
Chapter 04
19618Please respect copyright.PENANA5ytP7bog0O
Pagi hari itu diteras rumah Pak Lurah, terlihat dua orang wanita yang sama sama cantiknya, tengah menikmati secangkir teh dan roti bakar sambil menikmati udara pagi yang terasa sejuk. Suara burung berkicau menambah kesyahduan suasana pagi hari itu.
19618Please respect copyright.PENANAlUqac3oavG
Dua orang wanita cantik itu adalah Bu Lurah atau biasa dipanggil Nia bersama dengan adiknya yang bernama Karenina Savitri ( 24 tahun ) biasa dipanggil Nina. Dari semalem Nina memang menginap dirumah kakaknya itu, yang kebetulan waktu itu Pak Lurah sedang pergi ke luar kota untuk seminggu kedepan karena sedang ada kepentingan mendampingi salah satu warganya yang sedang ada masalah dikota lain.
19618Please respect copyright.PENANAYozAqcycrJ
Untuk itulah Nina mau menginap dirumah kakaknya itu, sebab biasanya kalau ada Pak Lurah atau kakak iparnya itu dirumah, nggak pernah Ia mau menginap dirumah kakaknya karena merasa sungkan dengan kakak iparnya dan kebetulan juga hari itu bertepatan dengan libur panjang, jadi untuk tiga hari ke depan Nina bisa menginap dirumah Nia.
19618Please respect copyright.PENANAWTHmxIWa5A
Nina ini bisa dibilang sebagai pengantin baru, sebab dua bulan yang lalu Ia baru melangsungkan pernikahannya. Suami Nina seorang pelayar, baru seminggu yang lalu Ia pergi meninggalkan Nina pergi berlayar untuk waktu yang lumayan lama.
19618Please respect copyright.PENANAmbxVoEyzr0
Sebelum menikah Nina pernah bekerja disebuah bank milik pemerintah, dari situlah Ia dipertemukan dengan Candra Wijaya nama suami Nina, yang waktu itu juga menjadi nasabah bank ditempat Nina bekerja.
19618Please respect copyright.PENANABhLGKLeI2u
Tak heran kalau Nina bisa bekerja di bank terkenal itu, selain cerdas dan pintar bergaul dari segi fisik Nina memiliki paras yang sangat cantik, dengan tinggi badan 170 cm, berat badannya proporsional, kedua payudaranya yang montok ukuran 34E dan bokong yang membulat besar tentu akan membuat mata para kaum Adam terpesona meilihat kecantikannya itu.
19618Please respect copyright.PENANA2oqe5EVggM
Hanya berpacaran selama setahun bersama Candra, pria yang juga berwajah tampan itu pun meminang Nina untuk menjadi istrinya. Akhirnya pesta penikahan keduanya pun dirayakan dengan begitu mewah, itu juga tak heran mengingat penghasilan bulanan Candra yang terbilang fantastis, hampir seratus juta per bulan.
19618Please respect copyright.PENANAhwchGh2EOC
Sekarang mereka berdua telah resmi menjadi sepasang suami istri, namun sayang, karena tuntutan pekerjaan Candra pun harus meninggalkan Nina, tapi untunglah Nina tidak jadi mengundurkan diri dari pekerjaannya, jadi Ia tidak merasa kesepian saat ditinggal suaminya.
19618Please respect copyright.PENANAxTlGIfd0yz
Kakak beradik itu saling bercengkrama, bercerita pengalamannya masing masing, maklumlah meski jarak keduanya bisa dibilang dekat, yang hanya butuh waktu tempuh setengah jam, namun karena memiliki kesibukan masing masing jadi keduanya jarang bertemu. Percakapan keduanya tehenti saat pembantu Nia sudah datang bersama seorang pria yang sudah tak bisa dibilang muda, karena usianya sekitar 60 an tahun.
19618Please respect copyright.PENANAMBxw9IYAZi
Ilustrasi Minah
19618Please respect copyright.PENANAIpyfD2L6db
Minah : "Permisi..maaf Bu lurah,.."
19618Please respect copyright.PENANAcBtyS86T48
Minah : "Sebelumnya perkenalkan ini suami saya, yang mau bekerja disini"
19618Please respect copyright.PENANA2Jya0u4hIR
"Yanto" Kata pria tua itu memperkenalkan diri sambil menjabat tangan Nia dan Nina.
19618Please respect copyright.PENANALESY65dvKf
Tatapan mata pria tua itu sungguh nakal menatap kedua wanita cantik itu dan ini disadari oleh Nina, namun tidak oleh Nia. Tapi Nina masih bisa menahan diri meski sebetulnya dalam hatinya ia merasa jengkel dengan kekurang ajaran lelaki tua itu. Tatapan matanya yang tadinya ramah, terlihat galak saat itu juga. Barulah setelah keduanya beranjak dari tempat itu, Nina meluapkan kekesalannya.
19618Please respect copyright.PENANAieIJPPME5C
Nina : "Dasar orang tua kurang ajar..bejat, gak ingat sama umur"
19618Please respect copyright.PENANAccRBvNC2PN
Nia : "Hush,..ngawur kamu...ngata ngatain orang kok seenaknya"
19618Please respect copyright.PENANA51sYSNiDNY
Nia : "Kalau orangnya denger gimana" sambil melotot ke arah adiknya.
19618Please respect copyright.PENANAVyigzf5UMz
Ia tak menyangka Nina bisa berucap seperti itu,meski Ia tahu karakter adiknya yang memang sedikit galak menurut Nia.
19618Please respect copyright.PENANAuTRUXOYNYr
Nina : "Habis matanya itu loh Mbak jelalatan,...."
19618Please respect copyright.PENANADbgdmjs5z2
Nina : "Mbak nggak sadar waktu dia natap kita tadi"
19618Please respect copyright.PENANAeFDucHK29Y
Nia : "Iya tahu,...tapi kan nggak harus sampai mencaci seperti itu"
19618Please respect copyright.PENANAuqWQ5Ge6lf
Nina : "Mbak Nia, beneran mau ngangkat orang tua itu jadi tukang kebun dirumah Mbak?"
19618Please respect copyright.PENANAhM8xG9CuuK
Nia : "Yah..gimana lagi Nina..cari orang yang mau bekerja itu susahnya minta ampun,.."
19618Please respect copyright.PENANA6zrzgHaMPL
Nia : "Kamu tahu sendirikan,....kalau hanya mengandalkan Bik Minah saja kasihan....."
19618Please respect copyright.PENANAi4kh8jTCmI
Nia : "Adanya Pak Yanto kan bisa meringankan kerja Bik Minah"
19618Please respect copyright.PENANA8gEkW0iTX2
Nina : "Ya, sudah kalau itu kemauan Mbak Nia, sendiri...."
19618Please respect copyright.PENANAgP4lFGi8rY
Nina : "Tapi pesanku hati hati sama orang tua mesum itu Mbak...."
19618Please respect copyright.PENANACHKG8vIFDe
Nina : "Atau jangan jangan dia mau bekerja disini karena pengin menduri Mbak"
19618Please respect copyright.PENANAPwz1JcAFia
Nia : "Hahaha..."
19618Please respect copyright.PENANAjwESj7N0pV
Nina : "Hahaha..."
19618Please respect copyright.PENANAJxNjWokCLl
Tapi meski begitu pesan Nina juga tak bisa diabaikan. Nia pun harus bisa menjaga diri dengan orang tua itu.
19618Please respect copyright.PENANAWugIEgMFDI
Sementara itu Yanto yang sedang bertugas membersihkan rumput yang tumbuh liar di halaman rumah Pak Lurah, masih kepikiran karena Ia seperti baru saja bertemu dua bidadari yang sungguh sama sama cantik jelita, meski yang satu terlihat galak namun tetap mempesona dimata Yanto.
19618Please respect copyright.PENANAzZBetneypa
Selama bekerja, Yanto menjadi gelisah, Ia terlihat tak tenang. Itulah sebabnya pekerjaanya tak kunjung selesai. Hasratnya timbul seketika itu juga, ingin rasanya, saat itu juga Ia meniduri kedua wanita cantik itu.
19618Please respect copyright.PENANAQbHBr3BkfQ
Yanto : "Sialan,...lama lama aku bisa gila memikirkan kedua kakak beradik itu...."
19618Please respect copyright.PENANAxbzQdX7u8a
Yanto : "Lihat saja nanti suatu saat"
19618Please respect copyright.PENANAv8nwcdQFAU
Yanto : "Aku pasti bisa menikmati hangatnya tubuh kalian satu persatu"
19618Please respect copyright.PENANAiBqKCPPIXN
Yanto : "Apalagi adiknya yang bernama Nina itu...."
19618Please respect copyright.PENANAGADCfiRkRV
Yanto : "Aku pingin lihat...galak galak seperti itu kalau ku jebol tempiknya"
19618Please respect copyright.PENANAwnfoOEvJvg
Yanto : "Apa masih bisa galak...?"
Yanto : "Akan aku buat dia merintih rintih"
19618Please respect copyright.PENANAoFR5mfb8ot
Yanto : "Dan ketagihan sama kontolku ini" ucapnya dalam batinya.
19618Please respect copyright.PENANAOU5Z7kkgLL
Yanto (60 tahun) tadinya adalah seorang pengangguran, kerjaannya tiap hari hanya mabuk mabukan dan berjudi. Uang hasil jerih payah istrinya itu tiap hari Ia habiskan dimeja judi. Kasihan juga melhat kehidupan Minah yang hanya menjadi sapi perah suaminya dan sekarang bukan tanpa alasan Yanto mau bekerja dirumah Pak Lurah dan rela berpanas panasan diantara teriknya panas sinar matahari.
19618Please respect copyright.PENANALsMH5usd8i
Sebenarnya pria tua itu menyimpan maksud tersembunyi, Yanto sudah tahu kalau Pak Lurah memiliki istri yang sangat cantik dan baru sekarang ia bisa berdekatan dan bahkan berjabat tangan dengan wanita itu. Ia ingin bisa lebih dekat dengan istri Pak Lurah yang cantik dan semlohay. Tapi setelah melihat adik Bu lurah ia juga memasang target untuk Nina.
19618Please respect copyright.PENANAvzo3nvxGu7
Hari semakin panas, Yanto belum juga menyelesaikan pekerjaannya.
19618Please respect copyright.PENANAcjaIyEUiJu
Nina yang memang sudah tidak suka dengan Yanto yang bekerja dirumah kakaknya itu diam diam mengamati pekerjaan orang tua itu.
19618Please respect copyright.PENANAIb5eVXIgC1
Saat Yanto membersihkan rumput yang di sebelahnya terdapat banyak jemuran, secara tak sengaja Ia mengotori salah satu pakaian yang sedang di jemur saat itu dan kebetulan itu adalah baju Nina. Nina yang kebetulan mau mengambil bajunya dijemuran melihat bajunya kotor karena ulah Yanto. Seketika itu juga Ia pun marah pada Yanto,
19618Please respect copyright.PENANAQoRKFIgGpu
Nina : "Bapak ini bisa kerja gak sih....gak lihat apa disini banyak jemuran"
19618Please respect copyright.PENANAYze8Hu8B6N
Kata Nina menghardik Yanto yang memang sebelumnya memendam kekesalannya pada orang tua itu.
19618Please respect copyright.PENANAkZ1OIPGOae
Yanto : "Ma-maafkan saya Mbak Nina,..sungguh saya nggak sengaja"
19618Please respect copyright.PENANAB3cMOI0iFp
Nina : "Halah,...nggak sengaja,...makanya kalau kerja itu yang benar"
19618Please respect copyright.PENANAqYo1kGQaTw
Nina kemudian berlalu meninggalkan Yanto.
19618Please respect copyright.PENANAgIlOHpykS2
Nina puas karena bisa meluapkan kekesalannya, paling tidak itu jadi shock teraphi bagi orang tua itu untuk tidak kurang ajar, namun tidak bagi Yanto. Lelaki tua itu sungguh kesal dan menaruh dendam pada Nina, bahkan ia akan jadikan Nina sebagai target pertamanya.
19618Please respect copyright.PENANAHphRlb0QOv
Yanto : "Hugghhh...lihat saja nanti...kamu akan tahu dengan siapa kamu berhadapan,..."
19618Please respect copyright.PENANA2IUenZW1kQ
Yanto : "Akan aku buat hidupmu menderita,...itu janjiku" batin Yanto yang kesal saat itu.
19618Please respect copyright.PENANADZamdzjQT4
Minah : "Ada apa sih Pak,...dari tadi kok cemberut aja?"
19618Please respect copyright.PENANAym7YoRqRuI
Yanto : "Kamu gak usah ikut ikutan,...hari ini aku sudah dibuat kesal oleh adik Bu Lurah,.."
19618Please respect copyright.PENANAqCCsBFRxzK
Yanto : "Tapi suatu saat aku pasti membalasnya....dan kamu jangan campuri urusanku”
19618Please respect copyright.PENANAwTNJAzCC2k
Yanto membentak istrinya.
19618Please respect copyright.PENANAI8Tsh0ODuJ
Seketika itu nyali Minah menjadi ciut, Ia sangat tahu betul karakter suaminya itu. Kalau sudah marah ia bisa melakukan apa saja, termasuk menyakitinya secara fisik.
19618Please respect copyright.PENANA62hrCa82cH
Hari itu memang diewati Yanto dengan penuh kekesalan, tapi yanto tak tinggal diam. Ia mulai menyusun strategi dan esok ia akan bekerja dengan penuh hati supaya mendapat simpati dari si Tuan rumah yaitu Nia.
19618Please respect copyright.PENANA1t0o80XeTq
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dan Nina masih menginap di rumah kakaknya. Yanto langsung mengerjakan tugasnya dengan begitu baik, melihat hal itu Nia merasa senang ternyata Yanto tidak seperti yang dikhawatirkannya. Nampak orang tua itu bekerja dengan sungguh sungguh dan terlihat lebih banyak diam.
19618Please respect copyright.PENANAxYnAZdrXhP
Nina juga merasa hari itu Yanto terlihat bekerja dengan giatnya, dalam hatinya ia merasa bersalah karena sudah berkata kasar pada orang tua itu. Sore harinya saat Yanto sudah menyelesaikan pekerjaannya, Yanto pun pamit pulang,saat itulah Nina menghampiri orang tua itu.
19618Please respect copyright.PENANAjbQmayN7Om
Nina : "Pak,..saya minta maaf soal yang kemarin,"
19618Please respect copyright.PENANAeb57XZYCyM
Nina : "Tidak seharusnya saya berkata kata kasar pada Bapak...saya sungguh menyesal"
19618Please respect copyright.PENANA8wH8LGjPGW
Yanto : "Sudah saya maafkan dari kemarin Mbak Nina.....
19618Please respect copyright.PENANA0PUOdWVqsb
Yanto : "Lagipula memang saya yang salah"
19618Please respect copyright.PENANAP5dae940Mn
Kata Yanto secara lahirnya, padahal batinnya masih menyimpan dendam.
19618Please respect copyright.PENANAlZxj4kcRho
Setelah bersalaman Yanto pun berpamitan pulang. ia merasa senang strateginya sudah mulai jalan dan hasilnya sesuai yang adadalam benaknya. Kali ini kedua kakak beradik itu tidak akan menyadari bahwa kebaikan yang ditunjukkannya itu hanya semu, suatu saat bisa saja memangsa mereka.
19618Please respect copyright.PENANAKLPO9hVKJT
Yanto : "Tinggal menunggu waktu"
19618Please respect copyright.PENANAHfxAtbMVPZ
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dirumah Nia dan itu adalah hari terakhir Nina menginap dirumah kakaknya itu, sebab setelah waktu dzuhur nanti Ia akan pulang kerumahnya. Mengingat besok sudah memasuki hari kerja.
19618Please respect copyright.PENANAiKTV9A18OO
Matahari sudah semakin tinggi dan waktu pun sudah memasuki waktu dzuhur.
19618Please respect copyright.PENANAKDwXLXZPvd
Nina bersiap untuk pulang.
19618Please respect copyright.PENANACHKLzfLEEh
Nia : "Aku pesenin ojek online aja ya Nin?"
19618Please respect copyright.PENANArd4qPLZkU5
Nina : "Ya ,udah pesenin aja Mbak"
19618Please respect copyright.PENANALOe9CuJJII
Nia memesan ojek online, tak lama berselang ojek online pun datang dan bersiap mengantar Nina pulang kerumahnya, sebelum pulang Nina juga berpamitan pada Minah dan juga Yanto.
19618Please respect copyright.PENANACe6nFAbvs0
Nina : "Pak,..saya pamit ya... mau pulang...nitip nitip kakak saya"
19618Please respect copyright.PENANAU6uB9JUD7S
Kata Nina yang merasa Yanto sudah tidak terlihat seperti awal pertemuannya.
19618Please respect copyright.PENANAIxtq15OEYM
Yanto : "Iya ...Mbak Nina...hati hati di jalan ya"
19618Please respect copyright.PENANAXzTkmeWZKf
Kemudian Nina pun naik ojek online.
19618Please respect copyright.PENANAdaUyxGvhBh
Tak butuh waktu lama motor yang membawa Nina sudah tak terlihat diujung jalan.
19618Please respect copyright.PENANAEibSEw442B
Yanto kembali bekerja hingga waktu sore tiba. Saat Yanto mau pamit pulang, Nia pun membawa bungkusan yang ternyata isinya adalah baju seragam kerja Nina, Nia meminta tolong pada Yanto untuk mengantarkannya ke rumah Nina, karena seragam itu akan dipakai Nina esok hari.
19618Please respect copyright.PENANAXNRR6PUjGp
Kemarin memang rencananya Nina mau berangkat pagi pagi dari rumah kakaknya itu, sampai Ia bawa seragam kerja. Namun niatnya itu diurungkan mengingat jalanan besok pasti macet karena besok adalah hari pertama kerja.
19618Please respect copyright.PENANAKdIPikRaKD
Yanto pun menyuruh Minah untuk pulang sendiri, kemudian dengan motor bututnya Ia pun pergi mengantarkan baju seragam kerja Nina kermah Nina. Butuh waktu kurang lebih setengah jam perjalanan untuk sampai rumah Nina.
19618Please respect copyright.PENANASrDIDbaipv
Nina tinggal disebuah perumahan Cluster yang terbilang masih baru dan lokasi perumahan itu kebetulan dikelilingi sawah. Belum banyak penghuni yang menempati perumahan itu. Melihat situasi perumahan yang sepi, seketika itu timbul niat tidak baik dari Yanto.
19618Please respect copyright.PENANAigY7pRJeOO
Yanto : "Mungkin inilah waktunya aku membalaskan sakit hatiku" batinnya.
19618Please respect copyright.PENANAYXlLLhwTjZ
Sebenarnya memilih lokasi perumahan yang jauh dari kampung, itu adalah kemauan dari suami Nina.
19618Please respect copyright.PENANAQKtwwzx905
Candra memang lebih suka suasana yang masih asri jauh dari kebisingan dan hal itu tak bisa ditolak oleh Nina, dengan terpaksa Nina mau menempati rumah itu. Awalnya Nina merasa takut juga tinggal sendiri di perumahan yang masih sepi. Namun lama lama karena sudah terbiasa, rasa takut itupun hilang dengan sendirinya.
19618Please respect copyright.PENANAwD33tb6bhz
Dengan berbekal smartphone dan alamat yang diberikan oleh Nia, Yanto menggunakan google map untuk mencari alamat rumah Nina. Meski sudah lanjut usia Yanto terbilang orang tua gaul, Ia bisa menggunakan handphone canggih.
19618Please respect copyright.PENANA6mHYkkon45
Setelah tiba di alamat yang di cari.
19618Please respect copyright.PENANAIxt5uqCabG
Yanto pun menelpon Nina.
19618Please respect copyright.PENANAYx6OapDH7N
Yanto : "Mbak ,saya sudah ada di dekat rumah Mbak,..."
19618Please respect copyright.PENANAKb6zV8RCRV
Yanto : "Rumah Mbak Nina sebelah mana?"
19618Please respect copyright.PENANAR3ukRMwxpJ
Nina : "Di depan taman itu ada rumah warna krem itu rumah saya Pak"
19618Please respect copyright.PENANAG9VpxuKAF8
Yanto pun mencari rumah yang dimaksud Nina, setelah tiba disebuah taman, Yanto melihat ada rumah berwarna krem, orang tua itu pun menuju kerumah itu.
19618Please respect copyright.PENANATDfruHCjzS
Tiba dirumah itu Yanto memencet bel.
19618Please respect copyright.PENANA6wApy3ZlNR
Tak lama kemudian keluarlah Nina dari dalam rumah.
19618Please respect copyright.PENANAURr11RdN9C
Nina : "Silahkan masuk Pak,...."
19618Please respect copyright.PENANASMG4HvWZ5O
Nina : "Pak Yanto pasti lelah setelah bekerja seharian...saya buatin minum dulu ya Pak"
19618Please respect copyright.PENANANBeHhkmu0N
Yanto : "Ah....jadi ngrepotin Mbak Nina"
19618Please respect copyright.PENANA5oStEm71zb
Nina : "Ya..nggak lah Pak..malah saya yang ngrepotin"
19618Please respect copyright.PENANAW2SWfzz0SR
Nina kemudian pergi menuju ke dapur untuk membuatkan minum Yanto.
19618Please respect copyright.PENANAgIusBExyLu
Yanto tak berpikir begitu lama, sambil mengeluarkan sebilah pisau, Ia mengikuti Nina secara diam diam.
19618Please respect copyright.PENANAYzayUJZcRR
Nina sama sekali tak menyadari bahaya yang sedang mengancamnya, setelah selesai membuatkan minum untuk Yanto, Nina hendak kembali keruang tamu. Namun belum sempat membalikan badan, tiba tiba ada tangan yang membekap mulutnya dan ia merasa ada pisau menempel dilehernya.
19618Please respect copyright.PENANA3RgEIrKLV0
Yanto : "Diam,..jangan melawan kalau kamu pingin tetap hidup"
19618Please respect copyright.PENANAkJog32z3rf
Nina : "Pak Yanto...apa yang Bapak lakukan kepada saya?"
19618Please respect copyright.PENANAHLBv3pZW6Q
Yanto : "Jangan banyak tanya...mestinya kamu tahu kesalahanmu" bentaknya.
19618Please respect copyright.PENANAipZMQzIvCH
Yanto : "Sekarang kalau kamu masih ingin tetap hidup ,...turuti semua perintahku"
19618Please respect copyright.PENANAjtQrNyuDz5
Yanto pun membawa Nina keruang tengah.
19618Please respect copyright.PENANAZ2UJPEp6Mu
Sampai disana ia hempaskan tubuh Nina diatas sofa.
19618Please respect copyright.PENANArNR2SXo6p5
Yanto : "Sekarang kamu dibawah kuasaku.....sekali kamu melawan,atau pun lari...."
19618Please respect copyright.PENANAvUbz2b8lAg
Yanto : "Aku akan menghabisimu sekarang juga...."
19618Please respect copyright.PENANAV2zMC3yu4U
Yanto : "Dan pasti tidak akan ada yang tahu semua ini"
19618Please respect copyright.PENANAbX4wV2KgC9
Mendengar ancaman Yanto, nyali Nina menjadi ciut. Sungguh Ia tak ingin mati secara tragis. Ia masih ingin tetap hidup. Tak terasa dari sudut matanya keluarlah air matanya.
19618Please respect copyright.PENANAFKsW2Pgugt
Yanto : "Suamimu sungguh bodoh ,...meninggalkan istri secantik kamu dirumah ini sendirian..."
19618Please respect copyright.PENANALyHImywskp
Yanto : "Andai aku yang jadi suamimu....pastinya kita berdua nggak akan keluar kamar..."
19618Please respect copyright.PENANAaIMLMCMp5w
Yanto : "Tiap hari setiap waktu kita bisa ngentot..hehehe" sambil menyeringai mesum.
19618Please respect copyright.PENANALnmU5JPgeM
Nina semakin takut.
19618Please respect copyright.PENANAsohuVnI6C8
Ia merasa mungkin inilah awal petaka baginya.....
19618Please respect copyright.PENANAM4NVCJ0SRg