
Chapter 04
19622Please respect copyright.PENANA0pMsszsblP
Pagi hari itu diteras rumah Pak Lurah, terlihat dua orang wanita yang sama sama cantiknya, tengah menikmati secangkir teh dan roti bakar sambil menikmati udara pagi yang terasa sejuk. Suara burung berkicau menambah kesyahduan suasana pagi hari itu.
19622Please respect copyright.PENANA5WkjSKPdVx
Dua orang wanita cantik itu adalah Bu Lurah atau biasa dipanggil Nia bersama dengan adiknya yang bernama Karenina Savitri ( 24 tahun ) biasa dipanggil Nina. Dari semalem Nina memang menginap dirumah kakaknya itu, yang kebetulan waktu itu Pak Lurah sedang pergi ke luar kota untuk seminggu kedepan karena sedang ada kepentingan mendampingi salah satu warganya yang sedang ada masalah dikota lain.
19622Please respect copyright.PENANAzrLbRUY8vE
Untuk itulah Nina mau menginap dirumah kakaknya itu, sebab biasanya kalau ada Pak Lurah atau kakak iparnya itu dirumah, nggak pernah Ia mau menginap dirumah kakaknya karena merasa sungkan dengan kakak iparnya dan kebetulan juga hari itu bertepatan dengan libur panjang, jadi untuk tiga hari ke depan Nina bisa menginap dirumah Nia.
19622Please respect copyright.PENANAwvXXl9JPRL
Nina ini bisa dibilang sebagai pengantin baru, sebab dua bulan yang lalu Ia baru melangsungkan pernikahannya. Suami Nina seorang pelayar, baru seminggu yang lalu Ia pergi meninggalkan Nina pergi berlayar untuk waktu yang lumayan lama.
19622Please respect copyright.PENANAunZT2tatj0
Sebelum menikah Nina pernah bekerja disebuah bank milik pemerintah, dari situlah Ia dipertemukan dengan Candra Wijaya nama suami Nina, yang waktu itu juga menjadi nasabah bank ditempat Nina bekerja.
19622Please respect copyright.PENANAX1EXon47sn
Tak heran kalau Nina bisa bekerja di bank terkenal itu, selain cerdas dan pintar bergaul dari segi fisik Nina memiliki paras yang sangat cantik, dengan tinggi badan 170 cm, berat badannya proporsional, kedua payudaranya yang montok ukuran 34E dan bokong yang membulat besar tentu akan membuat mata para kaum Adam terpesona meilihat kecantikannya itu.
19622Please respect copyright.PENANAdHP1Gkks3f
Hanya berpacaran selama setahun bersama Candra, pria yang juga berwajah tampan itu pun meminang Nina untuk menjadi istrinya. Akhirnya pesta penikahan keduanya pun dirayakan dengan begitu mewah, itu juga tak heran mengingat penghasilan bulanan Candra yang terbilang fantastis, hampir seratus juta per bulan.
19622Please respect copyright.PENANAhnD4mGMqUk
Sekarang mereka berdua telah resmi menjadi sepasang suami istri, namun sayang, karena tuntutan pekerjaan Candra pun harus meninggalkan Nina, tapi untunglah Nina tidak jadi mengundurkan diri dari pekerjaannya, jadi Ia tidak merasa kesepian saat ditinggal suaminya.
19622Please respect copyright.PENANASihJYM6VYe
Kakak beradik itu saling bercengkrama, bercerita pengalamannya masing masing, maklumlah meski jarak keduanya bisa dibilang dekat, yang hanya butuh waktu tempuh setengah jam, namun karena memiliki kesibukan masing masing jadi keduanya jarang bertemu. Percakapan keduanya tehenti saat pembantu Nia sudah datang bersama seorang pria yang sudah tak bisa dibilang muda, karena usianya sekitar 60 an tahun.
19622Please respect copyright.PENANApBgxF8CbdK
Ilustrasi Minah
19622Please respect copyright.PENANAlC9uwNy8Oz
Minah : "Permisi..maaf Bu lurah,.."
19622Please respect copyright.PENANAw5iMpAxKWQ
Minah : "Sebelumnya perkenalkan ini suami saya, yang mau bekerja disini"
19622Please respect copyright.PENANAAUSLeQkifw
"Yanto" Kata pria tua itu memperkenalkan diri sambil menjabat tangan Nia dan Nina.
19622Please respect copyright.PENANAaToWoiXgsi
Tatapan mata pria tua itu sungguh nakal menatap kedua wanita cantik itu dan ini disadari oleh Nina, namun tidak oleh Nia. Tapi Nina masih bisa menahan diri meski sebetulnya dalam hatinya ia merasa jengkel dengan kekurang ajaran lelaki tua itu. Tatapan matanya yang tadinya ramah, terlihat galak saat itu juga. Barulah setelah keduanya beranjak dari tempat itu, Nina meluapkan kekesalannya.
19622Please respect copyright.PENANAONuliGSkWl
Nina : "Dasar orang tua kurang ajar..bejat, gak ingat sama umur"
19622Please respect copyright.PENANA6h9q2Q0gW4
Nia : "Hush,..ngawur kamu...ngata ngatain orang kok seenaknya"
19622Please respect copyright.PENANA3ntfvT49jg
Nia : "Kalau orangnya denger gimana" sambil melotot ke arah adiknya.
19622Please respect copyright.PENANAQB794S64C8
Ia tak menyangka Nina bisa berucap seperti itu,meski Ia tahu karakter adiknya yang memang sedikit galak menurut Nia.
19622Please respect copyright.PENANAXCOWlKN4j0
Nina : "Habis matanya itu loh Mbak jelalatan,...."
19622Please respect copyright.PENANA0d96w87ZsF
Nina : "Mbak nggak sadar waktu dia natap kita tadi"
19622Please respect copyright.PENANAT91UUwYNWN
Nia : "Iya tahu,...tapi kan nggak harus sampai mencaci seperti itu"
19622Please respect copyright.PENANA6BkFZJeQoc
Nina : "Mbak Nia, beneran mau ngangkat orang tua itu jadi tukang kebun dirumah Mbak?"
19622Please respect copyright.PENANAWZ9Ebyu0GD
Nia : "Yah..gimana lagi Nina..cari orang yang mau bekerja itu susahnya minta ampun,.."
19622Please respect copyright.PENANAVUolwVesvz
Nia : "Kamu tahu sendirikan,....kalau hanya mengandalkan Bik Minah saja kasihan....."
19622Please respect copyright.PENANAt2LBtC99ZD
Nia : "Adanya Pak Yanto kan bisa meringankan kerja Bik Minah"
19622Please respect copyright.PENANA3ZGh9e3PRQ
Nina : "Ya, sudah kalau itu kemauan Mbak Nia, sendiri...."
19622Please respect copyright.PENANA5YVFoRvIfc
Nina : "Tapi pesanku hati hati sama orang tua mesum itu Mbak...."
19622Please respect copyright.PENANADQcnlpIpTo
Nina : "Atau jangan jangan dia mau bekerja disini karena pengin menduri Mbak"
19622Please respect copyright.PENANADSUXbM1DAt
Nia : "Hahaha..."
19622Please respect copyright.PENANAELe1UUWq32
Nina : "Hahaha..."
19622Please respect copyright.PENANAb5xXuuNz9w
Tapi meski begitu pesan Nina juga tak bisa diabaikan. Nia pun harus bisa menjaga diri dengan orang tua itu.
19622Please respect copyright.PENANAN7Sl2XxeTO
Sementara itu Yanto yang sedang bertugas membersihkan rumput yang tumbuh liar di halaman rumah Pak Lurah, masih kepikiran karena Ia seperti baru saja bertemu dua bidadari yang sungguh sama sama cantik jelita, meski yang satu terlihat galak namun tetap mempesona dimata Yanto.
19622Please respect copyright.PENANArlAzIQITOd
Selama bekerja, Yanto menjadi gelisah, Ia terlihat tak tenang. Itulah sebabnya pekerjaanya tak kunjung selesai. Hasratnya timbul seketika itu juga, ingin rasanya, saat itu juga Ia meniduri kedua wanita cantik itu.
19622Please respect copyright.PENANA0yueXI3ff9
Yanto : "Sialan,...lama lama aku bisa gila memikirkan kedua kakak beradik itu...."
19622Please respect copyright.PENANAiadg0JLR9O
Yanto : "Lihat saja nanti suatu saat"
19622Please respect copyright.PENANApE6eqeZGYO
Yanto : "Aku pasti bisa menikmati hangatnya tubuh kalian satu persatu"
19622Please respect copyright.PENANADvwdN1Bmya
Yanto : "Apalagi adiknya yang bernama Nina itu...."
19622Please respect copyright.PENANAsUf4bVdzdi
Yanto : "Aku pingin lihat...galak galak seperti itu kalau ku jebol tempiknya"
19622Please respect copyright.PENANAFVAY3bN7it
Yanto : "Apa masih bisa galak...?"
Yanto : "Akan aku buat dia merintih rintih"
19622Please respect copyright.PENANAzB8fD2BMyh
Yanto : "Dan ketagihan sama kontolku ini" ucapnya dalam batinya.
19622Please respect copyright.PENANAKO2a9WrIPe
Yanto (60 tahun) tadinya adalah seorang pengangguran, kerjaannya tiap hari hanya mabuk mabukan dan berjudi. Uang hasil jerih payah istrinya itu tiap hari Ia habiskan dimeja judi. Kasihan juga melhat kehidupan Minah yang hanya menjadi sapi perah suaminya dan sekarang bukan tanpa alasan Yanto mau bekerja dirumah Pak Lurah dan rela berpanas panasan diantara teriknya panas sinar matahari.
19622Please respect copyright.PENANAbmHfkVxjnY
Sebenarnya pria tua itu menyimpan maksud tersembunyi, Yanto sudah tahu kalau Pak Lurah memiliki istri yang sangat cantik dan baru sekarang ia bisa berdekatan dan bahkan berjabat tangan dengan wanita itu. Ia ingin bisa lebih dekat dengan istri Pak Lurah yang cantik dan semlohay. Tapi setelah melihat adik Bu lurah ia juga memasang target untuk Nina.
19622Please respect copyright.PENANAKsvgrsjA23
Hari semakin panas, Yanto belum juga menyelesaikan pekerjaannya.
19622Please respect copyright.PENANAvVYFqFQKcn
Nina yang memang sudah tidak suka dengan Yanto yang bekerja dirumah kakaknya itu diam diam mengamati pekerjaan orang tua itu.
19622Please respect copyright.PENANAGiNBLUfkFF
Saat Yanto membersihkan rumput yang di sebelahnya terdapat banyak jemuran, secara tak sengaja Ia mengotori salah satu pakaian yang sedang di jemur saat itu dan kebetulan itu adalah baju Nina. Nina yang kebetulan mau mengambil bajunya dijemuran melihat bajunya kotor karena ulah Yanto. Seketika itu juga Ia pun marah pada Yanto,
19622Please respect copyright.PENANAsI3Ge6URyE
Nina : "Bapak ini bisa kerja gak sih....gak lihat apa disini banyak jemuran"
19622Please respect copyright.PENANAVYahr8Z8rf
Kata Nina menghardik Yanto yang memang sebelumnya memendam kekesalannya pada orang tua itu.
19622Please respect copyright.PENANAb3DC0ZKDym
Yanto : "Ma-maafkan saya Mbak Nina,..sungguh saya nggak sengaja"
19622Please respect copyright.PENANAUgWpLoO4Ro
Nina : "Halah,...nggak sengaja,...makanya kalau kerja itu yang benar"
19622Please respect copyright.PENANAG4taSLZgHS
Nina kemudian berlalu meninggalkan Yanto.
19622Please respect copyright.PENANAiAC0dzrKA1
Nina puas karena bisa meluapkan kekesalannya, paling tidak itu jadi shock teraphi bagi orang tua itu untuk tidak kurang ajar, namun tidak bagi Yanto. Lelaki tua itu sungguh kesal dan menaruh dendam pada Nina, bahkan ia akan jadikan Nina sebagai target pertamanya.
19622Please respect copyright.PENANA1pEeCmJAEP
Yanto : "Hugghhh...lihat saja nanti...kamu akan tahu dengan siapa kamu berhadapan,..."
19622Please respect copyright.PENANAnGcrjJ67w2
Yanto : "Akan aku buat hidupmu menderita,...itu janjiku" batin Yanto yang kesal saat itu.
19622Please respect copyright.PENANAHZzVrFRaiO
Minah : "Ada apa sih Pak,...dari tadi kok cemberut aja?"
19622Please respect copyright.PENANAkKTG4Xs3Nb
Yanto : "Kamu gak usah ikut ikutan,...hari ini aku sudah dibuat kesal oleh adik Bu Lurah,.."
19622Please respect copyright.PENANAVEr1KPRZp8
Yanto : "Tapi suatu saat aku pasti membalasnya....dan kamu jangan campuri urusanku”
19622Please respect copyright.PENANAkKGTl8fQZw
Yanto membentak istrinya.
19622Please respect copyright.PENANA7eDCmrIN2G
Seketika itu nyali Minah menjadi ciut, Ia sangat tahu betul karakter suaminya itu. Kalau sudah marah ia bisa melakukan apa saja, termasuk menyakitinya secara fisik.
19622Please respect copyright.PENANAd4AFrOgro6
Hari itu memang diewati Yanto dengan penuh kekesalan, tapi yanto tak tinggal diam. Ia mulai menyusun strategi dan esok ia akan bekerja dengan penuh hati supaya mendapat simpati dari si Tuan rumah yaitu Nia.
19622Please respect copyright.PENANABUwmqrx5ei
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dan Nina masih menginap di rumah kakaknya. Yanto langsung mengerjakan tugasnya dengan begitu baik, melihat hal itu Nia merasa senang ternyata Yanto tidak seperti yang dikhawatirkannya. Nampak orang tua itu bekerja dengan sungguh sungguh dan terlihat lebih banyak diam.
19622Please respect copyright.PENANAyGDUskMpRz
Nina juga merasa hari itu Yanto terlihat bekerja dengan giatnya, dalam hatinya ia merasa bersalah karena sudah berkata kasar pada orang tua itu. Sore harinya saat Yanto sudah menyelesaikan pekerjaannya, Yanto pun pamit pulang,saat itulah Nina menghampiri orang tua itu.
19622Please respect copyright.PENANAcyD5ITRkOJ
Nina : "Pak,..saya minta maaf soal yang kemarin,"
19622Please respect copyright.PENANALspWWcjg84
Nina : "Tidak seharusnya saya berkata kata kasar pada Bapak...saya sungguh menyesal"
19622Please respect copyright.PENANANEwWqyWXGy
Yanto : "Sudah saya maafkan dari kemarin Mbak Nina.....
19622Please respect copyright.PENANAQAvKOe15AZ
Yanto : "Lagipula memang saya yang salah"
19622Please respect copyright.PENANAOOQrFSw4AM
Kata Yanto secara lahirnya, padahal batinnya masih menyimpan dendam.
19622Please respect copyright.PENANAkRRyc6ygwR
Setelah bersalaman Yanto pun berpamitan pulang. ia merasa senang strateginya sudah mulai jalan dan hasilnya sesuai yang adadalam benaknya. Kali ini kedua kakak beradik itu tidak akan menyadari bahwa kebaikan yang ditunjukkannya itu hanya semu, suatu saat bisa saja memangsa mereka.
19622Please respect copyright.PENANAe7g2Nda3Qq
Yanto : "Tinggal menunggu waktu"
19622Please respect copyright.PENANAEYw8jo2Ito
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dirumah Nia dan itu adalah hari terakhir Nina menginap dirumah kakaknya itu, sebab setelah waktu dzuhur nanti Ia akan pulang kerumahnya. Mengingat besok sudah memasuki hari kerja.
19622Please respect copyright.PENANAy2cErmGmKQ
Matahari sudah semakin tinggi dan waktu pun sudah memasuki waktu dzuhur.
19622Please respect copyright.PENANAKTvBAQJTm6
Nina bersiap untuk pulang.
19622Please respect copyright.PENANAOUK3xhQNei
Nia : "Aku pesenin ojek online aja ya Nin?"
19622Please respect copyright.PENANAPbCZvwII5o
Nina : "Ya ,udah pesenin aja Mbak"
19622Please respect copyright.PENANAYlvR1ukMcW
Nia memesan ojek online, tak lama berselang ojek online pun datang dan bersiap mengantar Nina pulang kerumahnya, sebelum pulang Nina juga berpamitan pada Minah dan juga Yanto.
19622Please respect copyright.PENANAuxxXRrDVNg
Nina : "Pak,..saya pamit ya... mau pulang...nitip nitip kakak saya"
19622Please respect copyright.PENANAKE41GdrF2t
Kata Nina yang merasa Yanto sudah tidak terlihat seperti awal pertemuannya.
19622Please respect copyright.PENANAnzHLA3Ee5l
Yanto : "Iya ...Mbak Nina...hati hati di jalan ya"
19622Please respect copyright.PENANAoUXrICGx4V
Kemudian Nina pun naik ojek online.
19622Please respect copyright.PENANA0fywVnyV78
Tak butuh waktu lama motor yang membawa Nina sudah tak terlihat diujung jalan.
19622Please respect copyright.PENANAmEdYAzxaGl
Yanto kembali bekerja hingga waktu sore tiba. Saat Yanto mau pamit pulang, Nia pun membawa bungkusan yang ternyata isinya adalah baju seragam kerja Nina, Nia meminta tolong pada Yanto untuk mengantarkannya ke rumah Nina, karena seragam itu akan dipakai Nina esok hari.
19622Please respect copyright.PENANAqUEl0B0zSl
Kemarin memang rencananya Nina mau berangkat pagi pagi dari rumah kakaknya itu, sampai Ia bawa seragam kerja. Namun niatnya itu diurungkan mengingat jalanan besok pasti macet karena besok adalah hari pertama kerja.
19622Please respect copyright.PENANAszX77tGZAW
Yanto pun menyuruh Minah untuk pulang sendiri, kemudian dengan motor bututnya Ia pun pergi mengantarkan baju seragam kerja Nina kermah Nina. Butuh waktu kurang lebih setengah jam perjalanan untuk sampai rumah Nina.
19622Please respect copyright.PENANAEYkMuyLZpV
Nina tinggal disebuah perumahan Cluster yang terbilang masih baru dan lokasi perumahan itu kebetulan dikelilingi sawah. Belum banyak penghuni yang menempati perumahan itu. Melihat situasi perumahan yang sepi, seketika itu timbul niat tidak baik dari Yanto.
19622Please respect copyright.PENANA9rqGbbG8d6
Yanto : "Mungkin inilah waktunya aku membalaskan sakit hatiku" batinnya.
19622Please respect copyright.PENANAt5uv05ff1x
Sebenarnya memilih lokasi perumahan yang jauh dari kampung, itu adalah kemauan dari suami Nina.
19622Please respect copyright.PENANAUMAFPFf963
Candra memang lebih suka suasana yang masih asri jauh dari kebisingan dan hal itu tak bisa ditolak oleh Nina, dengan terpaksa Nina mau menempati rumah itu. Awalnya Nina merasa takut juga tinggal sendiri di perumahan yang masih sepi. Namun lama lama karena sudah terbiasa, rasa takut itupun hilang dengan sendirinya.
19622Please respect copyright.PENANA50MkjNWjcX
Dengan berbekal smartphone dan alamat yang diberikan oleh Nia, Yanto menggunakan google map untuk mencari alamat rumah Nina. Meski sudah lanjut usia Yanto terbilang orang tua gaul, Ia bisa menggunakan handphone canggih.
19622Please respect copyright.PENANAaNX6VNxMjM
Setelah tiba di alamat yang di cari.
19622Please respect copyright.PENANAOpEbjxnad5
Yanto pun menelpon Nina.
19622Please respect copyright.PENANAaV9BH1fttp
Yanto : "Mbak ,saya sudah ada di dekat rumah Mbak,..."
19622Please respect copyright.PENANATliDYsyoUm
Yanto : "Rumah Mbak Nina sebelah mana?"
19622Please respect copyright.PENANAjyjteVnSnp
Nina : "Di depan taman itu ada rumah warna krem itu rumah saya Pak"
19622Please respect copyright.PENANAamzXK01wep
Yanto pun mencari rumah yang dimaksud Nina, setelah tiba disebuah taman, Yanto melihat ada rumah berwarna krem, orang tua itu pun menuju kerumah itu.
19622Please respect copyright.PENANA2m6jMQyqFI
Tiba dirumah itu Yanto memencet bel.
19622Please respect copyright.PENANAz79K1s5yA1
Tak lama kemudian keluarlah Nina dari dalam rumah.
19622Please respect copyright.PENANAy4y22ykmLe
Nina : "Silahkan masuk Pak,...."
19622Please respect copyright.PENANAUZBzpC2lJt
Nina : "Pak Yanto pasti lelah setelah bekerja seharian...saya buatin minum dulu ya Pak"
19622Please respect copyright.PENANAfszSEuthlP
Yanto : "Ah....jadi ngrepotin Mbak Nina"
19622Please respect copyright.PENANAJwQnsJXXqp
Nina : "Ya..nggak lah Pak..malah saya yang ngrepotin"
19622Please respect copyright.PENANAKujKtAuUAL
Nina kemudian pergi menuju ke dapur untuk membuatkan minum Yanto.
19622Please respect copyright.PENANAh8Tv2lp5YM
Yanto tak berpikir begitu lama, sambil mengeluarkan sebilah pisau, Ia mengikuti Nina secara diam diam.
19622Please respect copyright.PENANA14c4hqTgl1
Nina sama sekali tak menyadari bahaya yang sedang mengancamnya, setelah selesai membuatkan minum untuk Yanto, Nina hendak kembali keruang tamu. Namun belum sempat membalikan badan, tiba tiba ada tangan yang membekap mulutnya dan ia merasa ada pisau menempel dilehernya.
19622Please respect copyright.PENANA8EwsnV5CnE
Yanto : "Diam,..jangan melawan kalau kamu pingin tetap hidup"
19622Please respect copyright.PENANA9NPuLY6D2n
Nina : "Pak Yanto...apa yang Bapak lakukan kepada saya?"
19622Please respect copyright.PENANAqJrdziDxnv
Yanto : "Jangan banyak tanya...mestinya kamu tahu kesalahanmu" bentaknya.
19622Please respect copyright.PENANAl67UifZJpp
Yanto : "Sekarang kalau kamu masih ingin tetap hidup ,...turuti semua perintahku"
19622Please respect copyright.PENANAmR45Zp5oPp
Yanto pun membawa Nina keruang tengah.
19622Please respect copyright.PENANACkgp2mSK51
Sampai disana ia hempaskan tubuh Nina diatas sofa.
19622Please respect copyright.PENANAqWgHS6My3y
Yanto : "Sekarang kamu dibawah kuasaku.....sekali kamu melawan,atau pun lari...."
19622Please respect copyright.PENANABBpvHFjlTL
Yanto : "Aku akan menghabisimu sekarang juga...."
19622Please respect copyright.PENANAElrWN34glI
Yanto : "Dan pasti tidak akan ada yang tahu semua ini"
19622Please respect copyright.PENANAfFQUSUyHMS
Mendengar ancaman Yanto, nyali Nina menjadi ciut. Sungguh Ia tak ingin mati secara tragis. Ia masih ingin tetap hidup. Tak terasa dari sudut matanya keluarlah air matanya.
19622Please respect copyright.PENANASRkCCtDOU9
Yanto : "Suamimu sungguh bodoh ,...meninggalkan istri secantik kamu dirumah ini sendirian..."
19622Please respect copyright.PENANAo7qpPn2CGv
Yanto : "Andai aku yang jadi suamimu....pastinya kita berdua nggak akan keluar kamar..."
19622Please respect copyright.PENANA9flqRn4MZd
Yanto : "Tiap hari setiap waktu kita bisa ngentot..hehehe" sambil menyeringai mesum.
19622Please respect copyright.PENANA1T8hUNYDjY
Nina semakin takut.
19622Please respect copyright.PENANANo6L8gE5J5
Ia merasa mungkin inilah awal petaka baginya.....
19622Please respect copyright.PENANAgT1Z1gQRMP