat apa apa selain berserah diri kepada-Nya.
18611Please respect copyright.PENANAsrfpYLOzfz
Hari ini Ustadzah Anna minta ijin ke pihak Madrasah untuk mengambil cuti, sudah dua hari ini semenjak suaminya ditahan Ustadzah Anna tidak pergi mengajar. Ustadzah Anna pergi ke Mapolres menggunakan jasa angkutan umum. Dengan naik angkot, perjalanan menuju Mapolres terasa begitu lama, biasalah namanya juga angkot, setiap ada persimpangan selalu ngetem nunggu penumpang yang mau memakai jasanya.
18611Please respect copyright.PENANAzd6l9wyuD8
Waktu sudah menunjukkan jam 11.30,saat angkot yang ditumpangi Ustadzah Anna tiba didepan Mapolres, setelah membayar angkot, Ustadzah Anna segera masuk ke Mapolres, didepan Ia mengisi buku tamu,dari situ Ustadzah Anna disarankan oleh petugas jaga untuk menunggu diruang tunggu.
18611Please respect copyright.PENANAm3yp2cDBMj
Lalu kemudian petugas jaga itu masuk ke dalam sel untuk memanggil suaminya. Tak lama kemudian Ustadzah Anna melihat suaminya keluar dari dalam sel, hati Ustadzah Anna seperti diiris iris saat melihat kondisi suaminya yang sangat menyedihkan.
18611Please respect copyright.PENANAY0KP0F7vK0
Pertemuan hari itu hanya diwarnai dengan tangisan, pasangan suami istri itupun saling berpelukan erat, menumpahkan rasa rindu mereka pada pasangannya.
18611Please respect copyright.PENANAS84DMIHUlN
Lagi lagi Ustadz Afandi bercerita tentang siksaan yang dialami selama dua hari dua malam selama di dalam sel.
18611Please respect copyright.PENANAhXx5KKddAb
Ustadzah Anna tak sanggup mendengar cerita suaminya itu, Ia hanya bisa menangis merasakan penderitaan suaminya.
18611Please respect copyright.PENANAWVJcFhq7Uw
Dunia seakan menjadi gelap, sehingga Ia tak tahu lagi untuk menentukan pilihannya mana yang benar, pendiriannya mulai goyah, Ia sangat menyayangi suaminya.
18611Please respect copyright.PENANABKHwzhRQqb
Ia harus menentukan pilihan dan mungkin itulah jalan hidup yang harus dia ambil meski harus mengorbankan kehormatannya, yah,Ia sudah menentukan pilihannya menerima syarat yang diajukan Darso.
18611Please respect copyright.PENANA8DFgfN3SHB
Ia tak sanggup lagi melihat penderitaan suaminya.
18611Please respect copyright.PENANAfN2vGCRKax
Anna : "Biarlah dosa ini aku tanggung sendiri" dalam hatinya.
18611Please respect copyright.PENANAvHpazSpHcZ
Waktu berkunjung sudah habis, petugas jaga memberi tahu Ustdazah Anna bahwa jam berkunjung sudah habis.
18611Please respect copyright.PENANAKSe92SeuxT
Ustadzah Anna berpamitan pada suaminya, sebelum berpisah keduanya sempat berpelukan erat, seakan akan tak ingin lepas dari pasangannya.
18611Please respect copyright.PENANA13bmH3I2vs
Lalu Ustadzah Anna pergi meninggalkan Ustadz Afandi dengan kesedihan yang mendalam.
18611Please respect copyright.PENANAfCA93WFcOX
Rencananya setelah dari Mapolres ia ingin langsung menemui Darso menyampaikan kesediaannya menerima syarat yang diajukan orang tua itu dan baru saja ia keluar dari Mapolres ternyata Darso sudah menunggunya didepan Mapolres.
18611Please respect copyright.PENANA941UXofXXB
Darso : "Mari Bu Ustadz saya antar Bu Ustadz pulang"
18611Please respect copyright.PENANAWjdK7dEm3j
Darso melemparkan senyum.
18611Please respect copyright.PENANAUFuqXncbD0
Ustadzah Anna tak membalas senyuman Darso, tanpa mengucapkan sepatah kata, hanya dengan anggukan saja Ustadzah Anna menerima penawaran yang diberikan Darso, kemudian Ustadzah Anna naik ke atas motor Darso.
18611Please respect copyright.PENANAkIvlSucPeu
Orang tua itu menarik gas motornya lalu meninggalkan Mapolres dengan berboncengan.
18611Please respect copyright.PENANATBD7PEtY3q
Dalam perjalanan pulang, Ustadzah Anna hanya diam saja, tak mau membuka percakapan dengan Darso. Setiap kali Darso bertanya, tak pernah dijawabnya.
18611Please respect copyright.PENANAoApIoBiRsh
Setengah jam kemudian sampailah mereka di rumah Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAEhq8e23CCm
Ustadzah Anna turun dari motor Darso.
18611Please respect copyright.PENANARqLEvrH9kA
Darso : "Bagaimana dengan syarat yang saya ajukan kemarin Bu Ustadz?"
18611Please respect copyright.PENANAeUFgQ2pYF9
Darso : "Apa Bu Ustadz mau menerimanya?"
18611Please respect copyright.PENANACPZv8tnywX
Lagi lagi Ustadzah Anna tak menjawab pertanyaan Darso, membuat orang tua itu menjadi kesal padanya dan hendak pergi meninggalkan Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANADhAa4Ct39n
Darso : "Baiklah.."
18611Please respect copyright.PENANADIHSWF03u9
Darso : "Kalau memang Bu Ustadz lebih memilih suami Bu Ustadz"
18611Please respect copyright.PENANAUep3jmN9Vf
Darso : "Tersiksa didalam penjara.."
18611Please respect copyright.PENANAPB61Owjmf1
Darso : "Saya juga tak akan memaksa Bu Ustadz untuk menerima syarat yang saya ajukan"
18611Please respect copyright.PENANAgbbr8X6Yli
Darso : "Semua pilihan ada pada Bu Ustadz,...."
18611Please respect copyright.PENANAET77RMpFTO
Darso : "Kalau begitu saya pulang dulu Bu Ustadz"
18611Please respect copyright.PENANA2HNIcocG9Y
Darso sembari menyetater motornya, namun baru saja hendak menarik gas, terdengar kata kata lirih dari Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAoSJdEOJX00
Anna : "Saya menerima syaratnya Pak"
18611Please respect copyright.PENANA9GYOjPqPFT
Mendengar hal itu Darso merasa senang dalam hatinya, tapi untuk menegaskan, Ia ingin sekali lagi mendengar jawaban Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAIOV01bFUMa
Darso : "Apa Bu Ustadz, Saya kurang begitu mendengar?"
18611Please respect copyright.PENANAjy5ZurMqQ8
Anna : "Saya menerima syarat yang Pak Darso berikan"
18611Please respect copyright.PENANADb6u4rXTBt
Mendengar suara Ustadzah Anna barusan membuat Darso tersenyum penuh arti.
18611Please respect copyright.PENANATZ2v10Gbvk
Darso : "Oke,....baiklah hari ini saya akan langsung telepon ke Kapolres"
18611Please respect copyright.PENANATfqTdD7GQN
Darso : "Untuk membebaskan Ustadz Afandi,..."
18611Please respect copyright.PENANACvioD6i3Ia
Darso : "Dan soal syaratnya...tunggu saja saya nanti malam dirumah..."
18611Please respect copyright.PENANA760J1VCQB3
Darso : "Saya kesini lagi nanti malam....saya pulang dulu"
18611Please respect copyright.PENANAyJOSzDcFYH
Orang tua itu senang sekali, akhirnya Ustadzah Anna masuk kedalam perangkapnya. Tinggal selangkah lagi ia bisa menikmati tubuh Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAS3MwJwA7uf
Sebelum malam Ia sudah harus mempersiapkan semuanya, termasuk jamu dan obat kuat karena Ia ingin malam nanti adalah malam yang berkesan bagi Ustadzah Anna, malam yang tak akan pernah dilupakan oleh wanita solehah itu dan beruntunglah Darso mempunyai resep obat kuat yang didapat dari temannya orang Papua.
18611Please respect copyright.PENANApMX0bYOqGh
Ia tinggal menyiapkan semua ramuan itu. Selain itu Ia juga perlu menyiapkan sebuah handycam mini, untuk merekam persetubuhannya nanti malam, dengan rekaman itu Darso bisa menjadikannya sebagai senjata untuk menaklukan Ustadzah Anna, dengan begitu Ustadzah Anna akan selalu berada dibawah kendalinya.
18611Please respect copyright.PENANAEbsvo5InQO
Matang sekali rencana Darso untuk menjebak Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAyNU0V6LVVV
Hari pun berlalu dan waktu mulai berganti malam, cuaca malam itu sedang hujan rintik rintik dan udara malam pun terasa dingin seperti menusuk tulang, jalanan di kampung sudah terlhat sepi, banyak warga yang memilih untuk tetap dirumah, karena cuaca yang sedang hujan.
18611Please respect copyright.PENANADgpWHliuYQ
Waktu sudah menunjukan jam 10.00, saat itu Darso sedang berada disebuah warung makan. Sebuah warung makan yang menyediakan makanan yang berasal dari daging babi dan juga daging anjing.
18611Please respect copyright.PENANAV6tDE8XEQH
Darso memesan seporsi sate daging anjing, Ia sengaja memesan makanan itu karena makanan itu dipercaya bisa menambah vitalitas.
18611Please respect copyright.PENANAVnpbaUJluO
Setelah menyelesaikan makanannya Darso langsung menuju ke rumah Ustadzah Anna, sambil mengetuk pintu pelan pelan, Darso terlihat clingak clinguk memperhatikan situasi disekitar, Ia khawatir bila ada yang melihatnya sedang berada di rumah Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAdQLCrTfvXP
Tak berapa lama kemudian pintu sudah dibuka, nampak Ustadzah Anna dari balik pintu. Ustadzah Anna hanya diam saja tak mempersilahkan Darso masuk, tapi juga tidak mengusir. Untuk sesaat lamanya, Darso sempat terpukau saat melihat Ustdazah Anna yang malam itu nampak cantik sekali.
18611Please respect copyright.PENANA4JyQlO9CAg
Darso : "Assalamu’alaikum Bu Ustadz,...cantik sekali malam ini,boleh saya masuk?"
18611Please respect copyright.PENANAsEnXMzIKN3
Anna : "Wa’alaikum salam"
18611Please respect copyright.PENANAnTKvukaWjy
Darso tak menunggu jawaban Ustadzah Anna, lalu Ia pun masuk tanpa si empunya rumah mempersiahkan masuk padanya.
18611Please respect copyright.PENANAar7H0IPR6L
Ustadzah Anna masih bersikap dingin pada orang tua itu, namun Darso tak begitu mengindahkannya, bukan Darso namanya kalau baru dibegituin saja sudah baper.
18611Please respect copyright.PENANAGTdLiUzzWQ
Setiap kali Darso berusaha membuka obrolan tak pernah dijawab Ustadzah Anna, wanita itu hanya menjawab bilamana Ia perlu untuk menjawabnya.
18611Please respect copyright.PENANAwrLeuvVuHU
Tanpa bertanya dimana kamar Bu Ustadz, Darso masuk saja kedalam kamar yang dianggapnya itu kamar pribadi Bu Ustadz dengan suaminya.
18611Please respect copyright.PENANAFMitapfvDU
Darso duduk ditepian ranjang sementara Ustadzah Anna masih berdiri mematung didekat orang tua itu, tak tahu harus bagaimana.
18611Please respect copyright.PENANASsxuOUledX
Anna : "Pak.. Darso"
18611Please respect copyright.PENANAT0EfZNbj2Z
Darso : "Hmmmm"
18611Please respect copyright.PENANAsQItEIaQ4G
Anna : "Apa tidak ada syarat yang lain lagi selain ini?"
18611Please respect copyright.PENANALvTh75aywq
Anna : "Misalnya Uang?"
18611Please respect copyright.PENANAgh4GJLydpd
Ustadzah Anna mencoba melakukan negosisasi.
18611Please respect copyright.PENANAuklrisgoTN
Darso : "Hehehe, Bu Ustadz, maaf...saya tidak terlalu memikirkan soal uang....."
18611Please respect copyright.PENANAqBo5ZLyAUC
Darso : "Saya hanya inginnya Bu Ustadz tidur dengan saya malam ini"
18611Please respect copyright.PENANAL6PovFuxb3
Anna : "Tapi saya takut dosa Pak, Saya gak mau mengkhianati suami saya..."
18611Please respect copyright.PENANA4uUsE4K5xD
Anna : "Tolonglah saya Pak,saya mohon jangan rendahkan saya.."
18611Please respect copyright.PENANABFZmDxTXEl
Anna : "Dengan melakukan perbuatan hina ini.."
18611Please respect copyright.PENANAS26esdEnfA
Ustadzah Anna berusaha memohon mohon untuk mengetuk pintu hati Darso, hingga tak terasa lelehan air matanya kembali keluar melalui sudut sudut matanya.
18611Please respect copyright.PENANArVwC2dBGxg
Pikiran Darso yang sudah dirasuki setan tak bisa menangkap apa yang dikatakan Ustadzah Anna, yang ada dalam pikirannya hanya ingin menikmati tubuh Ustadzah Anna,
18611Please respect copyright.PENANATf7MItObtw
Darso : "Tapi menurut Saya,"
18611Please respect copyright.PENANA9A09BclkzO
Darso : "Demi untuk menyelamatkan nyawa suami Bu Ustadz dari hukuman mati,"
18611Please respect copyright.PENANArXJVA7mvtX
Darso : "Tak ada salahnya Bu Ustadz berkorban untuk suami Bu Ustadz"
18611Please respect copyright.PENANA3RaUWEJ839
Darso masih bisa membalikan opini Ustadzah Anna, bahwa semua itu butuh pengorbanan.
18611Please respect copyright.PENANAIizMS6Laad
Darso berdiri dan mendekati Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAgKlPxP0N6q
Sementara wanita itu hanya diam, keduanya matanya terlihat berlinangan air mata.
18611Please respect copyright.PENANAlvlTLyFRgy
Darso : "Sudahlah Bu Ustadz lakukan saja apa yang mesti dilakukan,"
18611Please respect copyright.PENANAOMA70zrim4
Darso : "Toh semua ini kan demi Ustadz Afandi juga.."
18611Please respect copyright.PENANAIzv2rXDyfm
Darso memegang pundak Ustadzah Anna dan mendudukannya ditepian ranjang.
18611Please respect copyright.PENANAnP8fcshHFT
Darso : "Baiklah, kalau Bu Ustadz malu untuk memulai duluan"
18611Please respect copyright.PENANA6XCvlo5gQl
Darso : "Biarlah Saya yang memulainya"
18611Please respect copyright.PENANAWB5sxOgUDg
Darso kemudian dengan aksinya mulai dari mendorong tubuh Ustadzah Anna hingga rebahan diatas ranjang kemudian melepasi gamis yang pakai Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAnsvFgyM4f6
Sementara Ustadzah Anna masih berusaha menghalau saat tangan Darso melucuti pakaian yang dikenakannya, namun tak begitu frontal, karena tangannya hanya refleks saja, disamping itu tenaganya masih kalah kuat dibanding tenaga Darso.
18611Please respect copyright.PENANASyy0EiAovi
Kecuali jilbab yang dikenakan Ustadzah Anna, Darso mempreteli semua pakaian wanita itu, kini Ustadzah Anna sudah terbaring bugil diatas ranjangnya dengan kaki masih menjuntai ke lantai, kedua tangannya berusaha menutupi tubuh bagian bawah terutama daerah kemaluannya, sementara mukanya terlihat semu kemerahan, wanita itu memejamkan matanya karena merasa malu.
18611Please respect copyright.PENANAQI8oZFUoST
Darso terkesima dengan apa yang dilihatnya saat ini, Ia tak menyangka dibalik gamisnya selama ini ternyata tersembunyi keindahan tubuh Ustadzah Anna yang bisa membuat mata para lelaki yang melihatnya pasti akan menelan ludah.
18611Please respect copyright.PENANAun054NZEwV
Lekuk tubuhnya begitu indah dan sedap dipandang mata, dibagian perut terlihat langsing, namun dari panggul ke bawah membesar, juga kedua gundukan payudaranya yang montok dan masih terlihat kencang, kulit tubuhnya pun terlihat bersih dan putih, ibarat kata kalau ada lalat yang nempel di kulit Ustadzah Anna pasti akan tergelincir jatuh karena saking bersihnya.
18611Please respect copyright.PENANAsQFhqTD7rv
Darso mengambil handycam mininya.
18611Please respect copyright.PENANA2VvAFB1PJj
Ia mulai menyalakan rekaman video dalam mode ON.
18611Please respect copyright.PENANAaQntIsccew
Darso meletakan handycam itu diatas meja rias.
18611Please respect copyright.PENANAzt8GbuzXpm
Ustadzah Anna sepertinya tak begitu mengerti dengan apa yang dilakukan Darso, Ia tak menyadari bahwa Ia sudah masuk dalam perangkap Darso, karena dengan rekaman itu nantinya Darso akan mengendalikan dirinya.
18611Please respect copyright.PENANAKn1J1rlnbp
Darso mulai beraksi, sambil terus menyeringai Ia angkat kaki kanan Ustadzah Anna yang menjuntai ke lantai, sementara kedua lutut Darso bertumpu pada lantai.
18611Please respect copyright.PENANAzVoOdfWgE0
Sementara itu Ustadzah Anna masih memejamkan matanya, ia tak berani melihat apa yang tengah dilakukan Darso kepada dirinya, karena baru kali ini ada laki laki selain suaminya yang melihat dan menjamah tubuhnya yang sedang telanjang bulat.
18611Please respect copyright.PENANAz40NEMSTJI
Ustadzah Anna hanya merasakan lidah orang tua itu yang menjilati kedua kakinya secara bergantian, jilatan lidah serta hembusan nafas Darso membuat Ustadzah menjadi merinding, ditambah lagi sentuhan sentuhan tangan Darso yang penuh bulu mengenai kulitnya, membuat bulu kuduk wanita itu menjadi berdiri.
18611Please respect copyright.PENANAlea6tfoCDY
Jilatan lidah Darso kini beralih ke bagian paha, lalu kemudian perlahan mulai menyasar ke pangkal paha Ustadzah Anna, Darso sedang berusaha membangkitkan libido Ustadzah Anna dengan memberikan rangsangan rangsangan ke daerah yang paling sensitif.
18611Please respect copyright.PENANAE09lFSlOnV
Darso memang orang tua yang sangat berpengalaman dalam membangkitkan gairah lawan jenis, terbukti banyak wanita yang tak berdaya menahan gairahnya saat bercinta dengan orang tua itu.
18611Please respect copyright.PENANA3ElCf6F1wN
Aroma khas vagina tercium oleh Darso saat lidahnya mulai menjilati liang vagina Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANABmmyJs6xoP
Sapuan lidah Darso di daerah sensitif itu membuat Ustadzah Anna bagai disetrum tegangan tinggi, wanita itu merasakan sensasi geli geli tapi nikmat, erangan lirih pun keluar dari mulutnya.
18611Please respect copyright.PENANAap36RfRjPK
Anna : "Ooohhh.."
18611Please respect copyright.PENANAZ40kW2xvtO
Bagi Ustadzah Anna ini adalah pengalaman pertama, karena sebelumnya tak pernah saat berhubungan intim dengan suaminya, Ia dan suaminya tak pernah saling menjilati kemaluan pasangannya.
18611Please respect copyright.PENANAXdyZhXnksM
Dalam berhubungan intim dengan suaminya, baik Ustadzah Anna maupun suaminya masih memegang prinsip syariat yang diajarkan kepada mereka, yaitu hanya sebatas berciuman lalu kelamin laki laki masuk kedalam kelamin wanita, sudah itu saja.
18611Please respect copyright.PENANAS3tNBpNiGd
Darso semakin intensif dalam meberi rangsangan pada wanita itu, lidahnya menjilat dan melahap seluruh bagian vagina Ustadzah Anna, klitorisnya yang berwarna merah muda juga dihisapnya dengan lembut.
18611Please respect copyright.PENANAGdizQ2PvS3
Ustadzah Anna menggelinjang merasakan sensasi yang baru kali pertama dirasakan olehnya, erangan pun kembali terdengar dari mulutnya,
18611Please respect copyright.PENANAzqsi37Ugvw
Anna : "Aaaaahh,,..aaahahaahh"
18611Please respect copyright.PENANABHbLZ53pqa
Darso terus saja mempermainkan liang vagina Ustadzah Anna dengan menggunakan lidahnya, sementara tangan kanannya juga tak tinggal diam, tangan tua yang keriput dan penuh bulu itu meremasi payudara montok Ustadzah Anna, tak hanya itu saja tangan orang tua itu juga memilin milin puting payudara Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAjWdMwtB1rW
Entah kenapa Ustadzah Anna merasakan tubuhnya menghangat dan mulai mengeluarkan keringat, padahal cuaca malam itu begitu dingin ditambah lagi hujan rintik rintik dari petang tadi belum juga reda.
18611Please respect copyright.PENANASi4QYdYa6l
Ia merasakan gairahnya mulai bangkit.
18611Please respect copyright.PENANA0CwGd9tDgW
Dan Ustadzah Anna tak dapat menahan gairah itu, semakin lama Ia berusaha menolak semakin lama Ia merasa gairahnya semakin meninggi seperti ingin meledak.
18611Please respect copyright.PENANA2njGkv1Xws
Akhirnya Ia pun mengaku kalah dan pasrah walau akalnya berusaha menolak, tapi dorongan nafsu yang begitu kuat seperti badai menghancurkan akal sehatnya dan akhirnya ia pun mencapai puncak kenikmatan tertinggi setelah agak lama juga Darso membangkitkan gairahnya, Ia pun mengerang panjang saat mendapat orgasmenya, tubuhnya melengkung dan bola matanya memutih.
18611Please respect copyright.PENANA1Z7mqLvD73
Anna : "Aaaaaaaaaaaaaaaaaakkkhhhhhhhhhhhhh"
18611Please respect copyright.PENANAghjNJNjujR
Seeeerrrrrrrrr...
18611Please respect copyright.PENANAjKjCwMCDZ1
Darso tersenyum penuh kemenangan setelah berhasil membuat mangsanya takluk.
18611Please respect copyright.PENANAKAr5yTRRoC
Tak disia siakan olehnya Ia sedot habis cairan cinta yang keluar dari vagina Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAYGCNncIrw9
Srrrrruuuuuppppptttt...
18611Please respect copyright.PENANABmbgmHM5jo
Setelah selesai dengan permainan itu, Darso bangkit berdiri dan mulai melepas semua pakaiannya dan kini Ia pun juga sudah bugil, kontolnya yang gemuk dan besar itu seperti meloncat dari sarangnya.
18611Please respect copyright.PENANA0wE5SVALGK
Mata Ustadzah Anna dari yang tadinya terlihat sayu, sekarang terlihat mendelik seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Ia heran melihat batang kontol Darso yang gemuk juga besar itu, lebih besar dari kontol suaminya. Kalau disandingkan perbedaannya akan sangat terlihat kontras.
18611Please respect copyright.PENANAWqeraQardD
Wanita itu bergidik ngeri membayangkan betapa sakitnya nanti saat kontol itu masuk ke dalam vaginanya.
18611Please respect copyright.PENANA1O72g4ZJYs
Darso : "Hehehe,..tenang Bu ustadz,..."
18611Please respect copyright.PENANA1Ld4zoNpdI
Darso : "Nanti Bu Ustadz juga akan merasakan yang lebih nikmat dari pada tadi"
18611Please respect copyright.PENANAkUwisy2jRE
Darso : "Mungkin Ustadz Afandi belum tahu cara memuaskan Bu Ustadz,..."
18611Please respect copyright.PENANAeHZfSMByI6
Darso : "Hingga saat ini belum berhasil bikin anak...."
18611Please respect copyright.PENANAYhIYlyhZ5x
Darso : "Siapa tahu dari benih saya ini nanti Bu Ustadz akan mempunyai anak"
18611Please respect copyright.PENANAAvtqInWUeA
Darso : "Siap digenjot ya Bu Ustadz..?"
18611Please respect copyright.PENANABWN6y7CbdP
Orang tua itu memposisikan dirinya diantara kedua kaki Ustadzah Anna yang terbuka, Darso tengah bersiap melakukan persetubuhan dengan wanita cantik dan solehah itu.
18611Please respect copyright.PENANAn1bvRIYvtl
Darso menarik tubuh Ustadzah Anna ke pinggir, saat kontol orang tua itu akan menyentuh bibir vagina Ustadzah Anna, secara refleks kedua tangan wanita itu menghalau dan menutupi liang vaginanya, wanita itu masih belum sepenuhnya menerima dirinya akan di nodai kesuciannya oleh seorang pria tua yang seusia dengan bapaknya.
18611Please respect copyright.PENANAOls0CZaU8Z
Anna : "Jangan Pak ,..Saya mohon, kasihani Saya...."
18611Please respect copyright.PENANAYBQNBaTpSd
Anna : "Saya bersedia melakukan apa saja.."
18611Please respect copyright.PENANAFDcFzBN89C
Anna : "Asal Pak Darso tidak melakukan perbuatan hina ini"
18611Please respect copyright.PENANAM5inwzN9L8
Air matanya keluar dari sudut matanya.
18611Please respect copyright.PENANA0amcP7Lqra
Dugaan Darso ternyata kurang tepat karena wanita itu masih berusaha menjaga kesuciannya, sementara Darso yang nafsunya sudah sampai ke ubun ubun mendadak naik pitam karena usahanya sempat dihalangi oleh wanita itu, tangannya menampar pipi Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAQ9f6VOVrWP
Plakkk..
18611Please respect copyright.PENANAt9rysuAoWM
Darso : "Heh,..Lonte..!!!"
18611Please respect copyright.PENANAKbMMGaSzZm
Darso : "Dari tadi aku sudah bersabar, tapi sekarang kesabaranku sudah habis,..."
18611Please respect copyright.PENANAJjeeLCuF0k
Darso : "Kamu setuju atau tidak pun aku tetap akan memperkosamu,..."
18611Please respect copyright.PENANAPHg3YzwEZx
Darso : "Dan ingat....nyawa suamimu tergantung padaku,"
18611Please respect copyright.PENANA6scd9OeiHR
Darso : "Kalau kamu mengingkari kesepakatanmu,"
18611Please respect copyright.PENANApTn7n0b0q1
Darso : "Maka detik ini juga aku akan telepon ke Pak Kapolres,"
18611Please respect copyright.PENANAkjAqxd9NpF
Darso : "Biar suamimu dimasukan lagi ke penjara dan membusuk disana.."
18611Please respect copyright.PENANAJRI78rUw7O
Darso : "Kamu tahu kan bagaimana pelakuan para napi disana pada suamimu,...."
18611Please respect copyright.PENANA5wYKtd71ZZ
Darso : "Sekarang semuanya terserah kamu...!!!"
18611Please respect copyright.PENANAsyQFGiNW4g
Darso berdiri dan hendak mengambil HP nya hendak menelepon ke Kapolres.
18611Please respect copyright.PENANAILtPKtHHEe
Anna : "jangan Pak, Saya mohon jangan lakukan itu.....baiklah saya menerimanya,...."
18611Please respect copyright.PENANAws6EPLRGRg
Anna : "Sekarang lakukanlah apa yang menjadi keinginan Pak Darso"
18611Please respect copyright.PENANA9Rf46bjTpY
Darso : "Nah begitu,...lagipula kamu juga tak punya pilihan lain selain melayaniku..."
18611Please respect copyright.PENANAiI2F9oGWTB
Darso : "Sekarang bersiaplah,..dan terima dengan iklas semua ini"
18611Please respect copyright.PENANAKpXbryvD4A
Darso matanya melotot tajam ke Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAKth9zUZC8a
Anna : "Iya,Pak,...Saya akan berusah ikhlas"
18611Please respect copyright.PENANAZJtjmNotGq
Ustadzah Anna dengan suara gemetar menahan tangis.
18611Please respect copyright.PENANAfwD955KMJC
Darso kembali bersiap untuk menyetubuhi Ustadzah Anna, kedua kaki wanita cantik itu Ia buka lebar, lalu dalam posisi setengah berdiri dengan kedua lutut ditekuk sedikit, Ia mulai memasukan kontol besarnya ke dalam memek Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAihuxCCGpF9
Ustadzah Anna mengernyitkan dahi saat pertama kalinya liang vaginanya yang masih sempit itu dimasuki kontol lelaki yang bukan suaminya, ditambah lagi kontol itu lebih besar dari milik suaminya, terdengar rintih kesakitan dari mulutnya,
18611Please respect copyright.PENANAIRPf1pqhbl
Anna : "Auuuwwww,....Sakiiiitttt"
18611Please respect copyright.PENANAvq6GKkiC6g
Darso yang sudah dibuat kesal oleh Ustadzah Anna, tak mempedulikan lagi rintih kesakitan dari wanita itu, dengan kasar dan cenderung brutal Darso menggenjot memek wanita itu semakin lama semakin cepat dan rintih kesakitan yang tadi keluar dari mulut Ustadzah Anna kini berganti dengan desah kenikmatan.
18611Please respect copyright.PENANApZtb4pNjEY
Anna : "Ah,ah,ah,ah,ah,ah,aaakkhhhh"
18611Please respect copyright.PENANAQ1jpwF76cZ
Birahi Ustadzah Anna dengan sendirinya mulai bangkit, wanita itu sekarang merasakan berjuta juta kenikmatan melanda dirinya,
18611Please respect copyright.PENANARM3gTB7rGA
Kenikmatan yang belum pernah Ia rasakan saat berhubungan intim dengan suaminya, meski sebelumnya sempat terjadi pergolakan batin dalam dirinya, antara menerima atau tidak, namun dorongan nafsu birahi mengalahkannya, ia pun tenggelam dalam samudera kenikmatan yang begitu dalam dan rasanya memang sungguh nikmat sekali,wanita itu ingin terus merasakan seperti saat ini.
18611Please respect copyright.PENANAGYquztlhD0
Sementara Darso juga merasa kalau wanita yang sedang Ia setubuhi tengah mabuk birahi, dapat Ia rasakan vagina Ustadzah Anna yang sudah mulai banjir.
18611Please respect copyright.PENANANHcwxWewIK
Orang tua itu juga menikmati memek Ustadzah Anna yang terasa hangat, licin, dan masih sempit.
18611Please respect copyright.PENANA7K5lSvYWRK
Tiba tiba timbul pikirn iseng dalam diri orang tua itu untuk mengerjai Ustadzah Anna, saat Ustadzah Anna tengah dibuai kenikmatan yang tiada tara, tiba tiba Darso menghentikan gerakannya dan mencabut kontolnya dari dalam vagina Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANADUU895uX69
Ploopps...
18611Please respect copyright.PENANAMzxeEifiPa
Ustadzah Anna yang sempat melayang layang di atas awan kenikmatan merasa kan dirinya seperti dijatuhkan dari langit yang tinggi,
18611Please respect copyright.PENANAZOHGSP327e
Anna : "Kenapa berhenti Pak,?"
18611Please respect copyright.PENANAwmw7OI69N3
Wanita itu dengan matanya yang terlihat sayu dan wajah yang bersemu kemerahan seperti kepiting rebus.
18611Please respect copyright.PENANAPalSt17LJt
Sementara Darso hanya menyeringai.
18611Please respect copyright.PENANAqTmsMJo9O8
Anna : "Ayo lakukan lagi,...lakukan Pak,.."
18611Please respect copyright.PENANAc6QfwhutgT
Anna : "Saya mohon lakukan Pak.."
18611Please respect copyright.PENANAYUPDYlAxEK
Ustadzah Anna merengek seperti anak kecil yang minta jajan sama orang tuanya.
18611Please respect copyright.PENANAGSeyK8jVdJ
Darso : "Lakukan apa Bu Ustadz?"
18611Please respect copyright.PENANAeP6lol16nZ
Darso mempermainkan Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAblLujHhw7H
Anna : "Itu masukin punya Bapak kedalam sini"
18611Please respect copyright.PENANA7ZurhiOJyz
Ustadzah Anna sambil menunjuk memeknya sendiri.
18611Please respect copyright.PENANAS3MHv5GL6F
Darso : "Apa nya yang punya Saya,..?"
18611Please respect copyright.PENANAiKPADwWYkR
Darso : "Hmm...Saya tahu maksud Bu Ustadz,..."
18611Please respect copyright.PENANAeb5IsgoFbG
Darso : "Maksudnya kontol Saya masuk ke memek Bu Ustadz gitu ya?"
18611Please respect copyright.PENANAIZ9koj794j
Darso masih mempermainkan Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAiMvP3Vffa7
Anna : "Iya.."
18611Please respect copyright.PENANA2KNB1MaqjV
Darso : "Apanya yang iya?"
18611Please respect copyright.PENANAHBq8EAeKhI
Anna : "Itunya Bapak"
18611Please respect copyright.PENANApFc8DuGASt
Ustadzah Anna masih seperti anak kecil.
18611Please respect copyright.PENANApDBwcBZeAV
Darso : "Gak mau ah,,,bilang dulu,..begini..."
18611Please respect copyright.PENANAZwXeMUysO0
Darso : "Sayang, masukin kontolmu ke dalam memek ku ini,...Sayang..."
18611Please respect copyright.PENANAhFxuFFyHLg
Darso : "Entotin aku sepuasmu, puaskan aku Sayang..."
18611Please respect copyright.PENANA36ltF8ULYg
Anna : "Sayang, masukin kontolmu ke dalam memek ku ini,....Sayang..."
18611Please respect copyright.PENANA6lzGd7u9if
Anna : "Entotin aku sepuasmu, puaskan aku Sayang..."
18611Please respect copyright.PENANASsG6ZnxEzw
Darso : "Gimana kurang jelas ,..."
18611Please respect copyright.PENANAAjEzqnwf2Y
Darso : "Yang keras sedikit suaranya biar aku mendengarnya Sayang.."
18611Please respect copyright.PENANAPpIwKWlTe5
Darso mulai memanggil dengan panggilan sayang.
18611Please respect copyright.PENANAVUoINdpXUE
Anna : "Sayang, masukin kontolmu ke dalam memek ku ini,....Sayang..."
18611Please respect copyright.PENANAuMERD07uv8
Anna : "Entotin aku sepuasmu, puaskan aku Sayang..."
18611Please respect copyright.PENANANX32yranSs
Kata Ustadzah Anna kali ini terdengar lebih keras dan Darso pun tertawa mendengarnya,
18611Please respect copyright.PENANA4d2X7qRTDq
Darso : "Hahaha,..baiklah Sayang..."
18611Please respect copyright.PENANAtmNvt0FeUf
Darso : "Aku akan mengentoti mu sepanjang malam ini"
18611Please respect copyright.PENANA4iGy8X1GqW
Darso masih sambil tertawa.
18611Please respect copyright.PENANAfVgcJexlKZ
Darso kembali memasukan kontolnya kedalam memek dan menggenjot memek Ustadzah Anna yang masih basah. Kali ini dengan suka cita Darso menyetubuhi wanita itu.
18611Please respect copyright.PENANAtqsok4IZZC
Sementara Ustadzah Anna yang sudah dimabuk birahi terpaksa menuruti kemauan Darso.
18611Please respect copyright.PENANAnAAFZxr2Ox
Tak terasa, sudah hampir dua jam mereka terlibat dalam pergumulan panas dan waktu sudah menunjukan pukul 00.30 dini hari, berbagai gaya sudah mereka lakukan dari misionaris, doggystyle, gaya tidur miring dan macam macam gaya yang lain dan selama hampir dua jam itu pula Ustadzah Anna sudah mengalami orgasme sebanyak lima kali, sedang Darso baru sekali.
18611Please respect copyright.PENANA5ONCOYhuzy
Dalam hati Ustadzah Anna sebenarnya sangat mengagumi kejantanan dan keperkasaan Darso. Memang meski telah lanjut usia, Darso telah membuat Ustadzah Anna bertekuk lutut padanya. Saat berhubungan intim dengan suaminya, tak sampai sepuluh menit sudah kelar, tapi ini hampir dua jam lebih belum juga ada tanda tanda orang tua itu akan ejakulasi.
18611Please respect copyright.PENANAogCp8mvLQ0
Dan yang membuat Ustadzah Anna semakin kagum meski sempat keluar sekali tapi kontol Darso masih bisa berdiri tegak, beda dengan suaminya yang baru keluar sekali saja sudah loyo.
18611Please respect copyright.PENANAY4UYGMV4me
Kini Ustadzah Anna sudah tak merasa canggung lagi dengan Darso, setelah diberi kenikmatan oleh orang tua itu, yang belum pernah Ia dapatkan dari suaminya. Bahkan bibit bibit binal sudah mulai terlihat dari Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANA0cVijclK7t
Waktu sudah menunjukan jam 01.30, rupanya hampir tiga jam mereka berlabuh di samudera birahi dan bersama sama mereguk kenikmatan.
18611Please respect copyright.PENANAyYD9wSwwP0
Sekarang pasangan yang sedang mabuk birahi itu sedang dalam posisi woman on top, nampak tubuh Ustadzah Anna melonjak lonjak diatas selangkangan Darso, wanita itu sudah tak lagi mengenakan jilbabnya, nampak rambutnya yang hitam panjang terurai hingga ke punggung, cantik sekali Ustadzah Anna saat tak mengenakan jilbabnya.
18611Please respect copyright.PENANAz8tL4PJ3do
Anna : "Ah,ah,ah,ah,ah,ah,aaaakkhhhhh"
18611Please respect copyright.PENANAUvPm9BM858
Liar sekali gerakan tubuh Ustadzah Anna yang melonjak lonjak diatas selangkangan Darso, hingga akhirnya Ustadzah Anna merasakan akan ada sesuatu yang meledak dari dalam dirinya, rupanya ia hampir mencapai puncak.
18611Please respect copyright.PENANAyL5dhWwf4L
Anna : "Aku keluar lagi sayaaannggg..."
18611Please respect copyright.PENANA7gOp3UoqBC
Seeerrrrrrr.........
18611Please respect copyright.PENANAbJ1F7v2Rgf
Disusul kemudian Darso yang juga mencapai puncak untuk kedua kalinya
18611Please respect copyright.PENANABwLj5XIvo1
Darso : "Huaaaaarrrgggghhhh"
18611Please respect copyright.PENANA9qkjwXRxrw
"Crt,crt,crt,crt,crt,crt"
18611Please respect copyright.PENANAfcyHdduwc4
Ada enam kali tembakan sperma Darso mengisi rahim Ustadzah Anna.
18611Please respect copyright.PENANAuHxwLMgXPt
Tubuh Ustadzah Anna ambruk dan memeluk tubuh Darso yang tambun.
18611Please respect copyright.PENANA5H8qXjzUpG
Ustadzah Anna sudah tak mampu lagi menggerakan tubuhnya, rasa rasanya seluruh tulang tulangnya seperti dilolosi dari tubuhnya. Lemas sekali.
18611Please respect copyright.PENANA2dJsbqG1vA
Darso juga sudah kelelahan.
18611Please respect copyright.PENANA0tPaUgryDc
Suasana kembali hening, tak ada lagi desahan dan derit suara ranjang tidur yang bergoyang, hanya deru nafas kedua anak manusia berlainan jenis itu dan terpaut usia sangat jauh terdengar terengah engah.
18611Please respect copyright.PENANAcd8pxBe711
Dan akhirnya mereka berdua terlelap dalam tidur mereka setelah bercinta sepanjang malam itu.
18611Please respect copyright.PENANA5zlrmY3GJ1